Tampilkan postingan dengan label Fragmen. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Fragmen. Tampilkan semua postingan

Jumat, 23 Februari 2018

PWNU NTB Tunggu Langkah Konkret BPN NTB

Mataram, Sang Pencerah Muslim. Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Nusa Tenggara Barat menyambut baik seminar LPBHNU NTB yang dihadiri Kepala BPN NTB, Kepolisian, dan pengadilan tinggi agama NTB ini. Pihak PWNU NTB berharap instansi terkait seperti BPN NTB dan pihak aparat untuk melakukan aksi nyata dalam menyelesaikan masalah pertanahan di Lombok dan sekitarnya.

Ketua PWNU NTB TGH Achmad Taqiuddin Mansur menyatakan terima kasih kepada para hadirin atas perhatiannya pada isu pertanahan di kawasan NTB. Taqiuddin Mansur menilai isu pertanahan merupakan persoalan masyarakat yang sangat krusial dan agak rumit.

PWNU NTB Tunggu Langkah Konkret BPN NTB (Sumber Gambar : Nu Online)
PWNU NTB Tunggu Langkah Konkret BPN NTB (Sumber Gambar : Nu Online)

PWNU NTB Tunggu Langkah Konkret BPN NTB

“Kami berharap khususnya narasumber dan instansi terkait tidak berhenti sampai pada seminar, tetapi perlu ada tindak lanjutnya,” kata Taqiuddin Mansur di akhir seminar di aula kantor PWNU NTB jalan Pendidikan nomor 6 Mataram, Senin (16/3).

Sang Pencerah Muslim

Ia juga mendukung inisiatif awal dari Lembaga Penyuluhan Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama (LPBHNU) NTB untuk mengangkat wacana pertanahan di NTB. Langkah konkret ke depan, kata Mansur, LPBHNU NTB perlu melakukan pendampingan di masyarakat soal pertanahan.

Sementara Ketua BPN NTB Budi Suryanto menyatakan siap menjalankan tugas sesuai undang-undang. Saat ini, menurutnya, ia baru menjajaki masalah pertanahan di NTB. “Saya baru 5 bulan tugas di sini.”

Sang Pencerah Muslim

Ia berjanji akan segera menyelesaikan persolan tanah dan melakukan pendekatan berbasis spiritual, secara kekeluargaan, dan sejenisnya. Kalau dengan cara ini juga buntu, penyelesaian secara hukum merupakan jalan terakhir.

“Karena BPN tidak berwewnang untuk memutuskan perkara hukum melainkan menerbitkan sertifikat jika sudah memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Saya menekankan kepada jajarannya untuk manata ketertiban administrasi agar tidak ada sertifikat ganda,” tandas Budi. (Hadi/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Fragmen Sang Pencerah Muslim

Selasa, 20 Februari 2018

Hidup itu Jangan Bulat, Nanti Digoreng Dadakan

Derai tawa ala santri menyelimuti acara 1st Santri Writer Summit yang diselenggarakan Kementrian Agama (Kemenag) RI bersama Komunitas Santri Nulis dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional di Auditorium Pusat Studi Jepang Universitas Indonesia, Sabtu (28/10).

Dalam salah satu motivasi yang disampaikan salah seorang narasumber, Ibrahim Malik mengatakan, hidup itu jangan datar. Artinya, harus selalu berinovasi, melakukan perubahan. Ini yang harus dilakukan para santri.

Hidup itu Jangan Bulat, Nanti Digoreng Dadakan (Sumber Gambar : Nu Online)
Hidup itu Jangan Bulat, Nanti Digoreng Dadakan (Sumber Gambar : Nu Online)

Hidup itu Jangan Bulat, Nanti Digoreng Dadakan

Namun, dalam sesi tanya jawab, pesan tersebut disahut oleh narasumber di sampingnya, Abdul Wahab, yang masing-masing sama-sama alumni pesantren. Abdul Wahab yang akrab disapa Kang Abdu menimpali dengan khas jenakanya.

"Tadi dikatakan oleh Kang Ibrahim, hidup ini jangan datar, tapi kalau pesan saya, hidup ini jangan bulat!"

Sejenak hadirin diam, lalu pria kelahiran Tegal ini melanjutkan perkataannya, "iya, kalau hidup kita bulat, nanti kita akan digoreng dadakan". Derai tawa hadirin pecah serentak.

Ada hal lucu lain. Alumni pesantren yang pernah mengabdi di Papua dengan berita menebar kasih sayang bersama anjing ini memberikan sekitar 10 bungkus kenang-kenangan kepada para peserta seminar usai acara dengan beragam kuis.

Sang Pencerah Muslim

Di bagian akhir kuis, Kang Abdu tampak kehabisan pertanyaan. Namun ia tak kehabisan akal, mengingat acara ini dihelat di UI Depok, ia bertanya kepada hadirin.

“Ya sudah, siapa Wali Kota Depok?”

Tidak seperti pertanyaan ringan sebelumnya yang menjadi rebutan, hadirin yang didominasi orang luar kota hampir semua diam. Tampak hanya ada satu wanita yang duduk di depan bagian kanan mengacungkan jarinya. 

Sang Pencerah Muslim

“Ya kamu,” kata founder media Santri Online ini. 

“Idris Abdus Shamad,” jawab wanita yang ditunjuk.

Tampak Kang Abdu bingung. Dia lalu tanya orang-orang di sampingnya serta beberapa hadirin ternyata tidak banyak yang tahu. Dia sendiri tidak tahu siapa wali kota Depok itu. Sebab, ia juga tidak berdomisili di Depok.

Untungnya, satu fotografer dari unsur panitia yang berani dengan tegas membenarkan jawaban wanita tersebut. “Iya, benar, benar.” Hadirin pun kembali terpingkal-pingkal. (Ahmad Mundzir)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Anti Hoax, Fragmen Sang Pencerah Muslim

Jumat, 16 Februari 2018

PBNU Diprotes Tokoh-tokoh Muslim Dunia Soal Sanksi Iran

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Meski tak turut campur dalam pengambilan keputusan pemerintah Indonesia yang mendukung pemberlakuan sanksi Dewan Keamanan PBB terhadap Iran terkait program nuklirnya, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menerima banyak protes dari tokoh-tokoh muslim dunia.

Hal itu diungkapkan Ketua Umum PBNU Dr KH Hasyim Muzadi kepada Sang Pencerah Muslim di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Senin (26/3). Menurutnya, tokoh-tokoh muslim dunia sangat kesal dan memprotes keras sikap Indonesia yang menyetujui sanksi DK PBB terhadap Iran. Sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, katanya, Indonesia tak pantas menyepakati sanksi tersebut.

”Saya sendiri kewalahan menerima kontak dari ulama-ulama terkemuka dunia yang mengungkapkan kekecewaan, kekesalan serta protes keras atas terlibatnya Indonesia dalam menyetujui sanksi PBB terhadap Iran. Karena Indonesia adalah negara muslim terbesar di dunia, pelopor gerakan Nonblok dan eksponen penting OKI (Organisasi Konferensi Islam, Red),” tutur Presiden World Conference on Religion and Peace itu.

PBNU Diprotes Tokoh-tokoh Muslim Dunia Soal Sanksi Iran (Sumber Gambar : Nu Online)
PBNU Diprotes Tokoh-tokoh Muslim Dunia Soal Sanksi Iran (Sumber Gambar : Nu Online)

PBNU Diprotes Tokoh-tokoh Muslim Dunia Soal Sanksi Iran

DK PBB menjatuhkan sanksi bagi Iran melalui Resolusi 1747 pada Ahad (25/3). Rancangan resolusi yang dirumuskan Inggris, Prancis, dan Jerman itu disepakati secara bulat oleh 15 negara anggota DK PBB, termasuk Indonesia.

Resolusi ini memperluas sanksi atas Iran yang ditetapkan pada Desember 2006 dalam Resolusi 1737. Di antara isi Resolusi 1747 adalah larangan secara menyeluruh ekspor senjata Iran maupun pembatasan penjualan senjata ke Iran. Isi resolusi juga membekukan aset milik 28 lembaga atau perorangan yang berhubungan dengan program nuklir dan rudal Iran.

Sang Pencerah Muslim

Iran juga dibatasi untuk memperoleh bantuan keuangan. DK PBB memberi batas waktu 60 hari setelah resolusi agar Iran menghentikan program nuklirnya. Jika diabaikan, DK PBB bisa mengambil langkah yang lebih pantas berupa sanksi ekonomi, bukan militer.

Sekretaris Jenderal International Conference of Islamic Scholars itu mensinyalir, Amerika Serikat (AS) merupakan aktor utama di balik penjatuhan sanksi terhadap Iran. Sehingga pemerintah Indonesia pun tak berani mengambil sikap berseberangan dengan negara adidaya itu.

“Ternyata (pemerintahan) Megawati (Soekarnoputri) mempunyai kadar keberanian lebih tinggi dari pemerintah sekarang. Karena dulu Megawati berani menolak agresi Presiden AS Goerge W Bush ke Irak tanpa bermusuhan dengan Amerika,” sesal Hasyim yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikam, Malang, Jawa Timur.

Sang Pencerah Muslim

Hasyim mengimbau kepada elit politik di negeri ini agar bisa belajar dari sejarah para pemimpin dunia yang mendukung AS. Menurutnya, sebagian besar para pemimpin dunia yang membela AS itu, saat jatuh dari kepemimpinannya tak satupun yang mendapat perlindungan dari negara yang gemar membuat kekacauan itu.

”Mereka, seperti Marcos, Idi Amin, Duvalier, Nguven Van Theu dan lain sebagainya, tak ada yang ditolong Amerika Serikat setelah jatuh. Mungkin saja Indonesia nanti juga demikian,” ungkap mantan Pengurus Wilayah NU Jawa Timur itu.

Sebelum terlambat, ia meminta elit politik di Indonesia untuk ’tobat’ dengan tidak lagi menjadi agen AS. Karena, menurutnya, negara tersebut bukanlah negara yang setia terhadap negara lain, karena hanya setia terhadap kepentingan sesaat yang menguntungkan diri sendiri.

”Elit politik Indonesia hendaknya sadar sebelum terlambat. (George W) Bush bukanlah orang yang setia kawan, hanya setia kepentingan sesaat. Di Amerika Serikat sendiri, Bush dikritik pedas oleh rakyatnya. Bagaimana kita bisa menjadi bagian dari foreign policy Bush?,” gugat Hasyim. (rif)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Pahlawan, Hadits, Fragmen Sang Pencerah Muslim

Kamis, 15 Februari 2018

IPNU-IPPNU Kudus Bekali Pemateri Mopdik

Kudus, Sang Pencerah Muslim. Pimpinan Cabang IPNU-IPPNU kabupaten Kudus membekali pemateri (Tutor) dalam Masa orientasi peserta didik baru (Mopdik) tahun ajaran 2013/2014 di aula kantor NU setempat, Senin (17/6). Kegiatan yang bertajuk Training of Tutorial (TOT) itu diikuti sebanyak 54 peserta utusan dari PAC IPNU-IPPNU se-Kudus.

IPNU-IPPNU Kudus Bekali Pemateri Mopdik (Sumber Gambar : Nu Online)
IPNU-IPPNU Kudus Bekali Pemateri Mopdik (Sumber Gambar : Nu Online)

IPNU-IPPNU Kudus Bekali Pemateri Mopdik

Ketua IPNU Kudus Dwi Syaifullah mengatakan TOT ini dimaksudkan memberi bekal kemampuan kader sebagai seorang pelatih atau pemateri ke IPNU-IPPNU-an dalam Mopdik yang diadakan madrasah atau sekolah. 

“Mopdik menjadi target pengenalan pertama IPNU-IPPNU kepada siswa-siswi baru MTs/MA. Dengan demikian, kader IPNU-IPPNU perlu memiliki kemampuan mensosialisasikannya,”ujarnya kepada Sang Pencerah Muslim.

Sang Pencerah Muslim

Menghadapi mopdik ini, jelas dia, IPNU-IPPNU telah mempersiapkan ratusan tenaga pelatih maupun pemateri yang diterjunkan pada 125 madrasah/sekolah NU di-Kudus. 

“Oleh karenanya, kami berharap madrasah NU memberi ruang ber-IPNU-IPPNU bagi anak didiknya sehingga mereka mengenal dan tertanam ideologi NU dan Aswaja,” pinta Dwi.

Sang Pencerah Muslim

Ketua IPPNU Kudus Risda Umami menambahkan, pengembangan organisasi di lingkungan madrasah atau sekolah merupakan sebuah keniscayaan sebagai konsekwensi menjadi organisasi pelajar.

“IPNU-IPPNU juga berkomitmen memperjuangkan kepentingan pelajar termasuk penguatan idiologi. Apalagi belakangan, pelajar NU dihadapkan pada rongrongan idiologis dan hedonis,” ujarnya.

Dalam latihan TOT itu, berbagai materi disampaikan alumni IPNU-IPPNU yang berkompeten dalam bidangnya. Materi pengenalan Mopdik disampaikan PC IPNU-IPPNU Kudus, Strategi penyampaian dan penanganan Mopdik oleh Mantan ketua IPNU Kudus Ti’an Suwandi dan M.Aflach. 

Saat pembukaan TOT, PC IPNU-IPPNU Kudus juga membagikan hadiah tropi dan hadiah bagi pemenang lomba dalam rangka Hardiknas yang dilaksanakan bulan Mei lalu. 

Redaktur     : A. Khoirul Anam

Kontributor : Qomarul Adib

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Fragmen, Nahdlatul Ulama Sang Pencerah Muslim

Rabu, 14 Februari 2018

Temu Alumni Madrasah TBS Kudus Angkat Aswaja sebagai Pagar Nusantara

Kudus, Sang Pencerah Muslim. Dalam rangka menyambut 90 tahun usia madrasah, alumni Madrasah TBS (Tasywiquth Thullab Salafiyyah) Kudus berencana mengadakan Silaturrahim Nasional (Silatnas) dan Ngaji Bareng Masyayikh TBS yang rencana diselenggarakan pada 23 Juli 2016 atau bertepatan dengan 18 Syawal 1437 H mendatang.?

Temu Alumni Madrasah TBS Kudus Angkat Aswaja sebagai Pagar Nusantara (Sumber Gambar : Nu Online)
Temu Alumni Madrasah TBS Kudus Angkat Aswaja sebagai Pagar Nusantara (Sumber Gambar : Nu Online)

Temu Alumni Madrasah TBS Kudus Angkat Aswaja sebagai Pagar Nusantara

Kegiatan ini sendiri akan bertempat di Gedung Madrasah TBS Kudus, Jl KH Turaichan Adjhuri No 23 yang Insyaallah akan dihadiri oleh ribuan alumni yang berasal dari berbagai angkatan. Kegiatan ini sendiri mengangkat tema “Aswaja Pagar Nusantara”.

Selain dihadiri oleh alumni dari berbagai generasi, para masyayikh dan guru Madrasah TBS Kudus juga akan menghadiri acara ini. Di antaranya adalah KH Choirozyad TA (putera almarhum KH Turaichan Adjhuri, ahli falak nasional), KH Muhammad Ulil Albab Arwani (putera almarhum KH Arwani Amin, ulama kharismatik Kudus bidang Al-Qur’an), KH Muhammad Arifin Fanani, KH Hasan Fauzi, KH Musthofa Imron SHI dan masih banyak lagi lainnya.

Kegiatan silaturrahim nasional ini tak hanya berupa silaturrahim dan ngaji bareng saja. Kegiatan yang rencanyanya dilaksanakan sejak sore hari hingga malam ini juga akan ada beberapa bahasan yang nantinya akan membahas bagaimana peran alumni kepada madrasah. Nantinya akan dimasukkan dalam Forum Grup Discussion (FGD) yang jumlahnya sebanyak empat buah FGD.?

Sang Pencerah Muslim

Diantara poin dalam FGD tersebut adalah pembahasan jaringan alumni, upgrade database alumni Madrasah TBS Kudus tiap angkatan, kemandirian ekonomi dan konseling aswaja kepada alumni. "Forum ini diadakan sebelum acara ngaji bareng masyayikh Madrasah TBS pada malam harinya hingga selesai," jelas Arif Mustain, ketua panitia acara ini.?

Pada malam harinya akan dilanjutkan dengan kegiatan ngaji bareng Masyayikh TBS yang juga akan diagendakan pula peluncuran website www.santrimenara.com dan buku bertajuk Madzhab Santri Menara yang berisi sekitar 20 esai yang berasal dari alumni sendiri. “Semua ini pastinya atas restu dari para masyayikh kami,” imbuh Arif.

Bila ada alumni Madrasah TBS Kudus yang bersedia membantu kelancaran acara, panitia menyediakan rekening transfer untuk pendanaan acara tersebut melalui rekening bendahara panitia. Ada dua rekening yang bisa dituju, BRI: 5928-01-002637-52-9 (An. Charis Rohman) atau ke BNI: 0335317112 (An. Charis Rohman). Jika sudah melakukan transfer, silahkan konfirmasi langsung ke 085726826747 (SMS/WA). (Hanan/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim Fragmen, Jadwal Kajian, IMNU Sang Pencerah Muslim

Sabtu, 27 Januari 2018

Waktu Utama Baca Al-Qur’an

Dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad SAW berkata, “Bacalah Al-Qur’an karena kelak ia akan memberikan syafa’at kepada orang yang membacanya,” (HR. Muslim). Ini adalah satu dari sekian banyak dalil tentang keutamaan membaca Al-Qur’an.

Rasulullah SAW menamsilkan orang Islam yang membaca Al-Qur’an dengan buah jeruk yang rasanya enak dan harum. Sementara orang Islam yang tidak membaca Al-Qur’an seperti buah kurma yang rasanya manis tetapi tidak wangi, (HR. Ibnu Hibban).

Waktu Utama Baca Al-Qur’an (Sumber Gambar : Nu Online)
Waktu Utama Baca Al-Qur’an (Sumber Gambar : Nu Online)

Waktu Utama Baca Al-Qur’an

Seperti halnya shalat, baca Al-Qur’an juga memiliki waktu-waktu tertentu yang sangat dianjurkan membacanya. Menurut An-Nawawi, waktu yang paling utama ialah ketika shalat.

Adapun di luar shalat, waktu utamanya adalah pada paruh kedua di malam hari, setelah shalat subuh, dan antara maghrib dan isya. Berikut perincian An-Nawawi dalam al-Adzkar,

Sang Pencerah Muslim

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Sang Pencerah Muslim

Artinya, “Adapun waktu utama baca Al-Qur’an di luar shalat ialah pada malam hari. Paruh kedua malam lebih utama dibanding paruh pertama. Disunahkan juga membacanya ketika selang waktu maghrib dan isya. Sementara waktu siang, yang dianjurkan ialah ketika usai shalat subuh. Pada prinsipnya, kapan pun baca Al-Qur’an diperbolehkan. Tidak ada kemakruhan untuk baca Al-Quran kapan saja. Bahkan baca al-Qur’an di waktu yang dimakruhkan shalat sekali pun tetap diperbolehkan.”

Berdasarkan penjelasan ini, dapat dipahami bahwa terdapat waktu utama baca Al-Qur’an baik pada siang maupun malam hari. Pada waktu siang hari, yang sangat dianjurkan ialah setelah shalat shubuh.

Adapun malam hari, paruh kedua malam lebih diutamakan. Andaikan khawatir tidak terjaga di malam hari, usai shalat magrib menjelang isya juga waktu yang sangat baik digunakan untuk baca Al-Qur’an.

Namun perlu diperhatikan, tidak ada waktu larangan dan makruh baca Al-Qur’an. Jadi kapan pun waktunya diperbolehkan untuk membacanya. Wallahu a’lam. (Hengki Ferdiansyah)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Fragmen, Berita, Nahdlatul Sang Pencerah Muslim

Senin, 22 Januari 2018

Pesantren Kempek: Ahlan Wasahlan Para Musyawirin

Cirebon, Sang Pencerah Muslim. Salah seorang pengasuh pengsuh pondok pesantren Kempek-Cirebon KH Ja’far Aqil Siroj, mengucapkan selamat datang kepada para pesarta Musyarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama 2012. 

Pesantren Kempek: Ahlan Wasahlan Para Musyawirin (Sumber Gambar : Nu Online)
Pesantren Kempek: Ahlan Wasahlan Para Musyawirin (Sumber Gambar : Nu Online)

Pesantren Kempek: Ahlan Wasahlan Para Musyawirin

Assalmu ’alaikum warahmatullahi wabaokatuh

Saya sebagai shohibul bait mengucapkan selamat datang kepada para musyawirin. Marhaban, ahlan wa syahlan.

Sang Pencerah Muslim

Kami ucapkan selamat datang. Juga saya menyampaikan mohon maaf, apabila, ya pasti banyak hal yang kurang berkenan dari segi pelayanan panitia; dari kulemna (tidur), tuangna (makan), terus ibakna (mandi), ka cai (toilet). Banyak hal yang kurang berkenan.

Saya, semua keluarga besar Pesantren Kempek, sebagai sohibul bait, mengucapkan selamat bermusyarah. Mari kita ikuti agenda persidangan sebab acara ini tidak saban tahun ada. Kesempatan mengungkapkan menyampaikan pemikiran-pemikiran dari para pemikir, tokoh NU, di sinilah kesempatannya.

Saya berharap para musyawirin mengikuti persidangan setiap agenda persidangan. Butir-butir keputusannya akan menjadi manfaat bagi orang banyak.

Sang Pencerah Muslim

Munas kali ini isu sentralnya ke khittah NKRI 1945. Dengan khittah 45 ini, Indonesia makin kokoh, makin kuat. Kuatnya Indonesia, maka NU harus berada di sana, berperan.”

Wallahul muwafiq ilaa aqwamith thariq. Wassalamu a’laikum warahmatullahi wabarakatuh



Laporan: Abdullah Alawi

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Fragmen Sang Pencerah Muslim

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Sang Pencerah Muslim sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Sang Pencerah Muslim. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Sang Pencerah Muslim dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock