Selasa, 14 Mei 2013

Jauhkan Takbir dan Sujudmu dari Keangkuhan

Oleh Ahmad Ishomuddin

Tugas utama dari diutusnya Nabi Muhammad shalla Allahu alaihi wa sallama hanyalah untuk menyempurnakan akhlak. Adapun ibadah seperti shalat, zakat, puasa, dan haji--misalnya--hanyalah syariat. Syariat artinya jalan yang lurus, sebagai sarana yang wajib ditempuh para hamba Allah untuk mendekatkan diri kepada Allah. Sedangkan Allah Yang Maha Suci itu hanya bisa didekati oleh jiwa-jiwa yang suci dari setiap akhlak yang tercela. Jadi, tujuan ditempuhnya syariat (jalan lurus agama) pada hakikatnya adalah tercapainya tujuan berupa akhlak yang mulia.

Jauhkan Takbir dan Sujudmu dari Keangkuhan (Sumber Gambar : Nu Online)
Jauhkan Takbir dan Sujudmu dari Keangkuhan (Sumber Gambar : Nu Online)

Jauhkan Takbir dan Sujudmu dari Keangkuhan

Penempuhan jalan lurus berupa berbagai ibadah yang tidak memetik buah akhlak mulia adalah perjalanan yang belum tuntas hingga tujuannya, yang jika tidak dilanjutkan atau hanya berhenti di tengah perjalanan itu berarti telah gagal mencapai tujuan beragama, yakni meraih kesempurnaan akhlak.

Sang Pencerah Muslim

Membiasakan shalat wajib pada waktunya dan disempurnakan dengan beragam shalat sunnah harus terus menerus dilakukan hingga jiwa pelakunya selalu berzikir, mengingat Allah, mencecap ketenangan jiwa, mencegahnya dari segala bentuk perbuatan keji dan munkar. Tujuan tersebut jelaslah berupa pencapaian akhlak yang mulia. Mengerjakan puasa, baik fardlu atau sunnah, adalah untuk menahan diri dari segala yang semula mubah (boleh), apalagi dari segala yang diharamkan, karena penempuhan jalan puasanya adalah mengarah pada puncak kesadaran taqarrub (pendekatan diri) kepada Allah dan merasa selalu dalam pengawasan Allah, sehingga ia menjadi manusia yang bertaqwa kepada-Nya. Lagi-lagi tujuan hakiki dari puasa adalah pencapaian akhlak yang mulia. Ibadah kepada Allah yang tidak membuat pelakunya menjadi lebih baik akhlaknya di hadapan Allah dan keseluruhan makhluk-Nya adalah penempuhan jalan lurus yang tidak sempurna, hanyalah kelelahan fisik dan jiwa yang sia-sia, dan kegagalan secara total dalam beragama.

Apabila mengingat, memaknai dan memetik keseluruhan bacaan dan gerakan shalat sepanjang menunaikannya tidak mampu, maka minimal setiap orang yang shalat dapat mengerti makna takbiratul ihram di awal shalatnya, yakni bacaan "Allahu Akbar (Allah Maha Besar), " dan memahami gerakan sujud, yakni meletakkan kening dan anggota sujud yang lain di tempat sujud, suatu tempat terendah (tanah, bumi) saat berhadapan dengan Allah Yang Maha Agung.

Sang Pencerah Muslim

Semua itu pada hakikatnya adalah penempuhan jalan menuju perendahan diri serendah-rendahnya di hadapan Allah Sang Pencipta alam semesta. Sehingga buah dari takbir dan sujud dalam keseluruhan shalatnya adalah menorehkan sikap tawadlu (rendah hati) sepanjang hayatnya, bukan justru menjadi manusia sombong, merasa hebat, paling suci, paling berpengaruh dan menjadi provokator dalam bekerja sama menebar fitnah, dosa dan saling permusuhan. Teriakan takbir kapan dan di mana saja sungguh tidak dimaksudkan agar para pengucapnya mengumbar syahwat kebencian kepada sesama makhluk-Nya, dan tidak pula bertujuan untuk merusak keharmonisan hidup manusia di muka bumi. Maka, jauhkan takbirmu dari setiap keangkuhan dalam jiwamu!

Penulis adalah Rais Syuriyah PBNU



Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Warta, Tokoh, Pesantren Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim Indonesia Muhammadiyah Sang Pencerah Islam. Jauhkan Takbir dan Sujudmu dari Keangkuhan di Sang Pencerah Muslim ini merupakan bukan asli tulisan admin, oleh karena itu cek link sumber.

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Sang Pencerah Muslim sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Sang Pencerah Muslim. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Sang Pencerah Muslim dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock