Tampilkan postingan dengan label Ulama. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ulama. Tampilkan semua postingan

Jumat, 19 Januari 2018

Syuriyah PBNU: Jangan Ikut-Ikutan Mendukung ISIS!

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Rais Syuriyah PBNU KH Hasyim Muzadi menyerukan kepada warga nahdliyin dan umat Islam Indonesia agar tidak ikut-ikutan mendukung gerakan Negara Islam di Irak dan Syuriah (ISIS) dan sekaligus tidak membuat perpecahan di kalangan kaum muslimin.

"Sebagai sesama muslim saya mengimbau akar kaum muslimin indonesia tidak termakan dan terprovokasi terhadap isu isis di Iraq dan Syria of Islamic State (ISIS) yang belakangan ini masuk di indonesia," katanya di Jakarta, Senin (4/8/2014).

Syuriyah PBNU: Jangan Ikut-Ikutan Mendukung ISIS! (Sumber Gambar : Nu Online)
Syuriyah PBNU: Jangan Ikut-Ikutan Mendukung ISIS! (Sumber Gambar : Nu Online)

Syuriyah PBNU: Jangan Ikut-Ikutan Mendukung ISIS!

Menurutnya, ISIS adalah fenomena Islam di Timur Tengah yang kondisinya tidak sama dengan Indonesia. "Kehati-hatian ini perlu karena selama musim reformasi ini telah terbentuk embrio-embrio kekuatan garis keras radikal baik yang bergerak melalui gerakan massa, melalui gerakan yang masuk ke sistem keindonesiaan maupun yang menggunakan cara teror," terang Mantan Ketua Umum PBNU.

Sang Pencerah Muslim

Menurutnya, apabila embrio radikalitas ini diolah dengan bumbu isu ISIS atau perpecahan pasca pilpres, pasti meningkatkan kadar radikalitas dan kekerasan dalam gerakan transnasional yang membahayakan keselamatan kaum muslimin Indonesia dan sekaligus membayakan keutuhan NKRI .

"Lebih baik kita sebagai kaum muslimin berbuat melakukan strategi yang islami dan yang indonesiawi dari pada kita mengaku "kelompok paling Islam", namun menghalalkan "segala cara" karena merasa untuk kepentingan kelompoknya yang "paling islami" itu. Padahal yang demikian itu tidak pernah diajarkan oleh Rasulullah," jelasnya.

Sang Pencerah Muslim

Menghalalkan segala cara, kata Hasyim, bukanlah ajaran Ahlussunnah wal-Jamaah. "Yang pernah ada dalam sejarah adalah kelompok Khawarij yang boleh merusak apa saja yang bertentangan dengan kemauannya. Sekarang ini, ajaran tersebut menjelma dalam berbagai bentuk gerakan pengrusakan dengan segala manifentasinya," papar pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikam Malang dan Depok ini.

"Dan apabila antar-kelompok kaum muslimin sampai bentrok, itulah saatnya kekuatan asing akan masuk dan merusak Islam dan Indonesia . Waspadalah," tambahnya. (Ahmad Millah/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Sholawat, Ulama, Bahtsul Masail Sang Pencerah Muslim

Rabu, 17 Januari 2018

Trump Akan Hentikan Visa Tujuh Negara Muslim

Washington, Sang Pencerah Muslim



Presiden Donald Trump dilaporkan siap menangguhkan program pengungsian AS selama empat bulan dan akan menghentikan visa bagi tujuh negara berpenduduk Muslim - beberapa langkah yang akan diberlakukan secepatnya.

Semua permohonan visa dari negara-negara yang dianggap sebagai ancaman teroris - Irak, Suriah, Iran, Sudan, Libya, Somalia dan Yaman - akan dihentikan selama 30 hari.

Trump Akan Hentikan Visa Tujuh Negara Muslim (Sumber Gambar : Nu Online)
Trump Akan Hentikan Visa Tujuh Negara Muslim (Sumber Gambar : Nu Online)

Trump Akan Hentikan Visa Tujuh Negara Muslim

Dalam kampanye saat menjadi kandidat presiden, Trump berulangkali menyampaikan, jika terpilih menjadi presiden, akan melarang Muslim masuk ke Amerika Serikat. Penyataannya ini mengundang kecaman dari berbagai pihak.

Menurut rancangan perintah eksekutif yang dipublikasikan di media AS, termasuk Washington Post, para pengungsi dari Suriah akan dilarang dalam jangka waktu tak terbatas.

Sang Pencerah Muslim

Program penerimaan pengungsi AS akan ditangguhkan selama 120 hari sementara beberapa pejabat senior menyusun daftar negara-negara yang dianggap tidak menimbulkan risiko keamanan.

Sementara itu, Pentagon akan diperintahkan untuk memanfaatkan waktu selama 90 hari untuk menyusun rencana pembentukan "zona aman" di dalam atau di dekat Suriah, tempat para pengungsi bisa berlindung dari perang saudara yang terjadi di sana.

Belum jelas apakah rancangan yang dipublikasikan itu merupakan versi akhir atau kapan Trump akan secara resmi menandatanganinya, tetapi rancangan itu akan melengkapi janji-janji kampanyenya.?

Sang Pencerah Muslim

"Lihatlah, presiden berbicara panjang lebar tentang beberapa langkah ekstrem," ujar juru bicara Gedung Putih Sean Spicer kepada wartawan, menjanjikan "aksi lebih lanjut pekan ini," demikian AFP. (Antara/Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Ulama, Berita Sang Pencerah Muslim

Menyingkap Berkah Kabah

Orang yang mengetahui sejarah Kabah tak akan membantah bahwa dari sembilan keajaiban dunia, Baitullah (rumah Allah) adalah tempat yang paling ajaib. Bangunan berukuran 12,84 meter (sisi timur laut), 12,11 meter (sisi barat daya), 11, 28 meter (sisi barat laut), dan 11,53 meter (sisi tenggara) itu, menyedot perhatian banyak orang. Bahkan pemerintah negara-negara Muslim mencurahkan perhatian khusus, dan sudah berlangsung dari masa ke masa.

Lembah tandus, sempit --tidak lebih dari 700 langkah pada awalnya-- dengan dikelilingi gunung cadas dan tidak ditumbuhi pepohonan, sebelum kedatangan Nabi Ibrahim dan Ismail jauh dari hiruk pikuk manusia. Tak ada aktivitas manusia, bahkan burung-burung pun enggan hinggap di lembah tersebut karena memang untuk mendapatkan air saja sangat sulit.

Menyingkap Berkah Kabah (Sumber Gambar : Nu Online)
Menyingkap Berkah Kabah (Sumber Gambar : Nu Online)

Menyingkap Berkah Kabah

Saat ini, tanah tandus itu gemerlap. Menyaksikan kemegahan Mekah sekarang sulit membayangkan kesulitan Siti Hajar saat mondar-mandir mencari air untuk sekadar diminum, setelah bekal untuk Ismail habis. Kini, lembah tersebut menjadi kota padat, setiap harinya didatangi banyak umat manusia dari berbagai belahan dunia.

Kota Mekah setiap tahunnya didatangi sekitar 7-8 juta orang (hlm. 117). Jumlah kunjungan tiap tahunnya terus mengalami tren peningkatan, sehingga harus dibatasi. Rasanya belum ada satu pun kota di dunia yang menyamai Mekah dan Madinah dalam kunjungan orang asing tiap tahunnya.

Sang Pencerah Muslim

Kementerian Urusan Haji dan Umrah Arab Saudi mencatat, pada tahun 2012, jumlah jemaah haji saja yang mendatangi dua kota tersebut sekitar 2,9 juta orang. Rilis tersebut meningkat drastis dari tahun-tahun sebelumnya. Jemaah umrah lebih tinggi lagi. Selama bulan Ramadhan 1433 H saja mencapai 4,8 juta (hal. 117).

Sang Pencerah Muslim

Banyaknya pengunjung dari berbagai belahan dunia memberikan berkah ekonomis pada pemerintah dan warga yang tinggal di Mekah, Madinah dan sekitarnya seperti Jeddah. Dalam kurun waktu 2004-2005 saja, Kepala Komisi Transportasi, Kamar dan Industri Arab Saudi menyebutkan angka sekitar 30,6 miliar Riyal (Rp. 76,5 triliun) devisa yang diperoleh dalam kurun waktu 2004-2005. Dalam setiap tahunnya, devisa yang masuk terus meningkat (hal. 118).

Hal ini tentu tidak lepas dari doa yang dipanjatkan Nabi Ibrahim saat melepas istri dan putranya, Siti Hajar dan Ismail, di tanah yang tidak memiliki tanam-tanaman itu. Allah mengabadikan doa Nabi Ibrahim dalam Al Quran Surah Ibrahim (14): 37.

Untuk meningkatkan pelayanan jemaah haji dan umrah yang terus membludak dibutuhkan banyak investasi. Guru besar ekonomi Saudi Fahd al-Andeejani menyatakan, investasi di bidang jasa akan lebih banyak lagi menyerap tenaga kerja. Saat ini yang sudah berjalan layanan penyediaan air Zamzam (hal. 119).

Arab News mencatat, sektor jasa penyediaan air Zamzam menyerap ribuan tenaga kerja. Belum lagi sektor jasa lainnya seperti menginapan dan katering yang menghasilkan keuntungan hingga 3 miliar riyal atau sekitar Rp7,5 trilian. Sementara sektor transportasi diperkirakan meraup keuntungan hingga 5 miliar Riyal atau Rp. 12,5 triliun. Belum lagi suvenir seperti sajadah, karpet, parfum dan perhiasan (hal. 119-120).

Peluang besar ini tampaknya terendus hingga ke Indonesia. Hingga saat ini, masyarakat yang kesulitan mengakses pekerjaan di negeri ini menjadikan Arab Saudi sebagai negara tujuan utama mencari nafkah, sekalipun ada banyak TKW yang mengalami perlakuan tidak manusiawi. Pemilihan negeri para nabi sebagai tempat TKI terbanyak selain Malaysia bukan semata karena upah.

Selain karena upah yang lumayan besar, tenaga kerja lebih memilih Arab Saudi sebagai tempat mencari nafkah karena keuntungan yang diperoleh tidak semata berorientasi dunia. TKI tidak hanya memperoleh uang tapi sekaligus bisa menyempurnakan rukun Islam yang kelima, menunaikan umrah atau haji, yang tidak ditemukan di negara lain.

Buku Sejarah Kabah yang ditulis Guru Besar Sejarah Islam Universitas Ain Shams, Kairo, Mesir, Prof. Dr. Ali Husni al-Kharbuthli, menjawab 1001 pertanyaan seluk beluk bangunan Kabah, dari masa ke masa.

Dengan bahasa bertutur yang cukup baik, tidak seperti literatur sejarah pada umumnya yang cenderung menoton dan membosankan, dalam buku setebal 361 itu dikupas aspek agama, politik, ekonomi dan sosial yang mengiringi bangunan Kabah yang tetap berdiri kokoh tak lapuk dimakan zaman.

Penerbit Turos Pustaka menyisipkan hasil kajian ilmiah tentang Ka’bah. Juga dilengkapi panduan haji dan umrah. Wallahu a’lam.

Judul: Sejarah Kabah

Penulis: Prof Dr. Ali Husni al-Kharbuthli

Penerbit: Turos Pustaka

Terbitan: Ketiga, September 2013

Tebal: 364 halaman

ISBN: 978-602-99414-9-4

Peresensi: M. Kamil Akhyari, Guru SMPI Nurul Ishlah dan SMK Nurul Huda, Kecamatan Bluto Sumenep. Alumni Fakultas Ushuluddin, Instika.

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Ulama, Warta, Kiai Sang Pencerah Muslim

Sabtu, 06 Januari 2018

Kepala BNPT yang Baru Kunjungi PBNU

Jakarta, Sang Pencerah Muslim

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius, yang baru dilantik oleh Jokowi pada 20 Juli lalu berkunjung ke PBNU untuk membicarakan persoalan radikalisme dan terorisme yang berkembang di Indonesia.

Kepala BNPT yang Baru Kunjungi PBNU (Sumber Gambar : Nu Online)
Kepala BNPT yang Baru Kunjungi PBNU (Sumber Gambar : Nu Online)

Kepala BNPT yang Baru Kunjungi PBNU

Suhardi diterima oleh Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj dan jajaran pengurus PBNU lainnya di gedung PBNU, lt3 Jl Kramat Raya 164 Jakarta Pusat. ?

Pada kesempatan tersebut, Kiai Said menjelaskan bahwa ajaran Islam yang dianut NU merupakan ajaran yang toleran dan moderat. Islam, sebagaimana agama-agama lainnya, ada juga kelompok radikal yang menganggap hanya dirinya yang benar. Dan kalau perlu menggunakan cara-cara kekerasan untuk mencapai maksudnya.?

Kiai Said menjelaskan, kelompok yang selama ini tidak ketemu dengan NU adalah Wahabi.?

“Mereka suka membid’ah-bid’ahkan ajaran NU. Mereka menginginkan negara Islam sementara NU menginginkan NKRI,” katanya memberi contoh.?

Sang Pencerah Muslim

Dijelaskannya, NU menghargai budaya atau tradisi lokal selama tidak bertentangan dengan ajaran Islam atau melakukan upaya islamisasi agar tradisi lokal tersebut bermuatan dengan nilai-nilai Islam. “Kalau seks bebas, ya NU pasti melarangnya,” tandasnya.

Kiai Said dalam kesempatan tersebut mengajak BNPT untuk meningkatkan kerjasama yang selama ini sudah dibangun melalui lembaga-lembaga NU.?

Pada kesempatan itu, Suhardi menjelaskan, selain tindakan tegas, untuk mencegah terorisme juga akan digunakan pendekatan yang halus seperti melibatkan pada dai untuk mengajarkan Islam yang damai kepada orang-orang yang terindikasi menganut ajaran radikal.?

Sang Pencerah Muslim

Ia menyampaikan, BNPT akan bekerjasama dengan sejumlah kementerian untuk menangani radikalisme dan terorisme ini. Kementerian agama dilibatkan untuk membantu menyebarkan Islam damai. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan diminta membantu anak-anak dari keluarga teroris agar mendapat pendidikan yang baik sehingga ke depannya tidak menjadi radikal. (Mukafi Niam)?

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Kajian Sunnah, Ulama, Bahtsul Masail Sang Pencerah Muslim

Jumat, 05 Januari 2018

Ansor Probolinggo Gelar Lomba Sepak Bola PS3

Probolinggo, Sang Pencerah Muslim - Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan tahun 2016, Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Probolinggo akan menggelar Lomba Sepak Bola Play Station (PS) 3 Banser Cup memperebutkan Piala Bergilir Satkorcab Banser Kabupaten Probolinggo, 10 Nopember 2016 mendatang.

Ketua PC GP Ansor Kabupaten Probolinggo Muchlis mengungkapkan lomba ini bertujuan untuk mengenalkan banser kepada anak-anak muda. Karena banyak anak muda yang suka main PS di warnet-warnet.

Ansor Probolinggo Gelar Lomba Sepak Bola PS3 (Sumber Gambar : Nu Online)
Ansor Probolinggo Gelar Lomba Sepak Bola PS3 (Sumber Gambar : Nu Online)

Ansor Probolinggo Gelar Lomba Sepak Bola PS3

“Kita mencoba menarik anak muda melalui hobi itu sehingga menjadi arah pergerakan yang positif. Harapannya ke depannya mereka bisa bergabung dengan Banser untuk mewujudkan target 1.000 Banser,” katanya, Selasa (1/11).

Menurut Muchlis, Banser harus masuk kepada kebutuhan anak muda hari ini. Sehingga Banser akan semakin digandrungi dan disenangi oleh anak muda. “Ini merupakan salah satu bentuk dakwah bil hal Banser Kabupaten Probolinggo,” tegasnya.

Sang Pencerah Muslim

Dalam lomba yang akan digelar di Kantor PC GP Ansor Kabupaten Probolinggo ini, panitia menyediakan hadiah untuk juara pertama PS3, juara 2 TV LED 32 inch dan juara 3 PS2. Untuk mengikuti lomba ini cukup mendaftar sebesar Rp50 ribu per slot.

“Lomba ini menggunakan system gugur 10 menit, kondisi lapangan hijau, club bebas, games speed +2 dan maksimal 5 slot,” pungkasnya. (Syamsul Akbar/Abdullah Alawi)

Sang Pencerah Muslim

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Kajian, Ulama Sang Pencerah Muslim

Jumat, 29 Desember 2017

GP Ansor Trangkil Siapkan Reorganisasi Ranting-ranting

Pati, Sang Pencerah Muslim

Pertemuan bulanan Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Trangkil, Kabupaten Pati, Jawa Tengah memunculkan masukan agar pengurus setempat fokus melakukan reorganisasi di tiap-tiap ranting GP Ansor di Kecamatan Trangkil.

Forum rutin yang diikuti para alumni program Pendidikan Dan Latihan Dasar (Diklatsar) Banser (Barisan Ansor Serbaguna) Kecamatan Trangkil tersebut juga menjadi ajang silaturahim, konsolidasi antaranggota, dan pembahasan beberapa hal.

GP Ansor Trangkil Siapkan Reorganisasi Ranting-ranting (Sumber Gambar : Nu Online)
GP Ansor Trangkil Siapkan Reorganisasi Ranting-ranting (Sumber Gambar : Nu Online)

GP Ansor Trangkil Siapkan Reorganisasi Ranting-ranting

“Kami menyadari, pengurus Ansor memang harus segera dibentuk pembaharuan kepengurusan untuk mengoptimalkan Gerakan Pemuda Ansor. Karena banyak pengurus yang umurnya lebih dari 40 tahun,” ujar ketua PAC GP Ansor Kecamatan Trangkil Abdul Rohim.

Sang Pencerah Muslim

Pertemuan Ahad (20/3) malam itu juga menyinggung soal agenda pengajian di Desa Sambilawang, Kecamatan Trangkil, yang digelar hari ini, 22 Maret 2016. “Kami menempatkan 30 personel Banser untuk acara pengajian nanti,” ungkap ketua Satkoryon Banser Trangkil H Kholil Ismail.

Sang Pencerah Muslim

Pertemuan kali ini juga dihadiri Wakil Ketua Pimpinan Cabang GP Ansor Kabupaten Pati A Itqonul Hakim. Dia mengapresiasi PAC Kecamatan Trangkil yang selalu aktif dalam kegiatan Ansor. Mulai dari pertemuan rutin, pelatihan pencak silat, hingga pelatihan pengelolaan sampah., Menurutnya, banyak instruktur pelatihan Diklatsar di tingkat cabang yang berasal dari PAC GP Ansor Trangkil.

“Trangkil menjadi PAC yang paling aktif organisasinya. Kami sangat antusias terhadap perkembangan di PAC Trangkil ini. Kami juga siap mendukung setiap kegiatan yang telah diprogramkan,” tutur A Itqonul Hakim. (Hasannudin/Mahbib)



Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Ulama, Ahlussunnah, Nasional Sang Pencerah Muslim

Sabtu, 16 Desember 2017

Sejumlah Pandangan Perihal Keistimewaan Lailatul Qadar

Kehadiran lailatul qadar ditunggu oleh siapapun. Bahkan orang sekaliber Nabi Muhammad pun menanti kedatangannya. Namun sayangnya, tidak ada seorang pun yang tahu kapan kepastian harinya. Tampaknya, Allah SWT sengaja merahasiakannya agar manusia senantiasa melanggengkan ibadah di bulan Ramadhan.

Dalam surat Al-Qadar ayat 3 disebutkan bahwa lailatul qadar lebih baik dari seribu bulan (khairun min alfi syahrin):

Sejumlah Pandangan Perihal Keistimewaan Lailatul Qadar (Sumber Gambar : Nu Online)
Sejumlah Pandangan Perihal Keistimewaan Lailatul Qadar (Sumber Gambar : Nu Online)

Sejumlah Pandangan Perihal Keistimewaan Lailatul Qadar

? ? ? ? ? ?

Sang Pencerah Muslim

Artinya, “Malam kemuliaan (lailatul qadar) itu lebih dari seribu bulan,” (QS: Al-Qadar: 3).

Ulama berbeda pendapat terkait maksud “lebih baik dari seribu bulan” dalam ayat ini. Ibnu Bathal misalnya, dalam Syarah Shahih al-Bukhari mengatakan sebagai berikut:

Sang Pencerah Muslim

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Artinya, “Maksud dari ‘lebih baik dari seribu bulan’ ialah mengerjakan amalan yang diridhai dan disukai Allah SWT di malam tersebut, seperti shalat, do’a, dan sejenisnya, lebih utama ketimbang beramal selama seribu bulan yang tidak ada lailatul qadhar di dalamnya.”

Al-Mawardi di dalam kitab tafsirnya An-Nukat wal ‘Uyun memaparkan lebih lengkap tafsiran ulama terkait maksud ayat di atas. Terdapat lima penafsiran populer mengenai maksud “lebih baik dari seribu bulan”: Pertama, Ar-Rabi’ berpendapat bahwa lailatul qadar lebih baik dari umur seribu bulan. Kedua, menurut Mujahid, beramal di lailatul qadar lebih utama dari beramal seribu bulan di selain lailatul qadar. Ketiga, Qatadah mengatakan, lailatul qadar lebih baik dari seribu bulan yang tidak terdapat di dalamnya lailatul qadar.

Keempat, Ibnu Abi Najih dan Mujahid mengisahkan, seorang dari Bani Israil pernah mengerjakan shalat malam hingga shubuh. Pada waktu paginya, dia berperang sampai sore. Rutinitas ini dilakukannya selama seribu bulan. Kemudian Allah SWT mengabarkan bahwa beribadah pada lailatul qadar lebih baik dari amalan yang dilakukan laki-laki tersebut, meskipun selama seribu bulan. Kelima, ada pula yang berpendapat, beribadah saat? lailatul qadar lebih baik dari kekuasan Nabi Sulaiman selama lima ratus bulan dan kekuasaaan Dzul Qarnain selama lima ratus bulan.

Kendati ulama berbeda pendapat, namun pada hakikatnya semuanya sepakat bahwa? lailatul qadar adalah malam mulia yang sangat baik digunakan untuk beribadah. Dalam sebuah tafsiran dikatakan, kata “seribu bulan” dalam ayat di atas sebenarnya mengisyaratkan sepanjang hari. Artinya, sampai kapanpun keutamaan lailatul qadar tidak tergantikan. Semoga kita diizinkan untuk beramal saleh tepat pada malam yang sarat kemuliaan ini. Wallahu a’lam. (Hengki Ferdiansyah)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Ulama Sang Pencerah Muslim

Senin, 11 Desember 2017

FPI Wajib Ngaji Syariat Islam dari Kitab Kuning

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Front Pembela Islam (FPI) harus mengajarkan anggotanya kitab-kitab kuning yang mengandung syariat Islam ahlussunnah wal jama‘ah (aswaja). Pelajaran kitab kuning itu wajib bagi FPI sebagai ormas yang mendakwa berpaham aswaja.

Perihal ini dikemukakan Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor (PP GP Ansor) Nusron Wahid terkait kasus FPI di Kendal Jawa Tengah (17/7) lalu, dalam forum Indonesia Lawyers Club (ILC) di stasiun Teve One, Jakarta Pusat, Selasa (23/7) malam.

FPI Wajib Ngaji Syariat Islam dari Kitab Kuning (Sumber Gambar : Nu Online)
FPI Wajib Ngaji Syariat Islam dari Kitab Kuning (Sumber Gambar : Nu Online)

FPI Wajib Ngaji Syariat Islam dari Kitab Kuning

“Tugas ormas mendidik anggotanya. Sedangkan ormas Islam memiliki tugas lebih. Mereka wajib mengajarkan tradisi syariat Islam,” tegas Nusron Wahid dalam kesempatan itu.

Sang Pencerah Muslim

Saya, sambung Nusron, setuju dengan niat FPI dalam mengamalkan amar makruf dan nahi mungkar. Tetapi praktik amar makruf dan nahi mungkar harus dilakukan bil makruf dengan kebaikan. Praktik itu laisa bil munkar, bukan dengan kemungkaran.

Tidak satupun ayat Al-Quran mengatakan amar makruf dilakukan dengan kemungkaran. Nahi mungkar juga tidak boleh dilakukan dengan kemungkaran baru, imbuh Nusron Wahid.

Sang Pencerah Muslim

Pengajian syariat Islam dilakukan dengan panduan kitab kuning. Kitab kuning sebagai warisan para ulama yang ditradisikan. Para ulama melalui kitab-kitab itu menjelaskan akhlak dakwah sesuai syariat Islam.

Pengajian dengan panduan kitab kuning bersifat ilmiah. Karena dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan menurut Islam. Sementara pengajian hanya sebatas tablig di panggung atau podium, rentan bermuatan nafsu dan propaganda yang didukung oleh Al-Quran dan hadis.

Kecuali itu, penyampaian agama tanpa panduan kitab sulit dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan susah diverifikasi kebenarannya.

Penulis: Alhafiz Kurniawan

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Ulama Sang Pencerah Muslim

Senin, 04 Desember 2017

Islam dan Dinamika Sosial Terkini

Oleh Aswab Mahasin

Saya akan memulai tulisan ini dengan diskursus seorang atheis Will Durant, “Agama punya seribu jiwa, segala sesuatu jika sudah dibunuh ia akan sirna, kecuali agama. Agama sekiranya ia dibunuh seratus kali, akan muncul lagi dan kembali hidup setelah itu.” Pernyataan ini senada dengan judul buku Komarudin Hidayat, “agama punya seribu nyawa”.

Islam dan Dinamika Sosial Terkini (Sumber Gambar : Nu Online)
Islam dan Dinamika Sosial Terkini (Sumber Gambar : Nu Online)

Islam dan Dinamika Sosial Terkini

Agama sekarang ini berada pada posisi “dimanfaatkan” dan “bermanfaat”. Agama dimanfaatkan ketika suatu kelompok tertentu bertindak, berbuat, dan berdalih atas nama agama demi kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Selanjutnya. Agama bermanfaat ketika agama benar-benar difungsikan sesuai dengan esensi dari nilai-nilai agama itu sendiri, sebagai sistem pengajaran yang mendidik, sebagai sistem sosial yang mensejahterahkan, dan sebagai ajakan yang menentramkan.

Namun, kedua posisi itu tidak bisa dielakan dalam situasi dan dinamika sosialyang terus berkembang. Memang, agama tidak berubah, tetapi agama dianut oleh masyarakat baik secara menyeluruh maupun individudalam gerak sejarahnya terus mengalami perubahan, diberbagai dimensi sosialnya.

Fenomena tersebut terjadi disemua lapisan pemeluk agama, agama apapun mengalami hal yang sama. Dengan demikian, ada pergumulan antara agama dan sosial, atau biasa kita kenal juga dengan istilah “peradaban”. Agama dari mulai kelahirannya (agama manapun), selalu berinstrumen dengan kondisi sosialnya, di satu sisi agama membangun kebudayaan, di sisi lain agama berusaha membentuk peradaban.

Bila ditatap dari perspektif sejarah, setiap agama memang membentuk dan membangun kebudayaan serta peradabannya sendiri. Ketika Nabi Muhammad Saw Hijrah ke Yastrib, Kanjeng Nabi langsung mengganti nama kota Yastrib yang berarti “tanah gersang berdebu” menjadi Madinah yang berarti “kota atau peradaban”. Artinya, Nabi Muhammad Saw ingin membangun dan mewujudkan perdaban dunia melalui makna kota Madinah, dengan kreatifitas peradaban masyarakatnya dan nilai-nilai Islam melalui petunjuk Ilahi.

Sang Pencerah Muslim

Dengan demikian, secara alamiah agama mempunyai kemampuan untuk melahirkan peradaban (madinah atau tamaddun). Berarti agama dan peradaban dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan, berdampingan dan bersamaan. Walaupun banyak orang menyangsikan bahwa agama dan peradaban adalah berbeda, mereka mencoba membuat distingsi (pembedaan), dengan konklusi, agama di satu sisi dengan peradaban di sisi yang lain.?

Misalnya dikatakan, Agama adalah wahyu Tuhan, sedangkan peradaban adalah inovasi manusia. Pembedaan semacam ini sesungguhnya hanya ada dalam wacana dan verbalisme belaka, dan tidak pernah ada dalam kenyataan hidup manusia. (Prof. Dr. Said Agil Husin Al-Munawwar, MA, Prof. Dr. M. Quraish Shihab, MA, dan Dr. Achmad Mubarok, MA, dalam buku Agenda Generasi Intelektual: Ikhtiar Membangun Masyarakat Madani: 2003)

Realitas hidup manusia menghendaki sesuatu yang oprasional, tidak hanya berhenti pada ajaran-ajaran kaku. Agama memang tidak berubah, namun sekali lagi saya tekankan masyarakatnya yang berubah, pemeluknya yang berubah. Perubahan ini mau tidak mau mempengaruhi pula cara dan sikap keberagamaan mereka.?

Sang Pencerah Muslim

Apalagi di era informasi serba terbuka, tidak sedikit dari mereka berguru pada google, youtube, facebook, twitter, dan sebaginya—seringkali memuat informasi atau penyampaian tidak berimbang.Dari hal tersebut, akan terjadi penguapan yang tidak bisa dikontrol apalagi dibatasi, setiap orang boleh menyampaikan sesuatu, dan dilakukan secara bebas, dengan cara; emosi, tanpa data, ujaran kebencian, dan ngawur. Tidak bisa dipungkiri, hal tersebut merupakan masalah untuk mendapatkan pemahaman yang utuh.

Menanggapi persoalan tersebut, kita harus berpikir dialektis, umat Islam berkembang variatif, jargon-jargon dan simbol-simbol keIslaman tidak hanya dimiliki oleh satu golongan, melainkan semua golongan yang beragama Islam dengan pandangan tertentu, madzhab tertentu, dan diskursus tertentu. Sehingga tidak sedikit dari kita terjebak pada kebingungan, mana yang Islam di antara kita. Ini menjadikan kita berpikir satu pihak, sehingga timbul sikap menyempit, karena Islam cenderung meluas.?

Sebab itu, dalam dinamika sosial ada kecenderungan kelompok yang menutup diri, sebagai cara untuk menjadikan kelompoknya pada kemurnian ideologi serta menuduh kelompok lain telah menyeleweng. Hal ini seleras seperti yang disampaikan Gunawan Mohamad dalam dialognya, “Efek dari penyempitan itu salah satunya adalah hilangnya toleransi.?

Namun, di sisi lain hilangnya toleransi bukan hanya masalah teologi lokal semata, juga menyangkut krisis sosial budaya. Sambung Gunawan Muhammad, Nurcholish benar ketika mengatakan semua agama dewasa ini mengalami krisis. Tidak hanya umat Islam, melainkan semua umat dari berbagai agama.”

Kita bisa lihat juga potret yang berkembang, di Amerika Serikat menjelang tahun 1980-an muncul gerakan intelektual internasional, dengan misi “Islamisasi Pengetahuan”, pertama kali gerakan ini didengungkan oleh Isma’il Raji Al-Faruqi dari lembaga Pemikiran Islam Internasional (Internatioanl Institute of Islamic Thouhgt). Gagasan ke arah Islamisasi Pengetahuan sebelumnya sudah dicetuskan oleh Naquib Al-Attas dari Malaysia. (Kuntowijoyo, Islam Sebagai Ilmu: 2006)

Hal tersebut adalah respon dari sebagian umat Islam, supaya tidak begitu saja menelan mentah-mentah ala Barat. Namun menjadi lucu, ketika objek dunia yang luas ini, dengan berbagai ragam spektrumnya lantas harus didudukan pada satu paradigma saja, dengan tiga dalih kesatuan; kesatuan pengetahuan, kesatuan kehidupan, dan kesatuan sejarah. Jelas, kalau kita jabarkan lebih panjang, akan rancu.?

Minimal Anda bisa menelaah sendiri, bagaimana jika pengetahuan hanya tunggal, dimana pengetahuan hanya punya satu kiblat pengetahuan. Saya hanya membayangkan, tidak kreatifnya dunia ini dan merupakan pekerjaan yang tidak berguna memikirkan islamisasi pengetahuan. Toh menurut Kuntowijoyo, metode dimana-mana sama: metode survei, metode partisipan, atau metode grounded dapat dipakai dengan aman, tanpa resiko akan bertentangan dengan iman kita.?

Dalam hal ini, saya lebih sepakat dengan istilah Kuntowijoyo, bukan Islamisasi Pengetahuan, melainkan “Pengilmuan Islam” terhadap ilmu-ilmu yang telah ada, gerakan ini tidak seperti Islamisasi Pengetahuan (konteks ke teks), melainkan (teks ke konteks).

Pengilmuan Islam yang dimaksud adalah di mana Islam mampu mewarnai perubahan dunia. Intinya, dalam hal ini Islam bukan hanya sebagai ideologi atau doktrin agama, melainkan sebagai ide dan ilmu.

Kuntowijoyo hanya masih salah satu gambaran pemikir Indonesia yang mencoba memetakan Islam sebagai model pembangunan untuk merespon dinamika sosial. Berbeda dengan Nurcholish Madjid mengembangkan “sekularisasi”, dan Amin Rais berkiblat pada “Islamisasi ilmu pengetahuan”, sedangkan Jalaludin Rahmat menggaungkan “Islam alternatif”.?

Lain lagi dengan Munawir Syadzali lebih banyak berbicara tentang “reaktualisasi Islam” mengingat dinamika historis sudah berkembang cepat di samping adanya prinsip-prinsip keadilan dan kemanusiaan yang harus dikedepankan. (Syamsul Bakri dan Mudhofir, Jombang Kairo, Jombang Chicago: Sintesis Pemikiran Gus Dur dan Cak Nur dalam Pembaruan Islam Indonesia: 2004)

Sedangkan Gus Dur menggaungkan Pribumisasi Islam, untuk mencairkan pola dan karakter Islam yang normatif menjadi sesuatu yang kontekstual. “Pribumisasi Islam” tergambar bagaimana Islam sebagai ajaran yang normatif berasal dari Tuhan diakomodasikan ke dalam kebudayaan manusia tanpa kehilangan identitasnya masing-masing.

Pada pijakan tersebut, para pemikir melihat pentingnya perspektif universal sebagai sebuah sistem gagasan yang ideal/kompleks dalam memahami agama khususnya sejarah yang berkembang. Munculnya ide-ide baru ini, dan mungkin masih banyak ide lainnya dari para pemikir, tidak lain sebagai respon ideologi, respon ide, respon kultural, respon pemikiran, respon sosial, dan berbagai respon lainnya dengan menilik pada perkembangan dinamika masyarakat yang terus berkembang.

Islam dan dinamika sosial adalah sebuah proses mencari bentuk operasional agama yang sesuai untuk menjawab persoalan-persoalan kemanusiaan, walaupun dengan corak dan karakter pemikiran yang berbeda. Namun, tetap dilandasi dengan pijakan-pijakan, data, refrensi yang ilmiah—tanpa gegabah dalam mengambil kesimpulan—dengan gambaran besarnya bagaimana Kitab Suci dan Rasulullah dalam menerjemahkan ajaran langit pada realitas bumi.

Saya tutup tulisan ini dengan wasiat dari KH Wahid Hasyim, semoga menjadi motivasi buat kitas semua, “Setiap manusia adalah anak dari jerih payahnya. Semakin keras berusaha, semakin pantas ia jaya. Cita-cita yang tinggi dapat mengangkatnya ke derajat yang tinggi. Semakin keras berkemauan semakin terang derajat itu. Tak ada langkah mundur bagi orang yang ingin maju. Tak ada kemajuan bagi orang yang menghendaki mundur.”

Penulis adalah Dewan Pengasuh Pondok Pesantren Darussa’adah Kebumen, Jawa Tengah.

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Pesantren, Ulama Sang Pencerah Muslim

Sabtu, 02 Desember 2017

Rijalul Ansor Media Penjaga Syiar Islam

Jombang, Sang Pencerah Muslim?

Majelis Dzikir dan Shalawat Rijalul Ansor adalah salah satu media dalam melanjutkan syiar-syiar Islam yang telah diajarkan oleh para ulama dahulu. Syiar tersebut juga tampak sudah menjadi warisan tersendiri yang harus dijaga keutuhannya di tengah-tengah beragam ajaran Islam belakangan ini.?

Rijalul Ansor Media Penjaga Syiar Islam (Sumber Gambar : Nu Online)
Rijalul Ansor Media Penjaga Syiar Islam (Sumber Gambar : Nu Online)

Rijalul Ansor Media Penjaga Syiar Islam

Demikian disampaikan H Abd Latif Malik, Ketua Majelis Dzikir dan Shalawat Rijalul Ansor Kabupaten Jombang saat mengisi acara rutinan Rijalul Ansor di Masjid Agung Baitul Mukminin Jombang, Sabtu petang (8/10/2016).

Namun demikian H Malik mengungkapkan, menjaga syiar-syiar Islam saat ini tentu tidak mudah sebab akan bersinggungan dengan kelompok Islam sendiri yang dianggap mengancam keberadaan ajaran Islam yang dibawa rasulullah Muhammad SAW. Seperti penganut Islam garis keras, dan kelompok serupa yang lain.?

"Untuk itu, menghidupkan syair Islam ini harus istiqomah. Sperti para ulama dan muassis Nahdlatul Ulama KH Hasyim Asyari, KH Abdul Wahab Hasbullah, kalau mereka tidak istiqomah, ajaran Aswaja yang kita pegang erat ini tidak akan bertahan hingga saat ini," katanya.

Untuk itu, ia mengingatkan agar di tengah-tengah kesibukan para pemuda khususnya, tetap ada waktu untuk berupaya mengajak masyarakat mempertahankan tradisi-tradisi Islam yang diajarkan Nabi.?

Sang Pencerah Muslim

"Meski pemuda itu sudah sibuk dengan partainya, namun tidak melupakan di tengah kesibukannya berdzikir kepada Allah SWT, dan mengajak warga di lingkungannya bershalawat, ngaji dan ibadah-ibadah yang lain," imbau H Malik. (Syamsul Arifin/Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Ulama, Nahdlatul, Hadits Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim

Jumat, 01 Desember 2017

Kehadiran Islam Tak Berarti Menghapus Agama Sebelumnya

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Islam adalah kelanjutan serta pelengkap dari episode sejarah agama-agama terdahulu. Kehadiran agama Islam tidak berarti menghapuskan ajaran agama-agama sebelumnya.

Demikian disertasi yang dipertahankan dalam ujian promosi doktor di bidang tafsir-hadis Pascasarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Senin (27/1) lalu. Disertasi bertajuk “Abrogasi Agama-Agama Pra-Islam” diajukan oleh Sa’dullah, kader NU asal Cirebon, Jawa Barat.

Kehadiran Islam Tak Berarti Menghapus Agama Sebelumnya (Sumber Gambar : Nu Online)
Kehadiran Islam Tak Berarti Menghapus Agama Sebelumnya (Sumber Gambar : Nu Online)

Kehadiran Islam Tak Berarti Menghapus Agama Sebelumnya

Disertasi ini menolak pandangan Muhammad Abdul Muta’al al-Jabiri dalam mendefinisikan naskh sebagai penghapusan (abrogasi) agama-agama terdahulu oleh Al-Qur’an. Mendalami ayat 62 dari surat Al-Baqarah, Sa’dullah berpandangan bahwa Al-Qur’an justru memberikan bukti atas adanya penghargaan terhadap keselamatan pemeluk agama-agama pra Islam.

Dalam ayat tersebut Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.

Lebih lanjut disampaikan bahwa ketentuan mengenai naskh hanya diberlakukan terhadap ayat-ayat hukum, bukan ayat-ayat informatif atau ikhbariyah, seperti ayat di atas. Jika ayat-ayat informatif ini dihapus maka pembawa berita dianggap bohong, sementara sumber berita adalah Allah SWT sendiri.

Sang Pencerah Muslim

Disertasi dipertahankan di depan sidang dewan penguj yang terdiri dari Prof Dr Azyumardi Azra, Prof Dr Zainul Kamal MA, Prof Dr Soedijarto MA, Prof Dr Kautsar Azhari Noer, Prof Dr HM. Yunan Yusuf MA, dam Prof Dr Hamdani Anwar.

Sidang dewan penguji menyatakan bahwa Sa’dullah lulus dengan nilai sangat memuaskan. “Sebenarnya saya sudah hampir di-DO karena sudah sepuluh semester. Jadi ini istilahnya cuci gudang,” kata Sa’dullah bercanda. (A. Khoirul Anam)

Sang Pencerah Muslim

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Berita, Ulama, Kiai Sang Pencerah Muslim

Senin, 27 November 2017

Kunjungi PCNU, Kapolres Pamekasan Bahas Ujaran Kebencian

Pamekasan. Sang Pencerah Muslim - Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Pamekasan AKBP Nowo Hadi Nugroho berkunjung ke kantor PCNU setempat di Jalan R Abdul Aziz, Selasa (22/11). Kehadirannya disambut langsung oleh Ketua PCNU KH Taufiq Hasyim beserta pengurus teras PCNU.

"Kami berkunjung ke PCNU Pamekasan guna menguatkan tali silaturahmi. Alhamdulillah kehadiran kami disambut dengan hangat dan penuh keakraban," terang Kapolres AKBP Nowo.

Kunjungi PCNU, Kapolres Pamekasan Bahas Ujaran Kebencian (Sumber Gambar : Nu Online)
Kunjungi PCNU, Kapolres Pamekasan Bahas Ujaran Kebencian (Sumber Gambar : Nu Online)

Kunjungi PCNU, Kapolres Pamekasan Bahas Ujaran Kebencian

Menurutnya, NU merupakan organisasi terbesar di dunia yang menjunjung tinggi nilai keagamaan dan kebangsaan. Kesetiaannya pada NKRI tidak diragukan lagi.

"Selain bermaksud silaturahmi, kami juga sepakat untuk menjalin kesepakatan atau kerja sama secara kelembagaan," terang AKBP Nowo.

Sang Pencerah Muslim

Kiai Taufiq Hasyim membenarkan bahwa pertemuan kedua pihak menghasilkan beberapa kesepakatan. Salah satunya, berupa kerja sama tentang penyikapan atas hate speech atau ujaran kebencian.

"Insya Allah, Kamis lusa (24/11) pukul 09:00 WIB kami akan menandatangani kerja sama ini di Mapolres tentang hate speech," tetang Kiai Taufiq. (Khairul Anam/Alhafiz K)

Sang Pencerah Muslim

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Ulama, Santri Sang Pencerah Muslim

Minggu, 26 November 2017

PCINU Korea Diminta Perjuangkan Masjid TKI

Seole, Sang Pencerah Muslim. Terbentuknya Pengurus Cabang istimewa NahdlatulUlama (PCINU) Korea mendapat respon positif dari kalangan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di negara tersebut. Mereka mengharapkan PCINU mampu memperjuangkan keberadaan musholla dan masjid yang didirikan TKI memiliki badan hukum tetap.

PCINU Korea Diminta Perjuangkan Masjid TKI (Sumber Gambar : Nu Online)
PCINU Korea Diminta Perjuangkan Masjid TKI (Sumber Gambar : Nu Online)

PCINU Korea Diminta Perjuangkan Masjid TKI

Demikian yang disampaikan salah seorang TKI sekaligus anggota PCINU Korea Ahmad Fahmi Asmawi kepada Sang Pencerah Muslim melalui jajaring sosial Facebook, Jum’at (28/6).

Fahmi mengutarakan para TKI Korea telah banyak mendirikan musholla dan masjid di sejumlah wilayah negara yang dikenal dengan gingsengnya tersebut. Sampai saat ini bangunan masjid-musholla yang sudah berdiri sekitar 26 jumlahnya namun belum berbadan hukum. 

Sang Pencerah Muslim

”Kami sangat senang dan berharap PCINU ini nanti bisa memperjuangkan masjid-musholla berbadan hukum tetap. Terutama masjid daerah Chanwon yang tanah dan bangunannya sudah dibeli TKI tetapi ijinnya tak bisa keluar,” ujarnya.

Sang Pencerah Muslim

Pria asal kota Kudus Jawa Tengah ini menuturkan sebagian besar musholla yang didirikan ini berawal dari jamiyah tahlil dan yasinan para Tenaga Kerja Indonesia. Mereka menyadari pentingnya sarana prasana itu untuk kepentingan sebagai tempat ibadah secara khusyu dan tempat pengajian bagi TKI Muslim di Korea.

“Kawan-kawan TKI juga berharap PCINU mendatangkan ustadz dai/kiai secara kesinambungan untuk penguatan ajaran Islam Ahlussunnah wal Jamaah. Sebab disini juga sudah terjangkit virus Wahabi,” pinta Fahmi lagi.

Fahmi juga menginformasikaan kepengurusan PCINU Korea sudah dilantik oleh wakil Ketua Umum PBNU H As’ad Said Ali pada 25 Mei 2013 di Masjid Sayyidina Bilal, Changwon Kyongnamdo. 

“Kita ingin bisa segera kerjasama secara resmi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Korea,”imbuhnya.

Mengenai kegiatan para TKI Korea, Fahmi menuturkan disamping bekerja juga mengadakan pengajian keagamaan yang diadakan rutin secara online setiap malam Senin.

Redaktur    : Mukafi Niam

Kontributor : Qomarul Adib

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Ulama, Budaya, Amalan Sang Pencerah Muslim

Rijalul Ansor Ketanggungan Keliling Ajak Pemuda Cintai Masjid

Brebes, Sang Pencerah Muslim. Rijalul Ansor Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Ketanggungan Kabupaten Brebes, Jawa Tengah mampu mengajak generasi muda mencintai masjid. Terbukti para pemuda sekitar masjid turut memakmurkan masjid setelah tergabung dalam kegiatan Rijalul Ansor yang digelar secara rutin berkeliling dari masjid ke masjid.

Rijalul Ansor Ketanggungan Keliling Ajak Pemuda Cintai Masjid (Sumber Gambar : Nu Online)
Rijalul Ansor Ketanggungan Keliling Ajak Pemuda Cintai Masjid (Sumber Gambar : Nu Online)

Rijalul Ansor Ketanggungan Keliling Ajak Pemuda Cintai Masjid

“Alhamdulillah, dengan jamiyah keliling Rijalul Ansor masjid makin makmur dan pemuda semakin mencintai masjidnya,” ujar Ketua PAC Ansor Ketanggungan Arif Rahman, saat ditemui Sang Pencerah Muslim di sela kegiatan di Masjid jami Miftahul Jannah desa Kubangwungu, Ketanggungan, Selasa (28/2).

Dengan berkeliling dari masjid ke masjid, lanjut Arif, mampu menggerakan semangat anak-anak muda makin memakmurkan masjid. Disamping itu, sekaligus mengajak para remaja di lingkungan masjid bergabung ke Ansor.?

Lewat Jamiyah Rijalul Ansor juga untuk mensosialisasikan kalau Ansor itu wadah yang tepat untuk menyalurkan kreatifitas generasi muda Indonesia. Ansor juga menjadi tempat berjuang menegakan NKRI dengan syiar Agama Islam yang Ahlusunah wal Jamaah.?

Sang Pencerah Muslim

Dalam kesempatan tersebut, dibahas persiapan pelantikan pengurus PAC Ansor Ketanggungan Masa Khidmat 2017-2019. Direncanakan, lanjut Arif, pelantikan akan digelar pada 28 Maret 2017 mendaang di desa Kubangsari, Kec Ketanggungan.?

Katib Suriyah MWC NU Ketanggungan KH Akhmad Syaikhu berpesan agar Ansor tetap semangat mengawal para Ulama NU. Maraknya kampanye radikalisme lewat internet yang berusaha merongrong Aswaja An-Nahdliyah dan kedaulatan NKRI harus disikapi dengan bijak.?

Sang Pencerah Muslim

Sikap tersebut, kata Kiai Syaikhu, Ansor harus pula menguasai teknologi informasi. Dengan menguasai internet, penyebaran mereka yang sudah sangat masif di dunia maya bisa dilawan.

“Tidak sedikit anak-anak muda yang sudah tercuci otaknya, akibatnya dengan pemahaman agama yang masih awam maka gampang terjerumus kedalam aliran radikal,” ungkas Kiai Syaikhu. (Wasdiun/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Ulama, Fragmen Sang Pencerah Muslim

Kamis, 23 November 2017

Subhanallah, Bupati Pringsewu dan Putera-Putrinya Hafal Al-Qur’an

Pringsewu, Sang Pencerah Muslim?

Selama bulan Ramadhan 1438 H ini, Bupati Pringsewu KH Sujadi menggelar Ngaji Tafsir Al-Qur’an di kediamannya, di Desa Gemah Ripah Kecamatan Pagelaran yang juga merupakan kompleks Pondok Pesantren Nurul Ummah. Pada Kamis (22/6) rangkaian pengajian yang langsung diasuhnya tersebut ditutup dengan semaan Al-Quran bil Ghoib.

Ada yang spesial dari semaan yang dilaksanakan setelah Shalat Shubuh di Aula Kediaman Bupati yang juga Hafidz Al-Qur’an ini. Abah Jadi, begitu ia biasa dipanggil, meminta kepada tiga putera-puterinya yang juga hafidz dan hafidzah yaitu Ahmad Zaini, Syafiah Musyafaah dan Hilyana Marufah untuk membaca Al-Qur’an bilghoib (dihafal) dan disimak oleh para jamaah yang hadir.

Subhanallah, Bupati Pringsewu dan Putera-Putrinya Hafal Al-Qur’an (Sumber Gambar : Nu Online)
Subhanallah, Bupati Pringsewu dan Putera-Putrinya Hafal Al-Qur’an (Sumber Gambar : Nu Online)

Subhanallah, Bupati Pringsewu dan Putera-Putrinya Hafal Al-Qur’an

Dari jamaah yang hadir, tampak istri bupati, Nyai Nurrohmah khusyuk mendampingi dan menyimak ketiga putera-puterinya bergantian menghafal Al-Qur’an. Terlihat juga Rita, isteri Wakil Bupati Pringsewu H. Fauzi.

Ditemui di sela-sela kegiatan, salah satu putra Mustasyar PCNU Pringsewu ini, Ahmad Zaini, mengatakan bahwa kegiatan selama Ramadhan di tempat tersebut sangat padat. Selain tadarus Al-Quran dan tahfidzul Qur’an, kajian kitab Muhtarul Hadits setiap habis Isya dan kitab Safinatunnaja dan Talimul Muta’alim habis subuh, juga dilaksanakan.

"Padatnya kegiatan sebagai Bupati dan jadwal pesantren tidak menghalangi Abah untuk mengisi jadwal ngaji," kata alumnus dari Yaman ini.?

Sang Pencerah Muslim

Gus Ahmad, begitu ia biasa disapa, menambahkan bahwa pada bulan puasa tahun ini, selain rutin mengimami shalat tarawih, KH Sujadi juga istiqomah mengisi kajian hadits usai shalat Subuh.

Sang Pencerah Muslim

Sementara itu Abah Sujadi, pada saat sambutan pembukaan kegiatan semaan tersebut berpesan agar Ramadhan tahun ini menjadi motivasi untuk meningkatkan ibadah kepada Allah SWT.?

"Mari kita tutup kegiatan di pondok ini dengan harapan, semoga di puasa tahun berikutnya lebih hebat lagi," katanya di hadapan para santri dan ? tetangga yang turut berjamaah Subuh.

Kegiatan semaan yang tepat dilaksanakan pada satu bulan kepemimpinan H. Sujadi sebagai Bupati Pringsewu di periode kedua ini berakhir pada pukul 16.00 WIB. Setelah kegiatan tersebut, di tempat yang sama, dilanjutkan dengan buka puasa bersama pegawai Pemerintahan Daerah Kabupaten Pringsewu. (Muhammad Faizin/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim IMNU, Daerah, Ulama Sang Pencerah Muslim

Rabu, 22 November 2017

NU Online Kumpulkan Jagoan Teknologi Informasi

Jakarta, Sang Pencerah Muslim

Langkah maju dilakukan Nahdlatul Ulama (NU). Organisasi kemasyarakatan Islam terbesar di Indonesia itu mengumpulkan para jagoan Teknologi Informasi (TI) yang berlatar belakang Nahdliyin (sebutan untuk warga NU) se-Indonesia dalam sebuah lokakarya yang bakal digelar di Hotel Sofyan Betawi, Jakarta, 8-9 Agustus mendatang.

Acara bertajuk ”Membangun Habitus TI di Komunitas Nahdliyin” yang diselenggarakan Sang Pencerah Muslim tersebut menghadirkan 50 peserta yang merupakan pakar dan peminat TI di lingkungan Nahdliyin. Para peserta itu juga merupakan perwakilan dari Pengurus Wilayah NU se-Indonesia.

NU Online Kumpulkan Jagoan Teknologi Informasi (Sumber Gambar : Nu Online)
NU Online Kumpulkan Jagoan Teknologi Informasi (Sumber Gambar : Nu Online)

NU Online Kumpulkan Jagoan Teknologi Informasi

Sejumlah pakar dan praktisi TI dipastikan hadir menjadi narasumber pada acara itu, antara lain, Menteri Riset dan Tekonologi Kusmayanto Kadiman, Kepala Laboratorium Cyber Crime Polri Kombes Pol Petrus Goloose, Wakil Kepala Badan Intelijen Negara As’ad Said Ali, Kepala Humas Departeman Pendidikan Nasional Bambang Warsito Adi, Redaktur Senior Harian Kompas Ninok Leksono dan Presiden Direktur International Bussines Management Betti Alisjahbana.

Sang Pencerah Muslim

Pemimpin Redaksi Sang Pencerah Muslim Abdul Mun’im DZ mengatakan, penyelenggaraan lokakarya tersebut merupakan upaya untuk mempertemukan kader-kader potensial yang dimiliki NU di bidang TI. Dari pertemuan tersebut, diharapkan dapat tercipta ruang komunikasi, tukar-menukar gagasan dan pengalaman serta dapat merumuskan kerja sama yang lebih konkret di antara para peserta.

Sang Pencerah Muslim

“Dengan demikian, kekuatan NU di bidang TI yang masih berserakan itu bisa diintegrasikan dalam satu kerja sama. Kiprah para peminat dan ahli TI itu sangat dibutuhkan, tidak hanya dalam pengembangan teknologi dan akses terhadap informasi, tetapi juga soal yang lebih eksistensial, yakni masih banyaknya warga NU yang terbelakang secara ekonomi maupun pendidikan,” terangnya.

Ia menjelaskan, saat ini cukup banyak kader-kader NU yang menguasasi TI, baik melalui pendidikan formal dan profesional, maupun mereka yang menekuni sendiri secara otodidak. “Pengambilan sarana TI bagi pengembangan NU ini bukan suatu yang tabu, sebab juga berdasar prinsip al akhdzu bil jadidil ashlah (mengambil hal baru yang lebih baik) bagi warga NU,” jelas Mun’im.

Sementara itu, Suwadi D Pranoto, Ketua Panitia Pelaksana kegiatan tersebut, mengemukakan, peran para peminat dan ahli TI di kalangan Nahdliyin sangat dibutuhkan. Karena setiap perkembangan teknologi, juga pasti akan diikuti dampak baik dan dampak buruk.

“Peran para ahli TI ini adalah memaksimalkan penggunaan TI untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan dakwah Islam, terutama dakwah Ahlussunnah Wal Jamaah. Selain itu untuk menyelamatkan warga dari dampak buruk TI, baik secara mental maupun fisik,” ujar Suwadi.

Di era perang global ini, lanjutnya, tidak menutup kemungkinan TI dijadikan senjata untuk penetrasi budaya, bahkan politik. NU, katanya, tidak hanya bertugas mengembangkan ilmu pengetahuan, tetapi juga mempunyai tugas dakwah wat taujih, yakni mengajak dan membimbing umat ke arah yang benar. (rif)Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Ulama, Nahdlatul Ulama, Tegal Sang Pencerah Muslim

Selasa, 21 November 2017

Zionisme dan Barat Khawatirkan Dialog Pencarian Islam

Mashhad, Sang Pencerah Muslim. Deputi Majlis Iran Javad Aryan-Manesh, Kamis (3/4), mengatakan, gelombang kesadaran Islam dan dialog pencarian Islam telah membuat khawatir negara-negara Barat dan Zionisme.



Zionisme dan Barat Khawatirkan Dialog Pencarian Islam (Sumber Gambar : Nu Online)
Zionisme dan Barat Khawatirkan Dialog Pencarian Islam (Sumber Gambar : Nu Online)

Zionisme dan Barat Khawatirkan Dialog Pencarian Islam

Seperti dilaporkan sumber Irna, Javad mengatakan bahwa promosi pemikiran-pemikiran Islam murni telah menjadikan Barat dan kaum Zionis melakukan perlawanan terhadap adanya gelombang kesadaran Islam seperti terjadinya Revolusi Islam di Iran pada 1979 silam.

Javad menegaskan Revolusi Islam tersebut telah mengerek bendera keadilan, perdamaian, teisme dan hidup berdampingan secara damai di dunia.

Sang Pencerah Muslim

Terkait dirilisnya film Fitna oleh anggota parlemen Belanda Geert Wilders, Javad juga mengecam keras atas beredarnya film yang dinilainya telah menistakan Nabi Muhammad SAW dan kitab suci Al-Quran.

Menurutnya, peredaran Fitna itu menunjukkan kelemahan Zionisme dan Barat yang bisa berakibat fatal bagi mereka.

Sang Pencerah Muslim

Anggota Komisi Kebudayaan Majlis Iran itu menuturkan, film Fitna itu justru akan memperkuat persatuan dan kesatuan pandang di antara umat Muslim dan orang-orang yang mencari kebebasan di seluruh dunia.

Pihaknya mendesak seluruh negara-negara Muslim untuk menggunakan potensi-potensi politik, ekonomi dan budaya yang dimiliki guna mencegah beredarnya film itu.

Javad juga menyeru negara-negara Muslim dunia, termasuk Iran, untuk memboikot produk-produk Belanda sebagai respon atas beredarnya film anti-Islam itu. (dar)Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Ulama Sang Pencerah Muslim

Sabtu, 18 November 2017

Sejarah Nusantara, Ulama-Umara Sinergis Jaga Stabilitas Tanah Air

Demak, Sang Pencerah Muslim

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj menghadiri Haul Agung Sultan Raden Abdul Fattah Al-Akbar Sayyidin Panotogomo ke-514, di Masjid Demak, Sabtu (11/03) malam. Para kiai dan habaib juga hadir di antaranya Habib Luthfi bin Yahya Pekalongan.

Menurut Kiai Said, kekuasaan Raden Fattah (Demak) adalah bukti sejarah bagaimana harmonisnya ulama dan umara dalam menguatkan tradisi budaya, menjaga stabilitas tanah air, sehingga Islam bisa disebarkan dengan baik.

Sejarah Nusantara, Ulama-Umara Sinergis Jaga Stabilitas Tanah Air (Sumber Gambar : Nu Online)
Sejarah Nusantara, Ulama-Umara Sinergis Jaga Stabilitas Tanah Air (Sumber Gambar : Nu Online)

Sejarah Nusantara, Ulama-Umara Sinergis Jaga Stabilitas Tanah Air

"Tidak mungkin menyebarkan Islam di tengah konflik dan gejolak, karena itu sinergi ulama dan umara sangat penting bagi perkembangan Islam," kata kiai pengasuh Pondok Pesantren al-Tsaqafah, Ciganjur itu.

Sang Pencerah Muslim

Tidak hanya di Demak dan sekitarnya, di daerah-daerah lain pun para pendakwah Islam berbaur dengan tradisi budaya masyarakat dan menjaga harmoni dengan umara demi stabilitas tanah air.

"Syarief Hidayatullah dan Kesultanan Cirebon juga sinergi dengan baik, Kesultanan Lumajang, Kesultanan Perlak, Kesultanan Samudera Pasai juga bersinergi dengan para pendakwah Islam," kata Kiai Said.

Sang Pencerah Muslim

Kiai Said Aqil pun menegaskan bahwa masa depan Islam Nusantara semakin kuat dan jaya. Masyarakat Muslim tidak pernah berhenti tahlil, ziarah, haul, menyambungkan batin spiritualitasnya dengan para wali, ulama, dan orang-orang saleh.

"Orang-orang NU tetap haul dan tahlil karena sudah merasakan begitu nikmatnya dekat dengan ulama dan orang-orang saleh," ujar Kiai Said. (Red: Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Ulama Sang Pencerah Muslim

Selasa, 14 November 2017

Bupati Sidoarjo Minta Musker NU Bermanfaat untuk Masyarakat dan Pemerintah

Sidoarjo, Sang Pencerah Muslim

Bupati Sidoarjo H Saiful Ilah berharap, musyawarah kerja (musker) PCNU Sidoarjo yang pertama dapat menghasilkan keputusan yang bermanfaat bagi masyarakat dan pemerintah.

Hal itu dikatakannya pada musker PCNU Sidoarjo di pondok pesantren Al-Amanah Junwangi, Krian, pada Sabtu (28/1).

Bupati Sidoarjo Minta Musker NU Bermanfaat untuk Masyarakat dan Pemerintah (Sumber Gambar : Nu Online)
Bupati Sidoarjo Minta Musker NU Bermanfaat untuk Masyarakat dan Pemerintah (Sumber Gambar : Nu Online)

Bupati Sidoarjo Minta Musker NU Bermanfaat untuk Masyarakat dan Pemerintah

Menurutnya, NU mempunyai nilai yang sangat strategis untuk ke depan. Oleh sebab itu, semua program PCNU harus direncanakan dengan matang dan melihat komponen organisasi agar mencapai tujuannya.

Sang Pencerah Muslim

Musker kali ini mempunyai arti yang sangat penting sebagai wahana untuk memberikan evaluasi dan masukan tentang rencana ke depan. Dalam pembangunan maupun pembinaan kadernya yang berbangsa dan bernegara dalam negara yang berdemokrasi.

"Kami mengajak keluarga besar NU agar berperan aktif dalam meningkatkan pembangunan kabupaten Sidoarjo, menyelesaikan isu-isu yang berkembang, maupun permasalahan lainnya. Sehingga dapat mewujudkan misi kabupaten Sidoarjo yang inovatif, mandiri, sejahtera dan berkelanjutan," ajak pria yang akrab disapa Abah Ipul itu. (Moh Kholidun/Abdullah Alawi)

Sang Pencerah Muslim

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Amalan, Ulama Sang Pencerah Muslim

Kamis, 09 November 2017

Ini Keutamaan Orang Pemberi Maaf

Sejarah menunjukkan penerimaan masyarakat terhadap Islam bukan karena paksaan ataupun perperangan. Kebanyakan orang simpati dan tertarik dengan Islam dikarenakan keelokan laku pendakwahnya. Perihal ini sejak dulu sudah dicontohkan Nabi Muhammad SAW; beliau dikenal sebagai orang yang paling baik akhlak dan perangainya.



Sebab kebaikannya itu, Nabi SAW tidak hanya disegani oleh kawan, tetapi lawan pun pada saat itu menghormati dan menyanjung etika beliau. Tak jarang orang yang membencinya beralih menghormati dan menjadi pengikut setianya. Ini menunjukkan betapa mulianya akhlak Nabi Muhammad SAW. Kebencian tidak pernah ia balas dengan amarah dan dendam. Malah beliau menyambut murka orang kafir Quraisy dengan kasih sayang dan penuh maaf.

Ini Keutamaan Orang Pemberi Maaf (Sumber Gambar : Nu Online)
Ini Keutamaan Orang Pemberi Maaf (Sumber Gambar : Nu Online)

Ini Keutamaan Orang Pemberi Maaf

Aisyah RA pernah ditanya terkait watak pribadi Rasulullah, ia pun menjelaskan:

Sang Pencerah Muslim



? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?



Artinya, “Adalah Rasulullah SAW orang yang paling bagus akhlaknya: beliau tidak pernah kasar, berbuat keji, berteriak-teriak di pasar, dan membalas kejahatan dengan kejahatan. Malahan beliau pemaaf dan mendamaikan,” (HR Ibnu Hibban).

Sang Pencerah Muslim



Di antara sifat Rasulullah SAW ialah suka memberi maaf. Beliau acapkali memaafkan orang yang membenci dan menyakiti perasaannya. Memaafkan kesalahan orang bukanlah perkara mudah. Pada saat itulah keimanan seorang diuji. Apakah ia akan memperturutkan egonya atau mengalahkan amarahnya dengan memberi maaf. Allah SWT berfirman:



? ? ? ? ? ?



Artinya, “Barangsiapa yang memaafkan dan mendamaikan maka pahalanya dari Allah SWT” (QS: Asy-Syura: 40.



Sementara dalam hadits disebutkan:



? ? ? ? ? ? ?

Artinya, "Tidaklah Allah SWT menambahkan sesuatu kepada orang yang memaafkan kecuali kemuliaan,” (Al-Muwatta’ karya Imam Malik).



Memberi maaf bukan berati pengecut, sebab Allah SWT memuliakan orang yang bersedia memaafkan kesalahan orang lain. Bahkan Allah sudah menyiapkan segudang pahala untuk orang tersebut. Pastinya, tidak ada kerugiaan bila kita berbuat baik. Memang pada saat memberi maaf, amarah kita tidak terlampiaskan. Tetapi sesungguhnya pada saat itulah keislaman kita tampak. Andaikan Nabi SAW seorang pemarah dan pendendam, mungkin pemeluk agama Islam tidak sebanyak sekarang ini.



Dengan memberi maaf, paling tidak kita sudah mencoba untuk mengikuti perilaku Nabi SAW. Mengikuti etika dan kesopanan yang beliau ajarkan tentu lebih utama ketimbang mengikuti model pakaian Nabi saja. Saking sopan dan lembutnya Nabi SAW, sahabat Al-Bara bin ‘Azib, seperti dikutip dari Syamailul Muhammadiyah, menggambarkan wajah Rasulullah SAW laiknya bulan, bukan seperti pedang. Wallahu a’lam. (Hengki Ferdiansyah)

? ? ?

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Ulama, Kajian Sunnah, Tokoh Sang Pencerah Muslim

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Sang Pencerah Muslim sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Sang Pencerah Muslim. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Sang Pencerah Muslim dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock