Tampilkan postingan dengan label Attijani. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Attijani. Tampilkan semua postingan

Rabu, 13 Desember 2017

Aktivis PCINU Taiwan Ciptakan Aplikasi Halal

Jakarta, Sang Pencerah Muslim

Hasil karya Aris Kusumo Diantoro dan Faisal Fahmi, keduanya mahasiswa Indonesia yang menempuh program magister di National Chiao Tung University (NCTU) Taiwan itu, diluncurkan di Taipei, Ahad.

"Saat ini pengetahuan mengenai kehalalan masih rendah. Muslim yang datang ke Taiwan tentunya akan merasa khawatir dengan makanan dan lingkungan di Taiwan," ujar Aris yang berasal dari Sleman, Yogyakarta, itu kepada Antara di Jakarta.

Aktivis PCINU Taiwan Ciptakan Aplikasi Halal (Sumber Gambar : Nu Online)
Aktivis PCINU Taiwan Ciptakan Aplikasi Halal (Sumber Gambar : Nu Online)

Aktivis PCINU Taiwan Ciptakan Aplikasi Halal

Ia berharap aplikasi yang diberi nama "Taiwan Halal" mampu mengatasi masalah yang dialami umat Islam, baik pekerja, pelajar, maupun wisatawan, yang menginginkan produk dan pelayanan halal di negeri berjuluk "Formosa" itu.

"Sebagai umat Islam, kami harus berusaha secara maksimal untuk mengikuti aturan halal atau haramnya satu produk atau layanan," ujar remaja yang juga aktif di Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Taiwan itu.

Sang Pencerah Muslim

Aris menyadari banyak pekerja, pelajar dan wisatawan Muslim di Taiwan yang sering kali mengalami kesulitan untuk mendapatkan produk dan jasa sesuai syariat Islam.

"Melalui aplikasi ini, umat Islam di Taiwan nanti akan mendapatkan banyak informasi mengenai restoran atau rumah makan halal, hotel yang memberikan pelayanan halal, masjid, dan komunitas Muslim di Taiwan. Kami berharap program yang dapat diakses melalui telepon seluler dan komputer ini dapat memandu mereka," ujarnya didampingi Faisal Fahmi yang berasal dari Cilacap, Jawa Tengah.

Faisal yang bertindak sebagai programmer meminta masukan dari para pengguna agar aplikasi tersebut semakin mendekati kesempurnaan dalam memberikan pelayanan dan informasi mengenai kehalalan di Taiwan. (Antara/Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim Pesantren,Attijani Sang Pencerah Muslim

Selasa, 12 Desember 2017

Revolusi Mental Harus Dimulai dari Lingkungan Keluarga

Bogor, Sang Pencerah Muslim

Forum antar-Umat Beragama Peduli Keluarga Sejahtera dan Kependudukan (Fapsedu) kumpulkan ratusan tokoh lintas agama se Indonesia untuk membahas masalah revolusi mental melalui keluarga. Pembahasan itu di rangkai dalam seminar nasional yang digelar di Hotel Pangrango 2 Bogor, Jawa Barat, Rabu (27/4).   

Kepala BKKBN Surya Chandra Surapaty dalam pembukaannya mengatakan, bahwa revolusi mental berarti siap menjadi orang yang berintegritas, etos kerja yang tinggi dan semangat gotong royong. Pembentukan karakter inilah menjadikan manusia jujur, cerdas dan mau bekerjasama, serta saling tolong menolong demi kemaslahatan umum. "Jadi, manusia yang dikatakan berhasil melakukan revolusi mental adalah manusia yang merdeka dan demokratis, tentu bebas dari sifat feodalistis," ujarnya dihadapan para peserta seminar.

Revolusi Mental Harus Dimulai dari Lingkungan Keluarga (Sumber Gambar : Nu Online)
Revolusi Mental Harus Dimulai dari Lingkungan Keluarga (Sumber Gambar : Nu Online)

Revolusi Mental Harus Dimulai dari Lingkungan Keluarga

Dikatakannya, saat bicara penduduk, tentu tidak lepas dari masalah kuantitas, kualitas dan mobilitas penduduk. Tiga masalah pokok inilah yang menjadi konsen dan tugas BKKBN dalam menggarap penduduk Indonesia sesuai dengan peraturan Undang-undang nomor 5 tahun 2009 tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga yakni KKBPK (Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga). "Ini berarti, soal kuantitas, soal kualitas kependudukan dan soal data kependudukan yang harus kita tingkatkan," ujar Surya.

Revolusi mental berbasis Pancasila ini, akan menghasilkan tri sakti Bung Karno yakni berdikari dalam ekonomi, keadilan dan kerakyatan yang sesuai dengan lima sila Pancasila. "Inilah yang menjadi semangat kami untuk menghadapi tantangan kependudukan dalam menghadap bonus demografi," ujarnya

Sang Pencerah Muslim

Untuk itulah, peran tokoh agama didalam melakukan revolusi mental masyarakat sangat penting, karena kualitas, kuantitas kependudukan menjadi berbeda menakala karakter masyarakat menjadi baik. Tanpa itu, tentu akan menjadi bencana yang sangat mengerikan. "Kerusuhan, pembegalan, dan kriminal di masyarakat akan menjadi bencana negara Indonesia, belum lagi menghadapi MEA, makanya tanpa revolusi mental penduduk kita tidak akan bisa bersaing dengan negara lain," terang Surya. 

Ia berharap, seminar tokoh lintas agama berhasil merumuskan dan menghasilkan pokok-pokok penting tentang  revolusi mental kependudukan yang digali dari berbagai sumber pedoman dan kitab lintas agama. "Kami meminta para tokoh agama yang tergabung dalam Fapsedu merumuskan revolusi mental dalam mendukung program nawa cita," imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Fapsedu KH. Cholil Nafis mengatakan, pasca reformasi diantara institusi negara yang lemah adalah BKKBN dalam artian pegawai yang terbatas dan kewenangan yang berkurang. Karena bahasan kekeluargaan terbagi di banyak institusi lain, ada di Kemensos, Kemenag dan lain sebagainya. "Kami ingin saat bicara keluarga tidak perlu di pecah-pecah melainkan hanya ada di BKKBN, agar lebih fokus mengurusi keluarga Indonesia," ujar mantan pengurus Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBMNU) ini.

Oleh karena itu, lanjutnya, kekurangan ini, tentu butuh tokoh agama yang  lebih maksimal dalam berperan. Bahwa berdirinya republik ini  tidak lepas dari peran tokoh agama. Berani berjuang, berani mati juga karena peran tokoh agama. Meskipun agama tidak diformalkan menjadi sebuah negara agama namun dan memilih Pancasila sebagai dasar negara demi keutuhan NKRI. "Maka sangat tepat sekali para tokoh agama berkumpul untuk membicarakan peran tokoh agama didalam melakukan revolusi mental melalui jalur keluarga demi terciptanya karakter bangsa," ungkapnya.

Sang Pencerah Muslim

Menurutnya, peran tokoh agama didalam keluarga, dan bahkan dalam menentukan arah tujuan bangsa adalah sangat sentral. Tidak mungkin perubahan hanya menyerahkan kepada sekolah, apalagi dengan masyarakat atau institusi lain. "Mari kita bersatu bersama-sama untuk merevolusi mental dengan spirit agama," ujar Cholil.

Banyaknya kasus perceraian di  Indonesia, terjadinya pelecehan anak, kekerasan rumah tangga dan tindak kriminal didalam kelurga adalah bukti bahwa didalam keluarga butuh sentuhan tokoh agama untuk meluruskan dan menjadi keluarga yang baik dan kokoh. "Sekali lagi, peran tokoh agama di dalam keluarga sangat penting, karena tanpa revolusi mental selamanya tidak ada perubahan," pungkas Cholil. (Huda/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim AlaNu, Doa, Kyai,Attijani Sang Pencerah Muslim

Minggu, 26 November 2017

Gubernur NTB Akui Provinsinya Maju atas Kontribusi Nahdliyin

Lombok Barat, Sang Pencerah Muslim 

Gubernur Nusa Tenggara Barat TGH Muhammad Zainul Majdi mengungkapkan pencapaian pembangunan ekonomi di Nusa Tenggara Barat tidak bisa dilepaskan atas kontribusi warga Nahdlatul Ulama. 

Gubernur NTB Akui Provinsinya Maju atas Kontribusi Nahdliyin (Sumber Gambar : Nu Online)
Gubernur NTB Akui Provinsinya Maju atas Kontribusi Nahdliyin (Sumber Gambar : Nu Online)

Gubernur NTB Akui Provinsinya Maju atas Kontribusi Nahdliyin

Demikian disampaikan TGH pada penutupan Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama 2017 di Pesantren Darul Quran Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (25/11). 

Menurut pria berumur 44 tahun ini, kinerja pembangunan Nusa Tenggara Barat cukup baik. Pertumbuhan ekonomi Nusa Tenggara Barat dari tahun ke tahun sebanyak 6, 02  persen. Sementara dari triwulan kedua ke triwulan ketiga sebanyak 5,50 persen. 

"Alhamdulillah ini tidak lepas dari kontribusi seluruh Nahdliyin di Nusa Tenggara Barat," ujarnya. 

Sang Pencerah Muslim

Menurut pria yang akrab disapa Tuan Guru Bajang ini, majunya NTB adalah musahamah atau partisipasi yang nyata atas kontribusi yang tak henti dari seluruh warga Nahdlatul Ulama dan warga Nusa Tenggara Barat. 

Hadir Wakil Presiden Republik Indonesia H Muhammad Jusuf Kalla, Rais ‘Aam KH Maruf Amin, Wakil Rais ‘Aam KH Miftahul Ahyar, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Wakil Ketua Umum PBNU H Mochammad Maksum Machfoedz, Ketua PBNU Bidang Investasi dan Luar Negeri H Marsudi Syuhud, Ketua PBNU Bidang Hukum H Robikin Emhas, dan lain-lain. (Husni Sahal/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim Syariah, Nahdlatul Ulama,Attijani Sang Pencerah Muslim

Umat Islam Mesti Bersyukur Demokrasi Beri Kebebasan Beraspirasi

Jakarta, Sang Pencerah Muslim

Ketua Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD PBNU) KH Maman Imanulhaq mengatakan, umat Islam harus bersyukur kepada proses demokrasi yang memberi ruang untuk mengemukan pendapat di depan umum tanpa ada ancaman represif dari aparat seperti zaman Orde Baru. Karenanya demo sebesar apa pun harus tetap santun, tidak anarkis dan tidak merusak fasilitas umum.

Hal ini disampaikan terkait tanggapannya soal rencana demo sejumlah ormas Islam yang protes terhadap statemen Basuki Tjahaja Purnama karena dianggap menistakan agama. Kang Maman, sapaan akrabnya, menyatakan bahwa nilai Islami dalam berdemokrasi akan terlihat bila tidak ada caci maki dan provokasi.

Umat Islam Mesti Bersyukur Demokrasi Beri Kebebasan Beraspirasi (Sumber Gambar : Nu Online)
Umat Islam Mesti Bersyukur Demokrasi Beri Kebebasan Beraspirasi (Sumber Gambar : Nu Online)

Umat Islam Mesti Bersyukur Demokrasi Beri Kebebasan Beraspirasi

“Indonesia harus jadi negara yang menjadi contoh bagaimana agama menjadi spirit bagi umatnya untuk melakukan perubahan dan perdamaian. Jangan bawa konflik Timur tengah ke Indonesia,” tuturnya dalam siaran pers, Selasa (1/11).

Sang Pencerah Muslim

Ia juga meminta aparat pemerintah tetap bersikap adil, konstitusional, dan profesional. “Jangan panik. Rakyat di belakang pemerintah untuk memberikan rasa aman dan tenang. Siapa pun yang mengancam dan hendak membuat kekacauan di NKRI akan berhadapan dengan Rakyat,” tambahnya.

Sang Pencerah Muslim

Kepada semua pengguna media sosial, Kang Maman mengingatkan agar tetap rasional dan menjaga kesalehan bermedsos. “Jangan memviral gosip apalagi fitnah yang akan menimbulkan kepanikan. Jadikan medsos sbg ladang amal dan mimbar kebaikan dengan menulis, men-share dan memviral hal-hal positif yang menguatkan ukhuwah, nasionalisme, dan kemanusian,” tutupnya. (Mahbib)



Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Aswaja,Attijani Sang Pencerah Muslim

Minggu, 12 November 2017

Konferensi Pemuda Lintas Agama 2012 digelar di Bali

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. International Interfaith Youth Summit atau konferensi pemuda lintas agama internasional 2012 akan digelar di Bali, 5--7 Oktober 2012.

Konferensi Pemuda Lintas Agama 2012 digelar di Bali (Sumber Gambar : Nu Online)
Konferensi Pemuda Lintas Agama 2012 digelar di Bali (Sumber Gambar : Nu Online)

Konferensi Pemuda Lintas Agama 2012 digelar di Bali

Konferensi yang digelar oleh Indonesia Youth Forum (IYF) bekerja sama dengan Global Peace Festival Indonesia Foundation (GPFIF) tersebut mengangkat tema "New Interfaith Paradigm for The 21st Century".

"Tujuan acara ini adalah untuk membangun pemahaman bersama akan pentingnya kerukunan umat beragama dan ikut mengambil peran nyata dalam pembangunan perdamaian," kata Direktur Eksekutif IYF Achmad Syamsuddin dalam siaran pers yang dikirim ke media, Jumat.

Sang Pencerah Muslim

Ketua GPFIF Chandra Setiawan mengatakan bahwa acara seperti itu patut didukung karena selain mengampanyekan kerukunan antarumat beragama, penggagasnya justru anak-anak muda. 

Sang Pencerah Muslim

"Kami dari GPFIF menilai bahwa acara seperti ini sangatlah penting karena anak-anak muda terlibat aktif memikirkan perdamaian dunia. Saat ini saja mereka sudah mau untuk memberikan kontribusi nyata, bagaimana kelak ketika mereka akan menjadi pemimpin dunia, tentunya mereka akan senantiasa mengusung semangat mulia ini," kata Chandra.

Rencananya, kurang lebih 200 orang pemimpin muda dunia dari berbagai negara akan hadir, diantaranya dari Pakistan, Philipina, Kamboja, Amerika Serikat, Korea Selatan, China, Malaysia, Timor Leste, Inggris, Bangladesh, Bosnia, Brunei Darussalam, Singapura, Thailand, Myanmar, Uzbekistan, India, Bangladesh, Vietnam, Madagaskar, Gambia, Mesir, Zimbabwe, Laos, Somalia, dan Indonesia.

Direktur Program IY Muhammad Abdul Idris menjelaskan bahwa konferensi pemuda lintas agama kali ini adalah konferensi keempat yang digelar IYF.

"Ini adalah tahun keempat kami mengundang pemuda dari berbagai negara untuk duduk bersama membangun dialog saling pemahaman, menjunjung tinggi hak asasi manusia. Kegiatan ini sangat penting sebagai upaya ikut ambil bagian dalam perdamaian dunia," kata Idris yang juga Wakil Sekretaris Jenderal PP IPNU.

Pihaknya menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang mendukung terselenggaranya konferensi tersebut, terutama pemerintah Indonesia dan perwakilan negara-negara sahabat yang ada di Jakarta.

"Juga ucapan terima kasih kepada Kedutaan Besar Republik Indonesia yang ada di luar negeri, yang membantu kelancaran proses kedatangan teman-teman dari berbagai belahan dunia ini," demikian Idris. 

Redaktur: Mukafi Niam

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Kajian, News, Pahlawan,Attijani Sang Pencerah Muslim

Senin, 25 September 2017

Tingkatkan SDM, Banyuwangi Dorong Digitalisasi Pesantren

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Upaya pengembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di Kabupaten Banyuwangi terus dipacu. Selain di bidang pelayanan publik, kesehatan, dan pariwisata, TIK juga digunakan untuk mengembangkan sumberdaya manusia (SDM) di pesantren.?

Tingkatkan SDM, Banyuwangi Dorong Digitalisasi Pesantren (Sumber Gambar : Nu Online)
Tingkatkan SDM, Banyuwangi Dorong Digitalisasi Pesantren (Sumber Gambar : Nu Online)

Tingkatkan SDM, Banyuwangi Dorong Digitalisasi Pesantren

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, bersama salah satu BUMN telekomunikasi, pihaknya telah dan akan terus mendorong digitalisasi pesantren. Saat ini, di sejumlah pesantren di Banyuwangi telah dipasang sarana TIK yang memadai, seperti titik wi-fi. Pelajaran teknologi informasi juga dimasukkan melalui pelatihan-pelatihan, termasuk melatih santri membuat bisnis berbasis online.

"Yang sedang disiapkan adalah digitalisasi kitab-kitab seperti Ihya Ulumuddin karya Imam Ghozali. Jadi kitab-kitab yang tebal itu cukup bisa dibaca di gadget. Biar belajarnya juga lebih enak dan bisa di mana saja. Kami ingin SDM santri bisa unggul dan mengikuti perkembangan teknologi. Jadi jangan lagi santri dianggap gagap teknologi," ujar Anas dalam sebuah dialog di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jakarta, Kamis (13/11/2014).

Sang Pencerah Muslim

Kitab yang didigitalisasi adalah kitab yang mengajarkan ajaran Islam yang ramah, toleran, damai, dan mencerahkan.?

Selain pesantren, Anas menambahkan, Pemkab Banyuwangi telah memasang sekitar 1.400 titik wifi akses internet nirkabel di berbagai ruang publik, seperti taman, tempat ibadah, rumah sakit, puskesmas, sekolah, perpustakaan daerah, dan tempat publik lain.?

Sang Pencerah Muslim

"Meski kami berada di ujung timur Jawa, tapi literasi digital tidak kalah. Sepanjang awal tahun ini, rata-rata pengakses wi-fi di Banyuwangi mencapai sekitar 170.000 per bulan, meningkat 75 persen dibanding tahun lalu yang rata-rata 97.000 pengakses per bulan," kata Anas.

Menurut Anas, saat ini infrastruktur TIK sudah menjadi kebutuhan, bukan lagi sekadar gaya. Apalagi, pemerintah pusat telah memutuskan ada moratorium rekrutmen PNS, padahal di sisi lain jumlah PNS yang pensiun tiap tahun semakin besar. "Di Banyuwangi, tiap tahun sekitar 800 PNS pensiun. Nah, ini harus diimbangi dengan pelayanan berbasis TI agar tidak kewalahan dalam melayani masyarakat," kata dia.

Bagi Banyuwangi, lanjut mantan anggota DPR itu, infrastruktur tidak hanya jalan, jembatan, pelabuhan, jalur kereta api, dan bandara; tapi juga infrastruktur teknologi informasi.

Anas mencontohkan aplikasi TIK dalam layanan di Banyuwangi. Di bidang ekonomi, penerapan SMS Gateway dan instrumen TI lainnya memberi stimulus bagi dunia usaha. Investasi pun meningkat. Perizinan usaha naik dari 363 pada 2012 menjadi 5.490 pada 2013 alias naik 1.412 persen.

"Itu yang membuat realisasi investasi kami naik lebih dari 170 persen dari Rp 1,19 triliun pada 2012 menjadi Rp 3,24 triliun pada 2013," jelasnya.

Selain itu, ada penerapan Indipreneur klinik UMKM secara online dan komunitas pemuda wirausaha baru untuk meningkatkan dunia usaha, khususnya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Adapun di bidang wisata, promosi dilakukan dengan pembuatan sistem operasi berbasis Android. "Dana promosi wisata kami sangat minim, karena itu kami optimalkan internet. Ada android, kita juga pakai social media. Hasilnya tingkat kunjungan wisatawan naik 100 persen untuk turis asing, dan ada kenaikan sekitar 35 persen untuk turis lokal," kata alumnus "Transformation Leadership Program" di Harvard Kennedy School of Government, AS, tersebut.

Dengan instrumen TI pula, Banyuwangi mendorong transparansi APBD di mana BPK bisa melakukan audit keuangan daerah secara real time. Akses APBD juga dibuka ke publik, sehingga terjadi kontrol yang efektif. Karena itu pula, laporan keuangan Banyuwangi mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) murni dari BPK dua tahun berturut-turut, padahal dulu laporan tersebut pernah mendapat opini disclaimer.

Kemudian di bidang layanan kesehatan, ada one call service untuk ambulans yang mengintegrasikan 150 unit ambulans dari 45 puskesmas dan seluruh rumah sakit yang ada. Ada pula aplikasi E-hospital yang mengintegrasikan 85 lembaga pelayanan kesehatan (puskesmas, klinik, rumah sakit) di Banyuwangi. Selain itu, Banyuwangi memiliki sistem yang disebut Si Jempol Sehat Si Jempol Wangi (Sistem Informasi Jaringan Elektronik Mendukung Pelayanan Optimal Kesehatan Banyuwangi).?

Di bidang pendidikan, ada Sistem Informasi Aplikasi Pendidikan (Siap) Online yang membuat penerimaan siswa baru lebih transparan dan mendidik siswa secara lebih interaktif. Jalur pemantauan prestasi siswa juga bisa diakses oleh orang tua melalui instrumen TI.

Di bidang birokrasi, berkat TI, terjadi akselerasi kinerja. Proses surat-menyurat menjadi lebih cepat, hanya 1-2 jam. "Penyelesaian masalah-masalah di masyarakat kami tuntaskan secara borderless, tanpa harus rapat-rapat secara fisik. Efektif dan efisien," kata Anas. (mukafi niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Ulama,Attijani Sang Pencerah Muslim

Kamis, 31 Agustus 2017

Pelajar NU Kudus Aktifan 12 Ranting di Daerah Perkotaan

Kudus Sang Pencerah Muslim?

Di bulan Ramadhan ini Pimpinan Anak Cabang )PAC) Ikatan Pelajar NU bersama Ikatan Pelajar Putri NU kecamatan Kota Kudus mengadakan kegiatan Safari Ramadhan untuk meningkatkan silaturrahim antar pengurus anak cabang dan pengurus pimpinan ranting se-Kecamatan Kota Kudus.

Ketua PAC IPNU Kota Kudus Muhammad Tausiul Ilma (23), menjelaskan progam kerja ini adalah progam unggulan yang cukup rumit dijalankan. "Pengaktifan kembali di suatu ranting wilayah perkotaan sangatlah tidak mudah. Kita harus sowan satu persatu tokoh agama dan tokoh yang berpengaruh di desa ? setempat, cari beberapa orang penggerak, sehabis itu baru bisa action, " ungkapnya pada Sang Pencerah Muslim baru-baru ini.

Pelajar NU Kudus Aktifan 12 Ranting di Daerah Perkotaan (Sumber Gambar : Nu Online)
Pelajar NU Kudus Aktifan 12 Ranting di Daerah Perkotaan (Sumber Gambar : Nu Online)

Pelajar NU Kudus Aktifan 12 Ranting di Daerah Perkotaan

Dengan membawa rombongan, pengurus PAC terjun langsung untuk meremajaan kepengurusan dalam rangka mengaktifkan kembali ranting yang mulanya tidur atau vakum. Upaya tersebut dikemas dengan macam-macam kegiatan yang meliputi ngaji kitab, rapat anggota (reorganisasi) pimpinan ranting, dan pendampingan untuk pendirian atau pembentukan ranting yang belum terbentuk. Kemudian dilanjutkan buka puasa bersama.

Program ini diadakan pada 12 desa atau kelurahan, yang dimulai pada tanggal 5 Ramadhan lalu, diawali dari pimpinan ranting IPNU-IPPNU Desa Janggalan dan berakhir pada tanggal 28 Ramadhan.

Sang Pencerah Muslim

"Ada 12 ranting bermasalah dan berpotensi untuk diaktifkan kembali. Ramadhan ini juga harus aktif semua," tambahnya.

Setelah desa pertama, kemudian dilanjutkah ke PR. Damaran di TPQ Taisiril Murattilin Damaran, disusul Kauman, Kerjasan, Kajeksan, Krandon, Glantengan, Demangan, Kramat, Wergu Wetan, Langgardalem dan yang terakhir Ranting Demaan.

Adapun tempat pelaksanaanya langsung di desa masing-masing atau dengan sistem turun ke bawah (turba), adakalanya di gedung-gedung Musimat NU setempat, balai desa, sampai di rumah tokoh NU setempat.

"Alhamdulillah program ini telah terealisasi, tiga ranting terakhir ini akan dilaksanakan di PR. Wergu Wetan, PR. Glantengan dan PR. Demaan. Meskipun ini sudah mendekati Lebaran namun kami tetap semangat menjalankan program yang telah kami sepakati," ujar Khodijatus Surur ketua PAC IPPNU Kota Kudus. (Ade Ayu Tiara/Mukafi Niam)

Sang Pencerah Muslim

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Aswaja, Cerita,Attijani Sang Pencerah Muslim

Kamis, 03 Agustus 2017

Halaqoh Kiai Muda, GP Ansor Malang Angkat Islam Sebagai Rahmat

Malang, Sang Pencerah Muslim. Sejumlah pengurus pesantren menghadiri acara Halaqoh Kiai Muda IV yang diselenggarakan PC GP Ansor Malang di Aula STAI Raden Rahmat Kepanjen Malang, Jawa Timur, Ahad (24/11). Halaqah ini mengangkat tema “Sinergi Menguatkan Islam Rahmatan Lil Alamin”.

Tampak hadir dalam halaqah ini sejumlah tokoh pesantren. Mereka yang hadir antara lain pengasuh Pesantren Assidiqiyah Jakarta KH Noor Iskandar dan pengasuh Pesantren An-Nur Malang Gus Fahrur.

Halaqoh Kiai Muda, GP Ansor Malang Angkat Islam Sebagai Rahmat (Sumber Gambar : Nu Online)
Halaqoh Kiai Muda, GP Ansor Malang Angkat Islam Sebagai Rahmat (Sumber Gambar : Nu Online)

Halaqoh Kiai Muda, GP Ansor Malang Angkat Islam Sebagai Rahmat

Kiai Noor Iskandar mengatakan, rahmatan lil alamin berarti kasih sayang bagi semesta alam. Maksudnya, kehadiran Islam di tengah kehidupan masyarakat mampu mewujudkan kedamaian dan kasih sayang bagi manusia maupun alam.

Sang Pencerah Muslim

“Pesan kerahmatan dalam Islam benar-benar tersebar dalam teks-teks Islam, baik Alquran maupun hadist,” tegas Kiai Noor Iskandar.

Sang Pencerah Muslim

Ketua pelaksana halaqoh Husnul Syadad menyampaikan, penguatan Islam rahmatan lil alamin dibahas agar peserta dapat memperkaya wawasan yang nantinya bisa diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari. Dengan demikian terciptalah masyarakat yang damai dan rukun.

Husnul menambahkan, agama Islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW diperuntukkan bagi seluruh umat manusia pada umumnya dan melintas batas ruang dan waktu. Karenanya, Islam dikenal sebagai agama universal. Islam ditujukan untuk semua ras manusia tanpa kecuali. (Abdul Basyit/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Aswaja,Attijani Sang Pencerah Muslim

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Sang Pencerah Muslim sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Sang Pencerah Muslim. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Sang Pencerah Muslim dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock