Tampilkan postingan dengan label Aswaja. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Aswaja. Tampilkan semua postingan

Senin, 15 Januari 2018

Hutan Bangladesh Ditebangi untuk Kamp Pengungsian Rohingya

Dhaka, Sang Pencerah Muslim. Terus meningkatnya jumlah pengungsi Rohingya dari Myanmar membuat Pemerintah Bangladesh memanfaatkan lahan hutan untuk memperluas kawasan tenda penampungan mereka. Konsekuensinya, penebangan pohon dalam jumlah yang besar pun dilakukan.

Hingga kini, lebih dari 500 ribu Muslim Rohingya telah melarikan diri persekusi militer Myanmar yang melakukan operasi bersenjata sejak kerusuhan 25 Agustus lalu.

Hutan Bangladesh Ditebangi untuk Kamp Pengungsian Rohingya (Sumber Gambar : Nu Online)
Hutan Bangladesh Ditebangi untuk Kamp Pengungsian Rohingya (Sumber Gambar : Nu Online)

Hutan Bangladesh Ditebangi untuk Kamp Pengungsian Rohingya

Mohammad Shah Kamal, sekretaris manajemen dan bantuan bencana di Bangladesh mengatakan, semula Pemerintah Bangladesh mengalokasikan lahan sekitar 2000 acre (sekitar 800 hektare) saat jumlah pengungsi hampir 400.000.

"Sekarang jumlahnya telah meningkat lebih dari 100.000 orang dan orang-orang masih datang. Jadi, pemerintah harus mengalokasikan lahan seluas 1.000 acre (sekitar 400 hektare)," katanya kepada Reuters, Kamis (5/10).

Begitu semua pohon ditebang, para aktivis kemanusiaan berencana memasang 150.000 tempat penampungan yang terbuat dari terpal di kawasan tersebut.

Sang Pencerah Muslim

Perserikatan Bangsa-Bangsa menyebut Myanmar telah melakukan upaya "pemusnahan etnis". Meskipun, Myanmar menolak tudingan ini dan berdalih bahwa tindakan kekerasan yang pihaknya lakukan sebagai usaha "memerangi para teroris". (Red: Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim Aswaja, Sejarah Sang Pencerah Muslim

Kamis, 11 Januari 2018

200 Imam Masjid Cirebon Konsolidasi, Tangkal Radikalisme

Cirebon, Sang Pencerah Muslim. Pengurus Cabang Lembaga Tamir Masjid NU (LTMNU) Kabupaten Cirebon menggelar Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) di Pesantren Muallimin-Muallimat Babakan, Ciwaringin, Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (5/1). Semangatnya antara lain, usaha keras memerangi radikalisme.

200 Imam Masjid Cirebon Konsolidasi, Tangkal Radikalisme (Sumber Gambar : Nu Online)
200 Imam Masjid Cirebon Konsolidasi, Tangkal Radikalisme (Sumber Gambar : Nu Online)

200 Imam Masjid Cirebon Konsolidasi, Tangkal Radikalisme

Rapat koordinasi dan konsolidasi ini dihadiri oleh sedikitnya 200 pengurus tamir dan imam masjid dari 40 kecamatan se-Kabupaten Cirebon. Dalam kesempatan ini, peserta juga dibekali sejumlah materi seputar pemberdayaan masjid.

Wakil Ketua Pengurus Wilayah NU Provinsi Jawa Barat Fuad Ali mengaku prihatin dengan aksi bom bunuh diri dalam sebuah masjid yang pernah terjadi di Kota Cirebon. Rapimda ini dinilai penting untuk menumpas akar radikalisme dari tingkat masjid.

Sang Pencerah Muslim

"Selama ini masjid belum mempunyai manajemen yang kuat untuk mengoptimalkan perannya," ujarnya saat memberi sambutan.

Sang Pencerah Muslim

Secara resmi, acara dibuka oleh Rais Syuriyah PBNU KH Masdar Farid Masudi. Turut hadir pula, Katib Syuriyah PBNU KH Musthofa Aqil Siroj, Ketua PP LTMNU KH Abdul Manan A Ghani, dan segenap jajaran pengurus cabang NU Cirebon.

Rapimda LTMNU yang mendapat dukungan dari PT Sinde Budi Sentosa ini adalah tindak lanjut amanat Rapat Pimpinan LTMNU se-Jawa Barat yang diselenggarakan di Bandung, Maret 2012 lalu. Menurut jadwal, Rapimda gabungan Kabupaten Majalengka-Kota Cirebon dimulai besok.

Redaktur: Mukafi Niam

Penulis    : Mahbib Khoiron

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Pertandingan, Aswaja, Daerah Sang Pencerah Muslim

Senin, 01 Januari 2018

Musim Haji, Suhu di Saudi Bisa Capai 50 Derajat Celcius

Jakarta, Sang Pencerah Muslim

Musim haji 1438H/2017M sudah menjelang. Kurang dari satu bulan lagi, jemaah haji Indonesia dijadwalkan secara bertahap akan mulai berangkat ke Arab Saudi. Kloter pertama rencananya akan mulai terbang ke Tanah Suci pada 28 Juli 2017 dari seluruh embarkasi di Indonesia.

Kasubag Humas Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Nirwan mengimbau calon jemaah haji Indonesia untuk terus menjaga kondisi kesehatannya. Menurutnya,? persiapan kesehatan sejak dari Tanah Air sangat penting mengingat kondisi di Arab Saudi berbeda dengan di Indonesia.

Musim Haji, Suhu di Saudi Bisa Capai 50 Derajat Celcius (Sumber Gambar : Nu Online)
Musim Haji, Suhu di Saudi Bisa Capai 50 Derajat Celcius (Sumber Gambar : Nu Online)

Musim Haji, Suhu di Saudi Bisa Capai 50 Derajat Celcius

Nirwan yang sehari-hari bertugas? di RSUD Chatib Quzwain Sarolangun Jambi memperkirakan suhu di Arab Saudi pada musim haji sekitar 42-50 derajat celcius. Karenanya, jemaah diimbau untuk memperbanyak kegiatan di dalam gedung saja. Bila terpaksa keluar gedung, lanjut Nirwan, mesti memakai pelindung kepala dan kacamata hitam.

Sang Pencerah Muslim

“Jangan lupa senantiasa minum air agar terhindar dehidrasi yang diakibatkan suhu udara begitu panas. Jangan lupa membawa semprotan wajah, sesekali wajah dapat disemprot dengan air dan sering basahi rambut juga dengan air,” ujarnya sebagaimana dikutip Sang Pencerah Muslim, Jumat (30/6), dari laman Kemenag.

Sang Pencerah Muslim

Dokter Umum Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang ini mengingatkan calon jemaah haji agar tidak terlalu lelah jelang keberangkatan. Hal ini disampaikan Nirwan mengingat menjadi tradisi masyarakat Indonesia untuk menggelar walimatussafar dan menerima banyak tamu jelang keberangkatan. Nirwan berharap calon jemaah bisa mengatur waktu dengan baik sehingga cukup istirahat. Sebab, jika sampai kurang istirahat, itu bisa menyebabkan kondisi kesehatan calon jemaah menurun.

Bagi calon jamaah yang memiliki riwayat penyakit dan diharuskan membawa obat-obatan, lanjut Nirwan, maka obat dimaksud agar dicatatkan di Buku Kesehatan Jemaah Haji (BKJH) dan dicap oleh Petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) di embarkasi agar tidak menjadi masalah di proses imigrasi bandara kedatangan.

Nirwan juga mengimbau jemaah agar tidak perlu berlebihan membawa barang bawaan. Menurutnya, pakaian yang dibawa secukupnya saja. Makanan juga tidak perlu berlebihan karena bisa dibeli di Tanah Suci.

“Sekarang pelaksanaan haji oleh Pemerintah Indonesia sudah sangat bagus. Makanan untuk jamaah sudah disiapkan. Jadi tidak perlu berlebihan untuk membawa persiapan makanan,? termasuk tak perlu lagi membawa alat-alat untuk memasak,” tandasnya. (Red: Mahbib)



Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Aswaja, Santri, Anti Hoax Sang Pencerah Muslim

Jumat, 29 Desember 2017

Hadiah Umroh Pacu Semangat Ngaji Tilawah di Jember

Jember, Sang Pencerah Muslim. Sebanyak 11 peraih juara MTQ tingkat kabupaten berhak menerima hadiah perjalanan ibadah umroh dari Pemkab Jember. Pemberian hadiah semacam ini menjadi salah satu bentuk upaya Pemkab Jember dalam meningkatkan prestasi ilmu agama di kalangan warga.

Hadiah Umroh Pacu Semangat Ngaji Tilawah di Jember (Sumber Gambar : Nu Online)
Hadiah Umroh Pacu Semangat Ngaji Tilawah di Jember (Sumber Gambar : Nu Online)

Hadiah Umroh Pacu Semangat Ngaji Tilawah di Jember

“Kami harus menghargai orang-orang yang berprestasi di bidang keagamaan. Ini sekaligus untuk memacu warga agar mencintai nilai-nilai Islam,” ujar Kabag Kesra Pemkab Jember Imam Bukhari kepada NU Onilne di kantornya, Kamis (26/6).

Menurut Bukhari, pihaknya akan terus memberikan rangsangan kepada warga untuk terus meningkatkan prestasi di bidang kesenian Islam melalui berbagai lomba keagamaan  dan kegiatan lainnya.

Sang Pencerah Muslim

“Jember mempunyai potensi  besar meraih prestasi di bidang MTQ. Buktinya dalam setiap even regional maupun nasional, delegasi Jember selalu kebagian juara. Kepada mereka inilah kami harus memberi apresiasi,” ucapnya.

Pemkab Jember memberikan hadiah umroh kepada sebelas orang juara pertama di sebelas cabang MTQ 2014. Bupati juga memberikan hadiah tabungan kepada 24 orang peraih juara lainnya di ajang tersebut. Masing-masing mendapat sebesar Rp 5 juta. Even MTQ itu sendiri diikuti 383 peserta dengan kategori pelajar SD, SMP, SMU, mahasiswa, dan peserta Umum (Aryudi A Razaq/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim Hikmah, Aswaja, Internasional Sang Pencerah Muslim

Kado Istimewa Gus Dur untuk Istri Penjual Duren

Jakarta, Sang Pencerah Muslim . Seorang wali adalah kekasih Allah yang mampu menebar rahmah di muka bumi. Ia membantu mereka yang dibutuhkan, mereka yang menangis kepada tuhannya di malam-malam sunyi karena kepada tuhannyalah tumbuh keyakinan nasib ditentukan.

Kisah ini menunjukkan penghargaan atas nilai kemanusiaan Gus Dur yang sangat mendalam kepada rakyat kecil yang membutuhkan, yang telah diabaikan sehingga Allah mengirimkan Gus Dur untuk memberi bantuan.

Kado Istimewa Gus Dur untuk Istri Penjual Duren (Sumber Gambar : Nu Online)
Kado Istimewa Gus Dur untuk Istri Penjual Duren (Sumber Gambar : Nu Online)

Kado Istimewa Gus Dur untuk Istri Penjual Duren

Sebagai tokoh yang dihormati, menerima undangan di berbagai daerah merupakan kegiatan rutin. Suatu ketika, Gus Dur mendapat undangan ke kota Malang. Ia mampir dulu ke kota Batu. Di tengah perjalanan, ia minta berhenti ketika terdapat seorang penjual durian, membeli dua buah, tetapi anehnya, sang pedagang diberinya uang segepok. 

Sang Pencerah Muslim

Yudhi, sang sopir yang menemani Gus Dur keheranan, beli dua durian saja kok uangnya banyak banget. Biasanya kalau orang beli sesuatu, ditawar-tawar dahulu sampai dapat harga yang cocok. Ini tanpa ba-bi-bu, langsung dikasih uang banyak. Meskipun demikian, ia tak berani berkomentar apa-apa dan mengikuti perintah Gus Dur untuk melanjutkan perjalanan ketika uang sudah diserahkan.

Sang Pencerah Muslim

Namun rasa penasarannya tak hilang atas kejadian tersebut. Pertanyaan kenapa penjual durian dikasih uang yang sangat banyak selalu muncul dalam hati. Tak tahan atas rasa tersebut, beberapa hari kemudian, ia mendatangi penjual durian tersebut untuk mencari informasi lebih lanjut. Tapi ternyata kedai durian tutup.

Ia pun tambah penasaran, setelah tanya kiri-kanan, akhirnya alamat penjual durian diketahui, posisinya di sebuah desa yang susah dilalui kendaraan, tapi sudah terlanjur basah, ia pun bertekad menelusuri misteri ini.

Setelah dicari-cari, akhirnya ditemukan juga rumah tersebut. Begitu sampai, pintu diketuk, tapi tidak ada penghuninya. “Ada apa gerangan” pikirnya dalam hati. 

Ia pun menanyakan ke tetangga rumah, ke mana perginya penghuni rumah. Lalu dijelaskan bahwa pemilik rumah sedang mengantarkan istrinya untuk berobat. Sudah lama belahan jiwanya sakit, tetapi tidak punya uang untuk berobat sehingga dengan sangat terpaksa hanya bisa diam di rumah dan menjalani pengobatan ala kadarnya.

Kepada tetangganya itu, ia pamitan untuk menjaga rumahnya karena akan ditinggal selama beberapa hari. Ia pergi untuk mengobatkan istrinya setelah baru-baru ini, dengan tiba-tiba didatangi oleh Gus Dur dan dikasih uang yang cukup memadai untuk biaya pengobatan yang sudah lama didambakannya.

Yudhi pun hanya diam termagu setelah memahami kejadian tersebut dan makna yang terkandung di dalamnya. Ia lalu menceritakan kronologi peristiwa sebelumnya yang membuatnya sampai mencari-cari penjual durian ini.

Penulis: Mukafi Niam

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Aswaja, Hadits Sang Pencerah Muslim

Kamis, 28 Desember 2017

Terbesar, PMII Jatim Mesti Jadi Contoh bagi Wilayah Lain

Ponorogo, Sang Pencerah Muslim

Pengurus Koordinator Cabang (PKC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jawa Timur merupakan PKC dengan jumlah cabang terbanyak se-Indonesia. Jumlah cabang definitif PMII se-Jatim adalah 31 institusi. Mulai dari ujung barat Ngawi hingga ujung timur Banyuwangi.

Demikian dikatakan ketua PKC PMII Jatim 2014-2016, Ahmad Junaidi dalam Konferensi Koordinator Cabang (Konkoorcab) XXII Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jawa Timur resmi dilaksanakan di Pendopo Agung Kabupaten, Ponorogo pada kamis Rabu 27-30 April 2016.

Terbesar, PMII Jatim Mesti Jadi Contoh bagi Wilayah Lain (Sumber Gambar : Nu Online)
Terbesar, PMII Jatim Mesti Jadi Contoh bagi Wilayah Lain (Sumber Gambar : Nu Online)

Terbesar, PMII Jatim Mesti Jadi Contoh bagi Wilayah Lain

“Meskipun begitu, saya harap sahabat-sahabat tidak melupakan tiga hal, yakni komitmen ideologi, kaderisasi, dan gerakan PMII. Dan tiga poin itu haruslah juga jadi agenda utama forum (konkoorcab) ini,” katanya.

Sang Pencerah Muslim

Kang Juned, sapaan akrabnya, dengan potensi cabang yang banyak tersebut PMII Jatim seharusnya memberikan teladan pergerakan bagi wilayah-wilayah lain.

“PMII merupakan kawah candradimuka para politisi dan intelektual NU di masa depan, mari membangun PMII lebih bermanfaat,” ajaknya.

Sang Pencerah Muslim

Sementara itu, Ketua Umum PB PMII Aminuddin Ma’ruf mengatakan, sejarah Jatim menjadi tempat sejarah kelahiran PMII pada 17 April 1960 tidak boleh melengahkan PMII Jatim untuk terus berupaya menjadi barometer kepemimpinan, gerakan dan ideologisasi Islam Ahlussunnah wal Jamaah.

Secara simbolik pembukaan konkoorcab resmi dibuka dengan penabuhan gong sebanyak tiga kali oleh Bupati Ponorogo Ipoeng Mukhlisoni ditemani Ketum PB PMII Aminuddin Ma’ruf dan Ketum PKC Jatim Ahmad Junaidi.

Pada kesempatan pembukaan juga ditampilkan kesenian Reog Ponorogo yang merupakan kesenian asli Nusantara asal Ponorogo. Pada kesempatan acara juga makin khidmat dengan kehadiran salah satu pendiri PMII KH Nuril Huda, dan sejumlah alumni PMII dan pejabat setempat. (Ali Makhrus/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Amalan, Aswaja, Daerah Sang Pencerah Muslim

Senin, 11 Desember 2017

Meliana, Juara 1 Lomba Busana Ibu IPPNU

Brebes, Sang Pencerah Muslim. Meliana Fatmala utusan Pimpinan Ranting (PR) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU)  Kelurahan Pasarbatang, Brebes, Jawa Tengah, dinobatkan sebagai juara 1 dalam lomba Busana Muslim keibuan. Kegiatan tersebut digelar PAC IPPNU Kecamatan Brebes.

Meliana berhasil mengungguli 17 peserta lainnya perwakilan dari 17 PR se Pimpinan Anak Cabang (PAC) Brebes yang digelar di Aula Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Brebes, Ahad (15/12/13).

Meliana, Juara 1 Lomba Busana Ibu IPPNU (Sumber Gambar : Nu Online)
Meliana, Juara 1 Lomba Busana Ibu IPPNU (Sumber Gambar : Nu Online)

Meliana, Juara 1 Lomba Busana Ibu IPPNU

Juara 2 diraih Tussolikha dari PR IPPNU Kelurahan Kaligangsa Wetan dan juara 3 Vety Andriliani dari PR IPPNU Kelurahan Gandasuli. Mereka bak ratu sejagat melenggak-lenggok diatas catwalk dihadapan teman-teman pelajar NU lainnya.

Sang Pencerah Muslim

Selain menampilkan busana keibuan, mereka juga diuji kemampuannya dalam intelektual dan akhlak kesopanan.

Ketua Panitia Lomba Mukhafidloh menjelaskan, kegiatan ini sebagai bentuk refleksi memperingati Hari Ibu tahun 2013. Dengan harapan, peserta bisa memaknai arti seorang ibu dan berpakaian seperti Ibu akan lebih anggun ketimbang berpakaian glamaour.

Sang Pencerah Muslim

Ketua Pimpinan Cabang (PC) IPPNU Kabupaten  Brebes  Khoerunisa menyambut gembira dengan lomba yang mengilhami remaja putri untuk berbuat santun dalam kehidupannya.

Nisa sangat menyayangkan masih adanya perlakukan diskriminasi pada pakaian. Seperti yang kini terus masih menjadi perdebatan dengan pakaian jilbab bagi POLRI.

“Busana Muslim itu indah dan enaknya dipandang mata serta tidak mengundang nafsu,” tandas Nisa. (Wasdiun/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Hadits, Aswaja Sang Pencerah Muslim

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Sang Pencerah Muslim sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Sang Pencerah Muslim. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Sang Pencerah Muslim dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock