Tampilkan postingan dengan label Ahlussunnah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ahlussunnah. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 03 Februari 2018

Perempuan dan Intelektualisme

Oleh Imawati Rofiqoh

--Sore itu, langit masih terlihat gelap, hujan yang baru saja membasahi bumi menyisakan bau khas tanah basah serta rumput, bunga dan pepohonan yang nampak segar di mata. Hawa dingin seolah mengajak kita untuk cukup berdiam diri di rumah dan menghangatkan tubuh, namun ajakan untuk bersantai tak selamanya musti kita turuti. Hari itu adalah hari kamis tanggal 16 April 2015, seperti biasa setiap hari kamis usai Ashar saya dan teman-teman berkumpul di serambi masjid Bukhori IAIN Surakarta.

Meskipun sore itu tak banyak yang datang untuk mengobrolkan buku seperti minggu-minggu sebelumnya, kita tetap memulai obrolan dengan bahagia. Komunitas “Serambi Kata” adalah komunitas obrolan buku yang digerakkan oleh mahasiswa IAIN Surakarta. Buku-buku yang dibahas dari berbagai banyak tema mulai dari pendidikan, sejarah, sastra, filsafat selain buku-buku keislaman yang menjadi buku utama dalam komunitas ini. Buku Ulama Perempuan Indonesia (2002) sengaja dipilih untuk menyambut dan memaknai Hari Kartini dan juga sebagai bentuk penghormatan dan ingatan terhadap peran ulama-ulama perempuan di Indonesia yang mempunyai gagasan sama dengan Kartini.

Buku kumpulan biografi perempuan yang ditulisan oleh beberapa orang dan dieditori oleh Jajat Burhanudin ini menarasikan tiga belas tokoh perempuan. Mereka adalah Rahmah el-Yunusiah, Nyai Ahmad Dahlan, Haji Rangkayo Rasuna Said, Sholihah A. Wahid Hasyim, Prof. Dr. Zakiah Daradjat, Suryani Thahir, Tutty Alawiyah, Aisyah Aminy, Hj. Hadiyah Salim, Rofiqoh Darto Wahab, Lutfiah Sungkar, Ny. Hj. Chamnah, Hj. Nonoh Hasanah. Isfaroh, mahasiswa Aqidah Filsafat sebagai pengisah utama memulai obrolan dengan gagasan Azyumardi Azra yang memberikan kata pengantar dalam buku ini perihal pentingnya biografi perempuan termasuk mereka yang mempunyai peran besar semasa hidupnya, sehingga dengan begitu perempuan tidak hanya melulu diketahui sosok yang dilahirkan lalu mati tapi juga ada biografi sosial-intelektual yang bisa dipelajari bahkan bisa ditafsirkan ulang.

Perempuan dan Intelektualisme (Sumber Gambar : Nu Online)
Perempuan dan Intelektualisme (Sumber Gambar : Nu Online)

Perempuan dan Intelektualisme

Azra menyatakan kelangkaan kajian tentang biografi ulama perempuan salah satunya karena langkanya sumber-sumber tertulis, berbagai usaha musti dilakukan untuk dapat menghadirkan sejarah keulamaan. Di Timur Tengah usaha tersebut dilakukan dengan adanya Tarajim, yaitu kamus Biografi. Karena hal tersebut akan memberi pengaruh besar dalam perkembangan keislaman. Namun, sekali lagi biografi yang dimaksud tak hanya menghadirkan riwayat kelahiran atau pun kematian, namun juga kiprahnya dalam keagamaan khususnya keislaman, keindonesiaan dan kemanusiaan.

Sebagai contoh dari tiga belas biografi ulama perempuan adalah Rahmah el-Yunusiah sebagai pelopor pendidikan perempuan. Ia lahir di Sumatra Barat tahun 1900. Rahmah mendapat gelar Syaikhah oleh Universitas al-Azhar Kairo. Ketekunan dan keberhasilan dalam menjalankan sistem di Diniyah School Putri yang ia dirikan di Minangkabau menarik perhatian Rektor Universitas al-Azhar Kairo, Dr. Syaikh Abdurrahman Taj yang kemudian mengadopsi pembelajaran yang dipraktikannya lalu dijadikan bahan ajar untuk mahasiswa di Kairo.

Sang Pencerah Muslim

Selain Rahmah ada Hj. Nonoh Hasanah. ia adalah perintis pesantren putri di Jawa Barat. Ia lahir tahun 1938 di kampung Nagrog Tasik Malaya. Meskipun pada masanya belum mengenal emansipasi maupun feminisme, Nonoh memiliki keinginan untuk meningkatkan kualitas perempuan dan mampu mengembangkan pemikirannya. Nonoh yang memilih menyelesaikan sekolah formalnya sampai kelas empat Sekolah Rakyat (SR) dan lebih fokus pada pengajian-pengajian kitab kuning mampu melahirkan pesantren putri di Jawa Barat. Tak hanya sibuk di pesantren, ia juga aktif sebagai pengurus cabang Muslimat NU. Selain itu, yang membuatnya lebih terhormat selain mendirikan pesantren putri, dia juga menulis riwayat Ashabul Kahfi dan Sejarah ‘Am al-Fil. Dari penerbitan dua karyanya ini yang kemudian dijual ke berbagai pesantren yang tersebar di wilayah Jawa Barat mampu membantu biaya pesantren, karena Nonoh mempunyai komitmen kuat untuk tidak menerima bantuan dari pemerintah.

Kiprah perempuan dalam dunia keislaman mengingatkan saya pada Neng Dara Affiah yang lahir pada tahun 1970 di kota kecil kawasan Banten. Buku garapannya yang berjudul Muslimah Feminis, Penjelajah Multi Identitas (2009) mengisahkan perjuangannya sebagai perempuan dan pemudi NU, gagasannya mengubah rubrik tabloid Warta PBNU Jakarta pada tahun 1992, yang awalnya rubrik resep makanan dan mode kemudian ia ganti dengan rubrik yang berisi tulisan-tulisan bermuatan filosofis. Saat itu, penanggung jawabnya adalah Gus Dur, yang dengan gembira dan terbuka menyambut gagasan tersebut. Gagasan inilah yang akhirnya menajadi peristiwa besar dalam NU terkait feminisme dalam dunia Islam. Tulisan-tulisan yang dihadikan dalam rubrik tersebut merupakan usaha untuk mengubah pola pikir perempuan khususnya NU, bahwa perempuan juga harus memberikan sumbangan gagasan dalam dunia Islam.

Melalui buku tersebut Neng Dara Affiah juga menulis dua orang perempuan yang menginspirasi dirinya untuk menghidupkan kembali literasi dengan pemikiran-pemikiran segar dalam tubuh NU, mereka adalah Maria Ulfah Anshor dan Musdah Mulia yang saat itu berada dalam kepengurusan Fatayat NU. Itulah masa dimana Organisasi NU memiliki kiprah literasi dan pemikiran yang baru termasuk gagasan peran perempuan. M Dawam Rahardjo (2009) mengakui ketiga tokoh perempuan tersebut adalah Kartini abad 21. Tentu hal tersebut tidak terlepas dari peran Gus Dur untuk menjadikan NU sebagai organisasi pembaharu yang peduli terhadap perkembangan keislaman dan keindonesiaan dan melek sejarah.

Melalui pidato yang terdokumentasikan dalam buku Wanita Islam Indonesia, Dalam Kajian Tekstual dan Kontesktual (1993) Abdurrahman Wahid menyatakan bahwa perempuan Islam Indonesia telah mengalami perkembangan yang paradoks. Paradoks di sini berarti bahwa dengan terbuka luasnya pendidikan tinggi bagi perempuan dalam bidang agama justru seringkali membawa perempuan pada kecenderungan yang tidak jelas.? Para perempuan yang berpendidikan masih bergumul dalam persoalan halal-haram dan masih sulit untuk bergerak jauh dalam gagasan yang nantinya akan memberikan sumbangan besar bagi kemanusiaan.

Maka, dengan mempelajari biografi ulama perempuan bisa menjadi ruang untuk merenungkan kembali gagasan berislam dan berindonesia para perempuan muslimah di Indonesia. Menjadi perempuan muslimah dalam konteks keislaman khususnya dalam kalangan pelajar perempuan NU tidaklah cukup dengan hanya mengikuti shalawat, tahlilan, yasinan, memajang foto kiai NU di ruang tamu sebagaimana yang dilakukan oleh kaum tua atau pengikut fanatis NU. Lebih dari itu, menjadi pelajar perempuan dengan membaca buku-buku sastra, sejarah, keislaman bisa memberi jaminan dan pengesahan menjadi perempuan sebagai penerus gagasan-gagasan Gus Dur.

Sang Pencerah Muslim

Gus Dur yang seumur hidupnya dikelilingi oleh lima orang perempuan, satu dan empat anak perempuan, bisa menjadi contoh dalam mengimani persemaian gagasan keislaman yang membumi dan kemanusiaan yang universal. Perempuan muslimah bisa menjadi suluh bagi keislaman dan kemanusiaan baik di tingkat lokal, nasional dan internasional.

Imawati Rofiqoh, Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab IAIN Surakarta

?

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Ahlussunnah Sang Pencerah Muslim

Jumat, 19 Januari 2018

Banser Purworejo Gelar Diklatsar dan Baksos ATS

Purworejo, Sang Pencerah Muslim. Sebagai upaya membantu masyarakat dan melengkapi pengabdian pada umat, Satkorcab Banser Purworejo, Jawa Tengah menggelar bakti sosial penyembuhan alternatif penyakit medis dan nonmedis Aji Tapak Sesontengan (ATS) dengan menghadirkan instruktur Satkornas Banser Husada.

Banser Purworejo Gelar Diklatsar dan Baksos ATS (Sumber Gambar : Nu Online)
Banser Purworejo Gelar Diklatsar dan Baksos ATS (Sumber Gambar : Nu Online)

Banser Purworejo Gelar Diklatsar dan Baksos ATS

Kegiatan tersebut, ujar Kasatkorcab Banser Purworejo, Daryanto, di Kutoarjo, Rabu (1/11), akan menjadi rangkaian pembukaan Diklatsar Banser Purworejo, di Desa Somongari, Kecamatan Kaligesing yang merupakan tempat kelahiran WR Supratman pada Jumat, 3 November 2017, mulai pukul 08.00-11.30 WIB. Informasi 085292581234.

"Kaderisasi adalah kegiatan pengkaderan yang rutin dilakukan Satkorcab Banser Purworejo. Hanya saja pada pengkaderan kali ini agak sedikit berbeda, karena kita mendatangkan secara khusus instruktur Banser Husada Satkornas Banser sekaligus kamitua atau master ATS Global Indonesia dari Tim Swarna Raya sahabat Gatot Arifianto," kata Kasetma Banser Purworejo, Abdul Azis menambahkan.

Untuk diketahui, ATS merupakan warisan husada leluhur nusantara untuk penyembuhan beragam penyakit non medis dan medis seperti alergi dingin, mata minus dan plus, nyeri persendian, amandel, sakit pinggang, sakit gigi, migrain, vertigo, saraf kejepit, sakit tengkuk, asam urat, asma, bronchitis, lemah jantung dan lain-lain.

Sang Pencerah Muslim

ATS juga sudah banyak digunakan masyarakat mancanegara seperti Jerman, Singapura, Polandia, Belanda, Jepang, Amerika, Meksiko Australia, Belgia hingga Spanyol karena sederhana.

Penyembuhan alternatif ATS metode akan digelar di areal SD Somongari, tanpa modus jual obat dan gratis.

Hanya saja, bagi masyarakat yang memiliki rejeki lebih atau ingin ikut serta menghijaukan bumi, silakan berdonasi seihklasnya untuk pembelian dan penanaman pohon dalam program sedekah oksigen.

Sang Pencerah Muslim

Hasil donasi sedekah oksigen tersebut akan dibelikan satu jenis pohon untuk ditanam di lokasi bakti sosial sebagai kenang-kenangan atau tanda sinergi kerja kemanusiaan plus lingkungan hidup berlangsung. S MVekaligus penghormatan pada bumi yang kelak diwariskan pada anak cucu bangsa Indonesia.

Sedekah oksigen sendiri telah digelar Satkornas Basada di Banyuasin, Sumatera Selatan dan berlangsung sukses, membantu kesembuhan 200 masyarakat dan diakhiri dengan menanam 50 pohon nangka di Desa Sukadamai, Kecamatan Tanjung Lago.

"Kami haturkan terimakasih sebesar besarnya pada seluruh kader Ansor, Banser dan masyarakat yang menopang suksesnya kaderisasi. Terlebih lagi pada  Satkornas Banser Husada yang berkenan terlibat aktif dalam kegiatan Satkorcab Banser Purworejo. Semoga apa yang kita kerjakan mendapat imbal kebaikan yang berlebih dari Allah," ujar Azis yang merupakan ketua panitia kegiatan. (Malikaisa/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Santri, AlaNu, Ahlussunnah Sang Pencerah Muslim

Rabu, 17 Januari 2018

Buka Konbes, Waketum PBNU Sampaikan Ceramah Kepemimpinan

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Wakil Ketua Umum PBNU H Asad Said Ali menyampaikan ceramah kepemimpinan saat pembukaan Konferensi Besar IPPNU 2014, Jumat (28/2) siang. Di hadapan sedikitnya 200 peserta, ia menyebutkan lebih terang sifat-sifat kepemimpinan sungguhan.

Kepemimpinan, menurutnya, harus dijiwai oleh semangat kejujuran, keadilan, istiqamah, dan amanah. Karena ia bukan sekadar gerakan lahir sebuah sistem dan struktur. Lebih dari itu, kepemimpinan merupakan proyek jangka panjang dalam membangun fondasi-fondasi kemaslahatan.

Buka Konbes, Waketum PBNU Sampaikan Ceramah Kepemimpinan (Sumber Gambar : Nu Online)
Buka Konbes, Waketum PBNU Sampaikan Ceramah Kepemimpinan (Sumber Gambar : Nu Online)

Buka Konbes, Waketum PBNU Sampaikan Ceramah Kepemimpinan

Dalam pada itu, sejauhmana pemimpin mengintegrasikan nilai-nilai di atas sangat menentukan warna kepmimpinan.

Sang Pencerah Muslim

Berkaitan dengan pelajar putri NU, H Asad mengatakan, “Tugas IPPNU sekurangnya dua, yaitu mengenal aswaja dan setia pada NKRI.”

Dua hal itu bisa diterjemahkan bahwa kita sebagai warga negara harus tetap mengenal agama, tetapi juga di dalam rangka patuh bernegara, tandas H Asad di area Konbes IPPNU 2014 di Gedung PP PON Kemenpora Cibubur, Jakarta Timur.

Sang Pencerah Muslim

Sedangkan seorang delegasi Kemenpora Hamka Hamdan mengatakan, IPPNU terbilang organisasi yang tertib. Karenanya, “Kemenpora beberapa bulan lalu menempatkan organisasi ini pada peringkat kedua OKP terbaik.”

Tampak hadir dalam pembukaan Ketua Umum PP ISNU Ali Masykur Musa dan Ketua Umum PP IPNU Khairul Anam. (Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Ahlussunnah, Sejarah, Kajian Sang Pencerah Muslim

Kamis, 04 Januari 2018

Ketua Muslimat NU Wakili Indonesia di Forum Internasional

Malta, Sang Pencerah Muslim - Kesadaran atas meningkatnya ancaman ekstremisme, intoleransi rasial, dan kejahatan intelektual, telah menghimpun wakil berbagai bangsa membentuk Dewan Toleransi dan Perdamaian Global, demikian kantor berita Antara melaporkan.

Diluncurkan di Malta pada Kamis pekan lalu dalam sebuah upacara resmi di Maltas Mediterranean Convention Center. Mereka berhimpun atas undangan bersama Dana Kependudukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Population Fund/UNFPA) dan Pemerintah Malta.

Ketua Muslimat NU Wakili Indonesia di Forum Internasional (Sumber Gambar : Nu Online)
Ketua Muslimat NU Wakili Indonesia di Forum Internasional (Sumber Gambar : Nu Online)

Ketua Muslimat NU Wakili Indonesia di Forum Internasional

"Kami berhimpun untuk membangun cinta dan toleransi bersama dan untuk menyebarkan budaya damai di seluruh dunia," kata Ketua Muslimat NU Yenny Wahid yang diundang mewakili Indonesia.

Sang Pencerah Muslim

Delapan pendiri dewan tersebut adalah Amerika Serikat, Argentina, Uni Emirat Arab, Comoros, Albania, India, Mesir dan Indonesia.

Dengan kantor pusatnya yang berbasis di pulau Malta dan kantor penghubung di seluruh dunia, misi utama dewan internasional ini adalah untuk menyebarkan budaya toleransi untuk mencapai perdamaian dunia.

Upacara tersebut dihadiri oleh Perdana Menteri Malta, Joseph Muscat, Presiden Dewan Toleransi dan Perdamaian Global yang baru terpilih, Ahmed bin Mohammed Al-Jarwan, sejumlah menteri luar negeri, pendidikan, pemuda dan budaya dari beberapa negara, Amerika Serikat. Perwakilan negara, Sheikh Al-Azhar, kepala organisasi internasional, universitas, dan media.

Sang Pencerah Muslim

"Dunia kita menghadapi banyak tantangan, konflik, ketidaksetaraan, intoleransi mematikan dan ancaman keamanan, termasuk senjata nuklir," ujar Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Anto nano Guterres, dalam sebuah video dokumenter yang diputar pada acara tersebut.

"Kami memiliki alat dan kemauan untuk mengatasi tantangan ini, terutama karena ancaman melampaui batas negara-negara yang bersangkutan. Memastikan hak asasi manusia dan martabat manusia untuk semua membangun dunia perdamaian dan keadilan yang abadi," Sekretaris Jenderal PBB menambahkan.

Guterres terus bertanya-tanya tentang sarana untuk menyediakan jutaan orang yang menderita perang berskala besar yang tampaknya tidak pernah berakhir.

"Tidak ada yang menang dalam perang ini, semua orang kalah, terutama karena ancaman teroris global yang baru mempengaruhi kita semua dan mendestabilisasi sebagian besar wilayah. Jadi, perdamaian selalu menjadi tujuan dan panduan kita."

Dalam pidato yang disampaikannya di Pusat Konferensi Mediterania Global, Perdana Menteri Malta, Joseph Muscat, mengatakan bahwa dia senang bahwa Malta telah terpilih sebagai markas baru Dewan.

"Kami berada di sini hari ini karena kita tinggal di saat kita tidak bisa lagi menerima perdamaian dengan sendirinya.," kata Perdana Menteri, "ada kebutuhan untuk mengatasi kerusuhan yang telah disaring di seluruh dunia, dan juga kebutuhan untuk menangani masalah orang kekhawatiran tentang ini. "

Dia mengatakan bahwa peran pemerintah untuk mencegah konflik dan menjamin stabilitas, dan ketidakstabilan di negara manapun mempengaruhi perdagangan dan produktivitas secara negatif.  "Adalah tugas saya untuk melindungi warga Maltese, tidak hanya dari konflik, tapi untuk memastikan hak asasi manusia kita terlindungi," katanya.

Misi GCTP sejalan dengan tujuan kebijakan luar negeri Malta, dia menjelaskan, menambahkan bahwa sebagai negara netral, pulau kita selalu menjadi promotor perdamaian di semua negara.

Selain itu, dia mengatakan bahwa Malta telah dipilih sebagai dewan baru untuk pengakuan tujuan kebijakannya.  "Malta percaya bahwa budaya yang berbeda dapat hidup berdampingan dan keragaman itu memperkaya kita. Apa yang kita miliki bersama - kemanusiaan kita - seharusnya menjadi apa yang menyatukan kita," Perdana Menteri mempertahankannya.

Malta akan berhasil memastikan generasi sekarang dan generasi berikutnya menginternalisasi nilai-nilai sejati bangsa kita, yaitu perdamaian, kesetaraan dan toleransi terhadap berbagai budaya dan latar belakang, dia menambahkan, bahwa tidak ada ruang dalam demokrasi kita untuk kebencian dan kebencian.

Pemerintah Malta dapat memastikan bahwa warganya dapat menyadari potensi penuh mereka, bebas dari rasa takut dan penindasan apapun, katanya dalam sambutan penutupnya, dengan mempertahankan bahwa Malta memiliki pintu terbuka untuk semua pihak yang ingin mempromosikan perdamaian.

Sementara itu, Presiden Dewan Toleransi Global, Ahmed bin Mohammed Al-Jarwan, membunyikan alarm tentang bahaya terorisme, fanatisme, kebencian, pembersihan etnis, sektarianisme, dan ekstremisme ras saat ini, yang dia gambarkan sebagai "tumbuh dan berkembang. tumbuh seperti kanker dan membahayakan kedamaian dunia." (Masdar)Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Cerita, Ahlussunnah, Nahdlatul Ulama Sang Pencerah Muslim

Jumat, 29 Desember 2017

GP Ansor Trangkil Siapkan Reorganisasi Ranting-ranting

Pati, Sang Pencerah Muslim

Pertemuan bulanan Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Trangkil, Kabupaten Pati, Jawa Tengah memunculkan masukan agar pengurus setempat fokus melakukan reorganisasi di tiap-tiap ranting GP Ansor di Kecamatan Trangkil.

Forum rutin yang diikuti para alumni program Pendidikan Dan Latihan Dasar (Diklatsar) Banser (Barisan Ansor Serbaguna) Kecamatan Trangkil tersebut juga menjadi ajang silaturahim, konsolidasi antaranggota, dan pembahasan beberapa hal.

GP Ansor Trangkil Siapkan Reorganisasi Ranting-ranting (Sumber Gambar : Nu Online)
GP Ansor Trangkil Siapkan Reorganisasi Ranting-ranting (Sumber Gambar : Nu Online)

GP Ansor Trangkil Siapkan Reorganisasi Ranting-ranting

“Kami menyadari, pengurus Ansor memang harus segera dibentuk pembaharuan kepengurusan untuk mengoptimalkan Gerakan Pemuda Ansor. Karena banyak pengurus yang umurnya lebih dari 40 tahun,” ujar ketua PAC GP Ansor Kecamatan Trangkil Abdul Rohim.

Sang Pencerah Muslim

Pertemuan Ahad (20/3) malam itu juga menyinggung soal agenda pengajian di Desa Sambilawang, Kecamatan Trangkil, yang digelar hari ini, 22 Maret 2016. “Kami menempatkan 30 personel Banser untuk acara pengajian nanti,” ungkap ketua Satkoryon Banser Trangkil H Kholil Ismail.

Sang Pencerah Muslim

Pertemuan kali ini juga dihadiri Wakil Ketua Pimpinan Cabang GP Ansor Kabupaten Pati A Itqonul Hakim. Dia mengapresiasi PAC Kecamatan Trangkil yang selalu aktif dalam kegiatan Ansor. Mulai dari pertemuan rutin, pelatihan pencak silat, hingga pelatihan pengelolaan sampah., Menurutnya, banyak instruktur pelatihan Diklatsar di tingkat cabang yang berasal dari PAC GP Ansor Trangkil.

“Trangkil menjadi PAC yang paling aktif organisasinya. Kami sangat antusias terhadap perkembangan di PAC Trangkil ini. Kami juga siap mendukung setiap kegiatan yang telah diprogramkan,” tutur A Itqonul Hakim. (Hasannudin/Mahbib)



Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Ulama, Ahlussunnah, Nasional Sang Pencerah Muslim

Selasa, 26 Desember 2017

Berkah Tiang Listrik

Jakarta, NU Onlie

Tragedi tiang listrik yang sempat ramai dibicarakan rupanya menjadi topik bahasan yang cukup menarik dalam Suluk Maleman Akal Sakit, Bangsa Dihimpit yang digelar di rumah Adab Indonesia Mulia Sabtu (25/11) malam.

Kejadian itu bahkan dinilai budayawan yang juga penggagas Suluk Maleman, Anis Sholeh Ba’asyin, mampu menjadi berkah tersendiri bagi masyarakat. Pasalnya rakyat seperti disadarkan betapa konyol dan kekanak-kanakannya perilaku para pemimpinnya.

“Seringnya rakyat dipaksa habis-habisan membela mereka, bahkan bersedia diadu-domba diantara sesama mereka; sedangkan elite politiknya justru berperilaku naif dan tak memedulikan kepentingan rakyat. Oleh karena itu, dengan kejadian tiang listrik itu bisa menjadi pembuktian bahwa selama ini yang habis-habisan mereka perjuangkan hanya sinetron dagelan belaka,” ujar Anis Sholeh Ba’asyin.

Berkah Tiang Listrik (Sumber Gambar : Nu Online)
Berkah Tiang Listrik (Sumber Gambar : Nu Online)

Berkah Tiang Listrik

Tak hanya itu, di era sekarang ini masyarakat juga seringkali dididik untuk membuat bangunan-bangunan kebohongan. Hal itu serupa dengan zaman Nabi Ibrahim dimana setiap kelompok masyarakat membuat patung-patung berhala pujaannya sendiri.

“Begitu pula sejarah, sedikit demi sedikit diubah sehingga nantinya kita tidak lagi sadar dan mengingatnya lagi. Banyak hal direncanakan dan dilakukan bersamaan untuk tujuan menghancurkan kita dari berbagai arah,” tambahnya. 

Meskipun kondisi saat ini penuh kekacauan, namun Anis tetap mengingatkan agar kita tidak perlu panik dan pusing. Karena dirinya meyakini segala sesuatu yang terjadi tak lain karena kehendak Allah.

Sang Pencerah Muslim

“Nabi Muhammad dulu juga diberi wahyu sendirian ditengah kondisi masyarakat yang kacau. Tapi nabi selalu punya keyakinan dan itulah yang membuatnya menjadi terhubung dan dimudahkan jalannya,” terangnya.

KH. Abdullah Umar Fayumi, pemateri dalam Suluk Maleman menambahkan, dalam menjalani kehidupan setiap orang sebaiknya melakukan sesuatu bukan karena keinginan melainkan dari sebuah keyakinan. Hal itu pulalah yang diajarkan oleh leluhur sebagai sikap seorang waskita.

“Ada tiga hal yakni waskita, waspada, dan wicaksana. Waskito mengajarkan agar kita bisa membaca realitas baik tentang masa lalu, masa sekarang dan masa depan,”ujarnya. 

Sang Pencerah Muslim

Sedangkan waspada mengajarkan untuk bagaimana bisa memilih sesuatu yang tepat. Barulah kemudian dijalankan dengan wicaksana atau bijaksana. Yakni pelan tapi pasti atau istiqomah. Yakin dengan pilihannya. 

Dia pun mencontohkan sikap itu seperti yang dimiliki oleh Gus Dur semasa hidupnya. Gus Dur, dikatakannya memiliki lima sikap yang mampu menjadi treatment dalam mengatasi sikap keduniawiannya.

“Gus Dur itu mandiri. Sudah merdeka dengan dirinya, makanya berani bersikap, selalu melakukan sesuatu karena keyakinan, bukan karena keinginan atau menggunakan bahasa lain: bukan karena ke-aku-an. Kecuali itu, beliau berjuang menggunakan cinta. Oleh karena itu Gus Dur mampu menyingkirkan penghalang mental sehingga akal kholbunya bisa terbuka,” ujarnya.

Sementara itu, dalam menjalani kehidupan yang serba pelik dan penuh tipudaya ini, Anis Sholeh Ba’asyin juga menganalogikan serupa saat nabi Musa melawan tukang sihir Firaun. Saat dihadapkan pada situasi penuh tipu daya tersebut, Nabi Musa diminta untuk melemparkan apa yang ada di tangan kanannya.

“Padahal kita tahu tangan kanan adalah simbol kebaikan. Maka dari itu berbuatlah kebaikan secara terus menerus. Dan sihir-sihir yang selama itu disebar oleh kelompok yang ingin menghancurkan kita, nantinya akan menghilang. Kalaupun belum bisa berbuat kebaikan minimal kita tidak berbuat keburukan kepada orang lain,”ujarnya.

Acara Suluk Maleman itupun semakin ramai dengan selingan dari musik Sampak GusUran. Alunan musik beraliran religi itu membuat ratusan hadirin di acara ngaji budaya semakin khidmat dalam menyimak. Hingga kegiatan itu tak terasa baru rampung pada Ahad (26/11) dini hari.

Foto: Anis Sholeh Ba’asyin dan KH. Abdullah Umar Fayumidalam Suluk Maleman di Rumah Adab Indonesia Mulia, Sabtu (25/11)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Ahlussunnah, Budaya Sang Pencerah Muslim

Sabtu, 16 Desember 2017

Pemerintah Akui Peran Penting Media dalam Keterbukaan Informasi Publik

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Pemerintah melalui Komisi Informasi Pusat (KIP) selama ini terbantu dengan kerja-kerja jurnalisme profesional yang menjujung tinggi kode etik dalam mendorong keterbukaan informasi publik.

Menurut salah satu Komisioner KIP Heni Eswidianingsih, keterbukaan infomrasi publik yang juga menjadi konsentrasi kerja KIP mendorong media untuk mengikis berita-berita palsu (hoax) di tengah derasnya arus informasi, ? terutama melalui media sosial.

Pemerintah Akui Peran Penting Media dalam Keterbukaan Informasi Publik (Sumber Gambar : Nu Online)
Pemerintah Akui Peran Penting Media dalam Keterbukaan Informasi Publik (Sumber Gambar : Nu Online)

Pemerintah Akui Peran Penting Media dalam Keterbukaan Informasi Publik

“Saya berharap peran media melawan hoax dengan cepat melalui keterbukaan informasi,” ujar Heni dalam Diskusi Publik dan Media Gathering, Senin (22/5) di Wisma Antara Jakarta.

Dalam kegiatan yang dihadiri oleh para awak media dan perangkat pemerintah di seluruh lembaga dan kementerian ini, Heni juga mendorong kepatuhan badan publik dalam menyediakan keterbukaan informasi.

“Sehingga hal ini menjadi habit atau laku untuk seluruh lembaga negara,” jelasnya.

Sang Pencerah Muslim

Dia menekankan bahwa keterbukaan informasi publik jangan hanya ketika diminta, tetapi menjadi sebuah perilaku secara cepat untuk menyediakan informasi kepada masyarakat agar transparansi lembaga publik dan lembaga negara berjalan maksimal.

Dalam diskusi publik untuk mengurai keterbukaan informasi publik dalam melawan hoax ini, KIP menghadirkan sejumlah narasumber di antaranya Abdul Hamid Dipopramono (KIP), Budi Setyarso (Pemred Koran Tempo), Arfi Bambani Amri (Sekjen Aliansi Jurnalis Independen), dan Ratna Komala (Dewan Pers). (Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim Nusantara, Ahlussunnah Sang Pencerah Muslim

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Sang Pencerah Muslim sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Sang Pencerah Muslim. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Sang Pencerah Muslim dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock