Jakarta, Sang Pencerah Muslim - Lembaga Kajian Strategis Bangsa (LKSB) menggelar diskusi yang menautkan semangat kebangsaan dan Ramadhan di Gedung PBNU, Jakarta, Jumat (17/6) sore. Bersama sejumlah narasumber lembaga ini mencoba melihat perubahan-perubahan masyarakat di dalam dan di luar Ramadhan.
Direktur LKSB Abdul Ghafur yang membuka diskusi ini mengajak peserta diskusi untuk mensyukuri persatuan dan kesatuan negara Indonesia. Karena dalam sejarah pendirian republik ini, menurutnya, tidak bisa dipisahkan dari bulan Ramadhan seperti hari-hari menjelang proklamasi.
Lembaga Kajian Strategis Bangsa Bahas Kesalehan Nasional dan Ramadhan (Sumber Gambar : Nu Online) |
Lembaga Kajian Strategis Bangsa Bahas Kesalehan Nasional dan Ramadhan
“Karenanya Ramadhan bukan alasan bermalas-malasan. Tetapi Ramadhan membangun semangat kita,” kata Ghafur membuka diskusi.Ia mengamati perubahan signifikan masyarakat Indonesia. Di bulan Ramadhan, masyarakat bisa menjadi saleh, cerdas spiritual, bahkan kepedulian sesama yang luar biasa. “Tetapi kenapa ketika di luar Ramadhan, kita meninggalkan nilai positif yang melekat pada diri kita saat Ramadhan?”
Sang Pencerah Muslim
Ia berharap kekuatan spiritual di bulan Ramadhan ini tetap hadir sepanjang tuhan di luar Ramadhan.Sementara Jenderal A Yani Basuki yang kini aktif di Lembaga Sensor Film menyoroti hadits keutamaan berpuasa. Menurutnya, puasa yang bermutu dapat mengantarkan mereka yang mengamalkannya sebagai manusia berkualitas.
Sang Pencerah Muslim
Tampak hadir narasumber lainnya Wakil Ketua LKKNU Luluk Nurhamidah, Kiai Kusein Alcepu, dan rektor salah satu kampus Islam di Jakarta. (Alhafiz K)Dari Nu Online: nu.or.id
Sang Pencerah Muslim Nusantara Sang Pencerah Muslim