Selasa, 05 Desember 2017

Ekstremisme Mengancam Kalangan Pelajar

Kudus, Sang Pencerah Muslim. Pelajar menjadi sasaran kelompok ekstrem yang ingin menjadikan Indonesia sebagai negara Islam. Hal itu dikarenakan pelajar merupakan generasi penerus yang dibutuhkan untuk merealisasikan tujuan mereka.

“Mereka ingin menciptakan negara Islam di masa yang akan datang, dan itu akan memungkinkan jika mereka punya cukup kader di kalangan generasi penerus, yang tentu akan meneruskan keinginan mereka,” papar Dwi Saifullah, mantan Ketua Umum Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar NU, Jumat (23/01), di depan para pelajar Kudus.

Ekstremisme Mengancam Kalangan Pelajar (Sumber Gambar : Nu Online)
Ekstremisme Mengancam Kalangan Pelajar (Sumber Gambar : Nu Online)

Ekstremisme Mengancam Kalangan Pelajar

Dwi menyempaikannya dalam seminar bertajuk “Ancaman Paham Radikal terhadap Paham Aswaja” di Aula UPT Pendidikan Kecamatan Kudus. Seminar ini diadakan oleh Forum Komunikasi Antar Pimpinan Komisariat (Forkapik) IPNU-IPPNU Kabupaten Kudus. Seminar juga merupakan rangkaian dari acara penataan kembali kepengurusan organisasi Forkapik yang baru.

Sang Pencerah Muslim

Selain Dwi, hadir pula Saiful Anas, pengurus Pimpinan Pusat IPNU yang juga mantan Ketua PC. IPNU Kudus. Kedua narasumber menyampaikan ihwal rentannya posisi pelajar dari gerak pengkaderan para aktivis Islam radikal. Hal ini menjadikan IPNU-IPPNU sebagai wadah penting untuk membentengi akidah mereka.

Sang Pencerah Muslim

Terdapatnya beberapa madrasah dan pesantren di Kudus yang beraliran salafiyah, tak cukup menjamin Kudus akan sepi dari paham radikal. Ia bahkan mengisahkan para alumni lembaga pendidikan salaf yang akhirnya mengikuti paham radikal. Lebih parah lagi, ada pula sebagian dari mereka yang menjadi ulama di kalangannya.

“Jangan dikira kabupaten Kudus kita ini aman sentosa dari ancaman paham radikal. Justru Kudus sudah banyak terjangkit paham-paham semacam itu. Berbagai penyelidikan menemukan indikasi bahwa Kudus ini sudah bahaya. Sekolah manapun tak bisa lagi menjamin keselamatan akidah, terutama sekolah umum. Bahkan sekolah salaf sekaliber Qudsiyyah dan TBS pun, tetap tidak aman. Saya sudah melihat sendiri beberapa lulusan dari mereka yang akhirnya terjerembab pada paham yang melenceng,” terang Anas yang alumni Qudsiyyah, madrasah peninggalan KHR. Asnawi ini.

Ia pun menceritakan bahwa peristiwa pengeboman di Bali oleh para teroris beberapa tahun lalu, ternyata perencanaannya dirapatkan di Kudus. “Bayangkan ketika itu Amrozi, Imam Samudera, dan antek-anteknya justeru merasa aman mengadakan rapat di Kudus kita ini, yang katanya lebih santri dari kota Pekalongan dan lebih wali dari kota Demak,” sesal Anas.

Menurutnya, kehidupan modern sekarang telah membuat banyak orang frustasi dan ingin kembali kepada agama. Sampai sini belum ada yang salah. Namun ketika ternyata mereka ini belajar agamanya kepada orang yang salah, atau dengan cara yang salah, maka terjebaklah mereka pada pemahaman agama yang salah pula.

Forkapik diharapkan mampu mewadahi para pelajar dari kalangan sekolah manapun di Kudus, baik yang agama maupun umum. Diharapkan agar terjadi dialog intelektual, termasuk bidang keagamaan di antara mereka, di mana yang lebih tahu mengajari teman sebaya yang belum tahu. Dengan demikian, Forkapik dapat menjadi benteng strategi pertahanan atas keselamatan akidah Ahlussunnah Waljama’ah para pelajar di dalamnya. (Istahiyyah/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Daerah, Pendidikan, AlaNu Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim Indonesia Muhammadiyah Sang Pencerah Islam. Ekstremisme Mengancam Kalangan Pelajar di Sang Pencerah Muslim ini merupakan bukan asli tulisan admin, oleh karena itu cek link sumber.

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Sang Pencerah Muslim sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Sang Pencerah Muslim. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Sang Pencerah Muslim dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock