Tampilkan postingan dengan label Hadits. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Hadits. Tampilkan semua postingan

Senin, 12 Maret 2018

Wabup Lombok Timur: Lestarikan Peringatan Isra’ Mi’raj

Lombok Timur, Sang Pencerah Muslim. Peringatan isra’ dan mi’raj Nabi Muhammad SAW yang berlangsung di Pondok Pesantren Sirojul Ulum Lombok Timur, Nusa Tenggara Timur, mendapat sambutan positif dari pemerintah kabupaten setempat. Wakil Bupati Lombok Timur H Khaerul Warisin mendorong warga terus melestarikan kegiatan serupa.

Khaerul menyampaikan hal tersebut dalam acara Rajaban 1435 H di Pondok Pesantren Sirojul Ulum yang berada di Desa Mamben Daya, Kecamatan Aikmel, Kabupaten Lombok Timur, Kamis (29/5). “Kegiatan semacam ini merupakan tradisi keislaman yang harus dipertahankan sebagai ciri dari Islam Nusantara,” ujarnya.

Wabup Lombok Timur: Lestarikan Peringatan Isra’ Mi’raj (Sumber Gambar : Nu Online)
Wabup Lombok Timur: Lestarikan Peringatan Isra’ Mi’raj (Sumber Gambar : Nu Online)

Wabup Lombok Timur: Lestarikan Peringatan Isra’ Mi’raj

Dalam kesempatan itu, ia juga mengaku memiliki perhatian besar terhadap pondok pesantren. Untuk tahun ini, katanya, telah dianggarkan sebesar Rp 11 miliar bagi pengembangan pondok pesantren se-Lombok Timur.

Sang Pencerah Muslim

H Ulumudin Akmal, salah seorang pengasuh Pesantren Sirojul Ulum menjelaskan, peringatan isra’ dan mi’raj menjadi agenda tahunan di Pesantren Sirojul Ulum setiap bulan Rajab. Kali ini kegiatan tersebut digelar bersamaan dengan peringatan hari lahir Pesantren Sirojul Ulum yang ke-11 sekaligus haul sesepuh para pendiri Pesantren, almarhum Tuan Guru H Zainuddin Arsyad dan almarhum Tuan Guru Abdul Muin.

Selain Wakil Bupati Lombok Timur, hadir pula pada majelis ini Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Lombok Timur H Imron Fauzi Haetami, serta para sesepuh NU Lombok Timur. Dalam kesempatan itu juga terdapat prosesi penyerahan Surat Keputusan Pengurus Besar NU nomor 353/A.II.04.d/04/2014 tentang Pengesahan PCNU Kabupaten Lombok Timur Masa Khidmah 2014-2019. (Darma Santosa/Mahbib)

Sang Pencerah Muslim

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Hadits Sang Pencerah Muslim

Senin, 05 Maret 2018

Dua Amanah yang Diemban NU Menurut Kiai Said

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Genap berusia 92 tahun, Nahdlatul Ulama (NU) akan tetap memegang dua amanah yang diembannya, yakni agama dan tanah air.

Dua Amanah yang Diemban NU Menurut Kiai Said (Sumber Gambar : Nu Online)
Dua Amanah yang Diemban NU Menurut Kiai Said (Sumber Gambar : Nu Online)

Dua Amanah yang Diemban NU Menurut Kiai Said

Hal ini ditegaskan oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj saat memberikan sambutan dalam rangka peringatan Harlah ke-92 NU di Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari, Kalideres, Jakarta Barat, Rabu (31/1).

Dua hal penting dalam menjaga amanat keagamaan yang perlu dipegang teguh, yakni tawasut dan tasamuh. Tawasut berarti moderat, beradi di posisi tengah. Artinya, NU tidak radikal dan tidak liberal. Pun tidak tekstual atau hanya mengandalkan akal.

“Sikap moderat ini tidak akan terwujud kecuali harus didukung dengan ilmu pengetahuan,” katanya kepada ribuan warga NU yang memenuhi masjid tersebut.

Sang Pencerah Muslim

Hal kedua yang mesti dipegang teguh dalam rangka mengemban amanah agama adalah tasamuh atau toleran. Rasulullah saw juga orang yang toleran. Ia hidup bersama warga yang berbeda agama. 

“Orang toleran itu berakhlak,” katanya.

Sementara itu, amanat menjaga tanah air (wathaniyah) adalah menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan dasar Pancasila. “Pancasila tidak mengurangi keislaman, Islam tidak merusak Pancasila,” tegasnya.

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Tsaqafah itu berharap agar NU bermanfaat, berguna, dan menjadi faktor penting untuk perdamaian dunia.

Sang Pencerah Muslim

Sebelum menyampaikan sambutannya, kiai asal Cirebon itu menerima cenderamata dari Duta Besar Kerajaan Arab Saudi Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi. Osama menyampaikan rasa syukur dan suatu kehormatan bisa berada di tengah para ulama NU.

Kegiatan yang diawali dengan salat Isya dan gerhana berjamaah itu dihadiri beberapa tokoh lainnya seperti Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko yang mewakili Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Gubernur DKI Jakarta Anis Baswedan, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Sosial Idrus Marham, Menteri Desa PDTT Eko Putro Sandjojo, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Direktur Wahid Foundation Yeni Wahid, dan sebagainya.

Pada pertengahan acara, para pejabat tersebut menerima potongan tumpeng dari PBNU yang diwakili oleh Rais Aam Syuriyah PBNU KH Ma’ruf Amin, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Sekjen PBNU H Helmy Faisal Zaini, dan Ketua PBNU H Marsudi Syuhud. (Syakir Niamillah/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Hadits, Humor Islam Sang Pencerah Muslim

Jumat, 02 Maret 2018

Di Macau, Kultur NU Tak Ditinggalkan

Macau, Sang Pencerah Muslim?

Walau pun hujan turun, saya tetap teruskan langkah. Payung bercorak loreng ala TNI Angkatan Darat saya pergunakan untuk melindungi tubuh ini dari tempaan hujan.

Ahad (18/6) adalah pagelaran Pondok Ramadhan Ahad terakhir, karena Ahad depan diperkirakan sudah memasuki Syawal. Pukul 14:15 saya dan Ustad Muhandis tiba di masjid. Suasana begitu syahdu oleh guyuran hujan di tengah Macau kala itu.?

Terdengar suara lantunan ayat suci Al-Qur’an. Jamaah waktu itu sudah hampir penuh. Bacaan Al-Qur’an dilanjutkan lantunan shalawat yang dibawakan Muslimat NU. Begitu acara dimulai, saya yang pertama diberi kesempatan untuk mengisi pengajian mulai pukul 14:30-15:30.?

Di Macau, Kultur NU Tak Ditinggalkan (Sumber Gambar : Nu Online)
Di Macau, Kultur NU Tak Ditinggalkan (Sumber Gambar : Nu Online)

Di Macau, Kultur NU Tak Ditinggalkan

Jamaah terlihat bersemangat dan khusuk. Ada beberapa yang merekam melalui video ponsel, ada yang mencatat, ada dang hanya jiping (ngaji kuping). Sebagaimana kultur NU, hambar rasanya jika tak ada gelak tawa yang mewarnai pengajian dengan tema "Ihsan kepada Makhluk Allah".?

Namun demikian, esensi dakwah tetap yang utama, jangan sampai tergantikan oleh syahwat sekadar ingin membuat orang tertawa. Di sinilah saya menerapkan kehati-hatian.

Saya sampaikan, sikap ihsan bisa terhadap Allah, juga berlaku pada makhluk-makluk-Nya. Ihsan kepada manusia misalnya bila melihat orang lain sebagai diri kita sendiri.?

Sang Pencerah Muslim

“Kita berupaya untuk bersimpati dan berempati terhadap orang lain. Dari sini akan lahir darinya sikap yang penuh cinta, kasih sayang dan kebijaksanaan,” saya menjelaskan.

Dalam Al-Shahihain, Nabi SAW bersabda, "Imanmu belum sempurna sampai engkau mencintai saudaramu sebagaimana engkau mencintai dirimu sendiri." Juga sebagaimana ia mencintai kebaikan dan membenci keburukan buat dirinya, demikian juga terhadap saudaranya. Senang melihat saudaranya senang, dan ikut merasakan kesusahan ketika saudaranya mengalami kesusahan, bukan sebaliknya.

Orang yang paling utama untuk kita perlakukan dengan ihsan ialah orang tua. Allah berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Israa ayat 23-24, “Dan Rabb-mu telah memerintahkan agar kamu jangan beribadah melainkan hanya kepada-Nya dan hendaklah berbuat baik (ihsan) kepada ibu-bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “Ah,” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, ‘Ya Rabb-ku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil."

Sang Pencerah Muslim

Selain kepada orangtua, kita juga diperintahkan berbuat baik (ihsan) kepada karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahaya yang kamu miliki seperti tersebut dalam Surat Annisa ayat 36.

Ihsan juga berlaku pada hewan. Nabi bersabda, "Jika kalian menyembelih berlakulah baik dalam hal itu, hendaklah kalian mengasah pisaunya dan menyenangkan hewan sembelihannya" (HR. Muslim).

Ihsan memang berlaku pada segala sesuatu, termasuk ihsan kepada lingkungan, alam raya, dan tanah air. Ketiganya perlu kita jaga, lestarikan, dan tidak merusaknya bahkan kita perlu mengembangkannya sebagai khalifah di muka bumi.

Ihsan menurut ulama lebih luas maknanya dari adil. Jika adil sekedar menggugurkan kewajiban, maka ihsan bekerja lebih dari yang dituntut. Jika adil menunaikan sekedar haknya seseorang, ihsan lebih dari itu sehingga rasa cinta, kasih sayang serta saling tolong menolong bisa tumbuh sebabnya.

Jika adil ialah apabila ia dipukul, ia membalas pukulan sesuai kadar pukulan tersebut, maka ihsan ialah memaafkannya. Berbuat baik pada yang berbuat baik pada kita itu adil, namun berbuat baik walau orang lain mendzalimi itulah ihsan.

Singkatnya Ihsan yang tertanam dalam dirinya akan mudah memaafkan orang yang menyakiti, menyambung (shilah) persaudaraan bagi yang memutusnya. Dan memberi seseorang yang tidak pernah memberinya.?

"Betapa indahnya ajaran Islam," tutup saya.?

Usai pengajian, kami berdua rupanya ditunggu oleh wartawan asal Portugal, Claudia Aranda yang kemudian banyak bertanya tentang kegiatan keislaman di sini, motivasi datang ke Macau. Claudia juga bertanya tentang Islam Sunni Syiah, tak ketinggalan isu hangat di Jakarta seputar toleransi beragama, dan isu politik yang saat ini sudah mulai mencair.?

"Obrigado," ucap saya pada Claudia dalam bahasa Portugal yang berarti terima kasih. (Saepuloh, anggota Tim Inti Dai Internasional dan Media (TIDIM) LDNU yang ditugaskan ke Macau. Kegiatan ini bekerjasama dengan LAZISNU)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Hadits Sang Pencerah Muslim

Jumat, 16 Februari 2018

PBNU Diprotes Tokoh-tokoh Muslim Dunia Soal Sanksi Iran

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Meski tak turut campur dalam pengambilan keputusan pemerintah Indonesia yang mendukung pemberlakuan sanksi Dewan Keamanan PBB terhadap Iran terkait program nuklirnya, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menerima banyak protes dari tokoh-tokoh muslim dunia.

Hal itu diungkapkan Ketua Umum PBNU Dr KH Hasyim Muzadi kepada Sang Pencerah Muslim di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Senin (26/3). Menurutnya, tokoh-tokoh muslim dunia sangat kesal dan memprotes keras sikap Indonesia yang menyetujui sanksi DK PBB terhadap Iran. Sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, katanya, Indonesia tak pantas menyepakati sanksi tersebut.

”Saya sendiri kewalahan menerima kontak dari ulama-ulama terkemuka dunia yang mengungkapkan kekecewaan, kekesalan serta protes keras atas terlibatnya Indonesia dalam menyetujui sanksi PBB terhadap Iran. Karena Indonesia adalah negara muslim terbesar di dunia, pelopor gerakan Nonblok dan eksponen penting OKI (Organisasi Konferensi Islam, Red),” tutur Presiden World Conference on Religion and Peace itu.

PBNU Diprotes Tokoh-tokoh Muslim Dunia Soal Sanksi Iran (Sumber Gambar : Nu Online)
PBNU Diprotes Tokoh-tokoh Muslim Dunia Soal Sanksi Iran (Sumber Gambar : Nu Online)

PBNU Diprotes Tokoh-tokoh Muslim Dunia Soal Sanksi Iran

DK PBB menjatuhkan sanksi bagi Iran melalui Resolusi 1747 pada Ahad (25/3). Rancangan resolusi yang dirumuskan Inggris, Prancis, dan Jerman itu disepakati secara bulat oleh 15 negara anggota DK PBB, termasuk Indonesia.

Resolusi ini memperluas sanksi atas Iran yang ditetapkan pada Desember 2006 dalam Resolusi 1737. Di antara isi Resolusi 1747 adalah larangan secara menyeluruh ekspor senjata Iran maupun pembatasan penjualan senjata ke Iran. Isi resolusi juga membekukan aset milik 28 lembaga atau perorangan yang berhubungan dengan program nuklir dan rudal Iran.

Sang Pencerah Muslim

Iran juga dibatasi untuk memperoleh bantuan keuangan. DK PBB memberi batas waktu 60 hari setelah resolusi agar Iran menghentikan program nuklirnya. Jika diabaikan, DK PBB bisa mengambil langkah yang lebih pantas berupa sanksi ekonomi, bukan militer.

Sekretaris Jenderal International Conference of Islamic Scholars itu mensinyalir, Amerika Serikat (AS) merupakan aktor utama di balik penjatuhan sanksi terhadap Iran. Sehingga pemerintah Indonesia pun tak berani mengambil sikap berseberangan dengan negara adidaya itu.

“Ternyata (pemerintahan) Megawati (Soekarnoputri) mempunyai kadar keberanian lebih tinggi dari pemerintah sekarang. Karena dulu Megawati berani menolak agresi Presiden AS Goerge W Bush ke Irak tanpa bermusuhan dengan Amerika,” sesal Hasyim yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikam, Malang, Jawa Timur.

Sang Pencerah Muslim

Hasyim mengimbau kepada elit politik di negeri ini agar bisa belajar dari sejarah para pemimpin dunia yang mendukung AS. Menurutnya, sebagian besar para pemimpin dunia yang membela AS itu, saat jatuh dari kepemimpinannya tak satupun yang mendapat perlindungan dari negara yang gemar membuat kekacauan itu.

”Mereka, seperti Marcos, Idi Amin, Duvalier, Nguven Van Theu dan lain sebagainya, tak ada yang ditolong Amerika Serikat setelah jatuh. Mungkin saja Indonesia nanti juga demikian,” ungkap mantan Pengurus Wilayah NU Jawa Timur itu.

Sebelum terlambat, ia meminta elit politik di Indonesia untuk ’tobat’ dengan tidak lagi menjadi agen AS. Karena, menurutnya, negara tersebut bukanlah negara yang setia terhadap negara lain, karena hanya setia terhadap kepentingan sesaat yang menguntungkan diri sendiri.

”Elit politik Indonesia hendaknya sadar sebelum terlambat. (George W) Bush bukanlah orang yang setia kawan, hanya setia kepentingan sesaat. Di Amerika Serikat sendiri, Bush dikritik pedas oleh rakyatnya. Bagaimana kita bisa menjadi bagian dari foreign policy Bush?,” gugat Hasyim. (rif)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Pahlawan, Hadits, Fragmen Sang Pencerah Muslim

Rabu, 31 Januari 2018

Mahasiswi Malaysia Minati Karya Syekh Ramadan Al-Buthy di NU Expo

Surabaya, Sang Pencerah Muslim - Perhelatan NU Expo 2016 di Jatim Expo International Surabaya yang diselenggarakan Pimpinan Pusat Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) membawa berkah bagi para penerbit yang terhimpun dalam Asosiasi Penerbit Nahdlatul Ulama (Asbitnu). Perhelatan yang digelar sejak Rabu hingga Sabtu (21-24/12) ini menyediakan ratusan judul buku dan kitab termasuk karya Syekh Said Ramadan Al-Buthy.

Banyaknya stan buku dan kitab ini menjadi daya tarik sejumlah kalangan untuk berkunjung sekaligus membeli sejumlah karya beraliran Ahlussunah wal Jamaah itu. "Kami tertarik dengan kitab karangan Syekh Said Ramadan Al-Buthy karena pemikirannya banyak dikaji di Malaysia," kata Nurul Maziah binti Mohammad Nur, Kamis (22/12) malam.

Mahasiswi Malaysia Minati Karya Syekh Ramadan Al-Buthy di NU Expo (Sumber Gambar : Nu Online)
Mahasiswi Malaysia Minati Karya Syekh Ramadan Al-Buthy di NU Expo (Sumber Gambar : Nu Online)

Mahasiswi Malaysia Minati Karya Syekh Ramadan Al-Buthy di NU Expo

Mahasiswi University of Malaya yang kini mengikuti pertukaran di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Airlangga Surabaya ini hadir bersama sejumlah mahasiswi lain ke NU Expo 2016 dan tertarik dengan koleksi di stan Asbitnu.

"Karya dan pemikiran Syekh Said Ramadan Al-Buthy sangat sesuai dengan isu kekinian," katanya memberikan alasan. Karena itu sejumlah kitab karya ulama Suni kelahiran Buthan Turki itu demikian menjadi rujukan di Malaysia.

Sang Pencerah Muslim

Sejumlah judul kitab seperti Dhawabitul Mashlahah fis Syariatil Islamiyyah, Wa Hadzihi Musykilatuna, juga Min Sunanillahi fil Ibadah menjadi incaran para mahasiswi tersebut.

Sang Pencerah Muslim

"Judul kitab yang ada kami informasikan kepada dosen di University of Malaya," katanya. Selanjutnya yang sesuai dengan kajian akan dibeli untuk dikirim ke salah satu kampus ternama di negeri Jiran tersebut.

A Firdaus dari Pustaka Compas yang juga menjaga stan Asbitnu sangat mengapresiasi perhatian mahasiswa dari Malaysia tersebut. "Alhamdulillah bila stan kami dapat memberikan informasi sekaligus menjembatani kebutuhan pengunjung terkait literatur berhaluan Aswaja," katanya.

Selanjutnya kegiatan pameran buku dan kitab seperti ini akan menjadi bahan evaluasi bagi pameran yang digagas Asbitnu dalam kesempatan mendatang. (Ibnu Nawawi/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Hadits Sang Pencerah Muslim

Senin, 29 Januari 2018

Doa Basuh Kaki Kiri saat Wudhu

Kaki kiri adalah anggota tubuh terakhir yang dibasuh saat berwudhu. Meratakan air ke seluruh bagiannya minimal dari ujung kuku hingga atas mata kaki merupakan sebuah keharusan. Doa berikut ini dianjurkan dibaca saat membasuh kaki kiri saat berwudhu.

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Doa Basuh Kaki Kiri saat Wudhu (Sumber Gambar : Nu Online)
Doa Basuh Kaki Kiri saat Wudhu (Sumber Gambar : Nu Online)

Doa Basuh Kaki Kiri saat Wudhu

Allâhumma innî a‘ûdzubika an tazilla qadamayya ‘alas shirâti yauma tazillu aqdâmul munâfiqîna fin nâri.

Sang Pencerah Muslim

Artinya, “Wahai Tuhanku, aku berlindung kepadamu dari jatuhnya dua kakiku di atas shirath pada hari berjatuhan kaki semua orang-orang munafiq di dalam neraka,” (Lihat Sayid Utsman bin Yahya, Maslakul Akhyar, Cetakan Al-‘Aidrus, Jakarta). (Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim Jadwal Kajian, Hadits Sang Pencerah Muslim

Jumat, 26 Januari 2018

Rangkaian Doa Sehabis Berwudhu

Berikut ini adalah rangkaian doa sesudah selesai wudhu. Doa-doa ini sebaiknya diucapkan ketika kita keluar dari tempat berwudhu, sambil menengadahkan tangan, menghadap kiblat, dan dilakukan cukup dengan berdiri saja. Doa-doa ini kami sarikan dari karya Imam Nawawi al-Bantani dalam kitab Nihâyah al-Zain, hal. 34.

Doa tersebut ialah: 

Rangkaian Doa Sehabis Berwudhu (Sumber Gambar : Nu Online)
Rangkaian Doa Sehabis Berwudhu (Sumber Gambar : Nu Online)

Rangkaian Doa Sehabis Berwudhu

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Sang Pencerah Muslim

Asyhadu al lâ ilâha illaLlâh wahdahu lâ syarîka lah, wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rasûluhu. Allahumma ij’alni minat tawwâbîna waj’alni minal mutathahhirîn. Subhânaka Allâhumma wa bihamdika asyhadu al lâ ilâha illa Anta astaghfiruka wa atûbu ilaik. Wa shallaLlâhu ‘ala sayyidina Muhammad wa `âli Muhammad.

“Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah, dan tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa sesungguhnya Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan Allah. Ya Allah, jadikanlah aku sebagian dari orang-orang yang bertaubat, dan jadikanlah aku sebagian dari orang yang suci. Maha suci engkau Ya Allah, dan dengan memuji-Mu. Aku bersaksi tiada Tuhan selain Engkau, aku meminta ampunan pada-Mu, dan bertaubat pada-Mu. Semoga berkah rahmat Allah senantiasa terlimpahkan pada nabi Muhammad dan keluarganya.”

Sang Pencerah Muslim

Selanjutnya, bila masih sempat, artinya tidak terburu-buru karena semisal waktu shalat akan habis, atau shalat jama’ah akan segera didirikan, maka sebaiknya dilanjutkan dengan membaca surat al-Qadr 1, 2 atau 3 X, dan dilanjutkan dengan doa:

 

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Allahumma ighfir li dzanbî wa wassi’ fî dâri, wa bârik fî rizqiî, wa lâ taftinî bi mâ zawaita ‘annî.

“Ya Allah, ampuni dosaku, lapangkan tempat tinggalku, berkahi aku dalam rizqi, dan jangan Engkau fitnah aku dengan halangan dari-Mu”.

Tatakrama selanjutnya ialah, sebaiknya tidak mengelap air sisa wudhu yang menempel di tubuh, khusunya menggunakan handuk atau sapu tangan. Ini karena wudhu merupakan ibadah, maka air wudhu yang menempel pada tubuh kita merupakan air yang penuh keberkahan ibadah. Sebagaimana dijelaskan oleh Imam al-Syirazi dalam kitab Al-Muhadzdzab juz I, hal. 44:

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?: ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

“Dan disunnahkan tidak mengelap anggota tubuh dari sisa basah sehabis wudhu, sebagaimana diriwayatkan oleh Maimunah RA yang berkata: “Aku menghampiri Rasulullah SAW sesudah beliau bersuci, kemudian memberikan handuk pada beliau, dan beliau menolaknya. Alasan lain ialah karena sisa basah wudhu tersebut merupakan efek ibadah, maka sebaiknya tidak dihilangkan”. Wallahu a’lam. (Muhammad Ibnu Sahroji)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Sejarah, Hadits Sang Pencerah Muslim

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Sang Pencerah Muslim sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Sang Pencerah Muslim. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Sang Pencerah Muslim dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock