Tampilkan postingan dengan label Jadwal Kajian. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Jadwal Kajian. Tampilkan semua postingan

Kamis, 15 Februari 2018

Khofifah: Jangan Biarkan Anak Sibuk dengan Gadgetnya

Makassar, Sang Pencerah Muslim

Ketua Umum Pimpinan Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa meminta perempuan untuk selalu menjaga dan memperhatikan anak-anaknya di era perkembangan teknologi. Para ibu dilarang membiarkan anak-anak sibuk dengan gadgetnya tetapi lupa dengan ibadah, lupa akan pentingnya belajar dan lain sebagainya.

Internet dinilai sesak dengan konten negatif, seperti penyebarluasan kebencian. Ia juga mendorong para ibu untuk mendidik secara benar tanpa meninggalkan doa. "Seorang ibu jangan melupakan kekuatan doa, didiklah dengan kasih sayang dan jangan lupa doakan anak-anakmu," ujarnya.

Khofifah: Jangan Biarkan Anak Sibuk dengan Gadgetnya (Sumber Gambar : Nu Online)
Khofifah: Jangan Biarkan Anak Sibuk dengan Gadgetnya (Sumber Gambar : Nu Online)

Khofifah: Jangan Biarkan Anak Sibuk dengan Gadgetnya

Hal itu disampaikan Khofifah dalam acara deklarasi Gerakan Sayang Ibu Tercinta (Gesit) yang dirangkaian Peringatan Hari Ibu 2016, Sabtu (24/12), di Balai Prajurit Manunggal Makassar.

Sang Pencerah Muslim

Tak lupa Khofifah yang juga Menteri Sosial mengajak ibu-ibu di Makassar untuk melakukan gerakan One Day One Care atau sehari berbagi satu. “Gerakan ini muncul untuk peduli satu sama lain, utamanya untuk mengatasi persoalan sosial yang terjadi di masyakat,” tambahnya.

Di hadapan 3000 ibu-ibu dari berbagai organisasi juga mengungkapkan tentang peran perempuan mengatasi penyakit masyarakat, di antaranya perempuan harus menjadi garda terdepan memberantas narkoba.

Sang Pencerah Muslim

Deklarasi Gesit diselenggarakan Pimpinan Wilayah Muslimat Nahdlatul Ulama Sulawesi Selatan bersama Universitas Islam Makassar, Badan Kerja Sama Organisasi Wanita, Forum Kajian Cinta Al-Quran, Badan Koordinasi Pendidikan Al-Quran dan Keluarga Sakinah serta Yayasan Jantung Sehat.

Wakil Gubernur Sulawesi Selata, Agus Arifin Numang yang didaulat sebagai Ketua Dewan Pembina Gesit Sulsel dalam sambutannya mengungkapkan, peringatan hari ibu merupakan bukti perjuangan kaum perempuan Indonesia dari masa ke masa.

Menurutnya, perempuan adalah bagian dari sejarah terbentuknya bangsa Indonesia. Saat ini tentu perempuan memiliki tantangan yang tak kalah jauh besar, misalnya dengan maraknya kekerasan anak, serta penyebaran narkoba, HIV AIDS, dan kriminalitas lainnya.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Ketua Yayasan Lansia Sayang Bunda Nurhayati Yasin Limpo, Ketua PW Muslimat NU Sulsel Majdah Agus Arifin Numang, dan Ketua Gerakan Ibu Tercinta Neno Warisman. (Andy Muhammad Idris/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Jadwal Kajian Sang Pencerah Muslim

Rabu, 14 Februari 2018

Temu Alumni Madrasah TBS Kudus Angkat Aswaja sebagai Pagar Nusantara

Kudus, Sang Pencerah Muslim. Dalam rangka menyambut 90 tahun usia madrasah, alumni Madrasah TBS (Tasywiquth Thullab Salafiyyah) Kudus berencana mengadakan Silaturrahim Nasional (Silatnas) dan Ngaji Bareng Masyayikh TBS yang rencana diselenggarakan pada 23 Juli 2016 atau bertepatan dengan 18 Syawal 1437 H mendatang.?

Temu Alumni Madrasah TBS Kudus Angkat Aswaja sebagai Pagar Nusantara (Sumber Gambar : Nu Online)
Temu Alumni Madrasah TBS Kudus Angkat Aswaja sebagai Pagar Nusantara (Sumber Gambar : Nu Online)

Temu Alumni Madrasah TBS Kudus Angkat Aswaja sebagai Pagar Nusantara

Kegiatan ini sendiri akan bertempat di Gedung Madrasah TBS Kudus, Jl KH Turaichan Adjhuri No 23 yang Insyaallah akan dihadiri oleh ribuan alumni yang berasal dari berbagai angkatan. Kegiatan ini sendiri mengangkat tema “Aswaja Pagar Nusantara”.

Selain dihadiri oleh alumni dari berbagai generasi, para masyayikh dan guru Madrasah TBS Kudus juga akan menghadiri acara ini. Di antaranya adalah KH Choirozyad TA (putera almarhum KH Turaichan Adjhuri, ahli falak nasional), KH Muhammad Ulil Albab Arwani (putera almarhum KH Arwani Amin, ulama kharismatik Kudus bidang Al-Qur’an), KH Muhammad Arifin Fanani, KH Hasan Fauzi, KH Musthofa Imron SHI dan masih banyak lagi lainnya.

Kegiatan silaturrahim nasional ini tak hanya berupa silaturrahim dan ngaji bareng saja. Kegiatan yang rencanyanya dilaksanakan sejak sore hari hingga malam ini juga akan ada beberapa bahasan yang nantinya akan membahas bagaimana peran alumni kepada madrasah. Nantinya akan dimasukkan dalam Forum Grup Discussion (FGD) yang jumlahnya sebanyak empat buah FGD.?

Sang Pencerah Muslim

Diantara poin dalam FGD tersebut adalah pembahasan jaringan alumni, upgrade database alumni Madrasah TBS Kudus tiap angkatan, kemandirian ekonomi dan konseling aswaja kepada alumni. "Forum ini diadakan sebelum acara ngaji bareng masyayikh Madrasah TBS pada malam harinya hingga selesai," jelas Arif Mustain, ketua panitia acara ini.?

Pada malam harinya akan dilanjutkan dengan kegiatan ngaji bareng Masyayikh TBS yang juga akan diagendakan pula peluncuran website www.santrimenara.com dan buku bertajuk Madzhab Santri Menara yang berisi sekitar 20 esai yang berasal dari alumni sendiri. “Semua ini pastinya atas restu dari para masyayikh kami,” imbuh Arif.

Bila ada alumni Madrasah TBS Kudus yang bersedia membantu kelancaran acara, panitia menyediakan rekening transfer untuk pendanaan acara tersebut melalui rekening bendahara panitia. Ada dua rekening yang bisa dituju, BRI: 5928-01-002637-52-9 (An. Charis Rohman) atau ke BNI: 0335317112 (An. Charis Rohman). Jika sudah melakukan transfer, silahkan konfirmasi langsung ke 085726826747 (SMS/WA). (Hanan/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim Fragmen, Jadwal Kajian, IMNU Sang Pencerah Muslim

Rabu, 07 Februari 2018

Kiai Said Apresiasi Pengabdian Karyawan di Gedung PBNU

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Dalam sebuh tim, kerja sama yang baik antara jajaran pimpinan dengan karyawan adalah sebuah keharusan untuk memajukan sebuah organisasi, institusi ataupun perusahaan. Begitu pun dengan jajaran Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang pada Selasa (3/1) siang di lantai 8 Gedung PBNU mengadakan acara silaturrahim dengan para karyawan PBNU.

Acara yang di inisiasi oleh Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siraj ini dihadiri oleh para karyawan dan pegawai kebersihan di PBNU.

Kiai Said Apresiasi Pengabdian Karyawan di Gedung PBNU (Sumber Gambar : Nu Online)
Kiai Said Apresiasi Pengabdian Karyawan di Gedung PBNU (Sumber Gambar : Nu Online)

Kiai Said Apresiasi Pengabdian Karyawan di Gedung PBNU

Pada kesempatan tersebut, Kang Said menyampaikan apresiasi dan beberapa pesan kepada para karyawan.“Terima Kasih atas pengabdian saudara-saudara sekalian,” kata kiai asal Cirebon ini.

Menurutnya, selama di PBNU tahun 1995, dirinya baru merasakan gedung PBNU lebih bersih dan tertib. Lebih lanjut, kang Said menyampaikan kabar gembira kepada para karyawan.

“Saya akan meningkatkan kesejahteraan para karyawan,” jelas kang Said diikuti tepuk tangan para karyawan.

Sang Pencerah Muslim

Tapi kang Said tidak berhenti di situ, ia meminta kepada para karyawan agar terus meningkatkan kedisiplinan dan kinerjanya.

Sang Pencerah Muslim

Kang Said mengingatkan kepada para karyawan agar tidak capek mengabdi secara ikhlas dengan melakukan perbaikan terus menerus untuk PBNU.?

Lebih lanjut, ia mengutip pesan Hadlratussyekh KH Hasyim Asy’ari, “Siapa yang bersedia ngurus NU (mengelola NU dengan ikhlas) saya anggap santriku. Barangsiapa menjadi santriku, aku doakan khusnul khotimah.”

“Saya berharap hari esok lebih baik dari hari sekarang,” tegas Kiai Said.

Hadir pula pada acara tersebut Ketua PBNU H Marsudi Syuhud, Bendahara Umum H ? Bina Suhendra, Wakil Sekretaris Jenderal PBNU H Andi Najmi Fuaidi. (Husni Sahal/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Ubudiyah, Jadwal Kajian, Santri Sang Pencerah Muslim

Rabu, 31 Januari 2018

Tiga Hal Mengapa NU Layak Dipromosikan ke Dunia

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) H As’ad Said Ali menyebutkan sedikitnya tiga hal  yang menjad alasan mengapa NU layak dipromosikan ke tingkat dunia melalui muktamar ke-33 NU di Jombang yang mengangkat tema besar “Meneguhkan Islam Nusantara untuk Peradaban Indonesia dan Dunia”.

Tiga Hal Mengapa NU Layak Dipromosikan ke Dunia (Sumber Gambar : Nu Online)
Tiga Hal Mengapa NU Layak Dipromosikan ke Dunia (Sumber Gambar : Nu Online)

Tiga Hal Mengapa NU Layak Dipromosikan ke Dunia

Pertama, menurut As’ad, secara politik NU telah menyelesaikan konsep kenegaraan di tengah penduduk yang mayoritas Muslim namun terdiri dari banyak agama, suku, dan adat istiadat, serta tinggal di banyak pulau. Pada Muktamar di Banjarmasin Kalimantan Selatan pada 1936,  beberapa tahun sebelum Indonesia merdeka, NU telah merumuskan konsep negara Islam yang khas dengan menggabungkan antara Islam dan nasionalisme, yang sering dikenal dengan istilah darus salam.

“Di beberapa negara Islam atau yang mayoritas penduduknya Muslim, persoalan Islam dan nasionalisme ini belum selesai sampai sekarang,” katanya kepada Sang Pencerah Muslim di Jakarta, Selasa (8/7).

Sang Pencerah Muslim

Pada satu sisi, menurut As’ad, mereka menyatakan Islam, tapi kesukuan mereka sangat kuat. Negara-negara yang ada dikuasai oleh satu suku tertentu. Fanatisme terhadap kelompok atau aliran juga sangat kuat dan selalu menimbulkan konflik berdarah yang berkepanjangan dan turun-menurun.

Kedua, NU layak dipromosikan ke tingkat dunia karena prinsip sosial dan kemasyarakatannya sudah mapan dan bisa menjadi model. Melalui organisasi atau jam’iyah NU, para ulama dan umat berkumpul untuk membahas dan menyelesaikan masalah bersama.

Sang Pencerah Muslim

“Secara sosial, ormas NU bisa jadi model. Konsep keumatan kita sudah aplikatif. Di Mesir, misalnya, ada organisasi ulama saja, umatnya tidak ikut. Kita melalui NU ini, para ulama dan jamaah tidak terputus,” katanya.

Salah satu peran ormas yang paling penting adalah ketika terjadi benturan atau konflik kepentingan antar masyarakat, atau antara masyarakat dengan negara. NU bisa mengambil peran sehingga segala sesuatu tidak harus diselesaikan melalui pendekatan politik, atau bahkan militer.

“Di negara-negara Timur Tengah, ormas semacam NU ini tidak ada sehingga tidak ada yang menjadi penengah. Dan yang lebih penting lagi, ormas model NU ini bisa diterima oleh non muslim,” kata As’ad yang belasan tahun bertugas di Timur Tengah ini.

Ketiga, menurutnya, NU layak dipromosikan ke dunia karena kesiapannya untuk menerima berbagai perbedaan pendapat. NU mengakui empat madzab di bidang fiqih, dan mengizinkan umat mengikuti salah satu dari empat madzab: Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hambali.

“Di Saudi hanya memakai madzab Hambali. Di Irak dulu ada namanya Madrasah Mustansiriyah. Madrasah ini menyiapkan tempat beda-beda tempat untuk madzab-madzab. Kalau kita ini berbeda-beda mazhab di satu tempat dan saling menghargai,” katanya.

Kesiapan NU untuk menerima perbedaan pendapat itu, menurut As’ad, itulah kunci kekuatan NU bisa menjadi penengah dan penyeimbang di tengah masyarakat yang berbeda-beda. “NU bisa jadi pemersatu semua,” ujarnya.

Terkait penerimaan oleh dunia Muslim, menurut As’ad, NU patut berbangga karena para ulama dan cendekiawan muslim dari beberapa provinsi di Afganistan telah mempelajari NU mendirikan Nahdlatul Ulama Afganistan (NUA) yang secara keorganisasian persis dengan NU yang ada di Indonesia. “Muslim India juga akan mendirikan NU,” tambahnya. (A. Khoirul Anam)

 

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Jadwal Kajian, Budaya Sang Pencerah Muslim

Senin, 29 Januari 2018

Doa Basuh Kaki Kiri saat Wudhu

Kaki kiri adalah anggota tubuh terakhir yang dibasuh saat berwudhu. Meratakan air ke seluruh bagiannya minimal dari ujung kuku hingga atas mata kaki merupakan sebuah keharusan. Doa berikut ini dianjurkan dibaca saat membasuh kaki kiri saat berwudhu.

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Doa Basuh Kaki Kiri saat Wudhu (Sumber Gambar : Nu Online)
Doa Basuh Kaki Kiri saat Wudhu (Sumber Gambar : Nu Online)

Doa Basuh Kaki Kiri saat Wudhu

Allâhumma innî a‘ûdzubika an tazilla qadamayya ‘alas shirâti yauma tazillu aqdâmul munâfiqîna fin nâri.

Sang Pencerah Muslim

Artinya, “Wahai Tuhanku, aku berlindung kepadamu dari jatuhnya dua kakiku di atas shirath pada hari berjatuhan kaki semua orang-orang munafiq di dalam neraka,” (Lihat Sayid Utsman bin Yahya, Maslakul Akhyar, Cetakan Al-‘Aidrus, Jakarta). (Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim Jadwal Kajian, Hadits Sang Pencerah Muslim

Minggu, 28 Januari 2018

MTs Futuhiyyah I Gelar Istighotsah Jelang Ujian Nasional

Demak, Sang Pencerah Muslim. Puluhan siswa kelas IX MTs Futuhiyyah 1 Mranggen Demak mengadakan istighotsah bersama sebelum menghadapi UN, Sabtu (3/5) malam. Kegiatan ini didampingi segenap jajaran guru dan pegawai MTs Futuhiyyah 1.

Istighotsah ini merupakan kegiatan rutin tahunan di MTs Futuhiyyah 1 Mranggen. Bertempat di aula sekolah para hadirin mendengarkan pembacaan maulid yang dipimpin salah seorang siswa. Mereka selanjutnya membaca tahlil yang dipandu KH Ahmad Tamziz.

MTs Futuhiyyah I Gelar Istighotsah Jelang Ujian Nasional (Sumber Gambar : Nu Online)
MTs Futuhiyyah I Gelar Istighotsah Jelang Ujian Nasional (Sumber Gambar : Nu Online)

MTs Futuhiyyah I Gelar Istighotsah Jelang Ujian Nasional

Kepala MTs Futuhiyyah 1 Mranggen KH Said Lafif Hakim berpesan kepada seluruh siswa kelas IX untuk senantiasa belajar dan terus belajar. Ia mengimbau para siswanya untuk memanfaatkan waktu yang ada.

Sang Pencerah Muslim

“Di samping belajar, kalian jangan lupa berdo’a. Karena, do’a akan menjadi kekuatan batin bagi kita,” kata Kiai Said dalam sambutannya.

Sang Pencerah Muslim

Pembacaan istighotsah dipimpin langsung H Shodiqin. Acara ini ditutup dengan doa yang dibacakan oleh KH Abdul Basyir Hamzah. (Abdus Shomad/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Pendidikan, Jadwal Kajian Sang Pencerah Muslim

Senin, 15 Januari 2018

NU Struktural untuk Lengkapi NU Kultural

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Dikotomi antara NU struktural dan NU kultural seharusnya tak boleh terjadi lagi jika keduanya bisa memainkan perannya masing-masing dan bersinergi. Ketua PBNU Masdar F. Mas’udi berpendapat bahwa NU struktural yang didirikan oleh KH Hasyim Asy’ari adalah untuk melengkapi NU Kultural.

“NU kultural sudah ada beberapa ratus tahun lalu berkat kerja kekiaian para ulama kita. Jadi NU organisasi yang dibawa oleh Mbah Hasyim untuk melengkapi NU kultural yang sudah berjalan dan akan terus berjalan,” tuturnya kepada Sang Pencerah Muslim beberapa waktu lalu.

Namun demikian, sampai sekarang ini belum ada pembagian peran yang jelas dan sering terjadi redundance dan mengambil oper peran para kyai yang melakukan kerja-kerja kultural sementara kerja-kerja organisasional belum tertangani dengan baik.

NU Struktural untuk Lengkapi NU Kultural (Sumber Gambar : Nu Online)
NU Struktural untuk Lengkapi NU Kultural (Sumber Gambar : Nu Online)

NU Struktural untuk Lengkapi NU Kultural

“Kalau pengurus organisasi mengerjakan ngaji, tahlilan, dibaan, ini sebenarnya mengambil alih fungsi yang dijalankan oleh para kiai secara pribadi-pribadi. Pengurus NU itu kerjanya jangan pengajian umum. Tugasnya menghadiri rapat mengambil keputusan untuk mencapai tujuan tertentu yang dikerjakan dalam waktu tertentu,” imbuhnya.

Kerja NU menurut Direktur Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M) adalah kerja sosial yang tidak bisa dilakuan oleh para individual seperti membimbing umat dalam berbangsa, bernegara, membangun ekonomi umat, kesehatan, dan lainnya.

Sang Pencerah Muslim

“Ini penting karena kebesaran umat ya disitu, dalam realitas kehidupan umatnya. Kalau akidahnya, urusan para ulamanya sebagai pribadi-pribadi, ada atau tidak ada organisasi. Jadi kerja NU itu lain,” tandasnya.

Dikatakannya NU organisasi itu rukunnya kan ada 4, yaitu ada jamaah, ada tujuan bersama, ada kepemimpinan atau pengurus dan ada aturan main yang disepakati bersama. “Yang paling penting adanya jamaah atau warga dan kepemimpinan, tapi yang sekarang ada baru pengurus, lha jamaahnya mana, ya kultural. Ini yang tidak memenuhi standard organisasi. Warga NU organisasi tidak sekedar warga NU kultural, ini tidak memenuhi tujuan Mbah Hasyim,” imbuhnya.

Untuk membuktikan bahwa seseorang menjadi anggota organisasi, harus punya bukti formal seperti Kartanu (Kartu tanda anggota NU), bukan kunut atau tahlilan. “Ini penting sekali. Kalau kunut ya NU kultural bukan organisasi,” katanya.

Sang Pencerah Muslim

Menurut Masdar, terdapat tiga tahapan keanggotaan. Pertama, keanggotaan kultural dengan menjalankan tradisi-tradisi ke-NU-an, kedua keanggotaan formal dengan dibuktikannya memiliki kartu anggota NU dan ketiga keanggotaan efektif yang secara fungsional mendukung kerja-kerja NU.

“Kalau anggota biasa memberi kontribusi iuran, kalau pengurus ya memberi kontribusi keuangan dan tenaga. Ini yang harus dibangun ke depan,” tandasnya. (mkf)



Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Pondok Pesantren, Jadwal Kajian, Nasional Sang Pencerah Muslim

Minggu, 07 Januari 2018

Nasihat Al-Qur’an untuk Keluarga

“Segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan agar kamu menyadari (kebesaran Allah)” begitulah firman Allah dalam surat Adz-Dzariyat ayat 49. Baik makhluk hidup –tumbuhan, hewan dan manusia- maupun makhluk yang tak hidup –magnet, atom dan lainnya- semuanya memiliki pasangan sebagaimana yang Allah telah ciptakan.

Buku Pengantin Al-Quran Kalung Permata buat Anak-anakku merupakan karya dari mufasir kondang Indonesia, M. Quraish Shihab yang diterbitkan pertama kali pada Maret 2007. Buku ini memuat nasihat-nasihat: dimulai dengan bagaimana timbulnya perasaan cinta diantara dua sejoli hingga bagaimana menciptakaan keluarga yang sakinah, mawaddah dan rahmah. Penulis begitu detailnya menguraikan tiap-tiap tahap dalam proses dua insan dalam menapaki sebuah hubungan.

Ada delapan nasihat yang penulis sampaikan dalam buku ini. Nasihat pertama,? tentang hubungan antar manusia. Manusia sebagai zoon politicorn perlu dan harus berinteraksi dengan manusia lainnya -penulis lebih menekankan interaksi antara pria dan wanita- serta bagaimana kiat-kiat dalam memelihara suatu hubungan. Nasihat kedua,? cinta dan kehidupan. Segala sesuatu di dunia ini diciptakan karena cinta kasih Allah SWT; karena cintalah jagat ini dibentangkan, benda-benda langit beredar sesuai dengan garis edarnya, matahari dan bulan memancarkan sinar indahnya, dan karena cintalah kedua insan memadu kasih untuk meraih ridha ilahi, semua itu karena cinta sehingga kehidupan ini ada. Nasihat ketiga, perkawinan dalam Islam. Islam sebagai agama yang rahmat bagi seluruh alam mengatur segala urusan mulai dari yang terkecil sampai yang terbesar termasuk tentang urusan pernikahan.?

Nasihat Al-Qur’an untuk Keluarga (Sumber Gambar : Nu Online)
Nasihat Al-Qur’an untuk Keluarga (Sumber Gambar : Nu Online)

Nasihat Al-Qur’an untuk Keluarga

Nasihat keempat, tali-temali pengikat perkawinan. “Nikah” memiliki arti penyatuan, penyatuan dua insan yang tentunya berbeda secara fisik maupun psikisnya menjadi satu. Untuk itu, menjaga pernikahan sehingga menjadi keluarga yang diidamkan –sakinah, mawaddah dan rahmah- perlu adanya upaya antar kedua belah pihak. Nasihat kelima, memantapkan ikatan perkawinan. Dalam sebuah bahtera rumah tangga haruslah ada dua faktor yang menjadi penentu langgengnya perkawinan tersebut: keseimbangan dan kebersamaan.?

Nasihat keenam, meraih sukses dan kebahagiaan perkawinan. Kesuksesan dan kebahagiaan dalam sebuah perkawinan menjadi impian bagi semua pasangan. Pasangan yang sukses adalah yang mampu mengatasi ketidaksepahaman antar pasangannya. Nasihat ketujuh, keluarga sejahtera. Keluarga merupakan sebuah ‘organisasi’ paling kecil namun memiliki dampak yang luar biasa besarnya dalam kehidupan bermasyarakat. Banyak fungsi keluarga diantaranya fungsi keagamaan, sosial budaya, cinta kasih, melindungi, reproduksi, sosialisasi dan pendidikan, ekonomi, dan pembinaan lingkungan.

Sang Pencerah Muslim

Dan Nasihat terkahir, sepuluh wasiat buat anak-anakku. Sepuluh wasiat tersebut adalah jadikanlah pasangan kita sebagai pusat perhatian, wujudkanlah kepribadian masing-masing sebagai lelaki/perempuan, jangan menabur benih keraguan, pembagian tanggung jawab, lakukan dialog, siapkanlah diri untuk melakukan aneka peranan, nampakkan cinta, romantisme dan kebanggan, keseimbangan ekonomi, perhatian pada keluarga besar dan privasi dan hubungan dengan pihak lain.

Banyak yang mengatakan “semoga menjadi keluarga sakinah, mawaddah dan rahmah” saat ada saudara maupun teman kita yang melangsungkan pernikahan. Namun apakah kita menyadari apa dan bagaimana caranya meraih ‘predikat’ keluarga yang sakinah, mawaddah dan rahmah?

Di buku ini dijelaskan cukup detail makna dari istilah-istilah tersebut dan dijelaskan pula bagaimana menghadirkan keluarga yang dirodloi Ilahi. Sakinah memiliki arti ketenangan dan ketentraman jiwa karena telah bersama dengan ‘kekasih sejatinya’. Di dalam alquran, Allah berfirman bahwa tujuan dari pernikahan adalah “liyaskunu”, supaya tentram atau tenang jiwa-jiwa mereka.?

Sang Pencerah Muslim

Mawaddah tidaklah cukup kalau kita artikan cinta, lebih dari itu. Mawaddah adalah cinta plus yang sejati. Oleh karena itu setiap pasangan yang di hatinya sudah tertanam mawaddah tidak akan memutuskan hubungan dikarenakan hatinya begitu lapang dan kosong dari keburukan-keburukan. Mawaddah tidak datang sendirinya manakala pernikahan dilaksakanan, namun ia butuh diupayakan –seperti bulan madu, menghadapi gejolak, merundingkannya, saling menyesuaikan sifat dan sikap keduanya, meningkatkan kualitas kasih sayang dan memantapkannya- sehingga timbullah mawaddah diantara kita. ?

Sementara rahmah adalah kasih sayang yang timbul dari kalbu. Masing-masing, suami istri, rela bersusah payah demi mendatangkan kebahagiaan dan kebaikan bagi pasangannya serta menolak segala yang mengganggunya. Mawaddah dan rahmah adalah tangga untuk sampai pada sakinah. Dengan demikian, sakinah memiliki tingkatan tertinggi diantara ketiga ketiga istilah tersebut.

Dengan tutur bahasa yang halus, detail, dan sederhana namun mendalam, buku ini sangat mudah dipahami oleh orang awam sekalipun. Buku ini sangat layak dibaca dan bisa menjadi pedoman bagi siapa saja yang ingin membangun keluarga yang sakinah, mawaddah dan rahmah. ? ?

Identitas buku:

Judul : Pengantin Al-Quran: Permata buat Anak-anakku

Penulis : M. Quraish Shihab

Penerbit : Lentera Hati

Tahun Terbit : Cetakan ke-9, Mei 2013

Tebal Halaman : 204 + xii halaman

ISBN : 978-979-9048-46-2

Peresensi: Muchlishon Rochmat, Alumni Perguruan Islam Mathaliul Falah Kajen Pati.

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Jadwal Kajian, Nahdlatul Ulama Sang Pencerah Muslim

Sabtu, 23 Desember 2017

Gelar Aksi, Gusdurian Madura Dengungkan Seruan Moral

Pamekasan, Sang Pencerah Muslim. Belum genap sebulan dideklarasikan, Gusdurian Madura melakukan aksi damai, Senin (22/4). Aksi berisi seruan moral dan kontrak politik demi masa depan Kabupaten Pamekasan tersebut dilangsungkan di area monumen Arek Lancor. Setelah itu, diteruskan istighotsah di Makam Pahlawan di Jalan Panglegur Pamekasan.

Gelar Aksi, Gusdurian Madura Dengungkan Seruan Moral (Sumber Gambar : Nu Online)
Gelar Aksi, Gusdurian Madura Dengungkan Seruan Moral (Sumber Gambar : Nu Online)

Gelar Aksi, Gusdurian Madura Dengungkan Seruan Moral

Dilengkapi dengan sound system, para pemuda pecinta KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) tersebut, menarik perhatian para pengendara sepeda motor maupun kendaraan lainnya. Diiringi dengan shalawat nabi, aktivis Gusdurian menegaskan terkait kesiapannya bekerja sama dengan pemerintah dalam pendampingan keberagamaan. Kesiapan itu, juga menyangkut sosialisasi pendidikan agama di sekolah dan peningkatan pendidikan melalui kajian-kajian ilmiah.

“Aksi ini merupakan murni seruan moral untuk pemerintah baru di Kabupaten Pamekasan yang dilantik hari ini. Kami menghadirkan 3 hal yang diharapkan pemerintah bisa mengamininya. Pertama, meminta pemerintah menciptakan keberagamaan dan toleransi demi terciptanya sikap saling menghargai antar kelompok agama dan aliran. Tujuan besarnya, ialah terteguhkannya tujuan stabilitas nasional,” terang Ketua Umum Gusdurian Madura, Fudholi Nur, M.Fil.

Sang Pencerah Muslim

Kedua, tambahnya, mengadakan pendampingan di kalangan pemuda, siswa, dan masyarakat terkait pendidikan keagamaan, dan sosialisasi nilai-nilai keislaman demi terwujudnya visi misi Kabupaten Pamekasan yang kental keberagamaannya dan perbaikan moral masyarakat.

Sang Pencerah Muslim

“Dan yang ketiga, ialah ketertiban tempat-tempat yang sering dijadikan sarang maksiat dan mengadakan pembinaan agar terwujud masyarakat yang agamis, dinamis dan humanis,” tukasnya.

Pantauan Sang Pencerah Muslim, aksi yang dimulai sekitar pukul 10.00 itu berakhir saat azan Zuhur berkumandang. Tak hanya berorasi, mereka juga menggelar istighotsah di Makam Pahlawan Pamekasan. Tujuannya tiada lain untuk mengenang dan mengingat peran serta para pejuang negeri ini.

Massa Gusdurian tampak khusu’. Tak hanya mereka yang melakukan istighasah. Para polisi yang mengawal aksi tersebut, turut serta melakukan istighasah. Usai istighotsah, mereka mengakhiri aksi dengan kembali ke sekretariat Gusdurian Madura di Jalan Kemuning Pamekasan.

Alhamdulillah, aksi yang kami lakukan sesuai dengan apa yang diharapkan bersama. Tidak ada kendala di lapangan. Pak polisi mendampingi kami sedari awal. Bahkan, juga ikut istighotsah,” ungkap Moh Anas Farhan, Ketua Gusdurian Pamekasan.

Sementara itu, di luar aksi Gusdurian Madura, tersebar isu miring. Aktivis Gusdurian Madura dikabarkan bentrok dengan para aktivis pro Anas Urbaningrum yang hadir ke Pamekasan. Padahal, kejadian tersebut tidak menimpa aktivis Gusdurian. Melainkan, terjadi pada para aktivis yang sedang melakukan aksi bersamaan.

Mereka adalah aktivis Kesatuan Aksi Lintas Masyarakat (KALAM), Gerakan Pemuda Ronggo Sukowati (GPRS), Stuan Aksi Mahasiwa Revolusi (SAMAR), dan Barisan Mahasiswa Merdeka (BMM). Mereka tergabung dalam Masyarakat Pamekasan Menggugat (MPM). Sebagaimana namanya, MPM menggugat kehadiran Anas dan Soekarwo ke Pamekasan.

Gugatan mereka ialah terkait status tersangka Anas dalam kasus Hambalang. Oleh KPK, Anas sudah ditetapkan sebagai tersangka. “Karenanya, kami tak sudi kesucian Kabupaten Pamekasan ini diinjak oleh Anas yang jelas-jelas koruptor,” tekan korlap aksi, Zaini Wer Wer.

Dikatakan oleh Wer Wer, Anas Urbaningrum merupakan sosok pemuda cerdas yang tidak pantas diteladani. Menurutnya, perilaku koruptif yang melekat dalam dirinya menunjukkan kejelakan yang patut disayangkan.

“Kami sebagai masyarakat Pamekasan sangat tidak terima dengan kehadiran Anas dan Soekarwo. Kami sangat alergi terhadap koruptor dan pengkhianat bangsa ini. Anas terjerat kasus korupsi Hambalang, dan Soekarwo pengkhianat karena mengabaikan pembangunan di Madura,” tekan korlap lainnya, Moh Elman dengan suara bergetar.

Redaktur    : A. Khoirul Anam

Kontributor: Hairul Anam

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Jadwal Kajian, Pendidikan Sang Pencerah Muslim

Kamis, 14 Desember 2017

Gus Dur Desak Pemerintah Segera Selesaikan Kasus Lapindo

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mendesak pemerintah segera menyelesaikan kasus lumpur Lapindo. Menurutnya, yang harus diprioritaskan pemerintah adalah upaya mencari penyelesaian musibah dan membantu meringankan derita masyarakat yang menjadi korban secara cepat dan efisien, bukan status bencananya.

"Kalau mau menetapkan sebagai bencana alam, cantolan (baca: dasar, Red) hukumnya apa?," kata Gus Dur kepada wartawan di kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Jumat (9/3).

Karena itu, Gus Dur juga menyatakan ketidaksetujuannya pada Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB) DPR RI yang meminta pemerintah menetapkan status bencana nasional pada musibah semburan lumpur panas di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, tersebut.

Gus Dur Desak Pemerintah Segera Selesaikan Kasus Lapindo (Sumber Gambar : Nu Online)
Gus Dur Desak Pemerintah Segera Selesaikan Kasus Lapindo (Sumber Gambar : Nu Online)

Gus Dur Desak Pemerintah Segera Selesaikan Kasus Lapindo

Bahkan, Ketua Umum Dewan Syura DPP PKB itu menyatakan permintaan penetapan status bencana nasional itu bukan suara resmi FKB, melainkan pendapat pribadi ketuanya, Ida Fauziah.

"DPP PKB berpendapat, prioritas utama yang harus dilakukan oleh pemerintah adalah mencari penyelesaian atas musibah maupun membantu meringankan beban yang diderita masyarakat korban musibah lumpur panas Lapindo secara cepat dan efisien," katanya.

Dengan demikian, menurut Gus Dur, surat FKB yang dikirim pada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang isinya meminta ditetapkannya bencana lumpur Lapindo sebagai bencana alam juga gugur dengan sendirinya. Apalagi surat itu tidak dikonsultasikan dengan DPP PKB.

Sang Pencerah Muslim

Pada kesempatan itu Gus Dur meminta PT Lapindo Brantas Inc. memegang teguh komitmennya untuk mencari solusi bagi upaya penghentian semburan lumpur panas maupun pemberian ganti rugi yang layak kepada masyarakat korban Lumpur secepatnya.

Gus Dur juga mendukung upaya sertifikasi untuk memudahkan proses pengembalian hak atas tempat tinggal warga masyarakat korban dengan menggunakan rujukan legal pertanahan seperti Letter C dan Petok D bagi penerbitan sertifikasi.

Untuk itu, mantan Ketua Umum PBNU itu meminta kerjasama semua aparat, baik pemerintah daerah maupun Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk memudahkan proses tersebut.

Gus Dur juga mendukung program pemindahan penduduk beserta ganti rugi bagi penyelesaian masalah Perumahan Tanggulangin Anggun Sejahtera (TAS) dan mendesak pemerintah sesegera mungkin memfasiliasi dialog dengan warga sehingga tercapai penyelesaian yang adil bagi semua.

Sang Pencerah Muslim

Pada kesempatan itu Gus Dur juga mendesak pemerintah untuk segera memulihkan kondisi perekonomian Sidoarjo dan Jawa Timur dengan menyegerakan pembangunan kembali infrastruktur utama dan strategis yang rusak akibat musibah lumpur tersebut.

"Untuk mencapai maksud tersebut, maka saya dan beberapa tokoh LSM seperti Wardah Hafidz dan Romo Sandyawan akan memimpin upaya mencapai maksud tersebut," kata Gus Dur.

Sementara itu, Koordinator Urban Poor Consortium (UPC) Wardah Hafidz menambahkan, segala pengeluaran yang dikeluarkan pemerintah terkait musibah lumpur Lapindo harus dicatat sebagai piutang yang harus ditagihkan ada PT Lapindo Brantas Inc. (rif)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Jadwal Kajian, Meme Islam Sang Pencerah Muslim

Rabu, 13 Desember 2017

Sempat Tertinggal, Al Kahfi Jinakkan Nurul Khaerat 4-1

Bandung, Sang Pencerah Muslim

Tim asal Kebumen, Al Kahfi menunjukkan mental permainan yang tangguh saat menundukkan perlawanan Nurul Khaerat Lil Muhibbin. Sempat ketinggalan terlebih dulu, Al Kahfi membalikkan keadaan dengan skor meyakinkan, 4-1. Laga putaran akhir babak grup Liga Santri Nusantara (LSN) ini digelar pada pagi hari, 25 Oktober 2017, di Stadion Lodaya, Bandung.

Sempat Tertinggal, Al Kahfi Jinakkan Nurul Khaerat 4-1 (Sumber Gambar : Nu Online)
Sempat Tertinggal, Al Kahfi Jinakkan Nurul Khaerat 4-1 (Sumber Gambar : Nu Online)

Sempat Tertinggal, Al Kahfi Jinakkan Nurul Khaerat 4-1

Babak pertama pertandingan berjalan kurang menarik dan minim peluang. Kedua tim sama-sama gagal menunjukkan bentuk permainan terbaik. Baik Al Kahfi yang berseragam strip biru putih,maupun Nurul Khairat yang memakai kostum hjau hitam, sepertinya sempat kesulitan beradaptasi dengan permukaan rumput lapangan sintetik di  Stadion Lodaya yang membuat bola bergulir lebih cepat. Sampai peluit wasit mengakhiri babak pertama, kedua tim gagal membobol gawang lawan.

Di babak kedua, pertandingan berjalan jauh lebih baik. Gol cepat Nurul Khaerat pada menit 36 memecahkan skor kacamata sekaligus memaksa Al Kahfi memberikan perlawanan lebih kuat. Gol pertama ini bermula dari tusukan pemain Nurul Khaerat di depan kotak penalti lawan. Para pemain Al Kahfi yang terlalu berkonsentrasi pada bola, gagal mengantisipasi operan pemain lawan di sisi kiri pertahan. Dari sisi kiri pertahanan lawan, pemain Nurul Khaerat memberi umpan silang mendatar yang disambut dengan tendangan dari jarak dekat. 0-1 untuk Nurul Khaerat.

Sang Pencerah Muslim

Al Kahfi yang tersengat gol lawan membalas pada menit ke-49 Gol ini bermula dari pemain sayap kiri Al Kahfi yang memenangkan duel dengan bek kanan lawan. Ia berlari bebas dan mengirim operan datar ke kotak penalti lawan. Penyerang yang dioper dengan cerdik mengelabui pengawalnya dengan mengoper bola ke sebelah kanan, di mana Kampten tim Bayu Aji berdiri tanpa kawalan. Dengan tenang pemain bernomor 12 ini mengirim bola datar yang tak bisa dijangkau kiper lawan.

Pada menit ke-61 Al Kahfi membalikkan keadaan lewat gol kedua mereka yang memanfaatkan kesalahan lini belakang lawan. Kegagalan komunikasi antara kiper dan bek Nurul Khairat dalam mengantisipasi serangan membuat bola justru jatuh ke kaki sayap Al Kahfi Rahmat S yang tinggal berhadapan dengan gawang kosong. 2-1

Sang Pencerah Muslim

Menit ke-65 Al Kahfi menambah keunggulan menjadi 3-1 lewat tendangan penyerang Sahrul M dari dalam kotak penalti. Beberapa menit kemudian, gol Al Kahfi yang bermula dari umpan terobosan, dicetak oleh Faozan, menggenapi skor akhir menjadi 4-1. Skor ini bertahan sampai pertandingan usai.

Pelatih Nurul Khairat, Kamaludin, mengakui bahwa lawannya secara teknik lebih kuat dan mampu memanfaatkan kelemahan di lini belakang tim asuhannya.

“Pemain kami memang secara teknik kalah. Semoga ini bisa jadi pengalaman buat anak-anak agar di Liga Santri selanjutnya bisa lebih baik,” kata kamal usai pertandingan.

Sementara Pelatih Al Kahfi, Supriyanto, mengaku puas dengan hasil akhir pertandingan, meskipun pemainnya sempat kesulitan beradaptasi dengan lapangan rumput sintetis.

“Ini pengalaman pertama kami (bermain di rumput sintetik), jadi sempat kesulitan. Tapi anak-anak staminanya lebih kuat dan mentalnya juga bagus. Saya melihat kelemahan lawan di lini belakanga, karenanya saya instruksikan tim untuk terus menekan,” kata Supriyanto. (Ahmad Makki/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Kiai, Jadwal Kajian, Halaqoh Sang Pencerah Muslim

Jumat, 08 Desember 2017

Imam Nahrawi: Pelajar NU Harus Sejahtera Lahir Batin

Brebes, Sang Pencerah Muslim. Menteri Pemuda dan Olahraga RI Imam Nahrawi mengajak pelajar NU untuk mensejahterakan diri secara lahir dan batin. Kesejahteraan tersebut bisa terwujud kalau dilandasi tekad mempertahankan kemandirian dan kreativitas baik secara pribadi maupun organisasi.

“Kalau tidak sejahtera secara lahir batin, maka yang timbul hanya pemikiran dan langkah negatif yang membawa kerusakan di muka bumi,” ujar Imam saat sambutan pembukaan Konferensi wilayah (Konferwil) XV IPNU dan Konferwil XIV IPPNU Provinsi Jawa Tengah, di pondok pesantren Assalafiyah Luwungragi, Brebes, Senin (12/12) malam.

Imam Nahrawi: Pelajar NU Harus Sejahtera Lahir Batin (Sumber Gambar : Nu Online)
Imam Nahrawi: Pelajar NU Harus Sejahtera Lahir Batin (Sumber Gambar : Nu Online)

Imam Nahrawi: Pelajar NU Harus Sejahtera Lahir Batin

Sejahtera itu, lanjut ? Menpora, bila kondisi pribadi maupun organisasi menjadi lebih baik. Anak anak IPNU dan IPPNU harus menjadi kaya secara ekonomi maupun skill. Maka program-program dan realisasinya harus yang memberdayakan umat agar mandiri secara ekonomi. Kejahatan, sparatisme, dan perilaku menyimpang lainnya karena Mereka belum sejahtera secara lahir batin.

“Sekecil apa pun, gerakan ekonomi harus kita berdayakan, ekonomi kreatif,” ungkitnya.

Contoh kecil, kata Menpora, para pedagang telor asin di Brebes melakukan langkah kreatif dengan memberi warna warni telor asin. Ada yang merah, kuning, hijau, bahkan pink. “Kita ini bangsa yang kreaitf, satu telor aja bisa banyak warna dan rasa,” tuturnya mengisahkan pengalamannya membeli telor asin warna warna karena dia tertarik dan penasaran.

Kata Imam, semua tahu kalau Indonesia bumi yang kaya raya. Hanya saja yang mengolah dan memanfaatkan sebagian oleh pihak asing. Pelajar NU harus bertekad kuat untuk menjadi tuan di negeri sendiri. Kita bisa kuatkan karakter kedisiplinan, kerja keras, untuk kemenangan ekonomi masa depan Indonesia.

Sang Pencerah Muslim

“Kita pasti bisa, bukankah awal berdirinya NU juga merupakan perkumpulan para saudagar?” ajaknya penuh semangat.

Sang Pencerah Muslim

Untuk menjadi Negara maju, lanjutnya, Indonesia membutuhkan pengusaha muda. Tahun 2015, pengusaha Indonesia total hanya 1,65 persen. Sementara pengusaha muda hanya berkisar antara 0,8 sampai 1,4 persen.?

Sayangnya, di tengah kondisi demikian, banyak kalangan muda yang justru tergilas akibat kurang produktif. Masa muda banyak digunakan untuk hal hal negatif seperti tawuran, mengkonsumsi narkoba, seks bebas, mania sosmed dan lain-lain.

“Anak anak NU, jangan termakan sosmed, tapi bisa memanfaatkan sosmed tersebut untuk peningkatan kemajuan potensi diri dan organisasi. Jangan sekali kali pasang status galau di facebook. Harus bersemangat, gelorakan semangat juang untuk NKRI,” ujarnya.?

Kita bisa membayangkan, bagaimana Kiai Hasyim Asy Ari bisa mengumpulkan seluruh kiai se Indonesia sementara saat itu belum ada handphone. “Tentu, ada kekuatan batin dan keikhlasan yang mendasari pendiri NU, untuk mendirikan dan menyatukan NKRI,” pungkasnya.

Pembukaan ditandai dengan pemukulan gong oleh Menpora, didampingi Pengasuh Pesantren Assalafiyah Luwungragi Brebes yang juga Rois PBNU KH Subhan Makmun, Wakil Gubernur Jateng Heru Sudjatmoko, Plt Bupati Brebes Budi Wibowo, Pengurus PW NU dan Ketua PC NU Brebes KH Athoillah Syatori. (wasdiun/abdullah alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Jadwal Kajian Sang Pencerah Muslim

Selasa, 05 Desember 2017

Rais Syuriyah PBNU Ingatkan Pemimpin 4 Pesan Sunan Giri

Pringsewu, Sang Pencerah Muslim

Pada hakikatnya kepemimpinan atau jabatan bukanlah keistimewaan tetapi amanah yang harus dipertanggungjawabkan; bukan kesewenangan untuk bebas bertindak, tetapi kesediaan untuk melayani, kesiapan dalam kepeloporan dan keteladanan.

Demikian kata Rais Syuriyah PBNU KH Ahmad Ishomuddin menjelaskan hakikat dari sebuah kepemimpinan, Senin (08/02/16).

Rais Syuriyah PBNU Ingatkan Pemimpin 4 Pesan Sunan Giri (Sumber Gambar : Nu Online)
Rais Syuriyah PBNU Ingatkan Pemimpin 4 Pesan Sunan Giri (Sumber Gambar : Nu Online)

Rais Syuriyah PBNU Ingatkan Pemimpin 4 Pesan Sunan Giri

Ia mengingatkan para individu yang menjadi pemimpin dengan Hadits Nabi yang menyatakan bahwa jabatan adalah amanah yang apabila mereka tidak menunaikannya dengan baik, ditambah lagi jabatan tersebut bukanlah haknya, maka kenistaan dan penyesalanlah yang akan didapatinya di kemudian hari.

Sang Pencerah Muslim

"Pemimpin ibarat kalbu (hati) di tengah anggota tubuh. Jika kalbu baik, maka baiklah masyarakat di sekitarnya. Demikian juga sebaliknya," tulis Gus Ishom, begitu ia biasa dipanggil, di dinding akun facebooknya.

Sang Pencerah Muslim

Ia menegaskan bahwa pemimpin adalah penguat bagi semua yang lemah, tempat berlindung bagi semua yang takut, pelurus bagi semua yang bengkok, penerang bagi semua yang berada dalam kegelapan dan penunjuk jalan bagi mereka yang tersesat.

"Pemimpin itu seperti ibu yang penyayang dan penuh perhatian terhadap buah hatinya. Berani menahan kantuk bila anaknya tidak tidur apalagi sakit. Dibelainya saat disusukan dan disapihnya dengan berat hati. Seorang ibu bergembira memandang kebugarannya dan bersedih mendengar keluhannya " Ia mencontohkan ibarat seorang pemimpin.

Gus Ishom juga mengibaratkan bahwa pemimpin itu seperti seorang ayah yang juga amat kasih untuk anaknya. Berani berkorban waktu, harta, tenaga, jiwa dan bahkan raga demi kesuksesan anak-anaknya.

Setiap pemimpin sebagai manusia memiliki kekurangan dan kelemahan. "Oleh karena itu, dalam mencapai tujuan bersama sang pemimpin harus mau bekerja sama dan pandai memilih orang yang bersedia membantunya dengan baik. Jangan dipilih karena kedekatan dan loyalitasnya semata, karena dua hal itu sanggup meruntuhkannya," sarannya.

Dalam kesempatan tersebut Gus Ishom juga mengingatkan kita semua akan ajaran Raden Ainun Yaqin atau Sunan Giri, salah seorang Wali Songo, yang tertulis dibatu nisan makamnya tentang 4 pedoman hidupnya.

Pertama, wenehana mangan marang wong kang luwe atau berilah makan pada mereka yang lapar. Kedua, wenehana sandangan marang wong kang wuda atau berilah pakaian pada mereka yang telanjang). Ketiga, wenehana payung marang wong kang kudanan atau berilah payung pada mereka yang kehujanan. Terakhir, wenehana teken marang wong kang wuta atau berilah tongkat pada mereka yang buta. (Muhammad Faizin/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Warta, Jadwal Kajian Sang Pencerah Muslim

Rabu, 04 Oktober 2017

Hukum dan Tata Laksana Shalat Idul Fitri

Hukum shalat id, baik idul fitri maupun idul adha adalah sunnah muakkadah dan sangat dianjurkan untuk dilaksanakan secara berjamaah. Hukum ini berlaku untuk semua muslim dan muslimah baik yang modis maupun yang sederhana. Demikian diterangkan dengan jelas dalam kitab "Fathul Qarib".

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. Shalat dua hari raya (idul fitri dan idul adha) adalah sunnah muakkadah bagi orang yang ada di rumah maupun diperjalanan, merdeka maupun hamba sahaya, laki-laki maupun perempuan baik yang cantik maupun yang tidak modis.

Hukum dan Tata Laksana Shalat Idul Fitri (Sumber Gambar : Nu Online)
Hukum dan Tata Laksana Shalat Idul Fitri (Sumber Gambar : Nu Online)

Hukum dan Tata Laksana Shalat Idul Fitri

Adapun bacaan niatnya adalah:

Sang Pencerah Muslim

? ? ? ? ? ? ? ?. Aku niat shalat idul fitri dua rakaat (ma’mum) karena Allah.

Sang Pencerah Muslim

Untuk rakaat pertama bertakbir sebanyak tujuh kali selain takbiratul ihram. Dan di setiap takbir membaca:

? ? ? ? ? ? ? ? ?. Dan dilanjutkan dengan surat al-fatihah dan membaca surat. Kemudian bertakbir lagi lima kali pada rakaat kedua selain takbiratul qiyam.

Perbedaan shalat id engan shalat lainnya adalah adanya khotbah setelah pelaksanaan shalat dua rakaat, dan dalam shalat id ini tidak diperlukan adzan maupun iqamat. Demikian keterangan dari Jabir sesuai yang dilihatnya pada zaman Rasulullah saw.

Sahabat Jabir berkata “saya pernah melaksanakan shalat id bersama Rasulullah saw, beliau melaksanakan shalat sebelum khutbah tanpa adzan dan iqamat.

(red. Ulil H)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Jadwal Kajian, Nahdlatul Ulama, News Sang Pencerah Muslim

Minggu, 20 Agustus 2017

Muslimat NU Desak Pemerintah Segera Bentuk BRR Lumpur

Surabaya, Sang Pencerah Muslim. Pimpinan Pusat (PP) Muslimat NU mendesak pemerintah untuk segera membentuk Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Lumpur, seperti halnya BRR Aceh dalam menangani tsunami selama empat tahun.

"Yang penting adalah menyelamatkan rakyat, lingkungan, dan infrastruktur yang terkait roda perekonomian di Jatim," ujar Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa usai berbicara pada pembukaan Hari Lahir (Harlah) ke-61 Muslimat NU di Surabaya, Jumat.

Muslimat NU Desak Pemerintah Segera Bentuk BRR Lumpur (Sumber Gambar : Nu Online)
Muslimat NU Desak Pemerintah Segera Bentuk BRR Lumpur (Sumber Gambar : Nu Online)

Muslimat NU Desak Pemerintah Segera Bentuk BRR Lumpur

<p>Dalam acara yang dihadiri Deputi Menteri KLH Bidang Komunikasi dan Pemberdayaan Masyarakat, Sudaryono, ia mengemukakan badan khusus itu sudah sangat mendesak untuk dideklarasikan agar proses pemulihan cepat terjadi.

"Kalau selama ini Timnas seperti tidak melakukan apa-apa, saya kira hal itu karena Timnas memang tidak dilengkapi dengan `alat` untuk operasional, sehingga sulit bekerja," tegasnya.

Oleh karena itu, katanya, BRR sangat mendesak dibentuk untuk korban lumpur di kawasan eksplorasi Lapindo, karena BRR akan dapat bekerja secara operasional.

"Seperti BRR di Aceh yang dapat bekerja secara operasional, karena diberi back-up pemerintah seperti dalam masalah dana yang diambilkan dari APBN," ungkapnya.

Sang Pencerah Muslim

Tentang peran Lapindo, katanya, Lapindo tetap harus memperhitungkan ganti rugi yang perlu ditanggung. "Jadi, pemerintah bertugas melindungi rakyat, sedang Lapindo membayar ganti rugi," ucapnya.

Dalam kesempatan itu, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur Dr KH Ali Maschan Moesa MSi juga mendesak pemerintah untuk segera membentuk BRR seperti BRR Aceh.

"Masyarakat menilai penanganan lumpur Lapindo selama ini masih bersifat main-main. Bahkan Tim Nasional (Timnas) yang dibentuk dengan Keppres juga gagal," ujarnya di sela-sela acara itu.

Menurut Doktor bidang Ilmu Sosial dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya itu, Timnas sudah tak memiliki kekuatan, karena pemerintah jangan main-main lagi, tapi pemerintah harus menangani lumpur di Porong itu dengan membentuk BRR seperti di Aceh.

Sang Pencerah Muslim

Pengasuh Pesantren Luhur Al-Husna, Jemurwonosari, Surabaya itu menyatakan, BRR Lumpur nantinya dapat merancang konsep yang jelas dalam menangani luapan lumpur panas dengan program jangka pendek dan jangka panjang. (ant/sbh)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Pesantren, Pondok Pesantren, Jadwal Kajian Sang Pencerah Muslim

Kamis, 16 Februari 2017

GP Ansor Boyolali Bantu Warga Korban Banjir di Sukoharjo

Boyolali, Sang Pencerah Muslim


Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Boyolali, menyerahkan sejumlah bantuan untuk korban banjir di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

Penyerahan bantuan tersebut langsung dilakukan secara simbolis oleh Ketua PC GP Ansor dan Kasatkorcab Banser Boyolali, kepada perwakilan Ansor-Banser setempat yang ikut menjadi relawan.

Kepada Sang Pencerah Muslim, Ketua PC GP Ansor Boyolali, Choiruddin Ahmad, mengatakan pemberian bantuan terwujud dari upaya bersama dari para kader Ansor dan Banser di Boyolali. “Semoga dapat meringankan beban mereka yang tertimpa musibah," ujar Choiruddin, Sabtu (24/12).

GP Ansor Boyolali Bantu Warga Korban Banjir di Sukoharjo (Sumber Gambar : Nu Online)
GP Ansor Boyolali Bantu Warga Korban Banjir di Sukoharjo (Sumber Gambar : Nu Online)

GP Ansor Boyolali Bantu Warga Korban Banjir di Sukoharjo

Bantuan yang diberikan kepada masyarakat ini merupakan partisipasi dan bantuan, dari seluruh sahabat Ansor, termasuk dari Anak Cabang. “Sebagian dari mereka bahkan ada yang mengadakan aksi sosial untuk penggalangan dana bagi para korban banjir ini,” kata dia.

Choiruddin menambahkan, dana yang terkumpul kemudian dibelikan sembako untuk diserahkan kepada korban banjir.

"Kami harap masyarakat tak melihat jumlah bantuan yang kami berikan, tapi ketulusan dan kepedulian kami," tuturnya. (Ajie Najmuddin/Abdullah Alawi)

Sang Pencerah Muslim

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim Pendidikan, Jadwal Kajian, Halaqoh Sang Pencerah Muslim

Selasa, 10 Januari 2017

Sukses Konfercab, Panitia Ziarahi Makam Wali dan Pendiri NU

Blitar, Sang Pencerah Muslim. Sukses menyelenggarakan Konferensi Cabang (Konfercab) NU Kabupaten Blitar, panitia mengadakan acara syukuran dengan cara ziarah ke makam para wali dan tokoh NU se Jawa Timur. 

Ziarah akan diawali dari Makam Pendiri NU, KH Hasyim Asy’ary, Tebuireng, Jombang, Sunan Derajat di Lamongan, Sunan Giri, di Gresik, Sunan Ampel di Ampel Surabaya dan ke Troloyo, Mojokerto. Ziarah akan dilaksanakan 8-9 Januari 2013.

Sukses Konfercab, Panitia Ziarahi Makam Wali dan Pendiri NU (Sumber Gambar : Nu Online)
Sukses Konfercab, Panitia Ziarahi Makam Wali dan Pendiri NU (Sumber Gambar : Nu Online)

Sukses Konfercab, Panitia Ziarahi Makam Wali dan Pendiri NU

Alhamdulillah. Kita telah berhasil melaksanakan tugas dengan baik. Baik penyelenggaraan maupun hasil,’’ ujar Ketua Panitia Drs Masduki, kepada Sang Pencerah Muslim, Kamis (3/1) pagi.

Sang Pencerah Muslim

Menurut Masduki, keberhasilan panitia dalam melaksanakan tugas ini, tidak lepas dari kesungguhan dan keihlasan semua pihak untuk membantu lancarnya penyelenggaraan Konfecab NU tahun ke XVI, mulai dari panitia lokal, yakni keluarga besar Pesantren Mambaul Hikam Mantenan, Udanawu.

MWCNU Udanawu beserta  Banomnya, seluruh pengurus NU Kabupaten Blitar beserta Banomnya juga telah berpartisipasi mensukseskan Konfercab. Bantuan para donatur khususnyaPemda Kabupaten Blitar juga menjadi kunci sukses. “Keberhasilan ini merupakan keberhasil tim. Karena mendapat ridho Alloh SWT,’’ katanya. 

Sang Pencerah Muslim

Seperti diwartakan sebelumnya, PCNU Kabupaten Blitar telah berhasil menggelar Konfrensi Cabang NU Kabupaten Blitar ke XVI. Acaara berlangsung  pesantren Mambaul Hikam Mantenan Udanawu. Terpilihnya sebagai nahkoda baru organisasi keagamaan terbedar di tanah iar ini adalah KH Imam Sugrowardi sebagai rais syuriyah NU dan KH Masdain Rifai, sebagai ketua tanfidziyah NU.

Saat itu serangkaian acara dilakukan panitia untuk mendukung acara lima tahunan itu. Mulai dari halaqoh, bazaar ekonomi NU, pawai ta’aruf dan menghadirkan Habib Syech saat acara pembukaan.

Redaktur    : A. Khoirul Anam

Kontributor: Imam Kusnin

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Cerita, Jadwal Kajian Sang Pencerah Muslim

Jumat, 09 September 2016

Ceker Ayam Turunkan Kolesterol

Gus Dur punya satu kebiasaan unik, setiap dia datang ke Kota Solo, tak lupa untuk mampir ke warung makan Gudeg Ceker Ayam di daerah Margoyudan.

“Beliau belum kerso tidur dan istirahat kalau belum dahar ceker ayam Margoyudan dan ngunjuk wedang jahe-nya Mbah Wir yang biasanya dibawakan Mas Didik Gunawan, suaminya Bu Faridah Budi Astuti,” kata Ketua Gusdurian Solo, Hussein Syifa berkisah.

Pernah suatu ketika, dalam kunjungannya ke tempat tersebut, saat makanan sudah tersaji, Gus Dur mempersilakan yang lain untuk segera menikmati kuliner khas Solo itu.

Ceker Ayam Turunkan Kolesterol (Sumber Gambar : Nu Online)
Ceker Ayam Turunkan Kolesterol (Sumber Gambar : Nu Online)

Ceker Ayam Turunkan Kolesterol

“Monggo cekeripun didahar. Ceker ini bisa menurunkan kolesterol lho," kata Gus Dur.

"Mosok enggih Gus, ceker kok menurunkan kolesterol?" tanya Hussein.

"Maksudnya, menurunkan kolesterol dari perut ke kaki. Monggo, dirahapi (dinikmati) setelah itu diratapi,” jawab Gus Dur, sembari kemudian menggigit ceker kesukaannya itu. (Ajie Najmuddin)

Sang Pencerah Muslim

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim Kajian Islam, Jadwal Kajian Sang Pencerah Muslim

Rabu, 21 Oktober 2015

Indonesia Bisa Jadi Pemimpin Negara Muslim

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Konferensi Asia Afrika yang diselenggarakan di Bandung pada 60 tahun lalu terbukti mampu membebaskan sejumlah negara dari kolonialisme. Peringatan KAA yang baru saja diselenggarakan diharapkan mampu menyelesaikan berbagai persoalan di Asia Afrika, salah satunya isu Palestina.

Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj berpendapat, Indonesia berpeluang menjadi pemimpin dunia Muslim yang yang mayoritas tinggal di kawasan Asia dan Afrika yang saat ini masih menghadapi sejumlah isu krusial. Islam Indonesia terbukti ramah dan santun, melindungi minoritas dan mampu menyelesaikan berbagai persoalan dengan dialog, bukan cara-cara kekerasan.

Indonesia Bisa Jadi Pemimpin Negara Muslim (Sumber Gambar : Nu Online)
Indonesia Bisa Jadi Pemimpin Negara Muslim (Sumber Gambar : Nu Online)

Indonesia Bisa Jadi Pemimpin Negara Muslim

“Diplomasi internasional Indonesia dalam membela kepentingan umat Islam harus ditingkatkan,” katanya, Sabtu.

Sang Pencerah Muslim

Ia mengapresiasi pendangan Presiden Jokowi tentang pentingnya tata dunia baru dengan pentingnya melakukan perombakan dalam struktur PBB atau penyelesaian persoalan Palestina.?

Sang Pencerah Muslim

“Dulu kita menghadapi kolonialisme, kini sekarang kita menghadapi hegemoni negara besar,” katanya.

Ia menjelaskan, bisa dilihat dengan jelas, jika negara-negara kecil membuat kesalahan, maka segera saja dikeroyok, tetapi kalau negara besar membuat kesalahan, dibiarkan saja.?

Contohnya adalah, serangan Amerika Serikat ke Irak tanpa mandat PBB yang sampai sekarang masih meninggalkan luka mendalam berupa konflik antara kelompok Sunni dan Syiah dan belakangan merebaknya ISIS.

Tentu saja, disamping adanya faktor luar, upaya perbaikan internal diantara umat Islam sendiri sangat penting guna mencegah konflik, apalagi ada yang gampang sekali diadu oleh orang luar.?

“Betapa mubadzirnya nyawa umat Islam atau nyawanya bangsa Arab. Israel dengan tenangnya melihat konflik di Arab. Dia sendiri akan semakin kuat.”

Islam Indonesia, terbukti mampu melindungi kelompok minoritas. Sementara, beberapa negara besar yang menggembar-gemborkan persamaan hak, ternyata tidak memberikan hak yang memadai kepada Muslim.?

“Betapa naifnya di Perancis, penduduk Muslimnya sekitar 10 persen, tetapi tidak mendapatkan libur Idul Fitri,” katanya memberi contoh. (mukafi niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Jadwal Kajian Sang Pencerah Muslim

Senin, 17 November 2014

Jokowi Presiden, Ternyata Sudah Diramalkan Gus Dur

Momentum pemilihan presiden (pilpres) sudah berlalu. Terpilihlah nama Joko Widodo atau Jokowi sebagai presiden baru. Namun, siapa sangka peristiwa terpilihnya Jokowi menjadi presiden ini, ternyata pernah diramalkan Gus Dur 8 tahun silam.

Saat itu Gus Dur bersama sejumlah tokoh agama mengadakan pertemuan di Solo.

“Saya masih ingat tanggalnya, 8 Januari 2006, Gus Dur hadir di Solo dalam acara “Njejegake Sakaguru Nusantara” (Menegakkan Kembali Sokoguru Nusantara) untuk menyampaikan orasi, pandangan-pandangannya dari berbagai perspektif, terutama dalam bidang politik,” tutur Koordinator Gusdurian Jawa Tengah, Husein Syifa kepada Sang Pencerah Muslim, beberapa waktu lalu.

Jokowi Presiden, Ternyata Sudah Diramalkan Gus Dur (Sumber Gambar : Nu Online)
Jokowi Presiden, Ternyata Sudah Diramalkan Gus Dur (Sumber Gambar : Nu Online)

Jokowi Presiden, Ternyata Sudah Diramalkan Gus Dur

Husein mengisahkan, sebelum acara orasi, Gus Dur mampir di Loji Gamdrung, rumah dinas Walikota Solo untuk melakukan dialog bersama para tokoh di antaranya KH Moeslim Rifa’i Imampuro (Mbah Liem), dan Jokowi yang ketika itu baru sekitar 6 bulan menjabat Walikota Solo.

Dalam sebuah diskusi ringan yang melibatkan banyak tokoh tersebut, tiba-tiba Mbah Liem menepuk pundak Gus Dur sambil berkata, “Njenengan harus jadi presiden lagi Gus?”

Mboten ngaten (tidak begitu), Mbah,” jawab Gus Dur.

Kemudian Gus Dur melanjutkan perkataanya. “Siapapun yang dikehendaki rakyat, termasuk Pak Jokowi ini, kalau dia jadi Walikota yang bagus, kelak juga bisa jadi presiden!”

Sang Pencerah Muslim

Waktu itu Jokowi disebut sebagai calon gubernur pun belum.

Jokowi, yang disebut namanya oleh Gus Dur hanya tersenyum. Dipikirnya hanya bercanda Gus Dur ini. Namun, nyatanya ucapan Gus Dur itu berbuah kenyataan. Walikota Solo itu kini benar-benar jadi Presiden Indonesia. (Ajie Najmuddin/Anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim Jadwal Kajian Sang Pencerah Muslim

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Sang Pencerah Muslim sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Sang Pencerah Muslim. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Sang Pencerah Muslim dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock