Tampilkan postingan dengan label Pahlawan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pahlawan. Tampilkan semua postingan

Selasa, 30 Januari 2018

Ke Pesantren, Ulama al-Azhar Ingatkan Tiga Prinsip Cegah Terorisme

Demak, Sang Pencerah Muslim. Pondok Pesantren Futuhiyyah Mranggen Demak, Jawa Tengah, menggelar kegiatan “Jalsah Mubarokah” bersama Prof. Dr. Muhammed Faisal dan Prof. Dr. Hamdallah Mohammed Hafed Ibrahim dari al-Azhar Kairo, Selasa malam (26/8), di Masjid An Nur pesantren setempat.

Ke Pesantren, Ulama al-Azhar Ingatkan Tiga Prinsip Cegah Terorisme (Sumber Gambar : Nu Online)
Ke Pesantren, Ulama al-Azhar Ingatkan Tiga Prinsip Cegah Terorisme (Sumber Gambar : Nu Online)

Ke Pesantren, Ulama al-Azhar Ingatkan Tiga Prinsip Cegah Terorisme

Forum bertema”Dialog Damai bersama Tokoh Ulama Timur Tengah dalam Rangka Pencegahan Terorisme” ini merupakan kerja sama Pesantren Futuhiyyah dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Peserta dialog terdiri dari para kiai, santri, serta pejabat pemerintah yang ada di wilayah Demak.

Pada kesempatan itu Hamdallah menjelaskan bahwa kini banyak muncul aliran-aliran yang menjurus pada terorisme. Menurutnya, setidaknya ada tiga prinsip untuk mencegah adanya pemahaman ekstrem tersebut.

Sang Pencerah Muslim

Pertama, perteguh aqidah Ahlussunah wal Jama’ah, yakni dengan mengikuti paham ‘Asy’ariyah. Kedua, penyampaian syariat menurut Madzhab Empat (madzahibil arba’ah) dalam memahami al-Qur’an dan Hadits, yakni dengan mengikuti salah satu imam madzhab, yakni Syafi’i, Maliki, Hanafi, Hanbali.? Ketiga, penerapan ajaran tashawuf atau berakhlak secara terpuji (mahmudah) baik terhadap sang kholiq, diri sendiri, maupun sesama manusia. ?

Sementara itu, Mohammed Faisal menambahkan tentang pentingnya mencari ilmu. Ia menjelaskan bahwa Rasulullah tidak mewariskan harta benda apapun kecuali hanya ilmu. Mohammed Faisal mengajak kepada semua hadirin untuk senantiasa bersemangat dalam mencari ilmu.

Sang Pencerah Muslim

Pengasuh Pesantren Futuhiyyah KH Muhammad Hanif Muslih mengaku bersyukur atas kehadiran ulama al-Azhar Kairo. Ini merupakan kali pertama Pesantren Futuhiyyah didatangi ulama dari Mesir khususnya al-Azhar, karena yang selama ini yang berkunjung di Futuhiyyah adalah dari Yaman. (Abdus Shomad/Mahbib)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Pahlawan, PonPes Sang Pencerah Muslim

Rabu, 24 Januari 2018

Kini Keterangan Agama Mudah Dicari, Jangan Lupa Tanya Ahlinya!

Di zaman sekarang ini, mencari keterangan terkait suatu ilmu sangatlah mudah. Cukup membuka ponsel atau komputer, menelusuri di internet, banyak ditemukan keterangan yang diinginkan. Tidak hanya dalam bentuk tulisan, namun juga bisa video maupun gambar. Demikianlah salah satu model masyarakat modern dalam mencari sumber-sumber ilmu, apalagi ilmu agama.

Perlu Anda ketahui, pencarian dalam mesin-mesin penelusur seperti Google dibuat berdasarkan algoritma pencarian. Kata per kata, kalimat per kalimat, apa yang paling banyak dicari, itulah yang akan muncul. Pilihan jawaban yang Anda cari tentang suatu ilmu, ditentukan dengan kata apa yang anda masukkan dalam pencarian.

Kendati jawaban-jawaban praktis sudah banyak tersedia di internet, ada baiknya seorang pencari ilmu agama tetap mengandalkan para ahli ilmu agama yang sudah bertahun-tahun mendalami suatu ilmu dan menggunakannya di masyarakat.

Kini Keterangan Agama Mudah Dicari, Jangan Lupa Tanya Ahlinya! (Sumber Gambar : Nu Online)
Kini Keterangan Agama Mudah Dicari, Jangan Lupa Tanya Ahlinya! (Sumber Gambar : Nu Online)

Kini Keterangan Agama Mudah Dicari, Jangan Lupa Tanya Ahlinya!

Dalam kitab Kifâyatul Atqiyâ’ karya Syekh Abu Bakar bin Muhammad Syatha Ad Dimyathi, disebutkan suatu syair dari kitab Hidâyatul Adzkiyâ’ karya Syekh Zainudin al Malibari:

Sang Pencerah Muslim

? ? ? ? ? ? ? # ? ? ? ? ? ?

Sang Pencerah Muslim

Mintalah penjelasan dari guru dan tinggalkan apa yang tampak

Dari pemahamanmu yang terburu-buru dari kitab, serta bertanyalah (pada ahli ilmu)



Apa maksudnya? Syekh ad-Dimyathi menyebutkan perlunya seorang yang belajar agama tidak memahami suatu keterangan yang ia tahu dari Al-Qur’an, hadits, ataupun kitab, secara tekstual saja, tanpa pemahaman yang mendalam. Hendaknya ia bertanya sampai benar-benar yakin, dan menyimak keterangan sang ahli tentang suatu permasalahan.

Semisal seorang pelajar atau pencari ilmu sudah bisa membaca bahasa Arab dari kitab-kitab lainnya, atau ada keterangan dari internet yang ditemukan, kerap ada penjelasan maupun keterangan yang berbeda dari apa yang dimaksud sang pengarang. Ketika ada yang meragukan dan mengherankan, hendaknya ditangguhkan dan diklarifikasi kepada pengajar. Apalagi dalam Al-Qur’an dan hadits yang tidak bisa serta merta langsung diamalkan tanpa petunjuk dari ahli ilmu nan bijaksana.

Sahabat Nabi dahulu ketika tidak memahami suatu permasalahan agama, selalu menanyakannya kepada Nabi. Kita tahu bahwa para sahabat adalah orang-orang terdepan yang tahu tentang agama, namun mereka tidak terburu-buru dengan pemahamannya dan selalu ditanyakan kembali kepada Nabi.

Seperti disebutkan di atas, pemahaman yang terburu-buru dengan hanya memahami keterangan dari internet itu perlu disertai juga dengan keinginan untuk bertanya kepada ahlinya. Toh ahli agama ini bukan hanya yang pandai menukil ayat dan hadits, serta pandai membaca kitab. Namun juga ahli agama yang waskita, bijak dalam memberikan keterangan karena ia hidup bersama masyarakat.?

Dengan demikian, mencari ilmu agama tidak hanya soal ada keterangan atau tidak saja. Internet membuatnya jadi mudah. Tapi, jangan lupa, untuk tetap bertanya kepada ahli agama yang bijak lagi santun di sekitar kita. Jika ditanyakan pada orang yang tepat, Islam adalah agama yang mudah dan memudahkan. Wallahu a’lam. (Muhammad Iqbal Syauqi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim RMI NU, Nusantara, Pahlawan Sang Pencerah Muslim

Kamis, 18 Januari 2018

Bantu Yatim Berarti Bantu Orang Disayang Nabi

Jember, Sang Pencerah Muslim



Wakil Sekretaris PCNU Jember, Moch Eksan mengatakan, tak bisa dipungkiri, lingkaran hidup sebagian banyak anak yatim hanya berkutat dengan keprihatinan. Sudah kehilangan orang tua, mereka masih menderita hidupnya. Bahkan tak jarang mereka jadi anak terlantar, nestapa. 

Bantu Yatim Berarti Bantu Orang Disayang Nabi (Sumber Gambar : Nu Online)
Bantu Yatim Berarti Bantu Orang Disayang Nabi (Sumber Gambar : Nu Online)

Bantu Yatim Berarti Bantu Orang Disayang Nabi

Karena itu, menurut dia, uluran tangan masyarakat sangat diharapkan untuk membantu mengurangi beban hidup dan derita mereka. 

Menurut Eksan, menyantuni anak yatim, selain bernilai sosial, juga bernilai ibadah. Lebih- lebih Nabi Muhammad disebut sangat dekat dengan anak yatim. Kedekatan antara keduanya, oleh Nabi Muhammad sendiri diibaratkan jari telunjuk dan ibu jari. 

Sang Pencerah Muslim

"Itu artinya apa? Artinya membantu anak yatim, berarti membantu orang yang sangat disayang Nabi," katanya berceramah pada Pengajian dan Santunan Anak Yatim di Dusun Bukol, Desa Pandansari Kecamatan Kedungjajang, Kabupaten Lumajang, Ahad (1/10).

Oleh karena itu, para masyarakat dan para dermawan tidak perlu khawatir hartanya akan hilang begitu saja jika membantu anak yatim. 

Sang Pencerah Muslim

"Harta yang disedekahkan, tidak ada ceritanya itu hilang, apalagi untuk anak yatim. Justru itulah harta yang kekal, harta yang sesungguhnya kita punya," jelasnya.

Penulis beberapa buku itu menambahkan, sesuai dengan UUD 45 pasal 34 (1) disebutkan bahwa anak terlantar dan fakir miskin dibiayai oleh negara. Kendati demikian, masyarakat secara moral juga punya tanggungjawab untuk berperan dalam mengentas mereka dari ketidak berdayaan. 

"Pemerintah wajib dan bertanggung jawab atas kehidupan orang miskin dan terlantar, termasuk anak yatim. Walaupun begitu, kita masyarakat juga wajib bantu mereka," urainya. (Aryudi A. Razaq/Abdullah Alawi)

 

 

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Quote, Nasional, Pahlawan Sang Pencerah Muslim

Kamis, 28 Desember 2017

Menyikapi Kondisi Bangsa Masa Kini

Maasyiral musliminrahimakumullah

Fenomena pelanggaran terhadap perintah Allah kini sudah nampak sekali dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di negara kita.

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? . ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

Menyikapi Kondisi Bangsa Masa Kini (Sumber Gambar : Nu Online)
Menyikapi Kondisi Bangsa Masa Kini (Sumber Gambar : Nu Online)

Menyikapi Kondisi Bangsa Masa Kini

Hadirin rahimakumullah

Adalah sebuah kewajiban bagi setiap khotib disetiap mengawali khutbah untuk mengajak dan mengingatkan para jamaah agar selau meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT. Oleh karena itu, marilah kita bersama meningkatkan ketaqwaan kita kepada Nya dalam sebuah bentuk perilaku menjalankan segala perintah Allah dan meninggalkan segala apa yang dilarang oleh Nya. Apabila hal ini dapat kita wujudkan dalam kehidupan kita sehari hari dengan rasa penuh keikhlasan maka niscaya kehidupan kita akan senantiasa dalam naungan dan ridhoNya. Akan berbeda sekali dengan kehidupan orang orang yang selalu melanggar perintah Allah yang kehidupan mereka penuh dengan kemaksiatan, ketidak cukupan dan jauh dari ketentraman.

Maasyiral musliminrahimakumullah,

Fenomena pelanggaran terhadap perintah Allah kini sudah nampak sekali dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di negara kita. Kita tahu dan lihat bersama-sama melalui berita di media cetak dan elektronik bagaimana sekarang ini para pesohor dan pejabat dinegeri ini nampak nyata melakukan praktek-praktek yang melanggar perintah Allah SWT yaitu korupsi. Sebuah kata yang mungkin sangat familiar di telinga kita yang setiap hari di bicarakan dimana mana ketika kita bertemu dengan orang orang disekitar kita.

Sang Pencerah Muslim

Korupsi merupakan penyakit yang sangat berbahaya. Korupsi bukan saja menyengsarakan orang yang melakukan korupsi saja, namun orang lain pun akan merasakan kesengsaraan juga. Praktek korupsi yang dilakukan oleh para pesohor dan pejabat di negeri ini sudah sangat memprihatinkan. Mereka mengambil hak hak warga untuk hidup sejahtera dengan memperkaya diri sendiri ataupun golongan mereka. Mereka sudah melupakan bahwa mereka adalah orang yang diberi amanah oleh bangsa untuk mengelola negeri ini untuk menjadi baldatun thoyyibatun wa rabbun ghofur. Mereka sudah melupakan janji mereka sendiri ketika mereka menginginkan jabatan sebagai seorang pemimpin.

Dengan melihat fenomena ini, muncul pertanyaan pertanyaan instropektif apakah masih pantas bagi mereka untuk menjadi pemimpin pemimpin kita? Apakah pantas orang yang korupsi dan merugikan bangsa, kita percaya lagi untuk menjadi suri tauladan kita?.

Maasyiral musliminrahimakumullah,

Sang Pencerah Muslim

Mungkin kita sudah merasa jenuh terhadap janji-janji mereka. Mungkin kita juga merasa bosan dengan kelihaian mereka dalam merangkai dan memainkan kata manis untuk mencari cari alasan pembenaran. Oleh karena itu, Kita harus bersikap bijak dalam menentukan siapa yang akan kita titipi amanah untuk menjalankan pemerintahan negara kita. Kita haruslah memilih pemimpin yang benar benar bisa mempraktekkan apa yang mereka katakan. Janganlah kita memilih pemimpin yang dengan berkedok kesolehan dan anti korupsi namun dalam prakteknya jauh dari apa yang disampaikan. Allah SWT sangat membenci orang orang yang tidak sesuai dengan apa yang dikatakan sebagaimana firmannya dalam QS: As Shaaf : 3 :

? ? ? ? ? ? ? ?

"Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan."

Maasyiral musliminrahimakumullah,

Tinggalkan korupsi mungkin sebuah kata yang mudah untuk diucapkan. Namun pada prakteknya hal ini sangat susah untuk dilakukan. Manusia diciptakan oleh Allah SWT memiliki nafsu dan memiliki keinginan. Ketika kebutuhan hidup semakin tinggi sementara pendapatan tidak mencukupi maka sering manusia menggunakan sifat syaitoniyyah untuk melakukan tindakan tindakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut yang salah satunya adalah praktek korupsi.

Namun Maasyiral musliminrahimakumullah,

Bila kita selalu berpegang teguh pada agama dan yakin bahwa setiap gerak kehidupan kita selalu di awasi oleh Allah, maka tentunya kita dapa mengontrol perilaku mana yang baik dan perilaku mana yang buruk. Kita haruslah memulai kebaikan dari diri kita sendiri yang kemudian akan menyebar pada keluarga kita dan akhirnya akan meluas kepada masyarakat yang ada disekitar kita. Oleh karena itu, Marilah kita bersama menjauhi praktek praktek korupsi supaya kita terhindar dari siksaan api neraka yang bahan bakar dari api neraka itu adalah orang orang yang melakukan maksiat kepada Allah dengan melakukan hal hal yang dilarangNya. Hal ini termaktub dalam QS : At- Tahrim : 6

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. .

"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."



Dari ayat ini kita juga dapat mengambil hikmah untuk selalu mengingatkan kepada keluarga kita, anak anak kita untuk menjauhi siksa api neraka dengan mendidik mereka untuk selalu ingat kepada Allah SWT dengan menjauhi praktek praktek kehidupan yang dilarang oleh Allah yang salah satunya adalah perilaku korupsi. Keturunan keturunan kita hendaklah dididik dengan benar untuk berperang melawan korupsi yang pada akhirnya nanti dapat meneruskan tongkat estafet kepemimpinan bangsa dengan bersih untuk mensejahterakan warga sehingga pemerintahan yang bersih bukan hanya slogan belaka.



Maasyiral musliminrahimakumullah,

Segala sesuatu yang kita lakukan di dunia ini akan kita pertanggungjawabkan besok di hari akhir. Mungkin kita bisa membuat rekayasa pertanggungjawaban didunia. Namun diakhirat nanti kita tidak bisa merekayasa pertanggungjawaban di sisi Allah SWT. Kita tidak memiliki daya karena mulut kita tidak bisa berbicara bohong seperti semasa kita hidup didunia. Tangan kitalah yang akan berbicara dengan disaksikan oleh kedua kaki kita. Hal ini sudah diingatkan oleh Allah SWT sebagaimana firman Nya dalam QS Yasiin : 65

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?

" Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan."

Maasyiral musliminrahimakumullah,

Diakhir khutbah ini, marilah kita bersama sama berusaha dengan segenap kemampuan kita untuk selalu meninggalkan perbuatan buruk dan selalu menyebarkan perilaku perilaku yang baik sehingga tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara kita akan jauh dari praktek korupsi dan dapat berjalan sesuai dengan tuntunan yang ada dalam Al Quran dan Hadits Nabi Muhammad SAW. Amin.

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. Khutbah II

? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?..

? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?..

? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. ? ! ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?. Penulis: Muhammad Faizin, S.Pd ( Sekretaris LTN NU Kabupaten Pringsewu) Redaktur: Ulil Hadrawy. Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Pahlawan, RMI NU Sang Pencerah Muslim

Rabu, 20 Desember 2017

Gema Ramadhan, PMII Tangerang Gelar Pengajian dan Santunan Yatim

Tangerang, Sang Pencerah Muslim. Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama Tangerang mengadakan pengajian umum dan santunan anak-anak Yatim di Jl Raya Puspitek Setu Kec. Ciputat Tangerang Selatan sebagai wujud untuk menaungi dan mencintai anak-anak yatim para pengurus PMII komisariat PTNU Tangerang, Ahad (12/07). 

Pengajian tersebut mengangkat tema “Berbagi dengan Hati Semangat untuk Memberi”. Acara tersebut di mulai dari pukul 15:00 WIB dan diikuti oleh masyarakat Ciputat serta perwakilan anak-anak yatim dari Tangerang Raya. 

Gema Ramadhan, PMII Tangerang Gelar Pengajian dan Santunan Yatim (Sumber Gambar : Nu Online)
Gema Ramadhan, PMII Tangerang Gelar Pengajian dan Santunan Yatim (Sumber Gambar : Nu Online)

Gema Ramadhan, PMII Tangerang Gelar Pengajian dan Santunan Yatim

Ketua Umum PMII PTNU Tangerang Idrus Steven Maulana menuturkan bahwa masyarakat tidak salah masuk ke dalam organisasi NU dan mengajak masyarakat khususnya di Kecamatan Ciputat untuk menjaga NU. 

Sang Pencerah Muslim

“Kita semua masuk ke dalam organisasi yang tepat karena NU pun didirikan oleh ulama khos yang menjadi panutan umat,” tuturnya. 

“Kegiatan pengajian ini bertujuan ingin mendekatkan PMII kepada masyarakat, terutama semangat PMII dan pemuda NU di desa dan kecamatan untuk membangun dan menjaga Islam Nusantara dari basis (Kecamatan),” kata Idrus.

Sang Pencerah Muslim

Ia juga menuturkan, dengan adanya pengajian ini dapat memberikan nilai positif terhadap kegiatan pemuda NU di desa dan kecamatan. “Semoga kegiatan ini menjadi kegiatan positif yang terus di lestarikan,” ungkapnya. 

Pengajian yang diisi oleh Kiai Badri Albantani ini berlangsung lebih kurang 3 jam dan diikuti oleh Pengurus PMII cabang Ciputat,35 anak yatim dan lebih dari 100 warga yang berlangsung secara khikmat. Red: Mukafi Niam

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Pahlawan Sang Pencerah Muslim

Selasa, 19 Desember 2017

Muslimat NU Tumbuhkan Wirausaha di Desa Tertinggal

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Minat yang kuat dan antusias peserta untuk menghasilkan produk lokal unggulan desa mengemuka pada kegiatan Workshop Pengelolaan Prukades (Produk Unggulan Kawasan Perdesaan) Daerah Tertinggal yang digelar oleh PP Muslimat NU di Semarang, Jawa Tengah pada 25-29 November 2017.

Muslimat NU Tumbuhkan Wirausaha di Desa Tertinggal (Sumber Gambar : Nu Online)
Muslimat NU Tumbuhkan Wirausaha di Desa Tertinggal (Sumber Gambar : Nu Online)

Muslimat NU Tumbuhkan Wirausaha di Desa Tertinggal

“Peserta sangat antusias sekali,” ujar Ketua II Pimpinan Pusat Muslimat NU Nyai Hj Nurhayati Said Aqil Siroj saat dihubungi Sang Pencerah Muslim, Kamis (30/11) di Jakarta.

Untuk Workshop Prukades di Semarang ini, Muslimat NU bekerja sama dengan Kemendes PDTT RI dan Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Semarang-Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) RI memanfaatkan ikan bandeng sebagai bahan dasar untuk diolah menjadi produk unggulan perdesaan.

“Masyarakat perdesaan khususnya warga NU banyak bergerak di bidang petani dan nelayan sehingga produk unggulan yang digarap memanfaatkan hasil pertanian dan laut,” jelas Nyai Said. 

Sang Pencerah Muslim

Beberapa peserta ada yang sudah berwirausaha tingkat rumahan dan ada pula yang menjadi organizer bagi desa sekitar untuh hasil olahan ikan. Choiriyah dari Sampang Madura misalnya, telah memproduksi bandeng presto yang dipasarkan di lingkungan tempat tinggalnya. 

Selain itu, Hj Maryam yang juga Ketua Muslimat NU Lombok Timur, NTB  telah beberapa tahun mengkoordinir desa di Kabupaten Lombok Timur untuk memproduksi terasi dan pangan olahan ikan. 

Namun menurut Nyai Said, terdapat problem yang  terungkap  pada  kegiatan yang diikuti oleh 6 kabupaten (Pandeglang-Banten, Musi Rawas-Sumatera Selatan, Bangkalan-Jawa Timur, Sumenep-Jawa Timur, Lombok Timur-NTB, Timor Tengah Selatan-NTT) tersebut.

“Persoalan hasil produksi yang tidak tahan lama, kekurangan peralatan modern, pengemasan atau packaging, dan pemasaran yang belum maksimal,” jelasnya.

Sang Pencerah Muslim

Walau demikian, sambung Nyai Said, sejumlah kader Muslimat NU dan perempuan binaan Prukades sudah ada yang mampu mengemas produknya dengan menarik. Bahkan sudah memasarkannya di level internasional.

“Seperti di Bengkulu, mereka menciptakan produk dari olahan ikan seperi bakso dan abon ikan. Mereka juga memproduksi minuman ringan dari bahan dasar jahe merah dan sirup terong Belanda. Mereka memasarkannya hingga ke Malaysia,” papar Nyai Said.

Dia menerangkan, produk unggulan yang diolah dari hasil pertanian tidak kalah menariknya. Seperti dari bahan dasar singkong dijadikan berbagai macam produk seperti kripik.

“Kita kemas secara bagus dan menarik sehingga kita percaya diri memasarkan di toko swalayan,” tandasnya. (Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Pahlawan Sang Pencerah Muslim

Sabtu, 16 Desember 2017

Ansor Krejengan Gelar Festival Hadrah Al-Banjari

Probolinggo, Sang Pencerah Muslim. Pimpinan Anak Cabang (PAC) GP Ansor Krejengan Kabupaten Probolinggo bekerja sama dengan Kantor Pemuda dan Olahraga (Kanpora) Probolinggo menggelar Festival Hadrah Al-Banjari di aula KPRI Prastiwi Kabupaten Probolinggo, Senin (21/12). Sebanyak 480 orang peserta yang tergabung dalam 48 grup unjuk kebolehan dalam festival ini.

Ansor Krejengan Gelar Festival Hadrah Al-Banjari (Sumber Gambar : Nu Online)
Ansor Krejengan Gelar Festival Hadrah Al-Banjari (Sumber Gambar : Nu Online)

Ansor Krejengan Gelar Festival Hadrah Al-Banjari

Secara resmi kegiatan ini dibuka oleh Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretaris Daerah Probolinggo H Asy’ari. Pembukaan ini dihadiri oleh Kepala Kanpora Probolinggo H Syafi’uddin dan Ketua GP Ansor Krejengan Ahmad Anshori yang didampingi para pengurus.

Anshori mengatakan, festival hadrah ini bertujuan untuk mengapresiasi bakat seni pemuda dalam bidang hadrah sekaligus memberikan kegiatan positif di tengah-tengah perkembangan zaman yang semakin pesat.

Sang Pencerah Muslim

“Mudah-mudahan dengan kegiatan ini kesenian hadrah bisa terus dilestarikan dan semakin dicintai oleh para pemuda. Sebab hadrah ini merupakan salah satu media untuk kita senantiasa membaca sholawat kepada Rasulullah SAW,” katanya.

H Asy’ari mengungkapkan, hadrah merupakan kesenian khas Indonesia. Meskipun di daerah lain juga ada, tetapi jumlahnya tidak sebanyak di Indonesia. Sebab kesenian hadrah ini ada di setiap desa.

Sang Pencerah Muslim

“Kita harus terus mengupayakan agar seni hadrah bisa berkembang terus di masyarakat. Kalau tidak melakukan pembinaan sebagai upaya pelestarian, tidak menutup kemungkinan hadrah ini akan hilang. Padahal ini adalah warisan dari leluhur kita, para alim ulama,” ujarnya.

Menurut Asy’ari, ke depan tantangan generasi muda semakin berat dan kompleks. Karenanya generasi muda perlu diarahkan dan dibimbing sehingga menjadi generasi yang cerdas dan mencintai Rasulullah SAW.

“Saya berharap agar para pemuda terus memupuk kecintaan kepada Allah SWT, Rasulullah SAW dan alim ulama agar nantinya menjadi manusia yang bermanfaat di dunia dan akhirat,” jelasnya.

Sedangkan Kasi Pengembangan Kepemudaan Kanpora Probolinggo Jadjid mengatakan, kegiatan ini dimaksudkan memberikan kesempatan kepada generasi muda dalam mengembangkan kreatifitas di bidang kesenian, khususnya seni hadrah agar muncul pemuda-pemuda kreatif. (Syamsul Akbar/Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Pahlawan Sang Pencerah Muslim

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Sang Pencerah Muslim sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Sang Pencerah Muslim. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Sang Pencerah Muslim dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock