Bangkalan, Sang Pencerah Muslim. Pengabdian di NU tidak dibatasi oleh periodisasi waktu. Warga yang sudah tidak terlibat aktif dalam kepengurusan juga dapat terus berpartisipasi dalam organisasi untuk mewujudkan cita-cita bersama.
Pengabdian di NU Tak Terbatas Waktu (Sumber Gambar : Nu Online) |
Pengabdian di NU Tak Terbatas Waktu
Demikian disampaikan KH Fathurrohim A. Rahman, Wakil Ketua PCNU Bangkalan, Madura, dalam arahannya para pelantikan bersama beberapa MWCNU di Bangkalan, Ahad (12/5) yang bertempat di pendopo eks kawedanan Arosbaya.KH Fathurrohim berharap semua pengurus berkomitment dengan amanat yang telah diterimanya. Kepada mantan pengurus yang pada periode kali ini tidak terpilih juga jangan menghilang, karena secara hakekat pengabdian di NU tidak dibatasi oleh masa periode waktu
Sang Pencerah Muslim
“Berlakulah seperti orang memotong bambu diambil dari ujungnya, bukan dari bawah yang tidak terpilih. Semua harus menjadi pengikat dan memperkuat kepengurusan yang baru, sehingga upaya perjuangan untuk menjadikan jam’iyyah ini bermanfaat dapat segera terealisasi dan bisa dirasakan bersama,” kata adik kandung salah seorang wakil ketua PWNU Jawa Timur ini.Tiga kepengurusan MWCNU di wilayah eks Kawedanan Arosbaya yang meliptui MWCNU Arosbaya, Geger dan Klampis resmi dilantik dan diambil sumpahnya.
Sang Pencerah Muslim
Mewakili tiga kepengurusan MWCNU yang dilantik Drs. H. Jakfar Al-Habary dalam sambutan pelantikannya mengingatkan bahwa apa yang telah dilakukan merupakan bentuk kesadaran dan ikhtiar pengabdiannya kepada jam’iyyah.Rais Syuriyah MWCNU Klampis yang juga mantan Kasek SMAN Arosbaya ini meminta kepada semua kepengurusan yang ada, baik ranting maupun cabang untuk memberikan dukungan dan bimbingan sehingga apa yang dicanangkan untuk periode pengabdian lima tahun ke depan bisa lebih maximal dan berdaya guna baik kepada jama’ah maupun kepada jam’iyyah.
Sementara prosesi pelantikan dipimpin Wakil Rais PCNU Bangkalan KH Abdul Hannan Nawawi. Selain diisi dengan pengucapan baiat acara yang dilangsungkan secara sederhana ini juga diisi dengan pendalaman ke-NU-an dan Aswaja oleh DR. KH. Abdullah Syamsul Arifin.
Dalam mauidhohnya wakil katib PWNU Jawa Timur ini lebih banyak menerangkan tentang perlunya prilaku kolektif bagi pengurus NU. Prinsip sholat berjama’ah harus menjadi salah satu landasan kerja bagi kepengurusan, antara lain adanya kesamaan tujuan dalam segala hal, kepatuhan kepada pimpinan, serta mengenal jama’ah yang akan dipimpin
Terkait semangat kerja Gus Aab, panggilan akrab pegiat pembelaan aswaja yang juga mantan cawabup Jember ini mengajak kepada kepengurusan terpilih untuk memahami landasan didirikannya NU, yaitu Nahdlatut Tujjar (kemapanan ekonomi) Nahdlatul Wathon (nasionalisme ) dan Tasywirul Afkar (pengembangan keilmuan).
Acara pelantikan tiga MWCNU diakhiri dengan pembacaan doa yang dipimpin ketua PCNU Bangkalan KH. Fachrillah Aschall.
Redaktur: A. Khoirul Anam
Dari Nu Online: nu.or.id
Sang Pencerah Muslim Makam, Sejarah, Kiai Sang Pencerah Muslim