Lamongan,
Sang Pencerah Muslim - Sampah dan limbah adalah masalah yang cukup menjadi perhatian serius pemerintah dan masyarakat saat ini. Di tengah kebingunan ini siswa-siswi MTs Putra-Putri Simo Sungelebak Karanggeneng Lamongan menyulap sampah kertas dan juga limbah cucian beras (tajin) menjadi barang yang berharga dan punya nilai manfaat yang tinggi.
Madrasah NU di bawah naungan Pesantren Matholiul Anwar Simo ini berhasil menjadi juara dalam lomba karya daur ulang sampah. Tiga siswi Madrasah Tsanawiyah (MTs) Putra-Putri Simo Estalia Rona Ratu Roy, Novia Robiatul Adawiyah, Luluk Zumrotin Nisa memanfaatkan kertas tak terpakai. Mereka mengubah kertas bekas menjadi pot atau vas bunga dan tanaman.
|
MTs Simo Juarai Lomba Karya Daur Ulang Sampah dari 5 Kabupaten (Sumber Gambar : Nu Online) |
MTs Simo Juarai Lomba Karya Daur Ulang Sampah dari 5 Kabupaten
Menurut Estalia, kertas dipilih sebagai media tanam lantaran bisa memudahkan penetrasi akar masuk ke dalam media. “Kertas juga punya daya serap dan daya pegang air yang tinggi sehingga memudahkan penetrasi air ke dalam akar,” ujarnya, Selasa (23/2).
Sang Pencerah Muslim
Proses pengolahan media tanam dari kertas bekas, sambung Estalia, adalah mencampur kertas terlebih dahulu dengan kaporit untuk menghilangkan kandungan logam yang ada pada tinta, dan zat berbahaya lainnya.
“Cemaran tinta harus dihilangkan dulu karena bisa mengganggu penyerapan nutrisi tanaman,” jelasnya.
Selanjutnya, pot dari kertas dibentuk menjadi pot dengan menggunakan cetakan dari botol bekas, seraya menunggu kering. “Jadi tempat yang terbuat dari kertas bisa langsung bisa dipakai untuk persemaian, pembibitan, penanaman biji tumbuhan sampai muncul tunas,” katanya.
Sang Pencerah Muslim
Estalia menambahkan, ide awal memanfaatkan kertas bekas menjadi pot atau vas yang diberi label First Paper Pot ini berangkat dari banyaknya kertas yang terbuang sia-sia. “Tujuannya untuk mengurangi banyaknya limbah kertas, terutama di sekolah,” tandasnya.
Sementara produk lain yang dihasilkan MTs Putra-Putri Simo adalah menciptakan produk rumah tangga yang bernilai tinggi dengan berbahan dasar air bekas cucian beras. Penemuan itu di gagas tiga siswa, Dananjaya Vikal Danis Suryana, Ahmad Bagus Muzakki, Fatih Ahmad.
Menurut Dananjaya, di dalam sisa cucian beras memiliki kandungan Nutrisi, fosfor, vitamin, mineral, dan fitonutrien, karbohidrat cukup tinggi. Ketiganya kemudian berinovasi dengan mengolah limbah cucian beras tersebut menjadi pembersih lantai.
“Setiap hari semua rumah memunyai limbah cucian beras. Kita manfaatkan air bekas cucian beras sebagai anti bakteri pembersih lantai,” katanya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, cara pembuatan antibakteri pembersih lantai dengan memanfaatkan air cucian beras yang tidak ribet. “Cara membuatnya mudah, hanya dengan mencampurkan air bekas cucian beras dengan air lemon,” terangnya.
Pascacampuran air cucian beras dan air lemon, kedua bahan itu selanjutnya dimasukkan ke dalam botol plastik. “Tinggal dikocok, sudah bisa digunakan,” pungkasnya.
Berkat dua penemuan yang bermanfaat bagi masyarakat ini, MTs Putra-Putri Simo menyabet juara pertama dan kedua dalam Lomba Karya Daur Ulang (LKDU) tingkat SMP/MTs se-Kabupaten Lamongan, Gresik, Mojokerto, Bojonegoro dan Tuban, yang digelar MAN Lamongan dalam ajang “Manela Maulid Festival 2016”. (
Ahmad Ubaidillah/Alhafiz K)
Dari Nu Online:
nu.or.idSang Pencerah Muslim IMNU, Kajian Sunnah Sang Pencerah Muslim