Tampilkan postingan dengan label Sejarah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sejarah. Tampilkan semua postingan

Selasa, 27 Februari 2018

Cerita Imam London Kirim Kartu Natal Khusus ke Paus

London, Sang Pencerah Muslim. Imam salah satu Masjid di London Muhammad Fahim mengirim kartu ucapan Natal khusus kepada siapa saja mulai dari Ratu Inggris hingga Paus Vatikan. Di kartu tersebut, dia menerangkan peran Yesus (Isa) sebagai seorang nabi di dalam Islam.

Kartu-kartu tersebut dicetak dengan disertai pemandangan Yerusalem dan ayat-ayat Al-Qur’an tentang mukjizat Yesus (Isa) dan kelahiran perawan Mariam. 

Cerita Imam London Kirim Kartu Natal Khusus ke Paus (Sumber Gambar : Nu Online)
Cerita Imam London Kirim Kartu Natal Khusus ke Paus (Sumber Gambar : Nu Online)

Cerita Imam London Kirim Kartu Natal Khusus ke Paus

“Hampir sepuluh tahun lalu saya memutuskan untuk membuat disain khusus kartu Natal yang menceritakan Mariam dan Yesus (Isa) dalam perspektif Al-Qur’an. Saya cetak sekitar empat ribu kartu setiap tahun,” kata Fahim seperti dikutip Sky News.com, Selasa (19/12).

Ia mengaku bahagia dan kaget, karena kartu Natal yang ia kirim ke Ratu dan Perdana Menteri Inggris serta Paus direspon dengan baik. 

Fahim menjelaskan, umat Islam percaya bahwa suatu saat nanti Yesus (Isa) akan turun kembali ke dunia ini. Umat Islam juga percaya kepada semua nabi dan utusan Allah tanpa membedakan antara yang satu dengan yang lainnya.

Dia berharap, usahanya tersebut bisa membantu menghilangkan kesalahpahaman tentang Islam sekaligus mendorong lebih banyak Muslim untuk mempelajari sejarah Natal dan merayakannya. Bagi dia, makna merayakan Maulid Nabi ataupun Yesus (Isa) adalah dengan meneladani dan mempelajari sejarah kehidupan utusan Allah tersebut. 

Sang Pencerah Muslim

“Termasuk meneladani pengorbanan besar yang mereka buat dan warisan yang mereka tinggalkan,” ujar Imam Masjid South Woodford itu. (Muchlishon Rochmat)

Sang Pencerah Muslim

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Sejarah Sang Pencerah Muslim

Jumat, 26 Januari 2018

Rangkaian Doa Sehabis Berwudhu

Berikut ini adalah rangkaian doa sesudah selesai wudhu. Doa-doa ini sebaiknya diucapkan ketika kita keluar dari tempat berwudhu, sambil menengadahkan tangan, menghadap kiblat, dan dilakukan cukup dengan berdiri saja. Doa-doa ini kami sarikan dari karya Imam Nawawi al-Bantani dalam kitab Nihâyah al-Zain, hal. 34.

Doa tersebut ialah: 

Rangkaian Doa Sehabis Berwudhu (Sumber Gambar : Nu Online)
Rangkaian Doa Sehabis Berwudhu (Sumber Gambar : Nu Online)

Rangkaian Doa Sehabis Berwudhu

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Sang Pencerah Muslim

Asyhadu al lâ ilâha illaLlâh wahdahu lâ syarîka lah, wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rasûluhu. Allahumma ij’alni minat tawwâbîna waj’alni minal mutathahhirîn. Subhânaka Allâhumma wa bihamdika asyhadu al lâ ilâha illa Anta astaghfiruka wa atûbu ilaik. Wa shallaLlâhu ‘ala sayyidina Muhammad wa `âli Muhammad.

“Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah, dan tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa sesungguhnya Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan Allah. Ya Allah, jadikanlah aku sebagian dari orang-orang yang bertaubat, dan jadikanlah aku sebagian dari orang yang suci. Maha suci engkau Ya Allah, dan dengan memuji-Mu. Aku bersaksi tiada Tuhan selain Engkau, aku meminta ampunan pada-Mu, dan bertaubat pada-Mu. Semoga berkah rahmat Allah senantiasa terlimpahkan pada nabi Muhammad dan keluarganya.”

Sang Pencerah Muslim

Selanjutnya, bila masih sempat, artinya tidak terburu-buru karena semisal waktu shalat akan habis, atau shalat jama’ah akan segera didirikan, maka sebaiknya dilanjutkan dengan membaca surat al-Qadr 1, 2 atau 3 X, dan dilanjutkan dengan doa:

 

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Allahumma ighfir li dzanbî wa wassi’ fî dâri, wa bârik fî rizqiî, wa lâ taftinî bi mâ zawaita ‘annî.

“Ya Allah, ampuni dosaku, lapangkan tempat tinggalku, berkahi aku dalam rizqi, dan jangan Engkau fitnah aku dengan halangan dari-Mu”.

Tatakrama selanjutnya ialah, sebaiknya tidak mengelap air sisa wudhu yang menempel di tubuh, khusunya menggunakan handuk atau sapu tangan. Ini karena wudhu merupakan ibadah, maka air wudhu yang menempel pada tubuh kita merupakan air yang penuh keberkahan ibadah. Sebagaimana dijelaskan oleh Imam al-Syirazi dalam kitab Al-Muhadzdzab juz I, hal. 44:

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?: ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

“Dan disunnahkan tidak mengelap anggota tubuh dari sisa basah sehabis wudhu, sebagaimana diriwayatkan oleh Maimunah RA yang berkata: “Aku menghampiri Rasulullah SAW sesudah beliau bersuci, kemudian memberikan handuk pada beliau, dan beliau menolaknya. Alasan lain ialah karena sisa basah wudhu tersebut merupakan efek ibadah, maka sebaiknya tidak dihilangkan”. Wallahu a’lam. (Muhammad Ibnu Sahroji)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Sejarah, Hadits Sang Pencerah Muslim

Kamis, 18 Januari 2018

Kiai Said: Palestina Dizalimi, Umat Islam Tak Boleh Diam

Jakarta, Sang Pencerah Muslim 



Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj menegaskan, umat Islam tidak boleh diam melihat kezaliman yang menimpa Palestina. Menurut dia, apa yang dilakukan Donald Trump yang mengklaim Yerusalem ibu kota negara Israel adalah adalah bentuk kezaliman dan menantang arus internasional demi keuntungan satu bangsa.

Kiai Said: Palestina Dizalimi, Umat Islam Tak Boleh Diam (Sumber Gambar : Nu Online)
Kiai Said: Palestina Dizalimi, Umat Islam Tak Boleh Diam (Sumber Gambar : Nu Online)

Kiai Said: Palestina Dizalimi, Umat Islam Tak Boleh Diam

Membela tanah air, menurutnya, adalah menjalankan perintah agama karena tanah yang subur kaya-raya ini merupakan amanah Allah sehingga wajib mengembangkan dan membangunnya. 

“Itu perintah agama, bukan perintah politik,” tegasnya pada pidato di peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar Pimpinan Pusat Fatayat NU di gedung PBNU, Jakarta, Sabtu (16/12).  

Umat Islam, menurutnya, harus membela Palestina dan menolak Yerusalem sebagai ibu kota Israel karena itu adalah bentuk kezaliman terhadap tanah air sebuah negara. 

“Kita tak boleh diam terhadap kezaliman. Kita tak boleh berpangku tangan. Ini harus kita lawan. Kita harus membela Palestina. Kita harus berada di belakang Palestina,” serunya. 

Sang Pencerah Muslim

Pada Jumat (15/12) Kiai Said mewakili tokoh-tokoh lintas agama untuk menyampaikan pernyataan sikap terhadap klaim sepihak Donald Trump itu. Juga mendukung sikap pemerintah Indonesia untuk menyuarakan kedaulatan Palestina. 

Menurut Kiai Said, hal itu sebagai wujud implementasi diktum pembukaan UUD 1945 yang berbunyi “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan".

“Maka kami mendukung langkah pemerintah Indonesia untuk terus memperjuangkan dengan lantang tentang kedaulatan Palestina,” katanya. (Abdullah Alawi) 

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim Sejarah, Doa Sang Pencerah Muslim

Rabu, 17 Januari 2018

Buka Konbes, Waketum PBNU Sampaikan Ceramah Kepemimpinan

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Wakil Ketua Umum PBNU H Asad Said Ali menyampaikan ceramah kepemimpinan saat pembukaan Konferensi Besar IPPNU 2014, Jumat (28/2) siang. Di hadapan sedikitnya 200 peserta, ia menyebutkan lebih terang sifat-sifat kepemimpinan sungguhan.

Kepemimpinan, menurutnya, harus dijiwai oleh semangat kejujuran, keadilan, istiqamah, dan amanah. Karena ia bukan sekadar gerakan lahir sebuah sistem dan struktur. Lebih dari itu, kepemimpinan merupakan proyek jangka panjang dalam membangun fondasi-fondasi kemaslahatan.

Buka Konbes, Waketum PBNU Sampaikan Ceramah Kepemimpinan (Sumber Gambar : Nu Online)
Buka Konbes, Waketum PBNU Sampaikan Ceramah Kepemimpinan (Sumber Gambar : Nu Online)

Buka Konbes, Waketum PBNU Sampaikan Ceramah Kepemimpinan

Dalam pada itu, sejauhmana pemimpin mengintegrasikan nilai-nilai di atas sangat menentukan warna kepmimpinan.

Sang Pencerah Muslim

Berkaitan dengan pelajar putri NU, H Asad mengatakan, “Tugas IPPNU sekurangnya dua, yaitu mengenal aswaja dan setia pada NKRI.”

Dua hal itu bisa diterjemahkan bahwa kita sebagai warga negara harus tetap mengenal agama, tetapi juga di dalam rangka patuh bernegara, tandas H Asad di area Konbes IPPNU 2014 di Gedung PP PON Kemenpora Cibubur, Jakarta Timur.

Sang Pencerah Muslim

Sedangkan seorang delegasi Kemenpora Hamka Hamdan mengatakan, IPPNU terbilang organisasi yang tertib. Karenanya, “Kemenpora beberapa bulan lalu menempatkan organisasi ini pada peringkat kedua OKP terbaik.”

Tampak hadir dalam pembukaan Ketua Umum PP ISNU Ali Masykur Musa dan Ketua Umum PP IPNU Khairul Anam. (Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Ahlussunnah, Sejarah, Kajian Sang Pencerah Muslim

Senin, 15 Januari 2018

Hutan Bangladesh Ditebangi untuk Kamp Pengungsian Rohingya

Dhaka, Sang Pencerah Muslim. Terus meningkatnya jumlah pengungsi Rohingya dari Myanmar membuat Pemerintah Bangladesh memanfaatkan lahan hutan untuk memperluas kawasan tenda penampungan mereka. Konsekuensinya, penebangan pohon dalam jumlah yang besar pun dilakukan.

Hingga kini, lebih dari 500 ribu Muslim Rohingya telah melarikan diri persekusi militer Myanmar yang melakukan operasi bersenjata sejak kerusuhan 25 Agustus lalu.

Hutan Bangladesh Ditebangi untuk Kamp Pengungsian Rohingya (Sumber Gambar : Nu Online)
Hutan Bangladesh Ditebangi untuk Kamp Pengungsian Rohingya (Sumber Gambar : Nu Online)

Hutan Bangladesh Ditebangi untuk Kamp Pengungsian Rohingya

Mohammad Shah Kamal, sekretaris manajemen dan bantuan bencana di Bangladesh mengatakan, semula Pemerintah Bangladesh mengalokasikan lahan sekitar 2000 acre (sekitar 800 hektare) saat jumlah pengungsi hampir 400.000.

"Sekarang jumlahnya telah meningkat lebih dari 100.000 orang dan orang-orang masih datang. Jadi, pemerintah harus mengalokasikan lahan seluas 1.000 acre (sekitar 400 hektare)," katanya kepada Reuters, Kamis (5/10).

Begitu semua pohon ditebang, para aktivis kemanusiaan berencana memasang 150.000 tempat penampungan yang terbuat dari terpal di kawasan tersebut.

Sang Pencerah Muslim

Perserikatan Bangsa-Bangsa menyebut Myanmar telah melakukan upaya "pemusnahan etnis". Meskipun, Myanmar menolak tudingan ini dan berdalih bahwa tindakan kekerasan yang pihaknya lakukan sebagai usaha "memerangi para teroris". (Red: Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim Aswaja, Sejarah Sang Pencerah Muslim

Sabtu, 13 Januari 2018

Gus Dur Minta Kedaulatan Hukum Ditegakkan

Semarang, Sang Pencerah Muslim. Mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mengatakan, kedaulatan hukum di Indonesia saat ini belum bisa terwujud. Alasannya karena penanganan kasus-kasus korupsi masih tebang pilih. Dia menekankan perlunya mengolah sumber daya alam secara maksimal.

”Kedaulatan hukum harus ditegakkan. Kalau tidak, Indonesia akan makin tertinggal dari negara-negara lain,” kata Gus Dur dalam penyampaian menggunakan Bahasa Jawa saat memberikan taushiyah istighotsah di rumah dinas Wakil Ketua DPRD Jateng Abdul Kadir Karding di Wisma Papandayan, Semarang, Selasa (26/12) malam.

Agar kedaulatan hukum terwujud, kata Gus Dur, harus ada demokratisasi, yakni dengan menjalankan berbagai lembaga yang ada seperti Mahkamah Agung, legislatif, dan lainnya. ”Kita sebenarnya bisa menjadi negara besar dan masyarakatnya kuat. Syaratnya harus mengolah sumber alam dengan baik, seperti pertanian, dan hasil pertambangan yang kemarin, dirampok orang Jakarta semua,” jelasnya.

Gus Dur Minta Kedaulatan Hukum Ditegakkan (Sumber Gambar : Nu Online)
Gus Dur Minta Kedaulatan Hukum Ditegakkan (Sumber Gambar : Nu Online)

Gus Dur Minta Kedaulatan Hukum Ditegakkan

Sementara itu, Ketua Dewan Tanfidz DPW PKB Jateng Abdul Kadir Karding mengatakan, pertemuan ini merupakan agenda rutin yang digelar oleh DPW PKB Jateng untuk saling menghidupkan tradisi di NU dengan melakukan istighotsah. ”Bagaimanapun, PKB dilahirkan oleh NU sehingga harus selalu menjaga tradisi para ulama,” kata Karding bersemangat. (gpa/man)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim Sejarah, Pondok Pesantren, News Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim

Jumat, 12 Januari 2018

Aktivis Difabel: NU Harus Terdepan Respon Hak Penyandang Disabilitas

Mataram, Sang Pencerah Muslim. Konsultan Program Peduli Pilar Disabilitas Asia Foundation Bahrul Fuad mengatakan, Nahdlatul Ulama (NU) harus terdepan dalam merespon isu disabilitas. Bersama dengan teman-teman aktivis disabilitas, Bahrul berupaya untuk menggagas Islam yang ramah disabilitas. Ia berharap NU bisa mengakomodasi hak-hak kelompok disabilitas.  

“Dan pintu masuknya yang paling cocok memang NU karena NU sangat terbuka dalam hal ini,” kata Bahrul usai acara pembukaan Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama di Halaman Masjid Hubbul Wathon Mataram, Kamis (23/11).

Ia mengungkapkan, sebelumnya ia juga pernah mengungkap gagasannya ini kepada Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj. Setelah mendapatkan penjelasan tentang Islam ramah disabilitas, Kiai Said tertarik untuk membawa isu tersebut ke dalam Munas Alim Ulama dan Konbes NU 2017.

Aktivis Difabel: NU Harus Terdepan Respon Hak Penyandang Disabilitas (Sumber Gambar : Nu Online)
Aktivis Difabel: NU Harus Terdepan Respon Hak Penyandang Disabilitas (Sumber Gambar : Nu Online)

Aktivis Difabel: NU Harus Terdepan Respon Hak Penyandang Disabilitas

Diantara hak-hak disabilitas dalam akses layanan peribadatan yang seharusnya diperhatikan adalah arsitek masjid, tempat wudlu, dan khutbah Jum’at. Semua itu juga harus didisain sesuai dengan kebutuhan penyandang disabilitas.

“(Khutbah Jum’at) Yang harus ada running text nya untuk temen-temen yang tuli misalnya,” ucapnya.

Selain itu, Aktivis Difabel tersebut mengungkapkan, selama ini fikih itu bias terkait disabilitas. Seperti bagaimana cara orang yang tidak memiliki tangan dan kaki berwudlu. 

Sang Pencerah Muslim

“Mereka bingung juga karena syarat wudlu harus membasuh tangan dan kaki,” ujarnya.

Sang Pencerah Muslim

Ia menjelaskan, banyak penyandang disabilitas yang tidak mendapatkan informasi terkait dengan fikih disabilitas. Mungkin ada fikih di dalam kitab-kitab fikih klasik, namun itu tidak tersosialisasikan dengan baik sehingga penyandang disabilitas tidak mengetahuinya.

Baginya, Al-Qur’an itu sangat menghormati dan memuliakan penyandang disabilitas. Hal itu bisa dilihat dari ditegurnya Nabi Muhammad oleh Allah karena bermuka masam dan memalingkan wajahnya saat Abdullah bin Ummi Maktum yang buta datang menghampirinya. Itu terdokumentasikan di dalam Surat ‘Abasa.

 “Ini menunjukkan posisi teman-teman difabel sama dengan yang lain dan harus mendapatkan perlakuan yang sama,” cetusnya. 

Salah satu tema yang dibahas di dalam Munas Alim Ulama dan Konbes NU 2017 ini adalah Konsep Fikih Penyandang Disabilitas. (Muchlishon Rochmat)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Sunnah, Sejarah Sang Pencerah Muslim

Ahmadinejad: Kemajuan Iran Perlu Kerjasama dan Titik Temu Pandangan

Zarandiyeh, Sang Pencerah Muslim. Presiden Republik Islam Iran Mahmoud Ahmadinejad mengungkapkan bahwa kemajuan bangsanya memerlukan usaha-usaha, kerjasama dan titik temu pandangan dengan komunitas internasional.

Pernyataan itu disampaikannya saat memberikan sambutan dalam acara peresmian pabrik semen terbesar Iran yang berlokasi di pusat kota Zarandiyeh, Provinsi Markazi, Iran, Kamis (7/6).

Ahmadinejad: Kemajuan Iran Perlu Kerjasama dan Titik Temu  Pandangan (Sumber Gambar : Nu Online)
Ahmadinejad: Kemajuan Iran Perlu Kerjasama dan Titik Temu Pandangan (Sumber Gambar : Nu Online)

Ahmadinejad: Kemajuan Iran Perlu Kerjasama dan Titik Temu Pandangan

"Seluruh sektor di Iran harus dikembangkan. Kita mesti berupaya menghasilkan produk-produk yang cukup murah dan mengurangi harga jual," terangnya seperti dilansir sumber Irna.

Sang Pencerah Muslim

Presiden yang menjadi ancaman pemerintahan Bush itu mengatakan, Iran harus menjadi negara konstruktor pabrik semen dalam panggung internasional.

Sang Pencerah Muslim

Ahmadinejad menambahkan, "negara-negara tertentu telah meminta Iran untuk membangun pabrik-pabrik semen bagi mereka. Ini akan menjadi peluang yang tepat untuk mempromosikan industri-industri negara."

"Para investor perlu memperhatikan peluang yang ada. Mereka perlu meningkatkan produksinya hingga level tertinggi dan menaruh perhatian pada kongsi-kongsi luar negeri," katanya.

Dalam kesempatan itu, presiden juga mengingatkan seluruh rakyatnya untuk bahu-membahu mengambil langkah-langkah yang tepat untuk kemajuan Iran.

"Kita harus memanfaatkan barang tambang, tenaga kerja, dan para ahli untuk membangun perusahaan-perusahaan baru," imbuhnya.

Presiden juga mengingatkan rakyatnya untuk mentolelir desakan luar negeri yang tidak menginginkan Iran mengembangkan temuan-temuan saintifik.

"Kita ingin membangun Iran sebagai negara yang paling kuat. Kita menghadapi banyak masalah di jalan ini," katanya. (dar)Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Pertandingan, Kiai, Sejarah Sang Pencerah Muslim

Rabu, 03 Januari 2018

Awal Tarawih dan Puasa Tunggu Hasil Rukyat

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Lajnah Falakiyah PBNU menegaskan, penetapan tangga 1 Ramadhan 1435 H atau awal puasa masih menunggu hasil rukyatul hilal yang dilaksanakan pada Jum’at (27/6) hari ini, bertepatan dengan tanggal 29 Sya’ban. Rukyatul hilal atau pengamatan bulan sabit dilakukan sesaat setelah matahari tenggelam.

Awal Tarawih dan Puasa Tunggu Hasil Rukyat (Sumber Gambar : Nu Online)
Awal Tarawih dan Puasa Tunggu Hasil Rukyat (Sumber Gambar : Nu Online)

Awal Tarawih dan Puasa Tunggu Hasil Rukyat

Demikian disampaikan Ketua Lajnah Falakiyah PBNU KH A Ghazalie Masroeri di Jakarta, Jum’at (27/6) menjawab pertayaan wartawan. “Kami mengimbau warga menunggu hasil rukyatul hilal terlebih dahulu,” kata Kiai Ghazalie.

Dengan demikian pelaksanaan shalat tarawih juga masih menunggu hasil rukyatul hilal yang dilanjutkan dengan sidang itsbat di kantor Kementerian Agama.

Sang Pencerah Muslim

Menurut Kiai Ghazalie, tahun ini Lajnah Falakiyah PBNU akan mengoordinir pelaksanaan rukyat di sedikitnya 70 titik rukyat yang tersebar di berbagai tempat strategis di Indonesia, seperti pantai, bukit, menara atau balai rukyat.

Sang Pencerah Muslim

Pelaksanaan rukyat sendiri akan dipandu oleh hasil hisab atau perhitungan astronomis yang telah dicetak dalam almanak NU. Data hisab penentuan awal Ramadhan 1435 H dalam almanak NU untuk markaz Jakarta menunjukkan, ijtima’ atau konjungsi baru terjadi pada pukul 15.07.

Artinya umur hilal pada saat dilakukan rukyat hanya sekitar tiga jam dari waktu tenggelam matahari, pada tanggal 29 Sya’ban. Sementara Ketinggian hilal hanya 0 derajat 25 menit di atas ufuk.

Dalam kondisi seperti itu, hilal dinyatakan belum imkanur rukyat atau belum mungkin dilihat. Namun, proses rukyatul hilal tetap harus dilaksanakan sebagai prasyarat penentuan awal bulan dalam sistem penanggalan Islam. (A. Khoirul Anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Sejarah, Hadits Sang Pencerah Muslim

Jumat, 08 Desember 2017

Menolong Tanpa Memandang Agama

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Pemanfaatan masjid, gereja, wihara, pura, klenteng sebagai tempat pengungsian para korban bencana alam semestinya dilihat sebagai keinginan para pengelolanya  untuk menolong  maupun berbuat kebaikan. Tujuan baik itu tidak sepatutnya dicurigai sebagai upaya mengubah keyakinan agama para pengungsi. Sebaliknya, sudah semestinya diapresiasi sebagai bentuk kepedulian umat beragama kepada para korban bencana. 



Menolong Tanpa Memandang Agama (Sumber Gambar : Nu Online)
Menolong Tanpa Memandang Agama (Sumber Gambar : Nu Online)

Menolong Tanpa Memandang Agama

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Imam Azis kepada Sang Pencerah Muslim, di Jakarta, Jumat, 12 November 2010. Pendapat itu disampaikan menanggapi peristiwa pemindahan puluhan pengungsi korban bencana Merapi yang beragama Islam dari Gereja Ganjuran atas permintaan belasan orang yang mengenakan baju terusan panjang dan surban pada Senin, (8/11). Diduga tuntutan disampaikan karena khawatir para pengungsi muslim pindah agama.

Kedatangan belasan orang yang mengenakan baju terusan panjang dan surban ke Gereja Ganjuran itu pada akhirnya mengundang kehadiran dari Sri Sultan Hamengkubuwono X, beserta Permaisrui GKR Hemas. Dalam pertemuan antara perwakilan pengungsi dan kelompok massa bersurban itu, selaku mediator, Sri Sultan meminta para pengungsi memahami situasi dan memilih untuk pindah dari Gereja Ganjuran. Para pengungsi

Sang Pencerah Muslim

muslim akhirnya mengalah demi mengikuti keinginan kelompok massa  dan saran Sultan pindah ke Bangsal Rumah Dinas Bupati Bantul, pada Selasa (9/11).

Sang Pencerah Muslim

Permintaan tersebut dinilai sejumlah kalangan berlebihan. Sebab, langkah Gereja Ganjuran membukakan pintu bagi puluhan pengungsi asal Cangkringan yang meminta tempat berteduh sementara akibat letusan dasyat Merapi pada  Jumat (5/11) sebagai wajar. Namun, sekelompok massa bersurban tersebut justru mendatangi  gereja, memaksa pengungsi pindah tempat.

“Dalam situasi darurat, seharusnya semua pihak tidak perlu mempersoalkan siapa yang menolong, atau siapa yang ditolong. Kewajiban orang pertamakali adalah menyelamatkan nyawa dan keamanan dari rasa takut ,” kata mantan Direktur Lembaga Penerbitan  LKIS Yogyakarta ini.

Langkah Gereja Ganjuran memberi tempat berteduh bagi pengungsi, tambah Imam Azis, sudah lumrah. "Itu kewajiban kemanusiaan, tidak pandang agama apapun, “ imbuh salah seorang Ketua PBNU ini. Sementara, bagi pengungsi, pemilihan Gereja Ganjuran sebagai tempat pengungsian, juga masuk akal, lantaran gereja yang terletak di  desa Sumbermulyo, Kecamatan Bambanglipuro berjarak relatif aman, sekitar 40 kilometer dari puncak Merapi.  

Reputasi Baik

Dengan pendapatnya itu, Imam Azis merasa aneh dengan langkah pemindahan paksa para pengungsi muslim dari gereja hanya karena curiga akan diubah agamanya. “Tidak semudah itu orang mengubah agamanya. Karena gereja, masjid, dan bangunan publik lain memang menjadi tujuan orang-orang yang sedang mencari perlindungan,” terang Imam Azis.

Menurut alumni IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, penilaiannya itu bukan asal. “Saya tahu Gereja Ganjuran sudah punya reputasi baik dalam penanganan tanggap darurat, dalam peristiwa Gempa Bumi 2006 di Yogyakarta. Saat itu tidak ada usaha pengalihan akidah. Mereka memiliki etika bersama, yakni kemanusiaan,” tandas Imam Azis. (abd)        

   

   

 

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Sejarah, Makam, Kiai Sang Pencerah Muslim

Sabtu, 02 Desember 2017

Shalat Sunnah Isyraq

Shalat sunnah isyraq adalah shalat sunnah dua raka’at yang dikerjakan setelah matahari terbit sekitar satu tombak, atau kira-kira lima belas menit setelah matahari terbit. Shalat ini memiliki nilai keistimewaan tersendiri jika pra syaratnya dipenuhi yaitu shalat shubuh berjamaa’h yang diteruskan dengan berdzikir hingga menjelang waktu syuruq (matahari terbit). Sebagaimana diterangkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam:

Ù…ÙŽÙ? Ù’ صَلَّى الْغَدَاةَ فِÙ? جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ Ù? َذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَÙ? Ù’Ù? ِ كَاÙ? َتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ? تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ

"Siapa yang shalat Shubuh dengan berjamaah, lalu duduk berdzikir kepada Allah sehingga matahari terbit, kemudian shalat dua rakaat, maka ia mendapatkan pahala haji dan umrah sempurna (diulang tiga kali)." (HR. Al-Tirmidzino. 971).

Hadits ini menerangkan kesunnahan shalat dua rekaat setelah matahari terbit. Hanya saja siapa yang mengerjakan sunnah shalat sunnah syuruq tanpa melengkapinya dengan prasyarat tersebut (jamaah subuh dan dzikir) maka pahala yang ada hanya pahala shalat sunnah tanpa pahala haji dan umrah.

Shalat Sunnah Isyraq (Sumber Gambar : Nu Online)
Shalat Sunnah Isyraq (Sumber Gambar : Nu Online)

Shalat Sunnah Isyraq

Adapun niatnya sebagaimana diterangkan Syaikh Nawawi dalam NIhayatuz Zain adalah;

أصلى سÙ? Ø© الإشراق ركعتÙ? Ù? لله تعالى

Ushalli sunnatal isyraqi rak’ataini lillahi ta’ala.

Sang Pencerah Muslim

Aku niat shalat sunnah isyraq dua rakaat karena Allah.

Kemudian pada rakaat pertama setelah alfatihah, sebaiknya membaca surat Wad-Dhuha dan pada rakaat kedua membaca ? Alam Nasyrakh. Sebaiknya shalat ini dilakukan sesegera mungkin mengingat waktu yang terbatas. Karena setelah matahari kelihatn mulai meninggi, maka tibalah saatnya waktu shalat dhuha.

Sang Pencerah Muslim

Adapun bacaan do’a-nya sebagaimana termaktub dalam Nihayatuz Zain adalah sebagai berikut:

اَللَّهُمَّ Ù? َا Ù? ُوْرَ الÙ? ُّوْرِ بِالطُّوْرِ وَكِتَابٍ مَسْطُوْرٍ فِÙ? Ù’ رِقٍّ Ù…ÙŽÙ? ْشُوْرٍ وَالبَÙ? ْتِ المَعْمُوْرِ أَسْأَلُكَ Ø£ÙŽÙ? Ù’ تَرْزُقَÙ? ِÙ? Ù’ Ù? ُوْرًا أَسْتَهْدِÙ? Ù’ بِهِ إِلَÙ? ْكَ وَأَدُلُّ بِهِ عَلَÙ? ْكَ ÙˆÙŽÙ? َصْحَبُÙ? ِÙ? Ù’ فِÙ? Ù’ Ø­ÙŽÙ? َاتِÙ? Ù’ وَبَعْدَ الْاِÙ? ْتِقَالِ مِÙ? Ù’ ظَلاَم مِشْكَاتِÙ? Ù’ وَأَسْأَلُكَ بِالشَّمْسِ وَضُحَاهَا ÙˆÙŽÙ? َفْسِ مَا سِوَاهَا Ø£ÙŽÙ? Ù’ تَجْعَلَ شَمْسَ مَعْرِفَتِكَ مُشْرِقَةً بِÙ? Ù’ لَا Ù? َحْجُبُهَا غَÙ? ْمُ الْأَوْهَامِ وَلَا Ù? َعْتَرِÙ? ْهَا كُسُوْفُ قَمَرِ الوَاحِدِÙ? َّةِ عِÙ? ْدَ التَّمَامِ بَلْ أَدِمْ لَهَا الْإِشْرَاقَ وَالظُهُوْرَ عَلَى مَمَرِّ الْأَÙ? َّامِ وَالدُّهُوْرِ وَصَلِّ اللَّهُمَّ عَلَى سَÙ? ِّدِÙ? َا مُحَمَّدٍ خَاتِمِ اْلأَÙ? ْبِÙ? َاءِ وَالْمُرْسَلِÙ? Ù’Ù? ÙŽ وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِÙ? Ù’Ù? ÙŽ اللهم اغْفِرْ Ù„ÙŽÙ? َا وَلِوَالِدِÙ? Ù’Ù? َا وَلِإِخْوَاِÙ? Ù? َا فِÙ? اللهِ أَحْÙ? َاءً وَأَمْوَاتًا أَجْمَعِÙ? Ù’Ù? ÙŽ. ?

? "Ya Allah, Wahai Cahayanya Cahaya, dengan wasilah? bukit Thur dan Kitab yang ditulis? pada lembaran yang terbuka, dan dengan wasilah? Baitul Mamur, aku memohon padamu atas cahaya yang dapat menunjukkanku kepada-Mu. Cahaya yang dapat mengiringiku hidupku dan menerangiku setelah berpindah (ke alam lain; bangkit dari kubur) dari kegelapan liang (kubur) ku. Dan aku meminta padaMu dengan wasilah matahari beserta cahayanya di pagi hari, dan kemulyaan yang wujud pada selain matahari, agar Engkau menjadikan matahari marifat padaMu (yang ada padaku) bersinar menerangiku, tidak tertutup oleh mendung-mendung keraguan, tidak pula terlintasi gerhana pada rembulan kemaha-esaan dikala purnama. Tapi jadikanlah padanya selalu bersinar dan selalu tampak, seiring berjalannya hari dan tahun. Dan berikanlah rahmat tadzim Wahai Allah kepada junjungan kami Muhammad, sang pamungkas para nabi dan Rasul. Dan segala Puji hanya milik Allah tuhan penguasa alam. Ya Allah ampunilah kami, kedua Orang tua kami serta kepada saudara-saudara kami seagama seluruhnya, baik yang masih hidup ataupun yang telah meninggal".

?

Redaktur: Uil Hadrawy. ?

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Sejarah, Nahdlatul Sang Pencerah Muslim

Jumat, 24 November 2017

Pengabdian di NU Tak Terbatas Waktu

Bangkalan, Sang Pencerah Muslim. Pengabdian di NU tidak dibatasi oleh periodisasi waktu. Warga yang sudah tidak terlibat aktif dalam kepengurusan juga dapat terus berpartisipasi dalam organisasi untuk mewujudkan cita-cita bersama.

Pengabdian di NU Tak Terbatas Waktu (Sumber Gambar : Nu Online)
Pengabdian di NU Tak Terbatas Waktu (Sumber Gambar : Nu Online)

Pengabdian di NU Tak Terbatas Waktu

Demikian disampaikan KH Fathurrohim A. Rahman, Wakil Ketua PCNU Bangkalan, Madura, dalam arahannya para pelantikan bersama beberapa MWCNU di Bangkalan, Ahad (12/5) yang bertempat di pendopo eks kawedanan Arosbaya.

KH Fathurrohim berharap semua pengurus berkomitment dengan amanat yang telah diterimanya. Kepada mantan pengurus yang pada periode kali ini tidak terpilih juga jangan menghilang, karena secara hakekat pengabdian di NU tidak dibatasi oleh masa periode waktu

Sang Pencerah Muslim

“Berlakulah seperti orang memotong bambu diambil dari ujungnya, bukan dari bawah yang tidak terpilih. Semua harus menjadi pengikat dan memperkuat kepengurusan yang baru, sehingga upaya perjuangan untuk menjadikan jam’iyyah ini bermanfaat dapat segera terealisasi dan bisa dirasakan bersama,” kata adik kandung salah seorang wakil ketua PWNU Jawa Timur ini. 

Tiga kepengurusan MWCNU di wilayah eks Kawedanan Arosbaya yang meliptui MWCNU Arosbaya, Geger dan Klampis resmi dilantik dan diambil sumpahnya.

Sang Pencerah Muslim

Mewakili tiga kepengurusan MWCNU yang dilantik Drs. H. Jakfar Al-Habary dalam sambutan pelantikannya mengingatkan bahwa apa yang telah dilakukan merupakan bentuk kesadaran dan ikhtiar pengabdiannya kepada jam’iyyah.

Rais Syuriyah MWCNU Klampis yang juga mantan Kasek SMAN Arosbaya ini meminta kepada semua kepengurusan yang ada, baik ranting maupun cabang untuk memberikan dukungan dan bimbingan sehingga apa yang dicanangkan untuk periode pengabdian lima tahun ke depan bisa lebih maximal dan berdaya guna baik kepada jama’ah maupun kepada jam’iyyah.

Sementara prosesi pelantikan dipimpin Wakil Rais PCNU Bangkalan KH Abdul Hannan Nawawi. Selain diisi dengan pengucapan baiat acara yang dilangsungkan secara sederhana ini juga diisi dengan pendalaman ke-NU-an dan Aswaja oleh DR. KH. Abdullah Syamsul Arifin.

Dalam mauidhohnya wakil katib PWNU Jawa Timur ini lebih banyak menerangkan tentang perlunya prilaku kolektif bagi pengurus NU. Prinsip sholat berjama’ah harus menjadi salah satu landasan kerja bagi kepengurusan, antara lain adanya kesamaan tujuan dalam segala hal, kepatuhan kepada pimpinan, serta mengenal jama’ah yang akan dipimpin

Terkait semangat kerja Gus Aab, panggilan akrab pegiat pembelaan aswaja yang juga mantan cawabup Jember ini mengajak kepada kepengurusan terpilih untuk memahami landasan didirikannya NU, yaitu Nahdlatut Tujjar (kemapanan ekonomi) Nahdlatul Wathon (nasionalisme ) dan Tasywirul Afkar (pengembangan keilmuan).

Acara pelantikan tiga MWCNU diakhiri dengan pembacaan doa yang dipimpin ketua PCNU Bangkalan KH. Fachrillah Aschall.

Redaktur: A. Khoirul Anam

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Makam, Sejarah, Kiai Sang Pencerah Muslim

PCNU Cirebon: PMII Basis Gerakan NU di Kampus

Cirebon, Sang Pencerah Muslim. Dalam rangka memperkuat arah pergerakan dan tradisi ke-NU-an, Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cirebon bersilaturahmi ke kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Cirebon.

PCNU Cirebon: PMII Basis Gerakan NU di Kampus (Sumber Gambar : Nu Online)
PCNU Cirebon: PMII Basis Gerakan NU di Kampus (Sumber Gambar : Nu Online)

PCNU Cirebon: PMII Basis Gerakan NU di Kampus

Dalam pertemuan pada Jum’at (2/1) siang tersebut, PMII berharap dukungan dan bimbingannya dari NU untuk menjalankan program keorganisasian di ranah mahasiswa.

“Dengan silaturahmi ini kami berharap ke depan antara PMII dan PCNU bisa saling bekerja sama melaksanakan program kerja yang manfaatnya untuk para mahasiswa di Cirebon,” kata Ketua PMII Cirebon, M. Yazidul Ulum.

Sang Pencerah Muslim

Yazid menambahkan, shilaturahmi ini juga bertujuan untuk pengenalan pengurus PMII Cirebon yang rencananya akan dilantik pada 10 Januari 2014 mendatang. “Ke depan tidak ada lagi pengurus cabang dan kader juga anggota PMII Cirebon yang tidak mengenal orang tuanya (NU-red),” terangnya.

Silaturahmi PC PMII Cirebon ini diterima dengan baik oleh Rais Syuriah PCNU Kabupaten Cirebon, KH Usamah Manshur dan Ketua Tanfidziah PCNU Kabupaten Cirebon, KH Ali Murtadlo.

Sang Pencerah Muslim

“Kami bangga dengan awal kepengurusan kali ini. Dan alhamdulillah kita bisa sharing bersama. Bagaimanapun PMII adalah basis gerakan NU di kampus. Sehingga antara NU dan PMII bisa saling bersinergi,” jelas Kiai Ali yang merupakan alumni PMII STIQ Jakarta.

Kiai Ali juga menambahkan bahwa saat ini PMII perlu memperkuat diri dari segi al-fikratul an-nahdliyah (pemikiran ke-NU-an) dan juga al-harakatul an-nahdliyah (gerakan ke-NU-an).

Hal senada disampaikan KH Usamah Manshur bahwa PMII merupakan anak kandung NU maka sudah selayaknya antara PMII dan NU saling bergandengan tangan menjaga, mempertahankan dan mengembangkan Ahlussunnah Wal-Jama’ah dan tradisi-tradisi NU dikalangan mahasiswa.

“Ada anekdot yang mengatakan bahwa PMII adalah anak hilang yang belum pulang kembali,” kata pengasuh Pondok Pesantren Annashuha ini.

Alhamdulillah, kata dia, dengan shilaturahmi ini anak yang dulu hilang kini sudah kembali. Terlepas PMII menjadi banom kembali atau tetap interdependen yang terpenting adalah tetap mengembangkan Aswaja annahdliyyah di kampus masing-masing juga di masyarakat.”

Dari data yang dihimpun, saat ini tercatat ada 1.500 anggota dan 200 kader PMII Cirebon terdapat berbagai kampus di Cirebon seperti IAIN Syekh Nurjati, Unswagati Cirebon, STAI Ma’had Ali Cirebon, STAI Bunga Bangsa Cirebon, STAI Cirebon, UNU Cirebon, dan STID Al Biruni Cirebon.? (Ayub Al Ansori/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Sejarah, Cerita, Syariah Sang Pencerah Muslim

Kamis, 23 November 2017

Empat Tim Kantongi Tiket Semifinal LSN Jatim 1, Dua Di Antaranya Tuan Rumah

Trenggalek, Sang Pencerah Muslim - Prediksi tentang tim mana saja yang berhasil mengantongi tiket menuju babak Semifinal Liga Santri Nusantara Jatim 1 sudah terjawab. Pada laga Perempat Final yang digelar di hari ketiga ini (20/9) empat dari 8 tim berhasil lolos menuju babak paling sengit.

Dua tim tuan rumah yaitu skuad Sulaiman Trenggalek dan Qomarul Hidayah masih menjadi tim yang patut diperhitungkan. Skuad Sulaiman berhasil mengalahkan skuat Darul Ulum Poncol Magetan dengan skor akhir 2-0. Skuad Qomarul Hidayah berhasil memaksa pulang Al-Basyariyah Madiun dengan skor 1-0.

Empat Tim Kantongi Tiket Semifinal LSN Jatim 1, Dua Di Antaranya Tuan Rumah (Sumber Gambar : Nu Online)
Empat Tim Kantongi Tiket Semifinal LSN Jatim 1, Dua Di Antaranya Tuan Rumah (Sumber Gambar : Nu Online)

Empat Tim Kantongi Tiket Semifinal LSN Jatim 1, Dua Di Antaranya Tuan Rumah

Kesebelasan Daruttaibin menjadi satu-satunya tim yang mewakili Kabupaten Tulungagung lolos ke babak semifinal setelah memulangkan kesebelasan MIA yang sama-sama berasal dari Tulungagung, dengan skor tipis 1-0.

Kesebelasan Darul Huda Mayak Ponorogo pun demikian, mereka membelikan tiket pulang kampung kepada kesebelasan Darul Quran Ngawi, dengan skor 2-0.

Sang Pencerah Muslim

Dari hasil pertandingan babak Perempat Final LSN Jawa Timur I, praktis tinggal empat pesantren yang akan beradu kuat pada laga Semifinal yang dihelat Rabu (20/9) pada pukul 15.00 di Stadion Menak Sopal Trenggalek dan Lapangan Sumber Gedong.

Sang Pencerah Muslim

Ketua RMI Trenggalek yang sekaligus Ketua Panitia Lokal, Gus Nur memprediksi pertandingan pada babak semifinal ini akan berlangsung ketat, sebab keempat tim akan memperebutkan tiket untuk berlaga di babak Final seri region. Lebih-lebih dua tim dari tuan rumah akan berlaga. Keduanya juga memiliki rekam yang bagus dalam permainanya

"Tapi kita juga tidak berandai-andai. Sebab bola itu bundar dan juga banyak kemungkinan dalam pertandingan nanti. Siapapun nanti yang menang, mereka adalah teman kita semuanya," ucapnya kepada Sang Pencerah Muslim.

Gus Nur berharap pelaksanaan semifinal nanti bisa berjalan lancar dan meriah."Kami kira nanti seluruh tim juga akan mencerahkan supporternya masing-masing, " imbuhnya. (Zaenal Faizin/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Ahlussunnah, Sejarah Sang Pencerah Muslim

Sabtu, 18 November 2017

Madrasah di Bawah Naungan Pesantren Diminta Siapkan 3 Keahlian Ini

Jombang, Sang Pencerah Muslim. Menghadapi dunia yang penuh dinamis, pesantren diharuskan mengikuti perkembangan. Namun demikian, harus ada ciri khas yang menjadi nilai lebih di madrasah yang dikelola.

"Saya menyarankan setiap madrasah yang berada di bawah pengelolaan pesantren harus menyiapkan tiga program studi," kata Abdul Haris pada seminar nasional dengan tema Quo Vadis Madrasah dalam Menyiapkan SDM di Era Tuntutan Global, Sabtu (28/5) di Pesantren Tambakberas, Jombang Jawa Timur.?

Madrasah di Bawah Naungan Pesantren Diminta Siapkan 3 Keahlian Ini (Sumber Gambar : Nu Online)
Madrasah di Bawah Naungan Pesantren Diminta Siapkan 3 Keahlian Ini (Sumber Gambar : Nu Online)

Madrasah di Bawah Naungan Pesantren Diminta Siapkan 3 Keahlian Ini

Terkait dengan lembaga pendidikan formal di tingkat madrasah aliyah, lanjutnya, ketiganya adalah madrasah aliyah yang konsentrasi terhadap ilmu agama, umum, serta madrasah kejuruan.

Dalam pandangan guru besar UIN Sunan Ampel Surabaya ini, untuk madrasah aliyah yang pertama memang hanya menerima mereka yang diproyeksikan sebagai ulama atau ahli agama. "Sehingga materi yang di dalam adalah tentang bahasa asing, logika, filsafat dan riset, juga sains dan teknologi informasi, serta internalisasi nilai kenabian," kata Haris.

Sedangkan untuk madrasah aliyah program studi umum adalah pilihan bagi mereka yang memang akan melanjutkan studi menjadi mahasiswa di berbagai kampus.

"Untuk yang ketiga adalah siswa yang diterima di madrasah aliyah lantaran memiliki tujuan keahlian karena ingin langsung bekerja," ungkapnya Ketua PW LP Maarif NU Jatim ini.

Sang Pencerah Muslim

Namun yang harus dipahami bahwa tiga prodi tersebut dikelola dalam satu madrasah di pesantren. "Sehingga madrasah langsung dapat mengarahkan para sisanya sesuai minat yang diinginkan," katanya.

Pemberian tiga prodi tersebut sebagai jawaban atas tantangan pesantren yang kian kompleks. "Karenanya pesantren harus siap dengan tantangan tersebut," terangnya.

Narasumber lain adalah Rektor UIN Maliki Malang, Mudjia Rahardjo serta Ida Fauziyah dari Kondisi X DPR RI.

Kegiatan ini menjadi matarangkai dari peringatan 1 abad madrasah dan 191 tahun Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang. (Ibnu Nawawi/Zunus)

Sang Pencerah Muslim

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Sejarah, Warta Sang Pencerah Muslim

Rabu, 01 November 2017

Dengan Sentuhan Teknologi, Perkembangan Pesantren Kian Terarah

Pasuruan, Sang Pencerah Muslim - Dekan Fakultas Teknologi Informasi ITS Surabaya Agus Zainal Arifin mendukung pesantren memanfaatkan teknologi agar capaian pembelajaran (learning outcome) para santri dapat terpantau. Teknologi juga sebagai sarana mendekatkan para santri dengan orang tuanya.

Demikian disampaikan Agus Zainal saat memberikan materi di hadapan peserta Silatnas Ayo Mondok di Pandaan Pasuruan.

Dengan Sentuhan Teknologi, Perkembangan Pesantren Kian Terarah (Sumber Gambar : Nu Online)
Dengan Sentuhan Teknologi, Perkembangan Pesantren Kian Terarah (Sumber Gambar : Nu Online)

Dengan Sentuhan Teknologi, Perkembangan Pesantren Kian Terarah

Pada kesempatan ini Agus menguraikan sejumlah manfaat dari teknologi. "Kiai akan dapat memantau perkembangan materi yang diajarkan di pesantren, sekaligus capaian yang diraih," katanya, Sabtu (14/5).

Sang Pencerah Muslim

Agus juga menawarkan aplikasi secara gratis yang dapat diterapkan di setiap madrasah dan pesantren. "Biayanya tidak ada, hanya masalah kemauan dari pimpinan madrasah dan pesantren untuk menjalankan," ungkapnya.

Karena, dalam pandangan mantan Rais Syuriyah PCINU Jepang ini masing-masing pesantren dan madrasah telah memiliki perangkat komputer. "Praktis tidak diperlukan biaya apa-apa," sergahnya.

Sang Pencerah Muslim

Di hadapan pimpinan pesantren se-Indonesia Agus menunjukkan aplikasi yang dapat dimanfaatkan.

"Dengan mengisi kolom sesuai yang dibutuhkan, seluruh dinamika lembaga pendidikan dan perkembangan santri beserta capaian yang diraih bisa diperhatikan dengan cermat dan efisien," ungkapnya.

Agus berharap pimpinan pesantren segera berbenah dengan menggunakan teknologi. Ia tidak sependapat dengan berbagai alasan terkait minimnya jaringan internet. "Apa yang tidak bisa direngkuh semuanya, jangan ditinggal seluruhnya," katanya.

Justru dengan memanfaatkan yang dimiliki, bukan tidak mungkin banyak kemajuan yang diraih pesantren. "Yang dibutuhkan bukan alasan dan keluhan, namun kemauan dari pemangku pesantren dan madrasah," pungkasnya. (Ibnu Nawawi/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Daerah, Sejarah Sang Pencerah Muslim

Kamis, 19 Oktober 2017

PCINU Malaysia Terima Kunjungan SMA 2 Darul Ulum

Kuala Lumpur, Sang Pencerah Muslim. Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Malaysia menerima kunjungan rombongan SMA 2 Darul Ulum, Peterongan, Jombang, di sekretariat PCINU, Gombak, Kuala Lumpur, Rabu malam (4/4). Kedatangan rombongan yang terdiri dari beberapa staf SMA 2 Darul Ulum bersama siswa-siswi ini merupakan rangkaian petualangan Cross Culture and Entrepreneurship yang diadakan oleh Yayasan Darul Ulum, Jombang. 

PCINU Malaysia menyambut kedatangan rombongan SMA 2 Darul Ulum dengan hangat dan semangat. Pertemuan berlangsung hingga tengah malam.

PCINU Malaysia Terima Kunjungan SMA 2 Darul Ulum (Sumber Gambar : Nu Online)
PCINU Malaysia Terima Kunjungan SMA 2 Darul Ulum (Sumber Gambar : Nu Online)

PCINU Malaysia Terima Kunjungan SMA 2 Darul Ulum

Ketua Tanfidziyah PCINU Malaysia mengatakan, pemerintah Malaysia sendiri telah mengesahkan Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja( sebagai madzhab resmi negara dan mencegah masuknya ideologi-ideologi Islam yang menyimpang dari ajaran Aswaja.

Sang Pencerah Muslim

“Mayoritas masyarakat Indonesia yang berdomisili di Malaysia juga mengamalkan tradisi NU seperti tahlilan, istighotsah, peringatan maulid, dan lainnya, walau tidak selalu di b¬awah bendera formal PCINU Malaysia,” katanya.

Kepala Sekolah SMA 2 DU Ust Kaseri menyatakan pilihan datang ke malaysia adalah karena dahulu banyak pelajar Malaysia yang belajar di Tanah Air. Namun belakangan justru bejibun orang Indonesia melanjutkan studinya di Malaysia.

Sang Pencerah Muslim

“Perkembangan pendidikan Malaysia yang cukup pesat ini dapat dijadikan rujukan penting untuk misi SMA 2 Darul Ulum,” katanya.

Pertemuan yang berakhir hampir pukul 01.00 dini hari tersebut diharapkan mampu menjadi modal awal bagi rombongan SMA 2 Darul Ulum untuk memulai misinya di Malaysia. 

Setelah mendapatkan paparan umum tentang kondisi pendidikan Islam di Malaysia pada dialog bersama PCINU Malaysia itu, rombongan SMA 2 Darul Ulum akan melanjutkan perjalanannya esok hari menuju beberapa lembaga pendidikan di Malaysia. Target utamanya adalah mengajak lembaga-lembaga pendidikan itu untuk bekerja sama dalam mengembangkan kajian keislaman modern yang responsif terhadap perkembangan teknologi. 

Redaktur    : A. Khoirul Anam

Kontributor: Muhammad Miqdam

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Berita, Sejarah Sang Pencerah Muslim

Sabtu, 30 September 2017

Yenny Harap Kontes Kecantikan Tekankan Kemampuan

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Beragam kontes kecantikan di Indonesia kerap menimbulkan pro dan kontra di masyarakat, termasuk bagi Yenny Wahid. Namun, agama bukanlah alasan mengapa dia tidak mendukung kontes kecantikan.?

"Kontes yang menekankan pada fisik saja dapat berakibat negatif pada anak perempuan," ujarnya ditemui di Jakarta Fashion Week 2014, Kamis.?

Yenny Harap Kontes Kecantikan Tekankan Kemampuan (Sumber Gambar : Nu Online)
Yenny Harap Kontes Kecantikan Tekankan Kemampuan (Sumber Gambar : Nu Online)

Yenny Harap Kontes Kecantikan Tekankan Kemampuan

Menurut putri dari Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid itu, standar penilaian kontes yang bertumpu pada kecantikan semata dapat menimbulkan "body image disorder".?

Sang Pencerah Muslim

Artinya, orang-orang hanya mengukur kecantikan berdasar satu standar ideal saja. Yang berbahaya adalah bila para perempuan yang merasa tidak memenuhi standar ideal itu menjadi rendah diri.?

"Jika tidak memiliki kulit putih, hidung mancung, badan tinggi merasa rendah diri. Akhirnya tidak bisa menerima dirinya apa adanya dan minta operasi plastik," paparnya.?

Sang Pencerah Muslim

Oleh karena itu, dia berharap standar penilaian dari kontes kecantikan dapat menitikberatkan pada kemampuan dan pengetahuan kontestan.?

"Ke depannya nanti pemenang kontes kecantikan bisa orang yang punya kemampuan luar biasa melebihi penilaian fisiknya," harap dia. (antara/mukafi niam)

Foto: Lazuardibirru.com

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Santri, Sejarah, Warta Sang Pencerah Muslim

Minggu, 24 September 2017

Politisasi Ayat dan Hadits dalam Sejarah Islam

Oleh Nadirsyah Hosen

Ibn Jarir al-Thabari (wafat 310H) adalah ulama salaf yang bukan saja seorang ahli tafsir dan mujtahid, tapi juga seorang ahli sejarah. Mazhab fiqihnya sudah punah ditelan zaman, namun kitab Tafsir al-Thabari yang ditulisnya masih menjadi rujukan utama di dunia Islam sampai saat ini.

Politisasi Ayat dan Hadits dalam Sejarah Islam (Sumber Gambar : Nu Online)
Politisasi Ayat dan Hadits dalam Sejarah Islam (Sumber Gambar : Nu Online)

Politisasi Ayat dan Hadits dalam Sejarah Islam

Dalam bidang sejarah beliau menulis 11 jilid kitab Tarikh al-Rusul wa al-Muluk (sejarah para rasul dan raja), yang lebih dikenal dengan Tarikh al-Thabari. Ini sebuah catatan berharga akan sejarah kekuasaan dalam dunia Islam. Sebelas jilid dalam bahasa Arab telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris sebanyak 40 jilid. Luar biasa! Sayangnya, tidak banyak di antara kita yang mau bersusah payah menelaah dokumen sejarah yang dicatat dengan detil dan teliti oleh Imam al-Thabari ini.

Mari kita buka jilid ke-10 halaman 54 . Ini kisah mengenai Khalifah Abbasiyah yang bernama al-Mutadhid Billah. Kita buka catatan al-Thabari pada tahun 284 H. Apa yang terjadi?

Sang Pencerah Muslim

?

? ? ? ? ? ?

Sang Pencerah Muslim

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?.

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Warga memberitakan bahwa dokumen yang melaknat Muawiyah atas perintah Khalifah al-Mutadhid akan dibacakan di masjid selepas shalat Jumat. Beredarnya berita tersebut membuat warga selepas shalat jadi ragu mendengar pembacaan doa karena khawatir dokumen itu akan dibacakan, namun kenyataannya itu tidak dibacakan. Disebutkan bahwa Khalifah al-Mutadhid telah memerintahkan untuk mengeluarkan dokumen yang dibuat di masa Khalifah Mamun yang melaknat Muawiyah. Perintah ini telah dilaksanakan. Sinopsis dari arsip lama itulah yang kemudian dijadikan materi untuk menyusun dokumen yang disampaikan kepada Khalifah al-Mutadhid.

Imam al-Thabari kemudian mencantumkan dokumen tersebut (sekitar 7 halaman) dalam kitab Tarikh-nya ini. Terlalu panjang kalau saya cantumkan semuanya di sini. Konteksnya adalah Muawiyah, Yazid dan Marwan yang menjadi cikal bakal berdirinya dinasti Umayyah dilaknat dan dicaci-maki oleh para Khalifah Abbasiyah. Perpindahan kekuasaan dua dinasti Islam ini juga memakan korban jiwa yang tak sedikit.

Saat Dinasti Umayyah berkuasa mimbar Jumat dikabarkan dipenuhi cacian akan Imam Ali bin Abi Thalib. Pada masa Khalifah Umar bin Abdul Azis dari dinasti Umayyah tradisi buruk itu dihentikan. Nah, di masa Khalifah al-Mutadhid (dinasti Abbasiyah) ancaman dari sisa-sisa keturunan dan pasukan Umayyah masih ada. Maka al-Mutadhid menggunakan tangan besi untuk melawan mereka, termasuk dengan menggunakan ayat dan hadits untuk melaknat pendiri dinasti Umayyah di atas.

Dalam dokumen yang dikutip Imam al-Thabari jelas tergambar politisasi agama demi mempertahankan kekuasaan. Sejumlah ayat dikutip seperti QS al-Isra ayat 60 yang menyebut pohon yang terkutuk, lantas oleh dokumen itu dikatakan bahwa tidak ada pertentangan maksudnya itu adalah Bani Umayyah. Kemudian mengutip riwayat yang mereka klaim dari Nabi ketika melihat Abu Sufyan naik keledai bersama Muawiyah dan Yazid, lantas Nabi berkata: "Allah melaknat pemimpin, yang menaiki dan yang mengendarai kuda" [maksudnya ketiga orang ini semua kena laknat oleh Nabi].

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?:

»? ? ? ? ? ? ? ? ? ? » ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?: ? ? ? ? ?.

Imam al-Thabari sebagai ahli tafsir tentu paham bahwa tafsiran di atas keliru. Begitu juga kutipan hadits bertentangan dengan fakta bahwa Yazid bin Muawiyah lahir setelah Nabi wafat, jadi tidak mungkin Nabi melihatnya naik kuda bersama kakek (Abu Sufyan) dan bapaknya (Muawiyah). Kutipan hadits bertebaran di dokumen ini mengenai kejelekan Abu Sufyan, Muawiyah dan juga Marwan.

? ? ? ? ? ? ? ? ?: «? ? ? ? ? ?» ? ? ? ? ? [? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?: ? ? ? ? ? ? ?] ?: ? ? ? ? ? ? ? [? ? ? ? ? ?: ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?] [? ? ? ? ? ?: ? ? ? ? ? ?

Dikabarkan bagaimana Nabi mendoakan Muawiyah agar perutnya tidak pernah kenyang, karena dua kali dipanggil menghadap Nabi, Muawiyah menolak karena sedang asyik makan. Atau dicantumkan riwayat lain seolah Nabi pernah bersabda: "jikalau engkau melihat Muawiyah berdiri di mimbarku, bunuhlah dia."

Tafsiran lain disampaikan mengenai lailatul qadar yang lebih baik daripada seribu bulan. Maksudnya menurut dokumen ini, lailatul qadar lebih baik dari seribu bulan kekuasaan Umayyah. Kebetulan memang masa 90 tahun kekuasaan Umayyah itu sama dengan masa hitungan seribu bulan. Tapi apa hubungannya ayat lailatul qadar dengan masa kekuasaan Bani Umayyah? Pesan terselubungnya adalah umat jangan silau dengan panjangnya kekuasaan Umayyah. Nyambung atau enggak, ya itu urusan lain.

? ? ? ? ? ?: " ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?: ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?.

Bahkan dokumen ini juga mengklaim adanya hadits marfu yang menyatakan Muawiyah akan berada di neraka paling bawah memanggil-manggil Allah: "Ya Hanan, Ya Manan" namun diberi jawaban "Nah sekarang [kamu percaya padaKu], sebelumnya kamu telah membuat kerusakan".

Dokumen yang penuh caci-maki terhadap lawan politik dengan mencantumkan penafsiran ayat dan riwayat yang diklaim berasal dari Nabi itu ditandatangani oleh Menteri Utama (Wazir) yaitu Abul Qasim Ubaidillah bin Sulayman. Sebelum diakhiri dokumen ini mencantumkan doa semoga Allah melaknat Abu Sufyan, Muawiyah, Yazid, Marwan dan anak keturunan mereka. Jadi bukan cuma Nabi, bahkan Allah pun mereka bawa-bawa untuk menyerang lawan politiknya.

Membaca dokumen yang dicantumkan Imam al-Thabari ini saya bergidik ngeri bagaimana efek kebencian yang sudah sampai pada puncaknya dan agama pun sudah dipolitisasi sedemikian rupa. Ternyata pelintirisasi dan politisasi ayat-hadits sudah berlangsung sejak lama. Inilah yang terjadi ketika kekuasaan berselingkuh dengan agama. Naudzubillah min dzalik.

Saya pun teringat puisi panutan saya al-Mukarram KH A Mustofa Bisri yang bikin air mata meleleh:

...

Di mana-mana sesama saudara

Saling cakar berebut benar

Sambil terus berbuat kesalahan

Quran dan sabdamu hanyalah kendaraan

Masing-masing mereka yang berkepentingan

Aku pun meninggalkan mereka

Mencoba mencarimu dalam sepi rinduku

Aku merindukanmu, O, Muhammadku

.....



Penulis adalah Rais Syuriyah PCI Nahdlatul Ulama Australia - New Zealand dan Dosen Senior Monash Law School



Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Kajian, Sejarah Sang Pencerah Muslim

Selasa, 22 Agustus 2017

Di NTT Pawai Takbir Libatkan Semua Tokoh Agama

Kupang, Sang Pencerah Muslim



Pawai takbir yang akan dikumandangkan pada Senin malam oleh ? Badan Komunikasi Pemuda Remaja masjid Indonesia (BKPRMI) Kota Kupang, akan dihadiri seluruh perwakilan lintas agama. Pasalnya, pawai takbir merupakan pesan moral dan mempererat kerukunan umat beragama yang ada di wilayah NTT.

Ketua BKPMRI Kota Kupang, H Sahrun Nurawi, kepada media dalam jumpa pers yang berlangsung pada Ahad (03/07), mengatakan pawai takbir yang diadakan oleh pemuda dan remaja masjid serta OKP Islam Kota Kupang, akan berlangsung secara serentak pada malam terakhir bulan suci Ramadhan.?

Di NTT Pawai Takbir Libatkan Semua Tokoh Agama (Sumber Gambar : Nu Online)
Di NTT Pawai Takbir Libatkan Semua Tokoh Agama (Sumber Gambar : Nu Online)

Di NTT Pawai Takbir Libatkan Semua Tokoh Agama

"Pawai takbir ini merupakan agenda rutinan bagi umat Islam Kota Kupang, dan Kegiatan ini melibatkan semua perwakilan tokoh agama dan tokoh pemuda se-Kota Kupang," katanya.

Kehadiran perwakilan tokoh agama, kata Nurawi, agar mempererat dan terus-menerus untuk memperkokoh toleransi antarsesama agama. Pawai takbir yang melibatkan seluruh perwakilan seluruh masjid se-Kota Kupang dengan tema Kupang Bertakb?r.

Sang Pencerah Muslim

Sementara itu, Sekretaris Panitia Pawai Takbir Sokan Taibang, mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu bentuk mempererat tali silaturahmi antara satu dengan yang lain. Pawai juga diikuti oleh beberapa unsur pemuda antaranya, PC Ansor Kota Kupang, GMIT Kota Kupang, dan beberapa undangan lainnya serta majelis taalim Kota Kupang, instansi terkait Kota Kupang, dan diikuti 45 remaja masjid Kota Kupang.

Dikatakan Sokan, pawai kali ini akan diikuti sebanyak 1,200 orang dengan rute titik keberangkatan di Mesjid Raya Nurusaadah Kota Kupang, Halte, Pasir panjang, Pulau Indah, Bundaran PU, Asrama Haji, Terminal Oepura, Kuanino dan terakhir kembali ke Masjid Raya Kota Kupang.

Ketua PHBI Kota Kupang Ambo Ana Mbojo, mengatakan pawai akan dibuka oleh Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya dan Walikota Kupang Jonas Salean. Sementara shalat Id akan diadakan 10 titik sesuai dengan pelaksanaan tahun-tahun sebelumnya. (Ajhar Jowe/Mukafi Niam)

Sang Pencerah Muslim

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Sejarah, IMNU, Lomba Sang Pencerah Muslim

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Sang Pencerah Muslim sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Sang Pencerah Muslim. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Sang Pencerah Muslim dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock