Tampilkan postingan dengan label Doa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Doa. Tampilkan semua postingan

Kamis, 01 Maret 2018

IPNU Probolinggo Cari Kader Aktif untuk Jadi Pengurus

Probolinggo, Sang Pencerah Muslim. Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kota Probolinggo saat ini tengah sibuk melakukan blusukan ke tiap-tiap Pimpinan Komisariat (PK) IPNU di wilayah kerjanya. Upaya ini dilakukan untuk mencari kader yang benar-benar aktif menjalankan roda organisasi dan mengajaknya bergabung dalam kepengurusan cabang.

Hal tersebut ditegaskan oleh Ketua PC IPNU Kota Probolinggo Abdul Jalal, Kamis (19/3). “Sekarang kita sedang melakukan resufle kepengurusan, Kita berhentikan pengurus cabang yang vakum dan tidak aktif. Lalu mengangkat pengurus baru dari PK yang ada di lembaga SMA, MA dan SMK di Kota Probolinggo,” ungkapnya.

IPNU Probolinggo Cari Kader Aktif untuk Jadi Pengurus (Sumber Gambar : Nu Online)
IPNU Probolinggo Cari Kader Aktif untuk Jadi Pengurus (Sumber Gambar : Nu Online)

IPNU Probolinggo Cari Kader Aktif untuk Jadi Pengurus

Menurut Jalal, perekrutan pengurus komisariat ke cabang ini dilakukan dengan tujuan sebagai jenjang pengkaderan yang panjang dalam belajar, berjuang dan bertaqwa di IPNU Kota Probolinggo.

Sang Pencerah Muslim

“Pengurus yang sudah tidak aktif lagi di organisasi kita berhentikan. Alasannya banyak mulai dari karena bekerja maupun kuliah di luar kota. Tetapi kami tidak ingin membiarkan hal itu berlangsung lama karena nantinya akan berdampak pada keberlangsungan roda organisasi. Kalau pengurusnya tidak aktif, bagaimana organisasi akan berjalan baik,” jelasnya.

Sang Pencerah Muslim

Demi mencari kader yang sesuai dengan kebutuhan organisasi, IPNU Kota Probolinggo sekarang dalam proses blusukan ke seluruh PK di tiap lembaga pendidikan SMA, MA dan SMK se Kota Probolinggo.

“Kita blusukan memilih rekan-rekan yang ada di PK sesuai kebutuhan kita di cabang. Kita memang tidak merekrut yang di PAC (Pimpinan Anak Cabang), karena sudah ada sebagian di cabang juga supaya mereka bisa lebih fokus untuk di PAC masing-masing,” terangnya.

Jalal menambahkan bahwa pihaknya akan terus memantau keaktifan seluruh pengurus IPNU di Kota Probolinggo. Jika memang sudah tidak aktif maka akan secepatnya diganti dengan pengurus baru.

“IPNU ini merupakan wadah menambah aspirasi pelajar NU. Kalau pengurusnya tidak aktif, mau disalurkan kepada aspirasi para pelajar nantinya. Semoga dengan kebijakan ini, IPNU di Kota Probolinggo bisa semakin maju dan berkembang,” harapnya. (Syamsul Akbar/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim IMNU, Doa, Pahlawan Sang Pencerah Muslim

Selasa, 13 Februari 2018

As’ad Said Ali: Bukan Mustahil Indonesia Seperti Irak dan Suriah

Bojonegoro, Sang Pencerah Muslim - H As’ad Said Ali mengingatkan tentang pentingnya penguatan ideologi Ahlusunnah wal Jama’ah (Aswaja) seiring dengan tantangan di luar yang bisa merongrong keutuhan NKRI. Wakil Ketua Umum PBNU periode 2010-2015 ini mengatakan, bukan mustahil krisis kemanusiaan yang ada di Timur Tengah, seperti di Irak dan Suriah, akan terjadi juga di Indonesia.

Kemungkinan itu ada lantaran masuknya organisasi transnasional di Tanah Air seperti sekarang ini. Karena itu, penulis buku Al-Qaeda: Tinjauan Ssial-Politik, Ideologi, dan Seak Terjangnya ini mendorong NU sebagai jam’iyah bisa menjadi bandul penyeimbang antara dua kutub, ekstrem kanan maupun ekstrem kiri.

As’ad Said Ali: Bukan Mustahil Indonesia Seperti Irak dan Suriah (Sumber Gambar : Nu Online)
As’ad Said Ali: Bukan Mustahil Indonesia Seperti Irak dan Suriah (Sumber Gambar : Nu Online)

As’ad Said Ali: Bukan Mustahil Indonesia Seperti Irak dan Suriah

Ia menyampaikan hal tersebut saat menghadiri Musyawarah Kerja Cabang (Musykercab) II yang digelar Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Bojonegoro di Pondok Pesantren Abu Dzarrin Ngumpakdalem, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro, Sabtu (18/3).

Sang Pencerah Muslim

Mantan wakil kepala Badan Intelijen Negara ini juga menyinggung tentang isu komunisme di negara Indonesia. “Ideologi komunis ini sebenarnya sudah tidak laku lagi baik di negara kita maupun di negara asalnya seperti Rusia atau China, namun kita juga tidak boleh meremehkanyya atau menggagapnya ancaman serius,” katanya.

Acara yang dikemas dengan Silaturahim Alim Ulama’ dan Halaqah itu mengangkat tema “Memperkokoh Jam’iyah dan Jamaah NU Menuju Pengawalan Tegaknya Ahlussunnah wal Jamaah dan NKRI.”

Sang Pencerah Muslim

Selain dihadiri para alim ulama dan pengurus NU setempat, hadir pula tamu dari jajaran Forpimda Kabupaten Bojonegoro, serta para alumni Kader Penggerak NU se-Bojonegoro yang sudah mencapai 814 kader yang meliputi angkatan I-XII.

Turut hadir dalam acara ini KH Abdurrahman Navis dari PWNU Jawa Timur untuk membuka acara tersebut. Dalam sambutannya? ia menyampaikan tentang pentingnya ideologi aswaja yang akhi-akhir ini sedang dalam ancaman dari organisasi transnasional, baik itu radikalisme maupun liberalisme. Navis juga menambahkan, terkait program prioritas NU yang sekarang sedang digalakkan yaitu penguatan ideologi aswaja, pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan pengkaderan. (Red: Mahbib)



Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Amalan, Doa Sang Pencerah Muslim

Sabtu, 10 Februari 2018

Ikuti Kompetisi Film Pendek Dokumenter Hadiah Total 50 Juta

Jakarta, Sang Pencerah Muslim?



Panitia Hari Santri 2016 bekerja sama dengan Lembaga Seni dan Budaya Muslim Indonesia (Lesbumi) NU menggelar kompetisi film pendek dokumenter. Kompetisi yang diperuntukan untuk umum tersebut menyediakan hadiah total Rp 50 juta. Juara pertama 25 juta. Juara kedua 15 juta. Juara ketiga 10 juta.

Panitia Kompetisi Film Masduki Baidlowi mengatakan kompetisi ini merupakan yang kedua kalinya diselenggarakan di lingkungan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).?

Ikuti Kompetisi Film Pendek Dokumenter Hadiah Total 50 Juta (Sumber Gambar : Nu Online)
Ikuti Kompetisi Film Pendek Dokumenter Hadiah Total 50 Juta (Sumber Gambar : Nu Online)

Ikuti Kompetisi Film Pendek Dokumenter Hadiah Total 50 Juta

“Kompetisi tahun 2015 cukup sukses. Panitia menerima 83 karya dari sineas pelbagai daerah. Filmnya bagus-bagus. Para kiai senang melihatnya,” kata Masduki.

Lebih lanjut Masaduki menjelaskan bahwa film dokumenter menjadi pilihan panitia karena NU membutuhkan pengamatan riil yang terjadi di masyarakat.

Sang Pencerah Muslim

“NU membutuhkan up date informasi peristiwa-peristiwa yang sedang terjadi di masyarakat, baik peristiwa keagamaan, peristiwa kebangsaan dan lain-lain. Tapi di satu sisi, NU belum punya alat untuk menyerap informasi secara pasti. Nah, melalui film dokumenter tujuan menyerap informasi bisa didapatkan,” jelas Wakil Sekretaris Jenderal PBNU ini.

Panitia kompetisi tahun ini, kata Masduki, mengangkat tiga tema yang dapat dipilih para peserta. Pertama, Kita dan Pancasila. Kedua, Islam menerima Perbedaan. Ketiga, Pesantren dan Agenda Perubahan.

“NU ingin terus memberi pemahaman tentang sikap Islam atas perbedaan. NU ingin mengetahui dinamika masyarakat tentang Pancasila. Dan pesantren, sebagai basis utama tradisi keagamaan dan kaderisasi NU, harus terus menerus mengawal agenda perubahan. Itu sedikit latar belakang terkait tema,” jelasnya. ?

Sang Pencerah Muslim

Pengiriman karya dialamatkan ke kantor Redaksi Sang Pencerah Muslim, gedung PBNU lantai 5, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta. Sementara penerimaan karya dimulai dari 25 September hingga 5 November 2016. Adapun konfirmasi penerimaan karya bisa menghubungi nomor kontak 085813969216.

Penjurian kompetisi ini akan dilakukan di Jakarta oleh lima anggota juri, yaitu Masduki Baidlowi (PBNU), Bowo Leksono (pegiat Film Purbalingga), Susi Ivvaty (wartwan), Nurman Hakim (sutradara), dan Savic Ali (Direktur Sang Pencerah Muslim). Sementara pengumuman pemenang akan disampaikan melalui NU tanggal 10 November 2016. (Abdullah Alawi)

?

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Pesantren, Doa, Kyai Sang Pencerah Muslim

Senin, 05 Februari 2018

Datangi Bareskrim, Ahok Klarifikasi Al-Maidah 51

Jakarta, Sang Pencerah Muslim



Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mendatangi Kantor Bareskrim Polri, di Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta Pusat untuk berkoordinasi dengan penyidik terkait kasus dugaan penistaan agama tertentu yang melibatkannya.

"Saya pikir saya datang supaya bisa memberikan klarifikasi kepada polisi atas kasus di Pulau Seribu. Yang soal surat Al Maidah," kata Gubernur Ahok, di Jakarta Pusat, Senin.

Datangi Bareskrim, Ahok Klarifikasi Al-Maidah 51 (Sumber Gambar : Nu Online)
Datangi Bareskrim, Ahok Klarifikasi Al-Maidah 51 (Sumber Gambar : Nu Online)

Datangi Bareskrim, Ahok Klarifikasi Al-Maidah 51

Ahok pun langsung bergegas masuk ke dalam kantor Bareskrim. "Nanti ya, nanti ya," katanya pada awak media.

Sementara Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Pol Agus Andrianto mengatakan Bareskrim belum menjadwalkan pemeriksaan Ahok dalam kasus ini. "Dia (Ahok) datang atas inisiatif sendiri. Dia minta waktu untuk diperiksa," kata Brigjen Agus saat dikonfirmasi.

Sejauh ini polisi sudah meminta keterangan sembilan orang saksi termasuk penyebar video ke media sosial dan staf gubernur. Polisi juga telah menyambangi Kepulauan Seribu untuk meminta keterangan warga setempat soal video pidato Ahok.

Sang Pencerah Muslim

Sebelumnya, potongan video Ahok berbicara di hadapan warga Kepulauan Seribu beredar viral di media sosial karena dirinya menyebutkan adanya pihak-pihak yang melarang untuk memilih pemimpin non-muslim dengan dasar isi dari surat Al Maidah ayat 51, sehingga pernyataannya tersebut mengundang kontroversi publik.?

Ahok sudah menyampaikan klarifikasi melalui akun Instagram miliknya, @basukibtp dan menganjurkan masyarakat melihat langsung video versi utuh agar dapat menerima pernyataannya secara lengkap tanpa dipotong, terutama pada menit 23.40 hingga 25.35. (Antara/Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim Doa Sang Pencerah Muslim

Sabtu, 27 Januari 2018

IPNU Jateng Tindaklanjuti Keputusan Muktamar soal Pembatasan Usia

Klaten, Sang Pencerah Muslim . Salah satu hasil putusan Sidang Komisi Organisasi dalam Muktamar Ke-33 Nahdlatul Ulama (NU) yang berlangsung di Pesantren Mamba’ul Ma’arif Denanyar, Jombang, beberapa waktu lalu, adalah tentang pembatasan syarat usia maksimal menjadi anggota IPNU-IPPNU, yakni 27 tahun.

Menanggapi hal ini, pengurus Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Jawa Tengah segera mengadakan tindak lanjut, seperti yang telah diterangkan ketua IPNU Jateng Amir Mustofa Zuhdi, saat menyampaikan pidato sambutan pada acara pelantikan pengurus PC IPNU-IPPNU Klaten di Gedung Pendopo Pemerintah Kabupaten Klaten.

IPNU Jateng Tindaklanjuti Keputusan Muktamar soal Pembatasan Usia (Sumber Gambar : Nu Online)
IPNU Jateng Tindaklanjuti Keputusan Muktamar soal Pembatasan Usia (Sumber Gambar : Nu Online)

IPNU Jateng Tindaklanjuti Keputusan Muktamar soal Pembatasan Usia

Amir mengatakan pihaknya telah memberikan instruksi kepada pengurus yang di bawahnya, untuk dapat merapikan kriteria pengurus sesuai batasan usia dalam Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga, serta menjalankan proses kaderisasi yang berjenjang dan rapi.

Sang Pencerah Muslim

“Hal ini dilakukan untuk menindaklanjuti hasil dari Muktamar NU yang membatasi umur maksimal 27 tahun. Dan ini sudah dilakukan oleh Klaten, Soloraya dan Jawa Tengah pada umumnya,” terang Amir, Ahad (8/8).

Sementara itu, pada acara yang sama, Sekretaris Jenderal PP IPNU, Muhammad Nahdhy menyatakan bahwa pembatasan usia kader ini, memungkinkan para kader IPNU-IPPNU untuk semakin memperluas “ladang dakwah”, tidak hanya khusus di lingkup NU.

Sang Pencerah Muslim

“IPNU-IPPNU diharapkan menggarap kader dari berbagai kalangan, tidak peduli baik itu dari Muhammadiyah, MTA, LDII dan lain sebagainya. Jangan sampai IPNU-IPPNU cuma disibukkan mencari kader-kader dari NU saja. Karena kita semua bertekad bisa meng-NU-kan mereka-mereka yang belum NU,” tegas pria yang akrab Gus Nahdi itu. (Ajie Najmuddin/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Khutbah, AlaNu, Doa Sang Pencerah Muslim

Minggu, 21 Januari 2018

56 Tahun PMII Harus Dijadikan Momentum Kebangkitan Kader

Bantul, Sang Pencerah Muslim

Kader pergerakan adalah mereka yang selalu mempunyai jiwa dan semangat muda dalam berjuang. Nasib bangsa ini salah satunya ada dipundak pemuda pergerakan seperti Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). 

Demikian yang disampaikan oleh anggota DPD RI, H Hafidz Asrom saat mengisi stadium general, Ahad (17/4) di Gedung KNPI Bantul, Yogyakarta. Stadium general digelar oleh Pengurus Komisariat PMII STIQ Annur Bantul, Yogyakarta dalam rangka memperingati Harlah ke-56 PMII.

56 Tahun PMII Harus Dijadikan Momentum Kebangkitan Kader (Sumber Gambar : Nu Online)
56 Tahun PMII Harus Dijadikan Momentum Kebangkitan Kader (Sumber Gambar : Nu Online)

56 Tahun PMII Harus Dijadikan Momentum Kebangkitan Kader

Lebih lanjut, Hafidz Asrom mengatakan bahwa Harlah PMII kali ini harus dijadikan sebagai momentum bangkitnya kaum muda Nahdliyin, khususnya kalangan mahasiswa. "Terlebih para kader PMII," katanya.

Pria kelahiran Jepara ini juga berpesan kepada kader-kader PMII STIQ Annur untuk tetap tidak meninggalkan tradisi spiritual seperti Ziarah, Manaqiban, dan tardisi-tradisi lainnya. Karena hal seperti itu merupakan warisan para pejuang bangsa ini, khususnya tokoh Nahdlatul Ulama.

"Kader PMII terus melanjutkan perjuangan para sesepuh, dan terus menjaga tradisi yang baik, juga mendoakan semoga PMII bisa terus berbuat banyak untuk bangsa dan negara," sambungnya.

Sang Pencerah Muslim

Lebih kurang 110 kader PMII STIQ Annur mengikuti kegiatan ini. Usai stadium general, kegiatan ditutup dengan ziarah ke makam pendiri pesantren al-Mahad Annur, KH Nawawi Abdul Aziz dimana sebelumnya dilakukan syukuran potong tumpeng. (Ade Chariri/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim Santri, Doa Sang Pencerah Muslim

Kamis, 18 Januari 2018

Kiai Said: Palestina Dizalimi, Umat Islam Tak Boleh Diam

Jakarta, Sang Pencerah Muslim 



Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj menegaskan, umat Islam tidak boleh diam melihat kezaliman yang menimpa Palestina. Menurut dia, apa yang dilakukan Donald Trump yang mengklaim Yerusalem ibu kota negara Israel adalah adalah bentuk kezaliman dan menantang arus internasional demi keuntungan satu bangsa.

Kiai Said: Palestina Dizalimi, Umat Islam Tak Boleh Diam (Sumber Gambar : Nu Online)
Kiai Said: Palestina Dizalimi, Umat Islam Tak Boleh Diam (Sumber Gambar : Nu Online)

Kiai Said: Palestina Dizalimi, Umat Islam Tak Boleh Diam

Membela tanah air, menurutnya, adalah menjalankan perintah agama karena tanah yang subur kaya-raya ini merupakan amanah Allah sehingga wajib mengembangkan dan membangunnya. 

“Itu perintah agama, bukan perintah politik,” tegasnya pada pidato di peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar Pimpinan Pusat Fatayat NU di gedung PBNU, Jakarta, Sabtu (16/12).  

Umat Islam, menurutnya, harus membela Palestina dan menolak Yerusalem sebagai ibu kota Israel karena itu adalah bentuk kezaliman terhadap tanah air sebuah negara. 

“Kita tak boleh diam terhadap kezaliman. Kita tak boleh berpangku tangan. Ini harus kita lawan. Kita harus membela Palestina. Kita harus berada di belakang Palestina,” serunya. 

Sang Pencerah Muslim

Pada Jumat (15/12) Kiai Said mewakili tokoh-tokoh lintas agama untuk menyampaikan pernyataan sikap terhadap klaim sepihak Donald Trump itu. Juga mendukung sikap pemerintah Indonesia untuk menyuarakan kedaulatan Palestina. 

Menurut Kiai Said, hal itu sebagai wujud implementasi diktum pembukaan UUD 1945 yang berbunyi “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan".

“Maka kami mendukung langkah pemerintah Indonesia untuk terus memperjuangkan dengan lantang tentang kedaulatan Palestina,” katanya. (Abdullah Alawi) 

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim Sejarah, Doa Sang Pencerah Muslim

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Sang Pencerah Muslim sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Sang Pencerah Muslim. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Sang Pencerah Muslim dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock