Tampilkan postingan dengan label Ubudiyah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ubudiyah. Tampilkan semua postingan

Senin, 05 Februari 2018

Banser Tetap Tenang dan Waspada Sikapi Ancaman ISIS

Surabaya, Sang Pencerah Muslim. Surat terbuka yang diduga dari Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) ramai dibicarakan di media sosial. Dalam surat itu tertulis GP Ansor thogut dan mengancam Polisi, TNI, Densus dan Banser.?

Banser Tetap Tenang dan Waspada Sikapi Ancaman ISIS (Sumber Gambar : Nu Online)
Banser Tetap Tenang dan Waspada Sikapi Ancaman ISIS (Sumber Gambar : Nu Online)

Banser Tetap Tenang dan Waspada Sikapi Ancaman ISIS

Menyikapi ancaman tersebut, Banser di Jawa Timur mengambil sikap waspada dan tetap berkoordinasi dengan aparat Kepolisian dan TNI. Sebab, ISIS atau simpatisannya juga diduga kuat ada di Jawa Timur. Terbukti beberapakali Densus 88 berhasil mengamankan simpatisan ISIS di wilayah Jatim.

Komandan Satuan Koordinasi Wilayah (Satkorwil) Banser Jatim, Muhammad Abid Umar menegaskan, akan mempertahankan dan menjaga tegaknya NKRI. Apapun itu risikonya. Pihaknya akan selalu berada di garda depan melawan terorisme ISIS radikalisme.?

"Meskipun begitu, Ansor dan Banser akan mengambil langkah sendiri. Saya menginstruksikan Banser di setiap tingkatan agar berkoordinasi dengan jajaran kepolisian," kata Gus Abid sapaan akrabnya, Selasa (4/7).

Sang Pencerah Muslim

Gus Abid menambahkan, meskipun Banser tetap tenang dan tidak reaktif menyikapi teror tersebut, namun pihaknya siap menggerakan kekuatan Banser bila dibutuhkan negara.?

"Sikap Ansor dan Banser sudah jelas konsisten menolak Khilafah Islamiyah/Daulah Islamiyah. Sebab bagi Ansor-Banser NKRI dan Pancasila sudah final," tegasnya.

Siapapun yang ingin mengganti ideologi Pancasila dan NKRI akan berhadapan dengan Ansor dan Banser. "Tapi kami tidak akan reaksioner apalagi melampaui kewenangan aparat penegak hukum. Namun, kapan pun dan berapa pun anggota Banser Jatim dibutuhkan, kami akan kerahkan," pungkas kader muda NU tersebut.

Seperti diketahui, berulangkali ISIS menyebut Ansor dan Banser sebagai musuh mereka. Hal itu disampaikan secara terbuka dalam video yang diunggah di YouTube pada 2014 lalu oleh anggota ISIS bernama Abu Jandal (belakangan diinformasikan telah tewas di Mosul, Irak).?

Terbaru, ISIS maupun kelompok yang diduga kuat simpatisan ISIS kembali menyampaikan ancaman kepada Ansor dan Banser dalam sepucuk surat yang ditaruh di kantor Polsek Metro Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. (Rof Maulana/Fathoni)

Sang Pencerah Muslim

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Ubudiyah, Nahdlatul, Anti Hoax Sang Pencerah Muslim

Minggu, 28 Januari 2018

Maraknya Hoax, Gus Mus: Kita Seperti Kembali ke Zaman Qabil dan Habil

Jakarta, Sang Pencerah Muslim?

Mustasyar PBNU KH A. Mustofa Bisri mengaku resah terhadap watak masyarakat yang begitu menyebarkan berita bohong. Dia juga mengaku sedih terhadap masyarakat yang gampang terpengaruh berita bohong tersebut yang kadang-kadang bermuatan mengadu domba.

Maraknya Hoax, Gus Mus: Kita Seperti Kembali ke Zaman Qabil dan Habil (Sumber Gambar : Nu Online)
Maraknya Hoax, Gus Mus: Kita Seperti Kembali ke Zaman Qabil dan Habil (Sumber Gambar : Nu Online)

Maraknya Hoax, Gus Mus: Kita Seperti Kembali ke Zaman Qabil dan Habil

"Kita seperti kembali ke zaman Qabil dan Habil, memangsa sesama kita, masing-masing memperlihatkan keganasannya," kata kiai yang akrab disapa Gus Mus, di acara Mata Najwa, Jakarta, Rabu (4/1) sebagaimana dikabarkan Metronews.com.

Qabil dan Habil merupakan putra Nabi Adam AS. Qabil adalah orang yang pertama kali melakukan pembunuhan. Orang yang dibunuh Qabil adalah adik kandungnya sendiri, Habil.

Masih dikutip dari berita tersebut, Menurut Gus Mus, berita bohong atau dikenal dengan hoax yang berisi kebencian biasanya membawa sentiman suku, ras, agama, dan antar golongan (SARA). Mirisnya, ramai masyarakat termakan berita fitnah itu.?

Sang Pencerah Muslim

Karena itu, Gus Mus meminta masyarakat menjauhi fitnah. Dia berharap masyarakat Indonesia tetap bersatu dan tak terpengaruh berita bohong. Terlebih kepada umat muslim.

"Orang islam yang paling bertanggung jawab karena kita yang mayoritas. Kita tidak memperlihatkan kegagahan kita sebagai mayoritas. Baik buruknya suatu negara tergantung mayoritasnya," pungkas Gus Mus.

Sang Pencerah Muslim

Karena maraknya berita hoax, Lembaga Bahtsul Masail Pengurus Besar Nahdlatul Ulama menyatakan haram perilaku membuat dan menyebarkannya. Pernyataan tersebut mengemuka pada forum bahtsul masail yang diikuti para kiai NU di PBNU, Jakarta pada Kamis (1/12) tahun lalu. ?

Bagi LBM PBNU perilaku membuat dan menyebarkan berita hoax banyak sekali mudaratnya, yaitu bisa menyebabkan tersebarnya kebencian dan permusuhan di kalangan masyarakat dan lebih jauhnya bisa menyebabkan disintegrasi nasional.?

“Seharusnya media sosial menjadi sarana sliaturahim dan perekat persatuan, bukan kebencian dan permusuhan,” ungkap salah seorang pantia forum bahtsul masail tersebut, H. Sarmidi Husna.?

Ia mengimbau semakin canggihnya teknologi informasi seharusnya dibarengi dengan kemampuan menyeleksi dan berita. (Abdullah Aalawi)?

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Ubudiyah Sang Pencerah Muslim

Sabtu, 27 Januari 2018

50 Pelajar Purworejo Ikuti Diklatama IPNU-IPPNU

Purworejo, Sang Pencerah Muslim. Sekitar  50 pelajar Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, mengikuti Pendidikan dan Latihan Pertama (Diklatama), Corp Brigade Pembangunan dan Korp Pelajar Putri yang digelar IPNU dan IPPNU. Kegiatan berlangsung di Komplek SD Islam Terpadu Desa Majir, Kecamatan Kutoarjo, pada Jumat-Ahad (10-12/5) lalu.

Para pelajar tersebut merupakan delegasi dari seluruh Pimpinan Anak Cabang (PAC) dan Pimpinan Komisariat (PK) IPNU-IPPNU se-Kabupaten Purworejo.

50 Pelajar Purworejo Ikuti Diklatama IPNU-IPPNU (Sumber Gambar : Nu Online)
50 Pelajar Purworejo Ikuti Diklatama IPNU-IPPNU (Sumber Gambar : Nu Online)

50 Pelajar Purworejo Ikuti Diklatama IPNU-IPPNU

Kegiatan tersebut dibuka Wakil Ketua PC NU Kabupaten Purworejo, K. Ali Subhan. Dalam sambutannya, ia mengapresiasi kegiatan tersebut, karena merupakan salah satu gerbang pengkaderan kader-kader NU, “Melalui kegiatan ini kader IPNU-IPPNU harus bertambah nasionalis, cinta lingkungan, dan memiliki kepekaan sosial tinggi,” katanya.

Sang Pencerah Muslim

Komandan Pendidikan Diklatama, Jumadhi menuturkan, kegiatan ini merupakan yang kedua kali. Panitia menyiapakan beberapa materi, yaitu PBB, SAR, Strategi Mapping, Bela Diri, Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara, Manajemen Perjalanan, Pelestarian Alam dan Kelestarian Lingkungan, Basic Ropes dan Medical First Responder Basic.

Sang Pencerah Muslim

Jumadhi menambahkan, untuk memaksimalkan penyampaian materi, diundang pemateri berpengalaman, seperti Kodim 0708, Polres Purworejo, Dinas Perhutani, PMI, SAR, Pagar Nusa, Banser, “Agar benar-benar terbentuk CBP dan KPP yang disiplin, tangguh dan bermental,” tuturnya.

Di akhir Diklatama bertema “Membentuk Kader yang Berkarakter Kebangsaan, Peduli Lingkungan dan Berjiwa Sosial”, diisi Out Bond yang rekreatif dan edukatif  untuk para peserta.

Sementara itu, Ketua PC IPNU Purworejo, Ahmad Naufa mengatakan, tindak lanjut dari Diklatama, akan dibentuk Dewan Komando Cabang (DKC) CBP dan KPP. Mereka akan melakukan kegiatan bersama IPNU dan IPPNU Purworejo atau dengan  pemerintah, “Misalnya dalam kegiatan relawan SAR Badan Penanggulangan Bencana Daerah Purworejo,” katanya.

Ahmad berpendapat, sebagai calon penerus generasi bangsa, kader-kader IPNU harus memiliki wawasan luas tentang kebangsaan dan jangan sampai tergerus berbagai penyimpangan yang bersifat patologis yang dapat merusak moral dan ideologi para pemuda.

Hadir pada pembukaan Diklatama dua badan semiotonom IPNU dan IPPNU tersebut, Ketua MWC NU Kecamatan Kutoarjo, PC IPNU-IPPNU Kabupaten Purworejo, dan Perangkat Desa Majir, Karang Taruna Desa Majir.

Redaktur        : Abdullah Alawi

Kontributor    : Isnainissholiah

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Anti Hoax, Pendidikan, Ubudiyah Sang Pencerah Muslim

Kamis, 25 Januari 2018

Pemilukada Langsung Banyak Mafsadatnya

Jakarta Sang Pencerah Muslim. Pemilihan Umum Kepala Daerah Langsung yang digulirkan melalui kebijakan otonomi daerah ditengarai banyak mafsadatnya, di samping maslahatnya.?

Menurut Katib ‘Aam PBNU KH Malik Madany, pada mulanya UU Pemilukada langsung berniat baik, yaitu untuk mendapatkan pemimpin berkualitas. Di sisi lain juga sebagai pendidikan politik masyarakat dan demokrasi. Tapi kenyataanya sebaliknya.

Pemilukada Langsung Banyak Mafsadatnya (Sumber Gambar : Nu Online)
Pemilukada Langsung Banyak Mafsadatnya (Sumber Gambar : Nu Online)

Pemilukada Langsung Banyak Mafsadatnya

“Pendidikan politik dan demokrasi yang diperoleh masyarakat bukanlah pendidikan yang baik dan bermoral, melainkan justru pendidikan yang tidak sehat.”?

Sang Pencerah Muslim

Dikatakannya, hal itu antara lain tampak pada kecenderungan masyarakat untuk memanfaatkan momentum pencalonan seseorang untuk memperoleh money politics.

Demikian pula yang dilakukan oleh sebagian besar partai politik terhadap para calon yang diusungnya. Hal semacam ini juga memperbesar biaya yang harus dikeluarkan oleh seorang calon untuk memenangkan pemilukada.

Sang Pencerah Muslim

“Beban biaya yang berat ini akan dicarikan penggantinya kelak ketika sang calon benar-benar menjadi kepala daerah. Bagi kepala daerah semacam ini konsentrasi pemikirannya bukan lagi pada kesejahteraan rakyatnya, melainkan pada cara mengembalikan dana yang telah diinvestasikannya dalam pemilukada,” jelasnya.

Karena itulah, berbagai perilaku KKN tampaknya sangat sulit untuk dihindari. Di samping itu, anggaran yang dikeluarkan pemerintah untuk menyelenggarakan pemilukada di setiap provinsi, kabupaten dan kota di seluruh Indonesia sungguh sangat besar.?

“Sementara manfaat dan hasil yang diharapkan cukup mengecewakan,” ungkapnya.

Oleh karena itu, Musayawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar NU yang akan berlangsung di Cirebon, Jawa Barat, akan memperdalam manfaat dan mafsadat Pemilukada Langsung. Hasilnya akan direkomendasikan kepada pemerintah.

Redaktur: Mukafi Niam

Penulis ? : Abdullah Alawi

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Ubudiyah, Humor Islam Sang Pencerah Muslim

Rabu, 24 Januari 2018

PCNU Prioritaskan Program Kaderisasi dan SDM Kader

?Depok, Sang Pencerah Muslim. Musyawarah kerja cabang Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Depok menitikberatkan program kerjanya ke depan pada bidang organisasi dan sumber daya manusia kader. Mereka berencana melakukan konsolidasi internal hingga pengurus anak ranting NU untuk menjalankan program kerjanya.

PCNU Prioritaskan Program Kaderisasi dan SDM Kader (Sumber Gambar : Nu Online)
PCNU Prioritaskan Program Kaderisasi dan SDM Kader (Sumber Gambar : Nu Online)

PCNU Prioritaskan Program Kaderisasi dan SDM Kader

Menurut Ketua PCNU Depok Ustadz Raden Salamun di tanah Baru, Beji kota Depok, terdapat delapan pembahasan dalam Muskercab. Kesemuanya meliputi aspek diniyah, dakwah, pendidikan, mabarot, hukum, ekonomi, organisasi dan  politik.

"Kita menargetkan sejumlah 500 kelompok anak ranting NU, 63 ranting NU, dan dua MWCNU yang akan direstrukturisasi kepengurusannya tahun ini," kata Salamun di STIH IBLAM Depok, Ahad (18/5).

Sang Pencerah Muslim

Program ini, menurutnya, dapat mengintensifkan komunikasi  sesama ormas dan lintas agama. PCNU Depok sempat menjadi inisiator halaqoh lintas agama pada Oktober 2013 lalu untuk meningkatkan persatuan warga Depok.

"Tentunya, kita menanamkan paham aswaja NU agar munculnya aliran sempalan bisa diminalisasi di Depok," tutur Salamun.

Sang Pencerah Muslim

Sementara Wakil Bendahara NU Depok H Bukhori berharap agar kepengurusan baru PCNU Depok bisa berperan dalam memberdayakan masyarakat. Salah satunya, dalam bidang agama serta pemberdayaan ekonomi.

"Banyak peran yang bisa diambil NU. Sampai saat ini, ormas berlambang sembilan bintang itu tetap diharapkan perannya di masyarakat," terang H Buchori. (Aan Humaidi/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Ubudiyah, Cerita, AlaNu Sang Pencerah Muslim

Minggu, 31 Desember 2017

Masyarakat Peduli Pendidikan Cilacap Tolak Pemaksaan Lima Hari Sekolah

Banyumas, Sang Pencerah Muslim?

Koalisi Masyarakat Peduli Pendidikan (KMPP) Kabupaten Cilacap menggelar aksi damai menolak Full Day School (FDS), Jumat (25/8). Aksi dipimpin oleh H Munir Nur Said yang juga Ketua PC LP Maarif NU Kabupaten Cilacap. Dalam pembacaan sikap, dia menyampaikan empat tuntutan.

Pertama, menolak dengan tegas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2017 tentang Hari Sekolah, karena tidak sesuai dengan Undang-Undang Dasar tahun 1945 dan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang nyata-nyata telah menimbulkan keresahan di masyarakat.

Masyarakat Peduli Pendidikan Cilacap Tolak Pemaksaan Lima Hari Sekolah (Sumber Gambar : Nu Online)
Masyarakat Peduli Pendidikan Cilacap Tolak Pemaksaan Lima Hari Sekolah (Sumber Gambar : Nu Online)

Masyarakat Peduli Pendidikan Cilacap Tolak Pemaksaan Lima Hari Sekolah

Kedua, menolak dengan tegas, kebijakan Pemerintah Propinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten/Kota di Jawa Tengah, yang melakukan tindakan sewenang-wenang, dengan tetap memaksakan kehendak untuk menerapkan 5 (Lima) Hari Sekolah di satuan pendidikan yang ada, tanpa memperhatikan aspirasi penolakan yang berkembang di masyarakat.

Ketiga, menolak dengan sangat tegas pemaksaan penerapan kebijakan 5 (Lima) Hari Sekolah, karena telah nyata mencederai prinsip-prinsip deliberasi sosial dan pengingkaran terstruktur terhadap kekayaan kearifan lokal yang dimiliki masyarakat, yang telah terbukti sumbangsihnya terhadap pembangunan, penguatan dan pendidikan karakter bagi bangsa Indonesia.

Keempat, mendesak kepada Presiden Republik Indonesia untuk segera Mencabut dan Membatalkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2017 Tentang Hari Sekolah, dan Menerbitkan Peraturan Presiden Tentang Pendidikan Karakter yang bersifat Holistik, Integratif dan Non-Diskriminatif, dengan tidak menghapuskan dan menghilangkan eksistensi Pendidikan Keagamaan di Indonesia.

Sang Pencerah Muslim

Madrasah Diniyah sudah ada sejak sebelum kemerdekaan Indonesia, dan telah mampu melahirkan generasi bangsa yang berkarakter, dan memiliki komitmen untuk menjaga keberagaman dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. (Kifayatul Ahyar/Fathoni)

Sang Pencerah Muslim

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Cerita, Ubudiyah Sang Pencerah Muslim

Habib Husein Sebut Tidak Semua Amalan Diterima Allah, Kecuali Shalawat

Cirebon, Sang Pencerah Muslim?

Dalam rangka menjaga tradisi dan menyemarakkan syiar Islam rahmatan lil alamin, Pimpinan Cabang GP Ansor Kabupaten Cirebon bekerja sama dengan PT Djarum mengadakan rangkaian tour shalawat ke sepuluh tempat di kabupaten itu.

Tour shalawat kedelapan didakan di Pesantren Babakan Ciwaringin Cirebon, bekerja sama dengan Majelis Ta’lim dan Shalawat Madinah Ar Rasul pimpinan Habib Husein bin Hud bin Yahya, Jumat (10 /11)

Habib Husein Sebut Tidak Semua Amalan Diterima Allah, Kecuali Shalawat (Sumber Gambar : Nu Online)
Habib Husein Sebut Tidak Semua Amalan Diterima Allah, Kecuali Shalawat (Sumber Gambar : Nu Online)

Habib Husein Sebut Tidak Semua Amalan Diterima Allah, Kecuali Shalawat

Dalam ceramahnya, Habib Husein bin Hud bin Yahya mengatakan, tidak semua amalan (aktivitas ibadah) diterima Allah SWT, kecuali shalawat. Shalawat pasti dijamin diterima Allah SWT.

Itulah salah satu keutamaan dan keistimewaan shalawat dibanding ibadah lainya. Keistimewaan lain, sebagaimana dikatakan H. Ujang Busthomi, Ketua Ansor Kabupaten Cirebon. Diceritakan dari gurunya, Kiai Ishak al-Hafisz, barangsiapa setiap selesai shalat fardu, istiqamah membaca shalawat (shalla ala Nabi Muhammad) sebanyak 100 kali, sebelum kakinya bergerak (beranjak dari shalat), kelak di saat sakaratul maut Rasulullah SAW akan hadir.

Sang Pencerah Muslim

Bahkan, kata Habib Ahmad Tholib bin Yahya, ketua Rijalul Ansor Kabupaten Cirebon, ada sejumlah orang memiliki kemampuan khusus bisa mengetahui seseorang sering membaca shalawat atau tidak, cukup hanya melihat wajahnya. “Kemampuan seperti Ini juga salah satu keistimewaan shalawat,” ujarnya

Acara shalawat yang dihadiri ratusan pemuda Ansor, Banser, juga masyarakat umum ini, ditutup sambutan oleh H.Nuruzzaman, selaku pengurus GP Ansor Pusat. Menurutnya, sampai kapan pun Ansor dan Banser tetap komitmen dan setia menjaga NKRI.

“Siapa pun yang akan mengganti ideologi Pancasila, mengubah UUD 45 dan mengganggu NKRI, maka akan berhadapan dengan Ansor dan Banser,” pungkasnya. (Jamal/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim Ubudiyah, Tegal, Fragmen Sang Pencerah Muslim

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Sang Pencerah Muslim sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Sang Pencerah Muslim. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Sang Pencerah Muslim dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock