Tampilkan postingan dengan label Warta. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Warta. Tampilkan semua postingan

Jumat, 06 Oktober 2017

Pandangan PW Pergunu Jakarta Terhadap Kebijakan UN Saat Ini

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Ujian Nasional (UN) bukan penentu kelulusan menurut kami memang seharusnya demikian, karena kita menerapkan kurikulum KTSP, atau kurikulum 2013 yang bermuatan KTSP. KTSP memberikan ruang kepada satuan pendidikan untuk menentukan mata pelajaran tertentu secara mandiri, dan tentu satuan pendidikan lebih paham terkait capaian kompetensi peserta didik. 

Demikian disampaikan Ketua PW Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) DKI Jakarta, Aris Adi Leksono, MMPd melalui rilis yang diterima Sang Pencerah Muslim, Senin (20/4) dalam rangka menyikapi UN SMA/MA/SMK 13-15 April 2015 lalu dan menjelang UN SMP/MTs, 4-7 Mei 2015 mendatang.

Pandangan PW Pergunu Jakarta Terhadap Kebijakan UN Saat Ini (Sumber Gambar : Nu Online)
Pandangan PW Pergunu Jakarta Terhadap Kebijakan UN Saat Ini (Sumber Gambar : Nu Online)

Pandangan PW Pergunu Jakarta Terhadap Kebijakan UN Saat Ini

“Di sinilah penilaian terkait kelulusan dapat berjalan secara adil, transparan, dan akuntabel. Seluruh stakeholder madrasah bisa menentukan Standar Kelulusan Minimal (SKM) secara mandiri,” ujar guru tetap di MTsN 34 Jakarta ini.

Sang Pencerah Muslim

Terkait sistem ujian online atau yang disebut Computer Based Test (CBT), pihaknya pada prinsipnya sangat setuju, karena sangat menunjang efektifitas dan efesiensi pelaksanaan UN. “Tetapi ada hal yang harus diperhatikan oleh pemerintah yaitu dukungan sarana pra-sarana yang harus memadai, sosialisasi harus dimaksimalkan, dan yang terpenting membangun SDM berbasis IT kepada penyelenggara, pelaksana dan peserta Ujian,” papar pria asal Lamongan ini.

Terlebih dari itu, tambahnya, perlu kajian mendalam terkait kebijakan ujian online ini, jika ingin diberlakukan secara Nasional, jangan sampai gagal ditengah jalan, atau memunculkan kontroversi dikemudian hari. Kita tidak mau nasib UN online seperti Kurikulum 2013 yang harus diuji ulang di tengah perjalanannya.

Sang Pencerah Muslim

Terkait nilai UN yang dijadikan syarat standar masuk ke perguruan tinggi, imbuhnya, menurutnya kebijakan ini masih sangat prematur, perlu kajian lebih mendalam. “Pemerintah harus terlebih dahulu menetapkan stadar nilai minimal untuk setiap perguruan tinggi dalam negeri dan luar negeri, sehingga peserta didik mendapatkan gambaran lebih awal terkait nilai yang harus dicapai untuk masuk perguruan tinggi tertentu,” urainya.

Terlebih terkait hal teknis tersebut, lanjutnya, pemerintah juga perlu memperhatikan prinsip keadilan masyarakat, jangan sampai timbul dikotomi ‘Perguruan Tinggi si Pintar atau ‘Perguruan Tinggi si Bodoh’. “Sementara prinsip pendidikan adalah untuk semua, tidak ada perbedaan perlakuan antarsesama warga Negara Indonesia,” ucap sarjana pendidikan lulusan STAINU Jakarta ini.

Pergunu, tambahnya, sebagai wadah tenaga pendidik nusantara yang sangat terbuka untuk semua kalangan, menyadari bahwa Guru adalah pemegang amanat tertinggi dalam penyelenggaraan pendidikan, sehingga meningkatkan kompetensi dan profesionalime guru adalah wajib hukumnya. 

“Di pundak guru terdapat tanggung jawab karakter anak bangsa, maka kapasitas kompetensi guru akan menjadi perhatian Pergunu, begitu pula pemerintah yang harus memeperhatikan nasib guru. Pergunu akan terus memberikan advokasi atau pendampingan terhadap kesejahteraan guru, sehingga tugas berat guru juga harus dihargai oleh pemerintah,” tandas lulusan Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta (UNJ) ini. (Red: Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Warta Sang Pencerah Muslim

Kamis, 05 Oktober 2017

Buka Pendaftaran Dosen, UNU Yogyakarta Diserbu Ratusan Pelamar

Yogyakarta, Sang Pencerah Muslim - Jumlah pelamar yang sudah terdaftar hampir mencapai angka dua ratus. Tetapi pihak Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta masih harus melakukan klasifikasi lagi. Pihak UNU menemukan lulusan S1 yang melamar sebagai dosen di sini. Padahal itu belum memenuhi klasifikasi.

Demikian disampaikan oleh Staf Pendirian Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta, Udin Kusuma kepada Sang Pencerah Muslim saat ditemui di Kantor PWNU DIY Jalan MT Haryono No. 42, Selasa (16/2) siang.

Buka Pendaftaran Dosen, UNU Yogyakarta Diserbu Ratusan Pelamar (Sumber Gambar : Nu Online)
Buka Pendaftaran Dosen, UNU Yogyakarta Diserbu Ratusan Pelamar (Sumber Gambar : Nu Online)

Buka Pendaftaran Dosen, UNU Yogyakarta Diserbu Ratusan Pelamar

Udin menjelaskan bahwa pelamar di jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) lebih mendominasi dari ratusan pelamar yang ada.

Sang Pencerah Muslim

“Pendaftar paling banyak itu di jurusan PGSD. Jumlahnya sampai lima puluh lebih. Nomor kedua itu Pendidikan Bahasa Inggris kemudian disusul Manajemen, baik itu Bisnis maupun Publik,” ujar Udin.

Sementara yang masih kurang, lanjut Udin,? jurusan teknik seperti Teknik Elektro, Teknik Informatika dan Teknik Komputer.

Sang Pencerah Muslim

“Karena biasanya, lulusan S1 teknik itu sudah langsung dapat kerja,” tandasnya.

Seperti yang tertera pada poster UNU Yogyakarta yang diunggah Wakil Ketua PWNU DIY Prof DR H Purwo Santosa di akun fesbuknya (7/2), UNU Yogyakarta membuka lowongan pendaftaran dosen baru.

Sejumlah jurusan ditawarkan seperti Teknik Informatika, Teknik Komputer, Teknik Elektro, PGSD, Pendidikan Bahasa Inggris, Manajemen Publik, Manajemen Bisnis, Akuntansi Islam, Agribisnis, Teknologi Hasil Pertanian, Farmasi dan Ilmu Kesehatan Masyarakat.

Ada beberapa persyaratan yang tercantum dalam poster yang didominasi warna hijau itu di antaranya minimal lulusan S2, belum memiliki NIDN, usia maksimal 50 tahun, fotokopi KTP, fotokopi ijazah S2, fotokopi transkip nilai dan CV. Batas pengiriman sampai tanggal 20 Pebruari 2016. Pengiriman berkas lamaran bisa dikirim via email dengan alamat unujogja@gmail.com dengan subjek pendaftaran calon dosen. Selain itu, berkas juga bisa dikirim langsung ke Kantor Sekretariat UNU Yogyakarta PWNU DIY Jalan Letnan Jenderal MT. Haryono, No. 42.

“Bagi yang bersedia untuk berkhidmah melalui jalur akademik, kini terbuka kesempatan baru di Universitas Nahdlatul Ulama Yogyakarta. Universitas ini sedang dirintis PWNU DIY. Mari bergabung,” tulis Prof Purwo. (Nur Rokhim/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Fragmen, Warta Sang Pencerah Muslim

Sabtu, 30 September 2017

Yenny Harap Kontes Kecantikan Tekankan Kemampuan

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Beragam kontes kecantikan di Indonesia kerap menimbulkan pro dan kontra di masyarakat, termasuk bagi Yenny Wahid. Namun, agama bukanlah alasan mengapa dia tidak mendukung kontes kecantikan.?

"Kontes yang menekankan pada fisik saja dapat berakibat negatif pada anak perempuan," ujarnya ditemui di Jakarta Fashion Week 2014, Kamis.?

Yenny Harap Kontes Kecantikan Tekankan Kemampuan (Sumber Gambar : Nu Online)
Yenny Harap Kontes Kecantikan Tekankan Kemampuan (Sumber Gambar : Nu Online)

Yenny Harap Kontes Kecantikan Tekankan Kemampuan

Menurut putri dari Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid itu, standar penilaian kontes yang bertumpu pada kecantikan semata dapat menimbulkan "body image disorder".?

Sang Pencerah Muslim

Artinya, orang-orang hanya mengukur kecantikan berdasar satu standar ideal saja. Yang berbahaya adalah bila para perempuan yang merasa tidak memenuhi standar ideal itu menjadi rendah diri.?

"Jika tidak memiliki kulit putih, hidung mancung, badan tinggi merasa rendah diri. Akhirnya tidak bisa menerima dirinya apa adanya dan minta operasi plastik," paparnya.?

Sang Pencerah Muslim

Oleh karena itu, dia berharap standar penilaian dari kontes kecantikan dapat menitikberatkan pada kemampuan dan pengetahuan kontestan.?

"Ke depannya nanti pemenang kontes kecantikan bisa orang yang punya kemampuan luar biasa melebihi penilaian fisiknya," harap dia. (antara/mukafi niam)

Foto: Lazuardibirru.com

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Santri, Sejarah, Warta Sang Pencerah Muslim

15 Ribu Bendera 1500 Umbul-umbul NU Warnai Lombok

Mataram, Sang Pencerah Muslim

Panitia Daerah Musyawarah Nasional dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama telah memasang sekitar 15 ribu bendera dan sekitar 1500 umbul-umbul dan banner di titik-titik strategis jalan kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, sejak seminggu lalu.   

15 Ribu Bendera 1500 Umbul-umbul NU Warnai Lombok (Sumber Gambar : Nu Online)
15 Ribu Bendera 1500 Umbul-umbul NU Warnai Lombok (Sumber Gambar : Nu Online)

15 Ribu Bendera 1500 Umbul-umbul NU Warnai Lombok

Pantauan Sang Pencerah Muslim, dari bandara internasional Lombok hingga memasuki Mataram, bendera dan umbul-umbul itu terpasang di pinggir jalan dengan jarak sekira tiap 3 sampai 4 meter. Di antara bendera-bendera itu terpampang potret-potret NU dari tokoh nasional dan daerah.

Di antara banner ada ucapan selamat datang peserta Munas dan Konbes NU 2017, khususnya kepada Presiden Joko Widodo yang dijadwalkan akan membuka kegiatan itu pada Kamis (23/11).  

Sang Pencerah Muslim

“Kita sudah siap melaksanakan Munas-Konbes NU 2017 di Lombok ini, seminar kit, 1000 tas peserta, batik panitia, batik NU, juga untuk media,” kata Ketua Panitia Daerah Munas dan Konbes H. Lalu Winengan di Mataram, Senin (20/11).  

Menurut dia, NU NTB telah mempersiapkan jauh-jauh hari untuk hajatan nasional organisasi para kiai itu karena ini menyangkut nama baik NU secara nasional dan NTB sendiri.

Sang Pencerah Muslim

“Ini pelayanan kami untuk Munas dan Konbes NU, kami ingin mengulang kesuksesan Munas dan Konbes NU di Bagu, Lombok, tahun 1999,” tambahnya. (Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Warta, Santri, AlaSantri Sang Pencerah Muslim

Jumat, 01 September 2017

Resmikan BPJPH, Kemenag Proyeksikan Masuk 10 Besar Produsen Halal Dunia

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Kementerian Agama meresmikan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH). Badan ini dibentuk Pemerintah agar menjadi stimulan untuk membangkitkan dan menggairahkan perkembangan industri halal di Tanah Air yang berujung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Saya berharap BPJPH segera mengonsolidasikan tugas dan fungsi badan ini baik menyangkut perangkat kelembagaan, infrastruktur regulasi, prosedur kerja, layanan sertifikasi, sistem pengawasan, maupun aspek pengembangan kerja sama domestik dan global,” ujar Menag Lukman Hakim Saifuddin dalam peresmian BPJPH di Auditorium HM Rasjidi Kementerian Agama, Rabu (11/10).

Resmikan BPJPH, Kemenag Proyeksikan Masuk 10 Besar Produsen Halal Dunia (Sumber Gambar : Nu Online)
Resmikan BPJPH, Kemenag Proyeksikan Masuk 10 Besar Produsen Halal Dunia (Sumber Gambar : Nu Online)

Resmikan BPJPH, Kemenag Proyeksikan Masuk 10 Besar Produsen Halal Dunia

Menag minta pelayanan sertifikasi dan pengawasan Jaminan Produk Halal menerapkan secara konsisten prinsip integritas, transparansi, dan menghindari segala macam pungli dan gratifikasi. Badan yang lahir berdasarkan amanat UU No 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal ini, kata Lukman, juga harus proaktif melakukan penguatan basis kerja sama dan pengembangan diplomasi halal, baik pada level nasional maupun global.

Penguatan kerja sama itu antara lain dilakukan dengan kementerian dan lembaga terkait, serta Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Kerja sama dengan LPH, misalnya bisa dilakukan dalam hal pemeriksaan dan/atau pengujian produk. Sedangkan kerja sama BPJPH dengan MUI, dilakukan dalam bentuk sertifikasi auditor halal; penetapan kehalalan produk; dan akreditasi LPH. 

Sang Pencerah Muslim

“Pasca beroperasinya BPJPH kewenangan MUI tetap penting dan strategis yaitu memberikan fatwa penetapan kehalalan suatu produk yang kemudian disampaikan kepada BPJPH sebagai dasar penerbitan Sertifikat Halal,” ujar Menag Lukman.

Menurut Menag dalam konteks ekonomi global, perkembangan industri halal dewasa ini telah menjadi trend dunia. Bahkan dalam proyeksi ke depan pemerintah menginginkan Indonesia bisa masuk kategori 10 besar negara produsen halal dunia.

“Saya yakin hal itu akan tercapai dengan adanya dukungan, kerja sama, sinergitas dan kebersamaan semua pihak. Pesan Al-Quran tentang konsumsi produk halal merupakan pesan universal untuk kemashalatan umat manusia seluruhnya,” tuturnya. (Red: Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim Pemurnian Aqidah, Warta, Santri Sang Pencerah Muslim

Selasa, 15 Agustus 2017

Kemnaker: Pengusaha Wajib Susun dan Terapkan Struktur dan Skala Upah

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Kementerian Ketenagakerjaan telah mengeluarkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 1 tahun 2017 tentang Struktur dan Skala Upah. Peraturan yang merupakan turunan dari Peraturan Pemerintah no.78 tahun 2015 tentang Pengupahan ini mewajibkan pengusaha untuk menyusun dan menerapkan struktur dan skala upah paling lambat pada tanggal 23 Oktober 2017.

Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) M. Hanif Dhakiri yang diwakili Dirjen Pembinaan Hubungan Sosial dan Jaminan Sosial Tenaga kerja (PHI dan Jamsos) Haiyani Rumondang saat membuka Konsolidasi Dewan Pengupahan Tahun 2017 pada Rabu (11/10) malam.

Kemnaker: Pengusaha Wajib Susun dan Terapkan Struktur dan Skala Upah (Sumber Gambar : Nu Online)
Kemnaker: Pengusaha Wajib Susun dan Terapkan Struktur dan Skala Upah (Sumber Gambar : Nu Online)

Kemnaker: Pengusaha Wajib Susun dan Terapkan Struktur dan Skala Upah

“Pengupahan adalah salah satu aspek yang berpengaruh besar karena berkait erat dengan kepentingan pengusaha dan kesejahteraan pekerja/buruh. Oleh karena itu,  penerapan struktur dan skala upah di perusahaan merupakan suatu hal yang mutlak harus dilaksanakan sesuai peraturan,” kata Haiyani Rumondang.

Peraturan tersebut menegaskan bahwa pengusaha wajib menyusun struktur dan skala upah dengan memperhatikan golongan, jabatan, masa kerja, pendidikan dan kompetensi. Struktur skala upah ini memiliki manfaat antara lain sebagai pedoman penetapan upah sehingga buruh mendapatkan kepastian besar upah dan untuk mengurangi kesenjangan upah tertinggi dan terendah di perusahaan.

Sang Pencerah Muslim

Struktur dan Skala Upah ditetapkan oleh Pimpinan Perusahaan dalam Bentuk Surat Keputusan. Struktur dan Skala Upah harus dilampirkan pada saat pendaftaran, perpanjangan atau pembaharuan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) atau Peraturan Perusahaan, dengan diperlihatkan kepada pejabat terkait. Pengusaha juga wajib memberitahukan struktur skala upah kepada pekerja/buruh.

Haiyani mengatakan penerapan struktur dan skala upah di perusahaan akan menciptakan keadilan internal dan eksternal di perusahaan serta secara bersamaan menjadi alat bantu perusahaan untuk dapat mencapai visi dan misi perusahaan. 

Sang Pencerah Muslim

Ditambahkan Hanif pemahaman sistem pengupahan serta pengaturannya sangat diperlukan untuk memperoleh kesatuan pengertian dan penafsiran terutama antara pekerja/buruh dan pengusaha.

”Upah Minimum hanya berfungsi sebagai jaring pengaman (Safety Net) untuk menghindari agar upah tidak merosot sampai ke level yang paling rendah sebagai akibat ketimpangan pasar kerja. Penerima

Upah Minimum dimaksud hanya berlaku bagi pekerja/buruh dengan masa kerja kurang dari 1 (satu) tahun,” kata Haiyani.

Haiyani  menambahkan, perencanaan pengupahan merupakan suatu hal yang mutlak dan harus ditata sedemikan rupa sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan pekerja/buruh serta pada saat yang bersamaan dapat mewujudkan kondisi yang kondusif bagi pengembangan dunia usaha.

Dikatakan Haiyani Keberhasilan Indonesia dalam memanfaatkan peluang yang ada dan melalui berbagai tantangan sangat ditentukan oleh masyarakat Indonesia sendiri.

“Masyarakat sangat berperan sesuai dengan fungsi masing-masing, termasuk seluruh Anggota Dewan Pengupahan baik Dewan Pengupahan Nasional, Dewan Pengupahan Provinsi maupun Dewan

Pengupahan Kabupaten/Kota serta semua pihak yang hadir dalam acara Konsolidasi Dewan Pengupahan Nasional se-Indonesia ini,” jelas Haiyani.

Oleh karena itu, Haiyani mengajak semua yang hadir untuk tidak hanya memikirkan penyempurnaan dan penerapan sistem yang ada, tetapi juga memulai memikirkan dan mengembangkan konsep mengenai sistem pengupahan yang dibangun secara relevan dan realistik sesuai dengan kondisi dunia kerja dan industri di Indonesia saat ini dan ke depan.

Konsolidasi Dewan Pengupahan ini diikuti oleh 365 (tiga ratus enam puluh lima) orang, terdiri dari Anggota Dewan Pengupahan Nasional, utusan Dewan Pengupahan Provinsi dan Dewan Pengupahan Kabupaten/Kota terpilih dan Peserta Peninjau. (Red: Kendi Setiawan)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Warta, Kajian Islam, Quote Sang Pencerah Muslim

Kamis, 10 Agustus 2017

Sabtu, Habib Luthfi Hadiri Maulid di Jakarta

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Rais Aam Idarah Aliyah Jam’iyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyah (Jatman), Habib Muhammad Luthfi bin Yahya dijadwalkan akan mengisi sebuah acara pengajian di Kelurahan Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu (31/8) malam ini.

Sabtu, Habib Luthfi Hadiri Maulid di Jakarta (Sumber Gambar : Nu Online)
Sabtu, Habib Luthfi Hadiri Maulid di Jakarta (Sumber Gambar : Nu Online)

Sabtu, Habib Luthfi Hadiri Maulid di Jakarta

Hal ini terungkap dalam undangan terbuka yang disebar panitia Peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW dan HUT RI Ke-68 Kelurahan Kapuk, Kamis kemarin. Acara yang rencananya digelar di Jalan Kebon Jahe Pasar Alam RT 6/ RW 3 ini merupakan hasil kerja sama antara Jam’iyyah al-Islamiyah an-Nahdliyah as-Syarifiyah dan Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama Kelurahan Kapuk.

Dalam undangan, selain Habib Luthfi, tausiyah juga akan disampaikan KH Zimam Hanifun Nusuk (Gus Nif). Menurut ketua panitia lokal, H Yusuf Tajri, penyelenggaraan ini akan dihadiri jamaah kanzus shalawat dari Pekalongan, Jawa Tengah, di samping masyarakat di Jakarta dan sekitarnya.

Sang Pencerah Muslim

Yusuf mengatakan, grup rebana asal Pekalongan direncanakan akan tiba di lokasi acara pada Sabtu pagi, sementara Habib Luthfi pada petang harinya, usai sembahyang maghrib. Rangkaian acara akan dimulai pukul 19.00 WIB.

 

“Jamaah yang akan hadir nanti diperkirakan mencapai 3000 orang,” ujarnya.

Sang Pencerah Muslim

 

Berbeda dengan sejumlah daerah lain, tradisi peringatan maulid Nabi bagi masyarakat Betawi seolah tanpa ikatan waktu tertentu. Tak mesti pada bulan Rabi’ul Awal sebagaimana lazimnya, peringatan Maulid bisa dilaksanakan kapan saja, termasuk di dalam bulan Syawal seperti agenda besok ini.

 

Penulis: Mahbib Khoiron

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Warta Sang Pencerah Muslim

Selasa, 11 Juli 2017

Empat Program Prioritas Desa Dorong Pertumbuhan Ekonomi Pandeglang

Pandeglang, Sang Pencerah Muslim

Presiden Joko Widodo terus memberikan perhatian khusus pada pemanfaatan Dana Desa untuk percepatan pembangunan desa. Kunjungan Presiden ke Desa Muruy di Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, pada Rabu (04/10), untukmeresmikan pembangunan 326 embung yang akan dibangun di desa-desa di Pandeglang menjadi wujud keseriusan pemerintah dalam memacu produktivitas di pedesaan. Presiden juga akan melaksanakan gerakan penanaman jagung sebagai dukungan pengembangan produk unggulan kawasan perdesaan (Prukades) di Pandeglang.

Embung dan Prukades merupakan bagian dari empat program prioritas pembangunan desa yang menjadi program unggulan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT). Dua program lainnya yakni pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan membuat Sarana Olahraga Desa (Raga Desa). 

Empat Program Prioritas Desa Dorong Pertumbuhan Ekonomi Pandeglang (Sumber Gambar : Nu Online)
Empat Program Prioritas Desa Dorong Pertumbuhan Ekonomi Pandeglang (Sumber Gambar : Nu Online)

Empat Program Prioritas Desa Dorong Pertumbuhan Ekonomi Pandeglang

“Saya selalu mengingatkan agar dana desa yang telah digelontorkan dana desa diharapkan bisa difokuskan kepada empat program prioritas yang kita berikan. Keempat program prioritas tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat perdesaan,” ujar Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Eko Putro Sandjojo, dalam beberapa kesempatan.

Kabupaten Pandeglang menjadi salah satu daerah yang telah menerapkan empat program prioritas pembangunan desa tersebut. Implementasi keempatnya menjadi salah satu faktor keberhasilan Pandeglang mengatasi ketertinggalan desanya. Data Tahun 2014 menunjukkan, dari total 326 desa di Kabupaten Pandeglang, sebanyak 214 desa masuk kategori desa tertinggal (65%). Sementara pada tahun 2016, jumlah desa tertinggal di Kabupaten Pandeglang turun menjadi 149 Desa atau berkurang 66 Desa dibandingkan tahun 2014 (30,84%) lalu. 

Produksi jagung menjadi komoditas utama dalam pengembangan Prukades di Pandeglang. Secara keseluruhan, Pandeglang memiliki luas lahan pengembangan jagung mencapai 51.446 Hektar. Saat ini luas lahan yang sudah ditanami mencapai 20.441 Hektar. Rata-rata produksi mencapai 5 ton/ hektar. Pandeglang sendiri dirancang sebagai penyuplai produksi jagung terbesar di Banten untuk Jakarta. Selain jagung, Pandeglang juga mengembangkan budidaya ikan kerapu. Pemerintah Kabupaten pun telah mengembangkan dua kawasan minapolitan dengan target produksi 40-50 ton dari 12 ton yang sudah ada. 

Sang Pencerah Muslim

Untuk mendukung pengembangan Prukades di daerah, Kemendes PDTT juga telah menggelar empat kali Forum Bisnis yang melibatkan 28 kabupaten, Kementerian/ Lembaga terkait, BUMN, dan pihak swasta. Pandeglang sebagai salah satu kabupaten yang berpartisipasi mendapat kesan positif dari para potensial investor. Hal itu terbukti dengan dukungan dari beberapa pihak berupa bantuan bibit jagung, pupuk dan alat pasca panen dari Kementerian Pertanian; Perusahaan Japfa Comfeed yang memberikan bantuan permodalan dan menampung hasil panen; Bank Rakyat Indonesia (BRI) memberikan bantuan KUR tanpa agunan; Arta Graha yang mendirikan dryer untuk 10 BUMDes di sentra penghasil jagung;  Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) yang membangun 11 jembatan untuk menunjang aksesibilitas produksi pertanian, serta bantuan 56 unit keramba jaring apung dan benih ikan kerapu cantang 115.000 ekor dari Kemendes PDTT. 

Kabupaten Pandeglang juga memiliki keseriusan dalam membuat embung di pedesaan. Pada tahun 2017 ini, ditargetkan akan dibangun embung sebanyak 326 unit embung dengan 308 diantaranya dibangun melalui dana desa. Sementara 18 unit dari Corporate Social Responsibility (CSR). Saat ini yang sudah terbangun mencapai 150 unit, salah satunya embung di Desa Muruy. Embung tersebut mampu mengairi 60 hektar areal pertanian di Desa Muruy itu sendiri dan Desa Karyasari, Kecamatan Cikeudal. Dengan pasokan air yang baik, para petani setidaknya mampu panen sebanyak 2-3 kali dalam setahun. 

Pengembangan BUMDes juga menjadi perhatian utama. Tercatat hingga tahun 2017 ini, sudah terdapat 326 BUMDes yang terbentuk. Selain itu, juga telah dibentuk PT. Mitra BUMDes di Desa Bengkuyung, Kecamatan Cikeudal. Selain menjual kebutuhan harian melalui unit usahanya, BUMDes juga akan menjadi agen penerima subsidi bantuan pemerintah. Hadirnya BUMDes diharapkan dapat mendorong desa lebih mandiri secara ekonomi. “Tiap desa diharapkan punya BUMDes dan menjadi sumber penghasilan desa. Nantinya dana desa bukan lagi jadi sumber utama pembangunan desa, tapi hanya stimulus,” ujar Menteri Eko. 

Program prioritas keempat yakni pembangunan Sarana Olahraga Desa (Raga Desa). Geliat aktivitas para pemuda desa tidak hanya menghindarkan dari kegiatan negatif seperti narkoba, tawuran, dan radikalisme, melainkan juga memacu peningkatan kualitas hidup generasi muda. Selain itu, Raga Desadiharapkan dapat menciptakan keramaian dan mendorong aktivitas ekonomi. Pada tahun 2016, Kabupaten Pandeglang membangun 186 unit sarana olahraga desa yang meliputi lapangan sepak bola, lapangan bola voli, tenis meja, lapangan bulutangkis, dan lapangan futsal. Rencana pada tahun 2017 ini akan dibangun 150 unit sarana olahraga yang tersebar di desa-desa. (Red. Kendi Setiawan)

Sang Pencerah Muslim

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Pahlawan, Warta, Kajian Sunnah Sang Pencerah Muslim

Selasa, 09 Mei 2017

Kontributor NU Online Berikan Pelatihan Jurnalistik di RBM

Pasaman Barat, Sang Pencerah Muslim. Sebanyak 36 peserta Ruang Belajar Masyarakat (RBM) Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, antusias mengikuti Pelatihan Jurnalistik yang disampaikan Kontributor i di Sumbar Bagindo Armaidi Tanjung dan Redaktur Harian Singgalang Gusnaldi Saman.

Pelatihan berlangsung  Sabtu-Ahad(23-24/2), di sebuah hotel di Simpang Ampek, Kabupaten Pasaman Barat.

Kontributor NU Online Berikan  Pelatihan Jurnalistik di RBM (Sumber Gambar : Nu Online)
Kontributor NU Online Berikan Pelatihan Jurnalistik di RBM (Sumber Gambar : Nu Online)

Kontributor NU Online Berikan Pelatihan Jurnalistik di RBM

Menurut Armaidi Tanjung, dalam menulis berita yang penting ada unsur 5W 1H. Yakni what, who, where, when, why dan how. “Yang  tidak kalah pentingnya adalah bagaimana seseorang itu bisa berlatih menulis berita. Tidak cukup hanya melalui pelatihan selama dua hari ini saja,” kata Armaidi Tanjung, yang juga Wakil Sekretaris PWNU Sumbar ini. 

Sang Pencerah Muslim

Ditambahkan Gusnaldi Saman, penggunaan bahasa jurnalistik memang berbeda dengan bahasa lisan atau bahasan keseharian.  Ciri utama bahasa jurnalistik adalah komunikatif  dan spesifik. 

Sang Pencerah Muslim

Komunikatif artinya langsung  ke pokok persoalan (straight to the point), bermakna tunggal, tidak konotatif, tidak berbunga-bunga, tidak bertele-tele, dan tanpa basa-basi. Sedangkan Spesifik artinya mempunyai gaya penulisan tersendiri, yakni kalimatnya pendek-pendek, kata-katanya jelas, dan mudah dimengerti orang awam.

“Seorang yang menulis berita harus memperhatikan ejaan yang disempurkan (EYD). Banyak berita dan tulisan yang ditolak redaktur untuk dimuat hanya gara-gara EYD-nya kacau. Kunci utama sukses menulis berita adalah banyak latihan. Wartawan pemula juga masih banyak yang keliru EYD-nya. Namun, karena sering diperbaiki, akhirnya terbiasa menggunakan EYD yang benar,” kata Gusnaldi Saman yang sering meraih lomba penulisan ini. 

Menurut Penanggungjawab Ketua Pokja RBM Pasbar Dramendra, pelatihan jurnalistik bagi peserta RBM dimaksudkan agar peserta memiliki wawasan jurnalistik, mampu menulis berita dan opini.

“Kita berharap, dengan kemampuan peserta RBM menulis dapat menginformasikan berbagai pembangunan di daerah nagari masing-masing. Banyak kegiatan positif yang dilakukan di masyarakat, tapi tidak terekspos ke publik media massa,” katanya.  

Dikatakan Dramendra didampingi Koordinator Media Alternatif RBM Sainel dan Bendahara RBM Nelfi Anggia, dari  narasumber Armaidi Tanjung dan Gusnaldi Saman, peserta tidak hanya mendapatkan ceramah, tapi langsung praktek menulis berita. Dari praktek tersebut, peserta langsung mengetahui kesalahan dalam menulis berita. Peserta dapat memperbaiki berita yang ditulis sehingga layak disiarkan.  

“Tema pelatihan, mari jadikan pelatihan sebagai media belajar yang efektif dalam menggali potensi diri dan mengembangkan kapasitas dalam melahirkan tulisan yang bermutu,” tambahnya.

Redaktur: A. Khoirul Anam

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Pondok Pesantren, Warta, Kajian Islam Sang Pencerah Muslim

Minggu, 16 April 2017

Apakah Umrah Gugurkan Kewajiban Haji?

Assalamu’alaikum wr. wb

Ketika daftar tunggu untuk menunaikan ibadah haji sangat panjang bahkan di daerah saya mencapai 22 tahun, umrah menjadi salah satu alternatif. Cuma selama ini umrah dianggap sebatas jalan-jalan dan rekreasi belaka. Pertanyaan saya pak kiai: Pertama, apakah wajib atau sunah melaksanakan umrah? Kedua, Apakah umrah bisa menggugurkan kewajiban haji? 

Wassalamu’alaikum wr. wb (Maswaie/Dusun Sato’an-Desa Gapurana, Kec: Talango Kab: Sumenep)

Jawaban

Apakah Umrah Gugurkan Kewajiban Haji? (Sumber Gambar : Nu Online)
Apakah Umrah Gugurkan Kewajiban Haji? (Sumber Gambar : Nu Online)

Apakah Umrah Gugurkan Kewajiban Haji?

Assalamu’alaikum wr. wb

Penanya yang budiman, semoga selalu dirahmati Allah swt. Bahwa adanya ketidakseimbangan antara yang mendaftar haji dengan kuota yang tersedia memicu terjadinya antrean yang lama bagi calon jamaah haji Indonesia, bahkan bisa berpuluh-puluh tahun. Hal ini karena adanya ketidakseimbangan antara yang mendaftar haji dan kuota yang tersedia.

Sang Pencerah Muslim

Kalangan muslim yang secara ekonomi sudah mampu tetapi karena melihat daftar tungguh haji yang lama, di samping usia yang sudah tidak muda lagi pada akhirnya menjadikan umrah sebagai alternatif.

Para ulama sendiri berbeda pendapat mengenai status hukum umrah. Menurut madzhab maliki dan mayoritas ulama dari kalangan madzhab hanafi menyatakan bahwa umrah hukumnya adalah sunah mu`akkadah, sekali seumur hidup. Tetapi menurut sebagian ulama lain dari kalangan madzhab hanafi hukumnya wajib, sekali seumur hidup.

Sang Pencerah Muslim

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?.. “Para ulama dari kalangan madzhab maliki dan mayoritas ulama dari kalangan madzhab hanafi berpendapat bahwa hukum umrah itu sunah mu`akkadah, sekali seumur hidup. Sedangkan sebagian ulama dari kalangan madzhab hanafi menyatakan hukumnya adalah wajib, sekali dalam seumur hidup, dan wajib di sini adalah dalam pengertian madzhab hanafi”. (Lihat, Wizarah al-Awqaf was Syu`un al-Islamiyyah-Kuwait, al-Mausu’ah al-Fiqhiyyah al-Kuwaitiyyah, cet ke-1, Mesir-Dar ash-Shafwah, juz, XXX, h. 315)

Madzhab hanafi membedakan antara hukum fardlu dan wajib. Menurut mereka fardlu adalah sesuatu yang ditetapkan dengan dasar dalil yang qath’i, seperti Al-Quran, hadits mutawatir dan ijma`. Sedang wajib adalah sesutu yang ditetapkan dengan dasar dalil zhanni, seperti dengan khabar ahad.

? ?: ? ? ? ? ? ?. “Madzhab hanafi berpendapat bahwa fardlu adalah sesuatu yang ditetapkan berdasarkan dalil yang qath’i, sedang wajib adalah sesuatu yang ditetapkan berdasarkan dalil yang zhanni.” (Lihat, Al-Asnawi, Nihayatus Sul Syarhu Minhajil Wushul, Bairut-Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, cet ke-1, 1420 H/1999 M, juz, I, h. 38)

Sedangkan menurut pendapat yang azhhar dalam madzhab syafi’i dan menurut madzhab hanbali, hukum umrah adalah wajib sekali dalam seumur hidup. Namun imam Ahmad bin Hanbal menegaskan bahwa umrah tidak wajib bagi penduduk kota Makkah karena rukun umrah yang paling dominan adalah thawaf, sedang mereka terbiasa melakukannya. 

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

“Pendapat yang azhhar dalam madzhab syafi’i, dan merupakan pendapat yang juga dianut madzhab hanbali adalah bahwa umrah itu hukumnya wajib, sekali dalam seumur hidup. Namun imam Ahmad bin Hanbal menegaskan bahwa kewajiban tersebut tidak berlaku bagi penduduk kota Makkah karena sebagian besar rukun umrah adalah thowaf di Ka’bah, sedang mereka biasa melakukannya, maka hal itu sudah mencukupi bagi mereka”. (Lihat, Wizarah al-Awqaf wa asy-Syu`un al-Islamiyyah-Kuwait, al-Mausu’ah al-Fiqhiyyah al-Kuwaitiyyah, cet ke-1, Mesir-Dar ash-Shafwah, juz, XXX, h. 315) 

Kendati para ulama berbeda mengenai status hukum umrah, ada yang mengatakan wajib dan ada yang mengatakan sunnah mu’akkadah, namun umrah tidak dengan serta merta bisa menggugurkan kewajiban haji meskipun pahalanya besar. Umrah bisa dilaksanakan kapan saja, tetapi haji hanya bisa dilaksanakan pada bulan-bulan tertentu sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah swt:

 ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. “(Musim) haji itu (pada) bulan-bulan yang telah dimaklumi. Barangsiapa mengerjakan (ibadah) haji dalam (bulan-bulan) itu, maka janganlah dia berkata jorok (rafats), berbuat maksiat dan bertengkar dalam (melakukan ibadah) haji. Segala yang baik yang kamu kerjakan, Allah mengetahuinya. Bawalah bekal, karena sesungguhnya sebaik-baiknya bekal adalah takwa. Bertakwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat!” (Q.S. Al-Baqarah [2]: 197)

Demikian jawaban yang dapat kami kemukakan. Semoga bisa dipahami dengan baik. Bagi kalangan muslim yang hendak menunaikan ibadah umrah maka singkirkan jauh-jauh niat untuk berekreasi, teguhkan niat hanya untuk mencari keridlaan Allah semata. Dan kami selalu terbuka untuk menerima saran dan kritik dari para pembaca. 

Wallahul muwaffiq ila aqwamith thariq,Wassalamu’alaikum wr. wb

(Mahbub Ma’afi Ramdlan

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim AlaNu, Warta Sang Pencerah Muslim

Selasa, 15 November 2016

Ketika Santri Mengamati Gerhana Matahari

Gerhana matahari yang terjadi pada Jum’at, 10 Mei 2013, kemarin merupakan fenomena alam yang langka terjadi dan jarang menjadi perhatian publik. Namun para santri ini terlihat sangat antusias mengamati salah satu tanda kebesaran Allah SWT.

Sekitar pukul 5:57 WIB gerhana mulai terlihat dari kota Bantul, tepatnya dari lantai 4 Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’in Tajeman Palbapang Bantul DIY. Para santri mengadakan pengamatan sejak mulai pukul 5:30 WIB sampai dengan pukul 6:30 WIB.?

Ketika Santri Mengamati Gerhana Matahari (Sumber Gambar : Nu Online)
Ketika Santri Mengamati Gerhana Matahari (Sumber Gambar : Nu Online)

Ketika Santri Mengamati Gerhana Matahari

Cuaca yang cerah pada Jumat pagi hari sangat membantu proses observasi ini. Semua santri terlihat puas karena dapat menyaksikan secara langsung fenomena alam ini.

Khozin Alfani dari Lembaga LP2IF Rukyatul Hilal Indonesia selaku Guru ilmu falak di Pesantren ini mengatakan, alat bantu yang digunakan dalam pengamatan kali ini adalah berupa teleskop yang dilengkapi filter, kacamata matahari, kepingan CD transparan dan kamera digital.

Sang Pencerah Muslim

“Alat bantu ini diperlukan untuk melindungi mata ketika menatap langsung obyek matahari. Cahaya matahari yang kuat pada saat terik tidak akan mampu diamati langsung oleh mata telanjang, oleh karenanya diperlukan alat-alat bantu tersebut,” katanya.

Kepada para santri ia mengingatkan bahwa melihat langsung gerhana matahari tidak akan berakibat merusak mata asalkan dengan alat bantu yang memadai dan sesuai standar.

Sang Pencerah Muslim

Dikatakannya, peristiwa gerhana berhasil diamati oleh para santri selama 35 menit. Sementara peristiwa gerhana matahari seperti ini baru akan bisa diamati 3tahun lagi yaitu besok bulan Maret tahun 2016.

“Pengetahuan penting yang ditanamkan kepada para santri adalah bahwa ada sunah yang diajarkan Nabi dari peristiwa gerhana matahari tersebut yaitu melakukan shalat Kusufus Syams atau shalat gerhana matahari,” kata Khozin. (Red: A. Khoirul Anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Warta, Pesantren Sang Pencerah Muslim

Senin, 07 November 2016

PBNU dan Sejumlah Ormas Islam Beri Masukan ke Presiden

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Sejumlah organisasi masyarakat Islam yang tergabung dalam Lembaga Persahabatan Ormas Islam menyampaikan sejumlah masukan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di bidang upaya penanggulangan penyalahgunaan narkotika, pemberantasan korupsi dan pencegahan aksi terorisme.

"Untuk masalah narkotika kami meminta agar gembong-gembong narkotika yang telah menjalani proses hukum dan mendapat hukuman mati segera di hukum mati sesuai keputusan pengadilan," kata Ketua Umum PBNU Said Agil Siroj saat diterima Presiden bersama-sama pimpinan ormas Islam lainnya di Kantor Presiden Jakarta, Kamis sore.

PBNU dan Sejumlah Ormas Islam Beri Masukan ke Presiden (Sumber Gambar : Nu Online)
PBNU dan Sejumlah Ormas Islam Beri Masukan ke Presiden (Sumber Gambar : Nu Online)

PBNU dan Sejumlah Ormas Islam Beri Masukan ke Presiden

Sementara itu untuk pemberantasan korupsi, selain meminta agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak melakukan tebang pilih dan juga hakim pengadilan tindak pidana korupsi memberikan putusan hukum yang membuat efek jera bagi koruptor dengan pemiskinan koruptor namun juga meminta partai politik dan pimpinan DPR agar memecat anggota yang terbukti melakukan korupsi.

Sang Pencerah Muslim

"Kami meminta pada partai politik dan DPR untuk memecat anggota yang melakukan korupsi dan putusan di pengadilan tipikor yang memiskinkan koruptor," katanya.

Sementara itu terkait pencegahan tindak terorisme, LPOI meminta agar pemerintah mencegah segala aksi terorisme.

Sang Pencerah Muslim

"Kami juga meminta pada Kementerian Luar Negeri, Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Agama untuk meninjau yayasan-yayasan dari luar negeri dan kami akan membantu bila dimintai masukan," katanya.

Sementara itu dalam pertemuan yang berlangsung mulai pukul 16.20 WIB tersebut, Presiden menyambut baik pertemuan silaturahim tersebut dan menghargai masukan-masukan yang diberikan.

Kepala Negara juga mengatakan peran para pemimpin agama dalam mendorong umat untuk bersikap toleran dan menghindari kekerasan sangat penting.

Pimpinan ormas Islam yang tergabung dalam LPOI adalah Nahdlatul Ulama (NU), Persis, Al-Irsyad al-Islamiyah, al-Ittihadiyah, Matlaul Anwar, Ar-Rabithah al-Alawiyah, al-Washliyah, Az-Zikra, Syarikat Islam Indonesia, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), IKADI, Perti, dan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII).?

Sementara Presiden didampingi oleh Mensesneg Sudi Silalahi dan Seskab Dipo Alam.

Redaktur: Mukafi Niam

Sumber ? : Antara

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Kiai, Warta, Halaqoh Sang Pencerah Muslim

Jumat, 21 Oktober 2016

Ini Alasan Kiai Miftah Bagikan Buku Putih NU-PKI Kala Mantu

Surabaya, Sang Pencerah Muslim. Banyak yang terkejut saat hadir pada pesta pernikahan putri Rais Syuriyah PWNU Jawa Timur KH Miftachul Akhyar Ahad (6/4) kemarin. Mengapa? Tuan rumah memberikan suvenir berupa buku "Benturan NU-PKI 1948-1965" kepada tamu undangan.

Sehari usai resepsi, Kiai Miftah, sapaan akrabnya, saat dikonfirmasi Sang Pencerah Muslim menandaskan bahwa ada sejumlah alasan mengapa mempersembahkan buku tersebut. "Para kiai Nahdlatul Ulama bisa membaca dan akhirnya tahu peristiwa sesungguhnya dari tragedi PKI," katanya melalui telepon selulernya, Senin pagi (7/4).

Ini Alasan Kiai Miftah Bagikan Buku Putih NU-PKI Kala Mantu (Sumber Gambar : Nu Online)
Ini Alasan Kiai Miftah Bagikan Buku Putih NU-PKI Kala Mantu (Sumber Gambar : Nu Online)

Ini Alasan Kiai Miftah Bagikan Buku Putih NU-PKI Kala Mantu

Buku itu juga akan bisa menjawab tuduhan sebagian kalangan yang telah menulis buku maupun liputan di media yang menyatakan bahwa kiai dan warga NU telah membunuh para pegiat PKI.

Sang Pencerah Muslim

"Karena kalau berbicara korban peristiwa PKI, justru jumlah warga dan kiai NU yang meninggal lebih banyak," tandas Pengasuh Pondok Pesantren Miftachussunah Surabaya ini. Akan tetapi fakta yang dikemukakan oleh simpatisan PKI justru sebaliknya.

Sang Pencerah Muslim

"Dengan membaca buku "Benturan NU-PKI 1948-1965" ini maka para pengurus NU akan sadar bahwa saat itu posisi para kiai sangat tersudut," lanjutnya.

Kiai Miftah sangat menyayangkan kalau fakta-fakta yang sebenarnya justru dihilangkan. "Yang sekarang muncul adalah pandangan bahwa para kiai dan ulama serta warga NU membunuh dengan membabi buta," ungkapnya.

Membaca buku ini, lanjut Kiai Miftah, akan memberikan pemahaman kepada para kiai khususnya anak cucu NU akan peristiwa yang sesungguhnya terjadi.

Kiai Miftah juga menandaskan bahwa dengan fakta yang mengemuka, tidak pada tempatnya kalau kemudian NU menyampaikan maaf atas peristiwa tahun 1948 dan 1965 tersebut. "Karena pengucapan maaf adalah pengakuan bahwa kita telah melakukan kesalahan," terang Kiai Miftah. Dan banyak kalangan berusaha dengan sejumlah argumen agar NU dan kiai berkenan menyampaikan maaf atas peristiwa tersebut. "Padahal itu dilakukan sebagai legitimasi atas kesalahan yang dilakukan para kiai dan ulama NU," katanya.

Kendati demikian Kiai Miftah sangat terbuka kalau antara elemen bangsa dilakukan rekonsiliasi. Hal itu tentu saja membutuhkan nilai-nilai kesadaran dengan menjaga agar peristiwa serupa tidak terulang. Kejadian kemanusiaan tersebut hendaknya menjadi bahan refleksi bagi semua kalangan agar tidak terulang.

"Mari kita kubur peristiwa yang telah lewat dengan menjadi anak bangsa yang bisa memberikan maslahah untuk umat," pungkas Kiai Miftah.

Buku "Benturan NU-PKI 1948-1965" berjumlah 208 halaman yang diterbitkan PBNU dan ditulis sejarawan NU yang juga Wakil Sekretaris Jenderal PBNU, Abdul Munim DZ, dengan editor Enceng Shobirin dan Adnan Anwar.

Buku ini menjadi suvenir pernikahan putri Kiai Miftah, Mauhibah Al-Luluiyah yang dipersunting Agus HM Syafiq putra dari KH Aniq Muhammadun dari Pati Jawa Tengah. Prosesi akad nikah dilangsungkan di mushalla pesantren setempat, Ahad (6/4). (Syaifullah/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Cerita, Warta, Habib Sang Pencerah Muslim

Sabtu, 13 Agustus 2016

GP Ansor Songgom Isi HUT RI dengan Pelantikan Pengurus Baru

Brebes, Sang Pencerah Muslim    . Pemuda Kecamatan Songgom, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, yang tergabung dalam Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Songgom  mengadakan pengajian umum sekaligus pelantikan pengurus baru masa khidmah 2015–2018.

GP Ansor Songgom Isi HUT RI dengan Pelantikan Pengurus Baru (Sumber Gambar : Nu Online)
GP Ansor Songgom Isi HUT RI dengan Pelantikan Pengurus Baru (Sumber Gambar : Nu Online)

GP Ansor Songgom Isi HUT RI dengan Pelantikan Pengurus Baru

Pelantikan yang mewarnai peringatan HUT ke-70 kemerdekaan RI di halaman masjid Uswatun Khasanah Desa Dukuhmaja, Kecamatan Songgom, Kabupaten Brebes (16/8), ini mengambil tema  “Menjaga Aswaja Nahdlatul Ulama untuk Kejayaan NKRI”.

Ketua Panitia Ahmad Zacky Al Aman berharap, pelantikan yang sengaja digelar dalam momentum HUT RI ke-70 bisa mengingatkan generasi muda tentang beratnya peran pahlawan dalam merebut kemerdekaan dari tangan penjajah.

Sang Pencerah Muslim

“Mulai hari ini momentum 70 tahun Indonesia merdeka sesuai dengan tema nasional Gerakan Ayo Kerja  kita bantu pemerintah menyukseskan pembangunan daerah juga pembangunan nasional,” teriak Zacky sambil mengepalkan tangan.

Sang Pencerah Muslim

KH Syarifudin yang juga pengurus wilayah GP Ansor Jawa Tengah dalam mauidzoh khasanahnya mengatakan bahwa GP ANSOR adalah tulang punggung Jam’iyah Nahdlatul Ulama sekaligus tulang punggung Bangsa. Kemerdekaan yang diraih oleh bangsa Indonesia merupakan jerih payah rakyat Indonesia bukan pemberian dari penjajah. Peran Ulama dan santri dalam merebut dan mempertahankan Kemerdekaan NKRI tidak bisa dipandang remeh. Begitu vitalnya peran Ulama dan Santri khususnya pada peristiwa resolusi jihad Nahdlatul Ulama yang dicetuskan Hadrotus Syeikh KH Hasyim Asyari.

“Oleh karena itu, salah satu rekomendasi dari Muktamar NU ke-33 di Jombang, Jawa Timur, yang lalu salah satunya agar tanggal 22 Oktober diperingati sebagai hari Santri Nasional untuk menghargai jasa santri di seluruh Indonesia dan juga 1 Juni sebagai hari lahirnya pancasila,” kata Gus Syarif, panggilan akrabnya.

“Sekali lagi momentum HUT RI ke 70 dan pelantikan GP Ansor  Kecamatan Songgom kita bangun generasi muda yang siap mempertahankan Aqidah Ahlussunah Wal Jama’ah Annahdliyah. GP Ansor dan Banser siap jadi garda terdepan untuk mempertahankan NKRI dari faham radikalisme yang akan menggangu kedaulatan Negara kita. PBNU (Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan UUD’45)  adalah harga mati,” tandasnya.

Pengurus Anak Cabang (PAC) Ansor Songgom masa khidmat 2015–2018 yang dilantik antara lain Ketua Kholidin, Sekretaris Ahmad Zacky Al Aman dan Bendahara Andi Purnomo.

Turut hadir dalam acara tersebut Camat Songgom Gunarto, Ketua MWCNU Songgom H Harun, Ketua PC GP Ansor Kabupaten Brebes Ahmad Munsip,  keluarga besar Nahdlatul Ulama Songgom, Muslimat, Fatayat NU, IPNU-IPPNU, dan ratusan warga Dukuhmaja Songgom. (Wasdiun/Mahbib)

 

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Quote, Warta Sang Pencerah Muslim

Rabu, 13 Januari 2016

Fatayat Laksanakan Program Peduli HIV/AIDS

Kudus, Sang Pencerah Muslim

Pimpinan Fatayat NU Jawa Tengah bekerja sama Global Fund mengadakan program peduli  HIV/AIDS. Sebagai sasaran program diprioritaskan pada lima kota di Jawa Tengah yakni Brebes, Tegal, Pemalang, Demak dan Pati.

Fatayat Laksanakan Program Peduli  HIV/AIDS (Sumber Gambar : Nu Online)
Fatayat Laksanakan Program Peduli HIV/AIDS (Sumber Gambar : Nu Online)

Fatayat Laksanakan Program Peduli HIV/AIDS

Ketua PW Fatayat NU Jawa Tengah Khizanatur Rahmah mengatakan program ini merupakan bentuk kepeduliaan Global Fund (lembaga donor)  yang menggandeng Fatayat untuk pencegahan dan penanggulangan terhadap bahaya virus HIV/AIDS dan perempuan.

“Program ini akan dilaksanakan selama 2,5 tahun hingga 2016 nanti. Untuk mengawali, kami telah melakukan penelitian dan kajian di 5 kota tersebut,” ujarnya kepada Sang Pencerah Muslim di Kudus, Selasa (13/5).

Khizana menerangkan dari hasil penelitian itu diperoleh informasi yang sangat mengejutkan bahwa terdapat ibu rumah tangga terkena virus HIV/AID. Padahal ibu tersebut orang baik-baik dan tidak pernah berhubungan intim dengan orang lain.

Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim

“Saya heran, orang (ibu) baik-baik kok bisa terkena AIDS Setelah diteliti ternyata suaminya suka ‘jajan’ di luar sehingga virus menular sampai pada istrinya,” tuturnya.

Temuan lainnya, daerah Pati dan Demak banyak yang mengalami perilaku biseks (lelaki suka lelaki) yang tinggi. Disaat tidak bersama istri, lelaki itu berhubungan sesama lelaki.

Biasanya lelaki yang berisiko tinggi ini, katanya, kebanyakan para sopir jarak jauh yang sering beristirahat dimana-mana dan berbeda tempatnya.

“Oleh karena itu kita berharap kader-kader Fatayat harus mewaspadai sehingga tidak tertular virus yang mematikan ini,” imbuhnya.

Redaktur    : Mukafi Niam

Kontributor : Qomarul Adib

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Cerita, Warta Sang Pencerah Muslim

Sabtu, 21 November 2015

Orkes Sampak Gusuran Meriahkan Konferensi IPNU-IPPNU Kudus

Kudus, Sang Pencerah Muslim. Konferensi Cabang IPNU-IPPNU Kudus pada Selasa-Kamis 17-19 Juni mendatang dipastikan berlangsung meriah di MANU Nahdlatul Muslimin, Undaan, Kudus. Konfercab ini akan tampak semarak dengan penampilan orkes puisi Sampak Gusuran asal Pati.

Menurut Ketua Panitia Wahyu Hidayat, Habib Anis Ba’asyin dan Orkes puisinya sudah menyatakan kesiapannya tampil mengisi acara dalam konferensi IPNU-IPPNU Kudus. Penampilan mereka dijadwalkan seusai upacara pembukaan dengan kemasan acara Ngaji Budaya, Selasa (17/6) malam.

Orkes Sampak Gusuran Meriahkan Konferensi IPNU-IPPNU Kudus (Sumber Gambar : Nu Online)
Orkes Sampak Gusuran Meriahkan Konferensi IPNU-IPPNU Kudus (Sumber Gambar : Nu Online)

Orkes Sampak Gusuran Meriahkan Konferensi IPNU-IPPNU Kudus

“Selain Habib Anis Ba’asyin dan Orkes Sampak Gusuran, akan menyertai penampilan mereka pengasuh Pesantren Al-Ishlah Semarang KH Maulana Budi Harjono. Mereka sudah siap pentas dan berceramah di hadapan masyarakat Kudus,”ujar Wahyu di Kantor IPNU Kudus, Sabtu (14/6).

Sang Pencerah Muslim

Selain Ngaji Budaya, beberapa stand pameran direncanakan turut menyemarakkan suasana konferensi yang akan diikuti ribuan peserta. Berbagai kegiatan pendukung lainnya telah disiapkan di antaranya seminar kewirausahaan dan temu Majelis Alumni.

“Tujuannya memberikan motivasi dan inspirasi bagi kader IPNU-IPPNU agar memiliki bekal semangat membangun usaha untuk menopang kemandirian organisasi,” terangnya.

Sang Pencerah Muslim

Agenda utama konferensi adalah mendengarkan dan mengesahkan laporan pertanggungjawaban IPNU dan IPPNU periode 2011-2013, membahas program kerja, dan pemilihan ketua baru periode 2014-2016.

“Di dalamnya juga terdapat sidang-sidang komisi organisasi, program kerja, dan rekomendasi dalam rangka membangun kemajuan IPNU IPPNU ke depan,” imbuhnya.

Ketua IPPNU Kudus Risda Umami mengatakan, forum ini akan diikuti sembilan utusan resmi Pimpinan Anak Cabang, Pimpinan Ranting dan Komisariat IPPNU sekabupaten Kudus.

“Persyaratan utama sebagai peserta, PAC, PR, PK masa periode kepengurusannya harus masih berlaku untuk bisa mengikuti konferensi ini,”ujarnya singkat.(Qomarul Adib/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Warta Sang Pencerah Muslim

Selasa, 10 Maret 2015

Beberapa Dalil tentang Cinta Tanah Air

Oleh Ahmad Ishomuddin

Bagi manusia yang berakal sehat tanah air sebagai tempat tumpah darahnya sangatlah penting dan amat bernilai. Karenanya ia cintai dan tak pernah dilupakan. Cinta kepada tanah air merupakan fitrah yang kokoh dan menjadi tabiat setiap manusia. Berpisah dari tanah air atau bahkan kampung halaman saja terasa berat dan terasa menyiksa. Sehingga harapan kembali ke tanah air atau kembali ke tempat tinggalnya membawa kesedihan apabila tidak menjadi kenyataan,  sedangkan bila menjadi kenyataan akan terasa sangat membahagiakan.

Kecintaan kepada tanah air bukanlah kebodohan (jahiliyah), apalagi sebagai bentuk penyembahan kepada "berhala-berhala abstrak" sebagaimana berhala kasat mata yang dibuat dan disembah oleh kaum pagan. Kecintaan kepada tanah air bukanlah kemusyrikan  (menyekutukan Allah). Cinta tanah air adalah sebagaimana menghormat bendera merah putih yang bukan berarti menyembahnya. 

Tanah air bukanlah sekedar gugusan tanah dan genangan air. Tanah air seringkali terkait  sangat erat dengan teritorial tempat hidup manusia sebagai bangsa yang karenanya memiliki nilai dan bobot adat istiadat, budaya, posisi regional dan internasional, pengaruh politik dan bahkan hingga sejarah panjang yang penuh suka duka. Semua itu tidak mungkin dilupakan begitu saja oleh para penghuninya. Kecintaan kepada tanah air sebagai hal positif dan tidak sedikitpun tercela adalah perkara yang tidak dapat diingkari karena telah menjadi tabiat dan dorongan naluri setiap manusia.

Beberapa Dalil tentang Cinta Tanah Air (Sumber Gambar : Nu Online)
Beberapa Dalil tentang Cinta Tanah Air (Sumber Gambar : Nu Online)

Beberapa Dalil tentang Cinta Tanah Air

Berkaitan dengan cinta tanah air ini ada banyak dalil yang menunjukkan kebolehannya. Jadi, keliru besar jika ada siapa saja, apalagi bila ada "tokoh agama", melarang atau mengharamkan cinta tanah air. 

Berikut ini beberapa dalil tentang cinta tanah air dalam perspektif ajaran Islam:

Sang Pencerah Muslim





Pertama, cinta tanah air dalam al-Quran dan menurut para ahli tafsir.

Sang Pencerah Muslim

Allah berfirman,

? ? ? ? ? ? ?  ? ? ? ? ? ? ? ? ? ... ( ?: 66 )

"Dan sesungguhnya jika seandainya Kami perintahkan kepada mereka  (orang-orang munafik): "Bunuhlah diri kamu atau keluarlah dari kampung halaman kamu!" niscaya mereka tidak akan melakukannya, kecuali sebagian kecil dari mereka..." (Qs. al-Nisa: 66)

Dalam Tafsir al-Kabir, Juz XV, hal. 165; al-Imam Fakhr Al-Din al-Razi menafsirkan ayat di atas,

? ? ? ? ? ?

"Allah menjadikan meninggalkan kampung halaman setara dengan bunuh diri."

Pernyataan al-Razi di atas menjelaskan bahwa meninggalkan tanah air bagi orang-orang yang berakal adalah perkara yang sangat sulit dan berat, sama sebagaimana sakitnya bunuh diri. Jadi, cinta tanah air merupakan fitrah yang terhunjam sangat dalam pada jiwa manusia.

Kedua, cinta tanah air dalam hadits dan penjelasan ulama pen-syarah-nya.

?  ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?  ?  ? ?  ? ? ? ? ? ? ? ( ? ? ? ? ? )

"Diriwayatkan dari Anas, bahwa Nabi SAW. ketika kembali dari bepergian dan melihat dinding-dinding Madinah, beliau mempercepat laju untanya. Dan apabila  beliau menunggangi unta maka beliau menggerakkannya (untuk mempercepat) karena kecintaan beliau pada Madinah." (HR.  Al-Bukhari, Ibn Hibban dan al-Turmudzi)

Mengomentari hadits di atas, dalam Fath al-Bari, Jilid III, hal. 621, al-Hafidz Ibnu Hajar menyatakan, "Hadits ini menunjukkan keutamaan kota Madinah dan disyariatkannya cinta tanah air."

Hal yang sama juga dikemukakan dalam kitab Umdat al-Qariy, Jilid X, hal. 135, oleh Badr al-Din al-Aini.





Ketiga, cinta tanah air menurut para ahli fikih.

Bahwa hikmah berhaji dan pahalanya yang besar karena mendidik jiwa menjadi lebih baik dengan meninggalkan tanah air dan keluar dari kebiasaannya. Dalam kitab al-Dakhirah, Jilid III, hal. 194, al-Qarafi menyatakan, "Manfaat haji adalah mendidik diri dengan meninggalkan tanah air."





Keempat, cinta tanah air menurut para wali.

Orang-orang yang saleh senantiasa mencintai tanah air. Dalam kitab Hilyat al-Awliya, Jilid VII, hal. 380, Abu Nuaim meriwayatkan dengan sanadnya kepada pimpinan kaum zuhud dan ahli ibadah, Ibrahim bin Adham, ia berkata, "Saya tidak pernah merasakan penderitaan yang lebih berat daripada meninggalkan tanah air."

Berdasarkan beberapa dalil di atas, maka setiap orang beragama selain berkewajiban untuk mencintai agama yang dianutnya--dengan cara memahami dan mengamalkannya dengan sebenar-benarnya--juga berkewajiban untuk mencintai tanah airnya, karena mencintai tanah air itu tidak bertentangan dengan agama dan bahkan merupakan bagian dari ajaran agama yang wajib juga diamalkan.

Orang yang beragamanya benar dan cinta terhadap tanah airnya akan selalu memerhatikan keamanan tanah air, tempat hidupnya, kampung halamannya. Ia tidak akan membuat kegaduhan demi kegaduhan, tidak menebar kebencian dan saling permusuhan di antara setiap orang dan setiap suku serta para pemilik indentitas berbeda yang menempati setiap jengkal tanah airnya. 

Orang yang mencintai tanah air karena perintah agamanya bahkan sanggup mengorbankan harta benda atau apa saja, bahkan mengorbankan nyawanya untuk kepentingan mempertahankan tanah airnya dari setiap ancaman, baik yang datang dari dalam maupun dari luar.

Cukuplah kiranya kita belajar kepada bangsa-bangsa lain yang penduduk negerinya berpecah belah, saling menumpahkan darah, saling bunuh dan masing-masing mereka berjuang atas nama agama yang sama, namun mereka tidak peduli kepada nasib tanah airnya. Itu semuanya terjadi karena kecintaan mereka pada agama yang tidak diiringi dengan kecintaan kepada tanah air yang juga merupakan tuntutan agamanya.





Penulis adalah Rais Syuriyah PBNU

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Kiai, Amalan, Warta Sang Pencerah Muslim

Senin, 24 November 2014

Masjid Korban Gempa Akan Dibangun Kembali

Banyumas, Sang Pencerah Muslim. Warga Desa Kranggan Kecamatan Pekuncen Banyumas, Jawa Tengah khususnya warga jamiyah Nahdlatul Ulama kembali tengah berencana kembali membangun Masjid Jami At Taqwa yang akhir Januari 2014 lalu, roboh diterpa gempa bumi.

Masjid Korban Gempa Akan Dibangun Kembali (Sumber Gambar : Nu Online)
Masjid Korban Gempa Akan Dibangun Kembali (Sumber Gambar : Nu Online)

Masjid Korban Gempa Akan Dibangun Kembali

Desain dan anggaran untuk pembangunan Masjid Jami At Taqwa Desa Kranggan Kecamatan Pekuncen hingga kemarin pertengahan April 2014 ini masih terus dibahas. Pasalnya pembangunan masjid ini  perlu perencanaan desain konstruksi yang matang. Selain itu, anggaran pembangunan masjid juga masih terus dikumpulkan dari berbagai sumber.

Dalam musyawarah panitia pembangunan Masjid Jami At Taqwa Desa Kranggan Kecamatan Pekuncen, Kamis (17/4) malam terungkap selain menghimpun swadaya dari masyarakat dan donatur lainya, panitia juga tengah menunggu kepastian bantuan penanganan gempa yang dijanjikan Pemkab Banyumas.

Sang Pencerah Muslim

Ketua Panitia Pembangunan Masjid, Yul Khoerudin mengatakan usai gempat terjadi  hingga pertengahan April 2014 ini telah terkumpul uang bantuan sebanyak 107 juta. Selain itu juga ada sekitar 425 sak semen, 315 dus keramik dan berbagai material bangunan lainnya.

Sang Pencerah Muslim

"Kami harap berbagai bantuan yang terkumpul bisa menjadi modal awal pembangunan. Kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami," kata Yul Khoerudin.

Tokoh ulama setempat, Habib Muhammad Al Habsyi yang juga takmir masjid mengatakan, panitia pembangunan terus bermusyawarah secara rutin tiap minggu untuk membahas langkah lanjutan untuk pembangunan masjid ini.

Komunikasi dan koordinasi panitia dengan pemerintah daerah dan berbagai pihak lain juga terus diintensifkan untuk memperlancar proses pembangunan kembali masjid warga ini.

"Kami dari warga juga tidak akan berpangku tangan terkait penanganan pasca musibah gempa yang membuat ambruk masjid kami. Makanya kami dari panitia bersama pemerintah akan duduk bersama untuk membahas secara matang konsep detail dan anggaran pembangunan masjid ini. Semoga secepatnya pembangunan ini terealisasi," jelasnya.

Petugas Posko Bencana Gempa Masjid Jami At Taqwa, Muhammad Tohar Fauzi mengatakan bagi siapa saja yang terketuk hatinya untuk membantu pembangunan masjid dapat langsung menghubungi petugas posko bencana di nomor ponsel 081391131030 (Muhammad Tohar Fauzi) atau dating langsung ke Desa Kranggan, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas.

Selain itu, panitia pembangunan masjid juga menerima bantuan melalui rekening BRI Syariah KCP Ajibarang 1015829687.

Seperti diketahui, akibat gempa bumi yang berpusat di wilayah barat daya Kebumen akhir Januari 2014 lalu, membawa dampak bagi rusaknya ratusan rumah di Desa Karangklesem Kecamatan Pekuncen. Efek terdahsyat dari gempa juga mengakibatkan Masjid Jami At Taqwa di Desa Kranggan Kecamatan Pekuncen ambruk. Pasca ambruk, warga bersama pemerintah daerah dibantu berbagai pihak lain mengadakan perataan lokasi masjid dan merencanakan pembangunan kembali.(susanto/mukafi niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Kiai, Warta, Kyai Sang Pencerah Muslim

Jumat, 12 Juli 2013

Mazhab Enakiyyah

Menjelang Ramadhan, seperti biasa warga di Kampung Maju Mundur membicarakan kapan mulai puasa Ramadhan. Tak terkecuali, Joko, Mahmud, dan beberapa kawan-kawanya juga ikut membicarakannya.

Joko : Kamu ikut puasa mana kang?

Mahmud : Kalau aku sih seperti biasa, menunggu pengumuman keputusan dari PBNU. Kamu sendiri?

Joko : Aku, sih ikut pemerintah saja.

Mazhab Enakiyyah (Sumber Gambar : Nu Online)
Mazhab Enakiyyah (Sumber Gambar : Nu Online)

Mazhab Enakiyyah

Ahmad : tapi dengar-dengar tahun ini, awal puasanya bareng, kang?

Mahmud : oh, iya. Kapan kang?

Sang Pencerah Muslim

Ahmad : ya, sama-sama tanggal 1 Ramadhan... hehe

Mahmud : hehe kalau itu sih sudah jelas. Lha kamu sendiri ikut mana, kang?

Ahmad : Kalau saya sih, ikut ‘mazhab enakiyyah’ saja.

Sang Pencerah Muslim

Joko : Apa itu?

Ahmad : Ya itu, yang awal puasanya paling akhir, terus lebaran paling awal hehe

Mahmud : hehe semprul kamu, kang! (Ajie Najmuddin)

?

Gambar karikatur: karisma217.blogspot.com

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Warta, Lomba Sang Pencerah Muslim

Selasa, 14 Mei 2013

Jauhkan Takbir dan Sujudmu dari Keangkuhan

Oleh Ahmad Ishomuddin

Tugas utama dari diutusnya Nabi Muhammad shalla Allahu alaihi wa sallama hanyalah untuk menyempurnakan akhlak. Adapun ibadah seperti shalat, zakat, puasa, dan haji--misalnya--hanyalah syariat. Syariat artinya jalan yang lurus, sebagai sarana yang wajib ditempuh para hamba Allah untuk mendekatkan diri kepada Allah. Sedangkan Allah Yang Maha Suci itu hanya bisa didekati oleh jiwa-jiwa yang suci dari setiap akhlak yang tercela. Jadi, tujuan ditempuhnya syariat (jalan lurus agama) pada hakikatnya adalah tercapainya tujuan berupa akhlak yang mulia.

Jauhkan Takbir dan Sujudmu dari Keangkuhan (Sumber Gambar : Nu Online)
Jauhkan Takbir dan Sujudmu dari Keangkuhan (Sumber Gambar : Nu Online)

Jauhkan Takbir dan Sujudmu dari Keangkuhan

Penempuhan jalan lurus berupa berbagai ibadah yang tidak memetik buah akhlak mulia adalah perjalanan yang belum tuntas hingga tujuannya, yang jika tidak dilanjutkan atau hanya berhenti di tengah perjalanan itu berarti telah gagal mencapai tujuan beragama, yakni meraih kesempurnaan akhlak.

Sang Pencerah Muslim

Membiasakan shalat wajib pada waktunya dan disempurnakan dengan beragam shalat sunnah harus terus menerus dilakukan hingga jiwa pelakunya selalu berzikir, mengingat Allah, mencecap ketenangan jiwa, mencegahnya dari segala bentuk perbuatan keji dan munkar. Tujuan tersebut jelaslah berupa pencapaian akhlak yang mulia. Mengerjakan puasa, baik fardlu atau sunnah, adalah untuk menahan diri dari segala yang semula mubah (boleh), apalagi dari segala yang diharamkan, karena penempuhan jalan puasanya adalah mengarah pada puncak kesadaran taqarrub (pendekatan diri) kepada Allah dan merasa selalu dalam pengawasan Allah, sehingga ia menjadi manusia yang bertaqwa kepada-Nya. Lagi-lagi tujuan hakiki dari puasa adalah pencapaian akhlak yang mulia. Ibadah kepada Allah yang tidak membuat pelakunya menjadi lebih baik akhlaknya di hadapan Allah dan keseluruhan makhluk-Nya adalah penempuhan jalan lurus yang tidak sempurna, hanyalah kelelahan fisik dan jiwa yang sia-sia, dan kegagalan secara total dalam beragama.

Apabila mengingat, memaknai dan memetik keseluruhan bacaan dan gerakan shalat sepanjang menunaikannya tidak mampu, maka minimal setiap orang yang shalat dapat mengerti makna takbiratul ihram di awal shalatnya, yakni bacaan "Allahu Akbar (Allah Maha Besar), " dan memahami gerakan sujud, yakni meletakkan kening dan anggota sujud yang lain di tempat sujud, suatu tempat terendah (tanah, bumi) saat berhadapan dengan Allah Yang Maha Agung.

Sang Pencerah Muslim

Semua itu pada hakikatnya adalah penempuhan jalan menuju perendahan diri serendah-rendahnya di hadapan Allah Sang Pencipta alam semesta. Sehingga buah dari takbir dan sujud dalam keseluruhan shalatnya adalah menorehkan sikap tawadlu (rendah hati) sepanjang hayatnya, bukan justru menjadi manusia sombong, merasa hebat, paling suci, paling berpengaruh dan menjadi provokator dalam bekerja sama menebar fitnah, dosa dan saling permusuhan. Teriakan takbir kapan dan di mana saja sungguh tidak dimaksudkan agar para pengucapnya mengumbar syahwat kebencian kepada sesama makhluk-Nya, dan tidak pula bertujuan untuk merusak keharmonisan hidup manusia di muka bumi. Maka, jauhkan takbirmu dari setiap keangkuhan dalam jiwamu!

Penulis adalah Rais Syuriyah PBNU



Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Warta, Tokoh, Pesantren Sang Pencerah Muslim

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Sang Pencerah Muslim sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Sang Pencerah Muslim. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Sang Pencerah Muslim dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock