Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Rais ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ma’ruf Amin mendorong kiai-kiai NU untuk menjadi kiai yang bukan hanya pintar dalam hal agama tetapi juga menjadi penggerak dalam mengembangkan masyarakatnya. Baginya, NU itu adalah jamaah dan juga organisasi sosial kemasyarakatan.
“NU itu jamiyyah. Oleh karena itu kiai harus menjadi organisator. Bagaimana kiai juga harus menggerakkan dan mengorganisasikan umat,” kata Kiai Ma’ruf saat memberikan mauidhoh hasanah dalam acara Pembukaan Pendidikan dan Pelatihan Wawasan Keualamaan (PPWK) dan Hari Lahir Lakpesdam PBNU di Jakarta, Selasa (18/4) malam.
Rais ‘Aam PBNU: Jangan Jadi Kiai Gasing (Sumber Gambar : Nu Online) |
Rais ‘Aam PBNU: Jangan Jadi Kiai Gasing
Maka dari itu, Kiai Ma’ruf meminta kepada para kiai untuk menjadi kiai bisa menggerakkan umat, bukan menjadi kiai yang hanya bergerak sendiri.“Saya minta kiai jangan jadi kiai gasing. Dia muter sendiri tapi pengurus dan umat tidak bergerak. Kiai muharrik dan kiai gasing itu berbeda,” urainya.
Menurut dia, NU itu adalah organisasi yang besar dan memiliki potensi yang juga besar. Ia berharap, baik pengurus tanfidziyah dan pengurus syuriah mau mengembangkan NU agar menjadi organisasi yang benar-benar besar dan kuat.
Sang Pencerah Muslim
“Tanfidziyah dan syuriah harus menggerakkan,” jelasnya.Lebih jauh, ia mengatakan, ulama itu harus dicetak dan dilahirkan. Baginya, kiai penggerak itu tidak lahir dengan sendirinya.
Sang Pencerah Muslim
“Mencetak ulama itu penting. Kalau tidak dicetak maka habis nanti. Dan pondok pesantren itu pabriknya untuk mencetak ulama,” ucapnya.’PPWK adalah upaya yang dilakukan oleh PBNU melalui Lakpesdam untuk mencetak kiai-kiai yang ahli dalam agama dan juga penggerak. (Muchlishon Rochmat/Fathoni)
Dari Nu Online: nu.or.id
Sang Pencerah Muslim IMNU, Kiai Sang Pencerah Muslim