Tampilkan postingan dengan label Lomba. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Lomba. Tampilkan semua postingan

Jumat, 02 Maret 2018

Pesantren Tak Seperti yang Dibayangkan Barat

Makassar, Sang Pencerah Muslim. Pesantren berfungsi sebagai pusat pengembangan Islam dan sama sekali tidak ada kaitannya dengan terorisme sebagaimana dituduhkan oleh kalangan Barat. Pesantren mengajarkan kepada para santri untuk dapat hidup berdampingan secara damai dengan siapa pun dan dimana pun.

“Tidak seperti yang dibayangkan dunia luar. Ulama yang bergelar kiai adalah pewaris ajaran Nabi dan bukanlah pimpinan teroris,” kata Katib Aam Syuriah PBNU KH. Nasaruddin Umar saat berbicara dalam Konferensi Wilayah XI Nahdlatul Ulama (NU) Sulawesi Selatan di Pondok Pesantren Darul Ulum Soreang Kabupaten Maros, Sabtu (15/5).

Pesantren Tak Seperti yang Dibayangkan Barat (Sumber Gambar : Nu Online)
Pesantren Tak Seperti yang Dibayangkan Barat (Sumber Gambar : Nu Online)

Pesantren Tak Seperti yang Dibayangkan Barat

Perkembangan Islam yang semakin pesat di Indonesia bahkan di seluruh dunia bukan merupakan ancaman bagi negara-negara lain di dunia. Ajaran-ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW adalah untuk kemaslahatan semua umat di dunia. “Al-Quran melarang pengikut Nabi Muhammad SAW bertindak anarkis dan teror. Jihad adalah perjuangan fisik melawan yang bathil dengan mengggukan akal sehat, bukan dengan cara meneror dan mengganggu ketenteraman orang lain,” kata Nazaruddin.

Dirinya mengaku heran dengan berbagai kalangan yang curiga terhadap Islam khususnya kalangan pesantren. Mereka yang mengidap islamofobia seperti itu perlu membuka dan menyimak kembali ajaran-ajaran Islam yang sebenarnya. “Islam bukan momok,” seru Dirjen Bimas Islam Departemen Agama itu.

Dikatakannya, masyarakat pesantren selalu menunjukkan perilaku hidup yang penuh persaudaraan. Nahdlatul Ulama (NU) sebagai organisasi kaum pesantren menghayati prinsip tasamuh (toleran), tawasuth (moderat) dan memiliki metode berfikir yang tidak kaku. (har)

Sang Pencerah Muslim

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim Lomba Sang Pencerah Muslim

Minggu, 14 Januari 2018

LTMI Santuni Janda dan Yatim Piatu

Jakarta, Sang Pencerah Muslim
PP Lembaga Ta’mir Majid Indonesia (LTMI), salah satu perangkat PBNU yang mengurusi pengelolaan masjid memberikan santunan pada 50 janda tua dan 50 anak yatim yang selama ini menjadi binaannya di Masjid Baitul Amin Jl. Swasembada 39 Jakarta Utara yang merupakan bagian dari program “Masjid peduli kaum dhua’fa”.

Paket sembako berisi beras, minyak goreng, baju koko dan gula pasir tersebut dibagikan dalam acara buka bersama pada Jum’at 21 Oktober. Sejumlah pengurus LTMI dari wilayah maupun cabang setempat juga turun menghadiri acara tersebut.

Saifuddin Asmara, salah satu pengurus LTMI mengungkapkan bahwa bantuan tersebut merupakan upaya untuk meringankan kaum dhuafa dan mereka yang kurang beruntung yang jumlahnya terus meningkat pasca kenaikan harga BBM.

Masjid Baitul Amin merupakan masjid binaan LTMI sejak beberapa tahun terakhir, didirkan 15 tahun yang lalu hanya berupa musholla kecil, akhirnya dikembangkan menjadi masjid yang cukup megah dan menarik.

LTMI berencana memperluas jaringan dan mengistiqomahkan kegiatan “masjid peduli kaum dhua’fa” menjadi project public service berbasis masjid yang tidak hanya itu, akan tetapi juga pada tingkat pelayanan kesehatan masyarakat, pendidikan dan lainnya. Kegiatan tersebut akan dirintis di beberapa masjid se-Jabotabek.(mkf)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Tokoh, Lomba Sang Pencerah Muslim

LTMI Santuni Janda dan Yatim Piatu (Sumber Gambar : Nu Online)
LTMI Santuni Janda dan Yatim Piatu (Sumber Gambar : Nu Online)

LTMI Santuni Janda dan Yatim Piatu

Minggu, 31 Desember 2017

PMII Unwahasy Integrasikan Mahasiswa dan Tanggung Jawab Sosial

Semarang, Sang Pencerah Muslim. Pelatihan Kader Dasar PMII Universitas Wahid Hasyim menekankan pentingnya kesadaran mahasiswa akan tanggung jawab sosialnya. Selain studi, mahasiswa mengemban tugas advokasi di tengah masyarakat.

Demikian ditegaskan Ketua PMII Universitas Wahid Hasyim 2007 Abdul Wahab dalam PKD PMII Wahid Hasyim di Gedung MWCNU Ungaran yang berlangsung selama tiga hari, Jumat-Ahad (9-11/5).

PMII Unwahasy Integrasikan Mahasiswa dan Tanggung Jawab Sosial (Sumber Gambar : Nu Online)
PMII Unwahasy Integrasikan Mahasiswa dan Tanggung Jawab Sosial (Sumber Gambar : Nu Online)

PMII Unwahasy Integrasikan Mahasiswa dan Tanggung Jawab Sosial

“Di antara perwujudannya melalui mahasiswa pergerakan yang tahu kapasitasnya, ? kaya gagasan, kreatif, dan peka ? terhadap realita sosial ? di masyarakat,” kata Wahab.

Sang Pencerah Muslim

Artinya, mahasiswa mesti tanggap terhadap perubahan dan tantangan di sekitarnya baik di masyarakat maupun di tengah kampus, tandas Wahab.

Sang Pencerah Muslim

Ketua PMII Wahid Hasyim Adib Ismail membenarkan Wahab. Adib melihat kondisi mahasiswa yang rawan dengan pengaruh aliran garis keras di kampus terutama mahasiswa baru.

“Melalui PMII, kami melakukan proteksi dan pengawalan tanpa pengekangan dan intimidasi. Dengan demikian, mahasiswa akan merasa nyaman dan masih dapat menjalankan fungsinya sebagai bagian akademik dan agen sosial,” jelas Adib di sela perbincangan dengan beberapa tamu kader PMII Sultan Agung dan Walisongo Semarang. (Nur Setyaningrum/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Lomba, Cerita Sang Pencerah Muslim

Sabtu, 23 Desember 2017

IPPNU Raih Penghargaan Internasional Pemuda ASEAN 2014

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Delagasi Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama, Walmah Ni’maturrohmah menghadiri forum pertemuan pemuda ASEAN di Brunei Darussalam. Walmah mewakili IPPNU menerima penghargaan dari forum pemuda ASEAN atas gerakan-gerakan nyata pemberdayaan IPPNU di kalangan pelajar putri di Indonesia.

IPPNU Raih Penghargaan Internasional Pemuda ASEAN 2014 (Sumber Gambar : Nu Online)
IPPNU Raih Penghargaan Internasional Pemuda ASEAN 2014 (Sumber Gambar : Nu Online)

IPPNU Raih Penghargaan Internasional Pemuda ASEAN 2014

Kalangan pemuda di Asia memperhitungkan IPPNU karena program-program kerja IPPNU dinilai tepat sasaran sesuai kebutuhan zamannya.

“Sudah banyak program kita bergulir. Sebutlah kerja sama kami dengan BNN. Kita membentuk gerakan 1000 laskar pelajar putri NU anti narkoba, aksi damai 1000 bunga, apel akbar 5000 laskar pelajar putri anti radikalisme,” kata Walmah yang kini dipercaya sebagai Ketua IPPNU Bidang Hubungan Masyarakat dan Pesantren, Senin (13/10).

Sang Pencerah Muslim

Walmah menyadari, gerakan IPPNU selama ini belum maksimal. Hanya saja, menurutnya, pihaknya akan terus memperbaiki dan meningkatkan gerakan perubahan pelajar di Indonesia untuk menjadi lebih baik.

Forum pertemuan pelajar sekawasan Asia ini berlangsung di Brunei Darussalam, Rabu-Sabtu (8-11/10). Pada forum ini tampak hadir utusan sejumlah organisasi pelajar asal Indonesia, Vietnam, Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Filipina, dan Thailand. (Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim Lomba Sang Pencerah Muslim

Jumat, 22 Desember 2017

NU Surabaya Deklarasikan “Semangat Jum’at”

Surabaya, Sang Pencerah Muslim



Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama Kota Surabaya, Jawa Timur, mendeklarasikan kegiatan bertajuk "Semangat Jum’at" untuk menggiatkan kembali aktivitas amal saleh setiap Jum’at.

NU Surabaya Deklarasikan “Semangat Jum’at” (Sumber Gambar : Nu Online)
NU Surabaya Deklarasikan “Semangat Jum’at” (Sumber Gambar : Nu Online)

NU Surabaya Deklarasikan “Semangat Jum’at”

"Sesuai petunjuk Rasulullah SAW, Jum’at adalah hari yang mulia sehingga beraktivitas diutamakan pada hari itu," kata Ketua PCNU Surabaya Achmad Muhibbin Zuhri di sela deklarasi di Stadion Gelora 10 Nopember Surabaya, Jum’at.

Sang Pencerah Muslim

Menurut dia, keutamaan Jum’at yang besar tersebut menuntut umat Islam dan warga NU memanfaatkannya semaksimal mungkin untuk berbagai kegiatan kemaslahatan umat dan bersilaturahim dengan berbagai pihak.

"Karena itulah kami mengajak seluruh masyarakat, khususnya umat Islam, untuk berkegiatan positif pada hari Jum’at," ujarnya.

Ia mengatakan "Semangat Jum’at" NU Surabaya nantinya tidak dalam bentuk silaturahim saja, namun juga berbagai kegiatan sosial di antaranya donor darah, gerakan bersih masjid, sedekah, pemberian bantuan, santunan anak yatim dan fakir miskin serta kegiatan lainnya.

Sang Pencerah Muslim

"Intinya, mari menggelar kegiatan membantu meningkatkan perekonomian rakyat Indonesia, khususnya di Surabaya ini," katanya.

Sementara itu, deklarasi "Semangat Jum’at" ditandai dengan pertandingan persahabatan sepak bola menggunakan sarung antara PCNU Surabaya dan Persebaya "All Star" yang menampilkan mantan-mantan pesepak bola Persebaya.

Turut meramaikan sepak bola sarung, mantan pemain Persebaya antara lain penjaga gawang Endra Prasetya, Bejo Sugiantoro, Mat Halil, Anang Makruf, Reonald Pieter, dan Yusuf Ekodono, Ibnu Grahan.

Hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Ketua DPRD Surabaya Masduki Toha dan anggota DPRD Surabaya Camelia Habibah serta sejumlah pejabat Pemkot setempat. (Antara/Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Lomba, Makam, Syariah Sang Pencerah Muslim

Sabtu, 16 Desember 2017

Konfercab, NU Nias Selatan Dialog Interaktif via RRI

Nias Selatan, Sang Pencerah Muslim



Radio Republik Indonesia (RRI) Nias Selatan menggelar dialog interaktif bersama Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara, di Studio RRI Nias Selatan, Jalan Baloho Teluk Dalam, Kabupaten Nias Selatan.

Dialog interaktif diselenggarakan sehari menjelang Konferensi Cabang (Konfercab) Ke-2 NU Nias Selatan yang berlangsung hari ini, Ahad (27/3). Dalam forum publik tersebut Sekretaris PCNU Nias Selatan Dedi Rahmin Tanjung dan Afdal Jikri Maruao selaku Ketua Panitia Konfercab NU Nias Selatan menjadi narasumber.

Konfercab, NU Nias Selatan Dialog Interaktif via RRI (Sumber Gambar : Nu Online)
Konfercab, NU Nias Selatan Dialog Interaktif via RRI (Sumber Gambar : Nu Online)

Konfercab, NU Nias Selatan Dialog Interaktif via RRI

Mengawali dialog, Dedi Rahmin Tanjung menjelaskan tentang NU dan kiprahnya dalam kemerdekaan Indonesia, juga komitmennya mengawal NKRI dalam bingkai kebinekaan. NU, katanya, sebagai organisasi keagamaan Islam terbesar di Indonesia ikut menentukan perjalanan sejarah bangsa Indonesia. NU yang lahir pada tanggal 31 Januari 1926 berkembang dengan corak dan kulturnya sendiri.

Sebagai organisasi keagamaan Islam berpahamkan Ahlussunnah wal Jamaah, NU menampilkan sikap toleran dan akomodatif terhadap nilai-nilai lokal. NU berakulturasi dan berinteraksi positif dengan tradisi dan budaya masyarakat. Dengan demikian ia memiliki wawasan multicultural.

Sementara itu Ketua Panitia Konfercab Afdal Jikri Maruao menjelaskan bahwa perkembangan Nahdlatul Ulama di Indonesia bahkan di dunia semakin meningkat. Ia mengungkapkan, PCNU Kabupaten Nias Selatan berdiri pada tahun 2011 lalu.

Sang Pencerah Muslim

Sebagai cabang NU yang berusia lima tahun, kata Afdal, dengan segala keterbatasan telah berbuat untuk kemashlahatan umat. Kini, sesuai dengan AD/ART, NU Nias Selatan harus menggelar konferensi cabang kedua dalam rangka mengevaluasi perjalanannya selama ini serta memilih kepemimpinan NU masa khidmah 2016-2021.

Lebih lanjut Afdal mengatakan bahwa konfercab kali ini dilaksanakan 26-27 Maret 2016 di MIN Teluk Dalam dengan tema “Merajut Ukhwah, Meneguhkan NKRI” dan diikuti lima MWCNU, PCNU, dan dihadiri oleh PWNU Sumatera Utara. ? (Red: Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim Ubudiyah, Lomba, Olahraga Sang Pencerah Muslim

Jumat, 08 Desember 2017

Di Balik Logo Munas Alim Ulama dan Konbes NU 2017

Oleh Zamzami Almakki

Kebutuhan akan identitas visual hari ini semakin terasa. Tak lagi pada perusahan, produk, lembaga ataupun perseorangan, sebuah gelaran acara tahunan seperti HUT RI pun perlu ditandai dengan rangkaian angka yang bisa dibedakan rupanya pada setiap tahunnya. Begitu pula dengan gelaran acara Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Kongres Besar Nahdlatul Ulama yang akan dilaksanakan pada tanggal 23-25 November 2017 di Lombok.



Di Balik Logo Munas Alim Ulama dan Konbes NU 2017 (Sumber Gambar : Nu Online)
Di Balik Logo Munas Alim Ulama dan Konbes NU 2017 (Sumber Gambar : Nu Online)

Di Balik Logo Munas Alim Ulama dan Konbes NU 2017

Dari brief yang disampaikan, diketahui bahwa event ini mengusung tema Memperkokoh Nilai Kebangsaan melalui Gerakan Deradikalisasi dan Penguatan Ekonomi Warga? ini akan dihadiri oleh alim ulama serta para pengurus pusat serta wilayah Nahdlatul Ulama.

Sang Pencerah Muslim

Persoalan logo merupakan persoalan lampau, Adams dan Morioka (2004) menengarainya semenjak peradaban-peradaban tertua seperti Mesopotamia dan Mesir dalam menandai atau kepemilikan akan sesuatu.?

Sang Pencerah Muslim

Dalam perancangan logo Munas Konbes NU 2017 terdapat dua proses dalam pembentukannya. Pada proses awal pembentukan logo, konsep yang diusung adalah letterforms yang metaforis. Ide dasar dalam konsep tersebut adalah ide tentang keberadaan alim ulama. Alim ulama secara umum diartikan sebagai orang yang berilmu dan mengamalkan ilmunya.

Lazimnya, penanda yang berkaitan dengan ilmu adalah buku dan pena, seperti halnya yang redundan bermunculan pada logo lembaga-lembaga pendidikan dan pengajaran. Dalam hal ini, yang dibicarakan bukanlah ilmunya, tapi subyek yang memiliki ilmu, sehingga apabila meminjam cara pikir yang serupa, penanda yang memungkinkan adalah orang yang memegang buku atau tangan yang memegang pena di atas buku.

Namun, logo memiliki kode-kode/aturan yang berbeda dari ilustrasi dan pictogram, seperti halnya yang terjadi pada logo Apple versi pertama yang dibuat oleh Roy Wayne (1975, Newton under his apple tree)? dan ketiadaannya sendok garpu untuk logo restoran, sehingga hal tersebut kecil kemungkinannya menjadi dasar penciptaan logo. Alim ulama atau orang yang berilmu dan mengamalkan ilmunya, seringkali dikiaskan bagaikan penerang atau pelita, karena ilmu disamakan kedudukannya sebagai cahaya (nur).?

Penanda-penanda untuk penerang atau pelita atau benda bercahaya teramat banyak tersedia: dari matahari, bohlam lampu hingga lilin. Namun, sebagaimana yang tertera di konsep yakni letterforms yang metaforis, maka dicarilah huruf yang dapat mereprepresentasikan alim ulama yang berarti penerang atau pelita,? yakni ‘ain yang diserupakan dengan lentera.

‘Ain mewakili alim ulama dan bentuk lentera sebagai kendaraan (vehicle) dalam mengantarkan makna (tenor) orang yang berilmu yang mengamalkan keilmuanya yang seringkali diibaratkan pelita yang menerangi kegelapan. Komposisi logogram yang dihasilkan menghasilkan komposisi simetris dan warna hijau mengguyur seluruh logo, agar menjadi kesatuan (unity) saat disandingkan dengan logo NU yang dibuat oleh KH. Ridwan Abdullah (1884-1962).?



Pada proses kedua dari pembentukan logo, konsep dan perancangan sebelumnya mengalami perkembangan. Berpijak pada hasil diskusi atas hasil perancangan, perlu adanya penambahan konteks yakni ke-Indonesia-an dan tempat berlangsungnya acara. Pada konteks ke-Indonesia-an, merujuk pada perancangan logo Munas Konbes 2012 Cirebon, yakni warna merah putih. Konteks tempat berlangsungnya acara yakni di Lombok ditampilkan tidak melalui penanda yang umumnya digunakan yakni ornamen/ragam hias, melainkan berasal dari julukan Lombok sebagai Pulau Seribu Masjid, sehingga ornamen dapat dijadikan elemen hias pada berbagai aplikasi logo.? ?



Dari proses perancangan yang telah dilakukan, dapat dipetik pelajaran bahwa bentuk apa pun yang muncul dari konsep perancangan, pada akhirnya logo dibagun atas kesepakatan/konvensi. Sebagai sebuah kesepakatan, yang menyapakati bukan hanya antara perancang logo dan pemakai logo dalam hal ini panitia Munas Konbes NU 2017, tapi pada akhirnya juga peserta dan warga Nahdlatul Ulama.

? ?

Perancangan logo Munas Konbes NU 2017 merupakan kesempatan kedua kalinya bagi saya ikut andil dalam event yang dilaksanakan oleh Nahdlatul Ulama. Kesempatan pertama merupakan sayembara desian logo Muktamar ke-33, dan kesempatan kedua ini melalui keberadaan Komunitas Desain Sang Pencerah Muslim atau biasa disingkat KoDe Sang Pencerah Muslim.?

*Penulis adalah santri dan dosen Desain Komunikasi Visual Universitas Multimedai Nusantara; pembuat logo Munas Konbes NU 2017

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Tegal, Lomba Sang Pencerah Muslim

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Sang Pencerah Muslim sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Sang Pencerah Muslim. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Sang Pencerah Muslim dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock