Kamis, 25 Mei 2017

Shalat Jumat di Macau

Jumat ialah hari yang istimewa. Banyak fadhilah di dalamnya, dari anjuran memperbanyak shalawat, kesempatan mendapatkan mustajabnya doa, sampai diampuninya dosa seseorang, dan masih banyak lagi. Bahkan siapa yang meninggal pada hari tersebut ada indikasi bahwa yang bersangkutan meninggal dalam husnul khatimah dan selamat dari siksa kubur.

Hari ketujuh Ramadhan tahun ini, Jumat (2/6) dibantu oleh google map, saya bersama Ustadz Syarif mencari masjid di Macau untuk melaksanakan shalat Jumat. Karena yang mengantarkan sepertinya telat, saya putuskan untuk berjalan karena waktu shalat Jumat yang tinggal 15 menit.

Shalat Jumat di Macau (Sumber Gambar : Nu Online)
Shalat Jumat di Macau (Sumber Gambar : Nu Online)

Shalat Jumat di Macau

Di tengah terik dan panasnya matahari, saya susuri jalan dan pertokoan yang berjajar rapi dengan tulisan-tulisan China yang tidak saya mengerti. Di bawah tulisan China itu, selalu ada kata dalam bahasa Portugis yang mendampingi.

"Akhirnya sampai juga," tutur batin sayadi depan masjid yang terletak di No. 4 Ramal Dos Mouros, wilayah dekat bendungan dan laut.

Masuklah saya ke dalam melalui pintu gerbang gapura yang bertuliskan "Macau Mosque and Cemetery" atau dalam bahasa Portugis berarti "Mesquita E Cemeterio De Macau". Di atasnya juga ada tulisan China dan Arab yang terlihat sudah using, lama tak dipugar. Saya lalu memahami masjid ini menggunakan empat bahasa.

Saya mengira Jumatan sudah di mulai. Tampak seorang bergamis berkebangsaan Pakistan, dan beberapa orang lain yang duduk santai di luar masjid. Rupanya Jumatan di sini baru di mulai sekitar jam setengah dua.

Sang Pencerah Muslim

?

Sambil menunggu jamaah yang lain, saya sempatkan untuk melihat pemakaman Muslim yang terdapat di sebelah kanan masjid. Tampak makam itu terdiri dari berbagai kebangsaan seperti India, Arab, Parsi, Gujarat dan China. Tak lupa saya kirimkan doa. Saya berpikir, bisa jadi melalui mereka itulah Islam bisa tumbuh dan terpelihara di kota bekas jajahan Portugis ini.

Bangunan "Macau Mosque and Cemetery" tidak terlalu besar. Ada empat jendela yang ada di sisi kanan dan kirinya. Yang menarik ialah masjid ini menyediakan peci yang terbuat dari plastic. Awalnya saya kira itu mangkuk. Begitu banyak yang mengambil dan memakainya. Barulah saya tahu kalau itu ialah peci. Letaknya sendiri ditumpuk di depan pintu masuk masjid. Jamaah sambil menunggu azan asyik berzikir dengan tasbih di tangan mereka masing-masing.

Setelah adzan berkumandng, Imam Yasir berkebangsaan Pakistan dengan jenggotnya yang menggelayut memberikan ceramah dalam bahasa Urdu kurang lebih 30 menit dari pukul 13:00-13:30. Setelah itu adzan kedua dan dilanjutkan dengan khutbah Jumat yang amat singkat dalam bahasa Arab.

Sang Pencerah Muslim

?

Usai itu kami semua shalat Jumat berjamaah. Ada pun jamaah sendiri terdiri dari banyak etnis dan bangsa, tak terkecuali beberapa imigran asal Indonesia yang berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Dalam komplek masjid juga terdapat kantor Islamic Association of Macau. Menurut informasi yang saya dapatkan, kantor ini selalu ramai pada hari Ahad karena buruh migran libur. Kesempatan itu digunakan sebagai ajang berkumpulnya komunitas-komunitas Muslim di Macau, baik melaksanakan pengajian atau event lainnya.

?

Umur Islam sendiri di sini bisa dilihat dari umur makam yang ada. Walaupun para pakar sejarah belum sepakat kapan pastinya, yang jelas Islam hadir sudah lebih dari seratus tahun.

Semoga Islam bisa terus bersinar dan memberikan pencerahan kepada masyarakat yang multikultural di Macau. Secara toleransi sudah amat baik, diharapkan masjid yang berdiri tahun 80-an ini terus menjadi embrio bagi lahirnya entitas Muslim di wilayah adminstrasi khusus China. Aamin Ya Rabbal alamin.

Saepuloh, pendakwah, ustad dari Tim Inti Dakwah dan Media (TIDIM) LDNU yang ditugaskan ke Macau.

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Pertandingan, Cerita, Khutbah Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim Indonesia Muhammadiyah Sang Pencerah Islam. Shalat Jumat di Macau di Sang Pencerah Muslim ini merupakan bukan asli tulisan admin, oleh karena itu cek link sumber.

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Sang Pencerah Muslim sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Sang Pencerah Muslim. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Sang Pencerah Muslim dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock