Tampilkan postingan dengan label Khutbah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Khutbah. Tampilkan semua postingan

Kamis, 20 Juli 2017

Bahauddin FC vs Al-Muhajirin FC Bertemu di Final LSN Jatim III

Surabaya, Sang Pencerah Muslim

Liga Santri Nusantara (LSN) 2016 Region Jatim III memasuki babak final. Laga final yang bakal dilaksanakan pada serangkaian Hari Olahraga Nasional (Haornas) di Stadion? Kodam V Brawijaya,? Sabtu (10/9), mempertemukan Pesantren Bahauddin Ngelom Sidoarjo dengan Pesantren Al Muhajirin Mojokerto.

Pertandingan laga final ini merupakan hasil pemenang dari laga semifinal yang terselenggara pada Kamis (8/9) di Lapangan Karang Pilang Surabaya, Jawa Timur, antara Pesantren Bumi Sholawat Sidoarjo versus Pesantren Al Muhajirin Mojokerto mendapatkan hasil 1-1. Gol dicetak oleh Ikhwan dari Pesantren Bumi Sholawat Sidoarjo pada menit ke-27, dan berhasil dibalas oleh Pesantren Al Muhajirin pada menit ke-44 oleh Sokep, kemudian dilanjutkan tendangan penalti dengan skor akhir 2-5 untuk Pesantren Al Muhajirin Mojokerto.

Bahauddin FC vs Al-Muhajirin FC Bertemu di Final LSN Jatim III (Sumber Gambar : Nu Online)
Bahauddin FC vs Al-Muhajirin FC Bertemu di Final LSN Jatim III (Sumber Gambar : Nu Online)

Bahauddin FC vs Al-Muhajirin FC Bertemu di Final LSN Jatim III

Sedangkan pertandingan semifinal yang lain, antara Pesantren Bahaudin Sidoarjo versus Pesantren Ibrohimi Gresik hingga peluit dibunyikan mendapatkan hasil akhir 2-1 untuk Pesantren Bahauddin Sidoarjo.

Sang Pencerah Muslim

Gol pertama tercipta oleh santri Pesantren Bahauddin pada menit ke-11 yang bernama M. Arif, dan gol kedua tercipta pada menit ke-41 oleh Dimas, untuk itu Pesantren Al Muhajirin Mojokerto akan menantang Pesantren Bahaudin Sidoarjo di laga final.

Sang Pencerah Muslim

Menurut ketua panitia H. Arifin Hamid, "Siapa pun yang akan menjadi juara pertama hasil final nanti berhak mengikuti Kompetisi LSN Tingkat Nasional yang akan digelar di Yogyakarta," paparnya.

Selain itu juara pertama, kedua dan ketiga berhak mengikuti event Piala Gubernur Jatim, tambahnya. (Red: Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Internasional, Pahlawan, Khutbah Sang Pencerah Muslim

Rabu, 05 Juli 2017

Sedekah Gunung Merapi, Cara Merawat Alam Berbalut Tradisi

Boyolali, Sang Pencerah Muslim. Satu lagi yang tersisa, dari beragam tradisi yang diselenggarakan masyarakat di wilayah Soloraya, pada awal pergantian tahun lalu (4/11). Warga di daerah lereng Merapi, Desa Lencoh Kecamatan Selo, menggelar tradisi yang disebut sebagai sedekah gunung.

Sedekah Gunung Merapi, Cara Merawat Alam Berbalut Tradisi (Sumber Gambar : Nu Online)
Sedekah Gunung Merapi, Cara Merawat Alam Berbalut Tradisi (Sumber Gambar : Nu Online)

Sedekah Gunung Merapi, Cara Merawat Alam Berbalut Tradisi

Tradisi sedekah gunung tersebut dimaksudkan sebagai wujud syukur warga, acara ini juga menyadarkan kita untuk ikut menjaga alam. “Selain sebagai bentuk syukur kepada Allah, upacara ini sekaligus untuk melestarikan kebudayaan agar tidak punah di masa mendatang,” kata Camat Selo, Sumanto.

Pada pelaksanaan acara, sekitar pukul 23.00 WIB, warga mengadakan kirab di Joglo I Lencoh, dengan membawa potongan kepala kerbau yang dibungkus sedemikian rupa beserta uba rampe-nya, untuk dibawa ke puncak Gunung Merapi.

Sang Pencerah Muslim

Acara Kirab juga dimeriahkan dengan pementasan sejumlah kesenian lokal, Acara di antaranya tarian Soreng dan tari Gambyong oleh pemudi-pemudi setempat.

Sang Pencerah Muslim

Usai pementasan tari, dibacakan tentang apa makna dari upacara Sedekah Gunung Merapi. Konon, upacara ini dahulu dilakukan oleh Paku Buwono VI bersama Pangeran Diponegoro yang sering mendaki Puncak Merapi.

Dalam acara yang juga disebut sebagai labuhan itu, juga dihadiri ratusan warga yang datang dari berbagai daerah, di antaranya Boyolali, Solo, Salatiga, dan bahkan Semarang.

Salah satu pengunjung, Mulyono, mengungkapkan selain karena ingin ngalap berkah, ia juga ingin menikmati liburan di lereng Merapi.

“Selain ngalap berkah memohon keselamatan kepada Yang Maha Kuasa, juga sekalian berwisata, mumpung liburan,” terangnya. (Ajie Najmuddin/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Khutbah, Anti Hoax Sang Pencerah Muslim

Jumat, 16 Juni 2017

Islam Berpotensi Wujudkan Perdamaian Dunia

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Kedatangan Presiden AS Barack Obama sangat penting bagi kedua Negara. Setidaknya hubungan kedua negara baik dan ini harus berlangsung setara, saling memahami, saling memerlukan, dan bersifat tidak kooptatif, dominative dan eksploitatif. Obama harus memahami bahwa Indonesia sebagai Negara dengan muslim terbesar adalah potensi besar untuk terwujudnya perdamaian dunia.

Mengapa? “Karena dari Indonesia inilah nilai-nilai Islam yang cinta damai, moderat, toleran dan menjunjung tinggi keadilan dapat dikembangkan sebagai nilai universal yang memperkaya dunia kemanusiaan, humanisme,” tandas Ketua PBNU Slamet Effendy Yusuf pada Sang Pencerah Muslim di Jakarta, Senin (8/11).

Islam Berpotensi Wujudkan Perdamaian Dunia (Sumber Gambar : Nu Online)
Islam Berpotensi Wujudkan Perdamaian Dunia (Sumber Gambar : Nu Online)

Islam Berpotensi Wujudkan Perdamaian Dunia

Seandainya Obama mampir ke PBNU lanjut Slamet, maka PBNU bisa dialog lebih mendalam termasuk memberi masukan tentang keislaman model NU. NU juga bisa bicara banyak hal terkait sosial ekonomi dan keamanan dalam perspektif nahdliyyin.

Sang Pencerah Muslim

“NU di mana mayoritas warganya masih tertinggal secara ekonomi, pendidikan dan kesehatan, bisa membicarakan itu dengan Obama. Khususnya mendorong partisipasi perusahaan-perusahaan AS yang banyak menyedot sumber daya alam Indonesia ini untuk ikut mengatasi masalah-masalah warga NU itu,” ujarnya berharap.

Sang Pencerah Muslim

Yang pasti lanjut Slamet, PBNU bisa memanfaatkan AS untuk memahami banyak hal dengan perspektif lebih adil. Termasuk konflik Palestina, Iran, Irak, Afghanistan, dan Timur Tengah lainnya. Sebab, justru di situlah letaknya akar terorisme itu. Jadi, AS harus mendengar dari Islam moderat, Islam yang penuh toleransi seperti NU dan umumnya kaum muslim Indonesia.

Bahwa masih banyak ketidakadilan yang lahir dari kebijakan keamanan, maupun perdagangan dan ekonomi dunia (AS, PBB) yang perlu dikoreksi. Namun demikian Slamet berharap semoga Obama mampu menangkap dan memahami aspirasi tersebuti. “Sayang kedatangan Obama terlalu singkat di Indonesia,” tutur Slamet. (amf)Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim RMI NU, Cerita, Khutbah Sang Pencerah Muslim

Kamis, 25 Mei 2017

Shalat Jumat di Macau

Jumat ialah hari yang istimewa. Banyak fadhilah di dalamnya, dari anjuran memperbanyak shalawat, kesempatan mendapatkan mustajabnya doa, sampai diampuninya dosa seseorang, dan masih banyak lagi. Bahkan siapa yang meninggal pada hari tersebut ada indikasi bahwa yang bersangkutan meninggal dalam husnul khatimah dan selamat dari siksa kubur.

Hari ketujuh Ramadhan tahun ini, Jumat (2/6) dibantu oleh google map, saya bersama Ustadz Syarif mencari masjid di Macau untuk melaksanakan shalat Jumat. Karena yang mengantarkan sepertinya telat, saya putuskan untuk berjalan karena waktu shalat Jumat yang tinggal 15 menit.

Shalat Jumat di Macau (Sumber Gambar : Nu Online)
Shalat Jumat di Macau (Sumber Gambar : Nu Online)

Shalat Jumat di Macau

Di tengah terik dan panasnya matahari, saya susuri jalan dan pertokoan yang berjajar rapi dengan tulisan-tulisan China yang tidak saya mengerti. Di bawah tulisan China itu, selalu ada kata dalam bahasa Portugis yang mendampingi.

"Akhirnya sampai juga," tutur batin sayadi depan masjid yang terletak di No. 4 Ramal Dos Mouros, wilayah dekat bendungan dan laut.

Masuklah saya ke dalam melalui pintu gerbang gapura yang bertuliskan "Macau Mosque and Cemetery" atau dalam bahasa Portugis berarti "Mesquita E Cemeterio De Macau". Di atasnya juga ada tulisan China dan Arab yang terlihat sudah using, lama tak dipugar. Saya lalu memahami masjid ini menggunakan empat bahasa.

Saya mengira Jumatan sudah di mulai. Tampak seorang bergamis berkebangsaan Pakistan, dan beberapa orang lain yang duduk santai di luar masjid. Rupanya Jumatan di sini baru di mulai sekitar jam setengah dua.

Sang Pencerah Muslim

?

Sambil menunggu jamaah yang lain, saya sempatkan untuk melihat pemakaman Muslim yang terdapat di sebelah kanan masjid. Tampak makam itu terdiri dari berbagai kebangsaan seperti India, Arab, Parsi, Gujarat dan China. Tak lupa saya kirimkan doa. Saya berpikir, bisa jadi melalui mereka itulah Islam bisa tumbuh dan terpelihara di kota bekas jajahan Portugis ini.

Bangunan "Macau Mosque and Cemetery" tidak terlalu besar. Ada empat jendela yang ada di sisi kanan dan kirinya. Yang menarik ialah masjid ini menyediakan peci yang terbuat dari plastic. Awalnya saya kira itu mangkuk. Begitu banyak yang mengambil dan memakainya. Barulah saya tahu kalau itu ialah peci. Letaknya sendiri ditumpuk di depan pintu masuk masjid. Jamaah sambil menunggu azan asyik berzikir dengan tasbih di tangan mereka masing-masing.

Setelah adzan berkumandng, Imam Yasir berkebangsaan Pakistan dengan jenggotnya yang menggelayut memberikan ceramah dalam bahasa Urdu kurang lebih 30 menit dari pukul 13:00-13:30. Setelah itu adzan kedua dan dilanjutkan dengan khutbah Jumat yang amat singkat dalam bahasa Arab.

Sang Pencerah Muslim

?

Usai itu kami semua shalat Jumat berjamaah. Ada pun jamaah sendiri terdiri dari banyak etnis dan bangsa, tak terkecuali beberapa imigran asal Indonesia yang berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Dalam komplek masjid juga terdapat kantor Islamic Association of Macau. Menurut informasi yang saya dapatkan, kantor ini selalu ramai pada hari Ahad karena buruh migran libur. Kesempatan itu digunakan sebagai ajang berkumpulnya komunitas-komunitas Muslim di Macau, baik melaksanakan pengajian atau event lainnya.

?

Umur Islam sendiri di sini bisa dilihat dari umur makam yang ada. Walaupun para pakar sejarah belum sepakat kapan pastinya, yang jelas Islam hadir sudah lebih dari seratus tahun.

Semoga Islam bisa terus bersinar dan memberikan pencerahan kepada masyarakat yang multikultural di Macau. Secara toleransi sudah amat baik, diharapkan masjid yang berdiri tahun 80-an ini terus menjadi embrio bagi lahirnya entitas Muslim di wilayah adminstrasi khusus China. Aamin Ya Rabbal alamin.

Saepuloh, pendakwah, ustad dari Tim Inti Dakwah dan Media (TIDIM) LDNU yang ditugaskan ke Macau.

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Pertandingan, Cerita, Khutbah Sang Pencerah Muslim

Selasa, 25 April 2017

Nusron Wahid: GP Ansor Harus Ngaji, Ngader, dan Kerja

Wonosobo, Sang Pencerah Muslim. Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor H. Nusron Wahid mengajak kader Ansor untuk selalu belajar ilmu agama, mencetak dan melakukan kaderisasi, serta meningkatkan etos kerja yang tinggi.

"Sebagai kader Ansor harus ngaji, ngader dan kerja supaya bisa memberi kemanfaatan bagi masyarakat,"katanya di depan peserta Konferensi Wilayah (Konferwil Gerakan Pemuda Ansor Jawa Tengah di Universitas sain Ilmu Quran (UNSIQ), Sabtu (17/5).

Nusron Wahid: GP Ansor Harus Ngaji, Ngader, dan Kerja (Sumber Gambar : Nu Online)
Nusron Wahid: GP Ansor Harus Ngaji, Ngader, dan Kerja (Sumber Gambar : Nu Online)

Nusron Wahid: GP Ansor Harus Ngaji, Ngader, dan Kerja

Ia menjelaskan, bukti adanya semangat mengaji di kalangan Ansor harus ditunjukkan melalu gerakan program sholawatan bersama kiai, ulama maupun habaib. Setiap Pimpinan Cabang dan Pimpinan Anak Cabang (PAC) harus mendirikan sebuah jamiyah Rijalul Ansor untuk mensyiarkan dan menjaga tradisi ajaran Aswaja.

Sang Pencerah Muslim

"Setidaknya Ansor nanti bisa menyaingi Muslimat yang selama ini banyak mengadakan pengajian di ranting-ranting. Sekaran harus ada pengajian atau jam’iyah bernama “ansoran” tidak hanya “muslimatan”,"ujar Nusron bersemangat

Sang Pencerah Muslim

Begitu pula, kaderisasi di lingkungan Ansor supaya berjalan berkisinambungan. Ia meminta semua PC atau PAC mampu menyelenggarakan pengkaderan semacam Pendidikan Kader Dasar (PKD).

"Mengenai kerja, kader Ansor mampu membangun sisi ekonomi. Seperti mendirikan Baitul Mal wa Tamwil (BMT) pada setiap PAC/PC," terangnya.

Konferwil yang dibuka Gubernur Jateng Ganjar Pranowo ini diikuti peserta 266 PAC dan 29 PC. Konferensi ini berlangsung singkat, hanya menetapkan hasil materi yang sudah dibahas sebelumnya dalam Rakerwil 10-11 Mei lalu di Kantor PWNU Jl Drs Cipto Semarang.

Kemudia Konferwil juga hanya memilih ketua baru PW GP Ansor periode 2014-2018. Pada sidang pemilihan yang dipimpin PP Ansor menetapkan Ikhawanudin menjadi ketua baru menggantikan ketua lama Jabir Al Faruqi. (Qomarul Adib/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Khutbah Sang Pencerah Muslim

Sabtu, 09 Juli 2016

Buka Bersama, Merayakan Kebersamaan dalam Ramadhan

Tradisi yang belakangan ini semakin marak selama Ramadhan adalah buka puasa bersama. Berbagai kalangan, dari seluruh lapisan masyarakat menggelar buka puasa dengan ragamnya masing-masing. Ini bukan sekedar soal makan bersama, tetapi di situ, terdapat nilai yang lebih luhur, seperti terjalinnya silaturrahmi yang sebelumnya kurang mendapat perhatian mengingat berbagai kesibukan yang seolah-olah tiada habisnya. Ramadhan, mengingatkan kembali akan kodrat manusia sebagai makhluk sosial untuk bersosialisasi dengan yang lain.

Buka puasa bersama merupakan salah satu sunnah Nabi. Rasul mengatakan bahwa memberi makan orang yang berbuka mendapat pahala seperti berpuasa. Inilah yang menjadi alasan banyak orang memberi makanan untuk berbuka. Ada banyak bentuk tradisi berbuka. Yang paling umum adalah pemberian takjil kepada jamaah shalat Maghrib yang berbuka puasa di masjid-masjid. Di daerah pedesaan, penduduk di sekitar masjid biasanya secara bergiliran menyediakan hidangan berbuka dan cemilan untuk yang bertadarrus di masjid sampai tengah malam. Di masjid daerah perkotaan, dana berbuka bersama diambil dari para donatur.

Tradisi ini terus berkembang dengan munculnya kebiasaan masyarakat yang mengundang kolega, keluarga, dan kenalannya untuk berbuka puasa di rumahnya disertai dengan ceramah agama singkat yang biasa disebut kultum (kuliah tujuh menit) sebelum Maghrib. Bagi orang berpunya, tentu saja, menu yang disajikan merupakan makanan mewah dengan berbagai variasi sebagai penghormatan kepada para undangan yang hadir. Sementara bagi anak-anak muda cukup menggelar buka puasa bersama di restoran fastfood. Beda lagi dengan kalangan aktivis yang biasanya diawali dengan menggelar sebuah diskusi sebelum diakhiri dengan buka puasa bersama. Yang paling sibuk adalah para ustadz yang selama Ramadhan ini jadwalnya sudah penuh untuk mengisi kultum.

Buka Bersama, Merayakan Kebersamaan dalam Ramadhan (Sumber Gambar : Nu Online)
Buka Bersama, Merayakan Kebersamaan dalam Ramadhan (Sumber Gambar : Nu Online)

Buka Bersama, Merayakan Kebersamaan dalam Ramadhan

Nilai terbesar dari buka puasa bersama ini sebenarnya bukan pada acara makan-makannya. Ini hanya menjadi sarana untuk bertemu. Di sela-sela makan inilah para hadirin bisa dengan santai membicarakan banyak hal, mulai menanyakan kabar keluarga, kesehatan, karier, atau persoalan keseharian yang dihadapi masing-masing pihak. Tak jarang, dari pertemuan ini, lahir kerjasama atau kesepakatan-kesepakatan yang membawa manfaat.?

Di Jakarta, tradisi buka puasa bersama bisa dikatakan menggantikan tradisi silaturrahmi saat lebaran karena saat Idulfitri ini, banyak orang pulang kampung sampai seminggu setelahnya ? sehingga saat kembali ke Jakarta, sudah merasa capek dan kehilangan momentum silaturrahmi. Bagi mereka yang tidak pulang kampung atau sudah menjadi orang Jakarta, kunjungan ke rumah yang akrab lebih dikhususkan kepada anggota keluarga dekat. Sementara itu tradsi halal bihalal biasanya lebih formal karena kebanyakan diselenggarakan oleh institusi.

Sang Pencerah Muslim

Tak lupa, jika acara buka puasa bersama ini diselenggarakan oleh orang kaya, biasanya ada bingkisan yang diberikan, entah berupa sarung, baju koko atau sembako. Ini tentu akan sangat bermakna bagi mereka yang membutuhkan. Apalagi mengingat waktu Lebaran banyak sekali kebutuhan untuk merayakannya.

Tradisi yang baik ini, seharusnya menjadi awal memupuk kesalehan sosial dengan tetap menjaga silaturrahmi dan berbagi. Bagaimana agar tradisi silaturrahmi ini tidak hanya ramai di bulan Ramadhan, inilah yang tampaknya harus kita wujudkan bersama-sama. Sesungguhnya silaturrahmi menambah umur dan memperbanyak rezeki. (Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim Syariah, Khutbah, Pemurnian Aqidah Sang Pencerah Muslim

Kamis, 07 Juli 2016

Madrasah Jadi Pencetak Kader NU Masa Depan

Garut, Sang Pencerah Muslim. Warga kampung Cicurug Desa Pasirkiamis, Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut, kini memiliki ruangan madrasah baru untuk mengaji anak-anak warga kampung tersebut pada Rabu (21/5).

Madrasah dibangun dari dana swadaya dan sumbangsih beberapa donatur. Bangunan baru tersebut berdiri dengan dua ruangan yang cukup nyaman.

Madrasah Jadi Pencetak Kader NU Masa Depan (Sumber Gambar : Nu Online)
Madrasah Jadi Pencetak Kader NU Masa Depan (Sumber Gambar : Nu Online)

Madrasah Jadi Pencetak Kader NU Masa Depan

Sebelumnya, warga kampung yang jauh dari jalan protokol itu tidak memiliki madrasaah yang nyaman untuk tempat mengaji anak-anak.

Sang Pencerah Muslim

Menurut Sekertasis NU Kabupaten Garut Ir Dzuju Nudjuludin, cikal-bakal pembentukan NU di berbagai daerah berawal dari madrasah dan pesantren.

Karena itu, kata dia, pembuatan madrasah yang nyaman dan aman diharapakan mampu mencetak generasi NU yang berjiwa Aswaja dan cinta tanah air.

Sang Pencerah Muslim

"Dengan peresmian bangunan ini diharapkan regereasi NU bisa terus berjalan, karena bukan tidak mungkin akan banyak bermunculan Gus Dur-Gus Dur muda dari sini," ujarnya.

Menurut Rohaya (50) salah seorang warga setempat mengungkapkan, pembangunan madrasah tersebut merupakan inisatif warga yang melihat kondisinya sangat mengkhawatirkan.

"Kami bersama warga memiliki insatif untuk membangun kembali madrasah yang nyaman digunakan masyarakat dalam aktivitas mengaji maupun aktivitas laiinya," ujanrnya.

Madrasah bernama Riadlussaadah diresmikan Bupati Garut H Rudi Gunawan. Pada sambutannya, ia mengapresasi kegotongroyongan masyarakat yang masih terjaga. “Masyarakat harus tetap menjaga kegotongroyannya,” ajaknya.

Bupati menambahkan, di Kabupaten Garut sendiri, gotong royong menjadikan Desa Cangkuang Kecamatan Leles menjuarai tingkat provinsi dan nasional dalam lomba bulan bakti gotong royong bulan kemarin. "Diharapkan hal tersebut bisa menular ke desa-desa lainnya," ujarnya.

Ia juga menyampaikan beberapa program desa yang akan dikembangkan pada waktu dekat ini, diantaranya dengan menggelar camping di setiap minggu di setiap desa.

"Pada tahun ini saya akan fokuskan di wilayah Garut Selatan, jadi nantinya saya bisa berhari-hari berada di luar," ujarnya.

Selain ingin lebih dekat dengan warga masyarakat, dirinya juga ingin langsung mendengar permasalahan-permasalahan yang ada di masyarakat secara langsung. (Arul/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Khutbah Sang Pencerah Muslim

Selasa, 19 April 2016

Malapetaka itu Bernama Lisan

Khutbah I

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Malapetaka itu Bernama Lisan (Sumber Gambar : Nu Online)
Malapetaka itu Bernama Lisan (Sumber Gambar : Nu Online)

Malapetaka itu Bernama Lisan

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?: ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Sang Pencerah Muslim

Tak ada yang sia-sia seluruh yang diciptakan Allah. Kata-kata ini benar karena seluruh keberadaan di jagat ini memiliki maksud dan tujuan, entah diketahui manusia maupun tidak. Termasuk dalam hal ini seluruh anggota badan manusia, seperti mata, hidung, telinga, lisan, kaki, tangan, dan organ-organ luar dan dalam, serta sel-sel yang tak terhitung jumlahnya.

Semua itu merupakan nikmat besar. Nikmat yang tak mungkin bisa dibalas secara sepadan, kecuali sekadar mensyukurinya, baik melalui kata-kata maupun perbuatan. Bersyukur lewat perkataan bisa dilakukan dengan mengucapkan hamdalah atau kalimat puji-pujian lainnya; sementara bersyukur lewat tindakan akan tercermin dari kualitas perbuatan: apakah sudah baik, bermanfaat, atau sebaliknya?

Sang Pencerah Muslim

Jamaahshalat Jum’at rahimakumullâh,

Di antara semua anggota badan itu yang paling krusial adalah lisan. Lisan merupakan perangkat di dalam tubuh manusia yang bisa menimbulkan manfaat, namun sekaligus mudarat yang besar bila tak benar penggunaanya. Karena itu ada pepatah Arab mengatakan, salâmatul insane fî hifdhil lisân (keselamatan seseorang tergantung pada lisannya). Melalui kata-kata, seseorang bisa menolong orang lain. Dan lewat kata-kata pula seseorang bisa menimbulkan kerugian tak hanya bagi dirinya sendiri tapi juga bagi orang lain.

Karena saking krusialnya, Islam bahkan hanya memberi dua pilihan terkait fungsi lisan: untuk berkata yang baik atau diam saja. Seperti bunyi hadits riwayat Imam Bukhari:

? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

“Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata yang baik atau diam.”

Rasulullah mendahuluinya dengan mengungkapkan keimanan sebelum memperingatkan tentang bagaimana sebaiknya lisan digunakan. Keimanan adalah hal mendasar bagi umat Islam. Ini menunjukkan bahwa urusan lisan bukan urusan main-main. Hadits di atas bisa dipahami sebaliknya (mafhum mukhalafah) bahwa orang-orang tak bisa berkata baik maka patut dipertanyakan kualitas keimanannya kepada Allah dan hari akhir. Ini menarik karena lisan ternyata berkaitan dengan teologi.

Kenapa dihubungkan dengan keimanan kepada Allah dan hari akhirat? Hal ini tentang pesan bahwa segala ucapan yang keluarkan manusia sejatinya selalu dalam pengawasan Allah. Ucapan itu juga mengandung pertanggungjawaban, bukan hanya di dunia melainkan di akhirat pula. Orang yang berbicara sembrono, tanpa mempertimbangkan dampak buruknya, mengindikasikan pengabaian terhadap keyakinan bahwa Allah selalu hadir menyaksikan dan hari pembalasan pasti akan datang. Allah juga mengutus malaikat khusus untuk mengawasi setiap ucapan kita.

? ? ? ? ? ? ? ?

"Tak ada suatu kalimat pun yang diucapkan melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir." (QS. Qaf :18)

Banyak hal kotor yang dapat muncul dari lisan. Seperti ghibah atau membicarakan keburukan orang lain. Ghibah mungkin bagi sebagian orang asyik sebagai kembang obrolan, namun ia mempertaruhkan reputasi orang lain, memupuk kebencian, serta merusak kepercayaan dan kehormatan orang lain. Contoh lain adalah fitnah. Yakni, senagaja menebar berita tak benar dengan maksud merugikan pihak yang difitnah. Fitnah umumnya berujung adu domba, hingga pertengkaran bahkan pembunuhan. Sifat ini sangat dibenci Islam. Fitnah masuk dalam kategori kebohongan namun dalam level yang lebih menyakitkan.

Inilah relevansi manusia dikarunia akal sehat, agar ia berpikir terhadap setiap yang ia lakukan atau ucapkan. Berpikir tentang nilai kebaikan dalam kata-kata yang akan kita ucapkan, juga dampak yang bakal timbul setelah ucapan itu dilontarkan. Ini penting dicatat supaya kesalahan tak berlipat ganda karena lisan manusia yang tak terjaga. Politisi yang sering mengingkari janji itu buruk, tapi akan lebih buruk lagi bila ia juga tak pandai menjaga lisannya. Pejabat yang gemar berbohong itu buruk namun akan lebih buruk lagi bila ia juga pintar berbicara. Dan seterusnya.

Rasulullah bersabda:

? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

“Sungguh yang paling aku khawatirkan atas kalian semua sepeninggalku adalah orang munafiq yang pintar berbicara.” (HR At-Tabrani)

Jamaahshalat Jum’at rahimakumullâh,

Di zaman modern ini, ucapan atau ujaran tak semata muncul dari mulut tapi juga bisa dari status Facebook, cuitan di Twitter, meme di Instagram, dan lain sebagainya. Media sosial juga menjadi ajang ramai-ramai berbuat ghibah, fitnah, tebar kebohongan, provokasi kebencian, bahkan sampai ancaman fisik yang membahayakan. Makna lisan pun meluas, mencakup pula perangkat-perangkat di dunia maya yang secara nyata juga mewakili lisan kita. Dampak yang ditimbulkannya pun sama, mulai dari adu domba, tercorengnya martabat orang lain, sampai bisa perang saudara.

Karena itu, kita seyogiannya hati-hati berucap atau menulis sesuaitu di media sosial. Berpikir dan ber-tabayyun (klarifikasi) menjadi sikap yang wajib dilakukan untuk menjamin bahwa apa yang kita lakukan bernilai maslahat, atau sekurang-kurangnya tidak menimbulkan mudarat. Sekali lagi, ingatlah bahwa Allah mengutus malaikat khusus untuk mengawasi ucapan kita, baik hasil lisan kita maupun ketikan jari-jari kita di media sosial.

? ? ? ? ? ? ? ?

“Tiada suatu kalimat pun yang diucapkan melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (QS. Qaf :18)

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?.? ? ? ? ? ? ? ? ?



Khutbah II


? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ! ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?



Alif Budi Luhur


Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Khutbah Sang Pencerah Muslim

Kamis, 22 Oktober 2015

Masak dan Mencuci Bukan Kewajiban Istri

Apapun bentuk hubungan suami istri dalam keluarga bisa dianggap sebagai bagian dari ibadah. Apalagi jika hubungan itu didasari dengan keikhlasan dan kasih sayang. Meski demikian jangan sampai unsur ubudiyah ini dijadikan alasan untuk ‘menindas’ satu sama lain. Karena hal inilah yang biasa terjadi dalam keluarga. Seringkali perempuan di keluarga menjadi ‘objek penderita’. Mulai dari memasak, mencuci, dan juga pekerjaan lain yang berhubungan dengan kebersihan.

Padahal ajaran Islam yang sangat menghormati perempuan. Memposisikannya sebagai makhluk yang terhormat. Seorang suami tidak bisa seenaknya saja memperlakukan sang istri. Begitu juga seorang anak tidak bisa demikian saja memerintah ibunya. Walaupun demikian kebiasaan dan adat yang berlaku.

Mengenai pekerjaan rumahan ini Madzhab Syafi’iyah, Hanabilah dan sebagaian Malikiyah berpendapat bahwa hal itu bukan kewajiban istri. Hanya saja lebih baik jika istri membantu suami dalam urusan rumah sebagaimana yang telah berlaku di masyarakat. Sebagaimana diterangkan dalam al-Mausu’ah al-Fiqhiyah juz 29

? ? (? ? ? ?) ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Masak dan Mencuci Bukan Kewajiban Istri (Sumber Gambar : Nu Online)
Masak dan Mencuci Bukan Kewajiban Istri (Sumber Gambar : Nu Online)

Masak dan Mencuci Bukan Kewajiban Istri

? Jumhur Ulama (Syafiiyyah, Hanabilah dan sebagian Malikiyah) berpendapat bahwa tidak wajib bagi istri membantu suamianya. Tetapi lebih baik jika melakukan seperti apa yang berlaku (membantu).

Karena itulah meskipun seorang istri dengan ikhlas melakukan itu semua, tetapi wajib bagi suami untuk menjelaskan dan mekonfirmasi bahwa pekerjaan itu bukanlah kewajibannya. Dan hendaknya diperjelas pula bahwa pemberian nafkah sang suami ? tidak ada hubungannya dengan pekerjaan rumah tersebut. Dalam Khasyiyatul Jamal juz 4 dikatakan

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?...

Sang Pencerah Muslim

Wajib atau tidakkah bagi suami memberitahu istrinya bahwa sang sitri tidak wajib ? membantu memasak, mencuci dan sebagainya sebagaimana yang berlaku selama ini? Jawabnya adalah wajib bagi suami memberitahukan hal tersebut, karena jika tidak diberitahu seorang istri bisa menyangka hal itu sebagai kewajiban bahkan istri akan menyangka pula bahwa dirinya tidak mendapatkan nafkah bila tidak membantu (mencuci, memasak dan lainnya). Hal ini akan manjadikan istri merasa menjadi orang yang terpaksa. ?

Singkatnya, tidak ada kewajiban bagi istri membantu pekerjaan suaminya. Tidak juga mencuci dan memasak. Namun jika istri melaksanakan hal tersebut sungguh tidak ada ruginya. (ulil)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim Hadits, Anti Hoax, Khutbah Sang Pencerah Muslim

Sabtu, 04 Juli 2015

PTAIN Punya Tanggung Jawab Mengembangkan Madrasah

Jepara,Sang Pencerah Muslim. Ketua STAIN Kudus, H Fathul Mufid menyatakan Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) mempunyai tanggung jawab untuk mengembangkan madrasah. Sebab, hingga saat ini madrasah masih dianggap kalah saing dengan lembaga pendidikan dibawah naungan Dinas Pendidikan. 

Hal itu dikemukakannya dalam Workshop bertajuk "Pengembangan Profesi Guru Madrasah" yang digelar di Taman Kopi Kompleks SPBU Atlantis Mayong Jepara, Ahad (1/6) kemarin. Menurut Mufid, kegiatan kerjasama STAIN dan Kemenag Jepara dilakukan untuk mengejar ketertinggalan dengan lembaga lain.

“Dulu sekitar tahun 70-an madrasah dianggap sebagai pencetak kader sarungan,” jelasnya. Kedepan dia berharap, lulusan madrasah harus mewarnai bangsa yang piawai dibidang  ilmu agama dan umum. Tujuan akhirnya, agar tidak ada dikotomi ilmu.

PTAIN Punya Tanggung Jawab Mengembangkan Madrasah (Sumber Gambar : Nu Online)
PTAIN Punya Tanggung Jawab Mengembangkan Madrasah (Sumber Gambar : Nu Online)

PTAIN Punya Tanggung Jawab Mengembangkan Madrasah

"Karena semua ilmu baik agama semisal fiqih, tafsir dan tauhid dan ilmu umum seperti antropologi, astronomi dan fisika pada dasarnya bersumber dari agama," tandas Mufid. 

Hal itulah yang menjadi latarbelakang diundangnya 100 Guru MI, MTs dan MA di kecamatan Mayong, Nalumsari, Welahan, Kalinyamatan dan Pecangaan untuk memperoleh pengembangan kompetensi guru. 

“Kegiatan ini merupakan wujud keberadaan satu-satunya PTAIN di Pantura Timur yang meliputi Demak, Jepara, Kudus, Pati, Rembang dan Blora untuk mengembangkan madrasah,” lanjutnya.

Sang Pencerah Muslim

 Ia berharap usai workshop para guru bisa mengimplementasikan materi yang diterimanya saat workshop di madrasah masing-masing. Dalam kesempatan itu hadir sebagai pembicara Wakil Ketua 1 STAIN Kudus, Saechan Muchit, Kepala Kemenag Jepara, H Muhdi dan Kasi Kurikulum Kanwil Kemenag Jawa Tengah, H Nur Abadi. (Syaiful Mustaqim/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Khutbah Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim

Selasa, 24 Maret 2015

Keunikan Tradisi Idul Adha di Maroko

Di Maroko hari Idul Adha lebih dikenal dengan sebutan Ied Kabir (hari raya besar), dimana ketika Idul Adha semua anggota keluarga berkumpul menjadi satu, merayakan kebahagiaan dan kebersamaan.

Maroko, yang julukan negeri seribu benteng, memiliki tradisi khusus dalam perayaan Idul Adha. Bisa dibilang Ied Kabir lebih sakral dibanding dengan Ied Fitri pasalnya mereka memiliki tradisi khusus dalam perayaannya. 

Keunikan Tradisi Idul Adha di Maroko (Sumber Gambar : Nu Online)
Keunikan Tradisi Idul Adha di Maroko (Sumber Gambar : Nu Online)

Keunikan Tradisi Idul Adha di Maroko

Pada Ied Kabir hampir setiap rumah berqurban, baik yang berupa kambing maupun domba. Bahkan sampai keluarga  miskin pun berqurban. Pemerintah memberikan bantuan kepada keluarga kelas bawah dengan bank pinjaman qurban setiap tahunnya. Tradisi yang sudah mengakar ini lah menjadikan hari raya lebih meriah buat mereka, khususnya orang-orang yang berhak menerima daging qurban pada hari itu mereka dapat membahagiakan anak-anaknya dengan menyembelih sendiri. 

Pada hari pertama tanggal 10 Dzulhijah, setelah melaksanakan sholat Ied berjamaah di lapang luas, dilanjutkan dengan penyembelihan hewan qurban.  Jika di tanah air setelah disembelih maka daging qurban langsung dibagikan kepada yang berhak menerimanya, lain hal nya di Maroko. Setelah disembelih daging qurban digantung secara utuh setelah diambil bagian dalamnya dan kepalanya. Daging qurban mereka inapkan selama semalam sebelum dipotong-potong.

Sang Pencerah Muslim

Hal yang pertama kali mereka lakukan ialah mengambil hati hewan qurban kemudian disate yang disebut dengan “kabab” biasanya mereka secara bersama-sama memakannya dengan “teh nana” khas Maroko.

Sang Pencerah Muslim

Pada waktu makan siang mereka memakan “ taqliya”  yakni usus dan jenis dalaman lainnya yang diambil dari daging qurban dengan “markah” yakni jenis masakan Maroko. Mereka memakannya bersama-sama dalam satu meja. Pada sore hari barulah acara silaturrahim, saling berkunjungnya family, sanak sodara dan kerabat.

Kepala hewan qurban mereka panggang, kemudian dimasak secara utuh dalam makanan khas Maroko “ couscous” berupa gandum yang di kukus kemudian dihiasi dengan berbagai macam sayuran di atasnya. Dihidangkan dalam sebuah piring besar dan dimakan secara bersama-sama. “couscous” merupakan makanan khas Maroko yang tradisinya merupakan menu makanan setiap hari Jumat. Itulah rangkaian kegiatan Ied Kabir pada hari pertama.

Pada hari berikutnya, daging qurban yang mereka gantung selama semalam, mereka potong-potong kemudian dibagikan kepada yang berhak menerimanya. Sisanya mereka simpan untuk mereka makan sehari-hari.

Pada hari kedua ini, saat makan siang semua orang berkumpul. Tradisi di Maroko dalam acara-acara besar seperti hari raya, pernikahan, dan lain sebagainya. Dalam prosesi makan bersama mereka memiliki tradisi menghidangkan jenis makanan secara ber-tahap.

Tahap pertama,  dengan menu pertama yakni “tajine lahem bil barquq” yakni daging yang dimasak dengan buah Barquq yang dihiasi dengan kacang luje dihidangkan ditempat khusus yang disebut tajine terbuat dari  tanah liat berbentuk kerucut. Tajine lahem bil barquq merupakan menu favorit orang Indonesia di Maroko. Setelah hampir selesai maka digantikan dengan tahap berikutnya.

Tahap kedua, dengan menu “markah bil lahem”  berupa daging yang dimasak seperti sayur dengan berbagai jenis sayur-sayuran.

Tahap selanjutnya yakni “couscous”. Setelah itu digantikan lagi dengan “ pastela bil  lahem” daging dihaluskan dibungkus dengan kulit risoles. Baru setelah itu buah-buahan dan minuman.

Demikianlah rangkaian tradisi yang umumnya dilakukan dalam perayaan Idul Adha di Maroko.

Redaktur    : A. Khoirul Anam

Kontributor: Dewi Anggraeni

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Khutbah Sang Pencerah Muslim

Rabu, 16 Juli 2014

NU dan Muhammadiyah Promosikan Demokrasi Nusantara di Jerman

Jakarta, Sang Pencerah Muslim

Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah Jerman Raya dan Pimpinan Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama Jerman bekerja sama untuk mempromosikan demokrasi Nusantara di salah satu negara besar di Eropa itu.

"Keberadaan kami di Jerman ini harus jadi momentum untuk sama-sama menyuarakan Islam Indonesia yaitu Islam Nusantara yang berkemajuan di kancah dunia," kata Ketua PCIM Ridho Al Hamdi lewat keterangan persnya yang diterima di Jakarta, Selasa.

NU dan Muhammadiyah Promosikan Demokrasi Nusantara di Jerman (Sumber Gambar : Nu Online)
NU dan Muhammadiyah Promosikan Demokrasi Nusantara di Jerman (Sumber Gambar : Nu Online)

NU dan Muhammadiyah Promosikan Demokrasi Nusantara di Jerman

Ridho mengatakan Muhammadiyah dan NU di masa kini sudah bukan saatnya untuk mempersoalkan pertentangan internal karena tantangan eksternal semakin kompleks.

"Kita lelah kalau ribut intern yang tidak ada ujung pangkalnya," kata kandidat doktor ilmu politik di TU Dortmund University ini.?

Sang Pencerah Muslim

Ridho mengatakan saat ini adalah momentum yang baik bagi Muhammadiyah dan NU untuk sama-sama bermain cantik di kancah internasional melalui Jerman di saat Timur Tengah terkena badai konflik dan politik yang tidak stabil.

"Siapa yang tidak tahu Jerman, negara yang kuat dan mapan secara politik, ekonomi dan kesejahteraan rakyatnya. Di sini pula ada sumber teknologi, sains, kedokteran, kesehatan bahkan filsafat dan seni juga kuat. Jadi, tentu PCIM dan PCINU di Jerman punya nilai lebih dan nilai stategis di tingkat dunia," kata dia.

Sang Pencerah Muslim

Senada, Ketua PCINU Jerman Zacky Khairul Umam mengatakan Muhammadiyah dan NU harus mengambil momentum strategis bahwa Islam dan demokrasi dapat bersatu di tengah situasi politik di kawasan Timur Tengah sedang kacau balau. Hal ini dibuktikan dari posisi Indonesia yang dapat menyelaraskan Islam dengan demokrasi.

PCIM Jerman Raya dan PCINU Jerman ke depannya akan memperkuat kerja sama dua organisasi Islam terbesar Indonesia tersebut, dengan fokus merespon isu Islamophobia di Eropa.?

Beberapa hal bisa dilakukan dengan seminar, konferensi pers ke media Jerman dan atau pelatihan. (Antara/Mukafi Niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Jadwal Kajian, Khutbah Sang Pencerah Muslim

Minggu, 08 Juni 2014

Donor Darah GP Ansor Waykanan Diminati Banyak Warga

Waykanan, Sang Pencerah Muslim. Antusias masyarakat kabupaten Waykanan Lampung mengikuti donor darah cukup tinggi. Aksi sosial yang digelar GP Ansor dan sejumlah institusi untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-87 berhasil mencapai 37 kantung darah sehubungan pihak Palang Merah Indonesia (PMI) kehabisan stok kantung untuk menampung darah.

"Jumlah kantung darah dihasilkan pada kegiatan kami gelar bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU), Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu), Alumni Bimbingan Pasca Ujian Nasional (BPUN), Palang Merah Indonesia (PMI), dan Gusdurian Lampung sejumlah itu kendati yang ingin donor lebih dari jumlah tersebut," ujar Ketua PAC GP Ansor Way Tuba Agung Rahadi Hidayat di Blambangan Umpu, Rabu (28/10).

Donor Darah GP Ansor Waykanan Diminati Banyak Warga (Sumber Gambar : Nu Online)
Donor Darah GP Ansor Waykanan Diminati Banyak Warga (Sumber Gambar : Nu Online)

Donor Darah GP Ansor Waykanan Diminati Banyak Warga

Selaku koordinator kegiatan "Bakti Sosial Memperingati Hari Sumpah Pemuda dan Deklarasi Anti Golput" dengan tema "Menjaga. Mengawal. Merayakan Keberagaman", yang ditunjuk Ketua GP Ansor Gatot Arifianto, Agung mengucapkan terima kasih atas partisipasi warga daerah itu.

Sang Pencerah Muslim

"GP Ansor dan seluruh panitia menghaturkan terima kasih. Semoga amal ibadah para pedonor dinilai baik oleh Allah SWT," paparnya.

Kasi SMA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Waykanan Ahmad Herwanto menilai upaya GP Ansor merayakan Sumpah Pemuda dengan donor darah sebagai upaya positif.

Sang Pencerah Muslim

"Namun intensitasnya semoga bisa terus ditambah mengingat donor darah belum populer bagi masyarakat daerah ini. Lihat saja yang ikut donor darah, sebagian besar justru aparatur sipil negara. Ke depan bagaimana caranya agar masyarakat bisa berpartisipasi aktif," ujar warga kelurahan Blambangan Umpu itu lagi.

Humas PMI Lampung Utara Syaiful Anwar menilai upaya donor darah pada peringatan Sumpah Pemuda sangat baik. Pihaknya juga meminta maaf sehubungan kantung darah yang dibawa tidak sebanding dengan masyarakat yang ingin donor darah.

Donor darah dan deklarasi anti golput diramaikan oleh sejumlah ASN, Satpol PP, anggota pemadam kebakaran, relawan demokrasi, KNPI dan pelajar SMAN 1 Blambangan Umpu. (Syuhud Tsaqafi/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Internasional, Khutbah, Pertandingan Sang Pencerah Muslim

Senin, 03 Maret 2014

Dapat Apresiasi Menaker, Ini Kisah Sukses Santri Bisnis Korek Grafir NU

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Kreatif dan jeli membaca peluang. Itulah yang dilakukan Umar Jamaluddin, santri asal Tempuran, Magelang Jawa Tengah. Pemuda 27 tahun ini kreatif mengaplikasikan seni grafir di atas korek api zippo. Agar lebih spesifik, dia menjadikan lambang Nahdlatul Ulama (NU) sebagai motif utama pada produknya.

"Saya melihat, belum ada yang menjual zippo dengan grafir NU. Padahal, sebagian besar pria warga NU perokok. Dari jutaan warga NU, pasti ada yang tertarik. Bismillah,” ujar Umar, Rabu (29/8).

Dapat Apresiasi Menaker, Ini Kisah Sukses Santri Bisnis Korek Grafir NU (Sumber Gambar : Nu Online)
Dapat Apresiasi Menaker, Ini Kisah Sukses Santri Bisnis Korek Grafir NU (Sumber Gambar : Nu Online)

Dapat Apresiasi Menaker, Ini Kisah Sukses Santri Bisnis Korek Grafir NU

Hal lain yang menguatkan keyakinannya adalah, sebagai santri yang dibesarkan di lingkungan nahdliyin, Umar sadar betul kekuatan rasa memiliki ? warga NU terhadap logo organisasinya. Ia juga memahami kekuatan kultural dan kekerabatan warga NU. Semua itu menjadi pangsa pasar yang menjanjikan.

Dan benar, tak lama setelah ia mengunggahnya di akun facebook (@tokokutokomutokonu) dan instagram (@tokoku_tokomu_tokonu), pesananpun datang dari berbagai daerah. Kekuatan pasar offline juga menjanjikan. Produknya dipasarkan dari jamaah pengajian, maulidan dan tahlilan.

Sang Pencerah Muslim

Tentu dia tak hanya menyediakan dan melayani jasa grafir zippo NU. Gambar lain seperti logo organisasi, logo komunitas, gambar obyek tertentu juga dilayani. Namun, 80 persen adalah logo NU. Pesanan tak hanya dari pengurus atau warga NU di dalam negeri. Belum lama, ia menerima order dari pengurus cabang istimewa NU Korea Selatan.?

Sejak ia menekuni usaha ini 11 bulan silam, rata-rata tiap bulan menerima order hampir 100 zippo. Harga zippo grafir yang original Rp 550 ribu. Untuk kualitas standard Rp 260 ribu. Guna memenuhi pesanan, Umar mengerjakannya bersama tiga rekan.?

Kini, alumni pesantren Raudlatul Thulab, Tempuran Magelang ini menjadi santri sekaligus entrepreneur. Siang bisnis, sore dan malam hari menjadi guru mengaji. ?

Karya Umar juga telah sampai ke tangan Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri. Menteri yang juga kader NU ini takjub dan mengapresiasi zippo NU yang ia terima dari saudaranya.?

"Saya sangat mengapresiasi pemuda yang kreatif. Di era persaingan kerja yang ketat, kreatifitas adalah salah satu kunci kesuksesan kerja,” ujar Menaker Hanif.

Sang Pencerah Muslim

Menaker juga memuji Umar sebagai santri yang menekuni ilmu agama, sekaligus melek dan bijak memanfaatkan komunikasi dan informasi. ?

"Dia menjadikan media sosial sebagai media pemasaran yang efektif dan efisien. Umar bisa menginspirasi anak muda Indonesia yang lain,” tambah Menteri Hanif. (Red: Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Kyai, Daerah, Khutbah Sang Pencerah Muslim

Jumat, 31 Januari 2014

Mahasiswa NU Galang Dana Bantu Korban Banjir

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Mahasiswa NU yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) PTNU Nusantara Kota Tangerang menggalang dana untuk membantu korban banjir di daerah Jakarta dan sekitarnya.?

Kegiatan yang dilakukan pada Senin, (9/2) ini menerjunkan para mahasiswa di jalan-jalan untuk menampung dana dari para pengguna jalan untuk disalurkan kepada korban banjir di kawasan Kapuk Muara, Jakarta Utara, salah satu kawasan terparah banjir Jakarta.

Mahasiswa NU Galang Dana Bantu Korban Banjir (Sumber Gambar : Nu Online)
Mahasiswa NU Galang Dana Bantu Korban Banjir (Sumber Gambar : Nu Online)

Mahasiswa NU Galang Dana Bantu Korban Banjir

“Alhamdulilah kami bisa memberikan bantuan kepada warga yang terkena musibah banjir setelah seharian kami melakukan penggalangan dana di jalanan di tengah guyuran hujan,” ujar Idrus Steven Maulana Yusuf, Presiden BEM PTNU Nusantara melalui rilis yang diterima Sang Pencerah Muslim.

Sang Pencerah Muslim

Dia mengatakan, bantuan dana ini berupa uang tunai,beras dan pakaian yang disumbangkan dari para pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa PTNU Nusantara yang disalurkan melalui Posko Peduli Banjir di kawasan Jakarta Utara tersebut.

Sang Pencerah Muslim

Idrus berpendapat, musibah bisa menimpa kepada siapa saja, tidak terkecuali warga Kapuk, karena itu setiap manusia memiliki kewajiban untuk saling menolong.

Siska Uliyana, Sekjen BEM PTNU menambahkan, bencana banjir yang menimpa warga Ibu Kota kali ini tentu menyisakan penderitaan dan kesedihan yang mendalam.

Akibat banjir itu, tambahnya, warga kehilangan ? harta benda mereka, karena itu sudah sepantasnya Mahasiswa PTNU Nusantara turun ke masyarakat untuk ? membantu warga yang sedang ? membutuhkan bantuan.?

“Sebab, bantuan ini sangat dibutuhkan oleh mereka dari aksi sosial kita bersama,” paparnya.

Anggota BEM PTNU lainnya, Maya Afandi mengatakan, bantuan ini merupakan bentuk kepedulian kami terhadap warga yang tertimpa musibah. “Semoga aksi ini dapat menumbuhkan kepedulian kita bersama dari seluruh lapisan masyarakat,” harapnya. (Red: Fathoni)?

?

Foto: Kondisi banjir di daerah Kapuk, Jakarta Utara (@BPBDJakarta).

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Khutbah, Makam Sang Pencerah Muslim

Sabtu, 02 Maret 2013

28 Mei, Waktunya Luruskan Arah Kiblat

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Selasa 28 Mei 2013 pukul 16:17:54 WIB, adalah saat yang tepat untuk meluruskan arah kiblat untuk wilayah-wilayah di Indonesia yang mendapatkan cahaya matahari. Sore itu terjadi peristiwa yang disebut “roshdul qiblat” atau saat matahari benar-benar berada di atas Ka’bah.

Tepat pasa saat terjadi roshdul qiblat semua benda yang berdiri tegak bayangannya akan mengarah ke Ka’bah. Peristiwa alam ini dapat dimanfaatkan untuk menyempurnakan arah kiblat di masjid, musholla atau di tempat shalat masing-masing dengan cara yang sangat sederhana.

28 Mei, Waktunya Luruskan Arah Kiblat (Sumber Gambar : Nu Online)
28 Mei, Waktunya Luruskan Arah Kiblat (Sumber Gambar : Nu Online)

28 Mei, Waktunya Luruskan Arah Kiblat

"Roshdul qiblat" adalah istilah khas di kalangan ahli falak pesantren. Istilah lain untuk Roshdul Qiblat adalah istiwa a‘dzam (istiwa utama) Mekkah atau transit utama matahari di atas kota Makkah.?

Sang Pencerah Muslim

Peristiwa roshdul qiblat terjadi dua kali dalam setahun, yakni pada bulan Mei dan Juli. Pada Mei 2013 ini roshdul qiblat terjadi pada tanggal 28, pukul 16:17:54 WIB. Peristiwa roshdul qiblat berlangsung singkat, sekitar satu menit saja.

Sang Pencerah Muslim

Berikut ini cara mengukur arah qiblat dengan roshdul qiblat sesuai panduan Lajnah Falakiyah Nahdlatul Ulama:

1. Tancapkan batang kayu yang lurus berdiri tegak

2. Amati perjalanan matahari sampai pada waktu yang diperkirakan tersebut.

3. Pada saat waktu tersebut, bayangan batang kayu itu mengarah ke tenggara (timur serong ke selatan)

4. Ujung bayangan sampai ke batang kayu (barat laut) adalah arah qiblat yang benar.

Lajnah Falakiyah PBNU mengimbau, apabila terdapat arah kiblat masjid atau musholla yang sudah ada ternyata tidak sesuai dengan arah kiblat yang diukur dengan memanfaatkan roshdul qiblat, maka bangunan itu tidak perlu dibongkar. “Cukup shafnya saja yang diluruskan sesuai dengan arah kiblat yang benar,” kata Ketua lajnah Falakiyah PBNU KH A. Ghazalie Masroeri terkait roshdul qiblat.

Penulis: A. Khoirul Anam

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Khutbah, Pendidikan Sang Pencerah Muslim

Jumat, 15 Juli 2011

PCINU UK Kutuk Aksi Teror Manchester Senin Malam

Inggris, Sang Pencerah Muslim - Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) United Kingdom (UK) mengecam keras aksi penyerangan teror di Manchester Arena, Senin (22/5) malam waktu Inggris Raya. Aksi terror penyerangan ini menyebabkan 22 orang meninggal dan 59 orang terluka.

Ketua PCINU UK Ahmad Ataka mengatakan, pihaknya menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada korban yang meninggal, terluka, serta pihak keluarga yang terdampak aksi teror tersebut.

PCINU UK Kutuk Aksi Teror Manchester Senin Malam (Sumber Gambar : Nu Online)
PCINU UK Kutuk Aksi Teror Manchester Senin Malam (Sumber Gambar : Nu Online)

PCINU UK Kutuk Aksi Teror Manchester Senin Malam

"Aksi teror tidak dapat diterima, apapun motif dan siapa pun pelakunya,” jelasnya.

Ataka mengingatkan semua pihak untuk tidak langsung mengaitkan terorisme dengan Islam. Aksi teror yang merenggut banyak korban dan menebarkan ketakutan tidak sejalan dengan ajaran Islam.

Sang Pencerah Muslim

"Terorisme tidak mengenal agama," tegasnya. (Fauzul Muna/Alhafiz K)

Sang Pencerah Muslim

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Khutbah, Kajian Sang Pencerah Muslim

Kamis, 30 September 2010

Cemarkan Nama Baik NU, PCNU Bogor Resmi Laporkan ANNAS ke Polisi

Bogor, Sang Pencerah Muslim. Pencatutan logo NU yang dilakukan oleh Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS) Bogor Raya dalam deklarasinya pada Ahad (22/11) membuat nama baik NU sebagai organisasi moderat yang menghormati perbedaan tercemar. Sebab itu, NU Bogor yang diketuai oleh Dr Ir H Ifan Haryanto, MSc resmi melaporkan Mohammad Nur Sukma (Ketua ANNAS Bogor Raya) dan Athian Ali M Da’i (Ketua Umum ANNAS) kepada Polres Kota Bogor, Senin (23/11).

Dalam isi laporannya, Ifan Haryanto menegaskan, bahwa PCNU Kota Bogor sama sekali tidak terkait atau terlibat dalam deklarasi ANNAS Bogor raya.

Cemarkan Nama Baik NU, PCNU Bogor Resmi Laporkan ANNAS ke Polisi (Sumber Gambar : Nu Online)
Cemarkan Nama Baik NU, PCNU Bogor Resmi Laporkan ANNAS ke Polisi (Sumber Gambar : Nu Online)

Cemarkan Nama Baik NU, PCNU Bogor Resmi Laporkan ANNAS ke Polisi

“Pencatutan logo NU bisa memberi kesan kepada masyarakat, bahwa NU mendukung deklarasi tersebut. Di sinilah PCNU Kota Bogor merasa difitnah melalui melalui tulisan sehingga membuat perasaan tidak enak pada organisasi kami terhadap masyarakat,” ujar Ifan seperti tertulis di dalam laporan kepolisian, Senin (23/11).

Sang Pencerah Muslim

Berikut isi laporan PCNU Kota Bogor kepada Polres Kota Bogor terkait tindak pidana pencemaran nama baik NU yang dilakukan oleh ANNAS Bogor Raya:

Sang Pencerah Muslim

1. Terkait edaran/undangan Deklarasi Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS) Bogor Raya yang dilaksanakan pada Hari Minggu 22 November 2015, bersama ini kami PCNU Kota Bogor menyatakan tidak terkait/terlibat dalam acara dimaksud.

2. Sehubungan dengan adanya selebaran undangan Deklarasi ANNAS Bogor Raya yang mana mencantumkan logo NU sehingga tercipta kesan pada masyarakat bahwa PCNU Kota Bogor terkait atau terlibat dalam acara tersebut, bersama ini PCNU Kota Bogor menyatakan merasa difitnah  melalui tulisan dan membuat perasaan tidak enak pada organisasi kami.

3. Atas dasar kejadian diatas, kami PCNU Kota Bogor melaporkan tindakan yang patut diduga sebagai tindak pidana pencemaran nama baik, fitnah melalui tulisan, dan membuat perasaaan tidak enak yang dilakukan oleh: 1) Sdr Mohammad Nur Sukma (Ketua ANNAS Bogor Raya) dan 2) Sdr Athian Ali M Da’i (Ketua Umum ANNAS) kepada Polres Kota Bogor tanggal 23 November 2015 pukul 08.00 WIB.

4. Demikian kami sampaikan, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Seperti diinformasikan, dalam kegiatannya di berbagai daerah, ANNAS kerap mencatut NU secara organisasi terlibat dalam sejumlah aksi intoleransi. Dalam aksi deklarasi anti Syiah di Masjid Agung At-Taqwa Balikpapan pada Maret 2015 lalu, organisasi yang diketuai tokoh Wahabi KH Athian Ali Dai ini juga melakukan hal yang sama. PCNU setempat menegaskan menolak kegiatan tersebut.

Sebagai ormas berhaluan Ahlussunnah wal Jamaah, dalam berbagai forum, NU berulang kali menyatakan tak sepaham dengan Syiah. Hanya saja, perbedaan pendapat tersebut tak mesti diekspresikan dengan jalan memusuhi. (Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Khutbah, Budaya Sang Pencerah Muslim

Selasa, 25 Mei 2010

Saat Berhaji Jangan Merasa Paling Benar, Pintar, dan Kaya

Makkah, Sang Pencerah Muslim

Naib (wakil) Amirul Hajj KH Musthofa Aqil Siroj mengajak jemaah haji Indonesia untuk tidak melakukan perbuatan rafatsa, fusuq, dan jidal sebagaimana diajarkan oleh Al-Qur’an surah Al Baqarah ayat 197.

Hal ini disampaikan Rais Syuriyah PBNU itu saat memberikan taushiyah kepada jemaah haji Indonesia di Hotel Dar Ummul Qura Sektor I wilayah Mahbas Jin, Makkah.

Saat Berhaji Jangan Merasa Paling Benar, Pintar, dan Kaya (Sumber Gambar : Nu Online)
Saat Berhaji Jangan Merasa Paling Benar, Pintar, dan Kaya (Sumber Gambar : Nu Online)

Saat Berhaji Jangan Merasa Paling Benar, Pintar, dan Kaya

Menurutnya, ada tiga cara untuk menghindari rafats, fusuq, dan jidal. “Jangan merasa paling benar, jangan merasa paling pinter, dan jangan merasa kaya,” katanya di Makkah Rabu, (23/08) sebagaimana diberitakan Kemenag.go.id.

Sang Pencerah Muslim

Kiai Musthofa Aqil berkisah bahwa Nabi Adam kembali diterima doanya setelah merasa salah. Doa Nabi Adam, “Ya Tuhan, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami, dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk hamba yang merugi.”

Setelah itu, Nabi Adam kembali dipertemukan dengan Siti Hawa di Jabal Rahmah. “Jadi jangan merasa paling benar,” tuturnya.

Sang Pencerah Muslim

Kiai Musthofa juga berpesan agar jemaah tidak merasa paling pinter. Menurutnya, amal ibadah itu ada macam-macam, karenanya jemaah jangan merasa paling pinter.

“Ada yang makai ushalli, ada yang tidak. Ada yang pake qunut, ada yang tidak. Semuanya punya kiai, punya mazhab, semuanya punya kitab. Lebih baik kita diam, daripada ngomong dari mana itu (sementara kita tidak tahu)?”? katanya.

“Pesan ini penting dibawa ke Indonesia. Sillakan beda pendapat, tapi jangan berantem,” tambahnya.

Pesan ketiga adalah jangan merasa kaya. “Kata Allah, sayalah yang kaya, maka mintalah. Jangan menunjukkan kaya kepada Allah. Jangan pakai perhiasan. Maka akan lebih enak, mintanya,” ujarnya.

Mengakhiri taushiyahnya, Kiai Musthofa berpesan, agar jemaah banyak membaca Al-Qur’an ketika berada di Makkah, memperbanyak membaca shalawat ketika di Madinah. Dan memperbanyak membaca istighfar ketika berada di padang Arafah. “Semoga menjadi haji yang mabrur,” harapnya. (Red: Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim AlaSantri, Khutbah, Hadits Sang Pencerah Muslim

Minggu, 25 Oktober 2009

Berciuman ketika Berpuasa

Syahwat selalu ada dalam diri manusia. Syahwat termasuk masalah sulit untuk dibereskan. Kecenderungannya yang bersifat liar sangat susah untuk ditaklukkan. Inilah salah satu hikmah diwajibkannya puasa Ramadhan, yaitu melatih diri dalam mengendalikan nafsu termasuk di dalamnya adalah syahwat.

Meskipun demikian, tidak serta merta syahwat itu tunduk kepada mereka yang berpuasa, karena semakin dikekang ia akan semakin kuat melakukan perlawanan. Ketika manusia puasa tidak kuat menahannya maka muncullah retakan-retakan dalam berbagai bentuknya mulai dari keisengan kecil hingga kejahilan besar. Tentunya puasa sebagai sebuah program pelatihan memiliki treatmen tersendiri mengenai hal ini. Tidak lantas diputus sebagai sebuah kegagalan, tetapi keberhasilan yang belum sempurna.

Contoh yang dapat diterapkan dalam kasus ini adalah ciuman di siang bulan Ramadhan bagi mereka yang sedang menunaikan puasa. Sesungguhnya ciuman bagi mereka yang sedang puasa tidak membatalkan puasa selama tidak disertai syahwat, tetapi secara etika hendaknya dihindari, selain akan mengajak ke langkah lebih lanjut, juga demi menghormati puasa itu sendiri.

Berciuman ketika Berpuasa (Sumber Gambar : Nu Online)
Berciuman ketika Berpuasa (Sumber Gambar : Nu Online)

Berciuman ketika Berpuasa

Hadits-hadits yang menjelaskan diperbolehkannya seseorang yang sedang menjalankan ibadah puasa mencium istri atau budaknya, dengan syarat tidak membangkitkan syahwat;

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Kadang-kadang Rasulullah s.a.w, mencium sebagian istri-istrinya, padahal Beliau sedang berpuasa, kemudian Aisyah r.a, tertawa”. (Hadits Shahih, riwayat al-Bukhari: 1793 dan Muslim: 1851. Teks hadits riwayat al-Bukhari).

 ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Sang Pencerah Muslim

“Rasulullah s.a.w. mencium dan mencumbu (dengan istrinya), padahal Beliau sedang berpuasa. Namun Beliau adalah orang yang paling kuat menahan syahwatnya di antara kamu sekalian”. (Hadits Shahih, riwayat al-Bukhari: 1792 dan Muslim: 1854, teks hadits riwayat al-Bukhari).

Karena umumnya manusia tidak mampu menahan syahwatnya seperti Rasulullah s.a.w, maka berciuman dan bercumbu di siang hari puasa hendaknya dihindari. (Sumber; Risalah Puasa/red. ulil H)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim Khutbah, Lomba, AlaSantri Sang Pencerah Muslim

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Sang Pencerah Muslim sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Sang Pencerah Muslim. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Sang Pencerah Muslim dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock