Tampilkan postingan dengan label Anti Hoax. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Anti Hoax. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 13 Januari 2018

Setelah Kiai Wahab, PBNU Akan Perjuangkan Gus Dur

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Setelah berhasil memperjuangkan gelar pahlawan nasional untuk salah satu pendiri NU KH Wahab Hasbullah, PBNU akan memperjuangkan sejumlah tokoh NU lainnya agar mendapat gelar pahlawan nasional, terutama untuk KH Abdurrahman Wahid, KH Bisri Syansuri, dan KH Saifuddin Zuhri. Mereka merupakan tokoh NU yang memberikan kontribusi besar dalam perjuangan kebangsaan.

Demikian disampaikan oleh Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj dalam acara tasyarkuran atas diberikannya gelar pahlawan nasional untuk KH Wahab Hasbullah di gedung PBNU, yang diselenggarakan tepat pada hari Pahlawan, 10 November.

Setelah Kiai Wahab, PBNU Akan Perjuangkan Gus Dur (Sumber Gambar : Nu Online)
Setelah Kiai Wahab, PBNU Akan Perjuangkan Gus Dur (Sumber Gambar : Nu Online)

Setelah Kiai Wahab, PBNU Akan Perjuangkan Gus Dur

Rekomendasi PBNU terkait kepahlawanan KH Wahab Hasbullah tertulis dalam naskah rekomendasi dalam Munas NU Cirebon tahun 2012.

Tokoh NU yang sudah mendapat gelar pahlawan nasional diantarany adalah KH Hasyim Asyari, KH Wahid Hasyim serta KH Idham Chalid.

Sang Pencerah Muslim

Kiai Said menjelaskan, banyak sekali kontribusi yang diberikan oleh Kiai Wahab Hasbullah dalam perjuangan kebangsaan. Diantara yang paling menonjol adalah keterlibatan dalam pertempuran 10 November yang dilatarbelakangi oleh Resolusi Jihad yang dikeluarkan oleh KH Hasyim Asy’ari.

Ia menambahkan, Kiai Wahab juga memperjuangkan kepemimpinan wanita, yang kemudian ditindaklanjuti dengan keputusan NU atas bolehnya pemimpin wanita dalam munas NU di NTB.

Sang Pencerah Muslim

Hadir dalam acara tersebut sejumlah tokoh NU, dan para menteri berlatar belakang NU yang baru-baru ini terpilih seperti Marwan Jakfar (Menteri Desa), Hanif Dakhiri (Menteri Keteragakerjaan), Imam Nahrawi (menteri pemuda dan olahraga), Wahiduddin Adam (hakim MK) dan lainnya. Para keluarga besar KH Wahab Hasbullah, mulai dari anak, cucu dan cicit, baik dari Jombang maupun dari Jakarta juga datang, yang satu per satu diperkenalkan oleh Ny Mahfudhoh Ali Ubaid. (mukafi niam)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Anti Hoax, Sholawat, Olahraga Sang Pencerah Muslim

Rabu, 10 Januari 2018

Pemerintah Diminta Perhatikan Kesejahteraan Guru Madrasah

Bandung, Sang Pencerah Muslim. Wakil Ketua Persatuan Guru NU (PERGUNU) Jawa Barat H Saepuloh mengimbau pemerintah untuk memerhatikan kesejahteraan guru madrasah diniyah. Selama ini pemerintah, menurut H Saepuloh, merasa tidak bertanggung jawab atas peningkatan kesejahteraan guru madrasah.

Pemerintah Diminta Perhatikan Kesejahteraan Guru Madrasah (Sumber Gambar : Nu Online)
Pemerintah Diminta Perhatikan Kesejahteraan Guru Madrasah (Sumber Gambar : Nu Online)

Pemerintah Diminta Perhatikan Kesejahteraan Guru Madrasah

Demikian disampaikan H Saepuloh di sela workshop pelatihan guru madrasah diniyah bertajuk “Meningkatkan Kualitas Pembelajaran melalui Active Learning” yang diselenggarakan Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) kecamatan Dayeuhkolot, Bandung, Ahad (19/4).

“Guru Madrasah Diniyah luput dari perhatian pemerintah pusat maupun daerah. Meskipun ? operasional madrasah diniyah hanya mengandalkan infaq dari orang tua siswa yang itu juga belum cukup untuk menutupi biaya operasional sehari-hari, mereka tetap gigih dalam melaksanakan tugas meskipun honorariumnya gak jelas,” tutur H Saepuloh.

Sang Pencerah Muslim

Sementara Camat Dayeuhkolot Eep Syarif Hidayatullah menyampaikan Pemkab Bandung mengalokasikan sebesar 50.000 per bulan bagi guru madrasah diniyah yang disisihkan dari APBD.

“Meskipun belum semua, guru madrasah diniyah di kabupaten Bandung sudah mendapatkan insentif sebesar 50 ribu per bulan,” tutur Eef Syarif. (Awis Saepuloh/Alhafiz K)

Sang Pencerah Muslim

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Pendidikan, Anti Hoax Sang Pencerah Muslim

Kamis, 04 Januari 2018

Nuzulul Qur’an Hakekatnya Introspeksi Diri

Probolinggo, Sang Pencerah Muslim



Peringatan Nuzulul Qur’an pada hakekatnya adalah ingin mengajak untuk introspeksi bersama-sama. Apakah ayat-ayat Allah dalam Al-Qur’an masih menghiasi dalam kesibukan kesehariannya di dunia ini.

Nuzulul Qur’an Hakekatnya Introspeksi Diri (Sumber Gambar : Nu Online)
Nuzulul Qur’an Hakekatnya Introspeksi Diri (Sumber Gambar : Nu Online)

Nuzulul Qur’an Hakekatnya Introspeksi Diri

Hal tersebut ditegaskan oleh Mustasyar PCNU Kabupaten Probolinggo H. Hasan Aminuddin dalam peringatan Nuzulul Qur’an 1438 H yang digelar oleh Polres Probolinggo di Masjid Amaanullah Mapolres Probolinggo, Selasa (20/6) malam.

“Pernahkah kita dengan alat komunikasi yang canggih mengisi Al-Qur’an dalam handphone. Pernahkah dalam sholat satu ayat dibaca. Kegiatan ini mengajak kita yang lupa dan lalai tatlala disibukkan oleh tugas masing-masing. Meskipun satu ayat setidaknya bisa mengamalkan di lingkungannva,” katanya

Dengan kegiatan ini jelas Hasan, setidaknya polisi ini mampu mengamalkan ayat Al-Qur’an sesuai tupoksinya. Kalau tidak mampu secara finansial setidaknya bisa bermanfaat bagi masyarakat. “Di tengah-tengah fragmatisme yang sulit ini, saya ingin memberikan solusi. Cukup dengan tersenyum, seorang polisi sudha memberikan manfaat,” jelasnya.

Sang Pencerah Muslim

Hasan menegaskan bahwa peran dan tugas ibu-ibu selaku istri polisi memang dibutuhkan. “Belailah kasih sayang suaminya dengan doa. Karena doa itu Insya Allah tugas suami masing-masing cukup berat. Sebab kamtibmas menjadi indikator keberhasilan polisi,” tegasnya.

Lebih lanjut Hasan menerangkan bahwa sesuai dengan kewenangan polisi, banyak lahan yang dapat dilakukan untuk berbuat baik kepada masyarakat di Kabupaten Probolinggo. “Terima kasih karena situasi kamtinmas di ? Kabupaten Probolinggo cukup kondusif,” ungkapnya.

Hasan menambahkan bahwa tantangan ke depan bagaimana seorang polisi mampu beramar makruf nahi mungkar. Yang jelas untuk meniadakan sama sekali tidak mungkin. “Setelah saya melihat secara seksama, kemungkaran di zaman ini banyak dilakukan oleh anak muda. Berbeda dengan dulu yang banyak dilakukan oleh orang tua karena alasan ekonomi. Mengurai kemungkanan bukan hanya tugas polisi tetapi juga semua elemen masyarakat,” pungkasnya.

Peringatan Nuzulul Qur’an ini dihadiri oleh Wakil Rais PWNU Jawa Timur KH Marzuki Mustamar, Kapolres Probolinggo AKBP Arman Asmara Syarifuddin beserta segenap jajaran, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton KH Zuhri Zaini, Ketua FKUB Kabupaten Probolinggo KH Idrus Ali, Ketua PCNU Kabupaten Probolinggo KH Abdul Hadi Saifullah dan sejumlah tokoh agama dan tokoh masyarakat. (Syamsul Akbar/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim Makam, Anti Hoax, Nahdlatul Sang Pencerah Muslim

Senin, 01 Januari 2018

Musim Haji, Suhu di Saudi Bisa Capai 50 Derajat Celcius

Jakarta, Sang Pencerah Muslim

Musim haji 1438H/2017M sudah menjelang. Kurang dari satu bulan lagi, jemaah haji Indonesia dijadwalkan secara bertahap akan mulai berangkat ke Arab Saudi. Kloter pertama rencananya akan mulai terbang ke Tanah Suci pada 28 Juli 2017 dari seluruh embarkasi di Indonesia.

Kasubag Humas Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Nirwan mengimbau calon jemaah haji Indonesia untuk terus menjaga kondisi kesehatannya. Menurutnya,? persiapan kesehatan sejak dari Tanah Air sangat penting mengingat kondisi di Arab Saudi berbeda dengan di Indonesia.

Musim Haji, Suhu di Saudi Bisa Capai 50 Derajat Celcius (Sumber Gambar : Nu Online)
Musim Haji, Suhu di Saudi Bisa Capai 50 Derajat Celcius (Sumber Gambar : Nu Online)

Musim Haji, Suhu di Saudi Bisa Capai 50 Derajat Celcius

Nirwan yang sehari-hari bertugas? di RSUD Chatib Quzwain Sarolangun Jambi memperkirakan suhu di Arab Saudi pada musim haji sekitar 42-50 derajat celcius. Karenanya, jemaah diimbau untuk memperbanyak kegiatan di dalam gedung saja. Bila terpaksa keluar gedung, lanjut Nirwan, mesti memakai pelindung kepala dan kacamata hitam.

Sang Pencerah Muslim

“Jangan lupa senantiasa minum air agar terhindar dehidrasi yang diakibatkan suhu udara begitu panas. Jangan lupa membawa semprotan wajah, sesekali wajah dapat disemprot dengan air dan sering basahi rambut juga dengan air,” ujarnya sebagaimana dikutip Sang Pencerah Muslim, Jumat (30/6), dari laman Kemenag.

Sang Pencerah Muslim

Dokter Umum Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang ini mengingatkan calon jemaah haji agar tidak terlalu lelah jelang keberangkatan. Hal ini disampaikan Nirwan mengingat menjadi tradisi masyarakat Indonesia untuk menggelar walimatussafar dan menerima banyak tamu jelang keberangkatan. Nirwan berharap calon jemaah bisa mengatur waktu dengan baik sehingga cukup istirahat. Sebab, jika sampai kurang istirahat, itu bisa menyebabkan kondisi kesehatan calon jemaah menurun.

Bagi calon jamaah yang memiliki riwayat penyakit dan diharuskan membawa obat-obatan, lanjut Nirwan, maka obat dimaksud agar dicatatkan di Buku Kesehatan Jemaah Haji (BKJH) dan dicap oleh Petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) di embarkasi agar tidak menjadi masalah di proses imigrasi bandara kedatangan.

Nirwan juga mengimbau jemaah agar tidak perlu berlebihan membawa barang bawaan. Menurutnya, pakaian yang dibawa secukupnya saja. Makanan juga tidak perlu berlebihan karena bisa dibeli di Tanah Suci.

“Sekarang pelaksanaan haji oleh Pemerintah Indonesia sudah sangat bagus. Makanan untuk jamaah sudah disiapkan. Jadi tidak perlu berlebihan untuk membawa persiapan makanan,? termasuk tak perlu lagi membawa alat-alat untuk memasak,” tandasnya. (Red: Mahbib)



Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Aswaja, Santri, Anti Hoax Sang Pencerah Muslim

Jumat, 29 Desember 2017

Hukum Hubungan Seksual dan Perkawinan LGBT (Gay 2)

Assalamu’alaikum wr. wb

Redaksi Bahtsul Masail Sang Pencerah Muslim yang terhormat. Langsung saja, belakangan ini ramai dibicarakan masalah Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT). Yang saya tanyakan, apa hukum hubungan seksual LGBT dalam Islam dan apa konsekuensinya? Apakah status pernikahan mereka? Terima kasih atas penjelasannya. Wassalamu ‘alaikum wr. wb. (Abdullah/Jakarta).

Hukum Hubungan Seksual dan Perkawinan LGBT (Gay 2) (Sumber Gambar : Nu Online)
Hukum Hubungan Seksual dan Perkawinan LGBT (Gay 2) (Sumber Gambar : Nu Online)

Hukum Hubungan Seksual dan Perkawinan LGBT (Gay 2)

Jawaban

Assalamu alaikum wr. wb



Sang Pencerah Muslim

Penanya yang budiman, semoga Allah SWT merahmati kita semua. Pada tulisan sebelumnya kita mengangkat sejumlah bentuk hubungan seksual antarpria. Pada kesempatan ini kita hanya membahas perihal perilaku keseharian laki-laki yang berperilaku perempuan dan sebaliknya, bukan pada hubungan seksualnya.

Keterangan agama yang bisa kita temukan perihal perilaku gay atau lesbian membagi setidaknya menjadi dua jenis. Pertama adalah orang berjenis kelamin laki-laki tetapi berperilaku keseharian seperti perempuan. Orang ini disebut mukhannats. Kalau sebaliknya disebut mutarajjilah. Kedua adalah khuntsa musykil. Orang ini memiliki dua kelamin pada dirinya. Perihal khuntsa musykil akan kita ulas pada kesempatan berikutnya.

Penanya yang budiman, agama mengecam mereka yang secara bebas dan sadar berperilaku dengan perilaku lawan jenisnya. Rasulullah SAW pernah melontarkan kutukan perihal ini.

Sang Pencerah Muslim

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Artinya, “Rasulullah SAW melaknat mukhannats, laki-laki yang berperilaku perempuan dan mutarajjilah, perempuan yang berperilaku laki-laki,” (HR Bukhari).

Terkait hadits di atas, ada baiknya kita rujuk keterangan guru kami Rais Syuriyah PBNU periode 1994-1999 KH M Syafi’i Hadzami. Perihal mukhannats dan mutarajjilat, ia membuat rincian tersendiri.

“Akan tetapi bagi laki-laki yang berlaku seperti perempuan dalam pakaiannya, lenggak-lenggoknya, tutur katanya, dan ada padanya homoseksualitas atau gejala suka memuaskan nafsu birahinya bersama orang yang sejenis kelaminnya, jika hal tersebut dengan ikhtiar-nya [pilihannya] adalah ia berdosa dan terkena kutukan Rasulullah SAW dalam hadits tersebut di atas. Demikianlah pula halnya terhadap perempuan, berlaku seperti laki-laki.

Tetapi jika hal tersebut bukan dengan ikhtiar-nya artinya secara idlthirari, di luar usaha [pilihan]-nya, berarti ia berada dalam keadaan abnormal jiwanya, yakni menderita penyakit jiwa. Dan penyakit ini adalah penyakit yang berbahaya di mana berkewajibanlah si wali dari orang tersebut untuk menghubungi psikiater untuk menyelamatkan dia daripada menjadi wadam atau banci kaleng. Kalau hal ini memang di luar usahanya, idlthirari, tidaklah dapat kita mengerti kalau ini dianggap juga berdosa atau dilaknat Rasulullah SAW. Karena dia orang sakit yang dapat dinormalisir kembali kesehatan jiwanya dengan usaha pengobatan,” (Lihat KH M Syafi’i Hadzami, Taudlihul Adillah [100 Masalah Agama], Menara Kudus, Tahun 1982, Juz III, Halaman 266).

Dari keterangan ini, kita menyimpulkan bahwa perilaku mukhannats atau mutarajjilah ini harus dilihat apakah perilakunya didasarkan pada pilihannya secara sadar (ikhtiar) atau faktor di luar kendalinya (idlthirari).

Kalau perilaku mukhannats atau mutarajjilah disebabkan oleh faktor di luar kendalinya (idlthirari), maka kita lagi-lagi bisa meminta bantuan medis untuk merehabilitasi mereka. Hemat kami, penjelasan tafshil/rincian terkait pemahaman hadits Rasulullah SAW di atas dari guru kami memadai. Untuk khuntsa musykil, kita akan segera susul pada tulisan berikutnya.

Demikian jawaban yang bisa kami kemukakan. Semoga jawaban ini dipahami dengan baik. Kami selalu terbuka untuk menerima saran dan kritik dari para pembaca.

Wallahul muwaffiq ila aqwamith thariq

Wassalamu’alaikum wr. wb


(Alhafiz Kurniawan)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Anti Hoax Sang Pencerah Muslim

Jumat, 22 Desember 2017

Gusdurian Temanggung Luncurkan Film Antiteror

Temanggung, Sang Pencerah Muslim. Komunitas Gusdurian Temanggung, Jawa Tengah meluncurkan film dokumenter tentang kekerasan atas nama agama. Film dengan judul Kota Teror yang berdurasi 20.54 menit diluncurkan di jejaring sosial Youtube.com.

Gusdurian Temanggung Luncurkan Film Antiteror (Sumber Gambar : Nu Online)
Gusdurian Temanggung Luncurkan Film Antiteror (Sumber Gambar : Nu Online)

Gusdurian Temanggung Luncurkan Film Antiteror

“Film ini menggambarkan konflik bernuansa agama yang terjadi di Temanggung. Selanjutnya kami bandingkan dengan keadaan masyarakat Temanggung aslinya. Ini menarik karena menggambarkan dua hal yang bertolak belakang,” kata produser Emilianto Nugroho.

Untuk melengkapi gambaran itu, ia secara khusus meminta komentar dari Guru Besar Studi Agama dan Resolusi Konflik UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta H Amin Abdullah dan Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Moh Mahfud MD.

Sang Pencerah Muslim

Keduanya dimintakan keterangan selain warga sekitar, tambah Emilianto Nugroho.

Sang Pencerah Muslim

Pembuatan film ini membutuhkan waktu sekitar dua bulan. Pengambilan gambar dengan menunggu momen yang tepat dinilai paling penting. Sebab, dalam membuat film dokumenter faktor akting sama sekali diabaikan. Semua yang kami gambarkan dalam film ini adalah nyata, tanpa settingan sedikitpun, terangnya.

Dalam film ini, ia menggambarkan bahwa kabupaten Temanggung sebenarnya merupakan kota yang aman dan nyaman untuk toleransi beragama. Hanya saja, kota ini kemudian dimainkan orang yang tidak bertanggungjawab sebagai lahan konflik.

Sasaran akhirnya, orang mengetahui bahwa Temanggung adalah kota damai dan aman. Di sini tidak ada potensi konflik beradasarkan agama kecuali permainan orang yang tidak bertanggungjawab.

“Kami ingin citra kota kami kembali seperti dulu; Temanggung yang aman dan harmonis,” tandas aktivis videography asal Temanggung ini, Jum‘at (22/11). (Abaz Zahrotien/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Pertandingan, Anti Hoax, Quote Sang Pencerah Muslim

Selasa, 12 Desember 2017

Radio NU Online Tingkatkan Mutu Penyiar

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Radio Sang Pencerah Muslim tengah memperbaiki kualitas para penyiar dengan cara menggelar pelatihan intensif bertajuk “Profesionalitas Pengelolaan ? dan Pengembangan Radio Streaming” di studio barunya, Jl Kramat Raya 164, gedung PBNU, lantai 7, Jakarta, Selasa (11/6) petang.

Radio NU Online Tingkatkan Mutu Penyiar (Sumber Gambar : Nu Online)
Radio NU Online Tingkatkan Mutu Penyiar (Sumber Gambar : Nu Online)

Radio NU Online Tingkatkan Mutu Penyiar

Peserta pelatihan terdiri dari para mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) Jakarta dan sejumlah penyiar dan operator radio streaming di Jakarta. Turut mengisi pada kesempatan itu, mantan produser Elshinta TV Abdullah Taruna.

Abdullah menjelaskan prinsip-prinsip dan petunjuk praktis mengenai cara berkomunikasi secara efektif dan menarik di saluran radio. Wakil Pemimpin Redaksi Sang Pencerah Muslim ini juga mengurai persoalan teknis penyiaran, seperti intonasi, pemenggalan kalimat, durasi, dan penulisan skrip berita.

Sang Pencerah Muslim

“Kegiatan ini untuk meningkatkan wawasan peserta pelatihan tentang dunia penyiaran dan hal-hal teknisnya. Seiring akses internet yang kian mudah, minat terhadap media, termasuk radio streaming, sekarang terus bertambah,” kata Mustiko Dwipoyono, manajer program Radio Sang Pencerah Muslim.

Sang Pencerah Muslim

Rencananya, Radio Sang Pencerah Muslim akan mengadakan pelatihan serupa secara berkala tiap Selasa. Radio internet yang beralamat di radio.nu.or.id ini aktif sejak 2012 lalu dengan sejumlah program pengajian, dialog interaktif, kajian tematik, pembacaan berita, musik, dan siaran langsung kegiatan. Rubrik khusus juga dibuat untuk para pendengar yang ingin mengunggah rekaman pengajian, musik, dokumen, foto, video, dan lainnya.

Penulis: Mahbib Khoiron

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Pendidikan, Anti Hoax, AlaSantri Sang Pencerah Muslim

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Sang Pencerah Muslim sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Sang Pencerah Muslim. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Sang Pencerah Muslim dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock