Tampilkan postingan dengan label Makam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Makam. Tampilkan semua postingan

Jumat, 06 Oktober 2017

Ini Dia Agenda PCINU Mesir

Kairo, Sang Pencerah Muslim. Sebagai langkah awal, Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama Mesir periode 2014-2016 yang dinahkodai Nurul Ahsan mengadakan repat kerja perdana di Sekretariat PCINU Mesir.

Ini Dia Agenda PCINU Mesir (Sumber Gambar : Nu Online)
Ini Dia Agenda PCINU Mesir (Sumber Gambar : Nu Online)

Ini Dia Agenda PCINU Mesir

Rapat berlangsung Sabtu (22/11) ini dihadiri segenap jajaran pengurus harian dan berbagai koordinator di masing-masing lembaga. Sekarang ini, NU Mesir membawahi 6 lembaga, 3 lajnah, dan 4 badan-otonom.

Dalam sambutannya, Ketua Tanfidziyyah Nurul Ahsan menegaskan bahwa NU Mesir ke depan harus lebih memantapkan langkahnya. Terlebih dalam hal menjalin hubungan yang baik dengan al-Azhar al-Syarif. Di sisi lain, Nahdlatul Ulama ialah ormas yang memiliki kesamaan risalah dengan institusi Islam terbesar di dunia ini, bahkan hampir di semua sisi.

Sang Pencerah Muslim

"Jangan takut memperjuangkan NU! Yang kita perjuangkan di NU ini sangat jelas: ideologi dan manhaj," tegas Ahsan.

Masing-masing lembaga mengadakan rapat internal untuk menyusun agenda kegiatan sebelum dipaparkan. Lembaga Dakwah (LDNU) menyampaikan sederet daftar agendanya. Termasuk di dalamnya Holy Tour yang dikenal sebagai agenda ziarah akbar tahunan. Ditanya lebih jauh mengenai tujuan ke depan, Agung Faisal masih menyimpan jawabannya.

Sang Pencerah Muslim

"Sebenarnya sangat bisa untuk membuat agenda ziarah di makam-makam yang belum dikenal. Kendalanya ada di armada bus yang sulit menjangkau tempat. Tapi yang jelas.. Tunggu saja tanggal mainnya!", ujarnya.

Pemaparan setelahnya disampaikan oleh lembaga-lembaga lain seperti Lembaga Kaderisasi (LKNU), Lembaga Bahtsul Masail (LBMNU), Lembaga Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam NU), Lembaga Media & Informasi (LMINU) dan Lembaga Seni & Budaya (LSBNU).

"Selain pengembangan dan latihan rutin grup rebana Annahdlah, ke depannya LSB akan menjalin kerja sama dengan Radio NUR Mesir. Ikut isi acara gitulah...," kata Maulal Karim selaku koordinator lembaga tersebut.

Grup rebana Annahdlah di bawah naungan LSBNU merupakan salah satu grup rebana yang ada di Masisir (Masyarakat Indonesia di Mesir). Selain itu, grup rebana ini tercatat beberapa kali mendatangi undangan-undangan berbagai acara tarekat, seperti yang belum lama ini di provinsi Aswan atas undangan Habib Hussein Bayyoumi, tokoh masyarakat setempat.

Beberapa lajnah seperti Lajnah Talif wan Nasyr (LTNNU) dan Lajnah Perekonomian (LPNU) melakukan pemaparan setelahnya. Lajnah yang terbilang baru dibentuk, Research Center pun menyampaikan rencana kegiatannya. Hanya Lajnah Falakiyyah yang memang baru dibentuk periode ini, belum bisa berkumpul.

Sementara dari Badan Otonom, hanya PCI Fatayat saja yang dapat hadir dan menyampaikan rencana kegiatan. PCI Jamiyyah Qurra wal Huffadz (JQH) dan PCI Jamiyyah Ahlith Thariqah Al-Mutabarah An-Nahdliyyah (JATMANU) tidak terlihat hadir dalam rapat kerja perdana ini. [Muhid/Abdullah Alawi]

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Makam Sang Pencerah Muslim

Senin, 18 September 2017

Kemendes: Ada Tiga Modal Dasar Pesantren Berdayakan Masyarakat

Jakarta, Sang Pencerah Muslim

Dirjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (PPMD) Kementerian Desa Erani Ahmad Yustika mengatakan, setidaknya ada tiga modal dasar bagi pesantren untuk melakukan pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat.

Pertama, menurutnya, pesantren telah mempunyai nilai-nilai yang selaras dengan etos pertumbuhan ekonomi. Semangat kemandirian, misalnya, sangat kuat di pesantren sehingga mempermudah pembangunan ekonomi khususnya di tingkat perdesaan.

Kemendes: Ada Tiga Modal Dasar Pesantren Berdayakan Masyarakat (Sumber Gambar : Nu Online)
Kemendes: Ada Tiga Modal Dasar Pesantren Berdayakan Masyarakat (Sumber Gambar : Nu Online)

Kemendes: Ada Tiga Modal Dasar Pesantren Berdayakan Masyarakat

Kedua, kata Erani, jumlah santri yang mencapai nyaris empat juta merupakan modal yang tak terelakkan. Dalam dimensi ekonomi, potensi ini tak hanya menunjukkan bahwa pesantren bisa menjadi produsen tapi juga memiliki pasar atau konsumen yang jelas.

Sang Pencerah Muslim

Modal lain yang juga Erani sebut adalah jaringan. Pesantren dianggap sebagai institusi yang memili rantai sosial, budaya, dan politik yang luas. Relasi tersebut sangat bermanfaat bagi kelangsungan aktivitas ekonomi yang dibangun.

"Dalam teori-teori ekonomi, sekarang bukan modal ekonomi saja tapi yang terpenting sekarang justru adalah modal sosial," paparnya saat menjadi narasumber pada Seminar dan Rapat Kerja Rabithah Maahid Islamiyah NU (RMINU) di kantor PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, Kamis (27/4).

Sang Pencerah Muslim

Narasumber lain yang hadir dalam seminar tersebut adalah Sekretaris Jenderal Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Badan Pertanahan Nasional (BPN) M. Noor Marzuki, Direktur Pendidikan Agama Islam Kemenag RI Imam Safe’i, dan Staf Khusus Menteri BUMN Asmawi Syam.

Di akhir seminar Rais ‘Aam PBNU KH Ma’ruf Amin juga menyampaikan taushiyah tentang pentingnya pesantren mengambil peran-peran strategis untuk mewujudkan pemerataan ekonomi masyarakat. (Mahbib)



Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Ubudiyah, Makam, Bahtsul Masail Sang Pencerah Muslim

Selasa, 12 September 2017

PCNU Kutai Kartanegara Imbau MWCNU dan Ranting Aktifkan Pengajian Aswaja

Kutai Kartanegara, Sang Pencerah Muslim

Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Kukar Chairul Anwar mengimbau kepada Majelis Wakil Cabang NU di setiap kecamatan untuk mengaktifkan forum pengajian-pengajian Ahlussunnah wal Jama’ah guna membentengi masyarakat dari radikalisme.

PCNU Kutai Kartanegara Imbau MWCNU dan Ranting Aktifkan Pengajian Aswaja (Sumber Gambar : Nu Online)
PCNU Kutai Kartanegara Imbau MWCNU dan Ranting Aktifkan Pengajian Aswaja (Sumber Gambar : Nu Online)

PCNU Kutai Kartanegara Imbau MWCNU dan Ranting Aktifkan Pengajian Aswaja

Pesan itu ia sampaikan dalam perigatan hari lahir (harlah) ke-90 NU yang dirangkai dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW? di Gedung PCNU Kutai Kartanegara, Kutai Kartanegara, Ahad (31/1).

Menurut Anwar, NU perlu mewaspadai kelompok radikal dan aliran sesat, termasuk Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar), yang masuk ke Kutai Kartanegara. Hal ini menjadi langkah pembinaan oleh NU kepada masyarakat.

Sang Pencerah Muslim

"Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, beretika, dan bermoral. Islam di Indonesia mampu hidup secara damai juga merupakan salah satu kontribusi yang diberikan NU sebagai kelompok yang moderat dan toleran," ucapnya.

Sang Pencerah Muslim

Ia juga sempat menyinggung terkait aksi teror di Jalan MH Thamrin, Jakarta beberapa waktu lalu. Pihaknya mengutuk kelompok atau oknum tak bertanggung jawab gemar menuduh kafir bahkan membunuh orang lain atas nama agama.

“Kita meluruskan semua itu dan kita harus mampu meneruskan apa yang diniatkan oleh pendiri-pendiri NU dan meneladani ajaran yang sesuai tuntunan akhlakul karimah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam," lanjutnya.

Perngatan harlah NU dan Maulid Nabi kali ini diisi dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, dzikir dan lantunan? syair serta shalawat kepada Nabi Muhammad, danjuga ceramah agama oleh Al Habib Umar Al Muthohar dari Semarang.

Acara ini dihadiri Wakil Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) terpilih periode 2016-2021 Edi Damansyah, Wakil Ketua III DPRD Kukar Rudiansyah, Ketua Komisi I DPRD Kukar Abdul Rasyid, Camat Tenggarong Seberang Totok Sunarto, serta segenap pengurus NU Kukar dan Kalimantan Timur. Jamaah berjumlah urang lebih 2000 orang dari MWCNU dan Pengurus Ranting NU setempat dan sejumlah majelis taklim. (Red: Mahbib)Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Makam Sang Pencerah Muslim

Rabu, 23 Agustus 2017

Soal FDS, Kemenag Minta Kemendikbud Perhatikan Aspirasi Masyarakat

Jakarta,Sang Pencerah Muslim

Polemik penerapan lima hari sekolah (LHS) atau Full Day School terus menguat. Aspirasi sebagian besar masyarakat meminta agar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tidak menerapkan kebijakan yang tertuang dalam Permendikbud No 23 tahun 2017 tentang Hari Sekolah. Pemerintah juga sudah mengumumkan bahwa akan menaikan status aturan tentang hari sekolah ini dalam bentuk Peraturan Presiden, mengingat substansinya terkait dengan beberapa kementerian.

Soal FDS, Kemenag Minta Kemendikbud Perhatikan Aspirasi Masyarakat (Sumber Gambar : Nu Online)
Soal FDS, Kemenag Minta Kemendikbud Perhatikan Aspirasi Masyarakat (Sumber Gambar : Nu Online)

Soal FDS, Kemenag Minta Kemendikbud Perhatikan Aspirasi Masyarakat

Akan hal itu, Kementerian Agama meminta agar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaaan memperhatikan aspirasi yang berkembang di masyakarat. Hal ini ditegaskan oleh Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Data, dan Informasi, Mastuki menyikapi menguatnya aspirasi penolakan kebijakan ini. Tidak hanya dari lembaga pendidikan keagamaan, aspirasi penolakan juga disuarakan oleh ormas keagamaan.

“Penerapan lima hari sekolah tak sesuai dengan karakteristik dan keragaman lembaga pendidikan di Indonesia. Termasuk di dalamnya adalah pendidikan keagamaan yang sudah berkembang jauh sebelum Indonesia merdeka,” ujarnya di Jakarta, Kamis (10/8) berdasarkan siaran pers yang diterima Sang Pencerah Muslim.

Sang Pencerah Muslim

Menurut Mastuki, karakteristik pendidikan keagamaan Islam di Indonesia sangat unik. Di samping beragam jenisnya, ciri pendidikan keagamaan itu adalah mandiri, berstatus swasta dan milik masyarakat. Kemenag mengelola dan bertanggung jawab terhadap berbagai lembaga pendidikan keagamaan itu, baik formal maupun nonformal.

Tiga di antaranya yang bersinggungan langsung dengan penerapan lima hari sekolah adalah madrasah, diniyah, dan pesantren. Pembelajaran di ketiga lembaga itu sangat unik, khas, dan berorientasi pada pembentukan karakter keislaman yang kental.

Sang Pencerah Muslim

"Lima hari sekolah bukan hanya sulit diterapkan di madrasah, diniyah dan pesantren, tapi juga akan mengacaukan dan berakibat tumpang tindihnya pembelajaran di lembaga-lembaga ini. Makanya, kalau ada ormas Islam yang menolak lima hari sekolah, dapat dimengerti dari sisi ini," ucapnya.

Mastuki menilai, penerapan lima hari sekolah jika dipaksakan untuk diterapkan di semua lembaga pendidikan, selain tidak produktif juga akan mengeskalasi resistensi masyarakat terhadap pemerintah.

Data Kementerian Agama mencatat, setidaknya 233.949 lembaga pendidikan Islam yang berpotensi terkena imbas lima hari sekolah jika dipaksakan untuk diterapkan pada semua level. Dari jumlah itu, 14.293 pondok pesantren menyelenggarakan sekolah (SD/SMP/SMA/SMK) dan madrasah (MI/MTs/MA). Selain itu ada 84.796 Madrasah Diniyah Takmiliyah yang terancam bermasalah dengan pola pembelajaran 8 jam/sehari.

Mastuki menyarankan lima hari sekolah tidak dipaksakan kepada masyarakat. Dia berharap Kemendikbud dapat menghargai inisiatif dan kontribusi pendidikan yang telah diselenggarakan masyarakat selama ini.

“Lebih baik fokus pada pembentukan karakter (character building) yang bisa diterima oleh semua pihak,” tuturnya.

"Pendidikan keagamaan Islam sangat kaya akan praktik pendidikan karakter atau akhlak ini. Hal yang sama ditemui di lembaga pendidikan keagamaan lainnya. Nilai-nilai relijius yang telah menyatu dalam penyelenggaraan pendidikan selama ini justru akan semakin kuat dan menemukan momentum jika ditopang oleh regulasi pemerintah," tandasnya. (Red: Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Makam, Hadits, Internasional Sang Pencerah Muslim

Kamis, 06 Juli 2017

LTN PBNU Kawal Aduan Masyarakat Terkait Situs Radikal

Pandeglang,Sang Pencerah Muslim. Ketua Lembaga Ta’lif wan Nasyr (LTN) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) H. Juri Ardiantoro menegaskan, sebagai wujud peran NU kepada keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia, NU akan melakukan pengawalan terhadap pelaporan situs-situs radikal kepada pemerintah.

LTN PBNU Kawal Aduan Masyarakat Terkait Situs Radikal (Sumber Gambar : Nu Online)
LTN PBNU Kawal Aduan Masyarakat Terkait Situs Radikal (Sumber Gambar : Nu Online)

LTN PBNU Kawal Aduan Masyarakat Terkait Situs Radikal

“Untuk mengawal pelaporan tersebut, LTN PBNU telah membuka email khusus situs.radikal@nu.or.id dan situs-radikal@nu.or.id untuk menerima laporan dari masyarakat yang selama ini merasa resah dengan keberadaan situs-situs tersebut,” katanya pada pembukaan pelatihan jurnalistik dan media sosial di Pondok Pesantren Mathla’ul Anwar Linahdlatil Ulama, Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten, Sabtu sore (23/1).

Hingga sore ini, kata Juri, sudah 35 url situs radikal yang masuk dalam pantauan NU. Ia memperkirakan, jumlahnya akan terus bertambah.

Sang Pencerah Muslim

Menurut Juri, aduan-aduan dari warga tersebut, dalam jangka waktu tertentu, akan direkap. Kemudian akan diserahkan kepada pemerintah, yaitu Kementerian Komunikasi dan Informasi. (Kominfo).

Sang Pencerah Muslim

“Kemudian eksekusinya diserahkan kepada pemerintah karena itu wewenang mereka,” lanjut doktor bidang sosiologi ini.

Langkah LTN PBNU tersebut, tambahnya, sejalan dengan sikap pemerintah. Presiden Joko Widodo dalamm rapat terbatas di istana negara pada 21 Januari 2016 lalu memerintahkan Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Rudiantara untuk menutup situs-situs radikal.

Pelatihan jurnalistik dan penggunaan media sosial dilaksanakan dua hari. Kegiatan tersebut diikuti remaja santri dari tiga kabuppaten yaitu Pandeglang, Serang, dan Lebak. Sebelumnya LTN juga mengadakan dua kali pelatihan internal lembaga dan banom NU.

Pelatihan tersebut merupakan rangkaian dari program roadshow pelatihan jurnalistik dan sosmed LTN PBNU ke pesantren-pesantren NU. Instruktur kegiatan tersebut adalah Ayi Fahmi, Hari Usmayadi, Malik Mughni, Abdullah Alawi. (Agus Susanto/AA)

?

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Makam Sang Pencerah Muslim

Selasa, 27 Juni 2017

Bulan Puasa Ini, Pesantren Nurul Burhany Ngaji Tafsir Al Ibriz

Demak, Sang Pencerah Muslim. Pondok Pesantren Nurul Burhany merupakan pondok khusus putri Cabang dari Pondok Pesantren Futuhiyyah yang berada di Jalan Suburan Mranggen Demak. Selain menghafal al Qur’an, para santri di sini juga mengaji kitab-kitab salaf.

Pada Ramadhan kali ini Pesantren Nurul Burhany menerapkan jadwal kegiatan khusus, yakni “pengajian kilatan” dengan target mengkhatamkan kitab dan waktunya juga lebih banyak dibanding waktu kegiatan harian biasa. Di antara kitab yang dikaji adalah tafsir Al Ibriz karya ulama Nusantara asal Rembang, Jawa Tengah, KH Bisri Mustofa.

Bulan Puasa Ini, Pesantren Nurul Burhany Ngaji Tafsir Al Ibriz (Sumber Gambar : Nu Online)
Bulan Puasa Ini, Pesantren Nurul Burhany Ngaji Tafsir Al Ibriz (Sumber Gambar : Nu Online)

Bulan Puasa Ini, Pesantren Nurul Burhany Ngaji Tafsir Al Ibriz

Pengajian tafsr karya ayah Pj Rais Aam PBNU KH Mustofa Bisri itu diampu langsung oleh pengasuh pesantren, KH Helmi Wafa Mahsuni tiap ba’da sembahyang shubuh. Jadwal pengajian lainnya, antara lain, waktu dhuha mengaji kitab “Subulul Huda Warrosyad”, ba’da shalat Dhuhur mengaji kitab “Fiqhush Shiyam”, usai shalat Ashar mengaji kitab “Risalah Sairatur Rasul”, setelah shalat maghrib mengaji kitab “Jami’ul Hikayat”, dan  setelah Isya’ para santri melakukan setoran hafalan al-Qur’an kepada pembina.

Sang Pencerah Muslim

Kegiatan pengajian Ramadhan atau puasanan ini tidak hanya diikuti oleh santri yang tetap Pesantren Nurul Burhany, tetapi juga diikuti oleh santri yang hanya ikut puasanan pada bulan Ramadhan.

Sang Pencerah Muslim

Menurut KH Helmi Wafa Mahsuni, pengajian Ramadhan ini menjadi agenda tahunan. Tujuannya agar pada bulan yang penuh berkah ini, para santri dapat mengisi waktunya dengan kegiatan pengajian secara maksimal.

Pengajian Ramadhan ini dilaksanakan sampai tanggal 17 Ramadhan, kemudian malam 17 Ramadhan, ditutup dengan khataman kitab beserta Peringatan Nuzulul Qur’an. (Abdus Shomad/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Ahlussunnah, Makam, Santri Sang Pencerah Muslim

Sabtu, 27 Mei 2017

Jelang Konfercab PCNU, Kaum Muda NU Pamekasan Gelar Bincang Aspirasi

Pamekasan, Sang Pencerah Muslim

Puluhan lora dan kaula muda (rada) NU Kabupaten Pamekasan mengadakan bincang-bincang atau talk show di Balai Redjo Pamekasan, Sabtu (19/3) lalu. Kegiatan ini dilangsungkan guna menyambut Konfercab PCNU Pamekasan pada Ahad (27/3) mendatang.

Jelang Konfercab PCNU, Kaum Muda NU Pamekasan Gelar Bincang Aspirasi (Sumber Gambar : Nu Online)
Jelang Konfercab PCNU, Kaum Muda NU Pamekasan Gelar Bincang Aspirasi (Sumber Gambar : Nu Online)

Jelang Konfercab PCNU, Kaum Muda NU Pamekasan Gelar Bincang Aspirasi

Ketua panitia talk show Salman Al Farisi menegaskan, kegiatan tersebut melibatkan lora (gus/kiai muda) yang tersebar di 13 kecamatan di Kabupaten Pamekasan. Pematerinya melibatkan petinggi di Kementerian Agama dan sejumlah pejabat satuan kerja perangkat daerah (SKPD) setempat.

Panitia mengusung tema Meneguhkan peran Pemuda dalam Membangun Pamekaaan; Peluang dan Tantangan. Karena temanya membangun Pamekasan, dihadirkanlah pemateri dari sekretaris kabupaten, dinas pertanian, dinas peternakan, dinas perikanan dan kelautan, dinas koperasi, dan badan perencanaan daerah setempat.

"Setelah talk show ini, nantinya kita bentuk dapur diskusi kecil-kecilan dengan melibatkan para lora dan kaula muda NU. Aspirasi dari mereka, nanti kita rumuskan untuk diusung ke Konfercab NU mendatang," terang sekretaris panitia Ach Madzkur Razaq.

Sang Pencerah Muslim

Ketua PCNU Pamekasan KH Abd Ghoffar mengapresiasi kegiatan tersebut. Pihaknya tampak hadir di acara tersebut. Pengasuh Pesantren Riyadhush Sholihin tersebut berharap, pemikiran-pemikiran pemuda NU bisa memberi warna tersendiri demi kemajuan NU ke depannya. (Hairul Anam/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Makam Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim

Sabtu, 20 Mei 2017

Ini Amalan Rasulullah SAW di Bulan Sya’ban

Kita sekarang berada di bulan Sya’ban dan sebentar lagi Ramadhan datang menghampiri kita. Bulan Sya’ban merupakan waktu yang tepat untuk berpuasa guna melatih diri untuk terbiasa puasa satu bulan penuh selama Ramadhan. Bahkan orang yang puasa Sya’ban termasuk orang yang menghormati bulan Ramadhan. Nabi Muhammad SAW mengatakan, “Puasa? Sya’ban itu untuk menganggungkan Ramadhan,” (HR At-Tirmidzi).

Puasa Sya’ban sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW. Menurut pengakuan ‘Aisyah RA, “Hanya di bulan Ramadhan Nabi Muhammad berpuasa satu bulan penuh dan saya tidak melihat Beliau sering puasa kecuali di bulan Sya’ban,” (HR Al-Bukhari). Dalam riwayat Ahmad disebutkan, “Puasa yang disukai Nabi Muhammad SAW ialah puasa di bulan Sya’ban.”

Ini Amalan Rasulullah SAW di Bulan Sya’ban (Sumber Gambar : Nu Online)
Ini Amalan Rasulullah SAW di Bulan Sya’ban (Sumber Gambar : Nu Online)

Ini Amalan Rasulullah SAW di Bulan Sya’ban

Syeikh Nawawi Banten di dalam Nihayatuz Zain menjelaskan sebagai berikut.

Sang Pencerah Muslim

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Artinya, “Macam puasa sunah yang kedua belas adalah puasa Sya’ban. Sebab Nabi Muhammad SAW sangat suka berpuasa pada bulan tersebut. Siapa saja yang berpuasa di bulan Sya’ban, ia akan memperoleh sya’faat di hari kelak.”

Sang Pencerah Muslim

Sebagai umatnya, puasa sunah yang dilakukan Nabi SAW ini penting untuk kita amalkan. Meskipun tidak mampu meniru sepenuhnya apa yang diamalkan Nabi Muhammad SAW, paling tidak kita coba berpuasa semampunya selama bulan Sya’ban. Selain mendapatkan ganjaran, puasa Sya’ban dapat melatih diri sendiri agar siap melakukan puasa wajib Ramadhan.

Biasanya, orang yang tidak terbiasa berpuasa tentu akan merasa berat melakukan puasa sebulan penuh pada Ramadhan. Untuk itu, biasakan puasa sebanyak-banyaknya di bulan Sya’ban agar nanti di bulan Ramadhan organ lambung tidak terkejut bila tidak beraktivitas selama siang hari.

Demikian pula bagi perempuan yang belum mengqadha puasa Ramadhan tahun lalu, Sya’ban adalah momen terbaik untuk mengqadha puasa. Jangan sampai ketika memasuki bulan Ramadhan nanti, utang puasa belum dibayar tuntas. Semoga kita mampu mengamalkan sunah Nabi Muhammad SAW. Wallahu a’lam. (Hengki Ferdiansyah)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim AlaSantri, Makam, Ubudiyah Sang Pencerah Muslim

Selasa, 25 April 2017

Badan Otonom dan Lembaga NU harus Sinergis dalam Pengembangan Program di Masyarakat

Pasuruan, Sang Pencerah Muslim. Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf menyampaikan pentingnya sinergi antara pelbagai perangkat organisasi PBNU dalam pengembangan NU. Termasuk dalam pengembangan program-program yang menyentuh secara langsung masyarakat, perangkat NU ini harus bekerjasama.?

Mantan Ketua Lembaga Kesejehtaraan Keluarga (LKKNU) ini mencontohkan, LKKNU dalam mengembangkan progam kesejahteraan keluarga, juga harus melibakkan badan otonom dan lembaga NU lainnya, di samping koordinasi dengan LKK ? PC , PW dan PBNU.?

Badan Otonom dan Lembaga NU harus Sinergis dalam Pengembangan Program di Masyarakat (Sumber Gambar : Nu Online)
Badan Otonom dan Lembaga NU harus Sinergis dalam Pengembangan Program di Masyarakat (Sumber Gambar : Nu Online)

Badan Otonom dan Lembaga NU harus Sinergis dalam Pengembangan Program di Masyarakat

Hal ini disampaikannya ketika membuka workshop perencanaan keuangan kerjasama antara LKK-PBNU dengan PT Pegadaian, Kamis (17/11). Ada yang istimewa dari workshop yang ke-8 ini karena untuk pertama kalinya diselenggarakan di pendopo kabupaten, yaitu di Pendopo Segoro Puro Pemkab Pasuruan.?

Pada kesempatan tersebut, ia juga mengusulkan agar Kabupaten Pasuruan menjadi proyek percontohan program Pengembangan Keuangan Keluarga mengingat sebagian besar penduduk Pasuruan adalah pengikut NU sehingga potensi pengembangannya sangat besar.?

Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf yang juga hadir memberikan motivasi kepada peserta dengan mengutip motto ISO 2000 agar "Melakukan apa yang kamu catat dan mencatat apa yang kamu lakukan." Wabub juga berharap agar cita cita umat Islam untuk menunaikan ibadah haji bisa tercapai dengan perencanaan keuangan yang baik. Harapan wagub sejalan dengan produk Pegadaian yaitu Arrum Haji yang dengan 15 gram logam mulia bisa dibantu mendapatkan porsi haji dari Kemenag dengan mengandeng perbankan syariah.

Sang Pencerah Muslim

Ketua LKKNU Jawa Timur Zahrul Azhar pada kesempatan tersebut menjelaskan pentingnya melawan kezaliman finansial melalui kemandirian ekonomi yang terencana. Tidak besar untuk pengembangan ekonomi hanya modal semangat saja. “Jika warga NU kuat maka negara juga akan kuat,” paparnya.?

Sang Pencerah Muslim

Direktur II PT Pegadaian Dijono yang turut hadir di hadapan peserta yang jumlahnya 50 orang ini berbagi ilmu dan tips-tips dalam perencanaan keuangan, salah satunya adalah terkait dengan keuntungan berinvestasi emas. Emas, katanya, merupakan logam mulia yang sudah digunakan sejak zaman Nabi Muhammad. Keuntungan dari produk emas adalah bebas dari inflasi, yaitu nilainya akan terus stabil dari waktu ke waktu. Jika memiliki uang kertas, maka lama kelamaan, daya belinya akan turun karena terkena inflasi sedangkan nilai emas akan tetap bertahan.?

Ia berharap kerjasama antar NU dan PT Pegadaian terus ditindaklanjuti di tingat cabang dan unit PT Pegadaian di seluruh Jawa Timur melalui pimpinan wilayah. Dukungan dari pemimpin daerah seperti bupati Pasuruan ini akan membuat program ini bisa berhasil di masyarakat. Red: Mukafi Niam

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Makam Sang Pencerah Muslim

Jumat, 14 April 2017

Sebagai NU, Menjadi NU, Pengurus NU

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Kiai Muchith Muzadi pernah bercerita, untuk masuk dalam pengurus organisasi ulama bernama NU, syaratnya teramat sulit. Seseorang, siapapun itu, harus menguasai kitab-kitab tertentu di bidang fiqih, tasawuf, dan lainnya. Tes ketat seperti itu ketika Mbah Hasyim masih sugeng.

Tapi, untuk “menjadi (orang) NU”, kata Kiai Muchit, tidaklah sulit. Pedagang es cendol di bawah pohon saat pengajian umum yang diisi oleh kiai NU, saat itulah pedagang es cendol tersebut sudah masuk NU. Jika di rumah si pedagang cendol tersebut ada almanak NU, wah, itu orang menjadi NU betulan.

Sebagai NU, Menjadi NU, Pengurus NU (Sumber Gambar : Nu Online)
Sebagai NU, Menjadi NU, Pengurus NU (Sumber Gambar : Nu Online)

Sebagai NU, Menjadi NU, Pengurus NU

Tapi, ketika saya di Lakpesdam “menjadi NU” itu sulit. Sebab, mereka juga, Lakpesdam, memiliki kategori Nahdliyin yang “sebagai NU”.?

Menjadi NU, kata Lakpesdam, itu harus sesadar-sesadarnya bahwa dirinya adalah bagian dari Nahdliyin. Tidak berhenti di tingkat kesadaran, namun juga harus mengetahui, mengerti, dan memahami ihwal NU secara lengkap.

Sang Pencerah Muslim

Sebagai seorang Islam yang baik, santri yang tahu diri, tidaklah cukup mengetahui, mengerti, dan memahami NU, namun juga harus mengamalkan, memperjuankan, dan menyebarkan pengetahuan, pengertian, dan pemahaman NU, pada orang lain. Wajib ada transfer ilmu pengetahuan, tidak boleh diletakkan di bawah kasur.

Sementara sebagai NU itu tidak memiliki beban “ilmu pengetahuan NU”, apalagi hingga mengembangbiakkan. Tidak mengerti dalil qunut Shubuh, tidak masalah, yang penting qunut. Tidak mengetahui asal usul Talqin, tidak berbahaya, yang penting yakin bahwa seyogyanya ada Talqin. Cukup bagi dia, mengaku “sebagi orang NU”.?

Berat ya kategori NU menurut Lakpesdam? Ya, berat. Tak kalah beratnya dengan seorang Pandam atau Kasdam. Tapi itu memang tugas dan kewajiban Lakpesdam. Namanya saja Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jadi, harap maklum.

Tapi ada yang lebih berat lagi, yakni pengurus NU. Seperti yang diriwayatkan Kiai Muchith, berat menjadi pengurus NU, dari zaman Mbah Hasyim hingga sekarang. Ketika zaman Mbah Hasyim harus mengetes langsung pemahaman orang-orang atas literatur-literatur Islam klasik, maka pengurus NU sekarang berat juga, karena harus mencari orang-orang yang bersedia, punya waktu, dan mampu menjadi pengurus NU. Meski amat berat, pengurus NU punya ganjarang yang istimewa, yakni "boleh" tidak datang ke kantor NU. (Hamzah Sahal)?

Sang Pencerah Muslim

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Makam Sang Pencerah Muslim

Selasa, 11 April 2017

Kiai-Pejabat-TNI-Polri Bersama dalam Bershalawat

Bantul, Sang Pencerah Muslim. Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf melantunkan gema shalawat yang diiringi hadroh gabungan santri Pesantren Krapyak, Yogyakarta.? Suara bergemuruh menyambut kedatangan Nabi Muhammad. Para kiai, pejabat, TNI, Polri dan masyarakat pun hanyut.

Inilah sebagian rekaman acara shalawatan yang digelar Pesantren Al-Munawwir Krapyak, TNI, dan Kapolda DIY dalam acara yang bertajuk “Doa Bersama untuk Indonesia, Kamis (28/3) lalu.?

Kiai-Pejabat-TNI-Polri Bersama dalam Bershalawat (Sumber Gambar : Nu Online)
Kiai-Pejabat-TNI-Polri Bersama dalam Bershalawat (Sumber Gambar : Nu Online)

Kiai-Pejabat-TNI-Polri Bersama dalam Bershalawat

Acara ini dihadiri Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf, Habib Luthfi bin Ali bin Yahya (Rois Aam Jam’iyyah Thoriqoh al-Mu’tabaroh an-Nahdliyyah), Habib Husein Sleman, KH. R. Najib Abdul Qodir, KH. Haedar Muhaimin, Sri Paduka Pakualam IX (Wakil Gubernur DIY), Kapolda DIY, Danrem DIY, Polres Bantul, dan seluruh jajaran Polri dan TNI.?

Sang Pencerah Muslim

Lautan shalawat menjadi pemersatu semua kalangan untuk duduk bersama ditemani rasa cinta kepada Nabi Muhammad SAW. Ini ditegaskan oleh Habib Syech. Bagi beliau, shalawat menjadikan bangsa ini tentram, teduh, nyaman dan rukun. Dengan shalawat, cinta damai dan kedamaian akan terus hadir di muka bumi. Dengan shalawat pula, TNI, Polri, santri dan masyarakat bersatu untuk menjaga negeri ini.?

Sang Pencerah Muslim

Sementara itu, Kapolda DIY, Brigjen Pol. Drs. Sabar Rahardja mengajak warga Yogya untuk menjaga keamanan dan ketertiban. Polri, katanya, akan menjadi teman dan partner masyarakat dalam menjaga ketertiban. Konflik sosial yang terjadi baru-baru, lanjutnya, menjadi tugas Polri untuk menyelesaikan.?

“Tentu saja saja Polri minta bantuan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan. Khususnya para santri dan pesantren yang perannya sangat besar menjaga keharmonisan warga,” tegasnya.?

Redaktur ? ? : A. Khoirul Anam

Kontributor: Rokhim Bangkit

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Berita, Amalan, Makam Sang Pencerah Muslim

Senin, 30 Januari 2017

Kemenag Jombang Ingatkan CJH Tak Bawa Barang-barang yang Dilarang

Jombang, Sang Pencerah Muslim. Sebanyak 1.282 calon jemaah haji (CJH) asal Jombang, Jawa Timur mulai pagi ini, Rabu (23/8) diberangkatkan dari halaman Pendopo Jombang menuju Asrama Haji Sukolilo Surabaya.

Pemberangkatan dilakukan sesuai kloter masing-masing. Dari jumlah total jamaah haji secara keseluruhan, mereka dibagi menjadi tiga kloter, yaitu kloter 75, 76 dan kloter 77. Setiap kloter ini berisi tidak kurang dari 400 jamaah haji.

Kemenag Jombang Ingatkan CJH Tak Bawa Barang-barang yang Dilarang (Sumber Gambar : Nu Online)
Kemenag Jombang Ingatkan CJH Tak Bawa Barang-barang yang Dilarang (Sumber Gambar : Nu Online)

Kemenag Jombang Ingatkan CJH Tak Bawa Barang-barang yang Dilarang

Namun sebelum jemaah diberangkatkan, Kasi Pelayanan Haji dan Umroh Kemenag Jombang, Emy Chulaimi mengingatkan serta memastikan para jemaah sudah tidak membawa barang-barang yang telah dilarang sesuai aturan yang berlaku, baik aturan yang ditetapkan di Kemenag maupun ketentuan syariah dalam tata cara beribadah haji itu sendiri.

"Pesan kita kepada para jemaah haji soal barang bawaan, jangan sampai membawa barang cair seperti minyak, obat-obatan yang tidak terpantau oleh dokter, beda-benda tajam dan lain sebagainya," katanya.

Sang Pencerah Muslim

Peringatan ini, imbuhnya, memang dari jauh hari sebelumnya sudah dilakukan Kemenag, menyusul surat edaran terkait imbauan agar CJH berangkat tepat waktu sesuai jadual yang ditetapkan Kemenag setempat.

Namun, paparnya, peringatan itu penting untuk kembali disampaikan, lantaran setiap pemberangkatan CJH sebelumnya, sebagian dari mereka masih tetap membawa barang-barang yang telah dilarang.

Disamping itu, barang-barang tersebut juga akan mengganggu terhadap proses berjalannya ibadah haji di tanah suci mekkah. "Eman-eman nanti di Mekkah, sebagian dari jemaah haji ada yang maku di tembok, ini tentu merusak terhadap ibadah hajinya," ujarnya.

Seperti diketahui, empat dari jumlah CJH gagal berangkat dari total keseluruhan sebanyak 1.286, sebabnya kondisi kesehatannya sebagian CJH yang tidak memungkinkan diberangkatkan, dan sebagian yang lain meninggal dunia. (Syamsul Arifin/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim Makam, Aswaja, Daerah Sang Pencerah Muslim

Sabtu, 21 Januari 2017

Semarakan Sumpah Pemuda, PPM Aswaja Buka Kontes Blog

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Dalam rangka menyeramakkan peringatan Sumpah Pemuda, Persaudaraan Profesional Muslim (PPM) Aswaja menggelar konteks blog berupa tulisan pendek dan video singkat yang diperuntukkan bagi kalangan remaja dan pemuda. Kontes blog kali ini mengambil tema “Rasa Syukur Hidup Nikmat di Nusantara dari Perspektif Remaja dan Pemuda”.



Semarakan Sumpah Pemuda, PPM Aswaja Buka Kontes Blog (Sumber Gambar : Nu Online)
Semarakan Sumpah Pemuda, PPM Aswaja Buka Kontes Blog (Sumber Gambar : Nu Online)

Semarakan Sumpah Pemuda, PPM Aswaja Buka Kontes Blog

Ketua PPM Aswaja Hari Usmayadi menjelaskan, kontes blog kali ini ditujukan untuk membangkitkan optimisme kaum muda atas kenikmatan hidup di bumi Nusantara. Berbeda dengan berbagai negara di Jazirah Arab yang sedang dilanda konflik, umat Islam di Indonesia bisa berdamai dan hidup berdampingan dengan berbagai ras, suku dan agama yang tumbuh dan berkembang di Nusantara.

“Kita tidak bisa mungkir, kenikmatan hidup di Nusantara yang kita rasakan hari ini berasal dari sumbangsih para pendiri bangsa. Termasuk para ulama nusantara yang konsisten menjaga fondasi kebersamaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” tutur pria yang akrab disapa Cak Usma ini.

Karena itu, lanjut dia, PPM Aswaja ingin mendorong generasi muda Indonesia memiliki niat, optimisme, tekad kuat, dan aktivitas yang berkontribusi positif bagi kemajuan Indonesia.

Sang Pencerah Muslim

“Berbekal warisan semangat leluhur dan para pendiri bangsa, kontes blog ini diharapkan dapat melahirkan optimisme bangsa Indonesia sehingga dapat maju dan berkembang menjadi mercusuar dunia yang relijius dan tidak terkotak-kotak oleh konflik sektarian dan agama”, ungkap pria kelahiran Semarang ini.

Kontes blog ini terbuka untuk umum dan digelar mulai 28 Oktober 2015 hingga 28 Januari 2016. Peserta mengirimkan karya dalam bentuk tulisan pendek maksimal 1.000 kata dan video singkat maksimum 3 menit. Untuk mendapatkan informasi lengkap, peminat dapat mendaftarkan diri secara gratis dengan mengunjungi laman www.kontesblogmuslim.com.

Sang Pencerah Muslim

“Panitia menyediakan hadiah total Rp 10 juta untuk tiga karya terbaik dan karya favorit. Juga sepuluh hadiah hiburan bagi karya terpilih lainnya, biasanya kami akan menambahkan besaran hadiah di tengah kompetisi untuk memberikan reward lebih kepada peserta,” lanjutnya.

Adapun jadwal Kontes Blog yang digelar keempat kalinya ini adalah sebagai berikut:

28 Oktober 2015-28 Januari 2016? : ?Pengiriman dan Seleksi Awal Materi Blog

1-15 Februari 2016 ? ? ? ? ?: ?Penilaian Tahap ke-1 untuk Menyaring 30 Besar

16-28 Februari 2016 ? ? ? ? ?: ?Penilaian Tahap ke-2 untuk Menyaring 10 Besar

1-15 Maret 2016 ? ? ? ? ? ? ?: ?Penilaian Final

16-31 Maret 2016 ? ? ? ? ? ? : ?Pengumuman Pemenang

1-15 April 2016 ? ? ? ? ? ? ?: ?Penyerahan Hadiah

Lomba? Kontes blog muslim ke-4 kali ini didukung oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Pusat, MUI, dan PBNU. Info selengkapnya dapat menghubungi: ppm.aswaja@gmail.com atau www.ppmaswaja.org

(Red. Zunus)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Nasional, Makam, Olahraga Sang Pencerah Muslim

Senin, 09 Januari 2017

Pesantren Mahyal Ulum Al-Aziziyah, Dari Lima Santri Kini Punya Perguruan Tinggi

Bermodal sebidang tanah wakaf dari HM Ali Mahmud atau yang lebih dikenal dengan nama Haji Ali Sinar Desa, pada tahun 1999, Tengku H Faisal Ali berinisiatif mendirikan pondok pesantren. ?

Tanah seluas 6000 meter di Desa Dilib Bukti Sibreh Kecamatan Suka Makmur Kabupaten Aceh Besar, Provinsi ? Aceh ini menjadi cikal bakal berdirinya Pondok Pesantren (Dayah) Mahya Ulum Al-Aziziyah. Dayah ini berjarak 40 kilimeter dari Ibukota Kabupaten, atau 17 kilometer dari Ibukota Provinsi.

Selain sebagai pendiri, Tengku H Faisal Ali juga pimpinan pertama pondok pesantren yang bernaung di bawah Yayasan Lembaga Pendidikan Islam Mahyal Ulum Al-Aziziyah. Tengku Faisal Ali merupakan salah seorang alumni Ma’hadal Ulum Diniyah Islamiyah Mesjid Raya (MUDI Mesra) Samalanga, Bireuen.

Di salah satu lembaga pendidikan Islam tertua di Aceh tersebut, Tengku Faisal ? Ali menimba ilmu serta mengabdi selama lebih kurang 15 tahun, tepatnya dari tahun 1985 hingga akhir tahun 1999. Selesai pembebasan tanah, ia meminta restu Al Mukarram Waled H Hasanoel Basry HG untuk mendirikan sebuah lembaga pendidikan Dayah/Pesantren Mahyal Ulum Al-Aziziyah sekaligus meninggalkan almamater yang telah membesarkannya. ?

Pesantren Mahyal Ulum Al-Aziziyah, Dari Lima Santri Kini Punya Perguruan Tinggi (Sumber Gambar : Nu Online)
Pesantren Mahyal Ulum Al-Aziziyah, Dari Lima Santri Kini Punya Perguruan Tinggi (Sumber Gambar : Nu Online)

Pesantren Mahyal Ulum Al-Aziziyah, Dari Lima Santri Kini Punya Perguruan Tinggi

Pengajian pertama dilakukan pada malam 12 Rabiul Awal 1421 Hijriah. Ada lima orang yang hadir saat itu. Pada momentum tersebut sekaligus dilakukan peusijuek (tepung tawar) pada sebuah balai tempat belajar oleh Tengku H Mukhtar Lutfi atau yang lebih di kenal dengan ? Abon Seulimeum. ?

Dalam kurun tujuh bulan sesudah pendirian, pondok pesantren mulai berbenah dengan membangun fasilitas pendukung walaupun dalam bentuk yang sangat sederhana. Seiring perjalanan waktu, pembenahan terus dilakukan, diantaranya dengan pembangunan fisik asrama, ruang belajar, dapur, mesjid dan lainnya. Pembenahan juga dilakukan dalam manajemen dan tata kola pesantren.?

Pembangunan dan kemajuan YLPI Mahyal Ulum Al-Aziziyah tidak lepas dari dukungan para tokoh masyarakat setempat. Hingga saat ini telah berhasil meluluskan santrinya untuk masuk ke perguruan tinggi dalam negeri maupun luar negeri seperti Global University di Beirut Libanon. Selain itu juga beberapa santrinya ada yang memilih mengabdikan diri untuk negara dengan menjadi anggota TNI dan Polisi Republik Indonesia.?

Sang Pencerah Muslim

Untuk menghadapi dan menjawab tantangan derasnya arus perkembangan globalisasi, pada tahun 2013 dibuka pendidikan formal yaitu Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) bidang Otomotif dan Pengelasan. Di tahun yang sama juga didirikan Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nahdlatul Ulama Aceh (STISNU Aceh) yang perkuliahan perdananya dilaksanakan pada tahun 2015 berdasarkan surat keputusan Dirjen Pendidikan Islam RI. Kampus tersebut menggunakan metode pengajaran berbasis pesantren pertama di Aceh ? Besar yang beralamat di Sibreh Suka Makmur, Aceh Besar.

STISNU Mahyal Ulum Al-Aziziyah merupakan satu-satunya sekolah tinggi di Aceh Besar yang mewajibkan mahasiswanya tinggal di pesantren. Hal itu bertujuan menyelaraskan antara pendidikan kampus dengan pendidikan dayah. Mahasiswa selain mendapatkan ilmu di kampus juga dibekali ilmu agama di dayah.

Sang Pencerah Muslim

Kampus ini juga memiliki nilai tambah dibanding sekolah tinggi lainnya. Diantaranya dengan perpaduan metodologi sains dan pengajian salafiyah diharapkan mahasiswa mampu memahami kitab kuning disamping kompetensi akademik.?

STISNU Mahyal Ulum Al-Aziziyah diharapkan mampu melahirkan lulusan yang bermutu dan berkompeten, mencetak kader-kader hafiz, juga memperkenalkan bahwa perguruan tinggi memiliki landasan-landasan kokoh, yaitu landasan ahlussunnah wal jamaah.

Selain itu, di kampus yang telah membuka jurusan S1 Hukum Ekonomi Syariah dan Hukum Keluarga, ingin membentuk generasi Aceh yang memiliki kualitas intelektual dan basis kedaerahan.

Santri dan mahasiswa yang belajar di YLPI Mahyal Ulum Al-Aziziyah berasal dari berbagai daerah. Mereka terdiri dari beberapa katagori, yakni menetap dan sekolah formal, menetap dan tidak sekolah formal, menetap tetapi sekolah formal di luar pesantren, dan santri tidak menetap.

Selain digunakan intern pesantren, juga sering digunakan untuk kegiatan dengan peserta dari lembaga atau pihak luar. Seperti pada tahun 2015, sebanyak 30 anggota Polres Aceh Besar mengikuti pendidikan singkat keislaman. Selama 30 hari para anggota polisi dibekali berbagai ilmu agama, dan tinggal di lingkungan dayah.

Seminar-seminar keislaman dan ke-NU-an, juga acap digelar di pesantren yang saat ini menempati lahan seluas 5 hektar. (Kendi Setiawan/Zunus)?

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Makam, News, Pendidikan Sang Pencerah Muslim

Rabu, 26 Agustus 2015

Ikranegara: Ada Ruh di Film Sang Kiai

Ikranegara, untuk memerankan Hadratus Syaikh KH Hasyim Ay’ari melakukan riset tentang kehidupan dan kepribadian Rais Akbar NU itu di Tebuireng. Ia berkesimpualan, meskipun sudah tua, Kiai Hasyim tidak lembek dan bungkuk.

Selama riset di Tebuireng, ia “menemukan” yang dia sebut “ruh” yang dikaitkan dengan surah Al-Ashri. Lalu bagaimana pengalaman dia selama memerankan pendiri? NU itu, apa pentingnya nonton film tersebut,? dan pandangan dia terhadap? pesantren? Abdullah Alawi dari Sang Pencerah Muslim berhasil mewawancari Ikranegara di Jakarta Teater, Jakarta, Kamis (23/5), selepas nonton bersama dengan Wakil Presiden RI Boediono.

Ikranegara: Ada Ruh di Film Sang Kiai (Sumber Gambar : Nu Online)
Ikranegara: Ada Ruh di Film Sang Kiai (Sumber Gambar : Nu Online)

Ikranegara: Ada Ruh di Film Sang Kiai

Setelah memerankan KH Hasyim Asy’ari, bagaimana pandangan Anda terhadap dia?

Selama ini kan beliau kita kenal sebagai salah seorang pahlawan nasional. Itu lama saya tahu. Tapi yang ini, terutam sekali peran saya pada dia dalam usia 70 tahun ini, biasanya kan ada semacam stereotipe lembek, bungkuk, bertongkat. Ternyata dia tidak begitu, setelah saya tanya-tanya pada orang di Tebuireng sana. Dan saya sendiri umurnya 70 tahun, juga nggak bungkuk-bungkuk. Jadi, ada persamaan itu. Selain itu juga tidak cukup hanya sekadar akting, tapi ada yang bisa disebut akting plus, karena dalam? hal ini ada “ruh”. Ruh dia itu ternyata menurut saya ada di dalam Surah Al-Ashri? di dalam Al-Quran. Saya sebagai aktor tidak cukup mengandalkan kemampuan akting, tetapi ruh itu sendiri, sehingga saya harus menghayati terus surah itu.

Sang Pencerah Muslim

Dari mana tahu itu?

Sang Pencerah Muslim

Setelah melakukan riset di? sana ya muncul saja. Ketika sedang riset kita menemukan sesuatu yang tidak kita tahu. Itu kesimpulan saja. Dan itu akhirnya jadi pegangan bagi saya memerankan ini. Setiap manusia kan tidak psikologi saja. Akting itu kan psikologi saja, ini ternyata ada yang namanya ruh, jiwa, yang walaupun orangnya sudah mati, ruh itu akan terus. Kalau psikologi akan hilang ketika mati, tapi ruh akan terus jalan, dan itu saya temukan dalam surah Al-Ahsri, surah yang pendek sekali. ?

Apa pentingnya memilmkan semacam tokoh KH Hasyim Asy’ari?

Ya, pertama tokoh ini kurang dikenal. Entah kenapa? Tetapi sebenarnya jasanya sangat besar. Maka itu, pantaslah ini untuk difilmkan. Dan juga problemnya dia itu tak mau dibesar-besarkan. Dari keluarganya juga sulit kalau mau dibikin riwayat hidup. “jangan, jangan, dibesar-besarkan, nanti orang memuja-muja”. Akhirnya diizinkan sebatas perjuangannya sebagai? seorang pejuang.

Kesulitan apa memerankan dia?

Saya mencoba bermain dengan semaksimal mungkin. Kesulitannya begini, memerankan peran orang yang sudah dikenal orang, tidak cukup dengan akting yang bagus saja, tetapi harus berhasil dikenal oleh orang yang kenal beliau. Tidak cukup dengan akting yang bagus saja, tetapi harus berhasil diterima orang yang kenal beliau, misalnya keluarga-keluarganya. Ketika keluarga dan orang-orang yang kenal beliau ini mereka bilang, “Wah, ini hidup”. Waktu itu saya merasa bukan hanya sekadar aktor, tapi aktor plus yang tidak mudah dicapai karena itu saya bahagia sekali dan saya mengucurkan air mata ketika mereka mengatakan, “Seperti itulah Mbah Hasyim,”.

Apa pentingnya nonton film ini?

Sangat penting terutama generasi muda, dan generasi tua seperti saya ini yang sudah 70 tahun ini yang sudah memikirkan masalah ruh. Ruh itu kan, kalau jasad sudah mati, tapi ruh tetap hidup. Ruhnya itulah yang saya temukan di dalam hidup dalam surat Al-Asri itu.

Setelah memerankan KH Hasyim Asy’ari, bagaimana pandangan Anda terhadap pesantren?

Saya sendiri orang pesantren. Waktu masih SD, saya belajar ngaji sampai khatam Al-Quran, tajwid di pesantren. Saya lahir di Bali. Karena saya dibesarkan di perkampungan Islam. Di sana ada tiga pesantren. Saya belajar dari salah satu pesantren, tapi nggak pernah nginap di pesantren. Ayah saya mungkin berpikir pesantren ini bagus untuk pendidikan agamanya, sedangkan sekolah biasa itu bagus untuk pandangan duniawinya, kasarnya begitu.

Terkait dunia pergerakan kemerdekaan, menurut Anda kenapa pesantren turut berjuang mengusir penjajah?

Ya, bagi orang pesantren ajaran Islam itu kan melawan kejahatan itu kan amar ma’ruf nahi munkar ya. Menegakkan kebenaran dan melawan kejahatan itu jihad fi sabilillah.

?

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Hikmah, Syariah, Makam Sang Pencerah Muslim

Jumat, 10 Oktober 2014

IPNU IPPNU Babat Gelar Pelatihan Kader Unggulan

Lamongan, Sang Pencerah Muslim. PAC IPNU IPPNU Babat Lamongan menggelar Pelatihan Kader Unggulan (Pelaku), 11-12 November 2017. Pelaku merupakan kaderisasi non-formal yang dimiliki oleh Pimpinan Anak Cabang IPNU IPPNU Babat dan menjadi ciri khas tersendiri bagi kaderisasi yang ada di Kota Babat, karena dalam kaderisasi ini hanya kader-kader yang unggul yang boleh menjadi peserta.

Pelaku diselenggarakan di MTs Darun Najah Podang Karangkembang, diikuti kader-kader yang sudah lolos dalam seleksi tes lisan, tulis, hafalan tahlil dan qunut sebagai syarat sebagai peserta. Adapun peserta dari Pimpinan Ranting dan Pimpinan Komisariat IPNU IPPNU se-Kecamatan Babat. Sebagian lainnya dari Pimpinan Anak Cabang Kecamatan Laren.

IPNU IPPNU Babat Gelar Pelatihan Kader Unggulan (Sumber Gambar : Nu Online)
IPNU IPPNU Babat Gelar Pelatihan Kader Unggulan (Sumber Gambar : Nu Online)

IPNU IPPNU Babat Gelar Pelatihan Kader Unggulan

Meneruskan Tradisi, Menggerakkan Kaderisasi Demi Kokohnya Organisasi merupakan tema yang diusung panitia yang diketuai Luky Adi Saputro.

Kegiatan dibuka Ketua PC IPNU-IPPNU Babat Habib Jaelani dan Emmy. Selain itu turut hadir Pengurus Ranting Fatayat dan Kepala MTs Darun Najah dan segenap tamu undangan.

Narasumber kegiatan adalah Muad Amsyari (Sekjen PP Pagar Nusa) yang membawakan materi Pemahaman Isu-isu Nasional; Winarto Eka Wahyudi (Direktur LKPT IPNU, Wakil Ketua II PW IPNU Jatim) membawakan materi Kenapa Harus Masuk IPNU-IPPNU; M Khoirur Rozaq (Mantan Sekjen PC IPNU Gresik) menyamapaikan materi Networking and Lobbiying.

Sang Pencerah Muslim

“Sebagai Pimpinan Anak Cabang yang produktif dan menjadi barometer, IPNU dan IPPNU di wilayah Kaderisasi se-Cabang Babat, kader IPNU-IPPNU diharapkan bisa meneruskan roda organisasi khususnya di tingkat Pimpinan Anak Cabang, lebih-lebih bisa berkhidmah di Pimpinan Cabang kelak,” kata Habib Jaelani, Ketua PC IPNU Babat.

Sang Pencerah Muslim

Selain kuantitas kader, IPNU dan IPPNU juga harus meningkatkan kualitas dan militansi, agar nantinya kader IPNU IPPNU bisa meneruskan estafet perjuangan para pendiri, siap dan mampu menjadi benteng pertahanan Nahdlatul Ulama di masa datang.

Aumni Pelaku diharapkan bisa meneruskan perjuangan Pengurus PAC IPNU IPPNU Babat. (Aan Andri/Kendi Setiawan).

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Makam, Pahlawan, Syariah Sang Pencerah Muslim

Minggu, 17 Agustus 2014

1500 Muslimat NU se-Indonesia Bertemu di Jakarta

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Pimpinan Pusat Muslimat NU mengadakan pertemuan di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta dengan peserta sekitar 1500 orang. Pertemuan yang akan berlangsung Rabu (28/5) sampai sampai Ahad (1/6) dikemas dengan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Muslimat NU.

1500 Muslimat NU se-Indonesia Bertemu di Jakarta (Sumber Gambar : Nu Online)
1500 Muslimat NU se-Indonesia Bertemu di Jakarta (Sumber Gambar : Nu Online)

1500 Muslimat NU se-Indonesia Bertemu di Jakarta

Menurut Sekretaris Umum Pimpinan Muslimat NU Hj Aniroh Slamet Effendi Yusuf, kegiatan tersebut dihadiri tak kurang dari 1.135 peserta dari pengurus pusat, wilayah, dan cabang, serta yayasan yang bernaung dibawah Muslimat NU.

Aniroh menyebutkan  yayasan tersebut, yaitu Yayasan Kesejahteraan Muslimat (YKM) NU, Yayasan Pendidikan Muslimat (YPM) NU, Yayasan Haji Muslimat NU/Ikatan Haji Muslimat (YHM/IHM) NU, Yayasan Da’iyah Majlis Taklim Muslimat (HIDMAT) NU, dan Koperasi Annisa Muslimat NU yang masing-masing berasal dari 33 wilayah atau provinsi.

Sang Pencerah Muslim

“Itu yang resmi diundang. Tapi sepertinya yang hadir sekitar 1500 Muslimat NU dari seluruh Indonesia karena mereka biasanya membawa taman,” ungkapnya, pada "Ta’aruf Peserta Rakernas dan Mukernas NU dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo" di aula Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Selasa malam (27/5).

Sang Pencerah Muslim

Apa yang dikatakan Aniroh, diakui Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa. Menurut dia, peserta yang datang melebihi dari undangan, “Yang tadinya satu kamar untuk 8 orang, dihuni 20 orang,” katanya.

Bahkan, menurut Khofifah, pada pembukaan Rakernas yang akan berlangsung Rabu siang (28/5) oleh Wakil Presiden Boediono, sekitar 2000 Muslimat NU se-Jabodetabek akan hadir ke Asrama Haji.

Kegiatan bertema "Muslimat NU Berkhidmah untuk Indonesia Bermartabat" tersebut dihadiri Ketua PBNU Slamet Effendi Yusuf, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Alwi Shihab, Hj Aisah Hamid Baidlowi, Dorce Gamalama. (Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Kiai, Makam Sang Pencerah Muslim

Selasa, 24 Juni 2014

Kesebelasan Pesantren dari Tegal Dominasi Babak 16 Besar LSN Regional Jateng III

Tegal, Sang Pencerah Muslim - Sebanyak 16 tim berhasil lolos ke babak 16 besar Liga Santri Nusantara (LSN) 2017 Regional Jawa Tengah III usai menyisihkan 16 tim lainnya dalam fase penyisihan yang berlangsung sejak 6-10 September lalu.

Dari 16 tim tersebut pondok pesantren asal Kabupaten Tegal paling mendominasi dengan meloloskan 7 tim, disusul Kabupaten Brebes 3 tim, Pekalongan dan Kebumen masing-masing 2 tim dan Pemalang dan Banyumas diwakili 1 tim.

Kesebelasan Pesantren dari Tegal Dominasi Babak 16 Besar LSN Regional Jateng III (Sumber Gambar : Nu Online)
Kesebelasan Pesantren dari Tegal Dominasi Babak 16 Besar LSN Regional Jateng III (Sumber Gambar : Nu Online)

Kesebelasan Pesantren dari Tegal Dominasi Babak 16 Besar LSN Regional Jateng III

Panitia Pelaksana LSN 2017 Regional Jateng III Mustholah melalui Sekretaris Mubin mengatakan, babak 16 besar akan berlangsung mulai Senin (11/9) sampai Kamis (14/9) di GOR Trisanja Slawi, Kabupaten Tegal.

Sang Pencerah Muslim

"Mereka akan berebut tiket menuju 8 besar. Untuk 8 besar akan digelar pada 15-16 September 2017 mendatang," ujarnya kepada Sang Pencerah Muslim.

Berikut Jadwal pertandingan dan daftar tim yang lolos ke babak 16 besar LSN 2017 Regional Jateng III:

1. Al-Abror FC, Lebaksiu Tegal VS Al-Hikmah 2 FC, Benda Brebes (11 September 2017 pukul 14.00 Wib)

Sang Pencerah Muslim

2. Mahadut Tholabah FC, Lebaksiu Tegal VS RS FC, Tarub Tegal (11 September 2017 pukul 15.30 Wib)

3. Walindo Berbaur FC, Pekalongan VS Al-Amiriyah FC, Lebaksiu Tegal (12 September 2017 pukul 14.00 Wib)

4. Al-Umry FC, Lebaksiu Tegal VS Mangku Aji FC, Pekalongan (12 September 2017 pukul 15.30 Wib

5. Al-Idrisiyyah FC, Pemalang VS Al Kahfi FC, Kebumen (13 September 2017 pukul 14.00 Wib)

6. Al-Ukhuwah FC, Banyumas VS Kawit Annur, Slawi Tegal (13 September 2017 pukul 15.30 Wib)

7. Hasri FC, Tarub Tegal VS Porpida FC, Brebes (14 September 2017 pukul 14.00 Wib)

8. Al-Falah Salafy FC, Jatirokeh Brebes VS Hisba FC, Kebumen (14 September 2017 pukul 15.30 Wib) (Hasan/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Kyai, Makam, Internasional Sang Pencerah Muslim

Jumat, 31 Januari 2014

Mahasiswa NU Galang Dana Bantu Korban Banjir

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Mahasiswa NU yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) PTNU Nusantara Kota Tangerang menggalang dana untuk membantu korban banjir di daerah Jakarta dan sekitarnya.?

Kegiatan yang dilakukan pada Senin, (9/2) ini menerjunkan para mahasiswa di jalan-jalan untuk menampung dana dari para pengguna jalan untuk disalurkan kepada korban banjir di kawasan Kapuk Muara, Jakarta Utara, salah satu kawasan terparah banjir Jakarta.

Mahasiswa NU Galang Dana Bantu Korban Banjir (Sumber Gambar : Nu Online)
Mahasiswa NU Galang Dana Bantu Korban Banjir (Sumber Gambar : Nu Online)

Mahasiswa NU Galang Dana Bantu Korban Banjir

“Alhamdulilah kami bisa memberikan bantuan kepada warga yang terkena musibah banjir setelah seharian kami melakukan penggalangan dana di jalanan di tengah guyuran hujan,” ujar Idrus Steven Maulana Yusuf, Presiden BEM PTNU Nusantara melalui rilis yang diterima Sang Pencerah Muslim.

Sang Pencerah Muslim

Dia mengatakan, bantuan dana ini berupa uang tunai,beras dan pakaian yang disumbangkan dari para pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa PTNU Nusantara yang disalurkan melalui Posko Peduli Banjir di kawasan Jakarta Utara tersebut.

Sang Pencerah Muslim

Idrus berpendapat, musibah bisa menimpa kepada siapa saja, tidak terkecuali warga Kapuk, karena itu setiap manusia memiliki kewajiban untuk saling menolong.

Siska Uliyana, Sekjen BEM PTNU menambahkan, bencana banjir yang menimpa warga Ibu Kota kali ini tentu menyisakan penderitaan dan kesedihan yang mendalam.

Akibat banjir itu, tambahnya, warga kehilangan ? harta benda mereka, karena itu sudah sepantasnya Mahasiswa PTNU Nusantara turun ke masyarakat untuk ? membantu warga yang sedang ? membutuhkan bantuan.?

“Sebab, bantuan ini sangat dibutuhkan oleh mereka dari aksi sosial kita bersama,” paparnya.

Anggota BEM PTNU lainnya, Maya Afandi mengatakan, bantuan ini merupakan bentuk kepedulian kami terhadap warga yang tertimpa musibah. “Semoga aksi ini dapat menumbuhkan kepedulian kita bersama dari seluruh lapisan masyarakat,” harapnya. (Red: Fathoni)?

?

Foto: Kondisi banjir di daerah Kapuk, Jakarta Utara (@BPBDJakarta).

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Khutbah, Makam Sang Pencerah Muslim

Minggu, 06 Januari 2013

Aktivis Cyber Aswaja Satukan Visi Perangi Hoax di Medsos

Semarang, Sang Pencerah Muslim - Aktivis cyber Aswaja Kota Semarang berkumpul di auditorium perpustakaan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Jumat (30/12). Mereka menyayangkan pelbagai kekerasan di dunia sosial dan konten hoax. Mereka membahas bagaimana menyikapi hal tersebut yang merebak di dunia maya.

Mereka dengan pertemuan kali ini akhirnya membuat kesepakatan untuk mengimbangi peredaran situs penyebar hoax dengan konten-konten yang menyejukkan.

Aktivis Cyber Aswaja Satukan Visi Perangi Hoax di Medsos (Sumber Gambar : Nu Online)
Aktivis Cyber Aswaja Satukan Visi Perangi Hoax di Medsos (Sumber Gambar : Nu Online)

Aktivis Cyber Aswaja Satukan Visi Perangi Hoax di Medsos

Agus Fathuddin Yusuf memberikan pengantar bahwa, sekarang kita sudah bisa membuat media sendiri. Kita bisa memproduksi berita, fotografi, bahkan pemilik media itu sendiri. Ia mengajak peserta untuk melihat media sosial sekarang ini. Dari sini kita dengan mudah menyebarkan berita yang kadang abai terhadap proses verifikasi, cek dan ricek serta keberimbangan.

Sang Pencerah Muslim

Pembicara lain Hasan Habibie yang mewakili Pustekkom Kemendikbud mendorong pada peserta workshop untuk memperbanyak konten yang menyejukkan dan Islam rahmatan lil alamin. Semangat pemuda ini harus terus dikobarkan menyuarakan hal-hal yang memberikan informasi positif untuk menjaga keharmosian kehidupan. Berita hoax yang selama ini mengganggu kenyamanan harus kita kurangi bersama.

Kalau kita menyebarkan berita harus memiliki etika islami. Kita bisa meniru sifat nabi mulai dari shiddiq, amanah, tabligh, dan dan fathanah. Selain itu, kita bisa menggali etika-etika yang lain dari ulama-kiai sebagai adab dalam menyebarkan informasi pada publik.

Sang Pencerah Muslim

"Banyak ayat yang menginspirasi kita untuk melakukan verifikasi, salah satunya ayat 6 surat al-Hujurat," kata Wakil Ketua PCNU Kota Semarang yang juga aktif sebagai Wakil Ketua MAJT Agus Fathuddin.

Agus berharap jaringan yang terbentuk kali ini mampu mewarnai dunia maya menggunakan konten yang sejuk, damai, dan ramah. Kegiatan ini diinisiasi Lembaga Kajian dan Sumber Daya Manusia NU Kota Semarang bekerja sama dengan Pustekkom Kemendikbud sebagai bagian penguatan pemuda Kota Semarang. (Zulfa/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim AlaNu, Tegal, Makam Sang Pencerah Muslim

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Sang Pencerah Muslim sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Sang Pencerah Muslim. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Sang Pencerah Muslim dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock