Tampilkan postingan dengan label Pemurnian Aqidah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pemurnian Aqidah. Tampilkan semua postingan

Selasa, 05 Desember 2017

Jadi Milik NU, UIJ Didorong Fokus Kembangkan Diri

Jember, Sang Pencerah Muslim. Universitas Islam Jember (UIJ)? harus fokus mengembangkan diri sebaik mungkin untuk menjadi perguruan tinggi yang bonafide dan dibanggakan Nahdliyin. Dorongan ini mengemuka dari Rais Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jember KH. Muhyiddin Abdusshomad.

Ia menyampaikannya saat memberikan taushiyah dalam acara halal bihalal Yayasan Pendidikan Nahdlatul Ulama (YPNU) di aula gedung UIJ, Selasa (12/8).

Jadi Milik NU, UIJ Didorong Fokus Kembangkan Diri (Sumber Gambar : Nu Online)
Jadi Milik NU, UIJ Didorong Fokus Kembangkan Diri (Sumber Gambar : Nu Online)

Jadi Milik NU, UIJ Didorong Fokus Kembangkan Diri

Menurut Kiai Muhyiddin, saat ini UIJ secara de facto maupun de jure sepenuhnya milik NU menyusul terbitnya keputusan Menkumham beberapa waktu lalu yang membenarkan UIJ adalah milik NU Jember.

Sang Pencerah Muslim

“Sekarang kita tidak lagi diribetkan dengan persoalan internal khususnya soal kepemilikan UIJ. Seharusnya UIJ bisa berkembang lebih cepat. Sekarang UIJ sepenuhnya milik NU Jember. Tidak seperti dulu, yang diklaim milik? elemen-elemen NU. Sekarang Ketua NU Jember otomatis menjadi Ketua YPNU,” ujarnya.

Sang Pencerah Muslim

Kendati demikian, Kiai Muhyiddin mengaku bersyukur karena UIJ sudah menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Ini bisa dilihat dari perhatian dan kepedulian Majelis Wakil Cabang NU (MWCNU) yang bersedia menjadi posko penerimaan mahasiswa baru belum lama ini.

“Jadi warga NU sudah merasa memiliki UIJ, dan ini sangat positif. Tinggal kita harus bisa mengimbangi mereka dengan pelayanan yang lebih bagus dan fasilitas yang lebih komplet,” jelasnya seraya menegaskan bahwa UIJ merupakan satu-satunya perguruan tinggi yang sangat diharapkan sebagai kawah candradimukanya para kader NU menjadi sarjana yang? mumpuni dan militan ke-NU-annya.

Halal bihalal tersebut dihadiri oleh hampir semua petinggi YPNU dan pengurus NU Jember, mulai dari jajaran syuriyah hingga tanfidziyah dan para kiai. Ketua PCNU Jember KH. Abdullah Syamsul Arifin berhalangan hadir karena masih ada di luar kota. (Aryudi A. Razaq/Mahbib)

?

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Amalan, Pemurnian Aqidah Sang Pencerah Muslim

Minggu, 03 Desember 2017

Dijamin Tak Sesat, Keilmuan Santri Sampai Rasulullah

Tangerang, Sang Pencerah Muslim



Kekhasan ilmu dunia pesantren adalah ketersambungan sanad dari kiai sampai ke Rasulallah SAW. Itu yang membedakan dengan pendidikan pada sekolah umum. Untuk menjaga sanad itu, Pesantren Putri Al-Hasaniyah melakukan ujian pengambilan sanad dan ijazah kitab kepada para santriwati.

Kepala Dirosah Pesantren Putri Al Hasaniyah KH. M. Mahrusillah menjelaskan bahwa dalam tradisi pesantren ada yang disebut dengan sanad. Keilmuan yang diajarkan oleh guru terhadap murid jelas jalur keilmuannya sampai ke Rasullallah. Jadi, belajar di pesantren dijamin tidak akan sesat pemahaman sebab gurunya punya sanad ilmu yang jelas.

Dijamin Tak Sesat, Keilmuan Santri Sampai Rasulullah (Sumber Gambar : Nu Online)
Dijamin Tak Sesat, Keilmuan Santri Sampai Rasulullah (Sumber Gambar : Nu Online)

Dijamin Tak Sesat, Keilmuan Santri Sampai Rasulullah

"Jadi, jika dirunut dari guru kamu (para santri) saat ini, maka sanad mengaji mu sampai ke Rasulallah pada nomor urut ke 38, sebab rata-rata gurumu bersanad ke-37," ujarnya dalam sambutannya pada kegiatan Haflah Akhirussanah Dirosah Diniyyah Pondok Pesantren Putri Al Hasaniyah Rawalini Teluknaga Tangerang, Jumat (31/3) malam.

Di waktu yang sama, H. Muhamad Qustulani, salah satu pengasuh pesantren menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan rangkaian dari kegiatan Haul Ke 10 Pengasuh Pesantren Putri Al-Hasaniyah Rawalini, KH Muhammad Zarkasyi bin KH.M. Hasan.

Ia pun menjelaskan sanad diberikan kepada seluruh santri yang sudah menyelesaikan setoran hafalan kitab (turats) kuning dan diujikan secara lisan dan tulisan. Di antara kitab yang disanadkan adalah yaitu Awamil Jurjani, Aqidatul Awam, Tuhfatul Athfal, al-Jurumiyah, ? dan Tasrifan KH M. Hasan.?

Sang Pencerah Muslim

"Santri dalam setingkat tingkatan kelas dibebankan hafalan wajib kitab turats. Seperti Yanti salah satu santri putri kelas 3 Sekolah Dasar sudah mampu menghafal kitab Awamil Jurjani," imbuhnya.

Acara diikuti oleh 300-n santri putri Al Hasaniyah dan 18-an santri putra Kimiyaussaadah. Hadir pada kegiatan tersebut Kiai Abdul Azis, Nyai Hj. Tamamal Afiyah, dan para pengasuh pesantren lainnya. (Suhendra/Abdullah Alawi)

Sang Pencerah Muslim

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Pesantren, Pemurnian Aqidah Sang Pencerah Muslim

Sabtu, 07 Oktober 2017

Otoritas China Paksa Imam Masjid Menari di Jalanan

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Otoritas China telah memaksa para imam dari distrik mayoritas Muslim Xinjiang menari di jalanan, dan bersumpah bahwa mereka tidak akan mengajarkan agama kepada anak-anak juga mengatakan kepada mereka doa yang berbahaya bagi jiwa.

Otoritas China Paksa Imam Masjid Menari di Jalanan (Sumber Gambar : Nu Online)
Otoritas China Paksa Imam Masjid Menari di Jalanan (Sumber Gambar : Nu Online)

Otoritas China Paksa Imam Masjid Menari di Jalanan

Seperti dilaporkan oleh World Bulletin, Senin, 9 Februari imam Muslim dipaksa untuk mengucapkan slogan bahwa "Pendapatan kami berasal dari Partai Komunis China, tidak dari Allah".

Para imam berkumpul di sebuah lapangan atas nama peradaban di mana mereka dipaksa untuk menari dan menyanyikan slogan untuk mendukung negara.

Sang Pencerah Muslim

Slogan-slogan termasuk pernyataan memuliakan negara atas agama seperti perdamaian negara memberikan ketenangan bagi jiwa.

Sang Pencerah Muslim

Mereka juga memberikan pidato yang mengajak pemuda menjauh dari masjid, dan bahwa doa itu berbahaya bagi kesehatan mereka, mendorong mereka untuk menari sebagai gantinya.

Guru perempuan diperintahkan untuk mengajarkan anak-anak untuk menjauh dari pendidikan agama dan bersumpah bahwa mereka akan menjaga anak-anak jauh dari agama.

Muslim Uighur adalah kelompok minoritas berbahasa Turki dengan populasi delapan juta yang hidup di wilayah Xinjiang barat laut.

Wilayah ini telah memiliki otonomi sejak tahun 1955 namun terus menjadi subyek tindakan keras keamanan besar-besaran oleh pemerintah Cina.

Kelompok-kelompok HAM menuduh pihak berwenang China melakukan represi agama terhadap Muslim Uighur di Xinjiang atas nama terorisme.

November lalu, Xinjiang melarang aktifitas agama di gedung-gedung pemerintahan, serta mengenakan pakaian atau logo yang berhubungan dengan agama.

Sebelumnya pada Juli, Cina melarang mahasiswa dan staf pemerintah dari menjalani puasa Ramadhan, sebagian pejabat mencoba untuk mendorong penduduk setempat di Xinjiang tidak memakai jilbab. (onislam.net/mukafi niam) 

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Meme Islam, Pemurnian Aqidah Sang Pencerah Muslim

Jumat, 01 September 2017

Resmikan BPJPH, Kemenag Proyeksikan Masuk 10 Besar Produsen Halal Dunia

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Kementerian Agama meresmikan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH). Badan ini dibentuk Pemerintah agar menjadi stimulan untuk membangkitkan dan menggairahkan perkembangan industri halal di Tanah Air yang berujung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Saya berharap BPJPH segera mengonsolidasikan tugas dan fungsi badan ini baik menyangkut perangkat kelembagaan, infrastruktur regulasi, prosedur kerja, layanan sertifikasi, sistem pengawasan, maupun aspek pengembangan kerja sama domestik dan global,” ujar Menag Lukman Hakim Saifuddin dalam peresmian BPJPH di Auditorium HM Rasjidi Kementerian Agama, Rabu (11/10).

Resmikan BPJPH, Kemenag Proyeksikan Masuk 10 Besar Produsen Halal Dunia (Sumber Gambar : Nu Online)
Resmikan BPJPH, Kemenag Proyeksikan Masuk 10 Besar Produsen Halal Dunia (Sumber Gambar : Nu Online)

Resmikan BPJPH, Kemenag Proyeksikan Masuk 10 Besar Produsen Halal Dunia

Menag minta pelayanan sertifikasi dan pengawasan Jaminan Produk Halal menerapkan secara konsisten prinsip integritas, transparansi, dan menghindari segala macam pungli dan gratifikasi. Badan yang lahir berdasarkan amanat UU No 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal ini, kata Lukman, juga harus proaktif melakukan penguatan basis kerja sama dan pengembangan diplomasi halal, baik pada level nasional maupun global.

Penguatan kerja sama itu antara lain dilakukan dengan kementerian dan lembaga terkait, serta Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Kerja sama dengan LPH, misalnya bisa dilakukan dalam hal pemeriksaan dan/atau pengujian produk. Sedangkan kerja sama BPJPH dengan MUI, dilakukan dalam bentuk sertifikasi auditor halal; penetapan kehalalan produk; dan akreditasi LPH. 

Sang Pencerah Muslim

“Pasca beroperasinya BPJPH kewenangan MUI tetap penting dan strategis yaitu memberikan fatwa penetapan kehalalan suatu produk yang kemudian disampaikan kepada BPJPH sebagai dasar penerbitan Sertifikat Halal,” ujar Menag Lukman.

Menurut Menag dalam konteks ekonomi global, perkembangan industri halal dewasa ini telah menjadi trend dunia. Bahkan dalam proyeksi ke depan pemerintah menginginkan Indonesia bisa masuk kategori 10 besar negara produsen halal dunia.

“Saya yakin hal itu akan tercapai dengan adanya dukungan, kerja sama, sinergitas dan kebersamaan semua pihak. Pesan Al-Quran tentang konsumsi produk halal merupakan pesan universal untuk kemashalatan umat manusia seluruhnya,” tuturnya. (Red: Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim Pemurnian Aqidah, Warta, Santri Sang Pencerah Muslim

Sabtu, 05 Agustus 2017

PBNU Dorong Polisi Introspeksi Diri

Jakarta,Sang Pencerah Muslim. Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj, mendesak Kepolisian Republik Indonesia (Polri) untuk secepatnya mengungkap pelaku dan dalang di balik serangkaian aksi kekerasan oleh geng motor. NU juga mendorong kepolisian untuk melakukan introspeksi diri atas peristiwa tersebut.

"Harus cepat diungkap. Jangan sampai ini berlatur-larut yang ujungnya akan semakin meresahkan masyarakat," tegas Kiai Said di Jakarta, Senin (16/4).

Keresahan masyarakat akibat maraknya aksi kekerasan oleh geng motor, lanjut Kiai Said, dikhawatirkan justru akan menimbulkan aksi anarkis lainnya. "Masyarakat sekarang ini sangat mudah terprovokasi. Jangan sampai masyarakat tidak puas dengan kinerja polisi dalam menangani aksi geng motor, yang justru berujung terjadinya tindakan main hakim sendiri," tambahnya menandaskan.

PBNU Dorong Polisi Introspeksi Diri (Sumber Gambar : Nu Online)
PBNU Dorong Polisi Introspeksi Diri (Sumber Gambar : Nu Online)

PBNU Dorong Polisi Introspeksi Diri

Polisi juga didorong secepatnya melakukan instropeksi diri atas maraknya aksi kekerasan oleh geng motor, terlebih kejadian ini sudah merambah ibukota Negara, Jakarta. Tindakan kekerasan yang beberapa diantaranya disasarkan ke aparat kepolisian, dinilai sebagai kondisi mengkhawatirkan yang sesegera mungkin harus disikapi.

"Geng motor menyerang aparat itu tindakan berani dan di luar kewajaran. Apalagi ini terjadi di Jakarta, ibukota Negara yang merupakan barometer untuk kota-kota lain," urai Kiai Said.

Seperti diberitakan, dalam beberapa pekan terakhir aksi kekerasan oleh geng motor marak terjadi di berbagai lokasi di Jakarta. Dua nyawa masyarakat sipil melayang akibat kejadian itu, sementara kerugian materi juga ditimbulkan.

Sang Pencerah Muslim

Presiden SBY melalui juru bicara Julian Aldrin Pasha menyatakan terganggu dengan maraknya aksi kekerasan oleh geng motor, dan menyerahkan penanganannya ke aparat keamanan, baik Polri maupun TNI.

Sang Pencerah Muslim

Penulis: Emha Nabil Haroen

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Pemurnian Aqidah, Kajian Sunnah, Nahdlatul Ulama Sang Pencerah Muslim

Jumat, 09 Juni 2017

Apel Hari Santri Dipindahkan dari Lapangan Banteng ke Monas

Jakarta, Sang Pencerah Muslim

PBNU menggelar apel peringatan Hari Santri 2016 di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat pada Sabtu 22 Oktober. Apel yang dipimpin Kapolri Jenderal Polisi Tito karnavian tersebut dimulai pukul 08.00. Informasi sebelumnya, kegiatan tersebut akan digelar di lapangan banteng, kemudian dipindahkan ke Monas.

Menurut Wakil Sekretaris Jenderal PBNU H Imam Pituduh, pemindahan lokasi tersebut karena massa yang akan hadir membludak . Ternyata antusias untuk menghadiri apel tersebut luar biasa.

Apel Hari Santri Dipindahkan dari Lapangan Banteng ke Monas (Sumber Gambar : Nu Online)
Apel Hari Santri Dipindahkan dari Lapangan Banteng ke Monas (Sumber Gambar : Nu Online)

Apel Hari Santri Dipindahkan dari Lapangan Banteng ke Monas

“PBNU menargetkan sekitar 50 ribu orang yang akan hadir pada apel tersebut,” katanya di gedung PBNU,” Jakarta, Jumat (21/10). Mereka, tambahnya, adalah warga NU dan masyarakat umum di ibu kota.

Sang Pencerah Muslim

Ia menambahkan, pada kesempatan tersebut akan hadir tokoh ormas-ormas Islam, para habib, pelajar, pejabat pemerintah, dan pemuka lintas agama.

Apel di Monas merupakan puncak peringatan Hari Santri 2016. Beberapa rangkaian kegiatan peringatan tersebut telah berlangsung dimana-mana. Mulai Kirab Resolusi Jihad NU, berbagai kompetisi, dan santunan. Malam ini akan berlangsung pembacaan Shalawat Nariyah dari Aceh sampai Papua di 10 ribu tempat. (Abdullah Alawi)? ?

Sang Pencerah Muslim

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Pemurnian Aqidah, Anti Hoax Sang Pencerah Muslim

Selasa, 30 Mei 2017

Malam Ini, Pengajian Tastafi di Banda Aceh Berlanjut

Banda Aceh, Sang Pencerah Muslim. Setelah memulai pengajian tasawuf, tauhid, dan fiqih (Tastafi) perdananya di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Aceh, pada awal Maret lalu, Syekh Hasanoel Basri (Abu MUDI) akan kembali melanjutkan pengajian serupa malam ini, Jumat (4/4), pukul 21.00 WIB di lokasi yang sama.

Malam Ini, Pengajian Tastafi di Banda Aceh Berlanjut (Sumber Gambar : Nu Online)
Malam Ini, Pengajian Tastafi di Banda Aceh Berlanjut (Sumber Gambar : Nu Online)

Malam Ini, Pengajian Tastafi di Banda Aceh Berlanjut

Ketua Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) tersebut bulan yang lalu bersama masyarakat Kota Banda Aceh dan sekitarnya bulan lalu mengulas secara detail kandungan kitab Sirus Salikin mengenai syariat, thariqat, dan haqiqat.

Jamaah Pengajian Tastafi malam ini diperkirakan semakin ramai karena masyarakat dari luar Kota Banda Aceh juga berencana untuk mengikuti pengajian ini secara langsung di Masjid Raya Baiturrahman. Pihak Panitia telah jauh hari menyosialisasikan pengajian ini baik melalui surat kabar maupun di jejaring sosial.

Sang Pencerah Muslim

Ketua pantia Tgk Marwan Yusuf berharap, Pengajian Tastafi di Masjid Raya dapat menjadi momentum untuk mengembalikan masjid kebanggaan masyarakat Aceh ini seperti yang tertera dalam Qanun Meukuta Alam, “Ahlussunnah Waljamaah I’tiqadan dan Syafii Mazhaban”.

Pada sesi terakhir pengajian, panitia memberikan kesempatan kepada para Jamaah untuk bertanya langsung kepada Abu MUDI. Adapun bagi masyarakat yang berada di luar Kota Banda Aceh, pengajian ini bisa diikuti melalui Radio Pro 1 RRI Banda Aceh dan pertanyaan bisa diajukan melalui SMS dengan mengetik BNA(Spasi)Isi Pertanyaan ke nomor 0852-1322-3010.

Sang Pencerah Muslim

Dalam pengajian bulan lalu, Abu MUDI di antaranya memaparkan, Syariat dan Thariqat adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Bahkan Nabi Muhammad SAW yang telah menerima syariat shalat masih menunggu thariqat (metode) pelaksanaannya. Sedangkan hakikat, menurutnya, bukan sesuatu yang dapat dipelajari, melainkan merupakan satu kedudukan yang diberikan Allah kepada orang-orang yang telah menjalankan syariat dan thariqat secara benar.

Sebelumnya, Pengajian Tastafi diadakan di Meunasah Al-Latief Kampung Baro, tepat di belakang Mesjid Raya Baiturrahman. Namun, mengingat jumlah jamaah yang semakin meningkat, tempat ini tidak muat lagi menampung jamaah dan panitia mengambil inisiatif untuk memindahkan lokasi pengajian ke Mesjid Raya Baiturrahman. Pengajian ini diadakan sebulan sekali setiap Jumat malam saban awal bulan. (Muhammad Iqbal Jalil/Mahbib)

Foto: Suasana Pengajian Tastafi 7 Maret lalu di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Pemurnian Aqidah Sang Pencerah Muslim

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Sang Pencerah Muslim sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Sang Pencerah Muslim. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Sang Pencerah Muslim dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock