Rabu, 02 Agustus 2017

Wapres: Ulama Salah Berikan Fatwa, Agama Jadi Dasar Radikalisme

Jakarta, Sang Pencerah Muslim

Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla mengatakan, jika ulama salah memberikan fatwa dalam berdakwah, bukan tidak mungkin agama bisa menjadi dasar atau alasan radikalisme. Akibatnya, aksi kekerasan dan perusakan tak dapat dihindarkan.

Wapres mengatakan hal itu saat membuka Musyawarah Kubro Nasional Jamiyyah Ahlith Thoriqoh Al-Mu?tabaroh An-Nahdliyyah (Jatman) di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Sabtu (28/6).

Wapres: Ulama Salah Berikan Fatwa, Agama Jadi Dasar Radikalisme (Sumber Gambar : Nu Online)
Wapres: Ulama Salah Berikan Fatwa, Agama Jadi Dasar Radikalisme (Sumber Gambar : Nu Online)

Wapres: Ulama Salah Berikan Fatwa, Agama Jadi Dasar Radikalisme

Menurut Wapres, agama dapat menjadi alat pemersatu bangsa. Tapi, hal itu akan terjadi jika ajaran agama dipahami dengan baik oleh para umatnya. Tidak demikian bila yang terjadi justru sebaliknya.

Sang Pencerah Muslim

"Kita lihat suasana di berbagai tempat, karena alasan agama menjadi radikal. Orang menghukum dengan paham duniawi," terang Wapres di hadapan sekira 500 ulama ahli tarekat Nahdlatul Ulama (NU) itu.

Ia meminta agar para tokoh alim ulama bisa meredam kemungkinan munculnya aksi kekerasan dengan memberikan pemahaman yang baik tentang agama dengan cara yang benar.

Sang Pencerah Muslim

Ulama tarekat, menurut Mantan Mustasyar PWNU Sulawesi Selatan ini memiliki keseimbangan dalam pengelolaan hati, akal dan perbuatan.

"Dalam musyawarah ini, mari kita amalkan thariqah (tarekat) bagi hubungan sesama manusia dengan cara yang islah dan damai. Ini fungsi pertemuan ini, bagaimana cara menyebarkan ajaran dengan baik," tegas Wapres.

Jatman merupakan satu-satunya organisasi yang bisa menyatukan tarekat di dunia. Di negara-negara lain, tarekat berdiri sendiri-sendiri berdasarkan aliran yang dianutnya.

“Para ulama dari Maroko dan Tunisia pada bertanya, kok, bisa menyatukan Naqsabandiyah dan Tijaniyah. Di sana semuanya berdiri sendiri-sendiri,” kata Ketua Panitia Pelaksana acara tersebut, KH Yusuf Khumaidi, beberapa waktu lalu.

Keberadaan Jatman, telah menginspirasi para penganut tarekat di sejumlah negara di Timur Tengah untuk membuat organisasi yang sama. Mereka telah bertemu dengan Rais Aam Jatman Habib Lutfi bin Ali bin Yahya untuk mengetahui konsep pengorganisasian jamaah tarekat.

“Kita juga berupaya mengembangkan jaringan ini ke luar negeri yang akan dibahas dalam munas ini,” ujarnya.

Tarekat yang tergabung dalam Jatman meliputi tarekat muktabarah yang mencakup sebanyak 40 aliran tarekat yang para mursyidnya memiliki garis keturunan dengan Rasulullah. Tarekat ini dianggap sesuai ajaran Islam, bukan merupakan aliran sinkretisme dengan budaya lokal. (okz/mkf/rif)Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Budaya, Anti Hoax, Hikmah Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim Indonesia Muhammadiyah Sang Pencerah Islam. Wapres: Ulama Salah Berikan Fatwa, Agama Jadi Dasar Radikalisme di Sang Pencerah Muslim ini merupakan bukan asli tulisan admin, oleh karena itu cek link sumber.

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Sang Pencerah Muslim sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Sang Pencerah Muslim. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Sang Pencerah Muslim dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock