Tampilkan postingan dengan label Kiai. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kiai. Tampilkan semua postingan

Rabu, 15 November 2017

Mali, Negeri Miskin yang Jadi Rebutan (1)

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Negara-Negara Dunia Dukung Pasukan Penjaga Perdamaian PBB di MaliSejumlah Perusahaan Raksasa Masih Tunda Ekspansi.

Sejumlah negara kuat dunia telah mengirimkan sinyal dukungan mereka terhadap Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengerahkan pasukan penjaga perdamaian di Mali. PBB akan mengambil alih tanggung jawab keamanan Mali dari pasukan Afrika.

Mali, Negeri Miskin yang Jadi Rebutan (1) (Sumber Gambar : Nu Online)
Mali, Negeri Miskin yang Jadi Rebutan (1) (Sumber Gambar : Nu Online)

Mali, Negeri Miskin yang Jadi Rebutan (1)

Kesepakatan tersebut diperoleh dari konferensi yang diselenggarakan oleh Uni Eropa (UE) di Brussel, Belgia. Pertemuan itu dihadiri Uni Afrika, Komunitas Ekonomi Negara Afrika Barat (ECOWAS), PBB serta negara-negara tetangga Mali. Forum tersebut merupakan kelanjutan dari pertemuan serupa untuk mengatasi konflik bersenjata di Mali yang gelar Uni Afrika dan ECOWAS di Addis Ababa, pada tanggal 29 Januari lalu.

Sang Pencerah Muslim

Agenda utama pertemuan Support Group untuk Mali di Brussel tersebut adalah untuk memastikan keamanan berkelanjutan dengan mendukung demokrasi, pembangunan ekonomi dan hak asasi manusia di salah satu negara termiskin di dunia itu.

Sebelumnya, anggota Dewan Keamanan PBB, dalam sidang di New York, Senin, 14 Januari 2013, memberikan dukungan atas intervensi militer Perancis di Mali untuk memerangi “pemberontak muslim” di negara itu. 

Sang Pencerah Muslim

Kelompok Militan muslim yang ditengarai punya hubungan dengan Al-Qaida mulai merangsak ke bagian selatan negara itu. Sidang Dewan Keamanan PBB itu digelar atas permintaan Perancis.

Pihak berwenang Perancis mengatakan, mereka khawatir bahwa pemberontak akan bergerak menuju ibu kota Mali, Bamako, dan menciptakan ancaman keamanan serius bagi kawasan yang lebih luas.

“Intinya sekarang adalah untuk memenangkan perdamaian,” kata Pascal Canfin, Menteri Pembangunan Perancis, dihadapan utusan PBB dan Uni Afrika bersama dengan 45 delegasi dari pemerintah, lembaga-lembaga donor dan bantuan internasional dalam penutupan konferensi tersebut.

”Operasi militer terus berlanjut tetapi kita harus melihatnya dalan kerangka jangka panjang.” 

“Kita harus merebut kembali seluruh Mali, tetapi masa depan hanya akan dijamin jika ada dialog politik antara rakyat dan pembangunan ekonomi,” lanjutnya.

Pertemuan Brussel itu menyambut keberhasilan pasukan Perancis mengusir para militan itu keluar dari kota-kota di wilayah utara yang dikuasai mereka sejak 10 bulan yang lalu. Forum itu juga menyambut tawaran pemerintah Mali untuk menyelenggarakan pemilihan umum pada 31 Juli.

“Proses pemilu yang jujur dan bebas, kembali ke tatanan konstitusional secara penuh dan dialog nasional yang benar-benar inklusif adalah kunci untuk mengatasi ketidakstabilan di Mali dan mengembalikan keamanan dan pembangunan di wilayah Sahel,” katanya dalam pernyataan akhir pertemuan tersebut seperti dilansir AlJazeera, Rabu ini.

Tieman Coulibaly, menteri luar negeri Mali, menyatakan dukungannya terhadap langkah tersebut, sementara Canfin mengatakan ada “dukungan bersama oleh pemain kunci untuk bergerak menuju misi perdamaian”.

“Dalam jangka pendek, kami ingin melihat AFISMA (pasukan bantuan internasional) dikerahkan sehingga tentara Perancis bisa pergi,” ujar Coulibaly.

Desire Kadre Ouedraogo, President Komisi ECOWAS Blok Afrika Barat menyatakan bahwa organisasinya dan Uni Afrika yakin penjaga perdamaian harus segera dihadirkan. Para diplomat mengatakan ada kebutuhan mendesak tentara PBB untuk mengamankan negara tersebut. Sementara Uni Eropa sudah mengajukan rencana misi militer untuk melatih tentara Mali.

Pembicaraan di Brussel ini dilakukan setelah Laurent Fabius, Menteri Luar Negeri Perancis mengatakan 4.000 serdadunya mungkin akan keluar dari negara Afrika Barat itu pada awal bulan depan. 

Perancis mengaku pasukannya berhasil membunuh “ratusan pemberontak militan” di bekas negeri jajahannya itu baik melalui gempuran udara maupun serangan darat, di kawasan pegunungan terpencil dekat perbatasan Aljazair

Sejumlah Perusahaan Raksasa Tunda Ekspansi

Produsen emas terbesar di Afrika, AngloGold Ashanti Ltd. (ANG.JO) menyatakan pada Rabu waktu setempat bahwa perusahaan tersebut menghentkan salah satu rencana ekspansinya di Mali bagian utara yang tengah bergejolak. 

“AngloGold mengoperasikan sejumah tambang emas di negara tersebut. Kendatipun lokasi tambang masih jauh dari area konflik, perusahan tersebut bersikap hati-hati dalam investasi,” kata Wakil Eksekutif Presiden Afrika Kontinental Richard Duffy, sebagaimana dilansir Foxbusiness, Rabu (6/2).

AngloGold Ashanti Ltd. (ANG.JO) adalah perusahaan emas terbesar di Afrika yang bermarkas di Johannesburg. Akhir tahun lalu Reuters melaporkan, seorang pengacara Afrika Selatan mengajukan gugatan class action terhadap lebih dari 30 perusahaan emas, termasuk Anglogold. Pengacara tersebut mewakili 17.000 eks penambang yang mengaku tertular penyakit silicosis paru akibat kelalaian kesehatan dan jaminan keselamatan.

Morila adalah tambang emas yang menghasikan 85 ribu-95 ribu ons per tahun, berlokasi sekitar 180 km bagian tenggara Bamako, ibu kota Mali. Maskapai tersebut mengincar tambang emas Yatela dan Sadiola. Keduanya berlokasi di Barat Laut Mali.

AngloGold sebenarnya berencana mengeluar dana 400 juta dollar Amerika berpartner bisnis dengan IAMGOLD yang bermarkas di Toronto Kanada untuk membeli area tambang Sadiola. Tapi bulan lalu IAMGOLD yang telah memiliki tambang Sadiola dan Yatela di Mali bagian barat ini menegaskan tidak akan melanjutkan ekspansi di Mali untuk sementara waktu.

Banyak perusahaan yang mengambil sikap hati-hati di wilayah tersebut. Maskapai migas raksasa terbesar di Italia Eni S.p.A (E) akhir bulan lalu juga mengembalikan lima lisensi eksplorasi di Mali lantaran tak ada jaminan keamanan di area tersebut. Keputusan perusahaan yang sebagian sahamnya dimiliki BP Paribas, sebuah group perbankan raksasa bermarkas di Paris itu dibuat sebelum Perancis mengumumkan kampanye militer melawan pemberontak, 11 Januari lalu. 

"Kita bisa terus beroperasi… tapi kita menunda proyek sementara waktu sampai ada kejelasan kondisi di Mali,” tegas Duffy. Dia juga menyatakan pemerintah Mali terus berjalan dan tidak vakum.

Duffy juga mengatakan, selain penambangan di Afrika Selatan, wilayah Afrika secara keseluruhan sangat penting bagi kemajuan produksi Anglogold. Kini Afrika Selatan menjadi basis produksi terbesar perusahaan tersebut.

Belum lama ini, Areva SA (AREVA.FR), perusahaan nuklir milik pemerintah Perancis segera bekerjasama dengan pemerintah Nigeria untuk memperkuat keamanaan tambang uranium di Negara tersebut. Menyusul intervensi militer Perancis di Mali. 

“Kami mengambil sejumlah langkah bersama Pemerintah Nigeria untuk memperkuat keamanan operasi kami,” ujar Luc Oursel, Kepala Eksekutif Perusahaan tersebut di Channel Radi Perancis, BFM.

Warga Negara Perancis yang bekerja di perusahaan uranium tersebut pernah ditembak pada September 2010. Satu pegawai dari Areva dan tiga pegawai dari French construction group Vinci (DG.FR) masih disandera oleh kelompok militan di daerah Sahel.

 

Redaktur     : Hamzah Sahal

Kontributor  : Mh Nurul Huda

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Kiai Sang Pencerah Muslim

Minggu, 12 November 2017

Anggota Banser Madiun Digembleng Seni Bela Diri ala Polri

Madiun, Sang Pencerah Muslim

Keterampilan bela diri bukanlah hal asing di kawasan Madiun dan sekitarnya, begitu pula bagi Barisan Ansor Serbaguna (Banser) setempat. Akhir pekan kemarin, para anggota baru badan semiotonom Gerakan Pemuda Ansor ini mendapatkan pelatihan khusus bela diri Polri demi menunjang perjuangan mereka.

Pelatihan dilaksanakan langsung oleh pihak Polres Madiun. Pelatih bela diri,? Sri Hartono, menjelaskan, latihan ini tidak dimaksudkan untuk hal yang buruk atau ‘sok-sokan’ biar dianggap tangguh.

Anggota Banser Madiun Digembleng Seni Bela Diri ala Polri (Sumber Gambar : Nu Online)
Anggota Banser Madiun Digembleng Seni Bela Diri ala Polri (Sumber Gambar : Nu Online)

Anggota Banser Madiun Digembleng Seni Bela Diri ala Polri

“Bela diri Polri ini merupakan teknik khusus, tidak semua bisa mempelajarinya. Semoga para Banser semakin terampil dalam menjalankan tugasnya sebagai kader-kader NU,” ujarnya.

Sang Pencerah Muslim

Sementara itu, Ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Madiun, Rosidin, mengatakan, Banser merupakan kader inti Ansor. Dengan status tersebut, tentu para anggota membutuhkan banyak hal yang diperlukan dalam memperlancar aktivitas organisasi. “Dalam tubuh Organisasi Banser, terdapat banyak satuan-satuan khusus dengan keahlian-keahlian khusus pula,” ungkapnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Jaelono, Komandan Satuan Koordinasi Cabang (Satkorcab) Banser Kabupaten Madiun. Menurutnya, dengan sinergi GP Ansor dan Polres Madiun diharapkan semakin memperkuat eksistensi dan tali komitmen bersama menjaga keutuhan dan ketentraman masyarakat.

Sang Pencerah Muslim

“Pelatihan bela diri Polri diberikan pada saat anggota baru hasil Diklat terpadu Dasar (DtD) yang dilaksanakan oleh panitia pelaksana Pimpinan Anak Cabang (PAC) beserta Satuan Koordinasi Rayon (Satkoryon) Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun,” jelasnya.

Untuk diketahui, kegiatan ini dimulai pada hari Jumat (3/3) sampai pada hari Ahad (5/3) siang bertempat di Sekolah Dasar Negeri 03 Desa Klumutan Saradan. Selain peserta menerima materi–materi standar (inti) seperti Ke-NU-an, Ke-Aswaja-an, Ke-Ansor-an, Ke-Banser-an, para peserta juga dibekali beragam wawasan lain, meliputi? wawasan kebangsaan, analisa gerakan, sosial media, serta ghazwul fikr.

Turut hadir jadi saksi prosesi keanggotaan DtD Saradan, KH. Ahmad Mizan Basyari (Gus Mizan) beserta rombongan PCNU. (Ali Makhrus/Mahbib)



Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Halaqoh, Kiai Sang Pencerah Muslim

Selasa, 07 November 2017

Mengapa Perlu Pedoman Dakwah?

Oleh KH Cholil Nafis

Dakwah menjadi ujung tombak dari citra Islam. Sebab banyak orang mendengar ajaran Islam dan interaksi pemberdayaan umat melalui aktivitas dai baik dakwah secara lisan maupun dakwah yang langsung mengajak mesyarakat. Sedangkan fenomena yang marak di Indonesia masih didominasi arti dakwah secara lisan dalam acara-acara formal keagamaan atau tabligh pengajian.

Dakwah yang efektif membutuhkan panduan sebagai penentu arah untuk mencapai tujuan. Apalagi seperti di Indonesia yang terdiri atas berbagai  agama dan paham keislaman dibutuhkan pedoman dakwah dalam mengayomi dan melindungi umat dari akidah dan paham yang sesat (himayatul ummah), membangun persatuan umat (tauhidul ummah), menyatukan kerangka pemahaman agama Ahlussunah wal jamaah (taswiyatul afkar), dan membangun sinergi gerakan (tansiqul harakah) dalam bingkai Islam wasathi.

Mengapa Perlu Pedoman Dakwah? (Sumber Gambar : Nu Online)
Mengapa Perlu Pedoman Dakwah? (Sumber Gambar : Nu Online)

Mengapa Perlu Pedoman Dakwah?

Dalam rangka mengefektifkan peran dakwah sesuai dengan tujuan utamanya adalah mengajak masyarakat untuk bertauhid kepada Allah SWT, menjalankan syariah agama dan mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat, maka Majelis Ulama Indonesia menganggap penting untuk menetapkan pedoman dakwah untuk acuan oleh para dai.

Sang Pencerah Muslim

Kerangka dakwah yang  efektif harus meliputi kompetensi dai, metode yang digunakan untuk mengajak umat, media yang digunakan harus sesuai dengan dinamika masyarakat, serta materi yang sesuai dengan kebutuhan umat (madu).

Sang Pencerah Muslim

Dalam Pedoman dakwah yang disahkan oleh MUI pada September 2017 memuat beberapa ketentuan, di antaranya:

1. Menetapkan kriteria dan kompetensi pelaku dakwah.

2. Menetapkan konten dakwah Islam yang berwawasan Wasathiyah (moderat) dalam bingkai Ahlussunnah wal Jamaah.

3. Menetapkan model dan metode dakwah yang aktual, dinamis dan bertanggung jawab.

4. Menetapkan adanya Dewan Etik Dakwah Nasional yang mengarahkan konten, dan mengawasi perilaku para dai dan lembaga penyiaran dakwah agar sesuai dan senafas dengan wawasan dakwah wasathiyah, baik di tingkat nasional maupun lokal.

Integritas dan Kompetensi Dai

Semua orang bisa menjadi objek dakwah, umat Muslim maupun non-Muslim. Namun menjadi pelaku dakwah harus memiliki kriteria yang harus dipenuhi agar citra Islam tidak buruk dan malah dakwahnya menjadi  kontraproduktif. Dai harus memiliki integritas dan kompetensi yang memadai tergantung pada tingkat masyarakat sebagai objek dakwah. Seorang dai harus memiliki integritas qalbu, lisan, amal, dan sosial. Ia harus memiliki sifat ikhlas dan tekad untuk mengabdikan diri demi melayani kebaikan orang lain. Ia harus mempunyai sifat rela dirinya berkorban demi kebaikan orang banyak. Tutur kata seorang dai harus mencerminkan isi hatinya yang diimplementasikan dalam kehidupan di tengah-tengah masyarakat.

Kompetensi dai harus memiliki ilmu pengetahuan, kemampuan berkomunikasi, manajerial, dan pandai mengembangkan masyarakat. Sebab seorang dai harus memiliki ilmu yang bisa diberikan dan sekaligus memiliki keterampilan untuk menyampaikannya. Selanjutnya dai harus bisa mengelola dan mengembangkan masyarakat menuju kehidupan beragama dan bermasyarakat yang lebih baik.

Metode Dakwah

Keberhasilan sesuatu tak hanya ditentukan oleh konten dan materinya, tetapi juga metode yang tepat sasaran untuk mencapai tujuan. Karenanya, keberhasilan dakwah juga ditentukan dari optimalisasi dan sinkronisasi dakwah dengan metode yang digunakan. Sesuai objek dakwah, metode yang digunakan bisa dengan cara menampilkan perilaku dan akhlak yang mulia sehingga posisi dai bagaikan pilar bagi agama sehingga membuat orang lain meneladani, bahkan yang belum Muslim pun bisa tertarik untuk masuk Islam. Metode ceramah dan nasihat dapat digunakan sesuai dengan objek dakwah dan suasan masyarakat yang hendak diubah ke arah kehidupan yang lebih baik. Di kalangan akademisi dan ilmuwan, menggunakan metode diskusi bahkan debat dalam mencari format kebenaran dapat lebih efektif. Tetapi dalam debat tetap harus menjaga sopan santun dan niat baik untuk mencari dan memberi kebenaran.

Materi Dakwah

Materi adalah konten yang hendak disampaikan kepada masyarakat agar dapat meningkatkan kehidupannya. Ada beberapa hal yang menjadi prioritas dakwah, ialah penguatan akidah, peningkatan akhlak, pembinaan keluarga, membangun persatuan dan nasionalisme dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini penting agar masyarakat Indonesia tidak salah orientasi beragama, berkeluarga, dan bermasyarakat sehingga paripurna dalam menjalankan ajaran agama sekaligus menjadi pioner dalam membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Dalam berdakwah dai harus menghindari penyampaikan kebenaran dengan cara yang salah, tidak boleh menyampaikan kebaikan dengan cara menghina dan tidak boleh membangun masyarakat dengan cara menistakan. Karenanya, dalam dakwah tidak boleh ada unsur dan kata-kata benci kepada yang lain. Semua materi dakwah dalam rangka untuk mengajak pada kebaikan dengan penuh cinta kasih.

Kode Etik Dakwah

Suatu hal yang amat penting dalam menunjang keberhasilan dakwah adalah menyatukan diri dalam pikiran, ucapan, dan tindakan. Hati seorang dai harus lurus dan akidahnya harus benar. Kemudian yang ada di dalam itu implementasikan dalam bentuk ucapan yang lembut (layyinan), yang penuh makna dan berwibawa (tsaqila) dan mencerahkan kepada umat (sadida). Ucapan lebih bermakna dan lebih memberi kesan mendalam manakala ucapan baik itu telah dilakukan oleh dai sebelum materi itu disampaikan kepada masyarakat.

*) Ketua Komisi Dakwah MUI Pusat

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Kiai, Warta Sang Pencerah Muslim

Seno Gumira Ajidarma: NU Itu Eksotis

Jakarta, Sang Pencerah Muslim?



Seno Gumira Ajidarma berpendapat bahwa NU eksotis, sesuatu yang tidak terlalu dikenalnya, tapi menarik, indah. Ia mengatakan hal tersebut selepas menjadi narasumber ngaji film dan sejarah dalam rangka peringatan harlah ke-91 NU yang berlangsung di gedung PBNU, Jakarta, Senin (30/1).?

“Sampai sekarang juga saya tidak terlalu kenal. Artinya saya hanya kenal mitosnya. Menarik, berwibawa, lama, lawasan. Tapi itu omongan orang,” kata penulis novel “Kitab Omong Kosong” tersebut.

Seno Gumira Ajidarma: NU Itu Eksotis (Sumber Gambar : Nu Online)
Seno Gumira Ajidarma: NU Itu Eksotis (Sumber Gambar : Nu Online)

Seno Gumira Ajidarma: NU Itu Eksotis

Ia mengenal citra NU ketika berkenalan dengan keluarga Ketua Umum PBNU 1984-1999 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).?

“Saya kebetulan kenal dengan istrinya Gus Dur, Mbak Nur (Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, red.). Itu kan teman saya wartawan, di sebelah meja saya. Tidak seperti bayangan saya. NU modern, pinter. Kemudian kenal Gus Dur. Kemudian kenal anak-anaknya, Yenny segala. Tapi jangan-jangan mereka tidak mewakil semuanya. Begitu lho,” jelasnya.?

Sang Pencerah Muslim

Lebih lanjut ia mengatakan, dilihat dari paham-pahamnya dan pemikiran tokoh NU secara organisasi, kadang-kadang mitos itu pudar. Tapi bukankah relitas lebih baik dari mitosnya?

Peran-peran yang harus dijalankan NU, lanjutnya, mesti mencegah, melawan, menjelaskan segala sesuatu yang sekarang ini membingungkan.?

Sang Pencerah Muslim

“Imej Islam yang keras, saya kira bisa dibersihkan oleh NU. NU potensil untuk melakukan itu,” katanya. (Abdullah Alawi)?

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Pendidikan, Kiai Sang Pencerah Muslim

Senin, 06 November 2017

Aplikasi “IPPNU Mobile” Versi Android Diluncurkan

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Dalam peringatan harlah ke-59, aplikasi “IPPNU Mobile” versi android diluncurkan di Gedung PP PON Kemenpora Cibubur, Jakarta Timur, Ahad (2/3) siang. Peluncuran aplikasi ini dimaksudkan untuk memperluas cakupan informasi bagi rekanita khususnya di seluruh Indonesia.

“Sebagai bentuk integrasi dan konsolidasi, IPPNU mencoba menginvasi media elektronik mengingat tingginya jumlah pengguna internet di Indonesia,” terang salah seorang Wakil Bendahara PW IPPNU Jabar, Eva Nurlatifah, Ahad (2/3) siang.

Aplikasi “IPPNU Mobile” Versi Android Diluncurkan (Sumber Gambar : Nu Online)
Aplikasi “IPPNU Mobile” Versi Android Diluncurkan (Sumber Gambar : Nu Online)

Aplikasi “IPPNU Mobile” Versi Android Diluncurkan

Aplikasi ini, sambung Eva, sudah bisa diunduh pada mesin pencari google. Di sana akan hadir pilihan “IPPNU Mobile” versi android.

Sang Pencerah Muslim

Setiap informasi terbaru IPPNU, menurutnya, akan masuk ke dalam telepon genggam. Aplikasi ini bekerja seperti pemberitahuan pada jejaring facebook. Informasi IPPNU langsung masuk secara otomatis.

“Semoga aplikasi ini memberikan manfaat bagi rekanita dan semua pihak yang ingin mengetahui informasi terkini IPPNU,” tandas Eva disambut tepuk tangan para hadirin.

Sang Pencerah Muslim

Peluncuran aplikasi ini disaksikan peserta Konbes IPPNU 2014, mantan Ketua Umum PP IPPNU, delegasi Kemakertrans, dubes Amerika, dan 90 santriwati pesantren Al-Hamid Cilangkap, Jakarta Timur. (Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Kiai, Doa, Tegal Sang Pencerah Muslim

Rabu, 25 Oktober 2017

Ikuti Lakmud, 85 Pelajar NU Diformat Jadi Pemimpin Hebat

Brebes,Sang Pencerah Muslim. Sebanyak 85 pelajar Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri NU (IPPNU) mengisi liburan liburan sekolah dengan Latihan Kader Muda (Lakmud). Selama tiga hari, mereka diformat untuk menjadi seorang pemimpin masa depan yang berkarakter hebat.

Ketua Pimpinan Cabang IPNU Kabupaten Brebes Ahmad Zacky Al Aman mengatakan pelajar merupakan tulang punggung pengkaderan di tubuh NU. Dalam artian dari para peserta Lakmud ini, keberadaan NU untuk 30 tahun mendatang berada di pundak mereka.

Ikuti Lakmud, 85 Pelajar NU Diformat Jadi Pemimpin Hebat (Sumber Gambar : Nu Online)
Ikuti Lakmud, 85 Pelajar NU Diformat Jadi Pemimpin Hebat (Sumber Gambar : Nu Online)

Ikuti Lakmud, 85 Pelajar NU Diformat Jadi Pemimpin Hebat

“Syubbanul yaum rijalul ghod (Pemuda sekarang pemimpin dimasa yang akan datang, red), katanya saat membuka Lakmud IPNU-IPPNU di MTs Wachid Hasyim Jagalempeni, Kecamatan Wanasari, Brebes (31/12)

.

Sang Pencerah Muslim

Untuk itu dia wanti-wanti agar peserta mengikuti kegiatan secara serius meskipun harus mengorbankan waktu liburan. Sebab berbicara? masalah kaderisasi panitia dan peserta jangan sampai main-main, tapi harus serius, jangan “walaya mutu wala yahya”. “Kegiatan tidak bermutu namun mengeluarkan banyak biaya,” ujar Zaky yang langsung disambut riuh tawa hadirin.

Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC IPNU Wanasari) yang juga Ketua Panitia Wiharjo menjelaskan, digelarnya Lakmud untuk mencapai jenjang pengkaderan tingkat lanjutan di tubuh IPNU-IPPNU. Diharapkan bisa terlahir pemimpin untuk regenerasi IPNU–IPPNU, NU, bangsa? dan negara.

Sang Pencerah Muslim

Adapun kegiatan yang dikelola antara lain berupa materi Ahlussunah wal Jamaah (Aswaja), Memahami Gerakan Islam Radikal, Pengantar Wacana Global, Analisis SWOT, Pengantar Studi Gender dan Kiprah NU dalam membangun Negeri.

Dalam kegiatan Lakmud ini juga diadakan pembacaan Maulid Simtu Durror untuk memperingati Bulan Maulid, doa bersama untuk Almaghfurlah KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan bakti sosial berupa reboisasi di sepanjang jalan desa Jagalempeni–Siwungkuk. “Kami juga menanam ribuan untuk perindangan wilayah desa Jaga lempeni dan Siwungkuk,” tandasnya.

Hadir dalam pembukaan Rois Syuriyah MWC NU Wanasari KH.Abdul Rouf, Kepala MTs Wahid Hasyim Syaeful Gozi SE, Pengurus PC IPNU–IPPNU Brebes, pengurus BANOM NU Wanasari, dan Alumni, para pembina serta ratusan Kader IPNU–IPPNU Se kecamatan Wanasari. (wasdiun/abdullah alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Kiai, Warta Sang Pencerah Muslim

Sabtu, 21 Oktober 2017

Mensos: Bansos Non-Tunai Efektif Dorong Kenaikan Indeks Keuangan Inklusif

Bangli, Sang Pencerah Muslim. Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa optimistis bantuan sosial (bansos) non tunai efektif mendorong percepatan kenaikan indeks keuangan inklusif hingga 75 persen di tahun 2019 mendatang.?

Mensos: Bansos Non-Tunai Efektif Dorong Kenaikan Indeks Keuangan Inklusif (Sumber Gambar : Nu Online)
Mensos: Bansos Non-Tunai Efektif Dorong Kenaikan Indeks Keuangan Inklusif (Sumber Gambar : Nu Online)

Mensos: Bansos Non-Tunai Efektif Dorong Kenaikan Indeks Keuangan Inklusif

Peningkatan inklusi keuangan tersebut didongkrak dari meningkatnya jumlah rekening perbankan. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun 2016 lalu, tingkat inklusi layanan keuangan menyentuh angka 67,8 persen.?

Tidak hanya itu, Khofifah yakin skema bantuan sosial nontunai yang dilakukan Pemerintah melalui Kementerian Sosial mampu mempercepat penanggulangan kemiskinan dan mengurangi kesenjangan antarindividu dan antardaerah.?

Hal tersebut disampaikan Khofifah Indar Parawansa saat menyerahkan jaminan hidup (Jadup) bagi korban bencana tanah longsor dan bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) di Geo Park Kintamani, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali, Jumat (28/4).?

Sang Pencerah Muslim

Khofifah mengatakan, hampir seluruh penerima bansos belum memiliki rekening perbankan. Dengan mekanisme penyaluran non tunai, maka secara otomatis mereka akan mendapatkan rekening perbankan dan terhubung dengan industri jasa keuangan.?

"Dengan terkoneksinya mereka dengan industri keuangan tentu saja berbagai layanan perbankan bisa diakses, minimal mereka bisa menabung," ujarnya.?

Khofifah menjelaskan, tahun 2017 ini jumlah keluarga penerima manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) ada sebanyak 6 juta keluarga dan akan ditambah sebanyak 4 juta KPM di tahun 2018 mendatang. Sehingga tahun depan total KPM mencapai 10 juta.?

Sementara Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang saat ini menyasar 1,28 juta juga bertambah menjadi 10 juta KPM. Seluruhnya akan disalurkan secara non tunai dengan memanfaatkan jaringan perbankan milik Himpunan Bank Negara (BRI, BNI, Mandiri, dan BTN).?

Sang Pencerah Muslim

Khofifah berpendapat, apa yang dilakukan pemerintah melalui strategi nasional keuangan inklusif (SNKI) merupakan lompatan besar pembangunan di Indonesia. Bukan tanpa alasan, mengingat sasaran keuangan inklusif tersebut adalah masyarakat miskin, bukan kelas menengah.?

Tentu saja, lanjut dia hal tersebut ada konsekuensinya. Dengan masih rendahnya literasi layanan perbankan, perlu edukasi terus menerus kepada para penerima manfaat.?

Tidak hanya soal bagaimana cara mengambil uang lewat kartu atm, tapi juga tentang kegunaan rekening, produk perbankan, perencanan keuangan keluarga, manfaat menabung, dan lain sebagainya, termasuk berbagai risiko yang mungkin terjadi.?

"Dari data yang ada, di tahun 2016 tingkat literasi Indonesia hanya mencapai 29,66 persen. Artinya dari 100 orang hanya 29 orang yang paham dan mengerti layanan keuangan," terangnya.?

"Saya harap pemerintah daerah bersama perbankan lebih aktif mengedukasi penerima bantuan sosial non tunai," tambah Khofifah.?

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo telah menandatangani Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2016 tentang Penyaluran Bantuan Sosial Secara non tunai. Dengan peraturan tersebut, kini keluarga penerima manfaat (KPM) tidak lagi menerima bantuan uang secara tunai, namun digantikan dengan bantuan non tunai berbentuk kartu ATM yaitu Kartu Keluarga Sejahtera disertai buku tabungan.

Salurkan jaminan hidup

Sementara itu, sebanyak 83 KK atau 303 jiwa korban tanah longsor menerima Jadup yang langsung diserahkan Mensos Khofifah senilai total Rp272,7 juta. 83 KK tersebut juga diberikan bantuan paket sembako senilai total Rp15,8 juta. Sehingga total bantuan yang diberikan sebanyak Rp288,5 juta.?

Sebelumnya, pada masa bencana Kemensos telah memberikan bantuan bagi pengungsi senilai total Rp163,4 juta terdiri dari paket lauk pauk, alat makan, alat masak, tenda gulung, tenda keluarga, selimut, matras, family kit , dan food ware.

Khofifah mengatakan jadup menurut Peraturan Menteri Sosial Nomor 04 Tahun 2015 adalah bagi keluarga yang rumahnya rusak berat. Jadup diberikan satu kali dan pencairannya dilakukan setelah masa tanggap darurat selesai.

"Saya melihat ketegaran yang luar biasa dari warga Kintamani. Semoga kita semua diberi kekuatan dan ketabahan dari Tuhan yang maha esa untuk melanjutkan kehidupan yang lebih baik. Semoga kejadian seperti ini (tanah longsor-red) tidak berulang kembali," kata Khofifah.

Khofifah juga menyerahkan bantuan sosial sejumlah Rp17,8 miliar yang terdiri dari PKH senilai Rp4,2 miliar untuk 2.266 keluarga, beras sejahtera (Rastra) Rp13,1 miliar bagi 9.556 keluarga, bansos disabilitas senilai Rp219 juta untuk 73 jiwa, dan bansos lansia Rp202 juta bagi 101 jiwa. (Red: Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Kiai, Anti Hoax, AlaSantri Sang Pencerah Muslim

Minggu, 08 Oktober 2017

PAC IPNU-IPPNU Winong Gelar Pelatihan Jurnalistik

Pati, Sang Pencerah Muslim. “Genggam Dunia Dengan Tulisan.” Demikianlah tertulis besar sebagai tema pelatihan jurnalistik yang diadakan PAC IPNU-IPPNU Winong, pada 21 Juli dan  bertempat di ruang multimedia MA Darul Ma’la. 

Dengan antusias, sekitar 32 peserta mengikuti acara akbar tersebut. Hal ini terlihat saat pembicara membawa suasana pelatihan menjadi sedemikian menyenangkan. 

PAC IPNU-IPPNU Winong Gelar Pelatihan Jurnalistik (Sumber Gambar : Nu Online)
PAC IPNU-IPPNU Winong Gelar Pelatihan Jurnalistik (Sumber Gambar : Nu Online)

PAC IPNU-IPPNU Winong Gelar Pelatihan Jurnalistik

Keprofesionalan pembicara juga mendukung kesuksesan acara tersebut. Sebut saja Effendi, pembicara kelahiran Kudus ini tak tanggung-tanggung menceritakan sejuta pengalamannya saat menekuni bidang jurnalistik sebagai wartawan Suara Merdeka. Menyusul dari kalangan pemuda ada Andrik yang sudah berhasil mencetak puluhan edisi majalah Sajadah PAC Kayen. 

Sang Pencerah Muslim

Tak luput dari sastra, mbah Pujiono, sastrawan Pati juga turut andil meramaikan pelatihan tersebut. Pria berpenampilan sederhana tersebut tak tanggung-tanggung membagi pengalaman dan motivasinya kepada peserta untuk terus menulis. 

Pembicara juga hadir dari kalangan pemuda, M Sofyan al-Nashr yang kini mengenyam pendidikan strata 2 UIN Suka dengan berkobar mengkritik beberapa sistem yang ada dan perlu dibenahi oleh generasi penerus termasuk peserta yang hadir pada pelatihan tersebut. Dan pembicara terakhir ada Asmuin. 

Follow up

Sang Pencerah Muslim

Sebagai moderator, Mubarok yang tengah menjabat sebagai ketua PC IPNU-IPPNU Pati mengungkapkan kesan yang luar biasa atas antusiasme peserta. 

“Semangat seperti ini tidak boleh berhenti sampai di sini, harus ada follow up atas pelatihan hari ini,” tandasnya. 

Materi berlangsung dari pukul 10.00 sampai pukul 15.00. materi yang disampaikan akan ditindaklanjuti dengan membuat sebuah buletin bayangan. 

“Kami diminta membuat tulisan kemudian mengumpulkannya menjadi sebuah buletin dalam waktu 30 menit,” ungkap Asih salah satu peserta dari MA Raudlatusysyubban. 

Suasana ruang pun sekejap berubah bak ruang redaksi di mana masing-masing peserta sibuk mempersiapkan tulisan, editing, lay out, dan finishing. Ke depan, diharapkan PAC IPNU-IPPNU Winong mampu menerbitkan sebuah buletin mingguan dengan rutin. 

“Tentu, kami menargetkan dua Minggu ke depan, buletin perdana PAC IPNU IPPNU Winong harus bisa terbit,” harap Arif Nadliroh ketua IPPNU PAC Winong. 

Usai acara, kegiatan ini dimeriahkan oleh grup Rebana Al-Ikhwani dan dilanjutkan dengan buka bersama.

Redaktur    : Mukafi Niam

Kontributor: Nada

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Lomba, Fragmen, Kiai Sang Pencerah Muslim

Rabu, 13 September 2017

Rais ‘Aam PBNU: Jangan Jadi Kiai Gasing

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Rais ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ma’ruf Amin mendorong kiai-kiai NU untuk menjadi kiai yang bukan hanya pintar dalam hal agama tetapi juga menjadi penggerak dalam mengembangkan masyarakatnya. Baginya, NU itu adalah jamaah dan juga organisasi sosial kemasyarakatan.

“NU itu jamiyyah. Oleh karena itu kiai harus menjadi organisator. Bagaimana kiai juga harus menggerakkan dan mengorganisasikan umat,” kata Kiai Ma’ruf saat memberikan mauidhoh hasanah dalam acara Pembukaan Pendidikan dan Pelatihan Wawasan Keualamaan (PPWK) dan Hari Lahir Lakpesdam PBNU di Jakarta, Selasa (18/4) malam.

Rais ‘Aam PBNU: Jangan Jadi Kiai Gasing (Sumber Gambar : Nu Online)
Rais ‘Aam PBNU: Jangan Jadi Kiai Gasing (Sumber Gambar : Nu Online)

Rais ‘Aam PBNU: Jangan Jadi Kiai Gasing

Maka dari itu, Kiai Ma’ruf meminta kepada para kiai untuk menjadi kiai bisa menggerakkan umat, bukan menjadi kiai yang hanya bergerak sendiri. 

“Saya minta kiai jangan jadi kiai gasing. Dia muter sendiri tapi pengurus dan umat tidak bergerak. Kiai muharrik dan kiai gasing itu berbeda,” urainya.

Menurut dia, NU itu adalah organisasi yang besar dan memiliki potensi yang juga besar. Ia berharap, baik pengurus tanfidziyah dan pengurus syuriah mau mengembangkan NU agar menjadi organisasi yang benar-benar besar dan kuat.

Sang Pencerah Muslim

“Tanfidziyah dan syuriah harus menggerakkan,” jelasnya.

Lebih jauh, ia mengatakan, ulama itu harus dicetak dan dilahirkan. Baginya, kiai penggerak itu tidak lahir dengan sendirinya. 

Sang Pencerah Muslim

“Mencetak ulama itu penting. Kalau tidak dicetak maka habis nanti. Dan pondok pesantren itu pabriknya untuk mencetak ulama,” ucapnya.’ 

PPWK adalah upaya yang dilakukan oleh PBNU melalui Lakpesdam untuk mencetak kiai-kiai yang ahli dalam agama dan juga penggerak. (Muchlishon Rochmat/Fathoni) 

 

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim IMNU, Kiai Sang Pencerah Muslim

Jumat, 11 Agustus 2017

Khofifah: Kader Muslimat Jadi Pelopor Keagamaan di Desa-desa

Tasikmalaya, Sang Pencerah Muslim - Ketua Umum Muslimat NU Hj Khofifah Indar Parawansa meminta kader Muslimat di Tasikmalaya dan di manapun menjadi pelopor keagamaan di daerah. Menjelang Ramadhan ini, seluruh anggota Muslimat wajib memakmurkan masjid dengan kegiatan-kegiatan ibadah.

"Wajib semua pengurus, anggota dan kader meramaikan masjid. Bukan hanya di bulan Ramadan, tapi bulan-bulan lainnya juga. Minimal Ramadan sekarang kader Muslimat tampak mengisi kegiatan di masjid-masjid," kata Khofifah, Ahad (30/4).

Khofifah: Kader Muslimat Jadi Pelopor Keagamaan di Desa-desa (Sumber Gambar : Nu Online)
Khofifah: Kader Muslimat Jadi Pelopor Keagamaan di Desa-desa (Sumber Gambar : Nu Online)

Khofifah: Kader Muslimat Jadi Pelopor Keagamaan di Desa-desa

Menurut Khofifah, kader Muslimat harus eksis di kegiatan masyarakat. Ia meminta pengurus Muslimat untuk menyiapkan generasi karena pundak utama organisasi adalah kaderisasi.

"Siapkan kader-kader paham Al-Quran, sunah, ijma’, dan qiyas sesuai aqidah Ahlussunah wal Jamaah An-Nahdiyah," ujarnya.

Sang Pencerah Muslim

Pada pertemuan ini ia menyerahkan bantuan sosial kepada Muslimat NU Kabupaten dan Kota Tasikmalaya. Khofifah datang ke Tasikmalaya dalam rangka menghadiri undangan Harlah Ke-94 NU dan Harlah Ke-71 Muslimat. Pada pagi hari ia mengunjungi Pesantren Cipasung. Sementara selepas Zhuhur Khofifah bergerak ke Masjid Agung Kota Tasikmalaya.

Di Cipasung, ribuan Muslimat hadir. Tampak istri Bupati Tasikmalaya Hj Lina Ruzhanul Ulum. (Nurjani/Alhafiz K)

Sang Pencerah Muslim

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Pertandingan, Kiai, Lomba Sang Pencerah Muslim

Kamis, 27 Juli 2017

Melamar Anak Gadis Kiai

Malam itu tiga pemuda datang bertamu ke rumah seorang kiai. Mereka mempunyai hajat yang sama, yaitu hendak melamar anak gadis Pak Kiai.

"Siapa namamu?" tanya si kiai kepada pemuda pertama.

Melamar Anak Gadis Kiai (Sumber Gambar : Nu Online)
Melamar Anak Gadis Kiai (Sumber Gambar : Nu Online)

Melamar Anak Gadis Kiai

"Anas, Kiai."

"Namamu bagus itu. Maksud kedatangan?"

Sang Pencerah Muslim

"Mau melamar putri njenengan, Kiai"

Sang Pencerah Muslim

"Oh iya? Kalau gitu saya tes dulu ya.. Coba kamu baca surat an-Nas sesuai dengan namamu."

"Baik, Kiai.... "

Lalu dia membaca surat an-Nas dengan lancar. Pak Kiai manggut-manggut.

"Kamu... Siapa namamu?" Pak Kiai menatap pemuda kedua.

" Thoriq, Kiai."

"Hmmm, nama yang bagus. Sekarang tesnya sama ya... Kamu baca surat At-Thoriq."

“Baik, kiai... "

Lalu pemuda kedua itu pun membaca surat At-Thoriq dengan lancar. Pak kiai manggut-manggut sambil menatap pemuda ketiga yang tampak pucat.

"Nah, kamu! Siapa namamu?"

Si pemuda ketiga berkeringat dingin. Dengan gemetar dia jawab, “Imron, Kiai... tapi biasa dipanggil Qulhu."

"Hah?!!"

(Jajang)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Kiai Sang Pencerah Muslim

Selasa, 25 Juli 2017

Forum Rembuk untuk Evaluasi Jamuro Agar Lebih Baik

Jepara, Sang Pencerah Muslim. Jamiyyah Muji Rosul (Jamuro) Ar Robbaniyyin Unisnu Jepara mengadakan Forum Rembug Jamuro (Forjam) untuk anggotanya untuk memberikan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) pengurus Jamuro dalam satu periodenya, sekaligus untuk rapat evaluasi bersama anggota untuk masa depan Jamuro menjadi tambah baik lagi.?

Forum Rembuk untuk Evaluasi Jamuro Agar Lebih Baik (Sumber Gambar : Nu Online)
Forum Rembuk untuk Evaluasi Jamuro Agar Lebih Baik (Sumber Gambar : Nu Online)

Forum Rembuk untuk Evaluasi Jamuro Agar Lebih Baik

Forjam diadakan di basecamp Jamuro, Masjid Kampus Unisnu Jepara pada Senin 13 Juli 2015.?

"Jamuro harus bisa menjadi inspirasi bagi anggotanya untuk lebih semangat dalam berjamiyyah dan bershalawat sehingga barokahi kepada mahasiswa serta masyarakat luas, sehingga Jamuro tidak hanya bisa memainkan hadrah/rebana saja tapi giat dalam segala kegiatan serta menginspirasi orang lain untuk berdakwah mensyiarkan,” tutur KH Noor Rohman Fauzan.

Jamuro merupakan jamiyyah sekaligus organisasi yang berada dibawah naungan Masjid Kampus Unisnu Jepara. Organisasi ini berusaha untuk terus berkembang menjadi tambah baik lagi dengan visi utama memasyarakatkan shalawat dan menshalawatkan masyarakat yang mengedepankan akhlakul karimah dan bercendekia untuk selangkah lebih maju dan bertambah baik, kata Muhammad MS, ketua Jamuro periode 2011 - 2014.

Sang Pencerah Muslim

Forjam yang diikuti oleh seluruh anggota Jamuro sekaligus untuk memilih ketua periode mendatang, setelah melalui mekanisme voting dalam sidang pemilihan ketua Jamuro, maka forum sepakat menjadikan Udvi untuk melanjutkan kepemimpinannya di Jamuro pada periode berikutnya yaitu 2015 - 2016.?

Sang Pencerah Muslim

"Dengan bersama-sama dan komitmen yang kuat, insya Allah usaha kita untuk mensyiarkan shalawat melalui Jamuro pasti selalu diberikan keberkahan. Karena dengan bershalawat, kita selalu memuji kepada makhluk paling utama yaitu Nabi Muhammad Saw dan itu merupakan dinilai ibadah," kata Udvi ketua terpilih secara aklamasi untuk periode 2015-2016

Acara ditutup dengan pembagian reward dari Jamuro untuk anggotanya berupa bingkisan dan kostum baru.?

"Ini memberikan semangat kami untuk terus berjuang dan bershalawat kepada Nabi Muhammad Saw, serta bertambah gembira untuk meraih kemenangan di hari raya Idul Fitri 1436 H setelah puasa Ramadhan selama 1 bulan penuh," tambah Nur Faid, wakil ketua Jamuro terpilih 2015 - 2016. (Miqdad Syaroni/Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Syariah, Kiai Sang Pencerah Muslim

Senin, 05 Juni 2017

Jasmine Award untuk Para Pengabdi di IPPNU

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPPNU) menganugerahkan Jasmine Award kepada para pengabdi di organisasi tersebut. Anugerah kepada para mantan ketua umum tersebut diberikan di gedung PBNU, Jakarta, Jumat malam (27/3).

Jasmine Award untuk Para Pengabdi di IPPNU (Sumber Gambar : Nu Online)
Jasmine Award untuk Para Pengabdi di IPPNU (Sumber Gambar : Nu Online)

Jasmine Award untuk Para Pengabdi di IPPNU

Para penerima itu adalah Hj Umroh Mahfudzoh selaku pendiri dan ketua umum pertama (1955-19566), Hj Basyiroh Saimuri (Ketua Umum 1956-1958, dilanjutkan 1958-1960), Hj Machmudah Nahrowi (Ketua Umum 1960-1963), Hj Farida Purnomo (Ketua Umum 1963-1966), Hj Machsanah Latif (Ketua Umum 1966-1970), Hj Ratu Ida Mawadah Noor (Ketua Umum 1970-197).

Kemudian kepada Hj Masnar Ma’ruf Bachtiar (Ketua Umum 1976-1981), Hj Titin Asiah Wahidudin (Ketua Umum 1981-1988), Hj Ulfah Masfufah (Ketua Umum 1988-1991), Hj Safira Macrusah (Ketua Umum 1996-2000), Ratu Dian Hatifah (Ketua Umum 2000-2003), Siti Soraya Devi (Ketua Umum 2003-2006), Wafa Patria Umma (Ketua Umum 2006-2009), Margaret Aliyatul Maimunah (Ketua Umum 2009-2012).?

Sang Pencerah Muslim

Pada malam penganugerahan organisasi yang lahir pada 2 Maret 1955 tersebut, para penerima yang telah wafat diwakili pihak keluarga. ANugerah diberikan Ketua Umum, Sekjen, dan pengurus Pimpinan Pusat IPPNU berdasar urutan tahun pengabdian.

Menurut salah seorang Ketua PP IPPNU Dewi Candra Nur Imamah, mereka adalah orang-orang mendedikasikan dirinya untuk organisasi pelajar putri di NU tersebut pada zamannya masing-masing.?

Sang Pencerah Muslim

Soal nama penghargaan, tambah dia, jasmine adalah melati, dan melati adalah bunga yang tertera pada lambang IPPNU. “Kenapa melati? Memberi keharuma. Mereka telah mengharumkan nama IPPNU,” tambahnya. (Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim IMNU, Kiai Sang Pencerah Muslim

Kamis, 25 Mei 2017

Gelar PKD, GP Ansor Indramayu Siapkan Pemimpin Masa Depan

Indramayu, Sang Pencerah Muslim. Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Indramayu, Jawa Barat menggelar Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) yang dilaksanakan pada tanggal 5-7 Agustus 2016 di Kompleks Majlis Laa Tahzan Desa Wanguk Kecamatan Anjatan. Kegiatan Tersebut diikuti 110 peserta yang direkomendasikan Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor se-kabupaten.

Menurut Ketua Pelaksana PKD Edi Fauzi, PKD ANSOR merupakan kawah candra dimuka bagi kader Ansor untuk digembleng agar memiliki militansi yang kuat dalam mewujudkan ideologi dan garis perjuangan organisasi GP Ansor.

Gelar PKD, GP Ansor Indramayu Siapkan Pemimpin Masa Depan (Sumber Gambar : Nu Online)
Gelar PKD, GP Ansor Indramayu Siapkan Pemimpin Masa Depan (Sumber Gambar : Nu Online)

Gelar PKD, GP Ansor Indramayu Siapkan Pemimpin Masa Depan

Dalam PKD tersebut juga, tambah dia, peserta akan dilatih tentang kecakapan menjadi seorang pemimpin, baik pemimpin dalam organisasi kemasyarakatan maupun pemimpin di pemerintahan.

Sang Pencerah Muslim

"Saya berharap PKD ini dapat mencetak kader GP Ansor yang siap menjadi pemimpin bangsa di masa depan," katanya.

Sang Pencerah Muslim

Kegiatan PKD diisi oleh instruktur dr PW Ansor Jawa Barat dan fungsionaris PCNU Kabupaten Indramayu. Kegiatan tersebut dibuka Asisten Daerah 2 Kabupaten Indramayu H. Susanto.

Dalam pembukaan PKD tersebut, PC GP Ansor Indramayu juga sekaligus melantik Pengurus PAC GP Ansor Anjatan dan Ranting GP Ansor se-kecamatan tersebut. (Iing Rohimin/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim News, Kiai Sang Pencerah Muslim

Selasa, 18 April 2017

Semangatnya Bapak dan Anak Ini Ikuti Pembaretan Banser

Pringsewu, Sang Pencerah Muslim. Kekompakan bapak dan anak ini patut diacungi jempol. Kecintaan kepada NU dan semangat tinggi berorganisasilah yang menjadikan Sulaiman dan puteranya, Yovi ikut bergabung di Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Kabupaten Pringsewu, Lampung.

Kekompakan mereka terlihat saat keduanya bersama-sama ikut prosesi pembaretan yang dilaksanakan Satkorcab Banser Pringsewu.

Semangatnya Bapak dan Anak Ini Ikuti Pembaretan Banser (Sumber Gambar : Nu Online)
Semangatnya Bapak dan Anak Ini Ikuti Pembaretan Banser (Sumber Gambar : Nu Online)

Semangatnya Bapak dan Anak Ini Ikuti Pembaretan Banser

Umur yang sudah tidak muda lagi tidak menghalangi Sulaiman untuk ikut prosesi pembaretan yang membutuhkan kekuatan fisik dan mental ini. "Saya ingin berkhidmah di NU melalui Banser," kata pria yang akrab dipanggil Leman ini saat dihubungi Sang Pencerah Muslim, Selasa (10/10).

Ketika ditanya motivasi ikut pembaretan, Leman menjelaskan bahwa Ia ingin memberikan contoh kepada generasi muda untuk memiliki jiwa dan fisik yang tangguh dan digunakan untuk berkhidmah di NU. 

Sang Pencerah Muslim

"Kulo pengin nyukani wawasan kangge rencang-rencang (saya ingin memberikan wawasan untuk teman-teman)," katanya polos menggunakan bahasa jawa.

Semangat Leman ini ternyata sudah ia wariskan kepada putranya Yovi. Saat Prosesi Pembaretan mereka tidak canggung bersama-sama melewati test fisik dan mental. "Saya dari kecil pingin jadi TNI. Untuk menyalurkannya saya ikut Banser," kata Yovi yang memang suka berorganisasi ini.

Yovi menambahkan bahwa kekompakan Ia dengan Bapaknya di Banser memang sudah terjalin saat Ia mengikuti Diklatsar Banser angkatan III. "Saya ikut Diklatsar angkatan III dan Bapak ikut Diklatsar angkatan IV. Untuk pembaretannya kita kompak bersama-sama," katanya.

Pembaretan yang dilaksanakan di Gedung NU pada pada Ahad (8/10) lalu memang berbeda dari yang lain. Selain terlihat Bapak dan anak ikut pembaretan bersama, kegiatan tersebut juga diikuti oleh 20 pemudi Fatayat Serbaguna atau Fatser. Setelah melalui test fisik lintas alam, para peserta akhirnya mampu mendapatkan baret yang mereka impi-impikan

Proses pemasangan baretpun sangat khidmah dan berkesan. Satu Persatu, 92 Anggota Banser dan Fatser merengkuh dan mencium Bendera Merah Putih dan Bendera NU. Aura khidmah semakin terasa saat hujan deras mengiringi prosesi pembaretan tersebut. 

Sang Pencerah Muslim

Tenaga yang terforsir seharian setelah melakukan jelajah alam tidak mereka hiraukan. Yang ada hanya kecintaan terhadap NKRI dan Nahdlatul Ulama. (Muhammad Faizin/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Anti Hoax, Kiai, AlaSantri Sang Pencerah Muslim

Senin, 20 Maret 2017

Ini Nasihat Alumni kepada IPNU-IPPNU

Kudus, Sang Pencerah Muslim. Usai perayaan Makesta di salah satu ranting, Pimpinan Anak Cabang Ikatan Pelajar NU (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri NU (IPPNU) Kecamatan Kota Kudus, Kabupaten Kudus, Jateng, sibuk mengurus pelaksanaan Konferensi Anak Cabang (Konferancab). Konferancab XIII ini dilaksanakan di MA Qudsiyyah Kudus Kamis (26/6).

Bertema “Mewujudkan Amanah IPNU-IPPNU Masa Depan”, Konferancab diawali dengan bincangan bersama para alumni. Dalam diskusi itu, disampaikan bahwa di antara faktor melemahnya IPNU-IPPNU ialah terputusnya kader dari pesantren.

Ini Nasihat Alumni kepada IPNU-IPPNU (Sumber Gambar : Nu Online)
Ini Nasihat Alumni kepada IPNU-IPPNU (Sumber Gambar : Nu Online)

Ini Nasihat Alumni kepada IPNU-IPPNU

“Salah satu hal yang membuat kita tidak maju, adalah putusnya kader-kader pesantren. Embrio IPNU-IPPNU itu merupakan kegiatan dakwah, sementara malah banyak Pimpinan Komisariat di pesantren yang tidak hidup. Ke depan, pengkaderan di pesantren harus dihidupkan kembali,” ujar Wiyono, salah satu alumni yang sekaligus menjadi pembina PAC IPNU-IPPNU Kecamatan Kota Kudus dan PC IPNU-IPPNU Kabupaten Kudus.

Sang Pencerah Muslim

Selain itu, Wiyono juga mewanti-wanti agar selektif dalam mengkader, terutama saat memilih anggota untuk memimpin. “Faktor lain penyebab melemahnya organisasi kita yakni pimpinan yang tidak paham akan apa yang harus dibangun dan diprogramkan. Ini merupakan hasil dari ketidakselektifan saat memilih pemimpin. Selektif itu penting,” lanjutnya kemudian.

Sementara itu, Noor Azizah alumni PAC IPPNU Kota, memberi komentar bahwa kelebihan NU ada pada daya juangnya dan kuantitas sumberdaya manusianya. Namun menurutnya, ini tak diimbangi dengan kualitas SDM yang mumpuni.

Sang Pencerah Muslim

“Kelebihan NU terletak pada daya juang dan SDMnya yang banyak. Tapi sayang, tak semua SDM kuat ideologi Aswajanya, sehingga rentan dengan serangan ideologi dari luar,” paparnya yang akrab disapa Mbak Inung.

Pada kesempatan itu mereka juga mengusulkan penyamaan agenda kegiatan IPNU-IPPNU sekecamatan Kota. Dengan demikian diharapkan agar bisa lebih serasi dan kompak. Selain itu, terkait dengan anggota ranting yang telah aktif di PAC atau di atasnya, juga dihimbau agar tetap dapat berpartisipasi di ranitngnya.

Menghidupkan yang Mati

Mbak Inung juga memberikan arahan teknis kepada peserta Konferancab itu mengenai usaha menghidupkan ranting yang mati. Menurutnya, cukup mendekati dua pelajar NU putra dan putri untuk diajak rembugan bersama, berdiskusi ihwal pendirian IPNU-IPPNU di desanya.

Langkah berikutnya, mendatangi tokoh bapak NU setempat untuk mendampingi sekaligus mensosialisasikan pendirian atau penghidupan kembali ranting IPNU-IPPNU kepada warga NU yang lain, terutama sesama tokoh NU yang memiliki anak di bangku pendidikan.

Setelah antara pelajar dan bapak NU sudah memiliki tekad dan keinginan yang sama, maka tinggal mengadakan aktivitas organisasi secara sungguh-sungguh. “Namun setelah ranting berhasil berdiri, jangan sampai PAC melepaskan begitu saja. Jadi tetap harus ada pendampingan,” terang Mbak Inung. Menurutnya, pendampingan dari PAC dan banom lain yang lebih senior juga dibutuhkan, seperti NU dan Muslimat.

Agenda reorganisasi ini dipandu oleh Pimpinan Cabang IPNU-IPPNU Kudus yang juga baru terpilih Ketuanya pada Konferensi Cabang seminggu sebelumnya. Setelah melalui pemilihan, terpilih masing-masing Ketua IPNU dan IPPNU yakni Muhammad Tausiul Ilma (Ilma) dan Khodijatus Surur (Mbak Odi).

Ilma mengharapkan kerja sama dari para anggota untuk kepengurusan ke depan. “Karena teman-teman sendiri telah dengan sadar memilih siapa yang berhak menjadi Ketua, maka saya pun berpikir bahwa sudah selayaknya nanti teman-teman akan bersedia senang hati membantu menjalankan organisasi ke depan,” paparnya saat sambutan.

Ilma juga berharap PAC pimpinannya bisa menjadi barometer. “Saya ingin kepemimpinan periode ini merupakan yang terbaik dan dapat menjadi barometer PAC IPNU-IPPNU sekabupaten Kudus,” ujarnya. (Istahiyyah/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Kiai Sang Pencerah Muslim

Selasa, 06 Desember 2016

Jamaah Mapuru Jaya MWCNU Mimika Timur Adakan Penguatan Aswaja

Mimika, Sang Pencerah Muslim



Semangat warga NU Kampung Mapuru Jaya, Distrik Mimika Timur, Kab Mimika, Povinsi Papua untuk mengikuti acara ke-NU-an ini terlihat dari wajah wajahnya yang ceria

Jamaah Mapuru Jaya MWCNU Mimika Timur Adakan Penguatan Aswaja (Sumber Gambar : Nu Online)
Jamaah Mapuru Jaya MWCNU Mimika Timur Adakan Penguatan Aswaja (Sumber Gambar : Nu Online)

Jamaah Mapuru Jaya MWCNU Mimika Timur Adakan Penguatan Aswaja

Menjaga tradisi leluhur menjadi pokok semangat warga Mapuru Jaya dan Pomako, dan undangan kampung KM14, Wangirja, SP9, Distrik Iwaka, Kab Mimika. Acara tahlil kirim doa dan shawalat merupakan tradisi leluhur yang baik dan harus dirawat

"Kita harus memperkuat tradisi baik ini agar tidak masuki aliran yang aneh-aneh," urai H Hayatu Romalolas selalu takmir Masjid Al-Makrifat Mapuru Jaya yang tinggal tidak jauh dari masjid ini sebagai latar belakang rutinan ini digalakkan.

Acara malam ini, ? 20 Mei 2017, dilakukan di masjid Al-Makrifat Mapuru Jaya. Hadir dalam acara tahlil dan kirim doa sambut Ramadhan ini Pengurus MWC NU Mimika Timur, ? Hery Budiono, ? Hamid, Hayatu Rumalolas,. Juga hadir JQH MWC Tembagapura Ust Hasyim Asyari, serta warga dari kampung KM14

Sang Pencerah Muslim

Seusai shalat Magrib dan wiridan, acara disambung dengan syair NU, dilanjut tawasul dan diperkenalkan juga Shalawat Nahdliyyah dan mars Ya Lal Wathon. Acara dilanjutkan tahlil diteruskan shalawatan lagi.

Ust Hasyim dalam kajian aswajanya ? mengajak untuk hidup selamat dengan berkumpul dan menjadi bagian ulama yang selamat, yakni rombongannya KH Hasyim Asyari dengan keretanya yang bernama NU

Di akhir acara wakil ketua PCNU Mimika menyerahkan buku amalan NU berupa buku amalan nishfu sya’ban, bilalan tarawih, dan Kaifiyat NU agar bisa diamalkan

Sang Pencerah Muslim

Tidak ketinggalan disampaikan juga wakaf tanah untuk kantor PCNU Mimika senilai Rp200.000 per meter. Tanah berlokasi di Jl. Hasanuddin Timika

Acara ditutup dengan shalawat Thariqiyyah dan shalat Isya berjamaah dan dilanjutkan menyantap hidangan malam

Acara selanjutnya dijadwalkan 17 Juni dalam acara buka puasa bersama ? (Sugiarso/Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Kiai, Pendidikan Sang Pencerah Muslim

Senin, 07 November 2016

Tiga "O" untuk Infotaintment Indonesia

Jakarta, Sang Pencerah Muslim

Pro dan kontra fatwa Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang mengharamkan tayangan infotainment, Pakar Komunikasi Universitas Indonesia Dr Effendy Ghozali MA angkat bicara. Ia memberikan tiga penilaian tentang karakter infotaintment di Indonesia, yakni over-explosive, over-simplified dan over-claim.

Hal itu dikatakannya saat hadir sebagai salah satu narasumber pada dialog publik bertajuk “Infotaintment; Kezaliman Era Baru?” di gedung Badan Perfilman Nasional, Jalan? MT Haryono, Jakarta Selatan, Kamis (10/8). Selain itu, hadir juga Ketua PBNU Prof Dr KH Said Aqil Siradj, Budayawan Prof Dr Abdul Hadi WM, Ketua Dewan Pers Hans Miller dan Ketua Seksi Film dan Budaya PWI DKI Jaya Akhlis Suryapati.

Tiga O untuk Infotaintment Indonesia (Sumber Gambar : Nu Online)
Tiga O untuk Infotaintment Indonesia (Sumber Gambar : Nu Online)

Tiga "O" untuk Infotaintment Indonesia

Dijelaskan Effendy, over-explosive maksudnya, tayangan infotaintment sudah terlalu banyak, semua stasiun televisi di Indonesia memiliki program acara serupa. Akibat dari hal tersebut, katanya, infotainmen justru menjadi sarana sinisme bukannya menjadi media informasi yang mencerdaskan masyarakat.

Sementara over-simplified, lanjut Effendy, cara kerja para jurnalis infotaintment terlalu mudah menyederhanakan dan menyimpulkan sebuah persoalan. “Ketika seorang artis ditemui sedang berjalan dengan orang lain, langsung saja disimpulkan selingkuh atau sedang ada affair. Intinya mengada-ada,” katanya.

“Ketika seorang narasumber mengatakan tidak mau diwawancarai seharusnya si wartawan balik kanan dan langsung pulang. Tapi ini nggak, malah sampe kemping di depan rumah sang artis, mepet mobil sang artis di jalan tol,” tambah Effendy.

Sedangkan penilain yang ketiga, yakni over-claim, menurutnya media infotaintment selalu mengklaim demi kepentingan publik. Seolah-olah publik harus mengetahui segala sesuatu yang terjadi pada artis. “Perceraian seorang artis dengan pasangannya diklaim bahwa hal itu sangat dibutuhkan masyarakat,” ujarnya.

Sang Pencerah Muslim

Hingga saat ini, imbuhnya, sasaran dari pada berita infotaintment masih berkisar pada kehidupan pribadi selebritis. Tidak akan lama lagi, katanya, berita-berita infotaintment akan merambah pada profesi yang lain, misalkan saja tokoh politik.

“Kita lihat saja minggu-minggu ini sejumlah infotaintment sedang memberitakan kehidupan pribadi salah seorang tokoh politik dari PAN (Partai Amanat Nasional). Ini artinya, nanti gosip infotaintment itu tidak lagi didominasi selebritis,” terang Effendy.

Sementara itu, KH Said Aqil Siradj kembali menegaskan, fatwa hukum haram tayangan yang banyak diminati kalangan ibu-ibu dan remaja putri itu karena dasarnya sudah jelas. Para ulama NU yang membahas hal tersebut satu pendapat mengatakan bahwa isi dari tayangan itu adalah haram.

“Membuka, mempergunjingkan keburukan orang disebut ghibah. Semua kiai tidak ada yang berbeda pendapat bahwa ghibah itu hukumnya haram ‘absolut’. Dasarnya jelas, bukan dari ijma atau qiyas, tapi langsung dari hadis,” terang Kang Said, demikian panggilan akrabnya.

Sang Pencerah Muslim

Ditambahkan Kang Said, fatwa haram PBNU yang dihasilkan dari proses Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar NU di Surabaya akhir Juli lalu itu merupakan cara NU dalam mengajak umat pada kebaikan dan meninggalkan keburukan. “Ini cara kita (NU, red) ber-amar ma’ruf nahi munkar. Mau diikuti silakan, nggak mau ya nggak apa-apa,” tandasnya.

Oleh karena itu, lanjutnya, ia menjamin fatwa tersebut tidak akan diikuti dengan aksi sweeping terhadap orang-orang yang tidak mengikuti keputusan PBNU itu. “Jangan khawatir, saya menjamin PBNU tidak akan menurunkan banser untuk melakukan sweeping. Kalau ada, saya tegaskan, itu pasti bukan dari PBNU,” ungkapnya.

Berbeda dengan keduanya, Abdul Hadi WM mengatakan, tayangan infotaintment yang kebanyakan berisi gosip dan membuka aib orang lain itu merupakan upaya dari pendangkalan budaya bangsa. “(infotaintment, red) itu pendangkalan budaya, demoralisasi tidak ada nilai yang terkandung di dalamnya,” tegasnya. (rif)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Kiai, Kajian Sang Pencerah Muslim

PBNU dan Sejumlah Ormas Islam Beri Masukan ke Presiden

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Sejumlah organisasi masyarakat Islam yang tergabung dalam Lembaga Persahabatan Ormas Islam menyampaikan sejumlah masukan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di bidang upaya penanggulangan penyalahgunaan narkotika, pemberantasan korupsi dan pencegahan aksi terorisme.

"Untuk masalah narkotika kami meminta agar gembong-gembong narkotika yang telah menjalani proses hukum dan mendapat hukuman mati segera di hukum mati sesuai keputusan pengadilan," kata Ketua Umum PBNU Said Agil Siroj saat diterima Presiden bersama-sama pimpinan ormas Islam lainnya di Kantor Presiden Jakarta, Kamis sore.

PBNU dan Sejumlah Ormas Islam Beri Masukan ke Presiden (Sumber Gambar : Nu Online)
PBNU dan Sejumlah Ormas Islam Beri Masukan ke Presiden (Sumber Gambar : Nu Online)

PBNU dan Sejumlah Ormas Islam Beri Masukan ke Presiden

Sementara itu untuk pemberantasan korupsi, selain meminta agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak melakukan tebang pilih dan juga hakim pengadilan tindak pidana korupsi memberikan putusan hukum yang membuat efek jera bagi koruptor dengan pemiskinan koruptor namun juga meminta partai politik dan pimpinan DPR agar memecat anggota yang terbukti melakukan korupsi.

Sang Pencerah Muslim

"Kami meminta pada partai politik dan DPR untuk memecat anggota yang melakukan korupsi dan putusan di pengadilan tipikor yang memiskinkan koruptor," katanya.

Sementara itu terkait pencegahan tindak terorisme, LPOI meminta agar pemerintah mencegah segala aksi terorisme.

Sang Pencerah Muslim

"Kami juga meminta pada Kementerian Luar Negeri, Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Agama untuk meninjau yayasan-yayasan dari luar negeri dan kami akan membantu bila dimintai masukan," katanya.

Sementara itu dalam pertemuan yang berlangsung mulai pukul 16.20 WIB tersebut, Presiden menyambut baik pertemuan silaturahim tersebut dan menghargai masukan-masukan yang diberikan.

Kepala Negara juga mengatakan peran para pemimpin agama dalam mendorong umat untuk bersikap toleran dan menghindari kekerasan sangat penting.

Pimpinan ormas Islam yang tergabung dalam LPOI adalah Nahdlatul Ulama (NU), Persis, Al-Irsyad al-Islamiyah, al-Ittihadiyah, Matlaul Anwar, Ar-Rabithah al-Alawiyah, al-Washliyah, Az-Zikra, Syarikat Islam Indonesia, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), IKADI, Perti, dan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII).?

Sementara Presiden didampingi oleh Mensesneg Sudi Silalahi dan Seskab Dipo Alam.

Redaktur: Mukafi Niam

Sumber ? : Antara

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Kiai, Warta, Halaqoh Sang Pencerah Muslim

Minggu, 27 Desember 2015

PBNU: Marinir Penembak Rakyat Harus Dihukum

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mendesak Tentara Nasional Indonesia (TNI) agar memecat anggota Korps Marinir TNI AL yang menembak warga Pasuruan dari dinas militer dan membawanya ke meja pengadilan.

"Pihak aparat bersenjata, dalam hal ini oknum marinir, harus dicopot dari dinas dan dihukum," kata Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi di Jakarta, Kamis (31/5).

PBNU: Marinir Penembak Rakyat Harus Dihukum (Sumber Gambar : Nu Online)
PBNU: Marinir Penembak Rakyat Harus Dihukum (Sumber Gambar : Nu Online)

PBNU: Marinir Penembak Rakyat Harus Dihukum

Hasyim mengemukakan hal itu menanggapi peristiwa bentrok antara warga Grati, Pasuruan, Jawa Timur dengan anggota marinir yang menyebabkan empat warga tewas diterjang peluru, Rabu (30/5).

Sang Pencerah Muslim

"Berkali-kali rakyat menjadi korban dari peluru yang dibeli dengan uang rakyat," kata mantan Ketua Pengurus Wilayah NU Jawa Timur itu dengan nada prihatin.

Seperti dilaporkan kantor berita Antara, terkait pernyataan Komandan Korps Marinir (Dankormar), Mayjen (Mar) Syafzen Noerdin bahwa penembakan yang dilakukan anggotanya dalam rangka membela diri, Hasyim menyatakan sulit menerima.

Sang Pencerah Muslim

"Alasan masyarakat menyerang dulu rasanya sulit diterima. Bagaimana mungkin rakyat menyerang pasukan bersenjata?" kata pengasuh Pondok Pesantren Al Hikam, Malang, tersebut.

Menurut Hasyim, dengan kasus Pasuruan itu, sekali lagi TNI mencoreng mukanya sendiri. Hasyim juga mendesak TNI AL menyantuni keluarga korban dan anak-anak yang menjadi yatim.

Sebelumnya, kepada wartawan di markas Pasukan Marinir (Pasmar) I Surabaya, Rabu sore, Dankormas menjelaskan, anggotanya terpaksa melakukan penembakan karena terdesak oleh warga yang menyerang dengan senjata tajam.

"Waktu itu anggota kami betul-betul terdesak, sedangkan warga mengejar anggota marinir menggunakan celurit dan lemparan batu. Tembakan itu dilakukan, karena betul-betul membahayakan," katanya.

Namun demikian, Safzen menyatakan sangat menyesalkan kejadian itu.

"Saya sangat menyesal atas kejadian ini, karena selama ini marinir selalu dekat dengan rakyat. Dekat dan selalu membela rakyat. Itu merupakan visi dari prajurit marinir," katanya.

Bentrokan antara warga dengan anggota marinir di Grati, Pasuruan, mengakibatkan empat warga tewas dan enam orang luka-luka yang dirawat di RS Bangil dan RSSA Malang.

Sementara itu, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), partai yang memiliki basis massa terbesar di Jawa Timur, melalui Ketua Umum Dewan Syura KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mengecam peristiwa itu dan akan menuntut pelaku secara hukum. PKB juga akan membentuk tim advokasi bagi warga. (dar)Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Kiai, Kajian Sunnah, Amalan Sang Pencerah Muslim

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Sang Pencerah Muslim sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Sang Pencerah Muslim. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Sang Pencerah Muslim dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock