Tampilkan postingan dengan label IMNU. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label IMNU. Tampilkan semua postingan

Kamis, 23 November 2017

Subhanallah, Bupati Pringsewu dan Putera-Putrinya Hafal Al-Qur’an

Pringsewu, Sang Pencerah Muslim?

Selama bulan Ramadhan 1438 H ini, Bupati Pringsewu KH Sujadi menggelar Ngaji Tafsir Al-Qur’an di kediamannya, di Desa Gemah Ripah Kecamatan Pagelaran yang juga merupakan kompleks Pondok Pesantren Nurul Ummah. Pada Kamis (22/6) rangkaian pengajian yang langsung diasuhnya tersebut ditutup dengan semaan Al-Quran bil Ghoib.

Ada yang spesial dari semaan yang dilaksanakan setelah Shalat Shubuh di Aula Kediaman Bupati yang juga Hafidz Al-Qur’an ini. Abah Jadi, begitu ia biasa dipanggil, meminta kepada tiga putera-puterinya yang juga hafidz dan hafidzah yaitu Ahmad Zaini, Syafiah Musyafaah dan Hilyana Marufah untuk membaca Al-Qur’an bilghoib (dihafal) dan disimak oleh para jamaah yang hadir.

Subhanallah, Bupati Pringsewu dan Putera-Putrinya Hafal Al-Qur’an (Sumber Gambar : Nu Online)
Subhanallah, Bupati Pringsewu dan Putera-Putrinya Hafal Al-Qur’an (Sumber Gambar : Nu Online)

Subhanallah, Bupati Pringsewu dan Putera-Putrinya Hafal Al-Qur’an

Dari jamaah yang hadir, tampak istri bupati, Nyai Nurrohmah khusyuk mendampingi dan menyimak ketiga putera-puterinya bergantian menghafal Al-Qur’an. Terlihat juga Rita, isteri Wakil Bupati Pringsewu H. Fauzi.

Ditemui di sela-sela kegiatan, salah satu putra Mustasyar PCNU Pringsewu ini, Ahmad Zaini, mengatakan bahwa kegiatan selama Ramadhan di tempat tersebut sangat padat. Selain tadarus Al-Quran dan tahfidzul Qur’an, kajian kitab Muhtarul Hadits setiap habis Isya dan kitab Safinatunnaja dan Talimul Muta’alim habis subuh, juga dilaksanakan.

"Padatnya kegiatan sebagai Bupati dan jadwal pesantren tidak menghalangi Abah untuk mengisi jadwal ngaji," kata alumnus dari Yaman ini.?

Sang Pencerah Muslim

Gus Ahmad, begitu ia biasa disapa, menambahkan bahwa pada bulan puasa tahun ini, selain rutin mengimami shalat tarawih, KH Sujadi juga istiqomah mengisi kajian hadits usai shalat Subuh.

Sang Pencerah Muslim

Sementara itu Abah Sujadi, pada saat sambutan pembukaan kegiatan semaan tersebut berpesan agar Ramadhan tahun ini menjadi motivasi untuk meningkatkan ibadah kepada Allah SWT.?

"Mari kita tutup kegiatan di pondok ini dengan harapan, semoga di puasa tahun berikutnya lebih hebat lagi," katanya di hadapan para santri dan ? tetangga yang turut berjamaah Subuh.

Kegiatan semaan yang tepat dilaksanakan pada satu bulan kepemimpinan H. Sujadi sebagai Bupati Pringsewu di periode kedua ini berakhir pada pukul 16.00 WIB. Setelah kegiatan tersebut, di tempat yang sama, dilanjutkan dengan buka puasa bersama pegawai Pemerintahan Daerah Kabupaten Pringsewu. (Muhammad Faizin/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim IMNU, Daerah, Ulama Sang Pencerah Muslim

Selasa, 21 November 2017

Gus Sholah Apresiasi Langkah Panglima TNI Kunjungi Makam Presiden

Jombang, Sang Pencerah Muslim - Langkah Panglima TNI Gatot Nurmantyo mengembangkan tradisi ziarah ke makam para mantan Panglima Tertinggi TNI mendapat apresiasi dari KH Sholahudin Wahid (Gus Sholah). Pengasuh Pesantren Tebuireng Jombang ini menyebut Gatot Nurmantyo menguasai sejarah dengan baik.

Hal itu diungkapkan Gus Sholah usai menerima kunjungan rombongan ziarah dalam rangka HUT Ke-71 TNI di Pesantren Tebuireng, Selasa (27/9) siang. Sebelum berziarah, Gatot dan Gus Sholah sempat berbincang sekitar 20 menit di Dalem Kasepuhan Tebuireng.

Gus Sholah Apresiasi Langkah Panglima TNI Kunjungi Makam Presiden (Sumber Gambar : Nu Online)
Gus Sholah Apresiasi Langkah Panglima TNI Kunjungi Makam Presiden (Sumber Gambar : Nu Online)

Gus Sholah Apresiasi Langkah Panglima TNI Kunjungi Makam Presiden

"Panglima dan saya berbincang-bincang tentang Resolusi Jihad. Ternyata beliau menguasai sejarah dengan baik," ujar adik kandung KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini.

Sang Pencerah Muslim

Pada kesempatan ini, Gus Sholah juga menginformasikan kepada Gatot bahwa di Tebuireng sedang dibangun Museum Islam Hasyim Asyari. Pembangunan museum itu dimaksudkan untuk memberi informasi kepada masyarakat tentang proses masuknya Islam ke Nusantara dengan damai dan menggunakan pendekatan budaya, tanpa kekuatan militer.

"Saya juga memberi informasi bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) didirikan oleh militer, polisi, pedagang, rakyat biasa, santri dan ulama. Ini untuk membantah pendapat bahwa negara berdasar Pancasila adalah negara yang bertentangan dengan Islam atau negara thaghut," tegas Gus Sholah.

Sang Pencerah Muslim

Sebagaimana diberitakan, menjelang peringatan hari ulang tahun (HUT) Ke-71 TNI, Panglima TNI Gatot Nurmantyo mengajak seluruh Panglima Komando Utama (Pangkotama) untuk berziarah ke makam para mantan presiden dan panglima tinggi TNI.

Di Jawa Timur, Gatot mengajak rombongan berziarah ke makam Presiden Soekarno di Blitar dan KH Abdurrahman Wahid di Tebuireng Jombang, Selasa. Seluruh kepala staf dari ketiga kesatuan juga tampak mendampingi kunjungan tersebut.

Pria kelahiran 13 Maret 1960 ini? menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan hasil diskusi dengan seluruh kepala staf. Tujuannya, agar prajurit TNI senantiasa mengenang sejarah perjuangan kemerdekaan dan meneladani sikap para pahlawan.

Dengan mengingat sejarah, Gatot Nurmantyo berharap prajurit TNI dapat mencontoh kegigihan para pahlawan dalam menghadapi situasi yang semakin sulit. Dengan tradisi ziarah, mantan KSAD ini berharap TNI dan kalangan pesantren dapat bergandengan tangan untuk menghadapi tantangan pembangunan.

"Pantang menyerah, komitmen, penuh dedikasi dan yang paling penting berjuang dengan ikhlas, tanpa kepentingan apapun," pungkasnya. (Ibnu Nawawi/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Ubudiyah, IMNU, Amalan Sang Pencerah Muslim

Sabtu, 18 November 2017

Sambung Tali Silaturrahmi Dengan Pengobatan Gratis

Kraksaan, Sang Pencerah Muslim. Dalam menyambut Harlah ke-90 NU, PCNU Kota Kraksaan kembali menggelar pengobatan Gratis untuk tahap ke empat pada hari Ahad (19/5) yang dilaksanakan di desa Tambelang Kecamatan Krucil Kabupaten Probolinggo. 

Sambung Tali Silaturrahmi Dengan Pengobatan Gratis (Sumber Gambar : Nu Online)
Sambung Tali Silaturrahmi Dengan Pengobatan Gratis (Sumber Gambar : Nu Online)

Sambung Tali Silaturrahmi Dengan Pengobatan Gratis

“Pengobatan gratis ini sebagai media untuk menyambung tali silaturrahmi antara pengurus NU dengan warganya, sehingga mereka dapat langsung mengetahui eksistensi organisasi Nahlatul Ulama dan dapat merasakan secara langsung program kerjanya secara nyata,” ungkap Ust. Fauzan.

Sebagai panitia harlah ke-90 NU, Fauzan menyampaikan Kegiatan ini dilaksanakan secara bertahap di beberapa MWC untuk mempermudah NU dalam mendekati masyarakat dalam bidang sosialnya, di samping NU sebagai organisasi yang bergerak di bidang keagamaan. Selain itu, pengobatan gratis ini ditujukan untuk melayani masyarakat di bidang kesehatan, mengingat kebiasaan masyarakat yang enggan berobat ke puskesmas dengan berbagai alasan.

“Di samping pengobatan gratis, kami juga memberikan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat, agar supaya mereka membiasakan perilaku sehat. Kesehatan sangat penting untuk dijaga, mengingat kesehatan sangat mahal sekali harganya,” ungkapnya.

Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim

Selanjutnya, KH Nasrullah Ahmad Sudja’i mengharap kepada masyarakat agar supaya kegiatan ini dijadikan sebagai awal untuk terwujudnya keluarga yang sehat, sehingga hidup tidak akan terganggu dengan penyakit. 

“Manusia akan merasakan nikmatnya sehat, manakala ia dalam kondisi sakit. Oleh karena itu, memelihara kesehatan sangat penting.”

Kemudian, ia berterima kasih kepada semua pihak, utamanya Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo, dokter dan tenaga media relawan dan puskemas setempat yang telah mensukseskan kegiatan ini, mulai dari pengobatan gratis tahap pertama sampai saat ini. 

“Insyaallah, safari kesehatan ini masih tinggal beberapa tahap lagi sampai pelaksanaan resepsi Harlah NU,” ujarnya. 

Pengobatan gratis ini dihadiri oleh 300 orang peserta dari MWC Krucil dan MWC Tiris yang antusias dalam mengikuti kegiatan. 

 

Redaktur    : Mukafi Niam

Kontributor: Hasan Baharun

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim IMNU, Lomba Sang Pencerah Muslim

Senin, 06 November 2017

MWCNU Sawit Targetkan 200 Peserta PKD Pekan Depan

Boyolali, Sang Pencerah Muslim. Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Sawit kabupaten Boyolali, Jawa Tengah sedang menjaring peserta Pendidikan Kader Dasar (PKD) dari ranting NU yang ada di kecamatan Sawit. MWCNU Sawit menargetkan jumlah peserta sedikitnya  200 orang.

PKD rencananya digelar di Gedung Balai Desa Bendosari Sawit, Sabtu-Ahad (21-22/12) mendatang. Pangaderan ini merupakan kali kedua setelah sebelumnya diadakan pada 2011.

MWCNU Sawit Targetkan 200 Peserta PKD Pekan Depan (Sumber Gambar : Nu Online)
MWCNU Sawit Targetkan 200 Peserta PKD Pekan Depan (Sumber Gambar : Nu Online)

MWCNU Sawit Targetkan 200 Peserta PKD Pekan Depan

Ketua LDNU Sawit Munshorif menerangkan, penyelenggaraan PKD kali ini menargetkan sebanyak 200 peserta. “Peserta bukan lain pengurus NU se-Sawit beserta banom. Tiap ranting NU akan kami undang untuk mengirim 15 orang,” ujar Munshorif, Jumat (6/12).

Sang Pencerah Muslim

MWCNU Sawit, sambung Munshorif, telah menyiapkan para pengisi materi. Materi Keaswajaan diisi pengurus LBMNU Boyolali Habib Idrus. Materi terkait kebijakan PCNU Boyolali diisi Ketua PCNU Boyolali sendiri H Masruri.

Sedangkan materi Pemberdayaan Ekonomi Warga NU rencananya dibawakan LAZISNU Harmanto. Untuk sejarah perkembangan NU, MWCNU Sawit menunjuk KH Ali Imron.

Sang Pencerah Muslim

Tujuan PKD ini, tambah Munshorif, diniatkan untuk menguatkan pemahaman kader. Karenanya, pengurus MWCNU Sawit mengambil tema “Menguatkan Pemahaman dan Pengamalan Umat terhadap Aswaja An-Nahdliyah. (Ajie Najmuddin/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Khutbah, Berita, IMNU Sang Pencerah Muslim

Rabu, 13 September 2017

Rais ‘Aam PBNU: Jangan Jadi Kiai Gasing

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Rais ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ma’ruf Amin mendorong kiai-kiai NU untuk menjadi kiai yang bukan hanya pintar dalam hal agama tetapi juga menjadi penggerak dalam mengembangkan masyarakatnya. Baginya, NU itu adalah jamaah dan juga organisasi sosial kemasyarakatan.

“NU itu jamiyyah. Oleh karena itu kiai harus menjadi organisator. Bagaimana kiai juga harus menggerakkan dan mengorganisasikan umat,” kata Kiai Ma’ruf saat memberikan mauidhoh hasanah dalam acara Pembukaan Pendidikan dan Pelatihan Wawasan Keualamaan (PPWK) dan Hari Lahir Lakpesdam PBNU di Jakarta, Selasa (18/4) malam.

Rais ‘Aam PBNU: Jangan Jadi Kiai Gasing (Sumber Gambar : Nu Online)
Rais ‘Aam PBNU: Jangan Jadi Kiai Gasing (Sumber Gambar : Nu Online)

Rais ‘Aam PBNU: Jangan Jadi Kiai Gasing

Maka dari itu, Kiai Ma’ruf meminta kepada para kiai untuk menjadi kiai bisa menggerakkan umat, bukan menjadi kiai yang hanya bergerak sendiri. 

“Saya minta kiai jangan jadi kiai gasing. Dia muter sendiri tapi pengurus dan umat tidak bergerak. Kiai muharrik dan kiai gasing itu berbeda,” urainya.

Menurut dia, NU itu adalah organisasi yang besar dan memiliki potensi yang juga besar. Ia berharap, baik pengurus tanfidziyah dan pengurus syuriah mau mengembangkan NU agar menjadi organisasi yang benar-benar besar dan kuat.

Sang Pencerah Muslim

“Tanfidziyah dan syuriah harus menggerakkan,” jelasnya.

Lebih jauh, ia mengatakan, ulama itu harus dicetak dan dilahirkan. Baginya, kiai penggerak itu tidak lahir dengan sendirinya. 

Sang Pencerah Muslim

“Mencetak ulama itu penting. Kalau tidak dicetak maka habis nanti. Dan pondok pesantren itu pabriknya untuk mencetak ulama,” ucapnya.’ 

PPWK adalah upaya yang dilakukan oleh PBNU melalui Lakpesdam untuk mencetak kiai-kiai yang ahli dalam agama dan juga penggerak. (Muchlishon Rochmat/Fathoni) 

 

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim IMNU, Kiai Sang Pencerah Muslim

Senin, 04 September 2017

Program Prioritas, ISNU Jombang Kuatkan Infrastruktur dan Manajemen Organisasi

Jombang, Sang Pencerah Muslim - Keberadaan para sarjana dari kalangan nahdliyin yang terhimpun dalam Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama atau ISNU sangat diharapkan masyarakat. Kiprahnya semakin ditunggu demi mengejar ketertinggalan daerah.

"Masyarakat bawah, khususnya di desa sangat membutuhkan diskusi, pemikiran, dan aksi dari para sarjana NU," kata Ketua ISNU Jombang periode 2017-2021 Ahmad Hannan Majdy (Gus Hannan), Ahad (13/8).

Program Prioritas, ISNU Jombang Kuatkan Infrastruktur dan Manajemen Organisasi (Sumber Gambar : Nu Online)
Program Prioritas, ISNU Jombang Kuatkan Infrastruktur dan Manajemen Organisasi (Sumber Gambar : Nu Online)

Program Prioritas, ISNU Jombang Kuatkan Infrastruktur dan Manajemen Organisasi

Menurutnya, yang juga sangat dibutuhkan tidak semata kajian. "Juga bagaimana mendampingi masyarakat dalam membuat perencanaan pembangunan desa," tegasnya. Prinsipnya adalah bagaimana sarjana NU bisa bermanfaat untuk umat.

Sang Pencerah Muslim

Untuk dapat menopang kesuksesan program tersebut adalah dengan melakukan penguatan kelembagaan. "Salah satunya adalah penguatan infrastruktur dan manajemen organisasi," kata Gus Hannan.

Sang Pencerah Muslim

Karena itu dalam waktu dekat, jaringan kepengurusan ISNU di tingkat kecamatan dan desa harus segera dibentuk. "Ini juga demi memberikan sumbangsih bagi kondisi negeri yang sangat kompleks," urainya.

Baginya, peneguhan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia dapat dilakukan dengan kiprah para sarjana NU. "Jangan sampai kekayaan sumber daya alam yang demikian berlimpah, ternyata tidak bisa memberikan manfaat bagi masyarakat," ungkapnya.

Ia mengajak para sarjana NU untuk memberikan perhatian terhadap sejumlah permasalahan tersebut. Sejumlah problem ini disampaikan saat pembukaan Musyawarah Kerja Cabang ISNU Jombang.

Kegiatan ini diselenggarakan di aula Yayasan Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas. Tampak hadir KH Abdul Khaliq Mustaqim dari yayasan setempat, KH Azam Khairun Najib mewakili PCNU Jombang, serta pembina ISNU Jombang KH Taufiq Jalil. (Ibnu Nawawi/Alhafiz K)Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim IMNU, Anti Hoax Sang Pencerah Muslim

Selasa, 22 Agustus 2017

Di NTT Pawai Takbir Libatkan Semua Tokoh Agama

Kupang, Sang Pencerah Muslim



Pawai takbir yang akan dikumandangkan pada Senin malam oleh ? Badan Komunikasi Pemuda Remaja masjid Indonesia (BKPRMI) Kota Kupang, akan dihadiri seluruh perwakilan lintas agama. Pasalnya, pawai takbir merupakan pesan moral dan mempererat kerukunan umat beragama yang ada di wilayah NTT.

Ketua BKPMRI Kota Kupang, H Sahrun Nurawi, kepada media dalam jumpa pers yang berlangsung pada Ahad (03/07), mengatakan pawai takbir yang diadakan oleh pemuda dan remaja masjid serta OKP Islam Kota Kupang, akan berlangsung secara serentak pada malam terakhir bulan suci Ramadhan.?

Di NTT Pawai Takbir Libatkan Semua Tokoh Agama (Sumber Gambar : Nu Online)
Di NTT Pawai Takbir Libatkan Semua Tokoh Agama (Sumber Gambar : Nu Online)

Di NTT Pawai Takbir Libatkan Semua Tokoh Agama

"Pawai takbir ini merupakan agenda rutinan bagi umat Islam Kota Kupang, dan Kegiatan ini melibatkan semua perwakilan tokoh agama dan tokoh pemuda se-Kota Kupang," katanya.

Kehadiran perwakilan tokoh agama, kata Nurawi, agar mempererat dan terus-menerus untuk memperkokoh toleransi antarsesama agama. Pawai takbir yang melibatkan seluruh perwakilan seluruh masjid se-Kota Kupang dengan tema Kupang Bertakb?r.

Sang Pencerah Muslim

Sementara itu, Sekretaris Panitia Pawai Takbir Sokan Taibang, mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu bentuk mempererat tali silaturahmi antara satu dengan yang lain. Pawai juga diikuti oleh beberapa unsur pemuda antaranya, PC Ansor Kota Kupang, GMIT Kota Kupang, dan beberapa undangan lainnya serta majelis taalim Kota Kupang, instansi terkait Kota Kupang, dan diikuti 45 remaja masjid Kota Kupang.

Dikatakan Sokan, pawai kali ini akan diikuti sebanyak 1,200 orang dengan rute titik keberangkatan di Mesjid Raya Nurusaadah Kota Kupang, Halte, Pasir panjang, Pulau Indah, Bundaran PU, Asrama Haji, Terminal Oepura, Kuanino dan terakhir kembali ke Masjid Raya Kota Kupang.

Ketua PHBI Kota Kupang Ambo Ana Mbojo, mengatakan pawai akan dibuka oleh Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya dan Walikota Kupang Jonas Salean. Sementara shalat Id akan diadakan 10 titik sesuai dengan pelaksanaan tahun-tahun sebelumnya. (Ajhar Jowe/Mukafi Niam)

Sang Pencerah Muslim

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Sejarah, IMNU, Lomba Sang Pencerah Muslim

Kamis, 10 Agustus 2017

Nyantri Sehari ala PAUD Averroes

Jepara, Sang Pencerah Muslim. PAUD Averrroes Bangsri Jepara memanfaatkan peringatan Hari Santri dengan kegiatan Nyantri Sehari. Kegaiatan yang diikuti sekitar 77 anak dipusatkan di PAUD Averroes, Jalan Wijaya Kusuma 2 RT.02 RW.07 Bangsri Jepara, Sabtu (22/10/16) kemarin.?

Kegiatan yang berlangsung sehari dilaksanakan mulai pagi hingga sore hari. Kegiatannya meliputi Senandung Asmaul Husna, Kegiatan Keagamaan, Ngaos, Movie Learning, Shalat Berjamaah serta Jalan-jalan Sore.?

Nyantri Sehari ala PAUD Averroes (Sumber Gambar : Nu Online)
Nyantri Sehari ala PAUD Averroes (Sumber Gambar : Nu Online)

Nyantri Sehari ala PAUD Averroes

Irwan Sayoko, ketua panitia menyebutkan kegiatan dikhususkan untuk TK kecil dan TK besar. Sedangkan untuk anak PAUD dan Todler tidak diwajibkan.?

Khusus kegiatan keagamaan kata dia dibagi menjadi tujuh kelompok. Satu kelompok terdiri dari kegiatan yang berbeda. Sebagaimana data yang diterima Sang Pencerah Muslim tiap kelompok terdiri dari satu kegiatan keagamaan.?

Sang Pencerah Muslim

Adapun kegiatan-kegiatan tersebut di antaranya kelompok 1 menyusun bentuk geometri menjadi masjid, kelompok 2 meronce manik-manik menjadi tasbih, kelompok 3 story telling (boneka tangan/ wayang/ hafiz doll), kelompok 4 membuat kamus bahasa Arab bergambar, kelompok 5 kolase huruf hijaiyah dengan daun kering, kelompok 6 menyusun gambar urutan wudlu, kelompok mewarnai tulisan pegon “Ayo Mondok”.?

M. Aszulfan Naufani merupakan salah satu peserta dari kelompok tujuh. Kesempatan itu, anak yang duduk di TK kecil PAUD Averrous kebagian kelompok mewarnai tulisan pegon “Ayo Mondok” dengan menggunakan crayon.?

Ditanya soal mengikuti kegiatan, Naufan merasa senang. “Saya pengen pinter ngaji,” katanya polos. Dia juga ada keinginan untuk mondok.?

Mewakili Kepala Sekolah PAUD Averroes Faizatun Nikmah, Sayoko menambahkan kegiatan merupakan cara untuk mengenalkan kegiatan pesantren ke anak-anak PAUD.?

“Kedepan anak-anak ada yang tertarik untuk mondok,” harapnya. (Syaiful Mustaqim/Fathoni)

Sang Pencerah Muslim

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim IMNU Sang Pencerah Muslim

Rabu, 19 Juli 2017

Muslimat NU Dukung Sikap Tegas Menag Atas Saudi Arabia

Surabaya, Sang Pencerah Muslim

Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), Khofifah Indar Parawansa mendukung sikap tegas Menteri Agama (Menag) M Maftuh Basyuni, yang mengancam akan membatalkan pengiriman jamaah haji jika pemerintah Saudi Arabia melarang maskapai penerbangan Indonesia melintasi langit Saudi.



Muslimat NU Dukung Sikap Tegas Menag Atas Saudi Arabia (Sumber Gambar : Nu Online)
Muslimat NU Dukung Sikap Tegas Menag Atas Saudi Arabia (Sumber Gambar : Nu Online)

Muslimat NU Dukung Sikap Tegas Menag Atas Saudi Arabia

"Saya setuju kalau Indonesia abstain (terkait rencana pembatalan Menag untuk mengirim jamaah haji) bila Saudi Arabia ikut-ikutan Uni Eropa," ujarnya di sela-sela kunjungan di Taman Pendidikan dan Sosial NU `Khadijah` di Surabaya, Rabu (18/7) kemarin.

Ia mengemukakan hal itu menanggapi surat penjelasan yang dikirim otoritas penerbangan sipil Arab Saudi (General Authority of Civil Aviation/GACA) yang ditandatangani Vice President Safety and Economic Regulation GACA, Mohammed R Berenji.

Sang Pencerah Muslim

Menurut Khofifah yang juga Ketua Umum Yayasan Taman Pendidikan dan Sosial NU (YPTS-NU) "Khadijah" Surabaya itu, larangan Saudi Arabia hendaknya juga menjadi pelajaran bagi pemerintah terkait diplomasi Indonesia di luar negeri.

"Itu harus menjadi catatan bagi pemerintah kita, apakah kinerja Menteri Luar Negeri memang lemah dalam diplomasi? Apakah martabat bangsa kita di luar negeri sudah tak diakui? Jadi, Wapres dan Menlu harus turut menyelesaikan soal itu," ungkapnya.

Sang Pencerah Muslim

Karena itu, katanya, sikap tegas Menag juga harus dipahami masyarakat sebagai upaya untuk mempertahankan martabat bangsa agar tidak diinjak-injak bangsa lain.

Secara terpisah, Kepala Kanwil Depag Jawa Timur, M Roziqi, menyatakan rencana pencekalan penerbangan dari pemerintah Saudi Arabia itu belum mempengaruhi kesiapan para jamaah calon haji (JCH) di Jatim.

"Hingga kini, belum ada satu daerah yang melaporkan adanya gejolak atau resah, sehingga para jamaah calon haji di Jatim dapat dikatakan tidak terpengaruh dengan informasi yang dapat menggagalkan mereka beribadah haji," tuturnya. (ant/sbh)Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim IMNU Sang Pencerah Muslim

Senin, 05 Juni 2017

Jasmine Award untuk Para Pengabdi di IPPNU

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPPNU) menganugerahkan Jasmine Award kepada para pengabdi di organisasi tersebut. Anugerah kepada para mantan ketua umum tersebut diberikan di gedung PBNU, Jakarta, Jumat malam (27/3).

Jasmine Award untuk Para Pengabdi di IPPNU (Sumber Gambar : Nu Online)
Jasmine Award untuk Para Pengabdi di IPPNU (Sumber Gambar : Nu Online)

Jasmine Award untuk Para Pengabdi di IPPNU

Para penerima itu adalah Hj Umroh Mahfudzoh selaku pendiri dan ketua umum pertama (1955-19566), Hj Basyiroh Saimuri (Ketua Umum 1956-1958, dilanjutkan 1958-1960), Hj Machmudah Nahrowi (Ketua Umum 1960-1963), Hj Farida Purnomo (Ketua Umum 1963-1966), Hj Machsanah Latif (Ketua Umum 1966-1970), Hj Ratu Ida Mawadah Noor (Ketua Umum 1970-197).

Kemudian kepada Hj Masnar Ma’ruf Bachtiar (Ketua Umum 1976-1981), Hj Titin Asiah Wahidudin (Ketua Umum 1981-1988), Hj Ulfah Masfufah (Ketua Umum 1988-1991), Hj Safira Macrusah (Ketua Umum 1996-2000), Ratu Dian Hatifah (Ketua Umum 2000-2003), Siti Soraya Devi (Ketua Umum 2003-2006), Wafa Patria Umma (Ketua Umum 2006-2009), Margaret Aliyatul Maimunah (Ketua Umum 2009-2012).?

Sang Pencerah Muslim

Pada malam penganugerahan organisasi yang lahir pada 2 Maret 1955 tersebut, para penerima yang telah wafat diwakili pihak keluarga. ANugerah diberikan Ketua Umum, Sekjen, dan pengurus Pimpinan Pusat IPPNU berdasar urutan tahun pengabdian.

Menurut salah seorang Ketua PP IPPNU Dewi Candra Nur Imamah, mereka adalah orang-orang mendedikasikan dirinya untuk organisasi pelajar putri di NU tersebut pada zamannya masing-masing.?

Sang Pencerah Muslim

Soal nama penghargaan, tambah dia, jasmine adalah melati, dan melati adalah bunga yang tertera pada lambang IPPNU. “Kenapa melati? Memberi keharuma. Mereka telah mengharumkan nama IPPNU,” tambahnya. (Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim IMNU, Kiai Sang Pencerah Muslim

Rabu, 01 Maret 2017

Aceh dan Maluku Dukung Perjuangan Petani Urutsewu

Yogyakarta, Sang Pencerah Muslim. Tampilnya berbagai kelompok kesenian yang tergabung dalam Aliansi Budaya untuk Masyarakat Urutsewu adalah model yang jarang terjadi dalam konteks kesenian dan konflik agraria di Indonesia dewasa ini.

Aceh dan Maluku Dukung Perjuangan Petani Urutsewu (Sumber Gambar : Nu Online)
Aceh dan Maluku Dukung Perjuangan Petani Urutsewu (Sumber Gambar : Nu Online)

Aceh dan Maluku Dukung Perjuangan Petani Urutsewu

Pada malam penggalangan dana yang sudah dilangsungkan sebanyak empat kali di Yogyakarta, berbagai kelompok seni seperti teater, sanggar tari, sanggar rupa seni, dan sastra, bahu-membahu memobilisir sumberdaya dari masyarakat Yogyakarta untuk membiayai Arak-Arakan Budaya yang akan diadakan di Urutsewu, Kebumen, 16 April 2014.

Dari berbagai jenis kesenian itu, melihat lebih jauh keterlibatan kelompok tari adalah hal yang sangat menarik. Dua di antara tarian yang tampil dalam acara solidaritas budaya itu adalah Tari Saman dari Aceh dan Tari Cakalele dari Maluku.

Sang Pencerah Muslim

Orang Aceh memiliki sejarah konflik yang panjang. Tari Saman biasanya ditampilkan oleh masyarakat Aceh dalam berbagai upacara adat. Dalam berbagai kesempatan, Tari Saman juga dipakai oleh pemerintah Indonesia untuk mengkonstruksi citra Indonesia di panggung global. Bahkan pada masa Aceh masih menjadi Daerah Operasi Militer (DOM), Tari Saman pernah dipakai oleh militer sebagai alat untuk melakukan pendekatan terhadap masyarakat.

Sang Pencerah Muslim

Menyimak sejarah Tari Saman seperti di atas, Rachmi Diyah Larasati, pengajar di Jurusan Theatre Arts and Dance di University of Minnesota Minneapolis, menilai bahwa keterlibatan Tari Saman dalam acara Solidaritas Budaya untuk Masyarakat Urutsewu adalah hal yang lebih bermakna ketimbang penghargaan internasional yang justru menjauhkan Tari Saman dari konteks tari itu sendiri.

“Fungsi Tari Saman di sini menjadi sumber aliansi ketubuhan estetik praktik. Ketika Saman dikooptasi militer, ia telah menjadi siimbol/representasi militer, dengan keterlibatan ini maka ia menjadi representasi rakyat yang berkeinginan memediasi penindasan yang dalam konteks Urutsewu dipelopori oleh militer,” demikian komentar Rachmi.

Sementar Tari Cakalele memiliki cerita lain. Menurut Muhammad Ismul Azham, salah seorang penari dari Sanggar Nusantara yang ikut berpartisipasi dalam Tari Cakalele yang ditampilkan, sejak dulu bagi orang Maluku, Tari Cakalele merupakan tarian perlawanan atas penjajahan.

Ikat kepala berwarna merah yang dipakai para penari, demikian Ismul yang juga Presidium Forum Mahasiswa Sula Yogyakarta (FORMSY) Maluku Utara ini, melambangkan keberanian dan kepahlawanan. Dalam konteks Solidaritas Budaya untuk Masyrakat Urutsewu, kehadiran Tari Cakalele juga memiliki semangat yang sama yaitu sebagai simbol perlawanan atas pengklaiman tanah Petani di Urutsewu. Sementara teriakan keras para penari menjadi simbol protes terhadap sistem pemerintahan yang tidak memihak pada rakyat.

Konflik tanah di Urutsewu adalah konflik panjang yang masih berlangsung hingga sekarang. Suasana konflik semakin memanas belakangan ini karena pada akhir 2013 yang lalu TNI AD mengklaim tanah rakyat dan memagarnya untuk dijadikan sebagai lapangan tembak militer.

“Ini adalah tindakan semena-mena dari aparat kemanan. Pemagaran sepihak yang tidak beradab. TNI yang seharusnya bertugas menjadi ‘satpam’ penjaga untuk menyediakan keamanan bagi warga, sekarang justru berbalik memakan rakyat. Pemerintah harus menarik TNI dari Urutsewu,” tanggap Heru Prasetia dari Front Nahdliyin untuk Kedaulatan Sumberdaya Alam mengenai konflik tanah ini. (Bosman Batubara/Abdullah Alawi)

?

Keterangan gambar: Penari Cakalele dalam Acara Penggalagan Dana Solidaritas Budaya untuk Masyarakat Urutsewu

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Nusantara, IMNU, Meme Islam Sang Pencerah Muslim

Rabu, 01 Februari 2017

Ansor Kota Tegal Garap Budi Daya Ikan dan Lahan

Tegal, Sang Pencerah Muslim. Gerakan Pemuda Ansor Kota Tegal, Jawa Tengah, dengan tangan terampilnya telah sukses menggarap budi daya ikan dan lahan. Organisasi pemuda NU ini terbukti mampu menyulap lahan kosong menjadi kolam-kolam plastik dan tanaman jahe. Bahkan ikan yang ditebar sudah dipanen, sehingga menambah nilai ekonomis.

“Alhamdulillah, tadi siang kami telah memanen ikan lele,” tutur Koordinator Lembaga Lingkungan Hidup Gerakan Pemuda Ansor Kota Tegal Erwin Santoso di sela panen perdana di kawasan budi daya Ansor, di Jalan Ababil Gg Elang Randugunting Tegal Selatan, Rabu (16/9).

Ansor Kota Tegal Garap Budi Daya Ikan dan Lahan (Sumber Gambar : Nu Online)
Ansor Kota Tegal Garap Budi Daya Ikan dan Lahan (Sumber Gambar : Nu Online)

Ansor Kota Tegal Garap Budi Daya Ikan dan Lahan

Erwin menjelaskan, awal Juli 2015 telah menebar 5000 bibit lele yang dipilah dalam 5 kolam ukuran 2 x 4 meter persegi. “Dari 1000 bibit dengan harga Rp 100 per ekornya, kini berkembang menjadi 1 kuintal dengan harga jual Rp 16.500 per kilogramnya,” papar Erwin.

Sang Pencerah Muslim

Dirinya mengaku tidak perlu memasarkan, karena pengepul langsung datang membelinya. Dia beserta kawan-kawan Ansor tergerak untuk membudidaya ikan lele karena di Tegal marak warung lesehan dan Lamongan. “Sangat potensial budi daya lele ini,” ucapnya.

Panen perdana dilakukan Ketua GP Ansor Imam Kharomain dengan raut wajah berseri-seri meski sesekali menyeka keringatnya. “Ini karya nyata dari sahabat-sahabat Ansor untuk peningkatan ekonomi umat,” tuturnya disela panen.

Sang Pencerah Muslim

Imam mengaku senang dengan kreativitas yang telah dilakukan lembaga lingkungan hidup Ansor. Karena bisa membuktikan dengan karya nyata tanpa harus membebani anggota dalam mengelola organisasi. “Meskipun belum maju pesat, tetap ini merupakan langkah positif yang harus terus didorong untuk pengembangan berikutnya,” kata Imam penuh yakin.

Selain pembudidayaan ikan lele, sambung Erwin, Ansor Kota Tegal juga telah melakukan budi daya ikan patin sejak November 2014. Ikan patin lebih mahal dan pemasarannya juga di restoran dan mal-mal. Sehingga perlu penanganan yang lebih serius. “Kami baru menebar bibit 1500 ekor,” kata Erwin.

Sebenarnya, masih kata Erwin, ikan Patin sudah panen karena umur minimal 7 bulan. Namun, secara periodik karena konsumen memintanya ikan tersebut harus besar-besar. Jadi panennya tergantung permintaan konsumen. “Yang diminta konsumen, minimal ikat patin yang dipanen dengan berat setengah kilogram per ekornya,” jelasnya.

Selain ikan, Ansor Kota Tegal juga membudidayakan tanaman Jahe Emprit. Ada empat lokasi yang menjadi lahan pembibitan jahe emprit dengan 1000 batang. Yakni ditempatkan di PAC Margadana, Tegal Selatan, Tegal Timur dan Tegal Barat. Luas lahan yang ditanam masing-masing 300 meter persegi. (Wasdiun/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Tokoh, Anti Hoax, IMNU Sang Pencerah Muslim

Senin, 16 Januari 2017

Sahur di Prawoto, Bu Sinta Disambut Antusias Warga

Pati, Sang Pencerah Muslim - Untuk kesekian kalinya, istri presiden RI keempat? Hj. Sinta Nuriyah Abdurrahman melaksanakan sahur bersama warga selama bulan Ramadhan. Pada Ahad dini hari (19/6) ia melakukannya di Desa Prawoto, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

Menurut keterangan salah seorang anggota Banser Kudus, M. Zaqi yang turut hadir, Bu Sinta disambut antusias ratusan warga. Sejak selesai Tarawih, warga Prawoto berdatangan. Padahal sahur bersama dilaksanakan pukul 02.00 WIb. Sambil menikmati sajian kegiatan budaya yang disiapkan panitia, mereka setia menanti kehadlirannya.

Sahur di Prawoto, Bu Sinta Disambut Antusias Warga (Sumber Gambar : Nu Online)
Sahur di Prawoto, Bu Sinta Disambut Antusias Warga (Sumber Gambar : Nu Online)

Sahur di Prawoto, Bu Sinta Disambut Antusias Warga

Tepat pukul 02.30 Wib, rombongan Bu Sinta yang dikawal mobil patroli polisi tiba di lokasi. Tetabuhan rebana disertai bacaan syerakalan marhaban menyambut kehadirannya. Saat turun dari mobil, warga saling mendekat untuk berjabat tangan. Bu Sinta pun melayani dengan senyuman ramah.

Sang Pencerah Muslim

Sebelum menyampaikan ceramah, Bu Sinta mengajak makan sahur bersama beberapa menit denga warga. Bupati Pati Hariyanto, Kapolres Pati AKBP Ari Wibowo dan Dandim 0718/Pati Letkol Inf andri Amijaya Kusuma dan Kader Prawoto Ahmad Hyro Fachrus ikut hadir mendampingi sahur bersama Bu Sinta.

Pada kesempatan itu, Bu Sinta menjelaskan kegiatan sahur keliling ke daerah di Indonesia ini sudah berlangsung sejak tahun 2001 saat suaminya, KH Abdurrahman Wahid menjadi Presiden RI Keempat. Beberapa warga yang didatangi berasal dari kaum dhuafa yang termajinalkan seperti tukang becak, ojek, kuli bangunan, pengamen, narapidana dan lainnya.

Sang Pencerah Muslim

"Mengapa sahur karena sudah banyak orang yang mengadakan buka bersama di masjid-masjid dan hotel-hotel. Kita sudah tahu, tujuan orang berbuka adalah untuk membatalkan puasa, dan saya ingin mengajak berpuasa karena tujuan sahur adalah untuk berpuasa," katanya.

?

Pendiri Yayasan Puan Amal Hayati ini juga mengajak warga masyarakat selalu hidup rukun, damai dan tenteram, tidak suka berdengan dengan sesama orang Indonesia. Bangsa ini, imbuhnya, memiliki beragam suku, agama, adat budaya, kepercayaan yang berbeda-beda namun keberadaanya hidup di negara Pancasila.

"Kita ini hidup di alam Indonesia yang ber-Bhinneka Tunggal Ika sehingga semua komponen bangsa adalah saudara. Karenanya, kita semua harus saling menghormati, menghargai orang lain. Yang besar melindungi kaum minoritas..

?

"Umat Islam perlu mewujudkan ajaran Rasulullah tentang Islam rahmatal lil alamin. Bila orang Indonesia memperat tali kerukunan, bangsa Ini akan kuat," tandas bu Sinta.

Usai acara di Prawoto, bu Sinta istirahat sejenak di rumah tokoh warga setempat. Sorenya, melanjutkan kegiatan buka bersama di kabupaten Grobogan.(Qomarul Adib/Abdullah Alawi) ?



Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim IMNU Sang Pencerah Muslim

Kamis, 12 Januari 2017

Era Konvergensi Media, NU Dituntut Serius Berperan

Temanggung, Sang Pencerah Muslim

Kini saatnya dakwah dan kampanye ajaran NU turut serta memanfaatkan media-media online secara serius. Karena hari ini sudah tiba pada suatu era yang disebut sebagai "era konvergensi media". Era konvergensi media adalah era di mana? media-media konvensional yang ada disekitar kita (media cetak dan elektronik) menyatu dengan media yang ada di internet.

Era Konvergensi Media, NU Dituntut Serius Berperan (Sumber Gambar : Nu Online)
Era Konvergensi Media, NU Dituntut Serius Berperan (Sumber Gambar : Nu Online)

Era Konvergensi Media, NU Dituntut Serius Berperan

Pernyataan tersebut diutarakan oleh Asep Cuantoro, salah seorang komisioner KPID Jawa Tengah, saat menjadi pembicara tunggal dalam seminar bertajuk “Peran Media dan Civitas Akademia dalam Pengejawantahan Islam Nusantara” yang diselenggarakan PCNU Temanggung bekerja sama dengan Radio Santika FM, STAINU Temanggung, dan PC IPNU-IPPNU Temanggung,? di Aula STAINU Temanggung, Jawa Tengah, Kamis (21/4).

Fenomena konvergensi media ini, kata Asep, menuntut warga NU agar mengimbangi propoganda dan massifnya wacana yang dilancarkan secara gencar oleh kelompok non-NU di internet yang acap memojokkan tradisi keberagamaan warga Nahdliyin.

Sang Pencerah Muslim

Karena bagaimanapun, tambahnya, media-media online milik kelompok Islam garis keras secara kuantitas jauh lebih dominan ketimbang media yang dikelola oleh kelompok Islam yang berpaham moderat seperti NU. Dalam pandangan pria mantan aktivis IPNU dan PMII Jawa Tengah ini, kader NU di berbagai tingkatan belum memaksimalkan fungsi media online yang kekuatan pengaruhnya dahsyat.? ? ?

Terpisah ditemui NU online usai acara, Jakfar,? panitia seminar, menyatakan bahwa seminar ini diadakan atas dasar keprihatinannya meyaksikan para pelajar NU khusunya di daerah Temanggung yang meski umumnya sudah mempunyai akun media sosial, tapi mereka belum sepenuhnya dapat memanfaatkannya dengan baik. Generasi muda NU tersebut seringnya menggunakan media sosial untuk publikasi hal-hal yang remeh temeh atau asal bisa ngeksis saja.

Sang Pencerah Muslim

"Dengan adanya seminar seperti ini, kami berharap, anak-anak IPNU-IPPNU dapat memahami akan fungsi dan kekuatan media sosial sehingga dapat dimanfaatkan pula untuk menyebarkan hal-hal yang lebih urgen termasuk ikut menebarkan visi Islam Nusantara yang sedang digalakkan NU," kata salah satu pembina di PC IPNU-IPPNU Temanggung ini. (M Haromain/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim IMNU Sang Pencerah Muslim

Selasa, 16 Februari 2016

Sekjen PBNU Jelaskan Model Konsolidasi NU

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. PBNU terus berupaya membangun model konsolidasi gerakan NU. Model ini digunakan untuk menata organisasi dengan rapi, sehingga kekuatan NU di berbagai daerah bisa bergerak maksimal. Kekuatan NU jangan hanya terkonsentrasi di Jawa saja, tetapi juga harus meluas dan mencakup semua daerah, khususnya Indonesia timur.

Sekjen PBNU Jelaskan Model Konsolidasi NU (Sumber Gambar : Nu Online)
Sekjen PBNU Jelaskan Model Konsolidasi NU (Sumber Gambar : Nu Online)

Sekjen PBNU Jelaskan Model Konsolidasi NU

Demikian ditegaskan Helmy Faishal Zaini, Sekretaris Jenderal PBNU dalam acara silaturahim PWNU se-Indonesia dan PBNU di lantai 8 Kantor PBNU, Selasa (15/12).

"Kita membagi model konsolidasi dalam tiga hal. Pertama, Jawa-Lampung-NTB. Dalam model ini, konsolidasi harus sampai di tingkat ranting. Jawa Timur bahkan sudah menjadi contoh ideal untuk konsolidasi anak ranting (masjid). Kedua, konsolidasi luar Jawa. Dalam model ini, konsolidasi harus sampai pada tingkat MWCNU (kecamatan). Yang ketiga, konsolidasi daerah khusus. Ini konsolidasi tingkat cabang (PCNU)," terang Helmy.

Sang Pencerah Muslim

Helmy juga mencontohkan bahwa antara Jawa Timur dan Papua sangat berbeda. Jawa Timur sudah sampai pada tingkat anak ranting, sementara di Papua, kepengurusan beberapa cabang ternyata ada di satu kantor. Bahkan ada yang satu Rais Syuriyah menjadi Rais Syuriyah untuk tiga cabang. Kantornya juga satu tempat.

Sang Pencerah Muslim

"Daerah khusus, seperti Papua, harus menjadi perhatian serius. Ini gerak langkah nyata, agar konsolidasi NU secara menyeluruh sampai ke tingkat ranting, bahkan anak ranting," tambahnya.

Untuk itu, lanjut Helmy, seluruh kepengurusan NU di tingkat wilayah dan cabang harus selalu koordinasi dengan PBNU, sehingga diupayakan langkah-langkah strategis untuk membangun kekuatan NU.

"Kita akan bekerja keras. Konsolidasi organisasi akan terus kita kawal dan kita perbaiki, sehingga ke depan, NU benar-benar kuat secara kelembagaan dan peran sosial di masyarakat," tegasnya. (Madun/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim IMNU Sang Pencerah Muslim

Minggu, 25 Oktober 2015

UNUSIA Jakarta Luluskan 380 Wisudawan

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA) Jakarta meluluskan sebanyak 380 wisudawan dalam Sidang Senat Terbuka di Gedung Sasono Langen Budoyo Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, Rabu (13/12).

Mereka terdiri dari 222 sarjana program studi Tarbiyah dengan gelar Sarjana Pendidikan(S.Pd), 55 sarjana program studi Ahwal Syakhsiyah dengan gelar Sarjana Hukum (S.H), 45 diploma Perbankan Syariah dengan gelar Ahli Madya (A.Md), dan 54 magister program studi Islam Nusantara dengan gelar Magister Humaniora (M.Hum).

UNUSIA Jakarta Luluskan 380 Wisudawan (Sumber Gambar : Nu Online)
UNUSIA Jakarta Luluskan 380 Wisudawan (Sumber Gambar : Nu Online)

UNUSIA Jakarta Luluskan 380 Wisudawan

Rektor UNUSIA Prof Maksoem Mahfudz menyampaikan, prosesi kali ini merupakan wisuda pertama UNUSIA sekaligus wisuda keenam STAINU Jakarta. Sejak tahun 2017 ini STAINU telah resmi bertransformasi menjadi UNUSIA sebagai bagian dari 256 perguruan tinggi yag berada di bawan naungan Nahdlatul Ulama (NU).

Dalam kesempatan itu Rektor juga melaporkan adanya program kelas Internasional di UNUSIA. Dikatakannya, sejumlah wisudawan kali ini berasal dari Pattani Thailaind Selatan. Sebagian lulusan juga telah menempuh program pendidikan selama satu tahun di Universitas Abdul Malik Saadi dan Universitas Ibnu Tufail Maroko, serta Universitas Zaituna Tunisia.

Sang Pencerah Muslim

Ditambahkan, tahun ini UNUSIA juga menjalin kerjasama dengan lembaga pendidikan di Lebanon, Kedutaan Besar RRC, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dan Indonesia Corruption Watch (ICW) untuk sejumlah program serta dengan Kemenristek Dikti dan Kementerian Agama untuk penyelenggaran beasiswa. 

Konsentrasi utama kampus UNUSIA menurut Prof Maksoem adalah pembangunan karakter yang berbasis pada Islam Nusantara.

Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi Prof M. Nasir yang memberikan sambutan dalam kesempatan itu mengingatkan kepada para wisudawan bahwa saat ini generasi bangsa Indonesia berada di era persaingan yang mengandalkan kompetensi dan inovasi.

"Jika tidak mempunyai kompetensi dan inovasi maka para lulusan tidak akan mampu bersaing di era global. Negara yang akan memenangkan  persaingan bukan negara yang besar tapi negara yang masyarakatnya telah punya inovasi," katanya.

Prosesi wisuda kali ini diramaikan dengan penampilan berbagai kreasi mahasiswa UNUSIA Jakarta, seperti grup musik Lingga Binangkit binaan Komunitas Omah Aksoro serta marawis, pencak silat Pagar Nusa, dan paduan suara UNUSIA Jakarta. (Anam)

Sang Pencerah Muslim

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Meme Islam, Aswaja, IMNU Sang Pencerah Muslim

Selasa, 14 April 2015

Kitab Karya Katib Syuriyah PBNU Jadi Materi Wajib di Pesantren Jember

Jember, Sang Pencerah Muslim. Pondok Pesantren Darul Hikam Jember, Jawa Timur, mewajibkan santrinya untuk membaca atau menguasai kitab Fathul Mujib al-Qarib. Kitab karya Katib Syuriyah PBNU KH. Afifudin Muhajir yang juga Wakil Pengasuh Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Situbondo ini merupakan syarah atas kitab matan Taqrib karya Imam Abu Syuja’.

Kitab Karya Katib Syuriyah PBNU Jadi Materi Wajib di Pesantren Jember (Sumber Gambar : Nu Online)
Kitab Karya Katib Syuriyah PBNU Jadi Materi Wajib di Pesantren Jember (Sumber Gambar : Nu Online)

Kitab Karya Katib Syuriyah PBNU Jadi Materi Wajib di Pesantren Jember

Menurut Pengasuh Ponpes Darul Hikam Mangli Jember, Dr. MN. Harisudin, kitab Fathul Mujib al-Qarib ini sangat penting bagi santri, terutama dalam kaitannya memahami teks-teks fiqh yang sangat beraneka ragam.

“Beda dengan kitab fiqh yang lain, kitab Fathul Mujib al-Qarib sangat mudah dibaca. Penjelasannya juga sangat ringkas dan tidak bertele-tele. Pun juga contoh yang diberikan—meskipun tidak banyak—sangat kontekstual dan sesuai kenyataan,” kata Kiai muda yang juga dosen Pasca Sarjana IAIN Jember tersebut.

Sang Pencerah Muslim

Seperti diketahui, ketokohan Katib Syuriyah PBNU Drs. KH. Afifudin Muhajir, dalam bidang fiqh dan ushul fiqh sudah diakui publik. Kiai Afif disebut-sebut sebagai “kamus berjalan” di kedua disiplin keilmuan itu.

Sang Pencerah Muslim

Kitab Fath al-Mujib al-Qarib ini pun telah dibedah oleh PCNU Jember dengan mengundang Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama se-Jawa Timur pada 28 September 2014 di Pesantren Nuris Jember. Hadir pada kesempatan itu, KH. Afifudin Muhajir dan Ust. Idrus Romli dari Aswaja Center NU Jawa Timur. (Anwari/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim IMNU Sang Pencerah Muslim

Minggu, 29 Maret 2015

Antusiasme Rohis Harus Diarahkan ke Pemahaman Agama yang Baik

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Kuota 8 kontingen per provinsi yang ditetapkan oleh panitia pusat Perkemahan Rohis Nasional II tahun 2016 pada Selasa-Jumat (2-6/5) di Bumi Perkemahan Cibubur Jakarta tidak menyurutkan langkah para pengurus Rohis di setiap provinsi untuk memutuskan ikut secara mandiri.?

Mereka rela mengeluarkan biaya perjalanan sendiri demi ikut even dua tahunan tersebut. Delapan kuota yang dutentukan oleh panitia pusat terdiri dari 7 delegasi dan 1 pendamping. Panitia mempersilakan tamabahan kontingen per provinsi asal akomodasi transport ditanggung oleh masing-masing di luar kontingen yang ditetapkan oleh pusat.

Antusiasme Rohis Harus Diarahkan ke Pemahaman Agama yang Baik (Sumber Gambar : Nu Online)
Antusiasme Rohis Harus Diarahkan ke Pemahaman Agama yang Baik (Sumber Gambar : Nu Online)

Antusiasme Rohis Harus Diarahkan ke Pemahaman Agama yang Baik

Mengenai antusiasme tinggi para Rohis ini diungkapkan oleh Direktur Pendidikan Agama Islam (PAI) Kemenag RI H Amin Haedari. Hal ini dia sampaikan saat memberi pengarahan penutup kepada para pendamping dan pembina Rohis, Kamis (5/5) di Gedung Serba Guna Cut Nyak Dien Bumi Perkemahan Cibubur Jakarta.

“Sebagian Rohis ada berangkat ke kegiatan ini secara mandiri. Antusiasme mereka dalam kebersamaan ini perlu diarahkan ke pemahaman agama yang lebih baik agar menjadi generasi ramah, cinta perbedaan, dan toleran. Ini harus menjadi perhatian para guru di setiap sekolah,” tegas Amin.

Sang Pencerah Muslim

Di antara kontingen mnadiri terbanyak berasal dari Sulawesi Selatan. Mereka mengirimkan hingga 40 delegasi tambahan yang berangkat secara mandiri. “Saya lihat delegasi tambahan yang berangkat secara mandiri terbanyak dari Sulawesi Selatan, yakni 40 delegasi tambahan,” terang H Ibrahim Abu Bakar, pendamping kontingen Sulawesi Selatan.

Kepala Seksi (Kasi) PAI pada SMK di Kanwil Kemenag Sulawesi Selatan ini menjelaskan bahwa dari aspek transport, mereka biaya mandiri. Biaya mandiri tersebut berasal dari bantuan sekolah maupun dari orang tua mereka sendiri.?

“Sedangkan Kanwil menyediakan persediaan atribut perkemahan seperti kaos, dan lain-lain. Adapun persediaan makan, tenda, dan lain-lain tetap panitia pusat membantu,” terang Ibrahim.

Mengenai kontingen yang berangkat secara mandiri ini, dari Provinsi Nanggroe Aceh Darusslam (NAD) mengirimkan kontingen tambahan sejumlah 25 peserta. Begitu juga dengan provinsi lain, bisa menambah 5-8 delegasi tambahan. Banyak juga yang mematuhi kuota wajib dari panitia pusat seperti Provinsi Jawa Timur. ? (Fathoni)?

Sang Pencerah Muslim

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Kajian, News, IMNU Sang Pencerah Muslim

Kamis, 12 Maret 2015

Sukses Gerakan Nasional #Ayomondok, Pesantren Fokus “Institutional Branding”

Jombang, Sang Pencerah Muslim. Sekretaris Pengurus Pusat Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama H Miftah Fakih menyatakan, Gerakan Nasional Ayo Mondok telah berhasil menarik minat banyak siswa untuk belajar di pesantren. Langkah selanjutnya adalah menata strategi institutional branding pesantren agar semakin diminati oleh masyakarat.

Demikian disampaikannya di sela acara Halaqah Pengasuh Pesantren dan Silaturrahim Nasional Pengurus Cabang dan Wilayah RMI di komplek Pondok Pesantren Tambakberas Jombang, Sabtu (1/8).

Sukses Gerakan Nasional #Ayomondok, Pesantren Fokus “Institutional Branding” (Sumber Gambar : Nu Online)
Sukses Gerakan Nasional #Ayomondok, Pesantren Fokus “Institutional Branding” (Sumber Gambar : Nu Online)

Sukses Gerakan Nasional #Ayomondok, Pesantren Fokus “Institutional Branding”

“Selama ini pesantren mengandalkan personal branding. Ke depan harus kita transformasikan kepada institutional branding. Jadi pesantren tidak bisa mengandalkan vigur atau orang-perorang, tetapi institusi, penataan administrasi, sarana dan prasarana,” katanya.

Sang Pencerah Muslim

Menurut Miftah, minat masyakarakat untuk menyekolahkan anaknya di pondok pesantren sangat tinggi menyusul gerakan nasional #Ayomondok yang marak di berbagai media sosial.

“Beberapa pesantren bahkan kewalahan menerima santri karena peminatnya membludak. Akhirnya, mau tidak mau pesantren harus menata diri, melakukan penguatan internal,” katanya.

Sang Pencerah Muslim

Halaqah Pengasuh Pesantren dan Silaturrahim Nasional Pengurus Cabang dan Wilayah RMI berlangsung sejak Kamis (30/7) kemarin.

Halaqah antara lain menuntut kepada negara, terutama pemerintah daerah, untuk menjalankan tanggungjawabnya dalam memberikan support pembiayaan untuk pesantren. “Selama ini pemerintah daerah ogah-ogahan, padahal itu sudah menjadi amanat Undang Undang,” katanya.

Sementara itu hari ini halaqah diisi oleh Himpunan Pengusaha Santri (Hipsi), sebuah organisasi para entrepreneur muda pesantren yang berada di bawah naungan RMI. (A. Khoirul Anam)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim IMNU Sang Pencerah Muslim

Jumat, 05 Desember 2014

Warga NU Jangan Mudah Terpancing Isu Miring

Probolinggo, Sang Pencerah Muslim. Warga NU jangan mudah terpancing oleh isu-isu miring yang berkembang di media sosial (medsos). Setiap informasi harus dikaji dan dicari sumber asalnya agar tidak salah dalam menyimpulkan. Dengan berhati-hati, diharapkan warga NU bisa kuat sebagaimana warga yang lain yang ada di Indonesia.

Warga NU Jangan Mudah Terpancing Isu Miring (Sumber Gambar : Nu Online)
Warga NU Jangan Mudah Terpancing Isu Miring (Sumber Gambar : Nu Online)

Warga NU Jangan Mudah Terpancing Isu Miring

Hal tersebut disampaikan Ketua PCNU Kabupaten Probolinggo KH Abdul Hadi Saifullah ketika menghadiri Daurah Kader Aswaja yang digelar MWCNU Kecamatan Wonomerto bekerja sama dengan Pengurus Cabang Aswaja NU Center (Asnuter) Kabupaten Probolinggo, Rabu (29/12) malam.

“Al Qur’an juga sudah menjelaskan bahwasanya jika datang seorang fasiq maka hendaklah bertabayyun. Dengan bertabayyun, maka kita akan mendapatkan klarifikasi yang jelas dan benar-benar valid sumbernya,” katanya.

Sang Pencerah Muslim

Menurut Kiai Abdul Hadi, sebagai umat Islam maka warga NU perlu memahami apa itu Ahlussunnah wal Jama’ah (Aswaja) sehingga tahu ciri-ciri akidah yang benar dengan demikian dapat membentengi diri dari aqidah-akidah yang menyimpang yang banyak bermunculan.

“Secara sederhana, ciri-ciri akidah yang benar adalah seorang yang beragama Islam, berpaham Ahlussunnah wal Jama’ah, mengikuti Asy’ariyah atau Maturidiyah, mengikuti ulama tasawuf (shufiyyah) dan mengikuti salah satu mazhab fiqih. Kelima ciri identitas itu harus ada dalam diri seseorang dan tidak boleh ada satu pun yang lepas darinya agar dapat mengikuti akidah yang benar,” jelasnya.

Sang Pencerah Muslim

Dalam kesempatan tersebut para pengurus NU juga digembleng dengan materi Sunnah wal Bid’ah oleh KH Masrur Nashor, Manhajuna fil Aqidah oleh Teguh Mahameru Zainul Hasan dan Hujjatuna Fil Figh oleh KH Zainullah Ghazali. Kegiatan ini diikuti seluruh jajaran pengurus MWCNU dan PRNU Kecamatan Wonomerto serta lembaga dan (badan otonom (banom).

Untuk memberikan feedback, pengurus NU juga diberikan kesempatan untuk bertanya. Bahkan kegiatan yang diagendakan selesai ba’da Isya’ tersebut tanpa terasa hingga jam 22.00 WIB. “Alhamdulillah, program yang dicanangkan PC Asnuter NU bersama MWCNU Wonomerto selesai dengan baik,” pungkasnya. (Syamsul Akbar/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Aswaja, Nahdlatul, IMNU Sang Pencerah Muslim

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Sang Pencerah Muslim sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Sang Pencerah Muslim. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Sang Pencerah Muslim dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock