Tampilkan postingan dengan label Ubudiyah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ubudiyah. Tampilkan semua postingan

Senin, 27 November 2017

Tinjau Kesiapan Lokasi, Panitia Nilai 80 Persen Sudah Siap

Jombang,Sang Pencerah Muslim. PBNU bersama PWNU Jawa Timur, Ahad (1/2) meninjau lokasi yang bakal digunakan Muktamar NU ke 33 di Jombang. Rencananya muktamar bakal berlangsung di empat pesantren yakni Tebuireng, Bahrul Ulum Tambakberas, Darul Ulum Rejoso Peterongan dan Mambaul Maarif Denanyar.

"Untuk sementara, dari pantauan kita tadi,? pesantren yang bakal ditempati sebagai lokasi Muktamar yang sudah kita lihat hampir semunya sudah 80 persen siap digunakan," ujar Imam Azis, Ketua Panitia Muktamar NU ke-33 yang juga salah satu ketua PBNU saat meninjau lokasi di Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas.

Tinjau Kesiapan Lokasi, Panitia Nilai 80 Persen Sudah Siap (Sumber Gambar : Nu Online)
Tinjau Kesiapan Lokasi, Panitia Nilai 80 Persen Sudah Siap (Sumber Gambar : Nu Online)

Tinjau Kesiapan Lokasi, Panitia Nilai 80 Persen Sudah Siap

Namun demikian, Imam mengharapkan, pesantren bersama panitia daerah nantinya? lebih memperhatikan terkait fasilitas MCK atau sanitasi. Karena, dikatakannya, peserta resmi yang diundang dalam Muktamar? ke 33 datang dari seluruh Indonesia dan mancanegara.

Sang Pencerah Muslim

"Saya tidak bisa membayangkan kalau soal Sanitasi ini mengganggu pelaksanaan Muktamar. Jadi soal MCK ini perlu mendapat perhatian serius panitia daerah," imbuhnya.

Di samping itu, terkait transportasi diharapkan bisa memenuhi kebutuhan peserta karena lokasi Muktamar ada di empat pesantren. "Bagaimana panitia menyediakan dan mengatur transportasi? termasuk jalurnya. Karena empat pesantren ini yang akan digunakan sebagai lokasi sidang-sidang komisi," tambahnya.

Sang Pencerah Muslim

4000 peserta

Masih menurut Imam, peserta Muktamar berjumlah sekitar 4 ribu. Rinciannya dari PBNU sebanyak 300 pengurus, Perwakilan PW dan PC NU sebanyak 3000 peserta, dari perwakilan negara sahabat sekitar 200 orang. "Termasuk Pengurus Cabang Istimewa di berbagai negara juga menjadi peserta," tandasnya.

Panitia, lanjut Imam Azis menambahakan, juga mengundang beberapa duta besar negera sahabat untuk hadir sebagai peninjau diantaranya negera Mesir, Syuriah, Sudan, Arab Saudi, Malaysia." Negara Negara yang sering hadir dan mengundang NU, duta besarnya semuanya kita undang untuk hadir sebagai peninjau," tandasnya.

Sementara terkait lokasi pembukaan dan pemilihan Rais Aam dan Ketua Umum PBNU yang direncanakan digelar di Alun alun Jombang, panitia belum bisa memastikan. "Soal itu masih akan kita musyawarahkan karena melihat maslahah dan madlorotnya," pungkasnya. (Muslim Abdurrahman/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Ubudiyah Sang Pencerah Muslim

Minggu, 26 November 2017

Ratusan Layang-layang Sambut Sumpah Pemuda dan Hijriyah

Ciamis, Sang Pencerah Muslim. Para pemuda dan remaja Nahdlatul Ulama Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis, Jawa Barat menggelar lomba layang-Layang di pesawahan Lakbok mulai Sabtu (19/10) dan akan berakhir Senin sore (21/10).

Salah seorang panitia, Wahidan Barkit Batubara, mengatakan kegiatan kerjasama dengan komunitas seni Prematur tersebut merupakan salah satu rangkaian menyambut peringatan hari sumpah pemuda yg ke 85 serta menyambut datangnya tahun baru Hijriyah.

Ratusan Layang-layang Sambut Sumpah Pemuda dan Hijriyah (Sumber Gambar : Nu Online)
Ratusan Layang-layang Sambut Sumpah Pemuda dan Hijriyah (Sumber Gambar : Nu Online)

Ratusan Layang-layang Sambut Sumpah Pemuda dan Hijriyah

“Alhamdulillah acara ini sangat meriah. Bahkan kami tidak menyangka peserta yang ikut bukan hanya dari warga Lakbok saja,” kata aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Kota Banjar tersebut melalui pers rilis yang dikirim Ahad (20/10)

Sang Pencerah Muslim

Wahid mengatakan para pecinta layang-layang datang dari luar daerah seperti Kota Banjar, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Pangandaran, bahkan dari Kabupaten Cilacap Jawa Tengah. “Ini di luar dugaan kami,” kata anggot GP Ansor Lakbok ini.

Ketua Komunitas Seni Prematur Tyus Roggo mengungkapkan, tujuan digelarnya lomba tersebut adalah untuk mempertahankan dan mengembangkan permainan tradisional.

Sang Pencerah Muslim

“Inti dari lomba ini juga adalah merupakan bentuk upaya kami para pemuda dalam melestarikan serta mengembangkan salah satu warisan budaya dan warisan permainan-permainan tradisional yang menjadi identitas sebuah bangsa Indonesia,” katanya.

Sebab, kata dia, nilai-nilai yang terkandung dalam permainan tradisional seperti layang-layang ini sangat tinggi, tetapi tergerus dengan maraknya permainan-permainan modern atau import.

Kegiatan yang mengikutsertakan karang taruna Desa Baregbeg tersebut  memperebutkan jutaan rupiah. Ketua Karang Taruna Desa Baregbeg Kecamatan Lakbok yang juga sebagai panitia penyelenggara, Solehudin menjelaskan, dari ratusan peserta hanya akan diambil 3 (tiga) juara terbaik.

“Penilaian layangan harus berlampu dan nyala sampai batas akhir terbang, kalau lampunya mati ketika masih dalam waktu perlombaan kami nyatakan diskualifikasi,” katanya. (Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Ubudiyah, Cerita Sang Pencerah Muslim

Sabtu, 25 November 2017

Tanyakan Isu-Isu Keislaman dan Demokrasi

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Sebanyak enam orang anggota Parlemen Uni Eropa berkunjung ke PBNU untuk meningkatkan hubungan lebih lanjut dan mendiskusikan perkembangan demokrasi dan dunia Islam di Indonesia, khususnya peran-peran yang dimainkan oleh PBNU pada Jum’at 24/11 di Gd. PBNU.

Beberapa isu penting yang menjadi pembicaraan adalah masalah perda syariah, radikalisme dikalangan umat Islam, dan peran-peran yang dimainkan oleh NU dalam mengembangkan demokrasi di Indonesia.

Tentang perda syariah, Sekjen PBNU Dr. Endang Turmudi mengungkapkan bahwa perda syariah secara resmi diberlakukan di Aceh. Daerah lainnya yang menerapkan perda syariah sebenarnya adalah perda anti maksiat yang timbul karena adanya otonomi daerah yang memungkinkan masing-masing daerah membuat aturan sesuai kondisi lokal daerahnya.

Tanyakan Isu-Isu Keislaman dan Demokrasi (Sumber Gambar : Nu Online)
Tanyakan Isu-Isu Keislaman dan Demokrasi (Sumber Gambar : Nu Online)

Tanyakan Isu-Isu Keislaman dan Demokrasi

“Perda syariat Islam itupun belum disepakati sepenuhnya oleh kalangan umat Islam sendiri karena banyak diantara golongan Islam yang menentangnya,” tandasnya.

PBNU sendiri bersikap untuk tidak setuju dengan perda syariat karena negara kita bukan negara agama. Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi dalam pernyataannya beberapa waktu lalu mengungkapkan bahwa yang paling penting adalah menanamkan nilai-nilai Islam, bukan memformalkannya dalam bentuk perda syariat.

Sementara itu berkaitan dengan menguatnya konservatifme Islam di Indonesia, Endang mengungkapkan hal ini disebabkan oleh anak-anak muda Indonesia yang sebelumnya belajar di Timur Tengah. “Mereka membawa nilai-nilai dari Timur Tengah dan berusaha menerapkannya di Indonesia,” tuturnya

Sang Pencerah Muslim

Ketua PBNU Abdul Aziz Ahmad yang turut dalam pertemuan tersebut menambahkan bahwa kondisi ketidakpastian akibat konflik yang melanda di Timur Tengah amat mempengaruhi pemikiran anak muda Indonesia yang belajar di sana. “Hasilnya tentu akan berbeda jika mereka belajar di Eropa atau Australia,” tegasnya.

Hal tersebut juga ditanggapi oleh Wasekjen PBNU Ir. Iqbal Sullam yang mengatakan bahwa dalam mencapai demokrasi, dunia Barat juga mengalami perjuangan yang berdarah-darah dan kondisi Balkan yang merupakan bagian dari Eropa belum sepenuhnya kondusif. “Kita masih sama-sama belajar dan bisa juga nilai-nilai dari Indonesia yang dapat diambil untuk mengembangkan demokrasi di Barat,” tegas Iqbal.

Sang Pencerah Muslim

Berkaitan dengan demokrasi di NU, Endang menjelaskan bahwa NU bukan merupakan organisasi politik dan menghargai pilihan-pilihan warganya untuk mendirikan partai politik atau memiliki afiliasi politik tertentu.

Anggota parlemen Eropa yang hadir dalam pertemuan tersebut adalah Hartmut Nassauer dari Jerman, Bert Doorn dari Belanda, Alojz Peterle dari Slovenia, Robert Goebbels dari Luxemburg, Barbara Weiler dari German, Jules Maaten dari Belanda. Mereka merupakan anggota dari berbagai komite seperti komite kebebasan sipil, komite perlindungan konsumen, komite  hubungan luar negeri, komite lingkungan, kesehatan publik dan keamanan makanan.

Sementara itu PBNU diwakili oleh Sekjen PBNU Endang Turmudi, Ketua PBNU Abdul Aziz Ahmad dan Wakil Sekjen PBNU Iqbal Sullam. Pertemuan berlangsung sekitar 1 jam, mulai pukul 10.00-11.00 WIB. (mkf)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Ubudiyah, Habib, Kyai Sang Pencerah Muslim

Selasa, 21 November 2017

Gus Sholah Apresiasi Langkah Panglima TNI Kunjungi Makam Presiden

Jombang, Sang Pencerah Muslim - Langkah Panglima TNI Gatot Nurmantyo mengembangkan tradisi ziarah ke makam para mantan Panglima Tertinggi TNI mendapat apresiasi dari KH Sholahudin Wahid (Gus Sholah). Pengasuh Pesantren Tebuireng Jombang ini menyebut Gatot Nurmantyo menguasai sejarah dengan baik.

Hal itu diungkapkan Gus Sholah usai menerima kunjungan rombongan ziarah dalam rangka HUT Ke-71 TNI di Pesantren Tebuireng, Selasa (27/9) siang. Sebelum berziarah, Gatot dan Gus Sholah sempat berbincang sekitar 20 menit di Dalem Kasepuhan Tebuireng.

Gus Sholah Apresiasi Langkah Panglima TNI Kunjungi Makam Presiden (Sumber Gambar : Nu Online)
Gus Sholah Apresiasi Langkah Panglima TNI Kunjungi Makam Presiden (Sumber Gambar : Nu Online)

Gus Sholah Apresiasi Langkah Panglima TNI Kunjungi Makam Presiden

"Panglima dan saya berbincang-bincang tentang Resolusi Jihad. Ternyata beliau menguasai sejarah dengan baik," ujar adik kandung KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini.

Sang Pencerah Muslim

Pada kesempatan ini, Gus Sholah juga menginformasikan kepada Gatot bahwa di Tebuireng sedang dibangun Museum Islam Hasyim Asyari. Pembangunan museum itu dimaksudkan untuk memberi informasi kepada masyarakat tentang proses masuknya Islam ke Nusantara dengan damai dan menggunakan pendekatan budaya, tanpa kekuatan militer.

"Saya juga memberi informasi bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) didirikan oleh militer, polisi, pedagang, rakyat biasa, santri dan ulama. Ini untuk membantah pendapat bahwa negara berdasar Pancasila adalah negara yang bertentangan dengan Islam atau negara thaghut," tegas Gus Sholah.

Sang Pencerah Muslim

Sebagaimana diberitakan, menjelang peringatan hari ulang tahun (HUT) Ke-71 TNI, Panglima TNI Gatot Nurmantyo mengajak seluruh Panglima Komando Utama (Pangkotama) untuk berziarah ke makam para mantan presiden dan panglima tinggi TNI.

Di Jawa Timur, Gatot mengajak rombongan berziarah ke makam Presiden Soekarno di Blitar dan KH Abdurrahman Wahid di Tebuireng Jombang, Selasa. Seluruh kepala staf dari ketiga kesatuan juga tampak mendampingi kunjungan tersebut.

Pria kelahiran 13 Maret 1960 ini? menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan hasil diskusi dengan seluruh kepala staf. Tujuannya, agar prajurit TNI senantiasa mengenang sejarah perjuangan kemerdekaan dan meneladani sikap para pahlawan.

Dengan mengingat sejarah, Gatot Nurmantyo berharap prajurit TNI dapat mencontoh kegigihan para pahlawan dalam menghadapi situasi yang semakin sulit. Dengan tradisi ziarah, mantan KSAD ini berharap TNI dan kalangan pesantren dapat bergandengan tangan untuk menghadapi tantangan pembangunan.

"Pantang menyerah, komitmen, penuh dedikasi dan yang paling penting berjuang dengan ikhlas, tanpa kepentingan apapun," pungkasnya. (Ibnu Nawawi/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Ubudiyah, IMNU, Amalan Sang Pencerah Muslim

Sabtu, 18 November 2017

Manfaat Berpuasa dan Tips Tetap Bugar Saat Melakukannya

Pringsewu, Sang Pencerah Muslim. Selama Bulan Ramadhan, kegiatan Ngaji Ahad (Jihad) Pagi di Gedung NU Kabupaten Pringsewu diganti menjadi Jihad Sore. Kegiatan tersebut diakhiri dengan buka puasa bersama. Materi pada kegiatan pekan perdana, Ahad (12/6) mengangkat tema Manfaat Puasa bagi Kesehatan dan Tips Puasa Tetap bugar.

Manfaat Berpuasa dan Tips Tetap Bugar Saat Melakukannya (Sumber Gambar : Nu Online)
Manfaat Berpuasa dan Tips Tetap Bugar Saat Melakukannya (Sumber Gambar : Nu Online)

Manfaat Berpuasa dan Tips Tetap Bugar Saat Melakukannya

Materi tersebut disampaikan oleh seorang dokter muda yang juga Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Pringsewu dr. Ulinnoha. Mengawali pemaparannya, dokter yang juga alumni Pondok Pesantren Futuhiyah Mranggen Jawa Tengah ini membacakan ayat Al-Quran yang menjadi dasar ibadah puasa yaitu Surat Al-Baqarah ayat 183.

Menurutnya, selain mendapatkan predikat taqwa dari sisi ibadah, ternyata puasa memiliki manfaat yang luar biasa dari sisi kesehatan. "Beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh para pakar kesehatan menunjukkan bahwa puasa memiliki pengaruh positif bagi kesehatan," katanya.

Sang Pencerah Muslim

Dr. Ulin menjelaskan bahwa puasa ternyata baik bagi jantung, ginjal dan pembuluh darah. "Secara psikologis orang yang berpuasa juga cenderung stabil, tenang dan memiliki pola pikir yang tajam," tambahnya. Manfaat lain yang bisa diambil dari puasa menurutnya adalah meningkatnya daya tahan tubuh dan kesuburan, mencegah diabetes dan kelebihan nutrisi serta dapat meredakan radang sendi.

Sang Pencerah Muslim

Selain itu, saat orang berpuasa tubuh akan secara otomatis menggunakan cadangan energi yang ada didalam tubuhnya untuk menyeimbangkan metabolisme tubuh. "Energi cadangan atau bongkaran yang dihasilkan dari hati dan organ organ tubuh lainnya ini memiliki kekuatan 10 kali lipat dari energi biasanya," jelasnya.

Menurutnya inilah kemungkinan salah satu rahasia yang menjadi sebab mengapa kekuatan energi kaum muslimin bertambah ketika melakukan peperangan dibulan puasa pada zaman Rasulullah SAW.

Pada Jihad Sore yang dihadiri Bupati Pringsewu H. Sujadi ini, dr. Ulin juga memberikan beberapa tips agar puasa tetap bugar. Hal yang perlu diperhatikan adalah pola makan ketika sahur dan berbuka puasa.

"Saat sahur perbanyak makanan berserat, makanan yang banyak mengandung protein, perbanyak asupan cairan dan batasi konsumsi garam. Dan saat berbuk dahulukan makanan yang manis, cukupi karbohidrat dan hindari banyak makanan berminyak," pungkasnya. (Muhammad Faizin/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Santri, Kyai, Ubudiyah Sang Pencerah Muslim

Jumat, 17 November 2017

PWNU Sumsel Gelar PKPNU Angkatan Pertama

Palembang, Sang Pencerah Muslim - Dalam rangka meningkatkan kualitas kader-kader Nahdlatul Ulama (NU) di semua lini, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sumsel terus melaksanakan kaderisas dengan ragam carai. Salah satunya yang akan diselenggarakan adalah dengan Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PKPNU) angkatan pertama, 15-17 April mendatang.

"Ini dalam rangka kaderisasi dan pemantapan ideologi Ahlussunnah wal-Jamaah (Aswaja) An-Nahdhiyah di internal PWNU Sumsel," kata Ketua Pelaksana PKPNU Sumsel Hernoe Roesprijadji seusai rapat panitia di PWNU Sumsel, Jumat (4/3).

PWNU Sumsel Gelar PKPNU Angkatan Pertama (Sumber Gambar : Nu Online)
PWNU Sumsel Gelar PKPNU Angkatan Pertama (Sumber Gambar : Nu Online)

PWNU Sumsel Gelar PKPNU Angkatan Pertama

Hernoe menerangkan, kaderisasi adalah salah satu hal terpenting dalam proses pengembangan organisasi. Tanpa kaderisasi, organisasi bertumbuh dengan sendirinya tanpa adanya kepahaman yang sama tentang visi dan misi organisasi di antara para kader.

"Fungsi dari jamiyyah (organisasi) NU yang terpenting adalah melindungi jamaahnya. Bila Jamiyyah tak mampu melindungi kesatuan dan cita-cita jamaahnya, maka organisasi telah kehilangan arti pentingnya," ungkap Hernoe.

Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim

Ia menerangkan, beberapa pemateri yang akan mengisi pada acara yang akan diselenggarakan di Pondok Pesantren di Kota Palembang itu langsung dari Jakarta. Yakni H Asad Said Ali, bersama para instruktur kaderisasi dari PBNU seperti Abdul Munim DZ, Enceng Shobirin Najd dan Adnan Anwar.

"Materi yang akan didapat diantaranya mengenai NU, Aswaja, Pancasila dan Pertarungan Ideologi," kata wakil ketua PWNU Sumsel ini.

Mengenai peserta, kata Hernoe, diikuti sekitar75 orang terdiri dari pengurus dan Banom NU, Perwakilam PCNU se-Sumsel dan Perwakilan Pondok Pesantren. "Sertifikat pemgkaderan ini juga menjadi syarat pengurus NU. Setelah pengkaderan ini, peserta juga akan melakukan PKPNU diaerah dan organisasi masing-masing," tukasnya.

Sementara itu, Ketua PWNU Sumsel KH Amri Siregar menambahkan, PKPNU ini merupakan bagian dari pengkaderan. Sehingga peserta yang ikut ini nanti dapat menjalankan roda organisasi sesuai dengan visi dan misi NU. "Ini bagian pengkaderan Aswaja an-Nahdhiyah," pungkasnya. (Abdul Malik Syafei/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Nahdlatul, Ubudiyah Sang Pencerah Muslim

Kisah Hadratus Syekh Tak Cukup 2 Jam

Yogyakarta, Sang Pencerah Muslim. Kisah hidup dan perjuangan Rais Akbar NU Hadratus Syekh KH Hasyim Asy’ari tak mungkin cukup difilmkan 2 jam. Di film “Sang Kyai” hanya bercerita frgmen hidupnya dari tahun 1942 sampai 1947.

Hal itu dikatakan sutradara film “Sang Kyai”, Rako Priyanto dalam dialog bersama Artis dan pemutaran trailer film “Sang Kyai”, di Ngeban Resto, Jl. Manggis No. 77 Nologaten, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jum’at (17/5).

Kisah Hadratus Syekh Tak Cukup 2 Jam (Sumber Gambar : Nu Online)
Kisah Hadratus Syekh Tak Cukup 2 Jam (Sumber Gambar : Nu Online)

Kisah Hadratus Syekh Tak Cukup 2 Jam

Rako menceritakan, Mbah Hasyim (sapaan akrab KH Hasyim Asy’ari, red.) sangat luar biasa, “Ketokohan beliau tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga terkenal sampai luar negeri,” tandasnya kagum.

Sang Pencerah Muslim

Ia menambahkan, isi film “Sang Kyai” tersebut, ada satu dialog antara agama dan nasionalisme, karena keduanya tidak bisa dipisahkan, “Dalam Pancasila sila pertama, kita dapat mengetahui bahwa antara agama dan nasionalisme tidak dapat dipisahkan,” tambahnya.

Sang Pencerah Muslim

Rako juga menceritakan bahwa keterlibatan pengabdian Mbah Hasyim dengan masyarakat sangat luar biasa. Itu semua karena kedalaman ilmunya, “Peran beliau sangat besar misalnya Resolusi Jihad pada masa 10 November.”

Maka, sambung Rako, kalau biografi Mbah Hasyim dijadikan film berdurasi 2 jam, tidak akan cukup. Bahkan kalau dibuat sinetron, bisa sampai 200-an episode.

Pertemuan Artis “Sang Kiai” dan pemutaran trailer film tersebut diadakan komunitas Gadjah Wong dan Lesbumi NU. Kegiatan tersebut merupakan rangkaian peringatan harlah ke-90 NU yang diadakan PWNU DIY.

Redaktur? ? ? ? ? : Abdullah Alawi

Kontributor? : Solikhin dan Dwi

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Kiai, Sholawat, Ubudiyah Sang Pencerah Muslim

Kamis, 16 November 2017

KH Mohammad Tolhah bin Sulaiman Sosok Ahlul-Qur’an

Di Kecamatan Laweyan Kota Surakarta, masyhur dengan pondok pesantren penghafal Al-Qur’an. Nama-nama pondok Al-Muayyad, Al-Qur’aniyy, begitu tersohor hingga ke luar daerah. Bila waktu subuh maupun maghrib, dari pondok tersebut, sering pula kita dengarkan lantunan syahdu para santri yang tengah mendaras Kalamullah. Belum lagi ditambah para ustaz serta ustazah di langgar maupun masjid, yang selalu setia menemani para santri mengaji Kitab Suci.

Di daerah penghasil batik itu, terdapat sejumlah tokoh ulama ahlul-Qur’an. Siapa yang tidak kenal KH Ahmad Umar bin Abdul Mannan, KH Ahmad Musthofa (Mbah Daris), KH Ahmad Asy’ari, KH Asfari (Mbah Bei), dan masih banyak lagi nama yang kiranya dapat disebutkan.

Termasuk di dalamnya, yakni KH Muhammad Tolhah bin Sulaiman, seorang ulama Ahlul-Qur’an yang tinggal di daerah Tegalsari, Kelurahan Bumi, Laweyan. Pribadi yang memiliki sifat lemah lembut ini dikenang sebagai sosok yang rendah hati.

KH Mohammad Tolhah bin Sulaiman Sosok Ahlul-Qur’an (Sumber Gambar : Nu Online)
KH Mohammad Tolhah bin Sulaiman Sosok Ahlul-Qur’an (Sumber Gambar : Nu Online)

KH Mohammad Tolhah bin Sulaiman Sosok Ahlul-Qur’an

“Beliau Bicaranya halus, tidak pernah ingin jadi yang di depan,” kenang Ketua Yayasan Ta’mirul Masjid Tegalsari, KH Idris Shofawi, saat ditemui As-Shofwah di kediamannya, belum lama ini (16/5).

Kiai Idris juga masih ingat pesan singkat yang diberikan KH Muhammad Sulaiman, kala dirinya hendak pergi haji, tahun 1991 silam. “Dadiya lemah, lemah diidak meneng tapi akeh manfaate (Jadilah seperti tanah, yang diam meski selalu diinjak, di sisi lain memiliki banyak manfaat,-red.)

Produktif Menulis

Sang Pencerah Muslim

Di sela-sela kesibukannya mengajar, KH Muhammad Sulaiman juga produktif dalam menghasilkan karya tulisan. Salah satu yang cukup populer yakni kitab tafsir al-Quran berbahasa Arab : Jami’ul Bayaan. Sebuah ringkasan dari berbagai kitab tafsir, yang konon populer dan dicetak hingga ke luar negeri.

Selain kitab tafsir tersebut, Mbah Muhammad yang pernah berguru kepada KH Dimyathi Tremas, KHR Munawwir Krapyak, dan lainnya itu menulis beberapa buku antara lain : Khulasoh Min Shuwaril Qur’an (1992), Asmaul Husna dan Syarahnya (1991), Bukti Al-Quran Sebagai Wahyu (1989).

Ia juga memiliki jadwal rutin mengajar di Masjid Tegalsari, yakni pengajian Tafsir Jalalain (Selasa pagi) serta Shahih Bukhari, di serambi masjid. Sepeninggalnya, rutinan ini dilanjutkan KH Naharussurur, kemudian estafet berpindah sampai ke KH Abdul Halim Naharussur yang berjalan hingga sekarang.

Sang Pencerah Muslim

Begitulah, sosok kiai panutan umat ini, tutup usia pada Sabtu Pon 28 Shofar 1412 H atau bertepatan dengan 7 September 1991 pukul 13.30 WIB di RS Kasih Ibu. Jenazahnya dikebumikan keesokan harinya, di Makam Pulo Laweyan, berdekatan dengan makam KH Ahmad Shofawi. Lahumu al-fatihah! (Ajie Najmuddin)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Ubudiyah, AlaSantri Sang Pencerah Muslim

Rabu, 15 November 2017

Budayawan : Ngapain Niru Barat

Jakarta, Sang Pencerah Muslim
Kemunduran bangsa ini diakibatkan karena kesalahan berfikir yang dipengaruhi oleh para kolonialis. Melalui kekuasaannya mereka menghegemoni cara berfikir bangsa kita yang empirik, reflektif dan kontekstual menjadi formalistik.

Pernyataan ini disampaikan sejarawan dan novelis, Agus Sunyoto, kepada Sang Pencerah Muslim, Rabu (3/8) menanggapi kondisi bangsa Indonesia yang semakin terpuruk.

Menurutnya, bangsa ini hanya bisa maju dengan memelihara tradisi dan cara berfikir yang baik. Karena cara berpikir bangsa kita sekarang akibat hegemoni kolonialis sudah sangat distortif bagi pertumbuhan masyarakat dan kebudayaan.

"Jadi kalau kita mau maju secara paripurna, yang pertama harus dilakukan adalah merubah cara pandang kita yang sudah terdistorsi cara pandang Barat. Caranya dengan kembali pada tradisi Timur. Tidak perlu meniru-niru, apalagi yang ditiru salah," ungkap sejarawan dan novelis yang tinggal di Malang ini.

Agus mencontohkan, bagaimana cara pandang Barat yang sangat formalistik itu masuk dalam cara pandang bangsa kita, dalam hal kepandaian misalnya, saat ini seseorang hanya diukur dari berapa lama dia sekolah dan berapa gelar kesarjanaan yang dimilikinya.

Sementara, lanjut Agus, masyarakat Timur lebih mengutamakan belajar pada pengalaman dan kehidupan riil, contoh konkretnya, menurut aktivis Ansor Jawa Timur itu adalah, Soeharto walupun hanya memperoleh pendidikan dasar, tetapi ia bisa lebih pandai dari para professor yang menjadi menterinya teramasuk Habibie. Dengan demikian Soeharto juga bisa berkuasa lebih lama dari siapapun.

"Cara berpikir formal itu harus dikritik, sebab kalau tidak agama akan mengalami kekeroposan, bayangkan yang disebut manusia sempurna adalah manusia yang punya pengetahuan dan kekuasaan seperti Firaun dan Namrud, sementara Nabi Musa maupun Nabi Ibrahim adalah petualang yang tidak memiliki apa-apa kecuali spiritualitas dan moralitas untuk menegakkan keadilan dan kebenaran. Bila cara berpikir formal dipakai untuk melihat Nabi, maka tidak sabda Nabi yang bisa diterima risalahnya, sebab mereka tidak ditopang kekuasaan dan gelar akademik apapun," paparnya.

Bahkan budayawan itu juga mengeluhkan tentang irelevansi pemikiran para cendekiawan Indonesia, sebab mereka sejak S1 sampai S3 hanya belajar di kampus, tidak pernah belajar pada realitas kehidupan, sehingga solusi yang diberikan juga mengalami kegagalan. "Ditambah sarjana-sarjana itu lulusan Barat yang memang dididik pintar kemudian menjadi birokrat dan bekerja dengan agenda-agenda Barat," tambahnya.

Melihat kenyataan itu, kata Agus, tak ada jalan lain, perlawanan terhadap hegemoni budaya harus segera dilakukan dengan cara mengubah cara berpikir masyarakat. "Semakin terbaratkan seseorang semakin sulit disadarkan, sebaliknya semakin sedikit terbaratkan seperti kaum pesantren, akan semakin mudah disadarkan," demikian pungkas Agus Sunyoto. (cih)

 

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Doa, Ubudiyah Sang Pencerah Muslim

Budayawan : Ngapain Niru Barat (Sumber Gambar : Nu Online)
Budayawan : Ngapain Niru Barat (Sumber Gambar : Nu Online)

Budayawan : Ngapain Niru Barat

Sabtu, 04 November 2017

Rais Syuriah NU Sumenep Dipilih lewat Musyawarah Mufakat

Sumenep, Sang Pencerah Muslim. Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Sumenep menerapkan cara musyawarah mufakat dalam pemilihan rais syuriah. Meski secara teknis agak berbeda, sistem ini seolah hendak mengawali penerapan sistem Ahlul Halli wal Aqdi (Ahwa) yang rencananya digunakan dalam pemilihan Rais Aam PBNU pada Muktamar ke-33 nanti.

Dalam Konferensi Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Sumenep di Pondok Pesantren Al Ihsan Desa Jaddung Kecamatan Pragaan, akhir pekan lalu (26/7), KH. Ahmad Basyir AS terpilih sebagai Rais Syuriah PCNU Sumenep masa khidmah 2015-2020 melalui cara musyawarah mufakat.

Rais Syuriah NU Sumenep Dipilih lewat Musyawarah Mufakat (Sumber Gambar : Nu Online)
Rais Syuriah NU Sumenep Dipilih lewat Musyawarah Mufakat (Sumber Gambar : Nu Online)

Rais Syuriah NU Sumenep Dipilih lewat Musyawarah Mufakat

Sebanyak 284 pemilih sepakat menetapkan Pengasuh Pondok Pesantren Annuqayah Latee, Guluk-Guluk, tersebut untuk kembali mengemban amanah Rais Syuriah PCNU Sumenep periode 2015-2020.

Sang Pencerah Muslim

Rais Syuriah PWNU Jawa Timur KH. Miftahul Akhyar saat memberikan tausyiah pada pembukaan Konfercab mengatakan, Ahwa adalah jati diri NU. Menurutnya, pada masa KH. Hasyim Asyari penentuan pucuk pimpinan pengurus NU melalui musyawarah mufakat, bukan melalui sistem pemilihan langsung.

Pemilihan pucuk pimpinan melalui sistem musyawarah mufakat dinilai lebih baik dibandingkan pemilihan langsung karena lebih kuat kekompakannya. "Pemilihan langsung lebih kuat individualitasnya," ujanya.

Sang Pencerah Muslim

Namun, ia sadar hal itu rentan ada penumpang gelap. Bahkan, menurutnya, sejak pemilihan melalui sistem Ahwa diembuskan, banyak penumpang gelap. "Pemilihan melalui sistem Ahwa sejak di atas angin sudah mulai ada penumpang gelap, sehingga harus diwaspadai betul," katanya.

Sebelumnya, KH Ahmad Basyir dalam pidato pembukaan Konfercab mengatakan, siap kembali menjadi rais syuriah PCNU Sumenep. "Kalau saya masih berguna untuk organisasi, saya siap menjadi pengurus NU," paparnya.

Sementara pemilihan Ketua PCNU Sumenep 2015-2020 tetap melalui pemungutan suara langsung. Terpilih kembali untuk periode kedua sebagai Ketua PCNU Sumenep, A Pandji Taufiq. (M Kamil Akhyari/Mahbib)

Foto: Rais Syuriah PCNU Sumenep KH AHmad Basyir memberikan pidato iftitah

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Halaqoh, Ubudiyah Sang Pencerah Muslim

Senin, 30 Oktober 2017

PBNU Sesalkan Pernyataan Wapres Soal Iran

Malang, Sang Pencerah Muslim

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sangat menyesalkan pernyataan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla yang mengatakan bahwa negara-negara di Timur Tengah (Timteng) tak mempersoalkan sikap Indonesia yang mendukung sanksi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (DK PBB) terhadap Iran terkait program nuklirnya.

“Sulit dicari negara Arab yang netral, sedangkan ulama adalah kelompok idealis yang dengan negaranya sendiri sering tidak cocok. Di Indonesia sendiri, antara pemerintah dan ulamanya berbeda,” ungkap Ketua Umum PBNU Dr KH Hasyim Muzadi di di Kediamannya di Pondok Pesantren Al-Hikam, Malang, Jawa Timur, Ahad (2/4).

Wapres Kalla, usai menjalankan ibadah umroh di Mekkah, Jumat (30/3) lalu, mengatakan, beberapa negara di Timteng yang ditemuinya merespon positif sikap Indonesia yang mendukung resolusi DK PBB nomor 1747 terkait pengayaan uranium Iran. Hal itu, menurut Wapres, sama sekali tak diduga oleh pemerintah Indonesia.

PBNU Sesalkan Pernyataan Wapres Soal Iran (Sumber Gambar : Nu Online)
PBNU Sesalkan Pernyataan Wapres Soal Iran (Sumber Gambar : Nu Online)

PBNU Sesalkan Pernyataan Wapres Soal Iran

Namun demikian, pernyataan itu dibantah oleh Hasyim. Ia menilai ada negara-negara di Timteng yang justru merasa senang dengan sanksi yang dijatuhkan DK PBB terhadap Iran. Hal itu terjadi karena adanya kepentingan, pertimbangan praktis, politis dan ekonomis. “Karena itulah, negara-negara Arab tidak pernah menang,” tandasnya.

Presiden World Conference on Religion for Peace itu menegaskan, akibat dukungan pemerintah RI atas resolusi DK PBB, pihaknya sempat diprotes dari ulama dan tokoh agama di Timur Tengah. Mereka menyesalkan sikap pemerintah, karena Indonesia sebenarnya diharapkan menjadi penengah berbagai konflik, terutama di Timteng.

 

Sang Pencerah Muslim

“Saya tidak mengatakan Indonesia dijauhi negara Timteng, tapi dipertanyakan ulama-ulamanya. Kalau Wapres mendapat dukungan dari Libanon, karena Libanon adalah negara ‘unik multisektarian’ mungkin saja yang ketemu itu tidak suka terhadap Iran,” tutur Sekretaris Jenderal International Conference of Islamic Scholars itu.

Doktor Kehormatan bidang Peradaban Islam itu hingga kini masih kecewa dengan sikap pemerintah Indonesia soal nuklir Iran. Padahal, NU sebenarnya berharap agar Indonesia mengambil posisi lebih tinggi dari negara-negara di Timur Tengah yang bertikai. ”Harapan saya terhadap Indonesia ternyata terlalu tinggi. Ternyata kita masih kelas masih ‘inlander’,” pungkasnya. (rif)

Sang Pencerah Muslim

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Olahraga, Ubudiyah, Habib Sang Pencerah Muslim

Minggu, 29 Oktober 2017

Gus Tutut: GP Ansor Lampung Harus Rekatkan Persaudaraan Kebangsaan

Bandar Lampung, Sang Pencerah Muslim - Sekitar empat ribuan lebih kader-kader GP Ansor dan Banser memadati kompleks halaman kantor sekretariat GP Ansor Lampung di Jalan Raden Gunawan II Kelurahan Rajabasa Pemuka Kecamatan Rajabasa Kota Bandar Lampung, Rabu (30/11). Dalam kesempatan ini Ketum G Ansor Gus Tutut mengimbau kader GP Ansor untuk menjalin silaturahmi dengan pelbagai elemen bangsa di Lampung.

Mereka menghadiri peresmian kantor dan pelantikan GP Ansor Lampung sekaligus Rakerwil masa khidmat 2016-2020.

Gus Tutut: GP Ansor Lampung Harus Rekatkan Persaudaraan Kebangsaan (Sumber Gambar : Nu Online)
Gus Tutut: GP Ansor Lampung Harus Rekatkan Persaudaraan Kebangsaan (Sumber Gambar : Nu Online)

Gus Tutut: GP Ansor Lampung Harus Rekatkan Persaudaraan Kebangsaan

Ketua Umum GP Ansor H Yaqut Cholil Qoumas (Gus Tutut) mengimbau seluruh kader Ansor dan Banser di seluruh level di Provinsi Lampung selalu setia kepada cita-cita pendiri bangsa ini (founding fathers) yang telah susah payah membangun Nusantara sejak puluhan bahkan ratusan yang lalu seperti Hadratussyaikh KH Hasyim Asyari, KH Bisri Sansuri, KH Wahab Hasbullah.

“Kader Ansor dan Banser harus menjadi garda terdepan dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” kata Gus Tutut.

Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim

Ketua GP Ansor Lampung Hidir Ibrahim mengajak seluruh kader GP Ansor dan Banser di semua level untuk senantiasa menjaga keutuhan persaudaraan semua elemen anak bangsa dalam wadah NKRI.

“Yang tak kalah penting senantiasa istiqomah terus menghidupkan nilai-nilai tradisi Ahlussunnah wal Jamaah an-Nahdliyyah dalam wadah Majelis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor,” kata Hidir.

Hadir dalam pelantikan GP Ansor Lampung 2016-2020 Gus Tutut, Ketua MUI Lampung KH Khoirudin Tahmid, Ketua PWNU Lampung KH Sholeh Bajuri, Gubernur Lampung M Ridho Ficardho, Wakil Bupati Tanggamus H Syamsul Hadi, Wasekjend GP Ansor H Hadi Musa Said, unsur komisioner KPU Lampung, unsur Bawaslu Lampung, anggota DPRD Lampung dari lintas fraksi dan lain-lain. (Akhmad Syarief Kurniawan/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Ubudiyah, Makam, AlaNu Sang Pencerah Muslim

Senin, 09 Oktober 2017

Pesantren Al-Fudhola Wisuda Muslimat NU Pakis

Pati, Sang Pencerah Muslim. Pesantren Putri Al-Fudhola’ desa Pakis kecamatan Tayu kabupaten Pati, Jawa tengah, Selasa (14/1) menggelar acara wisuda khotmil qur’an dan dirangkai peringatan maulid nabi SAW. sedikitnya 15 santri dan 3 kader Muslimat NU setempat diwisuda sebagai pengkhatam Al-Quran.

Mereka terdiri dari 11 santri penghafal qur’an dan 4 santri yang lulus mengkhatamkan 30 juz secara bin nadzar (melihat mushaf). Mereka diwisuda selepas mengkhatamkan Al-Qur’an di hadapan pengasuh pesantren Al-Fudhola Hj Nyai Rina Afifah.

Pesantren Al-Fudhola Wisuda Muslimat NU Pakis (Sumber Gambar : Nu Online)
Pesantren Al-Fudhola Wisuda Muslimat NU Pakis (Sumber Gambar : Nu Online)

Pesantren Al-Fudhola Wisuda Muslimat NU Pakis

“Ada tiga anggota Muslimat NU yang diwisuda. Mereka itu Hanifah, Sri Ngatini dan Hj Nur Ismah,” kata Hj Rina.

Sang Pencerah Muslim

Empat santri pengkhatam didaulat membacakan takhtimul qur’an sebagai bentuk prosesi wisuda. Wisuda berpusat di aula lantai 2 pesantren Al-Fudhola’.

Sang Pencerah Muslim

Wisuda berjalan lancar dan sesuai perencanaan sebelumnya. “Berbagai persiapan telah kami agendakan, alhamdulillah semua berjalan sesuai harapan,” ujar panitia haflah khotmil qur’an, Nihayatul Maghfirah.

acara ini digelar setiap 12 Rabiul Awal yang kini telah berlangsung selama 17 tahun.

Wisuda ditutup dengan ceramah KH Chusnan Basuni. Ia menerangkan cara memompa kecintaan kepada Rasulullah lewat jalan istiqomah mengaji al-qur’an.

“Akhlak Rasul tertuang dalam Al-Qur’an. Jika kita istiqomah membaca Qur’an dan mengajinya, maka rasa cinta kita kepadanya sedikit demi sedikit akan menguat,” terangnya. (Asnawi Lathif/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Anti Hoax, Ubudiyah Sang Pencerah Muslim

Sabtu, 30 September 2017

Gelar Baksos, LKNU Madiun Terjunkan Ahli Bekam

Madiun, Sang Pencerah Muslim - Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Kabupaten Madiun, Jawa Timur, mengadakan kegiatan bakti sosial (baksos) di Dusun Mlaten, Desa/Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Baksos tersebut diwujudkan dengan membuka pengobatan alternatif berupa layanan bekam.

Pada kegiatan yang berlangsung Ahad (22/1) ini, sebanyak tujuh ahli bekam yang dimiliki LKNU didatangkan. Sementara untuk memperoleh informasi terkait keluhan kesehatan, dua orang herbalis juga digandeng demi kelancaran layanan bekam.

Gelar Baksos, LKNU Madiun Terjunkan Ahli Bekam (Sumber Gambar : Nu Online)
Gelar Baksos, LKNU Madiun Terjunkan Ahli Bekam (Sumber Gambar : Nu Online)

Gelar Baksos, LKNU Madiun Terjunkan Ahli Bekam

“Pengobatan Bekam sangat baik bagi kesehatan tubuh. Hal tersebut, menurutnya, selain suatu sunnah yang diajarkan Nabi, juga memperlancar penyumbatan-penyumbatan dalam pembuluh darah,” kata Anwar, salah satu ahli bekam. Menurutnya, dengan dibekam darah-darah kotor terangkat ke permukaan. Hal ini membantu proses pembaharuan darah.

Sang Pencerah Muslim

Sulamsri, seorang Herbalis dan pemeriksa kesehatan, mengingatkan kepada para warga agar mengurangi konsumsi makanan ataupun minuman kemasan secara berlebihan. Berdasar hasil data pemeriksaan, banyak dari warga yang tubuhnya mengandung banyak kimia berbahaya.

Sementara pengurus LKNU setempat, Maryono mengatakan, kegiatan baksos ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat dalam menjalani hidup sehat, sesuai dengan tema yang diangkat kali ini, yakni ‘Memelihara Kesehatan dan Menanggulangi Ancaman Secara Optimal. “Masyarakat sudah tidak lagi ada halangan untuk menjaga dan mensyukuri kesehatan,” pungkasnya.

Puluhan warga berbondong bondong menjalani cek kesehatan dan bekam, baik laki-laki ataupun perempuan. Turut terlibat, PAC GP Ansor, Rijalul Ansor, Banser, dan pihak takmir Masjid Baitus Sholihin. (Ali Makhrus/Mahbib)

Sang Pencerah Muslim



Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Ubudiyah Sang Pencerah Muslim

Minggu, 24 September 2017

KBIHNU Gelar Taaruf Jamaah Calon Haji

Jepara, Sang Pencerah Muslim. Kelompok Bimbingan Ibadah Haji Nahdlatul Ulama (KBIHNU) Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, menggelar Ta’aruf Jamaah Calon Haji (JCH) tahun 2014/1435 H di Gedung NU lantai 2, Jalan Pemuda No.51, Ahad (9/2).

KBIHNU Gelar Taaruf Jamaah Calon Haji (Sumber Gambar : Nu Online)
KBIHNU Gelar Taaruf Jamaah Calon Haji (Sumber Gambar : Nu Online)

KBIHNU Gelar Taaruf Jamaah Calon Haji

Kegiatan yang diikuti 100 orang tersebut dihadiri KH Ahmad Kholil (Rais Syuriah PCNU), KH Asyhari Syamsuri (Ketua PCNU), KH Imam Abi Jamrah (Wakil Ketua KBIHNU), KH Abdul Hamid Suyuti (Pembimbing KBIHNU) dan H Ali Arifin (Bidang pelaksanaan Ibadah Haji Kemenag Jepara).

KH Imam Abi Jamrah, Wakil Ketua KBIHNU kepada ratusan orang yang hadir mengatakan, sebelum menunaikan ibadah haji, jamaah diharapkan menunaikan tiga hal, yakni mengetahui ilmu haji, tobat dan memohon ampunan.

Sang Pencerah Muslim

Hal itu dikemukakan Kiai Abi Jamrah sebagaimana mengutip pendapat Imam Ghazali. “Yaitu meminta ampunan kepada Allah dan sesama manusia,” jelasnya.

Sang Pencerah Muslim

Meminta ampun kepada Allah bisa dilaksanakan dengan intensitas beribadah kepada-Nya. Sementara kepada sesama manusia, lanjut Katib Syuriah PCNU ini, meski agak susah dilaksanakan, harus tetap dilakukan.

Di samping itu, JCH harus mengetahui ilmu tentang ibadah haji. Senada dengan Kiai Abi Jamrah, KH Asyhari Syamsuri, Ketua PCNU menambahkan, mengetahui ilmu tentang haji berarti mengetahui dasar al-Qur’an dan hadits serta ijtihad ulama.

Apalagi Kepala SMKN 3 Jepara itu juga mengutip hadits yang intinya yang menginginkan dunia dan akhirat harus dengan ilmu. Kiai Asyhari juga menjelaskan posisi seorang pembimbing ibadah haji laiknya pembimbing “skripsi”.

Sehingga, yang dibimbing lanjutnya mempunyai hak penuh untuk? melaksanakan ibadah sesuai aturan. Tidak asal-asalan. “Suami istri juga harus paham masing-masing. Agar disana tidak saling nebeng. Karena ibadah ini bersifat individu,” tambahnya.? ?

Bidang Pelaksanaan Ibadah Haji Kemenag Jepara, H Ali Arifin lebih banyak menyampaikan teknis pelaksanaan ibadah haji. Diantaranya JCH melaksanakan tiga kali bimbingan: kelompok, bimbingan di kecamatan dan di kabupaten.

Sementara, M Nasrullah Huda dari Sekretariat KBIHNU mengungkapkan pihaknya memberikan pelayanan ekstra kepada JCH. Alhasil, KBIH yang telah beroperasi sejak 2004 itu membagi dalam beberapa wilayah: Keling-Donorojo, Kembang-Bangsri-Mlonggo-Pakis Aji, Tahunan-Batealit-Kedung, Pecangaan dan Nalumsari-Mayong-Welahan.

Di samping itu, Huda menyinggung tentang transparansi anggaran KBIH agar semua pihak mengerti dan tidak ada yang dikecewakan. (Syaiful Mustaqim/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Kajian, Ubudiyah Sang Pencerah Muslim

Senin, 18 September 2017

Kemendes: Ada Tiga Modal Dasar Pesantren Berdayakan Masyarakat

Jakarta, Sang Pencerah Muslim

Dirjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (PPMD) Kementerian Desa Erani Ahmad Yustika mengatakan, setidaknya ada tiga modal dasar bagi pesantren untuk melakukan pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat.

Pertama, menurutnya, pesantren telah mempunyai nilai-nilai yang selaras dengan etos pertumbuhan ekonomi. Semangat kemandirian, misalnya, sangat kuat di pesantren sehingga mempermudah pembangunan ekonomi khususnya di tingkat perdesaan.

Kemendes: Ada Tiga Modal Dasar Pesantren Berdayakan Masyarakat (Sumber Gambar : Nu Online)
Kemendes: Ada Tiga Modal Dasar Pesantren Berdayakan Masyarakat (Sumber Gambar : Nu Online)

Kemendes: Ada Tiga Modal Dasar Pesantren Berdayakan Masyarakat

Kedua, kata Erani, jumlah santri yang mencapai nyaris empat juta merupakan modal yang tak terelakkan. Dalam dimensi ekonomi, potensi ini tak hanya menunjukkan bahwa pesantren bisa menjadi produsen tapi juga memiliki pasar atau konsumen yang jelas.

Sang Pencerah Muslim

Modal lain yang juga Erani sebut adalah jaringan. Pesantren dianggap sebagai institusi yang memili rantai sosial, budaya, dan politik yang luas. Relasi tersebut sangat bermanfaat bagi kelangsungan aktivitas ekonomi yang dibangun.

"Dalam teori-teori ekonomi, sekarang bukan modal ekonomi saja tapi yang terpenting sekarang justru adalah modal sosial," paparnya saat menjadi narasumber pada Seminar dan Rapat Kerja Rabithah Maahid Islamiyah NU (RMINU) di kantor PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, Kamis (27/4).

Sang Pencerah Muslim

Narasumber lain yang hadir dalam seminar tersebut adalah Sekretaris Jenderal Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Badan Pertanahan Nasional (BPN) M. Noor Marzuki, Direktur Pendidikan Agama Islam Kemenag RI Imam Safe’i, dan Staf Khusus Menteri BUMN Asmawi Syam.

Di akhir seminar Rais ‘Aam PBNU KH Ma’ruf Amin juga menyampaikan taushiyah tentang pentingnya pesantren mengambil peran-peran strategis untuk mewujudkan pemerataan ekonomi masyarakat. (Mahbib)



Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Ubudiyah, Makam, Bahtsul Masail Sang Pencerah Muslim

Minggu, 27 Agustus 2017

Bersalaman Pria-Wanita Bukan Muhrim

Assalamualaikum wr. wb.

Pak Kiai, saya mau bertanya, bagaimana hukum bersalaman antara pria dan wanita (muda) yang bukan muhrim? karena kan banyak sekarang ini di tengah masyarakat yang mengatakan bersalaman tesebut hukumnya haram. Bagaimana dalil-dalil salaman tersebut? terima kasih. Wassalam. Ahmad Syarif H.?

Waalaikumus salaam wr. wb.

Bapak Ahmad Syarif H. yang saya hormati,

Bersalaman Pria-Wanita Bukan Muhrim (Sumber Gambar : Nu Online)
Bersalaman Pria-Wanita Bukan Muhrim (Sumber Gambar : Nu Online)

Bersalaman Pria-Wanita Bukan Muhrim

Bersalaman secara umum memberikan efek positif dalam pergaulan sehari-hari. Bersalaman merupakan sebagian langkah untuk mengeratkan hubungan antar individu dalam hal apapun, baik itu hubungan kekerabatan, hubungan bisnis,dan lain-lain. Dengan bersalaman juga sebuah ikatan dimulai dan perjanjian dilakukan.

Namun demikian, ada perhatian khusus terkait bersalaman antara pria dan wanita yang bukan mahram yang bapak tanyakan. Ulama memberikan hukum haram atas hal tersebut. Syaikh Zainuddin Al-Malibari dalam kitab Fathul Muin hal. 98 mengatakan :

Sang Pencerah Muslim

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?.. Artinya; sekiranya haram melihatnya maka haram pula menyentuhnya tanpa pemisah, karena memegang itu lebih menimbulkan ladzat.

Dalam sebuah hadits Imam Bukhari disebutkan bahwa ketika Nabi Muhamamd SAW membaiat perempuan yang bukan mahram beliau tidak menjabat perempuan tersebut dan membaiat hanya dengan ucapan.(Al-Bukhari bab. Surat Al-Mumtahanah ayat 10)

Sang Pencerah Muslim

Bapak Ahmad Syarif H. yang budiman, memang dalam pergaulan sehari-hari sulit untuk menghindari berjabat tangan dengan perempuan bukan muhrim. Kita dituntut untuk mengikuti syariat tapi tetap tidak mengurangi kualitas hubungan antar individu laki-laki dan perempuan. Untuk itu, patutlah dicari cara yang elegan dalam menghindari bersalaman dengan perempuan bukan muhrim sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada agar keakraban tetap terjaga.

Semoga kita diberikan kemampuan untuk istiqamah menjalankan perintah-perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangannya serta kemampuan untuk tetap menjaga hubungan baik dengan sesama dan semua makhluk. Amiin

Walloohu Alamu bishshawaab

Wassalamualaikum wr. wb.

Maftuhan

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Santri, Doa, Ubudiyah Sang Pencerah Muslim

Sabtu, 12 Agustus 2017

Internal Polres Jember Galang Dana Peduli Rohingya

Jember, Sang Pencerah Muslim - Dalam rangka meringankan beban derita dan kepiluan etnis Rohingya, Myanmar, Polres  Jember  mengumpulkan dana dari jajaran internal Polres, Selasa (12/9). Acara yang bertitel Aksi Kemanusiaan Peduli Rohingya ini digelar di Mapolres Jember dengan mengundang Pengurus Baznas Jember.

Dana yang  terkumpul dadakan dari  kantong para polisi, termasuk Kapolres Jember Kusworo Wibowo mencapai Rp. 13.294.000. Dana itu langsung diserahkan kepada Ketua Baznas Jember HM Misbahus Salam.

Internal Polres Jember Galang Dana Peduli Rohingya (Sumber Gambar : Nu Online)
Internal Polres Jember Galang Dana Peduli Rohingya (Sumber Gambar : Nu Online)

Internal Polres Jember Galang Dana Peduli Rohingya

Kusworo menegaskan, pihaknya menaruh perhatian besar terhadap nasib dan penderitaan etnis Rophingya. Karena itu, ia mengaku terketuk hatinya untuk sebisa mungkin membantu meringankan beban berat etnis Rohignya.

"Saya ingin menginisiasi gerakan peduli kemanusiaan untuk etnis Rohingya, dan itu harus dimulai dari pribadi-pribadi di institusi yang saya pimpin," tukasnya.

Sang Pencerah Muslim

Sementara itu, HM Misbahus Salam  menyampaikan terima kasih dan penghargaan untuk jajaran Polres Jember yang telah mengumpulkan sumbangan untuk entis Rohingya. Sumbangan tersebut, katanya, wajib disampaikan kepada yang berhak, yaitu etnis Rohingya.

"Namun kami masih belum tahu teknisnya, apakah sumbangan  itu lewat Kemensos ataukah Kemenlu, kami masih akan koordinasi dulu," jelasnya kepada Sang Pencerah Muslim.

Sang Pencerah Muslim

Ia berharap agar gerakan peduli kemanusiaan yang digelar Polres Jember benar-benar bisa menginspirasi instansi lain, khususnya Polres yang berbagai daerah untuk melakukan hal yang sama sebagai bentuk dukungan terhadap kelompok minoritas yang tengah dianiaya itu.

"Coba misalnya, setiap Polsek, bahkan Polres lain juga melakukan  gerakan serupa, berapa dana yang bisa disumbangkan untuk Rohingya," urainya. (Aryudi A Razaq/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Ubudiyah, Sholawat, Syariah Sang Pencerah Muslim

Rabu, 09 Agustus 2017

Aceh Nyatakan Siap Jadi Tuan Rumah Kongres GP Ansor

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Pengurus Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Aceh menyatakan kesiapan diri sebagai tuan rumah pelaksanaan Kongres GP Ansor XV pada April 2016 nanti. Kesiapan itu disampaikan Ketua GP Ansor Aceh Samsul B Ibrahim dalam Konferensi Besar GP Ansor ke-XIX di Purwakarta, Jawa Barat, Selasa (14/10/2014).

“Saya pikir ini bisa menjadi momentum istimewa bagi Aceh. Belum pernah dalam sejarah Ansor dan Nahdlatul Ulama, acara-acara besar digelar di Aceh. Padahal secara historis, kependudukan, dan geografis, Aceh merupakan pusat pergerakan Ahlussunah wal Jamaah. Persoalannya belum terorganisir dengan baik,” ujar Samsul dalam siaran pers.

Aceh Nyatakan Siap Jadi Tuan Rumah Kongres GP Ansor (Sumber Gambar : Nu Online)
Aceh Nyatakan Siap Jadi Tuan Rumah Kongres GP Ansor (Sumber Gambar : Nu Online)

Aceh Nyatakan Siap Jadi Tuan Rumah Kongres GP Ansor

“Di lain hal, ini adalah pertaruhan Aceh di kancah nasional karena biasanya Presiden Indonesia ? akan hadir membuka acara tersebut. Dan kesempatan ini juga dapat menjadi momentum untuk mempromosikan Aceh sebagai daerah yang aman baik untuk kunjungan kerja, wisata, maupun investasi. Kami yakin Pemerintah Aceh akan mendukung kegiatan ini,” tambahnya lagi.

Sang Pencerah Muslim

Diakui Samsul, proses legitimasi penunjukkan Aceh sebagai tuan rumah memang tidak mudah. Dalam konferensi besar itu sendiri, sedikitnya lima provinsi lain juga ikut menawarkan diri sebagai tuan rumah. Kelima daerah tersebut yakni Yogyakarta, DKI Jakarta, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, dan Papua.

Sang Pencerah Muslim

Penunjukkan tuan rumah pastinya ditentukan oleh indikator-indikator tertentu yang akan ditetapkan oleh PP GP Ansor. Indikator tersebut tidak saja berupa kesiapan PW Ansor Aceh dan ke-23 Pengurus Cabang GP Ansor Aceh, melainkan juga dukungan infrastruktur, transportasi, dan yang paling penting adalah dukungan masyarakat dan Pemerintah Aceh sendiri. Ditambahkannya lagi, pelaksanaan Kongres GP Ansor merupakan acara yang sangat besar. Sedikitnya saja, 10.000 warga Nahdliyin bakal terlibat. Artinya jika Aceh ditetapkan sebagai tuan rumah, kunjungan pendatang sebesar itu akan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat Aceh.?

Tidak hanya itu, Samsul menyebutkan pelaksanaan Kongres GP Ansor selalu dihadiri oleh pejabat Pemerintah Pusat. Kongres GP Ansor selalu dihadiri oleh Presiden dan Wakil Presiden. “Bahkan pihak kementerian dan kedutaan besar juga akan hadir. Jadi sangat bagus bagi Aceh. 10.000 pengunjung itu tidak sedikit lho dan mereka akan berada di Aceh selama satu minggu,” jelas Samsul.

Merespon hal itu, Sekretaris Jenderal PP GP Ansor, M Aqil Irham membenarkan pihaknya akan menentukan indicator-indikator tertentu untuk memilih tuan rumah Kongres Ansor pada 2016 nanti. Dalam konferensi besar itu sendiri, beberapa indicator-indikator penentuan tuan rumah sudah dibicarakan. Sebut saja misalnya seperti kesiapan struktur pengurus wilayah hingga level ranting dan anak cabang. “Termasuk dukungan dana dari pemerintah daerah, karena sifat pendanaan kegiatan ini komposisinya 40 persen dari tuan rumah dan 60 persen dari pusat sendiri,” katanya. Dia berharap, para Ketua PW Ansor yang sudah mengusulkan diri sebagai tuan rumah dapat mengajukan proposal pengajuan tuan rumah secara tertulis dalam waktu dekat. “Paling tidak sampai Januari 2015. Nanti akan kita verifikasi kelayakannya,” tukas Aqil.

Dukungan PW Ansor se-Sumatera

Berkaitan dengan tawaran Aceh sebagai tuan rumah, seluruh PW Ansor se-Sumatera dalam Konferensi Besar Ansor di Purwakarta memberikan apresiasi yang tinggi. Ketua PW Ansor Sumatera Barat Rusli Intan Sati menyebutkan tawaran Samsul dinilai sebagai masukan yang konstruktif dalam mengonsolidasi warga Nahdliyin di Sumatera. Selain itu, sejarah Aceh sebagai daerah yang telah berkontribusi besar dalam pembangunan Indonesia mulai dari era penjajahan hingga reformasi patut menjadi perhatian semua pihak.

“Kami sepakat dengan tawaran itu. Aceh merupakan bagian dari NKRI yang harus dikawal dengan baik. GP Ansor harus mampu menancapkan merah putih di titik nol kilometer Indonesia. Jadi, Kongres Ansor pada April 2016 nanti bakal jadi momentum yang tepat,” ujar Rusli Intan Sati, Ketua PW Ansor Sumatera Barat.

Selain Sumatera Barat, Ketua PW Ansor Kepulauan Riau Baru Rochim juga menyambut baik tawaran Sahabat Samsul. Pelaksanaan Kongres pada 2016 nanti harus menjadi momentum untuk mendukung optimalisasi konsolidasi warga Nahdliyin, khususnya di daerah-daerah di Sumatera. Lagipula di lain hal, dia melihat pasca musibah gempa dan tsunami, proses pembangunan di Aceh menunjukkan trend yang cukup positif. Dari segi infrastruktur, Aceh dinilai mengalami kemajuan yang cukup pesat. Ketersedian transportasi udara berskala internasional, lintasan jalur darat yang memadai dan penginapan yang layak cukup menjadi alasan mengapa Aceh tepat menjadi tuan rumah Kongres Ansor. “Kami mendukung sepenuhnya Aceh sebagai tuan rumah Kongres Ansor pada 2016 nanti,” tandasnya.

Untuk diketahui, Selain Sumatera Barat dan Kepulaian Riau, sejumlah PW Ansor lainnya seperti Riau, Bangka Belitung, dan Bengkulu juga merekomendaskan Aceh sebagai tuan rumah. Mereka berharap PP GP Ansor dapat mengamini aspirasi tersebut. (Mahbib Khoiron)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Halaqoh, Ubudiyah, Doa Sang Pencerah Muslim

Sabtu, 20 Mei 2017

Ini Amalan Rasulullah SAW di Bulan Sya’ban

Kita sekarang berada di bulan Sya’ban dan sebentar lagi Ramadhan datang menghampiri kita. Bulan Sya’ban merupakan waktu yang tepat untuk berpuasa guna melatih diri untuk terbiasa puasa satu bulan penuh selama Ramadhan. Bahkan orang yang puasa Sya’ban termasuk orang yang menghormati bulan Ramadhan. Nabi Muhammad SAW mengatakan, “Puasa? Sya’ban itu untuk menganggungkan Ramadhan,” (HR At-Tirmidzi).

Puasa Sya’ban sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW. Menurut pengakuan ‘Aisyah RA, “Hanya di bulan Ramadhan Nabi Muhammad berpuasa satu bulan penuh dan saya tidak melihat Beliau sering puasa kecuali di bulan Sya’ban,” (HR Al-Bukhari). Dalam riwayat Ahmad disebutkan, “Puasa yang disukai Nabi Muhammad SAW ialah puasa di bulan Sya’ban.”

Ini Amalan Rasulullah SAW di Bulan Sya’ban (Sumber Gambar : Nu Online)
Ini Amalan Rasulullah SAW di Bulan Sya’ban (Sumber Gambar : Nu Online)

Ini Amalan Rasulullah SAW di Bulan Sya’ban

Syeikh Nawawi Banten di dalam Nihayatuz Zain menjelaskan sebagai berikut.

Sang Pencerah Muslim

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Artinya, “Macam puasa sunah yang kedua belas adalah puasa Sya’ban. Sebab Nabi Muhammad SAW sangat suka berpuasa pada bulan tersebut. Siapa saja yang berpuasa di bulan Sya’ban, ia akan memperoleh sya’faat di hari kelak.”

Sang Pencerah Muslim

Sebagai umatnya, puasa sunah yang dilakukan Nabi SAW ini penting untuk kita amalkan. Meskipun tidak mampu meniru sepenuhnya apa yang diamalkan Nabi Muhammad SAW, paling tidak kita coba berpuasa semampunya selama bulan Sya’ban. Selain mendapatkan ganjaran, puasa Sya’ban dapat melatih diri sendiri agar siap melakukan puasa wajib Ramadhan.

Biasanya, orang yang tidak terbiasa berpuasa tentu akan merasa berat melakukan puasa sebulan penuh pada Ramadhan. Untuk itu, biasakan puasa sebanyak-banyaknya di bulan Sya’ban agar nanti di bulan Ramadhan organ lambung tidak terkejut bila tidak beraktivitas selama siang hari.

Demikian pula bagi perempuan yang belum mengqadha puasa Ramadhan tahun lalu, Sya’ban adalah momen terbaik untuk mengqadha puasa. Jangan sampai ketika memasuki bulan Ramadhan nanti, utang puasa belum dibayar tuntas. Semoga kita mampu mengamalkan sunah Nabi Muhammad SAW. Wallahu a’lam. (Hengki Ferdiansyah)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim AlaSantri, Makam, Ubudiyah Sang Pencerah Muslim

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Sang Pencerah Muslim sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Sang Pencerah Muslim. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Sang Pencerah Muslim dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock