Tampilkan postingan dengan label Tegal. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tegal. Tampilkan semua postingan

Rabu, 06 Desember 2017

5 Makna Penting Seorang Santri

Solo, Sang Pencerah Muslim. Di kalangan warga NU (Nahdliyin), istilah santri biasanya dinisbatkan kepada mereka yang tengah menimba ilmu agama Islam di sebuah tempat bernama pesantren. Santri juga bisa diartikan sebagai orang yang beribadat dengan sungguh-sungguh; orang yang saleh (Lihat KBBI).

“Identitas seorang santri, juga dapat dijabarkan dari makna per huruf yang ada pada kata santri,” terang Ustadz Hari Surasman, saat mengisi ceramah pada kegiatan Pengajian Dzikir dan Sholawat Sariro di kompleks Pondok Pesantren Al-Muayyad Mangkuyudan, Surakarta, Ahad, (3/4).

5 Makna Penting Seorang Santri (Sumber Gambar : Nu Online)
5 Makna Penting Seorang Santri (Sumber Gambar : Nu Online)

5 Makna Penting Seorang Santri

Menurut kiai asal Salatiga tersebut, kata santri (?) dalam bahasa Arab, terdiri dari 5 huruf, yakni sin, nun, ta’, ro’, dan ya’. “Pertama, seorang santri harus menjadi saafiqul khoir atau pelopor kebaikan, di manapun ia berada,” tukas dia.

Kemudian penjabaran dari huruf nun, naasibul ulama (penerus ulama). Santri merupakan para kader, calon yang kelak diharapkan akan menjadi penerus para ulama. “Ketiga huruf ta’, yaitu taarikul ma’ashi (meninggalkan maksiat),” tuturnya.

Sedangkan huruf ro’ dan ya’ dijabarkan sebagai syarat yang mesti dimiliki para santri, yaitu Ridho Allah dan sifat yaqin. Kelima hal inilah, yang mesti menjadi karakter dan syarat yang dimiliki para santri agar bisa berhasil dalam kehidupannya di dunia maupun akhirat.

Sang Pencerah Muslim

Sementara itu, salah satu pengajar di SMA Al-Muayyad, Agus Himawan menjelaskan, selain mengikuti kegiatan dzikir dan sholawat, para santri Al-Muayyad yang akan mengikuti Ujian Nasional juga diajak berziarah ke sejumlah makam ulama di Solo.

“Selain untuk mengharap berkah, kami juga ingin para santri tidak lupa sejarah para ulama, serta menyemai benih cinta mereka terhadap ulama,” tutur dia.

Sang Pencerah Muslim

Adapun tujuan makam yang diziarahi antara lain makam Habib Anis Al-Habsyi di Masjid Riyadh Gurawan, KH Ahmad Siradj di Makamhaji, dan Ki Ageng Henis di Pajang Laweyan. (Ajie Najmuddin/Zunus)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Pahlawan, Tegal Sang Pencerah Muslim

Jumat, 01 Desember 2017

Perihal Kiai Said, Harian Bangsa Dinyatakan Bersalah oleh Dewan Pers

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Menyusul pengaduan atas berita fitnah terhadap Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Harian Bangsa resmi dinyatakan bersalah. Media cetak terbitan PT Bangsa Sejahtera Pers ini dinyatakan melanggar Pasal 1 dan 3 Kode Etik Jurnalistik perihal pemberitaan yang tidak uji informasi, tidak berimbang, dan memuat opini menghakimi.

Hal ini sebagaimana tertuang dalam Surat Pernyataan Penilaian dan Rekomendasi (PPR) Dewan Pers Nomor 6/PPR-DP/II/2017. Dalam Surat Ketetapan hasil Pleno Dewan Pers tertanggal 28 Pebruari 2017 tersebut, Harian Bangsa dan media online-nya (bangsaonline.com) dibebankan tiga kewajiban sebagai sanksi etik. ?

Perihal Kiai Said, Harian Bangsa Dinyatakan Bersalah oleh Dewan Pers (Sumber Gambar : Nu Online)
Perihal Kiai Said, Harian Bangsa Dinyatakan Bersalah oleh Dewan Pers (Sumber Gambar : Nu Online)

Perihal Kiai Said, Harian Bangsa Dinyatakan Bersalah oleh Dewan Pers

“Ya betul. Ada tiga rekomendasi terhadap teradu,” kata Ketua PBNU Bidang Hukum Robikin Emhas melalui keterangan tertulisnya, Kamis (2/3) di Jakarta.

Dijelaskannya, tiga rekomendasi tersebut antara lain, terkait kewajiban melayani hak jawab dari pengadu, melakukan permintaan maaf kepada pengadu dan masyarakat, serta memuat hak jawab tersebut di media? bangsaonline.com? yang bersangkutan selama tujuh hari berturut-turut.

“Terpenting dari putusan ini adalah bagaimana fitnah yang kadung menyebar luas itu bisa diluruskan. Bagaimana hak masyarakat untuk mendapatkan informasi yang berimbang dipenuhi. Meskipun saya tidak tahu apakah itu masih bisa dilakukan,” papar Advokat jebolan Pesantren Gading, Malang ini.

Sang Pencerah Muslim

Sidang etik terhadap kasus Harian Bangsa dan bangsaonline.com mulai bergulir setelah KH Said Aqil Siroj melalui Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama (LPBHNU) resmi mengadukan dua media tersebut pada 16 Januari 2017 lalu.?

Keduanya diadukan atas dugaan berita bohong berjudul KH Lutfi Abdul Hadi: Said Aqil Kejam, Sadis, Ayo Sumpah Li’an Kalau Berani, dan berita lainnya berjudul? Merasa Tertipu Kiai Said Aqil, Janji Bangun Islamic Center, Ternyata Bangun Seminari.?

Belakangan kedua isi berita tersebut terbukti tidak benar dan mengandung unsur fitnah yang ditujukan kepada Kiai Said. Sebagai narasumber berita, KH Luthfi Abdul Hadi juga merasa tidak terkonfirmasi oleh pemberitaan tersebut sehingga secara terbuka dia meminta maaf kepada Kiai Said. (Red: Fathoni)

Sang Pencerah Muslim

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Doa, Tegal Sang Pencerah Muslim

Jumat, 24 November 2017

Pagar Nusa Konsolidasi Pendekar Lewat Safari Ramadhan

Tegal, Sang Pencerah Muslim. Dalam proses merapikan jaringan kader dan konsolidasi pendekar, Pagar Nusa bergerak cepat. Ketua Umum Pagar Nusa, M. Nabil Haroen, mengagendakan safari Ramadhan di beberapa kota.?

Pagar Nusa Konsolidasi Pendekar Lewat Safari Ramadhan (Sumber Gambar : Nu Online)
Pagar Nusa Konsolidasi Pendekar Lewat Safari Ramadhan (Sumber Gambar : Nu Online)

Pagar Nusa Konsolidasi Pendekar Lewat Safari Ramadhan

Setelah menggelar silaturahmi di Jawa Timur, DKI Jakarta, Sumatra Utara, Pagar Nusa juga mengagendakan Silaturahmi di Tegal, Jawa Tengah, pada Senin (19/06) kemarin.?

Hadir pada agenda silaturahmi ini, kiai-kiai khos, majelis pendekar Pagar Nusa dari Tegal dan sekitarnya, serta pengurus dan kader Pagar Nusa. Ketua Pagar Nusa, M. Nabil Haroen, didampingi beberapa pengurus.?

Dalam sambutannya, M. Nabil Haroen berharap agar Pagar Nusa tetap konsisten menjaga para kiai, pesantren, Nahdlatul Ulama dan bangsa Indonesia. "Pagar Nusa dibentuk untuk mengabdi kepada kiai dan menjaga Indonesia. Ini tugas utama kita," terang Nabil.?

"Sebagai penjaga Kiai, kita menghormati dan merawat marwah kiai, menguatkan jaringan pesantren dan Nahdlatul Ulama. Itu simpulnya. ? Sedangkan, menjaga bangsa Indonesia, itu tugas besar bagi Pagar Nusa. Tentu saja, menjaga bangsa dari perpecahan serta ancaman dari organisasi trans-nasional dan bermacam ideologi yang tidak sesuai dengan konstitusi negara," jelas Nabil.?

Sang Pencerah Muslim

Lebih lanjut, Nabil berharap agar para pendekar Pagar Nusa dapat meningkatkan kualitas internalnya. "Kita harus solid, militan dan terorganisir. Meski bergerak senyap, Pagar Nusa harus rapi dalam organisasi dan komunikasi," tegas Nabil.?

Nabil berharap, agar para pendekar Pagar Nusa dapat berbagi tugas dalam mempercepat langkah organisasi. "Kita perlu berbagi peran, siapa yanga mengelola organisasi, pengkaderan, komunikasi eksternal dan beberapa hal strategis lain. Tantangan masa depan, harus diantisipasi dengan segera," ungkap Nabil.?

Untuk itu, Nabil berharap agar para pendekar Pagar Nusa dapat menjalin komunikasi dengan pelbagai pihak. "Sudah tidak zaman kita bertengkar dengan sesama pendekar, apalagi konflik antar padepokan. Sudah saatnya berjalan bersama, bergandengan tangan. Jangan mau diadu domba," terang Nabil, alumni pesantren Lirboyo.?

Dalam waktu dekat, Pagar Nusa menjalin kerjasama intensif lintas institusi. Di antaranya pertukaran pelatih lintas negara dengan China dan Mesir, serta kerjasama dengan Polri dan beberapa institusi lainnya. (Red: Fathoni)

Sang Pencerah Muslim

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Tegal, Kyai Sang Pencerah Muslim

Rabu, 22 November 2017

NU Online Kumpulkan Jagoan Teknologi Informasi

Jakarta, Sang Pencerah Muslim

Langkah maju dilakukan Nahdlatul Ulama (NU). Organisasi kemasyarakatan Islam terbesar di Indonesia itu mengumpulkan para jagoan Teknologi Informasi (TI) yang berlatar belakang Nahdliyin (sebutan untuk warga NU) se-Indonesia dalam sebuah lokakarya yang bakal digelar di Hotel Sofyan Betawi, Jakarta, 8-9 Agustus mendatang.

Acara bertajuk ”Membangun Habitus TI di Komunitas Nahdliyin” yang diselenggarakan Sang Pencerah Muslim tersebut menghadirkan 50 peserta yang merupakan pakar dan peminat TI di lingkungan Nahdliyin. Para peserta itu juga merupakan perwakilan dari Pengurus Wilayah NU se-Indonesia.

NU Online Kumpulkan Jagoan Teknologi Informasi (Sumber Gambar : Nu Online)
NU Online Kumpulkan Jagoan Teknologi Informasi (Sumber Gambar : Nu Online)

NU Online Kumpulkan Jagoan Teknologi Informasi

Sejumlah pakar dan praktisi TI dipastikan hadir menjadi narasumber pada acara itu, antara lain, Menteri Riset dan Tekonologi Kusmayanto Kadiman, Kepala Laboratorium Cyber Crime Polri Kombes Pol Petrus Goloose, Wakil Kepala Badan Intelijen Negara As’ad Said Ali, Kepala Humas Departeman Pendidikan Nasional Bambang Warsito Adi, Redaktur Senior Harian Kompas Ninok Leksono dan Presiden Direktur International Bussines Management Betti Alisjahbana.

Sang Pencerah Muslim

Pemimpin Redaksi Sang Pencerah Muslim Abdul Mun’im DZ mengatakan, penyelenggaraan lokakarya tersebut merupakan upaya untuk mempertemukan kader-kader potensial yang dimiliki NU di bidang TI. Dari pertemuan tersebut, diharapkan dapat tercipta ruang komunikasi, tukar-menukar gagasan dan pengalaman serta dapat merumuskan kerja sama yang lebih konkret di antara para peserta.

Sang Pencerah Muslim

“Dengan demikian, kekuatan NU di bidang TI yang masih berserakan itu bisa diintegrasikan dalam satu kerja sama. Kiprah para peminat dan ahli TI itu sangat dibutuhkan, tidak hanya dalam pengembangan teknologi dan akses terhadap informasi, tetapi juga soal yang lebih eksistensial, yakni masih banyaknya warga NU yang terbelakang secara ekonomi maupun pendidikan,” terangnya.

Ia menjelaskan, saat ini cukup banyak kader-kader NU yang menguasasi TI, baik melalui pendidikan formal dan profesional, maupun mereka yang menekuni sendiri secara otodidak. “Pengambilan sarana TI bagi pengembangan NU ini bukan suatu yang tabu, sebab juga berdasar prinsip al akhdzu bil jadidil ashlah (mengambil hal baru yang lebih baik) bagi warga NU,” jelas Mun’im.

Sementara itu, Suwadi D Pranoto, Ketua Panitia Pelaksana kegiatan tersebut, mengemukakan, peran para peminat dan ahli TI di kalangan Nahdliyin sangat dibutuhkan. Karena setiap perkembangan teknologi, juga pasti akan diikuti dampak baik dan dampak buruk.

“Peran para ahli TI ini adalah memaksimalkan penggunaan TI untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan dakwah Islam, terutama dakwah Ahlussunnah Wal Jamaah. Selain itu untuk menyelamatkan warga dari dampak buruk TI, baik secara mental maupun fisik,” ujar Suwadi.

Di era perang global ini, lanjutnya, tidak menutup kemungkinan TI dijadikan senjata untuk penetrasi budaya, bahkan politik. NU, katanya, tidak hanya bertugas mengembangkan ilmu pengetahuan, tetapi juga mempunyai tugas dakwah wat taujih, yakni mengajak dan membimbing umat ke arah yang benar. (rif)Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Ulama, Nahdlatul Ulama, Tegal Sang Pencerah Muslim

Selasa, 14 November 2017

Jika RUU KPK Disetujui, Koruptor Bernyanyi, Rakyat Menangis

Way Kanan, Sang Pencerah Muslim. Wakil Ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Way Kanan, Provinsi Lampung, Widyo Kuncoro menilai, Revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (RUU KPK) tidak sejalan dengan asa masyarakat yang menginginkan bangsa Indonesia bebas dari korupsi.

"Dalam sejumlah survei, KPK masih dipercaya dan menjadi tumpuan masyarakat dalam pemberantasan korupsi dibanding lembaga? lain. Survei M Qodari juga menyatakan kepercayaan masyarakat terhadap kejaksaan dan kepolisian sangat rendah. Masyarakat masih lebih mempercayai KPK sebagai ujung tombak pemberantasan korupsi. Jadi wajar jika rakyat harus bersatu menolak RUU KPK karena melemahkan lembaga anti rasuah itu," ujarnya di Blambangan Umpu, Jumat (9/10).

Jika RUU KPK Disetujui, Koruptor Bernyanyi, Rakyat Menangis (Sumber Gambar : Nu Online)
Jika RUU KPK Disetujui, Koruptor Bernyanyi, Rakyat Menangis (Sumber Gambar : Nu Online)

Jika RUU KPK Disetujui, Koruptor Bernyanyi, Rakyat Menangis

Menurut dia, pembatasan usia KPK 12 tahun tidak bisa dipahami sebagai upaya mempercepat pemberantasan korupsi dalam tempo sesingkat-singkatnya. "Sebagai rakyat, kami jelas tidak merasa tidak diwakili dengan Dewan Perwakilan Rakyat yang menghendaki RUU KPK. Kami sebagai rakyat menginginkan KPK diperkuat," paparnya.

Sang Pencerah Muslim

Widyo menegaskan, dalam RUU KPK banyak hal-hal yang membuat masyarakat pesimistis tentang kelanjutan pemberantasan korupsi. "Kami sangat tidak setuju termasuk hak dalam melakukan penyadapan dan penyitaan yang harus mendapat persetujuan pengadilan dulu. Dengan hal semacam itu, koruptor nantinya pasti akan bermain dicelah-celah aturan-aturan itu dengan segala macam cara mereka," tuturnya lagi.

Sang Pencerah Muslim

Terkait dengan persoalan pembatasan penanganan perkara dengan kerugian negara Rp50 miliar dari sebelumnya Rp1 miliar, Widyo menegaskan korupsi jelas ukurannya, tidak hanya sekedar jumlah.

Untuk diketahui, sejak tahun 2004 hingga semester I tahun 2015, KPK berhasil menghelat penyelidikan 705 perkara, penyidikan 427 perkara, penuntutan 350 perkara, inkrah (berkekuatan hukum tetap) 297 perkara, dan eksekusi 313 perkara.

Inisiator revisi UU KPK tercatat 45 anggota DPR, dengan rincian 15 orang dari Fraksi PDIP, 11 orang dari Nasional Demokrat, sembilan orang dari Golkar, lima orang dari Partai Persatuan Pembangunan, tiga orang dari Hanura, dan dua orang dari Partai Kebangkitan Bangsa.

"Jika revisi ini disetujui, koruptor bernyanyi dan rakyat menangis," demikian Widyo Kuncoro. (Syuhud Tsaqafi/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Sholawat, Tegal Sang Pencerah Muslim

Minggu, 12 November 2017

Tari Saman Meriahkan Pelantikan IPNU-IPPNU

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Prosesi pelantikan Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan dan Pimpinan Pusat Ikatan Palajar Putri Nahdlatul Ulama (IPNU) 2012-2015 berlangsung khidmat, Senin (18/3) malam. Perhelatan tersebut cukup semarak dengan pertunjukkan tari Saman.

Tarian adat dari suku Gayo di Aceh ini diperagakan oleh 11 santriwati Pondok Pesantren an-Nahdlah Depok Jawa Barat. Ketangkasan gerak dan nyanyian tradisional disambut tepuk tangan meriah dari ratusan tamu undangan yang memenuhi? Auditorium Langen Palikrama Kantor Pegadaian, Jalan Kramat Raya 162, Jakarta Pusat.

Tari Saman Meriahkan Pelantikan IPNU-IPPNU (Sumber Gambar : Nu Online)
Tari Saman Meriahkan Pelantikan IPNU-IPPNU (Sumber Gambar : Nu Online)

Tari Saman Meriahkan Pelantikan IPNU-IPPNU

Tari Saman di Aceh, menurut beberapa literatur, didirikan dan dikembangkan oleh Syekh Saman, seorang ulama yang berasal dari Gayo di Aceh Tenggara. Tari Saman ditetapkan UNESCO sebagai warisan budaya tak benda dalam sidang ke-6 Komite Antar-Pemerintah untuk Pelindungan Warisan Budaya Tak Benda UNESCO di Bali, 24 November 2011

Sang Pencerah Muslim

Tari Saman dalam pelantikan ini disaksikan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar, Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Helmy Faishal Zaini, utusan? Kedutaan Besar Amerika Serikat, dan sejumlah mantan pengurus dan ketua umum IPNU dan IPPNU.

Sang Pencerah Muslim

Dalam sambutannya, Kang Said menekankan perlunya berpijak pada jati diri bangsa. Masyarakat Indonesia harus merawat khasanah kebudayaannya termasuk menjaga persaudaraan kebangsaannya (ukhuwah wathaniyah).

Man laisa lahu ardl laisa lahu tarikh, man laisa lahu tarikh laisa lahu dzakirah. Barang siapa tidak memiliki tanah air maka ia tak punya sejarah. Barang siapa yang tak punya sejarah maka tak punya karakter,” katanya.

Penulis: Mahbib Khoiron

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Tegal Sang Pencerah Muslim

Jumat, 10 November 2017

PMII Blora Bahas Filsafat Pergerakan

Blora, Sang Pencerah Muslim. Kamis (29/11/2012) wisma pergerakan PC PMII Blora menggelar diskusi bertajuk Gelaran Weekend Warga Pergerakan (Gelegar) bertajuk "Filsafat Ilmu Pengetahuan Sebagai Landasan Pergerakan Mahasiswa". 

PMII Blora Bahas Filsafat Pergerakan (Sumber Gambar : Nu Online)
PMII Blora Bahas Filsafat Pergerakan (Sumber Gambar : Nu Online)

PMII Blora Bahas Filsafat Pergerakan

Acara tersebut dihadiri juga oleh perwakilan empat komisariat yang ada di kabupaten Blora. Yusron Amin ketua pelaksana diskusi menjelaskan bahwa acara ini adalah acara rutin mingguan yang diselenggarakan oleh PMII cabang Blora. Diharapkan acara ini dapat  menjadi ajang konsolidasi mahasiswa pergerakan ke depannya.

Dalam diskusi tersebut Moesafa menjelaskan sejarah dan peran filsafat dalam perspektif pergerakan. Ia menyampaikan bahwa sejarah PMII tidak lepas dari proses pembelajaran filsafat yang kemudian direfleksikan dalam aktivitas pergerakan. Dalam diskusi tersebut terlontar pertanyaan tentang perbedaan sudut pandang filsafat versi platonis dan aristotelian. 

Sang Pencerah Muslim

"Dalam konteks pergerakan, harusnya bisa menggabungkan.dua perspektif tersebut" jawabnya.

Sang Pencerah Muslim

Selain diskusi acara tersebut juga diisi dengan pembacaan Yasin dan Tahlil. "Kami tidak membuat diskusi saja, melainkan mengkolaborasikan dengan tahlil dan yasin sehingga Dzikir,fikir dan amal sholeh bisa terlaksana secara nyata dalam kehidupan pergerakan" jelas Moh Misbakhul Hamdan selaku Ketum PC PMII Blora.

Di akhir diskusinya Moesafa memberi pesan kepada seluruh anggota dan kader PMII untuk tetap kritis dalam bergerak dan berwacana. 

"Dalam ilmu filsafat, Gak ada kebenaran yang hakiki, jadi sisakan ruang keraguan dalam benak dan pemikiran anda!", tegasnya menutup diskusi.

Redaktur: Mukafi Niam

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Tegal, Pendidikan Sang Pencerah Muslim

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Sang Pencerah Muslim sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Sang Pencerah Muslim. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Sang Pencerah Muslim dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock