Tampilkan postingan dengan label Lomba. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Lomba. Tampilkan semua postingan

Jumat, 02 Maret 2018

Pesantren Tak Seperti yang Dibayangkan Barat

Makassar, Sang Pencerah Muslim. Pesantren berfungsi sebagai pusat pengembangan Islam dan sama sekali tidak ada kaitannya dengan terorisme sebagaimana dituduhkan oleh kalangan Barat. Pesantren mengajarkan kepada para santri untuk dapat hidup berdampingan secara damai dengan siapa pun dan dimana pun.

“Tidak seperti yang dibayangkan dunia luar. Ulama yang bergelar kiai adalah pewaris ajaran Nabi dan bukanlah pimpinan teroris,” kata Katib Aam Syuriah PBNU KH. Nasaruddin Umar saat berbicara dalam Konferensi Wilayah XI Nahdlatul Ulama (NU) Sulawesi Selatan di Pondok Pesantren Darul Ulum Soreang Kabupaten Maros, Sabtu (15/5).

Pesantren Tak Seperti yang Dibayangkan Barat (Sumber Gambar : Nu Online)
Pesantren Tak Seperti yang Dibayangkan Barat (Sumber Gambar : Nu Online)

Pesantren Tak Seperti yang Dibayangkan Barat

Perkembangan Islam yang semakin pesat di Indonesia bahkan di seluruh dunia bukan merupakan ancaman bagi negara-negara lain di dunia. Ajaran-ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW adalah untuk kemaslahatan semua umat di dunia. “Al-Quran melarang pengikut Nabi Muhammad SAW bertindak anarkis dan teror. Jihad adalah perjuangan fisik melawan yang bathil dengan mengggukan akal sehat, bukan dengan cara meneror dan mengganggu ketenteraman orang lain,” kata Nazaruddin.

Dirinya mengaku heran dengan berbagai kalangan yang curiga terhadap Islam khususnya kalangan pesantren. Mereka yang mengidap islamofobia seperti itu perlu membuka dan menyimak kembali ajaran-ajaran Islam yang sebenarnya. “Islam bukan momok,” seru Dirjen Bimas Islam Departemen Agama itu.

Dikatakannya, masyarakat pesantren selalu menunjukkan perilaku hidup yang penuh persaudaraan. Nahdlatul Ulama (NU) sebagai organisasi kaum pesantren menghayati prinsip tasamuh (toleran), tawasuth (moderat) dan memiliki metode berfikir yang tidak kaku. (har)

Sang Pencerah Muslim

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim Lomba Sang Pencerah Muslim

Minggu, 14 Januari 2018

LTMI Santuni Janda dan Yatim Piatu

Jakarta, Sang Pencerah Muslim
PP Lembaga Ta’mir Majid Indonesia (LTMI), salah satu perangkat PBNU yang mengurusi pengelolaan masjid memberikan santunan pada 50 janda tua dan 50 anak yatim yang selama ini menjadi binaannya di Masjid Baitul Amin Jl. Swasembada 39 Jakarta Utara yang merupakan bagian dari program “Masjid peduli kaum dhua’fa”.

Paket sembako berisi beras, minyak goreng, baju koko dan gula pasir tersebut dibagikan dalam acara buka bersama pada Jum’at 21 Oktober. Sejumlah pengurus LTMI dari wilayah maupun cabang setempat juga turun menghadiri acara tersebut.

Saifuddin Asmara, salah satu pengurus LTMI mengungkapkan bahwa bantuan tersebut merupakan upaya untuk meringankan kaum dhuafa dan mereka yang kurang beruntung yang jumlahnya terus meningkat pasca kenaikan harga BBM.

Masjid Baitul Amin merupakan masjid binaan LTMI sejak beberapa tahun terakhir, didirkan 15 tahun yang lalu hanya berupa musholla kecil, akhirnya dikembangkan menjadi masjid yang cukup megah dan menarik.

LTMI berencana memperluas jaringan dan mengistiqomahkan kegiatan “masjid peduli kaum dhua’fa” menjadi project public service berbasis masjid yang tidak hanya itu, akan tetapi juga pada tingkat pelayanan kesehatan masyarakat, pendidikan dan lainnya. Kegiatan tersebut akan dirintis di beberapa masjid se-Jabotabek.(mkf)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Tokoh, Lomba Sang Pencerah Muslim

LTMI Santuni Janda dan Yatim Piatu (Sumber Gambar : Nu Online)
LTMI Santuni Janda dan Yatim Piatu (Sumber Gambar : Nu Online)

LTMI Santuni Janda dan Yatim Piatu

Minggu, 31 Desember 2017

PMII Unwahasy Integrasikan Mahasiswa dan Tanggung Jawab Sosial

Semarang, Sang Pencerah Muslim. Pelatihan Kader Dasar PMII Universitas Wahid Hasyim menekankan pentingnya kesadaran mahasiswa akan tanggung jawab sosialnya. Selain studi, mahasiswa mengemban tugas advokasi di tengah masyarakat.

Demikian ditegaskan Ketua PMII Universitas Wahid Hasyim 2007 Abdul Wahab dalam PKD PMII Wahid Hasyim di Gedung MWCNU Ungaran yang berlangsung selama tiga hari, Jumat-Ahad (9-11/5).

PMII Unwahasy Integrasikan Mahasiswa dan Tanggung Jawab Sosial (Sumber Gambar : Nu Online)
PMII Unwahasy Integrasikan Mahasiswa dan Tanggung Jawab Sosial (Sumber Gambar : Nu Online)

PMII Unwahasy Integrasikan Mahasiswa dan Tanggung Jawab Sosial

“Di antara perwujudannya melalui mahasiswa pergerakan yang tahu kapasitasnya, ? kaya gagasan, kreatif, dan peka ? terhadap realita sosial ? di masyarakat,” kata Wahab.

Sang Pencerah Muslim

Artinya, mahasiswa mesti tanggap terhadap perubahan dan tantangan di sekitarnya baik di masyarakat maupun di tengah kampus, tandas Wahab.

Sang Pencerah Muslim

Ketua PMII Wahid Hasyim Adib Ismail membenarkan Wahab. Adib melihat kondisi mahasiswa yang rawan dengan pengaruh aliran garis keras di kampus terutama mahasiswa baru.

“Melalui PMII, kami melakukan proteksi dan pengawalan tanpa pengekangan dan intimidasi. Dengan demikian, mahasiswa akan merasa nyaman dan masih dapat menjalankan fungsinya sebagai bagian akademik dan agen sosial,” jelas Adib di sela perbincangan dengan beberapa tamu kader PMII Sultan Agung dan Walisongo Semarang. (Nur Setyaningrum/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Lomba, Cerita Sang Pencerah Muslim

Sabtu, 23 Desember 2017

IPPNU Raih Penghargaan Internasional Pemuda ASEAN 2014

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Delagasi Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama, Walmah Ni’maturrohmah menghadiri forum pertemuan pemuda ASEAN di Brunei Darussalam. Walmah mewakili IPPNU menerima penghargaan dari forum pemuda ASEAN atas gerakan-gerakan nyata pemberdayaan IPPNU di kalangan pelajar putri di Indonesia.

IPPNU Raih Penghargaan Internasional Pemuda ASEAN 2014 (Sumber Gambar : Nu Online)
IPPNU Raih Penghargaan Internasional Pemuda ASEAN 2014 (Sumber Gambar : Nu Online)

IPPNU Raih Penghargaan Internasional Pemuda ASEAN 2014

Kalangan pemuda di Asia memperhitungkan IPPNU karena program-program kerja IPPNU dinilai tepat sasaran sesuai kebutuhan zamannya.

“Sudah banyak program kita bergulir. Sebutlah kerja sama kami dengan BNN. Kita membentuk gerakan 1000 laskar pelajar putri NU anti narkoba, aksi damai 1000 bunga, apel akbar 5000 laskar pelajar putri anti radikalisme,” kata Walmah yang kini dipercaya sebagai Ketua IPPNU Bidang Hubungan Masyarakat dan Pesantren, Senin (13/10).

Sang Pencerah Muslim

Walmah menyadari, gerakan IPPNU selama ini belum maksimal. Hanya saja, menurutnya, pihaknya akan terus memperbaiki dan meningkatkan gerakan perubahan pelajar di Indonesia untuk menjadi lebih baik.

Forum pertemuan pelajar sekawasan Asia ini berlangsung di Brunei Darussalam, Rabu-Sabtu (8-11/10). Pada forum ini tampak hadir utusan sejumlah organisasi pelajar asal Indonesia, Vietnam, Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Filipina, dan Thailand. (Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim Lomba Sang Pencerah Muslim

Jumat, 22 Desember 2017

NU Surabaya Deklarasikan “Semangat Jum’at”

Surabaya, Sang Pencerah Muslim



Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama Kota Surabaya, Jawa Timur, mendeklarasikan kegiatan bertajuk "Semangat Jum’at" untuk menggiatkan kembali aktivitas amal saleh setiap Jum’at.

NU Surabaya Deklarasikan “Semangat Jum’at” (Sumber Gambar : Nu Online)
NU Surabaya Deklarasikan “Semangat Jum’at” (Sumber Gambar : Nu Online)

NU Surabaya Deklarasikan “Semangat Jum’at”

"Sesuai petunjuk Rasulullah SAW, Jum’at adalah hari yang mulia sehingga beraktivitas diutamakan pada hari itu," kata Ketua PCNU Surabaya Achmad Muhibbin Zuhri di sela deklarasi di Stadion Gelora 10 Nopember Surabaya, Jum’at.

Sang Pencerah Muslim

Menurut dia, keutamaan Jum’at yang besar tersebut menuntut umat Islam dan warga NU memanfaatkannya semaksimal mungkin untuk berbagai kegiatan kemaslahatan umat dan bersilaturahim dengan berbagai pihak.

"Karena itulah kami mengajak seluruh masyarakat, khususnya umat Islam, untuk berkegiatan positif pada hari Jum’at," ujarnya.

Ia mengatakan "Semangat Jum’at" NU Surabaya nantinya tidak dalam bentuk silaturahim saja, namun juga berbagai kegiatan sosial di antaranya donor darah, gerakan bersih masjid, sedekah, pemberian bantuan, santunan anak yatim dan fakir miskin serta kegiatan lainnya.

Sang Pencerah Muslim

"Intinya, mari menggelar kegiatan membantu meningkatkan perekonomian rakyat Indonesia, khususnya di Surabaya ini," katanya.

Sementara itu, deklarasi "Semangat Jum’at" ditandai dengan pertandingan persahabatan sepak bola menggunakan sarung antara PCNU Surabaya dan Persebaya "All Star" yang menampilkan mantan-mantan pesepak bola Persebaya.

Turut meramaikan sepak bola sarung, mantan pemain Persebaya antara lain penjaga gawang Endra Prasetya, Bejo Sugiantoro, Mat Halil, Anang Makruf, Reonald Pieter, dan Yusuf Ekodono, Ibnu Grahan.

Hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Ketua DPRD Surabaya Masduki Toha dan anggota DPRD Surabaya Camelia Habibah serta sejumlah pejabat Pemkot setempat. (Antara/Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Lomba, Makam, Syariah Sang Pencerah Muslim

Sabtu, 16 Desember 2017

Konfercab, NU Nias Selatan Dialog Interaktif via RRI

Nias Selatan, Sang Pencerah Muslim



Radio Republik Indonesia (RRI) Nias Selatan menggelar dialog interaktif bersama Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara, di Studio RRI Nias Selatan, Jalan Baloho Teluk Dalam, Kabupaten Nias Selatan.

Dialog interaktif diselenggarakan sehari menjelang Konferensi Cabang (Konfercab) Ke-2 NU Nias Selatan yang berlangsung hari ini, Ahad (27/3). Dalam forum publik tersebut Sekretaris PCNU Nias Selatan Dedi Rahmin Tanjung dan Afdal Jikri Maruao selaku Ketua Panitia Konfercab NU Nias Selatan menjadi narasumber.

Konfercab, NU Nias Selatan Dialog Interaktif via RRI (Sumber Gambar : Nu Online)
Konfercab, NU Nias Selatan Dialog Interaktif via RRI (Sumber Gambar : Nu Online)

Konfercab, NU Nias Selatan Dialog Interaktif via RRI

Mengawali dialog, Dedi Rahmin Tanjung menjelaskan tentang NU dan kiprahnya dalam kemerdekaan Indonesia, juga komitmennya mengawal NKRI dalam bingkai kebinekaan. NU, katanya, sebagai organisasi keagamaan Islam terbesar di Indonesia ikut menentukan perjalanan sejarah bangsa Indonesia. NU yang lahir pada tanggal 31 Januari 1926 berkembang dengan corak dan kulturnya sendiri.

Sebagai organisasi keagamaan Islam berpahamkan Ahlussunnah wal Jamaah, NU menampilkan sikap toleran dan akomodatif terhadap nilai-nilai lokal. NU berakulturasi dan berinteraksi positif dengan tradisi dan budaya masyarakat. Dengan demikian ia memiliki wawasan multicultural.

Sementara itu Ketua Panitia Konfercab Afdal Jikri Maruao menjelaskan bahwa perkembangan Nahdlatul Ulama di Indonesia bahkan di dunia semakin meningkat. Ia mengungkapkan, PCNU Kabupaten Nias Selatan berdiri pada tahun 2011 lalu.

Sang Pencerah Muslim

Sebagai cabang NU yang berusia lima tahun, kata Afdal, dengan segala keterbatasan telah berbuat untuk kemashlahatan umat. Kini, sesuai dengan AD/ART, NU Nias Selatan harus menggelar konferensi cabang kedua dalam rangka mengevaluasi perjalanannya selama ini serta memilih kepemimpinan NU masa khidmah 2016-2021.

Lebih lanjut Afdal mengatakan bahwa konfercab kali ini dilaksanakan 26-27 Maret 2016 di MIN Teluk Dalam dengan tema “Merajut Ukhwah, Meneguhkan NKRI” dan diikuti lima MWCNU, PCNU, dan dihadiri oleh PWNU Sumatera Utara. ? (Red: Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim Ubudiyah, Lomba, Olahraga Sang Pencerah Muslim

Jumat, 08 Desember 2017

Di Balik Logo Munas Alim Ulama dan Konbes NU 2017

Oleh Zamzami Almakki

Kebutuhan akan identitas visual hari ini semakin terasa. Tak lagi pada perusahan, produk, lembaga ataupun perseorangan, sebuah gelaran acara tahunan seperti HUT RI pun perlu ditandai dengan rangkaian angka yang bisa dibedakan rupanya pada setiap tahunnya. Begitu pula dengan gelaran acara Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Kongres Besar Nahdlatul Ulama yang akan dilaksanakan pada tanggal 23-25 November 2017 di Lombok.



Di Balik Logo Munas Alim Ulama dan Konbes NU 2017 (Sumber Gambar : Nu Online)
Di Balik Logo Munas Alim Ulama dan Konbes NU 2017 (Sumber Gambar : Nu Online)

Di Balik Logo Munas Alim Ulama dan Konbes NU 2017

Dari brief yang disampaikan, diketahui bahwa event ini mengusung tema Memperkokoh Nilai Kebangsaan melalui Gerakan Deradikalisasi dan Penguatan Ekonomi Warga? ini akan dihadiri oleh alim ulama serta para pengurus pusat serta wilayah Nahdlatul Ulama.

Sang Pencerah Muslim

Persoalan logo merupakan persoalan lampau, Adams dan Morioka (2004) menengarainya semenjak peradaban-peradaban tertua seperti Mesopotamia dan Mesir dalam menandai atau kepemilikan akan sesuatu.?

Sang Pencerah Muslim

Dalam perancangan logo Munas Konbes NU 2017 terdapat dua proses dalam pembentukannya. Pada proses awal pembentukan logo, konsep yang diusung adalah letterforms yang metaforis. Ide dasar dalam konsep tersebut adalah ide tentang keberadaan alim ulama. Alim ulama secara umum diartikan sebagai orang yang berilmu dan mengamalkan ilmunya.

Lazimnya, penanda yang berkaitan dengan ilmu adalah buku dan pena, seperti halnya yang redundan bermunculan pada logo lembaga-lembaga pendidikan dan pengajaran. Dalam hal ini, yang dibicarakan bukanlah ilmunya, tapi subyek yang memiliki ilmu, sehingga apabila meminjam cara pikir yang serupa, penanda yang memungkinkan adalah orang yang memegang buku atau tangan yang memegang pena di atas buku.

Namun, logo memiliki kode-kode/aturan yang berbeda dari ilustrasi dan pictogram, seperti halnya yang terjadi pada logo Apple versi pertama yang dibuat oleh Roy Wayne (1975, Newton under his apple tree)? dan ketiadaannya sendok garpu untuk logo restoran, sehingga hal tersebut kecil kemungkinannya menjadi dasar penciptaan logo. Alim ulama atau orang yang berilmu dan mengamalkan ilmunya, seringkali dikiaskan bagaikan penerang atau pelita, karena ilmu disamakan kedudukannya sebagai cahaya (nur).?

Penanda-penanda untuk penerang atau pelita atau benda bercahaya teramat banyak tersedia: dari matahari, bohlam lampu hingga lilin. Namun, sebagaimana yang tertera di konsep yakni letterforms yang metaforis, maka dicarilah huruf yang dapat mereprepresentasikan alim ulama yang berarti penerang atau pelita,? yakni ‘ain yang diserupakan dengan lentera.

‘Ain mewakili alim ulama dan bentuk lentera sebagai kendaraan (vehicle) dalam mengantarkan makna (tenor) orang yang berilmu yang mengamalkan keilmuanya yang seringkali diibaratkan pelita yang menerangi kegelapan. Komposisi logogram yang dihasilkan menghasilkan komposisi simetris dan warna hijau mengguyur seluruh logo, agar menjadi kesatuan (unity) saat disandingkan dengan logo NU yang dibuat oleh KH. Ridwan Abdullah (1884-1962).?



Pada proses kedua dari pembentukan logo, konsep dan perancangan sebelumnya mengalami perkembangan. Berpijak pada hasil diskusi atas hasil perancangan, perlu adanya penambahan konteks yakni ke-Indonesia-an dan tempat berlangsungnya acara. Pada konteks ke-Indonesia-an, merujuk pada perancangan logo Munas Konbes 2012 Cirebon, yakni warna merah putih. Konteks tempat berlangsungnya acara yakni di Lombok ditampilkan tidak melalui penanda yang umumnya digunakan yakni ornamen/ragam hias, melainkan berasal dari julukan Lombok sebagai Pulau Seribu Masjid, sehingga ornamen dapat dijadikan elemen hias pada berbagai aplikasi logo.? ?



Dari proses perancangan yang telah dilakukan, dapat dipetik pelajaran bahwa bentuk apa pun yang muncul dari konsep perancangan, pada akhirnya logo dibagun atas kesepakatan/konvensi. Sebagai sebuah kesepakatan, yang menyapakati bukan hanya antara perancang logo dan pemakai logo dalam hal ini panitia Munas Konbes NU 2017, tapi pada akhirnya juga peserta dan warga Nahdlatul Ulama.

? ?

Perancangan logo Munas Konbes NU 2017 merupakan kesempatan kedua kalinya bagi saya ikut andil dalam event yang dilaksanakan oleh Nahdlatul Ulama. Kesempatan pertama merupakan sayembara desian logo Muktamar ke-33, dan kesempatan kedua ini melalui keberadaan Komunitas Desain Sang Pencerah Muslim atau biasa disingkat KoDe Sang Pencerah Muslim.?

*Penulis adalah santri dan dosen Desain Komunikasi Visual Universitas Multimedai Nusantara; pembuat logo Munas Konbes NU 2017

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Tegal, Lomba Sang Pencerah Muslim

Minggu, 03 Desember 2017

Forum Kiai Muda Jateng Dilantik, 3 Strategi Dakwah Pesantren Disiapkan

Rembang, Sang Pencerah Muslim. Pengurus Forum Silaturahim Kiai Muda atau (FSKM) Jawa Tengah resmi dilantik di aula STAI Al-Anwar Sarang, Jumat (29/10). Ada 4 program yang akan menjadi fokus oleh para kiai muda pengasuh pondok pesantren di Jawa Tengah.?

Forum Kiai Muda Jateng Dilantik, 3 Strategi Dakwah Pesantren Disiapkan (Sumber Gambar : Nu Online)
Forum Kiai Muda Jateng Dilantik, 3 Strategi Dakwah Pesantren Disiapkan (Sumber Gambar : Nu Online)

Forum Kiai Muda Jateng Dilantik, 3 Strategi Dakwah Pesantren Disiapkan

?

Dalam kesempatan itu, Ketua Forum Silaturahmi Kiai Muda Aqomadin Shofa menjelaskan, ada tiga poin penting yang akan menjadi fokus, oleh para kiyai muda pengasuh pondok pesantren se-Jawa Tengah tersebut.

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikmah Brebes itu juga menjelaskan, ada 180 pondok pesantren se-Jawa Tengah. Dalam peparannya, Gus Aqom menyampaikan, untuk lima tahun ke depan nantinya ada tiga poin yang menjadi unggulkan, diantaranya, mengusung kemandirian bidang ekonomi, keilmuan dan mandiri melalui dunia media.

Gus Aqom juga menyebut, FSKM nantinya akan menjadi wadah pengkajian setiap keilmuan yang akan diterapkan disetiap pesantren. Sehingga, para santri mampu berdaya saing di zaman modern seperti sekarang ini.

Sang Pencerah Muslim

"Mandiri di bidang ekonomi yakni dengan cara menciptakan kegiatan produktif berbasis pesantren yang nantinya bisa mendongkrak ekonomi santri. Sehingga, ketika lulus dari pondok pesantren, maka santri sudah memiliki pegangan atau skill wirausaha yang tak hanya pintar mengaji saja," ujarnya.

Selain sebagai wadah para ulama muda se-Jawa Tengah, dengan adanya Forum Silaturahmi Kiai Muda ini diharapkan mampu memberikan Screening kepada masyarakat untuk tidak terjebak ke dalam sebuah padepokan yang diaromakan pesantren. (Ahmad Asmui/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim Lomba Sang Pencerah Muslim

Sabtu, 18 November 2017

Sambung Tali Silaturrahmi Dengan Pengobatan Gratis

Kraksaan, Sang Pencerah Muslim. Dalam menyambut Harlah ke-90 NU, PCNU Kota Kraksaan kembali menggelar pengobatan Gratis untuk tahap ke empat pada hari Ahad (19/5) yang dilaksanakan di desa Tambelang Kecamatan Krucil Kabupaten Probolinggo. 

Sambung Tali Silaturrahmi Dengan Pengobatan Gratis (Sumber Gambar : Nu Online)
Sambung Tali Silaturrahmi Dengan Pengobatan Gratis (Sumber Gambar : Nu Online)

Sambung Tali Silaturrahmi Dengan Pengobatan Gratis

“Pengobatan gratis ini sebagai media untuk menyambung tali silaturrahmi antara pengurus NU dengan warganya, sehingga mereka dapat langsung mengetahui eksistensi organisasi Nahlatul Ulama dan dapat merasakan secara langsung program kerjanya secara nyata,” ungkap Ust. Fauzan.

Sebagai panitia harlah ke-90 NU, Fauzan menyampaikan Kegiatan ini dilaksanakan secara bertahap di beberapa MWC untuk mempermudah NU dalam mendekati masyarakat dalam bidang sosialnya, di samping NU sebagai organisasi yang bergerak di bidang keagamaan. Selain itu, pengobatan gratis ini ditujukan untuk melayani masyarakat di bidang kesehatan, mengingat kebiasaan masyarakat yang enggan berobat ke puskesmas dengan berbagai alasan.

“Di samping pengobatan gratis, kami juga memberikan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat, agar supaya mereka membiasakan perilaku sehat. Kesehatan sangat penting untuk dijaga, mengingat kesehatan sangat mahal sekali harganya,” ungkapnya.

Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim

Selanjutnya, KH Nasrullah Ahmad Sudja’i mengharap kepada masyarakat agar supaya kegiatan ini dijadikan sebagai awal untuk terwujudnya keluarga yang sehat, sehingga hidup tidak akan terganggu dengan penyakit. 

“Manusia akan merasakan nikmatnya sehat, manakala ia dalam kondisi sakit. Oleh karena itu, memelihara kesehatan sangat penting.”

Kemudian, ia berterima kasih kepada semua pihak, utamanya Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo, dokter dan tenaga media relawan dan puskemas setempat yang telah mensukseskan kegiatan ini, mulai dari pengobatan gratis tahap pertama sampai saat ini. 

“Insyaallah, safari kesehatan ini masih tinggal beberapa tahap lagi sampai pelaksanaan resepsi Harlah NU,” ujarnya. 

Pengobatan gratis ini dihadiri oleh 300 orang peserta dari MWC Krucil dan MWC Tiris yang antusias dalam mengikuti kegiatan. 

 

Redaktur    : Mukafi Niam

Kontributor: Hasan Baharun

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim IMNU, Lomba Sang Pencerah Muslim

Jumat, 17 November 2017

Di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya, Gus Ipul Ingatkan Makna Mudik

Surabaya, Sang Pencerah Muslim. Tradisi kembali ke kampung halaman atau mudik yang diwariskan nenek moyang di Tanah Air ternyata memiliki arti yang sangat dalam. Tidak semata perpindahan fisik dari tanah rantau menuju kelahiran, juga makna lain yang layak diperhatikan.

Di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya, Gus Ipul Ingatkan Makna Mudik (Sumber Gambar : Nu Online)
Di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya, Gus Ipul Ingatkan Makna Mudik (Sumber Gambar : Nu Online)

Di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya, Gus Ipul Ingatkan Makna Mudik

"Mudik mengajarkan kepada kita untuk kembali," kata H Saifullah Yusuf di Masjid Nasional al-Akbar Surabaya, Jumat (1/7). Ketua PBNU ini menyampaikan bahwa kembali yang sesungguhnya adalah kepada Allah SWT. Sehingga dengan mudik tersebut, kaum muslimin senantiasa diingatkan akan ujung perjalanannya kelak.

Menurut Gus Ipul, sapaan akrabnya, dengan menjaga tradisi mudik, maka umat Islam akan terus berupaya beramal yang terbaik khususnya di Ramadhan yang tersisa. "Meskipun kita belum mampu memberikan yang terbaik, paling tidak telah berusaha," ungkapnya.

Makna selanjutnya dari mudik menurut Wakil Gubernur Jawa Timur ini adalah dating dengan behagia. "Walaupun kita bersusah payah mudik, namun karena datang dengan membawa kebahagiaan, segala derita itu tidak dirasakan," katanya. Karena itu, banyak yang rela membawa barang dengan jumlah banyak dan terkesan merepotkan pemudik. "Tapi karena dating dengan membawa kebahagiaan, hal tersebut tidak dirasakan," katanya.

Bagi Gus Ipul, pesan kedua ini juga hendaknya ditanamkan dalam hati kaum muslimin. "Kita usahakan, saat kembali kepada Allah, dating dengan membawa kebahagiaan pula," terangnya. Dan hal tersebut dapat dilakukan dengan memperbanyak amal kebaikan selama hidup di dunia.

Sang Pencerah Muslim

Sedangkan pesan berikutnya adalah menjaga keseimbangan. "Dunia harus kita urus, demikian juga akhirat," ungkapnya. Karena kalau hanya memikirkan dunia, maka cenderung akan lupa diri. "Sedangkan kalau akhirat saja, maka dunia akan diurus orang lain," tandasnya.

Paparan ini disampaikan Gus Ipul usai jamaah shalat Jumat di masjid nasional tersebut. Dia juga menjelaskan bahwa pemerintah provinsi telah menyiapkan armada gratis untuk para pemudik di berbagai kota di Jawa Timur. (Ibnu Nawawi/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim Lomba Sang Pencerah Muslim

Selasa, 14 November 2017

40 Pelajar MTs Maarif NU Purworejo Ikuti Kaderisasi

Purworejo, Sang Pencerah Muslim. Pengurus Komisriat IPNU-IPPNU MTs Maarif NU Purworejo mengadakan acara makesta di aula sekolah setempat, Sabtu-Ahad, (11-12 /14). Makesta yang diikuti 40 peserta itu menjadi program rutin tahunan PK IPNU-IPPNU MTs Maarif NU Purworejo.

Ketua PK IPPNU MTs Maarif NU Purworejo Umi Awwalin dalam sambutannya mengharapkan pengaderan NU di sekolahannya tetap berjalan. Ia mengaharapkan kader pada gilirannya siap untuk melanjutkan estafet kepengurusan.

40 Pelajar MTs Maarif NU Purworejo Ikuti Kaderisasi (Sumber Gambar : Nu Online)
40 Pelajar MTs Maarif NU Purworejo Ikuti Kaderisasi (Sumber Gambar : Nu Online)

40 Pelajar MTs Maarif NU Purworejo Ikuti Kaderisasi

Kepala sekolah MTs Maarif NU Nur Cholis mewajibkan siswa-siswinya mengikuti organisasi. Karena, tanpa berorganisasi, menurutnya, suatu saat nanti para siswa memiliki jiwa sosial rendah saat terjun di masyarakat.

Sang Pencerah Muslim

“Berorganisasi melatih diri menjadikan pribadi yang tanggap segala persoalan,” kata Nur Cholis.

Sang Pencerah Muslim

Sedangkan Sekretaris PC IPNU Purworejo Ahmad Syarif menyayangkan minimnya remaja masa kini yang sadar pentingnya berorganisasi. Ia mengharapkan peserta makesta kali ini menjadi kader NU “yang religius dan berwawasan kebangsaan sesuai cita-cita luhur pendiri NU.”

Makesta berjalan dengan hangat. Sejumlah siswa memberanikan diri memunculkan aneka pendapat. (Sofyan Rizali Zain/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Fragmen, Lomba Sang Pencerah Muslim

PBNU Serukan Bangsa Indonesia Tobat Nasional

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyerukan kepada seluruh bangsa Indonesia agar melakukan tobat nasional. Karena bencana alam dan bencana sosial yang datang bertubi-tubi menimpa negeri ini sudah di luar kemampuan manusia lagi untuk menghentikannya.

“Menjauhi perbuatan yang langsung atau tidak langsung menyebabkan murka Allah, seperti melakukan kezaliman, kepalsuan atau kepura-puraan, kebohongan, pengrusakan kehormatan dan martabat sesama, pengrusakan keseimbangan alam, korupsi/keserakahan, pengkhianatan hukum, pengkhianatan terhadap amanat, menelantarkan penderitaan rakyat kecil dan sebagainya,” demikian salah satu butir seruan yang dibacakan Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi di hadapan wartawan di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Selasa (16/1)

Hasyim meminta seruan tersebut dapat disiarkan seluas-luasnya kepada seluruh rakyat Indonesia. Pasalnya, hal tersebut bukan hanya untuk kepentingan NU semata, melainkan untuk kepentingan dan keselamatan seluruh bangsa. “Ini tidak hanya untuk NU, tapi untuk bangsa Indonesia,” katanya.

PBNU Serukan Bangsa Indonesia Tobat Nasional (Sumber Gambar : Nu Online)
PBNU Serukan Bangsa Indonesia Tobat Nasional (Sumber Gambar : Nu Online)

PBNU Serukan Bangsa Indonesia Tobat Nasional

Sebelumnya, PBNU menyerukan hal yang sama kepada warga nahdliyin (sebutan untuk warga NU). Pimpinan tertinggi organisasi kemasyarakatan Islam terbesar di Tanah Air itu meminta kepada seluruh nahdliyin untuk melakukan puasa sunnah tasu’a dan asyura yang dimulai dengan puasa sunnah mutlaqah sejak tanggal 1-10 Muharram 1428 H/20-30 Januari 2007. PBNU juga mengimbau sebanyak mungkin ber-istighfar dan membaca hauqolah (mohon kekuatan kepada Allah).

Hasyim menegaskan, segala persoalan yang menimpa bangsa Indonesia saat ini adalah akibat dari perbuatan dan kesalahan yang dilakukan bersama-sama. Oleh karenanya, untuk mengakhiri hal itu semua dan permohonan ampun terhadap Tuhan harus dilakukan secara bersama-sama pula.

“Koruptor kecil dikejar-kejar, sementara koruptor besar digelarkan karpet merah (tanda penghormatan), illegal logging, kelaparan jamaah haji, hilangnya pesawat Adam Air, kasus lumpur Lapindo yang sampai saat ini belum selesai, dan lain sebagainya, semuanya adalah kesalahan kolektif kita sebagai bangsa,” terang Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikam, Malang, Jawa Timur itu. (rif)

Sang Pencerah Muslim

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Lomba Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim

Rabu, 08 November 2017

PW Ansor Jabar Masa Khidmah 2016-2020 Dilantik

Bandung, Sang Pencerah Muslim



Pengurus Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Jawa Barat masa khidmat 2016-2020 resmi dilantik Ketua Umum PP GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas di Monumen Perjuangan Bandung, Rabu (10/5).

PW Ansor Jabar Masa Khidmah 2016-2020 Dilantik (Sumber Gambar : Nu Online)
PW Ansor Jabar Masa Khidmah 2016-2020 Dilantik (Sumber Gambar : Nu Online)

PW Ansor Jabar Masa Khidmah 2016-2020 Dilantik

Pria akrab disapa Gus Yaqut mengambil sumpah pengurus di hadapan ribuan anggota Ansor dan Banser se-Jawa Barat serta Rais Syuriah PWNU Jabar KH Nuh Addawami dan Ketua PWNU KH Hasan Nuri Hidayatullah.

Gus Yaqut mengatakan, berdirinya Indonesia hasil dari rakyat, yang salah satunya para ulama NU. Maka ketika ada yang merongrong Indonesia dengan Pancasila sebagai ideologinya, Ansor harus melawan.

Ketua PW GP Ansor Jabar Deni Ahmad Haidar menegaskan bahwa Ansor sekarang harus bisa membuktikan sebagai generasi terbaik. Ketika ada yang mengusik Indonesia, Ansor sudah tentu siap melawan.

Sang Pencerah Muslim

Selepas pelantikan, dilakukan juga peletakan batu pertama Kantor PW Ansor di kompleks PWNU Jabar, Jalan Terusan Galunggung Bandung. Gus Yaqut menyumbang Rp 100 juta sebagai stimulus berdirinya Graha Ansor Jabar.

Satkorwil Banser Jabar, Yudi Nurcahyadi mengatakan, dana yang dibutuhkan untuk membangun Graha Ansor sebesar Rp 1,5 miliar. Hingga saat ini sudah terkumpul Rp 400 juta sehingga ketika ada sumbangan Rp 100 juta, total terkumpul Rp 500 juta. (Nurjani/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Anti Hoax, Lomba Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim

Kamis, 02 November 2017

Salah Niat, "Amar Ma’ruf Nahi Munkar" Bisa Timbulkan Kemungkaran Baru

Malang, Sang Pencerah Muslim

Pengurus Lembaga Bahsul Masail Nahdlatul Ulama (LBMNU) Jawa Timur mengingatkan agar berhati-hati dalam bersikap terhadap adanya kemungkaran. Karena jika terjadi kesalahan sedikit saja dalam menyikapi kemungkaran tersebut, ujungnya akan berbahaya kepada diri sendiri.

KH Azizi menilai bahwa memang benar Amar Ma’ruf Nahi Munkar adalah bagian dari perintah agama. Namun demikian, jika dilakukan dengan niatan yang tidak benar, tidak murni karena untuk menjunjung kalimah Allah, maka akan sia-sia.

Salah Niat, Amar Ma’ruf Nahi Munkar Bisa Timbulkan Kemungkaran Baru (Sumber Gambar : Nu Online)
Salah Niat, Amar Ma’ruf Nahi Munkar Bisa Timbulkan Kemungkaran Baru (Sumber Gambar : Nu Online)

Salah Niat, "Amar Ma’ruf Nahi Munkar" Bisa Timbulkan Kemungkaran Baru

“Ingat, Imam Al-Ghazali mengatakan bahwa dibalik amar ma’ruf nahi munkar. Sedikit saja bergeser niatnya, maka itu adalah kemungkaran,” katanya di hadapan para wakil dari cabang NU se Jawa Timur dalam acara Bahtsul Masail Islam Nusantara di Aula Gedung Utama Rektorat Universitas Negeri Malang, Sabtu (13/2/2016) lalu.

Kiai Blitar yang juga alumni Lirboyo ini kemudian menjelaskan mengapa di balik amar ma’ruf nahi mungkar ada kemungkaran. Ia menjelaskan alasan-alasan Imam Al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin.

Sang Pencerah Muslim

“Imam Al-Ghazali mengatakan demikian karena jika terjadi kesalahan niat dalam Amar Ma’ruf Nahi Munkar maka akan ada kemungkaran yang lain. Kemungkaran itu berupa: merendahkan orang lain, merasa benar sendiri sedang yang lain salah, sombong dan melakukan kerusakan,” katanya.

Lebih lanjut ia mengingatkan bahwa Al-Quran sama sekali tidak memerintahkan Umat Islam memusnahkan semua kemungkaran di muka bumi. Melainkan Al-Quran memerintahkan kita untuk menolaknya saja.

“Ingat, bahwa kalimatnya dalam Al-Quran adalah wa’mur bil ma’rufi wanha anil munkar. Jadi kita diperintahkan untuk menganjurkan kebaikan dan mencegah kemungkaran. Bukan membasminya,” paparnya.

“Di mana-mana kemungkaran itu pasti ada dalam kehidupan di dunia. Itu adalah sunnatullah bahwa ada kebaikan ada keburukan. Jadi tidak dapat kita sirnakan yang namanya kemungkaran. Hanya saja jika kita menolak dan mencegahnya, akan mendapat pahala,” tambahnya. (Ahmad Nur Kholis/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim Warta, Pondok Pesantren, Lomba Sang Pencerah Muslim

Tahun Ini, 2.508 Jemaah Haji Lewati Jalur Gaza

Rafah, Sang Pencerah Muslim. Sebanyak 2.508 umat Islam akan melintasi Jalur Gaza untuk keperluan menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci pada musim haji tahun ini.

Kantor berita Palestina WAFA melaporkan, angkatan pertama sebanyak 800 jemaah meninggalkan Gaza melalui Rafah, kota di Palestina yang terletak di Jalur Gaza dan berbatasan dengan Mesir. Mereka menuju bandara Kairo lalu terbang ke Jeddah, Arab Saudi.?

Tahun Ini, 2.508 Jemaah Haji Lewati Jalur Gaza (Sumber Gambar : Nu Online)
Tahun Ini, 2.508 Jemaah Haji Lewati Jalur Gaza (Sumber Gambar : Nu Online)

Tahun Ini, 2.508 Jemaah Haji Lewati Jalur Gaza

Mesir pada Senin (14/8), membuka jalur itu dan mengizinkan rombongan jemaah haji pertama meninggalkan daerah kantong pantai yang diblokade menuju Arab Saudi itu.

Mereka akan meninggalkan Gaza dalam empat kloter, dan kloter pertama berangkat pada hari ini.

Mesir membuka jalur penyeberangan Rafah, satu dari dua jalur penyeberangan perbatasan untuk Jalur Gaza. Jalur penyeberangan kedua adalah Beit Hanoun (Erez) yang menyeberangi Israel, dan dibuka hanya bila dibutuhkan karena alasan kemanusiaan.

Sementara itu, sebagaimana diwartakan? Arab News, otoritas Arab Saudi telah menyiapkan berbagai hal, mulai dari akomodasi, transportasi, dan konsumsi, untuk menyambut seribu jemaah haji asal Palestina. Sebagai empati Arab Saudi, mereka disambut sebagai tamu istimewa Raja Salman bin Abdul Aziz. (Red: Mahbib)

Sang Pencerah Muslim

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Nasional, Lomba Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim

Senin, 23 Oktober 2017

Fiqih Islam Berbahasa Melayu Karya Syaikh Dawud Pattani

Ini adalah halaman sampul dari kitab “Sullamul Mubtadî fî Ma’rifah Tharîqatil-Muhtadî” karangan seorang ulama besar Nusantara dari Kesultanan Melayu Pattani (kini Thailand Selatan), yaitu Syaikh Dâwûd ibn ‘Abdullâh al-Fathânî (dikenal dengan Syaikh Dawud Pattanil, w. 1847 M).

Kitab “Sullamul Mubtadî” berisi kajian fiqih Islam bagian ibadah dan mu’amalah secara lengkap dan ringkas yang ditulis dalam bahasa Melayu beraksara Arab (Jawi). Saya mendapatkan versi cetak dari kitab ini edisi terbitan Maktabah Musthafâ al-Bâbî al-Halabî, Kairo, dengan tahun cetak 1354 Hijri (1935 Masehi), dengan tebal 52 halaman.

Kitab ini sangat populer keberadaannya di kawasan Melayu Semenanjung (kini Malaysia dan Thailand Selatan), serta di beberapa kawasan di Aceh, Palembang, Medan, dan sebagian kawasan Melayu Sumatra lainnya. Di beberapa pesantren dan instutusi pendidikan Islam di kawasan tersebut, kitab “Sullamul Mubtadî” masih lestari dikaji dan diajarkan hingga saat sekarang ini.

Fiqih Islam Berbahasa Melayu Karya Syaikh Dawud Pattani (Sumber Gambar : Nu Online)
Fiqih Islam Berbahasa Melayu Karya Syaikh Dawud Pattani (Sumber Gambar : Nu Online)

Fiqih Islam Berbahasa Melayu Karya Syaikh Dawud Pattani

Dalam kata pengantarnya, Syaikh Dawud Pattani menjelaskan jika kitab ini ditulis untuk merangkum pengetahuan hukum Islam secara ringkas. Beliau menulis;

Sang Pencerah Muslim

?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ?

(Maka ini adalah sebuah risalah yang kecil ukurannya namun banyak faedahnya dan agung manfaatnya, sekaligus mencukupi bagi orang-orang awam dari umat Muslim untuk mengetahui apa-apa yang wajib atas mereka dari kewajiban-kewajiban agama. Aku menamakannya “Sullamul Mubtadî fî Ma’rifah Tharîqatil Muhtadî”).

Sang Pencerah Muslim

Pada halaman sampul, judul kitab ini dilengkapi dengan sub-judul yang menegaskan jika isi kajian kitab ini berdasarkan manhaj Ahlussunnah wal Jama’ah (Aswaja). Tertulis di sana: “Sullamul Mubtadî fî Ma’rifah Tharîqatil Muhtadî” … “Pada Bicara Ushûluddîn Atas Jalan Ahlussunnah wal Jamâ’ah dan Hukum Fiqih”.

Penegasan ini tampaknya perlu disampaikan oleh Syaikh Dawud Pattani, mengingat pada masa kitab ini ditulis, tengah muncul sebuah aliran baru dalam sejarah pemikiran Islam, yaitu kelompok Wahhabisme yang diprakarsai oleh Muhammad ibn ‘Abdul Wahhâb dari Nejd (w. 1793 M) yang berhaluan puritan dan berseberangan dengan ulama mayoritas (sawâd a’zham) yang berhaluan Ahlussunnah wal Jama’ah. Kelompok Wahhabisme tidak mengakui madzhab fiqih dalam Islam, cenderung mengkafirkan, membid’ahkan, dan memusyrikkan ajaran dan amalan kelompok Muslim lain yang tidak sealiran dengan mereka. Meski demikian, kelompok ini gemar mengusung jargon kamuflatif, yaitu “ajaran Sunnah, ajaran Salaf, ajaran Islam yang murni yang paling sesuai Alqur’an dan hadits”. Kelompok ini pada masa-masa awal kemunculannya mendapat reaksi penolakan dari jumhur ulama Muslim di hampir seluruh belahan dunia Islam.

Adapun isi kitab “Sullam al-Mubrtadî”, maka ia dibagi ke dalam satu (1) bab dan enam belas (16) kitab (sub-kajian). Satu bab tersebut mengkaji khusus tentang masalah keimanan (aqidah atau theology), sementara ke-16 sub-kajian tersebut mencakup; (1) hukum shalat, (2) hukum zakat, (3) hukum puasa, (4) hukum haji [nusuk], (5) hukum hewan sembelihan dan akekah, (6) hukum jual beli, (7) hukum waris dan wasiat, (8) hukum nikah, (9) hukum rujuk dan iddah, (10) hukum jinayat [pidana], (11) hukum hudud, (12) hukum jihad, (13) hukum pacuan kuda dan memanah, (14) hukum sumpah dan nazar, (15) hukum saksi dan kehakiman, dan (16) hukum membebaskan perbudakan.

Kitab “Sullam al-Muhtadî” ini kemudian di-syarh (penjelasan dan komentar) oleh cucu sang pengarang dari jalur ibu, yaitu Syaikh Muhammad Nûr ibn Muhammad ibn Ismâ’îl al-Fathhânî al-Makkî (dikenal dengan Syaikh Nur Pattani, w. 1363 H/ 1943 M). Syarh tersebut berjudul “Kifâyatul Muhtadî fî Syarhi Sullamil Mubtadî” yang ditulis di Makkah pada tahun 1351 H/ 1932 M.

Dalam kolofon, diterangkan bahwa kitab ini diselesaikan pada hari Senin, tanggal 13 Rajab tahun 1252 Hijri (bertepatan dengan 20 Oktober 1836 M). Melihat titimangsa ini, penulisan karya “Sullamul Mubtadî” menjadi estafet penerus penulisan kitab fiqih Islam dalam bahasa Melayu yang ditulis sebelumnya, yaitu “Sabîl al-Muhtadîn fî al-Tafaqquh bi Amr al-Dîn” karangan Syaikh Muhammad Arsyad Banjar (selesai ditulis pada tahun 1193 Hijri/ 1779 Masehi).

Syaikh Dawud Pattani menulis;

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

(Telah sempurnalah maksud hamba yang fakir kepada Allah Ta’ala Dâwûd ibn ‘Abdullâh al-Fathânî daripada meterjemahkan risalah yang bernama “Sullamul Mubtadî fî Bayân Tharîqil-Muhtadî [ ………. ] pada hari Isnin 13 hari bulan Syawwal al-Asham pada Hijrah Nabi 1252).

Data kolofon di atas adalah data yang terdapat pada cetakan al-Halabi Kairo (1354 H/ 1935 M). Ketika saya membandingkan data ini dengan data yang terdapat pada versi cetakan al-Hidayah House, Kuala Lumpur (2012), tampaknya ada kesalahan penulisan nama bulan pada data versi cetaka al-Halabi Kairo tersebut. Yang benar, data seharusnya seharusnya adalah bulan “Rajab”, bukan “Syawwal”, karena (1) julukan “al-Asham” untuk bulan Hijri adalah “Rajab” dan bukan “Syawwal”, dan (2) ketika dilihat kalender Hijri pada 13 Syawwal 1252 Hijri, didapati harinya adalah “Jum’at”. Sementara Syaikh Dawud mengatakan selesai penulisannya hari “Senin”. Sementara tanggal 13 Rajab 1252 sama dengan hari “Senin”.

Pengarang kitab ini, yaitu Syaikh Dawud Pattani, tercatat sebagai ulama Nusantara dari Pattani terbesar sepanjang sejarahnya. Beliau lahir di Kampung Kerisik, Pattani, sebuah perkampungan tua yang dipercaya sebagai titik tolak berkembangnya agama Islam di wilayah itu. Syaikh Maulana Malik Ibrahim, salah satu tokoh Wali Songo dikabarkan lebih dulu berdakwah di Kerisik sebelum akhirnya pindah ke Gresik di Jawa Timur.

Tahun kelahiran Syaikh Dawud Pattani belum terlacak, tetapi diperkirakan pada paruh kedua abad ke-18 M. Jejak langkah dan pemikiran Syaikh Dawud mulai terlacak dengan jelas setelah beliau berada di Haramain (Makkah dan Madinah). Syaikh Dawud berada di Kota Suci itu satu angkatan (meski lebih yunior) dengan Syaikh Abdul Shamad Palembang, Syaikh Arsyad Banjar, Syaikh Nafis Banjar, dan Syaikh Abdul Rahman Betawi. Hanya saja, ketika nama-nama yang disebut itu kembali pulang ke Nusantara, Syaik Dawud Pattani tetap berada di Haramain dan mengajar di Masjidil Haram hingga akhir hayatnya.

Syaikh Dawud Pattani tercatat sangat produktif menulis. Di antara karya tulis beliau adalah; (1) Nahjur Râghibîn wa Subulul Muttaqîn, ditulis tahun 1234 H/ 1818 M, (2) Hidâyaul Muta’allimîn wa ‘Umdatul Mu’allimîn, ditulis tahun 1244 H/ 1828 M, (3) Fathul Mannân li Shafwah Zubad Ibn Ruslân, ditulis tahun 1249 H/ 1832 M, (4) Bughyah al-Thullâb yang merupakan ringkasan dari “Sabîlul Muhtadîn” karya Syaikh Arsyad Banjar, (5) Sullamul Mubtadî yang kita bicarakan ini, selesai ditulis tahun 1252 H/ 1836 M, (6) al-Jawâhirus Saniyyah, ditulis tahun 1252 H/ 1836 M, (7) Furû’ul Masâ’il wa Ushûlul Wasâ’il, ditulis tahun 1254 H/ 1838 M, dan lain-lain. Karya-karya Syaikh Dawud diterbitkan di Timur Tengah (Makkah dan Kairo) dan tentu saja di Nusantara (Pattani, Malaysia, dan Indonesia).

Syaikh Dawud wafat di Thaif pada 1264 H/ 1847 M. (A. Ginanjar Sya’ban)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Santri, Pertandingan, Lomba Sang Pencerah Muslim

Minggu, 08 Oktober 2017

PAC IPNU-IPPNU Winong Gelar Pelatihan Jurnalistik

Pati, Sang Pencerah Muslim. “Genggam Dunia Dengan Tulisan.” Demikianlah tertulis besar sebagai tema pelatihan jurnalistik yang diadakan PAC IPNU-IPPNU Winong, pada 21 Juli dan  bertempat di ruang multimedia MA Darul Ma’la. 

Dengan antusias, sekitar 32 peserta mengikuti acara akbar tersebut. Hal ini terlihat saat pembicara membawa suasana pelatihan menjadi sedemikian menyenangkan. 

PAC IPNU-IPPNU Winong Gelar Pelatihan Jurnalistik (Sumber Gambar : Nu Online)
PAC IPNU-IPPNU Winong Gelar Pelatihan Jurnalistik (Sumber Gambar : Nu Online)

PAC IPNU-IPPNU Winong Gelar Pelatihan Jurnalistik

Keprofesionalan pembicara juga mendukung kesuksesan acara tersebut. Sebut saja Effendi, pembicara kelahiran Kudus ini tak tanggung-tanggung menceritakan sejuta pengalamannya saat menekuni bidang jurnalistik sebagai wartawan Suara Merdeka. Menyusul dari kalangan pemuda ada Andrik yang sudah berhasil mencetak puluhan edisi majalah Sajadah PAC Kayen. 

Sang Pencerah Muslim

Tak luput dari sastra, mbah Pujiono, sastrawan Pati juga turut andil meramaikan pelatihan tersebut. Pria berpenampilan sederhana tersebut tak tanggung-tanggung membagi pengalaman dan motivasinya kepada peserta untuk terus menulis. 

Pembicara juga hadir dari kalangan pemuda, M Sofyan al-Nashr yang kini mengenyam pendidikan strata 2 UIN Suka dengan berkobar mengkritik beberapa sistem yang ada dan perlu dibenahi oleh generasi penerus termasuk peserta yang hadir pada pelatihan tersebut. Dan pembicara terakhir ada Asmuin. 

Follow up

Sang Pencerah Muslim

Sebagai moderator, Mubarok yang tengah menjabat sebagai ketua PC IPNU-IPPNU Pati mengungkapkan kesan yang luar biasa atas antusiasme peserta. 

“Semangat seperti ini tidak boleh berhenti sampai di sini, harus ada follow up atas pelatihan hari ini,” tandasnya. 

Materi berlangsung dari pukul 10.00 sampai pukul 15.00. materi yang disampaikan akan ditindaklanjuti dengan membuat sebuah buletin bayangan. 

“Kami diminta membuat tulisan kemudian mengumpulkannya menjadi sebuah buletin dalam waktu 30 menit,” ungkap Asih salah satu peserta dari MA Raudlatusysyubban. 

Suasana ruang pun sekejap berubah bak ruang redaksi di mana masing-masing peserta sibuk mempersiapkan tulisan, editing, lay out, dan finishing. Ke depan, diharapkan PAC IPNU-IPPNU Winong mampu menerbitkan sebuah buletin mingguan dengan rutin. 

“Tentu, kami menargetkan dua Minggu ke depan, buletin perdana PAC IPNU IPPNU Winong harus bisa terbit,” harap Arif Nadliroh ketua IPPNU PAC Winong. 

Usai acara, kegiatan ini dimeriahkan oleh grup Rebana Al-Ikhwani dan dilanjutkan dengan buka bersama.

Redaktur    : Mukafi Niam

Kontributor: Nada

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Lomba, Fragmen, Kiai Sang Pencerah Muslim

Senin, 02 Oktober 2017

PMII WH Gelar Aksi Penggalangan Dana untuk Korban Longsor Ponorogo

Jombang, Sang Pencerah Muslim?

Sebagai bentuk kepedulian sosial, Pengurus Komisariat (PK) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Universitas KH Wahab Hasbullah (WH) Tambakberas Jombang gelar aksi galang dana untuk korban bencana tanah longsor Ponorogo yang terjadi beberapa waktu lalu.

Aksi sosial tersebut, menurut penuturan Ketua Komisariat PMII Wahab Hasbullah Elik Khoirun Nisa adalah sebagai bentuk penyadaran terhadap kader PMII dan masyarakat bahwa sudah semestinya sesama saudara saling empati dengan tindakan yang nyata.

PMII WH Gelar Aksi Penggalangan Dana untuk Korban Longsor Ponorogo (Sumber Gambar : Nu Online)
PMII WH Gelar Aksi Penggalangan Dana untuk Korban Longsor Ponorogo (Sumber Gambar : Nu Online)

PMII WH Gelar Aksi Penggalangan Dana untuk Korban Longsor Ponorogo

"Ini diadakan agar kita sebagai kader PMII memiliki rasa kepekaan sosial kepada saudara-saudara kita yang sekarang sedang tertimpa bencana alam longsor di Ponorogo, terang Elik ketika dimintai keterangan usai melakukan penggalangan dana, Rabu (19/4).?

Menurut Elik, agenda penggalangan dana tersebut dimulai sejak pukul 14.30-16.30 ? WIB, dengan dana terkumpul sebesar Rp1.320.000 (Satu Juta Tiga Ratus Dua Puluh Ribu Rupiah).

Sang Pencerah Muslim

"Karena turun hujan akhirnya aksi ini dihentikan dan akan dilanjutkan lagi pada hari Ahad, imbuh santri As Saidiyah 1 Bahrul Ulum Tambakberas itu.?

Perlu diketahui, penggalangan dana tersebut berlangsung di Perempatan Lampu Merah RTH Taman Keplaksari Jombang, dan sebagian pengurus yang lain menyebar di taman untuk mengajak pengunjung menyisihkan sebagian uangnya untuk korban bencana alam.

Sang Pencerah Muslim

Rencananya dana yang sudah terkumpul, akan diserahkan langsung ke Ponorogo sembari menunggu hasil dari penggalangan dana yang ke dua pada hari Ahad depan. (Syamsul Arifin/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Quote, Lomba Sang Pencerah Muslim

Senin, 25 September 2017

Naik Unta Saja!

Seorang yang konon dipanggil sebagai ustaz, hendak bersilaturahim ke rumah temannya di daerah Solo. Karena baru datang di Solo, ia memanggil taksi untuk mengantarkan ke alamat yang dituju.

Supir taksi bergegas menghampiri ustaz.

“Selamat Siang. Mau ke mana pak?” sapa supir.

“Ini pak, ke daerah Ngruki,” jawabnya sambil menunjukkan sebuah kartu nama.

Naik Unta Saja! (Sumber Gambar : Nu Online)
Naik Unta Saja! (Sumber Gambar : Nu Online)

Naik Unta Saja!

“Oh, iya”

Taksi mulai berjalan. Supir memutar musik, kebetulan yang diputar lagu-lagu barat. Tiba-tiba..

Sang Pencerah Muslim

“Maaf, mas tolong dimatikan musiknya,”

“Iya pak, tidak suka ya dengan lagunya?” kata supir sembari mematikan musik.

Sang Pencerah Muslim

“Iya.? Dan kalau menurut saya itu bukan musik Islami, tidak ada zaman nabi,”

“Oh, begitu ya. Lha kenapa tidak naik onta saja, Pak. Taksi kan juga tidak ada di zaman nabi?” tanya supir berseloroh.

Sak karepmu pir (terserah kamu)!” jawabnya ketus. (Ajie Najmuddin)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Tegal, Kyai, Lomba Sang Pencerah Muslim

Minggu, 10 September 2017

PCNU Bintan Gelar Konfercab

Bintan, Sang Pencerah Muslim. Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Bintan, menggelar Konferensi Cabang (Konfercab) II, di community centre Kecamatan Toapaya, Bintan, Ahad (26/5) kemarin.

PCNU Bintan Gelar Konfercab (Sumber Gambar : Nu Online)
PCNU Bintan Gelar Konfercab (Sumber Gambar : Nu Online)

PCNU Bintan Gelar Konfercab

Konfercab dihadiri Wakil Bupati Bintan, Khadzalik sekaligus membuka secara resmi Konfercab II NU Kabupaten Bintan, Mustasyar PWNU KH Ahmad Umar, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama H Gani Lasa, Mustasyar PCNU Bintan H Dalmasri Syam, Ketua Lakpesdam PWNU Kepri Jamhur Potti, anggota DPRD dan beberapa petinggi partai, tokoh agama  serta undangan lainnya.

Ketua Panitia Pelaksana Konfercab II NU Kabupaten Bintan Supriyono, melaporkan, Konfercab diikuti oleh Pengurus Cabang, Majelis Wakil Cabang (MWC) NU se-Kabupaten Bintan dan Badan Otonom di lingkungan NU.

Sang Pencerah Muslim

Konferensi Cabang merupakan musyawarah tertinggi di tingkat Cabang yang bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan program kerja PCNU Kabupaten Bintan 2008-2013, menyusun program kerja PCNU ke depan dan memilih pengurus baru periode 2013-2018.

Sang Pencerah Muslim

Wakil Bupati Bintan dalam sambutannya mengatakan, keberhasilan organisasi itu bias diukur sejauh dapat memberikan kemanfaatan kepada umat, dan harapannya NU ke depan semakin dekat dengan umat khususnya di tanah Melayu ini. Pemda Bintan memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas terselenggaranya Konfercab II NU, semoga Konfercab ini menghasilkan program kerja NU Kabupaten Bintan baik sebagai mitra pemerintah dan menghasilkan kepengurusan baru yang  mampu dan mempunyai waktu untuk kegiatan NU.

Sekretaris PWNU Kepri yang juga wakil Direktur Politeknik Batam M Zainuddin saat memberikan wawasan ke-NU-an menjelaskan tentang sejarah dan peran NU mulai dari masa berdirinya sampai dengan masa reformasi sekarang ini yang disambut antusias oleh hadirin.

Pada pleno terakhir Pemilihan rais dan ketua tanfidziyah, KiaiMasykur terpilih sebagai rais syuriyah dan Supriyono terpilih sebagai ketua tanfidziyah masa khidmat 2013-2018. 

Redaktur    : Mukafi Niam

Kontributor: Abdul Majid

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Santri, Lomba, RMI NU Sang Pencerah Muslim

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Sang Pencerah Muslim sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Sang Pencerah Muslim. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Sang Pencerah Muslim dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock