Tampilkan postingan dengan label Cerita. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Cerita. Tampilkan semua postingan

Senin, 12 Maret 2018

PBNU Siapkan 100 Pesantren Tampung Eks Gafatar

Problem sosial menyusul pemulangan ribuan eks kelompok Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) masih terus menyita konsentrasi pemerintah. Ketiadaan harta benda, kehilangan lahan pekerjaan, ditambah dengan sejumlah kasus penolakan dari pihak keluarga, membuat beban penanganan ribuan eks pengikut aliran ekslusif ini makin kompleks.

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melihat bahwa bagaimanapun akar persoalannya, penyelesaian masalah kemanusiaan tetap harus didahulukan. Tugas Pemerintah Daerah bukan hanya selesai di fase pemulangan dan penampungan sementara. Sebagai representasi negara, Pemerintah Daerah juga harus dapat menjamin kelanjutan kehidupan sosial-ekonomi mereka bisa kembali berjalan seperti sedia kala.

PBNU Siapkan 100 Pesantren Tampung Eks Gafatar (Sumber Gambar : Nu Online)
PBNU Siapkan 100 Pesantren Tampung Eks Gafatar (Sumber Gambar : Nu Online)

PBNU Siapkan 100 Pesantren Tampung Eks Gafatar

Terkait hal ini, PBNU telah berkoordinasi dengan para pimpinan Pondok Pesantren di bawah naungan Rabithah Ma’ahid Al-Islamiyah (RMI) NU untuk menyiagakan 100 Asrama Pondok Pesantren yang tersebar di beberapa daerah lokasi pemulangan eks gafatar. Pondok-Pondok Pesantren ini disiapkan dalam upaya membantu mulai dari menampung, memulihkan, hingga meluruskan paham keagamaan eks anggota Gafatar. Melalui Lembaga Pengembangan Pertanian NU (LPPNU), NU juga siap mendampingi, apabila eks kelompok Gafatar yang sebelumnya berprofesi sebagai petani yang ingin kembali bercocok tanam.

Menyikapi Insiden Pembakaran Pemukiman Gafatar

Sang Pencerah Muslim

Sebagaimana penjelasan Polri, kelompok Gafatar merupakan perwajahan baru dari Komunitas Millah Abraham, sedangkan Komunitas Millah Abraham adalah reinkarnasi dari Al-Qiyadah Al-Islamiyah bentukan Ahmad Musadeq yang pernah mendeklarasikan diri sebagai nabi pada 2006.

Sang Pencerah Muslim

Merujuk pada hasil investigasi Polri dan bukti-bukti kesesatan Ahmad Musadeq, secara paham dan ajaran, ketiga nama kelompok yang sebenarnya sama ini jelas menyebarkan aliran yang eksklusif, ekstrem, dan telah terbukti menyimpang dari ajaran Islam. Ajarannya tentang qital, fath, dan khilafah, jelas bertentangan dengan prinsip Islam rahmatan lil’alamin dan falsafah Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia.

Terlepas dari pro-kontra mengenai insiden pengusiran anggota Gafatar oleh warga di Mempawah, Kalaimantan Barat, PBNU tetap menegaskan bahwa organisasi Gafatar dengan segala aktivitasnya harus dibubarkan. Negara tidak boleh lagi memberikan tempat bagi mereka-mereka yang anti kebhinnekaan, yang nyata-nyata merongrong NKRI dari dalam. Oleh karena itu PBNU mendesak agar aparat penegak hukum tegas dalam menindak para pimpinan dan penggerak Gafatar.

Aparat penegak hukum, dalam hal ini juga harus tegas pada pelaku perusakan dan pembakaran kampung anggota Gafatar di Mempawah, Kalimantan Barat. Tindakan main hakim sendiri dengan cara mengusir dan membakar juga merupakan tindakan kriminal yang tidak bisa dibenarkan oleh hukum.

Jakarta, 27 Januari 2016

Ketua Umum PBNU? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? Sekjen PBNU

KH Said Aqil Siroj? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? H Helmy Faishal Zaini

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Pahlawan, Cerita, Amalan Sang Pencerah Muslim

Minggu, 04 Maret 2018

IPNU-IPPNU Kadur Pamekasan Buka Olimpiade Matematika

Pamekasan, Sang Pencerah Muslim. Olimpiade Mathematic And English Competition (MEC) yang digelar IPNU-IPPNU Kadur telah dibuka, Sabtu (19/1). Ketua MWCNU Kadur Pamekasan, KH Baidowi Absom didapuk sebagai pembuka kegiatan yang dilangsungkan di Pondok Pesanten Sumber Gayam.

IPNU-IPPNU Kadur Pamekasan Buka Olimpiade Matematika (Sumber Gambar : Nu Online)
IPNU-IPPNU Kadur Pamekasan Buka Olimpiade Matematika (Sumber Gambar : Nu Online)

IPNU-IPPNU Kadur Pamekasan Buka Olimpiade Matematika

Pembukaan yang dilangsungkan pagi hari tersebut ditempatkan di Auditorium SMA Al-Falah, Sumber Gayam, dihadiri oleh petinggi NU Kadur, Ketua PC IPNU Pamekasan, Ahmad Nasiruddin, pengurus pesantren, dan 30 peserta beserta dewan guru yang mendampinginya.

Pantauan Sang Pencerah Muslim, pembukaan tersebut berlangsung khidmat. Belasan panitia yang sebelumnya super sibuk, turut serta di dalamnya.

Sang Pencerah Muslim

Faisol Ansori, Ketua IPNU Kadur, menegaskan bahwa awalnya keraguan akan kesuksesan kegiatan MEC menyelimuti pikirannya. Sebab, kata Faisol, seminggu menjelang Hari H, yang mendaftar hanya 2 orang.

Sang Pencerah Muslim

"Tapi ternyata, mencapai 30 orang. Ini sangat menyenangkan," sela Baitiyah, Ketua Panitia, sembari menuturkan, peserta tersebut terdiri dari 12 delegasi MTs atau sederajat, dan 18 delegasi MA atau sederajat.

Helliyatul Mukarramah, Ketua IPPNU Kadur, menyatakan bahwa olimpiade MEC bakal dilangsungkan dua hari aktif, tanggal 19 - 20 Januari.

"Pada tanggal 19 Januari, peserta yang 30 ini, nantinya akan diambil 10 besar. Pada 20 Januari, akan bersaing lagi untuk memperebutkan juara 1, 2, dan atau 3. Antara juara tingkat MTs dan MA, nantinya dipisah," terang Helen, panggilan Helliyatul Mukarramah.

Sekretaris IPNU Kadur, Fathorrahman, menceritakan betapa terselenggaranya kegiatan tersebut tidak lepas dari kesemangatan pengurus IPNU dan IPPNU Kadur.

"Insya Allah, pasti sukses kalau disertai niatan ibadah dan kerja sama yang kuat di antara kita," ujar Oong, panggilan akrab Fathorrahman.

Redaktur    : A. Khoirul Anam

Kontributor: Hairul Anam

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Cerita, Ahlussunnah, Hikmah Sang Pencerah Muslim

Senin, 19 Februari 2018

Penduduk Yatsrib Lapang Dada kepada Pendatang

Jakarta, Sang Pencerah Muslim?

Rasulullah berdakwah kepada Makkah untuk mengajak masuk Islam selama 13 tahun hanya mendapatkan pengikut 120 orang. Mereka disebut as-sabiqunal awwalaun. Karena itulah ia berhijarah ke Yatsrib, sebuah kota yang didirikan oleh Yatsrib bin Laum bin Syam bin Nuh. Kota yang kemudian dinamakan Madinah di kemudian hari.?

Di kota tersebut, Rasulullah dan pengikutnya mendapatkan masyarakat yang majemuk. Ada muslim pendatang bersama Rasulullah disebut Muhajirin. Ada penduduk beragama Nasrani, Yahudi, dan Majusi. ?

Penduduk Yatsrib Lapang Dada kepada Pendatang (Sumber Gambar : Nu Online)
Penduduk Yatsrib Lapang Dada kepada Pendatang (Sumber Gambar : Nu Online)

Penduduk Yatsrib Lapang Dada kepada Pendatang

“Karakter muhajirin adalah orang-orang yang hijrah meninggalkan tanah kelahirannya sampain menjadi miskin. Muhajirin meninggalkan kekayaan dan jabatannya. Apa yang dicari? Mereka mencari fadol (keutamaan) dari Allah dan ridha Allah,” terang KH Said Aqil Siroj mengutip ayat Al-Qur’an saat berceramah peringatan Maulid Nabi di halaman PBNU, Jakarta, Sabtu malam (3/12).

Sementara penduduk Yatsrib, menurut Ketua Umum PBNU tersebut terdapat dua suku, yaitu Aus dan Khajraj. Watak mereka digambarkan dalam Al-Qur’an sebagai penduduk yang menerima lapang dada para pendatang.?

Sang Pencerah Muslim

“Orang-orang yang menyiapkan mental, tempat tinggal, fasilitas, menerima, dan menyambut kedatangan muhajirin. Orang pribumi memiliki rumah empat kamar. Mari separoan. Memiliki kebun empat hektare ayo separoan. Bintang ternak juga separoan. Hatinya mencintai muhajirin tanpa pamrih, tanpa tendensi apa-apa,” katanya.?

Penduduk Yatsrib, kata kiai asal Cirebon tersebut, sangat mendahulukan kepentingan muhajirin. Penduduk yang memiliki watak seperti itu, Rasulullah menamainya dengan ansor.

Mendahulukan kepentingan Muhajirin, lanjut pengasuh Pondok Pesantren Al-Tsaqofah tersebut, dilakukan penduduk Ansor dalam kepemimpinan. Nabi Muhammad menjadi pemimpin umat Islam. Bendahara Utsman bin Affan. Panglima perang Umar bin Khatab. Serta semacam menteri pendidikan diserahkan kepada Ali bin Abi Thalib. (Abdullah Alawi)?

Sang Pencerah Muslim

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Cerita, Kiai Sang Pencerah Muslim

Senin, 12 Februari 2018

Pesan Menpora Saat Lepas Peserta Pawai Ta’aruf Munas dan Konbes NU

Mataram, Sang Pencerah Muslim. Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi ikut melepas peserta pawai ta’aruf Munas dan Konbes NU di hadapan sekitar 15.000 nahdliyin, Rabu (22/11) di depan Islamic Center Lombok, NTB.

Pesan Menpora Saat Lepas Peserta Pawai Ta’aruf Munas dan Konbes NU (Sumber Gambar : Nu Online)
Pesan Menpora Saat Lepas Peserta Pawai Ta’aruf Munas dan Konbes NU (Sumber Gambar : Nu Online)

Pesan Menpora Saat Lepas Peserta Pawai Ta’aruf Munas dan Konbes NU

Dalam sambutannya, Menpora sebagai perwakilan pemerintah untuk mendampingi para pemuda dalam pawai tersebut berpesan, para pemuda NU harus mengikuti jejak pemikiran para pendiri NU.

“Keberpihakan NU dalam mengayomi dan memberi kemaslahatan umat betul-betul saya terapkan dalam setiap kebijakan Kemenpora,” jelas Imam Nahrawi.

Ia memberi contoh ketika atlet biasa menerima penghargaan atas prestasinya. Penghargaan tersebut juga ia berikan dengan setara kepada para atlet difabel yang menorehkan prestasi serupa.

“Ini bukti bahwa ajaran para kiai dan ulama NU turut memberikan perubahan berharga dalam setiap kehidupan berbangsa dan bernegara,” tuturnya.

Sang Pencerah Muslim

Imam mengungkap, ketika Liga Santri Nusantara berjalan sukses, kini Kemenpora sedang menggodok sejumlah program, seperti Pekan Olahraga Perempuan.?

Selain itu, Kemenpora juga sedang mengajukan ke FIFA terkait tradisi cium tangan pemain kepada wasit. Di lokal Indonesia, membaca doa sebelum bermain juga ditekankan kepada para pemain.

Sang Pencerah Muslim

“Minimal membaca Al-Fatihah,” ujar Menpora. (Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Tegal, Daerah, Cerita Sang Pencerah Muslim

Sabtu, 10 Februari 2018

Ansor Pringsewu Fasilitasi Aksi Keliling Donor Darah Santri

Pringsewu, Sang Pencerah Muslim. Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional, Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Pringsewu mengagendakan beberapa kegiatan. Direncanakan, secara beruntun kegiatan akan dimulai pada hari Kamis-Senin (22-26 Oktober 2015).

Ansor Pringsewu Fasilitasi Aksi Keliling Donor Darah Santri (Sumber Gambar : Nu Online)
Ansor Pringsewu Fasilitasi Aksi Keliling Donor Darah Santri (Sumber Gambar : Nu Online)

Ansor Pringsewu Fasilitasi Aksi Keliling Donor Darah Santri

Saat memimpin Rapat Koordinasi Jelang Hari Santri Nasional di kediamannya Senin sore (19/10), M. Sofyan, Ketua PC GP Ansor Pringsewu menjelaskan, "Ada beberapa kegiatan yang akan kita agendakan dalam rangka memperingati hari santri besok, diantaranya santunan anak yatim, donor darah santri, pelantikan Rijalul Ansor yang diisi dengan seminar ‘Kiswah’, pembacaan Rotibul Kubro dan Maulid Al Habsy."

"Khusus untuk santunan anak yatim dan donor darah santri, kita akan melakukan roadshow ke beberapa pesantren yang ada di Kabupaten Pringsewu, pesantren di Kecamatan Gadingrejo hari Kamis, Pardasuka hari Jumat, Ambarawa hari Sabtu, Sukoharjo hari Minggu, dan Banyumas hari Senin," jelasnya.

Sang Pencerah Muslim

Ia menambahkan, untuk puncak kegiatannya yaitu pelantikan pengurus Rijalul Ansor Kabupaten Pringsewu akan dipusatkan di Gedung NU Pringsewu.

Sang Pencerah Muslim

M. Dariyanto, Sekretaris PC GP Ansor Pringsewu yang juga ketua “Roadshow Donor Darah Santri” ini menambahkan, dalam kegiatan ini pihaknya akan menggandeng Dinas Kesehatan Pringsewu. “Mereka (Dinas Kesehatan) nanti yang akan bertugas mengambil darah para santri di pesantren lokasi donor, gagasan ini dari dr. Rahmat Sukoco (Klinik Welas Asih, Ambarawa) dan beliau bersedia untuk mengkomunikasikannya dengan Dinas Kesehatan."

"Untuk kepastian jadwal dan lokasi donor, besok akan saya komunikasikan dengan pengurus PAC Ansor di masing-masing kecamatan supaya mereka dapat berkoordinasi dengan pesantren yang akan dijadikan lokasi donor," jelasnya. (Henudin/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Cerita Sang Pencerah Muslim

Senin, 29 Januari 2018

PBNU Diharapkan Bentuk Ketua Khusus Urusi NU Luar Negeri

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Belanda sebagai salah satu duta NU di kawasan Eropa memiliki harapan besar kepada kepengurusan baru PBNU periode 2015-2020 di bawah pimpinan KH Ma’ruf Amin sebagai rais aam dan KH Said Aqil Siroj sebagai ketua umum tanfidziyah.

Kiai Makruf dan Kiai Said terpilih dalam Muktamar Ke-33 Nahdlatul Ulama di Jombang, Jawa Timur. Perhelatan akbar yang mengambil tema “Meneguhkan Islam Nusantara untuk Peradaban Indonesia dan Dunia” tersebut membawa salah satu misi besar mengenalkan Islam khas Nusantara yang ramah di tengah gejala radikalisme Islam yang semakin mengglobal.

PBNU Diharapkan Bentuk Ketua Khusus Urusi NU Luar Negeri (Sumber Gambar : Nu Online)
PBNU Diharapkan Bentuk Ketua Khusus Urusi NU Luar Negeri (Sumber Gambar : Nu Online)

PBNU Diharapkan Bentuk Ketua Khusus Urusi NU Luar Negeri

Dalam siaran pers, Kamis (6/8), PCINU Belanda berharap pimpinan baru PBNU memberikan penguatan dan perhatian lebih kepada PCI NU sebagai duta NU di luar negeri. Hal ini penting untuk memperkuat upaya promosi dan reaktualisasi pemahaman Islam Nusantara yang dilakukan oleh para diaspora Nahdliyyin Indonesia dalam rangka melibatkan diri pada penyelesaian masalah-masalah global.

Sang Pencerah Muslim

Selain itu PCINU Belanda berharap, dalam struktur kepengurusan PBNU yang baru nanti dibentuk ketua khusus yang membidangi dan menjembatani urusan-urusan PCINU luar negeri terkait dengan pengembangan Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyyah yang dapat disesuaikan dengan konteks minoritas muslim di Eropa.

PCINU Belanda menyampaikan selamat kepada KH Ma’ruf Amin sebagai Rais Aam PBNU dan KH Said Aqil Siroj sebagai Ketua Umum Tanfidziyah PBNU periode 2015-2020. “Semoga kepengurusan NU yang akan datang ini semakin memberikan kemashlahatan dan manfaat yang besar kepada umat Islam di Indonesia maupun di dunia.” (Mahbib)

Sang Pencerah Muslim

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Cerita, Nahdlatul Sang Pencerah Muslim

Rabu, 24 Januari 2018

GP Ansor Minta Polda NTT Tingkatkan Penanganan Korupsi 2016

Kupang, Sang Pencerah Muslim. Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda (GP) Ansor Nusa Tenggara Timur (NTT) meminta Kepolisian Daerah NTT terus meningkatkan penanganan kasus korupsi yang? dinilai menonjol pada tahun 2015.

GP Ansor Minta Polda NTT Tingkatkan Penanganan Korupsi 2016 (Sumber Gambar : Nu Online)
GP Ansor Minta Polda NTT Tingkatkan Penanganan Korupsi 2016 (Sumber Gambar : Nu Online)

GP Ansor Minta Polda NTT Tingkatkan Penanganan Korupsi 2016

Ketua PW GP Ansor NTT Abdul Muis mengatakan, kasus korupsi harus menjadi perhatian khusus penegak hukum guna memberantas dan memerangi kejahatan terstruktur yang dapat mengganggu pembanggunan masa depan daerah ini.

Menurut Muis, sesuai hasil laporan akhir tahun Polda NTT melalui keterangan pers akhir tahun, penanganan perkara terbanyak di NTT adalah kasus korupsi. Dari Januari hingga Desember 2015, sebanyak 30 perkara kasus korupsi berhasil diselesaikan.

Sang Pencerah Muslim

“Sebagai pemuda yang mengawal kemajuan di NTT kami tetap memberikan support kepada Kepolisian dan Kejaksaan bekerja keras memberantas korupsi sebagai bagian dari tanggung jawab penegak hukum,” ujarnya, Kamis (31/12).

Sang Pencerah Muslim

Masyarakat, tambah Muis, mesti turut mengawal gerak pelaksanaan pembangunan melalui kontrol sosial di lapangan. "Siapapun yang melanggar hukum tetap ditindak sesuai dengan ketentuan," katanya.

Sementara itu, Kapolda NTT? Brigjen Pol Endang Sunjaya dalam Jumpa Pers Akhir Tahun di Mapolda NTT mengatakan, ada dua kasus korupsi yang menonjol dari 30 perkara yang ditangani Polda NTT. Dua kasus itu ialah proyek pembangunan lanjutan Pasar Alok di Maumere, ibu kota Kabupaten Sikka pada 2006 lalu. Tersangka kasus ini ada dua orang, yakni HS dan BDC dengan kerugian negara mencapai Rp1,3 miliar.

Kemudian kasus korupsi pengadaan pakaian kerja lapangan (PDL Linmas) pada Badan Kesbang Politik dan Linmas Kabupaten Alor pada 2013 yang merugikan negara Rp309 juta. Tersangka dalam kasus ini adalah YMB, MRDJ, BPB, dan MTA.

Menurut Endang, tingkat penyelesaian perkara korupsi (P21) selama 2015 hanya mencapai 83 persen atau 30 perkara dari target semula 36 perkara. Dari 30 perkara tersebut, terdapat 32 tersangka dengan potensi kerugian mencapai Rp10,4 miliar lebih. (Ajhar Jowe/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Cerita, Bahtsul Masail Sang Pencerah Muslim

PCNU Prioritaskan Program Kaderisasi dan SDM Kader

?Depok, Sang Pencerah Muslim. Musyawarah kerja cabang Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Depok menitikberatkan program kerjanya ke depan pada bidang organisasi dan sumber daya manusia kader. Mereka berencana melakukan konsolidasi internal hingga pengurus anak ranting NU untuk menjalankan program kerjanya.

PCNU Prioritaskan Program Kaderisasi dan SDM Kader (Sumber Gambar : Nu Online)
PCNU Prioritaskan Program Kaderisasi dan SDM Kader (Sumber Gambar : Nu Online)

PCNU Prioritaskan Program Kaderisasi dan SDM Kader

Menurut Ketua PCNU Depok Ustadz Raden Salamun di tanah Baru, Beji kota Depok, terdapat delapan pembahasan dalam Muskercab. Kesemuanya meliputi aspek diniyah, dakwah, pendidikan, mabarot, hukum, ekonomi, organisasi dan  politik.

"Kita menargetkan sejumlah 500 kelompok anak ranting NU, 63 ranting NU, dan dua MWCNU yang akan direstrukturisasi kepengurusannya tahun ini," kata Salamun di STIH IBLAM Depok, Ahad (18/5).

Sang Pencerah Muslim

Program ini, menurutnya, dapat mengintensifkan komunikasi  sesama ormas dan lintas agama. PCNU Depok sempat menjadi inisiator halaqoh lintas agama pada Oktober 2013 lalu untuk meningkatkan persatuan warga Depok.

"Tentunya, kita menanamkan paham aswaja NU agar munculnya aliran sempalan bisa diminalisasi di Depok," tutur Salamun.

Sang Pencerah Muslim

Sementara Wakil Bendahara NU Depok H Bukhori berharap agar kepengurusan baru PCNU Depok bisa berperan dalam memberdayakan masyarakat. Salah satunya, dalam bidang agama serta pemberdayaan ekonomi.

"Banyak peran yang bisa diambil NU. Sampai saat ini, ormas berlambang sembilan bintang itu tetap diharapkan perannya di masyarakat," terang H Buchori. (Aan Humaidi/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Ubudiyah, Cerita, AlaNu Sang Pencerah Muslim

Selasa, 16 Januari 2018

Kiai Manan: Kembalikan Masjid sebagai Pusat Peradaban

Gorontalo, Sang Pencerah Muslim. Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Abdul Manan Ghani menjelaskan, pada zaman Nabi Muhammad masjid memiliki fungsi yang sangat strategis yaitu sebagai pusat peradaban.

“Kita harus melakukan revitalisasi masjid agar menjadi pusat peradaban,” kata Kiai Manan Kiai Manan dalam acara Pelatihan Pemuda Pelopor bertemakan Revitalisasi Peran dan Fungsi Masjid sebagai Benteng Kedaulatan dan Pemakmuran NKRI yang diselenggarakan di Masjid Agung Baiturrahman Limboto Gorontalo, Senin (4/12).

Kiai Manan: Kembalikan Masjid sebagai Pusat Peradaban (Sumber Gambar : Nu Online)
Kiai Manan: Kembalikan Masjid sebagai Pusat Peradaban (Sumber Gambar : Nu Online)

Kiai Manan: Kembalikan Masjid sebagai Pusat Peradaban

Dulu masjid bukan hanya tempat untuk menjalankan salat dan ritual-ritual agama lainnya, namun masjid menjadi tempat penyebaran agama Islam, tempat berlangsungnya proses kegiatan belajar mengajar, tempat dimana Nabi Muhammad mengader pemuda. 

“Pelatihan perang juga dilakukan di depan masjid,” ucapnya.

Kiai Manan menambahkan, pada era Nabi Muhammad masjid juga dijadikan sebagai tempat untuk memotivasi agar sahabat-sahabatnya hidup sejahtera dan berkecukupan. Untuk itu, ia meminta umat Islam agar memakmurkan masjid dan menjadikannya sebagai pusat peradaban.  

Sang Pencerah Muslim

Pentingnya Masjid

Kiai Manan mengatakan, masjid memiliki peran yang sangat penting dalam sejarah peradaban umat Islam. Masjid juga menjadi penanda penyebaran Islam seperti Masjid Quba dibangun Nabi Muhammad di tengah-tengah ia berhijrah ke Madinah. Sesampai di Madinah, Nabi membangun Masjid Nabawi. Begitupun dengan apa yang dilakukan para wali dan ulama. Mereka membangun masjid dimanapun mereka mendakwahkan Islam.

“Ketika Islam disebarkan di suatu tempat, maka dibangun lah masjid,” jelasnya. 

Sang Pencerah Muslim

Bahkan, imbuh Kiai Manan, Hadratussyekh Hasyim Asy’ari berpendapat bahwa membangun masjid itu hukumnya fardlu kifayah. Jika tidak ada yang membangun masjid, maka semua umat Islam berdosa semua di tempat itu. Karena masjid menjadi tempat dimana umat Islam beribadah kepada Allah.

“Menurut Mbah Hasyim Asy’ari, membangun masjid itu fardlu kifayah supaya Allah itu dhahir,” terangnya. (Muchlishon Rochmat) 

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Tokoh, PonPes, Cerita Sang Pencerah Muslim

Kamis, 11 Januari 2018

Fatwa Haram Infotainment Harus Diingatkan Kembali

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Fatwa haram menonton tayangan infotainment (informasi hiburan) yang pernah dikeluarkan Nahdlatul Ulama (NU) beberapa waktu lalu harus diingatkan kembali kepada pemerintah, pengusaha hiburan dan masyarakat.

“Apa (fatwa haram infotainment itu, Red) hanya sampai di situ saja. Saya kira NU harus mengingatkan kembali,” kata mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia NU, Said Budairi, kepada Sang Pencerah Muslim, di Jakarta, pekan lalu.

Said menilai, tayangan televisi yang lebih banyak berisi gosip tersebut, kini semakin marak dan seakan tak terkendali. Hampir setiap stasiun televisi di Indonesia memiliki program acara yang kerap membuka dan mengungkap kehidupan yang sangat pribadi dari seorang selebriti itu.

Fatwa Haram Infotainment Harus Diingatkan Kembali (Sumber Gambar : Nu Online)
Fatwa Haram Infotainment Harus Diingatkan Kembali (Sumber Gambar : Nu Online)

Fatwa Haram Infotainment Harus Diingatkan Kembali

Sementara, katanya, pemerintah sebagai regulator, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan sejumlah lembaga pengawas media lainnya tampak tak mampu berbuat banyak. Sejumlah peraturan, seperti Undang-undang Pers pun tak dipatuhi dan ditaati dengan baik oleh media massa.

“Sekarang pers merasa menjadi pilar keempat dari demokrasi yang kita jalankan ini. Nggak masalah bagi saya, tapi UU Pers itu harus dipatuhi. Tidak seperti sekarang yang jadi kebablasan kayak gini,” terang Said.

Karena itulah, tegas Said, fatwa haram menonton infotainment yang merupakan hasil Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar NU di Surabaya, akhir Juli 2006 silam itu, harus kembali diingatkan.

Sang Pencerah Muslim

Said menambahkan, fatwa tersebut semestinya tak hanya berlaku bagi infotainment semata, melainkan harus diperluas cakupannya pada tayangan-tayangan atau bentuk informasi lainnya yang tidak mendidik masyarakat. Ia mencontohkan, pornografi dan pornoaksi yang juga tak kalah maraknya dibanding infotainment. (rif)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim Nasional, Cerita, PonPes Sang Pencerah Muslim

Kamis, 04 Januari 2018

Ketua Muslimat NU Wakili Indonesia di Forum Internasional

Malta, Sang Pencerah Muslim - Kesadaran atas meningkatnya ancaman ekstremisme, intoleransi rasial, dan kejahatan intelektual, telah menghimpun wakil berbagai bangsa membentuk Dewan Toleransi dan Perdamaian Global, demikian kantor berita Antara melaporkan.

Diluncurkan di Malta pada Kamis pekan lalu dalam sebuah upacara resmi di Maltas Mediterranean Convention Center. Mereka berhimpun atas undangan bersama Dana Kependudukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Population Fund/UNFPA) dan Pemerintah Malta.

Ketua Muslimat NU Wakili Indonesia di Forum Internasional (Sumber Gambar : Nu Online)
Ketua Muslimat NU Wakili Indonesia di Forum Internasional (Sumber Gambar : Nu Online)

Ketua Muslimat NU Wakili Indonesia di Forum Internasional

"Kami berhimpun untuk membangun cinta dan toleransi bersama dan untuk menyebarkan budaya damai di seluruh dunia," kata Ketua Muslimat NU Yenny Wahid yang diundang mewakili Indonesia.

Sang Pencerah Muslim

Delapan pendiri dewan tersebut adalah Amerika Serikat, Argentina, Uni Emirat Arab, Comoros, Albania, India, Mesir dan Indonesia.

Dengan kantor pusatnya yang berbasis di pulau Malta dan kantor penghubung di seluruh dunia, misi utama dewan internasional ini adalah untuk menyebarkan budaya toleransi untuk mencapai perdamaian dunia.

Upacara tersebut dihadiri oleh Perdana Menteri Malta, Joseph Muscat, Presiden Dewan Toleransi dan Perdamaian Global yang baru terpilih, Ahmed bin Mohammed Al-Jarwan, sejumlah menteri luar negeri, pendidikan, pemuda dan budaya dari beberapa negara, Amerika Serikat. Perwakilan negara, Sheikh Al-Azhar, kepala organisasi internasional, universitas, dan media.

Sang Pencerah Muslim

"Dunia kita menghadapi banyak tantangan, konflik, ketidaksetaraan, intoleransi mematikan dan ancaman keamanan, termasuk senjata nuklir," ujar Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Anto nano Guterres, dalam sebuah video dokumenter yang diputar pada acara tersebut.

"Kami memiliki alat dan kemauan untuk mengatasi tantangan ini, terutama karena ancaman melampaui batas negara-negara yang bersangkutan. Memastikan hak asasi manusia dan martabat manusia untuk semua membangun dunia perdamaian dan keadilan yang abadi," Sekretaris Jenderal PBB menambahkan.

Guterres terus bertanya-tanya tentang sarana untuk menyediakan jutaan orang yang menderita perang berskala besar yang tampaknya tidak pernah berakhir.

"Tidak ada yang menang dalam perang ini, semua orang kalah, terutama karena ancaman teroris global yang baru mempengaruhi kita semua dan mendestabilisasi sebagian besar wilayah. Jadi, perdamaian selalu menjadi tujuan dan panduan kita."

Dalam pidato yang disampaikannya di Pusat Konferensi Mediterania Global, Perdana Menteri Malta, Joseph Muscat, mengatakan bahwa dia senang bahwa Malta telah terpilih sebagai markas baru Dewan.

"Kami berada di sini hari ini karena kita tinggal di saat kita tidak bisa lagi menerima perdamaian dengan sendirinya.," kata Perdana Menteri, "ada kebutuhan untuk mengatasi kerusuhan yang telah disaring di seluruh dunia, dan juga kebutuhan untuk menangani masalah orang kekhawatiran tentang ini. "

Dia mengatakan bahwa peran pemerintah untuk mencegah konflik dan menjamin stabilitas, dan ketidakstabilan di negara manapun mempengaruhi perdagangan dan produktivitas secara negatif.  "Adalah tugas saya untuk melindungi warga Maltese, tidak hanya dari konflik, tapi untuk memastikan hak asasi manusia kita terlindungi," katanya.

Misi GCTP sejalan dengan tujuan kebijakan luar negeri Malta, dia menjelaskan, menambahkan bahwa sebagai negara netral, pulau kita selalu menjadi promotor perdamaian di semua negara.

Selain itu, dia mengatakan bahwa Malta telah dipilih sebagai dewan baru untuk pengakuan tujuan kebijakannya.  "Malta percaya bahwa budaya yang berbeda dapat hidup berdampingan dan keragaman itu memperkaya kita. Apa yang kita miliki bersama - kemanusiaan kita - seharusnya menjadi apa yang menyatukan kita," Perdana Menteri mempertahankannya.

Malta akan berhasil memastikan generasi sekarang dan generasi berikutnya menginternalisasi nilai-nilai sejati bangsa kita, yaitu perdamaian, kesetaraan dan toleransi terhadap berbagai budaya dan latar belakang, dia menambahkan, bahwa tidak ada ruang dalam demokrasi kita untuk kebencian dan kebencian.

Pemerintah Malta dapat memastikan bahwa warganya dapat menyadari potensi penuh mereka, bebas dari rasa takut dan penindasan apapun, katanya dalam sambutan penutupnya, dengan mempertahankan bahwa Malta memiliki pintu terbuka untuk semua pihak yang ingin mempromosikan perdamaian.

Sementara itu, Presiden Dewan Toleransi Global, Ahmed bin Mohammed Al-Jarwan, membunyikan alarm tentang bahaya terorisme, fanatisme, kebencian, pembersihan etnis, sektarianisme, dan ekstremisme ras saat ini, yang dia gambarkan sebagai "tumbuh dan berkembang. tumbuh seperti kanker dan membahayakan kedamaian dunia." (Masdar)Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Cerita, Ahlussunnah, Nahdlatul Ulama Sang Pencerah Muslim

Minggu, 31 Desember 2017

Masyarakat Peduli Pendidikan Cilacap Tolak Pemaksaan Lima Hari Sekolah

Banyumas, Sang Pencerah Muslim?

Koalisi Masyarakat Peduli Pendidikan (KMPP) Kabupaten Cilacap menggelar aksi damai menolak Full Day School (FDS), Jumat (25/8). Aksi dipimpin oleh H Munir Nur Said yang juga Ketua PC LP Maarif NU Kabupaten Cilacap. Dalam pembacaan sikap, dia menyampaikan empat tuntutan.

Pertama, menolak dengan tegas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2017 tentang Hari Sekolah, karena tidak sesuai dengan Undang-Undang Dasar tahun 1945 dan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang nyata-nyata telah menimbulkan keresahan di masyarakat.

Masyarakat Peduli Pendidikan Cilacap Tolak Pemaksaan Lima Hari Sekolah (Sumber Gambar : Nu Online)
Masyarakat Peduli Pendidikan Cilacap Tolak Pemaksaan Lima Hari Sekolah (Sumber Gambar : Nu Online)

Masyarakat Peduli Pendidikan Cilacap Tolak Pemaksaan Lima Hari Sekolah

Kedua, menolak dengan tegas, kebijakan Pemerintah Propinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten/Kota di Jawa Tengah, yang melakukan tindakan sewenang-wenang, dengan tetap memaksakan kehendak untuk menerapkan 5 (Lima) Hari Sekolah di satuan pendidikan yang ada, tanpa memperhatikan aspirasi penolakan yang berkembang di masyarakat.

Ketiga, menolak dengan sangat tegas pemaksaan penerapan kebijakan 5 (Lima) Hari Sekolah, karena telah nyata mencederai prinsip-prinsip deliberasi sosial dan pengingkaran terstruktur terhadap kekayaan kearifan lokal yang dimiliki masyarakat, yang telah terbukti sumbangsihnya terhadap pembangunan, penguatan dan pendidikan karakter bagi bangsa Indonesia.

Keempat, mendesak kepada Presiden Republik Indonesia untuk segera Mencabut dan Membatalkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2017 Tentang Hari Sekolah, dan Menerbitkan Peraturan Presiden Tentang Pendidikan Karakter yang bersifat Holistik, Integratif dan Non-Diskriminatif, dengan tidak menghapuskan dan menghilangkan eksistensi Pendidikan Keagamaan di Indonesia.

Sang Pencerah Muslim

Madrasah Diniyah sudah ada sejak sebelum kemerdekaan Indonesia, dan telah mampu melahirkan generasi bangsa yang berkarakter, dan memiliki komitmen untuk menjaga keberagaman dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. (Kifayatul Ahyar/Fathoni)

Sang Pencerah Muslim

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Cerita, Ubudiyah Sang Pencerah Muslim

PMII Unwahasy Integrasikan Mahasiswa dan Tanggung Jawab Sosial

Semarang, Sang Pencerah Muslim. Pelatihan Kader Dasar PMII Universitas Wahid Hasyim menekankan pentingnya kesadaran mahasiswa akan tanggung jawab sosialnya. Selain studi, mahasiswa mengemban tugas advokasi di tengah masyarakat.

Demikian ditegaskan Ketua PMII Universitas Wahid Hasyim 2007 Abdul Wahab dalam PKD PMII Wahid Hasyim di Gedung MWCNU Ungaran yang berlangsung selama tiga hari, Jumat-Ahad (9-11/5).

PMII Unwahasy Integrasikan Mahasiswa dan Tanggung Jawab Sosial (Sumber Gambar : Nu Online)
PMII Unwahasy Integrasikan Mahasiswa dan Tanggung Jawab Sosial (Sumber Gambar : Nu Online)

PMII Unwahasy Integrasikan Mahasiswa dan Tanggung Jawab Sosial

“Di antara perwujudannya melalui mahasiswa pergerakan yang tahu kapasitasnya, ? kaya gagasan, kreatif, dan peka ? terhadap realita sosial ? di masyarakat,” kata Wahab.

Sang Pencerah Muslim

Artinya, mahasiswa mesti tanggap terhadap perubahan dan tantangan di sekitarnya baik di masyarakat maupun di tengah kampus, tandas Wahab.

Sang Pencerah Muslim

Ketua PMII Wahid Hasyim Adib Ismail membenarkan Wahab. Adib melihat kondisi mahasiswa yang rawan dengan pengaruh aliran garis keras di kampus terutama mahasiswa baru.

“Melalui PMII, kami melakukan proteksi dan pengawalan tanpa pengekangan dan intimidasi. Dengan demikian, mahasiswa akan merasa nyaman dan masih dapat menjalankan fungsinya sebagai bagian akademik dan agen sosial,” jelas Adib di sela perbincangan dengan beberapa tamu kader PMII Sultan Agung dan Walisongo Semarang. (Nur Setyaningrum/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Lomba, Cerita Sang Pencerah Muslim

Kamis, 21 Desember 2017

Sistem Organisasi NU Perlu Ditata Ulang

Jember, Sang Pencerah Muslim. Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Muchith Muzadi berpendapat, sistem organisasi NU perlu ditata ulang. Menurutnya, penataan ulang yang meliputi struktur dan rentang kendali terhadap badan otonom, lajnah dan lembaga, sangat penting mengingat semakin kompleksnya persoalan yang dihadapi NU saat ini.

“Sekarang ini NU mengontrol (Gerakan Pemuda-Red) Ansor saja sudah kewalahan,” tandas Mbah Muchith—begitu panggilan akrabnya—kepada Sang Pencerah Muslim di kediamannya, di Jember, Sabtu (3/3) kemarin.

Sistem Organisasi NU Perlu Ditata Ulang (Sumber Gambar : Nu Online)
Sistem Organisasi NU Perlu Ditata Ulang (Sumber Gambar : Nu Online)

Sistem Organisasi NU Perlu Ditata Ulang

Hal lain yang juga perlu mendapat perhatian, menurut Mbah Muchith, adalah fenomena banyaknya kalangan muda yang mengaku intelektual NU, tapi pola pikirnya tidak sejalan dengan pola pikir NU. Bahkan, imbuhnya, ada yang sudah berani mempertanyakan kemurnian kitab suci Alquran.

“Kalau mereka sudah mempersoalkan keotentikan Alquran, ganti perlu kita persoalkan mereka, apa pikiran semacam itu sesuai dengan pemikiran NU?” gugat Mbah Muchith yang juga kakak kandung Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi.

Pemikiran yang menurut Mbah Muchith sangat ke-Barat-barat-an itu justru akan merusak NU dari dalam. Mereka menggerogoti sendi-sendi NU yang menjadi tumpuan kekuatan perjuangannya. “Ini perlu dipikir ulang, semua itu dianggap wajar, lalu dibiarkan saja berkembang semaunya, atau perlu dipikir ulang untuk dikembalikan pada garis-garis pemikiran NU yang sudah ada,” terangnya.

Sang Pencerah Muslim

Sejak kelahirannya, kata Mbah Muchith, NU sudah membawa cita-cita ideologi, yaitu mempertahankan dan mengembangkan ajaran Ahlussunnah Wal Jamaah ala Empat Mazhab. NU lahir membawa misi akidah, syariat, akhlak dan harakah (gerakan). “Jadi kelahiran NU itu sebuah gerakanb yang tak lepas dari misi akidah,” jelasnya.

Tokoh NU yang kini berusia 81 tahun itu menuturkan, dulu NU didirikan dengan sistem kepengurusan yang serba sederhana. Pengurus terdiri dari para kiai dibantu sebagian orang yang bukan kiai. Belum ada badan otonom, lajnah maupun lembaga. Namun struktur kendali NU sudah jelas.

Sang Pencerah Muslim

Karena bidang garapan NU semakin banyak, dibentuklah bidang mabarot, dakwah, pendidikan dan ekonomi. Lalu muncullah pemikiran tentang kaderisasi. Gerakan Pemuda Ansor salah satu jawabannya yang berfungsi sebagai wadah kalangan muda NU.

Namun demikian, lanjutnya, semua kegiatan tetap bergantung sepenuhnya pada kebijakan pengurus cabang NU masing-masing. “Jadi mereka itu muncul di NU ketika NU sudah mempunyai tujuan, arah dan rentang kendali yang sudah jelas. Mereka hanya bagian dari NU,” kata Mbah Muchith.

Kalau saat ini mereka tidak sejalan dengan NU dan sulit dikendalikan, ia mengaku tidak mengerti. Dalam banyak kesempatan, ia menyebut GP Ansor sebagai ‘Anak Mbarep’ (anak pertama) NU. “Bukan tetangga NU, apalagi pesaing NU,” tandasnya.

Mengaca pada perkembangan terakhir yang terjadi, kiai yang satu generasi dengan KH Achmad Shidiq, KH Sullam Syamsun dan KH Munasir itu merasa ada sesuatu yang perlu dipikir ulang secara keseluruhan dari NU. Baik soal perkembangan struktur, tata kerja maupun tata pendapat di dalamnya.

Sekretaris pribadi KH Achmad Shidiq itu menjelaskan, NU lahir dipimpin para ulama dengan membawa misi yang jelas. Oleh karena itu, kalau ada orang yang merasa tidak cocok dengan NU, sebaiknya jangan ikut NU. NU, katanya, ibarat sebuah kereta api, yang masinis dan penumpangnya harus ikuti trayek yang sudah ditentukan. “Orangnya yang ikut NU, bukan NU yang ikut orang,” pungkasnya.

Mantan Komandan Kompi Hizbullah Bangilan itu mengakui, masa lalu memang tidak semuanya benar. Tapi masa sekarang, jelas lebih banyak yang tidak benar. Karenanya, ia berharap agar PBNU sebagai lembaga tertinggi, memikirkan masalah tersebut. (sbh)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Cerita, Daerah, Sholawat Sang Pencerah Muslim

Kamis, 07 Desember 2017

RSI Siti Hajar Beri Penyuluhan Seputar Stroke dan Jantung

Sidoarjo, Sang Pencerah Muslim. Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Hajar Sidoarjo memberikan penyuluhan seputar penyakit stroke kepada puluhan pasien dan keluarga yang mendampinginya. Rumah Sakit NU yang berada di Jalan Raden Patah 70-72 tersebut ingin risiko penyakit tersebut bisa diketahui dan dicegah sedari dini.  

"Dengan adanya edukasi seputar stroke ini, semoga para pasien di lingkungan RSI Siti Hajar bisa mencegah komplikasi, mencari dan mengobati penyakit. Selain itu, edukasi ini dalam rangka memperingati Hari Stroke," kata Kepala Humas RSI Siti Hajar Sidoarjo dr Silvy, Kamis (29/10).

RSI Siti Hajar Beri Penyuluhan Seputar Stroke dan Jantung (Sumber Gambar : Nu Online)
RSI Siti Hajar Beri Penyuluhan Seputar Stroke dan Jantung (Sumber Gambar : Nu Online)

RSI Siti Hajar Beri Penyuluhan Seputar Stroke dan Jantung

Silvy menjelaskan, di dalam kepala ada dua macam pendarahan atau penyumbatan. Gejala dan tanda-tanda ini, ada yang perot, keple ke kanan dan ke kiri serta ada yang tidak bisa ngomong sama sekali. Biasanya di bagian otak ada yang mengalami gangguan. Setiap orang pun berbeda-beda, karena stroke tidak bisa diprediksi.

Sang Pencerah Muslim

"Pernah juga ada pasien ketika diajak berbicara tidak hanya pelat atau pelo, tetapi pasien itu bingung jawabnya. Pernah ditanya mau makan apa, malah dijawab jam berapa. Ini harus dikategorikan sebagai kesulitan bicara. Dia mau mengungkapkan tapi tidak bisa bicara. Itu kelainan syarafnya," jelasnya.

Silvy menegaskan, sebelum sakit, kenali dulu faktor risikonya. Untuk melakukan pencegahan sendiri ada dua macam yaitu pencegahan secara primer dan pencegahan skunder. Ia mencontohkan, bagi yang darah tinggi supaya dipastikan tensinya terkendali.

Sang Pencerah Muslim

Selain mendapatkan edukasi seputar stroke. Para pasien dan keluarga pasien juga mendapatakan materi seputar jantung dari tim ahli gizi RSI Siti Hajar yang dipandu Rina. Menurutnya, faktor atau penyebab sakit jantung disebabkan dari pola makan, pola gizi dan pola hidup.

Untuk itu, Rina menyarakan kepada para pasien atau keluarga pasien untuk selalu mengkonsumsi makanan sehat pelindung jantung. Makanan tersebut yang kaya omega 3 dan omega 6, makan kaya antioksidan, makan berprinsip bergaram, bergizi dan berimbang serta makanan berserat dll.

"Perbanyaklah mengkonsumsi ikan laut atau ikan tawar seperti patin, lele, kakap dan lain lain. Karena di dalam ikan kaya akan omega 3 dan 6 yang berfungsi akan melindungi otak. Kurangi makan daging ayam. Jika makan daging ayam buanglah kulitnya. Karena kulit ayam itu banyak mengandung kolesterol," ujar Rina.

Selain mengkonsumsi ikan, pasien juga disarankan untuk mengkonsumsi sayur dan buah. Tidak perlu buah mahal,cukup makan pepaya, tomat, melon. Terkecuali ada komplikasi atau yang kena diabetes.

"Kecuali pada pasien yang berhubungan dengan stroke, tidak boleh makan gobis, sawi, tewel. Makan kacang-kacangan juga bagus, terutama kedelai. Karena tinggi sekali dengan antioksidan. Makan kedelai jangan takut kena asam urat atau kolesterol," tegas Rina.

Rina menambahkan, mengkonsumsi kedelai 1/2 ons atau 50 gram akan menurunkan kolesterol selama seminggu. Murah meriah, yang penting mengolah makanan tidak digoreng. Boleh digoreng asal satu kali pakai, satu kali buang. Jika makanan itu direbus, dikukus atau pun dipanggang maka kolesterol dan tensinya tidak naik.

"Kalau masak jangan menggunakan mentega. Karena mentega itu minyak yang dipadatkan, kalau dicairkan lagi menjadi lemak jelek dan bisa menumbuhkan kolesterol. Kecuali untuk ulasan roti saja tak apa-apa karena tidak dipanaskan. (Moh Kholidun/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim AlaNu, Cerita Sang Pencerah Muslim

Minggu, 26 November 2017

Ratusan Layang-layang Sambut Sumpah Pemuda dan Hijriyah

Ciamis, Sang Pencerah Muslim. Para pemuda dan remaja Nahdlatul Ulama Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis, Jawa Barat menggelar lomba layang-Layang di pesawahan Lakbok mulai Sabtu (19/10) dan akan berakhir Senin sore (21/10).

Salah seorang panitia, Wahidan Barkit Batubara, mengatakan kegiatan kerjasama dengan komunitas seni Prematur tersebut merupakan salah satu rangkaian menyambut peringatan hari sumpah pemuda yg ke 85 serta menyambut datangnya tahun baru Hijriyah.

Ratusan Layang-layang Sambut Sumpah Pemuda dan Hijriyah (Sumber Gambar : Nu Online)
Ratusan Layang-layang Sambut Sumpah Pemuda dan Hijriyah (Sumber Gambar : Nu Online)

Ratusan Layang-layang Sambut Sumpah Pemuda dan Hijriyah

“Alhamdulillah acara ini sangat meriah. Bahkan kami tidak menyangka peserta yang ikut bukan hanya dari warga Lakbok saja,” kata aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Kota Banjar tersebut melalui pers rilis yang dikirim Ahad (20/10)

Sang Pencerah Muslim

Wahid mengatakan para pecinta layang-layang datang dari luar daerah seperti Kota Banjar, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Pangandaran, bahkan dari Kabupaten Cilacap Jawa Tengah. “Ini di luar dugaan kami,” kata anggot GP Ansor Lakbok ini.

Ketua Komunitas Seni Prematur Tyus Roggo mengungkapkan, tujuan digelarnya lomba tersebut adalah untuk mempertahankan dan mengembangkan permainan tradisional.

Sang Pencerah Muslim

“Inti dari lomba ini juga adalah merupakan bentuk upaya kami para pemuda dalam melestarikan serta mengembangkan salah satu warisan budaya dan warisan permainan-permainan tradisional yang menjadi identitas sebuah bangsa Indonesia,” katanya.

Sebab, kata dia, nilai-nilai yang terkandung dalam permainan tradisional seperti layang-layang ini sangat tinggi, tetapi tergerus dengan maraknya permainan-permainan modern atau import.

Kegiatan yang mengikutsertakan karang taruna Desa Baregbeg tersebut  memperebutkan jutaan rupiah. Ketua Karang Taruna Desa Baregbeg Kecamatan Lakbok yang juga sebagai panitia penyelenggara, Solehudin menjelaskan, dari ratusan peserta hanya akan diambil 3 (tiga) juara terbaik.

“Penilaian layangan harus berlampu dan nyala sampai batas akhir terbang, kalau lampunya mati ketika masih dalam waktu perlombaan kami nyatakan diskualifikasi,” katanya. (Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Ubudiyah, Cerita Sang Pencerah Muslim

Jumat, 24 November 2017

PCNU Cirebon: PMII Basis Gerakan NU di Kampus

Cirebon, Sang Pencerah Muslim. Dalam rangka memperkuat arah pergerakan dan tradisi ke-NU-an, Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cirebon bersilaturahmi ke kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Cirebon.

PCNU Cirebon: PMII Basis Gerakan NU di Kampus (Sumber Gambar : Nu Online)
PCNU Cirebon: PMII Basis Gerakan NU di Kampus (Sumber Gambar : Nu Online)

PCNU Cirebon: PMII Basis Gerakan NU di Kampus

Dalam pertemuan pada Jum’at (2/1) siang tersebut, PMII berharap dukungan dan bimbingannya dari NU untuk menjalankan program keorganisasian di ranah mahasiswa.

“Dengan silaturahmi ini kami berharap ke depan antara PMII dan PCNU bisa saling bekerja sama melaksanakan program kerja yang manfaatnya untuk para mahasiswa di Cirebon,” kata Ketua PMII Cirebon, M. Yazidul Ulum.

Sang Pencerah Muslim

Yazid menambahkan, shilaturahmi ini juga bertujuan untuk pengenalan pengurus PMII Cirebon yang rencananya akan dilantik pada 10 Januari 2014 mendatang. “Ke depan tidak ada lagi pengurus cabang dan kader juga anggota PMII Cirebon yang tidak mengenal orang tuanya (NU-red),” terangnya.

Silaturahmi PC PMII Cirebon ini diterima dengan baik oleh Rais Syuriah PCNU Kabupaten Cirebon, KH Usamah Manshur dan Ketua Tanfidziah PCNU Kabupaten Cirebon, KH Ali Murtadlo.

Sang Pencerah Muslim

“Kami bangga dengan awal kepengurusan kali ini. Dan alhamdulillah kita bisa sharing bersama. Bagaimanapun PMII adalah basis gerakan NU di kampus. Sehingga antara NU dan PMII bisa saling bersinergi,” jelas Kiai Ali yang merupakan alumni PMII STIQ Jakarta.

Kiai Ali juga menambahkan bahwa saat ini PMII perlu memperkuat diri dari segi al-fikratul an-nahdliyah (pemikiran ke-NU-an) dan juga al-harakatul an-nahdliyah (gerakan ke-NU-an).

Hal senada disampaikan KH Usamah Manshur bahwa PMII merupakan anak kandung NU maka sudah selayaknya antara PMII dan NU saling bergandengan tangan menjaga, mempertahankan dan mengembangkan Ahlussunnah Wal-Jama’ah dan tradisi-tradisi NU dikalangan mahasiswa.

“Ada anekdot yang mengatakan bahwa PMII adalah anak hilang yang belum pulang kembali,” kata pengasuh Pondok Pesantren Annashuha ini.

Alhamdulillah, kata dia, dengan shilaturahmi ini anak yang dulu hilang kini sudah kembali. Terlepas PMII menjadi banom kembali atau tetap interdependen yang terpenting adalah tetap mengembangkan Aswaja annahdliyyah di kampus masing-masing juga di masyarakat.”

Dari data yang dihimpun, saat ini tercatat ada 1.500 anggota dan 200 kader PMII Cirebon terdapat berbagai kampus di Cirebon seperti IAIN Syekh Nurjati, Unswagati Cirebon, STAI Ma’had Ali Cirebon, STAI Bunga Bangsa Cirebon, STAI Cirebon, UNU Cirebon, dan STID Al Biruni Cirebon.? (Ayub Al Ansori/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Sejarah, Cerita, Syariah Sang Pencerah Muslim

Selasa, 21 November 2017

Pesantren Siapkan Generasi Berakhlaq

Bantul, Sang Pencerah Muslim. Pondok pesantren pesantren mempunyai tugas besar menyiapkan generasi masa depan bangsa yang berakhlaq. Santri yang berakhlaq menjadi tumpuan Indonesia masa depan.

Pesantren Siapkan Generasi Berakhlaq (Sumber Gambar : Nu Online)
Pesantren Siapkan Generasi Berakhlaq (Sumber Gambar : Nu Online)

Pesantren Siapkan Generasi Berakhlaq

Demikian dikatakan KH Ikhsanudin di Pesantren Binaul Ummah, Wonolelo Pleret Bantul, Selasa (26/3).

Menurut, Kiai Ikhsan, generasi pesantren harus berperan aktif. Akhlaq yang ditempa di pesantren itulah yang menjadi bekal utama dalam berperan di masyarakat. 

Sang Pencerah Muslim

“Dengan akhlaq, generasi santri akan menjadi penentu Indonesia kita.” tegasnya. 

Sang Pencerah Muslim

Selain itu, Kiai Ikhsan juga menjelaskan, pesantren juga bertugas mengembangkan ilmu-ilmu agama yang sesuai dengan ahlusunnah wal jamaah.

“Keilmuan yang sesuai dengan ajaran ahlussunnah wal jama’ah sudah diwariskan para ulama dan kiai kita. Mari kita jaga dengan sebaik mungkin,” lanjutnya. 

Redaktur    : A. Khoirul Anam

Kontributor: Rokhim Bangkit 

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Cerita Sang Pencerah Muslim

Senin, 13 November 2017

Kitab Kuning Landasan Berpikir Islam Nusantara

Jember, Sang Pencerah Muslim



Kitab kuning mempunyai kontribusi penting dalam merekonstruksi tumbuh kembangnya Islam yang ramah. Di dalam kitab kuninglah Islam yang rahmatal lil alamin dijabarkan secara detail yang kemudian dalam konteks keindonesiaan dikenal dengan ? istilah ? Islam Nusantara. Karena itu, para santri dan pemuda Nahdlatul Ulama diimbau untuk tidak bosan-bosannya belajar membaca dan memahami isi kitab kuning.?

Kitab Kuning Landasan Berpikir Islam Nusantara (Sumber Gambar : Nu Online)
Kitab Kuning Landasan Berpikir Islam Nusantara (Sumber Gambar : Nu Online)

Kitab Kuning Landasan Berpikir Islam Nusantara

Hal itu disampaikan Wakil Ketua PCNU Jember H. Miftahul Ulum di hadapan peserta Musabaqah Kitab Kuning di Pondok Pesantren Nurul Falah, Desa Wonojati, Kecamatan Jenggawah, Jember, Jawa Timur, Sabtu (8/4).

Menurut Cak Ulum, sapaan akrabnya, kitab kuning merupakan salah satu landasan penting cara berpikir para ulama NU dalam memahami Islam secara konprehensif.?

"Kitab kuning adalah kitab yang menjadi materi pokok di pondok pesantren sejak dulu. Dan kitab kuning itulah yang menjadi konstruksi berpikir para ulama seperti Kiai Wahab Hasbullah, Kiai Kholil Bangkalan, Kiai Hamid Pasuruan, Kiai Asad Syamsul Arifin dan sebagainya," ucap Cak Ulum.

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menambahkan, ulama Indonesia juga banyak yang mempunyai karya kitab kuning, yang itu melengkapi referensi khazanah keislaman Nusantara.?

Sang Pencerah Muslim

Dikatakannya, Islam Nusantara menjadi terasa kian penting disaat gerakan liberalisme dan radikalisme semakin massif menyusup dalam kehidupan masyarakat.?

Islam Nusantara, katanya, adalah Islam yang menjunjung tinggi toleransi dan kemajemukan bangsa Indonesia, dan pada saat yang sama juga "memusuhi" liberalisme.?

Sang Pencerah Muslim

"Radikalisme itu sangat berbahaya. Liberalisme juga tidak bagus. Karenanya, santri dan pemuda NU harus belajar ktiab kuning untuk menangkal dua pemikiran tersebut," jelasnya.

Musabaqah Kitab Kuning itu diikuti ratusan santri putra dan putri dari berbagai pondok pesantren ? se-Kabupaten Jember. Sejumlah pengurus PCNU Jember dan para kiai juga tampak hadir di perhelatan tersebut.? (Aryudi A. Razaq/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Cerita, Nahdlatul Ulama, Tokoh Sang Pencerah Muslim

Sabtu, 28 Oktober 2017

Muslimat Ciamis Pamerkan Piala Lomba Mars

Ciamis, Sang Pencerah Muslim. Muslimat NU Ciamis memamerkan sebuah piala di meja penerimaan peserta Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) konsolidasi dan koordinasi imam, khotib dan DKM, di aula kantor PCNU Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Sabtu, (9/2). Piala itu menjadi pusat perhatian lebih 200 peserta .

“Ini piala juara dua lomba nyanyi mars Muslimat di tingkat Wilayah Jawa Barat, pada peringatan harlah NU,” kata salah penerima tamu yang ternyata Ketua Pimpinan Cabang Muslimaat Ciamis, ketika ditanya Sang Pencerah Muslim.

Muslimat Ciamis Pamerkan Piala Lomba Mars (Sumber Gambar : Nu Online)
Muslimat Ciamis Pamerkan Piala Lomba Mars (Sumber Gambar : Nu Online)

Muslimat Ciamis Pamerkan Piala Lomba Mars

Ketua Muslimat bernama Hj. Lismiyati itu pun bercerita prestasi dengan bangga. Perlombaan digelar 29 januari lalu di Pondok Sirnamiskin Bandung. Ia bersama 21 orang ibu lainya berlatih selama dua minggu bersama seorang seniman Ciamis, Edi Sukardi, di PAC Muslimat Cigugur.

Sang Pencerah Muslim

Kemenangan tersebut sudah diduga sebelumnya, bahkan juara kesatu pun sudah jadi impian. “Ibu-ibu kami itu suaranya bagus, bahkan pas paduan suara itu, nafasnya saja sama,” paparnya.

Sang Pencerah Muslim

Tapi ternyata sambung ibu satu anak yang aktif di Muslimat sejak tahun 1976, ada yang lebih bagus, yaitu ibu-ibu Muslimat Kabupaten Kuningan. Mereka menyabet juara pertama.

“Sebagai juara dua, selain mendapat piala, bingkisan juga mendapat uang pembinaan,” tambah istri Wakil Syuriyah PCNU Ciamis, KH Odi Sya’roni.

Lismiyati, ketua periode kedua ini, sangat apresiatif kepada Pimpinan Wilayah Jawa Barat yang menggelar lomba tersebut. Lebih khusus, kepada ketuanya, Ela Giri Komala. Menurutnya, ia sangat rajin turun menemui Muslimat di daerah, padahal dia sibuk sekali.

 

Penulis: Abdullah Alawi

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Ulama, Cerita Sang Pencerah Muslim

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Sang Pencerah Muslim sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Sang Pencerah Muslim. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Sang Pencerah Muslim dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock