Tampilkan postingan dengan label Tegal. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tegal. Tampilkan semua postingan

Kamis, 14 September 2017

Tahlilan Jadi Perekat Bangsa

Subang, Sang Pencerah Muslim. Alhamdulillah, umat Islam di Indonesia ada 12,9 persen dari total umat Islam seluruh dunia sehingga Indonesia menjadi negara Muslim terbesar di dunia. Organisasi umat Islam terbesar di dunia juga adanya di Indonesia yaitu Nahdlatul Ulama.

Tahlilan Jadi Perekat Bangsa (Sumber Gambar : Nu Online)
Tahlilan Jadi Perekat Bangsa (Sumber Gambar : Nu Online)

Tahlilan Jadi Perekat Bangsa

Demikian ceramah yang disampaikan Ketua PBNU H Marsudi Syuhud pada acara Pengajian Bulanan MWCNU Binong dan Tambakdahan yang diikuti ribuan jamaah di halaman Masjid Jami Al-Muttaqien Kp. Jungklang Desa Mulyasari Kec. Binong Kab. Subang. (Rabu, 24/02).

“Kenapa di Timur Tengah, negara yang banyak umat Islamnya mudah sekali perang? Karena di sana ulamanya, tidak punya organisasi semacam NU. Mereka berjuang sendiri,” kata Marsudi.

“Sebelum saling membunuh, mereka saling mengkafirkan dulu. Nah model faham Takfiri ini sekarang sudah masuk ke indonesia. Negara kita yang berketuhanan yang maha esa pun dianggap negara thoghut,” tambahnya.

Sang Pencerah Muslim

“Kenapa Islam di Indonesia aman. Karena ada Nahdlatul Ulama. NU mempunyai fasilitas-fasilitas brilian, yang bisa mengumpulkan banyak orang. Sebelum lahir, masih dalam kandungan 4 bulan ada acara mapat, setelah lahir ada acara marhaban, setelah meninggalpun ada acara yaitu tahlilan,” kata Ketua PBNU ini.

“Satu-satunya organisasi yang mengurus umatnya dari sebelum lahir hingga meninggal adalah NU. Model seperti ini tidak ada di Timur Tengah. Kalau ada kiai yang berselisih, rukun kembali karena bertemu salaman pada acara tahlilan. Oleh karena itu jangan sepelekan wahai pemerintah, bahwa tahlilan adalah perekat bangsa,” tegasnya.

Sang Pencerah Muslim

Pengajian bulanan ini dihadiri juga oleh Rais Syuriyah PCNU Subang KH. Agus Salim, Ketua Tanfidziyah PCNU Subang KH Musyfik Amrullah, Camat Binong H Suhaendi, Ketua PC Muslimat NU Subang Iis Salamah. Red: Mukafi Niam

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim News, Nasional, Tegal Sang Pencerah Muslim

NU Surabaya Beri Penghargaan Sapta Wikrama kepada Seniman Lokal

Surabaya, Sang Pencerah Muslim

Dalam rangka memberikan apresiasi terhadap seni dan kebudayaan asli dari Kota Surabaya, Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) PCNU Kota Surabaya memberikan Penghargaan Sapta Wikrama kepada seniman Surabaya, Kartolo dan Ida Lailia. Penghargaan tersebut diserahkan dalam rangkaian pagelaran berbagai seni di Gedung Balai Pemuda Surabaya, Senin (30/5) ini, pukul 18.00 WIB.

?

Ketua Lesbumi PCNU Kota Surabaya M Hasyim Asyari menjelaskan bahwa? kegiatan tersebut merupakan wujud kepedulian NU terhadap kesenian asli Surabaya. Karena, katanya, beberapa kesenian dan kebudayaan tersebut sebagian masih eksis dan hanya segelintir orang dan komunitas yang merawat dan melestarikannya.

NU Surabaya Beri Penghargaan Sapta Wikrama kepada Seniman Lokal (Sumber Gambar : Nu Online)
NU Surabaya Beri Penghargaan Sapta Wikrama kepada Seniman Lokal (Sumber Gambar : Nu Online)

NU Surabaya Beri Penghargaan Sapta Wikrama kepada Seniman Lokal

?

Menurutnya, selain dalam rangka berdakwah melalui kesenian dan kebudayaan, Lesbumi hadir untuk merawat dan melestarikan tradisi kesenian dan kebudayaan Nusantara khususnya di Surabaya.

?

Sang Pencerah Muslim

Untuk itu dalam acara tersebut Lesbumi juga akan menampilkan pagelaran seni modern dan dan kesenian khas daerah. “Pada siang hari akan ada pagelaran musik modern dan malam akan ada kentrung dan kidungan, pencak jidor serta penghargaan untuk seniman ludruk,” katanya dalam siaran pers, Ahad (29/5) malam.

Sang Pencerah Muslim

?

Ia menambahkan era digital menjadi tantangan nilai-nilai keluhuran budaya Nusantara. Kondisi ini menjadi tanggung jawab Lesbumi untuk mempertahankan, melestarikan, dan mengolaborasi kesenian.

?

"Kebudayaan tradisional menjadi suguhan yang mempunyai daya tarik bagi seluruh kalangan. Lesbumi diharapkan menggali kembali kesenian dan kebudayaan tradisional, Lesbumi harus menghargai dan mengapresiasi karya seni dan budaya untuk menjadi motivasi generasi muda di masa-masa yang akan datang," tegasnya. (Red: Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Kyai, Tegal Sang Pencerah Muslim

Jumat, 25 Agustus 2017

60 Motivator Muslimat NU Brebes Sosialisasikan KB via Teknologi

Brebes, Sang Pencerah Muslim

Gencarnya penggunaan media online dan media sosial tentang berbagai aktivitas masyarakat disikapi anggota Muslimat NU Kabupaten Brebes dengan cara bijak. Sebanyak 60 aktivis Muslimat NU Brebes menggunakan sejumlah media sosial terutama untuk memotivasi para pasangan usia subur agar ikut Keluarga Berencana (KB).

Mereka mengikuti pendidikan di Hotel Grand Dian Jalan Jenderal Sudirman Brebes, Rabu-Jumat (13-15/1). “Mereka mendapatkan pelatihan mengenai metode kontrasepsi dan penggunaan teknologi modern untuk sosialisasi KB dengan cara Islami di tengah masyarakat,” kata Ketua Yayasan Kesejahteraan Muslimat NU (YKM) Muslimat NU Brebes Hj Nurhalimah.

60 Motivator Muslimat NU Brebes Sosialisasikan KB via Teknologi (Sumber Gambar : Nu Online)
60 Motivator Muslimat NU Brebes Sosialisasikan KB via Teknologi (Sumber Gambar : Nu Online)

60 Motivator Muslimat NU Brebes Sosialisasikan KB via Teknologi

Selama 10 tahun ke belakang, kata Nurhalimah, peningkatan capaian KB di Indonesia sangat rendah. Di sisi lain tingkat kematian ibu karena melahirkan juga masih tinggi. Ia menyebut kehamilan yang tidak direncanakan dengan baik sebagai salah satu penyebab kematian ibu. Hal ini semakin memperkuat urgensi untuk segera melakukan inovasi dalam bekerja di lapangan.?

Keluarga Berencana di Indonesia sudah dilaksanakan sejak 40 puluh tahun lalu dan sudah mencapai hasil yang sangat baik yang diakui oleh dunia internasional keberhasilannya. Meski demikian, dalam setiap hal pasti akan ada saatnya dimana dibutuhkan cara kerja baru. Di tengah dinamika lingkungan yang sudah berbeda, seperti dinamika kemajuan teknologi, dinamika budaya dan sosial yang sudah berubah diperlukan inovasi agar dapat terus mempertahankan apa yang sudah dicapai dan meningkatkan ke arah yang lebih baik lagi.

Ketua Muslimat NU Dra Hj Chulasoh menambahkan, Kabupaten Brebes memiliki jumlah penduduk terbanyak se-Jawa Tengah. Ia berharap ledakan jumlah penduduk dapat dicegah. “Muslimat NU terpanggil untuk berperan aktif mengatur jumlah kelahiran,” tuturnya.

Sang Pencerah Muslim

Di sisi lain, kata Chulasoh, saat ini hampir 80% orang di Brebes memiliki akses terhadap telepon genggam. Sebagian besar di antaranya sudah memiliki koneksi internet di teleponnya. Mereka menggunakan internet untuk mencari informasi, membaca berita, atau menggunakan sosial media. Hampir 90% masyarakat Brebes memilliki fesbuk.

Sang Pencerah Muslim

Statistik ini didapatkan berdasarkan studi terakhir di tahun 2015 yang dilakukan oleh Johns Hopkins Center for Communication Program bekerja sama dengan Universitas Indonesia di 11 kabupaten kota wilayah kerja program Pilihanku, dengan total responden lebih dari 20,000 Pasangan Usia Subur (PUS).

“Dengan media sosial dan instant messaging saya sekarang dapat terkoneksi dengan seluruh orang di dunia,” tambah Soimah salah seorang peserta.?

Ketua Pelaksana Program Pilihanku Muslimat NU Hj Kusnia Nasser menjelaskan, Muslimat NU bekerja sama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Johns Hopkins Center for Communication Program (CCP) melihat potensi yang sangat besar untuk menjangkau masyarakat dengan informasi akurat tentang Keluarga Berencana melalui pemanfaatan teknologi online dan media sosial.?

“Muslimat NU sejak tahun 1967 setuju dengan Keluarga Berencana dan bahkan aktif mengumpulkan para ulama NU untuk diajak diskusi tentang KB ditinjau dari perspektif Islam sehingga pada tanggal 25 September 1969 menghasilkan 8 Fatwa PB Syuriah NU berupa Pedoman Pokok tentang KB untuk jam’iyah NU”, jelasnya.?

Cara-cara Islami yang dimaksud adalah yang sesuai dengan delapan fatwa ulama Syuriyah PBNU. Pertama, KB harus diartikan sebagai pengaturan penjarakkan kehamilan untuk kesejahteraan dan bukan pencegahan untuk pembatasan kehamilan. Kedua, KB harus dijelaskan dalam kepentingan kesejahteraan Ibu dan Anak dan bukan karena takut miskin. Ketiga, KB tidak boleh dilakukan dengan pengguguran kandungan. Keempat, tidak boleh merusak dan menghilangkan bagian tubuh. Kelima, KB adalah masalah perseorangan dan sukarela. Keenam, KB harus mendapat persetujuan suami dan istri. Ketujuh, KB tidak boleh bertentangan dengan hukum agama Islam. Kedelapan, KB jangan disalahgunakan untuk kepentingan maksiat.

Motivator yang rata-rata tinggal di pedesaan dari 17 Pimpinan Anak Cabang se-Kabupaten Brebes itu diberi bekal cara menggunakan media komunikasi tablet yang sudah dilengkapi dengan aplikasi tentang Keluarga Berencana. “Alhamdulillah, saya bisa mengoperasikan tablet yang biasa digunakan anak saya,” tuturnya.

Tablet yang menjadi hak milik para peserta pelatihan tersebut, juga dilengkapi aplikasi perencanaan keluarga yang diberi nama SKATA ? (berasal dari Seiya Sekata bersama pasangan) kini sudah dapat diunduh dari Google Play dan App Store. SKATA adalah aplikasi baru tentang perencanaan keluarga yang dapat diunduh secara gratis oleh pengguna Android atau IOS (iPhone). Selain itu SKATA juga dapat diakses di www.skata.info bagi mereka yang memiliki operating system berbeda, seperti misalnya Blackberry.

Dengan mengunduh SKATA atau melihat websitenya masyarakat dapat memperoleh informasi tentang perencanaan keluarga lewat artikel yang ditulis oleh para ahli. SKATA memberikan penjelasan mendetail tentang masing-masing metode kontrasepsi seperti IUD dan implan, metode kontrasepsi jangka panjang yang memberikan perlindungan 3-12 tahun yang dapat dihentikan pemakaiannya sewaktu-waktu atau berbagai jenis metode kontrasepsi yang cocok bagi ibu yang baru melahirkan. Melalui SKATA juga dapat diperoleh lokasi bidan terdekat untuk konsultasi. SKATA memberikan kuis-kuis untuk mengetes pengatahuan dan bahkan dapat digunakan menjadi menjadi agenda pribadi perencanaan keluarga seperti pengingat imunisasi, kalender menstruasi, kalender kontrasepsi, dan lain-lain.

Hal ini dilakukan agar tiap keluarga di Indonesia memiliki inspirasi untuk merencanakan keluarganya dan merencanakan kebahagiannya sehingga setiap keluarga di Indonesia adalah keluarga yang sejahtera, harmonis, dan berdaya saing tinggi untuk Indonesia yang lebih baik. (Wasdiun/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Tegal, Quote Sang Pencerah Muslim

Minggu, 18 Juni 2017

Teladan Nabi Ibrahim dalam Mencetak Keturunan Sukses Dunia-Akhirat

Setiap orang yang membangun rumah tangga dalam sebuah ikatan perkawinan dapat dipastikan ingin mendapatkan keturunan. Dan kehadiran seorang anak dalam kehidupan rumah tangga adalah sesuatu yang paling diharapkan lebih dari lainnya. Ini bisa di lihat dalam pergaulan kehidupan sehari hari, di mana ketika seseorang bertemu dengan temannya maka pertanyaan yang pertama kali dilontarkan adalah “anakmu sudah berapa?”. Juga ketika sepasang suami istri telah sekian lama menikah, harta telah melimpah dan hidup dalam kecukupannamun belum juga dikaruniai momongan, kenikmatan hidup berumah tangga itu belum lengkap dirasakan. Keduanya akan rela mengeluarkan biaya berapa pun banyaknya demi mendapatkan momongan, anak keturunan.

Dan ketika anak keturunan telah didapatkan orang tua masih memiliki harapan agar kelak anak-anaknya menjadi orang-orang yang sukses, bukan saja di dunia tapi juga kelak di akhirat. Ini adalah harapan ideal yang sudah semestinya dimiliki oleh setiap keluarga muslim.

Di dalam Al-Qur’an secara tersirat maupun tersurat Allah banyak memberikan ajaran bagaimana menciptakan keturunan generasi penerus yang saleh, berkualitas, sukses dunia dan akhirat. Dari banyak ajaran itu salah satu yang menjadi kunci pokoknya adalah kesalehan dan ketaatan orang tua kepada Tuhannya.

Teladan Nabi Ibrahim dalam Mencetak Keturunan Sukses Dunia-Akhirat (Sumber Gambar : Nu Online)
Teladan Nabi Ibrahim dalam Mencetak Keturunan Sukses Dunia-Akhirat (Sumber Gambar : Nu Online)

Teladan Nabi Ibrahim dalam Mencetak Keturunan Sukses Dunia-Akhirat

Secara tersirat pesan ini disampaikan Allah dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 124 yang menceritakan perihal bagaimana Nabi Ibrahim melakukan ketaatan hingga berbuah keturunan yang dianugerahi kesuksesan. Allah berfirman:

Sang Pencerah Muslim

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Sang Pencerah Muslim

Artinya: “Dan ingatlah ketika Ibrahim diuji oleh Tuhannya dengan beberapa perintah, maka ia melaksanakan perintah itu dengan sempurna. Tuhannya berkata, “Sesungguhnya Aku menjadikanmu sebagai pemimpin bagi umat manusia.” Ibtahim berkata, “(demikian pula) sebagian anak turunku.” Tuhannya berkata, “Janjiku tidak berlaku bagi orang-orang yang berbuat aniaya.”

Secara garis besar ayat tersebut menceritakan tentang ujian yang diberikan oleh Allah kepada Nabi Ibrahim ‘alaihissalam. Para ulama ahli tafsir berbeda pendapat tentang macam ujian yang diberikan Allah kepada nabi-Nya tersebut. Ada yang berpendapat bahwa ujian itu berupa perintah menyembelih putra beliau Nabi Ismail. Ulama yang lain mengatakan ujian itu berupa rangkaian ibadah mansik haji. Pun ada yang menuturkan bahwa Nabi Ibrahim diuji oleh Allah dengan berbagai perintah yang berkaitan dengan kebersihan diri seperti memotong kuku, mencukur bulu ketiak, memotong kuku dan lain sebagainya.

Terlepas dari perbedaan pendapat tersebut yang jelas pada ayat di atas dituturkan bahwa pada akhirnya Nabi Ibrahim dapat melaksanakan perintah-perintah Allah yang diujikan kepadanya dengan sempurna, tanpa ada ada kekurangan juga tanpa berlebihan (Muhammad Nawawi Al-Jawi, Tafsir Al-Munir [Beirut: Darul Fikr, 2008], jil. 1, hal. 37).

Imam Ibnu Kasir menuturkan bahwa atas prestasi ini maka kemudian Allah memberikan balasan dengan menjadikan Nabi Ibrahim sebagai pemimpin bagi umat manusia (Ibnu Kasir, Tafsir Al-Qur’an AL-‘AdhimI [Semarang: Toha Putra, tt], juz 1, hal. 165). Beliau menjadi panutan yang diikuti oleh siapapun dalam hal kebaikan. Namun rupanya Nabi Ibrahim belum benar-benar puas atas penghargaan yang diberikan Allah. Kepada Tuhannya beliau meminta agar tidak dirinya saja yang dijadikan pemimpin bagi umat manusia tapi juga sebagian dari anak keturunannya diberi kehormatan serupa. Kiranya Allah mengabulkan permohonan Nabi Ibrahim. Hanya saja janji anugerah Allah ini tidak berlaku bagi siapa saja yang berbuat aniaya atau zalim.

Dalam sejarah bisa dilihat bahwa para rasul yang diutus Allah untuk menyampaikan risalah setelah masa Nabi Ibrahim mereka semua adalah anak-anak keturunan beliau. Bahkan sebagian di antaranya ada yang tidak hanya diberi kenabian namun juga kekuasaan sebagai seorang raja. Nabi Dawud, Sulaiman dan Yusuf adalah contohnya.

Dari kajian di atas bisa diambil pendidikan luhur bahwa kesalehan dan ketaatan orang tua kepada Allah merupakan modal besar bagi terbentuknya generasi yang berkualitas baik duniawi maupun ukhrawi. Adanya anak keturunan Nabi Ibrahim dianugerahi Allah kemuliaan dengan diangkat sebagai nabi dan raja adalah tidak lepas dari bagaimana Nabi Ibrahim sebagai leluhurnya menjalankan dan mentaati perintah-perintah Allah secara sempurna. 

Berangkat dari itu bila orang tua menghendaki generasi penerusnya mendapatkan kesuksesan di dunia dan akhirat, menjadi anak-anak yang berkualitas lahir dan batin, maka semestinya orang tua mau mengawalinya dengan membentuk kesalehan diri sendiri. Ketaatan orang tua dalam menjalani perintah-perintah Tuhannya dan menjauhi setiap larangan-Nya memiliki andil yang cukup besar dalam membentuk dan mencapai harapan itu. Allah tidak hanya memberikan balasan kebaikan bagi pelakunya saja namun juga bagi generasi penerusnya.

Di dalam Al-Qur’an Surat Al-Isra ayat 7 Allah juga berfirman:

? ? ? ? ? ? ?

Artinya: “Bila kalian melakukan kebaikan maka kalian melakukan kebaikan bagi diri kalian sendiri, dan bila kalian melakukan kejelekan maka kejelekan itupun untuk diri sendiri”. 

Imam Ar-Razi di dalam kitab tafsirnya Mafâtihul Ghaib mengutip penjelasan Al-Wahidi tentang ayat di atas bahwa apabila kalian melakukan ketaatan kepada Allah maka dengan ketaatan kalian itu Allah akan membukakan pintu-pintu kebaikan dan keberkahan bagi kalian. Sebaliknya bila kalian melakukan kejelekan maka dengan jeleknya kemaksiatan yang kalian lakukan itu Allah akan membukakan pintu-pintu keburukan bagi kalian (Fakhrudin Al-Razi, Mafâtihul Ghaib [Beirut: Darul Fikr, 1981], juz 20, hal 159).

Bila ayat tersebut diterapkan dalam kaitan sebab akibat antara ketaatan orang tua dan kesuksesan anaknya maka bisa diambil satu pemahaman bahwa ketaatan seseorang kepada aturan-aturan Allah akan mewujudkan kebaikan dan keberkahan bagi dirinya sendiri yang salah satunya berupa kesuksesaan anak-anak keturunan di bidang duniawi maupun ukhrawi. Ya, saat orang tua memandang anak-anaknya menjadi orang yang sukses bukankah itu merupakan kebahagiaan tersendiri bagi dirinya? Maka itu berarti ketaatannya membuahkan kebaikan bagi dirinya sendiri.

Satu hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam musnadnya menyebutkan sabda Rasulullah yang menyatakan, “Sesungguhnya anak-anakmu adalah dari hasil usahamu” (Ahmad bin Hambal, Musnad Ahmad [Muassasah Al-Risalah, 2001], jil. 42, hal. 176). Wallahu a’lam. (Yazid Muttaqin)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Tegal, Nusantara Sang Pencerah Muslim

Senin, 05 Juni 2017

Santri ke Depan Harus Siap Bersaing di Berbagai Bidang

Semarang, Sang Pencerah Muslim. Jaringan Gusdurian Universitas Negeri Semarang (Unnes) bekerjasama dengan Kedai Kopi ABG menggelar diskusi di warung kopi yang tak jauh dari kampus Unnes pada Senin, 19 Oktober 2015. Hadir sebagai pemantik diskusi Mukhamad Zulfa (kontributor Sang Pencerah Muslim Semarang) dan Akhmad Luthfi (mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang, PW IPNU Jawa Tengah).?

Diskusi bertema "Kalau Sudah (Jadi) Santri, Njur Ngapa?" diawali dengan pembacaan shalawat diiringi grup rebana Jamiyyah Mauliddurrasul Arrohman.

Santri ke Depan Harus Siap Bersaing di Berbagai Bidang (Sumber Gambar : Nu Online)
Santri ke Depan Harus Siap Bersaing di Berbagai Bidang (Sumber Gambar : Nu Online)

Santri ke Depan Harus Siap Bersaing di Berbagai Bidang

Luthfi menjelaskan latar belakang kenapa lahir peringatan hari santri. Bercerita bagaimana Resolusi Jihad 22 Oktober 1945 memberikan makna yang tegas bahwa santri mempertahankan Indonesia seutuhnya. Di sisi lain Zulfa memahami bagaiamana seharusnya santri bahwa sekarang santri harus menjadi santri yang sejati. Seutuhnya memegang teguh akhlak al-karimah dan tradisi yang dimilikinya. Selain itu, ke depan santri harus mampu bersaing dengan berbagai macam elemen bangsa dengan meningkatkan kapasitas keilmuaannya.

Sang Pencerah Muslim

Diskusi tambah menarik ketika materi ini diperkaya peserta diskusi dengan pemaparan bahwa kiai-ulama kita dahulu dihormati oleh orang-orang Arab. Sebut Syekh Annawawi al-Bantani (1813-1897) menjadi ulama di tanah haram pada waktu itu.?

"Harusnya kita bisa mengaji khazanah pemikiran tokoh-tokoh lokal yang kita miliki dibandingkan dengan tokoh luar Nusantara," ungkap Gigih Firmansyah santri Al-Fadhlu Kaliwungu yang masuk juga kuliah di UIN Walisongo. Banyak karya-karya kiai-ulama Nusantara yang layak untuk diteliti.

Sang Pencerah Muslim

Tema pertanyaan ini menarik menjadi perbincangan malam itu. Berbagai nilai-nilai luhur bisa didapatkan dari pesantren mulai kedisiplinan, kebersamaan, kekeluargaan, keikhlashan, menghormati yang lebih tua, menyayangi yang muda, toleransi, sopan-santun dan lain sebagainya.?

"Menjadi manusia dengan mengamalkan ilmu yang telah dapat di pesantren," ungkap Lutfi. Itulah jawaban yang menjadi tema diskusi kali ini.

Tentu dengan disahkan hari santri ke depan santri tidak lagi dipermasalahkan tentang ijazah pesantren yang mereka miliki. Di perguruan tinggi misalnya beberapa perguruan tinggi masih menolak ijazah muadalah yang dikeluarkan pesantren. Dan perlu diakui bersama bahwa alumni pesantren yang masuk dunia perkuliahan lebih mudah beradaptasi dengan proses kampus dengan keunggulan karakter spiritual quotient dan emotional quotient. Red: Mukafi Niam

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Pendidikan, Tegal, Kajian Sang Pencerah Muslim

Sabtu, 22 April 2017

Kian Profesional, LAZISNU Indramayu Genjot Penuhi Target

Indramayu, Sang Pencerah Muslim

Pengurus Cabang Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, telah meluncurkan NU Care. Ketua LAZISNU Indramayu Imron Rosyadi menjelaskan, NU Care adalah salah satu gerakan memaksimalkan semangat berzakat, berinfak dan bersedekah di kalangan warga Nahdliyin.

Kian Profesional, LAZISNU Indramayu Genjot Penuhi Target (Sumber Gambar : Nu Online)
Kian Profesional, LAZISNU Indramayu Genjot Penuhi Target (Sumber Gambar : Nu Online)

Kian Profesional, LAZISNU Indramayu Genjot Penuhi Target

Saat ini, pihaknya sudah merekrut tujuh orang sahabat LAZISNU yang bertugas menjemput dan mendatangi warga NU yang akan menyalurkan zakat infak, dan sedekahnya. “Mereka bekerja secara profesional sebagaimana layaknya marketing, yang diberikan target pendapatan per bulan dan akan mendapatkan salary (gaji) sesuai aturan zakat yakni sebagai amilin,” jelas pria yang biasa dipanggil Kang Imong ini.

Selain merekrut para petugas penjemput ZIS, kata Imron Rosyadi, pihaknya juga sudah mencanangkan berbagai program untuk menyalurkan ZIS yang akan terkumpul nantinya. Di antara program unggulan kami adalah bea siswa bagi santri yatim, program bantuan sosial bagi dhuafa, program pemeberdayaan ekonomi, rencana pembangunan rumah sakit NU dan berbagai program lainnya.

Sang Pencerah Muslim

“Oleh karenanya pada kesempatan ini saya berharap kepada pengurus NU, MWC, Ranting, Lembaga dan Banom agar bisa membantu para sahabat LAZISNU untuk ditunjukkan dan di antar ke para aghniya yang ada di tempatnya masing-masing,” tutur Imron saat peluncuran NU Care, Selasa (29/03), di Kantor PCNU Jalan Gatot Subroto Nomor 9 Indramayu.

Sang Pencerah Muslim

Hadir dalam acara tersebut pengurus PCNU, MWCNU se-Kabupaten Indramayu, serta segenap pengurus badan otonom (banom) NU.

Perbaiki Sistem dan Pola Pelaporan



Sementara, Direktur LAZISNU Indramayu Supendi Samian menjelaskan, program NU Care akan mulai dilaksanakan pada awal April 2016 dan saat ini pihaknya menargetkan untuk memaksimalkan seluruh pengurus NU di berbagai tingkatan serta para pengurus lembaga dan banom untuk menyalurkan ZISnya ke LAZISNU Indramayu.

“Target awal pada tiga bulan pertama ini seluruh pengurus NU, MWC, Ranting, lembaga dan banom NU bisa secara maksimal menyalurkan ZIS-nya, kemudian setelah itu baru bergerak kepada warga NU secara umum,” kata Supendi.

Supendi menambahkan, selain menggenjot kinerja para Sahabat LAZISNU, pihaknya juga sudah mempersiapkan sistem, manajemen dan pola pelaporan kepada umat agar kinerja dan penyaluran ZIS kepada mustahik bisa dibuka secara transparan dan bisa meningkatkan kepercayaan warga terhadap LAZISNU. “Potensi ZIS warga NU sangat besar, insyallah dengan pengelolaan dan manajemen yang profesional dan menjunjung tinggi asas transparansi maka, potensi itu akan mampu diberdayakan secara maksimal yang pada ahirnya akan mampu meningkatkan kesejahteraan warga NU itu sendiri,” tambahnya.

Peluncuran NU Care juga diisi dengan penyampaian sejumlah saran, pendapat dan masukan dari para peserta yang hadir. Ketua Lembaga Takmir Masjid NU (LTMNU) Indramayu Sya’roni menyampaikan pengalamannya yang saat ini dirinya mengelola lembaga zakat yang ada di Pertamina Balongan.

“Bagi para petugas penjemput ZIS, harus memiliki tekad yang kuat dan tidak patah semangat dalam upaya mendatangi warga NU. Saya yakin jika kita bisa bekerja secara profesional maka potensi ZIS di kalangan warga NU akan dapat tergali dan mampu diberdayakan, saya yang hanya mengelola ZIS dari karyawan Pertamina saja bisa mengumpulkan dana ZIS sekitar 250 juta per bulannya, apalagi ini warga NU yang jumlahnya mencapai jutaan orang, saya yakin LAZISNU akan lebih dahsyat lagi,” kata Sya’roni.

Di akhir acara, pengurus LAZISNU Indramayu membagikan brosur dan formulir kepada seluruh peserta serta mengumumkan rekening bank, jika ada warga NU yang ingin menyalurkan ZISnya secara online. “Nomor rekening LAZISNU Indramayu adalah BRI Indramayu 419801010949538 atas nama LAZISNU Indramayu dan nomor kontak kami 087727913404,” Pungkas Imron Rosyadi. (Red: Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Aswaja, Tegal Sang Pencerah Muslim

Senin, 10 April 2017

Dangkal Bahas Agama, PMII UI Gelar Mapaba

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Universitas Indonesia, Depok tidak puas dengan organisasi keagamaan yang membahas Islam secara dangkal. Mereka selanjutkan menggelar Masa Penerimaan Anggota Baru (Mapaba) di Megamendung, Bogor, Jumat-Ahad (22-24/11).

Dangkal Bahas Agama, PMII UI Gelar Mapaba (Sumber Gambar : Nu Online)
Dangkal Bahas Agama, PMII UI Gelar Mapaba (Sumber Gambar : Nu Online)

Dangkal Bahas Agama, PMII UI Gelar Mapaba

Selain dangkal, organisasi keagamaan di kampus UI cenderung mengulang-ulang pembahasan seperti keterangan pers rilis yang dikirim Sekretaris II PMII UI Maulana Ghozali.

Pembahasan mereka kerap bertentangan dengan ritual keagamaan di desa-desa. Hal ini dapat dibuktikan dengan jarangnya tahlilan, yasinan, maulidan, dan peringatan-peringatan hari besar Islam di mushola fakultas atau di masjid UI.

Sang Pencerah Muslim

Keterlibatan peserta Mapaba UI lebih didorong atas kesadaran akan kurangnya pendidikan agama di kampus umum khususnya kampus negeri. Pelajaran agama hanya diberikan sebanyak dua SKS selama 4 tahun.

Sang Pencerah Muslim

Sedikitnya 26 mahasiswa dari pelbagai fakultas di UI menjadi peserta Mapaba PMII UI. Terhitung sejak 1990-an yang sempat vakum, PMII UI sudah menggelar 18 kali Mapaba. (Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Olahraga, Tegal Sang Pencerah Muslim

Kamis, 09 Maret 2017

Peserta 16 Besar Liga Santri asal NTB Tiba di Jakarta

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Peserta Liga Santri Nusantara (LSN) asal NTB tiba di Wisma Atlit Cibubur, Jakarta Timur pukul 21. 00 WIB kamis (29/10) malam. Grup sepak bola pesantren Bayyinul Ulum yang merupakan peraih juara 1 zona NTB, bertolak dari Bandara Internasional Lombok tujuan Bandara Sukarno-Hatta dengan durasi 1.45 menit.

Peserta 16 Besar Liga Santri asal NTB Tiba di Jakarta (Sumber Gambar : Nu Online)
Peserta 16 Besar Liga Santri asal NTB Tiba di Jakarta (Sumber Gambar : Nu Online)

Peserta 16 Besar Liga Santri asal NTB Tiba di Jakarta

Mereka akan bertanding Jumat (30/10) sore melawan pesantren Darunnajah Garut di lapangan Danlanud Halim, Jakarta Timur.

Tim ini yang terdiri atas 26 orang ini meliputi 20 pemain 5 official dan 1 koordinator zona.

Sang Pencerah Muslim

"Ini sebuah kebanggaan tersendiri bagi kami karena belum pernah terpikirkan dari sebelumnya bahwa kami akan lolos di 16 besar dan membawa santri," kata manajer klub Ustadz Mahmud Bachri.

Sang Pencerah Muslim

Mahmud menambahkan, pihaknya tidak menargetkan yang tinggi-tinggi dalam pertandingan yang akan merebut tiket 8 besar.

"Akan tetapi kehadiran pihaknya adalah bertujuan agar pesantrennya terkenal dan pesantren menjadi pilihan bagi anak-anak ke depan sebagai tempat menimba ilmu," kata Mahmud. (Hadi/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim News, Nasional, Tegal Sang Pencerah Muslim

Senin, 26 Desember 2016

Koperasi BMT Fatayat Brebes Peroleh Akte Pendirian Gratis dari Jokowi

Brebes, Sang Pencerah Muslim

Baitul Mal wat Tamwil Syirkah Muawanah PC Fatayat Nahdlatul Ulama (BMT SM FNU) Brebes mendapat Akta Pendirian secara gratis dari Presiden Jokowi. Izin pendirian tersebut diberikan saat peluncuran Program Sinergi Aksi untuk Ekonomi Rakyat di Terminal Agrobisnis Larangan Brebes, Senin (11/4).?

“Saya tidak mengira, kalau izin pendirian ini akan diserahkan langsung oleh Pak Jokowi,” tutur Direktur BMT SM FNU Hj Eva Trisnawati, usai acara dengan wajah ceria, Senin (11/4).

Koperasi BMT Fatayat Brebes Peroleh Akte Pendirian Gratis dari Jokowi (Sumber Gambar : Nu Online)
Koperasi BMT Fatayat Brebes Peroleh Akte Pendirian Gratis dari Jokowi (Sumber Gambar : Nu Online)

Koperasi BMT Fatayat Brebes Peroleh Akte Pendirian Gratis dari Jokowi

Eva menjelaskan, BMT SM FNU berdiri sejak 17 Mei 2015, awalnya dengan modal Rp 100 juta dengan jumlah anggota hanya 25 orang. Namun kini berkembang menjadi Rp 1 Milyar lebih. ? Anggota yang tergabung sekarang menjadi 600 orang terdiri dari anggota Fatayat NU, petani, nelayan dan masyarakat umum. “Kami bisa memberikan pinjaman antara Rp 1 juta sampai Rp 50 juta,” papar Eva.

Pendirian BMT ini, kata Eva, merupakan langkah kreatif ibu-ibu muda dikalangan Nahdliyin, guna menjawab tantangan ekonomi yang mendera sebagian warga NU di Kabupaten Brebes. Sehingga diharapkan permasalahan ekonomi yang membelit Nahdliyin bisa secepat teratasi.

Sang Pencerah Muslim

“Fatayat NU senantiasa melakukan gerakan-gerakan ekonomi dengan mengembangkan sayap ekonomi, seperti BMT,” ujarnya.

Koperasi Serba Usaha (KSU) Syirkah Muawanah BMT SM FNU, terletak di Jalan Raya Kluwut KM 03 Bulakamba Brebes ini menjadi jawaban kegelisahan perempuan Nahdliyin. Pemberdayaan perempuan sebagai kader NU, berpotensi besar dalam pengaturan roda ekonomi keluarga.?

“Apalagi di daerah Kluwut, mayoritas berprofesi sebagai nelayan dan petani yang sangat memerlukan langkah mensejahterakan keluarganya. BMT SM berupaya menjawab meningkatkan kesejahteraan keluarga nelayan dan petani Brebes pada umumnya,” terangnya.

Untuk sementara, bidang usaha yang dijalani masih berkutat di simpan pinjam. Mudah-mudahan sepanjang perjalalanan waktu akan dikembangkan berbagai usaha untuk membantu kesejahteraan bersama.

Sang Pencerah Muslim

Dalam kesempatan tersebut, menteri Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar meninjau langsung keberadaan BMT SM FNU. Dia mengaku bangga dengan langkah yang dilakukan oleh Fatayat NU. Sehingga bisa meningkatkan derajat ekonomi masyarakat pedesaan. “Maju terus, jangan menyerah,” kata Marwan memberi semangat. (Wasdiun/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Pahlawan, Tegal Sang Pencerah Muslim

Kamis, 08 Desember 2016

Band “Santri” Bergenre Rock Akan Ramaikan Panggung Musik Tanah Air

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Grup band pendatang baru “Santri” bakal meramaikan dunia musik tanah air. Mengusung aliran musik bergenre rock, band yang sudah malang-melintang di Indonesia dan Singapura ini bakal mempromosikan album pertama mereka, ‘Love Story”.

Band ini dibentuk berawal dari sebuah  minat dan hobi yang sama serta ingin menjadi orang yang dapat memberi manfaat bagi sesama. Hingga akhirnya, anak-anak Musholla Al Barokah, di bawah bimbingan dan arahan H Bachruddin membentuk sebuah grup band, yang oleh KH Gus Ali Masyhuri (Pemilik Klinik Moral ‘Bumi Shalawat’ Sidoarjo Jawa Timur) diberi nama Santri.

Band “Santri” Bergenre Rock Akan Ramaikan Panggung Musik Tanah Air (Sumber Gambar : Nu Online)
Band “Santri” Bergenre Rock Akan Ramaikan Panggung Musik Tanah Air (Sumber Gambar : Nu Online)

Band “Santri” Bergenre Rock Akan Ramaikan Panggung Musik Tanah Air

Personil yang ada pada saat ini, kata dia, sebenarnya bukan pendatang baru di dunia musik. Karena, masing-masing dari personilnya sering terlibat bermain di berbagai café di Jakarta serta event-event yang diadakan beberapa company di Indonesia.

Sang Pencerah Muslim

Album “Love Story” ini merupakan debutan sebagai band. Dalam lagu pertama mereka memilih karakter lagu dengan sound yang megah dan memasukkan nuansa orchestra, akustik guitar sampai permainan piano dan biola yang inovatif berjudul “BISMILLAHIRRAHMANNIRRAHIM” menampilkan karakter religius dengan sentuhan rock dan orchestra yang menarik secara aransemen.

Sang Pencerah Muslim

Begitu juga lagu berjudul padaMu jua dan sementara ini Santrisendiri lagi buat lagu tentang kebangsaan yang inspirasi diambil dari tokoh-tokoh besar NU dan tokoh Negarawan yang berjudul Ksatriaku dan Titik Temu

Awalnya Santri beranggotakan Meidy (Vocal), Emy (Lead Guitar), Nicko (Rhytm Guitar), Adi (Bass), Bogie (Drum). Mereka memulai penampilannya pada acara konser musik di Monas, Jakarta yang disponsori salah satu produsen gula terbesar di Indonesia.

Setelah beberapa kali Santri mengalami bongkar pasang personil, akhirnya pada awal tahun 2012 terbentuklah Formasi Santri Band seperti saat ini, yaitu Meidy (Vocal); Emy (Lead Guitar); Ferdin “Roy” (Drum); Erwin (Bass Guitar) dan Ilham (Keyboard).

Lalu pada awal tahun 2013 Santri pun akhirnya dikontrak dan diproduseri label asal Singapura Minaret Pictures.

Manager Santri, Arip Prie menambahkan lagu-lagu Santri yang ada pada pada album Love Story baru akan beredar terbatas di pasar musik Singapura dan Malaysia. Namun, pecinta music Indonesia dapat mendownload dan menikmati lagu-lagu Santri melalui media online seperti www.cdbaby.com , itunes , www.soundcloud.com , www.amazon.com , google play, yang dapat diakses melalui internet. (Red: Anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Ahlussunnah, Lomba, Tegal Sang Pencerah Muslim

Selasa, 05 Mei 2015

Ketua PCNU Kota Blitar Terpilih sebagai Ketua MUI

Blitar, Sang Pencerah Muslim

Moh Bakir terpilih kembali menjadi ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) periode 2016-2021 Kota Blitar, Jawa Timur dalam Musyawarah Daerah yang berlangsung di Ruang Audio Visual Perpustakaan Proklamator Bung Karno.

Bakir yang saat ini menjadi Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Blitar itu sebelumnya juga terpilih sebagai ketua MUI Kota Blitar, pada Musda tahun 2011 lalu.

Ketua PCNU Kota Blitar Terpilih sebagai Ketua MUI (Sumber Gambar : Nu Online)
Ketua PCNU Kota Blitar Terpilih sebagai Ketua MUI (Sumber Gambar : Nu Online)

Ketua PCNU Kota Blitar Terpilih sebagai Ketua MUI

Musda Rabu (20/7) kali ini dibuka Wakil Wali Kota Blitar Santoso dan diikuti sekitar 50 orang terdiri dari pengurus MUI Kota Blitar periode 2011-2016, beserta para tokoh agama.

Sang Pencerah Muslim

Wakil Wali Kota Blitar Santoso saat memberikan kata sambutan berharap para pengurus terpilih mampu melanjutkan tugas kepengurusan sebelumnya yang ia nilai lumayan bagus. Menurutnya, kepengurusan masa khidmah 2011-2016 mampu menjaga kondusivitas Kota Blitar di tengah keberagaman baik agama, suku, dan lain-lain. “Pengurus lama udah baik. Program kegiatan juga jalan,” katanya.

Ketua panitia Musda, KH Abdul Basyid mengatakan bahwa melalui forum ini dipilih ketua umum dan tim formatur, yang selanjutnya akan menyusun secara lengkap kepengurusan MUI periode 2016-2021. Selain itu juga disusun berbagai program kerja lima tahun ke depan.

Sang Pencerah Muslim

Adapun kriteria bagi calon ketua umum adalah memiliki ilmu keulamaan, mengerti organisasi dan kemampuan manajerialnya tinggi. “Berdasarkan hasil musyawarah mufakat terpilih calon incumbent, yakni Pak Subakir kembali menjadi ketua umum MUI Kota Blitar periode 2016-2021,” ungkap Abdul Basyid.

Adapun tim formatur terdiri dari 7 orang, di antaranya Subakir, Abdul Basyid, Moh.Sidik, KH Rusdi Rianto, KH Abdul Karim Muhaimin, Mashudi, dan Didik Suharmanto. “Kami sudah persiapkan beberapa prioritas program lima tahun ke depan. Di antaranya pengaderan,” ungkap Subakir di sela-sela acara.

Selain itu, ia akan melakukan kerja sama dengan pihak kelurahan di Kota Blitar untuk menyelenggarakan kegiatan bersama. Yakni mengadakan pengajian atau majelis taklim yang difokuskan untuk pemuda agar tidak terjerumus pada paham aliran sesat. (Imam Kusnin Ahmad/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Tegal, Kyai, Ubudiyah Sang Pencerah Muslim

Minggu, 18 Januari 2015

Kirab Santri, Ribuan Santri di Probolinggo Baca Sholawat Nariyah

Probolinggo, Sang Pencerah Muslim. Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) tahun 2016 terus berlanjut. Ahad (23/10) malam, Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Leces Kabupaten Probolinggo memperingati Hasan dengan melakukan kirab santri sambil membaca sholawat nariyah dan tablik akbar.

Kegiatan ini melibatkan ribuan santri berbaur bersama masyarakat dengan didampingi oleh segenap jajaran pengurus NU di semua tingkatan seperti Gerakan Pemuda Ansor, Banser, Muslimat NU, Fatayat NU, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Puteri Nahdlatul Ulama (IPPNU) se-Kecamatan Leces. Tidak ketinggalan pula jajaran ulama, kiai dan habaib serta jajaran pengurus MWCNU Kecamatan Leces.

Kirab Santri, Ribuan Santri di Probolinggo Baca Sholawat Nariyah (Sumber Gambar : Nu Online)
Kirab Santri, Ribuan Santri di Probolinggo Baca Sholawat Nariyah (Sumber Gambar : Nu Online)

Kirab Santri, Ribuan Santri di Probolinggo Baca Sholawat Nariyah

Sekretaris PCNU Kabupaten Probolinggo Khoirul Ishak menyambut baik dan memberikan apresiasi atas kirab santri dan pembacaan sholawat Nariyah melibatkan ribuan santri ini. "Hal ini merupakan salah satu bentuk nyata bahwa santri memang benar-benar mampu mengambil bagian dalam proses pembangunan yang dicanangkan oleh pemerintah," katanya.

Dalam kesempatan tersebut Khoirul juga menceritakan sebab musabab ditetapkannya tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional oleh Presiden RI Joko Widodo. Menurutnya, semua ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan atas perjuangan yang dilakukan oleh para santri dalam merebut kemerdekaan dari tangan penjajah yang dikenal dengan istilah Resolusi Jihad NU.

Sementara Ketua MWCNU Kecamatan Leces Kiai Faisol Zaini menyampaikan sebagai seorang santri harus bangga dan semangat atas pengakuan yang diberikan oleh pemerintah terhadap keberadaan dan partisipasi santri dalam merebut kemerdekaan.

"Jangan merasa kecil hati, sebab merdekanya negara kita Indonesia ini atas perjuangan para Kiai dan Santri yang dikenal dengan Resolusi Jihad. Santri hars mempunyai bekal ilmu yang cukup dan tetap harus bersikap tawaddu terutama pada gurunya," katanya. (Syamsul Akbar/Akbar)

Sang Pencerah Muslim

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim Olahraga, Tegal, Kajian Sang Pencerah Muslim

Selasa, 18 November 2014

Penting Kedepankan Prasangka Baik dalam Berorganisasi

Pringsewu, Sang Pencerah Muslim

Manusia sebagai mahluk ciptaan Allah SWT harus selalu mengedepankan prasangka baik khususnya kepada Pencipta-Nya. Hal ini akan membuat kehidupan yang manusia jalani akan selalu disyukuri dan menerima apa yang ditakdirkan Allah adalah sesuatu yang terbaik.

Demikian disampaikan Tokoh Kabupaten Pringsewu H Reza Berawi yang juga Ketua Lembaga Wakaf dan Pertanahan Nahdlatul Ulama (LWPNU) Provinsi Lampung, Selasa (15/3).

Penting Kedepankan Prasangka Baik dalam Berorganisasi (Sumber Gambar : Nu Online)
Penting Kedepankan Prasangka Baik dalam Berorganisasi (Sumber Gambar : Nu Online)

Penting Kedepankan Prasangka Baik dalam Berorganisasi

Selain kepada Allah SWT, Reza Berawi yang berprofesi sebagai Notaris ini juga mengatakan, sebagai makhluk sosial, manusia juga harus mengedepankan husnudzan terhadap sesama. "Husnudzan atau berbaik sangka terhadap sesama manusia, merupakan sikap terpuji yang harus diwujudkan melalui sikap, ucapan, dan perbuatan baik," jelasnya.

Sikap, ucapan, dan perbuatan baik sebagai perwujudan dari husnudzan itu menurutnya juga harus diterapkan dalam kehidupan berkeluarga, bertetangga serta bermasyarakat khususnya interaksi dengan sesama anggota dalam sebuah organisasi.

"Alangkah indahnya jika sikap Husnudzan ini ditumbuhkan, dipelihara, dan dikembangkan dalam organisasi NU yang kita cintai ini, sehingga apapun yang terjadi terhadap organisasi ini adalah bagian dari proses alami yang akan dilalui," ujarnya.

Sang Pencerah Muslim

Reza menambahkan, idealnya sebagai bagian dari organisasi, haruslah saling percaya pada apa yang dilakukan oleh para anggota dalam mengelola organisasi. Semuanya bertujuan menjadikan dan memberikan yang terbaik bagi anggota.

Reza mengimbau agar setiap elemen organisasi tidak melihat perbedaan yang terjadi dalam berorganisasi dengan buruk sangka. Apalagi, menurutnya, merasa diri paling baik. (Muhammad Faizin/Fathoni)

Sang Pencerah Muslim

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Tegal Sang Pencerah Muslim

Sabtu, 07 September 2013

Indonesia Paling Liberal dalam Perdagangan Beras

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LP2NU) menilai Indonesia merupakan negara yang paling liberal dibanding negara lain dalam hal perdagangan beras.



Indonesia Paling Liberal dalam Perdagangan Beras (Sumber Gambar : Nu Online)
Indonesia Paling Liberal dalam Perdagangan Beras (Sumber Gambar : Nu Online)

Indonesia Paling Liberal dalam Perdagangan Beras

Ketua LP2NU Rachmat Pambudy di Jakarta, Kamis (8/3) menyatakan, hal itu terlihat dari tidak adanya tarif bea masuk impor beras yang diterapkan pemerintah untuk melindungi petani dalam negeri. "Di negara-negara lain pemerintahnya menerapkan tarif impor beras rata-rata diatas 50 persen sedangkan di Indonesia justru tanpa ada bea masuk," katanya.

Rahmat yang juga Sekjen Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) mengungkapkan, Thailand yang merupakan negara produsen sekaligus eksportir beras terbesar di Asean menerapkan bea masuk impor diatas 50 persen begitu juga dengan India.

Sang Pencerah Muslim

Bahkan, tambahnya, di Jepang tarif bea masuk impor beras ditetapkan sebesar 300 persen sementara Indonesia yang petani padinya sangat besar tarif impor beras kurang dari 25 persen.

Sang Pencerah Muslim

Menurut dia, tanpa adanya proteksi maupun subsidi dari pemerintah maka petani Indonesia tidak akan mampu bersaing dengan petani negara lain yang mendapatkan perlindungan serta dukungan insentif dari pemerintahnya.

Rachmat menyatakan, pada tahun 1970-an Indonesia mengimpor beras sebanyak 700 ribu ton untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri namun 15 tahun kemudian berbalik menjadi eksportir beras karena tercapainya program swasembada beras pada 1984.

Namun kondisi tersebut tak berlangsung lama, karena harga beras dunia menurun maka komoditas pangan tersebut banyak yang masuk ke dalam negeri dengan harga dumping sehingga Indonesia kembali menjadi importir beras.

Bahkan, menurut anggota Dewan Pakar Dewan Beras Nasional (DBN) itu, pada tahun 2000 impor beras Indonesia pernah mencapai tingkat yang tertinggi selama ini yakni mencapai 7 juta ton.

Jika impor 1 juta ton setara 200 ribu hektar (ha) lahan, tambahnya, sedangkan satu ha lahan pertanian menyerap rata-rata lima orang tenaga kerja maka 1 juta orang kehilangan pekerjaan. (mad/nam)Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Doa, Tegal Sang Pencerah Muslim

Senin, 11 Februari 2013

Khofifah: Gus Dur Lebih Dari Seorang Pahlawan!

Surabaya, Sang Pencerah Muslim. Gelar pahlawan Gus Dur memang urung dianugerahkan pemerintah pada 10 November 2010. Meski begitu, di mata Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa, sosok Gus Dur lebih dari seorang pahlawan.

"Di mata orang NU, Gus Dur adalah seorang Wali. Gelar itu lebih tinggi daripada hanya seorang pahlawan," kata Khofifah kepada wartawan ditemui seusai acara Focus Group Discussion (FGD) Partai Golkar di Empire Palace Surabaya, Kamis (11 November 2010).

Khofifah: Gus Dur Lebih Dari Seorang Pahlawan! (Sumber Gambar : Nu Online)
Khofifah: Gus Dur Lebih Dari Seorang Pahlawan! (Sumber Gambar : Nu Online)

Khofifah: Gus Dur Lebih Dari Seorang Pahlawan!

Menurut mantan calon gubernur Jatim ini, gelar pahlawan hanyalah simbolis belaka. Pasalnya, tanpa gelar pahlawan yang sarat politis itu, tidak akan mempengaruhi sosok Gus Dur di mata orang NU.

Sang Pencerah Muslim

"Kandasnya gelar pahlawan Gus Dur dan Soeharto hanyalah aksi penyelamatan saja dari panitia seleksi. Pendapat saya kok mengatakan kalau Gus Dur diloloskan menjadi pahlawan dan Soeharto tidak, khawatir ada gejolak di masyarakat. Jadi, pemerintah cari amannya, mereka kan sama-sama mantan presiden," imbuhnya.

Pasalnya, pengusulan nama Soeharto menuai kontroversi di tengah masyarakat. Penolakan itu muncul dari sejumlah aktivis yang menyatakan bahwa penguasa Orde Baru itu memiliki catatan gelap terkait penegakkan Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia. "Mungkin yang satu (Soeharto, red) tidak diberi, Gus Dur juga tidak," pungkasnya. (bj/bil)Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim Nusantara, Tegal Sang Pencerah Muslim

Jumat, 08 Februari 2013

Jemaah Haji Diimbau Tak Hamburkan Uang

Makkah, Sang Pencerah Muslim
Calon jemaah haji diimbau untuk tidak menghamburkan uang  "living cost"-nya dengan berbelanja berbagai oleh-oleh selama berada di Madinah sebelum kedatangan di Mekkah.

"Keperluan para calhaj masih banyak, utamanya saat berada di Mekkah. Masa tinggal jemaah di Mekkah cukup panjang sehingga perlu dana khusus untuk makan, dan berbagai keperluan lain, seperti kalau sakit harus menyewa tandu pada tawaf dan sa’i," kata Kepala Bidang Urusan Haji Muslim Nasution  seusai pertemuan para mursyid di Wisma Haji Indonesia di Mekkah, Sabtu malam.

Dikatakan Muslim, kebijakan pemerintah saat ini adalah memberikan living cost sebanyak 1.500 riyal kepada jemaah dimaksudkan sebagai bekal selama jemaah berada di tanah suci dan dibagikan sejak dari jamaah masih berada di embarkasi di Indonesia.

"Masa tinggal mereka cukup panjang, kurang lebih 20 hari. Kalau dalam satu hari jemaah  makan 2 kali dan sekali makan 10 riyal, maka dalam sehari perlu uang 20 riyal. Jadi dibutuhkan sekitar 200 riyal untuk makan. Tetapi keperluan yang lain masih banyak," katanya.

Pengalaman sebelumnya menunjukkan sering terjadi jemaah kehabisan uang saat berada di Mekkah, karena ketika tinggal sembilan hari di Madinah uangnya dihabiskan untuk membeli barang, sehingga barang-barang yang sudah dibeli terpaksa dijual di antara sesama jemaah dengan harga murah agar bisa mendapatkan uang untuk keperluan lain.

Ia mengakui kemungkinan uang living cost bagi Jamaah Indonesia 1.500 Riyal terlalu besar,  sehingga membudayakan jamaah haji Indonesia untuk berbelanja. Jamaah haji Malaysia, ujarnya, tidak mendapatkan uang living cost.

Namun untuk menghapus living cost, ia juga keberatan karena jemaah haji Indonesia biasanya tidak memiliki uang lain selain living cost jika melaksanakan ibadah haji.Minat belanja yang sangat besar juga membuat bagasi jamaah Indonesia sering kelebihan.


"Maksimal barang bawaan jemaah adalah 35 kg, bila ada kelebihan beban akan dikenakan biaya. Kalau masih ada uang sisa, dia bisa membayar tetapi kalau tidak, terpaksai ditinggal begitu saja," katanya.

Muslim menghimbau agar para jemaah berpikir lebih panjang sebelum berbelanja, apalagi seringkali barang-barang yang ada di Arab Saudi buatan China yang sering bisa ditemui di Tanah Abang, Jatinegara atau Pasar Senen, bahkan banyak yang buatan Indonesia.(an/mkf)
 

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Kiai, Tegal, Hikmah Sang Pencerah Muslim

Jemaah Haji Diimbau Tak Hamburkan Uang (Sumber Gambar : Nu Online)
Jemaah Haji Diimbau Tak Hamburkan Uang (Sumber Gambar : Nu Online)

Jemaah Haji Diimbau Tak Hamburkan Uang

Minggu, 06 Januari 2013

Aktivis Cyber Aswaja Satukan Visi Perangi Hoax di Medsos

Semarang, Sang Pencerah Muslim - Aktivis cyber Aswaja Kota Semarang berkumpul di auditorium perpustakaan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Jumat (30/12). Mereka menyayangkan pelbagai kekerasan di dunia sosial dan konten hoax. Mereka membahas bagaimana menyikapi hal tersebut yang merebak di dunia maya.

Mereka dengan pertemuan kali ini akhirnya membuat kesepakatan untuk mengimbangi peredaran situs penyebar hoax dengan konten-konten yang menyejukkan.

Aktivis Cyber Aswaja Satukan Visi Perangi Hoax di Medsos (Sumber Gambar : Nu Online)
Aktivis Cyber Aswaja Satukan Visi Perangi Hoax di Medsos (Sumber Gambar : Nu Online)

Aktivis Cyber Aswaja Satukan Visi Perangi Hoax di Medsos

Agus Fathuddin Yusuf memberikan pengantar bahwa, sekarang kita sudah bisa membuat media sendiri. Kita bisa memproduksi berita, fotografi, bahkan pemilik media itu sendiri. Ia mengajak peserta untuk melihat media sosial sekarang ini. Dari sini kita dengan mudah menyebarkan berita yang kadang abai terhadap proses verifikasi, cek dan ricek serta keberimbangan.

Sang Pencerah Muslim

Pembicara lain Hasan Habibie yang mewakili Pustekkom Kemendikbud mendorong pada peserta workshop untuk memperbanyak konten yang menyejukkan dan Islam rahmatan lil alamin. Semangat pemuda ini harus terus dikobarkan menyuarakan hal-hal yang memberikan informasi positif untuk menjaga keharmosian kehidupan. Berita hoax yang selama ini mengganggu kenyamanan harus kita kurangi bersama.

Kalau kita menyebarkan berita harus memiliki etika islami. Kita bisa meniru sifat nabi mulai dari shiddiq, amanah, tabligh, dan dan fathanah. Selain itu, kita bisa menggali etika-etika yang lain dari ulama-kiai sebagai adab dalam menyebarkan informasi pada publik.

Sang Pencerah Muslim

"Banyak ayat yang menginspirasi kita untuk melakukan verifikasi, salah satunya ayat 6 surat al-Hujurat," kata Wakil Ketua PCNU Kota Semarang yang juga aktif sebagai Wakil Ketua MAJT Agus Fathuddin.

Agus berharap jaringan yang terbentuk kali ini mampu mewarnai dunia maya menggunakan konten yang sejuk, damai, dan ramah. Kegiatan ini diinisiasi Lembaga Kajian dan Sumber Daya Manusia NU Kota Semarang bekerja sama dengan Pustekkom Kemendikbud sebagai bagian penguatan pemuda Kota Semarang. (Zulfa/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim AlaNu, Tegal, Makam Sang Pencerah Muslim

Minggu, 18 Maret 2012

GP Ansor Desak Presiden Evaluasi Kinerja Menteri Pertanian

Jakarta, Sang Pencerah Muslim



Ketua Bidang Pertanian, Kedaulatan Pangan dan ESDM Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Adhe Musa Said prihatin melihat nasib petani yang cenderung tidak mengalami perubahan dari waktu ke waktu.?

Hal tersebut disampaikan Adhe Musa Said di Kantor GP Ansor, Jakarta, pada Diskusi Refleksi Akhir Tahun Gerakan Pemuda Ansor dalam menyikapi kebijakan Kementerian Pertanian Selasa, (19/12).

GP Ansor Desak Presiden Evaluasi Kinerja Menteri Pertanian (Sumber Gambar : Nu Online)
GP Ansor Desak Presiden Evaluasi Kinerja Menteri Pertanian (Sumber Gambar : Nu Online)

GP Ansor Desak Presiden Evaluasi Kinerja Menteri Pertanian

Menurutnya, kinerja Kementerian Pertanian jauh dari harapan yang diharapkan dapat meningkatkan kesejah teraan petani.?

“Kementerian Pertanian era Jokowi-JK terkesan hanya meneruskan kebijakan pemerintahan sebelumnya, yang berputar-putat pada wilayah yang sama dan tidak membawa dampak signifikan pada perubahan wajah pertanian tanah air, maupun kesejahteraan petani," terang Adhe.?

Sang Pencerah Muslim

Ia menilai, sektor pertanian memiliki peran strategis dalam menopang pembangunan perekonomian nasional jika pemerintah memiliki konsen yang tinggi pada wilayah ini. Tapi ia melihat, pemerintah lewat Kementerian Pertanian terkesan tidak serius untuk memacu sektor pertanian.

"Pemerintahan saat ini tidak serius mengurusi pertanian. Lihat saja tidak ada kebijakan Kementerian Pertanian yang mengupayakan penyediaan lahan yang subur lewat pupuk yang baik, penyediaan benih yang bagus, dan penyediaan pasar untuk menampung hasil pertanian dengan baik pula agar petani sejahtera. Bahkan yang terjadi petani malah mulai kehilangan generasi, karena sektor ini dianggap tidak menjamin dalam memenuhi kebutuhan kehidupan keluarga," papar Adhe.?

Adhe menyesalkan, kebijakan Kementerian Pertanian terlihat hanya fokus pada tiga komoditi seperti padi, jagung dan kedelai semata. Sedangkan bumi Indonesia kaya akan keanekaragaman hayati yang memiliki nilai ekonomi tinggi namun tidak tersentuh dan cenderung terabaikan.?

Sang Pencerah Muslim

"Jika hanya fokus pada tiga komoditi pertanian semata, ya jangan heran jika Indonesia akan terus dibanjiri impor komoditi pertanian dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri," lanjut Adhe.?

Ia menambahkan, pemerintah seharusnya sadar, lebih dari 60 persen produsen pangan di negara ini adalah petani kecil yang memiliki luas lahan di bawah 1 hektar. Jika pemerintah tidak memikirkan ini, petani yang memiliki lahan terbatas hanya menjadi penonton program bagi-bagi benih dan pupuk yang nilainya trilyunan rupiah. Ia khawatir, program pupuk bersubsidi senilai Rp 30,063 triliun akan membuka peluang untuk penyelewengan. Begitu juga dengan pengadaan mesin pertanian Rp 360 miliar pra panen dan Rp 8,32 miliar pasca panen, berpotensi salah sasaran. Serta pencetakan sawah Rp 1,76 triliun yang menyebabkan kerusakan ekologis.

"Menteri Pertanian hanya meneruskan kebijakan menteri pertanian sebelumnya yang selalu menihilkan peran petani untuk menggeser pola produksi pertanian dari orientasi subsisten ke bisnis," kata Adhe. Ade menghimbau, sebaiknya kembalikan pola konsolidasi petani cukup sampai kelompok tani. Pemerintah harus mengevaluasi diri, jika dianggap tidak layak sebaiknya Presiden melakukan reshufle Menteri Pertanian.?

"Mengurusi pertanian tidak boleh terkesan main-main. Jika tidak dapat menjalankan amanat Presiden Jokowi yang tercantum dalam visi nawacita, sebaiknya Presiden mengganti Menteri Pertanian dengan figur baru yang memiliki visi lebih baik untuk pertanian," tutup Adhe. (Red: Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Ahlussunnah, Tegal Sang Pencerah Muslim

Rabu, 14 Maret 2012

GP Ansor Sumenep Bedah Buku "Pesantren: Nalar dan Tradisi"

Sumenep, Sang Pencerah Muslim - Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Sumenep Madura, Jawa Timur, membedah buku bertemakan pesantren, Sabtu (2/4). Bertempat di aula PKPRI Sumenep, acara tersebut berlangsung 3 jam mulai dari pukul 14.00-17.00 WIB.

Buku yang dibedah berjudul Pesantren; Nalar dan Tradisi karya tokoh muda NU Jawa Timur, Gus Baddrut Tamam. Tampak hadir Ketua PCNU Sumemep KH Pandji Taufiq, Ketua PC GP Ansor M Muhri Zaen, penulis buku, 23 pengurus PC Ansor, dan 65 pengurus dari 22 PAC Ansor se Kabupaten Sumenep. Serta, beberapa pengasuh pesantren di Sumenep.

GP Ansor Sumenep Bedah Buku Pesantren: Nalar dan Tradisi (Sumber Gambar : Nu Online)
GP Ansor Sumenep Bedah Buku Pesantren: Nalar dan Tradisi (Sumber Gambar : Nu Online)

GP Ansor Sumenep Bedah Buku "Pesantren: Nalar dan Tradisi"

Akademisi NU Sumenep Dr Rahbini, tampil sebagai pembanding. Rahbini mengaku senang dan bangga punya kader NU seperti Gus Baddrut karena dia tergolong santri yang aktivis. "Di tengah kesibukannya, masih sempat menelurkan pikiran cerdasnya untuk kemudian diterbitkan dalam bentuk buku," tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Gus Baddrut berbicara tentang nilai-nilai pesantren harusnya terus kita sandang di mana pun dan jadi apa pun kita. "Oleh sebab itu, kita mesti selalu beretika, santun, dan bersahaja.Santri juga harus siap menghadapi berbagai problem sosial kemasyarakatan," tegas pria yang kini menjabat Ketua Fraksi Kebangkitan Bangsa DPRD Jawa Timur.

Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim

Dalam sambutannya, Ketua PC GP Ansor Sumenep M Muhri Zaen menegaskan, bedah buku ini adalah rangkaian dalam memeriahkan harlah GP Ansor ke-82. Pihaknya berharap dengan membedah buku kepesaantrenan, peserta bisa mengikuti para pejuang yang sekaligus pengasuh/ pendiri pesantren yang mempunyai jasa besar terhadap bangsa ini.

"Pesantren lah yang berperan besar dan bersemangat luar biasa dalam hal ikut andil dalam memerdekakan serta mendidik umat dalam segala aspek kehidupan," tandasnya. (Hairul Anam/Mahbib)

?

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Tegal, AlaSantri, Halaqoh Sang Pencerah Muslim

Senin, 05 Maret 2012

IPNU-IPPNU Jombang Kenalkan NU Kepada Pelajar Umum

Jombang, Sang Pencerah Muslim. Tak henti-hentinya segenap Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPNU-IPPNU) Kabupaten Jombang mengajak para pelajar turut besarkan NU.

IPNU-IPPNU Jombang Kenalkan NU Kepada Pelajar Umum (Sumber Gambar : Nu Online)
IPNU-IPPNU Jombang Kenalkan NU Kepada Pelajar Umum (Sumber Gambar : Nu Online)

IPNU-IPPNU Jombang Kenalkan NU Kepada Pelajar Umum

Pada Rabu-Jumat (29 Juni-1 Juli), PC IPNU-IPPNU ini menggelar Pondok Ramadhan di aula Islamic Center Masjid Alun-alun Jombang yang diikuti oleh mayoritas dari kalangan siswa sekolah umum, tingkat SMP dan SMA.

Hal tersebut, menurut Ketua PC IPPNU, Qurratul Aini memang menjadi visi, misi tersendiri dilaksanakannya agenda Pondok Ramadhan. Pasalnya, ia mengaku mereka sangat minim pengetahuan tentang keagamaan, bahkan sebagian dari mereka ada yang belum bisa nulis huruf Arab, apalagi pengetahuan terhadap NU atau beberapa badan otonom (banom) NU dan ajaran-ajarannya.

"Bahkan sebagian anak-anak saat ustadz membaca kitab dan peserta disuruh mengartikan, tidak sinkron dengan kalimat yang dibacanya," katanya kepada Sang Pencerah Muslim, Jumat (1/7/2016).

Sang Pencerah Muslim

Kondisi demikian, kata Aini sangat memprihatinkan dan membutuhkan pendampingan intensif khususnya dari panitia pelaksana setelah usai agenda. Dan didorong oleh sejumlah guru di masing-masing sekolah mereka.

Namun untuk sementara ini, sejumlah materi yang disuguhkan saat agenda sedikit sangat membantu meningkatkan pengetahuannya terkait keagamaan, ke-NU-an dan ajaran Ahlussunah wal Jamaah (Aswaja) an-Nahdliyah.

"Semuanya ada 15 materi selama tiga hari, mereka juga diajak untuk mengkhatamkan kitab Hujjah Ahlussunah wal Jamaah," ujarnya.

Sang Pencerah Muslim

Dikatakan Aini, bahwa bentuk tindak lanjut dari kegiatan tersebut, peserta akan terus diajak mendalami pengetahuan keagamaan dan kelembagaan NU yang diperoleh saat pondok Ramadhan.

Ia merencanakan selambat-lambatnya pada hari aktif masuk sekolah, PC IPNU-IPPNU Jombang sudah bisa menjalin kerjasama dengan pihak sekolah terkait, agar dilaksanakan kegiatan yang bernuansa ke-NU-an.

"Kita kan punya program Jumat Bahagia yang memang melibatkan para pelajar di Jombang, juga diselenggarakan di sekolahan-sekolahan. Nah kita ingin sekolahan umum itu juga bisa dijadikan tempat agenda ini," jelasnya.

Agenda Pondok Ramadhan ini diikuti kurang lebih 200 pelajar Jombang, dari berbagai sekolahan umum yang menjadi target agenda. Hal ini juga atas dukungan banyak pihak, terutama PCNU, PC GP Ansor setempat, Fatayat NU, Muslimat NU, ISNU dan takmir masjid alun-alun Jombang. (Syamsul Arifin/Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Tegal, Syariah Sang Pencerah Muslim

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Sang Pencerah Muslim sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Sang Pencerah Muslim. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Sang Pencerah Muslim dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock