Makkah, Sang Pencerah Muslim
Naib (wakil) Amirul Hajj KH Musthofa Aqil Siroj mengajak jemaah haji Indonesia untuk tidak melakukan perbuatan rafatsa, fusuq, dan jidal sebagaimana diajarkan oleh Al-Qur’an surah Al Baqarah ayat 197.
Hal ini disampaikan Rais Syuriyah PBNU itu saat memberikan taushiyah kepada jemaah haji Indonesia di Hotel Dar Ummul Qura Sektor I wilayah Mahbas Jin, Makkah.
Saat Berhaji Jangan Merasa Paling Benar, Pintar, dan Kaya (Sumber Gambar : Nu Online) |
Saat Berhaji Jangan Merasa Paling Benar, Pintar, dan Kaya
Menurutnya, ada tiga cara untuk menghindari rafats, fusuq, dan jidal. “Jangan merasa paling benar, jangan merasa paling pinter, dan jangan merasa kaya,” katanya di Makkah Rabu, (23/08) sebagaimana diberitakan Kemenag.go.id.Sang Pencerah Muslim
Kiai Musthofa Aqil berkisah bahwa Nabi Adam kembali diterima doanya setelah merasa salah. Doa Nabi Adam, “Ya Tuhan, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami, dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk hamba yang merugi.”Setelah itu, Nabi Adam kembali dipertemukan dengan Siti Hawa di Jabal Rahmah. “Jadi jangan merasa paling benar,” tuturnya.
Sang Pencerah Muslim
Kiai Musthofa juga berpesan agar jemaah tidak merasa paling pinter. Menurutnya, amal ibadah itu ada macam-macam, karenanya jemaah jangan merasa paling pinter.“Ada yang makai ushalli, ada yang tidak. Ada yang pake qunut, ada yang tidak. Semuanya punya kiai, punya mazhab, semuanya punya kitab. Lebih baik kita diam, daripada ngomong dari mana itu (sementara kita tidak tahu)?”? katanya.
“Pesan ini penting dibawa ke Indonesia. Sillakan beda pendapat, tapi jangan berantem,” tambahnya.
Pesan ketiga adalah jangan merasa kaya. “Kata Allah, sayalah yang kaya, maka mintalah. Jangan menunjukkan kaya kepada Allah. Jangan pakai perhiasan. Maka akan lebih enak, mintanya,” ujarnya.
Mengakhiri taushiyahnya, Kiai Musthofa berpesan, agar jemaah banyak membaca Al-Qur’an ketika berada di Makkah, memperbanyak membaca shalawat ketika di Madinah. Dan memperbanyak membaca istighfar ketika berada di padang Arafah. “Semoga menjadi haji yang mabrur,” harapnya. (Red: Abdullah Alawi)
Dari Nu Online: nu.or.id
Sang Pencerah Muslim AlaSantri, Khutbah, Hadits Sang Pencerah Muslim