Tampilkan postingan dengan label Nusantara. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Nusantara. Tampilkan semua postingan

Senin, 12 Maret 2018

GP Ansor Purworejo Unjuk Rasa Tolak ISIS

Purworejo, Sang Pencerah Muslim. Gerakan Islam radikal Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS) yang meresahkan masyarakat di berbagai belahan dunia menuai penolakan dari Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (GP) Ansor dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

GP Ansor Purworejo Unjuk Rasa Tolak ISIS (Sumber Gambar : Nu Online)
GP Ansor Purworejo Unjuk Rasa Tolak ISIS (Sumber Gambar : Nu Online)

GP Ansor Purworejo Unjuk Rasa Tolak ISIS

Sekitarseratusan anggota organisasi kepemudaan tersebut melakukan aksi long march dan orasi di depan Mapolres Purworejo, Kamis (2/4). Sepanjang perjalanan dari halaman gedung PCNU di Jalan Kepatihan hingga Mapolres, mereka berorasi sambil membawa poster berisi kecaman terhadap ISIS. Aksi tersebut merupakan anjuran dari Pengurus Pusat dan Pengurus Wilayah GP Ansor Jawa Tengah serta petunjuk dari para alim ulama.

Pada kesempatan tersebut sang orator yang juga Ketua GP AnsorPurworejo, Muhammad Haikal mengajak kepada masyarakat untukwaspada terhadap gerakan radikalisme dan ISIS di Purworejo.

Sang Pencerah Muslim

"Ansor tidak ingin masyarakat Purworejo resah dengan adanya gerakan ISIS dan radikalisme. Untuk itu kami meminta Bupati, Polri dan TNI serta mengajak masyarakat untuk sama-sama menyatakan sikap menolak ISIS di Purworejo," ucap Haikal, usai melakukan orasi di depanMapolres Purworejo.

Sang Pencerah Muslim

Haikal mengatakan, sebagai tindak lanjut aksi tersebut GP Ansor dan Banser siap mengawal aparat keamanan dalam menjalankan tugas pengamanan di Kabpaten Purworejo. Pihaknya juga akan melakukan sosialisasi di semua lapisan kepengurusan Ansor dan Banser dari tingkat PAC sampai ranting. Sosialisasi juga akan dilakukan di lingkungan masyarakat.

"Kami siap menggerakkan masa jika ditemukan ancaman ISIS di Purworejo. Sosialisasi akan terus kami lakukan untuk mencegah adanya ancamaradikalisme serta ISIS di Purworejo," ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama Kapolres Purworejo AKBP Roma Hutajulu mengatakan, pihaknya mengharap dukungan serta sinergitas GP Ansor dan Banser untuk bersama-sama menjaga Purworejo dari ancaman radikalisme dan ISIS. Selain itu, pihaknya juga mengharapkan kerja sama dari seluruh lapisan masyarakat untuk sigap jika menjumpai adanya hal yang mencurigakan.

"Aparat kepolisian selalu siap mengantisipasi ancaman keamanan di Purworejo. Meski demikian dukungan dari semua pihak sangat kamiharapkan untuk membantu kinerja kami. Termasuk dalam menangkal radikalisme dan ISIS," ucapnya. (Lukman/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Ubudiyah, Nusantara, Makam Sang Pencerah Muslim

Sabtu, 10 Maret 2018

NU Probolinggo Minta Pemkot Tertibkan Hiburan di Siang Hari

Probolinggo, Sang Pencerah Muslim - Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Probolinggo meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo untuk membuat surat edaran (SE). Hal ini dimaksudkan agar pihak pengelola hiburan membatasi layanan pengunjungnya hanya di malam hari.

Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua NU Kota Probolinggo H Ahmad Hudri, Senin (6/6). Menurutnya, surat edaran itu berisi tentang pengaturan warung, restoran dan sejenisnya untuk tidak membuka pelayanan di siang hari. “Kalau terpaksa maka harus ditutup dengan tabir agar tidak terlalu mencolok,” katanya.

NU Probolinggo Minta Pemkot Tertibkan Hiburan di Siang Hari (Sumber Gambar : Nu Online)
NU Probolinggo Minta Pemkot Tertibkan Hiburan di Siang Hari (Sumber Gambar : Nu Online)

NU Probolinggo Minta Pemkot Tertibkan Hiburan di Siang Hari

Selain itu jelas Hudri, selama Ramadhan Pemkot harus menutup rumah hiburan malam, karaoke keluarga dan sejenisnya yang dapat mengganggu pelaksanaan ibadah puasa. “Bagi yang melanggar mohon untuk dicabut izinnya dan ditutup secara permanen,” jelasnya.

Sang Pencerah Muslim

Penataan dan pengaturan para penjual takjil di pinggir jalan agar tidak mengganggu pengguna jalan. Pelarangan tempat bermain anak, odong-odong dan yang sejenis dengan itu di sekitar Masjid Agung Raudlatul Jannah pada malam hari terutama di saat pelaksanaan shalat tarawih dan tadarus.

“Yang paling penting lagi harus ada penataan pedagang dan mengantisipasi seluruh taman dan ruang terbuka hijau yang dapat dijadikan tempat mesum (asusila) dan rentan adanya tindak kejahatan,” tegasnya.

Sang Pencerah Muslim

Menurut Hudri, surat edaran ini penting dikeluarkan oleh Pemkot Probolinggo untuk memberikan rasa nyaman dan aman kepada masyarakat muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa. Selain itu juga untuk menambah kekhusyu’an menunaikan ibadah puasa.

“Mudah-mudahan dengan adanya surat edaran ini nantinya masyarakat bisa menjalankan ibadah puasa dan ibadah yang lain dengan tenang dan tidak ada gangguan apapun yang dapat mengurangi pahala puasanya,” pungkasnya. (Syamsul Akbar/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Nusantara, Humor Islam, Nahdlatul Ulama Sang Pencerah Muslim

Minggu, 25 Februari 2018

Relawan LPBINU Tidak Boleh Jadi Seperti Pemadam Kebakaran

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kalimantan Barat Hapy Hendrawan meminta kepada para peserta relawan Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) untuk memegang dua hal, yakni cerdas dan paripurna.

Demikian dikatakan Hapy Hendrawan pada kegiatan Pelatihan Manajemen Logistik Kemanusiaan yang diselenggarakan LPBI NU bekerja sama dengan Pustral UGM, KUEHNE Foundation, dan Help Logistics di gedung Asrama Haji Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (24/10).

Relawan LPBINU Tidak Boleh Jadi Seperti Pemadam Kebakaran (Sumber Gambar : Nu Online)
Relawan LPBINU Tidak Boleh Jadi Seperti Pemadam Kebakaran (Sumber Gambar : Nu Online)

Relawan LPBINU Tidak Boleh Jadi Seperti Pemadam Kebakaran

Menurutnya, seorang relawan kebencanaan yang cerdas mampu membaca peta, baik peta wilayah maupun peta masalah.

Ia meminta kepada peserta pelatihan relawan LPBI agar bisa mendeteksi sejak dini berbagai hal yang dapat menimbulkan bencana.

Sang Pencerah Muslim

“Relawan LPBI tidak boleh menjadi pemadam kebakaran, (tapi) sejak dini harus tau,” katanya.

Selain itu, seorang relawan LPBI juga harus memahami tentang peta aktor atau partner dalam penanggulangan bencana, yakni terdapat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Sosial, dan pemadam kebakaran termasuk memahami dalam manajemen logistik.

Selain cerdas, relawan juga harus paripurna dalam melaksankan tugas. Menurutnya, seorang relawan kebencanaan tidak pernah memandang suku bangsa, agama, apalagi LPBI NU yang berada dibawah naungan NU, karena bagi NU, persoalan keberagaman sudah selesai.

“Sepanjang membutuhkan pertolongan, ayo, harus bantu,” jelasnya. 

Sang Pencerah Muslim

Hadir pada kegiatan pelatihan yang dilaksanakan selama tiga hari (24-16/10) ini, Ketua PCNU Pontianak, Ahmad Faruki, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kalimantan Barat Ahmad Rasyid, KUEHNE Foundation & HELP Logistics Temmy Tanubrata, dan lain-lain. (Husni Sahal/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Nahdlatul, Nusantara Sang Pencerah Muslim

Selasa, 13 Februari 2018

PCNU Kota Semarang Siap Kawal Program Pemkot

Semarang, Sang Pencerah Muslim

Pengurus Cabang Nadhlatul Ulama (PCNU) Kota Semarang, Jawa Tengah siap mengawal program Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang dalam upaya menyejahterakan rakyat. NU sebagai bagian penting dari rakyat, tidaklah sebagai obyek program pemerintah, melainkan juga harus menjadi penentu kebijakan dan ikut berpartisipasi dalam pengawasan pelaksanaan program itu.?

Ketua PCNU Kota Semarang H Anasom menyampaikan, pasca dilantiknya Walikota dan Wakil Walikota Semarang ? 17 Februari 2016 lalu, pihaknya telah diminta saran dan masukan, serta diajak komunikasi dalam penyusunan program tahunan. Salah satu wujudnya adalah permintaan dari Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Kesbanglinmas) Kota Semarang kepada PCNU untuk memberi usulan program.?

PCNU Kota Semarang Siap Kawal Program Pemkot (Sumber Gambar : Nu Online)
PCNU Kota Semarang Siap Kawal Program Pemkot (Sumber Gambar : Nu Online)

PCNU Kota Semarang Siap Kawal Program Pemkot

“PCNU Kota Semarang siap mengawal program pemerintah. Kita harus terlibat dalam penentuan kebijakan, pengawasan dalam pelaksanaan, serta memastikan sampainya program itu kepada masyarakat. Maka PCNU ikut memasukkan program usulan,” terangnya di sela rapat pleno pembentukan Panitia Konferensi Cabang (Konfercab) 2016 di Kantor PCNU Jl Puspogiwang I/47 Kota Semarang, Jum’at (18/2).?

Anasom yang secara aturan berhak mencalonkan diri kembali dalam Konfercab 2016 menjelaskan, Badan Kesbanglinmas Kota Semarang telah meminta secara resmi kepada PCNU Kota Semarang untuk membuat usulan program untuk tahun anggaran 2017.?

Merespon hal itu, pihaknya telah menggelar rapat pleno pengurus untuk menyusun program sebagaimana diminta Pemkot. Selain Tanfizdiyah yang membuat usulan program, tambahnya, seluruh lembaga dan badan otonom NU juga telah disuruh membuat usulan program sesuai bidang garapan masing-masing.?

Sang Pencerah Muslim

Ia pesankan, program yang dibuat harus sesuai dengan tema pemerintah saat ini. Istilahnya, nyantol dengan slogan dan program pemerintah. Jadi, tidak melulu bertema keagamaan.?

“Saya ajak semua pengurus NU baik tanfidziyah maupun lembaga dan banom untuk menyusun program yang sesuai tema pemerintah. Jadi tidak melulu bertema keagamaan. Misalnya tema tentang Bela Negara, atau menuju Indonesia Hebat,” jelasnya.?

Dosen Fakultas Dakwah UIN Walisongo Semarang juga mengharapkan, NU tidak sekedar diberi anggaran dari skema hibah atau bantuan sosial, tetapi benar-benar dilibatkan dalam pelaksanaan program pemerintah daerah.?

Dalam rapat tersebut diputuskan, Konfercab NU Kota Semarang akan dilaksanakan sebelum Ramadhan, atau di bulan Mei 2016. Meski pengurus periode sekarang, 2011-2016 baru akan berakhir September 2016, tetapi Konfercab diharapkan terlaksana lebih cepat dan pengurus baru terbentuk lebih dini.?

Sang Pencerah Muslim

Rapat dipimpin langsung oleh Rais Syuriyah PCNU Kota Semarang KH Shodiq Hamzah. Dihadiri Musytasyar PCNU KH Ahmad, KH Ahmad Hadlor Ihsan, serta sejumlah pengurus Syuriyah, pengurus Tanfidziyah, lembaga dan badan otonom.?

Diputuskan pula, ketua panitia Konfercab adalah Afdlori. Setelah mendapat mandat, Afdlori langsung membuat kelengkapan struktur kepanitiaan. (Ichwan/Fathoni)

?

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Ahlussunnah, Nusantara Sang Pencerah Muslim

Senin, 29 Januari 2018

Pelajar NU Genuk Tetapkan Pemenang Lomba Menulis Berita

Semarang, Sang Pencerah Muslim. Jajaran redaksi Koma, buletin bulanan PAC IPNU-IPPNU Genuk Semarang mengumumkan pemenang lomba penulisan berita, Senin (24/2) malam. Lomba dan pelatihan jurnalistik ini masuk dalam rangkaian Jambore Pelajar NU (Jampenu) di aula kelurahan Bangetayu, Genuk, Ahad (23/2).

Pelajar NU Genuk Tetapkan Pemenang Lomba Menulis Berita (Sumber Gambar : Nu Online)
Pelajar NU Genuk Tetapkan Pemenang Lomba Menulis Berita (Sumber Gambar : Nu Online)

Pelajar NU Genuk Tetapkan Pemenang Lomba Menulis Berita

Juara pertama lomba menulis berita diraih pasangan Liliana S dan Noval dari Ranting IPNU-IPPNU Bangetayu Kulon. Juara dua Yahrotul Khoiriyah dan M Badrul Huda dari Ranting Sembungharjo. Sementara juara tiga diperoleh Ranting Banjardowo dengan wakilnya Marini Setiyo Nungrum dan David Maulana Ikhsan.

Pelatihan jurnalistik menghadirkan Pimred bulletin Ansoruna GP Ansor Genuk, pendiri Komunitas Cahaya Semarang sebagai narasumber. Pengumuman ini akan ditindaklanjuti dengan pembinaan dan penguatan materi jurnalistik oleh Ali Ahmad Hamdani.

Sang Pencerah Muslim

Pimred Koma IPNU-IPPNU Genuk Abdul Khamid mengatakan, jajaran redaksi Koma ingin mengambil bagian dalam Jampenu melalui pelatihan jurnalistik dan perlombaan penulisan berita.

Sang Pencerah Muslim

“Pelatihan dan perlombaan ini akan menjadi pintu gerbang untuk masuk dan terlibat langsung di tim redaksi, dan turut membangun sumber daya manusia berkualitas di bidangnya,” kata Khamid. (Lukni Maulana/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Nusantara Sang Pencerah Muslim

Rabu, 24 Januari 2018

Kini Keterangan Agama Mudah Dicari, Jangan Lupa Tanya Ahlinya!

Di zaman sekarang ini, mencari keterangan terkait suatu ilmu sangatlah mudah. Cukup membuka ponsel atau komputer, menelusuri di internet, banyak ditemukan keterangan yang diinginkan. Tidak hanya dalam bentuk tulisan, namun juga bisa video maupun gambar. Demikianlah salah satu model masyarakat modern dalam mencari sumber-sumber ilmu, apalagi ilmu agama.

Perlu Anda ketahui, pencarian dalam mesin-mesin penelusur seperti Google dibuat berdasarkan algoritma pencarian. Kata per kata, kalimat per kalimat, apa yang paling banyak dicari, itulah yang akan muncul. Pilihan jawaban yang Anda cari tentang suatu ilmu, ditentukan dengan kata apa yang anda masukkan dalam pencarian.

Kendati jawaban-jawaban praktis sudah banyak tersedia di internet, ada baiknya seorang pencari ilmu agama tetap mengandalkan para ahli ilmu agama yang sudah bertahun-tahun mendalami suatu ilmu dan menggunakannya di masyarakat.

Kini Keterangan Agama Mudah Dicari, Jangan Lupa Tanya Ahlinya! (Sumber Gambar : Nu Online)
Kini Keterangan Agama Mudah Dicari, Jangan Lupa Tanya Ahlinya! (Sumber Gambar : Nu Online)

Kini Keterangan Agama Mudah Dicari, Jangan Lupa Tanya Ahlinya!

Dalam kitab Kifâyatul Atqiyâ’ karya Syekh Abu Bakar bin Muhammad Syatha Ad Dimyathi, disebutkan suatu syair dari kitab Hidâyatul Adzkiyâ’ karya Syekh Zainudin al Malibari:

Sang Pencerah Muslim

? ? ? ? ? ? ? # ? ? ? ? ? ?

Sang Pencerah Muslim

Mintalah penjelasan dari guru dan tinggalkan apa yang tampak

Dari pemahamanmu yang terburu-buru dari kitab, serta bertanyalah (pada ahli ilmu)



Apa maksudnya? Syekh ad-Dimyathi menyebutkan perlunya seorang yang belajar agama tidak memahami suatu keterangan yang ia tahu dari Al-Qur’an, hadits, ataupun kitab, secara tekstual saja, tanpa pemahaman yang mendalam. Hendaknya ia bertanya sampai benar-benar yakin, dan menyimak keterangan sang ahli tentang suatu permasalahan.

Semisal seorang pelajar atau pencari ilmu sudah bisa membaca bahasa Arab dari kitab-kitab lainnya, atau ada keterangan dari internet yang ditemukan, kerap ada penjelasan maupun keterangan yang berbeda dari apa yang dimaksud sang pengarang. Ketika ada yang meragukan dan mengherankan, hendaknya ditangguhkan dan diklarifikasi kepada pengajar. Apalagi dalam Al-Qur’an dan hadits yang tidak bisa serta merta langsung diamalkan tanpa petunjuk dari ahli ilmu nan bijaksana.

Sahabat Nabi dahulu ketika tidak memahami suatu permasalahan agama, selalu menanyakannya kepada Nabi. Kita tahu bahwa para sahabat adalah orang-orang terdepan yang tahu tentang agama, namun mereka tidak terburu-buru dengan pemahamannya dan selalu ditanyakan kembali kepada Nabi.

Seperti disebutkan di atas, pemahaman yang terburu-buru dengan hanya memahami keterangan dari internet itu perlu disertai juga dengan keinginan untuk bertanya kepada ahlinya. Toh ahli agama ini bukan hanya yang pandai menukil ayat dan hadits, serta pandai membaca kitab. Namun juga ahli agama yang waskita, bijak dalam memberikan keterangan karena ia hidup bersama masyarakat.?

Dengan demikian, mencari ilmu agama tidak hanya soal ada keterangan atau tidak saja. Internet membuatnya jadi mudah. Tapi, jangan lupa, untuk tetap bertanya kepada ahli agama yang bijak lagi santun di sekitar kita. Jika ditanyakan pada orang yang tepat, Islam adalah agama yang mudah dan memudahkan. Wallahu a’lam. (Muhammad Iqbal Syauqi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim RMI NU, Nusantara, Pahlawan Sang Pencerah Muslim

Selasa, 23 Januari 2018

Islam Nusantara, Alternatif Baru Kiblat Dunia Islam (1)

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Islam nusantara sebenarnya bukanlah hal yang baru dalam perjalanan peradaban dunia islam, sebab sejarah telah membuktikan bahwa ulama-ulama Nusantara mampu menembus pusat Islam yang ada di Mekkah.

Islam Nusantara, Alternatif Baru Kiblat Dunia Islam (1) (Sumber Gambar : Nu Online)
Islam Nusantara, Alternatif Baru Kiblat Dunia Islam (1) (Sumber Gambar : Nu Online)

Islam Nusantara, Alternatif Baru Kiblat Dunia Islam (1)

Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) Jakarta berkomitmen melanjutkan perjalanan para ulama nusantara dengan membentuk Pascasarjana Program Magister Prodi Sejarah Kebudayaan Islam dengan Konsentrasi Islam Nusantara.

Hal ini ditegaskan oleh Direktur Pascasarjana Program Magister STAINU Jakarta, Prof. DR. Ishom Yusqi, MA di Pesantren Ats-Tsaqafah, Ciganjur Jakarta, Jum`at (1/11)

Sang Pencerah Muslim

Dalam kesempatan itu Prof. Ishom menyebutkan paling tidak ada empat point penting yang membuat Islam Nusantara perlu digemakan, ia memulainya dengan kondisi Timur Tengah yang saat ini dilanda konflik.

Sang Pencerah Muslim

“Timur Tengah sedang dilanda krisis politik, kita tidak bisa mengandalkan Timur Tengah, Iran? Iran belum sepenuhnya diterima masyarakat Islam dunia, nah Islam Nusantara ini diharapkan bisa menjadi inspirasi dan mampu menjadi alternatif kiblat dan kebanggaan dunia Islam, Mesir itu Negara Islam paling produktif menulis dibandingkan yang lain, kalau konfliknya tidak selesai apa lagi sampai hancur-hancuran, habis peradaban Islam itu,” tegasnya

Kedua, lanjut Prof. Ishom, saat ini organisasi transnasional sudah mulai tumbuh dan berkembang, jika hal ini tidak dibendung dampaknya adalah akan mengikis habis nilai-nilai kenusantaraan yang sudah ditanam oleh para pendiri bangsa Indonesia.

“Dulu ada transnasional di Indonesia, PKI (Partai Komunis Indonesia), tapi kemudian saat itu bergejolak, nah sekarang ada HTI (Hizbut Tahrir Indonesia) yang sudah masuk ke lapisan masyarakat bawah sampai atas, melalui halaqah-halaqah, masuk ke sekolah-sekolah dan kampus, buku, demokrasi itu sistem kafir, taghut dan seterusnya, padahal ulama nusantara sudah sepakat bahwa Indonesia itu tidak perlu daarul islam, tapi darusalam,” imbuhnya

Selain HTI, Prof. Ishom pun menyebut Ikhwanul Muslimin yang sudah masuk ke Indonesia dengan “chasing” yang berbeda, hal ini dapat dilihat dari referensi atau bacaan wajib mereka, yaitu buku Ma’tsurat-nya Hasan Al-Bana.

Selanjutnya Prof. Ishom menyebutkan point ketiga pada unsur empat pilar (Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945) yang saat ini berada dalam ancaman kelompok yang hendak membuang dan menggantinya dengan ideologi dan ajaran yang dibawa oleh mereka.

Terakhir, Prof. Ishom menyebutkan ciri-ciri dan Islam Nusantara, yaitu Keindonesiaan, Keislaman dan Keaswajaan dengan prinsip attasamuh, attawasuth, al-I’tidal dan attawazun.

“Islam Nusantara itu orang Indonesia yang beragama Islam, Identitas Indonesianya ditunjukan, jangan kemudian belajar ke Arab, Yaman, Pakistan dan lainnya, Indonesianya jadi hilang, kalau tinggalnya disana ya tidak apa-apa, tapi kalau KTP-nya masih Indonesia ya tidak bisa, tidak bisa meng-Arab-kan Indonesia, Me-Yaman-kan Indonesia atau mem-Pakistan-kan Indonesia, jadi mesti meng-Indonesia. Begitu juga sebaliknya, jangan kemudian pulang dari Inggris atau Eropa disini cium pipi kanan-kiri, dan sebagainya” ungkapnya

Untuk itu Islam nusantara ini mesti bangkit dan terus dikaji, Prof. Ishom pun mengakui bahwa sebenarnya umat Islam Indonesia yang berkualitas dan produktif cukup banyak jumlahnya, namun kendala yang dihadapi adalah Bahasa Indonesia tidak diakui PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) sebagai bahasa Internasional, berbeda dengan Bahasa Arab yang diakui oleh PBB sebagai bahasa Internasional, namun kendala itu tidak terlalu mengganggu untuk membangkitkan Islam Nusantara ini. (Aiz Luthfi/Anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim IMNU, Nusantara Sang Pencerah Muslim

Senin, 22 Januari 2018

Lembaga Kajian Strategis Bangsa Bahas Kesalehan Nasional dan Ramadhan

Jakarta, Sang Pencerah Muslim - Lembaga Kajian Strategis Bangsa (LKSB) menggelar diskusi yang menautkan semangat kebangsaan dan Ramadhan di Gedung PBNU, Jakarta, Jumat (17/6) sore. Bersama sejumlah narasumber lembaga ini mencoba melihat perubahan-perubahan masyarakat di dalam dan di luar Ramadhan.

Direktur LKSB Abdul Ghafur yang membuka diskusi ini mengajak peserta diskusi untuk mensyukuri persatuan dan kesatuan negara Indonesia. Karena dalam sejarah pendirian republik ini, menurutnya, tidak bisa dipisahkan dari bulan Ramadhan seperti hari-hari menjelang proklamasi.

Lembaga Kajian Strategis Bangsa Bahas Kesalehan Nasional dan Ramadhan (Sumber Gambar : Nu Online)
Lembaga Kajian Strategis Bangsa Bahas Kesalehan Nasional dan Ramadhan (Sumber Gambar : Nu Online)

Lembaga Kajian Strategis Bangsa Bahas Kesalehan Nasional dan Ramadhan

“Karenanya Ramadhan bukan alasan bermalas-malasan. Tetapi Ramadhan membangun semangat kita,” kata Ghafur membuka diskusi.

Ia mengamati perubahan signifikan masyarakat Indonesia. Di bulan Ramadhan, masyarakat bisa menjadi saleh, cerdas spiritual, bahkan kepedulian sesama yang luar biasa. “Tetapi kenapa ketika di luar Ramadhan, kita meninggalkan nilai positif yang melekat pada diri kita saat Ramadhan?”

Sang Pencerah Muslim

Ia berharap kekuatan spiritual di bulan Ramadhan ini tetap hadir sepanjang tuhan di luar Ramadhan.

Sementara Jenderal A Yani Basuki yang kini aktif di Lembaga Sensor Film menyoroti hadits keutamaan berpuasa. Menurutnya, puasa yang bermutu dapat mengantarkan mereka yang mengamalkannya sebagai manusia berkualitas.

Sang Pencerah Muslim

Tampak hadir narasumber lainnya Wakil Ketua LKKNU Luluk Nurhamidah, Kiai Kusein Alcepu, dan rektor salah satu kampus Islam di Jakarta. (Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Nusantara Sang Pencerah Muslim

Jumat, 19 Januari 2018

Liga Santri Nusantara Jatim 1 akan Dirangkai dengan Piala Bupati Ponorogo

Ponorogo, Sang Pencerah Muslim. Menjelang berlangsunya Liga Santri Nusantara Tahun 2016 yang akan digelar usai bulan Ramadhan, Panitia Pelaksana LSN Region Jawa Timur 1 melakukan rapat bersama Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Ponorogo, Jum’at (17/6).

Pada rapat yang dihadiri Koordinator LSN Jawa Timur 1 Habib Mustofa, pengurus KONI dan PSSI Ponorogo itu berhasil menyepakati pelaksanaan kompetisi sepakbola antar pesantren itu akan dirangkaikan dengan Piala Bupati Ponorogo Tahun 2016. ?

Liga Santri Nusantara Jatim 1 akan Dirangkai dengan Piala Bupati Ponorogo (Sumber Gambar : Nu Online)
Liga Santri Nusantara Jatim 1 akan Dirangkai dengan Piala Bupati Ponorogo (Sumber Gambar : Nu Online)

Liga Santri Nusantara Jatim 1 akan Dirangkai dengan Piala Bupati Ponorogo

“Sesuai dengan arahan Bupati Ponorogo, kick off LSN Region Jatim 1 dan Piala Bupati Ponorogo akan digelar pada 27 Juli mendatang di Ponorogo,” jelas Kepala Dinas BUDPARPORA, Sapto Djatmiko di Kantornya Jl Pramuka No 19A Ponorogo.

Menurut Sapto, Bupati Ponorogo Ipong Muclissoni sangat mengapresiasi atas ditunjuknya Kota Reog Ponorogo sebagai tuan rumah gelaran Liga Santri Nusantara Region Jawa Timur 1 yang akan diikuti sebanyak 32 Peserta itu.

Sang Pencerah Muslim

“Bupati berharap besar kepada Panitia Liga Santri Nusantara untuk mengundang Menpora H Imam Nahrawi agar dapat hadir di Ponorogo dalam acara pembukaan liga santri nusantara dan piala Bupati Ponorogo yang rencananya akan diikuti oleh ribuan santri,” katanya.

Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Ponorogo menyambut baik perhelatan sepakbola antar pesantren ini. Mereka akan berperan aktif dalam mensukseskan LSN tahun 2016.

“Kami akan mempersiapkan peralatan pertandingan sekaligus akan membentuk kepanitiaan lokal yang akan bersinergi dengan RMI NU, Banom NU dan Pihak pemerintah daerah serta kalangan professional,” jelas Dite perwakilan PSSI Ponorogo.

Liga Santri Nusantara region Jawa Timur 1 akan diikuti 32 Peserta, yang meliputi Ponorogo sebanyak 5 pesantren, Trenggalek (5), Pacitan (5), Magetan (5), Ngawi (5), Kabupaten Madiun (5), dan Kota Madiun 2 pesantren itu.

Sang Pencerah Muslim

Sementara Itu pada selasa malam (14/6) lalu, Panitia Pelaksana juga melakukan rapat membahas teknis pelaksanaan LSN dan hal-hal terkait bersama pengurus Asosiasi Wasit dan Perangkat Pertandingan Professional Indonesia (AWAPPI).?

Rapat membahas tentang hal-hal teknis seperti, Kode disiplin liga santri nusantara, peraturan khusus bidang komersial, dan regulasi LSN. Selain itu, masing-masing divisi telah memaparkan tugas dan tanggungjawabnya. Tugas utama dari panitia lokal antara lain terus melakukan sosialisasi kepada kalangan pesantren dibawah naungan Asosiasi Pesantren NU (RMI). (Zaenal Faizin/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Nusantara Sang Pencerah Muslim

Rabu, 17 Januari 2018

PCINU Jerman Adakan Pengajian Lintas Agama di Leipzig

Liepzig, Sang Pencerah Muslim

Warga NU di Leipzig mendatangkan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya, Prof. Dr. Abd A´la pada silaturahmi antar? Warga Indonesia di negara tersebut pada (14/10). Kegiatan yang biasa cuma dihadiri WNI muslim itu, kali ini juga didatangi WNA non-muslim.

PCINU Jerman Adakan Pengajian Lintas Agama di Leipzig (Sumber Gambar : Nu Online)
PCINU Jerman Adakan Pengajian Lintas Agama di Leipzig (Sumber Gambar : Nu Online)

PCINU Jerman Adakan Pengajian Lintas Agama di Leipzig

Rektor UIN Surabaya menekankan pentingnya menjaga silaturahim antar umatmanusia. Islam mengajarkan tidak hanya menjalin hubungan horisontal antara Tuhan dengan makhluk (hablun min allah)), tapi juga mempererat hubungan vertikal antara sesama ciptaan-Nya (hablun min al-nas).

Lebih lanjut ungkap, Islam yang sebenarnya adalah agama yang mengayomi seluruh umat manusia. Agama yang rahmatan lil alamin, agama kasih sayang sekalian alam.

Sang Pencerah Muslim

WNA yang hadir sangat antusias dalam mengikuti acara itu. Mereka larut dalam diskusi yang diselenggarakan PCINU Jerman bersama PPI Leipzig. Vano Sondakh, Humas PPI Leipzig, mengatakan bahwa pengajian semacam itu sudah menjadi agenda rutin yang dilakukan setiap bulan.

Menurut Suhendra, ilmuwan semikonduktor asal Padang yang telah 13 tahun berkarir di Jerman, mengungkapkan kegiatan semacam itu baginya menjadi penyejuk rohani di negara penganut rasionalisme bebas itu.

Sang Pencerah Muslim

Selain itu, para WNI dan WNA juga dapat saling bertukar pengetahuan kebudayaan masing-masing. Alexis, misalnya, seorang arsitek asal Meksiko, mengungkapkan ia sangat menikmati nuansa keramahan dan keakraban yang ditunjukkan oleh orang Indonesia. Selain itu, ia sangat takjub dengan cita rasa masakan Indonesia yang pedas.

Pengajian semacam itu diharapkan bisa menjadi perekat hubungan antar umat beragama. Selain itu juga dapat menjadi ajang saling tukar informasi kebudayaan antar bangsa.

Kebebasan Beragama di Jerman

Konstitusi Nasional Jerman tahun 1919 dan 1949 menjamin kebebasan individu dalam menganut kepercayaan dan agama masing-masing. Tidak boleh ada yang melarang atau bersikap deskriminatif? terhadap kepercayaan atau pandangan keagamaan seseorang.

Sensus yang dibuat pada tahun 2011 menyebutkan bahwa 66.8%? warga Jerman menganut agama Kristen. Islam menempati posisi kedua terbanyak dengan penganut sekitar 5% dari populasi penduduk Jerman.

Menurut data dari Euro Islam, 70% kaum muslim di Jerman berasal dari Turki. Selebihnya dari Bosnia Herzegovina (sekitar 167,081), Iran (81,495), Maroko (79,794), Afganistan (65,830), Lebanon (46,812), Pakistan (35,081), Syria (29,476), Tunisia (24,533), Aljazair (16,974), serta asal Indonesia (12,660). (Kamal Yusuf/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim News, Nusantara, Hikmah Sang Pencerah Muslim

Selasa, 02 Januari 2018

32 Tim Ponpes Mendaftar LSN Region Sumatera III

Medan, Sang Pencerah Muslim. Pertandingan sepakbola Liga Santri Nusantara (LSN) 2017 Region Sumatera III (Provinsi Sumatera Utara) segera bergulir. LSN Region Sumatera III dijadwalkan dibuka secara resmi 26 Agustus di Sub Region IV, Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) dan Padang Lawas (Palas).

"Sejak dibuka pendaftaran peserta 10 Juli lalu, sudah 32 klub pondok pesantren di Sumut yang menyatakan ikut LSN 2017," ujar Penanggung Jawab LSN Region III Sumatera, Ance Selian, seusai menggelar rapat panitia di sekretariat panitia, Jalan Medan Tenggara (Menteng) VII 142 Medan, Kamis (19/7).

Dijelaskannya, LSN Region III Sumatera (Sumut) dibagi dalam delapan sub region, yakni Sub Region I Kota Medan - Deli Serdang, Sub Rgion II Mandailing Natal (Madina), ? Sub Region III Padang Sidimpuan –Tapanuli Selatan (Tapsel), Sub Region IV Paluta-Palas, Sub Region V Labuhan Batu Selatan (Labusel)- Labuhan Batu dan Labuhan Batu Utara (Labura), Sub Region VI Ashan-Batu Bara dan Tanjung Balai, Sub Region VII Simalungun-Siantar- Tebing Tinggi dan Serdang Bedagai (Sergai), dan Sub Region VIII Langkat- Binjai.

32 Tim Ponpes Mendaftar LSN Region Sumatera III (Sumber Gambar : Nu Online)
32 Tim Ponpes Mendaftar LSN Region Sumatera III (Sumber Gambar : Nu Online)

32 Tim Ponpes Mendaftar LSN Region Sumatera III

"Juara Sub Region akan melaju ke delapan besar yang akan digelar di Kota Medan. Mereka akan memperebutkan tiket ke semifinal dan final pada 3 - 5 September 2017. Sedangkan juaranya akan mewakili Sumut ke LSN tingkat Nasional," tutur Ance.

Menurut Ance, ? LSN yang merupakan program Kementerian Pemuda dan Olahara (Kemenpora) ? dimaksudkan agar dunia pesantren mampu menciptakan bibit baru bahkan mencetak pemain ? profesional di dunia persepakbolaan nasional.

Sang Pencerah Muslim

"LSN merupakan salah satu cara pemerintah untuk memastikan bahwa segenap komponen anak bangsa melihat dan menjadikan olahraga sebagai bagian yang tidak bisa dipisahkan dari proses pembentukan karakter. Dalam bahasa pesantren adalah membentuk generasi berakhlaqul karimah, kuat secara spiritual, hebat dari sisi intelektual, kreatif dari sisi keterampilan," terang pria kelahiran Paluta ini.

Dia meminta kepada panitia, agar LSN 2017 lebih barik dari LSN tahun lalu. "Saya minta kepada Koordinator Region dan Panpel maupun Sub Region di kabupaten/kota untuk menjadikan pelaksanaan even ini sebagai amanah untuk kita pegang," tuturnya.

Koordinator LSN Region III Sumatera Kali Ahmad Harahap menambahkan, LSN merupakan wadah untuk pengembangan potensi santri di bidang sepakbola. "LSN 2017 bertujuan mencari bibit sepakbola usia muda di kalangan pondok pesantren," katanya.

Sang Pencerah Muslim

LSN, tambahnya, menjadi instrumen efektif dalam menggelorakan dan pemasaran olahraga di pondok pesantren melalui "Ayo Olahraga" serta menjadi media konsolidasi pondok pesantren melalui gerakan "Ayo Mondok".

Dalam kesempatan itu, Ketua Panitia Alihot Sinaga mengatakan, pihaknya telah melakukan sosialisasi ke berbagai Ponpes agar mengirimkan timnya ke LSN 2017.

"Hingga kemarin sudah 32 tim ponpes di Sumut yang sudah mendaftar. Jumlah itu bisa bertambah, karena pendaftaran masih dibuka hingga 15 Agustus 2017. Sedangkan verifikasi data tim dan pemain, technical meeting digelar 17 Agustus 2017," tuturnya. (Hamdani Nasution/Zunus)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Berita, Nusantara Sang Pencerah Muslim

Kamis, 21 Desember 2017

PBNU Minta Pemerintah Lakukan Pemerataan Ekonomi

Cirebon,Sang Pencerah Muslim

Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj meminta kepada pemerintah untuk tidak hanya menekankan pertumbuhan ekonomi, tapi pemerataan. Menurut dia, jangan sampai kekayaan Indonesia hanya dikelola oleh konglomerat saja.

“Dulu ada KUR (Kredit Usaha Rakyat, red.), saya pulang ke desa ini, bertanya ke tangga, ‘pernah nggak dapat?’ ‘Nggak?’ Eh, yang dapat Haji Abu Bakar yang sudah punya agunan, KUR gagal, tidak tepat sasaran,” katanya pada pembukaan Rapat Pleno PBNU 2016 di Pengasuh Pondok Pesantren KHAS Kempek, Cirebon, Ahad (24/7). ?

PBNU Minta Pemerintah Lakukan Pemerataan Ekonomi (Sumber Gambar : Nu Online)
PBNU Minta Pemerintah Lakukan Pemerataan Ekonomi (Sumber Gambar : Nu Online)

PBNU Minta Pemerintah Lakukan Pemerataan Ekonomi

Kiai Said meminta agar pemerintah memperhatikan dan mendukung ekonomi kerakyatan sebab hal itu sangat fundamental dari ekonomi bangsa ini, bukan ekonomi ala konglomerat.

Sang Pencerah Muslim

Ia mencontohkan, ekonomi kerakyatan itu tidak didukung saja terus bergerak dan berjalan. Contohnya di malam Jumat di makam Sunan Gunung Jati, bisa milyaran rupiah uang berputar.

Oleh karena itu, sambungnya, NU selalu berusaha membangun kekuatan rakyat dari sisi agama, budaya, dan ekonomi.

Sang Pencerah Muslim

Sementara Ketua Panitia Pleno PBNU H Eman Suryaman lebih rinci menegaskan soal pemerataan tersebut. Menurut dia, saat ini 50 persen kekayaan Indonesia dikelola oleh 1 persen penduduk Indonesia.

Dari 1 persen tersebut, kata dia, bila diperas lagi, yang menguasai 30 orang konglomerat. Hal Inilah yang menyebabkan terjadinya ketimpangan ekonomi.

“Maka kita harus mencari jalan keluar, memberikan masukan kepada pemerintah, bagaimana konsep dan solusinya,” katanya di Aula Utama Rapat Pleno yang bertema “Meneguhkan Islam Nusantara untuk Kemandirian Ekonomi Warga” yang berlangsung 23-25 Juli ini.

Karena itulah, lanjut dia, Pleno PBNU kali mengangkat tema kemandirian. Artinya ke depan harus ada pemerataan ekonomi dengan berupaya menciptakan pengusaha-pengusaha baru dari kalangan bawah menjadi menengah.

Salah satu tawaran strategi dalam mengupayakan hal itu adalah memberikan kemudahan akses kepada warga, khususnya permodalan dan perizinan supaya ada kalangan pengusaha baru. (Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Nusantara Sang Pencerah Muslim

Muslimat NU-PT Lion Group Sepakati Pemberdayaan Ekonomi

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama dan PT. Lion Group menandatangano nota kesepahaman (MoU) meliputi pemberdayaan ekonomi, pendanaan, dan pemasaran produk-produk UKM yang dibina PP Muslimat NU.

Kesepahaman tersebut ditandatangani Ketua Umum PP Muslimat NU Hj Khofifah Indar Parawansa dengan Presiden Direktur Lion Group Rusdi Kirana di Gedung Serba Guna 1 Asrama Haji Jakarta pada Ahad (1/6).

Muslimat NU-PT Lion Group Sepakati Pemberdayaan Ekonomi (Sumber Gambar : Nu Online)
Muslimat NU-PT Lion Group Sepakati Pemberdayaan Ekonomi (Sumber Gambar : Nu Online)

Muslimat NU-PT Lion Group Sepakati Pemberdayaan Ekonomi

Dalam rilis MoU menjelaskan, kedua pihak juga sepakat untuk mengedukasi dalam rangka mengembangkan wirausaha unggul dan membangun ekonomi nasional berbasis kerakyatan.

Sang Pencerah Muslim

“Saya meyakini bahwa apa yang kita tanda tangani ini bukan hanya seremonial atau sekadar kosmetik dalam Rakernas Muslimat NU ini,” ujar Rusdi Kirana dalam sambutannya di Gedung Serba Guna 1 Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Ahad (1/6) malam.

Sang Pencerah Muslim

Karena, lanjut Rusdi, Lion Group akan bersama dengan Muslimat NU meyakini bahwa program kerja sama ini akan berjalan. Rusdi menjelaskan bahwa keyakinan ini dasarnya mudah, yaitu ketika di Muslimat NU Expo, karya kerajinan ibu-ibu Muslimat sangat baik.

“Ini tinggal dikembangkan, meskipun produk-produk yang sudah ada sudah bisa dipasarkan, di pesawat itu, sekadar air mineral dan roti saja laku keras, apalagi produk-poduk Muslimat seperti dodol Garut dan lain-lain, pasti diminati,” papar pria berkumis ini.

Sementara Khofifah menjelaskan, dari kesepakatan ini, Muslimat NU akan menyiapkan tim QC (Quality Control). Tim ini, lanjut Khofifah, akan bekerja menyiapkan produk dari mulai proses hingga pengepakan.

“Dari proses tersebut, Muslimat akan menyiapkan kualitas dan jumlah produk, serta kontrol kualitas, jangan cuma sekali siap tapi dipesan berikutnya kita kedodoran,” jelas Khofifah dalam sambutannya yang juga mengharap semua perangkat kerjanya dapat berbasis kewirausahaan sehingga menghasilkan produk-produk yang dapat dipasarkan.  

Khofifah menuturkan, kerja sama lahir dari kreativitas kader Muslimat di daerah-daerah yang mampu menghasilkan produk makanan berkualitas untuk dipasarkan di dalam penerbangan.

“Tentu, produk-produk yang ada disesuaikan dengan kriteria penerbangan. Jadi ini sebetulnya produk yang sudah lama digeluti dengan peluang baru yang akan kita jalani,” jelas Menteri Pemberdayaan Perempuan era Presiden Abdurrahman Wahid ini. (Fathoni/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Nusantara, AlaNu Sang Pencerah Muslim

Sabtu, 16 Desember 2017

Pemerintah Akui Peran Penting Media dalam Keterbukaan Informasi Publik

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Pemerintah melalui Komisi Informasi Pusat (KIP) selama ini terbantu dengan kerja-kerja jurnalisme profesional yang menjujung tinggi kode etik dalam mendorong keterbukaan informasi publik.

Menurut salah satu Komisioner KIP Heni Eswidianingsih, keterbukaan infomrasi publik yang juga menjadi konsentrasi kerja KIP mendorong media untuk mengikis berita-berita palsu (hoax) di tengah derasnya arus informasi, ? terutama melalui media sosial.

Pemerintah Akui Peran Penting Media dalam Keterbukaan Informasi Publik (Sumber Gambar : Nu Online)
Pemerintah Akui Peran Penting Media dalam Keterbukaan Informasi Publik (Sumber Gambar : Nu Online)

Pemerintah Akui Peran Penting Media dalam Keterbukaan Informasi Publik

“Saya berharap peran media melawan hoax dengan cepat melalui keterbukaan informasi,” ujar Heni dalam Diskusi Publik dan Media Gathering, Senin (22/5) di Wisma Antara Jakarta.

Dalam kegiatan yang dihadiri oleh para awak media dan perangkat pemerintah di seluruh lembaga dan kementerian ini, Heni juga mendorong kepatuhan badan publik dalam menyediakan keterbukaan informasi.

“Sehingga hal ini menjadi habit atau laku untuk seluruh lembaga negara,” jelasnya.

Sang Pencerah Muslim

Dia menekankan bahwa keterbukaan informasi publik jangan hanya ketika diminta, tetapi menjadi sebuah perilaku secara cepat untuk menyediakan informasi kepada masyarakat agar transparansi lembaga publik dan lembaga negara berjalan maksimal.

Dalam diskusi publik untuk mengurai keterbukaan informasi publik dalam melawan hoax ini, KIP menghadirkan sejumlah narasumber di antaranya Abdul Hamid Dipopramono (KIP), Budi Setyarso (Pemred Koran Tempo), Arfi Bambani Amri (Sekjen Aliansi Jurnalis Independen), dan Ratna Komala (Dewan Pers). (Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim Nusantara, Ahlussunnah Sang Pencerah Muslim

Jumat, 15 Desember 2017

Pesantren Darul Falah Wakili Sumut Maju ke LSN 2016

Medan, Sang Pencerah Muslim - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) H Marwan Dasopang melepas duta Provinsi Sumatera Utara (Sumut) kesebelasan Pesantren Darul Arafah Raya FC. Mereka siap berlaga pada Seri Nasional Liga Santri Nasional (LSN) 2016 yang akan berlangsung di Yogyakarta pada 22-30 Oktober 2016.

Ia bersama Penanggung Jawab LSN Regional Sumatera III Ance Selian dan Koordinator Kali Ahmad Harahap melepas kesebelasan Darul Arafah Raya FC dari Bandara Kuala Namu Deli Serdang menuju Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (21/10) pagi.

Pesantren Darul Falah Wakili Sumut Maju ke LSN 2016 (Sumber Gambar : Nu Online)
Pesantren Darul Falah Wakili Sumut Maju ke LSN 2016 (Sumber Gambar : Nu Online)

Pesantren Darul Falah Wakili Sumut Maju ke LSN 2016

Ia berpesan kepada rombongan Ponpes Darul Arafah untuk mengharumkan nama Sumut di even LSN yang diikuti 32 tim dari berbagai provinsi di Indonesia itu. Ia yakin, sebagai juara Regional Sumatera III, Darul Arafah Raya bisa berprestasi di ajang yang digagas Menpora Imam Nahwari itu.

"Bertandinglah penuh semangat juang dan sportif untuk memenangkan setiap pertandingan. Tunjukkan santri Sumut bisa berbicara di level nasional LSN," ujar Anggota Komisi IX DPR asal daerah pemilihan (dapil) Sumut 2 ini.

Sang Pencerah Muslim

Sementara Ance Selian mengatakan, Pesantren Darul Arafah, Lau Bakeri Deli Serdang, menjadi utusan Sumut ke Seri Nasional LSN di Yogyakarta, setelah menjadi juara pada LSN Regional Sumatera III yang digelar akhir Agustus lalu. Darul Arafah sebagai juara zona I (Medan-Deli Serdang) berhasil mengalahkan Pesantren Musthafawiyah Purbabaru, juara zona II (Mandailing Natal).

Sang Pencerah Muslim

Di Seri Nasional LSN 2016, kata Ance, Darul Arafah sebagai duta Sumut akan bergabung di Grup B bersama Pesantren Nurul Khaerat Lil Muhibbien Balikpapan (Wakil Kalimantan I), Pesantren Al-Muhajirin Mojokerto (Jawa Timur III), dan Pesantren Kauman Lasem (Jawa Tengah II).

"Ada 32 tim berlaga pada Seri Nasional yang dibagi menjadi delapan grup. Masing-masing grup terdapat empat tim. Pemenang atau juara grup dan runner up akan masuk ke babak 16 besar," kata Ance seraya menambahkan Darul Arafah akan lolos dari babak penyisihan grup.

Sebelumnya, Gubsu HT Erry Nuradi telah melepas secara resmi rombongan Pesantren Darul Arafah ke Seri Nasional LSN 2016, pada acara peringatan Hari Santri Nasional yang digelar di Pesantren Darul Arafah, Lau Bakeri, Kecamatan Kutalimbaru, Deli Serdang, Rabu lalu. (Red Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Nusantara, Humor Islam, Pahlawan Sang Pencerah Muslim

Selasa, 28 November 2017

Tiap Tahun, Habib Luthfi Bantu Amankan Arus Mudik Lebaran

Pekalongan, Sang Pencerah Muslim. Setiap tahun, Rais Aam Idarah Aliyah Jamiyah Ahlith Thariqah Al-Mutabarah An-Nahdliyah (JATMAN), Habib Luthfi bin Yahya selalu memantau sekaligus ikut serta mengamankan arus lalu lintas mudik lebaran.

Demikian disampaikan salah seorang putera Habib Luthfi, Habib Bahaudin usai mengikuti ayahnya memantau arus mudik di Pos Penjagaan Lalu Lintas THR Pekalongan, Jawa Tengah, Senin (4/7) malam.

Tiap Tahun, Habib Luthfi Bantu Amankan Arus Mudik Lebaran (Sumber Gambar : Nu Online)
Tiap Tahun, Habib Luthfi Bantu Amankan Arus Mudik Lebaran (Sumber Gambar : Nu Online)

Tiap Tahun, Habib Luthfi Bantu Amankan Arus Mudik Lebaran

"Setiap tahun Abah (Habib Luthfi) selalu ikut mengawasi dan mengatur lalu lintas, beliau melakukan demikian setiap H-3 lebaran sampai malam lebaran H-1," kata Habib Bahaudin.

Ditambahkannya, pemudik yang melewati jalur pekalongan tidak banyak yang tahu bahwa Habib Luthfi turun ke lapangan untuk mengamankan lalu lintas karena saat di lapangan Habib Luthfi selalu memakai kostum petugas keamanan.

Sang Pencerah Muslim

"Saat ikut mengurai kemacetan, tidak semua orang tahu bahwa beliau itu adalah Habib Luthfi, karena beliau nyamar jadi petugas," imbuhnya.

Diceritakannya, saat melihat Habib Luthfi ikut mengamankan lalu lintas arus mudik lebaran, Habib Bahaudin merasa terenyuh hatinya karena melihat ayahnya yang usianya sudah lanjut namun memiliki kepedulian sosial yang luar biasa.

"Saya kira sangat jarang sekali yang seperti Abah, seorang ulama dan hukama rela turun ke jalan ikut mengamankan arus mudik Lebaran, semoga ulama, hukama atau kiai bisa mencontoh beliau," harapnya. (Aiz Luthfi-Azmat Maula/Fathoni)

Sang Pencerah Muslim

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Nusantara, Fragmen Sang Pencerah Muslim

Kamis, 09 November 2017

Dua Penceramah Perkuat Dalil Aswaja NU Pacitan

Pacitan, Sang Pencerah Muslim. Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Pacitan mengundang dua penceramah untuk memperkuat dalil-dalil ajaran Ahlussunah wal Jamaah yaitu KH. Marzuki Mustamar dari Malang dan Habib Novel Al Aydrus dari Surakarta.

Kegiatan atas kerjasama PCNU dan Jama’ah Pengajian Al Latifah tersebut diselenggarakan di Alun-alun Kota Pacitan pada Ahad malam (27/05).

Dua Penceramah Perkuat Dalil Aswaja NU Pacitan (Sumber Gambar : Nu Online)
Dua Penceramah Perkuat Dalil Aswaja NU Pacitan (Sumber Gambar : Nu Online)

Dua Penceramah Perkuat Dalil Aswaja NU Pacitan

Habib Novel dalam ceramahnya mengajak kepada Nahdliyin untuk meneladani Rasulullah dan para sahabatnya, terlebih kepada cucu-cucu Rasulullah yang saat ini mewarisi keilmuan dan amaliyah dari nabi akhir zaman tersebut.

Sang Pencerah Muslim

Ia juga mengajak warga Nahdliyin memperkuat aqidah Ahlussunnah wal  Jamaah (Aswaja) dengan meningkatkan amalan-amalan yang diajarkan para ulama dan mengajarkannya kembali kepada keluarga.

Sang Pencerah Muslim

Habib menegaskan mauludan, ziarah kubur, tahlilan, yasinan serta amalan NU lainnya  merupakan amalan yang benar. “Nahdliyyin tidak perlu takut dengan tudingan-tudingan kelompok yang tidak suka amalan tersebut,” katanya.

Sementara itu, KH.Marzuki Mustamar juga mengajak kepada Nahdliyin Pacitan untuk tidak ragu dan takut mengamalkan amalan yang telah diwariskan para ulama saleh, khususnya pendiri NU, karena, seluruh amal ibadah yang dicontohkan para ulama terdahulu dilandaskan pada syar’i. “Sekarang bukalah kitabmu, buanglah radiomu dan mari kita ikuti ajaran para ulama.’”

Kiai Marzuki juga tidak bosan-bosan mengajak untuk terus melakukan amaliyah seperti tahlilan dan ziarah kubur, ia mengajak untuk berziarah ke makam para pendiri NU, KH. Hasyim As’ari dan pendiri Muhammadiyah KH. Ahmad Dahlan.

Sebelumnya, Ketua PCNU Pacitan, Mahmud mengatakan, bahwa amaliyah dan tradisi  warga NU yang dilakukan hingga saat ini kesemuanya terdapat dalilnya. Namun masih banyak warga NU yang belum mengetahui dasar hukumnya sehingga banyak terjadi benturan di antara warga NU dan kelompok-kelompok lainya.

Tampak hadir di antara ribuan Nahdliyin, para ulama dan habaib, diantaranya KH. Lukman Harist, KH. Imam Faqih, KH.Umar Tumbu, KH. Mu’ti , Habib Husaen Ba’bud, tokoh Muhammadiyah, dan para santri. (Zaenal faizin/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Nusantara, Nasional Sang Pencerah Muslim

Sabtu, 21 Oktober 2017

Warga Solo Rebutan Gunungan Grebeg Syawal

Solo, Sang Pencerah Muslim. Seperti halnya di Yogyakarta yang menggelar Grebeg Syawal, Keraton Solo mengadakan upacara serupa yang dihelat di halaman depan Masjid Agung Solo, Jumat (9/8). Acara dimulai dengan kirab prajurit Keraton Solo dari  halaman Keraton Solo menuju Masjid Agung Solo.

Barisan prajurit Keraton Solo yang berpakaian warna hitam itu berjalan diiringi tabuhan drum band (Corobalen) khas Keraton Solo. Di belakang arakan prajurit, diarak dua gunungan besar yang diusung beberapa abdi dalem.

Warga Solo Rebutan Gunungan Grebeg Syawal (Sumber Gambar : Nu Online)
Warga Solo Rebutan Gunungan Grebeg Syawal (Sumber Gambar : Nu Online)

Warga Solo Rebutan Gunungan Grebeg Syawal

Dua gunungan itu masing-masing bernama jaler dan estri (laki-laki dan perempuan). Gunungan berbentuk lancip menyerupai tumpeng yang berisi berbagai sayuran seperti kacang, wortel dan terung itu bernama jaler. Sedangkan gunungan estri berbentuk agak bulat menyerupai kubah yang berisi rengginang.

Sang Pencerah Muslim

Sesampainya di Masjid Agung, dua gunungan itu diletakkan di halaman masjid. Gunungan itu didoakan oleh Tafsir Anom atau takmir Masjid Agung. Usai didoakan ratusan warga menyerbu gunungan

Sang Pencerah Muslim

Dengan berharap berkah, mereka berebut mengambil rengginang yang habis dalam waktu sekejab. Bahkan sebagian warga masih mencari sisa-sisa rengginang meski kerangka gunungan telah diambil.

“Ini merupakan ritual tahunan sebagai wujud kedekatan Keraton Solo dengan masyarakat dan Masjid Agung. Isi gunungan itu semuanya hasil bumi,” jelas Kerabat Keraton, KRMH Satriyo Hadinagoro.

Sementara itu, gunungan jaler diarak kembali oleh abdi dalem menuju halaman Keraton Solo. Ratusan warga yang menunggu gunungan tersebut langsung berebut mengambil sayur-sayuran hasil bumi itu. “Saya mengambil kacang panjang dengan harapan bisa sehat dan selamat,” ucap Slamet, salah satu warga. 

Redaktur    : A. Khoirul Anam

Kontributor: Ajie Najmuddin

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Sunnah, Nusantara, Pendidikan Sang Pencerah Muslim

Jumat, 18 Agustus 2017

Inilah Pesan Banser Sepuh Target Mati PKI

Way Kanan, Sang Pencerah Muslim. Mantan anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) KH Nashikin Asnawi (75) memotivasi ratusan peserta Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar) dan Pendidikan Kader Dasar (PKD) yang digelar Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Way Kanan, Lampung, Selasa (25/3).

Banser sepuh yang dulu pernah menjadi target pembunuhan Partai Komunis Indonesia ini berpesan kepada mereka untuk tidak gentar membela Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) melalui Nahdlatul Ulama.

Inilah Pesan Banser Sepuh Target Mati PKI (Sumber Gambar : Nu Online)
Inilah Pesan Banser Sepuh Target Mati PKI (Sumber Gambar : Nu Online)

Inilah Pesan Banser Sepuh Target Mati PKI

"Saya target mati PKI pada usia (25). Namun sebagai Banser,  warga Nahdliyin, saya tidak gentar, berjuang untuk NKRI," ujar pendiri Pondok Pesantren Roudlotul Mutaqin itu di kampung dan Kecamatan Bumiagung Way Kanan, Selasa (25/3).

Sang Pencerah Muslim

KH Nashikin menegaskan, NU selalu berada di depan dalam membela NKRI. "(Bahwa) Paduka Yang Mulia Presiden Sukarno meminta bantuan ulama NU untuk melawan Belanda adalah kenyataan," ujar pria kelahiran Kampung Gaji, Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, 1939 itu.

Sang Pencerah Muslim

KH Nashikin yang di lingkungan pondok biasa dipanggil "Abah Sepuh" itu mengaku bangga atas adanya kaderisasi. "Saya yang sudah tua bangga mempunyai penerus yang ikhlas ditempa dengan keras dan pengetahuan karena perjuangan memang membutuhkan itu. Saya doakan para peserta kegiatan senantiasa berjuang untuk NU, untuk bangsa," tuturnya. (Gatot Arifianto/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Kajian, Nusantara, Hadits Sang Pencerah Muslim

Rabu, 05 Juli 2017

Ketua Lakpesdam PBNU Luncurkan Buku “Fatwa Hubungan Antaragama”

Jakarta, Sang Pencerah Muslim

Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) PBNU H Rumadi meluncurkan buku karya terbarunya, Kamis (24/3) di lantai 8 Gedung PBNU Jakarta. Buku yang diberi judul ‘Fatwa Hubungan Antaragama di Indonesia’ yang dilakukan oleh 3 ormas besar, NU Muhammadiyah, dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini sekaligus dibedah dalam kegiatan tersebut.

Ketua Lakpesdam PBNU Luncurkan Buku “Fatwa Hubungan Antaragama” (Sumber Gambar : Nu Online)
Ketua Lakpesdam PBNU Luncurkan Buku “Fatwa Hubungan Antaragama” (Sumber Gambar : Nu Online)

Ketua Lakpesdam PBNU Luncurkan Buku “Fatwa Hubungan Antaragama”

Diantara para narasumber yang membedah karya Dosen Fakultas Syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tersebut yaitu mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mohammad Mahfudh MD, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kemenag RI H Machasin, Pengurus Pusat Muhammadiyah Imam Daruquthni, dan anggota komisi Fatwa MUI Pusat yang juga Wakil Ketua LBM PBNU KH Abdul Moqsith Ghozali.

Dalam bukunya ini, Rumadi berupaya mengupas 13 fatwa NU dari tahun 1929-1999, 12 fatwa Muhammadiyah dari tahun 1989-2011, dan 16 fatwa ditambah rekomendasi MUI dari tahun 1980-2012.

Menurut keterangan rilis tentang buku yang diterbitkan oleh PT Gramedia Pustaka Utama tersebut, setelah ditabulasi tercatat ada 27 topik antaragama. Beberapa tema dibahas silang oleh tiga atau dua dari tiga organisasi tersebut. Satu-satunya fatwa yang dibahas tiga organisasi ini adalah perkawinan beda agama.

Selain para narasumber dan penulis buku, hadir pada acara bedah buku setebal 310 halaman ini Wakil Ketua PBNU H M Maksoem Mahfoedz, Sekretaris Lakpesdam PBNU H Marzuki Wahid yang didaulat sebagai moderator, Ulil Abshar Abdalla, dan ratusan peserta dari berbagai latar belakang yang hadir memadati ruangan tempat acara. (Fathoni)

Sang Pencerah Muslim

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Nusantara Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Sang Pencerah Muslim sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Sang Pencerah Muslim. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Sang Pencerah Muslim dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock