Tampilkan postingan dengan label AlaSantri. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label AlaSantri. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 03 Februari 2018

Menag Bertemu Menteri Haji Saudi Bicarakan Pelayanan

Jakarta, NU.Online
Menteri Agama, Said Agil Al Munawar mengadakan pertemuan dengan Menteri Haji Saudi, Amin Madani, untuk berbicara seputar pelayanan pemerintah Saudi terhadap jamaah haji Indonesia di kantor menteri haji Saudi, Jeddah, Minggu (8/2), seperti dilaporkan situs Informasi Haji di Jakarta, Senin.

Pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam itu juga dihadiri oleh Dirjen BPIH Taufiq Kamil, Kabid Haji Muslim Nasution, sementara dari Arab Saudi hadir juga divisi umroh Prof Mohammad Banten.

Menteri haji Arab Saudi Amin Iyad Madani mengucapkan selamat dan sukses atas perjalanan misi haji Indonesia.  "Menteri haji Arab Saudi tak lupa menyampaikan taziah atau bela sungkawa atas meninggalnya 56 jamaah haji Indonesia di jumrah Aqabah Mina," kata Said Agil Husin Almunawar.

Sebagai bentuk evaluasi, menteri haji Arab Saudi  menanyakan pelayanan yang mereka berikan termasuk pelayanan di Arafah dan Mina. "Kami katakan bahwa pelayanan mereka cukup baik," katanya.

Pertemuan tingkat menteri ini juga menyinggung banyaknya jamaah umrah yang memperpanjang keberadaannya di Arab Saudi untuk ikut berhaji secara ilegal. "Mestinya perjalanan umroh paling lambat 30 Ramadhan harus selesai. Hal ini cukup mengganggu kementrian haji Saudi," kata Said Agil.  Untuk itu, Depag akan mengambil langkah menutup beberapa biro perjalanan haji yang bandel itu.

Menurut catatan mentri Haji Saudi jumlahnya jamaah overstay mencapai 15.485 orang, atau 32,91 persen dari jumlah jemaah yang melanggar yang mencapai 50 ribu orang.  Kementrian Haji Saudi, kata menag, bertekad mengambil tindakan tegas yaitu memberi denda kepada perusahaan yang jamaahnya overstay.

"Perlu ada kerjasama konkret agar tidak terjadi overstay ini. Kita sudah larang dan masih juga dari berbagai jalur mereka lakukan. Yang melapor resmi itu ada 11 ribu orang. Jika masih terjadi pelanggaran, kita cabut ijinnya," kata Menag.

Onimah dinyatakan sebagai jenazah yang belum dikenal

Ditanya kemungkinan masih ada lagi jamaah yang belum diidentifikasi, Shufi berkata, mudah-mudahan jumlah yang 56 ini jumlah yang terakhir, sebab Daker Mekkah masih belum menerima laporan dari ketua kloter ihwal jamaah yang hilang. Dengan ditemukannya lagi dua jenazah korban jamarat, total jamaah Indonesia yang meninggal di musibah jumrah Aqabah Mina mencapai 57 orang. Jumlah itu terdiri dari 56 jamaah Indonesia yang memegang paspor haji dan satu lagi warga Indonesia yang bermukim di Arab Saudi atas nama Sukasto.

Sufi juga mengatakan sempat melihat lagi nomor gambar nomor 206 dan 207. "Gambar itu kita ragukan karena mirip orang Indonesia, tetapi setelah ditelusuri, gambar nomor 206 itu ternyata atas nama Azizah, yang sudah diidentifikasi dan termasuk dalam identifikasi 54 jenazah jamaah Indonesia. Begitupun gambar nomor 207 yang ternyata atas nama Ruswati yang juga sudah masuk daftar," katanya.

Jenazah Akum sudah lebih dulu dimakamkan setelah keluarga korban mengenali gambar dan tirkah yang disimpan pengelola kamar jenazah. Sedangkan jenazah Ronimah dimakamkan setelah identifikasinya bisa dilakukan. (atr/che)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Internasional, Nasional, AlaSantri Sang Pencerah Muslim

Menag Bertemu Menteri Haji Saudi Bicarakan Pelayanan (Sumber Gambar : Nu Online)
Menag Bertemu Menteri Haji Saudi Bicarakan Pelayanan (Sumber Gambar : Nu Online)

Menag Bertemu Menteri Haji Saudi Bicarakan Pelayanan

Sabtu, 13 Januari 2018

Tokoh Agama Berharap Pilkada NTT Berlangsung Damai

Kupang, Sang Pencerah Muslim. Tiga Tokoh Agama Nusa Tenggara Timur (NTT) minta pelaksanaan Pemilukada Propinsi NTT yang akan berlangsung pada 18 Maret berlangsung damai. 

Tiga tokoh agama yakni ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) NTT H Abdul Kadir Makarim, Romo Geradus Duka dan Pandeta Ishak Hendrik dalam dialog Pilkada damai yang di selenggarakan oleh Komunitas Peacemaker dari Kaum Muda Lintas Agama Kupang dengan tema “Cerdas Memilih, Jaga NTT Tetap Damai” berlangsung di Aula Hotel Ina Boi Kupang, Sabtu (3/3/2013) Pukul 15:00-19:00 Wita.

Tokoh Agama Berharap Pilkada NTT Berlangsung Damai (Sumber Gambar : Nu Online)
Tokoh Agama Berharap Pilkada NTT Berlangsung Damai (Sumber Gambar : Nu Online)

Tokoh Agama Berharap Pilkada NTT Berlangsung Damai

H Abdul Kadir Makarim, dalam diskusinya mengingatkan kaum muda NTT agar lebih tegas dan mampu untuk memberikan pendidikan politik kepada masyarakat. 

Sang Pencerah Muslim

“Masayarakat NTT sudah jenuh dengan tokoh politik NTT yang dalam berpolitik masih mengandalkan sifat primordialisme. Sifat primordialisme kita hindarkan sehingga pendidikan politik lebih tersentuh dengan keragaman demi menuju NTT yang lebih baik, lebih bermartabat,” jelasnya.

Romo Geradus Duka, dalam paparan materinya menegaskan dua hal penting yakni realitas politik dan solusi politik. Ia menilai secara pejoratif politik yang terjadi di NTT, sebab masyarakat NTT sering mengalami berbagai persoalan. 

Sang Pencerah Muslim

Sebagai tokoh agama ia tidak menginginkan adanya berbagai persoalan yang tidak memberikan pendidikan politik yang baik kepada masyarakat.

Sementara Pandeta Ishak Hendrik dalam kesemapatan yang sama menegaskan hakekat masyarakat NTT adalah masyarakat plural yang penuh dengan kebersamaan dalam mengedepankan hidup kedamaian.

Ia meminta hakekat pluralisme ditingkatkan. Hal itu sudah menjadi kewajiban dalam menjaga kerukunan umat beragama. 

“Pilkada NTT jangan menodai keberadaan kita. Berpolitik jangan mengandalkan suku, agama, ras dan lain-lainnya. Berpolitik yang lebih santun dan lebih akan berdampak pada pendidikan kepada generasi penerus NTT,” katanya.

Anggota Komisi Pemilihan Umum NTT Tanti Adoe, berharap pesta demokrasi Pilgub NTT dapat berjalan aman, damai dan berwibawa sesuai dengan amanat undang-undang.

Redaktur    : Mukafi Niam

Kontributor: Ajhar Jowe

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim AlaSantri, RMI NU, Meme Islam Sang Pencerah Muslim

Jumat, 29 Desember 2017

Nahdliyyin Sukoharjo Peringati Haul Mbah Maksum

Sukoharjo, Sang Pencerah Muslim. Warga Nahdliyyin Sukoharjo mengikuti peringatan haul tokoh NU Sukoharjo KH Maksum Waladi, Sabtu (15/2). Acara tersebut bertempat di kediaman keluarga Kiai Maksum di Jalan Diponegoro nomor 9 Joho kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

Nahdliyyin Sukoharjo Peringati Haul Mbah Maksum (Sumber Gambar : Nu Online)
Nahdliyyin Sukoharjo Peringati Haul Mbah Maksum (Sumber Gambar : Nu Online)

Nahdliyyin Sukoharjo Peringati Haul Mbah Maksum

Hadir pada kesempatan itu sejumlah tokoh NU Sukoharjo di antaranya Rais Syuriyah PCNU Sukoharjo KH Ahmad Baidlowi, Ketua PCNU HM Nagib Sutarno, dan Mudir Jatman KH Khoirul Anwar.

KH Maksum Waladi pernah mengemban amanah sebagai Rais Syuriyah PCNU Sukoharjo selama beberapa periode.

Sang Pencerah Muslim

Sekretaris NU Sukoharjo Lasimin mengenang sosok yang akrab disapa Mbah Maksum itu sebagai seorang pribadi yang jujur. "Yang jelas sifatnya jujur dan ora neko-neko," kenangnya.

Lasimin masih ingat beberapa pesan yang pernah disampaikan Kiai Maksum. "Masih saya ingat pesan itu, ‘Jadilah pengurus NU yang sregep (rajin) dan entengan (ringan membantu). Itu modal untuk mengurusi NU," kata Lasimin menirukan pesan Kiai Maksum. (Ahmad Rosyidi/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim Meme Islam, Pesantren, AlaSantri Sang Pencerah Muslim

Sabtu, 16 Desember 2017

Songsong Ramadhan, Muslimat NTT Gelar Berbagai Lomba

Kupang, Sang Pencerah Muslim. Pimpinan Wilayah (PW) Muslimat Nusa Tenggara Timur menggelar berbagai lomba menyongsong bulan Suci Ramadhan, seperti lomba Selawat Grup Ibu-ibu Majelis Ta’lim, doa pendek bagi anak-anak usia 12 tahun, lomba Hafizh Qur’an bagi anak-anak dan Khitanan masal bagi anak-anak kurang mampu.

Songsong Ramadhan, Muslimat NTT Gelar Berbagai Lomba (Sumber Gambar : Nu Online)
Songsong Ramadhan, Muslimat NTT Gelar Berbagai Lomba (Sumber Gambar : Nu Online)

Songsong Ramadhan, Muslimat NTT Gelar Berbagai Lomba

Demikian dikatakan ketua PW Muslimat NTT, Hj. Nurny Alfaruq Amiruddin dalam sambutan pembukaan lomba kegiatan menyongsong bulan Ramadhan di Kupang, Kamis (20/6).?

“Pada bulan Sya’ban menjelang Ramadhan perlu kita tingkat silaturahmi dan kegiatan-kegiatan ? keagamaan,” katanya.?

Sang Pencerah Muslim

“Momen Nifsu Sya’ban kita ingatkan sejauh mana catatan amal kita kepada Allah SWT dalam bulan-bulan sebelumnya. Maka kita perlu tingkatkan dengan cara berbagai lomba kegiatan keagamaan untuk memupuk rasa persaudaraan kita. Kita juga tingkatkan tali silaturahmi kita, baik dengan keluarga, kelompok masyarakat maupun tetangga terdekat kita,” tambahnya.

Sang Pencerah Muslim

Kata Nurny, dua pekan menjelang Ramadhan semua harus bersiap untuk menguji iman dalam beribadah pada bulan yang penuh barokah.?

Menurut Nurny, sebenarnya kegiatan telah dilaksanakan pada Harlah Muslimat yang sudah terlewat. Karena berbagai kendala maka kegiatan ini baru bisa dilaksanakan. Harusnya, kegiatan ini, dilaksanakan pada tanggal 28 Maret lalu pada moment Harlah Muslimat.

Sedangkan peserta kegiatan ini diundang dari semua Kabupaten Kota se-NTT. Karena berbagai kendala, maka hadir dalam kegiatan ini hanya setengah dari PC Muslimat. Kegiatan menyonsong Ramadhan dengan bertemakan “Dengan Semangat Cinta Sholawat Kita Bumikan di Hamparan Tanah Flobamora.”

Redaktur ? ? : A. Khoirul Anam

Kontributor : Ajhar Jowe ?

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim AlaSantri, Halaqoh Sang Pencerah Muslim

Selasa, 12 Desember 2017

Radio NU Online Tingkatkan Mutu Penyiar

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Radio Sang Pencerah Muslim tengah memperbaiki kualitas para penyiar dengan cara menggelar pelatihan intensif bertajuk “Profesionalitas Pengelolaan ? dan Pengembangan Radio Streaming” di studio barunya, Jl Kramat Raya 164, gedung PBNU, lantai 7, Jakarta, Selasa (11/6) petang.

Radio NU Online Tingkatkan Mutu Penyiar (Sumber Gambar : Nu Online)
Radio NU Online Tingkatkan Mutu Penyiar (Sumber Gambar : Nu Online)

Radio NU Online Tingkatkan Mutu Penyiar

Peserta pelatihan terdiri dari para mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) Jakarta dan sejumlah penyiar dan operator radio streaming di Jakarta. Turut mengisi pada kesempatan itu, mantan produser Elshinta TV Abdullah Taruna.

Abdullah menjelaskan prinsip-prinsip dan petunjuk praktis mengenai cara berkomunikasi secara efektif dan menarik di saluran radio. Wakil Pemimpin Redaksi Sang Pencerah Muslim ini juga mengurai persoalan teknis penyiaran, seperti intonasi, pemenggalan kalimat, durasi, dan penulisan skrip berita.

Sang Pencerah Muslim

“Kegiatan ini untuk meningkatkan wawasan peserta pelatihan tentang dunia penyiaran dan hal-hal teknisnya. Seiring akses internet yang kian mudah, minat terhadap media, termasuk radio streaming, sekarang terus bertambah,” kata Mustiko Dwipoyono, manajer program Radio Sang Pencerah Muslim.

Sang Pencerah Muslim

Rencananya, Radio Sang Pencerah Muslim akan mengadakan pelatihan serupa secara berkala tiap Selasa. Radio internet yang beralamat di radio.nu.or.id ini aktif sejak 2012 lalu dengan sejumlah program pengajian, dialog interaktif, kajian tematik, pembacaan berita, musik, dan siaran langsung kegiatan. Rubrik khusus juga dibuat untuk para pendengar yang ingin mengunggah rekaman pengajian, musik, dokumen, foto, video, dan lainnya.

Penulis: Mahbib Khoiron

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Pendidikan, Anti Hoax, AlaSantri Sang Pencerah Muslim

Senin, 11 Desember 2017

NU Muda Pedan Adakan Diskusi Kebangsaan

Klaten, Sang Pencerah Muslim - Kaum muda NU dari IPNU-IPPNU bersama Pagar Nusa PAC Pedan mengadakan diskusi kebangsaan bertajuk "Peran dan Fungsi Kader NU dalam Menjaga Nilai-nilai Pancasila" di gelar di halaman Masjid Al Fitroh Kedungan Pedan Klaten, Ahad (13/11).

Menurut Ketua PAC Pagar Nusa Pedan, Eko Saputro,diskusi ini diadakan untuk mencegah kader NU agar tidak mudah terprovokasi konten media sosial yang memecah belah umat. “Melalui diskusi ini, diharapkan kader NU menjadi kader yang kritis dan nasionalis yang baik. Diskusi ini adalah bentuk sinergi antar sesama banom NU,” papar Eko.

NU Muda Pedan Adakan Diskusi Kebangsaan (Sumber Gambar : Nu Online)
NU Muda Pedan Adakan Diskusi Kebangsaan (Sumber Gambar : Nu Online)

NU Muda Pedan Adakan Diskusi Kebangsaan

Dalam sesi diskusi, dipaparkan peran dan tugas NU yang semakin berat dalam menjaga NKRI. “Peran NU yakni menanamkan pada umat tentang nilai sosial budaya yang beradab, nilai toleransi antarumat, dan rasa cinta tanah,” terang ketua PAC IPNU Pedan, Ari Siswanto, yang menjadi salah satu pemateri.

Ari berharap, melalui kgiatan diskusi semacam ini, dapat menjadi wadah dalam membina dan mendidik para generasi NU, khususnya bagi para kader IPNU dan IPPNU Pedan yang baru terbentuk dan berjalan 1 tahun ini.

Sang Pencerah Muslim

“Selain bangga menjadi warga NU mereka juga harus paham akan peran NU dalam menjaga nilai-nilai Pancasila,” ungkapnya.

Sang Pencerah Muslim

Diskusi dimulai pada pukul 09.00 WIB dengan pembacaan maulid al-Barzanji, dan? ditutup dengan doa pada pukul 11.00 WIB. (Ajie Najmuddin/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Kajian, Ahlussunnah, AlaSantri Sang Pencerah Muslim

Minggu, 10 Desember 2017

Menaker Minta Polri Perkuat Pengawasan Pekerja Asing dan TKI Ilegal

Bandung, Sang Pencerah Muslim. Kementerian Ketenagakerjaan mengajak Kepolisian RI untuk meningkatkan kerjasama penegakan hukum terkait perlindungan dan pengawasan keberangkatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal, perdagangan orang (human trafficking) serta pencegahan masuknya tenaga kerja asing ilegal.?

"Kemnaker masih memiliki banyak tugas terkait pengiriman TKI ilegal, human trafficking yang terkait pengiriman TKI ke luar negeri serta pencegahan masuknya tenaga kerja asing illegal. Kami mengajak Polri untuk bekerjasama menyelesaikan,” ? kata Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri saat memberikan kuliah umum di Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi Polri di Lembang, Bandung, Jawa Barat, Selasa (8/8)?

Menurut Menaker, kerjasama dengan Polri sudah dilakukan. Namun seiring meningkatnya tuntutan, kerjasama harus ditingkatkan.

Menaker Minta Polri Perkuat Pengawasan Pekerja Asing dan TKI Ilegal (Sumber Gambar : Nu Online)
Menaker Minta Polri Perkuat Pengawasan Pekerja Asing dan TKI Ilegal (Sumber Gambar : Nu Online)

Menaker Minta Polri Perkuat Pengawasan Pekerja Asing dan TKI Ilegal

"Salah satu hal yang Kemnaker lakukan bersama Polri adalah upaya dalam menekan TKI non prosedural dan juga upaya pencegahan perdagangan manusia," katanya.

Ditambahkannya, selain melakukan pengawasan yang ketat di pintu pemberangkatan TKI yang resmi, pemerintah ? juga perlu melakukan pengawasan jalur-jalur tikus yang biasanya digunakan untuk memberangkatkan TKI non prosedural. Sebagai negara kepulauan, Indnesia memiliki banyak jalur diperbatasan menuju negara tetangga. Kerjasama dengan Polri dan TNI mutlak diperlukan

Sang Pencerah Muslim

Selain pengawasan di jalur tikus, Kemnaker juga memperbaiki tata kelola pemberangkatan TKI yang lebih mudah, melakukan pengawasan yang terintegrasi, pengawasan di bandara, pelabuhan, dan pernatasan.?

Hal lain yang dilakukan adalah koordinasi dengan pemerintah daerah, khususnya daerah kantong TKI, serta aparat penegak hukum untuk ? melakukan deteksi dini pengiriman TKI illegal, human trafficking serta memberantas praktik percaloan dan premanisme terkait pengiriman tenaga kerja ke luar negeri. (Red-Zunus)

Sang Pencerah Muslim

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim AlaSantri, AlaNu, IMNU Sang Pencerah Muslim

Ayo Kerja dalam Kitab “Cempaka Dilaga” Mama Sempur

KH Tubagus Ahmad Bakri Purwakarta, Jawa Barat terbilang produktif menulis kitab. Di antaranya adalah Cempaka Dilaga yang membahas dorongan bekerja. Kitab berjudul lengkap Cempaka Dilaga; Mertelakeun Perihal Wajib Usaha (Cempaka Dilaga; Menerangkan Perihal Wajib Usaha/Bekerja) dengan tebal 19 halaman.

Dari jumlah 10 kitab yang didapatkan, Kitab Cempaka Dilaga ini merupakan satu-satunya karya kiai yang akrab disapa Mama Sempur yang judulnya berbahasa Sunda. Sementara sembilan kitab lainnya menggunakan bahasa Arab.

Ayo Kerja dalam Kitab “Cempaka Dilaga” Mama Sempur (Sumber Gambar : Nu Online)
Ayo Kerja dalam Kitab “Cempaka Dilaga” Mama Sempur (Sumber Gambar : Nu Online)

Ayo Kerja dalam Kitab “Cempaka Dilaga” Mama Sempur

Kitab ini ditulis dengan huruf Arab Pegon ditulis pada tahun 1378 H (hal.6) dan selesai pada hari Senin tanggal 8 Dzulhijah (h.19). Jika dikonversi ke dalam tahun Masehi berarti tanggal 15 Juni 1959 M, selesai Nopember 1962.

Mama Sempur memberikan izin kepada Raden Haji Ma`mun Nawawi Cibogo, Cibarusah untuk memperbanyak kitab Cempaka Dilaga.

Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim

Kitab ini terdiri dari lima pasal dan satu faidah, sebagaimana berikut: Pasal pertama membahas tentang dorongan bekerja kepada umat Islam. Dalam pasal ini disebutkan hadits Rasulullah dan pendapat para ulama tentang keutamaan bekerja serta kecaman bagi orang yang malas dan tidak mau bekerja.

Di antara kecamannya adalah orang yang malas dan tidak mau bekerja diumpamakan seperti bangkai. Sebagaimana umumnya bangkai, keberadaannya tidak bermanfaat bahkan hanya memberikan bau yang tak sedap bagi orang-orang di sekelilingnya. Selain itu, orang yang malas dan tidak mau bekerja juga disebut orang bodoh/pandir (humqun) (h.3-4)

Pasal kedua membahas tentang larangan menjalani bisnis atau melakukan pekerjaan yang dilarang oleh agama Islam (haram). Dalam fasal ini disampaikan berbagai dalil yang melarang umat Islam untuk berbisnis barang haram, seperti bisnis narkoba, berbuat curang, mencuri dan sebagainya (h.5-6).

Pasal ketiga membahas tentang kewajiban menjalin hubungan baik dengan tetangga. Seperti pasal-pasal sebelumnya, dalam pasal ini pun disampaikan dalil-dalil tentang perintah dan anjuran kepada umat islam untuk berbuat baik kepada tetangga pada khususnya dan seluruh makhluk di muka bumi pada umumnya (h.6-10).

Pasal keempat membahas tentang kewajiban umat islam untuk berbakti dan taat kepada pemerintahan yang sah. Harus taat walaupun pemerintah tersebut secara fisik kurang sempurna seperti tidak punya tangan dan kepala tak ubahnya seperti buah anggur atau pun pemimpin tersebut berbuat dzalim. Namun demikian wajib hukumnya bagi umat Islam untuk membangkang kepada pemerintah apabila umat Islam diperintah untuk berbuat maksiat, Mama Sempur menandaskan rakyat hanya diperbolehkan untuk membangkang perintah maksiat saja dan dilarang memerangi pemerintah (h.10-14)

Pasal kelima membahas tentang kaidah ushul fiqh mencegah kemadaratan lebih baik dari pada mendatangkan kemaslahatan (akhafu darurain). Jika seorang muslim berada dalam kondisi dilematis karena harus memilih satu dari dua pilihan, maka yang harus dipilih adalah perkara yang tidak ada kemadaratannya atau perkara yang paling sedikit madaratnya. Contoh kasus yang digunakan untuk menerangkan kaidah ini adalah apabila seseorang melakukan suatu perkara tetapi dengan perkara itu nyawa atau hartanya akan hilang maka wajib baginya untuk meninggalkan perkara tersebut agar bisa terhindar dari kemadaratan (h.15-19).

Pasal selanjutnya adalah faidah, materi pembahasan dalam faidah ini adalah tentang keutamaan Imam Syafi`i dalam konteks kenegaraan. Secara implisit dalam pasal ini Mama Sempur mengungkapkan bahwa jika pulau Jawa ingin menjadi sebuah `negara` yang kuat dan rakyatnya juga makmur maka pemimpinnya harus bermazhab Syafi`i.

Menurut Mama Sempur ini lah salah satu karomah Imam Syafi`i karena beliau adalah keturunan Rasulullah. Dalam menempatkan bab faidah ini, Mama Sempur memposisikannya diantara bab empat dan bab lima (h.14-15).

Dalam kitab ini juga Mama Sempur menyebut tiga jenis pekerjaan, yaitu bertani, berdagang dan menjadi karyawan. Menurutnya, pekerjaan yang mesti dilakukan adalah di bidang pertanian karena terdapat keberkahan di dalamnya. Selain itu juga dalam bertani bisa memberikan manfaat kepada manusia dan binatang sehingga keseimbangan alam akan tetap terjaga dan kelak di akhirat apa yang dimakan oleh binatang dari hasil pertanian tersebut akan menjadi pahala sodaqah (h.2).

Menurut Mama Sempur, dengan bekerja dan mempunyai kekayaan harta akan mendapatkan paling tidak ada tiga keutamaan, yaitu pertama dapat memberi manfaat kepada saudara, sahabat dan orang-orang di sekelilingnya karena dengan mempunyai kekayaan bisa shadaqah atau pun memberikan upah kepada mereaka.

Kedua terselamatkan dari sikap inkar janji karena orang yang tidak punya uang ketika dalam kondisi terdesak akan berjanji namun janji itu kemudian diingkari karena belum mempunyai uang. Dan keutamaan yang ketiga adalah terhindar dari sikap meminta-minta kepada orang lain. perbuatan tersebut menurut Mama Sempur, merupakan perbuatan yang hina (h.3).

Mama Sempur mengingatkan, sebelum berangkat kerja, hendaknya mempunyai lima niat; affaf (melindungi diri dari mengkonsumsi barang haram), menjaga diri dari meminta-minta kepada orang lain, menjaga diri dari berharap harta orang lain (thoma) apalagi mencuri, dan terakhir adalah melaksanakan kewajiban mengurus keluarga (h.4-5). (Aiz Luthfi)

Keterangan. “Mama” berasal dari kata “rama” dalam bahasa Sunda yang berarti ayah. Hal itu sebagaimana di Jawa yang menyapa tokoh agama dengan “romo”.  . Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Habib, AlaSantri Sang Pencerah Muslim

Selasa, 05 Desember 2017

Doa ketika Mempertemukan Mempelai Pria dan Wanita

Dalam tradisi Nusantara sebagaimana diajarkan oleh para ulama kita, pada saat akad nikah, ada tradisi mempertemukan mempelai pria dengan mempelai wanita. Biasanya prosesi ini dilakukan setelah akad nikah selesai. Tradisi mempertemukan ini merupakan pertanda bahwa sejak saat itu, mempelai wanita telah halal bagi mempelai pria, begitu pun sebaliknya.

Bukan hanya dipertemukan, namun kedua pasangan tersebut juga didoakan agar menjadi pasangan yang baik dan penuh berkah.

Doa ketika Mempertemukan Mempelai Pria dan Wanita (Sumber Gambar : Nu Online)
Doa ketika Mempertemukan Mempelai Pria dan Wanita (Sumber Gambar : Nu Online)

Doa ketika Mempertemukan Mempelai Pria dan Wanita

Dikutip dari karya Muhyiddin Abu Zakaria Yahya bin Syaraf al-Nawawi al-Dimasyqi, Al-Adzkâr al-Muntakhabah min Kalâmi Sayyid al-Abrâr (Surabaya: Kharisma, 1998), hal. 284, berikut ini adalah doa yang sepatutnya diucapkan bagi pasangan pengantin yang baru saja dipertemukan. Doa tersebut ialah:

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Sang Pencerah Muslim

Bârakallâhu likulli wâhidin minnâ fî shâhibihi. Allahumma innî as`aluka khairahâ wa khaira mâ jabaltahâ ‘alaihi wa a’ûdzu bika min syarrihâ wa min syarri ma jabaltahâ ‘alaihi

Sang Pencerah Muslim

“(Semoga) Allah memberkahi masing-masing dari kita dengan pasangannya. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebaikannya dan kebaikan pasangannya, dan aku berlindung dari kejelekannya dan kejelekan pasangannya.”

Demikian, semoga bermanfaat. Amin. Wallahu a’lam bi shawab.

(Muhammad Ibnu Sahroji)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim AlaSantri, Nahdlatul Ulama, RMI NU Sang Pencerah Muslim

Minggu, 03 Desember 2017

KH Hasyim Muzadi Pastikan Tak Hadiri Konferensi Khilafah Internasional

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi memastikan dirinya tidak akan menghadiri Konferensi Khilafah Internasional yang diselenggarakan oleh Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada 12 Agustus 2007 di Gelora Bung Karno Jakarta.

Dalam berbagai selebaran dan bulletin Jum’at yang diedarkan oleh Hizbut Tahrir Indonesia, disebutkan bahwa KH Hasyim Muzadi akan memberikan orasi bersama dengan tokoh-tokoh Islam lainnya, meskipun ada penjelasan bahwa status kedatangannya masih dalam konfirmasi.

“Saya tak akan datang karena Nahdlatul Ulama dengan Hizabut Tahrir Indonesia memiliki perbedaan pandangan dalam konsep kebangsaan dan keindonesiaan,” tuturnya, Jum’at.

KH Hasyim Muzadi Pastikan Tak Hadiri Konferensi Khilafah Internasional (Sumber Gambar : Nu Online)
KH Hasyim Muzadi Pastikan Tak Hadiri Konferensi Khilafah Internasional (Sumber Gambar : Nu Online)

KH Hasyim Muzadi Pastikan Tak Hadiri Konferensi Khilafah Internasional

Pengasuh Ponpes Mahasiswa Al Hikam Malang ini merasa perlu memberi penjelasan karena banyaknya pertanyaan, baik melalui PBNU atau pribadinya sendiri tentang acara tersebut. Kehadirannya ditakutkan bisa memberi persepsi bahwa NU mendukung khilafah Islamiyah yang dikampanyekan oleh HTI.

Meskipun sama-sama berdakwah dan berjuang untuk menegakkan ajaran Islam di muka bumi, NU dan HTI memiliki pandangan yang mendasar tentang konsep kenegaraan. NU turut berjuang dalam upaya kemerdekaan Indonesia dan akan tetap mendukung tegaknya NKRI sementara HTI berjuang mengembangkan khilafah Islamiyah.

Ghozie, Sekpri Kiai Hasyim mengaku bahwa undangan untuk meminta KH Hasyim Muzadi menjadi pembicara memang sudah dikirimkan oleh panitia konferensi khilafah Internasional. “Abah memang tidak berkenan untuk hadir dalam acara tersebut,” tandasnya. (mkf)

Sang Pencerah Muslim



Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim AlaSantri Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim

Sabtu, 02 Desember 2017

Perpustakaan SMA NU 1 Gresik Ikut Seleksi Tingkat Nasional

Gresik, Sang Pencerah Muslim. Prestasi membanggakan ditorehkan perpustakaan Sekolah Menengah Atas Nahdlatul Ulama 1 (SMANUSA) Gresik, Jawa Timur, sebagai juara pertama tingkat provinsi. Selanjutnya perpustakaan sekolah yang berada di bawah PW LP Maarif NU Jatim ini akan mengikuti seleksi tingkat nasional.

"Perpustakaan kami dinyatakan sebagai pemenang pertama tingkat provinsi Jawa Timur pada bulan Juli lalu," kata kepala sekolah, Bapak Nasihuddin kepada Sang Pencerah Muslim, Selasa (13/10). Kendati telah ditetapkan sebagai juara pertama, namun piala dari Gubernur Jawa Timur baru diterima Senin kemarin, lanjutnya.

Perpustakaan SMA NU 1 Gresik Ikut Seleksi Tingkat Nasional (Sumber Gambar : Nu Online)
Perpustakaan SMA NU 1 Gresik Ikut Seleksi Tingkat Nasional (Sumber Gambar : Nu Online)

Perpustakaan SMA NU 1 Gresik Ikut Seleksi Tingkat Nasional

Masih kata Bapak Nasihuddin, selanjutnya perpustakaan tersebut akan diikutkan seleksi tingkat nasional. "Hari ini ada visitasi tingkat nasional," ungkapnya. Dan pengumuman pemenang nantinya akan diterima tanggal 30 Oktober di Jakarta, lanjutnya.

Sang Pencerah Muslim

"Untuk saat ini perpustakaan sekolah kami masuk posisi sepuluh besar nasional. "Doakan hasil visitasi nantinya akan bisa juara satu," harapnya.

Perpustakaan SMANUSA telah dikunjungi sejumlah sekolah dan instansi pemerintah. "Bahkan kemarin sudah ada permintaan kunjungan dari SMASt Louis Surabaya," bangganya.

Sang Pencerah Muslim

Sekolah ini sejak didirikan, berkembang karena inovasi dan terobosan yang dilakukan sesuai dengan tuntutan masyarakat dan perkembangan zaman. Jumlah siswa saat ini seribu dua ratusan sehingga menjadikan sebagai sekolah favorit dan mendapatkan kepercayaan masyarakat.

Untuk menjawab tantangan dunia pedidikan dan tuntutan masyarakat yang menginginkan sekolah berkualitas di bidang IPTEK dan IMTAQ yang dapat berkompetisi di tingkat nasional dan internasional, maka mulai tahun 2000 membuka kelas khusus yang didesain secara khusus.

Kemudian tahun 2010 ditingkatkan dari kelas khusus menjadi kelas yang bertaraf internasional (Kelas SBI) dengan kurikulum adaptif, yakni perpaduan antara kurikulum Cambidge dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang dikeluarkan oleh BSNP serta kurikulum dari kementerian agama yang dikombinasikan dan dipadukan dengan kurikulum LP Maarif NU yang dikembangkan sesuai dengan karakteristik SMA .

Sejumlah prestasi telah diraih sekolah yang berdiri sejak tahun 1968 ini di berbagai kompetisi. Baik lokal, regional hingga nasional.

Dengan diraihnya penghargaan tingkat provinsi dan diikutkan dalam seleksi nasional, diharapkan prestasi tersebut dapat menginspirasi sejumlah lembaga pendidikan khususnya yang berlebel NU. "Mudah-mudahan ini akan menjadi inspirator bagi sekolah dan madrasah NU yang lain," pungkasnya.? (Ibnu Nawawi/Mahbib)

Foto: Perpustakaan SMANUSA saat diresmikan.

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Meme Islam, AlaSantri Sang Pencerah Muslim

Jumat, 01 Desember 2017

Al-Asyariyah Menang Tipis atas Darussalam

Bantul, Sang Pencerah Muslim

Kesebelasan Pondok Pesantren Al-Asyariyah berhasil menundukkan kesebelasan Pondok Pesantren Darussalam pada Liga Santri Nusantara 2016 dalam pertandingan sepakbola 8 besar seri nasional, Jumat (28/10) malam. Gol diciptakan M Raply pada menit ke-62.

Sampai peluit panjang ditiup wasit Haryadi, kedudukan tetap 1-0 atas keunggulan Al-Asyariyah dalam pertandingan berlangsung di Stadion Sultan Agung, Bantul, Yogyakarta itu.

Al-Asyariyah Menang Tipis atas Darussalam (Sumber Gambar : Nu Online)
Al-Asyariyah Menang Tipis atas Darussalam (Sumber Gambar : Nu Online)

Al-Asyariyah Menang Tipis atas Darussalam

Sejak awal pertandingan, dua kesebelasan bermain cepat dan keras. Beberapa kartu kuning terpaksa dikeluarkan wasit untuk pemain yang melakukan pelanggaran keras. Affan nomor punggung 9 dari Darussalam mendapat kartu kuning pertama pada menit ke-9.

Sang Pencerah Muslim

Sementara dari Al-Asyariyah mendapat kartu kuning pada menit ke-8 atas nama Al-Hamra H. Menit ke-40, M Raply mendapat hal serupa. Lalu pada menit ke-68 Al-Hamra kembali diganjar kartu kuning sehingga ia harus keluar lapangan karena akumulasi kartu.

Dengan demikian, Al-Asyariyah maju ke babak selanjutnnya, semifinal esok hari di stadion yang sama, siang hari Sabtu (29/10). (Abdullah Alawi)

Sang Pencerah Muslim

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim AlaSantri, Doa Sang Pencerah Muslim

Kamis, 16 November 2017

KH Mohammad Tolhah bin Sulaiman Sosok Ahlul-Qur’an

Di Kecamatan Laweyan Kota Surakarta, masyhur dengan pondok pesantren penghafal Al-Qur’an. Nama-nama pondok Al-Muayyad, Al-Qur’aniyy, begitu tersohor hingga ke luar daerah. Bila waktu subuh maupun maghrib, dari pondok tersebut, sering pula kita dengarkan lantunan syahdu para santri yang tengah mendaras Kalamullah. Belum lagi ditambah para ustaz serta ustazah di langgar maupun masjid, yang selalu setia menemani para santri mengaji Kitab Suci.

Di daerah penghasil batik itu, terdapat sejumlah tokoh ulama ahlul-Qur’an. Siapa yang tidak kenal KH Ahmad Umar bin Abdul Mannan, KH Ahmad Musthofa (Mbah Daris), KH Ahmad Asy’ari, KH Asfari (Mbah Bei), dan masih banyak lagi nama yang kiranya dapat disebutkan.

Termasuk di dalamnya, yakni KH Muhammad Tolhah bin Sulaiman, seorang ulama Ahlul-Qur’an yang tinggal di daerah Tegalsari, Kelurahan Bumi, Laweyan. Pribadi yang memiliki sifat lemah lembut ini dikenang sebagai sosok yang rendah hati.

KH Mohammad Tolhah bin Sulaiman Sosok Ahlul-Qur’an (Sumber Gambar : Nu Online)
KH Mohammad Tolhah bin Sulaiman Sosok Ahlul-Qur’an (Sumber Gambar : Nu Online)

KH Mohammad Tolhah bin Sulaiman Sosok Ahlul-Qur’an

“Beliau Bicaranya halus, tidak pernah ingin jadi yang di depan,” kenang Ketua Yayasan Ta’mirul Masjid Tegalsari, KH Idris Shofawi, saat ditemui As-Shofwah di kediamannya, belum lama ini (16/5).

Kiai Idris juga masih ingat pesan singkat yang diberikan KH Muhammad Sulaiman, kala dirinya hendak pergi haji, tahun 1991 silam. “Dadiya lemah, lemah diidak meneng tapi akeh manfaate (Jadilah seperti tanah, yang diam meski selalu diinjak, di sisi lain memiliki banyak manfaat,-red.)

Produktif Menulis

Sang Pencerah Muslim

Di sela-sela kesibukannya mengajar, KH Muhammad Sulaiman juga produktif dalam menghasilkan karya tulisan. Salah satu yang cukup populer yakni kitab tafsir al-Quran berbahasa Arab : Jami’ul Bayaan. Sebuah ringkasan dari berbagai kitab tafsir, yang konon populer dan dicetak hingga ke luar negeri.

Selain kitab tafsir tersebut, Mbah Muhammad yang pernah berguru kepada KH Dimyathi Tremas, KHR Munawwir Krapyak, dan lainnya itu menulis beberapa buku antara lain : Khulasoh Min Shuwaril Qur’an (1992), Asmaul Husna dan Syarahnya (1991), Bukti Al-Quran Sebagai Wahyu (1989).

Ia juga memiliki jadwal rutin mengajar di Masjid Tegalsari, yakni pengajian Tafsir Jalalain (Selasa pagi) serta Shahih Bukhari, di serambi masjid. Sepeninggalnya, rutinan ini dilanjutkan KH Naharussurur, kemudian estafet berpindah sampai ke KH Abdul Halim Naharussur yang berjalan hingga sekarang.

Sang Pencerah Muslim

Begitulah, sosok kiai panutan umat ini, tutup usia pada Sabtu Pon 28 Shofar 1412 H atau bertepatan dengan 7 September 1991 pukul 13.30 WIB di RS Kasih Ibu. Jenazahnya dikebumikan keesokan harinya, di Makam Pulo Laweyan, berdekatan dengan makam KH Ahmad Shofawi. Lahumu al-fatihah! (Ajie Najmuddin)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Ubudiyah, AlaSantri Sang Pencerah Muslim

Minggu, 12 November 2017

Mahfud MD: Konstitusi Negara Indonesia Sesuai Syariat Islam

Indramayu, Sang Pencerah Muslim

Konstitusi negara Indonesia sesuai dengan Syariat Islam. Jadi bagi siapa yang menganggap perlunya negara Indonesia berasaskan Islam, berarti mereka belum memahami substansi konstitusi RI. 

Mahfud MD: Konstitusi  Negara Indonesia Sesuai Syariat Islam (Sumber Gambar : Nu Online)
Mahfud MD: Konstitusi Negara Indonesia Sesuai Syariat Islam (Sumber Gambar : Nu Online)

Mahfud MD: Konstitusi Negara Indonesia Sesuai Syariat Islam

Demikian di antar kesimpulan ceramah Prof Dr Mahfud MD, Ketua Mahkamah Konstitusi RI, dalam "Pengajian Konstitusi" di Pondok Pesantren Asy-Syafi’iyyah Kedungwungu, Krangkeng, Indramayu, Jawa Barat, Jumat, (7/12).

 

Di pesantren asuhan KH Afandi Abdul Muin Syafi’i itu, Mahfud MD menjabarkan konstitusi negara Indonesia adalah bagian dari amaliah pancasila, sedangkan pancasila digarap dengan peran aktif para Kiyai di dalamnya, diantaranya KH Hasyim Asy’ari dan para kiyai lainnya yang benar-benar menguasai substansi syariat Islam. 

Sang Pencerah Muslim

"Indonesia memang tidak blak-blakan menerapkan asas negara Islam, tapi mengamalkan pancasila adalah bentuk dari kewajiban bernegara, dan sesuai dengan tuntunan Islam," papar Mahfud. 

Orang-orang yang menggembor-gemborkan berdirinya negara Islam atau Khilafah di Indonesia dan menganggap Pancasila tidak sesuai Syariat Islam, fenomema itu adalah akibat mentahnya mereka dalam memahami substansi konstitusi Negara RI.

Dalam kesempatan yang sama, KH Salahuddin Wahid ata Gus Solah dari Pesantren Tebuireng Jombang itu, menyinggung masalah banyak mengkaji perilaku pelanggaran konstitusi aspek moral para pejabat, diantaranya banyaknya pejabat yang nikah sirri. 

Hadir dalam acara tersebut sedikitnya tujuh ratus kiyai dan praktisi pendidikan dan akademis yang berasal dari Indramayu, Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon, majalengka, kuningan, Tegal dan Brebes.

Sang Pencerah Muslim

Redaktur      : Hamzah Sahal

Kontributor  : Udin 

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Meme Islam, AlaSantri, Fragmen Sang Pencerah Muslim

Selasa, 07 November 2017

Syiar Ramadhan, Pelajar NU Blubuk Tarhim ke 22 Masjid Desa

Tegal, Sang Pencerah Muslim?



Dalam rangka menyemarakan dan Syiar di bulan suci Ramadhan 1438 Hijriyah, Pimpinan Ranting (PR) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Desa Blubuk, Kecamatan Dukuhwaru, Kabupaten Tegal menggelar kegiatan tarawih silaturahim (Tarhim).

Syiar Ramadhan, Pelajar NU Blubuk Tarhim ke 22 Masjid Desa (Sumber Gambar : Nu Online)
Syiar Ramadhan, Pelajar NU Blubuk Tarhim ke 22 Masjid Desa (Sumber Gambar : Nu Online)

Syiar Ramadhan, Pelajar NU Blubuk Tarhim ke 22 Masjid Desa

Ketua Pimpinan Ranting IPNU Blubuk, M Ali Muhidin menjelaskan, kegiatan Tarawih Silaturahim dimulai sejak malam ketiga Ramadhan Ahad malam (28/5) sampai dengan malam ke 24 Ramadhan atau Ahad malam (18/6) mendatang. Kegiatan itu dilukan bergilir di semua masjid dan mushala se-Desa Blubuk.?

"Jumlah masjid dan mushala yang didatangi sebanyak 22. Dalam Tarhim ini juga diisi dengan ceramah agama oleh Pembina IPNU – IPPNU secara bergantian," terangnya.?

Dia berharap pelaksanaan Tarhim akan menambah syiar Islam, meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Selain itu, juga memperkokoh jalinan silaturahim antara IPNU – IPPNU dengan Nahdliyin Blubuk.?

Sang Pencerah Muslim

"Tarhim juga menjadi sarana silaturahim IPNU-IPPNU kepada masyarakat Desa Blubuk," paparnya.?

Sementara Ketua IPPNU Desa Blubuk, Sukmawati menuturkan, kegiatan Tarhim merupakan rangkaian kegiatan IPNU-IPPNU Desa Blubuk yang dikemas dalam amaliyah Ramadhan 1438 Hijriah.?

Selain Tarhim, rangkaian kegiatan lainnya yakni buka puasa bersama, santunan anak yatim dan khotmil Quran. "Insyaallah, dalam melatih kepedulian dan kepekaan sosial. Kita juga akan berbagi dengan sekitar 100an lebih anak yatim piatu dalam buka bersama sekaligus pemberian santunan yang rencananya kita agendakan pada minggu akhir bulan Ramadhan," tuturnya

Menurut Sukma, IPNU IPPNU sebagai organisasi otonom NU memiliki tanggung jawab dalam pengembangan potensi pelajar, santri dan remaja khususnya di Desa Blubuk. Oleh karenanya, amaliyah Ramadhan menjadi sarana melatih kader dalam berkiprah dimasyarakat guna menggiatkan Syiar di Bulan Ramadhan yang penuh berkah.?

"Amaliyah ramadhan ini, juga menjadi sarana melatih potensi kader dalam penanaman nilai – nilai religi. Untuk itu, kami mohon dukungan semua pihak, untuk sukses dan lancarnya rangkaian kegiatan amaliyah Ramadhan ini," pungkasnya. (Hasan/Abdullah Alawi)

Sang Pencerah Muslim

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim AlaSantri, Pondok Pesantren Sang Pencerah Muslim

Senin, 06 November 2017

Perlu Gerakan Kesadaran Dokumentasi

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Banyak naskah pesantren yang rusak, hilang atau diperjualbelikan tanpa ada arsip. Akibatnya khazanah pesantren yang tak ternilai harganya tidak bisa ke tangan santri generasi selanjutnya.

Perlu Gerakan Kesadaran Dokumentasi (Sumber Gambar : Nu Online)
Perlu Gerakan Kesadaran Dokumentasi (Sumber Gambar : Nu Online)

Perlu Gerakan Kesadaran Dokumentasi

Penulis buku Pesantren Studies, Ahmad Baso, mengatakan, hal semacam itu terjadi di Sulawesi Selatan.

“Hal itu terjadi di Makasar. Ada kiai jadi penulis, mengoleksi banyak kitab dalam tulisan tangan. Tapi tak banyak yang menerbitkan. Hanya meenjadi bacaan santri terbatas. Setelah dia meninggal, tak ada generasi keluarganya yang merawat dokumentasi itu.” katanya di gedung PBNU, Jakarta, pada Rabu, (09/1)

Sang Pencerah Muslim

Ahmad Baso menambahkan, ada seorang ulama besar, Kiai Abdul Kadir Kholik. Ia lulusan dari Mesir. Ia ahli tafsir, menulis naskah tulisan tangan.

“Tapi nggak ada yang baca dan merawat, kita masuk lagi ke rumahnya, udah nggak ada itu,” ungkapnya.

Sang Pencerah Muslim

Bikin miris dan marah. Banyak naskah-naskah pesantren dan naskah-naskah kiai diperjualbelikan. Sekarang banyak jatuh ke tangan orang lain yang bertujuan komersil.

Oleh karena itu, sambung Wakil Ketua PP Lakpesdam NU, harus ada gerakan kesadaran untuk pendokumentasian naskah pesantren. NU harus melakukannya.

“Bisa melalui LTN, RMI, atau Sang Pencerah Muslim misalnya,” katanya.

Caranya, kita dekati anak-anak kiai punya banyak naskah dan dokumen. Terus adakan pelatihan untuk merawat naskah. Kita beri tahu bahwa naskah ini harus dijaga. Terus bikin katalog, dan deskripsi atau informasi apa saja koleksinya itu.

“Kalau tidak ada kesadaran pendokumnetasaian, lama-lama habis naskah-naskah itu. Habis pula sejarah kita!”

Penulis: Abdullah Alawi

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim RMI NU, AlaSantri Sang Pencerah Muslim

Minggu, 05 November 2017

Doa Setelah Hubungan Intim (Jimak)

Setelah berhubungan suami-istri (jimak) kita dianjurkan memuji Allah atas nikmat dan karunia-Nya. Di samping itu kita dianjurkan untuk berdoa setelah jimak sebagaimana disinggung oleh Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam Al-Ghuniyah li Thalibi Thariqil Haqqi Azza wa Jalla, juz I, halaman 103.

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Doa Setelah Hubungan Intim (Jimak) (Sumber Gambar : Nu Online)
Doa Setelah Hubungan Intim (Jimak) (Sumber Gambar : Nu Online)

Doa Setelah Hubungan Intim (Jimak)

Bismillah. Alhamdulillâhilladzî khala minal mâ’i basyarâ, faja‘lahû nasaban wa shahrâ, wa kâna rabbuka qadîrâ.

Sang Pencerah Muslim

Artinya, “Dengan nama Allah, segala puji bagi-Nya yang telah menciptakan manusia dari air, lalu menjadikannya sebagai keturunan dan kekerabatan. Tuhanmu maha kuasa.”

Syekh Abdul Qadir menyarankan, doa ini dibaca cukup di dalam hati, tanpa menggerakan mulut. Doa setelah hubungan intim ini merupakan bagian dari adab jimak. Wallahu a‘lam. (Alhafiz K)

Sang Pencerah Muslim

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim AlaSantri Sang Pencerah Muslim

Sabtu, 21 Oktober 2017

Mensos: Bansos Non-Tunai Efektif Dorong Kenaikan Indeks Keuangan Inklusif

Bangli, Sang Pencerah Muslim. Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa optimistis bantuan sosial (bansos) non tunai efektif mendorong percepatan kenaikan indeks keuangan inklusif hingga 75 persen di tahun 2019 mendatang.?

Mensos: Bansos Non-Tunai Efektif Dorong Kenaikan Indeks Keuangan Inklusif (Sumber Gambar : Nu Online)
Mensos: Bansos Non-Tunai Efektif Dorong Kenaikan Indeks Keuangan Inklusif (Sumber Gambar : Nu Online)

Mensos: Bansos Non-Tunai Efektif Dorong Kenaikan Indeks Keuangan Inklusif

Peningkatan inklusi keuangan tersebut didongkrak dari meningkatnya jumlah rekening perbankan. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun 2016 lalu, tingkat inklusi layanan keuangan menyentuh angka 67,8 persen.?

Tidak hanya itu, Khofifah yakin skema bantuan sosial nontunai yang dilakukan Pemerintah melalui Kementerian Sosial mampu mempercepat penanggulangan kemiskinan dan mengurangi kesenjangan antarindividu dan antardaerah.?

Hal tersebut disampaikan Khofifah Indar Parawansa saat menyerahkan jaminan hidup (Jadup) bagi korban bencana tanah longsor dan bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) di Geo Park Kintamani, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali, Jumat (28/4).?

Sang Pencerah Muslim

Khofifah mengatakan, hampir seluruh penerima bansos belum memiliki rekening perbankan. Dengan mekanisme penyaluran non tunai, maka secara otomatis mereka akan mendapatkan rekening perbankan dan terhubung dengan industri jasa keuangan.?

"Dengan terkoneksinya mereka dengan industri keuangan tentu saja berbagai layanan perbankan bisa diakses, minimal mereka bisa menabung," ujarnya.?

Khofifah menjelaskan, tahun 2017 ini jumlah keluarga penerima manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) ada sebanyak 6 juta keluarga dan akan ditambah sebanyak 4 juta KPM di tahun 2018 mendatang. Sehingga tahun depan total KPM mencapai 10 juta.?

Sementara Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang saat ini menyasar 1,28 juta juga bertambah menjadi 10 juta KPM. Seluruhnya akan disalurkan secara non tunai dengan memanfaatkan jaringan perbankan milik Himpunan Bank Negara (BRI, BNI, Mandiri, dan BTN).?

Sang Pencerah Muslim

Khofifah berpendapat, apa yang dilakukan pemerintah melalui strategi nasional keuangan inklusif (SNKI) merupakan lompatan besar pembangunan di Indonesia. Bukan tanpa alasan, mengingat sasaran keuangan inklusif tersebut adalah masyarakat miskin, bukan kelas menengah.?

Tentu saja, lanjut dia hal tersebut ada konsekuensinya. Dengan masih rendahnya literasi layanan perbankan, perlu edukasi terus menerus kepada para penerima manfaat.?

Tidak hanya soal bagaimana cara mengambil uang lewat kartu atm, tapi juga tentang kegunaan rekening, produk perbankan, perencanan keuangan keluarga, manfaat menabung, dan lain sebagainya, termasuk berbagai risiko yang mungkin terjadi.?

"Dari data yang ada, di tahun 2016 tingkat literasi Indonesia hanya mencapai 29,66 persen. Artinya dari 100 orang hanya 29 orang yang paham dan mengerti layanan keuangan," terangnya.?

"Saya harap pemerintah daerah bersama perbankan lebih aktif mengedukasi penerima bantuan sosial non tunai," tambah Khofifah.?

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo telah menandatangani Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2016 tentang Penyaluran Bantuan Sosial Secara non tunai. Dengan peraturan tersebut, kini keluarga penerima manfaat (KPM) tidak lagi menerima bantuan uang secara tunai, namun digantikan dengan bantuan non tunai berbentuk kartu ATM yaitu Kartu Keluarga Sejahtera disertai buku tabungan.

Salurkan jaminan hidup

Sementara itu, sebanyak 83 KK atau 303 jiwa korban tanah longsor menerima Jadup yang langsung diserahkan Mensos Khofifah senilai total Rp272,7 juta. 83 KK tersebut juga diberikan bantuan paket sembako senilai total Rp15,8 juta. Sehingga total bantuan yang diberikan sebanyak Rp288,5 juta.?

Sebelumnya, pada masa bencana Kemensos telah memberikan bantuan bagi pengungsi senilai total Rp163,4 juta terdiri dari paket lauk pauk, alat makan, alat masak, tenda gulung, tenda keluarga, selimut, matras, family kit , dan food ware.

Khofifah mengatakan jadup menurut Peraturan Menteri Sosial Nomor 04 Tahun 2015 adalah bagi keluarga yang rumahnya rusak berat. Jadup diberikan satu kali dan pencairannya dilakukan setelah masa tanggap darurat selesai.

"Saya melihat ketegaran yang luar biasa dari warga Kintamani. Semoga kita semua diberi kekuatan dan ketabahan dari Tuhan yang maha esa untuk melanjutkan kehidupan yang lebih baik. Semoga kejadian seperti ini (tanah longsor-red) tidak berulang kembali," kata Khofifah.

Khofifah juga menyerahkan bantuan sosial sejumlah Rp17,8 miliar yang terdiri dari PKH senilai Rp4,2 miliar untuk 2.266 keluarga, beras sejahtera (Rastra) Rp13,1 miliar bagi 9.556 keluarga, bansos disabilitas senilai Rp219 juta untuk 73 jiwa, dan bansos lansia Rp202 juta bagi 101 jiwa. (Red: Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Kiai, Anti Hoax, AlaSantri Sang Pencerah Muslim

Sabtu, 30 September 2017

15 Ribu Bendera 1500 Umbul-umbul NU Warnai Lombok

Mataram, Sang Pencerah Muslim

Panitia Daerah Musyawarah Nasional dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama telah memasang sekitar 15 ribu bendera dan sekitar 1500 umbul-umbul dan banner di titik-titik strategis jalan kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, sejak seminggu lalu.   

15 Ribu Bendera 1500 Umbul-umbul NU Warnai Lombok (Sumber Gambar : Nu Online)
15 Ribu Bendera 1500 Umbul-umbul NU Warnai Lombok (Sumber Gambar : Nu Online)

15 Ribu Bendera 1500 Umbul-umbul NU Warnai Lombok

Pantauan Sang Pencerah Muslim, dari bandara internasional Lombok hingga memasuki Mataram, bendera dan umbul-umbul itu terpasang di pinggir jalan dengan jarak sekira tiap 3 sampai 4 meter. Di antara bendera-bendera itu terpampang potret-potret NU dari tokoh nasional dan daerah.

Di antara banner ada ucapan selamat datang peserta Munas dan Konbes NU 2017, khususnya kepada Presiden Joko Widodo yang dijadwalkan akan membuka kegiatan itu pada Kamis (23/11).  

Sang Pencerah Muslim

“Kita sudah siap melaksanakan Munas-Konbes NU 2017 di Lombok ini, seminar kit, 1000 tas peserta, batik panitia, batik NU, juga untuk media,” kata Ketua Panitia Daerah Munas dan Konbes H. Lalu Winengan di Mataram, Senin (20/11).  

Menurut dia, NU NTB telah mempersiapkan jauh-jauh hari untuk hajatan nasional organisasi para kiai itu karena ini menyangkut nama baik NU secara nasional dan NTB sendiri.

Sang Pencerah Muslim

“Ini pelayanan kami untuk Munas dan Konbes NU, kami ingin mengulang kesuksesan Munas dan Konbes NU di Bagu, Lombok, tahun 1999,” tambahnya. (Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Warta, Santri, AlaSantri Sang Pencerah Muslim

Senin, 07 Agustus 2017

Fajrul Falakh: Ekonomi Kita Sudah Diintervensi Sejak Dulu

Surabaya, Sang Pencerah Muslim. Intervensi asing dalam tata perekonomian Indonesia tidak hanya terjadi saat ini. Indonesia sudah menganut sistem ekonomi kapitalisme sejak masa Orde Baru.

Hal tersebut dikatakan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Fajrul Falakh kepada Sang Pencerah Muslim di sela-sela acara Munas dan Konbes NU di Surabaya, Ahad (30/7) lalu, menanggapi pertanyaan seputar munculnya keinginan beberapa kalangan untuk kembali ke UUD 1945 yang belum diamandemen.

Menurut ahli hukum Universitas Gajah Mada itu, persoalan utama dalam tata ekonomi Indonesia adalah praktik pembangunan yang menganut sistim kapitalisme. Orde Baru memakai berbagai cara untuk dapat menerapkan sistem itu. “Ada deregularisasi ini dan itu, ada debirokratisasi, wah lalu sambil berteriak-teriak ‘Secara Murni dan Konsekwen!’ lalu kita menandatangani APEC, WTO, dan lainnya itu kenapa nggak dikritik, kog baru sekarang,” kata Fajrul.

Fajrul Falakh: Ekonomi Kita Sudah Diintervensi Sejak Dulu (Sumber Gambar : Nu Online)
Fajrul Falakh: Ekonomi Kita Sudah Diintervensi Sejak Dulu (Sumber Gambar : Nu Online)

Fajrul Falakh: Ekonomi Kita Sudah Diintervensi Sejak Dulu

Dikatakan Fajrul, undang-undang susulan yang berkutat soal privatisasi dan swastanisasi tidak hanya bergantung pada amandemen undang-undang dasar. “Kita sudah biasa itu bikin undang-udang ini dan itu nggak usah nunggu amandemen koq, tergantung yang bikin saja,” katanya.

Lembaran Negara

Sang Pencerah Muslim

Para penolak amandemen yang dikomandani oleh mantan presiden KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menyatakan amandemen UUD belum dimasukkan kedalam lembaran negara. Menurut Fajrul, dalam dunia hukum tidak ada keharusan untuk memasukkan undang-undang yang telah dibuat ke dalam lembaran negara.

“Tergantung orang-orang yang membuat hukum itu menyaratkan atau tidak. UUD 45 dari awal tidak membuat persyaratan. Naskah dokumen UUD ada dalam lembaran negara tapi dalam bentuk keputusan presiden (kepres) tentang Dekrit Presiden 5 Juli, dimana kepres itu antara lain berisi bubarkan parlemen dan pemberlakuan UUD 45 sebagaimana terlampir, dan seterusnya,” kata Fajrul.

Lembaran negara, demikian Fajrul, adalah salah satu cara untuk membuat produk hukum itu terumumkan. Karena itu, mestinya ada cara lain, misalnya ditempel di gedung-gedung, atau diumumkan di media massa, tergantung kepada keinginan para pembuat undang undang.

“Kalau amandemen UUD tahun 2002 waktu itu seingat saya Ketua MPR (Amin Rais) sambil bilang gini, dengan ini naskah UUD berisi ini dan ini diberlakukan mulai waktu ini, tidak ada syarat harus masuk lembaran negara,” kata fajrul. (nam)

Sang Pencerah Muslim

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim AlaSantri Sang Pencerah Muslim

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Sang Pencerah Muslim sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Sang Pencerah Muslim. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Sang Pencerah Muslim dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock