Tampilkan postingan dengan label Pendidikan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pendidikan. Tampilkan semua postingan

Rabu, 10 Juli 2013

Ini Putusan Bahtsul Masail NU Jatim Soal Status Kewarganegaraan Teroris

Surabaya, Sang Pencerah Muslim - Selama dua hari (24-25/9), PWNU Jawa Timur menyelenggarakan Musyawarah Kerja III yang diselenggarakan di Graha Residen Surabaya. Masalah yang dibahas antara lain terkait status kewarganegaraan mereka yang pernah terlibat dalam gerakan teroris di sejumlah negara.

"Seiring maraknya terorisme global, tidak sedikit Warga Negara Indonesia yang menjadi simpatisan maupun aktif sebagai milisinya," kata KH Ahmad Asyhar Shofwan, Senin (25/9).

Ini Putusan Bahtsul Masail NU Jatim Soal Status Kewarganegaraan Teroris (Sumber Gambar : Nu Online)
Ini Putusan Bahtsul Masail NU Jatim Soal Status Kewarganegaraan Teroris (Sumber Gambar : Nu Online)

Ini Putusan Bahtsul Masail NU Jatim Soal Status Kewarganegaraan Teroris

Menurut Ketua Lembaga Bahtsul Masail NU Jatim tersebut, kenyataan ini kemudian memunculkan wacana pelepasan status kewarganegaraan orang-orang Indonesia yang terlibat gerakan teroris di luar negeri.

"Sebab, ketika para teroris mendapat kesempatan pulang ke Indonesia, mereka menularkan ideologinya kepada orang lain sehingga ideologi radikal dan ancaman aksi-aksi teror semakin nyata," katanya.

Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim

Terkait hal  ini, peserta bahtsul masail dari utusan PCNU se-Jatim memberikan sejumlah catatan."Pertama, pemerintah berkewajiban menjaga stabilitas keamanan negara, ketenteraman warga dan menjaganya dari berbagai hal yang mengancam," ungkapnya.

Oleh sebab itu, pemerintah wajib mengambil kebijakan yang paling maslahat bagi tercapainya tujuan itu, meskipun dengan melepas status kewarganegaraan teroris, lanjutnya.

Ketika ada dugaan kuat dengan berdasar data akurat bahwa seorang warga negara berpotensi besar mengancam stabilitas keamanan negara dan ketentraman warganya, maka pemerintah dapat mencabut status kewarganegaraannya. "Ini sebagai upaya terakhir untuk menghindari gangguan besar yang mungkin ditimbulkan," urainya.

Namun bagaimana kalau didapati  orang yang telah menyatakan diri lepas dari ikatan NKRI dan berbaiat mendukung terorisme, kemudian pulang ke Indonesia dengan alasan kekecewaan terhadap janji palsu kelompok teroris yang dikunjungi?

Terhadap masalah ini maka pemerintah tidak boleh menerimanya kembali sebagai warga negara. "Kecuali sudah dipastikan bahwa keberadaan yang bersangkutan tidak membahayakan stabilitas keamanan negara dan ketenteraman warga," pungkasnya.

Forum yang juga diikuti peserta dari beberapa pesantren di Jatim ini juga membahas masalah investasi PayTren yang tengah marak di masyarakat. Akan tetapi karena pihak PayTren belum bisa dihadirkan, masalah tersebut masih akan dibahas pada bahtsul masail berikutnya. (Ibnu Nawawi/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Habib, Pendidikan Sang Pencerah Muslim

Selasa, 30 April 2013

PBNU Sosialisasikan Gerakan Anti Busung Lapar

Jakarta, Sang Pencerah Muslim
Keprihatinan PBNU terhadap masalah busung lapar dan gizi buruk yang saat ini mulai menyebar di seluruh Indonesia akan diwujudkan dalam membuat gerakan anti busung lapar.

Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi mengungkapkan bahwa gerakan ini akan melibatkan PBNU, Muslimat, dan LKKNU. Gerakan ini akan melibatkan warga NU sampai dengan tingkat ranting sehingga langsung menjangkau masyarakat sekitarnya.

“Hendaknya mereka mengamati daerahnya masing-masing, terutama pada rumah-rumah penduduk yang diduga mereka ada problem kesehatan sehingga informasi akan lebih dini, baik sosialisasi ke warga NU atau ke pemerintah,” tandasnya.

Hasyim mengungkapkan bahwa sekalipun ranting muslimat NU tak punya uang, tapi mereka kan bisa mengkomunikasikan dengan warga se-desa yang mampu menolong atau dengan pemerintah setempat,” tambahnya.

Gerakan ini selanjutnya bukan hanya mengatasi masalah busung kelaparan dan gizi buruk, tapi juga penyakit lainnya, bahaya narkoba dan juga kriminalitas. “Ini harus bisa diamati. Dan itu akan sulit dilakukan pemerintah, disamping sistem ekonomi yang sekarang terjadi pemisahan daerah dan pusat, masing-masing daerah rebutan Pilkada. Nah NU dan Mulimat disini harus ikut mengambil tanggung jawab,” imbuhnya.

Sumbang Bubur Bayi

Sebagai langkah awal bantuan terhadap kasus busung lapar yang menimpa warga NTB, PBNU akan mengirimkan 1 ton bubur bayi. “Kita bekerjasama dengan PWNU NTB dan PCNU Mataram karena mereka yang tahu lokasinya dan siapa yang layak menerima bantuan tersebut,” tandasnya

Selain bubur bayi, PBNU akan mengusahakan biskuit dengan standard WHO sebanyak 1 truk. “Ini merupakan langkah kongkrit PBNU, bukan hanya wacana saja,” tandasnya.(mkf)


 

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Pendidikan Sang Pencerah Muslim

PBNU Sosialisasikan Gerakan Anti Busung Lapar (Sumber Gambar : Nu Online)
PBNU Sosialisasikan Gerakan Anti Busung Lapar (Sumber Gambar : Nu Online)

PBNU Sosialisasikan Gerakan Anti Busung Lapar

Sabtu, 02 Maret 2013

Kenalkan Tahun Hijriyah pada Anak Lewat Gebyar Muharram

Jepara, Sang Pencerah Muslim. Qiroati Cabang Jepara menyelenggarakan Gebyar Muharram 1435 H di lapangan Desa Ngabulm, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Senin-Selasa (4-5/11). Pengembang metode pembelajaran cepat al-Qur’an ini berharap anak lebih mengenalkan tahun baru hijriyah.

Kenalkan Tahun Hijriyah pada Anak Lewat Gebyar Muharram (Sumber Gambar : Nu Online)
Kenalkan Tahun Hijriyah pada Anak Lewat Gebyar Muharram (Sumber Gambar : Nu Online)

Kenalkan Tahun Hijriyah pada Anak Lewat Gebyar Muharram

Koordinator Qiroati Cabang Jepara H Zainal Marlis mengaku prihatin terhadap anak-anak saat ini yang lebih kenal dengan tahun baru masehi daripada tahun baru hijriyah. Kegiatan yang berlangsung dua hari meliputi tahtiman al-qur’an bil ghoib yang diikuti 1435 hafidz-hafidzah, pengajian umum bersama Gus Yasin Maimoen Zubair dan Bupati Jepara H Ahmad Marzuqi, aneka hiburan anak dan dongeng bareng Kak Bimo dari Jakarta. 

Pada hari kedua, Selasa, anak-anak dilibatkan aktif dalam kegiatan. Tujuannya, papar Zainal, agar semakin aktif. “Mereka berani tampil di muka umum. Timbul keberaniannya dan berlomba-lomba dalam kebaikan dengan anak-anak yang lain,” paparnya di sela-sela kegiatan. 

Sang Pencerah Muslim

Tidak hanya melibatkan anak-anak, pihak Qiroati juga melibatkan dewan asatidz (para guru) dari 15 Koordinator Kecamatan (Korcam). Hadirnya dewan asatidz katanya untuk mendampingi anak-anaknya. “Sebenarnya ada 16 Korcam namun Karimunjawa belum bisa hadir karena harus menyebrangi lautan. Sehingga hanya 15 Korcam yang turut hadir,” sebutnya.   

Sang Pencerah Muslim

Dengan bertemunya asatidz maupun santri lintas Korcam, lanjutnya, bisa menjadi ajang silaturahmi serta ukhuwah Islamiyah di antara Korcam yang ada. Ia berharap kegiatan yang rutin dilakukan saban tahun itu bisa istiqomah dan kedepan semakin tambah meriah. (Syaiful Mustaqim/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Anti Hoax, Kajian Islam, Pendidikan Sang Pencerah Muslim

28 Mei, Waktunya Luruskan Arah Kiblat

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Selasa 28 Mei 2013 pukul 16:17:54 WIB, adalah saat yang tepat untuk meluruskan arah kiblat untuk wilayah-wilayah di Indonesia yang mendapatkan cahaya matahari. Sore itu terjadi peristiwa yang disebut “roshdul qiblat” atau saat matahari benar-benar berada di atas Ka’bah.

Tepat pasa saat terjadi roshdul qiblat semua benda yang berdiri tegak bayangannya akan mengarah ke Ka’bah. Peristiwa alam ini dapat dimanfaatkan untuk menyempurnakan arah kiblat di masjid, musholla atau di tempat shalat masing-masing dengan cara yang sangat sederhana.

28 Mei, Waktunya Luruskan Arah Kiblat (Sumber Gambar : Nu Online)
28 Mei, Waktunya Luruskan Arah Kiblat (Sumber Gambar : Nu Online)

28 Mei, Waktunya Luruskan Arah Kiblat

"Roshdul qiblat" adalah istilah khas di kalangan ahli falak pesantren. Istilah lain untuk Roshdul Qiblat adalah istiwa a‘dzam (istiwa utama) Mekkah atau transit utama matahari di atas kota Makkah.?

Sang Pencerah Muslim

Peristiwa roshdul qiblat terjadi dua kali dalam setahun, yakni pada bulan Mei dan Juli. Pada Mei 2013 ini roshdul qiblat terjadi pada tanggal 28, pukul 16:17:54 WIB. Peristiwa roshdul qiblat berlangsung singkat, sekitar satu menit saja.

Sang Pencerah Muslim

Berikut ini cara mengukur arah qiblat dengan roshdul qiblat sesuai panduan Lajnah Falakiyah Nahdlatul Ulama:

1. Tancapkan batang kayu yang lurus berdiri tegak

2. Amati perjalanan matahari sampai pada waktu yang diperkirakan tersebut.

3. Pada saat waktu tersebut, bayangan batang kayu itu mengarah ke tenggara (timur serong ke selatan)

4. Ujung bayangan sampai ke batang kayu (barat laut) adalah arah qiblat yang benar.

Lajnah Falakiyah PBNU mengimbau, apabila terdapat arah kiblat masjid atau musholla yang sudah ada ternyata tidak sesuai dengan arah kiblat yang diukur dengan memanfaatkan roshdul qiblat, maka bangunan itu tidak perlu dibongkar. “Cukup shafnya saja yang diluruskan sesuai dengan arah kiblat yang benar,” kata Ketua lajnah Falakiyah PBNU KH A. Ghazalie Masroeri terkait roshdul qiblat.

Penulis: A. Khoirul Anam

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Khutbah, Pendidikan Sang Pencerah Muslim

Kamis, 29 November 2012

Dzikir dan Derai Air Mata

? Khutbah I

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?: ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?: ? ? ? ? ? ? ? ? ?: ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ?

Dzikir dan Derai Air Mata (Sumber Gambar : Nu Online)
Dzikir dan Derai Air Mata (Sumber Gambar : Nu Online)

Dzikir dan Derai Air Mata

Sidang Jum’ah rahimakumullah,

Sang Pencerah Muslim

Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abi Hurairah RA bahwa kelak pada hari kiamat Allah SWT akan memberikan perlindungan kepada tujuh (golongan) orang. Salah satunya adalah golongan orang yang ketika berdzikir kepada Allah berlinang air matanya sebagaimana disebutkan dalam penggalan hadits berikut ini:

? ? ? ? ? ?

Sang Pencerah Muslim

Artinya: “Seseorang yang berdzikir kepada Allâh dalam keadaan sepi lalu ia meneteskan air matanya.”

?

Dari penggalan hadits di atas, ada tiga kata kunci yang harus digarisbawahi. Pertama adalah “dzikir”, kedua “keadaan sepi”, dan ketiga “air mata”. Artinya, Allah SWT sangat menghargai dan menyukai orang-orang yang dalam berdzikir kepada-Nya berlinang air matanya dalam keadaan sepi atau tidak ada orang lain melihatnya. Dengan kata lain, derai air mata itu berlangsung secara rahasia, hingga seolah-olah hanya Allah SWT saja yang mengetahuinya.

Sidang Jum’ah rahimakumullah,

Terkait dengan kata kunci pertama “dzikir”, Ibnu Hajar Al-‘Asqalaaniy dalam kitab Fathul-Bâri mengatakan bahwa yang dimaksud dengan dzikir adalah mengucapkan dan memperbanyak kalimat-kalimat seperti: subhânallâhi, alhamdulillah, lâ ilâha illallâh, allâhu akbar. Atau berupa doa-doa untuk kebaikan dunia dan akhirat, termasuk juga memohon ampunan kepada Allah dan pertolongan-Nya. Membaca ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadits dan melakukan shalat-shalat sunnah juga termasuk dzikir. Jadi makna dzikir sebenarnya sangat luas.

Kesemua bentuk dzikir tersebut sangat baik apabila dilakukan dengan khusyu’ dan penuh penghayatan. Apalagi jika disertai dengan derai air mata yang menunjukkan kesungguhan berdzikir kepada Allah SWT. Allah suka melihat derai air mata hamba-Nya yang bersugguh-sungguh dalam berdzikir kapada-Nya. Tetapi memang tidak setiap orang pada setiap saat dapat berdzikir dengan menangis. Suasana hati atau jiwa sangat berpengaruh apakah seseorang dapat menangis atau tidak ketika berdzikir.

Untuk itu, ada beberapa teknik agar dalam berdzikir seseorang dapat lebih menghayati sehingga bisa menderaikan air mata. Sebagai contoh misalnya, ketika memohon ampun dengan mengucapkan astaghfirullahal adzim, kita mengucapkan kalimat itu sambil mengingat kembali satu per satu dosa-dosa yang pernah kita lakukan terutama dosa-dosa besar seperti durkaha kepada kedua orang tua, meninggalkan shalat, korupsi, menipu, menyakiti orang dan sebagainya. Jika cara ini dilakukan dengan sungguh-sungguh pasti akan menghasilkan suatu penghayatan yang berkualitas tinggi.

Istighfar akan memiliki pengaruh yang besar atau tidak sama sekali terhadap diri sendiri. Hal itu sangat bergantung pada bagaimana kita dapat menghayati setiap kalimat yang kita ucapkan. Ketika, misalnya, kita mengucapkan kalimat istighfar sebanyak 33 kali dalam satu majelis, bisakah kita secara serius mengingat kembali sebanyak 33 dosa di masa lalu yang telah kita perbuat? Atau mengingat kembali beberapa dosa saja secara serius dan mendalam serta berulang kali. Jika hal ini mampu kita lakukan dengan baik, pastilah derai air mata menjadi keniscayaan.

Hal itulah yang membedakan istighfar yang dilakukan seorang hamba Allah yang bersungguh-sungguh dengan istighfar seorang hamba yang hanya bisa mengucapkannya namun tanpa penghayatan sama sekali karena bisa jadi ritual istighfar dilakukan hanya sebagai ritual lisan belaka tanpa mencoba memahami makna dan konsekwensinya, yakni pertobatan yang tak akan diulang kembali.

Dalam kaitan itu, Rabiah al Adawiyah, seorang sufi perempuan asal Basrah Irak yang sangat terkenal pernah mengatakan: "istighfar kita membutuhkan istighfar lagi!" Maksudnya adalah jika istighfar hanya sebatas perbuatan lisan tanpa diikuti perbuatan hati berupa penyesalan yang mendalam; juga tanpa adanya perbuatan akal budi berupa kesadaran untuk tidak mengulangi lagi; serta tidak terwujudnya pebuatan nyata berupa tidak terulangnya kembali dosa yang sama, maka istighfar seperti itu merupakan tobatnya para pendusta. Atas dusta itu, maka perlu dilakukan istighfar atas istighfar yang penuh dusta tersebut.

Sidang Jum’ah rahimakumullah,

Kata kunci berikutnya adalah “keadaan sepi” dan “air mata”. Allah SWT menyukai orang-orang yang dalam berdzikir kepada-Nya menderaikan air matanya. Namun, perlu dicatat bahwa yang paling disukai Allah adalah dzikir yang disertai tangis yang dirahasiakan dan bukan tangis terbuka yang seolah-olah dipertotonkan kepada publik. Tangis terbuka seperti ini jika tidak berhati-hati dalam melakukannya bisa mengundang rasa pamer atau riya’ yang sudah pasti Allah tidak menyukainya. Ibadah dzikir itu baik, namun jangan sampai hal itu justru membuat kita terjebak dalam kemaksiatan yang tidak perlu.

Allah SWT dalam surah Al Ma’un, ayat 4- 6, mengingatkan:

? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Artinya: “Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat; (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya; orang-orang yang berbuat riya’.”

Allah SWT dalam ayat di atas mengingatkan kita untuk tidak riya’ dalam beribadah. Sedang yang dimaksud riya’ adalah melakukan sesuatu amal perbuatan tidak untuk mencari keridhaan Allah akan tetapi untuk mencari pujian atau kemasyhuran di masyarakat. Dalam Islam, riya’ merupakan perbuatan hati yang tercela. Seseorang yang merasa dekat dengan Allah karena ketaatan-ketaatan yang dilakukanya, namun ia menjadi riya’ dan sombong, maka sesesungguhnya ia tidak lebih baik dari pada seorang pendosa yang merasa hina karena menyadari banyaknya kemaksiatan-kemaksiatan yang dilakukannya.

Sidang Jum’ah rahimakumullah,

Mudah-mudahan apa yang telah saya uraikan di atas dapat menjadi pengingat bagi kita semua untuk senantiasa berdzikir kepada Allah SWT dengan cara yang sebaik-baiknya sebagaimana yang diajarkan baginda Rasulullah Muhammad SAW, yakni berdzikir dengan penuh khusyu’, kesungguhan dan kerendahan hati serta jauh dari sikap riya’. Mudah-mudahan pula kita senantiasa dimudahkan oleh Allah SWT dalam mengikuti jejak beliau. Amin...ya Rabbal Alamin.

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? : ? ? ? ? ? ? ? ? ?: ? ? ? ? ? ? ? ? ?

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ?



Khutbah II



? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ! ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?



Muhammad Ishom, dosen Fakultas Agama Islam Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Surakarta
Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Pendidikan, Syariah Sang Pencerah Muslim

Kamis, 27 September 2012

Peringati Harlah, IPPNU Probolinggo Gelar Pelatihan Jurnalistik

Probolinggo, Sang Pencerah Muslim. Dalam rangka memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-60 Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU), Pimpinan Cabang IPPNU Kota Probolinggo menggelar pelatihan jurnalistik bagi siswa SMA, SMK dan MA se-Kota Probolinggo, Kamis (5/3).

Pelatihan jurnalistik dengan narasumber Choirul Umam Masduqi ini digelar di Kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Probolinggo di Jalan Bengawan Solo Kelurahan Kedopok Kecamatan Kedopok Kota Probolinggo.

Peringati Harlah, IPPNU Probolinggo Gelar Pelatihan Jurnalistik (Sumber Gambar : Nu Online)
Peringati Harlah, IPPNU Probolinggo Gelar Pelatihan Jurnalistik (Sumber Gambar : Nu Online)

Peringati Harlah, IPPNU Probolinggo Gelar Pelatihan Jurnalistik

Sekretaris PC IPPNU Kota Probolinggo Imro’atul Azizah mengatakan, pelatihan jurnalistik ini bertujuan melatih dan mencetak kader-kader pelajar NU yang berkualitas dan ahli dalam bidang jurnalistik.

Sang Pencerah Muslim

“Pelatihan ini digelar supaya nantinya mampu mencetak kader NU yang terampil dan ahli dalam hal tulis menulis yang dapat dijadikan bekal dalam melakukan dakwah mensyiarkan agama Islam aqidah Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) di kalangan pelajar NU,” ungkapnya.

Sang Pencerah Muslim

Menurut Azizah, pelatihan jurnalistik ini diberikan supaya para pelajar NU bisa mengikuti kemajuan dan perkembangan zaman dalam hal ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebab jika pelajar tidak mampu mengimbanginya, maka dikhawatirkan akan menjadi pelajar yang gaptek (gagap teknologi).

“Setidaknya dengan pelatihan ini, para pelajar NU bisa membuat tulisan sebagai bentuk dokumentasi dan publikasi kegiatannya agar bisa dibaca oleh orang lain. Siapa tahu melalui tulisan itu, para pelajar bisa lebih berkhidmat dalam berjuangan membesarkan NU,” jelasnya.

Dalam pelatihan ini para pelajar diberikan tata cara membuat berita yang baik dan benar sesuai dengan pedoman dank ode etik jurnalistik. Yang terpenting lagi, berita harus bisa mengandung unsur 5 W+1 H. (Syamsul Akbar/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Anti Hoax, Pendidikan, Ubudiyah Sang Pencerah Muslim

Minggu, 16 September 2012

Apa Rahasia Keberkahan Ilmu Para Wali?

Sukoharjo, Sang Pencerah Muslim. Apabila kita renungkan, setiap kali kita berziarah ke makam para wali, dapat kita lihat betapa makam mereka tak pernah sepi dari para peziarah. Area makam mereka pun mampu menghidupkan kegiatan ekonomi di sekitar pemakaman.

Apa Rahasia Keberkahan Ilmu Para Wali? (Sumber Gambar : Nu Online)
Apa Rahasia Keberkahan Ilmu Para Wali? (Sumber Gambar : Nu Online)

Apa Rahasia Keberkahan Ilmu Para Wali?

Pun, setiap kali ada diadakan acara peringatan wafat mereka pun, senantiasa dihadiri ribuan para pencari berkah. “Para wali, mereka sudah wafat ribuan tahun lalu, tapi acaranya masih dihadiri banyak orang,” tutur Habib Umar Muthohar, di depan ribuan jamaah yang mengikuti acara Haul Imam Syadzili di Sukoharjo, Senin (22/9) malam.

Hal tersebut, menurut ulama asal Semarang itu, di antaranya karena keberkahan ilmu mereka semasa hidup. “Mereka mati, tapi tetap hidup. Sedangkan kita, kelihatannya hidup, padahal mati,” ujar dia.

Sang Pencerah Muslim

Lalu apa rahasia dari keberkahan ilmu yang mereka miliki? Diterangkan oleh Habib Umar, hal itu tak lain karena ilmu mereka bersambung hingga kepada Nabi Muhammad saw. “Syekh Abil Hasan Asyadzili, Syekh Abdul Qadir Jailani, ilmu mereka berkah, sebab nyambung kepada Kanjeng Nabi,” tegas Habib Umar.

Sang Pencerah Muslim

Ia mengibaratkan, sebuah lampu 5 watt dapat memberikan manfaat apabila dialiri setrum listrik. Namun, sebaliknya lampu 1000 watt sekalipun tak ada manfaatnya, apabila tidak disambungkan pada sumber energi.

“Nabi bertemu langsung kepada Allah, ibarat mengambil setrum besar. Kemudian diambil para sahabat dan seterusnya hingga kepada guru-guru kita. Hanya mereka yang punya sambungan setrum, yang bisa menerangi” pungkasnya. (Ajie Najmuddin/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Pendidikan Sang Pencerah Muslim

Kamis, 01 Desember 2011

"Wajib bagi Perempuan Mengerti Fiqih Haid"

Surabaya, Sang Pencerah Muslim. Jam’iyyah Al-Islah Jemurwonosari, Surabaya, Jawa Timur, mengadakan kajian khusus dengan mendatangkan narasumber Ustadz Sholihin Hasan yang sekaligus penulis buku berjudul Kupas Tuntang Fikih Darah Wanita di Surabaya, Sabtu Malam (24/10). Hal ini menjadi sesi khusus dari materi pengajian yang digelar rutin sekali seminggu.

Wajib bagi Perempuan Mengerti Fiqih Haid (Sumber Gambar : Nu Online)
Wajib bagi Perempuan Mengerti Fiqih Haid (Sumber Gambar : Nu Online)

"Wajib bagi Perempuan Mengerti Fiqih Haid"

Mulanya di sela-sela pengajian mingguan kitab Safinatun Najah, dalam sesi dialog, muncul pertanyaan rumit tentang haid kaitannya dengan kewajiban ibadah seperti shalat dan puasa. Kitab Safinatun Najah tidak menyediakan jawaban secara detail, sementara rumitnya permasalahan membutuhkan jawaban tuntas.

“Mengapa harus dikaji secara khusus, karena semua perempuan mengalami haid, sementara tidak semua perempuan mengerti hukum haid, sehingga khusus bagi muslimah harus mengerti ketentuan-ketentuan syariat yang terkait dengan haid,” kata Uts. A. Ma’ruf Asrori salah seorang Pembina Jam’iyyah Al-Islah.

Sang Pencerah Muslim

Lebih dalam lagi perlunya pengetahuan tentang darah perempuan ini, sebagaimana dikutip Ustadz Sholihin Hasan dari kitab Hasyiah al-Bajuri,? bahwa wajib atas seorang wanita mempelajari sesuatu yang dibutuhkan dari hukum-hukum haid, nifas dan istihadhah. Apabila suaminya pintar, maka wajib mengajari istrinya, dan apabila suaminya tidak pintar, maka boleh, bahkan wajib atas istrinya keluar dari rumahnya untuk keperluan bertanya kepada ulama.

“Dan hukumnya haram atas suami yang melarang istrinya keluar dari rumahnya untuk keperluan itu, kecuali suaminya akan bertanya kepada ulama, kemudian mengajarkan hukum-hukum itu kepada istrinya, sehingga istrinya tidak perlu lagi keluar rumah,” kutipnya lagi.

Sang Pencerah Muslim

Setelah Ustadz Sholihin Hasan yang Ketua MWCNU Sukomanunggal Surabaya itu menguraikan definisi haid dan kreteria bahwa darah yang keluar dari kemaluan perempuan bisa disebut sebagai darah haid atau bukan, langsung muncul pertanyaan dari seorang ibu sebelum sesi dialog dibuka. Akhirnya moderator mempersilakan dialog diteruskan, dan mengalirlah pertanyaan-pertanyan dari ibu-ibu yang lain, bahkan para bapak tak ketinggalan mengajukan banyak pertanyaan.

Para jamaah pengajian kampung yang dihadiri sekitar seratus orang bapak-bapak dan ibu-ibu itu, akan dilanjutkan minggu depan dengan uraian tentang darah istihadhah dan nifas yang belum sempat dibahas panjang lebar. (Red: Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Pendidikan, Ulama Sang Pencerah Muslim

Rabu, 23 November 2011

IPNU-IPPNU Pamekasan Programkan Promosi Wisata Madura

Sang Pencerah Muslim, Pamekasan

Terdapat satu program andalan PC IPNU-IPPNU Kabupaten Pamekasan yang bakal digenjot realisasinya dua tahun ke depan. Program tersebut adalah promosi wisata Pulau Madura, khususnya di Kabupaten Pamekasan. Teknisnya, dengan menjadi mitra aktif Dinas Pemuda, Olahraga, dan Kebudayaan (Disporabud) Pamekasan.

Hal itu ditegaskan Ketua PC IPNU Pamekasan Kadarisman, kepada Sang Pencerah Muslim, Jumat (12/2/2016) pagi. Menurutnya, program tersebut diketengahkan dalam kepemimpinannya, karena sejauh ini promosi wisata Madura di Kabupaten Pamekasan terbilang lemah. Sehingga, kekayaan alam yang ada kurang diketahui khalayak ramai.

IPNU-IPPNU Pamekasan Programkan Promosi Wisata Madura (Sumber Gambar : Nu Online)
IPNU-IPPNU Pamekasan Programkan Promosi Wisata Madura (Sumber Gambar : Nu Online)

IPNU-IPPNU Pamekasan Programkan Promosi Wisata Madura

Dari belasan wisata yang ada, sedikitnya terdapat 3 objek wisata andalan Kabupaten Pamekasan yang belum mampu menarik simpati para wisatawan. Yakni, pantai Talang Siring di Desa Montok, Kecamatan Larangan, pantai Jumiang di Desa Tanjung, Kecamatan Pademawu, dan Api Alam di Desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan.?

"Kondisi 3 objek wisata yang dikelola pemkab itu, masih terkesan tidak terurus. Tapi, sudah ada upaya pembenahan. Nah, hasil pembenahan itu yang perlu dipromosikan dan diketahui publik," terang pria asal Desa Kertagena Tengah, Kecamatan Kadur, Kabupaten Pamekasan itu.

Sementara itu, Sekretaris Disporabud Pamekasan Loeqman Hakim mengakui, ragam wisata yang dikelola selama ini sangat terbatas. Menurutnya, 3 lokasi wisata di atas masih minim fasilitas. Hal itu dikarenakan terbatasnya anggaran dari pemerintah setempat. Meski demikian, dia berjanji akan melengkapi seluruh fasilitas tersebut tahun ini.?

Sang Pencerah Muslim

"Di 2016 ini kami sudah menganggarkan miliaran untuk pengembangan wisata di Pamekasan. Terutama pantai Talang Siring dan Api Alam. Masterplan dua wisata ini sudah hampir selesai," tanggapnya.?

Dia menambahkan, dalam pengembangan wisata ke depan, instansinya tidak hanya akan mengandalkan kemampuan pemerintah dari sisi anggaran. Namun, akan bekerjasama dengan instansi lain dari luar daerah Pamekasan. Bahkan saat ini, Disporabud Pamekasan sudah bekerja sama dengan beberapa penyelenggara kenjungan wisata.?

"Tentu kami sangat mengapresiasi bila ada kepedulian dari para pelajar NU untuk turut mengembangkan wisata di Pamekasan. Kami terbuka untuk bermitra," tandasnya. (Hairul Anam/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim Daerah, Pertandingan, Pendidikan Sang Pencerah Muslim

Senin, 06 Juni 2011

Inilah Harapan Sri Sultan HB X kepada NU

Yogyakarta, Sang Pencerah Muslim - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X menagatakan, NU harus bersinergi, berkontribusi, dan berkomunikasi intensif dengan Pemerintah DIY dalam membangun masyarakat.

Ia mengatakan hal itu pada pelantikan PWNU DIY 2017-2022 di gedung Multipurpose UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (26/01). PWNU DIY periode 2017-2022 ini dibawah kepemimpinan KH Mas’ud Masduqi (Rais Syuriah) dan Prof. Dr. KH. Nizar Ali (Ketua Tanfidziyah).

Inilah Harapan Sri Sultan HB X kepada NU (Sumber Gambar : Nu Online)
Inilah Harapan Sri Sultan HB X kepada NU (Sumber Gambar : Nu Online)

Inilah Harapan Sri Sultan HB X kepada NU

Sri Sultan HB X menambahkan, media sosial (medsos) mempunyai pengaruh sangat kuat dalam memebangun NKRI. Kalau disalahgunakan, maka bisa memecah-belah bangsa. Padahal, dari Sabang sampai Merauke sudah menyatakan diri sebagai bagian NKRI. Kita harus menjaganya semaksimal mungkin.

“Dalam sejarah bangsa ini, NU mempunyai peran besar, jaringan yang luas. Untuk itu, saya berharap NU dengan jaringannya agar berperan aktif dalam meneguhkan NKRI ini. Kita dilahirkan dengan ribuan perbedaan, tetapi itu jangan membuat kita terpecah dan saling melukai. Mayoritas mengayomi minoritas, dan minoritas bersikap baik,” tegas Sultan HB X yang juga menjadi Deklarator Ciganjur 1998 bersama Gus Dur, Megawati, dan Amien Rais.

Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim

Sultan HB X juga menegaskan bahwa demokrasi hanyalah alat, bukan tujuan. Makanya, demokrasi jangan sampai menghalalkan segala cara. Kebebasan dalam demokrasi harus sesuai dengan aturan hukum, jangan sampai menerjang kebangsaan dan nasionalisme.

“Harapan saya, demokrasi adalah pilihan kita dalam meneguhkan kebangsaan. Binneka Tunggal Ika bukan hanya simbol, tetapi sebagai strategi perekat bangsa. Kami tidak ingin ada separatis yang memunculkan isu-isu memerdekaan diri di bumi Mataram ini. Semoga pengurus baru PWNU DIY makin sukses dan berbuat lebih banyak bagi umat dan masyarakat,” pungkasnya. (Sibyan/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Pendidikan, Santri Sang Pencerah Muslim

Selasa, 25 Januari 2011

Petani Tembakau Temanggung Berdoa untuk Kiai Hasyim

Temanggung, Sang Pencerah Muslim - Wafatnya KH Hasyim Muzadi mantan Ketua Umum PBNU 1999-2004, Kamis (16/3) pagi kemarin menjadi duka mendalam bagi bangsa ini. Kiriman doa, bacaan yasin, tahlil terus mengalir dari umat Muslim seluruh pelosok tanah air. Di Temanggung ratusan petani tembakau memanjatkan doa yang dikhususkan untuk arwah Kiai Hasyim.

Doa bersama berlangsung di halaman makam Pahlawan Mayjend Bambang Sugeng Kompleks Monumen Pembunuhan Massal Pejuang RI di dekat Jembatan Kali Progo Kranggan Temanggung, Kamis (17/3) petang. Doa dipimpin oleh Sekretaris? DPC Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Temanggung Noer Ahsan.

Petani Tembakau Temanggung Berdoa untuk Kiai Hasyim (Sumber Gambar : Nu Online)
Petani Tembakau Temanggung Berdoa untuk Kiai Hasyim (Sumber Gambar : Nu Online)

Petani Tembakau Temanggung Berdoa untuk Kiai Hasyim

Ahsan mengatakan, pihaknya mengaku kehilangan atas wafatnya tokoh, agamawan, juga negarawan yang menjadi panutan bagi bangsa ini. Menurutnya, jasa-jasa almarhum sangat besar bagi bangsa ini. Pihaknya beserta anggota APTI merasa perlu mengirimkan doa atas kepulangan sosok kharismatik yang peduli toleransi itu.

"Kami berdoa, semoga jasa-jasa dan amal baiknya diterima di sisi-Nya dan Allah SWT memberikan tempat terbaik untuk beliau," kata pria yang juga Kepala Desa (Kades) Losari Kecamatan Tlogomulyo itu.

Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim

Ketua Hubungan Antarlembaga DPC APTI Temanggung Yudha Sudarmaji menambahkan, kenapa harus mengirimkan doa untuk KH Hasyim? Karena Ketua Umum PBNU 1999-2010 dan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) itu sangat konsen terhadap rokok dan tidak antirokok. "Beliau sangat peduli dan terus mendukung para petani tembakau di masa hidupnya," ucapnya.

Ketua APTI Temanggung Panut Sudarno mengatakan, selain berdoa untuk Kiai Hasyim, pihaknya juga menyampaikan beberapa tuntutan untuk disampaikan kepada Pemerintahan Jokowi. Para petani menuntut antara lain kedaualatan dan kesejahteraan, petani tembakau perlu payung hukum yang jelas.

Petani tembakau membutuhkan peraturan perundangan yang adil dan berimbang, RUU pertembakauan segera disahkan dan diimplementasikan di Indonesia.? "Kita terus berjuang tentang pengendalian impor tembakau dari luar negeri. Secara tegas, kita menolak tembakau impor, mengingat potensi kita masih banyak. Jika tidak ada kendali, sama sama artinya membunuh petani lokal," tegasnya. (Red Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Quote, Pendidikan Sang Pencerah Muslim

Senin, 28 Desember 2009

Pesantren Harus Mampu Bangun Fasilitas Kesehatan

Yogyakarta, Sang Pencerah Muslim. Pesantren merupakan tempat untuk mendidik santri agar memiliki jiwa mandiri. Kesehatan santri dalam menuntut ilmu menjadi persoalan penting untuk menunjang kemandirian tersebut. Seperti menjaga kebersihan kamar mandi, lingkungan pesantren, dan meningkatkan pola hidup sehat. Karena itu, selain menjaga kebersihan, pesantren masa depan harus mampu membangun fasilitas kesehatan atau medis.

Pesantren Harus Mampu Bangun Fasilitas Kesehatan (Sumber Gambar : Nu Online)
Pesantren Harus Mampu Bangun Fasilitas Kesehatan (Sumber Gambar : Nu Online)

Pesantren Harus Mampu Bangun Fasilitas Kesehatan

Demikian diungkapkan oleh KH. M. Sirodjan Muniro, AR, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Haromain, Taruban Kulon, Sentolo, Kulon Progo, Yogyakarta di sela-sela acara pengobatan gratis yang diselenggarakan oleh Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Ahad, (25/1).  

“Membangun saja sebenarnya tidaklah cukup, tetapi juga harus ada yang mengelola, termasuk tenaga medis,” ucapnya.

Sang Pencerah Muslim

Kiai Sirodjan menerangkan, di pesantren ini dulu pernah mendapat bantuan fasilitas kesehatan dari pemerintah pusat, tapi karena tidak ada yang mengelola akhirnya mangkrak. Upaya untuk membangun fasilitas medis ini, tambahnya, akan memperkuat peran pesantren di tengah masyarakat, khususnya dalam membantu memberikan pelayanan kesehatan. 

Bakti sosial LKNU DIY bekerja sama dengan Persatuan Dokter Gigi Indoneisia (PDGI) ini memberikan penyuluhan kepada santri tentang pola hidup bersih dan sehat.

Sang Pencerah Muslim

Kegiatan ini mampu mengundang ratusan santri dan warga masyarakat sekitar pesantren. Mereka mendapat penyuluhan kesehatan, berkonsultasi dan memeriksakan kesehatan gigi, serta bagaimana menggosok gigi secara baik dan benar. (Joko/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Pendidikan Sang Pencerah Muslim

Selasa, 03 November 2009

LFNU Jombang Cetak Kader Falakiyah di Setiap Kecamatan

Jombang, Sang Pencerah Muslim - Pengurus Cabang (PC) Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) Jombang kembali gelar pelatihan kaderisasi hisab dan rukyat, Ahad (19/11) di Pondok Pesantren Mambaul Maarif Denanyar, Jombang. Pelatihan ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan yang digelar sebelumnya pada periode I tahap I.

Ketua LFNU Jombang Mujazun mengatakan, ia dan segenap pengurus harian LFNU Jombang yang lain berkomitmen mencetak kader-kader falakiyah secara merata. Ini dapat dilihat dari delegasi peserta kegiatan yang berasal dari lintas pengurus NU, mulai dari tingkat IPNU-IPPNU, santri dan perwakilan dari MWCNU se-Jombang.

LFNU Jombang Cetak Kader Falakiyah di Setiap Kecamatan (Sumber Gambar : Nu Online)
LFNU Jombang Cetak Kader Falakiyah di Setiap Kecamatan (Sumber Gambar : Nu Online)

LFNU Jombang Cetak Kader Falakiyah di Setiap Kecamatan

"Dalam kegiatan kaderisasi hisab dan rukyat di Pesantren Mambaul Maarif Denanyar diikuti kurang lebih 80 peserta. Mereka terdiri atas IPNU-IPPNU, para santri dan perwakilan MWCNU se-Kabupaten Jombang," katanya.

Dalam pelatihan yang bekerja sama dengan pihak Pesantren Mambaul Maarif ini, Mujazun mengatakan bahwa para peserta disuguhi beberapa materi, yaitu hisab awal waktu shalat, hisab awal bulan hijriyah dengan sistem ephemeris, praktik ngukur arah kiblat dan teknik rukyatul hilal.

Sang Pencerah Muslim

"Materi-materi tersebut akan mendorong mereka dalam mencetak kader falakiyah ke depan," kata Mujazun.

Sang Pencerah Muslim

Tak hanya itu, setelah pelatihan selesai, acara dilanjutkan dengan rukyatul hilal tanggal 1 Rabiul Awwal 1439 di Markaz Rukyah Lantai III Masjid Jami Denanyar Jombang. Para peserta tampak semangat dalam kegiatan praktik ini.

"Semangat para peserta dalam mengikuti kegiatan ini sangat kami apresiasi meskipun mulai pagi hingga petang hari para peserta tetap semangat dalam mengikuti tahapan-tahapan kaderisasi priode I tahap dua ini," tuturnya.

Mujazun mengatakan, kegiatan serupa sebagai tindak lanjut dari pelatihan kaderisasi priode I tahap dua ini akan kembali digelar pada Desember 2017 mendatang. Rencananya LFNU akan bekerja sama dengan pengurus MWCNU Kecamatan Ploso, Jombang.

"Mohon dukungannya, semoga misi kita membentuk dan menyiapkan kader falakiyah, khususnya di tingkat MWCNU bisa berjalan dengan baik dan bisa istiqamah," ucapanya. (Syamsul Arifin/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Pendidikan Sang Pencerah Muslim

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Sang Pencerah Muslim sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Sang Pencerah Muslim. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Sang Pencerah Muslim dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock