Tampilkan postingan dengan label Kajian Sunnah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kajian Sunnah. Tampilkan semua postingan

Jumat, 09 Maret 2018

PCINU Malaysia Buka Sekolah untuk Anak Indonesia

Kuala Lumpur, Sang Pencerah Muslim. Bersamaan dengan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW kemarin, Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Malaysia membuka Lembaga Pendidikan Ma’arif. Lembaga Pendidikan ini rencananya akan dimulai pada Februari ini.

Ketua Tanfidziyah PCINU Malaysia Marhadi Marzuki (40) Ahad (25/1) kemarin menuturkan, madrasah ini nanti diperuntukkan bagi seluruh umat Islam yang tinggal di negeri Jiran.

PCINU Malaysia Buka Sekolah untuk Anak Indonesia (Sumber Gambar : Nu Online)
PCINU Malaysia Buka Sekolah untuk Anak Indonesia (Sumber Gambar : Nu Online)

PCINU Malaysia Buka Sekolah untuk Anak Indonesia

“Namun, secara khusus kita mendedikasikannya untuk warga Nahdliyin dari Indonesia,” tambah Marhadi yang kini sedang menyelesaikan PhD di Universitas Malaya ini.

Sang Pencerah Muslim

Lembaga Pendidikan yang rencananya ditempatkan di Gombak ini selanjutnya akan berdiri independen. “Jelas, bahwa kita akan mengikuti kurikulum Ma’arif, sebagaimana yang juga diajarkan di pesanten-pesantren Indonesia,” tegasnya.

Sang Pencerah Muslim

Meski demikian, lanjutnya, akan ada modifikasi dalam beberapa hal. “Akan kita sesuaikan juga dengan kurikulum yang ada di Malaysia.”

Tenaga pengajar madrasah ini adalah para guru dari Indonesia yang tinggal di Malaysia. “Sementara ini kita anggap cukup (guru yang ada di Malaysia). Nanti kalau kita anggap perlu mengambil dari Indonesia maka kita akan ambil dari sana,” jelasnya.

Menurut Marhadi, salah satu tujuan didirikannya lembaga ini adalah untuk mengenalkan NU, Islam ahlussunnah wal Jama’ah, yang arif terhadap lokalitas, sekaligus menjadi rahmatan lil-‘alamin.

Peresmian pembukaan madrasah tersebut kemarin langsung dihadiri oleh Ketua Pengurus Pusat LP Ma’arif, HZ Arifin Junaidi. (Abdul Aziz/Anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Kajian Sunnah, Berita, Pondok Pesantren Sang Pencerah Muslim

Senin, 19 Februari 2018

MINU KH Mukmin Gunakan Metode Kecerdasan Ganda

Sidoarjo, Sang Pencerah Muslim. Beberapa prestasi juga ditorehkan oleh pelajar MINU KH Mukmin Sidoarjo. Mereka berhasil merebut juara 1 Mapel umum tingkat provinsi Jatim tahun 2012-2013, juara I dan II pidato bahasa Inggris tingkat Kabupaten Sidoarjo, Juara III Sains tingkat Nasional, juara III bahasa Inggris tingkat nasional tahun 2014-2015, juara II Banjari tingkat provinsi Jatim tahun 2014-2015 dan masih banyak lagi yang lainnya.

MINU KH Mukmin Gunakan Metode Kecerdasan Ganda (Sumber Gambar : Nu Online)
MINU KH Mukmin Gunakan Metode Kecerdasan Ganda (Sumber Gambar : Nu Online)

MINU KH Mukmin Gunakan Metode Kecerdasan Ganda

Selain siswanya berprestasi sekolah tersebut juga mendapatkan prestasi yaitu prestasi sekolah Widyapakerti Kemenag Kabupaten Sidoarjo tahun 2013, juara sekolah Widyapakerti Kemenag Kabupaten Sidoarjo tahun 2014.

Proses belajar mengajar juga dilakukan berdasarkan kecenderungan kecerdasan masing-masing siswa. Untuk mengetahui kecerdasan masing-masing siswa, MINU KH Mukmin ini menggunakan alat yang bernama MIR (multiple intelligence system). Proses belajar mengajarnya pun tidak hanya di dalam kelas, melainkan juga dilakukan di luar kelas.

Sang Pencerah Muslim

"Dengan melakukan hal seperti itu, kami bisa menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif, menarik dan nyaman. Kami pun berharap siswa yang belajar dengan kondisi menyenangkan pada jam efektif sekolah," kata kepala sekolah MINU KH Mukimn Sidoarjo Nurul Hamamah, Senin (7/12).

Selain memberikan pendidikan di dalam kelas MINU KH Mukmin juga mengajarkan kepada siswanya beberapa kegiatan di luar jam sekolah yang dikemas dalam ekstra kurikuler di antaranya, ekstra qiroah, hadrah, drumben, teater, pramuka, melukis, musik, kaligrafi, organ. Selain itu, terdapat juga ekstra non kurikuler intensif kelas seperti Bahasa Arab, Bahasa Inggris, IPA, dan Matematika.

Sang Pencerah Muslim

Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama (MINU) KH Mukmin Sidoarjo didirikan tahun 1927 di atas tanah waqaf milik NU. Di mana pimpinan NU waktu itu yakni KH A Bajuri dan KH Chudlori Amir. Pada awal berdirinya, madrasah itu bernama madrasah Nahdlatul Oelama yang hanya menerima murid laki-laki saja, sehingga dikenal dengan nama Madrasah Banin.

Pada masa kemerdekaan, madrasah ini pernah dijadikan sebagai markas tentara Hizbullah. Disamping itu sebagian besar kegiatan NU juga dipusatkan di madrasah ini. Sekitar tahun 1960-an madrasah ini pernah ditempati Mualimin pada waktu siang hari. Seiring dengan perkembangan zaman akan kebutuhan masyarakat terhadap sekolah Islam, sekitar tahun 1970 an madrasah ini kemudian menerima murid perempuan dan pada akhirnya diberi nama MINU Kutuk sesuai dengan nama dusun setempat.

Selanjutnya, sekitar tahun 1987 madrasah ini berubah nama lagi menjadi MINU Kiai Hasan Mukmin yang disingkat dengan MINU KH Mukmin, dimana sesuai dengan nama pejuang Kiai Hasan Mukmin yang bertempat tinggal di daerah Sidoarjo dan juga sesuai dengan nama jalan yang berada di depan MINU KH Mukmin ini.

MINU KH Mukmin Sidoarjo mempunyai visi mewujudkan generasi Islam yang berilmu, beriman berdasarkan Ahlusunnah wal Jama’ah dan berakhlaqul karimah serta berjiwa kebangsaan. 

Sedangkan misi nya yaitu meluluskan siswa, menguasai ilmu-ilmu dasar sebagai bekal untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi, senantiasa berpegang teguh pada ajaran Islam secara kaffah atau sempurna, mengamalkan ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah, berakhlak karimah sebagai dasar berperan di tengah masyarakat. 

MINU KH Mukmin yang beralamat di Jl. KH Mukmin 39 Sidoarjo itu mempunyai siswa berjumlah 519 siswa, jumlah pendidik dan tenaga kependidikan 46 orang dan nsm 111-235-150-109. (Moh Kholidun/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Kajian Sunnah Sang Pencerah Muslim

Hukum Cambuk di Aceh akan Gencar Disosialisasikan

Banda Aceh, Sang Pencerah Muslim
Pelaksana tugas Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) H. Azwar Abubakar mengharapkan sosialisasi hukum cambuk dilakukan lebih gencar kepada seluruh lapisan masyarakat di provinsi itu.

"Masyarakat harus mengetahui, Aceh kini telah memberlakukan hukum cambuk sebagai bukti keseriusan pemerintah daerah (Pemda) dalam melaksanakan Syariat Islam," katanya kepada pers yang menyertai kunjungannya di Kabupaten Pidie belum lama ini.

Petunjuk teknis pelaksanaan hukum (uqubat) cambuk bagi mereka yang melanggar Syariat Islam dituangkan dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Aceh Nomor.10 tahun 2005 sebagai pengganti Peraturan daerah (Qanun).

Dalam Pergub Aceh itu, setidaknya ditetapkan empat kasus pelanggaran Syariat Islam yang harus dikenakan hukum cambuk, yaitu berdjudi, berduaan ditempat gelap dengan pasangan bukan muhrim, minum minuman keras dan berzina. "Pergub ini, sudah diterapkan di Aceh sejak 10 Juni 2005," kata Gubernur Azwar Abubakar.

Dalam sosialisasi berlakunya hukum cambuk bagi masyarakat Aceh di wilayah Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Tengah, Bener Meriah dan Kabupaten Pidie, ia mengatakan pemerintah konsisten menlaksanakan hukum cambuk itu.

Menurut dia, masyarakat di Aceh harus menyadarai, pelaksanaan hukum cambuk tersebut jangan dianggap sebagai beban, tetapi sudah menjadi keharusan sebagai komitmen kita melaksanakan Syariat Islam secara kaffah (menyeluruh).

Sementara itu, Bupati Kabupaten Bireuen Mustafa A Glanggang menyatakan masyarakat di daerahnya kini sudah siap melaksanakan hukum cambuk, guna menjadikan daerahnya sebagai wilayah yang bebas dari berbagai bentuk kejahatan. "Masyarakat bersama ulama dan masyarakat di Bireuen sudah sepakat untuk melaksanakan Syariat Islam secara kaffah," katanya.

Syariat Islam dilaksanakan di Nanggroe Aceh, setelah lahirnya Undang-Undang Nomor.44/1999 tentang pengisian Keistimewaan Aceh, guna "memerangi" permainan judi yang akhir-akhir ini dinilai semakin marak di Kabupaten Bireuen.

Ulama terkenal di Aceh Barat, Teungku HM Nasir Waly Lc, menyatakan dukungannya kepada pemerintah daerah yang telah mengeluarkan Pergub Nomor.10/2005 tentang teknis pelaksanaan hukum cambuk di daerah "Serambi Mekah" ini. "Saya sependapat, bagi siapa saja yang melanggar Syariat Islam harus dicambuk," katanya.(ant/mkf)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Kajian Sunnah, Nahdlatul Sang Pencerah Muslim

Hukum Cambuk di Aceh akan Gencar Disosialisasikan (Sumber Gambar : Nu Online)
Hukum Cambuk di Aceh akan Gencar Disosialisasikan (Sumber Gambar : Nu Online)

Hukum Cambuk di Aceh akan Gencar Disosialisasikan

Senin, 05 Februari 2018

Karyawan Carrefour Gelar Isra’ Mi’raj Sekaligus Mujahadah

Semarang, Sang Pencerah Muslim. Sejumlah dua ratusan karyawan mengikuti mujahadah dan pengajian di lantai dasar  Carrefour  sebagai wujud peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad Saw dan peningkatan kinerja karyawan melalui siraman ruhani pada Jumat, (25/5). 

Pengajian dan mujahadah sengaja dilaksanakan secara tertutup khusus karyawan sebelum supermarket dibuka pukul sembilan pagi. 

Karyawan Carrefour Gelar Isra’ Mi’raj Sekaligus Mujahadah (Sumber Gambar : Nu Online)
Karyawan Carrefour Gelar Isra’ Mi’raj Sekaligus Mujahadah (Sumber Gambar : Nu Online)

Karyawan Carrefour Gelar Isra’ Mi’raj Sekaligus Mujahadah

Acara yang bertemakan “Segarnya Iman tidak bisa dikalahkan oleh segarnya apapun di dunia ini”  kali pertama diadakan di  DP Mall. Pasalnya, program itu adalah  usulan dari karyawan yang berhasil direalisasikan pihak manajemen Carrefour DP Mall. Bahkan, pengisi acara dari qari’, pemimpin tahlil, dan pemimpin mujahadah dipilih dari karyawan sendiri. 

Sang Pencerah Muslim

“Mujahadah dan pengajian hanya berlangsung sekitar dua jam dari pukul 7 hingga pukul 9 pagi. Namun, saya merasa karyawan sangat bersemangat sekali mengikuti mujahadah. Bahkan mereka antusias banget untuk mengenal Islam lebih dalam.  Jadi setelah acara itu, mereka langsung ‘wez-wez’ membuka toko  dan bergegas menjalankan tugas masing-masing,” jelas Yani Kuliyatun Nafisah (21) vokalis Rebana El-Wahid dari Pondok Pesantren Luhur Wahid Hasyim (PPLWH) Semarang yang turut memeriahkan kegiatan.

Pengisi mauidhoh khasannah pengajian Ali Maksum menjelaskan, upaya untuk mencapai hidup bahagia yang pertama-tama adalah mencintai Allah, berbuat baik kepada sesama manusia, dan terakhir berpikiran positif. Tidak hanya komunikasi satu arah saja, untuk mencairkan suasana dan semakin meresapkan pemahaman ia membuka sesi tanya jawab.  Cukup banyak pertanyaan bermunculan, di antaranya seputar riba dan tafsir mimpi.  

Sang Pencerah Muslim

“Saya menilai mereka benar membutuhkan keseimbangan hidup, di samping kinerja rutin sebagai karywan, mereka juga membutuhkan siraman ruhani dalam acara-acara keagamaan.  Sebenarnya, ini bagian dari manajemen perusahaan peningkatan  Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya dalam  hal motivasi,” kata Ali Maksum, lulusan Ekonomi Universitas Wahid Hasyim Semarang yang dalam waktu dekat ini akan melangsungkan studi post graduate-nya di Arab Saudi. 

Selanjutnya, ia berharap agar acara tersebut bisa berkesinambungan. “Sebagai perwujudan itu, bahkan hingga saat ini, ada beberapa karyawan Carrefour yang turut berminat untuk belajar musik klasik asal Timur Tengah itu. Latihan pun telah digelar seminggu sekali bersama Rebana El-Wahid,” jelasnya. (Nur Setyaningrum/Mukafi Niam) 

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Kyai, Kajian Sunnah Sang Pencerah Muslim

Kamis, 18 Januari 2018

LKiS itu NU Bukan?

Sebagai orang yang suka duduk-duduk di LKiS, Yogyakarta, saya sesekali masih ditanya, baik oleh teman, ataupun orang yang belum aku kenal.

Pertanyaannya, menurut saya, remeh, "Kang, LKiS itu NU bukan?"

LKiS itu NU Bukan? (Sumber Gambar : Nu Online)
LKiS itu NU Bukan? (Sumber Gambar : Nu Online)

LKiS itu NU Bukan?

Biasa saya jawab dengan singkat saja, "Ya, NU."

Sang Pencerah Muslim

Tapi kadang bikin kliyengan juga, jika si penanya mulai melanjutkan pertanyaannya, "Apa buktinya?

Sang Pencerah Muslim

Kalau ada pertanyaan lanjutan begitu, saya jawab, "Ya tengok saja sendiri."

Selanjutnya pasti ada pertanyaan begini, "Tengok ke mana?" 

Dan saya jawab, "Ya ke Yogya. Bisa ke penerbitnya, bisa ke yayasannya, bisa ke pesantrennya. Bisa juga ke aktivisnya."  

"Terus?"

Hadeh! Kalau sudah bertanya dengan "terus-terus?" begitu saya betul-betul kliyengan. Dan saya mulai ngawur jawabnya.

"Begini saja, Mas. Datang saja ke sana, tapi pas ada acara. Terserah acara apa saja, yang penting mereka pake mik atau spiker. Nah, kalau mik atau spikernya kresek-kresek atau ndengung, berarti LKiS itu NU. Tapi kalau suaranya bening, ndak kresek-kresek atau tanpa ndengung, dan enak didengar, itu mereka bukan NU." (Hamzah Sahal)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Nahdlatul, Kajian Sunnah, Sunnah Sang Pencerah Muslim

Minggu, 07 Januari 2018

MTs Simo Juarai Lomba Karya Daur Ulang Sampah dari 5 Kabupaten

Lamongan, Sang Pencerah Muslim - Sampah dan limbah adalah masalah yang cukup menjadi perhatian serius pemerintah dan masyarakat saat ini. Di tengah kebingunan ini siswa-siswi MTs Putra-Putri Simo Sungelebak Karanggeneng Lamongan menyulap sampah kertas dan juga limbah cucian beras (tajin) menjadi barang yang berharga dan punya nilai manfaat yang tinggi.

Madrasah NU di bawah naungan Pesantren Matholiul Anwar Simo ini berhasil menjadi juara dalam lomba karya daur ulang sampah. Tiga siswi Madrasah Tsanawiyah (MTs) Putra-Putri Simo Estalia Rona Ratu Roy, Novia Robiatul Adawiyah, Luluk Zumrotin Nisa memanfaatkan kertas tak terpakai. Mereka mengubah kertas bekas menjadi pot atau vas bunga dan tanaman.

MTs Simo Juarai Lomba Karya Daur Ulang Sampah dari 5 Kabupaten (Sumber Gambar : Nu Online)
MTs Simo Juarai Lomba Karya Daur Ulang Sampah dari 5 Kabupaten (Sumber Gambar : Nu Online)

MTs Simo Juarai Lomba Karya Daur Ulang Sampah dari 5 Kabupaten

Menurut Estalia, kertas dipilih sebagai media tanam lantaran bisa memudahkan penetrasi akar masuk ke dalam media. “Kertas juga punya daya serap dan daya pegang air yang tinggi sehingga memudahkan penetrasi air ke dalam akar,” ujarnya, Selasa (23/2).

Sang Pencerah Muslim

Proses pengolahan media tanam dari kertas bekas, sambung Estalia, adalah mencampur kertas terlebih dahulu dengan kaporit untuk menghilangkan kandungan logam yang ada pada tinta, dan zat berbahaya lainnya.

“Cemaran tinta harus dihilangkan dulu karena bisa mengganggu penyerapan nutrisi tanaman,” jelasnya.

Selanjutnya, pot dari kertas dibentuk menjadi pot dengan menggunakan cetakan dari botol bekas, seraya menunggu kering. “Jadi tempat yang terbuat dari kertas bisa langsung bisa dipakai untuk persemaian, pembibitan, penanaman biji tumbuhan sampai muncul tunas,” katanya.

Sang Pencerah Muslim

Estalia menambahkan, ide awal memanfaatkan kertas bekas menjadi pot atau vas yang diberi label First Paper Pot ini berangkat dari banyaknya kertas yang terbuang sia-sia. “Tujuannya untuk mengurangi banyaknya limbah kertas, terutama di sekolah,” tandasnya.

Sementara produk lain yang dihasilkan MTs Putra-Putri Simo adalah menciptakan produk rumah tangga yang bernilai tinggi dengan berbahan dasar air bekas cucian beras. Penemuan itu di gagas tiga siswa, Dananjaya Vikal Danis Suryana, Ahmad Bagus Muzakki, Fatih Ahmad.

Menurut Dananjaya, di dalam sisa cucian beras memiliki kandungan Nutrisi, fosfor, vitamin, mineral, dan fitonutrien, karbohidrat cukup tinggi. Ketiganya kemudian berinovasi dengan mengolah limbah cucian beras tersebut menjadi pembersih lantai.

“Setiap hari semua rumah memunyai limbah cucian beras. Kita manfaatkan air bekas cucian beras sebagai anti bakteri pembersih lantai,” katanya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, cara pembuatan antibakteri pembersih lantai dengan memanfaatkan air cucian beras yang tidak ribet. “Cara membuatnya mudah, hanya dengan mencampurkan air bekas cucian beras dengan air lemon,” terangnya.

Pascacampuran air cucian beras dan air lemon, kedua bahan itu selanjutnya dimasukkan ke dalam botol plastik. “Tinggal dikocok, sudah bisa digunakan,” pungkasnya.

Berkat dua penemuan yang bermanfaat bagi masyarakat ini, MTs Putra-Putri Simo menyabet juara pertama dan kedua dalam Lomba Karya Daur Ulang (LKDU) tingkat SMP/MTs se-Kabupaten Lamongan, Gresik, Mojokerto, Bojonegoro dan Tuban, yang digelar MAN Lamongan dalam ajang “Manela Maulid Festival 2016”. (Ahmad Ubaidillah/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim IMNU, Kajian Sunnah Sang Pencerah Muslim

Sabtu, 06 Januari 2018

Kepala BNPT yang Baru Kunjungi PBNU

Jakarta, Sang Pencerah Muslim

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius, yang baru dilantik oleh Jokowi pada 20 Juli lalu berkunjung ke PBNU untuk membicarakan persoalan radikalisme dan terorisme yang berkembang di Indonesia.

Kepala BNPT yang Baru Kunjungi PBNU (Sumber Gambar : Nu Online)
Kepala BNPT yang Baru Kunjungi PBNU (Sumber Gambar : Nu Online)

Kepala BNPT yang Baru Kunjungi PBNU

Suhardi diterima oleh Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj dan jajaran pengurus PBNU lainnya di gedung PBNU, lt3 Jl Kramat Raya 164 Jakarta Pusat. ?

Pada kesempatan tersebut, Kiai Said menjelaskan bahwa ajaran Islam yang dianut NU merupakan ajaran yang toleran dan moderat. Islam, sebagaimana agama-agama lainnya, ada juga kelompok radikal yang menganggap hanya dirinya yang benar. Dan kalau perlu menggunakan cara-cara kekerasan untuk mencapai maksudnya.?

Kiai Said menjelaskan, kelompok yang selama ini tidak ketemu dengan NU adalah Wahabi.?

“Mereka suka membid’ah-bid’ahkan ajaran NU. Mereka menginginkan negara Islam sementara NU menginginkan NKRI,” katanya memberi contoh.?

Sang Pencerah Muslim

Dijelaskannya, NU menghargai budaya atau tradisi lokal selama tidak bertentangan dengan ajaran Islam atau melakukan upaya islamisasi agar tradisi lokal tersebut bermuatan dengan nilai-nilai Islam. “Kalau seks bebas, ya NU pasti melarangnya,” tandasnya.

Kiai Said dalam kesempatan tersebut mengajak BNPT untuk meningkatkan kerjasama yang selama ini sudah dibangun melalui lembaga-lembaga NU.?

Pada kesempatan itu, Suhardi menjelaskan, selain tindakan tegas, untuk mencegah terorisme juga akan digunakan pendekatan yang halus seperti melibatkan pada dai untuk mengajarkan Islam yang damai kepada orang-orang yang terindikasi menganut ajaran radikal.?

Sang Pencerah Muslim

Ia menyampaikan, BNPT akan bekerjasama dengan sejumlah kementerian untuk menangani radikalisme dan terorisme ini. Kementerian agama dilibatkan untuk membantu menyebarkan Islam damai. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan diminta membantu anak-anak dari keluarga teroris agar mendapat pendidikan yang baik sehingga ke depannya tidak menjadi radikal. (Mukafi Niam)?

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Kajian Sunnah, Ulama, Bahtsul Masail Sang Pencerah Muslim

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Sang Pencerah Muslim sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Sang Pencerah Muslim. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Sang Pencerah Muslim dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock