Tampilkan postingan dengan label AlaNu. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label AlaNu. Tampilkan semua postingan

Selasa, 13 Maret 2018

Di Forum ini, Ketum IPPNU Sarankan Dunia Islam Tiru Indonesia

Istanbul, Sang Pencerah Muslim. Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama Farida Farichah menyampaikan gagasan tentang peran perempuan di Indonesia pada forum 2nd General Assembly Islamic Conference Youth, sebuah forum yang berafiliasi dengan Organization Islamic Cooperation (OIC).

Di Forum ini, Ketum IPPNU Sarankan Dunia Islam Tiru Indonesia (Sumber Gambar : Nu Online)
Di Forum ini, Ketum IPPNU Sarankan Dunia Islam Tiru Indonesia (Sumber Gambar : Nu Online)

Di Forum ini, Ketum IPPNU Sarankan Dunia Islam Tiru Indonesia

Pada forum yang berlangsung di Tower World Trade Center, Istanbul, Turki pada 9-11 Oktober tersebut, Farida menyampaikan kepada para delegasi bahwa Indonesia layak menjadi percontohan dunia Islam dalam memajukan peran perempuan.

Menurut dia, Indonesia memang bukan negara Islam, tapi jumlah umatnya terbesar. Salah satu karakteristik Islam Indonesia sangat menghargai hak-hak perempuan dan juga menjamin kebebasannya untuk berperan di ranah publik.

Sang Pencerah Muslim

Indonesia, lanjut dia, pernah memiliki presiden perempuan. Semua ranah publik terbuka peluang untuk perempuan. Bahkan untuk ranah politik ada afirmasi 30% kuota perempuan dalam rangka medorong kaum perempuan untuk terjun di politik.

“Saya kira ini satu-satunya di dunia, dan saya menyarankan negara-negara Islam mencontoh Indonesia agar tidak terjadi ketimpangan sosial dan ekonomi antara laki-laki dan perempuan,” katanya pada forum bertema Preserving Velues Rendering Future Beter tersebut, melalui siaran pers yang diterima Sang Pencerah Muslim pada Sabtu (11/10).

Sang Pencerah Muslim

Farida berpendapat bagaimana mungkin suatu negara dapat mewujudkan kehidupan yang adil dan sejahtera kalau setengah dari rakyatnya tidak dilibatkan dalam membangun negara tersebut.

Selain Farida, Indonesia mengirim delegasi dari berbagai organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan. Hadir juga perwakilan 48 negara dari 57 negara yang diundang. (Red: Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim AlaNu, Halaqoh Sang Pencerah Muslim

Selasa, 06 Maret 2018

Santri dan Potensi Islam Progresif di Indonesia

Oleh: Ahmad Khoiri*

22 Oktober merupakan momentum euforia kaum pesantren atau yang lumrahnya disebut kaum sarungan. Euforia tersebut termanifestasikan dalam pelbagai kegiatan yang dilakukan pesantren, kirab santri merupakan salah satu di antaranya. Tetapi ada yang lebih penting dari sekadar kegiatan seremonial tersebut, yaitu bahwa sebenarnya santri memiliki potensi untuk menjadi Muslim yang progresif, tidak kaku, lebih-lebih di Indonesia dengan masyarakat pluralnya.

Santri dan Potensi Islam Progresif di Indonesia (Sumber Gambar : Nu Online)
Santri dan Potensi Islam Progresif di Indonesia (Sumber Gambar : Nu Online)

Santri dan Potensi Islam Progresif di Indonesia

Islam progresif menawarkan sebuah metode ber-Islam yang menekankan pada terciptanya keadilan sosial, kesetaraan gender dan pluralisme keagamaan. Setidaknya itu yang dapat dipahami tentang pemaknaan “progresif” menurut Omid Safi (What is Progressive Islam?: 2005).

Keadilan sosial sebagai makna pertama progresif, menekankan spirit kembali kepada pesan moral al-Qur’an untuk berbuat adil sebagaimana dalam surah al-Maidah [5]: 8 dan al-Nahl [16]: 90. Meskipun dalam surah terakhir ini tuntutan keadilan oleh Allah Swt. seringkali ditafsirkan eksklusif untuk antar Muslim saja, bukan dengan orang yang dilabeli kafir, berlandaskan penafsiran secara emosional-ideologis terhadap beberapa ayat lain, di antaranya surah al-Taubah [9]: 73 dan 123, al-Fath [48]: 29 dan al-Tahrim [66]: 9.

Kesetaraan gender, sebagai manifestasi kedua progresivitas Islam, meskipun di Indonesia masih tidak mendapatkan posisinya secara utuh, namun juga termasuk dalam spirit al-Qur’an. Dapat kita tilik misalkan dalam persoalan poligami. Fazlur Rahman (w. 1988) melalui teori gerak ganda interpretasi (double movement) mengedepankan aspek legal-moral ketika memahami ayat tentang poligami. Penekanan aspek legal-moral dalam teori Rahman ini jauh lebih objektif memahami ayat ketimbang interpretasi klasik yang tidak jarang bernuansa ideologis susio-kultural mufasir terdahulu yang tak lagi dapat dikontekstualisasikan.

Sang Pencerah Muslim

Sedangkan manifestasi ketiga, yakni pluralisme keagamaan, merupakan hal yang tidak dapat dihindari di Indonesia. Penduduk dari pelbagai ras, suku bahkan agama menjadikan sikap inklusif keberagamaan sebuah alternatif yang niscaya. Di samping itu sebenarnya keragaman tersebut tetap berada dalam koridor Allah, sunnatullah. Dengan demikian maka menentang pluralitas tidak saja menyalahi sunnatullah yang telah diterangkan al-Qur’an, tetapi juga mencederai koridor Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia. Sebagai masyarakat yang pemahaman keagamaannya lebih baik daripada mereka yang non-santri, maka di sinilah santri memegang peran. Sikap “progresif” yang sebenarnya linear dengan statusnya sebagai kaum agamis mesti mendapat perhatian yang lebih serius.

Menarik dicatat bahwa di sisi lain, santri juga berpotensi menjadi kaum ekstremis dengan proyek takfiri-nya. Ini tidak dapat disangkal, karena literatur keagamaan yang diajarkan di pesantren lebih cenderung kepada pemahaman keagamaan pemikir salaf yang terdapat dalam kitab kuning. Predikat paradoks bagi penyandang status “santri” kemudian menjadi kegelisahan tersendiri dalam konteks masa depan Indonesia. Problematika ini kemudian menemukan pemecahannya dengan adanya pendidikan keagamaan yang mengedepankan sikap moderat, atau yang umumnya diistilahkan dengan Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI), baik dalam nomenklatur STAIN, IAIN maupun UIN.

Umumnya, meskipun tidak secara keseluruhan, dapat dibuat generalisasi bahwa para mahasiswa di kampus PTAI tersebut adalah mereka yang concern-nya terhadap kajian keislaman lebih mendominasi.Dalam hal ini, para santri ada di antara mereka. Meski derasnya arus pemikiran progresif yang diusung PTAI mendapat reaksi yang serius oleh Hartono Abdul Jaiz dengan publikasi bukunya, Ada Pemurtadan di IAIN (2005), namun reaksi agresif tersebut sama sekali tidak berdasar dan tidak berbobot akademis, tetapi lebih memprioritaskan aspek emosionalnya. Dengan dalih mempertahankan Islam yang dianggapnya telah diobok-obok kaum progresif-liberal, Hartono mengeluarkan sanggahan-sanggahan yang seringkali tidak beretika, hingga akhirnya ia juga mendapat tanggapan setimpal oleh Nur Kholis Setiawan, santri alumni Pesantren Tebu Ireng, Jombang, dan sarjana doktoral Bonn University, Jerman.

Sang Pencerah Muslim

Keberadaan pemikir-pemikir progresif seperti Nur Kholis, dan tokoh lain seperti Ulil Abshar Abdalla yang kontroversial dengan JIL-nya beberapa tahun silam, megindikasikan bahwa potensi santri dengan kemampuannya mengkaji literatur-literatur bahasa Arab jauh lebih baik daripada mereka yang tidak pernah belajar di pesantren. Kita telah melihat bahwa kebanyakan para pemuda yang tergabung dalam kelompok-kelompok keagamaan ekstremis, adalah mereka yang pemahaman keagamaannya di bawah rata-rata. Doktrin yang terkesan agamis mudah sekali menjadikan mereka bertindak ceroboh, karena mereka tidak pernah mengerti duduk persoalan yang dihadapinya. Mereka telah menjadi sasaran empuk Muslim golongan kanan dalam melancarkan aksinya yang seringkali beriklim politis.

Kesadaran pengetahuan (al-wa’y al-‘ilm) dapat dilacak bahkan dalam khazanah turats klasik. Menurut Nur Kholis Setiawan (2008: 5) yang tidak bisa melacak hal tersebut hanyalah orang-orang narrow minded alias tidak memiliki bekal pengetahuan yang memadai. Bagi Nur Kholis, justru khazanah intelektual klasik/turats-lah yang menjadi pijakan revitalisasi semangat terbukanya pintu ijtihad (2008: 17). Oleh karena turats didominasi literatur berbahasa Arab, maka sekali lagi, potensi santri untuk memahami turats memberikannya peluang memahami pemikiran keagamaan (al-fikr al-diniy) secara kaffah, ekstensif, yang dengan alat bantu (istimdad) ilmu humaniora yang telah dipelajarinya di PTAI pada akhirnya akan melahirkan sikap progresif. Pemikiran progresif tersebut akan menjadi sebuah upaya depolitisasi Islam dan menghindari pensakralan pemikiran keagamaan (taqdis al-fikr al-diniy).Santri dengan pemikiran progresifnya, dengan demikian, akan memeran kiprah yang besar dalam menjadikan Indonesia yang berkeadilan dan sejahtera.

*

Penulis adalah mahasiswa Ilmu al-Qur’an dan Tafsir (IQT) di STAIN Pamekasan, Alumni Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata, Pamekasan, Madura.

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim AlaNu, Daerah Sang Pencerah Muslim

Rabu, 21 Februari 2018

Resmi Dilantik, IPNU-IPPNU Kadur Siap Bentuk Ranting-ranting

Pamekasan, Sang Pencerah Muslim. Para pengurus IPNU-IPPNU Kadur resmi dilantik di Pesantren Miftahul Anwar, Klompok, Pamoroh, Kadur, Pamekasan, Jumat (21/4). Pelantikan dikemas dengan seminar ke-NU-an bertema "Membangun Generasi NU untuk Mempertahankan Islam Ahlussunnah wal-Jama’ah".

Resmi Dilantik, IPNU-IPPNU Kadur Siap Bentuk Ranting-ranting (Sumber Gambar : Nu Online)
Resmi Dilantik, IPNU-IPPNU Kadur Siap Bentuk Ranting-ranting (Sumber Gambar : Nu Online)

Resmi Dilantik, IPNU-IPPNU Kadur Siap Bentuk Ranting-ranting

Usai dilantik, Ketua PAC IPNU Kadur Taufiqurrahman mengaku siap berkomitmen akan berjuang keras bersama rekan-rekanita lainnya untuk memajukan organisai pelajar NU di Kecamatan Kadur.?

"Sebelum dilantik, kita sudah bergerak membentuk Pimpinan Ranting. Sudah banyak yang terbentuk, seperti Pimpinan Ranting Bangkes, Pamaroh, Pamoroh, Kertagena Laok, Kertagena Tenga, Kadur, Kertagena Daya," paparnya.

Tinggal tiga desa yang belum dibentuk: Bungbaruh, Sokalelah, dan Gagah. Taufiq memastikan, ketiga desa tersebut dalam waktu dekat akan dibentuki pimpinan ranting.?

Sang Pencerah Muslim

"Kami sudah mantap untuk belajar, berjuang, dan bertaqwa," tegasnya.

Pembina PAC IPNU-IPPNU Kadur yang mantan Ketua PAC IPNU Kadur tahun 2011 Faisol Ansori menegaskan, dengan adanya pelantikan ini, pihaknya berharap pelajar NU mempunyai semangat baru yang tidak kalah dengan semangat senior-seniornya.

"Teruslah bergerak dan mengalir, jangan pernah berhenti bergerak. Agar adik-adik sekalian mampu menjadi air obat pelepas dahaga bangsa Indonesia," pungkasnya. (Hairul Anam/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim AlaNu Sang Pencerah Muslim

Rabu, 14 Februari 2018

Jemaah Haji Diimbau Tak Hamburkan Uang

Makkah, Sang Pencerah Muslim
Calon jemaah haji diimbau untuk tidak menghamburkan uang  "living cost"-nya dengan berbelanja berbagai oleh-oleh selama berada di Madinah sebelum kedatangan di Mekkah.

"Keperluan para calhaj masih banyak, utamanya saat berada di Mekkah. Masa tinggal jemaah di Mekkah cukup panjang sehingga perlu dana khusus untuk makan, dan berbagai keperluan lain, seperti kalau sakit harus menyewa tandu pada tawaf dan sa’i," kata Kepala Bidang Urusan Haji Muslim Nasution  seusai pertemuan para mursyid di Wisma Haji Indonesia di Mekkah, Sabtu malam.

Dikatakan Muslim, kebijakan pemerintah saat ini adalah memberikan living cost sebanyak 1.500 riyal kepada jemaah dimaksudkan sebagai bekal selama jemaah berada di tanah suci dan dibagikan sejak dari jamaah masih berada di embarkasi di Indonesia.

"Masa tinggal mereka cukup panjang, kurang lebih 20 hari. Kalau dalam satu hari jemaah  makan 2 kali dan sekali makan 10 riyal, maka dalam sehari perlu uang 20 riyal. Jadi dibutuhkan sekitar 200 riyal untuk makan. Tetapi keperluan yang lain masih banyak," katanya.

Pengalaman sebelumnya menunjukkan sering terjadi jemaah kehabisan uang saat berada di Mekkah, karena ketika tinggal sembilan hari di Madinah uangnya dihabiskan untuk membeli barang, sehingga barang-barang yang sudah dibeli terpaksa dijual di antara sesama jemaah dengan harga murah agar bisa mendapatkan uang untuk keperluan lain.

Ia mengakui kemungkinan uang living cost bagi Jamaah Indonesia 1.500 Riyal terlalu besar,  sehingga membudayakan jamaah haji Indonesia untuk berbelanja. Jamaah haji Malaysia, ujarnya, tidak mendapatkan uang living cost.

Namun untuk menghapus living cost, ia juga keberatan karena jemaah haji Indonesia biasanya tidak memiliki uang lain selain living cost jika melaksanakan ibadah haji.Minat belanja yang sangat besar juga membuat bagasi jamaah Indonesia sering kelebihan.


"Maksimal barang bawaan jemaah adalah 35 kg, bila ada kelebihan beban akan dikenakan biaya. Kalau masih ada uang sisa, dia bisa membayar tetapi kalau tidak, terpaksai ditinggal begitu saja," katanya.

Muslim menghimbau agar para jemaah berpikir lebih panjang sebelum berbelanja, apalagi seringkali barang-barang yang ada di Arab Saudi buatan China yang sering bisa ditemui di Tanah Abang, Jatinegara atau Pasar Senen, bahkan banyak yang buatan Indonesia.(an/mkf)
 

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim AlaNu Sang Pencerah Muslim

Jemaah Haji Diimbau Tak Hamburkan Uang (Sumber Gambar : Nu Online)
Jemaah Haji Diimbau Tak Hamburkan Uang (Sumber Gambar : Nu Online)

Jemaah Haji Diimbau Tak Hamburkan Uang

Sabtu, 03 Februari 2018

Khutbah Idul Adha: Belajar dari 9 Keistimewaan Nabi Ibrahim

Khutbah I

? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ?: ? ?: ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ?: ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Khutbah Idul Adha: Belajar dari 9 Keistimewaan Nabi Ibrahim (Sumber Gambar : Nu Online)
Khutbah Idul Adha: Belajar dari 9 Keistimewaan Nabi Ibrahim (Sumber Gambar : Nu Online)

Khutbah Idul Adha: Belajar dari 9 Keistimewaan Nabi Ibrahim

Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Nahl: 120-123

Sang Pencerah Muslim

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Sang Pencerah Muslim

Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan lagi patuh kepada Allah dan hanif. Dan sekali-kali bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan (Tuhan), (lagi) yang mensyukuri nikmat-nikmat Allah. Allah telah memilihnya dan menunjukinya kepada jalan yang lurus, Dan Kami berikan kepadanya kebaikan di dunia. Dan sesungguhnya dia di akhirat benar-benar termasuk orang-orang yang saleh, Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad): "Ikutilah agama Ibrahim seorang yang hanif" dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan. (QS an-Nahl: 120-123)

Ayat tersebut menggambarkan profil Nabi Ibrahim AS di antaranya bahwa beliau adalah seorang pemimpin teladan, yang patuh kepada Allah, selalu konsisten dalam menjalankan perintah-Nya, orang yang bertauhid yang hanya menyembah kepada Allah, orang yang bersyukur atas segala nikmatnya, orang pilihan di antara para Nabi, di dunianya bernasib baik dan di akhiratnya termasuk hamba Allah yang sholeh.

Berbicara Idul Adha tidak lepas dari tokoh sentral yang bernama Ibrahim AS, sebab Nabi Ibrahimlah yang menjadi pemeran utama dalam manasik haji termasuk di dalamnya tentang ajaran kurban.

Nabi Ibrahim AS adalah pigur seorang bapak yang tabah dalam mengurusi rumah tangganya, beliau juga orang yang berhasil mendidik keturunannya menjadi orang yang beriman, Ibrahim juga adalah sosok seorang nabi yang jujur.Ibrahim adalah seorang nabi yang sangat lembut hatinya dan penyantun.

? ? ? ?

Artinya: “Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang nabi yang sangat lembut hatinya dan penyantun” (QS an-Nahl: 114).

Siapa pun ingin hidupnya sukses tapi lupa harus bagaimana mereka berbuat dan kepada siapa mereka berkiblat.

Kalau berbicara figur buat rujukan di hari raya Idul Adha ini yang paling relevan adalah Nabi Ibrahim AS. Karena Idul Adha adalah id-nya Nabi Ibrahim AS, buat mengenang perjalanan Nabi Ibrahim AS.

Jamaah shalat Idul Adha rahimakumullah,

Ada beberapa poin penting yang harus dijaga, di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Nabi Ibrahim pemimpin teladan. Beliau lebih mengutamakan nasib orang lain daripada dirinya. Ibrahim lebih melihat generasi penerusnya daripada pribadinya. Lihat ketika Ibrahim akan diangkat menjadi pemimpin, beliau berkata “Ya Allah bagaimana nasib keturunanku?” Allah menjawab, “Ya, juga keturunanmu, asal keturunanmu itu tetap istiqamah bersamamu dan tidak berbuat dzalim (QS Al-Baqarah: 124). Bagi kita penting memperhatikan kepemimpinan sebab pemimpinlah yang akan menentukan nasib agama dan bangsa. Pemimpinlah yang akan mewarnai segala corak masyarakat sebuah bangsa. Oleh karena itu kewajiban kita hanya satu dalam masalah kepemimpinan ini yaitu memilih pemimpin yang beriman dan amanah.

2. Ibrahim adalah orang yang sangat patuh kepada Allah walaupun menurut kita merugikan. Contohnya ketika Allah menyuruh Ibrahim untuk menyembelih anaknya, tanpa ragu-ragu langsung dilaksakan kemudian dipangggilnya Ismail untuk bermusyawarah. Dari musyawarah itu Ismail setuju dirinya dijadikan kurban oleh ayahnya (QS as-Shaffat: 107), ketika Ismail dieksekusi oleh ayahnya, Ismail sabar dan pasrah kepada Allah. Nabi Ibrahim yakin tidak akan ada sebuah perintah dari Allah tanpa jaminan dari Allah. Buktinya benar bahwa sembelihan Ibrahim diganti dengan sembelihan kambing yang sangat besar, inilah cikal bakal adanya syariat kurban. Oleh karena itu marilah kita berkurban semoga Allah akan menggantinya dengan rezeki yang lebih besar.

3. Ibrahim adalah orang yang hanif, artinya orang yang ajeg dalam agamanya, tidak miring ke kiri dan tidak miring ke kanan, lurus sebagaimana pesan Allah. Hal ini terlihat dari dua kaki yang membekas pada batu yang sering disebut dengan maqam Ibrahim. Bekas telapak kaki beliau yang kanan condong ke kiri dan yang kiri condong ke kanan. Artinya Nabi Ibrahim berkarakter istiqamah seperti disebutkan dalam ayat ? ? ? maka istiqamahlah kamu sebagaimana diperintahkan.

4. Nabi Ibrahim adalah orang yang bertauhid yang hanya menyembah kepada Allah, sebagaimana ikrar kita dalam doa iftitah “Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada pencipta langit dan bumi, dengan patuh dan tunduk serta aku bukan hamba yang musyrik. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku adalah untuk Rab seluruh alam, tiada sekutu bagi-Nya dan aku diperintahkan untuk itu dan aku adalah hamba yang berserah diri”. Nabi Ibrahim merupakan seorang yang konsisten membela tauhid dari sejak remaja. Sejarah menceritakan kisah beliau yang menghancurkan sesembahan Namrudyang membuatnya dihukum dengan cara dibakar meski beliau selamat dan tidak ada selembar rambutpun yang terbakar. Ayahnya juga mengancam dan mengusir Ibrahim dari rumahnya gara-gara mengusik keyakinannya tapi Ibrahim selalu membalas dengan kata-kata yang santun tanpa caci maki, bahkan beliau memohonkan ampun untuk ayahnya. Itulah kesantunan Ibrahim yang sangat lembut ? ? ? ? (QS At-Taubah 114).

5. Nabi Ibrahim adalah orang yang bersyukur kepada Allah di antaranya beliau orang yang sangat pemurah tangannya, penyayang kepada siapa pun. Disebut juga khalilullah karena beliau sangat baik pergaulannya dengan siapa pun terutama kepada tamu yang datang kepadanya. Beliau tidak pernah makan kecuali selalu berjamaah, bahkan sengaja beliau mengundang tetangga buat menemani makan sampai harus berjalan jauh ke kampong-kampung.

Berjamaah dalam makan dan minum adalah sunnah Kanjeng Nabi Muhammad SAW yang banyak barokahnya. Makanan sedikit pun bisa dinikmati oleh orang banyak. Rasulullah sendiri pernah berbagi roti dengan para sahabatnya di sebuah perjalanan. Uniknya, walaupun rotinya sedikit, ternyata cukup untuk banyak orang.

6. Nabi Ibrahim AS adalah hamba pilihan Allah. Beliau tak hanya diangkat menjadi seorang Nabi, tapi juga bapaknya para nabi. Dari kedua putranya, Ismail AS dan Ishak AS lahirlah keturunan para nabi yang amat banyak. Agama Ibrahim AS dipilih sebagai millah yang menjadi anutan semua nabi sampai kepada Nabi Muhammad SAW. Agama Yahudi, Nashrani dan Islam asalnya sama sama memiliki ajaran tauhid, karena sama-sama menjunjung tinggi ajaran Ibrahim AS. Hanya setelah generasinya berubah maka berubah pula akidahnya.

7. Ibrahim AS diberi jalan yang lurus atau shirathal mustaqim. Maksudnya agama yang benar, agama yang hanif yang semakna dengan agama Islam adalah diinul qayyimah agama yang bebas dari syirik dan kesesatan. Agama yang diridlai yang akan diterima Allah SWT, Siapa pun harus ridha dengan Islam sebagai agamanya. Sabda Nabi Muhammad saw "Islamlah, pasti kamu selamat". Islam adalah agama damai, agama yang mengedepankan kebersamaan dan toleransi walaupun beda agamanya. "Orang muslim adalah orang yang menjadikan orang muslim lainnya terjamin dari ucapan serta perbuatannya."

8. Ibrahim AS adalah orang berbahagia di dunianya, di antaranya di masa tuanya diberi anak yang saleh yang setia membantu pekerjaannya. Terutama pada waktu Kabah dibangun, maka putranyalah yang setia mendampingi sang ayah menjadi arsitek, demikian pula waktu pemeliharaannya, sampai Ibrahim AS berdoa di depan Kabah sebagaimana terekam dalam Surat Al-Baqarah 127- 129.

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Artinya: “Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): ‘Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) di antara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadat haji kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka sesorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab (Al Quran) dan Al-Hikmah (As-Sunnah) serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana’.”

9. Ibrahim AS di akhiratnya sebagai bagian dari hamba yang sholeh, artinya hamba yang mendapat derajat yang sangat tinggi di dalam surga, salah satunya adalah kedudukan orang yang membaca tashbih, diberikan pahala bagaikan panen yang tidak pernah berhenti, setiap panen tumbuh lagi setiap panen tumbuh lagI, itu adalah orang yang selalu membaca tasbihnya Ibrahim AS.

Kita sering memohon nikmat di akhirat, sebenarnya yang kita minta adalah nikmatnya para nabi, shiddiiqin, syuhada dan shalihin. Empat kelompok ahli surga yang sudah berada pada shirathal mustaqim, artinya mereka sudah mendapatkan nikmat yang sebenarnya yaitu ? ? ? ?, karena mereka sudah memenuhi syarat yaitu taat kepada Allah dan rasul-Nya. Firman Allah dalam QS An-Nisa ayat 69:

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Artinya: “Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.” (QS An-Nisa: 69)

Jamaah shalat Idul Adha rahimakumullah,

Dalam momen hari raya kurban kali ini, marilah kita kenang sejarah Nabi Ibrahim AS dengan mengikuti ajarannya. Pastikan Nabi Ibrahim AS adalah nabi teladan bagi umat Nabi Muhammad SAW. Betapa banyak ajaran Nabi Ibrahim yang menjadi ajaran Nabi Muhammad Saw, baik dalam haji, ibadah shalat dan akhlak, demikian pula shalawat.

Ketika kita menjadi ayah, jadilah seperti Nabi Ibrahim, ketika jadi anak jadikanlah seperti kedua anak Nabi Ibrahim, yakni Nabi Ismail dan Ishak, dan ketika jadi istri jadilah seperti istri beliau, yakni Siti Sarah dan Siti Hajar dalam kepatuhannya kepada Allah. Semoga kita bisa meneladani ini semua. Amiin ya rabbal alamin.

Khutbah II

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?.

? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ! ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Oleh DR KH Abun Bunyamin, MA, Rais Syuriyah PCNU Purwakarta

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim AlaNu Sang Pencerah Muslim

Selasa, 30 Januari 2018

Facebook, Kiai Said, dan Idris Sardi

Oleh Abdullah Alawi

Facebook hari ini memberi tahu, bahwa pada 28 April 2014, saya mengunggah foto saya dengan Idris Sardi. Saya memosting foto itu saat mendengar kabar Idris Sardi meninggal pada tanggal yang sama di tahun itu.?

Facebook, Kiai Said, dan Idris Sardi (Sumber Gambar : Nu Online)
Facebook, Kiai Said, dan Idris Sardi (Sumber Gambar : Nu Online)

Facebook, Kiai Said, dan Idris Sardi

Foto yang diunggah itu adalah saat saya mengobrol dengan maestro piano di Pondok Pesantren Al-Hamid, Cilangkap, Jakarta Timur, pada Oktober 2012. Pada status itu, saya menulis demikian:

? Yang namanya maestro, saya pikir adanya di langit dan tak terjangkau. Ia hanya ngobrol sesama dan dengan bahasa maestro saja. Tapi pada bulan Oktober 2012 saya bisa ngobrol dengannya. Ia asyik sekali. Kemudian marah karena saya menyapanya dengan "bapak". "Jangan panggil saya bapak," katanya, "tapi bang atau bung”.

Sang Pencerah Muslim

Selamat jalan Bung Idris Sardi, semoga dirimu mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT. Amin.

Pada waktu saya bertemu dengan Idris Sardi, saya masih belajar berwawancara. Dan sampai saat ini pun masih belajar. Saya bertemu dia dengan tidak sengaja karena tak menyangka pada acara pelantikan organisasi pencak silat, Pagar Nusa, ada seorang pemusik. Kalau pemain film lagi sih masuk akal. Misalnya Barry Prima atau paling banter George Rudy. Tapi ini maestro biola.?

Saat saya datang, acara belum dimulai. Saya hanya melihat kesibukan panitia dan seorang tua berkaos oblong putih, berkacamata, bercelana kuning berkeliling di antara sela-sela kursi yang bakal diisi hadirin. Dia berkeliling sambil menggesek-gesek biola seolah tak ada kerjaan lain. Tapi ketika saya simak, gesekannya enak sekali. Sepertinya saya pernah mendengarnya entah kapan, entah dimana. ?

“Idris Sardi,” kata panitia.?

Sang Pencerah Muslim

Bukan main rasanya mendengar nama itu. Nama yang pada pikiran saya selalu berada jauh di sana. Sesuatu yang hanya orang tertentu yang bisa melihatnya, apalagi mengobrolnya. Apalagi dipotret dengannya.?

Kemudian bergelegak dalam diri saya saya ingin sekadar bertanya, sejak kapan ia menyukai biola, bagaimana cara berlatihnya, dan saya ingin difoto bersamanya agar bisa dipamer di Facebook. Dengan berfoto dengannya, bukankah martabat saya akan sedikit terangkat beberapa cm?

Saya kemudian duduk di salah satu kursi bagian belakang, menonton pentas yang belum saatnya. Tapi menurut saya ini pentas juga. Karena tak ada orang lain, justru bagi saya ini adalah pentas untuk saya sendiri. Bayangkan seorang maestro yang dimiliki negeri ini pentas untuk saya sendiri. Bukankah itu suatu yang wah? Namun, sayang sang maestro tidak tahu, apalagi meniatkan pentas untuk saya. Tapi itu kan masalah dia. ?

Begitulah beberapa lagu dia mainkan melalui gesekan. Hanya saya kenal salah satu nada shalawat saja, yang lainnya lupa.?

Kemudian, acara pun dimulai. Tak perlulah saya menceritakan prosesinya. Dimana pun orang dilantik yang begitu-begitu aja. Kemudian maestro itu tampil. Awalnya duduk pada sebuah kursi, kemudian berjalan-jalan ke sana ke mari. Dan tentu saja tepuk tangan dari tangan para pendekar silat mengalir untuknya selepas pentas.?

Lalu naiklah seorang kiai. Dia belum assalamualaikum, sebagaimana para kiai memulai sebuah pidato, malah mengapresiasi gesekan sang maestro. Kiai Said Aqil Siroj, sepertinya kagum dengan dia.?

“Saya terharu, di acara seperti ini diiringi musik seperti ini. Meskipun sudah tidak muda lagi, penampilan Pak Idris sangat luar biasa!” dua kali kiai yang Ketua Umum PBNU itu bilang “luar biasa” diiring tepuk tangan para pendekar Pagar Nusa.

Kiai lulusan pesantren Kempek, Lirboyo, dan Krapyak ini kemudian menjelaskan musik. Ia menukil pendapat Syekh Dzu Nun Al-Mishri yang wafat tahun 221 Hijriyah.

“Musik adalah suara kebenaran yang bisa menggugah hati kita menuju Allah. Suara kebenaran, kejujuran. Kalau mulut bisa bohong, tapi musik tak bisa bohong,” katanya.

Oleh karena itu, sambung kiai yang juga doktor Umul Qurro ini, barangsiapa mendengarkan musik dengan khusyu, ia akan mencapai hakikat. Tapi barangsiapa yang mendengarkan musik dengan syahwat, ia akan menjadi zindiq, atau keluar dari Islam.

Idris Sardi juga sepertinya kagum dengan pernyataan Kiai Said tersebut. Ketika Kiai Said undur diri, Idris Sardi mengejarnya dan menyempatkan diri untuk bersalaman.

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim AlaNu Sang Pencerah Muslim

Sabtu, 27 Januari 2018

IPNU Jateng Tindaklanjuti Keputusan Muktamar soal Pembatasan Usia

Klaten, Sang Pencerah Muslim . Salah satu hasil putusan Sidang Komisi Organisasi dalam Muktamar Ke-33 Nahdlatul Ulama (NU) yang berlangsung di Pesantren Mamba’ul Ma’arif Denanyar, Jombang, beberapa waktu lalu, adalah tentang pembatasan syarat usia maksimal menjadi anggota IPNU-IPPNU, yakni 27 tahun.

Menanggapi hal ini, pengurus Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Jawa Tengah segera mengadakan tindak lanjut, seperti yang telah diterangkan ketua IPNU Jateng Amir Mustofa Zuhdi, saat menyampaikan pidato sambutan pada acara pelantikan pengurus PC IPNU-IPPNU Klaten di Gedung Pendopo Pemerintah Kabupaten Klaten.

IPNU Jateng Tindaklanjuti Keputusan Muktamar soal Pembatasan Usia (Sumber Gambar : Nu Online)
IPNU Jateng Tindaklanjuti Keputusan Muktamar soal Pembatasan Usia (Sumber Gambar : Nu Online)

IPNU Jateng Tindaklanjuti Keputusan Muktamar soal Pembatasan Usia

Amir mengatakan pihaknya telah memberikan instruksi kepada pengurus yang di bawahnya, untuk dapat merapikan kriteria pengurus sesuai batasan usia dalam Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga, serta menjalankan proses kaderisasi yang berjenjang dan rapi.

Sang Pencerah Muslim

“Hal ini dilakukan untuk menindaklanjuti hasil dari Muktamar NU yang membatasi umur maksimal 27 tahun. Dan ini sudah dilakukan oleh Klaten, Soloraya dan Jawa Tengah pada umumnya,” terang Amir, Ahad (8/8).

Sementara itu, pada acara yang sama, Sekretaris Jenderal PP IPNU, Muhammad Nahdhy menyatakan bahwa pembatasan usia kader ini, memungkinkan para kader IPNU-IPPNU untuk semakin memperluas “ladang dakwah”, tidak hanya khusus di lingkup NU.

Sang Pencerah Muslim

“IPNU-IPPNU diharapkan menggarap kader dari berbagai kalangan, tidak peduli baik itu dari Muhammadiyah, MTA, LDII dan lain sebagainya. Jangan sampai IPNU-IPPNU cuma disibukkan mencari kader-kader dari NU saja. Karena kita semua bertekad bisa meng-NU-kan mereka-mereka yang belum NU,” tegas pria yang akrab Gus Nahdi itu. (Ajie Najmuddin/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Khutbah, AlaNu, Doa Sang Pencerah Muslim

Jumat, 26 Januari 2018

GP Ansor Ciamis Kawal Program Pendataan Tanah

Ciamis, Sang Pencerah Muslim - GP Ansor Kabupaten Ciamis memfasilitasi masyarakat untuk menyukseskan program Pendataan Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) yang saat ini menjadi salah satu program strategis Jokowi di Sukaresik dan Sukasenang, Kecamatan Sindangkasih, Kabupaten Ciamis.

Aksi ini berangkat dari keprihatinan atas banyak bidang tanah milik masyarakat yang belum memiliki tanda kepemilikan yang sah atau sertifikat serta kondisi Desa Sukaresik dan Desa Sukasenang yang berada di kaki Gunung Syawal dan terhitung relatif tertinggal, sehingga program-program pemerintah yang semestinya landing membutuhkan proses fasilitasi dari pihak-pihak yang memiliki concern dalam pendampingan terhadap masyarakat, termasuk dalam hal ini GP Ansor.

GP Ansor Ciamis Kawal Program Pendataan Tanah (Sumber Gambar : Nu Online)
GP Ansor Ciamis Kawal Program Pendataan Tanah (Sumber Gambar : Nu Online)

GP Ansor Ciamis Kawal Program Pendataan Tanah

Sosialisasi dan fasilitasi seperti yang dilaksanakan pada Sabtu (14/10) siang di Balai Desa Sukasenang telah membesarkan hati masyarakat untuk menyambut program PTSL ini dengan memenuhi target minimal 1000 bidang tanah per desa. Menghadirkan tiga fasilitator, GP Ansor Ciamis memberikan penjelasan seputar pelaksanaan dan kiat-kiat sukses serifikasi massal ini.

Sang Pencerah Muslim

Dalam sambutannya di forum sosialisasi dan fasilitasi, Kepala Desa Sukasenang Darus Salim menyatakan akan segera melakukan pendataan dan pendaftaran warganya untuk penyertifikatan lahannya dan akan mengajukan permohonan pada Kepala BPN setempat.

“Program ini sesungguhnya sangat ditunggu masyarakat. Apalagi dengan jaminan tanpa biaya dan hanya dipungut pembiayaan yang sudah ditentukan dalam peraturan sebesar Rp. 150.000,-. Untuk itu kami, seluruh aparat desa akan bekerja dengan keras untuk memenuhi target minimal 1000 bidang ini,” kata Darus Salim.

Anggota GP Ansor Ciamis Fathan Arionaldo yang ikut menjadi fasilitator kegiatan ini mengatakan, kegiatan sosialisasi ini merupakan lanjutan dari kegiatan sosialisasi sebelumnya di Desa Sukaresik.

Sang Pencerah Muslim

Pendamping Desa yang sekaligus santri dari Pesantren Qoshrul Arifin Atas Angin pimpinan Hazrat Syaikh M Irfa’I Nahrowi An-Naqsyabandi ini menyebutkan bahwa pihaknya juga telah menjalin komunikasi dengan kepala Badan Pertanahan Nasioanal Ciamis untuk menyukseskan program PTSL di dua desa ini.

“Target kami tidak hanya dua desa ini karena desa-desa di sekitaran kaki gunung Syawal ini banyak dan kondisinya (administrasi asetnya-red) hampir sama.” Kata Fathan.

Selain karena program ini juga memang merupakan bagian dari kebijakan Kemendesa yang dituangkan dalam SKB tiga menteri, ia juga menekankan akan pentingnya penataan aset masyarakat, lebih-lebih aset milik desa.

Atabik Janka Dausat yang merupakan salah satu pengurus GP Ansor Ciamis mengatakan bahwa advokasi ini dilakukan dengan spontanitas dan secara sukarela saja.

“Kita mendampingi masyarakat untuk menyertifikasi lahannya agar memiliki surat yang berkekuatan hukum dan sah secara hukum,” katanya.

Menurutnya, gerakan advokasi ini dilakukan bersama-sama dengan santri yang tergabung dalam Ansor. Selain sebagai media silaturrahmi dengan masyarakat, katanya, juga sebagai bentuk sumbangsih kami, Pesantren Atas Angin untuk kemajuan masyarakat. (Husni Sahal/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim AlaNu, Tokoh, IMNU Sang Pencerah Muslim

Rabu, 24 Januari 2018

PCNU Prioritaskan Program Kaderisasi dan SDM Kader

?Depok, Sang Pencerah Muslim. Musyawarah kerja cabang Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Depok menitikberatkan program kerjanya ke depan pada bidang organisasi dan sumber daya manusia kader. Mereka berencana melakukan konsolidasi internal hingga pengurus anak ranting NU untuk menjalankan program kerjanya.

PCNU Prioritaskan Program Kaderisasi dan SDM Kader (Sumber Gambar : Nu Online)
PCNU Prioritaskan Program Kaderisasi dan SDM Kader (Sumber Gambar : Nu Online)

PCNU Prioritaskan Program Kaderisasi dan SDM Kader

Menurut Ketua PCNU Depok Ustadz Raden Salamun di tanah Baru, Beji kota Depok, terdapat delapan pembahasan dalam Muskercab. Kesemuanya meliputi aspek diniyah, dakwah, pendidikan, mabarot, hukum, ekonomi, organisasi dan  politik.

"Kita menargetkan sejumlah 500 kelompok anak ranting NU, 63 ranting NU, dan dua MWCNU yang akan direstrukturisasi kepengurusannya tahun ini," kata Salamun di STIH IBLAM Depok, Ahad (18/5).

Sang Pencerah Muslim

Program ini, menurutnya, dapat mengintensifkan komunikasi  sesama ormas dan lintas agama. PCNU Depok sempat menjadi inisiator halaqoh lintas agama pada Oktober 2013 lalu untuk meningkatkan persatuan warga Depok.

"Tentunya, kita menanamkan paham aswaja NU agar munculnya aliran sempalan bisa diminalisasi di Depok," tutur Salamun.

Sang Pencerah Muslim

Sementara Wakil Bendahara NU Depok H Bukhori berharap agar kepengurusan baru PCNU Depok bisa berperan dalam memberdayakan masyarakat. Salah satunya, dalam bidang agama serta pemberdayaan ekonomi.

"Banyak peran yang bisa diambil NU. Sampai saat ini, ormas berlambang sembilan bintang itu tetap diharapkan perannya di masyarakat," terang H Buchori. (Aan Humaidi/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Ubudiyah, Cerita, AlaNu Sang Pencerah Muslim

Jumat, 19 Januari 2018

Banser Purworejo Gelar Diklatsar dan Baksos ATS

Purworejo, Sang Pencerah Muslim. Sebagai upaya membantu masyarakat dan melengkapi pengabdian pada umat, Satkorcab Banser Purworejo, Jawa Tengah menggelar bakti sosial penyembuhan alternatif penyakit medis dan nonmedis Aji Tapak Sesontengan (ATS) dengan menghadirkan instruktur Satkornas Banser Husada.

Banser Purworejo Gelar Diklatsar dan Baksos ATS (Sumber Gambar : Nu Online)
Banser Purworejo Gelar Diklatsar dan Baksos ATS (Sumber Gambar : Nu Online)

Banser Purworejo Gelar Diklatsar dan Baksos ATS

Kegiatan tersebut, ujar Kasatkorcab Banser Purworejo, Daryanto, di Kutoarjo, Rabu (1/11), akan menjadi rangkaian pembukaan Diklatsar Banser Purworejo, di Desa Somongari, Kecamatan Kaligesing yang merupakan tempat kelahiran WR Supratman pada Jumat, 3 November 2017, mulai pukul 08.00-11.30 WIB. Informasi 085292581234.

"Kaderisasi adalah kegiatan pengkaderan yang rutin dilakukan Satkorcab Banser Purworejo. Hanya saja pada pengkaderan kali ini agak sedikit berbeda, karena kita mendatangkan secara khusus instruktur Banser Husada Satkornas Banser sekaligus kamitua atau master ATS Global Indonesia dari Tim Swarna Raya sahabat Gatot Arifianto," kata Kasetma Banser Purworejo, Abdul Azis menambahkan.

Untuk diketahui, ATS merupakan warisan husada leluhur nusantara untuk penyembuhan beragam penyakit non medis dan medis seperti alergi dingin, mata minus dan plus, nyeri persendian, amandel, sakit pinggang, sakit gigi, migrain, vertigo, saraf kejepit, sakit tengkuk, asam urat, asma, bronchitis, lemah jantung dan lain-lain.

Sang Pencerah Muslim

ATS juga sudah banyak digunakan masyarakat mancanegara seperti Jerman, Singapura, Polandia, Belanda, Jepang, Amerika, Meksiko Australia, Belgia hingga Spanyol karena sederhana.

Penyembuhan alternatif ATS metode akan digelar di areal SD Somongari, tanpa modus jual obat dan gratis.

Hanya saja, bagi masyarakat yang memiliki rejeki lebih atau ingin ikut serta menghijaukan bumi, silakan berdonasi seihklasnya untuk pembelian dan penanaman pohon dalam program sedekah oksigen.

Sang Pencerah Muslim

Hasil donasi sedekah oksigen tersebut akan dibelikan satu jenis pohon untuk ditanam di lokasi bakti sosial sebagai kenang-kenangan atau tanda sinergi kerja kemanusiaan plus lingkungan hidup berlangsung. S MVekaligus penghormatan pada bumi yang kelak diwariskan pada anak cucu bangsa Indonesia.

Sedekah oksigen sendiri telah digelar Satkornas Basada di Banyuasin, Sumatera Selatan dan berlangsung sukses, membantu kesembuhan 200 masyarakat dan diakhiri dengan menanam 50 pohon nangka di Desa Sukadamai, Kecamatan Tanjung Lago.

"Kami haturkan terimakasih sebesar besarnya pada seluruh kader Ansor, Banser dan masyarakat yang menopang suksesnya kaderisasi. Terlebih lagi pada  Satkornas Banser Husada yang berkenan terlibat aktif dalam kegiatan Satkorcab Banser Purworejo. Semoga apa yang kita kerjakan mendapat imbal kebaikan yang berlebih dari Allah," ujar Azis yang merupakan ketua panitia kegiatan. (Malikaisa/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Santri, AlaNu, Ahlussunnah Sang Pencerah Muslim

Selasa, 16 Januari 2018

Teror Meningkat, Perhimpunan Pelajar Indonesia Turki Minta WNI Jauhi Keramaian

Jakarta, Sang Pencerah Muslim - Menyusul serangan bom bunuh diri yang menyebabkan sedikitnya 37 korban jiwa di pusat kota Ankara, Kizilay, pada 18.45 waktu bagian Turki, Ahad (13/3), Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Turki mengimbau 769 Warga Negara Indonesia (WNI) dari kalangan pelajar untuk meningkatkan kewaspadaan.

Asosiasi pelajar Turki asal Indonesia ini juga menyeru para pelajar asal Indoensia yang tersebar lebih di 20 kota untuk meningkatkan komunikasi sesama pelajar.

Teror Meningkat, Perhimpunan Pelajar Indonesia Turki Minta WNI Jauhi Keramaian (Sumber Gambar : Nu Online)
Teror Meningkat, Perhimpunan Pelajar Indonesia Turki Minta WNI Jauhi Keramaian (Sumber Gambar : Nu Online)

Teror Meningkat, Perhimpunan Pelajar Indonesia Turki Minta WNI Jauhi Keramaian

“WNI (pelajar) bukan menjadi target sarangan teroris. Meskipun demikian pelajar bisa saja menjadi korban salah sasaran. Untuk itu diharapkan terutama kepada seluruh pelajar di Turki untuk berhati-hati dan menjauh dari tempat keramaian,” kata Ketua Umum PPI Turi Azwir Nazar, Senin (14/3).

Mengutip pernyataan Menteri Kesehatan Turki Mehmet Müezzino?lu, Senin (14/3) pagi, media NTV melaporkan bahwa bom mobil menyerang bus transportasi publik di Kizilay, jantung kota Ankara pada Ahad (13/3) kemarin. Serangan ini mengakibatkan 37 orang tewas, 15 kritis dan 71 luka-luka. Sebanyak 27 orang tewas di tempat saat kejadian. Sejauh ini tidak ada laporan ada WNI yang menjadi korban.

Sang Pencerah Muslim

Laporan ini juga menyebutkan bahwa satu orang pelaku sudah teridentifikasi. Pemerintah Turki menyebut pelaku adalah organisasi teroris PKK (Kurdistan Worker Party).

Sang Pencerah Muslim

Berdasarkan data yang ada, PPI Turki mencatat sejak Oktober 2015 serangan bom di Ankara sudah terjadi tiga kali. Pertama 10 Oktober 2015 yang dilakukan ISIS dengan menewaskan 103 orang. Kemudian pada 17 Februari 2016 menewaskan 29 orang yang menyerang mobil militer. Ketiga adalah serangan bom mobil Ahad kemarin, 13 Maret 2016.

Berdasarkan tren yang ada dengan peta geopolitik Turki serta stabilitas keamanan kawasan serangan teror semacam ini bisa jadi bukan yang terakhir. Untuk itu pihak PPI Turki mengharapkan terutama seluruh elemen (Pelajar, KBRI, dan Pemerintah RI) memberi perhatian lebih besar dalam mengantisipasi kemungkinan terburuk yang bisa saja menimpa pelajar atau WNI.

Pihak PPI Turki sebagai representasi organisasi pelajar Indonesia akan mengambil langkah strategis untuk meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan seluruh PPI wilayah dan organisasi kemitraan dengan membentuk Jaringan komunikasi bersama.

Selain itu pihak PPI terus mengintensifkan komunikasi dengan KBRI Ankara serta otoritas terkait di Turki. (Red Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Fragmen, AlaNu, Tegal Sang Pencerah Muslim

Kamis, 21 Desember 2017

Muslimat NU-PT Lion Group Sepakati Pemberdayaan Ekonomi

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama dan PT. Lion Group menandatangano nota kesepahaman (MoU) meliputi pemberdayaan ekonomi, pendanaan, dan pemasaran produk-produk UKM yang dibina PP Muslimat NU.

Kesepahaman tersebut ditandatangani Ketua Umum PP Muslimat NU Hj Khofifah Indar Parawansa dengan Presiden Direktur Lion Group Rusdi Kirana di Gedung Serba Guna 1 Asrama Haji Jakarta pada Ahad (1/6).

Muslimat NU-PT Lion Group Sepakati Pemberdayaan Ekonomi (Sumber Gambar : Nu Online)
Muslimat NU-PT Lion Group Sepakati Pemberdayaan Ekonomi (Sumber Gambar : Nu Online)

Muslimat NU-PT Lion Group Sepakati Pemberdayaan Ekonomi

Dalam rilis MoU menjelaskan, kedua pihak juga sepakat untuk mengedukasi dalam rangka mengembangkan wirausaha unggul dan membangun ekonomi nasional berbasis kerakyatan.

Sang Pencerah Muslim

“Saya meyakini bahwa apa yang kita tanda tangani ini bukan hanya seremonial atau sekadar kosmetik dalam Rakernas Muslimat NU ini,” ujar Rusdi Kirana dalam sambutannya di Gedung Serba Guna 1 Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Ahad (1/6) malam.

Sang Pencerah Muslim

Karena, lanjut Rusdi, Lion Group akan bersama dengan Muslimat NU meyakini bahwa program kerja sama ini akan berjalan. Rusdi menjelaskan bahwa keyakinan ini dasarnya mudah, yaitu ketika di Muslimat NU Expo, karya kerajinan ibu-ibu Muslimat sangat baik.

“Ini tinggal dikembangkan, meskipun produk-produk yang sudah ada sudah bisa dipasarkan, di pesawat itu, sekadar air mineral dan roti saja laku keras, apalagi produk-poduk Muslimat seperti dodol Garut dan lain-lain, pasti diminati,” papar pria berkumis ini.

Sementara Khofifah menjelaskan, dari kesepakatan ini, Muslimat NU akan menyiapkan tim QC (Quality Control). Tim ini, lanjut Khofifah, akan bekerja menyiapkan produk dari mulai proses hingga pengepakan.

“Dari proses tersebut, Muslimat akan menyiapkan kualitas dan jumlah produk, serta kontrol kualitas, jangan cuma sekali siap tapi dipesan berikutnya kita kedodoran,” jelas Khofifah dalam sambutannya yang juga mengharap semua perangkat kerjanya dapat berbasis kewirausahaan sehingga menghasilkan produk-produk yang dapat dipasarkan.  

Khofifah menuturkan, kerja sama lahir dari kreativitas kader Muslimat di daerah-daerah yang mampu menghasilkan produk makanan berkualitas untuk dipasarkan di dalam penerbangan.

“Tentu, produk-produk yang ada disesuaikan dengan kriteria penerbangan. Jadi ini sebetulnya produk yang sudah lama digeluti dengan peluang baru yang akan kita jalani,” jelas Menteri Pemberdayaan Perempuan era Presiden Abdurrahman Wahid ini. (Fathoni/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Nusantara, AlaNu Sang Pencerah Muslim

Selasa, 12 Desember 2017

Revolusi Mental Harus Dimulai dari Lingkungan Keluarga

Bogor, Sang Pencerah Muslim

Forum antar-Umat Beragama Peduli Keluarga Sejahtera dan Kependudukan (Fapsedu) kumpulkan ratusan tokoh lintas agama se Indonesia untuk membahas masalah revolusi mental melalui keluarga. Pembahasan itu di rangkai dalam seminar nasional yang digelar di Hotel Pangrango 2 Bogor, Jawa Barat, Rabu (27/4).   

Kepala BKKBN Surya Chandra Surapaty dalam pembukaannya mengatakan, bahwa revolusi mental berarti siap menjadi orang yang berintegritas, etos kerja yang tinggi dan semangat gotong royong. Pembentukan karakter inilah menjadikan manusia jujur, cerdas dan mau bekerjasama, serta saling tolong menolong demi kemaslahatan umum. "Jadi, manusia yang dikatakan berhasil melakukan revolusi mental adalah manusia yang merdeka dan demokratis, tentu bebas dari sifat feodalistis," ujarnya dihadapan para peserta seminar.

Revolusi Mental Harus Dimulai dari Lingkungan Keluarga (Sumber Gambar : Nu Online)
Revolusi Mental Harus Dimulai dari Lingkungan Keluarga (Sumber Gambar : Nu Online)

Revolusi Mental Harus Dimulai dari Lingkungan Keluarga

Dikatakannya, saat bicara penduduk, tentu tidak lepas dari masalah kuantitas, kualitas dan mobilitas penduduk. Tiga masalah pokok inilah yang menjadi konsen dan tugas BKKBN dalam menggarap penduduk Indonesia sesuai dengan peraturan Undang-undang nomor 5 tahun 2009 tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga yakni KKBPK (Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga). "Ini berarti, soal kuantitas, soal kualitas kependudukan dan soal data kependudukan yang harus kita tingkatkan," ujar Surya.

Revolusi mental berbasis Pancasila ini, akan menghasilkan tri sakti Bung Karno yakni berdikari dalam ekonomi, keadilan dan kerakyatan yang sesuai dengan lima sila Pancasila. "Inilah yang menjadi semangat kami untuk menghadapi tantangan kependudukan dalam menghadap bonus demografi," ujarnya

Sang Pencerah Muslim

Untuk itulah, peran tokoh agama didalam melakukan revolusi mental masyarakat sangat penting, karena kualitas, kuantitas kependudukan menjadi berbeda menakala karakter masyarakat menjadi baik. Tanpa itu, tentu akan menjadi bencana yang sangat mengerikan. "Kerusuhan, pembegalan, dan kriminal di masyarakat akan menjadi bencana negara Indonesia, belum lagi menghadapi MEA, makanya tanpa revolusi mental penduduk kita tidak akan bisa bersaing dengan negara lain," terang Surya. 

Ia berharap, seminar tokoh lintas agama berhasil merumuskan dan menghasilkan pokok-pokok penting tentang  revolusi mental kependudukan yang digali dari berbagai sumber pedoman dan kitab lintas agama. "Kami meminta para tokoh agama yang tergabung dalam Fapsedu merumuskan revolusi mental dalam mendukung program nawa cita," imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Fapsedu KH. Cholil Nafis mengatakan, pasca reformasi diantara institusi negara yang lemah adalah BKKBN dalam artian pegawai yang terbatas dan kewenangan yang berkurang. Karena bahasan kekeluargaan terbagi di banyak institusi lain, ada di Kemensos, Kemenag dan lain sebagainya. "Kami ingin saat bicara keluarga tidak perlu di pecah-pecah melainkan hanya ada di BKKBN, agar lebih fokus mengurusi keluarga Indonesia," ujar mantan pengurus Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBMNU) ini.

Oleh karena itu, lanjutnya, kekurangan ini, tentu butuh tokoh agama yang  lebih maksimal dalam berperan. Bahwa berdirinya republik ini  tidak lepas dari peran tokoh agama. Berani berjuang, berani mati juga karena peran tokoh agama. Meskipun agama tidak diformalkan menjadi sebuah negara agama namun dan memilih Pancasila sebagai dasar negara demi keutuhan NKRI. "Maka sangat tepat sekali para tokoh agama berkumpul untuk membicarakan peran tokoh agama didalam melakukan revolusi mental melalui jalur keluarga demi terciptanya karakter bangsa," ungkapnya.

Sang Pencerah Muslim

Menurutnya, peran tokoh agama didalam keluarga, dan bahkan dalam menentukan arah tujuan bangsa adalah sangat sentral. Tidak mungkin perubahan hanya menyerahkan kepada sekolah, apalagi dengan masyarakat atau institusi lain. "Mari kita bersatu bersama-sama untuk merevolusi mental dengan spirit agama," ujar Cholil.

Banyaknya kasus perceraian di  Indonesia, terjadinya pelecehan anak, kekerasan rumah tangga dan tindak kriminal didalam kelurga adalah bukti bahwa didalam keluarga butuh sentuhan tokoh agama untuk meluruskan dan menjadi keluarga yang baik dan kokoh. "Sekali lagi, peran tokoh agama di dalam keluarga sangat penting, karena tanpa revolusi mental selamanya tidak ada perubahan," pungkas Cholil. (Huda/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim AlaNu, Doa, Kyai,Attijani Sang Pencerah Muslim

Minggu, 10 Desember 2017

Menaker Minta Polri Perkuat Pengawasan Pekerja Asing dan TKI Ilegal

Bandung, Sang Pencerah Muslim. Kementerian Ketenagakerjaan mengajak Kepolisian RI untuk meningkatkan kerjasama penegakan hukum terkait perlindungan dan pengawasan keberangkatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal, perdagangan orang (human trafficking) serta pencegahan masuknya tenaga kerja asing ilegal.?

"Kemnaker masih memiliki banyak tugas terkait pengiriman TKI ilegal, human trafficking yang terkait pengiriman TKI ke luar negeri serta pencegahan masuknya tenaga kerja asing illegal. Kami mengajak Polri untuk bekerjasama menyelesaikan,” ? kata Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri saat memberikan kuliah umum di Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi Polri di Lembang, Bandung, Jawa Barat, Selasa (8/8)?

Menurut Menaker, kerjasama dengan Polri sudah dilakukan. Namun seiring meningkatnya tuntutan, kerjasama harus ditingkatkan.

Menaker Minta Polri Perkuat Pengawasan Pekerja Asing dan TKI Ilegal (Sumber Gambar : Nu Online)
Menaker Minta Polri Perkuat Pengawasan Pekerja Asing dan TKI Ilegal (Sumber Gambar : Nu Online)

Menaker Minta Polri Perkuat Pengawasan Pekerja Asing dan TKI Ilegal

"Salah satu hal yang Kemnaker lakukan bersama Polri adalah upaya dalam menekan TKI non prosedural dan juga upaya pencegahan perdagangan manusia," katanya.

Ditambahkannya, selain melakukan pengawasan yang ketat di pintu pemberangkatan TKI yang resmi, pemerintah ? juga perlu melakukan pengawasan jalur-jalur tikus yang biasanya digunakan untuk memberangkatkan TKI non prosedural. Sebagai negara kepulauan, Indnesia memiliki banyak jalur diperbatasan menuju negara tetangga. Kerjasama dengan Polri dan TNI mutlak diperlukan

Sang Pencerah Muslim

Selain pengawasan di jalur tikus, Kemnaker juga memperbaiki tata kelola pemberangkatan TKI yang lebih mudah, melakukan pengawasan yang terintegrasi, pengawasan di bandara, pelabuhan, dan pernatasan.?

Hal lain yang dilakukan adalah koordinasi dengan pemerintah daerah, khususnya daerah kantong TKI, serta aparat penegak hukum untuk ? melakukan deteksi dini pengiriman TKI illegal, human trafficking serta memberantas praktik percaloan dan premanisme terkait pengiriman tenaga kerja ke luar negeri. (Red-Zunus)

Sang Pencerah Muslim

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim AlaSantri, AlaNu, IMNU Sang Pencerah Muslim

Kamis, 07 Desember 2017

RSI Siti Hajar Beri Penyuluhan Seputar Stroke dan Jantung

Sidoarjo, Sang Pencerah Muslim. Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Hajar Sidoarjo memberikan penyuluhan seputar penyakit stroke kepada puluhan pasien dan keluarga yang mendampinginya. Rumah Sakit NU yang berada di Jalan Raden Patah 70-72 tersebut ingin risiko penyakit tersebut bisa diketahui dan dicegah sedari dini.  

"Dengan adanya edukasi seputar stroke ini, semoga para pasien di lingkungan RSI Siti Hajar bisa mencegah komplikasi, mencari dan mengobati penyakit. Selain itu, edukasi ini dalam rangka memperingati Hari Stroke," kata Kepala Humas RSI Siti Hajar Sidoarjo dr Silvy, Kamis (29/10).

RSI Siti Hajar Beri Penyuluhan Seputar Stroke dan Jantung (Sumber Gambar : Nu Online)
RSI Siti Hajar Beri Penyuluhan Seputar Stroke dan Jantung (Sumber Gambar : Nu Online)

RSI Siti Hajar Beri Penyuluhan Seputar Stroke dan Jantung

Silvy menjelaskan, di dalam kepala ada dua macam pendarahan atau penyumbatan. Gejala dan tanda-tanda ini, ada yang perot, keple ke kanan dan ke kiri serta ada yang tidak bisa ngomong sama sekali. Biasanya di bagian otak ada yang mengalami gangguan. Setiap orang pun berbeda-beda, karena stroke tidak bisa diprediksi.

Sang Pencerah Muslim

"Pernah juga ada pasien ketika diajak berbicara tidak hanya pelat atau pelo, tetapi pasien itu bingung jawabnya. Pernah ditanya mau makan apa, malah dijawab jam berapa. Ini harus dikategorikan sebagai kesulitan bicara. Dia mau mengungkapkan tapi tidak bisa bicara. Itu kelainan syarafnya," jelasnya.

Silvy menegaskan, sebelum sakit, kenali dulu faktor risikonya. Untuk melakukan pencegahan sendiri ada dua macam yaitu pencegahan secara primer dan pencegahan skunder. Ia mencontohkan, bagi yang darah tinggi supaya dipastikan tensinya terkendali.

Sang Pencerah Muslim

Selain mendapatkan edukasi seputar stroke. Para pasien dan keluarga pasien juga mendapatakan materi seputar jantung dari tim ahli gizi RSI Siti Hajar yang dipandu Rina. Menurutnya, faktor atau penyebab sakit jantung disebabkan dari pola makan, pola gizi dan pola hidup.

Untuk itu, Rina menyarakan kepada para pasien atau keluarga pasien untuk selalu mengkonsumsi makanan sehat pelindung jantung. Makanan tersebut yang kaya omega 3 dan omega 6, makan kaya antioksidan, makan berprinsip bergaram, bergizi dan berimbang serta makanan berserat dll.

"Perbanyaklah mengkonsumsi ikan laut atau ikan tawar seperti patin, lele, kakap dan lain lain. Karena di dalam ikan kaya akan omega 3 dan 6 yang berfungsi akan melindungi otak. Kurangi makan daging ayam. Jika makan daging ayam buanglah kulitnya. Karena kulit ayam itu banyak mengandung kolesterol," ujar Rina.

Selain mengkonsumsi ikan, pasien juga disarankan untuk mengkonsumsi sayur dan buah. Tidak perlu buah mahal,cukup makan pepaya, tomat, melon. Terkecuali ada komplikasi atau yang kena diabetes.

"Kecuali pada pasien yang berhubungan dengan stroke, tidak boleh makan gobis, sawi, tewel. Makan kacang-kacangan juga bagus, terutama kedelai. Karena tinggi sekali dengan antioksidan. Makan kedelai jangan takut kena asam urat atau kolesterol," tegas Rina.

Rina menambahkan, mengkonsumsi kedelai 1/2 ons atau 50 gram akan menurunkan kolesterol selama seminggu. Murah meriah, yang penting mengolah makanan tidak digoreng. Boleh digoreng asal satu kali pakai, satu kali buang. Jika makanan itu direbus, dikukus atau pun dipanggang maka kolesterol dan tensinya tidak naik.

"Kalau masak jangan menggunakan mentega. Karena mentega itu minyak yang dipadatkan, kalau dicairkan lagi menjadi lemak jelek dan bisa menumbuhkan kolesterol. Kecuali untuk ulasan roti saja tak apa-apa karena tidak dipanaskan. (Moh Kholidun/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim AlaNu, Cerita Sang Pencerah Muslim

Selasa, 05 Desember 2017

Ekstremisme Mengancam Kalangan Pelajar

Kudus, Sang Pencerah Muslim. Pelajar menjadi sasaran kelompok ekstrem yang ingin menjadikan Indonesia sebagai negara Islam. Hal itu dikarenakan pelajar merupakan generasi penerus yang dibutuhkan untuk merealisasikan tujuan mereka.

“Mereka ingin menciptakan negara Islam di masa yang akan datang, dan itu akan memungkinkan jika mereka punya cukup kader di kalangan generasi penerus, yang tentu akan meneruskan keinginan mereka,” papar Dwi Saifullah, mantan Ketua Umum Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar NU, Jumat (23/01), di depan para pelajar Kudus.

Ekstremisme Mengancam Kalangan Pelajar (Sumber Gambar : Nu Online)
Ekstremisme Mengancam Kalangan Pelajar (Sumber Gambar : Nu Online)

Ekstremisme Mengancam Kalangan Pelajar

Dwi menyempaikannya dalam seminar bertajuk “Ancaman Paham Radikal terhadap Paham Aswaja” di Aula UPT Pendidikan Kecamatan Kudus. Seminar ini diadakan oleh Forum Komunikasi Antar Pimpinan Komisariat (Forkapik) IPNU-IPPNU Kabupaten Kudus. Seminar juga merupakan rangkaian dari acara penataan kembali kepengurusan organisasi Forkapik yang baru.

Sang Pencerah Muslim

Selain Dwi, hadir pula Saiful Anas, pengurus Pimpinan Pusat IPNU yang juga mantan Ketua PC. IPNU Kudus. Kedua narasumber menyampaikan ihwal rentannya posisi pelajar dari gerak pengkaderan para aktivis Islam radikal. Hal ini menjadikan IPNU-IPPNU sebagai wadah penting untuk membentengi akidah mereka.

Sang Pencerah Muslim

Terdapatnya beberapa madrasah dan pesantren di Kudus yang beraliran salafiyah, tak cukup menjamin Kudus akan sepi dari paham radikal. Ia bahkan mengisahkan para alumni lembaga pendidikan salaf yang akhirnya mengikuti paham radikal. Lebih parah lagi, ada pula sebagian dari mereka yang menjadi ulama di kalangannya.

“Jangan dikira kabupaten Kudus kita ini aman sentosa dari ancaman paham radikal. Justru Kudus sudah banyak terjangkit paham-paham semacam itu. Berbagai penyelidikan menemukan indikasi bahwa Kudus ini sudah bahaya. Sekolah manapun tak bisa lagi menjamin keselamatan akidah, terutama sekolah umum. Bahkan sekolah salaf sekaliber Qudsiyyah dan TBS pun, tetap tidak aman. Saya sudah melihat sendiri beberapa lulusan dari mereka yang akhirnya terjerembab pada paham yang melenceng,” terang Anas yang alumni Qudsiyyah, madrasah peninggalan KHR. Asnawi ini.

Ia pun menceritakan bahwa peristiwa pengeboman di Bali oleh para teroris beberapa tahun lalu, ternyata perencanaannya dirapatkan di Kudus. “Bayangkan ketika itu Amrozi, Imam Samudera, dan antek-anteknya justeru merasa aman mengadakan rapat di Kudus kita ini, yang katanya lebih santri dari kota Pekalongan dan lebih wali dari kota Demak,” sesal Anas.

Menurutnya, kehidupan modern sekarang telah membuat banyak orang frustasi dan ingin kembali kepada agama. Sampai sini belum ada yang salah. Namun ketika ternyata mereka ini belajar agamanya kepada orang yang salah, atau dengan cara yang salah, maka terjebaklah mereka pada pemahaman agama yang salah pula.

Forkapik diharapkan mampu mewadahi para pelajar dari kalangan sekolah manapun di Kudus, baik yang agama maupun umum. Diharapkan agar terjadi dialog intelektual, termasuk bidang keagamaan di antara mereka, di mana yang lebih tahu mengajari teman sebaya yang belum tahu. Dengan demikian, Forkapik dapat menjadi benteng strategi pertahanan atas keselamatan akidah Ahlussunnah Waljama’ah para pelajar di dalamnya. (Istahiyyah/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Daerah, Pendidikan, AlaNu Sang Pencerah Muslim

Jumat, 24 November 2017

Hasyim: Perjuangkan Kesetaraan Jender dalam Keluarga

Jakarta, Sang Pencerah Muslim
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Hasyim Muzadi meminta kepada Fatayat NU untuk turut memperjuangkan kesetaraan gender di dalam masyarakat, terutama dalam kehidupan keluarga.

Hal itu disampaikannya pada acara puncak peringatan Harlah ke-56 Fatayat NU di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat Sabtu (10/6) malam.

Hadir pada acara bertajuk “Perempuan Peduli Bangsa“ itu, Ketua Umum PP Fatayat, Maria Ulfah Anshor, Staf Khusus Bidang Komunikasi Politik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Zanuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid dan Pengasuh Pondok Pesantren Barokatul Qodiry, KH Junaidi Al Baghdadi.

Dalam acara yang diikuti ribuan warga nahdliyyin itu, Hasyim mengatakan, meski di dalam ajaran agama Islam, laki-laki memiliki tangungjawab penuh terhadap sebuah keluarga, namun bukan berarti peran perempuan tidak ada sama sekali. Sifat lembut yang terdapat dalam diri perempuan, menurutnya merupakan sebuah kekuatan tersendiri.

“Laki-laki identik dengan kuat. Perempuan lembut. Di dalam kelembutan itulah letak kekuatan perempuan. Oleh karenanya, jangan dihilangkan kelembutan itu,” kata Hasyim.

Mantan Ketua Pengurus Wilayah NU Jawa Timur itu juga meminta kepada Fatayat NU agar turut mengembangkan gagasan serta pemikiran Islam moderat dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan beragama.

Hubungan baik antarumat beragama harus tetap dijalankan. Namun demikian, Hasyim berharap, Fatayat NU bisa menjaga identitas ke-NU-an, yakni sikap moderat dan toleran. “Paradigma hubungan lintas agama dari Fatayat NU harus jelas, agar tidak kehilangan identitas, yakni moderat dan toleransi,“ ungkapnya.

Sikap moderat dari NU itu, ungkap Hasyim, tidak hanya diwujudkan dalam masyarakat Indonesia saja, melainkan dalam dunia internasional. Untuk keperluan itu, Hasyim berjanji akan mengikutsertakan Fatayat NU dalam hubungan dengan dunia internasional.

“PBNU akan mengikutsertakan Fatayat NU dalam urusan internasional,“ kata Hasyim. (rif)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim AlaNu Sang Pencerah Muslim

Hasyim: Perjuangkan Kesetaraan Jender dalam Keluarga (Sumber Gambar : Nu Online)
Hasyim: Perjuangkan Kesetaraan Jender dalam Keluarga (Sumber Gambar : Nu Online)

Hasyim: Perjuangkan Kesetaraan Jender dalam Keluarga

Senin, 06 November 2017

Khazanah Idul Fitri di Kota Tarim Yaman

Pada Idul Fitri kali ini adalah ketiga kalinya bagi saya selama kuliah di Yaman. Satu kali berada di kota Mukalla dan dua kali di desa Tarim keduanya berada di Provinsi Hadhramaut Yaman.

Kalau di Mukalla biasanya syiar takbir hari raya begitu syahdu terdengar sepanjang malam dari berbagai masjid. Masjid Asrama kami misalnya, Masjid Imam Syafii. Menurut informasi yang kami dapatkan merupakan masjid terbesar yang ada di Hadhramaut. Di masjid Imam Syafii sepanjang malam mengumandangkan takbir guna Ihya Lailatil Ied menghidupkan malam Idul Fitri serta qiyamul lail sebagaimana anjuran Nabi hingga waktu shalat tiba.

Khazanah Idul Fitri di Kota Tarim Yaman (Sumber Gambar : Nu Online)
Khazanah Idul Fitri di Kota Tarim Yaman (Sumber Gambar : Nu Online)

Khazanah Idul Fitri di Kota Tarim Yaman

Berbeda dengan Kota Mukalla Desa Tarim yang klasik memiliki tradisi yang berbeda. Masyarakat tarim lebih banyak mengisi malam harinya dengan qiyamul lail dan shalat Tasbih, Qosidah, serta dzikir-dzikir kepada Allah SWT. Adapun takbiran dilantunkan tanpa pengeras suara. Barulah sehabis shalat subuh dikumandangkan takbir dengan pengeras suara.

Pembayaran zakat juga semarak diberikan kepada fakir miskin sehari sebelum pelaksanaan shalat ied. Kemarin saat saya akan membayar zakat fitrah setiap orangnya diminta 500 real untuk beras yang kualitas rendah, 700 Real beras kualitas menengah, dan 1000 Real untuk beras unggulan.

Beberapa masjid yang terkenal di Tarim melaksanakan shalat Ied dengan ragam yang berbeda. Misalnya masjid fenomenal dengan Menara tanah liat tertinggi di Yaman yaitu Masjid Al-Muhdlor. Nampak para jemaah yang shalat di sini lebih mengintepretasikan makna khusyu dan ketenangan. Jamaah yang hadir ada yang sejak subuh duduk bersama bertakbir dan berdzikir kepada Allah SWT. Adapun yang menjadi khotib adalah dari keluarga bin Syihab yang terkenal di Tarim.

Begitu juga dengan masjid Al-Fath masjid yang didirikan oleh Imam Abdulloh al-Haddad nampak tidak jauh berbeda dengan masjid muhdlor. Hanya saja jika solat dimasjid ini kita bisa melihat ornamen hiasan kaligrafi dan lampion bergaya eropa. Kitapun juga bisa mengunjungi tempat peribadatan Imam Abdulloh Al-Haddad dan melihat artefak peninggalan dakwah beliau. Adapun yang menjadi imam dan khotib di masjid fath adalah dari keluarga al-Haddad

Sang Pencerah Muslim

Pada hari raya kali ini kebetulan kami ingin merasakan suasana yang berbeda dan saya pun melaksanakan shalat Ied di Jabbanah yaitu masjid yang berada di sebelah kanan makam zambal dan furait. di pinggiran jalan menuju Jabbanah banyak orang menjajahkan mainan anak-anak, batotis, sambossa, makanan ringan dan manisan hari raya.?

Di Jabbanah juga unik berbeda dengan masjid lainnya sebab di sini banyak sekali anak anak kecil yang sengaja diajak orang tuanya untuk membeli maenan dan kuliner hari raya. Dengan mengenakan aneka pakaian ala cinderella arab dan dandanan Jambul rambut bermacam macam membuat anak anak itu makin nampak lucu dan menggemaskan. Karena saya orang indonesia, saya terperajat melihat kecantikan dan ketampanan gadis dan bocah Arab.

Sang Pencerah Muslim

Sholat ied di masjid Jabbanah dipenuhi ribuan masyarakat dan santri dari Universitas Al-Ahqof, Rubath Tarim, dan Universitas Imam Syafii. Sementara yang menjadi imam dan khotib adalah dari keluarga Al-Khotib.? Selepas sholat ied para jamaah berziarah ke makam para ulama wal Auliya di zambal serta makam Syuhada Perang Badar. Sementara sebagian lainnya masih asyik berbelanja dan menikmati kuliner disekitar masjid jabbanah.

Darul Mustofa, pesantren asuhan habib umar memiliki cara sendiri dalam melaksanakan hari raya. Darul Mustofa terkenal sebagai pesantren yang mencetak dai kelas dunia, di sini ribuan santrinya menggunakan pakaian jubah dan imamah lengkap.

Kemudian segenap santri Darul Musthofa, Mahad idrus, Mahad Nur dan masyarakat sekitar kompleks Aidid bergerak melakukan arak arakan dari Markas musholla Ahlul Kisa menuju Masjid Ar-Raudloh yang berjarak sekitar 500 M. Arak arakan ini dipimpin langsung oleh beliau Habib Umar Bin Hafidz dan putranya Habib Salim Bin Hafidz.?

Arak arakan ini sangat meriah sebab di depan di bawakan 4 empat atribut bendera habaib serta tabuhan genderang berirama klasik penghangat suasana. Teriakan Allohu Akbar Walillahil Hamd dan qosidah Ala Ya Alloh Binadzroh Minal Aini Rohimah memecah tangisan kerinduan kepada bumi pertiwi Indonesia serta mengingatkan pada masa kejayaan islam dibawah bendera Rosulullah SAW.

Sesampainya di masjid raudloh para jamaah langsung melaksanakan shalat Idul fitri dan yang menjadi imam adalah dari keluarga Bin Syekh Abu Bakar Bin Salim. Biasanya selepas sholat ied segenap santri dan mahasiswa bersalam salaman dan selfie bersama sambil melepas kerinduan dengan keluarga dirumah. Yang berbeda khutbah iedul fitri di Tarim menggunakan rujukan dari kitab karya ulama Tarim yang telah dilakukan sejak ratusan tahun yang lalu.?

Seorang dosen saya Al-Qodli DR Abdullah Balfaqih menuturkan, khutbah di tarim memiliki ciri khas dari segi keistimewaan sastranya yang tinggi, keluhuran pesan morilnya, serta tidak pernah mengabaikan aspek dzikrulloh mengingat Alloh SWT maka jangan heran meskipun disaat suasana bahagia kalian akan menemukan khotibnya menangis tersedu sedu saat mengingatkan mengenai kematian, dunia yang hanya sementara dibanding kekalnya kehidupan akhirat.? Dan itu terbukti saya pun beserta jamaah lainnya turut menitikan air mata saat mendengarkan khutbah yang dibacakan oleh khatib.

Dihari pertama hari raya banyak dari kalangan santri dan mahasiswa yang melaksanakan halal bi halal dan Uzumah dengan menyewa Suggoh (losmen) atau di Masbah (kolam renang) dan bertemu teman kerabat yang berbeda institusi. Barulah di hari kedua biasanya kita melaksanakan puasa syawalan hingga tanggal 7 Syawal.

Demikianlah beberapa hal yang menjadi khas Idul Fitri di Kota Tarim. Semoga bermanfaat dan selamat menunaikan hari raya Idul Fitri, Minal Aidin wal Faizin Mohon Maaf Lahir dan Batin.

Tarim, 1 Syawal 1437 H

Dilaporkan oleh Moh Nasirul Haq, Mahasiswa Universitas Imam Syafii Yaman.

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Budaya, AlaNu Sang Pencerah Muslim

Kang Said Apresiasi Capaian Film Sang Kiai

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj mengapresiasi capaian film Sang Kiai yang dinobatkan sebagai film terbaik dalam Festival Film Indonesia (FFI) 2013. Anugerah tersebut sekaligus dinilai sebagai pengakuan atas sejarah yang sempat dilupakan.

 

“Sebagai warga NU, sebagai Ketua Umum PBNU, jelas saya ikut bangga atas ditetapkannya film Sang Kiai sebagai film terbaik Indonesia 2013,” ungkap Kiai Said di Jakarta, Senin (9/12).

Kang Said Apresiasi Capaian Film Sang Kiai (Sumber Gambar : Nu Online)
Kang Said Apresiasi Capaian Film Sang Kiai (Sumber Gambar : Nu Online)

Kang Said Apresiasi Capaian Film Sang Kiai

 

Selain ditetapkan sebagai film terbaik, di FFI 2013 Sang Kiai yang menggambarkan perjuangan pendiri NU KH Hasyim Asy’ari dalam merebut kemerdekaan Indonesia, juga menggondol 3 penghargaan lainnya, yaitu sutradara terbaik, aktor pendukung terbaik, dan penataan suara terbaik. Sang Kiai berhasil mengungguli film-film lainnya, seperti Ainun dan Habibie, serta Laura dan Marsha.

Sang Pencerah Muslim

 

“Memang layak jika Sang Kiai mendapatkan banyak penghargaan. Filmnya digarap berbulan-bulan, mampu menampilkan sisi-sisi lain Mbah Hasyim (sapaan KH Hasyim Asy’ari, red), Tebuireng, dan tokoh-tokoh lain di dalamnya, yang sebelumnya tidak banyak diketahui masyarakat umum,” ulas Kiai Said.

 

Tak hanya di sisi kualitas, cerita yang disajikan di ‘Sang Kiai’ juga dinilai oleh Kiai Said layak untuk akhirnya dianugerahi sebagai film terbaik.

Sang Pencerah Muslim

Di film itu, kata dia,  Mbah Hasyim dan Wachid Hasyim menegaskan jika agama dan nasionalisme adalah dua hal yang tak terpisahkan, tapi sebaliknya saling menguatkan.

Ia menambahkan, film itu juga menunjukkan jika Mbah Hasyim tidak hanya berjuang melalui syiar, tapi juga fisik melalui penjara oleh Jepang, yang itu sempat dilupakan di zaman Orde Baru.

 

Kiai Said berharap di waktu mendatang akan kembali muncul film-film lain yang menggambarkan perjuangan warga NU dalam merebut, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan Indonesia. (Samsul Hadi/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Amalan, AlaNu Sang Pencerah Muslim

Minggu, 29 Oktober 2017

Gus Tutut: GP Ansor Lampung Harus Rekatkan Persaudaraan Kebangsaan

Bandar Lampung, Sang Pencerah Muslim - Sekitar empat ribuan lebih kader-kader GP Ansor dan Banser memadati kompleks halaman kantor sekretariat GP Ansor Lampung di Jalan Raden Gunawan II Kelurahan Rajabasa Pemuka Kecamatan Rajabasa Kota Bandar Lampung, Rabu (30/11). Dalam kesempatan ini Ketum G Ansor Gus Tutut mengimbau kader GP Ansor untuk menjalin silaturahmi dengan pelbagai elemen bangsa di Lampung.

Mereka menghadiri peresmian kantor dan pelantikan GP Ansor Lampung sekaligus Rakerwil masa khidmat 2016-2020.

Gus Tutut: GP Ansor Lampung Harus Rekatkan Persaudaraan Kebangsaan (Sumber Gambar : Nu Online)
Gus Tutut: GP Ansor Lampung Harus Rekatkan Persaudaraan Kebangsaan (Sumber Gambar : Nu Online)

Gus Tutut: GP Ansor Lampung Harus Rekatkan Persaudaraan Kebangsaan

Ketua Umum GP Ansor H Yaqut Cholil Qoumas (Gus Tutut) mengimbau seluruh kader Ansor dan Banser di seluruh level di Provinsi Lampung selalu setia kepada cita-cita pendiri bangsa ini (founding fathers) yang telah susah payah membangun Nusantara sejak puluhan bahkan ratusan yang lalu seperti Hadratussyaikh KH Hasyim Asyari, KH Bisri Sansuri, KH Wahab Hasbullah.

“Kader Ansor dan Banser harus menjadi garda terdepan dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” kata Gus Tutut.

Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim

Ketua GP Ansor Lampung Hidir Ibrahim mengajak seluruh kader GP Ansor dan Banser di semua level untuk senantiasa menjaga keutuhan persaudaraan semua elemen anak bangsa dalam wadah NKRI.

“Yang tak kalah penting senantiasa istiqomah terus menghidupkan nilai-nilai tradisi Ahlussunnah wal Jamaah an-Nahdliyyah dalam wadah Majelis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor,” kata Hidir.

Hadir dalam pelantikan GP Ansor Lampung 2016-2020 Gus Tutut, Ketua MUI Lampung KH Khoirudin Tahmid, Ketua PWNU Lampung KH Sholeh Bajuri, Gubernur Lampung M Ridho Ficardho, Wakil Bupati Tanggamus H Syamsul Hadi, Wasekjend GP Ansor H Hadi Musa Said, unsur komisioner KPU Lampung, unsur Bawaslu Lampung, anggota DPRD Lampung dari lintas fraksi dan lain-lain. (Akhmad Syarief Kurniawan/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Ubudiyah, Makam, AlaNu Sang Pencerah Muslim

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Sang Pencerah Muslim sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Sang Pencerah Muslim. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Sang Pencerah Muslim dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock