Tampilkan postingan dengan label News. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label News. Tampilkan semua postingan

Minggu, 19 November 2017

Peringatan Maulid Nabi ala Biker

Tengerang, Sang Pencerah Muslim. Para pecinta motor atau biker tak mau kalah dengan majelis ta’lim atau pondok pesantren dalam memperingati hari besar Islam. Para biker yang tergabung di MMC Outsiders Banten akan menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad di Pesantren Al-Kafii, Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten pada Ahad (19/1).

Peringatan Maulid Nabi ala Biker (Sumber Gambar : Nu Online)
Peringatan Maulid Nabi ala Biker (Sumber Gambar : Nu Online)

Peringatan Maulid Nabi ala Biker

“Kami mengundang para bikers Se-Banten Club dan Comunitas maupun Club yang di luar Banten untuk ikut berpartisipasi dengan kami? untuk memperingati Hari lahirnya Nabi besar kita Muhammad saw di bulan Maulid,” kata Isfandiari kepada Sang Pencerah Muslim, Jumat (17/1)

Berbeda dengan yang lain, para biker merayakan Maulid Nabi dengan kampanye beramal dan berbagi untuk anak-anak yatim piatu.

Sang Pencerah Muslim

“Bagi para bikers yang berminat dan ingin menyumbangkan baju yang tidak terpakai (bekas) mau pun dengan bentuk uang seikhlasnya, silakan datang,” tambah Isfan.

Isfan menambahkan, yang tertarik pada kegiatan tersebut, meminta untuk berkumpul di Puspen depan Mesjid Raya Tangerang, pukul 8.30 WIB pada Ahad (19/1). “Kita sama-sama rolling ke pesantren Al-Kafii. Untuk info lebih lanjut silakan, hubungi saya di pin BB: 2A7CBC3C,” ujarnya.

Sang Pencerah Muslim

Isfandiari adalah putra almarhum H. Mahbub Djunaidi (pernah aktif di IPNU, GP Ansor, Lesbumi, Pertanu, Ketua PBNU, dan Ketua Umum pertama PB PMII). Kepada Sang Pencerah Muslim, ia menceritakan ketertarikannya bergabung dengan para biker.

“Ooo ya..ya, saya tertarik dengan keragaman anak motor dari yang alim sampai yang anti tuhan ada,” kata pria berambut gondrong ini.

Tapi, kata dia, para biker itu humanis, orang-orangnya sangat peka kepada sesama, apalagi kepada sesama motoris. “Mereka juga jago membuat sensasi, event bikers. Khusus klub saya, menurut saya lebih unik. Nanti deh ikut serta hang out pasti merasakan,” ungkapnya. (Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Fragmen, Internasional, News Sang Pencerah Muslim

Jumat, 17 November 2017

Pemkab Probolinggo Santuni 1.750 Anak Yatim

Probolinggo, Sang Pencerah Muslim. Dalam rangka berbagi kebahagiaan dan memulyakan anak yatim, Pemkab Probolinggo bekerja sama dengan KKKS dan Baznas Kabupaten Probolinggo memberikan santunan kepada 1.750 anak yatim, Rabu (12/10) siang.

Pemkab Probolinggo Santuni 1.750 Anak Yatim (Sumber Gambar : Nu Online)
Pemkab Probolinggo Santuni 1.750 Anak Yatim (Sumber Gambar : Nu Online)

Pemkab Probolinggo Santuni 1.750 Anak Yatim

Pemberian santunan bertajuk Semarak Bulan Muharram 1438 H, Hidup Mulia Bersama Anak Yatim ini dipusatkan di Gedung Islamic Center Kota Kraksaan. Santunan ini diberikan untuk memaksimalkan momentum peringatan 10 Muharram 1428 yang merupakan harinya anak yatim.

Hadir dalam kegiatan tersebut Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo H. Moch. Nawi dan jajaran Forkopimda, Rais PCNU Kota Kraksaan KH Munir Kholili, Rais PCNU Kabupaten Probolinggo KH Jamaluddin al Hariri serta sejumlah tokoh agama dan masyarakat di Kabupaten Probolinggo.

Tampak pula Ketua Umum KKKS Kabupaten Probolinggo Hj. Nunung Timbul Prihanjoko didampingi Wakil Ketua Hj. Yuni Nawi, Ketua Baznas Kabupaten Probolinggo H Ahmad Muzammil dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Probolinggo.

Selain menerima santunan, para anak yatim piatu dari 24 kecamatan, ormas dan Yayasan Anak Yatim di Kabupaten Probolinggo ini juga memperoleh mukena, sarung dan alat-alat tulis sekolah.

Sang Pencerah Muslim

Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo H. Moch. Nawi dalam sambutannya menegaskan bahwa kegiatan tersebut dilakukan untuk mengingatkan tentang keistimewaan dan keutamaan tanggal 10 Muharram. ”Kegiatan ini semata-mata untuk mengingatkan bahwa 10 Muharram adalah hari istimewa dan hari ulang tahunnya yatim piatu,” ungkapnya.

Menurut Nawi, begitu pentingnya menyantuni anak yatim sehingga bagi yang tidak memperhatikan anak yatim dan menafkahi orang miskin dianggap orang yang mendustakan agama. Bahkan dalam sebuah hadits juga disebutkan bahwa yang menanggung anak yatim nanti di surga oleh Rasulullah diibaratkan seperti jari telunjuk dan jari tengah.

”Begitu mulianya kalau kita ingin memulyakan anak yatim. Sebab nantinya akan bersama Rasulullah di surga seperti jari telunjuk dan jari tengah. Hal ini dikarenakan anak yatim sangat membutuhkan bimbingan baik jasmani maupun rohani,” tegasnya.

Sang Pencerah Muslim

Kepada anak-anak yatim piatu Nawi berpesan agar senantiasa rajin sekolah, rajin mengaji serta selalu mematuhi nasehat orang tua dan guru di sekolah. Sebab semua itu adalah bekal di masa depan nanti.

Dalam kesempatan tersebut Nawi juga memberikan santunan kepada para anak yatim yang mampu menjawab pertanyaan seputar agama dan surat-surat pendek dalam Al Qur’an. Jumlah santunan yang diberikan tidak sama sesuai dengan jawaban yang disampaikan. (Syamsul Akbar/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim News, Olahraga, Daerah Sang Pencerah Muslim

Rabu, 15 November 2017

PMII Padang Berikan Penghargaan pada 9 Tokoh Inspiratif

Bukittinggi,  Sang Pencerah Muslim. Sebanyak Sembilan tokoh inspiratif di Sumatera Barat menerima penghargaan dari PMII Padang. Penghargaan diberikan dalam kegiatan bertajuk “PMII Kota Padang Award 2012”.

Kesembilan tokoh tersebut dianggap memberikan inspirasi kepada PMII Kota Padang dalam kehidupan masyarakat. Penyerahan PMII Kota Padang Award 2012 berlangsung Kamis  (18/10/2012) malam di sebuah hotel di Bukittinggi.

PMII Padang Berikan Penghargaan pada 9 Tokoh Inspiratif (Sumber Gambar : Nu Online)
PMII Padang Berikan Penghargaan pada 9 Tokoh Inspiratif (Sumber Gambar : Nu Online)

PMII Padang Berikan Penghargaan pada 9 Tokoh Inspiratif

PMII Padang Award 2012 masing-masing diberikan kepada Husni Kamil Manik untuk kategori pelopor kebangkitan pemuda Sumatera Barat di tingkat nasional yang saat ini menjabat Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Jakarta.

Kategori penulis inspiratif Sumatera Barat diberikan kepada Sutan Zaili Asril, pimpinan Harian Padang Ekspres group, Ketua PWI Cabang Sumbar Ir. Basril Basyar, MM kategori tokoh jurnalistik inspiratif, mantan Ketua KPNI Padang Nisfan Jumadil, SH kategori pelopor pergerakan pemuda Kota Padang, Hendri Arnis, BSBA, Wakil Bupati Tanah Datar kategori kepala daerah termuda di Sumatera Barat, Novi Hendri Ketua DPRD Padangpanjang kategori pimpinan legislatif termuda di Sumatera Barat.

Sementara Sekretaris Jenderal Garuda KPPRI Pusat Adius Jailani menerima penghargaan untuk kategori tokoh inspiratif pengembangan PMII Kota Padang, Andre Rosiade kategori pengusaha muda inspiratif dan H.Febby Dt. Bangso Nan Putiah kategori wirausahawan muda penggerak lapangan kerja.

Sang Pencerah Muslim

Penyerahan PMII Kota Padang Award 2012 selain dihadiri penerima award, juga dihadiri Gubernur Sumatera barat diwakili Surya Budi, SH, Kepala Kemenag Sumatera Barat diwakili Kamenag Bukittinggi Muhammad Nur, MA, Ketua Umum PB PMII diwakili Ketua Bidang Kaderisasi Nasional Dwi Winarno, Mabincab PMII Kota Padang Armaidi Tanjung dan peserta PKD PMII.

Sang Pencerah Muslim

Ketua PMII Kota Padang Yosef Firman Susilo menyebutkan, selain pemberian award, kegiatan ini sekaligus pembukaan Pelatihan Kader Dasar (PKD) se-Sumatera  yang berlangsung hingga Ahad (21/10) yang diikuti 80 peserta dari berbagai propinsi Sumatera (15 cabang). PKD akan membahas berbagai topic yang berkaitan dengan mahasiswa, ke-Islaman dan isu-isu keindonesia dewasa ini.

Gubernur Sumbar diwakili Surya Budhi memberikan apresiasi terhadap kegiatan yang dilakukan PMII Kota Padang. Ini menunjukkan kader PMII Kota Padang sudah menunjukkan eksistensinya.

“Gubernur Sumbar sendiri memang memberikan apresiasi dan penghargaan terhadap aktifis-aktifis muda, termasuk dari kalangan mahasiswa. Jika Gubernur diberikan pilihan, anak pejabat, anak pengusaha dan aktifis, maka akan dipilih si aktifis. Karena anak pejabat dan pengusaha, mereka sudah terbiasa  dengan kondisi yang sudah ada. Sedangkan aktifis bergerak dan berbuat dari yang tiada menjadi ada,” tambah Surya Budi mantan wartawan ini.

Sementara itu, Mabincab PMII Kota Padang Armaidi Tanjung menyebutkan, kegiatan ini menunjukkan PMII Padang sudah naik kelas. PMII telah memberikan penghargaan kepada pihak-pihak di luar PMII yang dinilai inspiratif bagi PMII Kota Padang ke depan.

“Apa yang sudah dan akan dilakukan para tokoh yang menerima award, diharapkan mampu menjadi inspirasi dalam pergerakan mahasiswa,” kata Armaidi Tanjung yang juga Bendahara PW GP Ansor Sumatera Barat ini.

Redaktur: A. Khoirul Anam 

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim News Sang Pencerah Muslim

Heroisme Santri Lirboyo dalam Perang Mempertahankan Kemerdekaan

Resolusi Jihad ? yang menekankan wajibnya perang sabil melawan penjajah kolonial sebagai hasil keputusan dalam konferensi para ulama yang tergabung dalam Jamiyah NU (kala itu masih bernama Hoofd Bestuur Nahdlatul Oelama, HBNO).

Konferensi tersebut diikuti oleh para konsul khususnya dari Jawa dan Madura yang dipimpin oleh Hadhratussyekh Hasyim Asyari pada 21-22 0ktober 1945 bertempat di kantor HBNO Jalan Bubutan Surabaya.?

Spirit pertemuan itu benar-benar menggerakkan dan menyuntikkan semangat semua komponen bangsa ini untuk ikut berjuang memberi andil mempertahankan kemerdekaan bangsa saat Belanda hendak kembali menjajah dengan memboncengi Pasukan Sekutu.

Heroisme Santri Lirboyo dalam Perang Mempertahankan Kemerdekaan (Sumber Gambar : Nu Online)
Heroisme Santri Lirboyo dalam Perang Mempertahankan Kemerdekaan (Sumber Gambar : Nu Online)

Heroisme Santri Lirboyo dalam Perang Mempertahankan Kemerdekaan

Pertempuran Surabaya yang memuncak pada 10 November 1945 yang kini diperingati sebagai hari pahlawan merupakan suatu rangkaian peristiwa yang dimulai pada hari kedua tentara Sekutu dibawah pimpinan Brigadir Jenderal AWS. Mallaby saat mendarat untuk pertamakali di Surabaya pada 25 Oktober 1945. ? ?

Sebagai respons dari resolusi jihad di atas, terutama kaum santri dari pelbagai pesantren dari banyak daerah kian tergerak untuk terlibat dalam aksi peperangan membela tanah air. Salah satu pesantren yang tempo itu begitu intens terlibat dan terjun ke medan perang berjuang untuk tanah air menghadapi musuh baik di era penjajahan Belanda maupun Jepang adalah Pesantren Lirboyo Kediri, di samping pesantren lain seperti Tebuireng, Buntet Cirebon, dan lain-lain. ?

Sang Pencerah Muslim

Dengan mengendarai truk dan hanya bersenjata sederhana, Para Santri Lirboyo di bawah komando langsung KH Mahrus Aly berangkat menuju Surabaya menghadapi pasukan Sekutu yang kian hari makin mengganggu stabilitas keamanan dan kemerdekaan Republik Indonesia yang sudah diproklamasikan. Tercatat nama-nama merereka yang dikirim antara lain: Syafii Sulaiman, Agus Jamaludin, Masyhari, Ridlwan, Baidhowi, dan Damiri.?

Mereka kesumanya berasal dari Kediri. Ada lagi Abu Naim Mukhtar dari Salatiga, Khudhari dari Nganjuk, Sujairi dari Singapura, Zainudin Blitar, Jawahir Jember, Agus Suyuti Rembang, dan masih banyak lagi santri lainnya. Sebelumnya, KH Mahrus Ali yang mengkoordinir pasukan santri dan laskar Hizbullah tersebut juga salah satu Kiai yang ikut menghadiri dan menyepakati tercetusnya Resolusi Jihad di gedung HBNU Bubutan Surabaya.

Pengiriman pertama ini berjumlah 97 santri. Di surabaya mereka kemudian tergabung dengan Laskar Hizbullah. Selama 8 hari di Surabaya semua santri tersebut menjalankan puasa yang telah diijazahkan oleh Kiai Mahrus. Pada momen perang ini rombongan santri Lirboyo tersebut berhasil merebut sembilan pucuk senjata dari pasukn musuh, dan semuanya dapat kembali dalam keadaan selamat.

Sang Pencerah Muslim

Keberhasilan ini tentu tak lepas pula dari restu dan doa KH Abdul Karim dan menantunya KH Marzuki Dahlan yang dari pondok senantiasa memberikan dukungan batin dan spiritual melalui aneka mujahadah yang dipinpin langsung beliau berdua untuk mendoakan bukan hanya bagi santri Lirboyo tapi untuk para pejuang bangsa secara umum.

Sebelum pertempuran Surabaya meletus, tepatnya pasca Bung Karno dan Bung Hatta memplokamirkan kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 agustus 1945, Perjuangan para santri Lirboyo telah mulai bergelora.

Tak lama setelah proklamasi kemerdekaan dibacakan, Mayor Mahfud yang merupakan mantan Sudanco PETA (semacam komandan seksi) di daerah Kediri menyampaikan berita gembira kemerdekaan itu kepada KH Mahrus Aly, dilanjutkan dengan pertemuan para santri di serambi Masjid Pondok Pesantren Lirboyo.?

Di sana diumumkan bahwa rakyat Indonesia yang telah sekian abad lamanya dijajah oleh pihak asing, sekarang telah resmi merdeka. Santri Lirboyo dalam kesempatan yang sama itu, sepakat melucuti senjata Jepang di Markas Kompitai Dai Nippon di Kediri (kini Markas Brigif 16 Kodam V Brawijaya) yang letaknya sekitar 1,5 Km dari arah timur Pondok Pesantren Lirboyo.

Pada malam hari dengan peralatan seadanya berangkatlah 440 santri mengadakan pernyerbuan di bawah komando KH. Mahrus Aly, Mayor Mahfudh dan Abdul Rakhim Pratalikrama.?

Adalah Syafii Sulaiman yang di kemudian hari menjadi Wakil Ketua PWNU Jawa Timur. Santri yang masih berusia 15 tahun itu, diutus oleh Kiai Mahrus untuk menyusup ke markas Dai Nippon guna mempelajari keadaan dan memantau kekuatan lawan. Setelah penyelidikan dirasa cukup, Syafii segera melapor kepada Kiai Mahrus dan Mayor Mahfudh.

Invasi para santri itu berhasil. Atas kebijaksanaan Kiai Mahrus, satu truk senjata hasil lucutan Jepang itu dibawa ke Pondok Lirboyo dan setelahnya diserahkan kepada Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang hingga kini (saat buku disusun, red) masih tersimpan di Markas Brawijaya Kediri.

M. Haromain, Tim Penulis buku Sejarah Pesantren Lirboyo terbitan BPK P2L dan Pustaka 1 Abad Lirboyo, 2010.

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Halaqoh, Kajian, News Sang Pencerah Muslim

Minggu, 12 November 2017

Konferensi Pemuda Lintas Agama 2012 digelar di Bali

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. International Interfaith Youth Summit atau konferensi pemuda lintas agama internasional 2012 akan digelar di Bali, 5--7 Oktober 2012.

Konferensi Pemuda Lintas Agama 2012 digelar di Bali (Sumber Gambar : Nu Online)
Konferensi Pemuda Lintas Agama 2012 digelar di Bali (Sumber Gambar : Nu Online)

Konferensi Pemuda Lintas Agama 2012 digelar di Bali

Konferensi yang digelar oleh Indonesia Youth Forum (IYF) bekerja sama dengan Global Peace Festival Indonesia Foundation (GPFIF) tersebut mengangkat tema "New Interfaith Paradigm for The 21st Century".

"Tujuan acara ini adalah untuk membangun pemahaman bersama akan pentingnya kerukunan umat beragama dan ikut mengambil peran nyata dalam pembangunan perdamaian," kata Direktur Eksekutif IYF Achmad Syamsuddin dalam siaran pers yang dikirim ke media, Jumat.

Sang Pencerah Muslim

Ketua GPFIF Chandra Setiawan mengatakan bahwa acara seperti itu patut didukung karena selain mengampanyekan kerukunan antarumat beragama, penggagasnya justru anak-anak muda. 

Sang Pencerah Muslim

"Kami dari GPFIF menilai bahwa acara seperti ini sangatlah penting karena anak-anak muda terlibat aktif memikirkan perdamaian dunia. Saat ini saja mereka sudah mau untuk memberikan kontribusi nyata, bagaimana kelak ketika mereka akan menjadi pemimpin dunia, tentunya mereka akan senantiasa mengusung semangat mulia ini," kata Chandra.

Rencananya, kurang lebih 200 orang pemimpin muda dunia dari berbagai negara akan hadir, diantaranya dari Pakistan, Philipina, Kamboja, Amerika Serikat, Korea Selatan, China, Malaysia, Timor Leste, Inggris, Bangladesh, Bosnia, Brunei Darussalam, Singapura, Thailand, Myanmar, Uzbekistan, India, Bangladesh, Vietnam, Madagaskar, Gambia, Mesir, Zimbabwe, Laos, Somalia, dan Indonesia.

Direktur Program IY Muhammad Abdul Idris menjelaskan bahwa konferensi pemuda lintas agama kali ini adalah konferensi keempat yang digelar IYF.

"Ini adalah tahun keempat kami mengundang pemuda dari berbagai negara untuk duduk bersama membangun dialog saling pemahaman, menjunjung tinggi hak asasi manusia. Kegiatan ini sangat penting sebagai upaya ikut ambil bagian dalam perdamaian dunia," kata Idris yang juga Wakil Sekretaris Jenderal PP IPNU.

Pihaknya menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang mendukung terselenggaranya konferensi tersebut, terutama pemerintah Indonesia dan perwakilan negara-negara sahabat yang ada di Jakarta.

"Juga ucapan terima kasih kepada Kedutaan Besar Republik Indonesia yang ada di luar negeri, yang membantu kelancaran proses kedatangan teman-teman dari berbagai belahan dunia ini," demikian Idris. 

Redaktur: Mukafi Niam

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Kajian, News, Pahlawan,Attijani Sang Pencerah Muslim

Muktamar, Ajang Kemeriahan Warga NU

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Muktamar dari dulu sampai sekarang bukan hanya acara persidangan para pengurus. Warga NU selalu memeriahkan penyelenggaraan muktamar melalui rapat umum yang dihadiri ribuan massa. Biasanya diselenggarakan di masjid besar di kota tersebut, atau di lapangan jika diperkirakan jumlah massa yang datang sangat besar. Pada kesempatan tersebut, dai-dai populer dan dihormati masyarakat tampil.

Muktamar, Ajang Kemeriahan Warga NU (Sumber Gambar : Nu Online)
Muktamar, Ajang Kemeriahan Warga NU (Sumber Gambar : Nu Online)

Muktamar, Ajang Kemeriahan Warga NU

Pada muktamar pertama NU di Surabaya, acara rapat umum diselenggarakan di masjid Sunan Ampel, yang dihadiri tak kurang dari 10 ribu jamaah. Suatu kejadian yang belum pernah dialami Surabaya. Pada muktamar kedua, rapat umum yang diselenggarakan di masjid Sunan Ampel dihadiri puluhan ribu orang.

Muktamar keempat digelar di Semarang, sementara rapat umum dilaksanakan di Masjid Besar Semarang yang luar biasa meriah. Pada muktamar Pekalongan, rapat umum dilaksanakan di Masjid Besar Pekalongan, yang mendapatkan sambutan mengagumkan.

Sang Pencerah Muslim

Ketika Muktamar keenam digelar di Cirebon, sempat terjadi kesulitan untuk menggelar rapat akbar di Masjid Besar Cirebon, tetapi akhirnya dapat diatasi oleh KH Wahab Hasbullah dengan melobi adviseur voor inlandsche zaken di Jakarta.

Muktamar ketujuh digelar di Bandung. Rapat umum diadakan di Masjid Besar Bandung dengan para pembicara ulung diantaranya KH Wahab Hasbullah, yang akhirnya mampu menumbuhkan banyak cabang di Jawa Barat.

Sang Pencerah Muslim

Berikutnya adalah Muktamar Petamburan, Jakarta Pusat. Rapat umum diselenggarakan di depan lokasi muktamar karena masjid besar di Tanah Abang tidak muat untuk penyelenggaraan rapat.

Banjarmasin sebagai penyelenggara muktamar kesebelas juga memperlakukan para peserta dengan sangat istimewa. Rapat umum diselenggarakan sampai tiga kali. Pertama, di arena muktamar, kedua di masjid besar kota Banjarmasin, dan ketiga, atas permintaan cabang Martapura, diadakan sekali lagi di kota tersebut. Seluruh peserta diangkut perahu. Sementara itu, resepsi penutupan diselenggarakan di rumah hartawan Martapura KH Abdurrahman dengan penyelenggaraan yang mewah serta menurut adat asli Martapura dengan seni kasidah dan bacaan Qur’annya. Acara ini meninggalkan kesan mendalam bagi peserta muktamar.

Pada muktamar di Menes Banten, penyelenggaraan semakin meriah karena sudah terbentuk Ansor NU dan Muslimat NU yang turut serta dalam acara tersebut. Muktamar keempat belas di Magelang dihadiri hampir semua wakil organisasi seperti PB Muhammadiyah, PII, PDPP, JIB, wakil pemerintah, pamong praja, polisi dan wakil adviseur voor inlandssche zaker dan para priyayi. Rapat umum yang digelar di lapangan Tidar dihadiri lebih dari 50 ribu orang. (ensiklopedia NU/mukafi niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim News, Pendidikan Sang Pencerah Muslim

Selasa, 17 Oktober 2017

Konservatisme Islam Semakin Menguat di Malaysia

Bogor, Sang Pencerah Muslim. Dalam urusan perlindungan terhadap kebebasan beragama warganya, Malaysia memiliki cerita tersendiri. Seperti diungkap oleh Ehsan Shahwahid dari Islamic Renaissance Front (IRF) Malaysia dalam Asia Interfaith Forum 2017 yang digelar Pusat Studi Pesantren (PSP) di Bogor, Selasa (17/10). Negeri Jiran itu tengah bergelut dengan menguatnya semangat Islamisasi yang dirasa mulai masuk dalam berbagai lini.

Konservatisme Islam Semakin Menguat di Malaysia (Sumber Gambar : Nu Online)
Konservatisme Islam Semakin Menguat di Malaysia (Sumber Gambar : Nu Online)

Konservatisme Islam Semakin Menguat di Malaysia

Islam di Malaysia, seperti dijelaskan oleh Ehsan, masuk sejak masa pra-kolonialisme pada abad ke-9. Sejak masa itu hingga abad ke-15, Islam mulai dimasukkan dalam pembangunan struktural Malaysia, utamanya di kalangan kesultanan. 

Di masa itu pula hukum syariah Islam diperkenalkan di banyak kerajaan di negeri itu. Saat ini, berabad-abad kemudian, Islam sudah begitu melekat pada warga Malaysia, hingga keberadaannya telah merangsek pada level administrasi pemerintah dan kebijakan publik.

Dalam konstitusi Malaysia tertulis bahwa Islam adalah agama resmi negara, meski mereka juga memberi pengakuan terhadap kebebasan individual, termasuk bebas untuk memilih agama yang dianut. Meski diakui oleh Ehsan, hal ini tidaklah selalu mudah untuk dilakukan, terutama dengan semakin menguatnya konservatisme di kalangan masyarakat Malaysia.

Hal ini bisa dilihat dari beberapa kebijakan terbaru terkait dengan Islam di negeri yang merdeka sejak 1957 itu, beberapa di antaranya adalah pelarangan menggunakan kata “Allah” untuk warga non-muslim. 

Sang Pencerah Muslim

“Tidak hanya kata itu, ada sekitar 25 kata lain yang tidak boleh digunakan oleh non-muslim seperti kitab dan lain-lain,” jelasnya.

Sang Pencerah Muslim

Pemerintah Malaysia juga baru-baru ini mengeluarkan larangan terhadap segala bentuk liberalisme, mulai dari pembicara-pembicara publik yang dianggap liberal, hingga buku-buku yang dipandang beraliran serupa.

“Ada dua pembicara publik dari Indonesia yang sempat dikenai larangan, mulai dari Ulil Abshar Abdalla hingga yang terbaru, Mun’is Sirry,” ungkapnya.

Ehsan juga menyebut larangan ketat terkait buku-buku yang dipandang liberal. “Bahkan untuk buku monumental karya Charles Darwin misalnya, anda tidak akan menemukan cetakannya versi Bahasa Malaysia; semuanya di edisi berbahasa Inggris,” lanjutnya.

Terkait ini, Ehsan menyimpulkan tiga hal utama yang menjadi tantangan, yakni; Islam yang berkelindan dalam kepentingan politik, politisasi ajaran Islam oleh lembaga-lembaga pemerintahan, dan terakhir meningkatnya konservatisme dan otoritarianisme.

Untuk menanggulanginya, Ehsan menyebut keharusan untuk melakukan reformasi di tubuh Islam, yakni dengan bersikap terbuka terhadap diskursus-diskursus tradisional dan modern. Selain itu, ia juga menyebut perlunya perbaikan dalam bidang koordinasi antara kelompok-kelompok Islam, utamanya yang beraliran moderat-progresif.

Khusus untuk kasus Malaysia, ia menyebut kebutuhan untuk belajar dari Indonesia, utamanya dalam hal memperkuat organisasi massa yang berbasis keagamaan seperti NU dan Muhammadiyah dalam mennghadapi permasalahan sosial dan isu-isu kekinian.

Terakhir, ia menyatakan perlunya membangun jaringan regional lintas negara untuk bersama-sama mengatasi masalah ini, sebab permasalahan ini bisa saja terjadi di mana-mana, tidak hanya terbatas di Malaysia.

 

Sementara upaya untuk melakukan perubahan ini tidak bisa dilakukan sendiri, karenanya jaringan lintas negara ini diharap mempu memberi kontribusi positif dalam upaya membangun pemahaman agama yang baik. (Khoirul Anam/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim News, Internasional Sang Pencerah Muslim

Rabu, 04 Oktober 2017

Hukum dan Tata Laksana Shalat Idul Fitri

Hukum shalat id, baik idul fitri maupun idul adha adalah sunnah muakkadah dan sangat dianjurkan untuk dilaksanakan secara berjamaah. Hukum ini berlaku untuk semua muslim dan muslimah baik yang modis maupun yang sederhana. Demikian diterangkan dengan jelas dalam kitab "Fathul Qarib".

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. Shalat dua hari raya (idul fitri dan idul adha) adalah sunnah muakkadah bagi orang yang ada di rumah maupun diperjalanan, merdeka maupun hamba sahaya, laki-laki maupun perempuan baik yang cantik maupun yang tidak modis.

Hukum dan Tata Laksana Shalat Idul Fitri (Sumber Gambar : Nu Online)
Hukum dan Tata Laksana Shalat Idul Fitri (Sumber Gambar : Nu Online)

Hukum dan Tata Laksana Shalat Idul Fitri

Adapun bacaan niatnya adalah:

Sang Pencerah Muslim

? ? ? ? ? ? ? ?. Aku niat shalat idul fitri dua rakaat (ma’mum) karena Allah.

Sang Pencerah Muslim

Untuk rakaat pertama bertakbir sebanyak tujuh kali selain takbiratul ihram. Dan di setiap takbir membaca:

? ? ? ? ? ? ? ? ?. Dan dilanjutkan dengan surat al-fatihah dan membaca surat. Kemudian bertakbir lagi lima kali pada rakaat kedua selain takbiratul qiyam.

Perbedaan shalat id engan shalat lainnya adalah adanya khotbah setelah pelaksanaan shalat dua rakaat, dan dalam shalat id ini tidak diperlukan adzan maupun iqamat. Demikian keterangan dari Jabir sesuai yang dilihatnya pada zaman Rasulullah saw.

Sahabat Jabir berkata “saya pernah melaksanakan shalat id bersama Rasulullah saw, beliau melaksanakan shalat sebelum khutbah tanpa adzan dan iqamat.

(red. Ulil H)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Jadwal Kajian, Nahdlatul Ulama, News Sang Pencerah Muslim

Kamis, 14 September 2017

Tahlilan Jadi Perekat Bangsa

Subang, Sang Pencerah Muslim. Alhamdulillah, umat Islam di Indonesia ada 12,9 persen dari total umat Islam seluruh dunia sehingga Indonesia menjadi negara Muslim terbesar di dunia. Organisasi umat Islam terbesar di dunia juga adanya di Indonesia yaitu Nahdlatul Ulama.

Tahlilan Jadi Perekat Bangsa (Sumber Gambar : Nu Online)
Tahlilan Jadi Perekat Bangsa (Sumber Gambar : Nu Online)

Tahlilan Jadi Perekat Bangsa

Demikian ceramah yang disampaikan Ketua PBNU H Marsudi Syuhud pada acara Pengajian Bulanan MWCNU Binong dan Tambakdahan yang diikuti ribuan jamaah di halaman Masjid Jami Al-Muttaqien Kp. Jungklang Desa Mulyasari Kec. Binong Kab. Subang. (Rabu, 24/02).

“Kenapa di Timur Tengah, negara yang banyak umat Islamnya mudah sekali perang? Karena di sana ulamanya, tidak punya organisasi semacam NU. Mereka berjuang sendiri,” kata Marsudi.

“Sebelum saling membunuh, mereka saling mengkafirkan dulu. Nah model faham Takfiri ini sekarang sudah masuk ke indonesia. Negara kita yang berketuhanan yang maha esa pun dianggap negara thoghut,” tambahnya.

Sang Pencerah Muslim

“Kenapa Islam di Indonesia aman. Karena ada Nahdlatul Ulama. NU mempunyai fasilitas-fasilitas brilian, yang bisa mengumpulkan banyak orang. Sebelum lahir, masih dalam kandungan 4 bulan ada acara mapat, setelah lahir ada acara marhaban, setelah meninggalpun ada acara yaitu tahlilan,” kata Ketua PBNU ini.

“Satu-satunya organisasi yang mengurus umatnya dari sebelum lahir hingga meninggal adalah NU. Model seperti ini tidak ada di Timur Tengah. Kalau ada kiai yang berselisih, rukun kembali karena bertemu salaman pada acara tahlilan. Oleh karena itu jangan sepelekan wahai pemerintah, bahwa tahlilan adalah perekat bangsa,” tegasnya.

Sang Pencerah Muslim

Pengajian bulanan ini dihadiri juga oleh Rais Syuriyah PCNU Subang KH. Agus Salim, Ketua Tanfidziyah PCNU Subang KH Musyfik Amrullah, Camat Binong H Suhaendi, Ketua PC Muslimat NU Subang Iis Salamah. Red: Mukafi Niam

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim News, Nasional, Tegal Sang Pencerah Muslim

Senin, 21 Agustus 2017

Enak Zaman Soeharto atau Jokowi? Jawaban Kakek Ini Bikin Ngakak

Hingga sekarang masyarakat Indonesia masih membanding-bandingkan kualitas hidup dari Presiden satu ke Presiden lain. Poster bergambar Soeharto dengan tulisan “Piye kabare, penak zamanku toh?” (bagaimana kabarnya, enak zamanku kan?) sering ditemukan menempel di dinding publik, baik di tembok hingga bagian belakang truk.

Perbedaan ini dirasakan oleh kakek Lasimin. Suatu ketika kakek berusia 70 tahun yang tinggal di Banyumas, Jawa Tengah ini ditanya oleh seorang pemuda kampung bernama Zaenal.?

Enak Zaman Soeharto atau Jokowi? Jawaban Kakek Ini Bikin Ngakak (Sumber Gambar : Nu Online)
Enak Zaman Soeharto atau Jokowi? Jawaban Kakek Ini Bikin Ngakak (Sumber Gambar : Nu Online)

Enak Zaman Soeharto atau Jokowi? Jawaban Kakek Ini Bikin Ngakak

Zaenal melontarkan sebuah pertanyaan mengenai perbedaan hidup di zaman Presiden Soeharto dengan era Presiden Jokowi saat ini. Obrolan ringan ini berlangsung di sebuah dipan di depan rumah kakek Lasimin yang terlihat begitu sejuk dan rindang karena berada di bawah Pohon Jambu.

“Kek, kalau kakek rasakan, enak zaman siapa sih, Soeharto atau Jokowi,” tanya Zaenal to the point.

“Yo jelas enakan zaman Soeharto toh,” jawab kakek Lasimin sambil menyungging senyum hingga gigi ompongnya terlihat.

“Kenapa kek?”

Sang Pencerah Muslim

“Soalnya di zaman Soeharto, istriku masih muda dan seger.” Geerrrrr....muncul dari mulut Zaenal. (Fathoni Ahmad)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim News, Pertandingan, Habib Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim

Rabu, 19 Juli 2017

Wagub DKI: Pesantren adalah Sistem Pendidikan Paling Komplit

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Sejak pertama lahir, pola pendidikan di pondok pesantren diakui mampu membentuk manusia seutuhnya. Artinya tidak hanya memahami ilmu agama Islam, tetapi lulusan pesantren mampu berkarya di segala bidang kehidupan secara mandiri. Inilah yang dikatakan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat bahwa pesantren merupakan sistem pendidikan paling komplit.

Wagub DKI: Pesantren adalah Sistem Pendidikan Paling Komplit (Sumber Gambar : Nu Online)
Wagub DKI: Pesantren adalah Sistem Pendidikan Paling Komplit (Sumber Gambar : Nu Online)

Wagub DKI: Pesantren adalah Sistem Pendidikan Paling Komplit

Djarot menyampaikan hal tersebut pada acara peluncuran legalitas Pendidikan Diniyah Formal (PDF) pada berbagai tingkatan seperti Ula, Wustho, dan Ulya oleh Kementerian Agama, Senin (1/8) di Pondok Pesantren Minhaajurrasyidin, Lubang Buaya, Jakarta Timur. Pada kesempatan ini, Kemenag memberikan SK izin operasional kepada 12 PDF pada tingkat Wustho dan Ulya di seluruh Indonesia.?

Djarot yang hadir bersama beberapa jajaran pejabat Provinsi DKI Jakarta dan Wali Kota Jakarta Timur menegaskan bahwa pesantren tidak hanya fokus mengkaji ilmu agama melalui kitab kuning, tetapi juga mendidik santri berwirausaha dan menghadapi hidup secara mandiri. Hal ini yang menjadikan lulusan pesantren mempunyai dasar dan prinsip yang kokoh ketika terjun di tengah masyarakat.

“Tidak hanya belajar ilmu agama, tetapi juga belajar hidup, belajar bertoleransi dengan sesama, belajar saling tolong-menolong satu sama lain, mandiri dan bekerja keras yang kesemuanya ditujukan untuk meningkatkan akhlak mulia, iman dan taqwa kepada Allah,” jelas pria asal Blitar ini saat menyampaikan sambutan.

Sang Pencerah Muslim

Pendidikan di pesantren, lanjut Djarot, memungkinkan anak memiliki jiwa spiritualitas kokoh karena hari demi hari diisi dengan kegiatan positif dan bermanfaat. Ruang ini tidak akan dimasuki oleh hal-hal dan perilaku negatif karena santri selalu mengisinya dengan kegiatan keagamaan dan pembelajaran hidup.

“Maka jangan heran ketika banyak anak sekarang mudah terjerumus pada perilaku buruk dan negatif karena terlalu banyak ruang kosong pada dirinya yang menyebabkan jiwanya juga kosong,” terang Djarot.

Dengan terus ditempa dengan pendidikan positif dan kerja keras, Djarot yakin lulusan pesantren tidak akan lapuk di makan zaman. Karena santri sudah terbiasa hidup dengan apapun. Menurutnya, tantangan Islam ramah dan toleran yang dibawa para lulusan pesantren kini mendapat tantangan besar ketika mudahnya akses teknologi informasi yang kerap berisi paham keagamaan yang keras dan cenderung kaku. (Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim News Sang Pencerah Muslim

Selasa, 20 Juni 2017

Undangan Terbuka, Silaturahim Kebangsaan di UGM Malam Ini

Yogyakarata, Sang Pencerah Muslim. Jaringan Islam Rahmatan lil ‘Alamin Universitas Gadjah Mada (UGM) berencana mengadakan halal bihalal dan tabligh akbar Silaturahim Kebangsaan bertema “Mewujudkan Dakwah Islam yang Rahmatan lil ‘Alamin” di Masjid Kampus UGM, Kamiis (4/9) malam ini, pukul 19.00 WIB.

Kegiatan yang digagas sekelompok mahasiswa UGM dari kalangan Islam moderat ini bertujuan untuk menjunjung nilai-nilai Islam sebagai agama (ad-din) yang rahmatan lil ‘alamin. Acara yang pertama kali diadakan di Masjid Kampus UGM ini terbuka untuk umum dan gratis.

Undangan Terbuka, Silaturahim Kebangsaan di UGM Malam Ini (Sumber Gambar : Nu Online)
Undangan Terbuka, Silaturahim Kebangsaan di UGM Malam Ini (Sumber Gambar : Nu Online)

Undangan Terbuka, Silaturahim Kebangsaan di UGM Malam Ini

“Kegiatan ini juga berusaha mengembalikan wacana UGM sebagai Kampus Pancasila dan menjadi titik awal untuk mendakwahkan Islam yang sesuai dengan kultur masyarakat Indonesia yang heterogen” kata Mukhanif Yasin Yusuf, salah satu penggagas.

Sang Pencerah Muslim

Kegiatan ini rencananya menghadirkan Alissa Wahid, putri almarhum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), dan Rektor UGM Prof Dr Pratikno, M.Soc. Di samping mengundang pula KH Muwafiq, ulama dan budayawan; serta Ahmad Hadidul Fahmi Lc, alumni tafsir dan ulumul qur’an Universitas Al Azhar, eks Ketua Lakpesdam PCINU Mesir. (Mukhanif YY/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim News, Cerita, Humor Islam Sang Pencerah Muslim

Sabtu, 03 Juni 2017

Perbedaan Bukan untuk Diperdebatkan, Tapi Dibagi

Yogyakarta,Sang Pencerah Muslim. Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta Prof Nizar Ali mengatakan, perbedaan bukan untuk diperdebatkan, melainkan untuk dibagi. Dengan berbagi, masalah kemanusiaan dan permasalahan bangsa ini bisa diselesaikan secara bersama-sama.

Perbedaan Bukan untuk Diperdebatkan, Tapi Dibagi (Sumber Gambar : Nu Online)
Perbedaan Bukan untuk Diperdebatkan, Tapi Dibagi (Sumber Gambar : Nu Online)

Perbedaan Bukan untuk Diperdebatkan, Tapi Dibagi

“Aktor penting dalam membendung radikalisme adalah penyuluh agama. Karena penyuluh ini kan memiliki basis umat yang kuat,” katanya dalam membukan acara Outbond Kerukunan Umat Beragama (KUB) para Penyuluh Agama Honorer (PAH) di Komplek Kraton Ratu Boko, Minggu (23/8) kemarin lusa.

Outbond dinilai efektif dalam menjalin kerukunan karena sudah menyatu dalam kontek berbangsa dan bernegara. “Kegiatan serupa hatus dikembangkan dan terus digalakkan,” ajak pria yang pernah menjabat sebagai Wakil Rektor II UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta itu.

Sang Pencerah Muslim

Guru Besar Bidang Hadtis ini menambahkan, PAH harus memberikan penyuluhan agama dengan ramah dengan bingkai keragaman. Perbedaan itu untuk dinikmati keindahannya. Jika ada orang yang melanggar koridor-koridor agama, maka orangnya yang bermasalah bukan agamanya. Oknum itulah yang bermasalah, karena agama tidak mengajarkan kerukunan dan perdamaian.

Dengan kegiatan outbond KUB ini diharapkan terjalin kerja sama dan keharmonisan antara penganut agama. Untuk membangun sebuah bangunan yang kokoh diperlukan kebersamaan, toleransi, tim work, persaudaraan.

Sang Pencerah Muslim

Outbond KUB PAH lintas agama ini diikuti sekitar 50 orang. Mereka ada yang dari Islam, Kristen, Katolik, Budha, Hindu, dan Konghucu. Sebelumnya Kanwil Kemenag DIY mengadakan Outbond KUB dari mulai pelajar lintas agama, pemuka lintas agama, penyuluh lintas agama, dan selanjutnya guru lintas agama.(suhendra/abdullah)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Pesantren, News, Ulama Sang Pencerah Muslim

Kamis, 25 Mei 2017

Gelar PKD, GP Ansor Indramayu Siapkan Pemimpin Masa Depan

Indramayu, Sang Pencerah Muslim. Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Indramayu, Jawa Barat menggelar Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) yang dilaksanakan pada tanggal 5-7 Agustus 2016 di Kompleks Majlis Laa Tahzan Desa Wanguk Kecamatan Anjatan. Kegiatan Tersebut diikuti 110 peserta yang direkomendasikan Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor se-kabupaten.

Menurut Ketua Pelaksana PKD Edi Fauzi, PKD ANSOR merupakan kawah candra dimuka bagi kader Ansor untuk digembleng agar memiliki militansi yang kuat dalam mewujudkan ideologi dan garis perjuangan organisasi GP Ansor.

Gelar PKD, GP Ansor Indramayu Siapkan Pemimpin Masa Depan (Sumber Gambar : Nu Online)
Gelar PKD, GP Ansor Indramayu Siapkan Pemimpin Masa Depan (Sumber Gambar : Nu Online)

Gelar PKD, GP Ansor Indramayu Siapkan Pemimpin Masa Depan

Dalam PKD tersebut juga, tambah dia, peserta akan dilatih tentang kecakapan menjadi seorang pemimpin, baik pemimpin dalam organisasi kemasyarakatan maupun pemimpin di pemerintahan.

Sang Pencerah Muslim

"Saya berharap PKD ini dapat mencetak kader GP Ansor yang siap menjadi pemimpin bangsa di masa depan," katanya.

Sang Pencerah Muslim

Kegiatan PKD diisi oleh instruktur dr PW Ansor Jawa Barat dan fungsionaris PCNU Kabupaten Indramayu. Kegiatan tersebut dibuka Asisten Daerah 2 Kabupaten Indramayu H. Susanto.

Dalam pembukaan PKD tersebut, PC GP Ansor Indramayu juga sekaligus melantik Pengurus PAC GP Ansor Anjatan dan Ranting GP Ansor se-kecamatan tersebut. (Iing Rohimin/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim News, Kiai Sang Pencerah Muslim

Kamis, 09 Maret 2017

Peserta 16 Besar Liga Santri asal NTB Tiba di Jakarta

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Peserta Liga Santri Nusantara (LSN) asal NTB tiba di Wisma Atlit Cibubur, Jakarta Timur pukul 21. 00 WIB kamis (29/10) malam. Grup sepak bola pesantren Bayyinul Ulum yang merupakan peraih juara 1 zona NTB, bertolak dari Bandara Internasional Lombok tujuan Bandara Sukarno-Hatta dengan durasi 1.45 menit.

Peserta 16 Besar Liga Santri asal NTB Tiba di Jakarta (Sumber Gambar : Nu Online)
Peserta 16 Besar Liga Santri asal NTB Tiba di Jakarta (Sumber Gambar : Nu Online)

Peserta 16 Besar Liga Santri asal NTB Tiba di Jakarta

Mereka akan bertanding Jumat (30/10) sore melawan pesantren Darunnajah Garut di lapangan Danlanud Halim, Jakarta Timur.

Tim ini yang terdiri atas 26 orang ini meliputi 20 pemain 5 official dan 1 koordinator zona.

Sang Pencerah Muslim

"Ini sebuah kebanggaan tersendiri bagi kami karena belum pernah terpikirkan dari sebelumnya bahwa kami akan lolos di 16 besar dan membawa santri," kata manajer klub Ustadz Mahmud Bachri.

Sang Pencerah Muslim

Mahmud menambahkan, pihaknya tidak menargetkan yang tinggi-tinggi dalam pertandingan yang akan merebut tiket 8 besar.

"Akan tetapi kehadiran pihaknya adalah bertujuan agar pesantrennya terkenal dan pesantren menjadi pilihan bagi anak-anak ke depan sebagai tempat menimba ilmu," kata Mahmud. (Hadi/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim News, Nasional, Tegal Sang Pencerah Muslim

Minggu, 05 Februari 2017

Sambut Bulan Haji, Calon Jamaah Harus Jaga Niat

Surabaya, Sang Pencerah Muslim. Di samping menjaga kesehatan dan menyiapkan kebutuhan selama satu bulan lebih di tanah suci, para calon jamaah haji juga harus mempersiapkan mental agar bisa merampungkan ibadah dengan baik. Yang juga sangat menentukan adalah kemurnian hati agar titel sebagai haji mabrur bisa diraih.

"Ibadah haji mensyaratkan kekuatan fisik jamaah karena akan melakukan sejumlah ibadah yang membutuhkan tenaga ekstra," kata H Farmadi Hasyim, Kepala Seksi Haji Kantor Kementerian Agama Kota Surabaya, Senin (10/8).

Sambut Bulan Haji, Calon Jamaah Harus Jaga Niat (Sumber Gambar : Nu Online)
Sambut Bulan Haji, Calon Jamaah Harus Jaga Niat (Sumber Gambar : Nu Online)

Sambut Bulan Haji, Calon Jamaah Harus Jaga Niat

Mempersiapkan bekal sejak dini dan menempuh perjalanan panjang sejak dari rumah hingga ke pemondokan dan ke tanah suci tentu membutuhkan kondisi tubuh yang prima, lanjutnya. "Karena itu selama menunggu jadwal keberangkatan, disarankan jamaah untuk meperbanyak olahraga sebagai latihan agar saat melaksanakan ibadah tidak mengalami masalah," ungkapnya.

Sang Pencerah Muslim

Dan Ustadz Farmadi, sapaan akrabnya yakin bahwa materi seputar hal ini telah disampaikan saat manasik yang diikuti calon jamaah. "Tinggal mengingat dan menjalankan seluruh anjuran itu dengan baik," kata Wakil Ketua Lembaga Dakwah PWNU Jawa Timur ini.

Yang juga sangat penting untuk diperhatikan adalah terus lurus dalam menata niat. "Karena factor inilah yang akan sangat diuji selama pelaksanaan ibadah haji," terangnya. Bertemu dengan kaum muslimin dari berbagai daerah dan negara, tentu juga diiringi dengan tabiat dan beragam pula, lanjutnya.

Sang Pencerah Muslim

"Dibutuhkan kebesaran hati, kelapangan jiwa dan lurusnya niat agar selama pelaksanaan haji, para jamaah mampu mengendalikan diri dan emosi," tandasnya. Apalagi pada perlaksanaan haji kali ini cuaca lumayan terik, maka kesabaran dan kemurnian niat sangat menentukan, lanjutnya.

?

"Diperkirakan kloter pertama jamaah haji Indonesia akan berada di Asrama Haji tanggal 20 Agustus," pungkasnya. (Syaifullah/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim News, Santri Sang Pencerah Muslim

Rabu, 25 Januari 2017

Kang Said: NU Juga Jadi Target Terorisme

Jakarta, Sang Pencerah Muslim

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj mengutuk keras aksi teror beberapa hari lalu di Jakarta. Ia menegaskan, tak ada satu agama pun yang membenarkan terorisme, termasuk Islam.

Kang Said: NU Juga Jadi Target Terorisme (Sumber Gambar : Nu Online)
Kang Said: NU Juga Jadi Target Terorisme (Sumber Gambar : Nu Online)

Kang Said: NU Juga Jadi Target Terorisme

“Bahkan NU sendiri menjadi bagian dari target terorisme,” katanya saat menerima kunjungan Dubes Denmark Casper Klynge bersama rombongan di kantor PBNU, Jakarta, Rabu (20/1).

Menurutnya, NU menjadi musuh bagi para teroris lantaran selama ini ormas Islam terbesar ini cukup nyaring menentang aksi kekerasan yang mengatasnamakan agama. Melalui gagasan Islam Nusantara, NU berusaha menunjukkan bahwa Islam akrab dengan budaya, toleran, cinta tanah air, dan menjunjung tinggi prinsip-prinsip perdamaian.

Sang Pencerah Muslim

Pendiri NU Hadratussyekh Muhammad Hasyim Asy’ari adalah contoh bagus tentang tokoh yang mampu menyatukan antara Islam dan nasionalisme. Suatu kondisi yang sulit ditemukan di Timur Tengah yang kini dirundung perang saudara.

Pria yang akrab disapa Kang Said ini mengaku heran dengan sebagian kelompok yang menggunakan nama Islam untuk aksi-aksi biadab. Yang lebih aneh, katanya, tidak hanya orang Timur Tengah, orang-orang Eropa pun banyak ikut bergabung dengan kelompok garis keras ISIS.

Sang Pencerah Muslim

Kang Said mengatakan, kalau orang Timur Tengah ‘wajar’ menjadi kelompok ekstrem lantaran tiap hari menyaksikan kekejaman Israel membunuh dan merebut tanah Palestina, sementara negara-negara di dunia cenderung hanya menonton alias diam.

“Lha, negara-negara Eropa ini yang katanya sejahtera, aman, tentram, gabung juga sama ISIS. Saya tidak mengerti kenapa itu? Apa sebabnya?” tanyanya yang lantas menyimpulkan, fakta ini menunjukkan bahwa ekstremisme bisa menimpa siapa saja.

Rombongan dari Kedutaan Besar disambut pula oleh Ketua PBNU H Marsudi Syuhud, Bendahara Umum H Bina Suhendra, dan Ketua Umum Pimpinan Fatayat NU Anggia Ermarini di kantor PBNU, Lantai 3, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta. (Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Pesantren, News, Ulama Sang Pencerah Muslim

Senin, 09 Januari 2017

Pesantren Mahyal Ulum Al-Aziziyah, Dari Lima Santri Kini Punya Perguruan Tinggi

Bermodal sebidang tanah wakaf dari HM Ali Mahmud atau yang lebih dikenal dengan nama Haji Ali Sinar Desa, pada tahun 1999, Tengku H Faisal Ali berinisiatif mendirikan pondok pesantren. ?

Tanah seluas 6000 meter di Desa Dilib Bukti Sibreh Kecamatan Suka Makmur Kabupaten Aceh Besar, Provinsi ? Aceh ini menjadi cikal bakal berdirinya Pondok Pesantren (Dayah) Mahya Ulum Al-Aziziyah. Dayah ini berjarak 40 kilimeter dari Ibukota Kabupaten, atau 17 kilometer dari Ibukota Provinsi.

Selain sebagai pendiri, Tengku H Faisal Ali juga pimpinan pertama pondok pesantren yang bernaung di bawah Yayasan Lembaga Pendidikan Islam Mahyal Ulum Al-Aziziyah. Tengku Faisal Ali merupakan salah seorang alumni Ma’hadal Ulum Diniyah Islamiyah Mesjid Raya (MUDI Mesra) Samalanga, Bireuen.

Di salah satu lembaga pendidikan Islam tertua di Aceh tersebut, Tengku Faisal ? Ali menimba ilmu serta mengabdi selama lebih kurang 15 tahun, tepatnya dari tahun 1985 hingga akhir tahun 1999. Selesai pembebasan tanah, ia meminta restu Al Mukarram Waled H Hasanoel Basry HG untuk mendirikan sebuah lembaga pendidikan Dayah/Pesantren Mahyal Ulum Al-Aziziyah sekaligus meninggalkan almamater yang telah membesarkannya. ?

Pesantren Mahyal Ulum Al-Aziziyah, Dari Lima Santri Kini Punya Perguruan Tinggi (Sumber Gambar : Nu Online)
Pesantren Mahyal Ulum Al-Aziziyah, Dari Lima Santri Kini Punya Perguruan Tinggi (Sumber Gambar : Nu Online)

Pesantren Mahyal Ulum Al-Aziziyah, Dari Lima Santri Kini Punya Perguruan Tinggi

Pengajian pertama dilakukan pada malam 12 Rabiul Awal 1421 Hijriah. Ada lima orang yang hadir saat itu. Pada momentum tersebut sekaligus dilakukan peusijuek (tepung tawar) pada sebuah balai tempat belajar oleh Tengku H Mukhtar Lutfi atau yang lebih di kenal dengan ? Abon Seulimeum. ?

Dalam kurun tujuh bulan sesudah pendirian, pondok pesantren mulai berbenah dengan membangun fasilitas pendukung walaupun dalam bentuk yang sangat sederhana. Seiring perjalanan waktu, pembenahan terus dilakukan, diantaranya dengan pembangunan fisik asrama, ruang belajar, dapur, mesjid dan lainnya. Pembenahan juga dilakukan dalam manajemen dan tata kola pesantren.?

Pembangunan dan kemajuan YLPI Mahyal Ulum Al-Aziziyah tidak lepas dari dukungan para tokoh masyarakat setempat. Hingga saat ini telah berhasil meluluskan santrinya untuk masuk ke perguruan tinggi dalam negeri maupun luar negeri seperti Global University di Beirut Libanon. Selain itu juga beberapa santrinya ada yang memilih mengabdikan diri untuk negara dengan menjadi anggota TNI dan Polisi Republik Indonesia.?

Sang Pencerah Muslim

Untuk menghadapi dan menjawab tantangan derasnya arus perkembangan globalisasi, pada tahun 2013 dibuka pendidikan formal yaitu Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) bidang Otomotif dan Pengelasan. Di tahun yang sama juga didirikan Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nahdlatul Ulama Aceh (STISNU Aceh) yang perkuliahan perdananya dilaksanakan pada tahun 2015 berdasarkan surat keputusan Dirjen Pendidikan Islam RI. Kampus tersebut menggunakan metode pengajaran berbasis pesantren pertama di Aceh ? Besar yang beralamat di Sibreh Suka Makmur, Aceh Besar.

STISNU Mahyal Ulum Al-Aziziyah merupakan satu-satunya sekolah tinggi di Aceh Besar yang mewajibkan mahasiswanya tinggal di pesantren. Hal itu bertujuan menyelaraskan antara pendidikan kampus dengan pendidikan dayah. Mahasiswa selain mendapatkan ilmu di kampus juga dibekali ilmu agama di dayah.

Sang Pencerah Muslim

Kampus ini juga memiliki nilai tambah dibanding sekolah tinggi lainnya. Diantaranya dengan perpaduan metodologi sains dan pengajian salafiyah diharapkan mahasiswa mampu memahami kitab kuning disamping kompetensi akademik.?

STISNU Mahyal Ulum Al-Aziziyah diharapkan mampu melahirkan lulusan yang bermutu dan berkompeten, mencetak kader-kader hafiz, juga memperkenalkan bahwa perguruan tinggi memiliki landasan-landasan kokoh, yaitu landasan ahlussunnah wal jamaah.

Selain itu, di kampus yang telah membuka jurusan S1 Hukum Ekonomi Syariah dan Hukum Keluarga, ingin membentuk generasi Aceh yang memiliki kualitas intelektual dan basis kedaerahan.

Santri dan mahasiswa yang belajar di YLPI Mahyal Ulum Al-Aziziyah berasal dari berbagai daerah. Mereka terdiri dari beberapa katagori, yakni menetap dan sekolah formal, menetap dan tidak sekolah formal, menetap tetapi sekolah formal di luar pesantren, dan santri tidak menetap.

Selain digunakan intern pesantren, juga sering digunakan untuk kegiatan dengan peserta dari lembaga atau pihak luar. Seperti pada tahun 2015, sebanyak 30 anggota Polres Aceh Besar mengikuti pendidikan singkat keislaman. Selama 30 hari para anggota polisi dibekali berbagai ilmu agama, dan tinggal di lingkungan dayah.

Seminar-seminar keislaman dan ke-NU-an, juga acap digelar di pesantren yang saat ini menempati lahan seluas 5 hektar. (Kendi Setiawan/Zunus)?

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Makam, News, Pendidikan Sang Pencerah Muslim

Minggu, 01 Januari 2017

GP Ansor: Kerukunan Implementasi Ajaran Agama

Jakarta, Sang Pencerah Muslim - Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor H Yaqut Cholil Qumas di Jakarta, Jumat 23 (12/12) menegaskan, kerukunan adalah bentuk implementasi ajaran agama bagi pemeluknya. Sehingga, seluruh kader pemuda Nahdlatul Ulama (NU) harus berkomitmen menjaga Bhinneka Tunggal Ika.

“Kemanusiaan dalam rangka hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam bingkai keragaman dan kebhinekaan yang ada di Indonesia harus terus dijaga. Itu komitmen Gerakan Pemuda Ansor,” ujar pria yang karib dipanggil Gus Yaqut itu didampingi Kepala Satuan Koordinasi Banser H Alfa Isnaeni. ?

GP Ansor: Kerukunan Implementasi Ajaran Agama (Sumber Gambar : Nu Online)
GP Ansor: Kerukunan Implementasi Ajaran Agama (Sumber Gambar : Nu Online)

GP Ansor: Kerukunan Implementasi Ajaran Agama

Karena itu, kata dia menambahkan, jika ada permintaan dari gereja atau panitia Natal dan polisi membolehkan, maka Banser akan membantu pengamanan.

Pernyataan tersebut juga disampaikan Gus Yaqut, Kamis (22/12) saat menghadiri haul ke-16 Riyanto, anggota Banser Mojokerto, Jawa Timur yang gugur terkena bom saat bertugas membantu pengamanan Natal di Gereja Eben Haezer, 24 Desember 2000.

Sang Pencerah Muslim

“Beragama tidak dibuktikan dari busana, tapi beragama harus kita buktikan dari kerukunan sesama,” tegasnya.

Sang Pencerah Muslim

Haul? ke-16 Riyanto bertema “Pejuang Kerukunan Antar Agama” dihadiri kader Ansor Jawa Timur, umat dan tokoh lintas agama seperti Ketua Umum Badan Musyawarah Antar Gereja (Bamag) Agus Susanto dan pendeta Rudy Sanusi Wijaya dengan sejumlah kegiatan, seperti napak tilas di Gereja Eben Heizer di Jalan Kartini, Kota Mojokerto, rumah keluarga di Lingkungan Prajurit Kulon Gang Baru hingga ke makam Riyanto. (Gatot Arifianto/Mahbib)



Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim News, Berita Sang Pencerah Muslim

Selasa, 20 September 2016

PCNU Kota Tangerang Selatan Lantik Pengurus Baru

Tangerang Selatan, Sang Pencerah Muslim. Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Tangerang Selatan (PCNU Tangsel) dilantik di gedung serbaguna Universitas Terbuka Jl Cabe Raya, Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (24/5). Pelantikan bertema “Memperkokoh Aswaja dan membumikan Islam Nusantara.”

Pelantikan tersebut berdasarkan Surat Keputusan PBNU yang dibacakan Katib Syuriah Banten KH Zainuddin Abdullah yang juga pengasuh Pesantren Jamiyyah al-Islamiyah. Usai dilantik, para pengurus baru dibaiat Wakil Rais Syuriah PWNU Banten KH Maimun Ali.

PCNU Kota Tangerang Selatan Lantik Pengurus Baru (Sumber Gambar : Nu Online)
PCNU Kota Tangerang Selatan Lantik Pengurus Baru (Sumber Gambar : Nu Online)

PCNU Kota Tangerang Selatan Lantik Pengurus Baru

Dalam sambutannya, Ketua Tanfidziyah PCNU Tangsel HM Thohir menyampaikan, pelantikan ini dilaksanakan bersamaan santunan yatim piatu, musyawarah kerja, dan orasi budaya oleh KH Maimun Ali.

Sang Pencerah Muslim

Menurut Thohir, NU struktural yang biasanya dikenal dengan istilah Jam’iyyah seperti wujudnya hierarki kepengurusan mulai tingkat pusat hingga kepengurusan cabang di kabupaten/kota, majelis wakil cabang di kecamatan dan ranting di desa/kelurahan. Bahkan, pengurus yang sehari-hari bersentuhan dengan jama’ah yang berada di lapisan paling bawah yaitu anak ranting NU.

“Sementara, NU Kultural yang biasa kita sebut NU Jama’ah sebagaimana yang kita lihat, rasakan dan alami di perkampungan, di mushalla-mushalla juga rumah-rumah yang secara tradisional membiasakan amaliah berupa yasinan, tahlilan, selametan tiga hari, tujuh hari, semuanya adalah NU kultural,” ujar Thohir.

Sang Pencerah Muslim

Baik NU struktural maupun kultural, lanjut Thohir, sama-sama penting. Sebab, NU struktural tanpa NU kultural terasa kering lantaran minim sentuhan nuansa kebudayaan religiusitas. Demikian juga, NU kultural dengan segala jenis dan model amaliah tradisional tanpa NU struktural sungguh rawan.

“Sebab, berbagai serangan dari pihak luar dengan mudahnya menilai sesat amaliah yang lakukan oleh kelompok kultural ini. Oleh karena itu, terintegrasinya NU struktural dan kultural harus terus dipertahankan dan dijaga kesinambungannya,” tegas Thohir.

Jadi Pionir

Sementara itu, Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany dalam sambutannya mengharapkan NU Tangsel menjadi pionir dalam mempersempit gerakan-gerakan radikalisme dan terorisme yang tidak sesuai dengan iklim dan budaya Islam Indonesia.Kepada pengurus NU demisioner, Airin menyampaikan ucapan terimakasih atas kerjasamanya selama ini. Sementara kepada pengurus baru ia memberi selamat atas pelantikan tersebut.

“Secara khusus, kami juga mengucapkan selamat kepada Bapak KH Munhadi Mushlih selaku Rais Syuriyah dan Bapak HM Thohir sebagai Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Tangerang Selatan. Semoga sukses membawa PCNU menjadi lebih maju lima tahun mendatang,” ujar Airin disambut tepuk tangan hadirin.

Selain Walikota Tangsel beserta jajarannya, hadir pula dalam acara tersebut para alim ulama dan pengasuh pesantren se-Tangsel, Kepala Kesbangpolinmas Kota Tangsel H Salman Alfarisi, Anggota DPRD Prov Banten Suryadi Hendarman, mantan Walikota yang juga mustasyar PCNU Tangsel HM Shaleh MT, Anggota FPKB DPR RI Siti Masrifah, dan para pengurus Fatayat NU, GP Ansor, IPNU, IPPNU Tangsel serta tokoh masyarakat lainnya. (Musthofa Asrori/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim AlaNu, News, Berita Sang Pencerah Muslim

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Sang Pencerah Muslim sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Sang Pencerah Muslim. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Sang Pencerah Muslim dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock