Tampilkan postingan dengan label Anti Hoax. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Anti Hoax. Tampilkan semua postingan

Selasa, 20 Februari 2018

Hidup itu Jangan Bulat, Nanti Digoreng Dadakan

Derai tawa ala santri menyelimuti acara 1st Santri Writer Summit yang diselenggarakan Kementrian Agama (Kemenag) RI bersama Komunitas Santri Nulis dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional di Auditorium Pusat Studi Jepang Universitas Indonesia, Sabtu (28/10).

Dalam salah satu motivasi yang disampaikan salah seorang narasumber, Ibrahim Malik mengatakan, hidup itu jangan datar. Artinya, harus selalu berinovasi, melakukan perubahan. Ini yang harus dilakukan para santri.

Hidup itu Jangan Bulat, Nanti Digoreng Dadakan (Sumber Gambar : Nu Online)
Hidup itu Jangan Bulat, Nanti Digoreng Dadakan (Sumber Gambar : Nu Online)

Hidup itu Jangan Bulat, Nanti Digoreng Dadakan

Namun, dalam sesi tanya jawab, pesan tersebut disahut oleh narasumber di sampingnya, Abdul Wahab, yang masing-masing sama-sama alumni pesantren. Abdul Wahab yang akrab disapa Kang Abdu menimpali dengan khas jenakanya.

"Tadi dikatakan oleh Kang Ibrahim, hidup ini jangan datar, tapi kalau pesan saya, hidup ini jangan bulat!"

Sejenak hadirin diam, lalu pria kelahiran Tegal ini melanjutkan perkataannya, "iya, kalau hidup kita bulat, nanti kita akan digoreng dadakan". Derai tawa hadirin pecah serentak.

Ada hal lucu lain. Alumni pesantren yang pernah mengabdi di Papua dengan berita menebar kasih sayang bersama anjing ini memberikan sekitar 10 bungkus kenang-kenangan kepada para peserta seminar usai acara dengan beragam kuis.

Sang Pencerah Muslim

Di bagian akhir kuis, Kang Abdu tampak kehabisan pertanyaan. Namun ia tak kehabisan akal, mengingat acara ini dihelat di UI Depok, ia bertanya kepada hadirin.

“Ya sudah, siapa Wali Kota Depok?”

Tidak seperti pertanyaan ringan sebelumnya yang menjadi rebutan, hadirin yang didominasi orang luar kota hampir semua diam. Tampak hanya ada satu wanita yang duduk di depan bagian kanan mengacungkan jarinya. 

Sang Pencerah Muslim

“Ya kamu,” kata founder media Santri Online ini. 

“Idris Abdus Shamad,” jawab wanita yang ditunjuk.

Tampak Kang Abdu bingung. Dia lalu tanya orang-orang di sampingnya serta beberapa hadirin ternyata tidak banyak yang tahu. Dia sendiri tidak tahu siapa wali kota Depok itu. Sebab, ia juga tidak berdomisili di Depok.

Untungnya, satu fotografer dari unsur panitia yang berani dengan tegas membenarkan jawaban wanita tersebut. “Iya, benar, benar.” Hadirin pun kembali terpingkal-pingkal. (Ahmad Mundzir)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Anti Hoax, Fragmen Sang Pencerah Muslim

Senin, 12 Februari 2018

Solo Jadi Tuan Rumah LSN 2017 Regional II Jateng

Solo, Sang Pencerah Muslim - Kota Solo kembali ditetapkan menjadi salah satu tuan rumah Liga Santri Nasional (LSN) 2017,? Regional II Jawa Tengah. Ini berarti untuk ketiga kalinya secara berturut, Kota Bengawan menjadi tuan rumah LSN. Selain Solo, Magelang juga rencananya menjadi tuan rumah pelaksanaan liga santri.

Hal ini disampaikan Koordinator LSN 2017 Regional Jateng II Anis Mudzakir saat ditemui Sang Pencerah Muslim, Senin (10/7).

Solo Jadi Tuan Rumah LSN 2017 Regional II Jateng (Sumber Gambar : Nu Online)
Solo Jadi Tuan Rumah LSN 2017 Regional II Jateng (Sumber Gambar : Nu Online)

Solo Jadi Tuan Rumah LSN 2017 Regional II Jateng

Menurut Anis, proses pelaksanaan LSN di Jateng II sudah dimulai dengan proses pendaftaran pesantren yang akan menjadi calon peserta.

Sang Pencerah Muslim

“Ini sudah kita mulai, rencana dalam pekan ini kita sowan ke beberapa pesantren di wilayah Soloraya,” terang Anis.

Sang Pencerah Muslim

Pada pelaksanaan LSN kali ini, akan ada penambahan peserta, yang sebelumnya 16 tim, kini menjadi 32 tim. “Rincianya untuk Wilayah Soloraya ada 16 tim, dan Wilayah Kedu juga 16 tim.

Sedangkan untuk stadion yang menjadi tempat pelaksanaan pertandingan di Wilayah Soloraya, ia menargetkan Stadion Sriwedari di Kota Solo. Stadion yang bersejarah ini pernah menjadi tempat pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) perdana pada tahun 1948.

Ia berharap, pihaknya dapat mempertahankan prestasi pada tahun sebelumnya, yakni menjadikan salah satu tim dari wilayahnya melaju ke babak Final LSN.

Seperti yang telah diketahui pada LSN 2016, tim dari Sragen, Pesantren Walisongo, berhasil melaju ke babak final sebelum akhirnya ditundukkan Tim Nur Iman pada pertandingan yang diakhiri dengan drama adu penalti. (Ajie Najmuddin/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Anti Hoax Sang Pencerah Muslim

Kamis, 08 Februari 2018

LFNU Jatim Gelar Pelatihan Komputer Ilmu Hisab

Surabaya, Sang Pencerah Muslim. Guna meningkatkan kemampuan pemograman anggota, Pimpinan Lajnah Falakiyah, PWNU Jawa Timur akan menyelenggarakan Diklat pemograman komputer ilmu hisab.?

LFNU Jatim Gelar Pelatihan Komputer Ilmu Hisab (Sumber Gambar : Nu Online)
LFNU Jatim Gelar Pelatihan Komputer Ilmu Hisab (Sumber Gambar : Nu Online)

LFNU Jatim Gelar Pelatihan Komputer Ilmu Hisab

Acara akan berlangsung dua hari mulai tanggal 18-19 Januari 2013. Sekitar 100 peserta akan mengikuti acara ini. Mereka utusan dari tim falakiyah cabang se Jatim dan utusan dari PTAI se Jatim.

“Ini bagian dari peningkatan kualitas pemogramaan anggota, khususnya tim rukyat yang ada di cabang-cabang se Jatim,’’ ungkap Ketua PWNU Jatim, KH Mutawakil Alallah, tadi siang.

Sang Pencerah Muslim

Dengan pelatihan ini, lanjut Kiai pengasuh pesantren Genggong, Kraksaan Probolinggo ini, tim ru’yatul hilal bisa melaksanakan tugas dengan cepat, akurat. Sehingga hasilnya bisa cepat diketahui umat. Khususnya warga NU.

Sang Pencerah Muslim

“Diharapkan dengan pelatihan ini SDM tim ruk’yah NU, khususnya ? di cabang-cabang bisa meningkat. Karena sudah ada pola pemograman baru yang bisa meningkatkan kecepatan hasil ru’yah kepada waega NU,” tandasnya.?

Redaktur ? ? : Mukafi Niam

Kontributor: Imam Kusnin

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Anti Hoax Sang Pencerah Muslim

Senin, 05 Februari 2018

Banser Tetap Tenang dan Waspada Sikapi Ancaman ISIS

Surabaya, Sang Pencerah Muslim. Surat terbuka yang diduga dari Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) ramai dibicarakan di media sosial. Dalam surat itu tertulis GP Ansor thogut dan mengancam Polisi, TNI, Densus dan Banser.?

Banser Tetap Tenang dan Waspada Sikapi Ancaman ISIS (Sumber Gambar : Nu Online)
Banser Tetap Tenang dan Waspada Sikapi Ancaman ISIS (Sumber Gambar : Nu Online)

Banser Tetap Tenang dan Waspada Sikapi Ancaman ISIS

Menyikapi ancaman tersebut, Banser di Jawa Timur mengambil sikap waspada dan tetap berkoordinasi dengan aparat Kepolisian dan TNI. Sebab, ISIS atau simpatisannya juga diduga kuat ada di Jawa Timur. Terbukti beberapakali Densus 88 berhasil mengamankan simpatisan ISIS di wilayah Jatim.

Komandan Satuan Koordinasi Wilayah (Satkorwil) Banser Jatim, Muhammad Abid Umar menegaskan, akan mempertahankan dan menjaga tegaknya NKRI. Apapun itu risikonya. Pihaknya akan selalu berada di garda depan melawan terorisme ISIS radikalisme.?

"Meskipun begitu, Ansor dan Banser akan mengambil langkah sendiri. Saya menginstruksikan Banser di setiap tingkatan agar berkoordinasi dengan jajaran kepolisian," kata Gus Abid sapaan akrabnya, Selasa (4/7).

Sang Pencerah Muslim

Gus Abid menambahkan, meskipun Banser tetap tenang dan tidak reaktif menyikapi teror tersebut, namun pihaknya siap menggerakan kekuatan Banser bila dibutuhkan negara.?

"Sikap Ansor dan Banser sudah jelas konsisten menolak Khilafah Islamiyah/Daulah Islamiyah. Sebab bagi Ansor-Banser NKRI dan Pancasila sudah final," tegasnya.

Siapapun yang ingin mengganti ideologi Pancasila dan NKRI akan berhadapan dengan Ansor dan Banser. "Tapi kami tidak akan reaksioner apalagi melampaui kewenangan aparat penegak hukum. Namun, kapan pun dan berapa pun anggota Banser Jatim dibutuhkan, kami akan kerahkan," pungkas kader muda NU tersebut.

Seperti diketahui, berulangkali ISIS menyebut Ansor dan Banser sebagai musuh mereka. Hal itu disampaikan secara terbuka dalam video yang diunggah di YouTube pada 2014 lalu oleh anggota ISIS bernama Abu Jandal (belakangan diinformasikan telah tewas di Mosul, Irak).?

Terbaru, ISIS maupun kelompok yang diduga kuat simpatisan ISIS kembali menyampaikan ancaman kepada Ansor dan Banser dalam sepucuk surat yang ditaruh di kantor Polsek Metro Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. (Rof Maulana/Fathoni)

Sang Pencerah Muslim

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Ubudiyah, Nahdlatul, Anti Hoax Sang Pencerah Muslim

Sabtu, 27 Januari 2018

50 Pelajar Purworejo Ikuti Diklatama IPNU-IPPNU

Purworejo, Sang Pencerah Muslim. Sekitar  50 pelajar Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, mengikuti Pendidikan dan Latihan Pertama (Diklatama), Corp Brigade Pembangunan dan Korp Pelajar Putri yang digelar IPNU dan IPPNU. Kegiatan berlangsung di Komplek SD Islam Terpadu Desa Majir, Kecamatan Kutoarjo, pada Jumat-Ahad (10-12/5) lalu.

Para pelajar tersebut merupakan delegasi dari seluruh Pimpinan Anak Cabang (PAC) dan Pimpinan Komisariat (PK) IPNU-IPPNU se-Kabupaten Purworejo.

50 Pelajar Purworejo Ikuti Diklatama IPNU-IPPNU (Sumber Gambar : Nu Online)
50 Pelajar Purworejo Ikuti Diklatama IPNU-IPPNU (Sumber Gambar : Nu Online)

50 Pelajar Purworejo Ikuti Diklatama IPNU-IPPNU

Kegiatan tersebut dibuka Wakil Ketua PC NU Kabupaten Purworejo, K. Ali Subhan. Dalam sambutannya, ia mengapresiasi kegiatan tersebut, karena merupakan salah satu gerbang pengkaderan kader-kader NU, “Melalui kegiatan ini kader IPNU-IPPNU harus bertambah nasionalis, cinta lingkungan, dan memiliki kepekaan sosial tinggi,” katanya.

Sang Pencerah Muslim

Komandan Pendidikan Diklatama, Jumadhi menuturkan, kegiatan ini merupakan yang kedua kali. Panitia menyiapakan beberapa materi, yaitu PBB, SAR, Strategi Mapping, Bela Diri, Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara, Manajemen Perjalanan, Pelestarian Alam dan Kelestarian Lingkungan, Basic Ropes dan Medical First Responder Basic.

Sang Pencerah Muslim

Jumadhi menambahkan, untuk memaksimalkan penyampaian materi, diundang pemateri berpengalaman, seperti Kodim 0708, Polres Purworejo, Dinas Perhutani, PMI, SAR, Pagar Nusa, Banser, “Agar benar-benar terbentuk CBP dan KPP yang disiplin, tangguh dan bermental,” tuturnya.

Di akhir Diklatama bertema “Membentuk Kader yang Berkarakter Kebangsaan, Peduli Lingkungan dan Berjiwa Sosial”, diisi Out Bond yang rekreatif dan edukatif  untuk para peserta.

Sementara itu, Ketua PC IPNU Purworejo, Ahmad Naufa mengatakan, tindak lanjut dari Diklatama, akan dibentuk Dewan Komando Cabang (DKC) CBP dan KPP. Mereka akan melakukan kegiatan bersama IPNU dan IPPNU Purworejo atau dengan  pemerintah, “Misalnya dalam kegiatan relawan SAR Badan Penanggulangan Bencana Daerah Purworejo,” katanya.

Ahmad berpendapat, sebagai calon penerus generasi bangsa, kader-kader IPNU harus memiliki wawasan luas tentang kebangsaan dan jangan sampai tergerus berbagai penyimpangan yang bersifat patologis yang dapat merusak moral dan ideologi para pemuda.

Hadir pada pembukaan Diklatama dua badan semiotonom IPNU dan IPPNU tersebut, Ketua MWC NU Kecamatan Kutoarjo, PC IPNU-IPPNU Kabupaten Purworejo, dan Perangkat Desa Majir, Karang Taruna Desa Majir.

Redaktur        : Abdullah Alawi

Kontributor    : Isnainissholiah

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Anti Hoax, Pendidikan, Ubudiyah Sang Pencerah Muslim

Sabtu, 20 Januari 2018

Zakat Harus Dikembangkan dengan Berbasis Komunitas

Pati, Sang Pencerah Muslim. Barang siapa menguasai komunitas, maka dia menguasai pasar. Demikian paparan Djoko Adhi Saputro, Kepala Perwakilan Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Jawa Tengah dalam Seminar Strategi Jitu Fundraising Zakat di kampus IPMAFA Pati, Senin, (28/11) hasil kerjasama Prodi Zakat Wakaf IPMAFA, IZI Jateng, MES Pati, USB, dan Arta Mas Syariah.?

Dikatakannya, lembaga zakat harus membentuk atau masuk dalam komunitas dan fokus merawat komunitas tersebut sebagai mitra efektif dalam menggalakkan dana zakat. IZI Jateng misalnya, menargetkan komunitas majlis pengajian sebagai mitra IZI dalam menggalakkan zakat.?

Zakat Harus Dikembangkan dengan Berbasis Komunitas (Sumber Gambar : Nu Online)
Zakat Harus Dikembangkan dengan Berbasis Komunitas (Sumber Gambar : Nu Online)

Zakat Harus Dikembangkan dengan Berbasis Komunitas

Dijelaskannya, selama ini, IZI sudah menjalin kerjasama dengan komunitas hijab dan ternyata hal ini sangat efektif karena menyimpan potensi zakat yang besar. Hal serupa menjadi tantangan bagi lembaga amil zakat lainnya dalam menggalakkan penggalian dana.

Kaprodi Manajemen Zakat Wakaf IPMAFA yang juga Wakil Ketua PCNU Pati Dr Jamal Mamur Asmani dalam acara tersebut menjelaskan, potensi zakat di Indonesia sangat besar, yaitu 217 triliun sedangkan di Jawa Tengah mencapai sekitar 17 triliun. Untuk di Pati sekitar 20 milyar untuk zakat individu (bukan perusahaan). Namun, realitasnya masih jauh, yaitu 4,3 triliun secara nasional, sekitar 100 milyar se-Jawa Tengah, dan 1,5 miliar di Pati. Hal ini disebabkan banyak faktor. Pertama, kesadaran masyarakat yang masih rendah. Hal ini berbeda dengan haji yang sangat tinggi kesadaran masyarakat. Kedua, belum banyak lembaga zakat yang kredibel dan profesional dalam mengelola zakat sehingga masyarakat tidak punya kepercayaan untuk menyalurkan zakatnya lewat lembaga. Ketiga, sanksi pemerintah yang tidak tegas kepada orang yang tidak membayar zakat. Hal ini membutuhkan usaha serius dari seluruh elemen, khususnya ulama dan cendekiawan dalam mengoptimalkan sosialisasi sadar zakat.?

Sang Pencerah Muslim

Pemerintah juga harus tegas memberikan sanksi kepada orang-orang yang wajib berzakat tapi tidak melakukannya. Lembaga juga harus meningkatkan ketrampilan dan kompetensi profesionalitasnya dalam menggalakkan zakat supaya lahir kepercayaan masyarakat dalam menyalurkan zakatnya.

Ketua MES Pati, H Mumu Mubarak mengatakan, lembaga amil zakat harus bangun dari tidurnya dengan bergegas meningkatkan kompetensi penggalian dana zakat karena masyarakat menanti gebrakan lembaga zakat. Jangan sampai umat Islam malas berzakat karena lemahnya lembaga amil zakat dalam pengelolaan zakat.?

Sang Pencerah Muslim

Sedangkan ? sekretaris Baznas Pati KH Muslihan mengatakan, Baznas Pati akan mengoptimalkan penggalangan zakat sampai ke pelosok untuk optimalisasi penghimpunan zakat yang manfaatnya kembali kepada umat. Baznas Pati akan membentuk Unit Pengumpul Zakat (UPZ) di setiap kecamatan supaya tergali potensi zakat yang besar.?

Langkah ini diharapkan mampu menggalakkan fundraising zakat yang bertujuan menggapai kemaslahatan umat, khususnya kemandirian ekonomi di masa depan. (Jamal Manur/Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim News, Anti Hoax Sang Pencerah Muslim

Senin, 15 Januari 2018

GP Ansor Dukung Revisi UU Penataan Ruang

Jakarta, Sang Pencerah Muslim

Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor mendukung sepenuhnya langkah DPR untuk merevisi Undang-undang (UU) Penataan Ruang. Hal itu diharapkan mampu menjadi solusi atas berbagai persoalan dan kesemrawutan pembangunan di Indonesia. Pasalnya, hingga saat ini, keberadaan UU tersebut dinilai sangat tidak efektif.

“(GP, Red) Ansor mendukung sepenuhnya upaya revisi Undang-undang tersebut. Karena selama ini Undang-undang tersebut tidak efektif. Daerah-daerah kerap tidak konsisten dengan perencanaan pembangunan yang sudah ditetapkan,” kata Ketua Umum PP GP Ansor Saifullah Yusuf kepada wartawan di sela-sela dialog publik tentang Tata Ruang Nasional, di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Selasa (6/3)

GP Ansor Dukung Revisi UU Penataan Ruang (Sumber Gambar : Nu Online)
GP Ansor Dukung Revisi UU Penataan Ruang (Sumber Gambar : Nu Online)

GP Ansor Dukung Revisi UU Penataan Ruang

Dialog bertajuk “Tata Ruang Nasional: Antara Kepentingan Publik dan Ekonomi (Telaah Kritis Revisi UU Penataan Ruang)” yang digelar PP GP Ansor itu menghadirkan sejumlah narasumber. Antara lain, Dirjen Penataan Ruang Departemen Pekerjaan Umum Dr Ir Hermanto Dardak M.Sc, Wakil Ketua Pansus UU Tata Ruang DPR RI Abdullah Azwar Anas, Kepala Pusat Pengkajian dan Pengembangan Wilayah Institut Pertanian Bogor Ernan Rustiadi dan Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Chalid Muhamad.

Saifullah yang juga Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal meminta revisi tersebut juga mampu memberikan sanksi setegas-tegasnya bagi setiap pelanggar undang-undang itu. Selama ini, menurutnya, berbagai persoalan tentang tata ruang diakibatkan tidak adanya sanksi yang tegas. “Undang-undang (sebelum revisi, Red) itu kan nggak ada sanksinya,” tandasnya.

Dalam kesempatan itu, Saiful juga mengungkapkan, sudah saatnya perencanaan pembangunan di Indonesia mempertimbangkan aspek keterpaduan. Sehingga, pembangunan bisa dilakukan secara menyeluruh. Selama ini, katanya, perencanaan pembangunan di negeri ini seakan berjalan sendiri-sendiri. Padahal, antara satu daerah dengan daerah lainnya memiliki keterkaitan yang tidak bisa dipisahkan begitu saja.

Politisi yang baru saja pindah ke Partai Persatuan Pembangunan itu tak membantah jika usulannya secara substansi mirip dengan konsep kota megapolitan yang digagas Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso. “Megapolitan atau apapun kan cuma nama saja. Substansinya sama, yaitu aspek keterpaduan antara satu daerah dengan daerah lainnya,” ujarnya.

Sang Pencerah Muslim

Konsep keterpaduan pembangunan itu, tambah Saiful, diharapkan juga mampu melahirkan aspek keunggulan bagi masing-masing daerah sehingga terdapat hubungan yang saling mendukung. Hingga saat ini, katanya, pembangunan pada sebagian besar daerah di Indonesia seakan tidak memiliki arah dan tujuan serta ciri khas tersendiri.

“Kota Malang yang dulunya disebut sebagai kota pelajar, sekarang nggak jelas lagi. Kota pendidikan, bukan. Kota industri, bukan. Kota pariwisata, bukan. Kota perdagangan juga bukan. Sekarang menjadi tidak jelas,” ungkapnya.

Senada dengan Saiful, Chalid Muhamad menjelaskan sejumlah permasalahan mendasar dalam pembangunan di Indonesia. Pertama, perecanaan pembangunan di negeri ini terlalu berorientasi pada kepentingan ekonomi sesaat. Sehingga mengabaikan aspek keseimbangan ekosistem yang sangat penting untuk tetap dijaga.

“Mal dibangun di mana-mana. Sementara tidak ada sisa lagi lahan bagi penampungan air. Sehingga tidak bisa disalahkan kalau musim hujan terjadi banjir. Kalau kemarau kekeringan,” terang Chalid.

Sang Pencerah Muslim

Kedua, menurut Chalid, perencanaan pembangunan kerap kali mengabaikan aspek bahwa letak geografis Indonesia rawan terjadi bencana alam. “83 persen wilayah di Indonesia rawan bencana alam,” tandasnya.

Ketiga, tambahnya, penataan ruang dalam pembangunan di Tanah Air masih berorientasi pada pendekatan wilayah administratif. Penataan ruang seperti itu, menurutnya, telah mengabaikan aspek bahwa alam ini merupakan satu kesatuan ekosistem yang tidak bisa dipisahkan.

Keempat, lanjutnya, UU Tata Ruang belum menjadi rujukan bagi pemerintah untuk membangun daerahnya. Keberadaannya akan digunakan hanya untuk melegitimasi kebijakan-kebijakan yang menguntungkan kepentingan kaum pemodal. “Kalau mau ada penggusuran, biasanya UU Tata Ruang baru digunakan untuk melegitimasi kebijakan tersebut,” ungkapnya. (rif)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Anti Hoax Sang Pencerah Muslim

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Sang Pencerah Muslim sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Sang Pencerah Muslim. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Sang Pencerah Muslim dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock