Tampilkan postingan dengan label RMI NU. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label RMI NU. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 30 September 2017

GP Ansor Pamekasan Dorong Pembersihan Reklame Rokok

Pamekasan, Sang Pencerah Muslim - Pimpinan Cabang GP Ansor Kabupaten Pamekasan mendorong pemerintah setempat untuk serius menyikapi persoalan reklame rokok yang hingga kini terabaikan. Pasalnya, itu merupakan amanah Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 109 Tahun 2012 yang melarang iklan rokok di jalan protokol.

Ketua GP Ansor Pamekasan Fathorrahman menegaskan, dalam pengamatannya PP tersebut tidak dijalankan sepenuhnya oleh Pemkab Pamekasan. Buktinya, masih terdapat beberapa reklame rokok yang merusak pemandangan di daerah jalan protokol.

GP Ansor Pamekasan Dorong Pembersihan Reklame Rokok (Sumber Gambar : Nu Online)
GP Ansor Pamekasan Dorong Pembersihan Reklame Rokok (Sumber Gambar : Nu Online)

GP Ansor Pamekasan Dorong Pembersihan Reklame Rokok

"Padahal dalam PP itu jalan protokol daerah perkotaan mesti bersih dari reklame rokok. Pemkab Pamekasan harus berani bertindak tegas terhadap perusahaan rokok yang mokong dan melabrak PP," kata Dosen Universitas Madura itu, Senin (8/2).

Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Penyidikan dan Penyelidikan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pamekasan Yusuf Wibiseno mengaku sudah mengantongi data tentang masa aktif perizinan setiap reklame rokok di jalan protokol. Tetapi terdapat beberapa reklame yang belum diturunkan lantaran belum habis masa kontraknya.

Sang Pencerah Muslim

"Memang yang masa kontraknya berakhir di tanggal 31 Desember 2015 tidak diperpanjang lagi. Tapi yang belum habis masa kontraknya, kami tunggu sampai habis, baru diturunkan. Karena tidak boleh diperpanjang lagi," ungkapnya.

Sang Pencerah Muslim

Pihaknya berterima kasih atas perhatian semua pihak, terutama GP Ansor Pamekasan yang perannya dirasa positif dalam mengontrol dan mendukung setiap program serta kebijakan Pemkab Pamekasan selama ini. (Hairul Anam/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim RMI NU, Nasional Sang Pencerah Muslim

Minggu, 10 September 2017

PCNU Bintan Gelar Konfercab

Bintan, Sang Pencerah Muslim. Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Bintan, menggelar Konferensi Cabang (Konfercab) II, di community centre Kecamatan Toapaya, Bintan, Ahad (26/5) kemarin.

PCNU Bintan Gelar Konfercab (Sumber Gambar : Nu Online)
PCNU Bintan Gelar Konfercab (Sumber Gambar : Nu Online)

PCNU Bintan Gelar Konfercab

Konfercab dihadiri Wakil Bupati Bintan, Khadzalik sekaligus membuka secara resmi Konfercab II NU Kabupaten Bintan, Mustasyar PWNU KH Ahmad Umar, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama H Gani Lasa, Mustasyar PCNU Bintan H Dalmasri Syam, Ketua Lakpesdam PWNU Kepri Jamhur Potti, anggota DPRD dan beberapa petinggi partai, tokoh agama  serta undangan lainnya.

Ketua Panitia Pelaksana Konfercab II NU Kabupaten Bintan Supriyono, melaporkan, Konfercab diikuti oleh Pengurus Cabang, Majelis Wakil Cabang (MWC) NU se-Kabupaten Bintan dan Badan Otonom di lingkungan NU.

Sang Pencerah Muslim

Konferensi Cabang merupakan musyawarah tertinggi di tingkat Cabang yang bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan program kerja PCNU Kabupaten Bintan 2008-2013, menyusun program kerja PCNU ke depan dan memilih pengurus baru periode 2013-2018.

Sang Pencerah Muslim

Wakil Bupati Bintan dalam sambutannya mengatakan, keberhasilan organisasi itu bias diukur sejauh dapat memberikan kemanfaatan kepada umat, dan harapannya NU ke depan semakin dekat dengan umat khususnya di tanah Melayu ini. Pemda Bintan memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas terselenggaranya Konfercab II NU, semoga Konfercab ini menghasilkan program kerja NU Kabupaten Bintan baik sebagai mitra pemerintah dan menghasilkan kepengurusan baru yang  mampu dan mempunyai waktu untuk kegiatan NU.

Sekretaris PWNU Kepri yang juga wakil Direktur Politeknik Batam M Zainuddin saat memberikan wawasan ke-NU-an menjelaskan tentang sejarah dan peran NU mulai dari masa berdirinya sampai dengan masa reformasi sekarang ini yang disambut antusias oleh hadirin.

Pada pleno terakhir Pemilihan rais dan ketua tanfidziyah, KiaiMasykur terpilih sebagai rais syuriyah dan Supriyono terpilih sebagai ketua tanfidziyah masa khidmat 2013-2018. 

Redaktur    : Mukafi Niam

Kontributor: Abdul Majid

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Santri, Lomba, RMI NU Sang Pencerah Muslim

Senin, 31 Juli 2017

Ada Ajaran HTI di Soal Ujian Akhir Semester MAN?

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Sebuah foto soal ujian akhir semester ganjil Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Cilegon beredar di media sosial, Kamis (3/12). Daftar pertanyaan dan pilihan jawaban dalam lembar soal terbitan Kementerian Agama melalui Kelompok Kerja Madrasah Aliyah (KKMA) ini mengejutkan sejumlah pihak lantaran dinilai mengarah pada ajaran Hizbut Tahrir Indonesa (HTI).

Kepala lembar soal itu menunjukkan bahwa soal merupakan bagian dari ujian mata pelajaran fiqih, diperuntukkan bagi kelas XII IPA/IPS, dan dilaksanakan mulai pukul 07.15 WIB sampai 08.45 WIB pada Kamis, 3 Desember 2015.

Abdulloh Hamid salah seorang yang menemukan foto lembar soal ujian untuk tahun ajaran 2015/2016 itu mengaku kaget. Menurutnya, keanehan tak hanya ada pada materi seputar khilafah dan khalifah, melainkan pula pada cara memaparkan butir pertanyaan dengan tema serupa secara berturut-turut hingga memenuhi satu halaman soal.

Ada Ajaran HTI di Soal Ujian Akhir Semester MAN? (Sumber Gambar : Nu Online)
Ada Ajaran HTI di Soal Ujian Akhir Semester MAN? (Sumber Gambar : Nu Online)

Ada Ajaran HTI di Soal Ujian Akhir Semester MAN?

Ajaran HTI yang dikenal menolak Pancasila dan bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia dinilai telah masuk dalam ajaran sekolah. “Enggak bener ini,” kata salah seorang pengurus Rabithah Maahid Islamiyah (RMI) PBNU sembari menunjukkan gambar selembar foto kertas ujian tersebut kepada Sang Pencerah Muslim, Kamis (3/12) malam.

Berikut kutipan selengkapnya teks soal yang kontroversial yang terpampang dalam selembar kertas itu:

Sang Pencerah Muslim

Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!

1.? ? ? Secara etimologi kata “khilafah” berarti pengganti, sedangkan menurut istilah adalah...

Sang Pencerah Muslim

Struktur pemerintahan yang pelaksanaannya diatur berdasarkan UUD 1945 Struktur pemerintahan yang pelaksanaannya diatur berdasarkan syari’at Islam Struktur pemerintahan yang pelaksanaannya diatur berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa Struktur pemerintahan yang pelaksanaannya diatur berdasarkan kekuasaan pemerintah Struktur pemerintahan yang pelaksanaannya diatur berdasarkan keadilan dan musyawarah

2.? ? ? Salah satu dalil yang berhubungan dengan tujuan khilafah adalah...

QS. Saba’: 15? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? QS. An-Nisa’: 59 AQ. Al-Imran: 103 QS. Qaaf: 43 QS. Asy-Syu’ara’: 38

3.? ? ? Perhatikan pernyataan di bawah ini!

Taat kepada Allah dan Rasul-Nya Memiliki kecerdasan akal fikiran serta berpengetahuan yang luas Terciptanya suasana beragama dalam berbagai aspek kehidupan ummat Terwujudnya kehidupan masyarakat yang adil, makmur dan sentosa Mewujudkan dasar-dasar khilafah dalam seluruh aspek kehidupan ummat Islam Dari pernyataan di atas yang termasuk tujuan khilafah adalah.... Dari pernyataan di atas yang termasuk tujuan khilafah adalah....

1-2-3? ? ? ? 2-3-4 3-4-5 1-3-5 2-4-5

4.? ? ? Kriteria yang wajib dimiliki oleh seorang khalifah, kecuali...

Memiliki kekuasaan mutlak? ? ? Memiliki kecerdasan akal fikiran ? ? ? ? ? ? Taat kepada Allah SWT dan Rasul-Nya Berakhlak mulia Merupakan pilihan rakyat

5.? ? ? Perbedaan khilafah dan khalifah adalah...

Khilafah adalah orang yang memimpin, sedangkan khalifah adalah pemerintahannya Khilafah adalah pemerintahannya, sedangkan khilifah adalah orang yang memimpin Khilafah adalah bentuk pemerintahan yang ilegal, sedang khalifah adalah pemerintahan yang sah

(Red: Mahbib)



Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Meme Islam, Amalan, RMI NU Sang Pencerah Muslim

Kamis, 20 Juli 2017

Kebijakan Pemerintah Harus Tegas

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Terjadinya penyiksaan maupun pembunuhan terhadap TKI di luar negeri yang menimpa Sumiati, Haryatin, Kikim Komalasari dan lain-lain menunjukkan jika kebijakan yang dibuat pemerintah tidak tegas sehingga tidak efektif. Ini memalukan dan merendahkan harkat dan martabat banagsa Indonesia.



Kebijakan Pemerintah Harus Tegas (Sumber Gambar : Nu Online)
Kebijakan Pemerintah Harus Tegas (Sumber Gambar : Nu Online)

Kebijakan Pemerintah Harus Tegas

“Kebijakan yang dibuat harus tegas dan seefektif mungkin agar majikan TKI di luar negeri itu tidak seenaknya melakukan pelanggaran HAM sampai TKI ini cacat bahkan meninggal dunia,”tandas Ketua PBNU Kacung Marijan pada Sang Pencerah Muslim di Jakarta, Jumat (19/11).

Yang pasti menurut guru besar Universitas Airlangga Surabaya ini, peristiwa Ini bukan yang pertama kali terjadi, melainkan sudah sering terjadi. Baik di Saudi Arabia, Malaysia dan Negara-negara lain. Kasus ini menunjukkan kebijakan perlindungan terhadap TK di luar negeri ini masih lemah dan belum efektif.

Sang Pencerah Muslim

Sementara Indonesia dalam posisi subordinat di negara-negara tersebut. Sementara dari sisi sumber daya manusia (SDM), TKI yang dikirim tersebut kurang bagus dan tidak profesional. “Ke depan hal itu harus diperhatikan dengan memprioritaskan mereka yang terampil dan lebih professional,”tutur Kacung mengingatkan.

Sang Pencerah Muslim

Penyiksaan terhadap TKI di Arab Saudi belum juga berakhir. Dua kasus terakhir menimpa Sumiati asal Dompu NTB, Haryatin asal Blitar Jatim, dan Kikim Komalasari asal Cianjur Jabar, yang tewas dibunh majikannya tiga hari menjelang hari raya idul Adha 1431 H di kota Abha, Saudi Arabia.

Sedangkan Sumiati, mungkin masih lebih beruntung, nyawanya masih bisa diselamatkan dan kini dalam kondisi sudah membaik. Sumiati menderita luka parah di sekujur tubuhnya, bahkan sebagian bibirnya digunting majikannya. Saat ini, Sumiati sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit King Fahd, Madinah

Dalam merespon kasus pelanggaran HAM berat tersebut, selain mengadili pelaku sampai ke pengadilan, pemerintah juga akan melakukan kesepakatan(MoU) dengan pemerintah Arab Saudi dll dalam melindungi TKI tersebut. Bahkan para TKI di luar negeri itu nanti akan dilengkapi HP untukmelakukan komunikasi dengan KJRI (konsulat jenderal Republik Indonesia) maupun Kedubes RI setempat.(amf)Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim RMI NU Sang Pencerah Muslim

Jumat, 16 Juni 2017

Islam Berpotensi Wujudkan Perdamaian Dunia

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Kedatangan Presiden AS Barack Obama sangat penting bagi kedua Negara. Setidaknya hubungan kedua negara baik dan ini harus berlangsung setara, saling memahami, saling memerlukan, dan bersifat tidak kooptatif, dominative dan eksploitatif. Obama harus memahami bahwa Indonesia sebagai Negara dengan muslim terbesar adalah potensi besar untuk terwujudnya perdamaian dunia.

Mengapa? “Karena dari Indonesia inilah nilai-nilai Islam yang cinta damai, moderat, toleran dan menjunjung tinggi keadilan dapat dikembangkan sebagai nilai universal yang memperkaya dunia kemanusiaan, humanisme,” tandas Ketua PBNU Slamet Effendy Yusuf pada Sang Pencerah Muslim di Jakarta, Senin (8/11).

Islam Berpotensi Wujudkan Perdamaian Dunia (Sumber Gambar : Nu Online)
Islam Berpotensi Wujudkan Perdamaian Dunia (Sumber Gambar : Nu Online)

Islam Berpotensi Wujudkan Perdamaian Dunia

Seandainya Obama mampir ke PBNU lanjut Slamet, maka PBNU bisa dialog lebih mendalam termasuk memberi masukan tentang keislaman model NU. NU juga bisa bicara banyak hal terkait sosial ekonomi dan keamanan dalam perspektif nahdliyyin.

Sang Pencerah Muslim

“NU di mana mayoritas warganya masih tertinggal secara ekonomi, pendidikan dan kesehatan, bisa membicarakan itu dengan Obama. Khususnya mendorong partisipasi perusahaan-perusahaan AS yang banyak menyedot sumber daya alam Indonesia ini untuk ikut mengatasi masalah-masalah warga NU itu,” ujarnya berharap.

Sang Pencerah Muslim

Yang pasti lanjut Slamet, PBNU bisa memanfaatkan AS untuk memahami banyak hal dengan perspektif lebih adil. Termasuk konflik Palestina, Iran, Irak, Afghanistan, dan Timur Tengah lainnya. Sebab, justru di situlah letaknya akar terorisme itu. Jadi, AS harus mendengar dari Islam moderat, Islam yang penuh toleransi seperti NU dan umumnya kaum muslim Indonesia.

Bahwa masih banyak ketidakadilan yang lahir dari kebijakan keamanan, maupun perdagangan dan ekonomi dunia (AS, PBB) yang perlu dikoreksi. Namun demikian Slamet berharap semoga Obama mampu menangkap dan memahami aspirasi tersebuti. “Sayang kedatangan Obama terlalu singkat di Indonesia,” tutur Slamet. (amf)Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim RMI NU, Cerita, Khutbah Sang Pencerah Muslim

Selasa, 23 Mei 2017

PCNU Sumedang Bantu Korban Banjir Subang

Sumedang,Sang Pencerah Muslim. Wilayah utara Jawa Barat, diantaranya Kabupaten Subang, ditimpa bencana banjir. Kepedulian untuk meringankan beban korban, muncul dari PCNU Kabupaten Sumedang.

PCNU Sumedang Bantu Korban Banjir Subang (Sumber Gambar : Nu Online)
PCNU Sumedang Bantu Korban Banjir Subang (Sumber Gambar : Nu Online)

PCNU Sumedang Bantu Korban Banjir Subang

Pada Senin, 27 Januari, Ketua PCNU, Ketua PC JQHNU, dan Sekretaris PC Jam’iyyah Thoriqoh Almu’tabaroh Kabupaten Sumedang mewakili warga Nahdliyyin membantu menggalang dana untuk para korban banjir. Bantuan diserahkan langsung oleh ketua PCNU Sumedang PCNU Subang.

PCNU Subang kemudian diamanati untuk menyerahkan langsung bantuan tersebut ke para korban banjir. Bantuan yang diberikan berupa uang, pakaian layak pakai, makanan mie instan dan barang-barang yang lainnya.

Sang Pencerah Muslim

Ketua PCNU Sumedang, H. Sa’dulloh mengatakan bahwa kegiatan baksos ini merupakan baksos yang kesekian kalinya dilaksanakan.

Sang Pencerah Muslim

“Dulu PCNU Kabupaten Sumedang pernah juga membantu para korban gempa bumi di dareh Garut. Tidak menutup kemungkinan nanti akan ada baksos-baksos lanjutan,” ungkapnya. (Ayi Abdul Kohar/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Sunnah, Lomba, RMI NU Sang Pencerah Muslim

Minggu, 30 April 2017

Buku Pengurus NU Jabar Dibedah di UIN Bandung

Bandung, Sang Pencerah Muslim. Himpunan Mahasiswa Jurusan Tafsir Hadist Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati (UIN SGD) Bandung mengadakan bedah buku “Menulusuri Ruang Batin Al-Qur’an” karya salah seorang pengurus PWNU Jawa Barat Prof Dr Rosihon Anwar di auditorium Fakultas Ushuluddin, kampus setempat, , Jumat (30/5).

Buku Pengurus NU Jabar Dibedah di UIN Bandung (Sumber Gambar : Nu Online)
Buku Pengurus NU Jabar Dibedah di UIN Bandung (Sumber Gambar : Nu Online)

Buku Pengurus NU Jabar Dibedah di UIN Bandung

“Buku ini saya tulis untuk memahami Al-Qur’an yang biasanya hanya bergerak pada level lahir (tekstual, red), tetapi ini memahaminya pada level batin,” kata Rosihon yang juga Dekan Fakultas Ushuluddin UIN SGD Bandung yang kini sudah menulis 40 buku.

Ia menyebutkan bahwa buku tersebut sebenarnya diterbitkan pada 2011 lalu oleh Penerbit Erlangga. Sebagai narasumber pembanding, dosen tafsir hadist, Dr Dadang Darmawan, menilai buku tersebut berasal dari salah satu disertasi terbaik yang disusun penulis ketika studi doktoral di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Sang Pencerah Muslim

“Saya sarankan bagi para mahasiswa, khususnya Tafsir Hadits supaya membaca buku ini, karena mahasiswa dapat memahami bagaimana kerangka berpikir dari buku tersebut,” terang.

Sebelumnya, Jurusan Tafsir Hadist juga telah melaksanakan banyak kegiatan selama sepekan ini. Acaranya meliputi seminar, perlombaan, festival, bazar, inagurasi mahasiswa, dan bedah buku. (Muhammad Zidni Nafi/Mahbib)

Sang Pencerah Muslim

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Cerita, Santri, RMI NU Sang Pencerah Muslim

Minggu, 16 April 2017

Sambut Ramadhan, Ribuan Warga NU Banjarsari Gelar Apel Kebangsaan

Banyumas, Sang Pencerah Muslim - Pimpinan Ranting (PR) Nahdlatul Ulama (NU) beserta badan otonom dan seluruh warga NU Desa Banjarsari Kecamatan Ajibarang Kabupaten Banyumas menggelar apel kebangsaan untuk menyambut bulan suci Ramadhan 1438 H. Mereka berbaris memadati Lapangan Desa Banjarsari, Ahad (21/5).

Tampak hadir Rais Syuriyah Majelis Wakil Cabang (MWC) NU KH Zuhdi Azhari, Camat Ajibarang Eko Heru Surono, seluruh badan otonom NU se-Kecamatan Ajibarang serta aparat desa setempat.

Sambut Ramadhan, Ribuan Warga NU Banjarsari Gelar Apel Kebangsaan (Sumber Gambar : Nu Online)
Sambut Ramadhan, Ribuan Warga NU Banjarsari Gelar Apel Kebangsaan (Sumber Gambar : Nu Online)

Sambut Ramadhan, Ribuan Warga NU Banjarsari Gelar Apel Kebangsaan

Wawan, Ketua Panita Apel ini menyampaikan, selain untuk menyambut bulan suci Ramadhan, kegiatan tersebut juga digelar sebagi komitmen kebangsaan warga Banjarsari untuk menjaga NKRI.

"Walaupun kami di desa, tapi semangat kebangsaan dan ke-NUan kita juga besar," Kata Wawan ketika diwawancarai.

Sang Pencerah Muslim

Ia juga mengharapkan warga Banjarsari untuk terus teguh memegang ajaran Aswaja di bawah naungan Nahdlatul Ulama. "Jangan asal ikut-ikutan. Ikut NU saja yang sudah jelas benar," lanjutnya.

Camat Ajibarang Eko Heru Surono yang menjadi inspektur apel kebangsaan mengapresiasi kegiatan ini. Menurutnya, kegiatan ini berguna sekali untuk mempererat tali persaudaraan antarwarga. "Apel tingkat ranting saja ramainya seperti ini, apalagi jika tingkat nasional. NU sungguh luar biasa," lanjutnya.

Sang Pencerah Muslim

Selain apel kebangsaan, mereka sebelumnya menggelar pawai taaruf mengelilingi Desa Banjarsari. Ribuan nahdliyin mengikuti pawai taaruf ini.

"Nanti sebelum apel selesai, kita akan bersama-sama membaca ikrar kesetiaan kita pada Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata Waluyo, salah satu panitia kegiatan. (Kifayatul Akhyar/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Doa, Fragmen, RMI NU Sang Pencerah Muslim

Jumat, 14 April 2017

AS Akan Sita 4 Masjid yang Diduga Milik Iran

New York, Sang Pencerah Muslim. Amerika Serikat (AS) AS telah melakukan langkah-langkah untuk menyita empat masjid di sana serta gedung pencakar langit Fifth Avenue. Bangunan-bangunan tersebut dimiliki oleh sebuah organisasi muslim yang telah lama diduga dikendalikan diam-diam oleh pemerintah Iran.



AS Akan Sita 4 Masjid yang Diduga Milik Iran (Sumber Gambar : Nu Online)
AS Akan Sita 4 Masjid yang Diduga Milik Iran (Sumber Gambar : Nu Online)

AS Akan Sita 4 Masjid yang Diduga Milik Iran

Para penuntut federal telah mengajukan gugatan sipil di pengadilan federal terhadap organisasi terkait Iran tersebut, Alavi Foundation. Tuntutan tersebut berisi penyitaan aset-aset senilai lebih dari US$ 500 juta.

Aset-aset tersebut mencakup sejumlah rekening bank, pusat-pusat kebudayaan Islam yang terdiri dari sekolah-sekolah dan masjid-masjid di New York City, Maryland, California dan Houston, serta lebih dari 40 hektar tanah di Virginia dan gedung perkantoran berlantai 36, Fifth Avenue di New York.

Sang Pencerah Muslim

Menurut para penuntut federal, Kamis (12/11), Alavi Foundation mengelola gedung Fifth Avenue atas nama pemerintah Iran dan bekerja sama dengan perusahaan yang dikenal sebagai Assa Corp, yang secara ilegal menyalurkan jutaan dolar hasil pendapatan rental kantor ke Bank Melli milik pemerintah Iran.

Bank Melli telah lama dituding AS memberikan dukungan pada program nuklir Iran, sehingga berurusan dengan bank tersebut dinilai merupakan tindakan ilegal.

Sang Pencerah Muslim

"Selama dua dekade, urusan-urusan Alavi Foundation telah dikendalikan oleh banyak pejabat Iran, termasuk duta besar Iran untuk PBB, sebagai pelanggaran atas serangkaian hukum Amerika," kata penuntut AS, Preet Bharara seperti dilansir Straits Times, Jumat (13/11).

Aksi penyitaan ini terjadi di tengah memanasnya hubungan AS-Iran atas isu program nuklir Iran menyusul penangkapan tiga warga AS di Iran atas tuduhan spionase. (nur)Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim RMI NU, Cerita Sang Pencerah Muslim

Kamis, 06 April 2017

Pengurus Harian PCINU UK Jaga Tradisi Silaturahmi dengan Sesepuh

London, Sang Pencerah Muslim - Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama United Kingdom (PCINU UK) mengunjungi salah satu Mutasyar PCINU UK KH Nahduddin Royandi Abbas di kediamannya di bilangan Hendon, London, Jumat (26/5). Mereka mengunjungi pengasuh Buntet Pesantren Cirebon yang tinggal di London sejak 1959.

Kunjungan silaturahmi ini dipimpin oleh Ketua PCINU UK Ahmad Ataka dan Ketua II PCINU UK Arihdya Caesar Pratikta.

Pengurus Harian PCINU UK Jaga Tradisi Silaturahmi dengan Sesepuh (Sumber Gambar : Nu Online)
Pengurus Harian PCINU UK Jaga Tradisi Silaturahmi dengan Sesepuh (Sumber Gambar : Nu Online)

Pengurus Harian PCINU UK Jaga Tradisi Silaturahmi dengan Sesepuh

Selama kunjungan tersebut, Kiai Nahduddin banyak bercerita mengenai perjalanan beliau ketika berangkat ibadah haji menggunakan kapal, hidup di Saudi Arabia, dan menimba ilmu dengan para guru beliau hingga akhirnya menetap di London sampai saat ini.

Ia juga menceritakan sekilas mengenai kunjungan Presiden Jokowi dan para menterinya ke Buntet Pesantren beberapa waktu lalu.

Sang Pencerah Muslim

Ia berpesan khususnya kepada nahdliyyin di UK agar senantiasa menjalin silaturahmi untuk mempererat ukhuwah. Ia mengingatkan kepada para warga NU agar senantiasa menonjolkan karakter Islam yang mulia.

Sang Pencerah Muslim

"Ikhlas, sabar, tawadhu, dan takzhim. Itulah karakter pokok yang harus dijaga oleh orang NU," kata Kiai Nahduddin.

Kiai Nahduddin merupakan putra terakhir dari Kiai Abbas bin Abdul Jamil (Singa dari Jawa Barat). Kiai Abbas merupakan pengasuh Buntet Pesantren, yang juga dikenal sebagai pemimpin Laskar Hizbullah saat melawan tentara Sekutu pada pertempuran 10 November 1945 di Surabaya. (Fajar Maulana Putra/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Sholawat, RMI NU, Pesantren Sang Pencerah Muslim

Senin, 19 Desember 2016

PWNU NTT Gelar Tabligh Akbar dan Istighotsah

Kupang, Sang Pencerah Muslim. Pengurus Wiayah Nadhlatul Ulama (PWNU) NTT menyambut bulan suci Ramadhan 1434 H dengan menggelar Tabligh akbar dan Istigotsah bersama umat Muslim di Kota Kupang. Tabligh Akbar akan berlangsung di Masjid Baitul Qodim Air Mata Keluaraha Air Mata Kecamatan Kota Lama Kota Kupang.

PWNU NTT Gelar Tabligh Akbar dan Istighotsah (Sumber Gambar : Nu Online)
PWNU NTT Gelar Tabligh Akbar dan Istighotsah (Sumber Gambar : Nu Online)

PWNU NTT Gelar Tabligh Akbar dan Istighotsah

Tabligh Akbar akan dihadiri para imam masjid se-Kota Kupang, Remaja Masijid se-Kota Kupang, OKP Islam, Majelis Ta’alim dan seluruh Banom Nadhlathul Ulama NTT, Fatayat, Muslimat, GP Ansor NTT, PW IPNU NTT dan PC PMII Kupang, bersama untuk menyukseskan kegiatan menjemput bulan suci Ramadhan. Kegiatan ini juga akan dihadiri Parpol dan Peguyupan pendatang di kota Kupang.

Ketua PWNU NTT, Drs. Jamal Ahmad, dalam jumpa pers di Kantor Wilayah PWNU jelang acara Kamis (4/7), mengatakan kegiatan tablig Akbar dan Istighatsah guna mempersatukan tali silaturahmi antara umat Muslim se-Kota Kupang, sebab menjemput bulan suci Ramadhan, umat wajib hukum untuk bersilaturahmi dan saling memaafkan antara satu dan lain.

Sang Pencerah Muslim

“Sebelum berpuasa sebagai umat muslit harus maaf-memaafkan jika ada salah dalam komunikasi, atau pun dalam tutur kata,” katanya.?

Sang Pencerah Muslim

“Kesempatan emas ini, maka semua kaum Nahdiyin, patut saling maaf memafkan sesama muslim, sehingga pada bulan puasa tidak ada masalah diantara, karena kita sudah sucikan hati, sucikan pikiran untuk menjemput bulan penuh barokah ini,” tambahnya.

Tabliq Akbar akan dibawakah oleh Ir. Habib Abdulssalam Alwy Al-Hinduan, MBA, adalah salah satu tokoh muda yang akan memimpin dalam tausiah dan Istighatsah akan berlangsung pada Sabtu (6/7) Pukul 07:30 wita.?

Menurut Jamal, alasan memilih Masjid Air Mata adalah Masjid Air Mata satu-satunya masjid semula menyebarkan agama islam di Kota Kupang dan NTT. Sehingga panitia memutuskan untuk memilih masjid tertua di NTT.?

Maksudnya dari Istighotsah memberikan penyegaraan umat Muslim untuk masuk dalam bulan suci Ramahdahan bagaimana hakekat dari pada puasa. Pada Intinya adalah membangun dua hubungan, yaki Hablulminllah dan Habluminallah, hubungan antara manusia dengan manusia dan hubungan manusia dengan sesama.?

Hal ini, juga karena menjaga hubungan antara umat Muslih adalah ukhwah Islamiah, sebagai wujud keberadaan kita dalam hidup.?

Sekretaris PWNU NTT Abdullah Ulumando, mengatakan, kegiatan bertemakan “Bersihkan ? Diri Sucikan Hati Menyambut Bulan Suci Ramadhan.”

Kegiatan rutinitas tahunan ini, dalam rangka bulan suci ramadhan dan berbagi ke masyarakat umat Muslim di luar Kota kupang dan beberapa masjid yang dipilih dipinggiran Kota Kupang.?

PWNU kali ini akan memperluas wilayah seperti Kabupaten Kupang dan Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Kegiatan ini mulai tanggal 6 Juli sampai 9 Juli 2013. Kita berharap kegiatan ini akan memberikan contoh kepada umat, maupun ormas-ormas yang lain, katanya.?

Ketua Panitia Tabligh Akbar Gulam Ibrahim, terbentuk panitia dalam menjelang bulan suci ramdhan. PWNU dan Peguyupan maupun Banom NU memberikan berbagai bantuan sosial dan bingkisan untuk kaum Nahdiyin.?

“Hal ini perlu kita lakukan, demi untuk mempersiapkan diri dalam kegiatan berlangsung. Maksudnya untuk melakukan kegiatan dalam rangkan mendoakan kepada seluruh warga dan keluarga kita,” katanya sembari mengatakan pengamanan kegiatan Tabligh Akbar akan dikawal oleh Pasukan Banser NTT.?

Redaktur ? ? : A. Khoirul Anam

Kontributor: Ajhar Jowe

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Fragmen, RMI NU Sang Pencerah Muslim

Selasa, 23 Agustus 2016

Puskesmas Baradatu: Baksos PCNU Way Kanan Pererat Silaturahmi Warga

Way Kanan, Sang Pencerah Muslim - Kepala Puskesmas Kecamatan Baradatu Kabupaten Way Kanan I Wayan Budi di Blambangan Umpu, Senin (8/2) menyatakan bakti sosial yang digelar PCNU setempat bermanfaat sebagai sarana mempererat tali silaturahmi. Menurut Wayan, kegiatan semacam ini perlu sekali untuk meningkatkan kepekaan sosial.

“Forum seperti ini memungkinkan kita bertegur sapa," ujar Wayan pada kegiatan Musabaqoh Budaya Islam Nusantara dalam rangkan memperingati Harlah Ke-90 NU di Gedung PCNU Way Kanan.

Puskesmas Baradatu: Baksos PCNU Way Kanan Pererat Silaturahmi Warga (Sumber Gambar : Nu Online)
Puskesmas Baradatu: Baksos PCNU Way Kanan Pererat Silaturahmi Warga (Sumber Gambar : Nu Online)

Puskesmas Baradatu: Baksos PCNU Way Kanan Pererat Silaturahmi Warga

Ia berkata bahwa dirinya sudah dua kali terlibat dalam kegiatan bakti sosial NU. Pertama pada Festival Budaya Islam digelar GP Ansor Way Kanan yang salah satunya berisi kegiatan sunatan massal gratis.

"Kegiatan semacam ini harus dipertahankan," ujar warga Kampung Donomulyo Kecamatan Banjit yang mengaku nyaman bekerja sama dengan NU.

Sang Pencerah Muslim

Ia juga menyatakan, tidak ada unsur melecehkan agama kendati berbeda keyakinan. Karena itu ia berharap kegiatan semacam ini ditingkatkan sehubungan menjadi salah satu jalan perekat yang bisa membuat antaragama di Way Kanan senantiasa damai.

Sang Pencerah Muslim

Didukung Dinas Kesehatan Way Kanan, PCNU Way Kanan yang dipimpin KH Nur Huda menggelar pengobatan gratis bagi 60 warga. Jumlah ini dimaksudkan untuk melengkapi usia NU ke-90 dengan bakti sosial bekam gratis untuk 30 warga Baradatu yang digelar GP Ansor setempat. (Syuhud Tsaqafi/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim RMI NU, Sholawat, Lomba Sang Pencerah Muslim

Jumat, 19 Agustus 2016

“Hubbul Wathon” Mbah Wahab, Lagu Wajib Madin Indonesia

Karanganyar, Sang Pencerah Muslim. Ririn Setyowati Musyarofah, seorang ustadzah Madin Indonesia di Karanganyar mengusulkan kepada Kepala Madrasah untuk mengajarkan santri syair nasionalisme “Hubbul Wathan” karya KH Abdul Wahab Chasbullah. Musyarofah yakin, syair ini jauh lebih berguna daripada lagu-lagu dewasa yang dikomsumsi anak-anak masa kini.

“Hubbul Wathon” Mbah Wahab, Lagu Wajib Madin Indonesia (Sumber Gambar : Nu Online)
“Hubbul Wathon” Mbah Wahab, Lagu Wajib Madin Indonesia (Sumber Gambar : Nu Online)

“Hubbul Wathon” Mbah Wahab, Lagu Wajib Madin Indonesia

“Awalnya kepala madrasah hanya berpesan mengajarkan saja, namun karena syair ini warisan penting yang harus diketahui dan tidak boleh dilupakan, maka diputuskan menjadi lagu wajib,” ujar Musyarofah kepada Sang Pencerah Muslim di desa Ngadirejo kecamatan Mojogedang, Karanganyar, Jum’at (19/9).

Syair ini layak dipilih karena sesuai dengan nama dan semangat yang diusung Madin Indonesia, menumbuhkan generasi yang cinta tanah air. “Dan syair ini karya pendiri NU untuk Indonesia,” Musyarofah menegaskan.

Sang Pencerah Muslim

Generasi muda perlu melafalkan syair-syair bernilai positif. “Sekarang banyak sekali lagu-lagu dewasa yang didengar anak-anak di rumah. Sehingga, kerap mereka tanpa sadar menyanyikan lagu-lagu orang dewasa ketika mengikuti pembelajaran,” imbuhnya.

Sang Pencerah Muslim

Dari situlah timbul keprihatinan kami. Kita berniat mengalihkan lagu-lagu mereka selama ini pada syair yang lebih bermakna dan mendidik.

“Alhamdulillah, sejak pertama syair hubbul wathon diajarkan santri merespon positif. Salah satunya terlihat saat santri sedang di rumah atau sedang bermain. Mereka melantunkan, Ya Lal Wathon/Ya Lal Wathon/Ya Lal Wathon/Hubbul Wathon minal iman. Ya memang baru dua bait itu yang dihafal karena baru tiga kali pertemuan,” kata Musyarofah. (Ahmad Rosyidi/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Nasional, RMI NU, Bahtsul Masail Sang Pencerah Muslim

Rabu, 03 Agustus 2016

Kaji Al-Qur’an Hanya Pakai Logika Hasilkan Pemaknaan Kering

Tangerang Selatan, Sang Pencerah Muslim. Mursyid Jami’atul Khalwatiyah Syekh Yusuf Al-Maqassary, Syekh Sayyid Rahim Assegaf (Puang Makka) menerangkan, orang yang mengkaji Al-Qur’an dengan hanya menggunakan logika maka mereka akan menemukan pemaknaan yang kering. 

Kaji Al-Qur’an Hanya Pakai Logika Hasilkan Pemaknaan Kering (Sumber Gambar : Nu Online)
Kaji Al-Qur’an Hanya Pakai Logika Hasilkan Pemaknaan Kering (Sumber Gambar : Nu Online)

Kaji Al-Qur’an Hanya Pakai Logika Hasilkan Pemaknaan Kering

Oleh karena itu, di dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa mengkaji Al-Qur’an itu harus dengan logika dan rasa untuk mendapatkan nikmatnya membaca Al-Qur’an.

“Setiap huruf, setiap ayat di dalam Al-Qur’an itu ada energi ilahiyyah di situ. Maka disebutkan yu’allimukumul kitaba wal hikmah (mengkaji Al-Qur’an dengan logika dan rasa),” jelasnya saat mengisi acara Ngobrol Santai Sufi yang digelar oleh Mahasiswa Ahlith Thoriqoh Al Mu’tabarah An-Nahdliyyah (MATAN) di Ciputat Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (19/8) malam.

Ia menyebutkan, seorang yang menangkap makna Al-Qur’an berdasarkan dengan huruf-hurufnya saja, maka ia sama dengan membaca majalah. Padahal, setiap huruf tersebut ada energi yang seharusnya ditangkap dengan menggunakan rasa. 

Sang Pencerah Muslim

Sedangkan rasa itu adanya di hati. Dan yang menjadi wilayah tasawuf adalah hati. Oleh sebab itu, seseorang tidak harus menunggu menjadi tua terlebih dahulu untuk masuk tasawuf.

“Jangan nunggu tua dulu,” ucapnya.

Tak ada waktu untuk mencela

Puang Makka menyatakan, para sufi itu tidak memiliki waktu dan kesempatan untuk mencela dan menjelek-jelekkan orang lain karena mereka terlalu sibuk dengan dengan kekurangannya sendiri. 

Sang Pencerah Muslim

“Para sufi itu tidak memiliki kesempatan untuk mencela orang lain karena aibnya sendiri banyak sekali,” jelasnya.

Ia menghimbau untuk memulai dengan diri sendiri. Seperti mengkritik diri sendiri sebelum mengkritik orang lain, memperbaiki diri sendiri sebelum memperbaiki orang lain, dan lain sebagainya.

“Ibda’ binafsik,” tukasnya. (Muchlishon Rochmat/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim RMI NU Sang Pencerah Muslim

Kamis, 19 Mei 2016

Kiai Muchit Berharap Peristiwa Resolusi Jihad Dibukukan

Malang, Sang Pencerah Muslim. KH Muchit Muzadi berharap, Resolusi Jihad akan segera dibukukan seperti “Atlas Walisongo” yang ditulis Agus Sunyoto, agar perjuangan para ulama tersebut tertulis dan didokumentasikan secara rapi.

Kiai Muchit Berharap Peristiwa Resolusi Jihad Dibukukan (Sumber Gambar : Nu Online)
Kiai Muchit Berharap Peristiwa Resolusi Jihad Dibukukan (Sumber Gambar : Nu Online)

Kiai Muchit Berharap Peristiwa Resolusi Jihad Dibukukan

Hal ini disampaikan ketika berkunjung ke Pesantren Global, Malang, yang dipimpin oleh KH Agus Sunyoto, Senin (15/04). Mbah Muchit merupakan satu-satunya murid Kiai Hasyim Asy’ari yang masih hidup. Pada kesempatan itu, ia menceritakan sejarah perjuangan para ulama pada masa kemerdekaan di Mangliyawan Pakis Malang.

“Di sisa umur saya ini, saya hanya bisa berharap kemanfaatan dari apa yang saya lakukan bersama Mbah Hasyim dan bisa saya ceritakan sekarang, semoga ke depan ada yang menarasikan Resolusi Jihad dalam bentuk buku supaya bisa dimanfaatkan banyak orang,” ungkapnya pada Agus Sunyoto dan para santri yang hadir di Pesantren Global.

Sang Pencerah Muslim

Kiai yang rutin mengisi kajian di pesantren al-Hikam Malang ini menyayangkan, beberapa ormas Islam sendiri tidak lagi mengindahkan perjuangan para ulama dan Pancasila.

Menurutnya, tanpa dicetuskannya Resolusi Jihad oleh Mbah Hasyim dan para Ulama, peristiwa 10 November, pengusiran tentara Belanda dan Inggris di tanah Surabaya tidak akan pernah terjadi. Pada saat itu, Kiai Hasyim selaku pimpinan Hizbullah, menyerukan; wajib bagi masyarakat muslim untuk membantu arek-arek Surabaya mengusir Inggris, hingga peristiwa 10 November terjadi semua Masyarakat Indonesia menyambut dengan takbir.

Sang Pencerah Muslim

Mbah Hasyim juga menyuarakan, “Jika perang melawan Inggris ataupun Belanda bukan saja membela negara, tapi juga perang fi sabilillah,” kata Kiai Muchit menirukan.

Sangat keliru, jika negara ini dan Pancasila bukan berdasarkan Islam, “Karena yang ikut berjuang didalamnya adalah para ulama, bahkan Mbah Hasyim sendiri,” tegasnya.

Begitupun dengan Pancasila, “Sila pertama yakni ketuhanan yang maha Esa dan empat setelahnya berazaskan dalam al-Qur’an yakni amanuu wa amilus sholihaat,” tambahnya lagi.

Redaktur    : Mukafi Niam

Kontributor: Diana Manzila

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim RMI NU, Pahlawan Sang Pencerah Muslim

Sabtu, 28 November 2015

Refleksi 72 Tahun Indonesia Merdeka

Oleh Aswab Mahasin

Saya pernah menyusun buku sejarah, Garis Besar Sejarah Indonesia. Dalam buku tersebut saya mengutip perkataan Sutan Syahrir, “Kemerdekaan nasional bukan pencapaian akhir, tapi rakyat bebas berkarya adalah pencapaian puncaknya.”

Indonesia sudah merdeka lebih dari setengah abad lamanya, perjalanan bangsa ini dari dulu sampai sekarang telah mencicipi berbagai macam varian ide, dari mulai orde lama, orde baru, dan pasca reformasi. Tentu dengan kondisi sosial berbeda. Apalagi Indonesia memiliki banyak ragam dan corak narasi mengenai sejarah gagasan Indonesia; sebagaimana diingatkan Vickers, “Negera sebesar dan seberagam Negara ini tidak hanya punya satu narasi.”Namun, dalam hal ini saya tidak akan fokus pada perjalanan ribuan eksmplar data tentang Indonesia. Melainkan hanya narasi pendek untuk menyapa kemerdekaan Indonesia.?

Refleksi 72 Tahun Indonesia Merdeka (Sumber Gambar : Nu Online)
Refleksi 72 Tahun Indonesia Merdeka (Sumber Gambar : Nu Online)

Refleksi 72 Tahun Indonesia Merdeka

Setelah pasca reformasi, pintu demokrasi terbuka lebar, semua rakyat bebas untuk menyampaikan pendapat, semua rakyat bebas berekspresi, dan semua rakyat bebas bertindak. Sayangnya, kebebasan ini dimaknai sebagai kebebasan tanpa batas. Kita bisa melihat fenomena sosial sekarang,karakter kemerdekaan yang tumbuh dari bangsa kita ditandai dengan terlahirnya mental-mental amatir. Esensi kemerdekaan seakan-akan hanya lepas dari penjajahan semata, bukan sebuah aktivitas kreatif.?

Sebagai contohnya; akhir-akhir ini Indonesia dihebohkan dengan kasus mega korupsi E-KTP, di mana banyak tokoh politik nasional terlibat dalam bancakan kasus tersebut. Selain itu, perkelahian remaja, seks bebas, dan narkoba menghiasi ruang publik. Saya teringat kata bijak dari Bapak Ir. Soekarno, “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.”

Kedewasaan bangsa kita dipertanyakan dengan serentetan fenomena uniknya. Di Indonesia sekarang ini susah sekali mendeteksi antara kebaikan dan keburukan, antara kebenaran dan kesesatan, antara kejujuran dan kebohongan. Anda pasti ingat bagaimana proses pemilihan Gubernur DKI yang lalu itu, semua kebenaran diputarbalikan, dan semua kesesatan diputarbalikan. Entah, kebenaran itu terletak dimana. Semua menggunakan jubah kebaikan tanpa ada yang mau disalahkan.

Sang Pencerah Muslim

Beberapa waktu lalu berita menghebohkan mengihiasi jagad Indonesia, dibakarnya seorang pemuda berusia 25 tahun karena dituduh mencuri ampli di Mushola. Tragis sekali, apakah ini yang dinamakan hukum bagi bangsa/negara yang merdeka?

Sang Pencerah Muslim

Selain itu, sorotan media, khususnya media elektronik/televisi dan media sosial, dipenuhi dengan sampah modernitas, tontonan tidak mencerdaskan, dan berita-berita hoax pemecah belah. Alam Indonesia serasa sedang dibimbing menuju pada dekadensi moral.?

“Demokrasi Indonesia” menjadi ? “Mediakrasi Indonesia”, para bandar-bandar politik itu menguasi media untuk menyetir jagad Indonesia yang agung ini. Seakan-akan kita dipaksa untuk meniru, berpola pikir, dan berprilaku seperti apa yang ditampilkan. Bergaya seperti pengamat politik kawakan, bergaya seperti artis, dan bergaya seperti Ustadz karbitan yang suka mengkafirkan. Apakah ini pelajaran “mental mulia” bagi sebuah negara/bangsa merdeka? Entahlah.

Anda tahu? Para Gubernur kita, Bupati kita, Camat kita, Lurah kita, bahkan mungkin RT kita, lebih bangga ketika putra daerahnya memenangkan atau lolos dalam kontes lomba menyanyi hore-hore di TV itu, daripada memenangkan juara olimpiade dan prestasi-prestasi ilmiah lainnya. Pak Bupati sibuk nonton bareng, Pak Camat sibuk sms dukungan, Pak Gubernur sibuk mengiklankan, dan kita hanya berjoged-joged seperti gerombolan orang alay bayaran.

Pejabat kita, pelindung kita, penegak hukum kita, dan wakil kita, selalu disibukkan dengan urusan-urusan yang tidak bermutu. KPK beradu dengan Polri, KPK bertanding dengan DPR, dan Pemerintah menjadi wasit yang tak punya semprit(an). Lantas, rakyat penghuni bangsa merdeka, harus mengadu kepada siapa?

Itulah kegaduhan Nasional, hanya seklumit tapi sudah cukup mewabah. Inikah mental bangsa merdeka? Sungguh, Indonesia tidak separah berita, Indonesia masih punya nyawa dan jiwa. Kita tengok para pegiat sastra, kita tengok para pegiat literasi, kita tengok para pegiat sosial, dan kita tengok semua aktifitas penuh manfaat, semuanya masih bergerak dari bawah untuk membangun bangsa ini—hanya saja mereka tidak terpublikasi.?

Bergerak kreatif

Bergerak kreatif adalah sebuah transfer of value (transfer nilai), dan nilai-nilai dasar kemerdekaan jelas termaktub dalam butir-butir Pancasila sebagai landasan etika bangsa. Pengertian kreatif di sini tidak sebatas memikirkan dan menghasilkan karya seni yang indah, spektrumnya lebih dari sekedar sebuah karya. Tetapi, mengaktulisasikan dimensi horizontal dan vertikal atau spiritual dan sosial (Hablum minallah dan Hablum Minannas).

Bergerak kreatif sebagai model pembangunan mental sebuah bangsa harus terus disemarakan. Apalagi dengan wajah Indonesia yang berdiri di atas pijakan kenusantaraan, di mana tidak hanya satu budaya, tidak hanya satu agama, melainkan berbagai macam suku, bangsa, dan agama hadir dalam jagat Indonesia.Ukuran “bergerak kreatif” yaitu ketika manusia Indonesia beribadah nyaman sesuai dengan agamanya, ketika kemanusiaan paham akan kebudayaan yang beradab, ketika persatuan lahir atas dasar perbedaan, ketika kebijaksanaan menjadi nyata dalam penerjemahan, dan ketika keadilan merata sesuai porsinya.?

Mungkin, kebanyakan orang berpendapat—pembangunan sosial ini terlalu utopis untuk dicapai oleh suatu bangsa atau kelompok. Tapi apakah demikian? Menurut saya tidak melulu begitu. Konsep tersebut sebenarnya merupakan kendaran manusia dalam menerjemahkan eksistensinya dan konsep tersebut juga sudah meruang dan mewaktu mengelilingi poros kehidupan kita—sesuatu hal yang sudah ada pasti bisa diaplikasikan dalam praksisnya.

Refleksi kemerdekaan Indonesia sekarang ini seharusnya ditandai dengan perubahan yang signifikan. Jangan sampai Indonesia mencetak ulang generasi gagal produk, seperti; koruptor, bandar politik, Ustadz-ustadz karbitan, dan sebagainya. Mata rantai itu harus kita putus, agar kita mampu mewariskan suplemen berkualitas pada generasi selanjutnya. Merdeka!!!

Penulis adalah Dewan Pengasuh Pondok Pesantren Darussa’adah Kebumen, Jawa Tengah.

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Bahtsul Masail, Pendidikan, RMI NU Sang Pencerah Muslim

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Sang Pencerah Muslim sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Sang Pencerah Muslim. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Sang Pencerah Muslim dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock