Tampilkan postingan dengan label Anti Hoax. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Anti Hoax. Tampilkan semua postingan

Selasa, 20 Februari 2018

Hidup itu Jangan Bulat, Nanti Digoreng Dadakan

Derai tawa ala santri menyelimuti acara 1st Santri Writer Summit yang diselenggarakan Kementrian Agama (Kemenag) RI bersama Komunitas Santri Nulis dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional di Auditorium Pusat Studi Jepang Universitas Indonesia, Sabtu (28/10).

Dalam salah satu motivasi yang disampaikan salah seorang narasumber, Ibrahim Malik mengatakan, hidup itu jangan datar. Artinya, harus selalu berinovasi, melakukan perubahan. Ini yang harus dilakukan para santri.

Hidup itu Jangan Bulat, Nanti Digoreng Dadakan (Sumber Gambar : Nu Online)
Hidup itu Jangan Bulat, Nanti Digoreng Dadakan (Sumber Gambar : Nu Online)

Hidup itu Jangan Bulat, Nanti Digoreng Dadakan

Namun, dalam sesi tanya jawab, pesan tersebut disahut oleh narasumber di sampingnya, Abdul Wahab, yang masing-masing sama-sama alumni pesantren. Abdul Wahab yang akrab disapa Kang Abdu menimpali dengan khas jenakanya.

"Tadi dikatakan oleh Kang Ibrahim, hidup ini jangan datar, tapi kalau pesan saya, hidup ini jangan bulat!"

Sejenak hadirin diam, lalu pria kelahiran Tegal ini melanjutkan perkataannya, "iya, kalau hidup kita bulat, nanti kita akan digoreng dadakan". Derai tawa hadirin pecah serentak.

Ada hal lucu lain. Alumni pesantren yang pernah mengabdi di Papua dengan berita menebar kasih sayang bersama anjing ini memberikan sekitar 10 bungkus kenang-kenangan kepada para peserta seminar usai acara dengan beragam kuis.

Sang Pencerah Muslim

Di bagian akhir kuis, Kang Abdu tampak kehabisan pertanyaan. Namun ia tak kehabisan akal, mengingat acara ini dihelat di UI Depok, ia bertanya kepada hadirin.

“Ya sudah, siapa Wali Kota Depok?”

Tidak seperti pertanyaan ringan sebelumnya yang menjadi rebutan, hadirin yang didominasi orang luar kota hampir semua diam. Tampak hanya ada satu wanita yang duduk di depan bagian kanan mengacungkan jarinya. 

Sang Pencerah Muslim

“Ya kamu,” kata founder media Santri Online ini. 

“Idris Abdus Shamad,” jawab wanita yang ditunjuk.

Tampak Kang Abdu bingung. Dia lalu tanya orang-orang di sampingnya serta beberapa hadirin ternyata tidak banyak yang tahu. Dia sendiri tidak tahu siapa wali kota Depok itu. Sebab, ia juga tidak berdomisili di Depok.

Untungnya, satu fotografer dari unsur panitia yang berani dengan tegas membenarkan jawaban wanita tersebut. “Iya, benar, benar.” Hadirin pun kembali terpingkal-pingkal. (Ahmad Mundzir)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Anti Hoax, Fragmen Sang Pencerah Muslim

Senin, 12 Februari 2018

Solo Jadi Tuan Rumah LSN 2017 Regional II Jateng

Solo, Sang Pencerah Muslim - Kota Solo kembali ditetapkan menjadi salah satu tuan rumah Liga Santri Nasional (LSN) 2017,? Regional II Jawa Tengah. Ini berarti untuk ketiga kalinya secara berturut, Kota Bengawan menjadi tuan rumah LSN. Selain Solo, Magelang juga rencananya menjadi tuan rumah pelaksanaan liga santri.

Hal ini disampaikan Koordinator LSN 2017 Regional Jateng II Anis Mudzakir saat ditemui Sang Pencerah Muslim, Senin (10/7).

Solo Jadi Tuan Rumah LSN 2017 Regional II Jateng (Sumber Gambar : Nu Online)
Solo Jadi Tuan Rumah LSN 2017 Regional II Jateng (Sumber Gambar : Nu Online)

Solo Jadi Tuan Rumah LSN 2017 Regional II Jateng

Menurut Anis, proses pelaksanaan LSN di Jateng II sudah dimulai dengan proses pendaftaran pesantren yang akan menjadi calon peserta.

Sang Pencerah Muslim

“Ini sudah kita mulai, rencana dalam pekan ini kita sowan ke beberapa pesantren di wilayah Soloraya,” terang Anis.

Sang Pencerah Muslim

Pada pelaksanaan LSN kali ini, akan ada penambahan peserta, yang sebelumnya 16 tim, kini menjadi 32 tim. “Rincianya untuk Wilayah Soloraya ada 16 tim, dan Wilayah Kedu juga 16 tim.

Sedangkan untuk stadion yang menjadi tempat pelaksanaan pertandingan di Wilayah Soloraya, ia menargetkan Stadion Sriwedari di Kota Solo. Stadion yang bersejarah ini pernah menjadi tempat pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) perdana pada tahun 1948.

Ia berharap, pihaknya dapat mempertahankan prestasi pada tahun sebelumnya, yakni menjadikan salah satu tim dari wilayahnya melaju ke babak Final LSN.

Seperti yang telah diketahui pada LSN 2016, tim dari Sragen, Pesantren Walisongo, berhasil melaju ke babak final sebelum akhirnya ditundukkan Tim Nur Iman pada pertandingan yang diakhiri dengan drama adu penalti. (Ajie Najmuddin/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Anti Hoax Sang Pencerah Muslim

Kamis, 08 Februari 2018

LFNU Jatim Gelar Pelatihan Komputer Ilmu Hisab

Surabaya, Sang Pencerah Muslim. Guna meningkatkan kemampuan pemograman anggota, Pimpinan Lajnah Falakiyah, PWNU Jawa Timur akan menyelenggarakan Diklat pemograman komputer ilmu hisab.?

LFNU Jatim Gelar Pelatihan Komputer Ilmu Hisab (Sumber Gambar : Nu Online)
LFNU Jatim Gelar Pelatihan Komputer Ilmu Hisab (Sumber Gambar : Nu Online)

LFNU Jatim Gelar Pelatihan Komputer Ilmu Hisab

Acara akan berlangsung dua hari mulai tanggal 18-19 Januari 2013. Sekitar 100 peserta akan mengikuti acara ini. Mereka utusan dari tim falakiyah cabang se Jatim dan utusan dari PTAI se Jatim.

“Ini bagian dari peningkatan kualitas pemogramaan anggota, khususnya tim rukyat yang ada di cabang-cabang se Jatim,’’ ungkap Ketua PWNU Jatim, KH Mutawakil Alallah, tadi siang.

Sang Pencerah Muslim

Dengan pelatihan ini, lanjut Kiai pengasuh pesantren Genggong, Kraksaan Probolinggo ini, tim ru’yatul hilal bisa melaksanakan tugas dengan cepat, akurat. Sehingga hasilnya bisa cepat diketahui umat. Khususnya warga NU.

Sang Pencerah Muslim

“Diharapkan dengan pelatihan ini SDM tim ruk’yah NU, khususnya ? di cabang-cabang bisa meningkat. Karena sudah ada pola pemograman baru yang bisa meningkatkan kecepatan hasil ru’yah kepada waega NU,” tandasnya.?

Redaktur ? ? : Mukafi Niam

Kontributor: Imam Kusnin

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Anti Hoax Sang Pencerah Muslim

Senin, 05 Februari 2018

Banser Tetap Tenang dan Waspada Sikapi Ancaman ISIS

Surabaya, Sang Pencerah Muslim. Surat terbuka yang diduga dari Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) ramai dibicarakan di media sosial. Dalam surat itu tertulis GP Ansor thogut dan mengancam Polisi, TNI, Densus dan Banser.?

Banser Tetap Tenang dan Waspada Sikapi Ancaman ISIS (Sumber Gambar : Nu Online)
Banser Tetap Tenang dan Waspada Sikapi Ancaman ISIS (Sumber Gambar : Nu Online)

Banser Tetap Tenang dan Waspada Sikapi Ancaman ISIS

Menyikapi ancaman tersebut, Banser di Jawa Timur mengambil sikap waspada dan tetap berkoordinasi dengan aparat Kepolisian dan TNI. Sebab, ISIS atau simpatisannya juga diduga kuat ada di Jawa Timur. Terbukti beberapakali Densus 88 berhasil mengamankan simpatisan ISIS di wilayah Jatim.

Komandan Satuan Koordinasi Wilayah (Satkorwil) Banser Jatim, Muhammad Abid Umar menegaskan, akan mempertahankan dan menjaga tegaknya NKRI. Apapun itu risikonya. Pihaknya akan selalu berada di garda depan melawan terorisme ISIS radikalisme.?

"Meskipun begitu, Ansor dan Banser akan mengambil langkah sendiri. Saya menginstruksikan Banser di setiap tingkatan agar berkoordinasi dengan jajaran kepolisian," kata Gus Abid sapaan akrabnya, Selasa (4/7).

Sang Pencerah Muslim

Gus Abid menambahkan, meskipun Banser tetap tenang dan tidak reaktif menyikapi teror tersebut, namun pihaknya siap menggerakan kekuatan Banser bila dibutuhkan negara.?

"Sikap Ansor dan Banser sudah jelas konsisten menolak Khilafah Islamiyah/Daulah Islamiyah. Sebab bagi Ansor-Banser NKRI dan Pancasila sudah final," tegasnya.

Siapapun yang ingin mengganti ideologi Pancasila dan NKRI akan berhadapan dengan Ansor dan Banser. "Tapi kami tidak akan reaksioner apalagi melampaui kewenangan aparat penegak hukum. Namun, kapan pun dan berapa pun anggota Banser Jatim dibutuhkan, kami akan kerahkan," pungkas kader muda NU tersebut.

Seperti diketahui, berulangkali ISIS menyebut Ansor dan Banser sebagai musuh mereka. Hal itu disampaikan secara terbuka dalam video yang diunggah di YouTube pada 2014 lalu oleh anggota ISIS bernama Abu Jandal (belakangan diinformasikan telah tewas di Mosul, Irak).?

Terbaru, ISIS maupun kelompok yang diduga kuat simpatisan ISIS kembali menyampaikan ancaman kepada Ansor dan Banser dalam sepucuk surat yang ditaruh di kantor Polsek Metro Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. (Rof Maulana/Fathoni)

Sang Pencerah Muslim

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Ubudiyah, Nahdlatul, Anti Hoax Sang Pencerah Muslim

Sabtu, 27 Januari 2018

50 Pelajar Purworejo Ikuti Diklatama IPNU-IPPNU

Purworejo, Sang Pencerah Muslim. Sekitar  50 pelajar Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, mengikuti Pendidikan dan Latihan Pertama (Diklatama), Corp Brigade Pembangunan dan Korp Pelajar Putri yang digelar IPNU dan IPPNU. Kegiatan berlangsung di Komplek SD Islam Terpadu Desa Majir, Kecamatan Kutoarjo, pada Jumat-Ahad (10-12/5) lalu.

Para pelajar tersebut merupakan delegasi dari seluruh Pimpinan Anak Cabang (PAC) dan Pimpinan Komisariat (PK) IPNU-IPPNU se-Kabupaten Purworejo.

50 Pelajar Purworejo Ikuti Diklatama IPNU-IPPNU (Sumber Gambar : Nu Online)
50 Pelajar Purworejo Ikuti Diklatama IPNU-IPPNU (Sumber Gambar : Nu Online)

50 Pelajar Purworejo Ikuti Diklatama IPNU-IPPNU

Kegiatan tersebut dibuka Wakil Ketua PC NU Kabupaten Purworejo, K. Ali Subhan. Dalam sambutannya, ia mengapresiasi kegiatan tersebut, karena merupakan salah satu gerbang pengkaderan kader-kader NU, “Melalui kegiatan ini kader IPNU-IPPNU harus bertambah nasionalis, cinta lingkungan, dan memiliki kepekaan sosial tinggi,” katanya.

Sang Pencerah Muslim

Komandan Pendidikan Diklatama, Jumadhi menuturkan, kegiatan ini merupakan yang kedua kali. Panitia menyiapakan beberapa materi, yaitu PBB, SAR, Strategi Mapping, Bela Diri, Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara, Manajemen Perjalanan, Pelestarian Alam dan Kelestarian Lingkungan, Basic Ropes dan Medical First Responder Basic.

Sang Pencerah Muslim

Jumadhi menambahkan, untuk memaksimalkan penyampaian materi, diundang pemateri berpengalaman, seperti Kodim 0708, Polres Purworejo, Dinas Perhutani, PMI, SAR, Pagar Nusa, Banser, “Agar benar-benar terbentuk CBP dan KPP yang disiplin, tangguh dan bermental,” tuturnya.

Di akhir Diklatama bertema “Membentuk Kader yang Berkarakter Kebangsaan, Peduli Lingkungan dan Berjiwa Sosial”, diisi Out Bond yang rekreatif dan edukatif  untuk para peserta.

Sementara itu, Ketua PC IPNU Purworejo, Ahmad Naufa mengatakan, tindak lanjut dari Diklatama, akan dibentuk Dewan Komando Cabang (DKC) CBP dan KPP. Mereka akan melakukan kegiatan bersama IPNU dan IPPNU Purworejo atau dengan  pemerintah, “Misalnya dalam kegiatan relawan SAR Badan Penanggulangan Bencana Daerah Purworejo,” katanya.

Ahmad berpendapat, sebagai calon penerus generasi bangsa, kader-kader IPNU harus memiliki wawasan luas tentang kebangsaan dan jangan sampai tergerus berbagai penyimpangan yang bersifat patologis yang dapat merusak moral dan ideologi para pemuda.

Hadir pada pembukaan Diklatama dua badan semiotonom IPNU dan IPPNU tersebut, Ketua MWC NU Kecamatan Kutoarjo, PC IPNU-IPPNU Kabupaten Purworejo, dan Perangkat Desa Majir, Karang Taruna Desa Majir.

Redaktur        : Abdullah Alawi

Kontributor    : Isnainissholiah

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Anti Hoax, Pendidikan, Ubudiyah Sang Pencerah Muslim

Sabtu, 20 Januari 2018

Zakat Harus Dikembangkan dengan Berbasis Komunitas

Pati, Sang Pencerah Muslim. Barang siapa menguasai komunitas, maka dia menguasai pasar. Demikian paparan Djoko Adhi Saputro, Kepala Perwakilan Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Jawa Tengah dalam Seminar Strategi Jitu Fundraising Zakat di kampus IPMAFA Pati, Senin, (28/11) hasil kerjasama Prodi Zakat Wakaf IPMAFA, IZI Jateng, MES Pati, USB, dan Arta Mas Syariah.?

Dikatakannya, lembaga zakat harus membentuk atau masuk dalam komunitas dan fokus merawat komunitas tersebut sebagai mitra efektif dalam menggalakkan dana zakat. IZI Jateng misalnya, menargetkan komunitas majlis pengajian sebagai mitra IZI dalam menggalakkan zakat.?

Zakat Harus Dikembangkan dengan Berbasis Komunitas (Sumber Gambar : Nu Online)
Zakat Harus Dikembangkan dengan Berbasis Komunitas (Sumber Gambar : Nu Online)

Zakat Harus Dikembangkan dengan Berbasis Komunitas

Dijelaskannya, selama ini, IZI sudah menjalin kerjasama dengan komunitas hijab dan ternyata hal ini sangat efektif karena menyimpan potensi zakat yang besar. Hal serupa menjadi tantangan bagi lembaga amil zakat lainnya dalam menggalakkan penggalian dana.

Kaprodi Manajemen Zakat Wakaf IPMAFA yang juga Wakil Ketua PCNU Pati Dr Jamal Mamur Asmani dalam acara tersebut menjelaskan, potensi zakat di Indonesia sangat besar, yaitu 217 triliun sedangkan di Jawa Tengah mencapai sekitar 17 triliun. Untuk di Pati sekitar 20 milyar untuk zakat individu (bukan perusahaan). Namun, realitasnya masih jauh, yaitu 4,3 triliun secara nasional, sekitar 100 milyar se-Jawa Tengah, dan 1,5 miliar di Pati. Hal ini disebabkan banyak faktor. Pertama, kesadaran masyarakat yang masih rendah. Hal ini berbeda dengan haji yang sangat tinggi kesadaran masyarakat. Kedua, belum banyak lembaga zakat yang kredibel dan profesional dalam mengelola zakat sehingga masyarakat tidak punya kepercayaan untuk menyalurkan zakatnya lewat lembaga. Ketiga, sanksi pemerintah yang tidak tegas kepada orang yang tidak membayar zakat. Hal ini membutuhkan usaha serius dari seluruh elemen, khususnya ulama dan cendekiawan dalam mengoptimalkan sosialisasi sadar zakat.?

Sang Pencerah Muslim

Pemerintah juga harus tegas memberikan sanksi kepada orang-orang yang wajib berzakat tapi tidak melakukannya. Lembaga juga harus meningkatkan ketrampilan dan kompetensi profesionalitasnya dalam menggalakkan zakat supaya lahir kepercayaan masyarakat dalam menyalurkan zakatnya.

Ketua MES Pati, H Mumu Mubarak mengatakan, lembaga amil zakat harus bangun dari tidurnya dengan bergegas meningkatkan kompetensi penggalian dana zakat karena masyarakat menanti gebrakan lembaga zakat. Jangan sampai umat Islam malas berzakat karena lemahnya lembaga amil zakat dalam pengelolaan zakat.?

Sang Pencerah Muslim

Sedangkan ? sekretaris Baznas Pati KH Muslihan mengatakan, Baznas Pati akan mengoptimalkan penggalangan zakat sampai ke pelosok untuk optimalisasi penghimpunan zakat yang manfaatnya kembali kepada umat. Baznas Pati akan membentuk Unit Pengumpul Zakat (UPZ) di setiap kecamatan supaya tergali potensi zakat yang besar.?

Langkah ini diharapkan mampu menggalakkan fundraising zakat yang bertujuan menggapai kemaslahatan umat, khususnya kemandirian ekonomi di masa depan. (Jamal Manur/Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim News, Anti Hoax Sang Pencerah Muslim

Senin, 15 Januari 2018

GP Ansor Dukung Revisi UU Penataan Ruang

Jakarta, Sang Pencerah Muslim

Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor mendukung sepenuhnya langkah DPR untuk merevisi Undang-undang (UU) Penataan Ruang. Hal itu diharapkan mampu menjadi solusi atas berbagai persoalan dan kesemrawutan pembangunan di Indonesia. Pasalnya, hingga saat ini, keberadaan UU tersebut dinilai sangat tidak efektif.

“(GP, Red) Ansor mendukung sepenuhnya upaya revisi Undang-undang tersebut. Karena selama ini Undang-undang tersebut tidak efektif. Daerah-daerah kerap tidak konsisten dengan perencanaan pembangunan yang sudah ditetapkan,” kata Ketua Umum PP GP Ansor Saifullah Yusuf kepada wartawan di sela-sela dialog publik tentang Tata Ruang Nasional, di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Selasa (6/3)

GP Ansor Dukung Revisi UU Penataan Ruang (Sumber Gambar : Nu Online)
GP Ansor Dukung Revisi UU Penataan Ruang (Sumber Gambar : Nu Online)

GP Ansor Dukung Revisi UU Penataan Ruang

Dialog bertajuk “Tata Ruang Nasional: Antara Kepentingan Publik dan Ekonomi (Telaah Kritis Revisi UU Penataan Ruang)” yang digelar PP GP Ansor itu menghadirkan sejumlah narasumber. Antara lain, Dirjen Penataan Ruang Departemen Pekerjaan Umum Dr Ir Hermanto Dardak M.Sc, Wakil Ketua Pansus UU Tata Ruang DPR RI Abdullah Azwar Anas, Kepala Pusat Pengkajian dan Pengembangan Wilayah Institut Pertanian Bogor Ernan Rustiadi dan Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Chalid Muhamad.

Saifullah yang juga Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal meminta revisi tersebut juga mampu memberikan sanksi setegas-tegasnya bagi setiap pelanggar undang-undang itu. Selama ini, menurutnya, berbagai persoalan tentang tata ruang diakibatkan tidak adanya sanksi yang tegas. “Undang-undang (sebelum revisi, Red) itu kan nggak ada sanksinya,” tandasnya.

Dalam kesempatan itu, Saiful juga mengungkapkan, sudah saatnya perencanaan pembangunan di Indonesia mempertimbangkan aspek keterpaduan. Sehingga, pembangunan bisa dilakukan secara menyeluruh. Selama ini, katanya, perencanaan pembangunan di negeri ini seakan berjalan sendiri-sendiri. Padahal, antara satu daerah dengan daerah lainnya memiliki keterkaitan yang tidak bisa dipisahkan begitu saja.

Politisi yang baru saja pindah ke Partai Persatuan Pembangunan itu tak membantah jika usulannya secara substansi mirip dengan konsep kota megapolitan yang digagas Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso. “Megapolitan atau apapun kan cuma nama saja. Substansinya sama, yaitu aspek keterpaduan antara satu daerah dengan daerah lainnya,” ujarnya.

Sang Pencerah Muslim

Konsep keterpaduan pembangunan itu, tambah Saiful, diharapkan juga mampu melahirkan aspek keunggulan bagi masing-masing daerah sehingga terdapat hubungan yang saling mendukung. Hingga saat ini, katanya, pembangunan pada sebagian besar daerah di Indonesia seakan tidak memiliki arah dan tujuan serta ciri khas tersendiri.

“Kota Malang yang dulunya disebut sebagai kota pelajar, sekarang nggak jelas lagi. Kota pendidikan, bukan. Kota industri, bukan. Kota pariwisata, bukan. Kota perdagangan juga bukan. Sekarang menjadi tidak jelas,” ungkapnya.

Senada dengan Saiful, Chalid Muhamad menjelaskan sejumlah permasalahan mendasar dalam pembangunan di Indonesia. Pertama, perecanaan pembangunan di negeri ini terlalu berorientasi pada kepentingan ekonomi sesaat. Sehingga mengabaikan aspek keseimbangan ekosistem yang sangat penting untuk tetap dijaga.

“Mal dibangun di mana-mana. Sementara tidak ada sisa lagi lahan bagi penampungan air. Sehingga tidak bisa disalahkan kalau musim hujan terjadi banjir. Kalau kemarau kekeringan,” terang Chalid.

Sang Pencerah Muslim

Kedua, menurut Chalid, perencanaan pembangunan kerap kali mengabaikan aspek bahwa letak geografis Indonesia rawan terjadi bencana alam. “83 persen wilayah di Indonesia rawan bencana alam,” tandasnya.

Ketiga, tambahnya, penataan ruang dalam pembangunan di Tanah Air masih berorientasi pada pendekatan wilayah administratif. Penataan ruang seperti itu, menurutnya, telah mengabaikan aspek bahwa alam ini merupakan satu kesatuan ekosistem yang tidak bisa dipisahkan.

Keempat, lanjutnya, UU Tata Ruang belum menjadi rujukan bagi pemerintah untuk membangun daerahnya. Keberadaannya akan digunakan hanya untuk melegitimasi kebijakan-kebijakan yang menguntungkan kepentingan kaum pemodal. “Kalau mau ada penggusuran, biasanya UU Tata Ruang baru digunakan untuk melegitimasi kebijakan tersebut,” ungkapnya. (rif)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Anti Hoax Sang Pencerah Muslim

Sabtu, 13 Januari 2018

Setelah Kiai Wahab, PBNU Akan Perjuangkan Gus Dur

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Setelah berhasil memperjuangkan gelar pahlawan nasional untuk salah satu pendiri NU KH Wahab Hasbullah, PBNU akan memperjuangkan sejumlah tokoh NU lainnya agar mendapat gelar pahlawan nasional, terutama untuk KH Abdurrahman Wahid, KH Bisri Syansuri, dan KH Saifuddin Zuhri. Mereka merupakan tokoh NU yang memberikan kontribusi besar dalam perjuangan kebangsaan.

Demikian disampaikan oleh Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj dalam acara tasyarkuran atas diberikannya gelar pahlawan nasional untuk KH Wahab Hasbullah di gedung PBNU, yang diselenggarakan tepat pada hari Pahlawan, 10 November.

Setelah Kiai Wahab, PBNU Akan Perjuangkan Gus Dur (Sumber Gambar : Nu Online)
Setelah Kiai Wahab, PBNU Akan Perjuangkan Gus Dur (Sumber Gambar : Nu Online)

Setelah Kiai Wahab, PBNU Akan Perjuangkan Gus Dur

Rekomendasi PBNU terkait kepahlawanan KH Wahab Hasbullah tertulis dalam naskah rekomendasi dalam Munas NU Cirebon tahun 2012.

Tokoh NU yang sudah mendapat gelar pahlawan nasional diantarany adalah KH Hasyim Asyari, KH Wahid Hasyim serta KH Idham Chalid.

Sang Pencerah Muslim

Kiai Said menjelaskan, banyak sekali kontribusi yang diberikan oleh Kiai Wahab Hasbullah dalam perjuangan kebangsaan. Diantara yang paling menonjol adalah keterlibatan dalam pertempuran 10 November yang dilatarbelakangi oleh Resolusi Jihad yang dikeluarkan oleh KH Hasyim Asy’ari.

Ia menambahkan, Kiai Wahab juga memperjuangkan kepemimpinan wanita, yang kemudian ditindaklanjuti dengan keputusan NU atas bolehnya pemimpin wanita dalam munas NU di NTB.

Sang Pencerah Muslim

Hadir dalam acara tersebut sejumlah tokoh NU, dan para menteri berlatar belakang NU yang baru-baru ini terpilih seperti Marwan Jakfar (Menteri Desa), Hanif Dakhiri (Menteri Keteragakerjaan), Imam Nahrawi (menteri pemuda dan olahraga), Wahiduddin Adam (hakim MK) dan lainnya. Para keluarga besar KH Wahab Hasbullah, mulai dari anak, cucu dan cicit, baik dari Jombang maupun dari Jakarta juga datang, yang satu per satu diperkenalkan oleh Ny Mahfudhoh Ali Ubaid. (mukafi niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Anti Hoax, Sholawat, Olahraga Sang Pencerah Muslim

Rabu, 10 Januari 2018

Pemerintah Diminta Perhatikan Kesejahteraan Guru Madrasah

Bandung, Sang Pencerah Muslim. Wakil Ketua Persatuan Guru NU (PERGUNU) Jawa Barat H Saepuloh mengimbau pemerintah untuk memerhatikan kesejahteraan guru madrasah diniyah. Selama ini pemerintah, menurut H Saepuloh, merasa tidak bertanggung jawab atas peningkatan kesejahteraan guru madrasah.

Pemerintah Diminta Perhatikan Kesejahteraan Guru Madrasah (Sumber Gambar : Nu Online)
Pemerintah Diminta Perhatikan Kesejahteraan Guru Madrasah (Sumber Gambar : Nu Online)

Pemerintah Diminta Perhatikan Kesejahteraan Guru Madrasah

Demikian disampaikan H Saepuloh di sela workshop pelatihan guru madrasah diniyah bertajuk “Meningkatkan Kualitas Pembelajaran melalui Active Learning” yang diselenggarakan Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) kecamatan Dayeuhkolot, Bandung, Ahad (19/4).

“Guru Madrasah Diniyah luput dari perhatian pemerintah pusat maupun daerah. Meskipun ? operasional madrasah diniyah hanya mengandalkan infaq dari orang tua siswa yang itu juga belum cukup untuk menutupi biaya operasional sehari-hari, mereka tetap gigih dalam melaksanakan tugas meskipun honorariumnya gak jelas,” tutur H Saepuloh.

Sang Pencerah Muslim

Sementara Camat Dayeuhkolot Eep Syarif Hidayatullah menyampaikan Pemkab Bandung mengalokasikan sebesar 50.000 per bulan bagi guru madrasah diniyah yang disisihkan dari APBD.

“Meskipun belum semua, guru madrasah diniyah di kabupaten Bandung sudah mendapatkan insentif sebesar 50 ribu per bulan,” tutur Eef Syarif. (Awis Saepuloh/Alhafiz K)

Sang Pencerah Muslim

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Pendidikan, Anti Hoax Sang Pencerah Muslim

Kamis, 04 Januari 2018

Nuzulul Qur’an Hakekatnya Introspeksi Diri

Probolinggo, Sang Pencerah Muslim



Peringatan Nuzulul Qur’an pada hakekatnya adalah ingin mengajak untuk introspeksi bersama-sama. Apakah ayat-ayat Allah dalam Al-Qur’an masih menghiasi dalam kesibukan kesehariannya di dunia ini.

Nuzulul Qur’an Hakekatnya Introspeksi Diri (Sumber Gambar : Nu Online)
Nuzulul Qur’an Hakekatnya Introspeksi Diri (Sumber Gambar : Nu Online)

Nuzulul Qur’an Hakekatnya Introspeksi Diri

Hal tersebut ditegaskan oleh Mustasyar PCNU Kabupaten Probolinggo H. Hasan Aminuddin dalam peringatan Nuzulul Qur’an 1438 H yang digelar oleh Polres Probolinggo di Masjid Amaanullah Mapolres Probolinggo, Selasa (20/6) malam.

“Pernahkah kita dengan alat komunikasi yang canggih mengisi Al-Qur’an dalam handphone. Pernahkah dalam sholat satu ayat dibaca. Kegiatan ini mengajak kita yang lupa dan lalai tatlala disibukkan oleh tugas masing-masing. Meskipun satu ayat setidaknya bisa mengamalkan di lingkungannva,” katanya

Dengan kegiatan ini jelas Hasan, setidaknya polisi ini mampu mengamalkan ayat Al-Qur’an sesuai tupoksinya. Kalau tidak mampu secara finansial setidaknya bisa bermanfaat bagi masyarakat. “Di tengah-tengah fragmatisme yang sulit ini, saya ingin memberikan solusi. Cukup dengan tersenyum, seorang polisi sudha memberikan manfaat,” jelasnya.

Sang Pencerah Muslim

Hasan menegaskan bahwa peran dan tugas ibu-ibu selaku istri polisi memang dibutuhkan. “Belailah kasih sayang suaminya dengan doa. Karena doa itu Insya Allah tugas suami masing-masing cukup berat. Sebab kamtibmas menjadi indikator keberhasilan polisi,” tegasnya.

Lebih lanjut Hasan menerangkan bahwa sesuai dengan kewenangan polisi, banyak lahan yang dapat dilakukan untuk berbuat baik kepada masyarakat di Kabupaten Probolinggo. “Terima kasih karena situasi kamtinmas di ? Kabupaten Probolinggo cukup kondusif,” ungkapnya.

Hasan menambahkan bahwa tantangan ke depan bagaimana seorang polisi mampu beramar makruf nahi mungkar. Yang jelas untuk meniadakan sama sekali tidak mungkin. “Setelah saya melihat secara seksama, kemungkaran di zaman ini banyak dilakukan oleh anak muda. Berbeda dengan dulu yang banyak dilakukan oleh orang tua karena alasan ekonomi. Mengurai kemungkanan bukan hanya tugas polisi tetapi juga semua elemen masyarakat,” pungkasnya.

Peringatan Nuzulul Qur’an ini dihadiri oleh Wakil Rais PWNU Jawa Timur KH Marzuki Mustamar, Kapolres Probolinggo AKBP Arman Asmara Syarifuddin beserta segenap jajaran, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton KH Zuhri Zaini, Ketua FKUB Kabupaten Probolinggo KH Idrus Ali, Ketua PCNU Kabupaten Probolinggo KH Abdul Hadi Saifullah dan sejumlah tokoh agama dan tokoh masyarakat. (Syamsul Akbar/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim Makam, Anti Hoax, Nahdlatul Sang Pencerah Muslim

Senin, 01 Januari 2018

Musim Haji, Suhu di Saudi Bisa Capai 50 Derajat Celcius

Jakarta, Sang Pencerah Muslim

Musim haji 1438H/2017M sudah menjelang. Kurang dari satu bulan lagi, jemaah haji Indonesia dijadwalkan secara bertahap akan mulai berangkat ke Arab Saudi. Kloter pertama rencananya akan mulai terbang ke Tanah Suci pada 28 Juli 2017 dari seluruh embarkasi di Indonesia.

Kasubag Humas Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Nirwan mengimbau calon jemaah haji Indonesia untuk terus menjaga kondisi kesehatannya. Menurutnya,? persiapan kesehatan sejak dari Tanah Air sangat penting mengingat kondisi di Arab Saudi berbeda dengan di Indonesia.

Musim Haji, Suhu di Saudi Bisa Capai 50 Derajat Celcius (Sumber Gambar : Nu Online)
Musim Haji, Suhu di Saudi Bisa Capai 50 Derajat Celcius (Sumber Gambar : Nu Online)

Musim Haji, Suhu di Saudi Bisa Capai 50 Derajat Celcius

Nirwan yang sehari-hari bertugas? di RSUD Chatib Quzwain Sarolangun Jambi memperkirakan suhu di Arab Saudi pada musim haji sekitar 42-50 derajat celcius. Karenanya, jemaah diimbau untuk memperbanyak kegiatan di dalam gedung saja. Bila terpaksa keluar gedung, lanjut Nirwan, mesti memakai pelindung kepala dan kacamata hitam.

Sang Pencerah Muslim

“Jangan lupa senantiasa minum air agar terhindar dehidrasi yang diakibatkan suhu udara begitu panas. Jangan lupa membawa semprotan wajah, sesekali wajah dapat disemprot dengan air dan sering basahi rambut juga dengan air,” ujarnya sebagaimana dikutip Sang Pencerah Muslim, Jumat (30/6), dari laman Kemenag.

Sang Pencerah Muslim

Dokter Umum Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang ini mengingatkan calon jemaah haji agar tidak terlalu lelah jelang keberangkatan. Hal ini disampaikan Nirwan mengingat menjadi tradisi masyarakat Indonesia untuk menggelar walimatussafar dan menerima banyak tamu jelang keberangkatan. Nirwan berharap calon jemaah bisa mengatur waktu dengan baik sehingga cukup istirahat. Sebab, jika sampai kurang istirahat, itu bisa menyebabkan kondisi kesehatan calon jemaah menurun.

Bagi calon jamaah yang memiliki riwayat penyakit dan diharuskan membawa obat-obatan, lanjut Nirwan, maka obat dimaksud agar dicatatkan di Buku Kesehatan Jemaah Haji (BKJH) dan dicap oleh Petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) di embarkasi agar tidak menjadi masalah di proses imigrasi bandara kedatangan.

Nirwan juga mengimbau jemaah agar tidak perlu berlebihan membawa barang bawaan. Menurutnya, pakaian yang dibawa secukupnya saja. Makanan juga tidak perlu berlebihan karena bisa dibeli di Tanah Suci.

“Sekarang pelaksanaan haji oleh Pemerintah Indonesia sudah sangat bagus. Makanan untuk jamaah sudah disiapkan. Jadi tidak perlu berlebihan untuk membawa persiapan makanan,? termasuk tak perlu lagi membawa alat-alat untuk memasak,” tandasnya. (Red: Mahbib)



Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Aswaja, Santri, Anti Hoax Sang Pencerah Muslim

Jumat, 29 Desember 2017

Hukum Hubungan Seksual dan Perkawinan LGBT (Gay 2)

Assalamu’alaikum wr. wb

Redaksi Bahtsul Masail Sang Pencerah Muslim yang terhormat. Langsung saja, belakangan ini ramai dibicarakan masalah Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT). Yang saya tanyakan, apa hukum hubungan seksual LGBT dalam Islam dan apa konsekuensinya? Apakah status pernikahan mereka? Terima kasih atas penjelasannya. Wassalamu ‘alaikum wr. wb. (Abdullah/Jakarta).

Hukum Hubungan Seksual dan Perkawinan LGBT (Gay 2) (Sumber Gambar : Nu Online)
Hukum Hubungan Seksual dan Perkawinan LGBT (Gay 2) (Sumber Gambar : Nu Online)

Hukum Hubungan Seksual dan Perkawinan LGBT (Gay 2)

Jawaban

Assalamu alaikum wr. wb



Sang Pencerah Muslim

Penanya yang budiman, semoga Allah SWT merahmati kita semua. Pada tulisan sebelumnya kita mengangkat sejumlah bentuk hubungan seksual antarpria. Pada kesempatan ini kita hanya membahas perihal perilaku keseharian laki-laki yang berperilaku perempuan dan sebaliknya, bukan pada hubungan seksualnya.

Keterangan agama yang bisa kita temukan perihal perilaku gay atau lesbian membagi setidaknya menjadi dua jenis. Pertama adalah orang berjenis kelamin laki-laki tetapi berperilaku keseharian seperti perempuan. Orang ini disebut mukhannats. Kalau sebaliknya disebut mutarajjilah. Kedua adalah khuntsa musykil. Orang ini memiliki dua kelamin pada dirinya. Perihal khuntsa musykil akan kita ulas pada kesempatan berikutnya.

Penanya yang budiman, agama mengecam mereka yang secara bebas dan sadar berperilaku dengan perilaku lawan jenisnya. Rasulullah SAW pernah melontarkan kutukan perihal ini.

Sang Pencerah Muslim

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Artinya, “Rasulullah SAW melaknat mukhannats, laki-laki yang berperilaku perempuan dan mutarajjilah, perempuan yang berperilaku laki-laki,” (HR Bukhari).

Terkait hadits di atas, ada baiknya kita rujuk keterangan guru kami Rais Syuriyah PBNU periode 1994-1999 KH M Syafi’i Hadzami. Perihal mukhannats dan mutarajjilat, ia membuat rincian tersendiri.

“Akan tetapi bagi laki-laki yang berlaku seperti perempuan dalam pakaiannya, lenggak-lenggoknya, tutur katanya, dan ada padanya homoseksualitas atau gejala suka memuaskan nafsu birahinya bersama orang yang sejenis kelaminnya, jika hal tersebut dengan ikhtiar-nya [pilihannya] adalah ia berdosa dan terkena kutukan Rasulullah SAW dalam hadits tersebut di atas. Demikianlah pula halnya terhadap perempuan, berlaku seperti laki-laki.

Tetapi jika hal tersebut bukan dengan ikhtiar-nya artinya secara idlthirari, di luar usaha [pilihan]-nya, berarti ia berada dalam keadaan abnormal jiwanya, yakni menderita penyakit jiwa. Dan penyakit ini adalah penyakit yang berbahaya di mana berkewajibanlah si wali dari orang tersebut untuk menghubungi psikiater untuk menyelamatkan dia daripada menjadi wadam atau banci kaleng. Kalau hal ini memang di luar usahanya, idlthirari, tidaklah dapat kita mengerti kalau ini dianggap juga berdosa atau dilaknat Rasulullah SAW. Karena dia orang sakit yang dapat dinormalisir kembali kesehatan jiwanya dengan usaha pengobatan,” (Lihat KH M Syafi’i Hadzami, Taudlihul Adillah [100 Masalah Agama], Menara Kudus, Tahun 1982, Juz III, Halaman 266).

Dari keterangan ini, kita menyimpulkan bahwa perilaku mukhannats atau mutarajjilah ini harus dilihat apakah perilakunya didasarkan pada pilihannya secara sadar (ikhtiar) atau faktor di luar kendalinya (idlthirari).

Kalau perilaku mukhannats atau mutarajjilah disebabkan oleh faktor di luar kendalinya (idlthirari), maka kita lagi-lagi bisa meminta bantuan medis untuk merehabilitasi mereka. Hemat kami, penjelasan tafshil/rincian terkait pemahaman hadits Rasulullah SAW di atas dari guru kami memadai. Untuk khuntsa musykil, kita akan segera susul pada tulisan berikutnya.

Demikian jawaban yang bisa kami kemukakan. Semoga jawaban ini dipahami dengan baik. Kami selalu terbuka untuk menerima saran dan kritik dari para pembaca.

Wallahul muwaffiq ila aqwamith thariq

Wassalamu’alaikum wr. wb


(Alhafiz Kurniawan)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Anti Hoax Sang Pencerah Muslim

Jumat, 22 Desember 2017

Gusdurian Temanggung Luncurkan Film Antiteror

Temanggung, Sang Pencerah Muslim. Komunitas Gusdurian Temanggung, Jawa Tengah meluncurkan film dokumenter tentang kekerasan atas nama agama. Film dengan judul Kota Teror yang berdurasi 20.54 menit diluncurkan di jejaring sosial Youtube.com.

Gusdurian Temanggung Luncurkan Film Antiteror (Sumber Gambar : Nu Online)
Gusdurian Temanggung Luncurkan Film Antiteror (Sumber Gambar : Nu Online)

Gusdurian Temanggung Luncurkan Film Antiteror

“Film ini menggambarkan konflik bernuansa agama yang terjadi di Temanggung. Selanjutnya kami bandingkan dengan keadaan masyarakat Temanggung aslinya. Ini menarik karena menggambarkan dua hal yang bertolak belakang,” kata produser Emilianto Nugroho.

Untuk melengkapi gambaran itu, ia secara khusus meminta komentar dari Guru Besar Studi Agama dan Resolusi Konflik UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta H Amin Abdullah dan Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Moh Mahfud MD.

Sang Pencerah Muslim

Keduanya dimintakan keterangan selain warga sekitar, tambah Emilianto Nugroho.

Sang Pencerah Muslim

Pembuatan film ini membutuhkan waktu sekitar dua bulan. Pengambilan gambar dengan menunggu momen yang tepat dinilai paling penting. Sebab, dalam membuat film dokumenter faktor akting sama sekali diabaikan. Semua yang kami gambarkan dalam film ini adalah nyata, tanpa settingan sedikitpun, terangnya.

Dalam film ini, ia menggambarkan bahwa kabupaten Temanggung sebenarnya merupakan kota yang aman dan nyaman untuk toleransi beragama. Hanya saja, kota ini kemudian dimainkan orang yang tidak bertanggungjawab sebagai lahan konflik.

Sasaran akhirnya, orang mengetahui bahwa Temanggung adalah kota damai dan aman. Di sini tidak ada potensi konflik beradasarkan agama kecuali permainan orang yang tidak bertanggungjawab.

“Kami ingin citra kota kami kembali seperti dulu; Temanggung yang aman dan harmonis,” tandas aktivis videography asal Temanggung ini, Jum‘at (22/11). (Abaz Zahrotien/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Pertandingan, Anti Hoax, Quote Sang Pencerah Muslim

Selasa, 12 Desember 2017

Radio NU Online Tingkatkan Mutu Penyiar

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Radio Sang Pencerah Muslim tengah memperbaiki kualitas para penyiar dengan cara menggelar pelatihan intensif bertajuk “Profesionalitas Pengelolaan ? dan Pengembangan Radio Streaming” di studio barunya, Jl Kramat Raya 164, gedung PBNU, lantai 7, Jakarta, Selasa (11/6) petang.

Radio NU Online Tingkatkan Mutu Penyiar (Sumber Gambar : Nu Online)
Radio NU Online Tingkatkan Mutu Penyiar (Sumber Gambar : Nu Online)

Radio NU Online Tingkatkan Mutu Penyiar

Peserta pelatihan terdiri dari para mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) Jakarta dan sejumlah penyiar dan operator radio streaming di Jakarta. Turut mengisi pada kesempatan itu, mantan produser Elshinta TV Abdullah Taruna.

Abdullah menjelaskan prinsip-prinsip dan petunjuk praktis mengenai cara berkomunikasi secara efektif dan menarik di saluran radio. Wakil Pemimpin Redaksi Sang Pencerah Muslim ini juga mengurai persoalan teknis penyiaran, seperti intonasi, pemenggalan kalimat, durasi, dan penulisan skrip berita.

Sang Pencerah Muslim

“Kegiatan ini untuk meningkatkan wawasan peserta pelatihan tentang dunia penyiaran dan hal-hal teknisnya. Seiring akses internet yang kian mudah, minat terhadap media, termasuk radio streaming, sekarang terus bertambah,” kata Mustiko Dwipoyono, manajer program Radio Sang Pencerah Muslim.

Sang Pencerah Muslim

Rencananya, Radio Sang Pencerah Muslim akan mengadakan pelatihan serupa secara berkala tiap Selasa. Radio internet yang beralamat di radio.nu.or.id ini aktif sejak 2012 lalu dengan sejumlah program pengajian, dialog interaktif, kajian tematik, pembacaan berita, musik, dan siaran langsung kegiatan. Rubrik khusus juga dibuat untuk para pendengar yang ingin mengunggah rekaman pengajian, musik, dokumen, foto, video, dan lainnya.

Penulis: Mahbib Khoiron

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Pendidikan, Anti Hoax, AlaSantri Sang Pencerah Muslim

Selasa, 05 Desember 2017

Jadikan Kiai sebagai Imam dalam Praktik Beragama di Tengah Masyarakat

Pacitan, Sang Pencerah Muslim

Koordinator Nasional Gerakan Ayo Mondok, KH Luqman Harits Dimyathi menyatakan, pesantren turut bertanggung jawab pada praktik keagamaan yang dilakukan oleh masyarakat. Pesantren sebagai pewaris ajaran para ulama diakui sebagai pihak yang diserahi tanggung jawab dalam kehidupan beragama di tengah masyarakat.

Jadikan Kiai sebagai Imam dalam Praktik Beragama di Tengah Masyarakat (Sumber Gambar : Nu Online)
Jadikan Kiai sebagai Imam dalam Praktik Beragama di Tengah Masyarakat (Sumber Gambar : Nu Online)

Jadikan Kiai sebagai Imam dalam Praktik Beragama di Tengah Masyarakat

Hal itu disampaikannya pada acara pengajian umum Bakti Santri Ikatan Pelajar Pacitan Pondok Tremas (IPPAPONMAS) bersama dengan masyarakat Desa Jatimalang, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, Selasa malam (19/1).

Katib Syuriyah PBNU itu mengatakan, pesantren memiliki tugas mengajak masyarakat untuk menjalankan praktik keagamaan yang benar yang sesuai dengan ajaran Ahlusunnah wal Jamaah. Ini sesuai dengan karakter pesantren sebagai risalah rahmatan lil alamin.

"Para kiai, pengasuh pesantren, oleh Allah SWT nanti akan dimintai pertanggungjawaban, sejauh mana pesantren mampu menjaga pengikut Ahlusunnah wal Jamaah dari keterperosokan akhlak dan perilaku keagamaan yang ekstrem," tuturnya.

Sang Pencerah Muslim

Oleh sebab itu, pengasuh Pesantren Tremas Pacitan ini mengajak masyarakat dalam melakukan praktik keagamaan agar tidak jauh dari cara beragama dan bermuamalah seperti yang diajarkan oleh para kiai di pesantren. Bila di tengah masyarakat dijumpai persoalan seputar masalah keagamaan, masyarakat dapat meminta penjelasan kepada para santri atau pada kiai di lingkungan pesantren.

"Mari kita jadikan para kiai, pengasuh pesantren sebagai imam dalam praktik beragama kita," jelasnya.

Melalui gerakan Nasional Ayo Mondok, Kiai Luqman juga mendorong masyarakat untuk menjadikan pesantren sebagai pilihan utama dalam menuntut ilmu. "Minimal satu dari putra-putri kita untuk dikirim belajar ke pesantren. Pesantren mana saja, semuanya baik. agar sanad keilmuan dan praktik beragama kita tidak terputus dan terus bersambung hingga Rasulullah SAW,” pungkasnya.

Para santri Pondok Tremas yang berasal dari Kabupaten Pacitan tiap tahun rutin menggelar kegiatan Bakti Santri IPPAPONMAS di tengah masyarakat. Sebagai upaya mendekatkan dan mengenalkan ajaran nilai-nilai kepesantrenan pada masyarakat.

Berbagai kegiatan dilakukan pada Bakti Santri ini, seperti Dakwah bil Hal, Pengajian umum, Semaan Al-Quran, Lomba-lomba, Kerja Bakti membersihkan lingkungan dan Pentas seni bersama masyarakat. (Zaenal Faizin/Fathoni)

Sang Pencerah Muslim

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Makam, Anti Hoax, Nahdlatul Sang Pencerah Muslim

Selasa, 28 November 2017

Fatayat NU DIY Gelar Lokakarya Pemudi Antariman

Yogyakarta, Sang Pencerah Muslim. Pimpinan Wilayah Fatayat NU DI Yogyakarta bekerja sama dengan King Abdullah bin Abdulaziz International Centre for Interreligious and Intercultural Dialogue (KAICIID) mengadakan acara Lokakarya Pemudi Antariman dengan tema "Mengelola Keberagaman Agama bagi Pemudi Antariman Di Yogyakarta, Indonesia" pada 28-29 Agustus 2015 di Villa Mawar Asri, Kaliurang Barat, Kaliurang, Pakem, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta,.

Fatayat NU DIY Gelar Lokakarya Pemudi Antariman (Sumber Gambar : Nu Online)
Fatayat NU DIY Gelar Lokakarya Pemudi Antariman (Sumber Gambar : Nu Online)

Fatayat NU DIY Gelar Lokakarya Pemudi Antariman

Yogyakarta merupakan miniatur Indonesia, yang hampir semua etnis dan agama dengan segala denominasinya, hidup dan berkembang. Yogyakarta dikenal sebagai kota pendidikan dan kota pariwisata, separuhnya hampir dihuni oleh anak muda yang datang dari berbagai penjuru Nusantara untuk belajar dan mengembangkan diri. Hal tersebut menyebabkan dinamika kehiduapan sosial, budaya dan agama sangat tinggi, dan pada gilirannya meningkatkan potensi konflik, bahkan bisa jadi merambat menjadi kekerasan di DIY. Hal itu sudah terbukti dalam empat tahun terakhir ini, kekerasan atas nama etnis dan agama semakin meningkat di Yogyakarta.

Dalam rangka itulah, diperlukan intervensi untuk mengantisipasi dan memastikan kekerasan atas nama agama tidak terulang lagi, khususnya intervensi bagi para perempuan muda lintasagama. "Usia muda merupakan masa sangat produktif, para perempuan muda akan bereproduksi, merawat dan mendidik anak-anak dan juga berkarier dan mengembangkan diri di lingkungan dan tempat kerja mereka. Inilah alasan diadakannya acara loka karya." Kata Wiwin Siti Aminah, Ketua panitia sekaligus fasilitator dalam acara tersebut.

Sang Pencerah Muslim

Acara ini pun bertujuan memberikan kesempatan kepada para pemudi lintas iman untuk bertemu, mengenal satu sama lain dan berbagi pengetahuan serta pengalaman.? Menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran mengenai realitas dinamika kemajemukan masyarakat dan pentingnya mengelola keberagaman agama dengan dialog sebagai sebuah kekuatan bersama dalam menciptakan perdamaian. Seperti penjelasan ketua Fatayat NU DIY, Mustaghfiroh Rahayu "selain itu, acara ini untuk menumbuhkan kesadaran pentingnya peran perempuan dalam proses dialog antariman di Yogyakarta."

Acara ini tidak berhenti hanya pada lokakarya saja, namun ada tindak lanjut selama empat kali pertemuan serta mengadakan kunjungan di lima tempat yakni Pesantren, Vihara, Hare Krishna, Katolik Seminari, dan Gereja Kristen Jawa. PW Fatayat NU DIY berharap dengan kegiatan ini senafas dengan gerakan Islam Nusantara yang sedang menjadi pembahasan di kancah nasional maupun internasional. (Muyassaroh/Mahbib)

Sang Pencerah Muslim

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Anti Hoax, Ubudiyah, Nahdlatul Ulama Sang Pencerah Muslim

Kamis, 23 November 2017

Jelang Idul Adha, Politeknik Negeri Jember Gelar Pelatihan Manajemen Kurban

Jember, Sang Pencerah Muslim - Politeknik Negeri Jember bekerja sama dengan PCNU Jember menyelenggarakan Pelatihan Teknis Manajemen Kurban? di aula Sutrisno Wijaya, Kamis (8/9). Pelatihan setengah hari ini diikuti oleh 60 orang. Mereka adalah para pengurus NU, takmir masjid, dan pengelola kurban.

Katib Syuriyah PCNU Jember Ustadz Muhammad Nur Harisudin mengatakan, pelatihan ini cukup penting untuk memberi pemahaman yang lengkap kepada masyarakat mengenai? manajemen pengelolaan hewan kurban, khususnya dari aspek syariah, kesehatan dan cara merobohkan hewan kurban.

Jelang Idul Adha, Politeknik Negeri Jember Gelar Pelatihan Manajemen Kurban (Sumber Gambar : Nu Online)
Jelang Idul Adha, Politeknik Negeri Jember Gelar Pelatihan Manajemen Kurban (Sumber Gambar : Nu Online)

Jelang Idul Adha, Politeknik Negeri Jember Gelar Pelatihan Manajemen Kurban

"Hewan yang dikurbakan, bukan sembarang kurban. Ada standarnya, misalnya dari sisi umur, kesehatan, dan cara penyembelihannya," kata Ustadz Haris.

Sang Pencerah Muslim

Ketua Lembaga Bahtsul Masail (LBM) NU Jember Ustdaz Syukri Rifaie menyampaikan materi seputar hewan kurban dari aspek? syariah. Menurutnya, ada sekian persyaratan yang harus dipenuhi untuk memilih hewan yang akan dijadikan kurban misalnya jenis hewan, kondisi fisik, dan usianya.

"Jadi hewan yang dikurbankan benar-benar dipilih yang terbaik, dan itu ada kriterianya. Misalnya dari sisi umur saja, kambing, domba, sapi dan unta , itu beda," ujar Ustadz Syukri.

Sang Pencerah Muslim

Sementara Erma dari Politeknik Negeri Jember mengatakan bahwa kondisi hewan kurban sangat mempengaruhi kualitas dagingnya. Jika hewan dalam kondisi sehat dan tidak stres, maka dagingnya bagus. Sebaliknya, kalau hewan sakit, lemah dan sebagainya, maka kualitas dagingnya juga tidak baik. Karena itu, tidak salah jika Islam menganjurkan agar hewan kurban dipilih yang sehat, gemuk, dan tidak cacat.

"Hewan yang sakit dagingnya sudah tidak bagus, apalagi yang sudah mati (bangkai). Sebab, bangkai itu darahnya membeku, tidak mengalir. Kalau disembelih, kualitas dagingnya bagus, karena darahnya mengalir," kata Erma.

Dalam pelatihan ini peserta mempraktikkan teknik handling (menjatuhkan sapi) yang dibimbing oleh Irfan dari Politeknik Negeri Jember. Seperti diketahui, selama ini cara menjatuhkan hewan yang akan disembelih masih tergolong brutal alias kurang manusiawi. Sapi diikat sedemikian rupa, mulai dari kaki hingga? kepala, dan ramai-ramai dijatuhkan. Namun dalam praktik kemarin, sapi cukup dijatuhkan oleh dua orang, itupun tergolong lembut. (Aryudi A Razaq/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Nasional, Anti Hoax Sang Pencerah Muslim

Jumat, 17 November 2017

Kiai Masdar: Khotbah Jum‘at Jangan Lama

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Rais Syuriyah PBNU KH Masdar F Mas‘udi mengingatkan para khotib untuk memerhatikan rambu-rambu khotbah. Kiai Masdar menyayangkan para khotib di sejumlah masjid yang terlalu lama menyampaikan materi taushiyah di atas mimbar.

“Padahal adab Rasulullah SAW dan salafus saleh selalu mempersingkat khotbah dan memanjangkan sembahyang,” kata Kiai Masdar kepada Sang Pencerah Muslim di ruang Syuriyah PBNU, Jakarta, Rabu (21/1) sore.

Kiai Masdar: Khotbah Jum‘at Jangan Lama (Sumber Gambar : Nu Online)
Kiai Masdar: Khotbah Jum‘at Jangan Lama (Sumber Gambar : Nu Online)

Kiai Masdar: Khotbah Jum‘at Jangan Lama

Pengurus masjid dalam hal ini memiliki peran penting mengatur durasi khotbah. Mereka berhak mengingatkan khotib untuk membatasi durasi khotbah.

Sang Pencerah Muslim

“Pesan ini harus diulang-ulang pengurus masjid kepada para khotib. Pasalnya, khotbah kelamaan ini menjadi bagian dari ukuran adab khotib.”

Sang Pencerah Muslim

Mereka juga berhak meminta khotib untuk menyampaikan materi tertentu sesuai kebutuhan umat. Terutama sekali, para khotib tidak boleh menyampaikan isu-isu yang menyinggung atau menyindir pihak manapun, pungkas Kiai Masdar. (Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Anti Hoax, Quote Sang Pencerah Muslim

Kamis, 09 November 2017

PCNU Pringsewu Gelar Safari Ramadhan di 9 Kecamatan

Pringsewu, Sang Pencerah Muslim. PCNU Pringsewu menggelar Kegiatan Safari Ramadhan 1436 H di 13 lokasi yang terdiri dari 4 titik yang dipusatkan di Gedung NU dan 9 titik lainnya berlokasi di setiap Kecamatan yang ada di Kabupaten Pringsewu.?

Ketua PCNU Pringsewu H Taufiqurrohim menjelaskan hal tersebut saat membuka secara resmi rangkaian kegiatan safari Ramadhan di Gedung NU, Ahad (21/06) lalu.

PCNU Pringsewu Gelar Safari Ramadhan di 9 Kecamatan (Sumber Gambar : Nu Online)
PCNU Pringsewu Gelar Safari Ramadhan di 9 Kecamatan (Sumber Gambar : Nu Online)

PCNU Pringsewu Gelar Safari Ramadhan di 9 Kecamatan

“Kegiatan Safari Ramadhan kali ini berbeda dengan kegiatan safari pada tahun-tahun lalu. Taufik mengatakan, bahwa safari ramadhan kali ini lebih menitik beratkan kepada silaturrahim sekaligus koordinasi serta konsolidasi PCNU dengan MWCNU dan ranting se-Kabupaten Pringsewu,” jelasnya.

Sang Pencerah Muslim

Taufiq menjelaskan, bahwa kegiatan safari ramadhan yang dilaksanakan di kecamatan akan diisi dengan kegiatan bedah buku yang baru saja diterbitkan oleh LTNNU Pringsewu dengan judul Manajemen Ramadhan Karya Katib Syuriyah PCNU Pringsewu. Buku dengan tebal 80 halaman ini akan dikupas tuntas langsung oleh penulisnya yaitu Ustad Munawwir pada kegiatan safari ramadhan di seluruh kecamatan di Kabupaten Pringsewu.

Sang Pencerah Muslim

Sementara untuk Safari Ramadhan setiap hari Minggu akan dirangkai dengan Ngaji Ahad yang akan di isi langsung oleh Mustasyar PCNU Pringsewu KH Sujadi di Gedung NU Kabupaten Pringsewu.

Pada saat pembukaan tersebut, Taufiq menjelaskan rinci tempat dan waktu kegiatan safari ramadhan PCNU Pringsewu yaitu: Gedung NU (21, 28 Juni, 5 dan 12 Juli), Kecamatan Parasuka desa Sidodadi (23 Juni), Kecamatam Adiluwih Desa Tunggul Pawenang (27 Juni), Kecamatan Pagelaran Utara Desa Margosari (30 Juni), Kecamatan Banyumas Desa Suka Mulya (2 Juli), Kecamatan Gadingrejo Desa Jogja Selatan (4 Juli), Kecamatan Ambarawa Desa Margodadi (7 Juli) Kecamatan Sukoharjo Desa Panggung Rejo Utara (9 Juli), Kecamatan Pagelaran Desa Pagelaran (11 Juli) dan terakhir di Kecamatan Pringsewu Kelurahan Pringsewu Barat (13 Juli). (Muhammad Faizin/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Pahlawan, Anti Hoax Sang Pencerah Muslim

Rabu, 08 November 2017

PW Ansor Jabar Masa Khidmah 2016-2020 Dilantik

Bandung, Sang Pencerah Muslim



Pengurus Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Jawa Barat masa khidmat 2016-2020 resmi dilantik Ketua Umum PP GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas di Monumen Perjuangan Bandung, Rabu (10/5).

PW Ansor Jabar Masa Khidmah 2016-2020 Dilantik (Sumber Gambar : Nu Online)
PW Ansor Jabar Masa Khidmah 2016-2020 Dilantik (Sumber Gambar : Nu Online)

PW Ansor Jabar Masa Khidmah 2016-2020 Dilantik

Pria akrab disapa Gus Yaqut mengambil sumpah pengurus di hadapan ribuan anggota Ansor dan Banser se-Jawa Barat serta Rais Syuriah PWNU Jabar KH Nuh Addawami dan Ketua PWNU KH Hasan Nuri Hidayatullah.

Gus Yaqut mengatakan, berdirinya Indonesia hasil dari rakyat, yang salah satunya para ulama NU. Maka ketika ada yang merongrong Indonesia dengan Pancasila sebagai ideologinya, Ansor harus melawan.

Ketua PW GP Ansor Jabar Deni Ahmad Haidar menegaskan bahwa Ansor sekarang harus bisa membuktikan sebagai generasi terbaik. Ketika ada yang mengusik Indonesia, Ansor sudah tentu siap melawan.

Sang Pencerah Muslim

Selepas pelantikan, dilakukan juga peletakan batu pertama Kantor PW Ansor di kompleks PWNU Jabar, Jalan Terusan Galunggung Bandung. Gus Yaqut menyumbang Rp 100 juta sebagai stimulus berdirinya Graha Ansor Jabar.

Satkorwil Banser Jabar, Yudi Nurcahyadi mengatakan, dana yang dibutuhkan untuk membangun Graha Ansor sebesar Rp 1,5 miliar. Hingga saat ini sudah terkumpul Rp 400 juta sehingga ketika ada sumbangan Rp 100 juta, total terkumpul Rp 500 juta. (Nurjani/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Anti Hoax, Lomba Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Sang Pencerah Muslim sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Sang Pencerah Muslim. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Sang Pencerah Muslim dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock