Tampilkan postingan dengan label AlaNu. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label AlaNu. Tampilkan semua postingan

Jumat, 26 Januari 2018

GP Ansor Ciamis Kawal Program Pendataan Tanah

Ciamis, Sang Pencerah Muslim - GP Ansor Kabupaten Ciamis memfasilitasi masyarakat untuk menyukseskan program Pendataan Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) yang saat ini menjadi salah satu program strategis Jokowi di Sukaresik dan Sukasenang, Kecamatan Sindangkasih, Kabupaten Ciamis.

Aksi ini berangkat dari keprihatinan atas banyak bidang tanah milik masyarakat yang belum memiliki tanda kepemilikan yang sah atau sertifikat serta kondisi Desa Sukaresik dan Desa Sukasenang yang berada di kaki Gunung Syawal dan terhitung relatif tertinggal, sehingga program-program pemerintah yang semestinya landing membutuhkan proses fasilitasi dari pihak-pihak yang memiliki concern dalam pendampingan terhadap masyarakat, termasuk dalam hal ini GP Ansor.

GP Ansor Ciamis Kawal Program Pendataan Tanah (Sumber Gambar : Nu Online)
GP Ansor Ciamis Kawal Program Pendataan Tanah (Sumber Gambar : Nu Online)

GP Ansor Ciamis Kawal Program Pendataan Tanah

Sosialisasi dan fasilitasi seperti yang dilaksanakan pada Sabtu (14/10) siang di Balai Desa Sukasenang telah membesarkan hati masyarakat untuk menyambut program PTSL ini dengan memenuhi target minimal 1000 bidang tanah per desa. Menghadirkan tiga fasilitator, GP Ansor Ciamis memberikan penjelasan seputar pelaksanaan dan kiat-kiat sukses serifikasi massal ini.

Sang Pencerah Muslim

Dalam sambutannya di forum sosialisasi dan fasilitasi, Kepala Desa Sukasenang Darus Salim menyatakan akan segera melakukan pendataan dan pendaftaran warganya untuk penyertifikatan lahannya dan akan mengajukan permohonan pada Kepala BPN setempat.

“Program ini sesungguhnya sangat ditunggu masyarakat. Apalagi dengan jaminan tanpa biaya dan hanya dipungut pembiayaan yang sudah ditentukan dalam peraturan sebesar Rp. 150.000,-. Untuk itu kami, seluruh aparat desa akan bekerja dengan keras untuk memenuhi target minimal 1000 bidang ini,” kata Darus Salim.

Anggota GP Ansor Ciamis Fathan Arionaldo yang ikut menjadi fasilitator kegiatan ini mengatakan, kegiatan sosialisasi ini merupakan lanjutan dari kegiatan sosialisasi sebelumnya di Desa Sukaresik.

Sang Pencerah Muslim

Pendamping Desa yang sekaligus santri dari Pesantren Qoshrul Arifin Atas Angin pimpinan Hazrat Syaikh M Irfa’I Nahrowi An-Naqsyabandi ini menyebutkan bahwa pihaknya juga telah menjalin komunikasi dengan kepala Badan Pertanahan Nasioanal Ciamis untuk menyukseskan program PTSL di dua desa ini.

“Target kami tidak hanya dua desa ini karena desa-desa di sekitaran kaki gunung Syawal ini banyak dan kondisinya (administrasi asetnya-red) hampir sama.” Kata Fathan.

Selain karena program ini juga memang merupakan bagian dari kebijakan Kemendesa yang dituangkan dalam SKB tiga menteri, ia juga menekankan akan pentingnya penataan aset masyarakat, lebih-lebih aset milik desa.

Atabik Janka Dausat yang merupakan salah satu pengurus GP Ansor Ciamis mengatakan bahwa advokasi ini dilakukan dengan spontanitas dan secara sukarela saja.

“Kita mendampingi masyarakat untuk menyertifikasi lahannya agar memiliki surat yang berkekuatan hukum dan sah secara hukum,” katanya.

Menurutnya, gerakan advokasi ini dilakukan bersama-sama dengan santri yang tergabung dalam Ansor. Selain sebagai media silaturrahmi dengan masyarakat, katanya, juga sebagai bentuk sumbangsih kami, Pesantren Atas Angin untuk kemajuan masyarakat. (Husni Sahal/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim AlaNu, Tokoh, IMNU Sang Pencerah Muslim

Rabu, 24 Januari 2018

PCNU Prioritaskan Program Kaderisasi dan SDM Kader

?Depok, Sang Pencerah Muslim. Musyawarah kerja cabang Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Depok menitikberatkan program kerjanya ke depan pada bidang organisasi dan sumber daya manusia kader. Mereka berencana melakukan konsolidasi internal hingga pengurus anak ranting NU untuk menjalankan program kerjanya.

PCNU Prioritaskan Program Kaderisasi dan SDM Kader (Sumber Gambar : Nu Online)
PCNU Prioritaskan Program Kaderisasi dan SDM Kader (Sumber Gambar : Nu Online)

PCNU Prioritaskan Program Kaderisasi dan SDM Kader

Menurut Ketua PCNU Depok Ustadz Raden Salamun di tanah Baru, Beji kota Depok, terdapat delapan pembahasan dalam Muskercab. Kesemuanya meliputi aspek diniyah, dakwah, pendidikan, mabarot, hukum, ekonomi, organisasi dan  politik.

"Kita menargetkan sejumlah 500 kelompok anak ranting NU, 63 ranting NU, dan dua MWCNU yang akan direstrukturisasi kepengurusannya tahun ini," kata Salamun di STIH IBLAM Depok, Ahad (18/5).

Sang Pencerah Muslim

Program ini, menurutnya, dapat mengintensifkan komunikasi  sesama ormas dan lintas agama. PCNU Depok sempat menjadi inisiator halaqoh lintas agama pada Oktober 2013 lalu untuk meningkatkan persatuan warga Depok.

"Tentunya, kita menanamkan paham aswaja NU agar munculnya aliran sempalan bisa diminalisasi di Depok," tutur Salamun.

Sang Pencerah Muslim

Sementara Wakil Bendahara NU Depok H Bukhori berharap agar kepengurusan baru PCNU Depok bisa berperan dalam memberdayakan masyarakat. Salah satunya, dalam bidang agama serta pemberdayaan ekonomi.

"Banyak peran yang bisa diambil NU. Sampai saat ini, ormas berlambang sembilan bintang itu tetap diharapkan perannya di masyarakat," terang H Buchori. (Aan Humaidi/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Ubudiyah, Cerita, AlaNu Sang Pencerah Muslim

Jumat, 19 Januari 2018

Banser Purworejo Gelar Diklatsar dan Baksos ATS

Purworejo, Sang Pencerah Muslim. Sebagai upaya membantu masyarakat dan melengkapi pengabdian pada umat, Satkorcab Banser Purworejo, Jawa Tengah menggelar bakti sosial penyembuhan alternatif penyakit medis dan nonmedis Aji Tapak Sesontengan (ATS) dengan menghadirkan instruktur Satkornas Banser Husada.

Banser Purworejo Gelar Diklatsar dan Baksos ATS (Sumber Gambar : Nu Online)
Banser Purworejo Gelar Diklatsar dan Baksos ATS (Sumber Gambar : Nu Online)

Banser Purworejo Gelar Diklatsar dan Baksos ATS

Kegiatan tersebut, ujar Kasatkorcab Banser Purworejo, Daryanto, di Kutoarjo, Rabu (1/11), akan menjadi rangkaian pembukaan Diklatsar Banser Purworejo, di Desa Somongari, Kecamatan Kaligesing yang merupakan tempat kelahiran WR Supratman pada Jumat, 3 November 2017, mulai pukul 08.00-11.30 WIB. Informasi 085292581234.

"Kaderisasi adalah kegiatan pengkaderan yang rutin dilakukan Satkorcab Banser Purworejo. Hanya saja pada pengkaderan kali ini agak sedikit berbeda, karena kita mendatangkan secara khusus instruktur Banser Husada Satkornas Banser sekaligus kamitua atau master ATS Global Indonesia dari Tim Swarna Raya sahabat Gatot Arifianto," kata Kasetma Banser Purworejo, Abdul Azis menambahkan.

Untuk diketahui, ATS merupakan warisan husada leluhur nusantara untuk penyembuhan beragam penyakit non medis dan medis seperti alergi dingin, mata minus dan plus, nyeri persendian, amandel, sakit pinggang, sakit gigi, migrain, vertigo, saraf kejepit, sakit tengkuk, asam urat, asma, bronchitis, lemah jantung dan lain-lain.

Sang Pencerah Muslim

ATS juga sudah banyak digunakan masyarakat mancanegara seperti Jerman, Singapura, Polandia, Belanda, Jepang, Amerika, Meksiko Australia, Belgia hingga Spanyol karena sederhana.

Penyembuhan alternatif ATS metode akan digelar di areal SD Somongari, tanpa modus jual obat dan gratis.

Hanya saja, bagi masyarakat yang memiliki rejeki lebih atau ingin ikut serta menghijaukan bumi, silakan berdonasi seihklasnya untuk pembelian dan penanaman pohon dalam program sedekah oksigen.

Sang Pencerah Muslim

Hasil donasi sedekah oksigen tersebut akan dibelikan satu jenis pohon untuk ditanam di lokasi bakti sosial sebagai kenang-kenangan atau tanda sinergi kerja kemanusiaan plus lingkungan hidup berlangsung. S MVekaligus penghormatan pada bumi yang kelak diwariskan pada anak cucu bangsa Indonesia.

Sedekah oksigen sendiri telah digelar Satkornas Basada di Banyuasin, Sumatera Selatan dan berlangsung sukses, membantu kesembuhan 200 masyarakat dan diakhiri dengan menanam 50 pohon nangka di Desa Sukadamai, Kecamatan Tanjung Lago.

"Kami haturkan terimakasih sebesar besarnya pada seluruh kader Ansor, Banser dan masyarakat yang menopang suksesnya kaderisasi. Terlebih lagi pada  Satkornas Banser Husada yang berkenan terlibat aktif dalam kegiatan Satkorcab Banser Purworejo. Semoga apa yang kita kerjakan mendapat imbal kebaikan yang berlebih dari Allah," ujar Azis yang merupakan ketua panitia kegiatan. (Malikaisa/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Santri, AlaNu, Ahlussunnah Sang Pencerah Muslim

Selasa, 16 Januari 2018

Teror Meningkat, Perhimpunan Pelajar Indonesia Turki Minta WNI Jauhi Keramaian

Jakarta, Sang Pencerah Muslim - Menyusul serangan bom bunuh diri yang menyebabkan sedikitnya 37 korban jiwa di pusat kota Ankara, Kizilay, pada 18.45 waktu bagian Turki, Ahad (13/3), Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Turki mengimbau 769 Warga Negara Indonesia (WNI) dari kalangan pelajar untuk meningkatkan kewaspadaan.

Asosiasi pelajar Turki asal Indonesia ini juga menyeru para pelajar asal Indoensia yang tersebar lebih di 20 kota untuk meningkatkan komunikasi sesama pelajar.

Teror Meningkat, Perhimpunan Pelajar Indonesia Turki Minta WNI Jauhi Keramaian (Sumber Gambar : Nu Online)
Teror Meningkat, Perhimpunan Pelajar Indonesia Turki Minta WNI Jauhi Keramaian (Sumber Gambar : Nu Online)

Teror Meningkat, Perhimpunan Pelajar Indonesia Turki Minta WNI Jauhi Keramaian

“WNI (pelajar) bukan menjadi target sarangan teroris. Meskipun demikian pelajar bisa saja menjadi korban salah sasaran. Untuk itu diharapkan terutama kepada seluruh pelajar di Turki untuk berhati-hati dan menjauh dari tempat keramaian,” kata Ketua Umum PPI Turi Azwir Nazar, Senin (14/3).

Mengutip pernyataan Menteri Kesehatan Turki Mehmet Müezzino?lu, Senin (14/3) pagi, media NTV melaporkan bahwa bom mobil menyerang bus transportasi publik di Kizilay, jantung kota Ankara pada Ahad (13/3) kemarin. Serangan ini mengakibatkan 37 orang tewas, 15 kritis dan 71 luka-luka. Sebanyak 27 orang tewas di tempat saat kejadian. Sejauh ini tidak ada laporan ada WNI yang menjadi korban.

Sang Pencerah Muslim

Laporan ini juga menyebutkan bahwa satu orang pelaku sudah teridentifikasi. Pemerintah Turki menyebut pelaku adalah organisasi teroris PKK (Kurdistan Worker Party).

Sang Pencerah Muslim

Berdasarkan data yang ada, PPI Turki mencatat sejak Oktober 2015 serangan bom di Ankara sudah terjadi tiga kali. Pertama 10 Oktober 2015 yang dilakukan ISIS dengan menewaskan 103 orang. Kemudian pada 17 Februari 2016 menewaskan 29 orang yang menyerang mobil militer. Ketiga adalah serangan bom mobil Ahad kemarin, 13 Maret 2016.

Berdasarkan tren yang ada dengan peta geopolitik Turki serta stabilitas keamanan kawasan serangan teror semacam ini bisa jadi bukan yang terakhir. Untuk itu pihak PPI Turki mengharapkan terutama seluruh elemen (Pelajar, KBRI, dan Pemerintah RI) memberi perhatian lebih besar dalam mengantisipasi kemungkinan terburuk yang bisa saja menimpa pelajar atau WNI.

Pihak PPI Turki sebagai representasi organisasi pelajar Indonesia akan mengambil langkah strategis untuk meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan seluruh PPI wilayah dan organisasi kemitraan dengan membentuk Jaringan komunikasi bersama.

Selain itu pihak PPI terus mengintensifkan komunikasi dengan KBRI Ankara serta otoritas terkait di Turki. (Red Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Fragmen, AlaNu, Tegal Sang Pencerah Muslim

Kamis, 21 Desember 2017

Muslimat NU-PT Lion Group Sepakati Pemberdayaan Ekonomi

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama dan PT. Lion Group menandatangano nota kesepahaman (MoU) meliputi pemberdayaan ekonomi, pendanaan, dan pemasaran produk-produk UKM yang dibina PP Muslimat NU.

Kesepahaman tersebut ditandatangani Ketua Umum PP Muslimat NU Hj Khofifah Indar Parawansa dengan Presiden Direktur Lion Group Rusdi Kirana di Gedung Serba Guna 1 Asrama Haji Jakarta pada Ahad (1/6).

Muslimat NU-PT Lion Group Sepakati Pemberdayaan Ekonomi (Sumber Gambar : Nu Online)
Muslimat NU-PT Lion Group Sepakati Pemberdayaan Ekonomi (Sumber Gambar : Nu Online)

Muslimat NU-PT Lion Group Sepakati Pemberdayaan Ekonomi

Dalam rilis MoU menjelaskan, kedua pihak juga sepakat untuk mengedukasi dalam rangka mengembangkan wirausaha unggul dan membangun ekonomi nasional berbasis kerakyatan.

Sang Pencerah Muslim

“Saya meyakini bahwa apa yang kita tanda tangani ini bukan hanya seremonial atau sekadar kosmetik dalam Rakernas Muslimat NU ini,” ujar Rusdi Kirana dalam sambutannya di Gedung Serba Guna 1 Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Ahad (1/6) malam.

Sang Pencerah Muslim

Karena, lanjut Rusdi, Lion Group akan bersama dengan Muslimat NU meyakini bahwa program kerja sama ini akan berjalan. Rusdi menjelaskan bahwa keyakinan ini dasarnya mudah, yaitu ketika di Muslimat NU Expo, karya kerajinan ibu-ibu Muslimat sangat baik.

“Ini tinggal dikembangkan, meskipun produk-produk yang sudah ada sudah bisa dipasarkan, di pesawat itu, sekadar air mineral dan roti saja laku keras, apalagi produk-poduk Muslimat seperti dodol Garut dan lain-lain, pasti diminati,” papar pria berkumis ini.

Sementara Khofifah menjelaskan, dari kesepakatan ini, Muslimat NU akan menyiapkan tim QC (Quality Control). Tim ini, lanjut Khofifah, akan bekerja menyiapkan produk dari mulai proses hingga pengepakan.

“Dari proses tersebut, Muslimat akan menyiapkan kualitas dan jumlah produk, serta kontrol kualitas, jangan cuma sekali siap tapi dipesan berikutnya kita kedodoran,” jelas Khofifah dalam sambutannya yang juga mengharap semua perangkat kerjanya dapat berbasis kewirausahaan sehingga menghasilkan produk-produk yang dapat dipasarkan.  

Khofifah menuturkan, kerja sama lahir dari kreativitas kader Muslimat di daerah-daerah yang mampu menghasilkan produk makanan berkualitas untuk dipasarkan di dalam penerbangan.

“Tentu, produk-produk yang ada disesuaikan dengan kriteria penerbangan. Jadi ini sebetulnya produk yang sudah lama digeluti dengan peluang baru yang akan kita jalani,” jelas Menteri Pemberdayaan Perempuan era Presiden Abdurrahman Wahid ini. (Fathoni/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Nusantara, AlaNu Sang Pencerah Muslim

Selasa, 12 Desember 2017

Revolusi Mental Harus Dimulai dari Lingkungan Keluarga

Bogor, Sang Pencerah Muslim

Forum antar-Umat Beragama Peduli Keluarga Sejahtera dan Kependudukan (Fapsedu) kumpulkan ratusan tokoh lintas agama se Indonesia untuk membahas masalah revolusi mental melalui keluarga. Pembahasan itu di rangkai dalam seminar nasional yang digelar di Hotel Pangrango 2 Bogor, Jawa Barat, Rabu (27/4).   

Kepala BKKBN Surya Chandra Surapaty dalam pembukaannya mengatakan, bahwa revolusi mental berarti siap menjadi orang yang berintegritas, etos kerja yang tinggi dan semangat gotong royong. Pembentukan karakter inilah menjadikan manusia jujur, cerdas dan mau bekerjasama, serta saling tolong menolong demi kemaslahatan umum. "Jadi, manusia yang dikatakan berhasil melakukan revolusi mental adalah manusia yang merdeka dan demokratis, tentu bebas dari sifat feodalistis," ujarnya dihadapan para peserta seminar.

Revolusi Mental Harus Dimulai dari Lingkungan Keluarga (Sumber Gambar : Nu Online)
Revolusi Mental Harus Dimulai dari Lingkungan Keluarga (Sumber Gambar : Nu Online)

Revolusi Mental Harus Dimulai dari Lingkungan Keluarga

Dikatakannya, saat bicara penduduk, tentu tidak lepas dari masalah kuantitas, kualitas dan mobilitas penduduk. Tiga masalah pokok inilah yang menjadi konsen dan tugas BKKBN dalam menggarap penduduk Indonesia sesuai dengan peraturan Undang-undang nomor 5 tahun 2009 tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga yakni KKBPK (Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga). "Ini berarti, soal kuantitas, soal kualitas kependudukan dan soal data kependudukan yang harus kita tingkatkan," ujar Surya.

Revolusi mental berbasis Pancasila ini, akan menghasilkan tri sakti Bung Karno yakni berdikari dalam ekonomi, keadilan dan kerakyatan yang sesuai dengan lima sila Pancasila. "Inilah yang menjadi semangat kami untuk menghadapi tantangan kependudukan dalam menghadap bonus demografi," ujarnya

Sang Pencerah Muslim

Untuk itulah, peran tokoh agama didalam melakukan revolusi mental masyarakat sangat penting, karena kualitas, kuantitas kependudukan menjadi berbeda menakala karakter masyarakat menjadi baik. Tanpa itu, tentu akan menjadi bencana yang sangat mengerikan. "Kerusuhan, pembegalan, dan kriminal di masyarakat akan menjadi bencana negara Indonesia, belum lagi menghadapi MEA, makanya tanpa revolusi mental penduduk kita tidak akan bisa bersaing dengan negara lain," terang Surya. 

Ia berharap, seminar tokoh lintas agama berhasil merumuskan dan menghasilkan pokok-pokok penting tentang  revolusi mental kependudukan yang digali dari berbagai sumber pedoman dan kitab lintas agama. "Kami meminta para tokoh agama yang tergabung dalam Fapsedu merumuskan revolusi mental dalam mendukung program nawa cita," imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Fapsedu KH. Cholil Nafis mengatakan, pasca reformasi diantara institusi negara yang lemah adalah BKKBN dalam artian pegawai yang terbatas dan kewenangan yang berkurang. Karena bahasan kekeluargaan terbagi di banyak institusi lain, ada di Kemensos, Kemenag dan lain sebagainya. "Kami ingin saat bicara keluarga tidak perlu di pecah-pecah melainkan hanya ada di BKKBN, agar lebih fokus mengurusi keluarga Indonesia," ujar mantan pengurus Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBMNU) ini.

Oleh karena itu, lanjutnya, kekurangan ini, tentu butuh tokoh agama yang  lebih maksimal dalam berperan. Bahwa berdirinya republik ini  tidak lepas dari peran tokoh agama. Berani berjuang, berani mati juga karena peran tokoh agama. Meskipun agama tidak diformalkan menjadi sebuah negara agama namun dan memilih Pancasila sebagai dasar negara demi keutuhan NKRI. "Maka sangat tepat sekali para tokoh agama berkumpul untuk membicarakan peran tokoh agama didalam melakukan revolusi mental melalui jalur keluarga demi terciptanya karakter bangsa," ungkapnya.

Sang Pencerah Muslim

Menurutnya, peran tokoh agama didalam keluarga, dan bahkan dalam menentukan arah tujuan bangsa adalah sangat sentral. Tidak mungkin perubahan hanya menyerahkan kepada sekolah, apalagi dengan masyarakat atau institusi lain. "Mari kita bersatu bersama-sama untuk merevolusi mental dengan spirit agama," ujar Cholil.

Banyaknya kasus perceraian di  Indonesia, terjadinya pelecehan anak, kekerasan rumah tangga dan tindak kriminal didalam kelurga adalah bukti bahwa didalam keluarga butuh sentuhan tokoh agama untuk meluruskan dan menjadi keluarga yang baik dan kokoh. "Sekali lagi, peran tokoh agama di dalam keluarga sangat penting, karena tanpa revolusi mental selamanya tidak ada perubahan," pungkas Cholil. (Huda/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim AlaNu, Doa, Kyai,Attijani Sang Pencerah Muslim

Minggu, 10 Desember 2017

Menaker Minta Polri Perkuat Pengawasan Pekerja Asing dan TKI Ilegal

Bandung, Sang Pencerah Muslim. Kementerian Ketenagakerjaan mengajak Kepolisian RI untuk meningkatkan kerjasama penegakan hukum terkait perlindungan dan pengawasan keberangkatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal, perdagangan orang (human trafficking) serta pencegahan masuknya tenaga kerja asing ilegal.?

"Kemnaker masih memiliki banyak tugas terkait pengiriman TKI ilegal, human trafficking yang terkait pengiriman TKI ke luar negeri serta pencegahan masuknya tenaga kerja asing illegal. Kami mengajak Polri untuk bekerjasama menyelesaikan,” ? kata Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri saat memberikan kuliah umum di Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi Polri di Lembang, Bandung, Jawa Barat, Selasa (8/8)?

Menurut Menaker, kerjasama dengan Polri sudah dilakukan. Namun seiring meningkatnya tuntutan, kerjasama harus ditingkatkan.

Menaker Minta Polri Perkuat Pengawasan Pekerja Asing dan TKI Ilegal (Sumber Gambar : Nu Online)
Menaker Minta Polri Perkuat Pengawasan Pekerja Asing dan TKI Ilegal (Sumber Gambar : Nu Online)

Menaker Minta Polri Perkuat Pengawasan Pekerja Asing dan TKI Ilegal

"Salah satu hal yang Kemnaker lakukan bersama Polri adalah upaya dalam menekan TKI non prosedural dan juga upaya pencegahan perdagangan manusia," katanya.

Ditambahkannya, selain melakukan pengawasan yang ketat di pintu pemberangkatan TKI yang resmi, pemerintah ? juga perlu melakukan pengawasan jalur-jalur tikus yang biasanya digunakan untuk memberangkatkan TKI non prosedural. Sebagai negara kepulauan, Indnesia memiliki banyak jalur diperbatasan menuju negara tetangga. Kerjasama dengan Polri dan TNI mutlak diperlukan

Sang Pencerah Muslim

Selain pengawasan di jalur tikus, Kemnaker juga memperbaiki tata kelola pemberangkatan TKI yang lebih mudah, melakukan pengawasan yang terintegrasi, pengawasan di bandara, pelabuhan, dan pernatasan.?

Hal lain yang dilakukan adalah koordinasi dengan pemerintah daerah, khususnya daerah kantong TKI, serta aparat penegak hukum untuk ? melakukan deteksi dini pengiriman TKI illegal, human trafficking serta memberantas praktik percaloan dan premanisme terkait pengiriman tenaga kerja ke luar negeri. (Red-Zunus)

Sang Pencerah Muslim

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim AlaSantri, AlaNu, IMNU Sang Pencerah Muslim

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Sang Pencerah Muslim sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Sang Pencerah Muslim. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Sang Pencerah Muslim dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock