Tampilkan postingan dengan label Nusantara. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Nusantara. Tampilkan semua postingan

Minggu, 18 Juni 2017

Teladan Nabi Ibrahim dalam Mencetak Keturunan Sukses Dunia-Akhirat

Setiap orang yang membangun rumah tangga dalam sebuah ikatan perkawinan dapat dipastikan ingin mendapatkan keturunan. Dan kehadiran seorang anak dalam kehidupan rumah tangga adalah sesuatu yang paling diharapkan lebih dari lainnya. Ini bisa di lihat dalam pergaulan kehidupan sehari hari, di mana ketika seseorang bertemu dengan temannya maka pertanyaan yang pertama kali dilontarkan adalah “anakmu sudah berapa?”. Juga ketika sepasang suami istri telah sekian lama menikah, harta telah melimpah dan hidup dalam kecukupannamun belum juga dikaruniai momongan, kenikmatan hidup berumah tangga itu belum lengkap dirasakan. Keduanya akan rela mengeluarkan biaya berapa pun banyaknya demi mendapatkan momongan, anak keturunan.

Dan ketika anak keturunan telah didapatkan orang tua masih memiliki harapan agar kelak anak-anaknya menjadi orang-orang yang sukses, bukan saja di dunia tapi juga kelak di akhirat. Ini adalah harapan ideal yang sudah semestinya dimiliki oleh setiap keluarga muslim.

Di dalam Al-Qur’an secara tersirat maupun tersurat Allah banyak memberikan ajaran bagaimana menciptakan keturunan generasi penerus yang saleh, berkualitas, sukses dunia dan akhirat. Dari banyak ajaran itu salah satu yang menjadi kunci pokoknya adalah kesalehan dan ketaatan orang tua kepada Tuhannya.

Teladan Nabi Ibrahim dalam Mencetak Keturunan Sukses Dunia-Akhirat (Sumber Gambar : Nu Online)
Teladan Nabi Ibrahim dalam Mencetak Keturunan Sukses Dunia-Akhirat (Sumber Gambar : Nu Online)

Teladan Nabi Ibrahim dalam Mencetak Keturunan Sukses Dunia-Akhirat

Secara tersirat pesan ini disampaikan Allah dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 124 yang menceritakan perihal bagaimana Nabi Ibrahim melakukan ketaatan hingga berbuah keturunan yang dianugerahi kesuksesan. Allah berfirman:

Sang Pencerah Muslim

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Sang Pencerah Muslim

Artinya: “Dan ingatlah ketika Ibrahim diuji oleh Tuhannya dengan beberapa perintah, maka ia melaksanakan perintah itu dengan sempurna. Tuhannya berkata, “Sesungguhnya Aku menjadikanmu sebagai pemimpin bagi umat manusia.” Ibtahim berkata, “(demikian pula) sebagian anak turunku.” Tuhannya berkata, “Janjiku tidak berlaku bagi orang-orang yang berbuat aniaya.”

Secara garis besar ayat tersebut menceritakan tentang ujian yang diberikan oleh Allah kepada Nabi Ibrahim ‘alaihissalam. Para ulama ahli tafsir berbeda pendapat tentang macam ujian yang diberikan Allah kepada nabi-Nya tersebut. Ada yang berpendapat bahwa ujian itu berupa perintah menyembelih putra beliau Nabi Ismail. Ulama yang lain mengatakan ujian itu berupa rangkaian ibadah mansik haji. Pun ada yang menuturkan bahwa Nabi Ibrahim diuji oleh Allah dengan berbagai perintah yang berkaitan dengan kebersihan diri seperti memotong kuku, mencukur bulu ketiak, memotong kuku dan lain sebagainya.

Terlepas dari perbedaan pendapat tersebut yang jelas pada ayat di atas dituturkan bahwa pada akhirnya Nabi Ibrahim dapat melaksanakan perintah-perintah Allah yang diujikan kepadanya dengan sempurna, tanpa ada ada kekurangan juga tanpa berlebihan (Muhammad Nawawi Al-Jawi, Tafsir Al-Munir [Beirut: Darul Fikr, 2008], jil. 1, hal. 37).

Imam Ibnu Kasir menuturkan bahwa atas prestasi ini maka kemudian Allah memberikan balasan dengan menjadikan Nabi Ibrahim sebagai pemimpin bagi umat manusia (Ibnu Kasir, Tafsir Al-Qur’an AL-‘AdhimI [Semarang: Toha Putra, tt], juz 1, hal. 165). Beliau menjadi panutan yang diikuti oleh siapapun dalam hal kebaikan. Namun rupanya Nabi Ibrahim belum benar-benar puas atas penghargaan yang diberikan Allah. Kepada Tuhannya beliau meminta agar tidak dirinya saja yang dijadikan pemimpin bagi umat manusia tapi juga sebagian dari anak keturunannya diberi kehormatan serupa. Kiranya Allah mengabulkan permohonan Nabi Ibrahim. Hanya saja janji anugerah Allah ini tidak berlaku bagi siapa saja yang berbuat aniaya atau zalim.

Dalam sejarah bisa dilihat bahwa para rasul yang diutus Allah untuk menyampaikan risalah setelah masa Nabi Ibrahim mereka semua adalah anak-anak keturunan beliau. Bahkan sebagian di antaranya ada yang tidak hanya diberi kenabian namun juga kekuasaan sebagai seorang raja. Nabi Dawud, Sulaiman dan Yusuf adalah contohnya.

Dari kajian di atas bisa diambil pendidikan luhur bahwa kesalehan dan ketaatan orang tua kepada Allah merupakan modal besar bagi terbentuknya generasi yang berkualitas baik duniawi maupun ukhrawi. Adanya anak keturunan Nabi Ibrahim dianugerahi Allah kemuliaan dengan diangkat sebagai nabi dan raja adalah tidak lepas dari bagaimana Nabi Ibrahim sebagai leluhurnya menjalankan dan mentaati perintah-perintah Allah secara sempurna. 

Berangkat dari itu bila orang tua menghendaki generasi penerusnya mendapatkan kesuksesan di dunia dan akhirat, menjadi anak-anak yang berkualitas lahir dan batin, maka semestinya orang tua mau mengawalinya dengan membentuk kesalehan diri sendiri. Ketaatan orang tua dalam menjalani perintah-perintah Tuhannya dan menjauhi setiap larangan-Nya memiliki andil yang cukup besar dalam membentuk dan mencapai harapan itu. Allah tidak hanya memberikan balasan kebaikan bagi pelakunya saja namun juga bagi generasi penerusnya.

Di dalam Al-Qur’an Surat Al-Isra ayat 7 Allah juga berfirman:

? ? ? ? ? ? ?

Artinya: “Bila kalian melakukan kebaikan maka kalian melakukan kebaikan bagi diri kalian sendiri, dan bila kalian melakukan kejelekan maka kejelekan itupun untuk diri sendiri”. 

Imam Ar-Razi di dalam kitab tafsirnya Mafâtihul Ghaib mengutip penjelasan Al-Wahidi tentang ayat di atas bahwa apabila kalian melakukan ketaatan kepada Allah maka dengan ketaatan kalian itu Allah akan membukakan pintu-pintu kebaikan dan keberkahan bagi kalian. Sebaliknya bila kalian melakukan kejelekan maka dengan jeleknya kemaksiatan yang kalian lakukan itu Allah akan membukakan pintu-pintu keburukan bagi kalian (Fakhrudin Al-Razi, Mafâtihul Ghaib [Beirut: Darul Fikr, 1981], juz 20, hal 159).

Bila ayat tersebut diterapkan dalam kaitan sebab akibat antara ketaatan orang tua dan kesuksesan anaknya maka bisa diambil satu pemahaman bahwa ketaatan seseorang kepada aturan-aturan Allah akan mewujudkan kebaikan dan keberkahan bagi dirinya sendiri yang salah satunya berupa kesuksesaan anak-anak keturunan di bidang duniawi maupun ukhrawi. Ya, saat orang tua memandang anak-anaknya menjadi orang yang sukses bukankah itu merupakan kebahagiaan tersendiri bagi dirinya? Maka itu berarti ketaatannya membuahkan kebaikan bagi dirinya sendiri.

Satu hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam musnadnya menyebutkan sabda Rasulullah yang menyatakan, “Sesungguhnya anak-anakmu adalah dari hasil usahamu” (Ahmad bin Hambal, Musnad Ahmad [Muassasah Al-Risalah, 2001], jil. 42, hal. 176). Wallahu a’lam. (Yazid Muttaqin)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Tegal, Nusantara Sang Pencerah Muslim

Selasa, 02 Mei 2017

Munas NU: Mungkar, Dakwah dengan Ujaran Kebencian

Mataram, Sang Pencerah Muslim. Ujaran kebencian masuk kategori perbuatan tercela (akhlaq madzmumah). Karena itu ia haram dilakukan untuk kepentingan apa pun, termasuk untuk tujuan kebaikan seperti dakwah atau amar ma’ruf nahi munkar. 

Munas NU: Mungkar, Dakwah dengan Ujaran Kebencian (Sumber Gambar : Nu Online)
Munas NU: Mungkar, Dakwah dengan Ujaran Kebencian (Sumber Gambar : Nu Online)

Munas NU: Mungkar, Dakwah dengan Ujaran Kebencian

Demikian kesepakatan forum Sidang Komisi Bahtsul Masail ad-Diniyah al-Maudluiyah Musyawarah Nasional Alim Ulama 2017 yang digelar di Pondok Pesantren Darul Falah, Jalan Banda Seraya 47, Kecamatan Pagutan, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Jumat (24/11).

“Amar ma’ruf nahi munkar juga tidak bisa dilakukan dengan kemunkaran karena mengajak kebaikan juga harus dilakukan dengan kebaikan. Oleh karena itu, amar ma’ruf nahi munkar tidak dapat dibenarkan melalui ujaran kebencian yang dalam Islam merupakan bagian dari kemunkaran,” kata Wakil Sekretaris Lembaga Bahtusul Masail PBNU Mahbub Ma’afi membacakan rumusan sidang komisi.

Ujaran kebencian diharamkan karena menyerang kehormatan pribadi dan golongan yang dilindungi agama (hifdhl-‘irdh) dan membawa dampak yang serius bagi tata kehidupan sosial masyarakat, seperti permusuhan, pertikaian, dan kebencian antara satu orang dengan orang lain dan antara golongan dengan golongan yang lain.

“Perpecahan di kalangan golongan masyarakat akan mudah terjadi akibat ujaran kebencian yang menembus batas-batas pertahanan sosial masyarakat. Pada gilirannya, harmoni dan kerukunan masyarakat akan mudah terkikis dalam suasana dan iklim kebencian,” papar Mahbub di hadapan forum.

Sang Pencerah Muslim

Ia mengatakan, media sosial telah menjadi sarana yang paling cepat dalam penyebaran ujaran kebencian, baik dalam bentuk lisan maupun tertulis. Twitter, facebook, Whatsapp, dan Youtube, misalnya, menjadi alat yang efektif dalam menyebaran ujaran kebencian. 

Sang Pencerah Muslim

“Konten-konten ujaran kebencian kini mudah diakses dan tersebar ke seluruh lapisan masyarakat melalui media sosial, baik anak-anak maupun orang dewasa. Penyebaran ujaran kebencian di media sosial pun sulit dibendung dan masuk ke dalam jantung kehidupan sosial masyarakat,” lanjutnya.

Keputusan dalam tiap sidang komisi baru akan diresmikan Sabtu (25/11) besok dalam sidang pleno menjelang penutupan. Ujaran kebencian merupakan salah satu dari lima pembahasan lain, yakni fiqih penyandang disabilitas, distribusi lahan/aset, konsep amil dalam negara modern menurut pandangan fiqih, konsep taqrir jama’i, dan konsep ilhaqul masail binadhairiha.

Komisi Bahtsul Masail ad-Diniyah al-Maudluiyah lebih fokus pada pembahasan isu-isu tematik-konseptual ketimbang menemukan hukum halal-haram. Rumusannya dipaparkan dalam narasi dekriptif. Untuk pembahasan ujaran kebencian, forum dipimpin oleh Katib Syuriyah PBNU KH Abdul Ghofur Maimoen. (Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Internasional, Nusantara Sang Pencerah Muslim

Rabu, 26 April 2017

IPNU-IPPNU Pringsewu Gelar Diklatama

Pringsewu, Sang Pencerah Muslim. Dewan Komando Cabang Corp Brigade Pembangunan (DKC CBP) IPNU dan Dewan Komando Cabang  Korp Pelajar Putri (DKC KPP) IPPNU Kabupaten Pringsewu Lampung mengadakan Pendidikan dan Latihan Pertama (Diklatama) di gedung NU Pringsewu, 15 -17 Februari 2013.

IPNU-IPPNU Pringsewu Gelar Diklatama (Sumber Gambar : Nu Online)
IPNU-IPPNU Pringsewu Gelar Diklatama (Sumber Gambar : Nu Online)

IPNU-IPPNU Pringsewu Gelar Diklatama

CBP-KPP merupakan Lembaga Semi Otonom IPNU-IPPNU, Keberadaan CBP dan KPP selain bertujuan sebagai wadah mengasah diri, memantapkan motivasi dan mengembangkan serta meningkatkan kreatifitas dan pergaulan.

CBP-KPP juga berfungsi sebagai gerbang kaderisasi atau perekrutan kader-kader yang memiliki potensi dibidangnya untuk mengembangkan kualitas sumber daya manusia. CBP-KPP  juga merupakan jembatan antara IPNU-IPPNU dengan masyarakat dan pemerintah serta menjadi pelopor penggerak program-program IPNU-IPPNU dalam mengabdikan diri kepada masyarakat, bangsa, dan Negara.

Sang Pencerah Muslim

Tugas CBP-KPP adalah melaksanakan kebijakan IPNU-IPPNU, berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasarakatan, pengembangan sumber daya alam dan lingkungan, serta berpartisipasi dalam terlaksananya pendampingan, penguatan masyarakat demi tercapainya kesejahteraan.

CBP-KPP mempunyai tanggung jawab memantapkan dan memelihara keutuhan Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama di semua tingkatan, dan turut serta memelihara keutuhan bangsa serta memelihara lingkungan agar terhindar dari kerusakan dan pengrusakan serta menjalankan peran sosial kemanusiaan.

Sang Pencerah Muslim

CBP-KPP memiliki visi untuk mengoptimalkan potensi dan meningkatkan kualitas kader IPNU-IPPNU yang berakhlakul karimah. Dan misi CBP-KPP adalah berpartisipasi aktif ikut membangun negara Republik Indonesia dengan mengibarkan panji-panji IPNU-IPPNU di setiap pengabdiannya dalam bidang kedisiplinan dan sosial kemanusiaan.

Keanggotaan CBP-KPP meliputi pelajar, santri, mahasiswa yang sesuai dengan PD/PRT IPNU-IPPNU dan ketentuan-ketentuan yang telah di tetapkan tentang perekrutan anggota CBP-KPP.

Diklatama ini diikuti oleh 35 peserta yang berasal dari beberapa sekolah yang ada di kabupaten pringsewu, diantaranya MAN Pringsewu, MA Nurul Huda, MA Ma’arif, SMA Al-Munir, MA SMK Yasmida, SMA N 1 Banyumas. Dengan sasaran kegiatannya meliputi bidang Kepanduan, kepalang merahan, Pengabdian alam dan masyarakat.

Materi CBP-KPP meliputi antara lain Peraturan Baris Berbaris (PBB), Orientasi Alam Bebas, Pengelolaan Lingkungan, Sosiologi pedesaan/perkotaan, Komunikasi Masa, Pembangunan daerah, Ke-Pecinta Alam-an, Search and Rescue (SAR), Manajemen Penanggulangan bencana, dan Keprotokolan.

Acara tersebut di buka oleh Bapak Marzuki yang mewakili Bupati Pringsewu, dan dihadiri juga oleh Danramil Pringsewu, Ketua PCNU Kab. Pringsewu KH. Mahfudz Aly, Bpk. H. Taufik Qurrahim, S.Pd.I, Dewan Komando Wilayah CBP Prov. Lampung, DKC Kota Metro, DKC Kab. Tanggamus.

Redaktur     : A. Khoirul Anam

Kontributor : Muhammad Faizin

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Sholawat, Habib, Nusantara Sang Pencerah Muslim

Minggu, 19 Maret 2017

Ali Masykur: ISNU Bertugas "al-Akhdzu bil-Jadidil Aslah"

Kudus, Sang Pencerah Muslim. Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama Ali Masykur Musa menjelaskan, tugas sarjana NU adalah menjadi kekuatan al ahdzu biljadidil ashlah atau membaharuai atau menemukan hal baru yang lebih baik.

“Disamping itu, ISNU harus membuat sinergi antar badan otonom sehingga menjadi kekuatan NU yang utuh dan kompak dan menumbuhkan daya enterprenership,” ucapnya saat melantik PC ISNU Kudus di Hotel Griptha, Ahad malam (22/9). 

Ali Masykur: ISNU Bertugas al-Akhdzu bil-Jadidil Aslah (Sumber Gambar : Nu Online)
Ali Masykur: ISNU Bertugas al-Akhdzu bil-Jadidil Aslah (Sumber Gambar : Nu Online)

Ali Masykur: ISNU Bertugas "al-Akhdzu bil-Jadidil Aslah"

Sementara itu, Ketua Cabang ISNU Kudus Kisbiyanto dalam sambutan pelantikannya mengatakan, ISNU kudus dibentuk tim 5 dari PCNU yang prosesnya sangat panjang. 

Sang Pencerah Muslim

Ia menambahkan, komposisi  kepengurusan berjumlah 63 sarjana yang memiliki latar belakang beragam dari kalangan akedemisi, praktisi hukum, birokrat, politis, profesi dan petani.

“Mohon do’a restu supaya ISNU Kudus ini menjadi media organisasi yang bermanfaat dan barokah bagi organisasi maupun kader-kader NU ke depan,” harapnya.

Sang Pencerah Muslim

Pjs Ketua PCNU Kudus H Hadziq ZU mengharapkan ISNU sebaga wadah cendekiawan dan ilmuwan harus mampu menjadi dapur pemikiran yang melahirkan gagasan brilian untuk pengembangan Nahdlatul Ulama.

“Kami berharap ISNU eksis membawa kemanfaatan masyarakat. ISNU harus bisa khoirun nas anfa’uhum linnas,” pesannya.

Struktur kepengurusan ISNU Kudus periode 2013-2018; Pelindung, Dewan Penasehat dengan Ketua H Muslim A Kadir, Dewan Ahli dengan ketua H Subarkah, SH,M. Hum, Wakil ketua Dr H Mochammad Edris MM, dan dilengkapi anggota.

Pengurus Harian, Ketua Kisbiyanto, S.AG, M.Pd, Wakil ketua HM Kafit, MPd. ZamhuriS. Ag, Dr moh Rosyid M. Pd, Siti Malaiha Dewi M.Si. Sekretaris Nur Said, MA,M. Ag, Wakil Sekretarias Syafi’i SH, Yususf Istanto, SH MH, dr Hita Wasena, Muthohar, SPd,M.Pd dan Bendahara Drs Nur Rokhim, MM, Wakil Ir Isa anshori, H Sarmanto,S.Pdi serta dilengkapi dengan 11 departemen. (Qomarul Adib/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Bahtsul Masail, Nusantara Sang Pencerah Muslim

Rabu, 01 Maret 2017

Aceh dan Maluku Dukung Perjuangan Petani Urutsewu

Yogyakarta, Sang Pencerah Muslim. Tampilnya berbagai kelompok kesenian yang tergabung dalam Aliansi Budaya untuk Masyarakat Urutsewu adalah model yang jarang terjadi dalam konteks kesenian dan konflik agraria di Indonesia dewasa ini.

Aceh dan Maluku Dukung Perjuangan Petani Urutsewu (Sumber Gambar : Nu Online)
Aceh dan Maluku Dukung Perjuangan Petani Urutsewu (Sumber Gambar : Nu Online)

Aceh dan Maluku Dukung Perjuangan Petani Urutsewu

Pada malam penggalangan dana yang sudah dilangsungkan sebanyak empat kali di Yogyakarta, berbagai kelompok seni seperti teater, sanggar tari, sanggar rupa seni, dan sastra, bahu-membahu memobilisir sumberdaya dari masyarakat Yogyakarta untuk membiayai Arak-Arakan Budaya yang akan diadakan di Urutsewu, Kebumen, 16 April 2014.

Dari berbagai jenis kesenian itu, melihat lebih jauh keterlibatan kelompok tari adalah hal yang sangat menarik. Dua di antara tarian yang tampil dalam acara solidaritas budaya itu adalah Tari Saman dari Aceh dan Tari Cakalele dari Maluku.

Sang Pencerah Muslim

Orang Aceh memiliki sejarah konflik yang panjang. Tari Saman biasanya ditampilkan oleh masyarakat Aceh dalam berbagai upacara adat. Dalam berbagai kesempatan, Tari Saman juga dipakai oleh pemerintah Indonesia untuk mengkonstruksi citra Indonesia di panggung global. Bahkan pada masa Aceh masih menjadi Daerah Operasi Militer (DOM), Tari Saman pernah dipakai oleh militer sebagai alat untuk melakukan pendekatan terhadap masyarakat.

Sang Pencerah Muslim

Menyimak sejarah Tari Saman seperti di atas, Rachmi Diyah Larasati, pengajar di Jurusan Theatre Arts and Dance di University of Minnesota Minneapolis, menilai bahwa keterlibatan Tari Saman dalam acara Solidaritas Budaya untuk Masyarakat Urutsewu adalah hal yang lebih bermakna ketimbang penghargaan internasional yang justru menjauhkan Tari Saman dari konteks tari itu sendiri.

“Fungsi Tari Saman di sini menjadi sumber aliansi ketubuhan estetik praktik. Ketika Saman dikooptasi militer, ia telah menjadi siimbol/representasi militer, dengan keterlibatan ini maka ia menjadi representasi rakyat yang berkeinginan memediasi penindasan yang dalam konteks Urutsewu dipelopori oleh militer,” demikian komentar Rachmi.

Sementar Tari Cakalele memiliki cerita lain. Menurut Muhammad Ismul Azham, salah seorang penari dari Sanggar Nusantara yang ikut berpartisipasi dalam Tari Cakalele yang ditampilkan, sejak dulu bagi orang Maluku, Tari Cakalele merupakan tarian perlawanan atas penjajahan.

Ikat kepala berwarna merah yang dipakai para penari, demikian Ismul yang juga Presidium Forum Mahasiswa Sula Yogyakarta (FORMSY) Maluku Utara ini, melambangkan keberanian dan kepahlawanan. Dalam konteks Solidaritas Budaya untuk Masyrakat Urutsewu, kehadiran Tari Cakalele juga memiliki semangat yang sama yaitu sebagai simbol perlawanan atas pengklaiman tanah Petani di Urutsewu. Sementara teriakan keras para penari menjadi simbol protes terhadap sistem pemerintahan yang tidak memihak pada rakyat.

Konflik tanah di Urutsewu adalah konflik panjang yang masih berlangsung hingga sekarang. Suasana konflik semakin memanas belakangan ini karena pada akhir 2013 yang lalu TNI AD mengklaim tanah rakyat dan memagarnya untuk dijadikan sebagai lapangan tembak militer.

“Ini adalah tindakan semena-mena dari aparat kemanan. Pemagaran sepihak yang tidak beradab. TNI yang seharusnya bertugas menjadi ‘satpam’ penjaga untuk menyediakan keamanan bagi warga, sekarang justru berbalik memakan rakyat. Pemerintah harus menarik TNI dari Urutsewu,” tanggap Heru Prasetia dari Front Nahdliyin untuk Kedaulatan Sumberdaya Alam mengenai konflik tanah ini. (Bosman Batubara/Abdullah Alawi)

?

Keterangan gambar: Penari Cakalele dalam Acara Penggalagan Dana Solidaritas Budaya untuk Masyarakat Urutsewu

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Nusantara, IMNU, Meme Islam Sang Pencerah Muslim

Minggu, 03 November 2013

Kelahiran Nabi Anugerah Terbesar

Bulan Rabiul awal yang biasa disebut bulan maulid adalah bulan yang tidak pernah terlupakan oleh orang muslim, karena pada bulan ini seorang putra terbaik dari Bani Hasyim Bangsa Arab, sesosok pemuda teladan yang kemudian menjadi pemimpin terbesar dunia telah dilahirkan, tepatnya pada hari Senin tanggal 12 Rabiul awal, bertepatan dengan 20 April 571 M.

Muhammad, nama ini selalu dikenal seantero penjuru dunia. Dia telah berhasil merubah? wajah dunia menjadi bermakna, dari gelap menjadi terang, dari kebodohan menjadi berperadaban. Dialah seorang yang telah mengantarkan manusia kepada nilai kemanusiaannya yang tinggi, dialah yang telah mengembalikan manusia kepada keberadaan yang sebenarnya yaitu mulia dan sempurna sebagaimana pertama kali dimaksudkan.

Beberapa peristiwa luar biasa mengiringi kelahiran beliau, diantaranya adalah padamnya api pemujaan di Persi yang seribu tahun sebelumnya tak pernah padam sama sekali, hancurnya pasukan bergajah yang dipimpin Abrahah yang hendak menghancurkan ka’bah. Mereka hancur ditimpa batu - batu panas? yang dibawa burung-burung ababil yang sengaja dikirim Allah untuk membatalkan niat busuk mereka, serta banyak lagi kejadian luar bisa lainnya.?

Kenyataan ini tentu saja membuat kita merasa berterima kasih dengan kedatangannya. Sebagaimana laiknya kita sebagai umatnya, memperingati hari dan bulan ini sebaik-baiknya dengan melihat dan membaca kembali sejarah perjalanan pribadi dan kepribadian beliau. Allah selalu membimbing, mengarahkan dan mengingatkan orang - orang yang menginginkan kehidupan Ahirat. Dalam konteks ini Allah menguraikan dalam Al Qur’an Surat Al-Ahzab ayat 21:

Kelahiran Nabi Anugerah Terbesar (Sumber Gambar : Nu Online)
Kelahiran Nabi Anugerah Terbesar (Sumber Gambar : Nu Online)

Kelahiran Nabi Anugerah Terbesar

لقد كاÙ? لكم فÙ? رسول الله أسوة حسÙ? Ø© لمÙ? كاÙ? Ù? رجو الله والÙ? وم الآخر وذكر الله كثÙ? را

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” QS Al-Ahzab 21.

Dalam firman ini Allah menegaskan bahwa orang-orang yang menginginkan kehidupan Ahirat, maka hendaklah mereka meniru kepribadian Rasulullah saw. Menjadikan Rasulullah sebagai panutan dan suri tauladan, bukan kepada yang lain. Sebuah pengakuan jujur dari seorang penulis non Muslim telah dituangkan dalam buku seratus tokoh dunia tentang pribadi Nabi Muhammad Saw. Penulis buku ini telah menempatkan Nabi Muhammad Saw pada tingkat pertama disusul oleh tokoh-tokoh dunia lainnya.

Sang Pencerah Muslim

Ini semua karena beliau Nabi Muhammad telah berhasil menghapuskan segala bentuk penindasan kepada masyarakat yang lemah, beliau menghapuskan sistim perbudakan yang jelas-jelas merendahkan martabat manusia, beliau tutup jurang pemisah antara yang kaya dan miskin, beliau persatukan manusia yang semula bermusuhan dan menjadikan mereka bersaudara, beliau berhasil meletakkan landasan kemanusiaan, yaitu bahwa tidak ada perbedaan antara satu suku dengan lainnya, bangsa satu dengan bangsa lainnya, komunitas satu dengan komunitas lainnya apapun warna kulit dan keturunannya, tidak ada yang membedakan mereka kecuali takwanya kepada Allah, inilah nampaknya yang dimaksudkan

Allah SWT dalam firman-Nya :

وما أرسلÙ? اك إلا رحمة للعالمÙ? Ù? .

“Dan tiadalah Kami mengutus kamu (Muhammad), melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” QS Al-Anbiya 107.

Sang Pencerah Muslim

Dengan ayat ini, jelaslah bahwa Nabi Muhammad Saw diutus ke dunia ini bukan hanya untuk satu golongan atau komunitas tertentu, melainkan untuk kesejahteraan manusia sedunia. Oleh karena itulah, beliau memiliki sifat-sifat kepemimpinan yang luar biasa,? mempunyai sifat keberanian dalam membawa kebenaran.

Kelemahan umat Islam sekarang ini, diantaranya adalah, mereka telah melupakan pribadi dan sifat-sifat beliau. Mereka tidak lagi meneladani kepribadian beliau. Para pemimpin tidak lagi meniru gaya kepemimpinan Rasul yaitu pimpinan yang berani menegakkan kebenaran. Pedagang tidak lagi meniru praktek dagang yang pernah dilakukan Rasul. Orang tua tidak lagi mempraktekkan gaya Rasul. Guru tidak lagi mempraktekkan cara beliau mendidik generasi mudanya. Masyarakat telah melupakan panutan ini, sehingga ahirnya mereka menjadi masyarakat yang terombang ambing kehidupan dunia yang melenakan.

Semangat bulan maulid ini, yang selalu diperingati dengan pembacaan barzanji, pembacaan sholawat, pembacaan Marhaban serta lainnya? merupakan sebuah titik tolak ukur kita untuk bersama-sama? membaca kembali sejarah kepribadian Nabi dan menjadikannya sebagai satu-satunya panutan yang akan menghiasi lembar demi lembar kehidupan kita bersama. Jadi tidak salah bahwa kelahiran nabi yang telah dinanti-nantikan pada masa jahiliyah merupakan anugerah terbesar dari Allah SWT, sehingga sampai saat ini kita merayakannya dengan cara kita masing-masing. Kelak kita akan mendapatkan syafaat Nabi diakhir kelak. Amiiin.

?

Mahsun Muhammad MA

Dewan Pengasuh Pondok Pesantren Dar Al Tauhid Arjawinangun Cirebon & Dosen Tasawuf di Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Aswaja, Nusantara, Pesantren Sang Pencerah Muslim

Minggu, 20 Oktober 2013

Balada Gratifikasi Importasi

Aneka Krisis 2012 adalah pelajaran yang telah disajikan oleh garam, beras, gula, jagung, kedelai dan sapi. Melalui fakta pembangunan yang terang benderang, segala targeting indah potensi swasembada susunan kabinet KIB-II, telah dicederai sendiri oleh KIB-II.

Bunuh diri terjadi melalui beragam kebijakan kontradiktif, yang tidak sekedar bermakna kontraproduktif, tetapi bermakna penggembosan dengan modus pemikiran yang nyaris seragam, mulai degaramisasi sampai desapinisasi.?

Balada Gratifikasi Importasi (Sumber Gambar : Nu Online)
Balada Gratifikasi Importasi (Sumber Gambar : Nu Online)

Balada Gratifikasi Importasi

Memasuki 2013 membawa kenangan bahwa Bangsa Agraris Indonesia sepertinya tidak pernah lepas dari krisis pangan. Blunder kebijakan, atau lebih tepatnya pembijakan importasi, terjadi silih berganti bagai sebuah audisi campursari. Pembijakan itupun berpotensi melahirkan balada gratifikasi importasi yang nggegirisi ketika ternyata dikapling-kapling sebagai ATM politisi dan birokrasi. Pembijakan importasi menyajikan banyak indikasi bahwa urusan pangan RI sarat demoralisasi.?

Memasuki 2013 membawa kenangan bahwa Bangsa Agraris Indonesia sepertinya tidak pernah lepas dari krisis pangan. Blunder kebijakan, atau lebih tepatnya pembijakan importasi, terjadi silih berganti bagai sebuah audisi campursari. Pembijakan itupun berpotensi melahirkan balada gratifikasi importasi yang nggegirisi ketika ternyata dikapling-kapling sebagai ATM politisi dan birokrasi. Pembijakan importasi menyajikan banyak indikasi bahwa urusan pangan RI sarat demoralisasi.?

Sang Pencerah Muslim

Demoralisasi Pembijakan Importasi

Disebut demoralisasi karena jelas bahwa degaramisasi sampai desapinisasi, sepenuhnya terjadi akibat: (i) inkonsistensi kebijakan yang disebutkan, yaitu target pembangunan yang digembosi sendiri; (ii) keseluruhan pengingkaran pembangunan dimaksud, nyaris terjadi seragam: keputusan KIB-II yang didikte segelintir nekolim, komprador, yaitu segelintir orang yang menjadi kepanjangan tangan pemanfaatkan RI.

Sang Pencerah Muslim

Faktanya? Madura kebanjiran garam import, surplus beras tetapi import, penghapusan cukai kedele import, tebu rakyat kebanjiran gula mentah import, jagung berbasis benih import, dan membengkaknya lagi kuota sapi import. Kemudahan importasi diputuskan bukan sekedar berbasis penawaran-permintaan, tetapi berbasis pesanan dan tekanan komprador. Maraknya kisruh pangan pokok, diramaikan pula oleh krisis abadi importasi sejumlah produk horti hari-hari ini. Legitimasi semua balada pembijakan itu adalah fakta dan data pasar sulapan yang mudah direkayasa. ?

Importasi memang urusan dagang biasa akibat beda harga yang hakekatnya halal. ? Dalam proses bernegara dan hubungan antar negara, importasi berpotensi moral hazard, kebejatan kebijakan yang terjadi karena berkait dengan konsesi dan lisensi untuk bisa meraup rejeki dari beda harga dalam importasi. Rente ekonomi yang luar biasa tinggi dalam importasi, mengakibatkan makin berharganya konsesi dan lisensi. Tidak berlebihan kalau urusan keduanya disiasati para importir dan komprador dengan kekuatan uang, politik dan kekuasaan untuk menjinakkan pengatur importasi.?

Krisis telah terjadi melalui penjinakan dengan dukungan rekayasa pasar, mobilisasi pelaku ekonomi, menggerakkan pekerja dan pelaku usaha tingkat basis, gratifikasi birokrasi dan politisi, bahkan sampai rekayasan legislasi. Itulah modus pembenaran importasi. Kalau hari ini terungkap gratifikasi importasi daging sapi, sebenarnya barulah sebuah fakta mini yang teramat kecil, sebagai upeti atas konsesi sekitar 10 persen saja dalam importasi sapi. Bagaimana yang 90 persen importasi sapi?

Bagaimana pula dengan komoditas pangan lainnya? Realitasnya, importasi komoditas lain ini tidak kalah jumlahnya dengan importasi daging sapi yang hanya 85.000 ton. ? Statistik importasi menunjukkan bahwa importasi beras 2011 mencapai hampir 2 juta ton dan 2012 mencapai 1,3 juta ton, importasi kedele yang setahunnya mencapai 1,6 juta ton, dan importasi garam yang tempoh hari sampai 65 persen dari total konsumsi dalam negeri. Gejalanya, mirip dengan urusan benih jagung, industri gula rafinasi dan gula mentah, gandum dan terigu, dan puluhan horti, yang terperangkap hobi importasi yang super memprihatinkan bagi pembangunan sektor pangan dalam negeri.?

Keprihatinan PBNU ?

Sebagai pemilik konsesi NKRI, sungguh masuk akal ketika PBNU memperkarakan ini dalam berbagai pembijakan importasi karena menilai bahwa demoralisasi telah terjadi, dan setidaknya berada tiga tingkatan: (i) kemunafikan: karena program pembangunan yang digembosi sendiri; (ii) ketidakadilan: basis penggembosan pembangunan adalah syahwat rejeki importasi; dan (iii) krisis kemashlatan: kesejahteraan ummat tani dikebiri, padahal justru merupakan tugas utama Pemimpin.

Kecuali tingginya potensi demoraliasi atau moral hazard yang telah disampaikan, tidak kalah pentingnya adalah krisis kerangka pikir yang jangka pendek dan sangat parsial. Persoalan tata-niaga pangan adalah urusan jangka panjang, berkenaan dengan kepentingan bangsa dan kedaulatan-kemandirian, serta berimplikasi multidimensi. Selama ini pemikiran tentang imoportasi selalu insidental dan finansial semata.

Keputusan importasi seharusnya tidak berdimensi tunggal dengan potensi syahwat rente. Ketika faktanya ada beda, maka adalah tugas Negara untuk menjawab: mengapa terjadi disparitas harga. Bukan justru ikut mengambil manfaat pribadi dan kelompok, melalui jual diri kewenangan dan kekuasaan pengaturan importasi. Beda harga bukan semata isu finansial karena dalam perbedaan tsb ada pengaruh: subsidi-proteksi, kebijakan tataniaga, kebijakan fiskal dan moneter, kebijakan legal, dsb.

Dalam keprihatinan importasi, sudah waktunya PBNU mendesak Pemerintah bahwasanya urusan importasi pangan bukan sekedar finansial dan insidental, karena berkaitan dengan kemashlahatan, kehidupan berbangsa dan bernegara. Bagi PBNU, dalam sebutir pangan terdapat urusan politik dan sosial, urusan kedaulatan, urusan hak asasi, urusan keadilan, dan bahkan urusan spiritualitas.?

Untuk tidak menjadi semakin politisnya gratifikasi daging sapi, sudah waktunya pula PBNU sebagai pengawal moral terdepan NKRI, mendesak dilakukannya auditing lebih menyeluruh oleh KPK terhadap pembijakan importasi untuk semua komoditi. Indikasi teoritis dan implementatifnya sudah super jelas. Hanya fakta legalnya yang sembunyi.

PBNU sebagai pengawal NKRI, pasti tidak akan pernah membiarkan urusan pangan NKRI ini terkontaminisasi rente, syahwat, dan aneka gratifikasi... na’udzu billaaah...?

* Ketua PBNU, guru besar Pertanian UGM

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Quote, Nusantara, Budaya Sang Pencerah Muslim

Senin, 11 Februari 2013

Khofifah: Gus Dur Lebih Dari Seorang Pahlawan!

Surabaya, Sang Pencerah Muslim. Gelar pahlawan Gus Dur memang urung dianugerahkan pemerintah pada 10 November 2010. Meski begitu, di mata Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa, sosok Gus Dur lebih dari seorang pahlawan.

"Di mata orang NU, Gus Dur adalah seorang Wali. Gelar itu lebih tinggi daripada hanya seorang pahlawan," kata Khofifah kepada wartawan ditemui seusai acara Focus Group Discussion (FGD) Partai Golkar di Empire Palace Surabaya, Kamis (11 November 2010).

Khofifah: Gus Dur Lebih Dari Seorang Pahlawan! (Sumber Gambar : Nu Online)
Khofifah: Gus Dur Lebih Dari Seorang Pahlawan! (Sumber Gambar : Nu Online)

Khofifah: Gus Dur Lebih Dari Seorang Pahlawan!

Menurut mantan calon gubernur Jatim ini, gelar pahlawan hanyalah simbolis belaka. Pasalnya, tanpa gelar pahlawan yang sarat politis itu, tidak akan mempengaruhi sosok Gus Dur di mata orang NU.

Sang Pencerah Muslim

"Kandasnya gelar pahlawan Gus Dur dan Soeharto hanyalah aksi penyelamatan saja dari panitia seleksi. Pendapat saya kok mengatakan kalau Gus Dur diloloskan menjadi pahlawan dan Soeharto tidak, khawatir ada gejolak di masyarakat. Jadi, pemerintah cari amannya, mereka kan sama-sama mantan presiden," imbuhnya.

Pasalnya, pengusulan nama Soeharto menuai kontroversi di tengah masyarakat. Penolakan itu muncul dari sejumlah aktivis yang menyatakan bahwa penguasa Orde Baru itu memiliki catatan gelap terkait penegakkan Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia. "Mungkin yang satu (Soeharto, red) tidak diberi, Gus Dur juga tidak," pungkasnya. (bj/bil)Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim Nusantara, Tegal Sang Pencerah Muslim

Senin, 28 September 2009

PCI NU Australia Sesalkan Pernyataan Wapres

Canberra, Sang Pencerah Muslim
Pengurus Cabang Istimewa (PCI) Nahdlatul Ulama (NU) Australia dan Selandia Baru menyesalkan pernyataan Wakil Presiden Jusuf Kalla beberapa waktu lalu yang akan membatasi ruang gerak pesantren sebagai antisipasi terorisme di Indonesia.

"Pernyataan tersebut cukup berbahaya karena muncul dari lemahnya latar belakang pengetahuan Wapres Jusuf Kalla tentang perkembangan komunitas pesantern sehingga beliau telah melakukan generalisasi masalah pesantren dan aliran keras dalam Islam," kata Arif Zamhari, Ketua PCI NU Australia-Selandia Baru, dalam siaran persnya, Senin (23/10).

Jika akhirnya benar-benar terjadi pembatasan gerakan pesantern akibat isu terorisme, menurut dia, hal itu akan sangat memukul citra pesantern di Indonesia secara keseluruhan. "Padahal pesantern dan komunitasnya merupakan salah satu pilar perjuangan bagi kalangan Islam moderat. Sementara tindakan pembatasan ibarat mencari tikus membakar lumbung," katanya.

Arif Zamhari mengimbau, Wapres Jusuf Kalla sudah seyogianya lebih dulu berintropeksi  sebelum mengeluarkan pernyataan, apalagi mengambil kebijakan tentang pesantern. Wapres juga diminta melakukan konsultasi dengan sejumlah ulama, seperti KH Sahal Mahfud atau KH Mustofa Bisri. "Bahkan jika dipandang perlu, Pemerintah mengangkat mereka sebagai penasehat bidang keagamaan," ujarnya.

Sekadar diketahui PCI NU Australia dan New Zealand ini dilantik pada tanggal 23 September 2005. Bebarapa nama akademisi yang sedang belajar di negara itu banyak mengisi organisasi NU di luar negeri tersebut, seperti Kacung Marijan, MA. Dosen Unair Surabaya yang duduk di dewan Mustasyar, Muhammad Taufiq Prabowo, H. Umar Faruq Assegaf ada Dr. H.Nadirsyah Hoesen, LLM, MA, (Hons), PhD yang duduk di dewan Syuriah. Sedangkan yang duduk di dewan Tanfidziyah yakni, H. Arif Zamhari, Syuadi Asyari MA, Ghafar Karim MA dengan bendahara Ir. H. Tony Indranada. (cih)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Nusantara, AlaNu Sang Pencerah Muslim

PCI NU Australia Sesalkan Pernyataan Wapres (Sumber Gambar : Nu Online)
PCI NU Australia Sesalkan Pernyataan Wapres (Sumber Gambar : Nu Online)

PCI NU Australia Sesalkan Pernyataan Wapres

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Sang Pencerah Muslim sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Sang Pencerah Muslim. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Sang Pencerah Muslim dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock