Tampilkan postingan dengan label Nahdlatul. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Nahdlatul. Tampilkan semua postingan

Minggu, 25 Februari 2018

Relawan LPBINU Tidak Boleh Jadi Seperti Pemadam Kebakaran

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kalimantan Barat Hapy Hendrawan meminta kepada para peserta relawan Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) untuk memegang dua hal, yakni cerdas dan paripurna.

Demikian dikatakan Hapy Hendrawan pada kegiatan Pelatihan Manajemen Logistik Kemanusiaan yang diselenggarakan LPBI NU bekerja sama dengan Pustral UGM, KUEHNE Foundation, dan Help Logistics di gedung Asrama Haji Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (24/10).

Relawan LPBINU Tidak Boleh Jadi Seperti Pemadam Kebakaran (Sumber Gambar : Nu Online)
Relawan LPBINU Tidak Boleh Jadi Seperti Pemadam Kebakaran (Sumber Gambar : Nu Online)

Relawan LPBINU Tidak Boleh Jadi Seperti Pemadam Kebakaran

Menurutnya, seorang relawan kebencanaan yang cerdas mampu membaca peta, baik peta wilayah maupun peta masalah.

Ia meminta kepada peserta pelatihan relawan LPBI agar bisa mendeteksi sejak dini berbagai hal yang dapat menimbulkan bencana.

Sang Pencerah Muslim

“Relawan LPBI tidak boleh menjadi pemadam kebakaran, (tapi) sejak dini harus tau,” katanya.

Selain itu, seorang relawan LPBI juga harus memahami tentang peta aktor atau partner dalam penanggulangan bencana, yakni terdapat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Sosial, dan pemadam kebakaran termasuk memahami dalam manajemen logistik.

Selain cerdas, relawan juga harus paripurna dalam melaksankan tugas. Menurutnya, seorang relawan kebencanaan tidak pernah memandang suku bangsa, agama, apalagi LPBI NU yang berada dibawah naungan NU, karena bagi NU, persoalan keberagaman sudah selesai.

“Sepanjang membutuhkan pertolongan, ayo, harus bantu,” jelasnya. 

Sang Pencerah Muslim

Hadir pada kegiatan pelatihan yang dilaksanakan selama tiga hari (24-16/10) ini, Ketua PCNU Pontianak, Ahmad Faruki, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kalimantan Barat Ahmad Rasyid, KUEHNE Foundation & HELP Logistics Temmy Tanubrata, dan lain-lain. (Husni Sahal/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Nahdlatul, Nusantara Sang Pencerah Muslim

Senin, 19 Februari 2018

Hukum Cambuk di Aceh akan Gencar Disosialisasikan

Banda Aceh, Sang Pencerah Muslim
Pelaksana tugas Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) H. Azwar Abubakar mengharapkan sosialisasi hukum cambuk dilakukan lebih gencar kepada seluruh lapisan masyarakat di provinsi itu.

"Masyarakat harus mengetahui, Aceh kini telah memberlakukan hukum cambuk sebagai bukti keseriusan pemerintah daerah (Pemda) dalam melaksanakan Syariat Islam," katanya kepada pers yang menyertai kunjungannya di Kabupaten Pidie belum lama ini.

Petunjuk teknis pelaksanaan hukum (uqubat) cambuk bagi mereka yang melanggar Syariat Islam dituangkan dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Aceh Nomor.10 tahun 2005 sebagai pengganti Peraturan daerah (Qanun).

Dalam Pergub Aceh itu, setidaknya ditetapkan empat kasus pelanggaran Syariat Islam yang harus dikenakan hukum cambuk, yaitu berdjudi, berduaan ditempat gelap dengan pasangan bukan muhrim, minum minuman keras dan berzina. "Pergub ini, sudah diterapkan di Aceh sejak 10 Juni 2005," kata Gubernur Azwar Abubakar.

Dalam sosialisasi berlakunya hukum cambuk bagi masyarakat Aceh di wilayah Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Tengah, Bener Meriah dan Kabupaten Pidie, ia mengatakan pemerintah konsisten menlaksanakan hukum cambuk itu.

Menurut dia, masyarakat di Aceh harus menyadarai, pelaksanaan hukum cambuk tersebut jangan dianggap sebagai beban, tetapi sudah menjadi keharusan sebagai komitmen kita melaksanakan Syariat Islam secara kaffah (menyeluruh).

Sementara itu, Bupati Kabupaten Bireuen Mustafa A Glanggang menyatakan masyarakat di daerahnya kini sudah siap melaksanakan hukum cambuk, guna menjadikan daerahnya sebagai wilayah yang bebas dari berbagai bentuk kejahatan. "Masyarakat bersama ulama dan masyarakat di Bireuen sudah sepakat untuk melaksanakan Syariat Islam secara kaffah," katanya.

Syariat Islam dilaksanakan di Nanggroe Aceh, setelah lahirnya Undang-Undang Nomor.44/1999 tentang pengisian Keistimewaan Aceh, guna "memerangi" permainan judi yang akhir-akhir ini dinilai semakin marak di Kabupaten Bireuen.

Ulama terkenal di Aceh Barat, Teungku HM Nasir Waly Lc, menyatakan dukungannya kepada pemerintah daerah yang telah mengeluarkan Pergub Nomor.10/2005 tentang teknis pelaksanaan hukum cambuk di daerah "Serambi Mekah" ini. "Saya sependapat, bagi siapa saja yang melanggar Syariat Islam harus dicambuk," katanya.(ant/mkf)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Kajian Sunnah, Nahdlatul Sang Pencerah Muslim

Hukum Cambuk di Aceh akan Gencar Disosialisasikan (Sumber Gambar : Nu Online)
Hukum Cambuk di Aceh akan Gencar Disosialisasikan (Sumber Gambar : Nu Online)

Hukum Cambuk di Aceh akan Gencar Disosialisasikan

Minggu, 11 Februari 2018

NU Jember Sambut Baik Bandara Notohadinegoro Jadi Embarkasi

Jember, Sang Pencerah Muslim



PCNU Jember menyambut baik rencana pemerintah pusat untuk menjadikan Jember sebagai embarkasi haji. Untuk kepentingan itu, tahun depan, landasan pacu bandara Notohadinegoro akan diperpanjang dari 1.200 meter menjadi 2.400 meter.?

"Saya kira itu sangat bagus. Jember nanti jadi embarkasi antara," ucap Katib Syuriyah PCNU Jember, MN. Harisudin kepada Sang Pencerah Muslim di kantor NU Jember, Rabu (30/8) malam.

NU Jember Sambut Baik Bandara Notohadinegoro Jadi Embarkasi (Sumber Gambar : Nu Online)
NU Jember Sambut Baik Bandara Notohadinegoro Jadi Embarkasi (Sumber Gambar : Nu Online)

NU Jember Sambut Baik Bandara Notohadinegoro Jadi Embarkasi

Sekadar diketahui, saat berada Jember selama dua hari beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo mengemukakan keinginannya untuk memperpanjang landasan pacu Bandara Notohadinegoro dan memperbesar kapasitas terminal kedatangan dan pemberangkatan. Bahkan ia menyatakan anggaran untuk itu sudah disiapkan, dan akan dimulai pembangunannya tahun 2018.

Keinginan Presiden Joko Widodo tersebut langsung ditindaklanjuti oleh Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi dengan mengunjungi Jember seminggu kemudian. Ia memastikan nanti bandara Notohadinegoro bisa didarati pesawat besar sekelas Airbus 320.

Sang Pencerah Muslim

?

Menurut MN. Harisudin, Jember memiliki syarat untuk dijadikan embarkasi antara. Syarat itu adalah letaknya cukup strategis, yaitu berada di tengah-tengah di antara Kabupaten Banyuwangi, Bondowoso, Situbondo dan Lumajang. Selain itu, potensi warga yang menunaikan haji di Jember dan empat kabupaten tersebut cukup besar.?

Sang Pencerah Muslim

"Untuk 5 kabupaten ini, kloternya (kelompok terbang) mencapai 17. Sementara syarat embarkasi antara minimal adalah 14 kloter," jelasnya. (Aryudi A. Razaq/Abdullah Alawi)

?

?

?

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Nahdlatul Sang Pencerah Muslim

Senin, 05 Februari 2018

Banser Tetap Tenang dan Waspada Sikapi Ancaman ISIS

Surabaya, Sang Pencerah Muslim. Surat terbuka yang diduga dari Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) ramai dibicarakan di media sosial. Dalam surat itu tertulis GP Ansor thogut dan mengancam Polisi, TNI, Densus dan Banser.?

Banser Tetap Tenang dan Waspada Sikapi Ancaman ISIS (Sumber Gambar : Nu Online)
Banser Tetap Tenang dan Waspada Sikapi Ancaman ISIS (Sumber Gambar : Nu Online)

Banser Tetap Tenang dan Waspada Sikapi Ancaman ISIS

Menyikapi ancaman tersebut, Banser di Jawa Timur mengambil sikap waspada dan tetap berkoordinasi dengan aparat Kepolisian dan TNI. Sebab, ISIS atau simpatisannya juga diduga kuat ada di Jawa Timur. Terbukti beberapakali Densus 88 berhasil mengamankan simpatisan ISIS di wilayah Jatim.

Komandan Satuan Koordinasi Wilayah (Satkorwil) Banser Jatim, Muhammad Abid Umar menegaskan, akan mempertahankan dan menjaga tegaknya NKRI. Apapun itu risikonya. Pihaknya akan selalu berada di garda depan melawan terorisme ISIS radikalisme.?

"Meskipun begitu, Ansor dan Banser akan mengambil langkah sendiri. Saya menginstruksikan Banser di setiap tingkatan agar berkoordinasi dengan jajaran kepolisian," kata Gus Abid sapaan akrabnya, Selasa (4/7).

Sang Pencerah Muslim

Gus Abid menambahkan, meskipun Banser tetap tenang dan tidak reaktif menyikapi teror tersebut, namun pihaknya siap menggerakan kekuatan Banser bila dibutuhkan negara.?

"Sikap Ansor dan Banser sudah jelas konsisten menolak Khilafah Islamiyah/Daulah Islamiyah. Sebab bagi Ansor-Banser NKRI dan Pancasila sudah final," tegasnya.

Siapapun yang ingin mengganti ideologi Pancasila dan NKRI akan berhadapan dengan Ansor dan Banser. "Tapi kami tidak akan reaksioner apalagi melampaui kewenangan aparat penegak hukum. Namun, kapan pun dan berapa pun anggota Banser Jatim dibutuhkan, kami akan kerahkan," pungkas kader muda NU tersebut.

Seperti diketahui, berulangkali ISIS menyebut Ansor dan Banser sebagai musuh mereka. Hal itu disampaikan secara terbuka dalam video yang diunggah di YouTube pada 2014 lalu oleh anggota ISIS bernama Abu Jandal (belakangan diinformasikan telah tewas di Mosul, Irak).?

Terbaru, ISIS maupun kelompok yang diduga kuat simpatisan ISIS kembali menyampaikan ancaman kepada Ansor dan Banser dalam sepucuk surat yang ditaruh di kantor Polsek Metro Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. (Rof Maulana/Fathoni)

Sang Pencerah Muslim

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Ubudiyah, Nahdlatul, Anti Hoax Sang Pencerah Muslim

Senin, 29 Januari 2018

PBNU Diharapkan Bentuk Ketua Khusus Urusi NU Luar Negeri

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Belanda sebagai salah satu duta NU di kawasan Eropa memiliki harapan besar kepada kepengurusan baru PBNU periode 2015-2020 di bawah pimpinan KH Ma’ruf Amin sebagai rais aam dan KH Said Aqil Siroj sebagai ketua umum tanfidziyah.

Kiai Makruf dan Kiai Said terpilih dalam Muktamar Ke-33 Nahdlatul Ulama di Jombang, Jawa Timur. Perhelatan akbar yang mengambil tema “Meneguhkan Islam Nusantara untuk Peradaban Indonesia dan Dunia” tersebut membawa salah satu misi besar mengenalkan Islam khas Nusantara yang ramah di tengah gejala radikalisme Islam yang semakin mengglobal.

PBNU Diharapkan Bentuk Ketua Khusus Urusi NU Luar Negeri (Sumber Gambar : Nu Online)
PBNU Diharapkan Bentuk Ketua Khusus Urusi NU Luar Negeri (Sumber Gambar : Nu Online)

PBNU Diharapkan Bentuk Ketua Khusus Urusi NU Luar Negeri

Dalam siaran pers, Kamis (6/8), PCINU Belanda berharap pimpinan baru PBNU memberikan penguatan dan perhatian lebih kepada PCI NU sebagai duta NU di luar negeri. Hal ini penting untuk memperkuat upaya promosi dan reaktualisasi pemahaman Islam Nusantara yang dilakukan oleh para diaspora Nahdliyyin Indonesia dalam rangka melibatkan diri pada penyelesaian masalah-masalah global.

Sang Pencerah Muslim

Selain itu PCINU Belanda berharap, dalam struktur kepengurusan PBNU yang baru nanti dibentuk ketua khusus yang membidangi dan menjembatani urusan-urusan PCINU luar negeri terkait dengan pengembangan Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyyah yang dapat disesuaikan dengan konteks minoritas muslim di Eropa.

PCINU Belanda menyampaikan selamat kepada KH Ma’ruf Amin sebagai Rais Aam PBNU dan KH Said Aqil Siroj sebagai Ketua Umum Tanfidziyah PBNU periode 2015-2020. “Semoga kepengurusan NU yang akan datang ini semakin memberikan kemashlahatan dan manfaat yang besar kepada umat Islam di Indonesia maupun di dunia.” (Mahbib)

Sang Pencerah Muslim

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Cerita, Nahdlatul Sang Pencerah Muslim

Sabtu, 27 Januari 2018

Waktu Utama Baca Al-Qur’an

Dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad SAW berkata, “Bacalah Al-Qur’an karena kelak ia akan memberikan syafa’at kepada orang yang membacanya,” (HR. Muslim). Ini adalah satu dari sekian banyak dalil tentang keutamaan membaca Al-Qur’an.

Rasulullah SAW menamsilkan orang Islam yang membaca Al-Qur’an dengan buah jeruk yang rasanya enak dan harum. Sementara orang Islam yang tidak membaca Al-Qur’an seperti buah kurma yang rasanya manis tetapi tidak wangi, (HR. Ibnu Hibban).

Waktu Utama Baca Al-Qur’an (Sumber Gambar : Nu Online)
Waktu Utama Baca Al-Qur’an (Sumber Gambar : Nu Online)

Waktu Utama Baca Al-Qur’an

Seperti halnya shalat, baca Al-Qur’an juga memiliki waktu-waktu tertentu yang sangat dianjurkan membacanya. Menurut An-Nawawi, waktu yang paling utama ialah ketika shalat.

Adapun di luar shalat, waktu utamanya adalah pada paruh kedua di malam hari, setelah shalat subuh, dan antara maghrib dan isya. Berikut perincian An-Nawawi dalam al-Adzkar,

Sang Pencerah Muslim

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Sang Pencerah Muslim

Artinya, “Adapun waktu utama baca Al-Qur’an di luar shalat ialah pada malam hari. Paruh kedua malam lebih utama dibanding paruh pertama. Disunahkan juga membacanya ketika selang waktu maghrib dan isya. Sementara waktu siang, yang dianjurkan ialah ketika usai shalat subuh. Pada prinsipnya, kapan pun baca Al-Qur’an diperbolehkan. Tidak ada kemakruhan untuk baca Al-Quran kapan saja. Bahkan baca al-Qur’an di waktu yang dimakruhkan shalat sekali pun tetap diperbolehkan.”

Berdasarkan penjelasan ini, dapat dipahami bahwa terdapat waktu utama baca Al-Qur’an baik pada siang maupun malam hari. Pada waktu siang hari, yang sangat dianjurkan ialah setelah shalat shubuh.

Adapun malam hari, paruh kedua malam lebih diutamakan. Andaikan khawatir tidak terjaga di malam hari, usai shalat magrib menjelang isya juga waktu yang sangat baik digunakan untuk baca Al-Qur’an.

Namun perlu diperhatikan, tidak ada waktu larangan dan makruh baca Al-Qur’an. Jadi kapan pun waktunya diperbolehkan untuk membacanya. Wallahu a’lam. (Hengki Ferdiansyah)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Fragmen, Berita, Nahdlatul Sang Pencerah Muslim

Selasa, 23 Januari 2018

Kampus Bershawalat, Persembahan PMII Untirta Peringati Hari Santri

Serang, Sang Pencerah Muslim

Ratusan kader PMII mengikuti Kampus Bershalawat dengan Tema Meneguhkan Eksistensi Santri dalam Merawat Tradisi, di Masjid Syekh Nawawi Al-Bantani Kampus Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Kota Serang, Banten, Senin (23/10).

Acara yang dimulai bakda isya hingga dini hari ini diisi dengan kegiatan shalawat bersama, pelantunan ayat Suci Al-Quran, tausiyah, dan doa bersama.

Kampus Bershawalat, Persembahan PMII Untirta Peringati Hari Santri (Sumber Gambar : Nu Online)
Kampus Bershawalat, Persembahan PMII Untirta Peringati Hari Santri (Sumber Gambar : Nu Online)

Kampus Bershawalat, Persembahan PMII Untirta Peringati Hari Santri

Ketua PCNU Kota Serang KH Matin Syarkowi menyampaikan, kader PMII harus tuntas dalam karakter dan identitas ahlusunnah wal jamaah. Jangan sampai karena adanya gesekan kepentingan, kader PMII dan kader banom-banom NU lainnya terpengaruh Wahabi, apalagi HTI.

“Kader PMII melalui Hari Santri ini harus meneguhkan posisinya dalam perkembangan zaman dan mampu menjawab tantangan itu. Jangan sampai bajunya NU, tapi isinya Wahabi apalagi HTI. Ini harus tegas,” kata KH Matin Syarkowi yang juga Majelis Pembina Nasional (Mabinas) PB PMII.

Sang Pencerah Muslim

Ia menyatakan, banyak peristiwa krusial sejarah pendirian bangsa ini yang terjadi di Banten.

“Para pendiri bangsa (founding fathers) kita tidak lepas dari ulama dan santri Banten dalam perjuangan kemerdekaan bangsa. Perjuangan Presiden Soekarno dan Jendral Soedirman tidak lepas dari peran para ulama dan santri Banten terdahulu,” urainya.

Kiai Matin berharap bukti peran krusial perjuangan para ulama dan santri harus menjadi inspirasi dan semangat pergerakan para kader PMII Banten.

Agus Pramono dari PCINU Federasi Rusia menyampaikan, perkembangan peradaban pendidikan di Rusia hari ini merupakan manifestasi dari model pendidikan Jabal Ibn Hayan. 

Sang Pencerah Muslim

“Model pendidikan ini mampu dicapai Rusia karena peristiwa sejarah ketika Kekaisaran Mongol menginvasi kekhalifahan Abbasiyah dan memindahkan pusat peradaban pendidikan dunia saat itu ke pusat Kekaisaran Mongol yaitu Rusia,” kata pria yang akrab disapa Gus Pram. 

Ketua PCNU Kediri 2001-2005 itu menyampaikan bahwa semangat intelektualitas kader PMII telah didukung H Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang juga merupakan ketua Umum PB PMII 1994-1997.

“Kader PMII yang memiliki kapasitas akan didukung penuh untuk melanjutkan studinya ke Rusia,” ujar Gus Pram. (Andra Imam Putra/Kendi Setiawan)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Nahdlatul Sang Pencerah Muslim

Kamis, 18 Januari 2018

LKiS itu NU Bukan?

Sebagai orang yang suka duduk-duduk di LKiS, Yogyakarta, saya sesekali masih ditanya, baik oleh teman, ataupun orang yang belum aku kenal.

Pertanyaannya, menurut saya, remeh, "Kang, LKiS itu NU bukan?"

LKiS itu NU Bukan? (Sumber Gambar : Nu Online)
LKiS itu NU Bukan? (Sumber Gambar : Nu Online)

LKiS itu NU Bukan?

Biasa saya jawab dengan singkat saja, "Ya, NU."

Sang Pencerah Muslim

Tapi kadang bikin kliyengan juga, jika si penanya mulai melanjutkan pertanyaannya, "Apa buktinya?

Sang Pencerah Muslim

Kalau ada pertanyaan lanjutan begitu, saya jawab, "Ya tengok saja sendiri."

Selanjutnya pasti ada pertanyaan begini, "Tengok ke mana?" 

Dan saya jawab, "Ya ke Yogya. Bisa ke penerbitnya, bisa ke yayasannya, bisa ke pesantrennya. Bisa juga ke aktivisnya."  

"Terus?"

Hadeh! Kalau sudah bertanya dengan "terus-terus?" begitu saya betul-betul kliyengan. Dan saya mulai ngawur jawabnya.

"Begini saja, Mas. Datang saja ke sana, tapi pas ada acara. Terserah acara apa saja, yang penting mereka pake mik atau spiker. Nah, kalau mik atau spikernya kresek-kresek atau ndengung, berarti LKiS itu NU. Tapi kalau suaranya bening, ndak kresek-kresek atau tanpa ndengung, dan enak didengar, itu mereka bukan NU." (Hamzah Sahal)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Nahdlatul, Kajian Sunnah, Sunnah Sang Pencerah Muslim

Minggu, 14 Januari 2018

Masjid NU Harus Perkuat Tradisi Keagamaan Aswaja

Kudus, Sang Pencerah Muslim. Masjid maupun mushola Nahdlatul Ulama (NU) mempunyai peran penting untuk melestarikan paham Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) dari gerusan ajaran lainnya. Salah satunya, pengurus masjid NU harus menumbuhkembangkan tradisi-tradisi keagamaan Aswaja di masjid.

Masjid NU Harus Perkuat Tradisi Keagamaan Aswaja (Sumber Gambar : Nu Online)
Masjid NU Harus Perkuat Tradisi Keagamaan Aswaja (Sumber Gambar : Nu Online)

Masjid NU Harus Perkuat Tradisi Keagamaan Aswaja

"Disamping mengurusi warganya sendiri, masjid NU harus memperkuat tradisi Aswaja guna mencegah masuknya paham non Aswaja yang mengancam jamaah," kata pengurus Takmir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU) Kabupaten Kudus H. Ahmad Syafii, Jumat (19/8).?

Syafii mengatakan, ancaman paham lain akan hilang manakala masjid NU masih mensyiarkan berbagai kegiatan maupun tradisi Aswaja di lingkungan masjid. Ia menyebut tradisi-tradisi ajaraan Aswaja semacam nabuh bedug-kentongan sebelum adzan, membaca syiir puji-pujian setelah adzan, serta dzibaan-berjanzenan supaya tetap digerakkan dan dipertahankan.

"Kalau bisa maksimalkan syiarnya dengan pengeras suara, walaupun dibatasi waktunya demi toleransi warga sekitarnya," ujarnya.?

Dalam penataan manajemen masjid, kata dia, perlu ada penyeragaman administrasi. Struktur kepengurusan wajib mencantumkan pengurus NU sebagai pelindung di bawah kepala Desa.?

Sang Pencerah Muslim

"Penyeragaman papan nama masjid NU juga sangat perlu untuk menangkal aliran yang tidak jelas jluntrung-nya," tegas Syafii yang juga ketua pengurus masjid Baitul Muttaqin Jatiwetan Kudus.?

Syafii memohon para kiai NU bisa menyebarluaskan ilmunya termasuk naskah khutbahnya kepada jamaah. Sebab, ia menyadari sebagian khotib muda lebih senang mengcopy naskah khutbah dari internet.?

Sang Pencerah Muslim

"Yang kita khawatirkan, manakala mengambil teks khutbah berpaham non-Aswaja. Insyaallah kita akan gagas penerbitan buletin atau selebaran bagi jamaah masjid," katanya. (Qomarul Adib/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Warta, Nahdlatul Sang Pencerah Muslim

Kamis, 04 Januari 2018

Nuzulul Qur’an Hakekatnya Introspeksi Diri

Probolinggo, Sang Pencerah Muslim



Peringatan Nuzulul Qur’an pada hakekatnya adalah ingin mengajak untuk introspeksi bersama-sama. Apakah ayat-ayat Allah dalam Al-Qur’an masih menghiasi dalam kesibukan kesehariannya di dunia ini.

Nuzulul Qur’an Hakekatnya Introspeksi Diri (Sumber Gambar : Nu Online)
Nuzulul Qur’an Hakekatnya Introspeksi Diri (Sumber Gambar : Nu Online)

Nuzulul Qur’an Hakekatnya Introspeksi Diri

Hal tersebut ditegaskan oleh Mustasyar PCNU Kabupaten Probolinggo H. Hasan Aminuddin dalam peringatan Nuzulul Qur’an 1438 H yang digelar oleh Polres Probolinggo di Masjid Amaanullah Mapolres Probolinggo, Selasa (20/6) malam.

“Pernahkah kita dengan alat komunikasi yang canggih mengisi Al-Qur’an dalam handphone. Pernahkah dalam sholat satu ayat dibaca. Kegiatan ini mengajak kita yang lupa dan lalai tatlala disibukkan oleh tugas masing-masing. Meskipun satu ayat setidaknya bisa mengamalkan di lingkungannva,” katanya

Dengan kegiatan ini jelas Hasan, setidaknya polisi ini mampu mengamalkan ayat Al-Qur’an sesuai tupoksinya. Kalau tidak mampu secara finansial setidaknya bisa bermanfaat bagi masyarakat. “Di tengah-tengah fragmatisme yang sulit ini, saya ingin memberikan solusi. Cukup dengan tersenyum, seorang polisi sudha memberikan manfaat,” jelasnya.

Sang Pencerah Muslim

Hasan menegaskan bahwa peran dan tugas ibu-ibu selaku istri polisi memang dibutuhkan. “Belailah kasih sayang suaminya dengan doa. Karena doa itu Insya Allah tugas suami masing-masing cukup berat. Sebab kamtibmas menjadi indikator keberhasilan polisi,” tegasnya.

Lebih lanjut Hasan menerangkan bahwa sesuai dengan kewenangan polisi, banyak lahan yang dapat dilakukan untuk berbuat baik kepada masyarakat di Kabupaten Probolinggo. “Terima kasih karena situasi kamtinmas di ? Kabupaten Probolinggo cukup kondusif,” ungkapnya.

Hasan menambahkan bahwa tantangan ke depan bagaimana seorang polisi mampu beramar makruf nahi mungkar. Yang jelas untuk meniadakan sama sekali tidak mungkin. “Setelah saya melihat secara seksama, kemungkaran di zaman ini banyak dilakukan oleh anak muda. Berbeda dengan dulu yang banyak dilakukan oleh orang tua karena alasan ekonomi. Mengurai kemungkanan bukan hanya tugas polisi tetapi juga semua elemen masyarakat,” pungkasnya.

Peringatan Nuzulul Qur’an ini dihadiri oleh Wakil Rais PWNU Jawa Timur KH Marzuki Mustamar, Kapolres Probolinggo AKBP Arman Asmara Syarifuddin beserta segenap jajaran, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton KH Zuhri Zaini, Ketua FKUB Kabupaten Probolinggo KH Idrus Ali, Ketua PCNU Kabupaten Probolinggo KH Abdul Hadi Saifullah dan sejumlah tokoh agama dan tokoh masyarakat. (Syamsul Akbar/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim Makam, Anti Hoax, Nahdlatul Sang Pencerah Muslim

Selasa, 19 Desember 2017

Opick: Kang Said Bawakan Islam dengan Rileks

Jakarta, Sang Pencerah Muslim

Musisi dan pelantun lagu religi Aunur Rofiq Lil Firdaus atau akrab disapa Opick berpendapat, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj sebagai pribadi yang santai. Ia mampu memberi suasana ramah dalam keberislaman.

”Kang Said itu orang moderat, benar-benar rileks dengan agama. Islam tidak menjadi momok yang menakutkan buat orang yang bukan Islam maupun orang Islam sendiri,” katanya usai turut mengisi ”Malam Penganugerahan Tokoh Perubahan 2012” yang digelar harian Republika di Jakarta, Selasa (30/4) malam.

Opick: Kang Said Bawakan Islam dengan Rileks (Sumber Gambar : Nu Online)
Opick: Kang Said Bawakan Islam dengan Rileks (Sumber Gambar : Nu Online)

Opick: Kang Said Bawakan Islam dengan Rileks

Opick sepakat dengan Republika yang memasukkan Kang Said sebagai salah satu penerima anugerah tokoh perubahan bersama Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Taufiq Kiemas dan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Djoko Suyanto.

Menurut pria kelahiran Jember, Jawa Timur, ini, ketiga tokoh tersebut merupakan putra-putra terbaik Indonesia yang telah berkontribusi banyak untuk bangsa. NU, katanya, telah banyak berjasa dalam menciptakan perubahan di Tanah Air.

”Saya berharap nantinya perubahan besar di NU bisa lebih membumi lagi, terutama di wilayah perkotaan,” imbuh Opick.

Sang Pencerah Muslim

Penobatan Kang Said sebagai Tokoh Perubahan 2012 ditandai dengan pemberian piala oleh pemilik PT Republika Media Mandiri, Erick Thohir. Republika menilai Kang Said berjasa dalam usaha mendampingkan Islam dengan Nasionalisme di Indonesia.

 

Sang Pencerah Muslim

Penulis: Mahbib Khoiron

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Nahdlatul Sang Pencerah Muslim

Sabtu, 16 Desember 2017

Peluang Kerja Pengelasan Terbuka Luas di Dalam dan Luar Negeri

Bekasi, Sang Pencerah Muslim

Kerjasama antara pemerintah dengan dunia industri dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja terampil di dunia industri. Termasuk industri-indutri terkait teknis pengelasan yang masih membutuhkan tenaga kerja dalam jumlah besar.



Peluang Kerja Pengelasan Terbuka Luas di Dalam dan Luar Negeri (Sumber Gambar : Nu Online)
Peluang Kerja Pengelasan Terbuka Luas di Dalam dan Luar Negeri (Sumber Gambar : Nu Online)

Peluang Kerja Pengelasan Terbuka Luas di Dalam dan Luar Negeri

"Peluang kerja di bidang teknik pengelasan masih terbuka luas. Para tenaga kerja di bidang ini dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan di dalam dan luar negeri. Oleh karena itu, pemerintah terus mendorong ketersediaan tenaga kerja bidang pengelasan yang terampil dan kompeten yang siap memasuki dunia kerja," kata Kepala Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Bekasi, Helmiyati Basri di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (24/8).



Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim

Hal tersebut diungkapkan Helmiyati saat memberikan sambutan pada pembukaan Iwatani-API/IWS Welding Contest in Indonesia 2017 Perlombaan teknik pengelasan tingkat nasional ini diselenggarakan Asosiasi Pengelasan Indonesia (API) atau Indonesian Welding Society (IWS),  Iwatani Coorporation dan Iwatani Industrial Gas Indonesia (IIG) dengan peserta yang berasal dari para pekerja dari berbagai perusahaan Jepang dan perusahaan lainnya di area Jabodetabek.



Kegiatan ini merupakan ajang untuk menunjukkan kemampuan para tenaga kerja Indonesia di bidang pengelasan. Kontes yang diselenggarakan di BBPLK Bekasi ini adalah penyelenggaraan kedua kalinya, setelah sebelumnya diselenggarakan pada tahun 2016.



Helmiaty mengatakan sinergi antara program pelatihan kerja yang diselenggarakan pemerintah dengan dunia industri sangat penting. Hal ini dibutuhkan agar link and match antar keduanya dapat tercapai. Sehingga, kebutuhan akan tenaga kerja kompeten dapat tercapai dengan maksimal.



"Keterlibatan swasta dalam mendukung program pelatihan kerja yang diselenggarakan pemerintah sangat penting untuk mengurangi kesenjangan pekerja terampil yang dialami Indonesia dewasa ini,”



"Kita berharap para tenaga kerja di bidang teknik pengelasan ini kian mampu bersaing di perusahaan-perusahaan nasional dan internasional dengan kemampuan dan keahlian mumpuni yang tidak diragukan lagi kualitasnya," paparnya.



Ditambahkan Helmiaty dengan ditunjuknya BBPLK Bekasi sebagai tuan rumah kompetisi ini diharapkan kedepannya pihak Iwatani juga dapat mensinergikan dengan program BBPLK Bekasi yang lainnya. Saat ini, BBPLK Bekasi sendiri fokus pada 2 (dua) kejuruan, yaitu elektronika dan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).



Helmiyati juga menambahkan, keterlibatan BBPLK Bekasi dalam penyelenggaraan Iwatani-API/IWS Welding Contest In Indonesia 2017 merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam mendorong peningkatan kompetensi anak bangsa.



"Indonesia saat ini kekurangan tenaga kerja terampil. Pada tahun 2030 Indonesia diprediksi akan menempati posisi ke-7 negara ekonomi terbesar di dunia dengan kebutuhan tenaga kerja terampil berkisar 113 juta. Sedangkan pada tahun 2016 Indonesia baru memiliki sekitar 57 juta tenaga kerja terampil. Hal ini berarti Indonesia harus menciptakan 4 juta tenaga kerja terampil setiap tahunnya." kata Helmiyati mengutip arahan Presiden Jokowi.



Untuk mempercepat peningkatan kompetensi pekerja, Kemnaker melakukan terobosan melalui program 3R BLK (Revitalisasi, Reorientasi, dan Rebranding) di  Balai Latihan Kerja. Saat ini terdapat 301 BLK di seluruh Indonesia dimana 17 diantaranya milik pemerintah pusat, dan sisanya milik pemerintah daerah tingkat provinsi, Kabupaten/Kota.



Ketiga Balai Latihan Kerja yaitu BBPLK Bekasi, BBPLK Serang, dan BBPLK Bandung Bekasi, dipilih sebagai pusat pengembangan program tahap pertama. BBPLK Bekasi akan dijadikan sebagai pusat pengembangan kejuruan elektronika dan teknologi informasi. BBPLK Serang ditunjuk sebagai pusat pengembangan kejuruan las dan listrik. Sementara BBPLK Bandung sebagai pusat pengembangan kejuruan manufaktur dan otomotif. Red: Mukafi Niam

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Nahdlatul Sang Pencerah Muslim

Jumat, 15 Desember 2017

Rakernas V Lakpesdam Diakhiri dengan Pembacaan Deklarasi

Batam, Sang Pencerah Muslim. Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia NU di Asrama Haji Batam diakhiri dengan pembacaan Deklarasi Lakpesdam, Kamis (16/4) sore.

Rakernas berlangsung sejak Selasa (14/4) yang diikuti oleh 70 Pengurus Cabang Lakpesdam NU dari 21 provinsi di Indonesia. Rakernas ditutup oleh Sekretaris PWNU Kepulauan Riau Muhammad Zainuddin.

Berikut ini bunyi deklarasi yang dibacakan oleh Sekretaris PW Lakpesdam NU Kepulauan Riau Abdul Jamil:

Rakernas V Lakpesdam Diakhiri dengan Pembacaan Deklarasi (Sumber Gambar : Nu Online)
Rakernas V Lakpesdam Diakhiri dengan Pembacaan Deklarasi (Sumber Gambar : Nu Online)

Rakernas V Lakpesdam Diakhiri dengan Pembacaan Deklarasi

?

DEKLARASI RAKERNAS LAKPESDAM NU

Sang Pencerah Muslim

Asrama Haji Batam, 14-16 April 2015

Lakpesdam NU sebagai lembaga pelaksana PBNU dalam bidang kajian dan pengembangan sumber daya manusia diberi mandat untuk melaksanakan kaderisasi dan pemberdayaan, kajian strategis dalam lingkungan NU. Mandat ini dihadapkan pada tantangan-tantangan ke depan yang semakin kompkeks. Liberalisasi ekonomi dan perdagangan bebas di tingkat ASEAN yang telah merambah bangsa, tak terkecuali warga Nahdliyyin, masalah-masalah keagamaan yang dihadapi komunitas Nahdliyyin dan Ahlussunnah Waljamaah (Aswaja) dari kelompok-kelompok intoleran dan radikal, hingga berlakunya UU Desa telah meneguhkan Khittah Lakspedam NU sebagai organisasi pengkaderan dan pengkajian dan pemberdayaan yang berkiprah di tengah masyarakat bawah dalam bidang keagamaan dan sosial (diniyah ijtima’iyyah). Oleh karena itu, Lakpesdam NU seluruh Indonesia mendeklarasikan:

Lakpesdam NU menyatakan komitmennya untuk memposisikan sebagai garda depan pengkaderan NU dengan mengukuhkan Lakpesdam NU sebagai lembaga pemberdayaan masyarakat sekaligus sebagai pusat kajian strategis ke-Aswaja-an dan ke-NU-an untuk mengawal Indonesia yang berdaulat dan bermartabat demi tercapainya kesejahteraan dan kemaslahatan bangsa. Lakpesdam NU berupaya menggerakkan organisasi NU dimulai dari bawah, dari tingkat ranting dan desa-desa untuk melaksanakan agenda-agenda NU dalam bidang keagamaan maupun dalam bidang sosial-kemasyarakan dan kebangsaan. Lakpesdam NU menyatakan kesungguhan tekad untuk memperkukuh komitmen kebangsaan yang berorientasi pada kemaslahatan umat (faqih fi mashalih al-khalq) untuk memperkuat relasi masyarakat warga terhadap kepentingan berbagai pihak. Lakpesdam NU dituntut untuk menjaga kewaspadaan, membangun kepeloporan, menumbuhkan harapan, dan menjadi pemberi inspirasi dan solusi dalam mengatasi masalah-masalah agama, sosial dan ekonomi yang dihadapi masyarakat, sekaligus mampu mempengaruhi masyarakat untuk menumbuhkan etos kerja dan semangat yang tinggi dalam meningkatkan kualitas hidup dan kehidupannya, baik di bidang material maupun spiritual, untuk mencapai keseimbangan antara dunia dan akhirat, antara dimensi ruhiyah dan waqi’iyah. Lakpesdam NU bertekad menyiapkan kader-kader yang mengawal negara agar merevitalisasi nilai-nilai kearifan lokal dalam upaya membangun harmoni sosial yang selaras dengan pencapaian harkat kemanusiaan yang sesungguhnya dalam rangka peneguhan nilai-nilai tawassuth (moderat) dan tasamuh (toleran). Lakpesdam NU bergerak untuk mobilisasi potensi kader dan warga dalam rangka penyiapan posisi-posisi strategis untuk pencapaian politik kebangsaan yang berdaulat dan bermartabat. Lakpesdam NU berkomitmen kembai ke desa dengan bergerak memperkuat kapasitas masyarakat desa demi pencapaian nilai-nilai luhur kebersamaan dalam rangka membangun dan mensejahterakan masyarakat desa yang bermartabat,berdaulat, dan berkeadilan. Batam, 16 April 2015

Sang Pencerah Muslim

?

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Fragmen, Sholawat, Nahdlatul Sang Pencerah Muslim

Rabu, 13 Desember 2017

Menjaga Tradisi, Meneladani Ajaran Pendiri

Sragen, Sang Pencerah Muslim. Ribuan warga tumpah ruah di Alun-Alun Sasono Langen Putro Sragen, Senin kemarin (27/5). Mereka menyaksikan prosesi kirab budaya dan tumpeng yang digelar guna memperingati hari jadi Kabupaten Sragen ke-267.

Dalam kirab tersebut, semua peserta mengenakan pakaian khas tradisional Jawa, yakni lurik, ikat wulung, dan sarung Goyor, semakin menajdikan acara tersebuat kental akan nuansa lokal.

Menjaga Tradisi, Meneladani Ajaran Pendiri (Sumber Gambar : Nu Online)
Menjaga Tradisi, Meneladani Ajaran Pendiri (Sumber Gambar : Nu Online)

Menjaga Tradisi, Meneladani Ajaran Pendiri

“Selain menjadi wujud rasa syukur kepada Tuhan, kami juga ingin mengajarkan kepada generasi muda agar paham dan mengerti sejarah kampung halamannya,” terang  Bupati Sragen, Agus Fatchurrahman, di sela kegiatan.

Sang Pencerah Muslim

Ia berharap acara kirab ini juga dapat menumbuhkan semangat kebersamaan dan gotong-royong di masyarakat. Hal ini juga demi meneruskan ajaran para tokoh-tokoh pendiri Sragen, diantaranya Pangeran Sukowati.

Sang Pencerah Muslim

“Pangeran Sukowati  (Mangkubumi) mengajarkan kita akan hal itu (kebersamaan dan gotong royong). Sejarah juga mencatat bahwa kebersamaan dari seluruh elemen masyarakat akan melahirkan kekuatan yang dahsyat membangun Bumi Sukowati,” tandasnya.

Redaktur    : A. Khoirul Anam

Kontributor: Ajie Najmuddin

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Nahdlatul, Habib Sang Pencerah Muslim

Selasa, 05 Desember 2017

Jadikan Kiai sebagai Imam dalam Praktik Beragama di Tengah Masyarakat

Pacitan, Sang Pencerah Muslim

Koordinator Nasional Gerakan Ayo Mondok, KH Luqman Harits Dimyathi menyatakan, pesantren turut bertanggung jawab pada praktik keagamaan yang dilakukan oleh masyarakat. Pesantren sebagai pewaris ajaran para ulama diakui sebagai pihak yang diserahi tanggung jawab dalam kehidupan beragama di tengah masyarakat.

Jadikan Kiai sebagai Imam dalam Praktik Beragama di Tengah Masyarakat (Sumber Gambar : Nu Online)
Jadikan Kiai sebagai Imam dalam Praktik Beragama di Tengah Masyarakat (Sumber Gambar : Nu Online)

Jadikan Kiai sebagai Imam dalam Praktik Beragama di Tengah Masyarakat

Hal itu disampaikannya pada acara pengajian umum Bakti Santri Ikatan Pelajar Pacitan Pondok Tremas (IPPAPONMAS) bersama dengan masyarakat Desa Jatimalang, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, Selasa malam (19/1).

Katib Syuriyah PBNU itu mengatakan, pesantren memiliki tugas mengajak masyarakat untuk menjalankan praktik keagamaan yang benar yang sesuai dengan ajaran Ahlusunnah wal Jamaah. Ini sesuai dengan karakter pesantren sebagai risalah rahmatan lil alamin.

"Para kiai, pengasuh pesantren, oleh Allah SWT nanti akan dimintai pertanggungjawaban, sejauh mana pesantren mampu menjaga pengikut Ahlusunnah wal Jamaah dari keterperosokan akhlak dan perilaku keagamaan yang ekstrem," tuturnya.

Sang Pencerah Muslim

Oleh sebab itu, pengasuh Pesantren Tremas Pacitan ini mengajak masyarakat dalam melakukan praktik keagamaan agar tidak jauh dari cara beragama dan bermuamalah seperti yang diajarkan oleh para kiai di pesantren. Bila di tengah masyarakat dijumpai persoalan seputar masalah keagamaan, masyarakat dapat meminta penjelasan kepada para santri atau pada kiai di lingkungan pesantren.

"Mari kita jadikan para kiai, pengasuh pesantren sebagai imam dalam praktik beragama kita," jelasnya.

Melalui gerakan Nasional Ayo Mondok, Kiai Luqman juga mendorong masyarakat untuk menjadikan pesantren sebagai pilihan utama dalam menuntut ilmu. "Minimal satu dari putra-putri kita untuk dikirim belajar ke pesantren. Pesantren mana saja, semuanya baik. agar sanad keilmuan dan praktik beragama kita tidak terputus dan terus bersambung hingga Rasulullah SAW,” pungkasnya.

Para santri Pondok Tremas yang berasal dari Kabupaten Pacitan tiap tahun rutin menggelar kegiatan Bakti Santri IPPAPONMAS di tengah masyarakat. Sebagai upaya mendekatkan dan mengenalkan ajaran nilai-nilai kepesantrenan pada masyarakat.

Berbagai kegiatan dilakukan pada Bakti Santri ini, seperti Dakwah bil Hal, Pengajian umum, Semaan Al-Quran, Lomba-lomba, Kerja Bakti membersihkan lingkungan dan Pentas seni bersama masyarakat. (Zaenal Faizin/Fathoni)

Sang Pencerah Muslim

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Makam, Anti Hoax, Nahdlatul Sang Pencerah Muslim

Sabtu, 02 Desember 2017

Alumni Pesantren Diminta Jangan Tinggalkan Ziarah

Garut, Sang Pencerah Muslim. Pengasuh pesantren Al- Munwwarah Ciloa-Limbangan Garut, KH R Agus Muhammad Soleh dalam wejangannya di depan ratusan para alumi sebelum melaksanakan tawasul di makam Alm. KH Ahmad Jauhari meminta agar mereka tidak meninggalkan tradisi ziarah.

Alumni Pesantren Diminta Jangan Tinggalkan Ziarah (Sumber Gambar : Nu Online)
Alumni Pesantren Diminta Jangan Tinggalkan Ziarah (Sumber Gambar : Nu Online)

Alumni Pesantren Diminta Jangan Tinggalkan Ziarah

Ia menegaskan pelaksanaan ziarah bukan perkara yang baru dalam Islam. Ini sesuai dengan tradisi yang dijalankan oleh Rasulullah saw, sepérti diungkapkan dalam riwayat hadits bahwa Rasulullah setiap tahun menziarahi makam para suhada Uhud dan suhada perang Badar.

Tidak hanya itu, tutur Muhammad Soleh yang juga ketua NU Kabupaten Garut, tradisi ziarah ? juga dilanjutkan oleh para shahabat seperti Abu Bakar ash-Shiddiq,Umar bin Khattab juga Sayyidah Fatimah az-Zahra.

Sang Pencerah Muslim

"Untuk itu para alumni dan jamaah ziarah yang hadir, jangan pernah ragu untuk berziarah mengunjungi makam para auliya, ulama, kiai dan salafushsholih sebagai wujud mahabbah kepada para kekasih Allah swt," ungkapnya dirangkain acara haul Pesantren Al- Munawwarah Ciloa Selasa (5/3/2013).

Sementara itu, Wakil Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Garut, KH Deden Abdul Hakim dalam ceramahnya yang merupakan rangkaian haul para pendiri Pesantren Ciloa dan Temu Alumi dihadapan ? para alumi dan ibu-ibu Muslimat menegaskan bahwa pendidikan di pesantren merupakan pendidikan yang bakalan mampu menyelesaikan persoalan bangsa.?

Sang Pencerah Muslim

"Problem pendidikan dan penguatan generasi bangsa ? hanya bisa diselesaikan di pesantren," paparnya.

Ia juga menganalogikan seperti halnya pohon Kawung dimana setiap elemennya mampu memberikan manfaat kepada masyarakat.

Untuk itu, seharusnya pesantren menjadi pendidikan ? alternatif guna menyelesaikan problematika bangsa, sebab bangsa yang maju adalah bangsa yang memiliki generasi muda yang memiliki wawasan yang tinggi dengan diimbangi kesolehan diri.

Maka dari pada itu, pendidikan pesantren tempo dulu yang mampu melahirkan ulama-ulama besar harus kembali dibangkitkan.

"Pendidikan pesantren tempo dulu yang melahirkan ulama-ulama besar, harus diselenggarakan kembali, karena dengan itu lah solusi untuk bangsa kita saat ini," paparnya.

Redaktur ? ? : Mukafi Niam

Kontributor: Zaenal Mutaqin

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Santri, Nahdlatul Sang Pencerah Muslim

Shalat Sunnah Isyraq

Shalat sunnah isyraq adalah shalat sunnah dua raka’at yang dikerjakan setelah matahari terbit sekitar satu tombak, atau kira-kira lima belas menit setelah matahari terbit. Shalat ini memiliki nilai keistimewaan tersendiri jika pra syaratnya dipenuhi yaitu shalat shubuh berjamaa’h yang diteruskan dengan berdzikir hingga menjelang waktu syuruq (matahari terbit). Sebagaimana diterangkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam:

Ù…ÙŽÙ? Ù’ صَلَّى الْغَدَاةَ فِÙ? جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ Ù? َذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَÙ? Ù’Ù? ِ كَاÙ? َتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ? تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ

"Siapa yang shalat Shubuh dengan berjamaah, lalu duduk berdzikir kepada Allah sehingga matahari terbit, kemudian shalat dua rakaat, maka ia mendapatkan pahala haji dan umrah sempurna (diulang tiga kali)." (HR. Al-Tirmidzino. 971).

Hadits ini menerangkan kesunnahan shalat dua rekaat setelah matahari terbit. Hanya saja siapa yang mengerjakan sunnah shalat sunnah syuruq tanpa melengkapinya dengan prasyarat tersebut (jamaah subuh dan dzikir) maka pahala yang ada hanya pahala shalat sunnah tanpa pahala haji dan umrah.

Shalat Sunnah Isyraq (Sumber Gambar : Nu Online)
Shalat Sunnah Isyraq (Sumber Gambar : Nu Online)

Shalat Sunnah Isyraq

Adapun niatnya sebagaimana diterangkan Syaikh Nawawi dalam NIhayatuz Zain adalah;

أصلى سÙ? Ø© الإشراق ركعتÙ? Ù? لله تعالى

Ushalli sunnatal isyraqi rak’ataini lillahi ta’ala.

Sang Pencerah Muslim

Aku niat shalat sunnah isyraq dua rakaat karena Allah.

Kemudian pada rakaat pertama setelah alfatihah, sebaiknya membaca surat Wad-Dhuha dan pada rakaat kedua membaca ? Alam Nasyrakh. Sebaiknya shalat ini dilakukan sesegera mungkin mengingat waktu yang terbatas. Karena setelah matahari kelihatn mulai meninggi, maka tibalah saatnya waktu shalat dhuha.

Sang Pencerah Muslim

Adapun bacaan do’a-nya sebagaimana termaktub dalam Nihayatuz Zain adalah sebagai berikut:

اَللَّهُمَّ Ù? َا Ù? ُوْرَ الÙ? ُّوْرِ بِالطُّوْرِ وَكِتَابٍ مَسْطُوْرٍ فِÙ? Ù’ رِقٍّ Ù…ÙŽÙ? ْشُوْرٍ وَالبَÙ? ْتِ المَعْمُوْرِ أَسْأَلُكَ Ø£ÙŽÙ? Ù’ تَرْزُقَÙ? ِÙ? Ù’ Ù? ُوْرًا أَسْتَهْدِÙ? Ù’ بِهِ إِلَÙ? ْكَ وَأَدُلُّ بِهِ عَلَÙ? ْكَ ÙˆÙŽÙ? َصْحَبُÙ? ِÙ? Ù’ فِÙ? Ù’ Ø­ÙŽÙ? َاتِÙ? Ù’ وَبَعْدَ الْاِÙ? ْتِقَالِ مِÙ? Ù’ ظَلاَم مِشْكَاتِÙ? Ù’ وَأَسْأَلُكَ بِالشَّمْسِ وَضُحَاهَا ÙˆÙŽÙ? َفْسِ مَا سِوَاهَا Ø£ÙŽÙ? Ù’ تَجْعَلَ شَمْسَ مَعْرِفَتِكَ مُشْرِقَةً بِÙ? Ù’ لَا Ù? َحْجُبُهَا غَÙ? ْمُ الْأَوْهَامِ وَلَا Ù? َعْتَرِÙ? ْهَا كُسُوْفُ قَمَرِ الوَاحِدِÙ? َّةِ عِÙ? ْدَ التَّمَامِ بَلْ أَدِمْ لَهَا الْإِشْرَاقَ وَالظُهُوْرَ عَلَى مَمَرِّ الْأَÙ? َّامِ وَالدُّهُوْرِ وَصَلِّ اللَّهُمَّ عَلَى سَÙ? ِّدِÙ? َا مُحَمَّدٍ خَاتِمِ اْلأَÙ? ْبِÙ? َاءِ وَالْمُرْسَلِÙ? Ù’Ù? ÙŽ وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِÙ? Ù’Ù? ÙŽ اللهم اغْفِرْ Ù„ÙŽÙ? َا وَلِوَالِدِÙ? Ù’Ù? َا وَلِإِخْوَاِÙ? Ù? َا فِÙ? اللهِ أَحْÙ? َاءً وَأَمْوَاتًا أَجْمَعِÙ? Ù’Ù? ÙŽ. ?

? "Ya Allah, Wahai Cahayanya Cahaya, dengan wasilah? bukit Thur dan Kitab yang ditulis? pada lembaran yang terbuka, dan dengan wasilah? Baitul Mamur, aku memohon padamu atas cahaya yang dapat menunjukkanku kepada-Mu. Cahaya yang dapat mengiringiku hidupku dan menerangiku setelah berpindah (ke alam lain; bangkit dari kubur) dari kegelapan liang (kubur) ku. Dan aku meminta padaMu dengan wasilah matahari beserta cahayanya di pagi hari, dan kemulyaan yang wujud pada selain matahari, agar Engkau menjadikan matahari marifat padaMu (yang ada padaku) bersinar menerangiku, tidak tertutup oleh mendung-mendung keraguan, tidak pula terlintasi gerhana pada rembulan kemaha-esaan dikala purnama. Tapi jadikanlah padanya selalu bersinar dan selalu tampak, seiring berjalannya hari dan tahun. Dan berikanlah rahmat tadzim Wahai Allah kepada junjungan kami Muhammad, sang pamungkas para nabi dan Rasul. Dan segala Puji hanya milik Allah tuhan penguasa alam. Ya Allah ampunilah kami, kedua Orang tua kami serta kepada saudara-saudara kami seagama seluruhnya, baik yang masih hidup ataupun yang telah meninggal".

?

Redaktur: Uil Hadrawy. ?

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Sejarah, Nahdlatul Sang Pencerah Muslim

Rijalul Ansor Media Penjaga Syiar Islam

Jombang, Sang Pencerah Muslim?

Majelis Dzikir dan Shalawat Rijalul Ansor adalah salah satu media dalam melanjutkan syiar-syiar Islam yang telah diajarkan oleh para ulama dahulu. Syiar tersebut juga tampak sudah menjadi warisan tersendiri yang harus dijaga keutuhannya di tengah-tengah beragam ajaran Islam belakangan ini.?

Rijalul Ansor Media Penjaga Syiar Islam (Sumber Gambar : Nu Online)
Rijalul Ansor Media Penjaga Syiar Islam (Sumber Gambar : Nu Online)

Rijalul Ansor Media Penjaga Syiar Islam

Demikian disampaikan H Abd Latif Malik, Ketua Majelis Dzikir dan Shalawat Rijalul Ansor Kabupaten Jombang saat mengisi acara rutinan Rijalul Ansor di Masjid Agung Baitul Mukminin Jombang, Sabtu petang (8/10/2016).

Namun demikian H Malik mengungkapkan, menjaga syiar-syiar Islam saat ini tentu tidak mudah sebab akan bersinggungan dengan kelompok Islam sendiri yang dianggap mengancam keberadaan ajaran Islam yang dibawa rasulullah Muhammad SAW. Seperti penganut Islam garis keras, dan kelompok serupa yang lain.?

"Untuk itu, menghidupkan syair Islam ini harus istiqomah. Sperti para ulama dan muassis Nahdlatul Ulama KH Hasyim Asyari, KH Abdul Wahab Hasbullah, kalau mereka tidak istiqomah, ajaran Aswaja yang kita pegang erat ini tidak akan bertahan hingga saat ini," katanya.

Untuk itu, ia mengingatkan agar di tengah-tengah kesibukan para pemuda khususnya, tetap ada waktu untuk berupaya mengajak masyarakat mempertahankan tradisi-tradisi Islam yang diajarkan Nabi.?

Sang Pencerah Muslim

"Meski pemuda itu sudah sibuk dengan partainya, namun tidak melupakan di tengah kesibukannya berdzikir kepada Allah SWT, dan mengajak warga di lingkungannya bershalawat, ngaji dan ibadah-ibadah yang lain," imbau H Malik. (Syamsul Arifin/Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Ulama, Nahdlatul, Hadits Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim

Rabu, 22 November 2017

Dahlan Iskan: Pelajar NU Punya Modal Kuat Pimpin Bangsa

Palembang, Sang Pencerah Muslim. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengakui adanya potensi besar di dalam diri para pelajar Nahdlatul Ulama. Proses pendidikan yang dijalani mendukung mereka menjadi pemimpin alternatif di masa mendatang.

Dahlan Iskan: Pelajar NU Punya Modal Kuat Pimpin Bangsa (Sumber Gambar : Nu Online)
Dahlan Iskan: Pelajar NU Punya Modal Kuat Pimpin Bangsa (Sumber Gambar : Nu Online)

Dahlan Iskan: Pelajar NU Punya Modal Kuat Pimpin Bangsa

“IPNU-IPPNU memiliki modal yang sangat kuat untuk menjadi pemimpin masa depan,” tegasnya saat memberi orasi kebangsaan sebelum membuka secara resmi Kogres XVII Ikatan Pelajar NU (IPNU) dan Kongres XVI Ikatan Pelajar Putri NU (IPPNU), di Asrama Haji Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (1/12).

Dahlan mengatakan, pendidikan pesantren atau madrasah yang menekankan nilai akhlaqul karimah (moralitas), tawadhu’ (kerendahan hati), dan istiqamah (komitmen dan konsistensi) sangat kondusif mencetak generasi pemimpin yang diidealkan.

Sang Pencerah Muslim

Modal ini, sambung Dahlan, sanggup membentuk pribadi pemimpin yang berintegritas tinggi. Integritas akan selalu menjadi prioritas kebutuhan karena bertumpu pada karakter dan kualitas, bukan popularitas.

Sang Pencerah Muslim

“Ke depan dan seterusnya, intergritas menjadi syarat nomor satu. Yang lain tidak laku,” ujarnya.

Dahlan juga bercerita, dirinya dulu tidak menyangka akan menjabat sebagai Menteri BUMN. Sebagai orang yang tumbuh dari pendidikan madrasah aliyah dan pesantren, ia mengaku tak menguasai persoalan teknis keinsinyuran. Presiden mempercayakan amanat ini berdasarkan atas pertimbangan mutu kepemimpinan.

CEO Jawa Pos dan Jawa Pos Group ini menyakinkan, kader IPNU dan IPPNU kelak berkesempatan menjadi pemimpin berdasarkan modal pendidikan yang dimiliki selama ini.

Pembukaan Kongres IPNU-IPPNU ditandai dengan pemukulan beduk oleh Dahlan Iskan, didampingi Wakil Ketua Umum PBNU KH As’ad Said Ali, Ketua Umum ISNU Ali Masykur Musa, Ketua Umum IPNU Ahmad Syauqi, dan Ketua Umum IPPNU Margaret Aliyatul M.

Turut hadir dalam esempatan ini Rais Syuriyah PWNU Sumsel KH Mudaris, Asisten Gubernur Sumsel Ahmad Najib, dan sejumlah jajaran pengurus NU dan pejabat daerah setempat, serta sekitar 4000 anggota IPNU-IPPNU se-Indonesia.

Redaktur: A. Khoirul Anam

Penulis    : Mahbib Khoiron

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Daerah, Nahdlatul Sang Pencerah Muslim

Jumat, 17 November 2017

PWNU Sumsel Gelar PKPNU Angkatan Pertama

Palembang, Sang Pencerah Muslim - Dalam rangka meningkatkan kualitas kader-kader Nahdlatul Ulama (NU) di semua lini, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sumsel terus melaksanakan kaderisas dengan ragam carai. Salah satunya yang akan diselenggarakan adalah dengan Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PKPNU) angkatan pertama, 15-17 April mendatang.

"Ini dalam rangka kaderisasi dan pemantapan ideologi Ahlussunnah wal-Jamaah (Aswaja) An-Nahdhiyah di internal PWNU Sumsel," kata Ketua Pelaksana PKPNU Sumsel Hernoe Roesprijadji seusai rapat panitia di PWNU Sumsel, Jumat (4/3).

PWNU Sumsel Gelar PKPNU Angkatan Pertama (Sumber Gambar : Nu Online)
PWNU Sumsel Gelar PKPNU Angkatan Pertama (Sumber Gambar : Nu Online)

PWNU Sumsel Gelar PKPNU Angkatan Pertama

Hernoe menerangkan, kaderisasi adalah salah satu hal terpenting dalam proses pengembangan organisasi. Tanpa kaderisasi, organisasi bertumbuh dengan sendirinya tanpa adanya kepahaman yang sama tentang visi dan misi organisasi di antara para kader.

"Fungsi dari jamiyyah (organisasi) NU yang terpenting adalah melindungi jamaahnya. Bila Jamiyyah tak mampu melindungi kesatuan dan cita-cita jamaahnya, maka organisasi telah kehilangan arti pentingnya," ungkap Hernoe.

Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim

Ia menerangkan, beberapa pemateri yang akan mengisi pada acara yang akan diselenggarakan di Pondok Pesantren di Kota Palembang itu langsung dari Jakarta. Yakni H Asad Said Ali, bersama para instruktur kaderisasi dari PBNU seperti Abdul Munim DZ, Enceng Shobirin Najd dan Adnan Anwar.

"Materi yang akan didapat diantaranya mengenai NU, Aswaja, Pancasila dan Pertarungan Ideologi," kata wakil ketua PWNU Sumsel ini.

Mengenai peserta, kata Hernoe, diikuti sekitar75 orang terdiri dari pengurus dan Banom NU, Perwakilam PCNU se-Sumsel dan Perwakilan Pondok Pesantren. "Sertifikat pemgkaderan ini juga menjadi syarat pengurus NU. Setelah pengkaderan ini, peserta juga akan melakukan PKPNU diaerah dan organisasi masing-masing," tukasnya.

Sementara itu, Ketua PWNU Sumsel KH Amri Siregar menambahkan, PKPNU ini merupakan bagian dari pengkaderan. Sehingga peserta yang ikut ini nanti dapat menjalankan roda organisasi sesuai dengan visi dan misi NU. "Ini bagian pengkaderan Aswaja an-Nahdhiyah," pungkasnya. (Abdul Malik Syafei/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Nahdlatul, Ubudiyah Sang Pencerah Muslim

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Sang Pencerah Muslim sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Sang Pencerah Muslim. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Sang Pencerah Muslim dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock