Tampilkan postingan dengan label Tokoh. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tokoh. Tampilkan semua postingan

Rabu, 14 Februari 2018

Jelang Peringatan Hari Santri, Lafadz Allah Terlihat di Halaman MA An-Nawawi Berjan

Purworejo, Sang Pencerah Muslim. Ada penampakan yang tak biasa dari sebuah foto dokumentasi milik Madrasah Aliyyah (MA) An-Nawawi, Berjan, Purworejo, Jawa Tengah. Penampakan itu adalah pola genangan air yang membentuk lafadz Allah dalam bahasa Arab.

Jelang Peringatan Hari Santri, Lafadz Allah Terlihat di Halaman MA An-Nawawi Berjan (Sumber Gambar : Nu Online)
Jelang Peringatan Hari Santri, Lafadz Allah Terlihat di Halaman MA An-Nawawi Berjan (Sumber Gambar : Nu Online)

Jelang Peringatan Hari Santri, Lafadz Allah Terlihat di Halaman MA An-Nawawi Berjan

Dikonfirmasi Sang Pencerah Muslim, Muslikhin Madiani selaku kepala sekolah menuturkan, bahwa penampakan lafadz Allah sama sekali bukan hasil editing atau rekayasa. 

"Fenomena ini benar-benar ada secara alami. 100 persen tak ada rekayasa. Subhanallah," terang pria yang juga Wakil Ketua PCNU Purworejo ini.

Lebih lanjut ia menuturkan, foto itu diambil Selasa (17/10) pagi pada upacara pengukuhan pengurus OSIS periode 2017-2018. Namun penampakan lafadz Allah tersebut baru diketahui pada Rabu (18/10).

Dengan adanya fenomena tak biasa menjelang hari santri ini, Muslikhin berharap menjadi motivasi tersendiri bagi para guru dan siswa-siswi yang mayoritas santri.

Sang Pencerah Muslim

"Walaupun ini (bisa dikatakan) suatu kebetulan, tapi tetap memiliki makna religius. Semoga siswa-siswi semakin dekat kepada Allah SWT," pungkasnya. (Ahmad Naufa/Fathoni)

Sang Pencerah Muslim

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Quote, Berita, Tokoh Sang Pencerah Muslim

Selasa, 06 Februari 2018

Ansor Pekalongan Terus Kembangkan Usaha Biro Travel Umroh

Pekalongan, Sang Pencerah Muslim - Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Kabupaten Pekalongan melakukan soft opening Kantor Cabang PT Sorban Nusantara Tourism. Acara bertempat di Gedung Sentral Bisnis Ansor (SBA) Jalan Raya Karangdowo nomor 10, Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan Minggu, kemarin (12/2).

Peresmian kantor cabang perusahaan travel umroh dan haji plus resmi milik GP Ansor tersebut ditandai dengan pemotongan pita dan tumpeng yang dilakukan oleh Ketua PC GP Ansor Kabupaten Pekalongan, M. Azmi Fahmi.

Ansor Pekalongan Terus Kembangkan Usaha Biro Travel Umroh (Sumber Gambar : Nu Online)
Ansor Pekalongan Terus Kembangkan Usaha Biro Travel Umroh (Sumber Gambar : Nu Online)

Ansor Pekalongan Terus Kembangkan Usaha Biro Travel Umroh

Acara peresmian berlangsung cukup meriah dengan dihadiri oleh Manajemen Sorban Nusantara Kabupaten Pekalongan, PCNU Kabupaten Pekalongan, PW GP Ansor Jawa Tengah, PC GP Ansor, Dewan Penasihat PC GP Ansor, pengurus MWCNU, PAC GP Ansor se-Kabupaten Pekalongan, segenap marketing Sorban Nusantara serta sejumlah calon jamaah umroh.

Mewakili Manajemen PT Sorban Nusantara, H.M. Sholahudin Zuhdi menjelaskan bahwa PT Sorban Nusantara Tourism yang secara resmi beroperasi secara nasional sejak Oktober 2016 hingga Februari 2017 ini telah memberangkatkan jamaah umroh sebanyak 11 kloter dengan jumlah lebih dari 1000 jamaah dengan mengutamakan pelayanan prima dan sepenuhnya dikelola oleh kader-kader Ansor baik ketika pengurusan jamaah di tanah air sampai dengan pelaksanaan umroh di Arab Saudi.

Sang Pencerah Muslim

Lebih lanjut, Gus Sholah memaparkan bahwa PT Sorban Nusantara Tourims Cabang Kabupaten Pekalongan menawarkan program umroh reguler selama 12 hari dengan biaya Rp25 jutaan. PT Sorban Nusantara juga menawarkan program Haji Plus 1 tahun berangkat.

Sang Pencerah Muslim

Selain itu juga menjalin kerja sama dengan KSPPS Ankasa dengan membuka tabungan umroh dengan setoran ringan hanya Rp 550.000,- per bulan selama 36 kali/ 3 tahun dan akan diberangkatkan pada tahun 2019 sekaligus umroh bersama Pengurus PC GP Ansor.

Sementara itu dalam sambutannya, ketua PC GP Ansor Kabupaten Pekalongan, M. Azmi Fahmi menyampaikan bahwa peresmian PT Sorban Nusantara Tourims merupakan bagian dari upaya mewujudkan visi GP Ansor yakni pemberdayaan potensi kader dan mewujudkan kemandirian ekonomi kader dan organisasi.

"Untuk mewujudkan kemandirian ekonomi, PC GP Ansor Kabupaten Pekalongan telah membentuk pusat bisnis Ansor yang mewadahi tiga kegiatan sekaligus yakni KSPPS Ankasa, Sentral Bisnis Ansor sebagai media promosi dan transaksi produk-produk kader Ansor serta Sorban Nusantara Tourism yang hari ini secara resmi kita launching," terang Azmi.

Pada kesempatan peresmian tersebut juga dibuka pendaftaran tabungan umroh yang mendapat sambutan antusias dari calon jamaah. Hanya dalam waktu kurang dari 1 jam telah resmi mendaftar 40 orang calon peserta tabungan umroh. Suasana peresmian bertambah semarak dengan adanya pengundian Doorprize berupa berbagai macam hadiah hiburan dan hadiah utama berupa "Umroh Gratis" untuk calon jamaah yang telah mendaftar. (Alim Mustofa/Mahbib]Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Humor Islam, Tokoh Sang Pencerah Muslim

Kamis, 01 Februari 2018

Menteri Desa Meminta Para Kiai Ikut Awasi Dana Desa

Cirebon, Sang Pencerah Muslim



Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar, mengatakan, Dana Desa adalah salah satu bukti komitmen pemerintah dalam membangun Indonesia dari pinggiran, sebagaimana Nawa Cita Presiden Jokowi.

Menteri Desa Meminta Para Kiai Ikut Awasi Dana Desa (Sumber Gambar : Nu Online)
Menteri Desa Meminta Para Kiai Ikut Awasi Dana Desa (Sumber Gambar : Nu Online)

Menteri Desa Meminta Para Kiai Ikut Awasi Dana Desa

"Dengan Dana Desa, proses percepatan pembangunan nasional terletak di desa-desa. Banyak pihak yang sangat berharap desa-desa di Indonesia dapat berkembang melalui program tersebut," kata Marwan, di hadapan para kiai dan santri, dalam acara Haul KH Muhammad Said, Pendiri Pondok Pesantren Mambaul Hikmah, Gedongan, Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (14/5/2016), malam.

Sang Pencerah Muslim

Melihat besarnya ekspektasi publik terkait pembangunan desa itu, Marwan meminta para kiai dan santri untuk berpartisipasi dalam hal pengawasan terhadap penggunaan Dana Desa di desa masing-masing.?

Sang Pencerah Muslim

"Peran kiai dan tokoh agama sangat dibutuhkan untuk andil dalam pembangunan nasional yang dicanangkan pemerintah. Termasuk turut serta mengawasi penggunaan Dana Desa di wilayah masing-masing," pinta Marwan.

Keterlibatan para kiai dalam mengawasi Dana Desa bisa dengan berperan aktif dalam musyawarah desa khususnya dalam perumusan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes), Rencana Kegiatan Pembangunan Desa (RKPDes), dan dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes).

"Dalam musyawarah desa itu, kiai sebagai panutan masyarakat tentu dapat memberikan masukan terkait program pembangunan yang akan dilakukan di desanya. Dengan demikian diharapkan proses pembangunan desa dan pemanfaatan Dana Desa dapat berjalan efektif dan maksimal," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Marwan juga menjelaskan terkait Dana Desa yang mengalami kenaikan setiap tahun. "Tahun lalu, pemerintah menganggarkan sebesar Rp20,8 triliun, dan tahun ini alhamdulillah mengalami kenaikan menjadi Rp47 triliun," beber Marwan.

Dengan dana desa tersebut, Marwan berharap pembangunan desa mengalami percepatan yang sangat signifikan. Pasalnya, perkembangan desa akan sangat mempengaruhi terhadap kemajuan pembangunan nasional dalam segala bidang.?

"Pembangunan nasional juga sangat bergantung pada berkembangnya desa-desa kita, baik dari sisi ekonomi, produktivitas, SDM dan lainnya," katanya. Red Mukafi Niam

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Habib, Tokoh Sang Pencerah Muslim

Jumat, 26 Januari 2018

Mahasiswa yang Santri dan Santri yang Mahasiswa, Itulah Tekad KMNU

Bandarlampung, Sang Pencerah Muslim

Ketua Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) Universitas Lampung Ahmad Nurfuadi, Selasa (31/5) mengatakan bahwa KMNU Unila bertekad siap menjadikan mahasiswa di Universitas Lampung menjadi mahasiswa yang memiliki jiwa santri.?

Mahasiswa yang Santri dan Santri yang Mahasiswa, Itulah Tekad KMNU (Sumber Gambar : Nu Online)
Mahasiswa yang Santri dan Santri yang Mahasiswa, Itulah Tekad KMNU (Sumber Gambar : Nu Online)

Mahasiswa yang Santri dan Santri yang Mahasiswa, Itulah Tekad KMNU

"Jadilah mahasiswa yang santri dan santri yang mahasiswa," tegasnya.

Fuad -begitu Ia biasa dipanggil- menambahkan bahwa eksistensi KMNU di Universitas Lampung salah satunya adalah sebagai wadah untuk mengupayakan para mahasiswa dalam mempertahankan amaliyah-amaliyah Ahlussunnah wal Jamaah.?

"Banyak mahasiswa Unila yang berlatar belakang pesantren dan dari pedesaan. Ini perlu kita wadahi sehingga amaliyah amaliyahnya dapat terus diamalkan," ujar mahasiswa berkacamata ini.

Menurutnya amaliyah shalawatan, yasinan dan tahlilan harus dibudayakan di lingkungan kampus Unila kepada para mahasiswa terutama yang baru masuk. Oleh karenanya Ia mengajak kepada seluruh mahasiswa Muslim di Unila untuk bergabung dengan KMNU untuk bersama sama mensyiarkan NU di universitas nomor satu di Lampung tersebut.

Sang Pencerah Muslim

Beberapa program kegiatan KMNU pada tahun 2016 dijelaskan langsung oleh alumni Pondok Pesantren Madinatul Ilmi Pagelaran Pringsewu ini. "Kalau kalian kangen suasana kampung dan pesantren, kita sudah memprogramkan ngaji bareng kajian kitab Alala, Safinatun Najah, Fiqh Wanita dan sebagainya," jelasnya.

Sang Pencerah Muslim

Selain itu menurutnya KMNU Unila juga rutin mengadakan Majelis Shalawat Albarzanji dan silaturahmi ke kiai serta pondok pesantren di Provinsi Lampung sekaligus ziarah ke makam para ulama. Hal ini dilakukan untuk lebih mendekatkan diri kepada para ulama dan berharap barakah ilmunya.

Lebih lanjut, Mahasiswa Jurusan Fisika Alumni MAN 1 Pringsewu ini memberitahukan kepada para mahasiswa yang akan bergabung dengan KMNU Unila untuk mendaftar terlebih dahulu dengan mengirim SMS ke nomor 085769637883 dengan mengetik format Nama_Jurusan_Angkatan. "Ayo Nyantri di Kampus. Ayo Gabung KMNU," pungkasnya. (Muhammad Faizin/Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Tokoh Sang Pencerah Muslim

GP Ansor Ciamis Kawal Program Pendataan Tanah

Ciamis, Sang Pencerah Muslim - GP Ansor Kabupaten Ciamis memfasilitasi masyarakat untuk menyukseskan program Pendataan Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) yang saat ini menjadi salah satu program strategis Jokowi di Sukaresik dan Sukasenang, Kecamatan Sindangkasih, Kabupaten Ciamis.

Aksi ini berangkat dari keprihatinan atas banyak bidang tanah milik masyarakat yang belum memiliki tanda kepemilikan yang sah atau sertifikat serta kondisi Desa Sukaresik dan Desa Sukasenang yang berada di kaki Gunung Syawal dan terhitung relatif tertinggal, sehingga program-program pemerintah yang semestinya landing membutuhkan proses fasilitasi dari pihak-pihak yang memiliki concern dalam pendampingan terhadap masyarakat, termasuk dalam hal ini GP Ansor.

GP Ansor Ciamis Kawal Program Pendataan Tanah (Sumber Gambar : Nu Online)
GP Ansor Ciamis Kawal Program Pendataan Tanah (Sumber Gambar : Nu Online)

GP Ansor Ciamis Kawal Program Pendataan Tanah

Sosialisasi dan fasilitasi seperti yang dilaksanakan pada Sabtu (14/10) siang di Balai Desa Sukasenang telah membesarkan hati masyarakat untuk menyambut program PTSL ini dengan memenuhi target minimal 1000 bidang tanah per desa. Menghadirkan tiga fasilitator, GP Ansor Ciamis memberikan penjelasan seputar pelaksanaan dan kiat-kiat sukses serifikasi massal ini.

Sang Pencerah Muslim

Dalam sambutannya di forum sosialisasi dan fasilitasi, Kepala Desa Sukasenang Darus Salim menyatakan akan segera melakukan pendataan dan pendaftaran warganya untuk penyertifikatan lahannya dan akan mengajukan permohonan pada Kepala BPN setempat.

“Program ini sesungguhnya sangat ditunggu masyarakat. Apalagi dengan jaminan tanpa biaya dan hanya dipungut pembiayaan yang sudah ditentukan dalam peraturan sebesar Rp. 150.000,-. Untuk itu kami, seluruh aparat desa akan bekerja dengan keras untuk memenuhi target minimal 1000 bidang ini,” kata Darus Salim.

Anggota GP Ansor Ciamis Fathan Arionaldo yang ikut menjadi fasilitator kegiatan ini mengatakan, kegiatan sosialisasi ini merupakan lanjutan dari kegiatan sosialisasi sebelumnya di Desa Sukaresik.

Sang Pencerah Muslim

Pendamping Desa yang sekaligus santri dari Pesantren Qoshrul Arifin Atas Angin pimpinan Hazrat Syaikh M Irfa’I Nahrowi An-Naqsyabandi ini menyebutkan bahwa pihaknya juga telah menjalin komunikasi dengan kepala Badan Pertanahan Nasioanal Ciamis untuk menyukseskan program PTSL di dua desa ini.

“Target kami tidak hanya dua desa ini karena desa-desa di sekitaran kaki gunung Syawal ini banyak dan kondisinya (administrasi asetnya-red) hampir sama.” Kata Fathan.

Selain karena program ini juga memang merupakan bagian dari kebijakan Kemendesa yang dituangkan dalam SKB tiga menteri, ia juga menekankan akan pentingnya penataan aset masyarakat, lebih-lebih aset milik desa.

Atabik Janka Dausat yang merupakan salah satu pengurus GP Ansor Ciamis mengatakan bahwa advokasi ini dilakukan dengan spontanitas dan secara sukarela saja.

“Kita mendampingi masyarakat untuk menyertifikasi lahannya agar memiliki surat yang berkekuatan hukum dan sah secara hukum,” katanya.

Menurutnya, gerakan advokasi ini dilakukan bersama-sama dengan santri yang tergabung dalam Ansor. Selain sebagai media silaturrahmi dengan masyarakat, katanya, juga sebagai bentuk sumbangsih kami, Pesantren Atas Angin untuk kemajuan masyarakat. (Husni Sahal/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim AlaNu, Tokoh, IMNU Sang Pencerah Muslim

Selasa, 23 Januari 2018

Singapura Larang Operasi Situs Perselingkuhan

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Perseteruan antara laman penganjur perselingkuhan Ashley Madison dan regulator Internet Singapura memicu perdebatan mengenai kebebasan berekspresi di negeri tersebut.

Ashley Madison – operator laman perkencanan dengan slogan “Hidup itu singkat. Ayo selingkuh!” – telah berencana meluncurkan laman tersebut di Singapura pada November. Namun, rencana tersebut berantakan setelah otoritas media Singapura, Media Development Authority (MDA) menerbitkan larangan karena laman itu dianggap “melawan kehendak masyarakat.” Seperti dilaporkan oleh Wall Street Journal.

Singapura Larang Operasi Situs Perselingkuhan (Sumber Gambar : Nu Online)
Singapura Larang Operasi Situs Perselingkuhan (Sumber Gambar : Nu Online)

Singapura Larang Operasi Situs Perselingkuhan

Dalam pernyataannya, MDA mengakui bahwa mereka takkan selamanya dapat menghalang-halangi “kandungan terlarang” di Internet. MDA membidik Ashley Madison karena “tidak menghargai nilai-nilai keluarga [Singapura].”

Sang Pencerah Muslim

Ashley Madison menyanggah pernyataan mengenai aktivitasnya mengampanyekan perselingkuhan. “Kami menyediakan platform dan jejaring sosial yang meniru pola sikap yang berlaku,” demikian keterangan laman tersebut.

Sang Pencerah Muslim

Namun, menurut MDA, penutupan situs akan menjadi cermin bagi opini masyarakat dan dukungan bagi peran yang dimainkan pemerintah Singapura dalam menegakkan sejumlah prinsip guna memelihara moralitas, keamanan, kepentingan masyarakat, dan harmoni sosial.

Kendali pemerintah atas media dan kandungan online telah lama menjadi isu sensitif di Singapura. Di negeri itu, kebanyakan media arus utama disetir kelompok media dan kandungan online yang terkait dengan pemerintah, termasuk pornografi.

Menurut juru bicara MDA, pihak berwenang tidak memiliki hasrat atau alat untuk mengendalikan segala hal yang ditonton dan diakses secara online oleh masyarakat. Ia mengatakan MDA “mempertimbangkan masukan masyarakat.”

Sebagian besar masukan menyokong keputusan pemerintah.

Halaman Facebook bertajuk “Block Ashley Madison From Corrupting Singapore” telah mendapatkan 27.000 like dan ratusan komentar sejak pertama kali dihadirkan pada akhir Oktober tak lama setelah Ashley Madison mengumumkan maksudnya untuk membuka beroperasi di Singapura.

Saat Chan Chun Sing, Menteri Perkembangan Sosial dan Keluarga menulis pada Facebook, 25 Oktober. “Saya tidak menyambut adanya laman seperti itu di Singapura.” Komentarnya mendapat “like” sebanyak 2.300 kali.

“Mengampanyekan perselingkuhan merusak kepercayaan dan komitmen terhadap suami dan istri, yang menjadi inti pernikahan.

Namun, Noel Biderman, direktur utama dan pendiri laman asal Kanada itu mengatakan Ashley Madison sebenarnya salah satu acara menyikapi perselingkuhan.

“Kami menguping sejak orang-orang mulai berselingkuh,” ujarnya kepada Wall Street Journal. Dan memahami kenapa orang memilih serong sebagai langkah awal memperbaiki pernikahan.

“Pada akhirnya, apa yang saya coba kerjakan adalah ikut mengartikulasikan keyakinan bahwa jika Ashley Madison absen, praktik [perselingkuhan] akan menyebar ke wilayah yang dapat merusak [hubungan] orang,” ujar Biderman. “Saya tidak menampik bahwa masyarakat [melontarkan] protes. Namun, mereka berkeberatan pada hal yang salah.” (mukafi niam)

Foto: AFP

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Bahtsul Masail, Pesantren, Tokoh Sang Pencerah Muslim

Sabtu, 20 Januari 2018

Gus Sholah: Kalau Hanya Puasa Fisik, di Bulan Ramadhan Tetap Ditangkap KPK

Jombang, Sang Pencerah Muslim - Pengasuh Pesantren Tebuireng Kabupaten Jombang KH Sholahuddin Wahid (Gus Sholah) menyatakan kegelisahannya atas kelaziman pemaknaan puasa yang hanya berarti penahanan makan, minum, dan hubungan badan. Kalau pemaknaan tunggal seperti ini yang dipegang, tidak heran kalau ada saja pejabat yang melakukan perbuatan menyimpang.

Demikian disampaikan Gus Sholah pada acara silaturahim dan halal bihalal bersama pengasuh dengan seluruh dewan guru dan karyawan pesantren setempat, Sabtu (1/7).

Gus Sholah: Kalau Hanya Puasa Fisik, di Bulan Ramadhan Tetap Ditangkap KPK (Sumber Gambar : Nu Online)
Gus Sholah: Kalau Hanya Puasa Fisik, di Bulan Ramadhan Tetap Ditangkap KPK (Sumber Gambar : Nu Online)

Gus Sholah: Kalau Hanya Puasa Fisik, di Bulan Ramadhan Tetap Ditangkap KPK

"Bulan Ramadhan kok malah tertangkap KPK," sergahnya.

Mantan Wakil Ketua Komnas HAM ini menegaskan bahwa para pejabat dan wakil rakyat yang tertangkap mungkin saja tengah menjalankan puasa. "Tapi yang puasa hanya mulutnya," tegasnya.

Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim

Oleh sebab itu, umat Islam harus terus menjaga spirit puasa usai Ramadhan. "Agar mampu meraih derajat sebagai hamba yang bertakwa," pungkasnya. (Ibnu Nawawi/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Tokoh, Kajian Islam, Kyai Sang Pencerah Muslim

Selasa, 16 Januari 2018

Kiai Manan: Kembalikan Masjid sebagai Pusat Peradaban

Gorontalo, Sang Pencerah Muslim. Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Abdul Manan Ghani menjelaskan, pada zaman Nabi Muhammad masjid memiliki fungsi yang sangat strategis yaitu sebagai pusat peradaban.

“Kita harus melakukan revitalisasi masjid agar menjadi pusat peradaban,” kata Kiai Manan Kiai Manan dalam acara Pelatihan Pemuda Pelopor bertemakan Revitalisasi Peran dan Fungsi Masjid sebagai Benteng Kedaulatan dan Pemakmuran NKRI yang diselenggarakan di Masjid Agung Baiturrahman Limboto Gorontalo, Senin (4/12).

Kiai Manan: Kembalikan Masjid sebagai Pusat Peradaban (Sumber Gambar : Nu Online)
Kiai Manan: Kembalikan Masjid sebagai Pusat Peradaban (Sumber Gambar : Nu Online)

Kiai Manan: Kembalikan Masjid sebagai Pusat Peradaban

Dulu masjid bukan hanya tempat untuk menjalankan salat dan ritual-ritual agama lainnya, namun masjid menjadi tempat penyebaran agama Islam, tempat berlangsungnya proses kegiatan belajar mengajar, tempat dimana Nabi Muhammad mengader pemuda. 

“Pelatihan perang juga dilakukan di depan masjid,” ucapnya.

Kiai Manan menambahkan, pada era Nabi Muhammad masjid juga dijadikan sebagai tempat untuk memotivasi agar sahabat-sahabatnya hidup sejahtera dan berkecukupan. Untuk itu, ia meminta umat Islam agar memakmurkan masjid dan menjadikannya sebagai pusat peradaban.  

Sang Pencerah Muslim

Pentingnya Masjid

Kiai Manan mengatakan, masjid memiliki peran yang sangat penting dalam sejarah peradaban umat Islam. Masjid juga menjadi penanda penyebaran Islam seperti Masjid Quba dibangun Nabi Muhammad di tengah-tengah ia berhijrah ke Madinah. Sesampai di Madinah, Nabi membangun Masjid Nabawi. Begitupun dengan apa yang dilakukan para wali dan ulama. Mereka membangun masjid dimanapun mereka mendakwahkan Islam.

“Ketika Islam disebarkan di suatu tempat, maka dibangun lah masjid,” jelasnya. 

Sang Pencerah Muslim

Bahkan, imbuh Kiai Manan, Hadratussyekh Hasyim Asy’ari berpendapat bahwa membangun masjid itu hukumnya fardlu kifayah. Jika tidak ada yang membangun masjid, maka semua umat Islam berdosa semua di tempat itu. Karena masjid menjadi tempat dimana umat Islam beribadah kepada Allah.

“Menurut Mbah Hasyim Asy’ari, membangun masjid itu fardlu kifayah supaya Allah itu dhahir,” terangnya. (Muchlishon Rochmat) 

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Tokoh, PonPes, Cerita Sang Pencerah Muslim

Minggu, 14 Januari 2018

LTMI Santuni Janda dan Yatim Piatu

Jakarta, Sang Pencerah Muslim
PP Lembaga Ta’mir Majid Indonesia (LTMI), salah satu perangkat PBNU yang mengurusi pengelolaan masjid memberikan santunan pada 50 janda tua dan 50 anak yatim yang selama ini menjadi binaannya di Masjid Baitul Amin Jl. Swasembada 39 Jakarta Utara yang merupakan bagian dari program “Masjid peduli kaum dhua’fa”.

Paket sembako berisi beras, minyak goreng, baju koko dan gula pasir tersebut dibagikan dalam acara buka bersama pada Jum’at 21 Oktober. Sejumlah pengurus LTMI dari wilayah maupun cabang setempat juga turun menghadiri acara tersebut.

Saifuddin Asmara, salah satu pengurus LTMI mengungkapkan bahwa bantuan tersebut merupakan upaya untuk meringankan kaum dhuafa dan mereka yang kurang beruntung yang jumlahnya terus meningkat pasca kenaikan harga BBM.

Masjid Baitul Amin merupakan masjid binaan LTMI sejak beberapa tahun terakhir, didirkan 15 tahun yang lalu hanya berupa musholla kecil, akhirnya dikembangkan menjadi masjid yang cukup megah dan menarik.

LTMI berencana memperluas jaringan dan mengistiqomahkan kegiatan “masjid peduli kaum dhua’fa” menjadi project public service berbasis masjid yang tidak hanya itu, akan tetapi juga pada tingkat pelayanan kesehatan masyarakat, pendidikan dan lainnya. Kegiatan tersebut akan dirintis di beberapa masjid se-Jabotabek.(mkf)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Tokoh, Lomba Sang Pencerah Muslim

LTMI Santuni Janda dan Yatim Piatu (Sumber Gambar : Nu Online)
LTMI Santuni Janda dan Yatim Piatu (Sumber Gambar : Nu Online)

LTMI Santuni Janda dan Yatim Piatu

Minggu, 10 Desember 2017

LKSB Bahas Hubungan Indonesia dan Malaysia

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Hubungan Indonesia dan Malaysia kerap terganggu karena persengketaan wilayah, tenaga kerja Indonesia yang bekerja di negeri malaysia dan klaim budaya. Permasalahan tersebut sudah ditangani kedua belah pihak, tapi sering muncul kembali di lain waktu.

Menurut Direktur Lembaga Kajian Strategis Bangsa (LKSB) Abdul Ghopur hal itu diesebabkan persoalan diselesaikan dengan formal dan seremonial. “Penyelesaian masalah tidak sampai ke akar rumput,” katanya selepas diskusi Informal Cultural Meeting bertema Persepsi Pemuda Indonesia terhadap Hubungan Indonesia Malaysia di gedung PBNU, Jakarta, Selasa (26/8).

LKSB Bahas Hubungan Indonesia dan Malaysia (Sumber Gambar : Nu Online)
LKSB Bahas Hubungan Indonesia dan Malaysia (Sumber Gambar : Nu Online)

LKSB Bahas Hubungan Indonesia dan Malaysia

Ghofur berpendapat, penyelesaian itu harus diselesaikan melalui people to people dengan pendekatan dialogis, membangun persepsi bersama karena kita sama-sama saudara serumpun. “Pemerintah tidak bisa bergerak tanpa kemitraan dengan masyarakatnya. Di sisi lain Indonesia dan Malaysia itu satu rumpun,” katanya.

Sang Pencerah Muslim

Ia berharap Pemerintah Republik Indonsia mau mendukung peran-peran yang dilakukan seperti LKSB. Di Malaysia, menurut Ghofur sudah dilakukan melalui semacam Kemenpora-nya. “Sudah saatnya pemerintah kedua negara memberikan perhatian untuk pertemuan kebudayaan,” ungkapnya.? ?

Hadir pada diskusi tersebut perwakilan dari Malaysia, yaitu Prof Shaharuddin Badruddin dan Prof Mohammad Nor Othman, serta Prof Mazlan Che Soh. Ketiganya dari Universitas IT Mara Malaysia. Hadir pula berbagai komponen, mulai dari PMII, PMKRI, HMI, Gerak Api, perwakilan Universitas Indonesia, Universitas Pertahanan, Universitas At-Thawalib, Intermestc Review, dan aktivis 98.

Sang Pencerah Muslim

LKSB merupakan lembaga kajian dan konsultasi yang concern dengan persoalan-persoalan strategis bangsa; sosial politik, ekonomi, Sumber Daya Alam (SDA), pertahanan keamanan, hubungan internasional hukum dan HAM, agama dan budaya dan lain-lain.

Lembaga ini mendedikasikan karya-karyanya untuk perubahan yang berkeadaban bagi masa depan rakyat dan pemerintahan Indonesia. LKSB adalah organisasi bervisi kebangsaan dan bermisi kemanusiaan serta bertujuan kerakyatan. Ia adalah organisasi non-pemerintah, non-keagamaan dan bersifat semi-profit. (Abdulllah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Tokoh Sang Pencerah Muslim

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Observasi Gerakan Filantropi LAZISNU Bantul

Bantul, Sang Pencerah Muslim. Tiga mahasiswa Jurusan Ekonomi Perbankan Syariah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) melakukan kunjungan ke kantor NU Care-LAZISNU Kabupaten Bantul, DIY, Sabtu (23/12). Ketiganya adalah Lale Yomi Safitri Rista Dwi Cahyawati dan Yunita Ratna D.C. 

Lale Yomi Safitri yang juga Ketua Tim dalam kunjungan tersebut mengatakan kunjungan dilakukan untuk observasi terhadap lembaga berbasis filantropi dan pengaruhnya terhadap perekonomian masyarakat.

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Observasi Gerakan Filantropi LAZISNU Bantul (Sumber Gambar : Nu Online)
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Observasi Gerakan Filantropi LAZISNU Bantul (Sumber Gambar : Nu Online)

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Observasi Gerakan Filantropi LAZISNU Bantul

“Kami melihat potensi tersebut berkaitan dengan NU Care-LAZISNU Kabupaten Bantul. Hal ini bagian dari tugas kampus UMY,” kata Yomi.

Adapun observasi dilakukan di Kecamatan Sewon yang sudah memiliki klinik hasil dari UPZIS MWCNU Sewon serta UPZIS MWCNU Piyungan yang juga sudah memiliki mobil ambulans dari hasil Kotak Infak Nahdlatul Ulama (Koin NU).

Direktur NU Care-LAZISNU Kabupaten Bantul, Rustam Nawawi mengatakan dukungannya atas kunjungan observasi tersebut.

Sang Pencerah Muslim

“Kami mendukung penuh dan memfasilitasi kebutuhan tim observasi yang dilakukan mahasiswa dari UMY yang ingin mengenal filantropi yang digerakkan NU Care-LAZISNU Kabupaten,” kata pria yang juga ustadz itu. 

Sang Pencerah Muslim

Ia menyebutkan sebagaimana sejarah mencatat gerakan  filantropi pertama kali pada tahun 1918 yang dipelopori oleh KH Hasyim Asy’ari, KH Wahab Hasbullah, KH Bisri Syansuri, dan KH Masykur  dengan menggalang 40 pengusaha. 

“Mereka kemudian membentuk organisasi bernama Nahdlatut Tujjar. Sedangkan keberadaan kami (NU Care-LAZISNU Bantul) zaman now hanya wajah baru dari gerakan filantropi yang sudah dipelopori  para pendiri NU zaman dahulu tersebut,” lanjut dia. 

Disebutkan, NU Care-LAZISNU Bantul intensif melakukan sosialisasi filantropi melalui berbagia cara baik secara langsung di masyarakat dengan pengajian di majelis taklim, pengajian remaja dan dongeng maupun cerita Islami di TPA berbagai daerah.

Sosialisasi juga dilakukan melalui media cetak, seperti saat memaksimalkan program GOZAK (Jemput Zakat, Infak dan Sedekah).

“Dana yang terkumpul digunakan untuk program santunan anak yatim, pengobatan, sampai pemberian hewan ternak berupa kambing, serta bakti sosial. Harapannya masyarakat dapat merasakan manfaat

filantropi yang bisa membangun kemandirian ummat,” pungkas Ustadz Rustam. (Red: Kendi Setiawan)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Tokoh Sang Pencerah Muslim

Jumat, 08 Desember 2017

Bagaimana Memahami Hadits Berdasarkan Illatnya?

Hadist adalah kalam nabi yang berisi perintah dan larangan atau yang semakna dengan keduanya sehingga dalam kajian hadist perintah dan larangan tersebut tidak bisa dilepaskan dari illat. Karena dengan illat, hukum dari sebuah hadist dapat dipahami secara benar, begitupun juga dengan hukum yang lain dapat diqiyaskan dengan illat dari hadist tersebut.

Imam Al-Amidi dalam kitabnya Al-Ihkam Fi Usulil Ahkam mendefinisikan illat sebagai berikut.

Bagaimana Memahami Hadits Berdasarkan Illatnya? (Sumber Gambar : Nu Online)
Bagaimana Memahami Hadits Berdasarkan Illatnya? (Sumber Gambar : Nu Online)

Bagaimana Memahami Hadits Berdasarkan Illatnya?

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Sang Pencerah Muslim

Artinya, “Sifat lahir yang membuat suatu hukum dapat diketahui atau penyebab dari ada dan tidak adanya suatu hukum.”

Illat yang dimaksud di sini bukanlah illat dalam ilmu Musthalahul Hadist atau yang disebut illat/muallal, melainkan illat yang dimaksud adalah illat dalam kajian Ushul Fikih.

Sang Pencerah Muslim

Adapun dalam pembagiannya, illat dibagi menjadi dua. Pertama, illatul manshushah, yakni adanya illat ini berdasarkan hal-hal yang telah tertulis dalam Al-Qur’an dan hadist. Kedua, illatul mustanbathah, yaitu illat yang dihasilkan oleh para mujtahid melalui proses ijtihadnya.

Menurut KH Ali Mustafa Yaqub dalam kitab At-Thuruqus Shahihah fi Fahmis Sunnatin Nabawiyyah, secara umum illatul manshushah tidak akan menyebabkan perbedaan pendapat di antara para ulama. Hal ini berbeda dengan illatul mustanbatah dikarenakan tidak disebutkan secara gamblang illatnya dalam badan nash.

Pertama, contoh illatul manshushah dalam hadits bisa kita lihat dari hadits riwayat Bukhari tentang minuman yang memabukkan.

? ? ? ? ?

Artinya, “Setiap minuman yang memabukkan adalah haram.”

Atau dari riwayat  Muslim dan Abu Dawud.

? ? ? ? ? ?

Artinya, “Setiap yang memabukkan adalah khamar dan setiap yang memabukkan adalah haram.”

Juga dari riwayat Abu Dawud.

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Artinya, “Setiap yang memabukkan adalah haram. Minuman yang ketika banyak kadarnya haram, maka seisi telapak tanganpun haram.”

Dari dua hadits di atas bisa disimpulkan bahwa dalam hal ini, yang menjadi illat adalah memabukkan. Semua ulama sepakat akan hal ini, mengingat illat dalam hadits tersebut adalah illat yang manshushah.

Tetapi terkadang para ulama berbeda pendapat terkait illatul manshushah jika ada perbedaan riwayat dalam hadist tersebut. Sebagian ulama terkadang menggunakan hadits yang menyebutkan illatnya. Sedangkan ulama yang lain menggunakan hadist yang tidak menyebutkan illatnya.

Misalnya dalam hadits terkait menyerupai kaum musyrik berikut ini.

? ? ? ? ? ?

Artinya, “Berpenampilanlah berbeda dari kaum musyrik, cukurlah kumis dan biarkanlah jenggot.”

Kalau kita hanya mengacu pada hadits tersebut seolah-olah cukup jelas bahwa yang menjadi illat adalah berbeda dengan kaum musyrik, yang pada saat itu mereka memelihara kumis sehingga dianjurkan untuk mencukur kumis agar berbeda.

Tetapi ada juga hadits lain tanpa menyebutkan kata “berbeda dari kaum musyrik” sehingga ada sebagian ulama yang mewajibkan menumbuhkan jenggot dan mencukur kumis. Bahkan hadits tersebut menurut As-Suyuthi adalah sahih.

? ? ? ?

Artinya, “Cukurlah kumis dan biarkanlah jenggot.”

Inilah yang kami maksud, walaupun illatnya manshusah tetapi ulama berbeda pendapat karena berbeda periwayatan. Maka dari itu dalam menggunakan hadits tidak dianjurkan untuk menggunakan hadits yang sepotong-potong. Diharuskan mentakhrij agar mendapatkan riwayat hadits secara komprehensif.

Kedua, contoh illatul mustanbathah.

? ? ? ? ? ? ? ?

Artinya, “Janganlah sekali-kali seorang shalat ashar kecuali di Bani Quraizah.”

Dalam memahami hadits di atas ada dua pendapat yang berbeda di kalangan para sahabat, yakni  ahluz zhahir dan ashabur ra‘yi wal qiyas.

Ahluz zhahir meyakini bahwa pemahaman dari hadist tersebut adalah bahwa shalat ashar harus diakhirkan dan dilaksanakan di Bani Quraizhah karena mereka melihat zhahirnya lafal hadist.

Sedangkan menurut ashabur ra‘yi wal qiyas, mereka tetap harus shalat ashar di jalan karena waktu ashar akan habis ketika sudah sampai di Bani Quraidzah. Mereka melihat makna atau tujuan dari hadits tersebut adalah agar mereka segera sampai di Bani Quraizhah.

Dari beberapa penjelasan di atas, bisa kita simpulkan bahwa memahami illat dalam hadits adalah sebuah komponen yang tidak bisa dipisahkan dari fiqhul hadits (memahami hadits). Ketidakmampuan dan kedangkalan dalam mengetahui illat dapat membuat seseorang menjadi konservatif, tekstualis, dan kejumudan dalam memahami hadits. Wallahu a‘lam. (Muhammad Alvin Nur Choironi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Tokoh, Pendidikan Sang Pencerah Muslim

Minggu, 03 Desember 2017

Perjuangan Mbah Hasyim Membangun Gerakan Filantropi

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Gerakan filantropi pertama kali dilakukan pada tahun 1918 oleh KH Hasyim Asy’ari, KH Wahab Hasbullah, KH Bisri Syansuri,dan KH Masykur ? dengan menggalang 40 pengusaha. Mereka kemudian membentuk organisasi bernama Nahdlatut Tujjar.?

“Pada saat itu masyarakat sangat antusias untuk mengumpulkan dana. Karena para kiai bergerak, sehingga terkumpul dana cukup besar. Gerakan filantropi nusantara yang digerakkan oleh para kiai mampu menarik para banker,” kata Ketua PBNU HM Sulthon Fatoni saat mengisi seminar nasioanl bertema Filantropi Islam Nusantara yang diselenggarakan oleh NU Care-LAZISNU di lantai 8 Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (2/2).

Perjuangan Mbah Hasyim Membangun Gerakan Filantropi (Sumber Gambar : Nu Online)
Perjuangan Mbah Hasyim Membangun Gerakan Filantropi (Sumber Gambar : Nu Online)

Perjuangan Mbah Hasyim Membangun Gerakan Filantropi

Seiring berjalannya waktu, gerakan yang dihimpun oleh para kiai tersebut tercium Belanda, sehingga pihak Belanda memberlakukan peraturan tentang koperasi yang harus berizin dengan mengenakan biaya yang sangat mahal. Di samping standar dan persyaratan lain yang harus dipenuhi.?

Para kiai tidak mampu memenuhi persyaratan, termasuk dana minimal yang harus disetor ke pihak Belanda. Gerakan filantropi Nahdlatut Tujjar pada akhirnya tenggelam.

“Gerakan filantropi koperasi saat itu memang yang harus dirambah, karena zakat, sedekah, dan infaq sudah jalan,” katanya.?

Sang Pencerah Muslim

Selanjutnya di awal tahun 1920, Mbah Hasyim mengutus Kiai Wahab menemui Kiai Nawawi Sidogiri untuk berkonsultasi tentang pendirian organisasi Nahdlatul Ulama (NU).?

Dari pertemuan itu, para kiai berkumpul di Masjid Jami’ Kota Pasuruan kemudian terbesit ayat Al Qur’an Lamasjidun Ussisa ‘alat Taqwa.

Sang Pencerah Muslim

“Jadi perkumpulan NU, perkumpulan para kiai kita sepakat asalkan gerakan perkumpulan ini nanti tidak berbasiskan finansial, tidak bermisi profit. Maka lahir NU,” terangnya.?

Sebagaimana ditegaskan Mbah Hasim dalam Risalah Ahlussunnah Waljamah tahun 1928 bahwa NU adalah organasiasi yang bermisi memberikan keadilan, memberikan perlindungan, meningkatkan kualitas hidup, dan mendorong agar masyarakat makmur.

“Gedung yang kita tempati ini (Gedung PBNU), bukan dari bisnis, tapi gedung ini dibangun dengan semangat filantropi. Semuanya terlibat, kaya, miskin, muslim, dan non muslim di era Gus Dur,” terang pria yang juga menjabat sebagai wakil rektor II Unusia ini. (Husni Sahal/Zunus)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Tokoh, Ubudiyah Sang Pencerah Muslim

Rabu, 29 November 2017

Kiai Maruf Amin: Bangsa Indonesia Seperti Keluarga

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Tak hanya keluarga idaman yang diharapkan menjadi sakinah, dengan modal rahmah dan mawaddah, akan tetapi juga negara Indonesia tercinta, bahkan bangsa-bangsa di dunia. Hal ini menjelaskan, bangsa Indonesia seperti halnya keluarga.

Kiai Maruf Amin: Bangsa Indonesia Seperti Keluarga (Sumber Gambar : Nu Online)
Kiai Maruf Amin: Bangsa Indonesia Seperti Keluarga (Sumber Gambar : Nu Online)

Kiai Maruf Amin: Bangsa Indonesia Seperti Keluarga

Demikian disampaikan Rais Aam PBNU KH. Makruf Amin dalam pembukaan Workshop Pencegahan Propaganda Radikal Terorisme di Dunia Maya bersama OKP dan Ormas, Rabu (22/3) di Jakarta.

Untuk mencapai Indonesia yang sakinah itu, lanjut Ketua Umum MUI Pusat ini, umat Islam perlu persatuan dengan modal tiga ukhuwah yang selama ini sudah menjadi pegangan NU, yakni persaudaraan sesama umat Islam (ukhuwah Islamiyyah); persaudaraan sesama warga Indonesia (ukhuwah wathaniyyah), dan; persaudaraan sesama manusia (ukhuwah insaniyyah).?

"Dalam konteks Indonesia, kita semua warga negara ini seperti tubuh yang satu. Harus merasa sakit ketika elemen lain disakiti," harapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Kiai Makruf juga berharap agar media ikut mendukung dan mengampanyekan pemberitaan yang informatif, konstruktif dan jauh dari hoax, fitnah dan kebencian.

Sang Pencerah Muslim

"Kalau awak media sudah dikumpulkan begini, berarti dunia maya kan sudah parah," tegasnya.

Berdasarkan laporan panitia, acara yang digelar di Hotel Millenium, Tanah Abang, Jakarta Pusat, ini diikuti ratusan pegiat dunia maya dan media sosial dari berbagai daerah dan akan berlangsung sampai Jumat (24/3) depan. (Ahmad Naufa/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim Tokoh Sang Pencerah Muslim

Selasa, 21 November 2017

Kapolri Minta BNPT Jalin Kemitraan dengan Mantan Teroris

Jakarta, Sang Pencerah Muslim - Selang beberapa hari setelah dilantik sebagai kepala baru Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI, Komjen Pol Suhardi Alius mengelar acara pisah sambut Kepala BNPT di Gedung Manggala Winabakti Restoran Nelayan, Jakarta.

Acara tersebut dihadiri langsung oleh mantan Kepala BNPT Jendral Pol M. Tito Karnavian yang kini menjabat sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia. Selain itu, juga turut hadir para pejabat eselon I, II, III BNPT RI, Imam Besar Masjid Istiqlal, para tim ahli BNPT, dan para staf BNPT, Sabtu (23/7).

Kapolri Minta BNPT Jalin Kemitraan dengan Mantan Teroris (Sumber Gambar : Nu Online)
Kapolri Minta BNPT Jalin Kemitraan dengan Mantan Teroris (Sumber Gambar : Nu Online)

Kapolri Minta BNPT Jalin Kemitraan dengan Mantan Teroris

"Ke depannya BNPT harus terus meningkatkan kewaspadaan dalam pencegahan teroris. Meningkatkan komunikasi terhadap semua lini guna mendeteksi dini paham radikal," kata Tito Karnavian.

Sang Pencerah Muslim

Tito juga memberi pujian kepada para pejabat BNPT. "BNPT memiliki personel yang sangat kuat dan memiliki pengalaman yang cukup tinggi dalam meng-counter terorisme. Mulai dari kedeputian satu sampai kedeputian tiga BNPT RI," jelasnya.

Tito tak lupa menyinggung soal perkembangan ISIS. Menurutnya, "ISIS merupakan gelombang kedua kelompok teroris global yang harus terus kita waspadai. Kemunculan ISIS mendatangkan ‘kebaikan’, karena menguatkan ikatan internasional antarsesama negara dalam bekerja sama menumpas aksi kekekrasan yang sudah menghantui dunia global," sambung Tito yang juga berpendapat bahwa teroris muncul ketika Barat memaksakan hegemoninya terhadap negara Timur.

Sang Pencerah Muslim

Ia juga menjelaskan, kegiatan monitor terhadap jaringan teroris bisa dilakukan dengan membangun komunikasi dengan para intelejen untuk deteksi dini. “(Juga) melakukan langkah-langkah deradikalisasi dan kontra radikalisasi, serta kontranarasi dengan bantuan para ulama moderat, tokoh moderat, dan mantan teroris yang telah berpihak dengan kita seperti yang dilakukan di Mesir," paparnya.

Kepala BNPT Komjen Pol Suhardi Alius juga menyampaikan bahwa soliditas dalam tubuh BNPT saja tidak cukup untuk menumpas kejahatan global ini. “Ke depannya saya akan meningkatkan koordinasi dengan para menteri terkait guna penanggulangan terorisme secara massif. Saat ini saya telah komunikasi dengan Menteri Pendidikan dan Menteri Agama soal kerja sama pencegahan paham radikal-terorisme di Indonesia," tutupnya. (Muhammad Aras Prabowo/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Fragmen, Tokoh, Kajian Sang Pencerah Muslim

Jumat, 17 November 2017

Wisuda Pesantren Miftahul Hikmah Berlangsung Meriah

Jembrana, Sang Pencerah Muslim. Suasana meriah mewarnai prosesi wisuda TPQ Pondok Pesantren Miftahul Hikmah, Cupel, Negara, Jembrana, Bali, Rabu (11/7) malam. Bersamaan dengan peringatan hari jadi pesantren ke-54, acara puncak ini dipadati aneka penampilan para santri.

Dengan iringan musik hadrah, puluhan santri usia tujuh tahunan berlenggak-lenggok di atas panggung melantunkan shalawat, qashidah, dan lagu-lagu khas komunitas Islam tradisional. Sorak-sorai ratusan pengunjung meningkat saat pengumuman pemenang lomba yang diselenggarakan empat hari sebelum acara puncak.

Wisuda Pesantren Miftahul Hikmah Berlangsung Meriah (Sumber Gambar : Nu Online)
Wisuda Pesantren Miftahul Hikmah Berlangsung Meriah (Sumber Gambar : Nu Online)

Wisuda Pesantren Miftahul Hikmah Berlangsung Meriah

Pesantren asuhan Mustasyar PCNU Jembrana KH Muhammad Yasin ini melombakan beragam ketrampilan, seperti lomba baca dan terjemah Kitab Melayu, Tartil Al-Qur’an, cerdas cermat, azan, praktik shalat, hafalan doa harian, dan menulis Arab. Perlombaan diikuti seluruh santri TPQ dan Madrasah Diniyah menurut ketentuan kelas dan materi lomba yang ada.

Sebelum prosesi wisuda dan pengajian umum dimulai, para santri juga menampilkan kebolehan lain menghafal Juz ‘Amma dan seni baca Al-Qur’an di atas panggung. Datuk Yasin, demikian sang pengasuh biasa dipanggil, mengungkapkan kegembiraannya atas prestasi para santri yang telah menyelesaikan pendidikan Al-Qur’an.

Sang Pencerah Muslim

Ia menyadari, pesantren rintisannya dalam berbagai segi tidak sebagaimana umumnya pesantren di Tanah Jawa. Populasi penganut Hindu yang mayoritas di Pulau Dewata cukup mempengaruhi jumlah santri dan tenaga pengajar yang dibutuhkan. 

Namun demikian, dengan modal kekuatan yang ada, pesantren di pesisir selatan ini terus berusaha menerapkan kurikulum kitab kuning yang sulit didapatkan di lembaga pendidikan Bali.

Sang Pencerah Muslim

“Pesantren ini tujuannya menciptakan bibit unggul yang dapat dikembangkan lagi di luar secara maksimal. Di daerah ini susah mendapatkan pendidikan ala pesantren,” katanya kepada Sang Pencerah Muslim

Penulis : Mahbib Khoiron

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Humor Islam, Tokoh, Daerah Sang Pencerah Muslim

Rabu, 15 November 2017

Hosting Web Gratis untuk Sekolah Maarif NU

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Kabar gembira untuk sekolah-sekolah yang berada di bawah naungan Lembaga Pendidikan Ma’arif NU yang ingin mengembangkan jaringan informasi. Sebuah perusahaan IT yang berkantor di Jakarta menyediakan layanan web hosting gratis berkapasitas 200MB untuk sekolah dasar dan menengah selama satu tahun.

“Ada layanan web hosting gratis berkapasitas 200MB dan sudah lengkap dengan cpanel bagi institusi pendidikan dari SD, SMP, SMA, dan yang sederajat,” kata Ardyan Novanto Arnowo, Direktur Net Matrix Technology yang menawarkan layanan gratis kepada Sang Pencerah Muslim di Jakarta, Rabu (28/11).

Hosting Web Gratis untuk Sekolah Maarif NU (Sumber Gambar : Nu Online)
Hosting Web Gratis untuk Sekolah Maarif NU (Sumber Gambar : Nu Online)

Hosting Web Gratis untuk Sekolah Maarif NU

Menurut Ardyan Novanto yang juga tim IT Sang Pencerah Muslim, layanan hosting gratis itu merupakan bentuk sumbangsih perusahaannya untuk membantu memajukan pendidikan di Indonesia.?

Sang Pencerah Muslim

Bagi sekolah atau institusi pendidikan yang berminat dan mengajukan permohonan untuk hosting gratis ke alamat email info@ntech.co.id dengan menyertakan copy akte pendirian lembaga dan identitas penanggungjawab website untuk disetujui. Tidak akan dipungut biaya apapun sepanjang tahun.

“Untuk mengembangkan pendidikan kita tidak usah menunggu fasilitas dari negara,” katanya singkat.

Sang Pencerah Muslim

Menurutnya saat ini sudah ada lembaga maarif NU yang mengikuti layanan gratis ini, yang beralamat di ? http://sdislam-maarif.com/? dan? http://mimaarif-kedungwringin1.sch.id/. Layanan hosting gratis ini terbuka secara nasional hingga untuk seratusan sekolah.

Penulis: A. Khoirul Anam

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Tokoh, Pertandingan Sang Pencerah Muslim

Senin, 13 November 2017

Kitab Kuning Landasan Berpikir Islam Nusantara

Jember, Sang Pencerah Muslim



Kitab kuning mempunyai kontribusi penting dalam merekonstruksi tumbuh kembangnya Islam yang ramah. Di dalam kitab kuninglah Islam yang rahmatal lil alamin dijabarkan secara detail yang kemudian dalam konteks keindonesiaan dikenal dengan ? istilah ? Islam Nusantara. Karena itu, para santri dan pemuda Nahdlatul Ulama diimbau untuk tidak bosan-bosannya belajar membaca dan memahami isi kitab kuning.?

Kitab Kuning Landasan Berpikir Islam Nusantara (Sumber Gambar : Nu Online)
Kitab Kuning Landasan Berpikir Islam Nusantara (Sumber Gambar : Nu Online)

Kitab Kuning Landasan Berpikir Islam Nusantara

Hal itu disampaikan Wakil Ketua PCNU Jember H. Miftahul Ulum di hadapan peserta Musabaqah Kitab Kuning di Pondok Pesantren Nurul Falah, Desa Wonojati, Kecamatan Jenggawah, Jember, Jawa Timur, Sabtu (8/4).

Menurut Cak Ulum, sapaan akrabnya, kitab kuning merupakan salah satu landasan penting cara berpikir para ulama NU dalam memahami Islam secara konprehensif.?

"Kitab kuning adalah kitab yang menjadi materi pokok di pondok pesantren sejak dulu. Dan kitab kuning itulah yang menjadi konstruksi berpikir para ulama seperti Kiai Wahab Hasbullah, Kiai Kholil Bangkalan, Kiai Hamid Pasuruan, Kiai Asad Syamsul Arifin dan sebagainya," ucap Cak Ulum.

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menambahkan, ulama Indonesia juga banyak yang mempunyai karya kitab kuning, yang itu melengkapi referensi khazanah keislaman Nusantara.?

Sang Pencerah Muslim

Dikatakannya, Islam Nusantara menjadi terasa kian penting disaat gerakan liberalisme dan radikalisme semakin massif menyusup dalam kehidupan masyarakat.?

Islam Nusantara, katanya, adalah Islam yang menjunjung tinggi toleransi dan kemajemukan bangsa Indonesia, dan pada saat yang sama juga "memusuhi" liberalisme.?

Sang Pencerah Muslim

"Radikalisme itu sangat berbahaya. Liberalisme juga tidak bagus. Karenanya, santri dan pemuda NU harus belajar ktiab kuning untuk menangkal dua pemikiran tersebut," jelasnya.

Musabaqah Kitab Kuning itu diikuti ratusan santri putra dan putri dari berbagai pondok pesantren ? se-Kabupaten Jember. Sejumlah pengurus PCNU Jember dan para kiai juga tampak hadir di perhelatan tersebut.? (Aryudi A. Razaq/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Cerita, Nahdlatul Ulama, Tokoh Sang Pencerah Muslim

Seluruh PWNU Wajib Miliki Lembaga Tamir Masjid

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Sebagai sarana penggerak masyarakat hingga ke tingkat ranting, seluruh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) wajib mengaktifkan lembaga dan lajnah yang dimiliki Nahdlatul Ulama.?

Di antara lembaga itu adalah Lembaga Ta’mir Masjid NU (LTMNU). Demikian disampaikan Sektretaris Pengurus Pusat LTMNU Ibnu Hazen kepada Sang Pencerah Muslim di kantornya, Jalan Kramat Raya 164, Gedung PBNU Lantai 4, Jakarta Pusat, Rabu (21/11).

Seluruh PWNU Wajib Miliki Lembaga Tamir Masjid (Sumber Gambar : Nu Online)
Seluruh PWNU Wajib Miliki Lembaga Tamir Masjid (Sumber Gambar : Nu Online)

Seluruh PWNU Wajib Miliki Lembaga Tamir Masjid

“Setidaknya di tingkat PWNU wajib mempunyai LTMNU. Kalau nggak, gerakan di bawah tidak akan maksimal,” katanya.

Sang Pencerah Muslim

Menurut Ibnu, eksistensi LTMNU penting karena masjid merupakan basis umat yang paling banyak di lingkungan NU. Tanpa pengelolaan yang baik, soliditas NU terancam pudar, baik secara organisasi maupun kulturnya.

Sang Pencerah Muslim

Seperti diketahui, PBNU membawahi setidaknya 14 lembaga dan 3 lajnah. LTMNU adalah salah satu lembaga yang bertugas melaksanakan kebijakan Nahdlatul Ulama di bidang pengembangan dan pemberdayaan Masjid.

Dari pengalaman Rapat Pimpinan LTMNU di Bali, Ibnu menyayangkan ketiadaan LTMNU di kepengurusan wilayah Bali. Pihaknya lantas mendesak PWNU Bali untuk segera membentuk kepengurusan LTMNU.

“Akhirnya sekarang punya. Rapim (Rapat Pimpinan) LTMNU salah satunya memang ditujukan untuk konsolidasi dan membangun jaringan, termasuk juga membangkikan semangat ke-NU-an di daerah,” katanya.

Ibnu Juga menganjurkan adanya sinergi kegiatan antara LTMNU dengan lembaga, lajnah, dan badan otonom di lingkungan NU. Kerjasa sama yang baik akan menguatkan fungsi masjid sebagai tempat ibadah dan pemberdayaan umat.

?

Redaktur : Hamzah Sahal

Penulis ? ? : Mahbib Khoiron

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Tokoh, Meme Islam Sang Pencerah Muslim

Kamis, 09 November 2017

Ini Keutamaan Orang Pemberi Maaf

Sejarah menunjukkan penerimaan masyarakat terhadap Islam bukan karena paksaan ataupun perperangan. Kebanyakan orang simpati dan tertarik dengan Islam dikarenakan keelokan laku pendakwahnya. Perihal ini sejak dulu sudah dicontohkan Nabi Muhammad SAW; beliau dikenal sebagai orang yang paling baik akhlak dan perangainya.



Sebab kebaikannya itu, Nabi SAW tidak hanya disegani oleh kawan, tetapi lawan pun pada saat itu menghormati dan menyanjung etika beliau. Tak jarang orang yang membencinya beralih menghormati dan menjadi pengikut setianya. Ini menunjukkan betapa mulianya akhlak Nabi Muhammad SAW. Kebencian tidak pernah ia balas dengan amarah dan dendam. Malah beliau menyambut murka orang kafir Quraisy dengan kasih sayang dan penuh maaf.

Ini Keutamaan Orang Pemberi Maaf (Sumber Gambar : Nu Online)
Ini Keutamaan Orang Pemberi Maaf (Sumber Gambar : Nu Online)

Ini Keutamaan Orang Pemberi Maaf

Aisyah RA pernah ditanya terkait watak pribadi Rasulullah, ia pun menjelaskan:

Sang Pencerah Muslim



? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?



Artinya, “Adalah Rasulullah SAW orang yang paling bagus akhlaknya: beliau tidak pernah kasar, berbuat keji, berteriak-teriak di pasar, dan membalas kejahatan dengan kejahatan. Malahan beliau pemaaf dan mendamaikan,” (HR Ibnu Hibban).

Sang Pencerah Muslim



Di antara sifat Rasulullah SAW ialah suka memberi maaf. Beliau acapkali memaafkan orang yang membenci dan menyakiti perasaannya. Memaafkan kesalahan orang bukanlah perkara mudah. Pada saat itulah keimanan seorang diuji. Apakah ia akan memperturutkan egonya atau mengalahkan amarahnya dengan memberi maaf. Allah SWT berfirman:



? ? ? ? ? ?



Artinya, “Barangsiapa yang memaafkan dan mendamaikan maka pahalanya dari Allah SWT” (QS: Asy-Syura: 40.



Sementara dalam hadits disebutkan:



? ? ? ? ? ? ?

Artinya, "Tidaklah Allah SWT menambahkan sesuatu kepada orang yang memaafkan kecuali kemuliaan,” (Al-Muwatta’ karya Imam Malik).



Memberi maaf bukan berati pengecut, sebab Allah SWT memuliakan orang yang bersedia memaafkan kesalahan orang lain. Bahkan Allah sudah menyiapkan segudang pahala untuk orang tersebut. Pastinya, tidak ada kerugiaan bila kita berbuat baik. Memang pada saat memberi maaf, amarah kita tidak terlampiaskan. Tetapi sesungguhnya pada saat itulah keislaman kita tampak. Andaikan Nabi SAW seorang pemarah dan pendendam, mungkin pemeluk agama Islam tidak sebanyak sekarang ini.



Dengan memberi maaf, paling tidak kita sudah mencoba untuk mengikuti perilaku Nabi SAW. Mengikuti etika dan kesopanan yang beliau ajarkan tentu lebih utama ketimbang mengikuti model pakaian Nabi saja. Saking sopan dan lembutnya Nabi SAW, sahabat Al-Bara bin ‘Azib, seperti dikutip dari Syamailul Muhammadiyah, menggambarkan wajah Rasulullah SAW laiknya bulan, bukan seperti pedang. Wallahu a’lam. (Hengki Ferdiansyah)

? ? ?

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Ulama, Kajian Sunnah, Tokoh Sang Pencerah Muslim

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Sang Pencerah Muslim sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Sang Pencerah Muslim. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Sang Pencerah Muslim dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock