Tampilkan postingan dengan label Anti Hoax. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Anti Hoax. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 21 Oktober 2017

Mensos: Bansos Non-Tunai Efektif Dorong Kenaikan Indeks Keuangan Inklusif

Bangli, Sang Pencerah Muslim. Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa optimistis bantuan sosial (bansos) non tunai efektif mendorong percepatan kenaikan indeks keuangan inklusif hingga 75 persen di tahun 2019 mendatang.?

Mensos: Bansos Non-Tunai Efektif Dorong Kenaikan Indeks Keuangan Inklusif (Sumber Gambar : Nu Online)
Mensos: Bansos Non-Tunai Efektif Dorong Kenaikan Indeks Keuangan Inklusif (Sumber Gambar : Nu Online)

Mensos: Bansos Non-Tunai Efektif Dorong Kenaikan Indeks Keuangan Inklusif

Peningkatan inklusi keuangan tersebut didongkrak dari meningkatnya jumlah rekening perbankan. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun 2016 lalu, tingkat inklusi layanan keuangan menyentuh angka 67,8 persen.?

Tidak hanya itu, Khofifah yakin skema bantuan sosial nontunai yang dilakukan Pemerintah melalui Kementerian Sosial mampu mempercepat penanggulangan kemiskinan dan mengurangi kesenjangan antarindividu dan antardaerah.?

Hal tersebut disampaikan Khofifah Indar Parawansa saat menyerahkan jaminan hidup (Jadup) bagi korban bencana tanah longsor dan bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) di Geo Park Kintamani, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali, Jumat (28/4).?

Sang Pencerah Muslim

Khofifah mengatakan, hampir seluruh penerima bansos belum memiliki rekening perbankan. Dengan mekanisme penyaluran non tunai, maka secara otomatis mereka akan mendapatkan rekening perbankan dan terhubung dengan industri jasa keuangan.?

"Dengan terkoneksinya mereka dengan industri keuangan tentu saja berbagai layanan perbankan bisa diakses, minimal mereka bisa menabung," ujarnya.?

Khofifah menjelaskan, tahun 2017 ini jumlah keluarga penerima manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) ada sebanyak 6 juta keluarga dan akan ditambah sebanyak 4 juta KPM di tahun 2018 mendatang. Sehingga tahun depan total KPM mencapai 10 juta.?

Sementara Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang saat ini menyasar 1,28 juta juga bertambah menjadi 10 juta KPM. Seluruhnya akan disalurkan secara non tunai dengan memanfaatkan jaringan perbankan milik Himpunan Bank Negara (BRI, BNI, Mandiri, dan BTN).?

Sang Pencerah Muslim

Khofifah berpendapat, apa yang dilakukan pemerintah melalui strategi nasional keuangan inklusif (SNKI) merupakan lompatan besar pembangunan di Indonesia. Bukan tanpa alasan, mengingat sasaran keuangan inklusif tersebut adalah masyarakat miskin, bukan kelas menengah.?

Tentu saja, lanjut dia hal tersebut ada konsekuensinya. Dengan masih rendahnya literasi layanan perbankan, perlu edukasi terus menerus kepada para penerima manfaat.?

Tidak hanya soal bagaimana cara mengambil uang lewat kartu atm, tapi juga tentang kegunaan rekening, produk perbankan, perencanan keuangan keluarga, manfaat menabung, dan lain sebagainya, termasuk berbagai risiko yang mungkin terjadi.?

"Dari data yang ada, di tahun 2016 tingkat literasi Indonesia hanya mencapai 29,66 persen. Artinya dari 100 orang hanya 29 orang yang paham dan mengerti layanan keuangan," terangnya.?

"Saya harap pemerintah daerah bersama perbankan lebih aktif mengedukasi penerima bantuan sosial non tunai," tambah Khofifah.?

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo telah menandatangani Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2016 tentang Penyaluran Bantuan Sosial Secara non tunai. Dengan peraturan tersebut, kini keluarga penerima manfaat (KPM) tidak lagi menerima bantuan uang secara tunai, namun digantikan dengan bantuan non tunai berbentuk kartu ATM yaitu Kartu Keluarga Sejahtera disertai buku tabungan.

Salurkan jaminan hidup

Sementara itu, sebanyak 83 KK atau 303 jiwa korban tanah longsor menerima Jadup yang langsung diserahkan Mensos Khofifah senilai total Rp272,7 juta. 83 KK tersebut juga diberikan bantuan paket sembako senilai total Rp15,8 juta. Sehingga total bantuan yang diberikan sebanyak Rp288,5 juta.?

Sebelumnya, pada masa bencana Kemensos telah memberikan bantuan bagi pengungsi senilai total Rp163,4 juta terdiri dari paket lauk pauk, alat makan, alat masak, tenda gulung, tenda keluarga, selimut, matras, family kit , dan food ware.

Khofifah mengatakan jadup menurut Peraturan Menteri Sosial Nomor 04 Tahun 2015 adalah bagi keluarga yang rumahnya rusak berat. Jadup diberikan satu kali dan pencairannya dilakukan setelah masa tanggap darurat selesai.

"Saya melihat ketegaran yang luar biasa dari warga Kintamani. Semoga kita semua diberi kekuatan dan ketabahan dari Tuhan yang maha esa untuk melanjutkan kehidupan yang lebih baik. Semoga kejadian seperti ini (tanah longsor-red) tidak berulang kembali," kata Khofifah.

Khofifah juga menyerahkan bantuan sosial sejumlah Rp17,8 miliar yang terdiri dari PKH senilai Rp4,2 miliar untuk 2.266 keluarga, beras sejahtera (Rastra) Rp13,1 miliar bagi 9.556 keluarga, bansos disabilitas senilai Rp219 juta untuk 73 jiwa, dan bansos lansia Rp202 juta bagi 101 jiwa. (Red: Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Kiai, Anti Hoax, AlaSantri Sang Pencerah Muslim

Kamis, 19 Oktober 2017

PBNU Tindaklanjuti Hasil Munas-Konbes NU 2012

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tengah menindaklanjuti berbagai keputusan Munas Alim Ulama dan Konbes NU 2012 yang digelar di Cirebon pada pertengahan September lalu. Proses tindak lanjut akan melibatkan tim khusus.?

Hal ini tampak dalam Rapat Gabungan Syuriyah-Tanfidziyah di kantor PBNU, Rabu (7/11), yang dihadiri Rais Aam PBNU KH MA Sahal Mahfudh, Wakil Rais Aam PBNU KH A Mustofa Bisri, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, dan Wakil Ketua Umum PBNU H As’ad Said Ali.

PBNU Tindaklanjuti Hasil Munas-Konbes NU 2012 (Sumber Gambar : Nu Online)
PBNU Tindaklanjuti Hasil Munas-Konbes NU 2012 (Sumber Gambar : Nu Online)

PBNU Tindaklanjuti Hasil Munas-Konbes NU 2012

Menurut Sekretaris Jendral PBNU Marsudi Syuhud, pihaknya telah membentuk tim khusus untuk merealisasikan sejumlah rekomendasi Munas, terutama menyangkut revisi undang-undang (UU) dan rancangan undang-undang (RUU).

Tim khusus yang dipimpin Rais Syuriyah PBNU KH Masdar Farid Mas’udi dan Ketua PBNU Prof Maksum ini akan bekerja hingga ke tingkat uji materi di Mahkamah Konstitusi (MK). Munas NU menemukan banyak pasal dalam UU ataupun RUU yang tak sejiwa dengan Khittah Indonesia 1945.?

Rencananya, PBNU juga akan proaktif menyosialisasikan hasil Munas NU kepada masyarakat luas, termasuk parakader NU yang tersebar di beragam posisi. “Kader-kader NU yang di partai, professional, akademisi, birokrat,” tambah Wakil Ketua Umum PBNU.?

Sang Pencerah Muslim

Penulis: Mahbib Khoiron

Sang Pencerah Muslim

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Pahlawan, Anti Hoax, Tokoh Sang Pencerah Muslim

Minggu, 15 Oktober 2017

Grand Syekh Al-Azhar Kunjungi Indonesia

Jakarta, Sang Pencerah Muslim



Indonesia akan menerima kunjungan Grand Syekh Al-Azhar Prof Dr Syekh Ahmad Muhammad Ahmad Ath-Thayyeb ? beserta ? Majelis Hukama Al Muslimin, sebuah organisasi internasional independen, yang saat ini diketuai olehnya. Rombongan ini dijadwalkan tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Ahad (21/02) malam, dan akan disambut oleh ? Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.

Pelaksana Tugas Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al Quran (LPMA) yang juga Sekjen Ikatan Alumni Al Azhar Indonesia (IAAI), Muchlis M Hanafi mengatakan, kunjungan ini sangat penting dalam rangka mempererat hubungan antara kedua negara, terutama di bidang pendidikan, kebudayaan, dan dakwah keagamaan. “Mesir adalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia,” terang Muchlis, Ahad (21/02) sebagaimana dikutip dari laman kemenag.go.id.

Grand Syekh Al-Azhar Kunjungi Indonesia (Sumber Gambar : Nu Online)
Grand Syekh Al-Azhar Kunjungi Indonesia (Sumber Gambar : Nu Online)

Grand Syekh Al-Azhar Kunjungi Indonesia

Kunjungan Grand Syekh Al Azhar ini juga penting dalam mempererat hubungan antara masyarakat Muslim Indonesia dengan Al-Azhar. Menurut Muchlis, dalam konstitusi Mesir, Al-Azhar merupakan lembaga keislaman yang bersifat independen dan memiliki kewenangan melaksanakan seluruh kegiatan keislaman. Al-Azhar merupakan rujukan utama dalam ilmu keagamaan dan urusan keislaman yang bertanggung jawab melaksanakan dakwah serta menyebarkan ilmu keagamaan dan Bahasa Arab di Mesir dan dunia internasional.?

“Syekh Al-Azhar bersifat independen, tidak bisa dijatuhkan dan pemilihannya dilakukan oleh Dewan Ulama Besar yang diatur undang-undang,” jelasnya.

Sang Pencerah Muslim

Muchlis mencatat bahwa sejak abad ke-19 (1850-an), sudah ada mahasiswa Indonesia ? yang menuntut ilmu di perguruan tinggi yang didirikan oleh Dinasti Fatimiyah pada 969 M ini. “Saat ini, sekitar 4000 an mahasiswa Indonesia sedang belajar di sana dengan beasiswa Al-Azhar,” tuturnya.

Signifikansi lainnya dari kunjungan ini, kata Muchlis, adalah karena Al-Azhar merupakan pilar penting dalam menyebarkan pemahaman Islam moderat. Peran Al-Azhar bagi penyebaran Islam yang moderat di Indonesia perlu didorong dan diperkuat.?

Sang Pencerah Muslim

Kunjungan Ahmad Ath-Thayyeb selaku Grand Syekh Al-Azhar kali ini adalah yang pertama ke Asia Tenggara. Dari Indonesia, Grand Syekh akan menyampaikan pesan-pesan dan seruan ? perdamaian dan kemanusiaan ? untuk dunia.?

Profil Syekh Ahmad Ath-Thayyeb

Prof. Dr. Syekh Ahmad Muhammad Ahmad Ath-Thayyeb al-Asy’ari, al-Maliki, al-Khalwati. Al-Asy’ari adalah mazhab akidahnya, Maliki mazhab fikihnya, dan Khalwati tarekat Sufi tempatnya bernaung. ? Beliau lahir di Qena, Mesir, pada tahun 1946. Silsilah nasabnya sampai kepada Hasan bin Ali bin Abu Thalib.?

Jabatan yang diemban saat ini adalah al-Imam al-Akbar (Imam Terbesar) Syaikh Al-Azhar (dalam bahasa selain Arab biasa disebut Grand Syaikh); pimpinan tertinggi institusi Al-Azhar, Mesir sejak 2010, menggantikan ? Almarhum Prof Dr Muhammad Sayyid Thanthawi. Jabatan ini penetapannya berdasarkan keputusan presiden, dengan masa jabatan seumur hidup. Menurut aturan protokol, jabatan ini setara ? perdana menteri. Sejak 2014, beliau juga dipercaya memimpin Majelis Hukama’ al-Muslimin, sebuah organisasi internasional independen yang menghimpun para tokoh ulama lintas negara, berhaluan moderat, dan bertujuan mengukuhkan perdamaian di dunia Islam.?

Sebelum menjadi Syaikh al-Azhar, Syekh ath-Thayyeb menjabat sebagai: Rektor Universitas Al Azhar (2003 – 2010), ? Mufti Negara (2002 – 2003), Anggota Lembaga Riset al-Azhar, Majma’ al-Buhuts al-Islamiyah, ? dan ? Anggota Dewan Tertinggi Tarekat Sufi. ? Beliau juag tercatat sebagai dekan Fakultas Studi Islam di Aswan dan Fakultas Teologi Universitas Islam Internasional di Pakistan, serta ? mengajar di universitas-universitas di Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab. Red: Mukafi Niam

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Hadits, Berita, Anti Hoax Sang Pencerah Muslim

Senin, 09 Oktober 2017

Pesantren Al-Fudhola Wisuda Muslimat NU Pakis

Pati, Sang Pencerah Muslim. Pesantren Putri Al-Fudhola’ desa Pakis kecamatan Tayu kabupaten Pati, Jawa tengah, Selasa (14/1) menggelar acara wisuda khotmil qur’an dan dirangkai peringatan maulid nabi SAW. sedikitnya 15 santri dan 3 kader Muslimat NU setempat diwisuda sebagai pengkhatam Al-Quran.

Mereka terdiri dari 11 santri penghafal qur’an dan 4 santri yang lulus mengkhatamkan 30 juz secara bin nadzar (melihat mushaf). Mereka diwisuda selepas mengkhatamkan Al-Qur’an di hadapan pengasuh pesantren Al-Fudhola Hj Nyai Rina Afifah.

Pesantren Al-Fudhola Wisuda Muslimat NU Pakis (Sumber Gambar : Nu Online)
Pesantren Al-Fudhola Wisuda Muslimat NU Pakis (Sumber Gambar : Nu Online)

Pesantren Al-Fudhola Wisuda Muslimat NU Pakis

“Ada tiga anggota Muslimat NU yang diwisuda. Mereka itu Hanifah, Sri Ngatini dan Hj Nur Ismah,” kata Hj Rina.

Sang Pencerah Muslim

Empat santri pengkhatam didaulat membacakan takhtimul qur’an sebagai bentuk prosesi wisuda. Wisuda berpusat di aula lantai 2 pesantren Al-Fudhola’.

Sang Pencerah Muslim

Wisuda berjalan lancar dan sesuai perencanaan sebelumnya. “Berbagai persiapan telah kami agendakan, alhamdulillah semua berjalan sesuai harapan,” ujar panitia haflah khotmil qur’an, Nihayatul Maghfirah.

acara ini digelar setiap 12 Rabiul Awal yang kini telah berlangsung selama 17 tahun.

Wisuda ditutup dengan ceramah KH Chusnan Basuni. Ia menerangkan cara memompa kecintaan kepada Rasulullah lewat jalan istiqomah mengaji al-qur’an.

“Akhlak Rasul tertuang dalam Al-Qur’an. Jika kita istiqomah membaca Qur’an dan mengajinya, maka rasa cinta kita kepadanya sedikit demi sedikit akan menguat,” terangnya. (Asnawi Lathif/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Anti Hoax, Ubudiyah Sang Pencerah Muslim

Jumat, 22 September 2017

Balita-balita yang Mengalami NU

Bogor,Sang Pencerah Muslim

Sekitar 20 anak di bawah usia limat tahun (balita) ikut serta pada Rapat Kerja Lembaga Kajian dan Pengambangan Sumber Daya (Lakpesdam) PBNU yang berlangsung di Ciloto, Bogor, Jawa Barat mulai Jumat (27/1) akan berlangsung sampai Ahad (29/1).

Balita-balita yang Mengalami NU (Sumber Gambar : Nu Online)
Balita-balita yang Mengalami NU (Sumber Gambar : Nu Online)

Balita-balita yang Mengalami NU

Mereka turut serta dengan orang tuanya yang tengah mendesain rencana setahun lembaga tersebut. Namun, mereka punya jadwal dan aktivitas sendiri seperti tendang-tendang bola di halaman. Naik kuda di pagi hari dan merengek meminta sesuatu kepada orang tuanya.

Para balita dihadirkan pada perkenalan seluruh pengurus dan pelaksan harian Lakpesdam PBNU pada Jumat malam di aula Wisma Karya Jasa. Sebagian duduk lesehan, sebagian duduk di kursi-kursi yang ditata melingkari lesehan tersebut. ?

Sang Pencerah Muslim

Lalu para orang tua memperkenalkan istri atau suami serta anak-anaknya satu per satu di depan mereka. Setelah memperkenalkan suami atau istri, orang tua memperkenalkan anak-anak yang hadir dan tidak. Termasuk bayi. Ada yang memperkenalkan hobi anaknya, sekolahnya, dan prestasinya. Kemudian tepuk tangan dari seluruh hadirin. ?

“Anak saya ini hobinya mempertahankan tanah air, membela negara,” ungkap Wakil Bendahara Lakpesdam PBNU Iftah Sidik saat memperkenalkan anaknya yang bernama Muhammad Luthfi yang suka bermain COC di android. Nama anaknya itu diberikan oleh Rais Aam Jam’iyyah Ahlut Thariqah Mu’tabarah an-Nahdliyah (JATMAN) Habib Luthfi bin Yahya.

Sang Pencerah Muslim

Ia bercerita, anak pertama bernam Aqila yang berusia sepuluh tahun telah hafal mars IPPNU dan bercita menjadi pengurus IPPNU kelak. Muhammad Luthfi juga hafal mars IPPNU karena yang sering didengarnya adalah mars itu.

Iftah mengaku kerap membawa anaknya ke kantor Lakpesdam NU supaya mengalami dan melihat aktivitas NU. Hal itu menjadikan NU sebagai pengalaman. “Pengalaman tentang NU buat anak itu penting. Usia anak saya itu saat golden age. Ia akan mengingat seumur hidup tentang NU. Hal itu juga yang dilakukan ayah saya.

Ia mengaku tertarik dengan pesantren dan NU karena bapaknya tidak habis-habis bercerita tentang KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan pesantren. Ia ketika kelas lima SD telah mendengar nam Gus Dur.

Rata-rata anak-anak mau turut tampil ke depan. Ketika perkenalan ada anak yang merebut mikropon orang tuanya. Kemudianberbicara apa saja. Semaunya. Namun, ada pula anak yang tidak mau ke depan, tapi asyik dengan permainan di ponsel pintar milik orang tuanya.

Kemudian keluarga yang telah memperkenalkan diri, diperkenankan mengambil undian. Lalu dibuka satu per satu sesuai jumlah keluarga yang hadir. Setelah dibuka, undian itu ada yang berisi bola, jam tangan besar, kanebo, tisu, dan lain-lain yang dibungkus rapi oleh panitia. Lalu setiap keluarga yang telah memperkenalkan diri diabadikan melalui kamera digital.

‘Awan PBNU Hj. Sri Mulyati menyaksikan keakraban pengurus Lakpesdam PBNU dan keluarganya itu. Menurut dia, hal itu adalah bentuk perhatian lembaga NU kepada anggota keluarga pengurusnya. Hal itu penting dilakukan karena pengurus NU tidak terlepas dari dukungan dari anggota keluarganya.

“Ibu-ibu yang ada di sini tidak terlepas dari dukungan suami dan putra-putrinya. Begitu juga bapak-bapak tidak terlepas dari dukungan istri dan putra-putrinya,” katanya.

Keberhasilan suami atau istri yang menjadi pengurus NU, lanjutnya, tidak bisa dilepaskan dari dukungan pasangan dan anggota keluarganya.

Salah seorang pengurus Lakpesdam NU, Dadi Darmadi berpendapat, melibatkan keluarga pada Raker Lakpesdam menjadikan kegiatan profesional itu ramah keluarga.

“Dan menurut saya Lakpesdam berkepentingan untuk itu dengan konsep kesetaraan dan keadilan. Kedua sebagai internalisasi nilai-nilai dan sikap keagamaan yang terbuka wawasan kebangsaan sedini mungkin. Di situ strategisnya.”

Jadi, lanjutnya, dengan melibatkan keluarga, aktivis NU bukan hanya tercerahkan pemikirannya secara pribadi, tapi terefleksikan di keluarga. Pemikiran aktivis NU yang memandang kemajemukan sebagai hal yang positif, menerima perbedaan, itu bisa tersampaikan sejak kecil.

“Saya tidak merasa terganggu dengan kehadiran anak-anak teman-teman. Itu asyik malah. Menjadikan kehidupan aktivisme profesional dan keluarga menjadi lebih dekat. Keluarga itu sebagai cerminan dari nilai-nilai sosial yang paling mendasar,” lanjutnya.

Menurut dia, hal itu patut dicontohlembaga lain di NU. Karena dengan begitu, kejam’iyyahan NU didekatkan kepada konteks bermasyarakat yang paling dekat, anggota keluarga agar tidak tercerabut dari akar NU. (Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Anti Hoax, Tegal Sang Pencerah Muslim

Selasa, 05 September 2017

Lakpesdam PBNU Jelaskan Hate Speech dan Unsur-Unsurnya

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) PBNU, H Rumadi Ahmad menjelaskan tentang hate speech dan unsur-unsurnya.

Lakpesdam PBNU Jelaskan Hate Speech dan Unsur-Unsurnya (Sumber Gambar : Nu Online)
Lakpesdam PBNU Jelaskan Hate Speech dan Unsur-Unsurnya (Sumber Gambar : Nu Online)

Lakpesdam PBNU Jelaskan Hate Speech dan Unsur-Unsurnya

Menurut Rumadi, kata hate yang berarti rasa benci itu terkait dengan emosi yang kuat di dalam seseorang baik penghinaan, permusuhan, atau kebencian terhadap seseorang atau kelompok yang dijadikan target karena mereka memiliki karakterisktik tertentu yang yang tidak disukai orang itu.

Demikian dikatakan Rumadi pada Focus Discussion Group (FGD) yang diselenggarakan Panitia Komisi Bahtsul Masail Qonuniyah Musyawarah Nasional dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (Munas-Konbes NU) tentang Ujaran Kebencian dalam Berdakwah di lantai lima, gedung PBNU, Jakarta Pusat, Jumat (27/10).

Sementara speech sendiri, katanya melanjutkan, terkait dengan ekspresi, yakni ekspresi berpendapat atau mengemukakan ide menggunakan beberapa medium, baik pidato, video, poster atau yang lain. 

Sang Pencerah Muslim

“Jadi hate speech bisa disalurkan dengan menggunakan berbagai macam medium yang di situ ada emosi kebenciannya,” jelasnya.

Ia pun mengemukakan lima unsur yang terdapat pada hate speech atau siar kebencian.

Pertama, ada niat. Menurut Rumadi, untuk melakukan siar kebencian itu pasti seseorang sudah punya niat untuk melakuka permusuhan atau membenci kepada orang atau kelompok yang dibencinya.

Kedua, ada orang atau kelompok yang menjadi target kebenciannya. Dikatakan hate speech, katanya,baik dilakukan individu atau kelompok, baik basisnya karena ras, agama atau orientasi seksual tertentu jika ada targetnya.

Sang Pencerah Muslim

Ketiga, bentuk ekspresi kebencian dan permusuhan yang dilakukan melalui berbagai medium. Keempat, menyebarkan , mengajak atau mempromosikan kebencian kepada orang atau kelompok lain karena alasan-alasan tertentu.

“Jadi disitu ada upaya dakwah, ada upaya untuk mnegajak supaya memusushi orang (atau kelompok) tertentu,” katanya.

Kelima, menghasut kekerasan, diskriminasi, atau permusuhan terhadap seseorang individu atau kelompok. Keenam, tindakan yang dilakukan itu potensial (bahkan nyata-nyata) menimbulkan dampak berupa adanya permusuhan, bahkan tindak kekerasan kepada pihak lain yang menjadi sasaran kebencian.

Selain Rumadi, hadir juga menjadi pembicara Wakil Ketua Pimpinan Pusat Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBM NU) KH Abdul Moqsith Ghozali, dan Direktorat Tindak Pidana Siber Kepolisian Republik Indonesia (RI) Kombes Fadil Imron.

Hadir pula pada kegiatan yang dimoderaotri Mahbub Maafi ini, Ketua PBNU H Robikin Emhas, Ketua Pimpinan Pusat Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) periode 2010-2020 KH Zaky Mubarok, Sekretaris LBM NU Sarmidi Hasni, Alissa Wahid, Katib Syuriah KH Mujib Qulyubi, dan lain-lain. (Husni Sahal/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Meme Islam, Anti Hoax Sang Pencerah Muslim

Senin, 04 September 2017

Program Prioritas, ISNU Jombang Kuatkan Infrastruktur dan Manajemen Organisasi

Jombang, Sang Pencerah Muslim - Keberadaan para sarjana dari kalangan nahdliyin yang terhimpun dalam Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama atau ISNU sangat diharapkan masyarakat. Kiprahnya semakin ditunggu demi mengejar ketertinggalan daerah.

"Masyarakat bawah, khususnya di desa sangat membutuhkan diskusi, pemikiran, dan aksi dari para sarjana NU," kata Ketua ISNU Jombang periode 2017-2021 Ahmad Hannan Majdy (Gus Hannan), Ahad (13/8).

Program Prioritas, ISNU Jombang Kuatkan Infrastruktur dan Manajemen Organisasi (Sumber Gambar : Nu Online)
Program Prioritas, ISNU Jombang Kuatkan Infrastruktur dan Manajemen Organisasi (Sumber Gambar : Nu Online)

Program Prioritas, ISNU Jombang Kuatkan Infrastruktur dan Manajemen Organisasi

Menurutnya, yang juga sangat dibutuhkan tidak semata kajian. "Juga bagaimana mendampingi masyarakat dalam membuat perencanaan pembangunan desa," tegasnya. Prinsipnya adalah bagaimana sarjana NU bisa bermanfaat untuk umat.

Sang Pencerah Muslim

Untuk dapat menopang kesuksesan program tersebut adalah dengan melakukan penguatan kelembagaan. "Salah satunya adalah penguatan infrastruktur dan manajemen organisasi," kata Gus Hannan.

Sang Pencerah Muslim

Karena itu dalam waktu dekat, jaringan kepengurusan ISNU di tingkat kecamatan dan desa harus segera dibentuk. "Ini juga demi memberikan sumbangsih bagi kondisi negeri yang sangat kompleks," urainya.

Baginya, peneguhan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia dapat dilakukan dengan kiprah para sarjana NU. "Jangan sampai kekayaan sumber daya alam yang demikian berlimpah, ternyata tidak bisa memberikan manfaat bagi masyarakat," ungkapnya.

Ia mengajak para sarjana NU untuk memberikan perhatian terhadap sejumlah permasalahan tersebut. Sejumlah problem ini disampaikan saat pembukaan Musyawarah Kerja Cabang ISNU Jombang.

Kegiatan ini diselenggarakan di aula Yayasan Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas. Tampak hadir KH Abdul Khaliq Mustaqim dari yayasan setempat, KH Azam Khairun Najib mewakili PCNU Jombang, serta pembina ISNU Jombang KH Taufiq Jalil. (Ibnu Nawawi/Alhafiz K)Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim IMNU, Anti Hoax Sang Pencerah Muslim

Rabu, 02 Agustus 2017

Wapres: Ulama Salah Berikan Fatwa, Agama Jadi Dasar Radikalisme

Jakarta, Sang Pencerah Muslim

Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla mengatakan, jika ulama salah memberikan fatwa dalam berdakwah, bukan tidak mungkin agama bisa menjadi dasar atau alasan radikalisme. Akibatnya, aksi kekerasan dan perusakan tak dapat dihindarkan.

Wapres mengatakan hal itu saat membuka Musyawarah Kubro Nasional Jamiyyah Ahlith Thoriqoh Al-Mu?tabaroh An-Nahdliyyah (Jatman) di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Sabtu (28/6).

Wapres: Ulama Salah Berikan Fatwa, Agama Jadi Dasar Radikalisme (Sumber Gambar : Nu Online)
Wapres: Ulama Salah Berikan Fatwa, Agama Jadi Dasar Radikalisme (Sumber Gambar : Nu Online)

Wapres: Ulama Salah Berikan Fatwa, Agama Jadi Dasar Radikalisme

Menurut Wapres, agama dapat menjadi alat pemersatu bangsa. Tapi, hal itu akan terjadi jika ajaran agama dipahami dengan baik oleh para umatnya. Tidak demikian bila yang terjadi justru sebaliknya.

Sang Pencerah Muslim

"Kita lihat suasana di berbagai tempat, karena alasan agama menjadi radikal. Orang menghukum dengan paham duniawi," terang Wapres di hadapan sekira 500 ulama ahli tarekat Nahdlatul Ulama (NU) itu.

Ia meminta agar para tokoh alim ulama bisa meredam kemungkinan munculnya aksi kekerasan dengan memberikan pemahaman yang baik tentang agama dengan cara yang benar.

Sang Pencerah Muslim

Ulama tarekat, menurut Mantan Mustasyar PWNU Sulawesi Selatan ini memiliki keseimbangan dalam pengelolaan hati, akal dan perbuatan.

"Dalam musyawarah ini, mari kita amalkan thariqah (tarekat) bagi hubungan sesama manusia dengan cara yang islah dan damai. Ini fungsi pertemuan ini, bagaimana cara menyebarkan ajaran dengan baik," tegas Wapres.

Jatman merupakan satu-satunya organisasi yang bisa menyatukan tarekat di dunia. Di negara-negara lain, tarekat berdiri sendiri-sendiri berdasarkan aliran yang dianutnya.

“Para ulama dari Maroko dan Tunisia pada bertanya, kok, bisa menyatukan Naqsabandiyah dan Tijaniyah. Di sana semuanya berdiri sendiri-sendiri,” kata Ketua Panitia Pelaksana acara tersebut, KH Yusuf Khumaidi, beberapa waktu lalu.

Keberadaan Jatman, telah menginspirasi para penganut tarekat di sejumlah negara di Timur Tengah untuk membuat organisasi yang sama. Mereka telah bertemu dengan Rais Aam Jatman Habib Lutfi bin Ali bin Yahya untuk mengetahui konsep pengorganisasian jamaah tarekat.

“Kita juga berupaya mengembangkan jaringan ini ke luar negeri yang akan dibahas dalam munas ini,” ujarnya.

Tarekat yang tergabung dalam Jatman meliputi tarekat muktabarah yang mencakup sebanyak 40 aliran tarekat yang para mursyidnya memiliki garis keturunan dengan Rasulullah. Tarekat ini dianggap sesuai ajaran Islam, bukan merupakan aliran sinkretisme dengan budaya lokal. (okz/mkf/rif)Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Budaya, Anti Hoax, Hikmah Sang Pencerah Muslim

Rabu, 05 Juli 2017

Sedekah Gunung Merapi, Cara Merawat Alam Berbalut Tradisi

Boyolali, Sang Pencerah Muslim. Satu lagi yang tersisa, dari beragam tradisi yang diselenggarakan masyarakat di wilayah Soloraya, pada awal pergantian tahun lalu (4/11). Warga di daerah lereng Merapi, Desa Lencoh Kecamatan Selo, menggelar tradisi yang disebut sebagai sedekah gunung.

Sedekah Gunung Merapi, Cara Merawat Alam Berbalut Tradisi (Sumber Gambar : Nu Online)
Sedekah Gunung Merapi, Cara Merawat Alam Berbalut Tradisi (Sumber Gambar : Nu Online)

Sedekah Gunung Merapi, Cara Merawat Alam Berbalut Tradisi

Tradisi sedekah gunung tersebut dimaksudkan sebagai wujud syukur warga, acara ini juga menyadarkan kita untuk ikut menjaga alam. “Selain sebagai bentuk syukur kepada Allah, upacara ini sekaligus untuk melestarikan kebudayaan agar tidak punah di masa mendatang,” kata Camat Selo, Sumanto.

Pada pelaksanaan acara, sekitar pukul 23.00 WIB, warga mengadakan kirab di Joglo I Lencoh, dengan membawa potongan kepala kerbau yang dibungkus sedemikian rupa beserta uba rampe-nya, untuk dibawa ke puncak Gunung Merapi.

Sang Pencerah Muslim

Acara Kirab juga dimeriahkan dengan pementasan sejumlah kesenian lokal, Acara di antaranya tarian Soreng dan tari Gambyong oleh pemudi-pemudi setempat.

Sang Pencerah Muslim

Usai pementasan tari, dibacakan tentang apa makna dari upacara Sedekah Gunung Merapi. Konon, upacara ini dahulu dilakukan oleh Paku Buwono VI bersama Pangeran Diponegoro yang sering mendaki Puncak Merapi.

Dalam acara yang juga disebut sebagai labuhan itu, juga dihadiri ratusan warga yang datang dari berbagai daerah, di antaranya Boyolali, Solo, Salatiga, dan bahkan Semarang.

Salah satu pengunjung, Mulyono, mengungkapkan selain karena ingin ngalap berkah, ia juga ingin menikmati liburan di lereng Merapi.

“Selain ngalap berkah memohon keselamatan kepada Yang Maha Kuasa, juga sekalian berwisata, mumpung liburan,” terangnya. (Ajie Najmuddin/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Khutbah, Anti Hoax Sang Pencerah Muslim

Selasa, 04 Juli 2017

Mau Pakai Kaos Banser? Lewati Ujian Ini Dulu!

Way Kanan, Sang Pencerah Muslim?

Sebagai upaya meningkatkan kapasitas dan mental kader serta memperat jalinan silaturahim, Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor Rebang Tangkas di Lampung menggelar prosesi pengambilan kaos Barisan Ansor Serbaguna (Banser) bagi peserta Diklatsar PC GP Ansor Way Kanan angkatan ke XI tahun 2016.

Mau Pakai Kaos Banser? Lewati Ujian Ini Dulu! (Sumber Gambar : Nu Online)
Mau Pakai Kaos Banser? Lewati Ujian Ini Dulu! (Sumber Gambar : Nu Online)

Mau Pakai Kaos Banser? Lewati Ujian Ini Dulu!

"Intruksi Ketua PC sahabat Gatot Arifianto, untuk bisa mengenakan kaos Banser, kader yang baru saja mengikuti Diklatsar harus melewati kobaran api terlebih dahulu sembari membawa bendera merah putih, bendera Nahdlatul Ulama, Ansor dan Banser," ujar Ketua PAC Ansor Rebang Tangkas Arif Mahfudin, di Rebang Tangkas, Senin (23/1).

Tantangan ? zaman yang berkembang, lanjutnya, harus disambut kader Nahdlatul Ulama dengan berani dan semangat tanpa meninggalkan esensi pengkaderan.

"Perubahan harus disambut. Hal positif perlu ditambah ya ditambahkan. Jika sebelum-sebelumnya begitu Diklatsar langsung mengenakan kaos Banser, sekarang diintruksikan tidak lagi. Harus ada ujian tambahan untuk penegasan kecintaan dan loyalitas pada organisasi," kata Mahfud lagi.

Sang Pencerah Muslim

Kader Banser yang baru mengikuti Diklatsar, Ahmad Hasan Basri mengaku, pada awalnya merasa gugup dan deg-degan. "Ketika mendengar bahwa saya dan sahabat Banser lainnya harus melintasi kobaran api untuk bisa mengenakan kaos Banser, perasaan jadi deg-degan. Tapi setelah dimotivasi, Alhamdulillah bisa," ujarnya.

Setelah melewati kobaran api, Ahmad mengaku kian percaya diri dan semangatnya bertambah. "Saya bangga menjadi bagian dari Ansor dan Banser. Saya sangat bersyukur kepada Allah bisa kenal dengan organisasi kepemudaan seperti ini," tuturnya.

Sang Pencerah Muslim

Diklatsar PC GP Ansor Way Kanan angkatan ke XI tahun 2016 digelar PAC Rebang Tangkas pada Kamis hingga Sabtu (29-31/12/2016), diperuntukan bagi pemuda di kecamatan setempat dan diikuti 36 pemuda, sebagian berasal dari Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Provinsi Sumatera Selatan.

Adapun prosesi pengambilan kaos Banser dilakukan pada Ahad (22/1), di samping rumah Kasatkorcab Banser Way Kanan Bambang Setyo di Kampung Lebak Peniangan. Setelah melewati kobaran api pertama, kader baru mengenakan kaos Banser dan tetap melewati kobaran api sepanjang dua meter selama lima kali putaran. Prosesi tersebut menjadi tontonan warga setempat dan anggota Pramuka. (Disisi Saidi Fatah/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Quote, Internasional, Anti Hoax Sang Pencerah Muslim

Jumat, 09 Juni 2017

Apel Hari Santri Dipindahkan dari Lapangan Banteng ke Monas

Jakarta, Sang Pencerah Muslim

PBNU menggelar apel peringatan Hari Santri 2016 di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat pada Sabtu 22 Oktober. Apel yang dipimpin Kapolri Jenderal Polisi Tito karnavian tersebut dimulai pukul 08.00. Informasi sebelumnya, kegiatan tersebut akan digelar di lapangan banteng, kemudian dipindahkan ke Monas.

Menurut Wakil Sekretaris Jenderal PBNU H Imam Pituduh, pemindahan lokasi tersebut karena massa yang akan hadir membludak . Ternyata antusias untuk menghadiri apel tersebut luar biasa.

Apel Hari Santri Dipindahkan dari Lapangan Banteng ke Monas (Sumber Gambar : Nu Online)
Apel Hari Santri Dipindahkan dari Lapangan Banteng ke Monas (Sumber Gambar : Nu Online)

Apel Hari Santri Dipindahkan dari Lapangan Banteng ke Monas

“PBNU menargetkan sekitar 50 ribu orang yang akan hadir pada apel tersebut,” katanya di gedung PBNU,” Jakarta, Jumat (21/10). Mereka, tambahnya, adalah warga NU dan masyarakat umum di ibu kota.

Sang Pencerah Muslim

Ia menambahkan, pada kesempatan tersebut akan hadir tokoh ormas-ormas Islam, para habib, pelajar, pejabat pemerintah, dan pemuka lintas agama.

Apel di Monas merupakan puncak peringatan Hari Santri 2016. Beberapa rangkaian kegiatan peringatan tersebut telah berlangsung dimana-mana. Mulai Kirab Resolusi Jihad NU, berbagai kompetisi, dan santunan. Malam ini akan berlangsung pembacaan Shalawat Nariyah dari Aceh sampai Papua di 10 ribu tempat. (Abdullah Alawi)? ?

Sang Pencerah Muslim

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Pemurnian Aqidah, Anti Hoax Sang Pencerah Muslim

Selasa, 18 April 2017

Semangatnya Bapak dan Anak Ini Ikuti Pembaretan Banser

Pringsewu, Sang Pencerah Muslim. Kekompakan bapak dan anak ini patut diacungi jempol. Kecintaan kepada NU dan semangat tinggi berorganisasilah yang menjadikan Sulaiman dan puteranya, Yovi ikut bergabung di Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Kabupaten Pringsewu, Lampung.

Kekompakan mereka terlihat saat keduanya bersama-sama ikut prosesi pembaretan yang dilaksanakan Satkorcab Banser Pringsewu.

Semangatnya Bapak dan Anak Ini Ikuti Pembaretan Banser (Sumber Gambar : Nu Online)
Semangatnya Bapak dan Anak Ini Ikuti Pembaretan Banser (Sumber Gambar : Nu Online)

Semangatnya Bapak dan Anak Ini Ikuti Pembaretan Banser

Umur yang sudah tidak muda lagi tidak menghalangi Sulaiman untuk ikut prosesi pembaretan yang membutuhkan kekuatan fisik dan mental ini. "Saya ingin berkhidmah di NU melalui Banser," kata pria yang akrab dipanggil Leman ini saat dihubungi Sang Pencerah Muslim, Selasa (10/10).

Ketika ditanya motivasi ikut pembaretan, Leman menjelaskan bahwa Ia ingin memberikan contoh kepada generasi muda untuk memiliki jiwa dan fisik yang tangguh dan digunakan untuk berkhidmah di NU. 

Sang Pencerah Muslim

"Kulo pengin nyukani wawasan kangge rencang-rencang (saya ingin memberikan wawasan untuk teman-teman)," katanya polos menggunakan bahasa jawa.

Semangat Leman ini ternyata sudah ia wariskan kepada putranya Yovi. Saat Prosesi Pembaretan mereka tidak canggung bersama-sama melewati test fisik dan mental. "Saya dari kecil pingin jadi TNI. Untuk menyalurkannya saya ikut Banser," kata Yovi yang memang suka berorganisasi ini.

Yovi menambahkan bahwa kekompakan Ia dengan Bapaknya di Banser memang sudah terjalin saat Ia mengikuti Diklatsar Banser angkatan III. "Saya ikut Diklatsar angkatan III dan Bapak ikut Diklatsar angkatan IV. Untuk pembaretannya kita kompak bersama-sama," katanya.

Pembaretan yang dilaksanakan di Gedung NU pada pada Ahad (8/10) lalu memang berbeda dari yang lain. Selain terlihat Bapak dan anak ikut pembaretan bersama, kegiatan tersebut juga diikuti oleh 20 pemudi Fatayat Serbaguna atau Fatser. Setelah melalui test fisik lintas alam, para peserta akhirnya mampu mendapatkan baret yang mereka impi-impikan

Proses pemasangan baretpun sangat khidmah dan berkesan. Satu Persatu, 92 Anggota Banser dan Fatser merengkuh dan mencium Bendera Merah Putih dan Bendera NU. Aura khidmah semakin terasa saat hujan deras mengiringi prosesi pembaretan tersebut. 

Sang Pencerah Muslim

Tenaga yang terforsir seharian setelah melakukan jelajah alam tidak mereka hiraukan. Yang ada hanya kecintaan terhadap NKRI dan Nahdlatul Ulama. (Muhammad Faizin/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Anti Hoax, Kiai, AlaSantri Sang Pencerah Muslim

Jumat, 17 Maret 2017

Warga NU di Hongkong Iuran untuk Konferensi Perdana PCINU

Jakarta, Sang Pencerah Muslim - Lebih dari seribu 1000 warga NU di Hongkong mengeluarkan iuran secara sukarela untuk penyelenggaraan konferensi perdana Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Hongkong. Mereka dengan bergairah merogoh kocek untuk mendukung kelangsungan forum yang diadakan di di Gedung KJRI lantai 2F Ruang Ramayana.

“Lebih dari seribu orang menyumbang. Setiap orang mengeluarkan uang sebesar 10 dolar Hongkong,” kata Mustasyar PCINU Hongkong H Nabil Harun kepada Sang Pencerah Muslim di Jakarta, Selasa (19/1) sore.

Warga NU di Hongkong Iuran untuk Konferensi Perdana PCINU (Sumber Gambar : Nu Online)
Warga NU di Hongkong Iuran untuk Konferensi Perdana PCINU (Sumber Gambar : Nu Online)

Warga NU di Hongkong Iuran untuk Konferensi Perdana PCINU

Warga NU di Hongkong yang berjumlah sekitar 150.000 orang datang ke lokasi konferensi untuk menyaksikan jalannya forum, Ahad (17/1) siang. Karena Gedung KJRI yang menjadi arena konferensi hanya menampung 300 orang, sebagian dari mereka terpaksa kembali ke kediaman masing-masing.

Satu dolar Hongkong setara dengan kisaran Rp.1.700-1.800. Gerakan kepedulian seperti ini diharapkan menginspirasi PCINU lainnya, kata Nabil.

Sang Pencerah Muslim

Ia berharap warga NU di Hongkong terus melanjutkan tradisi gotong royong seperti ini. (Alhafiz K)

Sang Pencerah Muslim

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Nahdlatul, Anti Hoax, Ahlussunnah Sang Pencerah Muslim

Rabu, 01 Februari 2017

Ansor Kota Tegal Garap Budi Daya Ikan dan Lahan

Tegal, Sang Pencerah Muslim. Gerakan Pemuda Ansor Kota Tegal, Jawa Tengah, dengan tangan terampilnya telah sukses menggarap budi daya ikan dan lahan. Organisasi pemuda NU ini terbukti mampu menyulap lahan kosong menjadi kolam-kolam plastik dan tanaman jahe. Bahkan ikan yang ditebar sudah dipanen, sehingga menambah nilai ekonomis.

“Alhamdulillah, tadi siang kami telah memanen ikan lele,” tutur Koordinator Lembaga Lingkungan Hidup Gerakan Pemuda Ansor Kota Tegal Erwin Santoso di sela panen perdana di kawasan budi daya Ansor, di Jalan Ababil Gg Elang Randugunting Tegal Selatan, Rabu (16/9).

Ansor Kota Tegal Garap Budi Daya Ikan dan Lahan (Sumber Gambar : Nu Online)
Ansor Kota Tegal Garap Budi Daya Ikan dan Lahan (Sumber Gambar : Nu Online)

Ansor Kota Tegal Garap Budi Daya Ikan dan Lahan

Erwin menjelaskan, awal Juli 2015 telah menebar 5000 bibit lele yang dipilah dalam 5 kolam ukuran 2 x 4 meter persegi. “Dari 1000 bibit dengan harga Rp 100 per ekornya, kini berkembang menjadi 1 kuintal dengan harga jual Rp 16.500 per kilogramnya,” papar Erwin.

Sang Pencerah Muslim

Dirinya mengaku tidak perlu memasarkan, karena pengepul langsung datang membelinya. Dia beserta kawan-kawan Ansor tergerak untuk membudidaya ikan lele karena di Tegal marak warung lesehan dan Lamongan. “Sangat potensial budi daya lele ini,” ucapnya.

Panen perdana dilakukan Ketua GP Ansor Imam Kharomain dengan raut wajah berseri-seri meski sesekali menyeka keringatnya. “Ini karya nyata dari sahabat-sahabat Ansor untuk peningkatan ekonomi umat,” tuturnya disela panen.

Sang Pencerah Muslim

Imam mengaku senang dengan kreativitas yang telah dilakukan lembaga lingkungan hidup Ansor. Karena bisa membuktikan dengan karya nyata tanpa harus membebani anggota dalam mengelola organisasi. “Meskipun belum maju pesat, tetap ini merupakan langkah positif yang harus terus didorong untuk pengembangan berikutnya,” kata Imam penuh yakin.

Selain pembudidayaan ikan lele, sambung Erwin, Ansor Kota Tegal juga telah melakukan budi daya ikan patin sejak November 2014. Ikan patin lebih mahal dan pemasarannya juga di restoran dan mal-mal. Sehingga perlu penanganan yang lebih serius. “Kami baru menebar bibit 1500 ekor,” kata Erwin.

Sebenarnya, masih kata Erwin, ikan Patin sudah panen karena umur minimal 7 bulan. Namun, secara periodik karena konsumen memintanya ikan tersebut harus besar-besar. Jadi panennya tergantung permintaan konsumen. “Yang diminta konsumen, minimal ikat patin yang dipanen dengan berat setengah kilogram per ekornya,” jelasnya.

Selain ikan, Ansor Kota Tegal juga membudidayakan tanaman Jahe Emprit. Ada empat lokasi yang menjadi lahan pembibitan jahe emprit dengan 1000 batang. Yakni ditempatkan di PAC Margadana, Tegal Selatan, Tegal Timur dan Tegal Barat. Luas lahan yang ditanam masing-masing 300 meter persegi. (Wasdiun/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Tokoh, Anti Hoax, IMNU Sang Pencerah Muslim

Rabu, 11 Januari 2017

Ansor Jombang Wajibkan Pengurus Lulus PKD

Jombang, Sang Pencerah Muslim. Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Jombang menggelar Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) bagi seluruh pengurus sejak Sabtu (26/9) hingga Ahad (27/9). PKD wajib diikuti seluruh pengurus harian dan ketua Pimpinan Anak Cabang se-Jombang, Jawa Timur.

Ketua PC GP Ansor Jombang Zulfikar D Ihwanto mengatakan, pada kepemipinanannya kali ini, pihaknya memang mewajibkan seluruh pengurus untuk mengikuti PKD. Hal ini agar pengurus memahami gerakan dan perjuangan Ansor.

Ansor Jombang Wajibkan Pengurus Lulus PKD (Sumber Gambar : Nu Online)
Ansor Jombang Wajibkan Pengurus Lulus PKD (Sumber Gambar : Nu Online)

Ansor Jombang Wajibkan Pengurus Lulus PKD

"PKD wajib diikuti seluruh pengurus harian dan koordinator lembaga di Cabang mereka harus lulus pengkaderan semua. Termasuk wajib juga bagi ketua PAC. Kalau tidak lulus maka tidak bisa menjabat sebagai ketua," ujarnya.

Sang Pencerah Muslim

Pelaksanaan PKD, lanjut Zulfikar, digelar di Kota Batu Malang, selama dua hari dengan harapan peserta bisa lebih serius dan kosnsentrasi mengikuti seluruh proses pengkaderan. "Dengan dilaksanakan di luar daerah peserta tidak pulang, dan lebih fokus mengikuti pelatihan. Apalagi sebagai instruktur atau fasilitator pelatihan dihendel langsung oleh Pimpinan Wilayah Jawa Timur,” imbuhnya..

Sementara itu, Ketua Panitia PKD, Zakky Abdusshomad mengatakan, peserta PKD diikuti sebanyak 63 peserta yang terdiri dari pengurus Cabang dan Ketua Pimpinan Anak Cabang se Jombang. "Alhamdulillah dari target 80 orang peserta, hampir seluruh Pengurus Harian Cabang dan Koordinator lembaga menjadi hadir menjadi peserta," katanya.

Sang Pencerah Muslim

Dengan PKD ini, dikatakannya, diharapkan seluruh pengurus baik di tingkat Cabang dan PAC bisa memahami alur gerakan perjuangan badan otonom tertua NU dalam menjalankan roda organisasi. "Di samping mendapatkan materi ke-Aswaja-an dan wawasan kebangsaan, peserta juga dibekali kepemimpinan dan juga kewirausahaan berbasis potensi daerah," Somad menambahkan.

Tampak hadir sebagai tim dari PW GP Ansor Jawa Timur, Andree Dewanto Ahmad, Ahmad Zainul, Sholahul Am Notobuwono, Aminuddin, dr Umar yang mengawal selama digelarnya PKD pertama. "Kita harapkan sebagai tindak lanjut, setelah PKD ini, seluruh PAC di Jombang sebanyak 21 menggelar PKD," pungkas Zulfikar menutup kegiatan. (Muslim Abdurrahman/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Olahraga, Anti Hoax Sang Pencerah Muslim

Selasa, 01 Maret 2016

#AyoMondok Jadi Trending Topic Teratas di Twitter

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Gerakan Nasional #AyoMondok yang telah diluncurkan oleh PP dan beberapa PW RMINU di Gedung PBNU, Senin (1/6) sore menjadi perbincangan deras para netizen di media sosial, terutama di twitter. Bahkan, tagar tersebut menempati trending topic teratas di media sosial yang kerap disebut mikro blog itu.

#AyoMondok Jadi Trending Topic Teratas di Twitter (Sumber Gambar : Nu Online)
#AyoMondok Jadi Trending Topic Teratas di Twitter (Sumber Gambar : Nu Online)

#AyoMondok Jadi Trending Topic Teratas di Twitter

Beragam kicauan yang disampaikan Netizen di twitter, mulai dari pengalaman dirinya ketika mondok, karakter pendidikan pondok pesantren, foto-foto unik, hingga ada juga yang meng-upload video dokumenter menarik tentang sebuah kisah perjalanan pondok pesantren.

“Asiknya nyantri itu belajarnya menyenangkan dan berkesan. Bab Thoharoh hingga Junub pun dikemas lucu dan bijak. Hikmahnya dapet,” kicau Akun twitter bernama @eloquence_99.

Sang Pencerah Muslim

Selain itu, akun bernama @Riffanpecros berkicau, bahwa pendidikan pondok pesantren tidak hanya menjadikan lulusannya jadi kiai, modin, ustadz, penceramah, dan guru.

“Buktinya banyak yang jadi menteri, jadi pengusaha sukses, bahkan jadi Presiden RI. Dan Kalau ada yang bilang mondok itu cuma mempelajari ilmu agama, buktinya saya bisa kuliah di kampus negeri, juga entrepreneur dan bisa IT,” ujar Riffan dalam tweetnya.?

Sang Pencerah Muslim

Sementara itu, akun bernama @moqsith memaparkan dalam kicauannya, bahwa di pesantren kita tak hanya belajar membaca Quran tapi juga bagaimana memahami Quran. Dengan belajar di pesantren, kita akan tahu, mana ajaran Islam dan mana tradisi masyarakat Arab. Dengan belajar di pesantren kita akan tahu variasi bacaan Quran bahkan hingga 14 jenis bacaan. Di pesantren kita juga belajar bab jihad. Tapi, makna jihad tak dipersempit hanya berupa perang.

“Yang hebat dari pesantren adalah keberhasilannya mmpersaudarakan seluruh santri yang datang dari seantero negeri. Pesantren memang terus berkembang dan berbenah. Sejumlah kekurangan terus dibenahi,” imbuh @moqsith dalam tweetnya.?

Gerakan ini didukung sepenuhnya oleh para pengasuh pondok pesantren di seluruh Indonesia. Selain itu, saat ini setiap pesantren sedang mempersiapkan diri untuk menyosialisasikan gerakan nasional #AyoMondok. Gerakan ini mempunyai konsekuensi, bahwa pondok pesantren wajib berbenah diri dengan optimal dari berbagai aspek agar mampu menciptakan lembaga dan lulusan berkualitas ala pesantren. (Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Anti Hoax, AlaSantri, PonPes Sang Pencerah Muslim

Kamis, 22 Oktober 2015

Masak dan Mencuci Bukan Kewajiban Istri

Apapun bentuk hubungan suami istri dalam keluarga bisa dianggap sebagai bagian dari ibadah. Apalagi jika hubungan itu didasari dengan keikhlasan dan kasih sayang. Meski demikian jangan sampai unsur ubudiyah ini dijadikan alasan untuk ‘menindas’ satu sama lain. Karena hal inilah yang biasa terjadi dalam keluarga. Seringkali perempuan di keluarga menjadi ‘objek penderita’. Mulai dari memasak, mencuci, dan juga pekerjaan lain yang berhubungan dengan kebersihan.

Padahal ajaran Islam yang sangat menghormati perempuan. Memposisikannya sebagai makhluk yang terhormat. Seorang suami tidak bisa seenaknya saja memperlakukan sang istri. Begitu juga seorang anak tidak bisa demikian saja memerintah ibunya. Walaupun demikian kebiasaan dan adat yang berlaku.

Mengenai pekerjaan rumahan ini Madzhab Syafi’iyah, Hanabilah dan sebagaian Malikiyah berpendapat bahwa hal itu bukan kewajiban istri. Hanya saja lebih baik jika istri membantu suami dalam urusan rumah sebagaimana yang telah berlaku di masyarakat. Sebagaimana diterangkan dalam al-Mausu’ah al-Fiqhiyah juz 29

? ? (? ? ? ?) ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Masak dan Mencuci Bukan Kewajiban Istri (Sumber Gambar : Nu Online)
Masak dan Mencuci Bukan Kewajiban Istri (Sumber Gambar : Nu Online)

Masak dan Mencuci Bukan Kewajiban Istri

? Jumhur Ulama (Syafiiyyah, Hanabilah dan sebagian Malikiyah) berpendapat bahwa tidak wajib bagi istri membantu suamianya. Tetapi lebih baik jika melakukan seperti apa yang berlaku (membantu).

Karena itulah meskipun seorang istri dengan ikhlas melakukan itu semua, tetapi wajib bagi suami untuk menjelaskan dan mekonfirmasi bahwa pekerjaan itu bukanlah kewajibannya. Dan hendaknya diperjelas pula bahwa pemberian nafkah sang suami ? tidak ada hubungannya dengan pekerjaan rumah tersebut. Dalam Khasyiyatul Jamal juz 4 dikatakan

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?...

Sang Pencerah Muslim

Wajib atau tidakkah bagi suami memberitahu istrinya bahwa sang sitri tidak wajib ? membantu memasak, mencuci dan sebagainya sebagaimana yang berlaku selama ini? Jawabnya adalah wajib bagi suami memberitahukan hal tersebut, karena jika tidak diberitahu seorang istri bisa menyangka hal itu sebagai kewajiban bahkan istri akan menyangka pula bahwa dirinya tidak mendapatkan nafkah bila tidak membantu (mencuci, memasak dan lainnya). Hal ini akan manjadikan istri merasa menjadi orang yang terpaksa. ?

Singkatnya, tidak ada kewajiban bagi istri membantu pekerjaan suaminya. Tidak juga mencuci dan memasak. Namun jika istri melaksanakan hal tersebut sungguh tidak ada ruginya. (ulil)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim Hadits, Anti Hoax, Khutbah Sang Pencerah Muslim

Sabtu, 26 Oktober 2013

Inilah Tim yang Maju ke Semifinal LSN 2016

Bantul, Sang Pencerah Muslim

Setelah babak 8 besar seri nasional Liga Santri Nusantara, empat tim maju ke semi final setelah berlaga di stadion sama Sultan Agung Bantul, Jumat (28/10).

Inilah Tim yang Maju ke Semifinal LSN 2016 (Sumber Gambar : Nu Online)
Inilah Tim yang Maju ke Semifinal LSN 2016 (Sumber Gambar : Nu Online)

Inilah Tim yang Maju ke Semifinal LSN 2016

Empat tim tersebut adalah Al-Falah Kabupaten Bandung, Jawa Barat yang berhasil menumbangkan Assalam dengan skor tipis 1-0.? Tim kedua adalah Nur Iman Mlangi yang menyingkirkan Thoriqun Najah, Aceh Selatan.

Sementara tim ketiga adalah Al-Ay’ariyah dari Tangerang, Banten yang mengalahkan Darussalam Banyuwangi, Jawa Timur. Dan keempat adalah Walisongo Sragen yang menghentikan langkah Nurul Fauzi Tasikmalaya, Jawa Barat.

Sang Pencerah Muslim

Pertandingan semi final akan dilakasankan hari ini Sabtu siang (29/10) di stadion Sultan Agung, Bantul, Yoogyakarta. ?

Sang Pencerah Muslim

Laga puncak LSN 2016 akan berlangsung Ahad (30/10) di stadion Maguwo Yogyakarta. (Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Anti Hoax Sang Pencerah Muslim

Sabtu, 02 Maret 2013

Kenalkan Tahun Hijriyah pada Anak Lewat Gebyar Muharram

Jepara, Sang Pencerah Muslim. Qiroati Cabang Jepara menyelenggarakan Gebyar Muharram 1435 H di lapangan Desa Ngabulm, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Senin-Selasa (4-5/11). Pengembang metode pembelajaran cepat al-Qur’an ini berharap anak lebih mengenalkan tahun baru hijriyah.

Kenalkan Tahun Hijriyah pada Anak Lewat Gebyar Muharram (Sumber Gambar : Nu Online)
Kenalkan Tahun Hijriyah pada Anak Lewat Gebyar Muharram (Sumber Gambar : Nu Online)

Kenalkan Tahun Hijriyah pada Anak Lewat Gebyar Muharram

Koordinator Qiroati Cabang Jepara H Zainal Marlis mengaku prihatin terhadap anak-anak saat ini yang lebih kenal dengan tahun baru masehi daripada tahun baru hijriyah. Kegiatan yang berlangsung dua hari meliputi tahtiman al-qur’an bil ghoib yang diikuti 1435 hafidz-hafidzah, pengajian umum bersama Gus Yasin Maimoen Zubair dan Bupati Jepara H Ahmad Marzuqi, aneka hiburan anak dan dongeng bareng Kak Bimo dari Jakarta. 

Pada hari kedua, Selasa, anak-anak dilibatkan aktif dalam kegiatan. Tujuannya, papar Zainal, agar semakin aktif. “Mereka berani tampil di muka umum. Timbul keberaniannya dan berlomba-lomba dalam kebaikan dengan anak-anak yang lain,” paparnya di sela-sela kegiatan. 

Sang Pencerah Muslim

Tidak hanya melibatkan anak-anak, pihak Qiroati juga melibatkan dewan asatidz (para guru) dari 15 Koordinator Kecamatan (Korcam). Hadirnya dewan asatidz katanya untuk mendampingi anak-anaknya. “Sebenarnya ada 16 Korcam namun Karimunjawa belum bisa hadir karena harus menyebrangi lautan. Sehingga hanya 15 Korcam yang turut hadir,” sebutnya.   

Sang Pencerah Muslim

Dengan bertemunya asatidz maupun santri lintas Korcam, lanjutnya, bisa menjadi ajang silaturahmi serta ukhuwah Islamiyah di antara Korcam yang ada. Ia berharap kegiatan yang rutin dilakukan saban tahun itu bisa istiqomah dan kedepan semakin tambah meriah. (Syaiful Mustaqim/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Anti Hoax, Kajian Islam, Pendidikan Sang Pencerah Muslim

Selasa, 25 Desember 2012

Buku Ensiklopedia NU Segera Diluncurkan Pertengahan Mei

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan meluncurkan buku Ensiklopedia NU pada pertengahan Mei di Surabaya Convention Center. Buku sebanyak 4 jilid ini memuat dokumentasi sejarah NU, tokoh NU, para kiai, khazanah pesantren, dan peristiwa penting yang mengiringi dinamika perjalanan NU mulai dari perintisan pendiriannya hingga kini.

Buku Ensiklopedia NU Segera Diluncurkan Pertengahan Mei (Sumber Gambar : Nu Online)
Buku Ensiklopedia NU Segera Diluncurkan Pertengahan Mei (Sumber Gambar : Nu Online)

Buku Ensiklopedia NU Segera Diluncurkan Pertengahan Mei

Demikian dikatakan Ketua PBNU H Imam Aziz di ruangannya di Gedung PBNU jalan Kramat Raya nomor 164, Jakarta Pusat, Kamis (8/5) sore.

“Penulisan buku memakan waktu yang lama. Karena, perlu riset dan pengumpulan bahan yang tidak sedikit di samping mengecek akurasi data-data terkait validitasnya,” kata H Imam Aziz yang lazim disapa Mas Imam kepada Sang Pencerah Muslim.

Saya pikir, ini buku penting yang harus dimiliki warga NU terutama para pengurus NU untuk menambah wawasan ke-NUan mereka.

Sang Pencerah Muslim

Kita belum mencetak banyak. Sekarang kita baru mencetak sebanyak 1000 eksemplar. Penulisan buku seberat 5 kilogram ini, memang tidak mudah. Sejumlah kendala juga kita hadapi mulai dari bahan-bahan, memilih para penulis, hingga pendanaannya.

Sang Pencerah Muslim

“Insya Allah 16 Mei di Surabaya Ensikolpedia NU sudah bisa hadir. Kita sudah berusaha keras sambil menambah kekurangan-kekurangan yang ada. Kita juga membuka masukan-masukan dari para pembaca nantinya,” ujar Mas Imam.

Ditanya mengenai harga satu setnya, Mas Imam belum menyebutkan angka. “Nanti kita akan bicarakan lebih lanjut perihal harganya.”

Kecuali itu, riset dan pemburuan data-data memakan waktu dan pendanaan tidak sedikit. Pasalnya, data-data NU banyak tersebar juga di luar negeri seperti di beberapa negara di Eropa, tandas Mas Imam. (Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Anti Hoax Sang Pencerah Muslim

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Sang Pencerah Muslim sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Sang Pencerah Muslim. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Sang Pencerah Muslim dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock