Tampilkan postingan dengan label Aswaja. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Aswaja. Tampilkan semua postingan

Jumat, 03 November 2017

Kang Said: Film MARS Sangat Memotivasi

Jakarta, Sang Pencerah Muslim - Ketua Umum Nahdlatul Ulama (NU) KH Said Aqil Siroj (Kang Said) mengapresiasi adegan film Mimpi Ananda Meraih Semesta (MARS). Menurut Kang Said, muatan film ini sangat mendidik. Film ini mendorong masyarakat Indonesia untuk tekun belajar dan tidak putus asa dalam menggapai cita-cita.

Demikian disampaikan Kang Said seusai menyaksikan film MARS di Kompleks Taman Ismail Marzuki Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, Kamis (5/5) sore.

Kang Said: Film MARS Sangat Memotivasi (Sumber Gambar : Nu Online)
Kang Said: Film MARS Sangat Memotivasi (Sumber Gambar : Nu Online)

Kang Said: Film MARS Sangat Memotivasi

“Film ini sangat luar biasa, sangat memberikan motivasi kepada seluruh masyarakat Indonesia terutama warga Nahdlatul Ulama terutama yang masyoritas miskin seperti di daerah Ciamis Selatan, Indramayu, Bondowoso,” kata Kang Said.

Film ini mengajak agar masyarakat untuk meniru kegigihan Tupon yang sangat tangguh dan kuat. Ingin memiliki anak yang sukses, ia mengorbankan apa saja demi pendidikan anaknya yang bisa diharapkan, tambah Kang Said.

Sang Pencerah Muslim

Bagi Kang Said, Tupon merupakan contoh orang tua yang baik, ibu yang mendapatkan ridha Allah. Demikian juga si anak yang sangat gigih dalam belajar.

Sang Pencerah Muslim

“Kalau saya membayangkan betapa sulitnya membuat film seperti ini. Saya sangat mendukung dan respek. Film ini memiliki nilai yang luar biasa, sebuah kerja keras, dan ketangguhan,” tegasnya.

Film ini sarat dengan muatan dakwah. Ia berharap dunia perfilman mengangkat tema-tema lain yang layak diteladani di tengah masyarakat.

“Masih banyak tema-tema yang bisa digarap untuk berdakwah. Banyak sekali contoh-contoh keteladanan ulama besar,” kata Kang Said yang membawa serta 120 santrinya dari Ciganjur.

Film MARS diperankan antara lain oleh Kinariyosih, Acha, dan lainnya. Dalam proses pengerjaannya pihak produser bekerja sama dengan Fatayat NU. (Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Daerah, Aswaja Sang Pencerah Muslim

Selasa, 31 Oktober 2017

Kader PMII Unsuri Siapkan Safari Ramadhan ke Sekolah-sekolah

Sidoarjo, Sang Pencerah Muslim. Sekitar 45 peserta dari pengurus komisariat dan pengurus rayon Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Universitas Sunan Giri (Unsuri) Waru Sidoarjo mengadakan musyawarah di gedung C Unsuri untuk menyiapkan program Safari Ramadhan ke sekolah-eskolah.

Musyawarah, Kamis (11/6) malam yang diikuti sekitar 15 peserta dari pengurus komisariat Unsuri dan 30 peserta dari pengurus rayon PMII Unsuri itu berjalan lancar dan khidmat.

Kader PMII Unsuri Siapkan Safari Ramadhan ke Sekolah-sekolah (Sumber Gambar : Nu Online)
Kader PMII Unsuri Siapkan Safari Ramadhan ke Sekolah-sekolah (Sumber Gambar : Nu Online)

Kader PMII Unsuri Siapkan Safari Ramadhan ke Sekolah-sekolah

"Kami sengaja mengadakan musyawarah ini guna menyusun agenda selama bulan suci Ramadhan. Hasil musyawarah pengurus komisariat dan rayon PMII Unsuri yaitu, kami akan mengadakan safari Ramadhan," terang ketua komisariat PMII Unsuri Ainur Rahman.

Kata Ainur Rahman, selama bulan suci Ramadhan nanti para pengurus komisariat dan rayon PMII Unsuri akan mengadakan kegiatan yang di kemas dalam bentuk mengajar di beberapa sekolah.

Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim

"Selama 4 hari, mulai tanggal 22-25 Juni 2015 kami akan mengajar di SMK Kemala Bayangkari 1 Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo, setelah itu ke SDN Brebek Waru Sidoarjo," jelasnya.

Adapun beberapa materi yang akan disampaikan selama proses belajar mengajar nanti terkait sholat fardhu plus prakteknya, sholat jenazah plus prakteknya serta terkait bahaya dari pergaulan bebas.

"Sebagai organisasi ekstra kampus yang beridiologi Ahlussunnah Wal Jamaah, kami berharap mampu memberikan sumbangsih pemikiran kepada adik-adik kita yang masih berada di bangku sekolah," ucapnya.

Lebih lanjut, Ainur Rahman menyatakan, hal itu sebagai bukti bahwa selaku aktivis PMII tidak hanya bisa menjadi parlemen jalan (demonstran). "Acara safari Ramadhan nanti akan ditutup dengan acara buka bersama dengan ikatan alumni (IKA PMII Unsuri) pada tanggal 28 Juni 2015," ujarnya. (Moh Kholidun/Anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Aswaja, Meme Islam Sang Pencerah Muslim

Senin, 30 Oktober 2017

Bonus Demografi, Generasi Muda Produktif Capai 67-70 Persen

Bandar Lampung, Sang Pencerah Muslim

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Lampung Muhammad Khadafi mengatakan negara Indonesia saat ini mendekati bonus demografi. Pada bonus demografi, jumlah penduduk produktif lebih banyak dibandingkan tidak produktif. 

Bonus Demografi, Generasi Muda Produktif Capai 67-70 Persen (Sumber Gambar : Nu Online)
Bonus Demografi, Generasi Muda Produktif Capai 67-70 Persen (Sumber Gambar : Nu Online)

Bonus Demografi, Generasi Muda Produktif Capai 67-70 Persen

"Generasi muda produktif capai 67-70 persen dari total oenduduk Indonesia," kata Khadafi dalam Focus Group Disscussion (FGD) peringatan Hari Santri Nasional di Gedung 3 PWNU Lampung, Selasa (24/10).

Usia ini dinilai Khadafi sebagai kepositifan apabila dikelola dengan baik. Jumlah yang banyak itu akan menjadi kekuatan terbaru bagi Indonesia. 

"Solusinya menjadi entepreneur," kata Rektor Universitas Malahayati ini.

Sang Pencerah Muslim

Namun, jika penduduk produktif ini lebih memilih menjadi Pegawai Negeri Swasta, maka Indonesia tidak akan cepat untuk maju. Ia menilai entepreneur bisa menjadi solusi kemelaratan dan kemiskinan di Indonesia. Saat ini pun, pemerintah tengah mendorong UMKM.

 "Peluang ini harus diambil apabila ingin maju,” kata dia.

Terkait santri, Khadafi menjelaskan, output pondok pesantren lebih memiliki nilai positif. Saat ini dengan kemajuan teknologi yang ada, santri banyak berkreasi baik dalam segi dakwah maupun usaha. Ia pun mencontohkan Rasulullah pun memulai entepreneur sejak umur sangat muda.

Sang Pencerah Muslim

"Umur delapan tahun sudah memulai jual beli domba," kata pembina sebuah pondok pesantren di Aceh ini.

Sementara Dekan Fakultas Pertanian Unila, Irwan mengatakan santri juga bisa mengelola pertanian di Indonesia. Pendapatan masyarakat Indonesia terbesar berasal dari sektor pertanian. Namun, kata Irwan banyak petani yang berusia lebih dari 50 tahun. 

"Pertanian kurang menarik bagi generasi muda," ujar dia.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unila, Karomani menegaskan di dunia banyak negara yang diatur oleh pengusaha. Pejabat pengatur negara hanya seorang yang dipercayai kekuatan ekonomi. Ini menjadi bukti bahwa negara maju bukan karena banyak PNS, melainkan entepreneur atau pengusaha. 

"Kalau bisnis juga jangan tergantung pada modal," tandas Karomani. (Riski Firmanto/Kendi Setiawan) 

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Aswaja, Pahlawan Sang Pencerah Muslim

Minggu, 29 Oktober 2017

Bacaan Al-Fatihah Imam yang Aneh

Assalamualaikum Wr. Wb.

Bagaimana hukum membaca surat Al-Faatihah pada shalat fardlu dengan bacaan yang tidak lazim sebagaimana para ulama Nahdliyin pada umumnya. Di daerah kami ada salah seseorang menjadi imam besar salah satu masjid agung dengan bacaan “ghoiril maghdluba” bukan “ghairil maghdlubi” sebagaimana yang dibaca Imam-imam shalat pada umumnya.

Sepengetahuan kami bacaan “ghoril maghdluba” hanya diperbolehkan di luar shalat menurut qaidah ilmu nahwu-shorof. Bagaimanakah hukum shalat dengan bacaan tersebut di atas? Apakah makmum wajib melakukan iadah setelah mengetahui akan bacaan tersebut di atas ? Wassalamualaikum Wr. Wb. (Fakhri Herdiansyah)

Bacaan Al-Fatihah Imam yang Aneh (Sumber Gambar : Nu Online)
Bacaan Al-Fatihah Imam yang Aneh (Sumber Gambar : Nu Online)

Bacaan Al-Fatihah Imam yang Aneh

 

? ? ? ? ?

Bapak Fakhri Herdiansyah yang kami hormati. Al-Fatihah adalah surat yang menjadi rukun dalam shalat dan selalu ada di setiap rakaat. Bacaan Al-Fatihah di dalam shalat haruslah sesuai dengan kaidah tajwid. Haruslah jelas panjang, pendek, syiddah dan lain-lain.

Sang Pencerah Muslim

Dalam bacaan Al-Fatihah tidak boleh ada perubahan kata yang bisa merubah makna seperti An’amta dirubah menjadi An’amtu. Adapun perubahan kata yang tidak berpengaruh pada perubahan makna maka sebagian ulama memperbolehkan. Ini dapat kita lihat dalam kitab I’anatuth Tholibin hal. 140 sebagai berikut:

?: ? ?) ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

 ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? 

Artinya: (Yang mengubah makna) maksudnya adalah mengubah kata yang menyebabkan perubahan dari makna yang satu ke makna yang lain, seperti membaca dhommah atau kasroh pada ta yang terdapat pada kata "an’amta", atau mengganti kata dengan kata yang tidak memiliki makna seperti "alladiina" menggunakan dal sebagai ganti dari dzal.

 Adapun perubahan yang tidak berpengaruh pada perubahan makna seperti “‘Aalamuun” sebagai ganti dari “‘Aalamiin”, Alhamdulillaahu dengan dhommah pada ha lafadh jalalah, dan “na’budu” menjadi “nibida” dengan “dal” fathah serta kasroh pada “nun” dan “ba’”, “Ash-shirooth” menjadi “Ash-shurooth” dengan dhommah pada “shod”, maka hal yang demikiaan tidak membatalkan sholat walaupun musholli (orang yang shalat)  sebenarnya mampu, tahu dan hal itu disengaja.

Sang Pencerah Muslim

Dengan demikian, bacaan sebagaimana yang disebutkan dalam pertanyaan di atas tidak menyebabkan sholat itu batal. Kemudian, shalat makmum tentunya tidak batal dan tidak perlu iadah(mengulang shalat).

Namun demikian, kami tetap menyarankan kepada imam terutama jika memimpin jamaah yang diikuti banyak orang dari berbagai tempat agar membaca surat Al-Fatihah atau ayat-ayat yang dibaca setelahnya dengan bacaan atau dengan cara membaca yang umum, agar tidak membingungkan para makmum atau menjadi pertanyaan di kalangan masyarakat.

Demikian jawaban kami, semoga memberi pencerahan bagi kita semua. Aamiin…

 

? ? ? ? ? ? ? ?

Ihya Ulumuddin  

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Aswaja, Khutbah, Bahtsul Masail Sang Pencerah Muslim

Jumat, 27 Oktober 2017

Ini Jadwal Lengkap LSN Region Jawa Tengah II

Solo, Sang Pencerah Muslim. Liga Santri Nusantara (LSN) 2017 di Sub-Region Jateng II yang diikuti 32 tim pesantren dari Wilayah eks-Karesidan Surakarta akan dimulai Kamis (7/9) mendatang. Hasil tersebut didapat setelah diadakan acara pengundian jadwal LSN Zona Soloraya di Kantor PCNU Surakarta, Ahad (27/8).

Ini Jadwal Lengkap LSN Region Jawa Tengah II (Sumber Gambar : Nu Online)
Ini Jadwal Lengkap LSN Region Jawa Tengah II (Sumber Gambar : Nu Online)

Ini Jadwal Lengkap LSN Region Jawa Tengah II

Pertandingan perdana yang mempertemukan kesebelasan dari Pesantren Ummul Qura Boyolali melawan Pesantren Al-Falah Baki Sukoharjo, rencananya akan dihelat di Stadion Kota Barat Solo.

Koordinator LSN 2017 Region Jawa Tengah II Ali Sutopo dalam sesi jumpa pers, usai pengundian tim, menyampaikan enam belas tim dari Soloraya tersebut akan memperebutkan satu tiket untuk bertanding di final region Jateng II.

“Pelaksanaan di Wilayah Soloraya, 7-11 September 2017. Sebanyak 16 tim akan berlaga dengan sistem gugur. Kemudian pemenang dari wilayah Soloraya akan bertanding dengan pemenang dari Wilayah Kedu, untuk meraih satu tiket ke tingkat nasional,” terang Topo.

Sang Pencerah Muslim

Berikut Jadwal pertandingan di LSN 2017 Sub-Region Jateng II (Soloraya): 

1. Ummul Qura Boyolali vs Al Falah Baki Sukoharjo (Kamis, 7 September 2017 Pukul 07.00 WIB)

2. Ki Ageng Selo Klaten vs Al-Muayyad  Mangkuyudan (Kamis, 7 September 2017 Pukul 09.00 WIB)

3. Sunan Gunung Jati Wonogiri vs Walisongo Sragen (Kamis, 7 September 2017 Pukul 14.00 WIB)

4. Al Hikmah Tanon Sragen vs Al-Mansur Popongan (Kamis, 7 September 2017 Pukul 16.00 WIB)

Sang Pencerah Muslim

5. Al Huda Doglo Boyolali vs Darul Quran Karanganyar (Jumat, 8 September 2017 Pukul 07.00 WIB)

6. Nurul Huda Sragen vs Darul Fikr Boyolali (Jumat, 8 September 2017 Pukul 09.00 WIB)

7. Al-Muttaqin Klaten vs Gani Tirtoasri Wonogiri (Jumat, 8 September 2017 Pukul 14.00 WIB)

8. Darul Mubtadi’ien Karanganyar vs Zumrotut Tholibin Boyolali (Jumat, 8 September 2017 Pukul 16.00 WIB)

Sementara itu untuk jadwal pertandingan LSN Region Jateng II Zona Kedu, masih menunggu hingga akhir September mendatang. (Ajie Najmuddin/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Aswaja, Warta, Internasional Sang Pencerah Muslim

Kamis, 12 Oktober 2017

Kang Said: Lulusan Pesantren Harus Warnai Kehidupan Masyarakat

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj, menekankan pentingnya setiap lulusan pesantren bisa membawa manfaat bagi masyarakat.

Menambah warna dalam khazanah kehidupan bermasyarakat minimal harus bisa dilakukan. ? "Dengan ilmu dan pengalaman hidup dari pesantren, minimal setiap santri harus bisa mewarnai kehidupan masyarakat di mana dia tinggal," kata Kiai Said di Jakarta, Selasa (22/1). Pesan yang sama disampaikan Kiai Said dalam sambutannya di acara Haul Kiai Aqil Siroj ke 23 di Pondok Pesantren Kempek, Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (19/1) malam.?

Kang Said: Lulusan Pesantren Harus Warnai Kehidupan Masyarakat (Sumber Gambar : Nu Online)
Kang Said: Lulusan Pesantren Harus Warnai Kehidupan Masyarakat (Sumber Gambar : Nu Online)

Kang Said: Lulusan Pesantren Harus Warnai Kehidupan Masyarakat

Haul Kiai Siroj dilaksanakan dengan dibarengi khataman Alfiyah (kitab gramatika Arab) untuk 30 santri.?

Bisa memberikan warna dalam kehidupan bermasyarakat, lanjut Kiai Said, tak lain adalah penerapan visi dan misi seorang santri atas pendidikan yang sudah dijalaninya di pesantren. Pendidikan di pesantren diuraikannya tidak sebatas menimba ilmu keagamaan, melainkan juga akhlak, etika, dan moral, kemandirian, serta persaudaraan.?

Sang Pencerah Muslim

"Setiap lulusan pesantren adalah calon Kiai, calon Nyai, jadi memang harus bermanfaat untuk masyarakat," tambah Kang Said, demikian Kiai Said disapa dalam kesehariannya.?

Khusus di Pesantren Kempek, masih kata Kang Said, pendidikan dilakukan dengan memadukan metode klasik ala pesantren dan modern. Pendidikan keagamaan dilaksanakan pagi, sedangkan siang dan sore pendidikan umum setingkat Tsanawiyah, dan Aliyah.?

Sang Pencerah Muslim

"Kitab yang berat-berat pagi, siang dan sorenya di Tsanawiyah dan Aliyah," tuntasnya.?

Selain wali santri dan alumni, acara Haul Kiai Aqil Siroj serta khataman Alfiyah juga dihadiri oleh Menteri Perumahan Rakyat Djan Farid, di mana kehadirannya juga untuk memantau pembangunan tahap akhir rumah susun sistem sewa (Rusunawa) di area pesantren.?

Redaktur ? : Mukafi Niam

Kontributor: Samsul Hadi

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Aswaja, Syariah, Pendidikan Sang Pencerah Muslim

Rabu, 04 Oktober 2017

Semangat Ramadhan di Masjid Agung Ar-Raudlah Kraksaan

Probolinggo, Sang Pencerah Muslim - Dalam rangka menambah amaliyah ibadah dan menyemarakkan bulan Ramadhan 1437 H, pengurus Masjid Agung Ar-Raudlah Kota Kraksaan Kabupaten Probolinggo menyelenggarakan berbagai kegiatan yang dikemas dalam bentuk Semangat Ramadhan dan Idul Fitri 1437 H.

Kegiatan ini dilakukan selama sebulan Ramadhan dan dipamungkasi sholat Idul Fitri 1 Syawwal 1437 H. Kegiatan yang dilakukan di antaranya shalat tarawih berjamaah, tadarus Al-Qur’an, pengajian ba’da Subuh, dan pengajian menjelang berbuka puasa.

Semangat Ramadhan di Masjid Agung Ar-Raudlah Kraksaan (Sumber Gambar : Nu Online)
Semangat Ramadhan di Masjid Agung Ar-Raudlah Kraksaan (Sumber Gambar : Nu Online)

Semangat Ramadhan di Masjid Agung Ar-Raudlah Kraksaan

“Juga ada takjil buka puasa bersama 700 jamaah setiap hari selama bulan Ramadhan,” kata Sekretaris Takmir Masjid Agung Ar-Raudlah H Moh Nurul Yakin, Senin (6/6).

Sang Pencerah Muslim

Menurut Nurul Yakin, kegiatan ini dilaksanakan agar semua lapisan masyarakat bisa terlibat untuk bersama-sama menyemarakkan bulan suci Ramadhan 1437 H. “Kami hanya sebatas memfasilitasi,” jelasnya.

Sang Pencerah Muslim

Pengajian menjelang berbuka puasa dan ba’da Subuh ini diisi oleh lebih kurang 30 da’i dari berbagai elemen. Mulai dari Takmir Masjid Agung Ar-Raudlah, MUI, pengurus NU Kota Kraksaan, Bupati dan pejabat Pemkab Probolinggo, Baznas, Polres, Pengadilan Agama, dan Pengadilan Negeri Kraksaan.

“Semua terlibat sebagai da’i dengan materi yang berbeda setiap harinya disesuaikan dengan bidangnya masing-masing. Materi yang disampaikan pada jelang berbuka puasa tidak sama dengan ba’da Subuh,” terangnya.

Nurul Yakin menambahkan bahwa Masjid Agung Ar-Raudlah juga melayani penerimaan dan penyaluran zakat. Untuk penerimaan zakat dilakukan tanggal 1-27 Ramadhan. Sedangkan penyalurannya akan dilakukan 28 Ramadhan. “Beragam kegiatan ini diakhiri dengan shalat Idul Fitri bersama pada tanggal 1 Syawal 1437 H,” pungkasnya. (Syamsul Akbar/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Aswaja Sang Pencerah Muslim

Selasa, 19 September 2017

PCINU Sudan Silaturrahim dengan Duta Besar RI

Khartoum, Sang Pencerah Muslim. Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU), Senin (14/5) siang lalu, melakukan silaturrahim dan audiensi dengan Duta Besar Replubik Indonesia Sudan Dr. Sujatmiko, di Kedutaan RI, Jalan Amarat, Khartoum.

Silaturrahim dan audiensi dimaksud untuk mempererat tali persaudaraan dan perkenalan pengurus baru periode 2012-2013 serta pengenalan program kerja selama setahun mendatang.

PCINU Sudan Silaturrahim dengan Duta Besar RI (Sumber Gambar : Nu Online)
PCINU Sudan Silaturrahim dengan Duta Besar RI (Sumber Gambar : Nu Online)

PCINU Sudan Silaturrahim dengan Duta Besar RI

Beberapa pengurus NU Khartoum hadir pada acara itu, antara lain; H Muhammad Shohib (Mustasyar), H Mirwan Achmad Taufiq (Rois Syuriyah), H Miftahuddin Ahimy (Ketua Tanfidziyah), HZulham Qudsi (Katib), H Auza’I Anwari (A’wan), beserta Pengurus Harian, Koordinator Lakpesdam, Lembaga Dakwah, Lembaga Perekonomian dan Lajnah Ta’lif wan Nasyr PCINU Khartoum Sudan.

Sang Pencerah Muslim

H Miftah Ahimy dalam sambutannya mengatakan; acara silaturrahim dan audiensi tersebut merupakan bagian dari agenda program PCINU Khartoum Sudan untuk memperkenalkan program selama satu periode serta mengaplikasikan ajaran Nabi Muhammad SAW yaitu mempererat tali persaudaraan. 

Sang Pencerah Muslim

Selain untuk memperkenalkan pengurus serta program kepengurusan, dalam acara itu Rois Syuriyah H Mirwan Achmad Taufiq PCINU Khartoum menjelaskan kepada Duta Besar bahwa keberadaan PCINU di luar negeri sama dengan NU yang ada di tanah air, yaitu mengemban amanah dalam menjaga paham Ahlussunnah wal Jama’ah, memperkenalkan Islam yang berpendidikan dan beradab. 

Niatan mulia tersebut disambut baik oleh Duta Besar RI untuk Sudan. Dr Sujatmiko mengucapkan terimakasih kepada PCINU atas kontribusinya selama ini yang telah tulus mendampingi masyarakat. Harapannya untuk periode tahun ini adalah mensukseskan program yang telah direncanakan dan lebih berkarya lagi agar sumbangsih kepada anggota serta masyarakat semakin bertambah. 

Redaktur    : A. Khoirul Anam

Kontributor: Taufiq Zubaidi

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Aswaja, Internasional, Ahlussunnah Sang Pencerah Muslim

Kamis, 31 Agustus 2017

Pelajar NU Kudus Aktifan 12 Ranting di Daerah Perkotaan

Kudus Sang Pencerah Muslim?

Di bulan Ramadhan ini Pimpinan Anak Cabang )PAC) Ikatan Pelajar NU bersama Ikatan Pelajar Putri NU kecamatan Kota Kudus mengadakan kegiatan Safari Ramadhan untuk meningkatkan silaturrahim antar pengurus anak cabang dan pengurus pimpinan ranting se-Kecamatan Kota Kudus.

Ketua PAC IPNU Kota Kudus Muhammad Tausiul Ilma (23), menjelaskan progam kerja ini adalah progam unggulan yang cukup rumit dijalankan. "Pengaktifan kembali di suatu ranting wilayah perkotaan sangatlah tidak mudah. Kita harus sowan satu persatu tokoh agama dan tokoh yang berpengaruh di desa ? setempat, cari beberapa orang penggerak, sehabis itu baru bisa action, " ungkapnya pada Sang Pencerah Muslim baru-baru ini.

Pelajar NU Kudus Aktifan 12 Ranting di Daerah Perkotaan (Sumber Gambar : Nu Online)
Pelajar NU Kudus Aktifan 12 Ranting di Daerah Perkotaan (Sumber Gambar : Nu Online)

Pelajar NU Kudus Aktifan 12 Ranting di Daerah Perkotaan

Dengan membawa rombongan, pengurus PAC terjun langsung untuk meremajaan kepengurusan dalam rangka mengaktifkan kembali ranting yang mulanya tidur atau vakum. Upaya tersebut dikemas dengan macam-macam kegiatan yang meliputi ngaji kitab, rapat anggota (reorganisasi) pimpinan ranting, dan pendampingan untuk pendirian atau pembentukan ranting yang belum terbentuk. Kemudian dilanjutkan buka puasa bersama.

Program ini diadakan pada 12 desa atau kelurahan, yang dimulai pada tanggal 5 Ramadhan lalu, diawali dari pimpinan ranting IPNU-IPPNU Desa Janggalan dan berakhir pada tanggal 28 Ramadhan.

Sang Pencerah Muslim

"Ada 12 ranting bermasalah dan berpotensi untuk diaktifkan kembali. Ramadhan ini juga harus aktif semua," tambahnya.

Setelah desa pertama, kemudian dilanjutkah ke PR. Damaran di TPQ Taisiril Murattilin Damaran, disusul Kauman, Kerjasan, Kajeksan, Krandon, Glantengan, Demangan, Kramat, Wergu Wetan, Langgardalem dan yang terakhir Ranting Demaan.

Adapun tempat pelaksanaanya langsung di desa masing-masing atau dengan sistem turun ke bawah (turba), adakalanya di gedung-gedung Musimat NU setempat, balai desa, sampai di rumah tokoh NU setempat.

"Alhamdulillah program ini telah terealisasi, tiga ranting terakhir ini akan dilaksanakan di PR. Wergu Wetan, PR. Glantengan dan PR. Demaan. Meskipun ini sudah mendekati Lebaran namun kami tetap semangat menjalankan program yang telah kami sepakati," ujar Khodijatus Surur ketua PAC IPPNU Kota Kudus. (Ade Ayu Tiara/Mukafi Niam)

Sang Pencerah Muslim

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Aswaja, Cerita,Attijani Sang Pencerah Muslim

Kamis, 03 Agustus 2017

Halaqoh Kiai Muda, GP Ansor Malang Angkat Islam Sebagai Rahmat

Malang, Sang Pencerah Muslim. Sejumlah pengurus pesantren menghadiri acara Halaqoh Kiai Muda IV yang diselenggarakan PC GP Ansor Malang di Aula STAI Raden Rahmat Kepanjen Malang, Jawa Timur, Ahad (24/11). Halaqah ini mengangkat tema “Sinergi Menguatkan Islam Rahmatan Lil Alamin”.

Tampak hadir dalam halaqah ini sejumlah tokoh pesantren. Mereka yang hadir antara lain pengasuh Pesantren Assidiqiyah Jakarta KH Noor Iskandar dan pengasuh Pesantren An-Nur Malang Gus Fahrur.

Halaqoh Kiai Muda, GP Ansor Malang Angkat Islam Sebagai Rahmat (Sumber Gambar : Nu Online)
Halaqoh Kiai Muda, GP Ansor Malang Angkat Islam Sebagai Rahmat (Sumber Gambar : Nu Online)

Halaqoh Kiai Muda, GP Ansor Malang Angkat Islam Sebagai Rahmat

Kiai Noor Iskandar mengatakan, rahmatan lil alamin berarti kasih sayang bagi semesta alam. Maksudnya, kehadiran Islam di tengah kehidupan masyarakat mampu mewujudkan kedamaian dan kasih sayang bagi manusia maupun alam.

Sang Pencerah Muslim

“Pesan kerahmatan dalam Islam benar-benar tersebar dalam teks-teks Islam, baik Alquran maupun hadist,” tegas Kiai Noor Iskandar.

Sang Pencerah Muslim

Ketua pelaksana halaqoh Husnul Syadad menyampaikan, penguatan Islam rahmatan lil alamin dibahas agar peserta dapat memperkaya wawasan yang nantinya bisa diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari. Dengan demikian terciptalah masyarakat yang damai dan rukun.

Husnul menambahkan, agama Islam yang dibawa Nabi Muhammad SAW diperuntukkan bagi seluruh umat manusia pada umumnya dan melintas batas ruang dan waktu. Karenanya, Islam dikenal sebagai agama universal. Islam ditujukan untuk semua ras manusia tanpa kecuali. (Abdul Basyit/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Aswaja,Attijani Sang Pencerah Muslim

Jumat, 21 Juli 2017

Ketua LP Ma’arif NU Pringsewu Paparkan 3 Prinsip Beragama

Pringsewu, Sang Pencerah Muslim. Islam terlahir bukan hanya mengurusi masalah sholat, zakat dan permasalahan seputar ibadah saja. Namun Islam juga membahas dan membawa misi penting lainnya yaitu muamalah yang berkaitan dengan kemaslahatan hidup bersama orang lain di dunia.

Hal tersebut disampaikan Ustadz Ahmad Rifai, MPd, Ketua LP Maarif NU Kabupaten Pringsewu yang juga salah satu Anggota Komisi Fatwa MUI Pringsewu pada Dialog Perdana Safari Ramadhan MUI Kabupaten Pringsewu di Kecamatan Pagelaran Utara, Senin (22/06).

Ketua LP Ma’arif NU Pringsewu Paparkan 3 Prinsip Beragama (Sumber Gambar : Nu Online)
Ketua LP Ma’arif NU Pringsewu Paparkan 3 Prinsip Beragama (Sumber Gambar : Nu Online)

Ketua LP Ma’arif NU Pringsewu Paparkan 3 Prinsip Beragama

Rifai mengatakan, untuk mewujudkan itu, setiap muslim haruslah memiliki 3 prinsip dalam beragama. Prinsip prinsip tersebut adalah Ruhuddin yaitu semangat beragama, Ruhuddinul adabi wal hadoroh yaitu Semangat membangun agama, adab dan budaya serta Ruhul Wathoniyyah Spirit kecintaan kepada tanah air.

Sang Pencerah Muslim

Menurut Rifai Islam menyebar ke seluruh dunia untuk menjadi rahmatan lil alamin bagi seluruh manusia tanpa membedakan ras, budaya dan tempat tinggal. "Oleh sebab itu, ketika Nabi Muhammad datang ke Madinah, beliau tidak membentuk Darul Islam atau Negara Islam namun mendirikan Darus Salam atau Negara Kedamaian," terangnya.

Sang Pencerah Muslim

Rifai mengatakan, bahwa Islam bukanlah agama pemberontak, agama Teroris dan agama Pembuat masalah. Islam datang dengan kedamaian. Kalaupun ada orang Islam yang melakukan teror dan sebagainya hal tersebut hanyalah kebetulan saja karena oknum tersebut tidak bisa mengartikan makna Jihad.

Menurutnya, teror bersifat merusak sedangkan jihad bersifat memperbaiki. Oleh karena itu, jika ada yang mengatasnamakan jihad namun merusak dan merugikan orang lain, maka itu dikategorikan sebagai teror. "Kewajiban kita untuk memperbaiki dan membangun negara, bukan malah merusaknya," tegasnya.

Rifai mengingatkan, bahwa Tanah air Indonesia merdeka tidaklah dengan gratis. "Indonesia merdeka dengan menumpahkan darah para pejuang. Indonesia merdeka dengan perjuangan. Adalah kewajiban bagi kita untuk berjihad mempertahankan Negara kita sebagaimana resolusi jihad yang di kumandangkan oleh para Ulama Pejuang pendahulu kita," pungkasnya. (Muhammad Faizin/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Aswaja Sang Pencerah Muslim

Rabu, 12 Juli 2017

MWCNU Blimbingsari Adakan Pelatihan Ruqyah Aswaja

Banyuwangi, Sang Pencerah Muslim. Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Blimbingsari mengadakan pelatihan ruqyah aswaja di MTs Sunan Ampel, Patoman, Kecamatan Blimbingsari. Ahad (30/4) pagi.

MWCNU Blimbingsari Adakan Pelatihan Ruqyah Aswaja (Sumber Gambar : Nu Online)
MWCNU Blimbingsari Adakan Pelatihan Ruqyah Aswaja (Sumber Gambar : Nu Online)

MWCNU Blimbingsari Adakan Pelatihan Ruqyah Aswaja

Pelatihan ini dihadiri oleh ratusan Nahdliyin yang berada di beberapa kabupaten di antaranya Jember, Banyuwangi, Situbondo, Bondowoso, dan Sidoarjo. Selain itu turut hadir Ketua Tanfidziyah MWC NU Kecamatan Blimbingsari Taufik Ismail beserta jajarannya, Kepala sekolah MTs Sunan Ampel Lutfi Hidayat beserta jajarannya, dan pembina jamiyah ruqyah aswaja yang juga sebagai pemateri dalam pelatihan ini Ust Allama Alaudin.

Lutfi Hidayat atau sering ? disapa Lutfi menjelaskan, pelatihan ini digunakan sebagai wadah edukasi bagi masyarakat Nahdliyin mengenai teknis ruqyah.

"Karena hakikinya Allah SWT menjadikan Al-Quran sebagai obat dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. Selama pelatihan peserta diberikan panduan awal untuk menjadi praktisi ruqyah sekaligus juga bisa dijadikan bekal meruqyah orang lain, keluarga, sanak family atau masyarakat luas," jelas Lutfi kepada Sang Pencerah Muslim.

Sang Pencerah Muslim

Lutfi ? menambahkan, langkah ini juga sebagai wujud dakwah kepada Allah SWT atas landasan Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja).

"Karena selama pelatihan ini seluruh peserta akan diajarkan metode tasykhis atau diagnosa kepada pasien, tehnik menetralisir rumah (tempat angker), teknik membuat air ruqyah, detoksifikasi, dan tahsinat," tutup Lutfi.

Senada dengan hal itu, Taufik Ismail menambahkan, selepas pelatihan akan dibentuk formatur kepengurusan Jamaah Ruqyah Aswaja (JRA) di tingkat kabupaten.?

"Bertekad selepas ini, saya adakan pelatihan-pelatihan ruqyah aswaja secara massif bagi warga Nahdliyin supaya seluruh warga NU tahu, bahwa NU memiliki pelatihan ruqyah ? tersendiri. Pasalnya sejauh ini, kalangan lain telah memakai jalan dakwah tambahan dengan ruqyah, selain mempengaruhi ideologi-ideologi radikal dan terorisme. Saya tidak ingin hal itu kecolongan bahkan terjadi kembali," jelas ketua Tanfidz yang pebisnis kepada Sang Pencerah Muslim.

Sang Pencerah Muslim

Adanya komunikasi dan sekaligus kerja sama oleh pengurus Jamaah Ruqyah Aswaja ? dengan ? Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Banyuwangi sangat dibutuhkan, imbuh Taufik.

"Metode ini sangat ampuh, karena pengurus cabang memiliki wewenang untuk menginstruksikan kepada seluruh kepengurusan dan anggota Nahdliyin mulai tingkat kecamatan sampai ke tingkat desa. Karena saya ? mengakui instruksi dari pengurus cabang merupakan terobosan langkah lebih kuat guna menggerakkan keterlibatan masyarakat untuk pelatihan ruqyah aswaja ini," pungkas Taufik. (M. Sholeh Kurniawan/Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Aswaja, Pondok Pesantren, Bahtsul Masail Sang Pencerah Muslim

Jumat, 02 Juni 2017

Keterampilan Khusus Modal Kompetensi Remaja

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Keterampilan khusus merupakan modal kompetensi remaja. Dalam persaingan bebas terutama era Asean Community di tahun 2014 kelak, pelajar dituntut tidak hanya bersaing dengan anak sesama bangsanya, tetapi juga anak dari lain bangsa.

Perihal ini dikatakan Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PP IPPNU) Farida Farichah saat ditemui Sang Pencerah Muslim usai menyaksikan tayangan perdana film ‘Sang Kiai’ di Cinema XXI, Epicentrum, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (20/5) sore.

Keterampilan Khusus Modal Kompetensi Remaja (Sumber Gambar : Nu Online)
Keterampilan Khusus Modal Kompetensi Remaja (Sumber Gambar : Nu Online)

Keterampilan Khusus Modal Kompetensi Remaja

“Kunci dari keterampilan ialah belajar dengan tekun. Semakin terampil, persiapan mereka semakin matang dalam persaingan hidup ke depan,” kata Farida Farichah yang berkemeja putih dan mengenakan rok panjang hijau.

Sang Pencerah Muslim

Di keramaian massa, Farida mengatakan, keterampilan, kecerdasan, dan kemampuan mereka selain menjadi modal persaingan, dapat digunakan untuk memberikan sumbangsih konkret bagi masyarakat sekitarnya.

Sang Pencerah Muslim

Momentum 20 Mei sebagai Hari Kebangkitan Nasional (HARKITNAS) yang diilhami gerakan pendidikan dan kebudayaan harus menjadi sebuah lonceng panggilan bagi remaja untuk meningkatkan kemampuan diri sejak dini, kata Farida Farichah.

Karenanya, remaja Indonesia perlu mengambil inti dari peringatan HARKITNAS 2013 ini. Mereka cukup menghidupi kegiatan pendidikan sebagai sarana peningkatan kemampuan diri, dan menggerakkan aktivitas budaya gotong royong dengan kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui kemampuan-kemampuan yang mereka miliki, pungkas Farida.

Penulis: Alhafiz Kurniawan

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Aswaja Sang Pencerah Muslim

Kamis, 27 April 2017

Jika Bukan PMII, IPNU-IPPNU Tak Ingin Ada Banom Baru

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Pimpinan Pusat IPNU dan IPPNU menyatakan siap menerima keputusan Muktamar ke-33 NU terkait opsi dimasukkannya kembali PMII menjadi salah satu badan otonom (Banom) NU. Namun jika PMII tidak jadi ditarik kembali, IPNU-IPPNU berharap tidak ada pembentukan Banom baru karena dalam dua organisasai pelajar NU itu sudah ada perangkat kaderisasi NU di lingkungan kampus.

Jika Bukan PMII, IPNU-IPPNU Tak Ingin Ada Banom Baru (Sumber Gambar : Nu Online)
Jika Bukan PMII, IPNU-IPPNU Tak Ingin Ada Banom Baru (Sumber Gambar : Nu Online)

Jika Bukan PMII, IPNU-IPPNU Tak Ingin Ada Banom Baru

Demikian dalam perbincangan Sang Pencerah Muslim dengan Ketua Umum PP IPNU Khairul Anam Harisah dan Ketua Umum PP IPPNU Faridah Farichah di ruang sekretariat Muktamar ke-33 kantor PBNU Jakarta, Selasa (31/3).

Menurut Khairul Anam Harisah, IPNU dan IPPNU sudah mempunyai PKPT atau Pimpinan Komisariat Perguruan Tinggi yang menangani kaderisasi NU di lingkungan kampus. PKPT ini merupakan inisiatif dari kader IPNU dan IPPNU setelah PMII menyatakan independen dari NU. Seperti diketahui, PMII juga dibentuk oleh para tokoh IPNU ketika itu.

Sang Pencerah Muslim

Farida mengatakan, hubungan PMII dan IPPNU maupun IPNU selama ini sudah berlangsung sangat baik. Beberapa kader IPNU atau PMII juga sekaligus kader IPNU atau sebaliknya. “PKPT itu terutama di kampus yang belum ada PMII,” katanya.

Sang Pencerah Muslim

Saat ini PKPT belum diatur secara ketat dalam peraturan ruah tangga IPNU maupun IPPNU. Menurut Anam, secara legal PKPT diatur dalam peraturan pimpinan wilayah. “Prakteknya PKPT IPNU di-SK-kan oleh Pimpinan Cabang atas rekomendasi Anak Cabang,” ujar Anam.

Ditambahkan, pada pertengahan Maret lalu, menyusul keinginan PBNU untuk menarik kembali PMII menjadi badan otonom, beberapa aktivis IPNU di kampus mengadakan silaturrahmi nasional (silatnas) dan ada 41 PKPT yang hadir.

PKPT merupakan kelanjutan dari jenjang kaderisasi di tingkat sekolah menengah. Para kader IPNU mengikuti kaderisasi pertama kali pada usia belasan tahun. “Kalau mengikuti seluruh proses kaderisasi sampai paripurna bisa sampai 11 tahun seperti saya, sampai selesai tugas akhir kuliah,” kata Anam.

Sementara itu Ketentuan dalam peraturan rumah tangga juga memberikan kelonggaran bagi IPNU maupun IPPNU untuk aktif di lingkungan kampus. Batas usia maksimal pimpinan cabang IPNU adalah 25 tahun, sementara untuk pimpinan wilayah 27 tahun, dan pimpinan pusat 29.

Farida Farichah mengatakan, PKPT IPPNU sudah ada di beberapa kampus, namun selama ini belum menjadi fokus garapan IPPNU. Jika NU menghendaki ada badan otonom formal yang menangani kampus, maka PKPT akan diintensifkan.

“Terkait PMII apakah kembali menjadi banom NU itu terserah muktamar dan PMII sendiri. Tapi jika tidak, tidak perlu ada banom baru. Itu akan menghabiskan energi yang besar,” katanya. (A. Khoirul Anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Aswaja, Kajian, Kajian Islam Sang Pencerah Muslim

Sabtu, 22 April 2017

Kian Profesional, LAZISNU Indramayu Genjot Penuhi Target

Indramayu, Sang Pencerah Muslim

Pengurus Cabang Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, telah meluncurkan NU Care. Ketua LAZISNU Indramayu Imron Rosyadi menjelaskan, NU Care adalah salah satu gerakan memaksimalkan semangat berzakat, berinfak dan bersedekah di kalangan warga Nahdliyin.

Kian Profesional, LAZISNU Indramayu Genjot Penuhi Target (Sumber Gambar : Nu Online)
Kian Profesional, LAZISNU Indramayu Genjot Penuhi Target (Sumber Gambar : Nu Online)

Kian Profesional, LAZISNU Indramayu Genjot Penuhi Target

Saat ini, pihaknya sudah merekrut tujuh orang sahabat LAZISNU yang bertugas menjemput dan mendatangi warga NU yang akan menyalurkan zakat infak, dan sedekahnya. “Mereka bekerja secara profesional sebagaimana layaknya marketing, yang diberikan target pendapatan per bulan dan akan mendapatkan salary (gaji) sesuai aturan zakat yakni sebagai amilin,” jelas pria yang biasa dipanggil Kang Imong ini.

Selain merekrut para petugas penjemput ZIS, kata Imron Rosyadi, pihaknya juga sudah mencanangkan berbagai program untuk menyalurkan ZIS yang akan terkumpul nantinya. Di antara program unggulan kami adalah bea siswa bagi santri yatim, program bantuan sosial bagi dhuafa, program pemeberdayaan ekonomi, rencana pembangunan rumah sakit NU dan berbagai program lainnya.

Sang Pencerah Muslim

“Oleh karenanya pada kesempatan ini saya berharap kepada pengurus NU, MWC, Ranting, Lembaga dan Banom agar bisa membantu para sahabat LAZISNU untuk ditunjukkan dan di antar ke para aghniya yang ada di tempatnya masing-masing,” tutur Imron saat peluncuran NU Care, Selasa (29/03), di Kantor PCNU Jalan Gatot Subroto Nomor 9 Indramayu.

Sang Pencerah Muslim

Hadir dalam acara tersebut pengurus PCNU, MWCNU se-Kabupaten Indramayu, serta segenap pengurus badan otonom (banom) NU.

Perbaiki Sistem dan Pola Pelaporan



Sementara, Direktur LAZISNU Indramayu Supendi Samian menjelaskan, program NU Care akan mulai dilaksanakan pada awal April 2016 dan saat ini pihaknya menargetkan untuk memaksimalkan seluruh pengurus NU di berbagai tingkatan serta para pengurus lembaga dan banom untuk menyalurkan ZISnya ke LAZISNU Indramayu.

“Target awal pada tiga bulan pertama ini seluruh pengurus NU, MWC, Ranting, lembaga dan banom NU bisa secara maksimal menyalurkan ZIS-nya, kemudian setelah itu baru bergerak kepada warga NU secara umum,” kata Supendi.

Supendi menambahkan, selain menggenjot kinerja para Sahabat LAZISNU, pihaknya juga sudah mempersiapkan sistem, manajemen dan pola pelaporan kepada umat agar kinerja dan penyaluran ZIS kepada mustahik bisa dibuka secara transparan dan bisa meningkatkan kepercayaan warga terhadap LAZISNU. “Potensi ZIS warga NU sangat besar, insyallah dengan pengelolaan dan manajemen yang profesional dan menjunjung tinggi asas transparansi maka, potensi itu akan mampu diberdayakan secara maksimal yang pada ahirnya akan mampu meningkatkan kesejahteraan warga NU itu sendiri,” tambahnya.

Peluncuran NU Care juga diisi dengan penyampaian sejumlah saran, pendapat dan masukan dari para peserta yang hadir. Ketua Lembaga Takmir Masjid NU (LTMNU) Indramayu Sya’roni menyampaikan pengalamannya yang saat ini dirinya mengelola lembaga zakat yang ada di Pertamina Balongan.

“Bagi para petugas penjemput ZIS, harus memiliki tekad yang kuat dan tidak patah semangat dalam upaya mendatangi warga NU. Saya yakin jika kita bisa bekerja secara profesional maka potensi ZIS di kalangan warga NU akan dapat tergali dan mampu diberdayakan, saya yang hanya mengelola ZIS dari karyawan Pertamina saja bisa mengumpulkan dana ZIS sekitar 250 juta per bulannya, apalagi ini warga NU yang jumlahnya mencapai jutaan orang, saya yakin LAZISNU akan lebih dahsyat lagi,” kata Sya’roni.

Di akhir acara, pengurus LAZISNU Indramayu membagikan brosur dan formulir kepada seluruh peserta serta mengumumkan rekening bank, jika ada warga NU yang ingin menyalurkan ZISnya secara online. “Nomor rekening LAZISNU Indramayu adalah BRI Indramayu 419801010949538 atas nama LAZISNU Indramayu dan nomor kontak kami 087727913404,” Pungkas Imron Rosyadi. (Red: Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Aswaja, Tegal Sang Pencerah Muslim

Senin, 30 Januari 2017

Kemenag Jombang Ingatkan CJH Tak Bawa Barang-barang yang Dilarang

Jombang, Sang Pencerah Muslim. Sebanyak 1.282 calon jemaah haji (CJH) asal Jombang, Jawa Timur mulai pagi ini, Rabu (23/8) diberangkatkan dari halaman Pendopo Jombang menuju Asrama Haji Sukolilo Surabaya.

Pemberangkatan dilakukan sesuai kloter masing-masing. Dari jumlah total jamaah haji secara keseluruhan, mereka dibagi menjadi tiga kloter, yaitu kloter 75, 76 dan kloter 77. Setiap kloter ini berisi tidak kurang dari 400 jamaah haji.

Kemenag Jombang Ingatkan CJH Tak Bawa Barang-barang yang Dilarang (Sumber Gambar : Nu Online)
Kemenag Jombang Ingatkan CJH Tak Bawa Barang-barang yang Dilarang (Sumber Gambar : Nu Online)

Kemenag Jombang Ingatkan CJH Tak Bawa Barang-barang yang Dilarang

Namun sebelum jemaah diberangkatkan, Kasi Pelayanan Haji dan Umroh Kemenag Jombang, Emy Chulaimi mengingatkan serta memastikan para jemaah sudah tidak membawa barang-barang yang telah dilarang sesuai aturan yang berlaku, baik aturan yang ditetapkan di Kemenag maupun ketentuan syariah dalam tata cara beribadah haji itu sendiri.

"Pesan kita kepada para jemaah haji soal barang bawaan, jangan sampai membawa barang cair seperti minyak, obat-obatan yang tidak terpantau oleh dokter, beda-benda tajam dan lain sebagainya," katanya.

Sang Pencerah Muslim

Peringatan ini, imbuhnya, memang dari jauh hari sebelumnya sudah dilakukan Kemenag, menyusul surat edaran terkait imbauan agar CJH berangkat tepat waktu sesuai jadual yang ditetapkan Kemenag setempat.

Namun, paparnya, peringatan itu penting untuk kembali disampaikan, lantaran setiap pemberangkatan CJH sebelumnya, sebagian dari mereka masih tetap membawa barang-barang yang telah dilarang.

Disamping itu, barang-barang tersebut juga akan mengganggu terhadap proses berjalannya ibadah haji di tanah suci mekkah. "Eman-eman nanti di Mekkah, sebagian dari jemaah haji ada yang maku di tembok, ini tentu merusak terhadap ibadah hajinya," ujarnya.

Seperti diketahui, empat dari jumlah CJH gagal berangkat dari total keseluruhan sebanyak 1.286, sebabnya kondisi kesehatannya sebagian CJH yang tidak memungkinkan diberangkatkan, dan sebagian yang lain meninggal dunia. (Syamsul Arifin/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim Makam, Aswaja, Daerah Sang Pencerah Muslim

Senin, 21 November 2016

Sikap Final NU Atas Sistem Khilafah

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Peserta Musyawarah Nasional Alim Ulama NU 2014 memandang Islam sebagai agama mewajibkan umatnya untuk membentuk sebuah pemerintahan dan mengangkat pemimpin yang menegakkan hukum agar tidak terjadi chaos (nashbul imamah). Namun, Islam tidak menunjuk satu bentuk negara dan sistem pemerintahan tertentu.

Sikap Final NU Atas Sistem Khilafah (Sumber Gambar : Nu Online)
Sikap Final NU Atas Sistem Khilafah (Sumber Gambar : Nu Online)

Sikap Final NU Atas Sistem Khilafah

Berkaca pada khazanah sumber hukum dan sejarah Islam, agama Islam memberikan wewenang penuh kepada umatnya untuk mengatur dan merancang sistem pemerintahan sesuai kondisi zaman, tempat, dan kesiapan pranatanya.

“Bagi Islam, negara dan pemerintahan dianggap sah bukan karena bentuknya, tetapi substansinya. Dengan kata lain, Islam mengukur keabsahan bentuk sebuah negara sejauhmana negara secara konstitusional dan pemerintah sebagai penyelenggara negara melindungi dan menjamin warganya mengamalkan ajaran agamanya,” kata Rais Syuriyah PBNU KH Ishomuddin, pemimpin sidang komisi Diniyah yang membacakan hasil musyawarah sedikitnya 40 kiai NU yang datang dari setiap provinsi di Indonesia, Sabtu (1/11) malam.

Sang Pencerah Muslim

Forum ini juga membahas hadits Rasulullah SAW yang menyebutkan khilafah. Mereka menyangsikan kualitas hadits tersebut. “Mengingat hadits ini diriwayatkan oleh Habib bin Salim, seorang rawi yang kredibiltasnya diragukan di kalangan ahli hadits,” kata Katib Aam PBNU Malik Madani.

Sang Pencerah Muslim

Forum para kiai ini juga menegaskan, Islam melihat substansi negara dengan teritorialnya sebagai tempat yang kondusif bagi kemakmuran, kesejahteraan, dan keadilan bagi warganya. Mereka menggunakan ungkapan, Al-‘ibratu bil Jauhar la bil Mazhhar (Yang menjadi pegangan pokok adalah substansi, bukan simbol atau penampakan lahiriyah).

Khilafah itu memang fakta sejarah, pernah dipraktikkan di masa Al-Khulafa’ur Rasidyun yang sesuai dengan eranya di mana kehidupan manusia belum berada di bawah naungan negara bangsa (nation state).

“Pasalnya, perangkat pemerintahan dan kesiapan masyarakat saat era khilafah masih sederhana. Pada saat itu belum ada birokrasi yang tersusun rapi seperti sekarang, sehingga dibutuhkan orang dengan kemampuan lebih dalam pelbagai hal untuk menjadi khalifah. Sementara sekarang, kondisi masyarakat dan kesiapan pranata pemerintahan yang terus berkembang, menuntut bentuk pemerintahan yang berbeda lagi,” kata Rais Syuriyah PBNU KH Masdar Mas’udi dalam forum.

Peserta musyawarah menegaskan, upaya memperjuangkan khilafah sebagai bentuk masyarakat ideal menjadi sebuah utopia. Dengan demikian, memperjuangkan tegaknya nilai-nilai substantif ajaran Islam seperti keadilan, kesejahteraan, dan kemakmuran dalam sebuah bentuk apapun negara, jauh lebih penting daripada memperjuangkan tegaknya simbol-simbol negara Islam yang bersifat partikular.

Untuk itu. Dalam konteks bentuk pemerintahan Indonesia, peserta musyawarah mendorong pemerintah dan mewajibkan umat Islam untuk menangkal setiap jalan dan upaya munculnya gerakan yang mengancam NKRI. (Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Hadits, Aswaja, Hikmah Sang Pencerah Muslim

Jumat, 03 Juni 2016

Santriwati Asal Aceh, Juara Favorit Duta Santri Nasional 2016

Sleman, Sang Pencerah Muslim

Pemilihan Duta Santri Nasional 2016 sebagai bagian dari Pegelaran Hari Santri Nasional baru saja usai digelar. Ajang ini melibatkan 20 kontestan santri dan santriwati dari seluruh Indonesia, hasil seleksi dari ratusan pendaftar yang ada.

Acara yang digelar di Stadion Maguwoharjo Sleman Yogyakarta pada 24-26 Oktober 2016 oleh Pengurus Pusat Rabithah Ma’ahid Islamiyah NU (RMINU) ini memilih Nurul Aula yang mewakili Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, sebagai Juara Kategori Favorit Santriwan Santriwati Duta Santri Nasional 2016.

Santriwati Asal Aceh, Juara Favorit Duta Santri Nasional 2016 (Sumber Gambar : Nu Online)
Santriwati Asal Aceh, Juara Favorit Duta Santri Nasional 2016 (Sumber Gambar : Nu Online)

Santriwati Asal Aceh, Juara Favorit Duta Santri Nasional 2016

Aula mengaku tidak mengira kalau dirinya akan menang dalam kategori ini karena menurutnya banyak kontestan lain yang lebih bagus.

Sang Pencerah Muslim

Dara kelahiran Paya Bakong Aceh Utara ini mempunyai segudang prestasi di antaranya pernah jadi Juara MHQ 1 Juz Se-Aceh Utara, Juara 1 Sari Tilawah Antar Dayah se-Aceh Utara, Juara 1 Lomba Pidato Bahasa Indonesia Tingkat SMP, Santri Berpestasi di Dayah Terpadu Ruhul Islam Aceh Utara.

Di samping itu banyak kegiatan yang dia rintis untuk memajukan minat belajar para santri, khususnya belajar Al-Quran, salah satunya dengan Gerakan Menghafal Al-Quran 300 Hari "One Day One Page" sekaligus sebagai Koordinator.? Uniknya lagi,? dia juga menjabat sebagai Ketua Pimpinan Komisariat Ikatan Pelajar Putri Nahdlatu Ulama (IPPNU)? Dayah Terpadu Ruhul Islam.

Sang Pencerah Muslim

"Saya sangat bersyukur mendapat Juara Favorit. Ini menunjukkan kalau banyak orang yang suka dengan program yg saya presentasikan, semoga ini menjadi langkah awal untuk mengembangkan potensi saya dan semoga bermanfaat bagi semua orang," ungkap Aula saat ditemui selepas acara.

Untuk informasi,? sebelum Grand Final Kontestan dikarantina selama 2 hari untuk memaparkan prestasi dan program yang dilakukan selama ini, dan diselingi dengan materi oleh para pembimbing acara. (Zaki MuttaQien/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Santri, Aswaja Sang Pencerah Muslim

Minggu, 15 Mei 2016

Menpora: Pesantren Kilat Ramadhan Momentum Memperbaiki Diri

Bogor, Sang Pencerah Muslim. Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nachrowi mengajak generasi muda Indonesia untuk membiasakan diri mengikuti kegiatan Pesantren Kilat (Sanlat) Ramadhan, sebagai momentum untuk memperbaiki diri.

"Sanlat itu seperti baterai isi ulang terbaik, untuk merefleksikan diri setelah, 11 bulan yang lampau kita disibukkan dengan rutinitas duniawi," kata Imam saat menjadi pembicara kunci dalam kegiatan Pesantren Kilat Ramadhan Kepemimpinan Pemuda Se-Jabodetabek, di Pusat Pemberdayan Pemuda dan Olahraga Nasional, Cibubur, Jumat (10/11).?

Menpora: Pesantren Kilat Ramadhan Momentum Memperbaiki Diri (Sumber Gambar : Nu Online)
Menpora: Pesantren Kilat Ramadhan Momentum Memperbaiki Diri (Sumber Gambar : Nu Online)

Menpora: Pesantren Kilat Ramadhan Momentum Memperbaiki Diri

Ia mengatakan, Sanlat juga salah satu sarana bagi Kemenpora untuk menangkal faham radikalisme di kalangan pemuda.?

"Upaya menangkal radikalisme lebih banyak melalui penyadaran, salah satunya pesantren kita ini yang punya keistimewaan," katanya.?

Imam mengatakan, bahwa Indonesia sangat dikagumi di luar negeri, terutama kebudayaannya. Hendaknya pemuda lebih membanggakan budaya bangsa dengan lebih percaya diri, menggunakan, dan melestarikannya.

Sang Pencerah Muslim

"Indonesia memiliki kekuatan yang berasal dari keberagamannya, keperbedaannya. Ini yang diyakini oleh para pendiri bangsa, kita bersatu karena berbeda-beda," kata Imam.?

Imam juga mengingatkan para peserta Sanlat Ramadhan untuk tidak mudah larut dengan isu-isu yang mengkambinghitamkan Islam sebagai terorisme, radikalisme, dan juga ISIS.

Sang Pencerah Muslim

"Ada skenario besar yang dibuat untuk mendeskreditkan Islam. Pemuda harusnya dalam situasi saat ini, menumbuhkan model Islam yang Rahmatanlilalamin. Islam tidak menyakiti apalagi membunuh," katanya.?

Sanlat Ramadhan Kepemimpinan Pemuda SE-Jabodetabek diikuti 200 peserta yang datang dari berbagai unsur mulai dari pelajar, mahasiswa, santri dan santriwati pondok pesantren, pemuda karang taruna, pemuda dhuafa dan anak yatim.

Ketua Panitia Ahmad Fahir mengatakan, Pesantren Kilat Ramadhan Kepemimpinan merupakan penyelenggaraan yang kelima kalinya. Kegiatan tersebut telah dimulai sejak 2012 lalu.?

"Tema yang kita pilih tahun ini menangkal radikalisme, salah satu tujuannya adalah membantu program besar pemerintah, agar pemuda punya visi nasionalisme, kebangsaan, sehingga tidak mempan dengan virus radikalisme maupun separatisme," katanya.?

Kegiatan Sanlat ini juga menghadirkan sejumlah pembicara di antaranya KH Asad Said Ali (Wakil Ketua Umum PBNU 2010-2015) yang juga pakar terorisme, Agus Lelana peneliti IPB, Nusron Wahid (mantan Ketum PP Gerakan Pemuda Anshor) dan masih banyak lainnya.?

Kegiatan Sanlat Ramadhan Kepemimpinan ini terselenggara atas kerja sama berbagi pihak yakni Yayasan At Tawassuth, Kemenpora, didukung Portal Berita www.megapolitan.antaranews.com sebagai media partner.?

Kegiatan ini yang berlangsung selama dua hari sejak Jumat hingga Sabtu (11/6) ini juga didukung sejumlah mitra kerja sama yakni PT Indocement Tunggal Prakarsa (Tbk), Taman Safari Indonesia, Cisarua, Bogor, Kimia Farma, Maram Aquatic, APRIL, PCNU Kota Bogor, PT ANPA Internasional, Indofood dan PT Biofarma. (Antara/Zunus)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Aswaja, Syariah Sang Pencerah Muslim

Kamis, 12 Mei 2016

Habib Novel Ajak Jamaah Mengenal Sejarah NU

Solo, Sang Pencerah Muslim. Pengasuh Majelis Ta’lim Ar-Raudah Solo, Habib Novel Alaydrus mengajak untuk lebih mengenal Nahdlatul Ulama (NU) kepada ribuan jamaah yang hadir dalam acara Rijalul Ansor GP Ansor Solo yang digelar Selasa malam (21/5) lalu, di halaman Kantor PCNU Kota Surakarta.

Habib Novel Ajak Jamaah Mengenal Sejarah NU (Sumber Gambar : Nu Online)
Habib Novel Ajak Jamaah Mengenal Sejarah NU (Sumber Gambar : Nu Online)

Habib Novel Ajak Jamaah Mengenal Sejarah NU

“Sebagai orang NU mesti mengetahui sejarah berdirinya NU, apa lambangnya NU,” ungkapnya.

Memang selama ini menurutnya banyak dari warga NU sendiri yang belum mengetahui sejarah dan seluk-beluk tentang ke-NU-an. Ia berharap agar warga NU kemudian lebih mengenal organisasi yang didirikan oleh para ulama 90 tahun silam.

Sang Pencerah Muslim

Habib Novel juga mengajak para jamaah untuk segera melakukan pendataan sebagai ? anggota NU, “pendaftaran bisa langsung di Markas Majelis Ar-Raudah, setiap Jumat Malam,” imbuhnya.

Pada akhir acara diadakan pembagian santunan kepada anak Yatim. Acara Rijalul Ansor yang diselenggarakan Pengurus Cabang GP Ansor Solo ini rutin diadakan sebulan sekali setiap minggu ketiga. Acara ini, menurut Ketua Ansor Solo, M Anwar, bertujuan untuk membentuk dan mengembangkan generasi muda indonesia sebagai kader tangguh, imtaq, kepribadian luhur, berakhlaq mulia, patriotik, dan beramal soleh.

Sang Pencerah Muslim

?

Redaktur ? ? : Mukafi Niam

Kontributor: Ajie Najmuddin



Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Aswaja Sang Pencerah Muslim

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Sang Pencerah Muslim sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Sang Pencerah Muslim. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Sang Pencerah Muslim dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock