Tampilkan postingan dengan label Pertandingan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pertandingan. Tampilkan semua postingan

Senin, 26 Februari 2018

PBNU Serukan Sembahyang Ghaib untuk KH Khotib Umar

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj, menyampaikan duka mendalam atas nama pribadi dan keluarga besar NU setelah mendengar kabar, Mustasyar PBNU KH Khotib Umar berpulang ke rahmatullah, Ahad (8/6) sore.

Sebagai penghormatan terakhir, ia menginstruksikan kepada umat Islam, khususnya Nahdliyin, untuk melaksanakan shalat ghaib. "Yang di Jawa Timur, yang berkesempatan, langsung takziah. Yang tidak memungkinkan, mari kita dirikan shalat ghaib," katanya.

PBNU Serukan Sembahyang Ghaib untuk KH Khotib Umar (Sumber Gambar : Nu Online)
PBNU Serukan Sembahyang Ghaib untuk KH Khotib Umar (Sumber Gambar : Nu Online)

PBNU Serukan Sembahyang Ghaib untuk KH Khotib Umar

Menurut Kang Said, sapaannya, pengasuh Pondok Pesantren Raudlatul Ulum, Sumber Wringin, Sukowono, Jember itu adalah ulama besar, pejuang yang wara dan sangat disegani di kalangan Nahdliyin.

"Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid) sangat hormat ke Kiai Khotib. Beliau salah satu kiai sepuh yang sangat berwibawa, terutama di Jawa Timur," ujarnya.

Sang Pencerah Muslim

Kang Said sendiri mengaku beruntung sudah beberapa kali bisa berinteraksi langsung dengan Kiai Khotib. "Saya sudah tiga kali sowan. Tentu kita kehilangan seorang guru,? ulama besar yang sudah mengajarkan banyak ilmu," ujarnya.

Sang Pencerah Muslim

Kiai Khotib Umar meninggal dunia di RD Dr Soebandi, Jember, Jawa Timur, setelah beberapa kali menjalani perawatan akibat gangguan jantung. Pihak keluarga menjadwalkan, prosesi pemakaman dan sembahyang jenazah dilakukan pada Senin (9/6), sekitar pukul 08.00 WIB, di kompleks Pesantren Raudlatul Ulum. (Red: Mahbib Khoiron)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Ubudiyah, Pertandingan Sang Pencerah Muslim

Jumat, 16 Februari 2018

Siswa MTs N Model Brebes Latihan Urus Jenazah

Brebes, Sang Pencerah Muslim. Minimnya pengetahuan tentang mengurus jenazah, menarik perhatian bagi MTs Negeri Model Brebes. Untuk itu, pihak sekolah mengadakan pelatihan bagaimana mengurus jenazah sehingga kewajiban fardlu kifayah bisa terpenuhi. Para siswa dilatih perihal cara memandikan, mengafani, menshalati, hingga menguburkan jenazah.

“Merawat jenazah, tidak hanya urusan pak lebe atau modin saja, tetapi seluruh umat Islam berkewajiban memiliki pengetahuan guna menggugurkan kewajiban kifayah,” kata Kepala MTs N Model Brebes H Muh Muntoyo di sela pelatihan di sekolah setempat, Sabtu (11/7).

Siswa MTs N Model Brebes Latihan Urus Jenazah (Sumber Gambar : Nu Online)
Siswa MTs N Model Brebes Latihan Urus Jenazah (Sumber Gambar : Nu Online)

Siswa MTs N Model Brebes Latihan Urus Jenazah

Kata Muntoyo, para siswa dibekali ilmu mengurus jenazah agar tidak gagap ketika dimintai pertolongan warga untuk mengurus jenazah.

Sang Pencerah Muslim

“Melalui pelatihan ini, setidaknya berupaya menciptakan kader yang benar-benar andal dan terampil dalam mengurus jenazah. Sederhananya, para siswa bisa mengurus jenazah keluarganya sendiri tanpa tergantung kepada orang lain,” ujarnya.

Menurut Muntoyo, pelatihan rukun kifayah ini bertujuan untuk berbagi ilmu secara mendalam terkait tata cara merawat jenazah yang benar menurut syari’ah Islam.

Sang Pencerah Muslim

“Dengan pelatihan ini para siswa bisa mengamalkan bagaimana cara merawat jenazah yang benar sesuai dengan tuntunan syariat Islam,” tandasnya.

Pelatihan diikuti 1.409 siswa secara berkelompok dalam waktu tiga hari. Pelatihan ini merupakan rangkaian pesantren Ramadhan 1436 Hijriyah. Pesantren Ramadhan yang diikuti kelas 8 dan 9 berlangsung sejak pukul 08.00 sampai selesai.

Mereka mendapatkan materi pesantren berupa tadarus Al-Quran dengan tajwidnya, praktik wudhu, praktik bacaan dan gerakan dalam shalat fardhu dan sunah, praktik mengafani dan shalat jenazah, tahlil dan doa-doa dalam kehidupan sehari-hari.

Siska, salah seorang siswa mengaku senang mendapatkan pelatihan mengurus jenazah. Pada awalnya merasa takut, tetapi kemudian berani karena dilakukan bersama-sama dan media yang digunakan bukan orang mati sungguhan tetapi boneka manekin.

“Senang, meski kadang diliputi rasa takut dan saling berseloroh yang mengingatkan kematian,” ungkapnya. (Wasdiun/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Sholawat, Pertandingan Sang Pencerah Muslim

Rabu, 07 Februari 2018

PBNU Siapkan Kegiatan Pra Muktamar di NTB

Mataram, Sang Pencerah Muslim. Ketua PBNU yang juga Ketua Panitia SC Muktamar KH Slamet Efendy Yusuf mengunjungi Kantor PWNU Nusa Tenggara Barat, Jum’at (20/3), dalam rangka menyiapkan agenda pra muktamar yang rencananya akan dipustkan NTB untuk wilayah Indonesia bagian tengah.

PBNU Siapkan Kegiatan Pra Muktamar di NTB (Sumber Gambar : Nu Online)
PBNU Siapkan Kegiatan Pra Muktamar di NTB (Sumber Gambar : Nu Online)

PBNU Siapkan Kegiatan Pra Muktamar di NTB

Agenda pra muktamar? akan digelar di empat wilayah yang ada di indensia di antaranya Jakarta, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara dan Nusa Tenggara Barat.

“Agenda pramuktamar di NTB akan di gelar nanti pada 9-10 April mendatang, khusus akan membahas tentang ahlul halli wal Aqdi,” kata Slamet dalam arahannya di hadapan peserta di Aula Kantor PWNU NTB Jalan Pendidikan No 6 Mataram

Sang Pencerah Muslim

Ahlul halli wal aqdi dalam memilih pimpinan baru PBNU ditempuh sebagai upaya untuk mengubah pola demokrasi negatif yang lebih cendrung dikuasai oleh pemodal. “Siapa yang memiliki sponsor kuat itu yang memimpin,” terangnya.

Sang Pencerah Muslim

Ia optiomis? dengan sistem ahlul halli wal Aqdi bisa memotong gerakan-gerakan pemodal. "Tidak hanya dalam pemilihan pimpinan NU, tetapi juga? termasuk pemilihan Ketua GP Ansor," tandasnya yang langsung di sambut dengan tempuk tangan pengurus NU, badan otonom serta lembaga dan lajnah PWNU NT yang hadir.

Lebih lanjut Slamet menyebutkan dengan cara ahlul halli wal Aqdi? ia yakin bisa melahirkan pemimpin NU yang betul-betul memahami NU.

Acara ini dihadiri oleh Ketua PWNU NTB Drs TGH Achmad Taqiuddin Mansur, Mantan Ketua PWNU NTB Prof. H. Muslim, dan Rais Suriyah PWNU NTB TGH Munajib Khalid, TGH. Shaimun Faesal serta sejumlah pimpinan badan otonom NU yang ada di lingkup PWNU NTB. (Samsul Hadi/Anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Santri, Pahlawan, Pertandingan Sang Pencerah Muslim

Jumat, 02 Februari 2018

Kang Said: Usung Khilafah di Indonesia Tidak Cocok

Jakarta, Sang Pencerah Muslim - Ketua Umum NU KH Said Aqil Siroj (Kang Said) menyayangkan kelompok Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan kelompok lain yang ingin memaksakan pahamnya di Indonesia. Kang Said menceritakan peralihan kepemimpinan dari Khilafah Turki Utsmani yang sama sekali tidak bisa dipertahankan menuju negara kebangsaan di pelbagai belahan di Timur Tengah.

“Teman-teman Hizbut Tahrir dan teman-teman lain yang membawa paham politik khilafah tidak pernah akan cocok. Mereka akan berbenturan dengan kenyataan sejarah dan keragaman paham, agama, suku, serta bahasa di Indonesia,” kata Kang Said membuka dialog perdamaian pelajar internasional yang digagas Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) di Jakarta, Jumat (29/4) sore.

Kang Said: Usung Khilafah di Indonesia Tidak Cocok (Sumber Gambar : Nu Online)
Kang Said: Usung Khilafah di Indonesia Tidak Cocok (Sumber Gambar : Nu Online)

Kang Said: Usung Khilafah di Indonesia Tidak Cocok

Setelah Turki Utsmani runtuh pada tahun 1924, para pemikir Muslim di Timur Tengah mengadakan pertemuan untuk merajut kembali kekuasaan terpusat Islam. Namun mereka terjebak pada siapa khalifah dan di mana pusat kekuasaan.

Sang Pencerah Muslim

Sementara di tengah mereka bangkit kekuatan politik yang berbasis kebangsaan. Kekuatan yang menamakan diri kelompok nasionalis-sosialis Arab ini ternyata berhasil menggalang konsolidasi mengusir kolonial Eropa dari tanah Arab. Mereka kemudian berhasil mendirikan negara berasas kebangsaan.

Pertemuan para pemikir Muslim tidak menemukan satu kesepakatan. Pada sisi lain gerakan mereka juga tidak bertemu dengan ideologi kebangsaan yang diusung kelompok nasionalis setempat. Pemikir muslim jalan sendiri. Kelompok nasionalis jalan sendiri. Kedua kelompok ini bersitegang hingga sekarang.

Sang Pencerah Muslim

“Di Indonesia kondisinya berbeda. sejak awal pergerakan kemerdekaan, kelompok para kiai dan kelompok nasionalis saling membahu untuk menggalang kekuatan massa untuk mengusir penjajah. Jadi mustahil membangun sistem khilafah di sini,” tandas Kang Said. (Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Kajian Islam, Pertandingan, Santri Sang Pencerah Muslim

Kamis, 18 Januari 2018

Ujian Fiqh di Banten Terkait Soal Khilafah Diulang

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Direktur Pendidikan Madrasah Ditjen Pendidikan Islam M. Nurkholis Setiawan menegaskan bahwa pihaknya sudah menginstruksikan kepada Kanwil Kemenag Banten agar dilakukan proses revisi soal mata pelajaran Fiqh pada ujian akhir semester (UAS) Madrasah Aliyah. Lebih dari itu, proses ujian yang sudah berlangsung Kamis (03/12) lalu juga diminta agar diulang pelaksanaannya dengan soal baru yang sudah direvisi.

Ujian Fiqh di Banten Terkait Soal Khilafah Diulang (Sumber Gambar : Nu Online)
Ujian Fiqh di Banten Terkait Soal Khilafah Diulang (Sumber Gambar : Nu Online)

Ujian Fiqh di Banten Terkait Soal Khilafah Diulang

“Saya sudah menginstruksikan Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Banten untuk merevisi soal dan mengulang ujian tersebut untuk menghindari resistensi masyarakat yang berkelanjutan,” tegas M. Nurkholis Setiawan, Sabtu (05/12) seperti dikutip dari laman kemenag.go.id.

Daftar pertanyaan dan pilihan jawaban (multiple choice) mata pelajaran Fiqih pada UAS ? yang disusun oleh Kelompok Kerja Madrasah Aliyah Negeri (KKMAN) Cilegon disoal karena dinilai mengandung pesan dan konsepsi khilafah yang anti NKRI dan Pancasila.

Sang Pencerah Muslim

Pertanyaan dimaksud antara lain: secara etimologi kata “khilafah” berarti pengganti, sedangkan menurut istilah adalah… a. Struktur pemerintahan yang pelaksanaannya diatur berdasarkan UUD 1945; b. Struktur pemerintahan yang pelaksanaannya diatur berdasarkan syari’at Islam; c. Struktur pemerintahan yang pelaksanaannya diatur berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa; d. Struktur pemerintahan yang pelaksanaannya diatur berdasarkan kekuasaan pemerintah; e. Struktur pemerintahan yang pelaksanaannya diatur berdasarkan keadilan dan musyawarah.

Sang Pencerah Muslim

Dari hasil ? verifikasi yang dilakukan Kanwil Kemenag Banten, diketahui bahwa ? soal disusun berdasarkan `silabus Fiqh Kelas XII KTSP 2006 dan buku ? FIQH MADRASAH ALIYAH ? Kelas XII, yg diterbitkan oleh Departemen Agama RI 1997/1998. Tim MGMP Fiqh KKMAN 1 CILEGON selaku penyusun soal mengatakan bahwa proses penyusunan murni berdasarkan silabus dan referensi resmi dan tanpa bermaksud memasukkan pemahaman yang anti ? Pancasila dan NKRI.?

Akan hal ini, M. Nurkholis menjelaskan bahwa pembahasan khilafah memang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam sejarah Islam. Namun demikian, pembahasan khilafah tidak boleh diajarkan dalam kerangka memperhadapkannya dengan ? Pancasila dan NKRI dalam konteks Indonesia.

Penerapan Kurikulum 2013 (K-13) mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Bahasa Arab, lanjut M. Nurkholis menjadi jawaban atas persoalan ini agar kejadian yang sama tidak terulang. Selain itu, M. Nurkholis juga akan mengevaluasi proses penyusunan soal, di mana Kelompok Kerja Madrasah (KKM) tidak lagi akan menjadi final drafter, tapi sebagai supporting drafter soal ujian. Red: Mukafi Niam

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Pertandingan, Bahtsul Masail Sang Pencerah Muslim

Selasa, 16 Januari 2018

Gus Dur dan Amien Rais Saling Merindukan

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Budayawan Jaya Suprana memiliki kenangan dan penialaian khusus terhadap mantan Ketua Umum PBNU tiga periode KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Khususnya tentang hubungan Gus Dur dengan mantan Ketua MPR RI M Amien Rais, yang diibaratkannya seperti tokoh kartun Tom & Jerry, yang tidak pernah akur dan Gus Dur. Meski begitu keduanya saling merindukan.



Gus Dur  dan Amien Rais Saling Merindukan (Sumber Gambar : Nu Online)
Gus Dur dan Amien Rais Saling Merindukan (Sumber Gambar : Nu Online)

Gus Dur dan Amien Rais Saling Merindukan

"Kedua tokoh itu, persis seperti Tom & Jerry,"tutur Jaya Suprana dalam acara refleksi akhir tahun PBNU di Kantor PBNU Jl Kramat Raya, Jakarta, Rabu (29/12). Dia memang dekat dan sering bertemu dengan Gus Dur semasa hidupnya, sehingga banyak kenangan yang bisa diceritakan dengan mantan Presiden RI ke-4 itu.

Seperti biasanya, Jaya Suprana sambil tertawa dalam mengenang alm. Gus Dur. Pada suatu sore, Gus Dur pernah mengobrol dengan dirinya soal Amien Rais. "Dia bilang, Jaya, kok rasanya sudah lama ya kita tidak ribut sama Amien. Ayolah, kita cari masalah," ujar Jaya menirukan Gus Dur.

Sang Pencerah Muslim

Jaya lalu menjawab. "Loh, jangan Gus. Masa mau cari masalah? Nah jawaban Gus Dur. Kalau nggak berantem nggak ramai," ujar Jaya sambil tertawa. Ia menilai setelah lengser pun hubungan Amien dan Gus Dur tidak pernah akur. Tapi uniknya, jika tidak bertemu, keduanya saling merindukan.

Yaitu, kadang mereka tampil bersama. Tapi itu biar sandiwara saja. Memang tidak pernah akur. Tapi saling mencari. “Ibaratnya sparing partner, kalau nggak berantem nggak seru," terang Jaya Suprana lagi.(amf)Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim Pertandingan Sang Pencerah Muslim

Ketum PBNU Jelaskan Sejarah Pertama Kali Munculnya Istilah “Uang”

Medan, Sang Pencerah Muslim

Uang adalah benda yang setiap hari manusia pegang sebagai alat tukar-menukar. Tak banyak yang memahami istilah uang pertama kali muncul pada zaman Nabi Muhammad SAW, bahkan sebelum dirinya diangkat menjadi Nabi. Hal ini dijelaskan oleh Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj saat memberi sambutan dalam pembukaan Rakernas LPNU, Sabtu (2/4) di Medan International Convention Center (MICC) Sumatera Utara.

Kang Said menjelaskan, Rasulullah adalah pebisnis sukses yang menjalani pekerjaannya dengan ulet, rajin, dan jujur. Jiwa bisnis Nabi bersumber dari para leluhurnya yang juga para pebisnis, di antaranya leluhur Nabi nomor ke-11.

Ketum PBNU Jelaskan Sejarah Pertama Kali Munculnya Istilah “Uang” (Sumber Gambar : Nu Online)
Ketum PBNU Jelaskan Sejarah Pertama Kali Munculnya Istilah “Uang” (Sumber Gambar : Nu Online)

Ketum PBNU Jelaskan Sejarah Pertama Kali Munculnya Istilah “Uang”

“Rasulullah dipilih dari keluarga pelaku bisnis, yaitu dari keturunan Quraisy. Quraisy adalah panggilan kakeknya yang nomor 11 yang bernama Fihir. Dia menguasai perdagangan di seluruh jazirah Arab, kalau musim dingin berdagang di Yaman dan Ethiopia dan kalau musim panas berdagang di Syam dan Lebanon,” papar Kang Said.

Fihir, lanjutnya, adalah orang yang sukses berdagang dan mengelola uang. Uang itu bahasa Arabnya Qursy atau istilah sekarang “Kurs”, maka Fihir dipanggil dengan julukan “Quraisy” yaitu orang yang sukses mengelola kurs atau uang.?

“Tapi dulu kurs itu artinya uang koin bukan uang kertas seperti sekarang,” jelas Kiai asal Cirebon ini.

Sang Pencerah Muslim

Lebih jauh, Pengasuh Pesantren Ats-Tsaqafah Ciganjur, Jakarta Selatan ini menerangkan bahwa warga NU harus menjadi pebisnis sukses dan amanah seperti yang diteladankan oleh Nabi Muhammad. Hal ini dia katakan karena potensi ekonomi warga NU besar dan melimpah ditambah jiwa kemandirian yang ditempa di pesantren.

“Jangan berpikir bahwa Nabi Muhammad itu miskin, beliau kaya dan pebisnis sukses, tetapi tetap menunjukkan keuletan, kerja keras, jujur, amanah, dan sederhana,” jelas Guru Besar Ilmu Tasawuf ini.

Kegiatan Rakernas LPNU ini dihadiri oleh pengurus LPNU dari 33 wilayah dari seluruh Indonesia, Rais Aam PBNU KH Ma’ruf Amin, Rais Syuriyah PBNU KH Syekh Ali Akbar Marbun, Plt Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi, Wali Kota Medan Dzulmi Eldin, Sekjen PBNU HA Helmy Faishal Zaini, Ketua PP LPNU H Harvick Hasnul Qolbi, jajaran pengurus PBNU, lembaga dan Banom NU di Medan. (Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim Pertandingan Sang Pencerah Muslim

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Sang Pencerah Muslim sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Sang Pencerah Muslim. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Sang Pencerah Muslim dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock