Tampilkan postingan dengan label Nusantara. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Nusantara. Tampilkan semua postingan

Senin, 22 Januari 2018

Lembaga Kajian Strategis Bangsa Bahas Kesalehan Nasional dan Ramadhan

Jakarta, Sang Pencerah Muslim - Lembaga Kajian Strategis Bangsa (LKSB) menggelar diskusi yang menautkan semangat kebangsaan dan Ramadhan di Gedung PBNU, Jakarta, Jumat (17/6) sore. Bersama sejumlah narasumber lembaga ini mencoba melihat perubahan-perubahan masyarakat di dalam dan di luar Ramadhan.

Direktur LKSB Abdul Ghafur yang membuka diskusi ini mengajak peserta diskusi untuk mensyukuri persatuan dan kesatuan negara Indonesia. Karena dalam sejarah pendirian republik ini, menurutnya, tidak bisa dipisahkan dari bulan Ramadhan seperti hari-hari menjelang proklamasi.

Lembaga Kajian Strategis Bangsa Bahas Kesalehan Nasional dan Ramadhan (Sumber Gambar : Nu Online)
Lembaga Kajian Strategis Bangsa Bahas Kesalehan Nasional dan Ramadhan (Sumber Gambar : Nu Online)

Lembaga Kajian Strategis Bangsa Bahas Kesalehan Nasional dan Ramadhan

“Karenanya Ramadhan bukan alasan bermalas-malasan. Tetapi Ramadhan membangun semangat kita,” kata Ghafur membuka diskusi.

Ia mengamati perubahan signifikan masyarakat Indonesia. Di bulan Ramadhan, masyarakat bisa menjadi saleh, cerdas spiritual, bahkan kepedulian sesama yang luar biasa. “Tetapi kenapa ketika di luar Ramadhan, kita meninggalkan nilai positif yang melekat pada diri kita saat Ramadhan?”

Sang Pencerah Muslim

Ia berharap kekuatan spiritual di bulan Ramadhan ini tetap hadir sepanjang tuhan di luar Ramadhan.

Sementara Jenderal A Yani Basuki yang kini aktif di Lembaga Sensor Film menyoroti hadits keutamaan berpuasa. Menurutnya, puasa yang bermutu dapat mengantarkan mereka yang mengamalkannya sebagai manusia berkualitas.

Sang Pencerah Muslim

Tampak hadir narasumber lainnya Wakil Ketua LKKNU Luluk Nurhamidah, Kiai Kusein Alcepu, dan rektor salah satu kampus Islam di Jakarta. (Alhafiz K)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Nusantara Sang Pencerah Muslim

Jumat, 19 Januari 2018

Liga Santri Nusantara Jatim 1 akan Dirangkai dengan Piala Bupati Ponorogo

Ponorogo, Sang Pencerah Muslim. Menjelang berlangsunya Liga Santri Nusantara Tahun 2016 yang akan digelar usai bulan Ramadhan, Panitia Pelaksana LSN Region Jawa Timur 1 melakukan rapat bersama Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Ponorogo, Jum’at (17/6).

Pada rapat yang dihadiri Koordinator LSN Jawa Timur 1 Habib Mustofa, pengurus KONI dan PSSI Ponorogo itu berhasil menyepakati pelaksanaan kompetisi sepakbola antar pesantren itu akan dirangkaikan dengan Piala Bupati Ponorogo Tahun 2016. ?

Liga Santri Nusantara Jatim 1 akan Dirangkai dengan Piala Bupati Ponorogo (Sumber Gambar : Nu Online)
Liga Santri Nusantara Jatim 1 akan Dirangkai dengan Piala Bupati Ponorogo (Sumber Gambar : Nu Online)

Liga Santri Nusantara Jatim 1 akan Dirangkai dengan Piala Bupati Ponorogo

“Sesuai dengan arahan Bupati Ponorogo, kick off LSN Region Jatim 1 dan Piala Bupati Ponorogo akan digelar pada 27 Juli mendatang di Ponorogo,” jelas Kepala Dinas BUDPARPORA, Sapto Djatmiko di Kantornya Jl Pramuka No 19A Ponorogo.

Menurut Sapto, Bupati Ponorogo Ipong Muclissoni sangat mengapresiasi atas ditunjuknya Kota Reog Ponorogo sebagai tuan rumah gelaran Liga Santri Nusantara Region Jawa Timur 1 yang akan diikuti sebanyak 32 Peserta itu.

Sang Pencerah Muslim

“Bupati berharap besar kepada Panitia Liga Santri Nusantara untuk mengundang Menpora H Imam Nahrawi agar dapat hadir di Ponorogo dalam acara pembukaan liga santri nusantara dan piala Bupati Ponorogo yang rencananya akan diikuti oleh ribuan santri,” katanya.

Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Ponorogo menyambut baik perhelatan sepakbola antar pesantren ini. Mereka akan berperan aktif dalam mensukseskan LSN tahun 2016.

“Kami akan mempersiapkan peralatan pertandingan sekaligus akan membentuk kepanitiaan lokal yang akan bersinergi dengan RMI NU, Banom NU dan Pihak pemerintah daerah serta kalangan professional,” jelas Dite perwakilan PSSI Ponorogo.

Liga Santri Nusantara region Jawa Timur 1 akan diikuti 32 Peserta, yang meliputi Ponorogo sebanyak 5 pesantren, Trenggalek (5), Pacitan (5), Magetan (5), Ngawi (5), Kabupaten Madiun (5), dan Kota Madiun 2 pesantren itu.

Sang Pencerah Muslim

Sementara Itu pada selasa malam (14/6) lalu, Panitia Pelaksana juga melakukan rapat membahas teknis pelaksanaan LSN dan hal-hal terkait bersama pengurus Asosiasi Wasit dan Perangkat Pertandingan Professional Indonesia (AWAPPI).?

Rapat membahas tentang hal-hal teknis seperti, Kode disiplin liga santri nusantara, peraturan khusus bidang komersial, dan regulasi LSN. Selain itu, masing-masing divisi telah memaparkan tugas dan tanggungjawabnya. Tugas utama dari panitia lokal antara lain terus melakukan sosialisasi kepada kalangan pesantren dibawah naungan Asosiasi Pesantren NU (RMI). (Zaenal Faizin/Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Nusantara Sang Pencerah Muslim

Rabu, 17 Januari 2018

PCINU Jerman Adakan Pengajian Lintas Agama di Leipzig

Liepzig, Sang Pencerah Muslim

Warga NU di Leipzig mendatangkan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya, Prof. Dr. Abd A´la pada silaturahmi antar? Warga Indonesia di negara tersebut pada (14/10). Kegiatan yang biasa cuma dihadiri WNI muslim itu, kali ini juga didatangi WNA non-muslim.

PCINU Jerman Adakan Pengajian Lintas Agama di Leipzig (Sumber Gambar : Nu Online)
PCINU Jerman Adakan Pengajian Lintas Agama di Leipzig (Sumber Gambar : Nu Online)

PCINU Jerman Adakan Pengajian Lintas Agama di Leipzig

Rektor UIN Surabaya menekankan pentingnya menjaga silaturahim antar umatmanusia. Islam mengajarkan tidak hanya menjalin hubungan horisontal antara Tuhan dengan makhluk (hablun min allah)), tapi juga mempererat hubungan vertikal antara sesama ciptaan-Nya (hablun min al-nas).

Lebih lanjut ungkap, Islam yang sebenarnya adalah agama yang mengayomi seluruh umat manusia. Agama yang rahmatan lil alamin, agama kasih sayang sekalian alam.

Sang Pencerah Muslim

WNA yang hadir sangat antusias dalam mengikuti acara itu. Mereka larut dalam diskusi yang diselenggarakan PCINU Jerman bersama PPI Leipzig. Vano Sondakh, Humas PPI Leipzig, mengatakan bahwa pengajian semacam itu sudah menjadi agenda rutin yang dilakukan setiap bulan.

Menurut Suhendra, ilmuwan semikonduktor asal Padang yang telah 13 tahun berkarir di Jerman, mengungkapkan kegiatan semacam itu baginya menjadi penyejuk rohani di negara penganut rasionalisme bebas itu.

Sang Pencerah Muslim

Selain itu, para WNI dan WNA juga dapat saling bertukar pengetahuan kebudayaan masing-masing. Alexis, misalnya, seorang arsitek asal Meksiko, mengungkapkan ia sangat menikmati nuansa keramahan dan keakraban yang ditunjukkan oleh orang Indonesia. Selain itu, ia sangat takjub dengan cita rasa masakan Indonesia yang pedas.

Pengajian semacam itu diharapkan bisa menjadi perekat hubungan antar umat beragama. Selain itu juga dapat menjadi ajang saling tukar informasi kebudayaan antar bangsa.

Kebebasan Beragama di Jerman

Konstitusi Nasional Jerman tahun 1919 dan 1949 menjamin kebebasan individu dalam menganut kepercayaan dan agama masing-masing. Tidak boleh ada yang melarang atau bersikap deskriminatif? terhadap kepercayaan atau pandangan keagamaan seseorang.

Sensus yang dibuat pada tahun 2011 menyebutkan bahwa 66.8%? warga Jerman menganut agama Kristen. Islam menempati posisi kedua terbanyak dengan penganut sekitar 5% dari populasi penduduk Jerman.

Menurut data dari Euro Islam, 70% kaum muslim di Jerman berasal dari Turki. Selebihnya dari Bosnia Herzegovina (sekitar 167,081), Iran (81,495), Maroko (79,794), Afganistan (65,830), Lebanon (46,812), Pakistan (35,081), Syria (29,476), Tunisia (24,533), Aljazair (16,974), serta asal Indonesia (12,660). (Kamal Yusuf/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim News, Nusantara, Hikmah Sang Pencerah Muslim

Selasa, 02 Januari 2018

32 Tim Ponpes Mendaftar LSN Region Sumatera III

Medan, Sang Pencerah Muslim. Pertandingan sepakbola Liga Santri Nusantara (LSN) 2017 Region Sumatera III (Provinsi Sumatera Utara) segera bergulir. LSN Region Sumatera III dijadwalkan dibuka secara resmi 26 Agustus di Sub Region IV, Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) dan Padang Lawas (Palas).

"Sejak dibuka pendaftaran peserta 10 Juli lalu, sudah 32 klub pondok pesantren di Sumut yang menyatakan ikut LSN 2017," ujar Penanggung Jawab LSN Region III Sumatera, Ance Selian, seusai menggelar rapat panitia di sekretariat panitia, Jalan Medan Tenggara (Menteng) VII 142 Medan, Kamis (19/7).

Dijelaskannya, LSN Region III Sumatera (Sumut) dibagi dalam delapan sub region, yakni Sub Region I Kota Medan - Deli Serdang, Sub Rgion II Mandailing Natal (Madina), ? Sub Region III Padang Sidimpuan –Tapanuli Selatan (Tapsel), Sub Region IV Paluta-Palas, Sub Region V Labuhan Batu Selatan (Labusel)- Labuhan Batu dan Labuhan Batu Utara (Labura), Sub Region VI Ashan-Batu Bara dan Tanjung Balai, Sub Region VII Simalungun-Siantar- Tebing Tinggi dan Serdang Bedagai (Sergai), dan Sub Region VIII Langkat- Binjai.

32 Tim Ponpes Mendaftar LSN Region Sumatera III (Sumber Gambar : Nu Online)
32 Tim Ponpes Mendaftar LSN Region Sumatera III (Sumber Gambar : Nu Online)

32 Tim Ponpes Mendaftar LSN Region Sumatera III

"Juara Sub Region akan melaju ke delapan besar yang akan digelar di Kota Medan. Mereka akan memperebutkan tiket ke semifinal dan final pada 3 - 5 September 2017. Sedangkan juaranya akan mewakili Sumut ke LSN tingkat Nasional," tutur Ance.

Menurut Ance, ? LSN yang merupakan program Kementerian Pemuda dan Olahara (Kemenpora) ? dimaksudkan agar dunia pesantren mampu menciptakan bibit baru bahkan mencetak pemain ? profesional di dunia persepakbolaan nasional.

Sang Pencerah Muslim

"LSN merupakan salah satu cara pemerintah untuk memastikan bahwa segenap komponen anak bangsa melihat dan menjadikan olahraga sebagai bagian yang tidak bisa dipisahkan dari proses pembentukan karakter. Dalam bahasa pesantren adalah membentuk generasi berakhlaqul karimah, kuat secara spiritual, hebat dari sisi intelektual, kreatif dari sisi keterampilan," terang pria kelahiran Paluta ini.

Dia meminta kepada panitia, agar LSN 2017 lebih barik dari LSN tahun lalu. "Saya minta kepada Koordinator Region dan Panpel maupun Sub Region di kabupaten/kota untuk menjadikan pelaksanaan even ini sebagai amanah untuk kita pegang," tuturnya.

Koordinator LSN Region III Sumatera Kali Ahmad Harahap menambahkan, LSN merupakan wadah untuk pengembangan potensi santri di bidang sepakbola. "LSN 2017 bertujuan mencari bibit sepakbola usia muda di kalangan pondok pesantren," katanya.

Sang Pencerah Muslim

LSN, tambahnya, menjadi instrumen efektif dalam menggelorakan dan pemasaran olahraga di pondok pesantren melalui "Ayo Olahraga" serta menjadi media konsolidasi pondok pesantren melalui gerakan "Ayo Mondok".

Dalam kesempatan itu, Ketua Panitia Alihot Sinaga mengatakan, pihaknya telah melakukan sosialisasi ke berbagai Ponpes agar mengirimkan timnya ke LSN 2017.

"Hingga kemarin sudah 32 tim ponpes di Sumut yang sudah mendaftar. Jumlah itu bisa bertambah, karena pendaftaran masih dibuka hingga 15 Agustus 2017. Sedangkan verifikasi data tim dan pemain, technical meeting digelar 17 Agustus 2017," tuturnya. (Hamdani Nasution/Zunus)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Berita, Nusantara Sang Pencerah Muslim

Kamis, 21 Desember 2017

PBNU Minta Pemerintah Lakukan Pemerataan Ekonomi

Cirebon,Sang Pencerah Muslim

Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj meminta kepada pemerintah untuk tidak hanya menekankan pertumbuhan ekonomi, tapi pemerataan. Menurut dia, jangan sampai kekayaan Indonesia hanya dikelola oleh konglomerat saja.

“Dulu ada KUR (Kredit Usaha Rakyat, red.), saya pulang ke desa ini, bertanya ke tangga, ‘pernah nggak dapat?’ ‘Nggak?’ Eh, yang dapat Haji Abu Bakar yang sudah punya agunan, KUR gagal, tidak tepat sasaran,” katanya pada pembukaan Rapat Pleno PBNU 2016 di Pengasuh Pondok Pesantren KHAS Kempek, Cirebon, Ahad (24/7). ?

PBNU Minta Pemerintah Lakukan Pemerataan Ekonomi (Sumber Gambar : Nu Online)
PBNU Minta Pemerintah Lakukan Pemerataan Ekonomi (Sumber Gambar : Nu Online)

PBNU Minta Pemerintah Lakukan Pemerataan Ekonomi

Kiai Said meminta agar pemerintah memperhatikan dan mendukung ekonomi kerakyatan sebab hal itu sangat fundamental dari ekonomi bangsa ini, bukan ekonomi ala konglomerat.

Sang Pencerah Muslim

Ia mencontohkan, ekonomi kerakyatan itu tidak didukung saja terus bergerak dan berjalan. Contohnya di malam Jumat di makam Sunan Gunung Jati, bisa milyaran rupiah uang berputar.

Oleh karena itu, sambungnya, NU selalu berusaha membangun kekuatan rakyat dari sisi agama, budaya, dan ekonomi.

Sang Pencerah Muslim

Sementara Ketua Panitia Pleno PBNU H Eman Suryaman lebih rinci menegaskan soal pemerataan tersebut. Menurut dia, saat ini 50 persen kekayaan Indonesia dikelola oleh 1 persen penduduk Indonesia.

Dari 1 persen tersebut, kata dia, bila diperas lagi, yang menguasai 30 orang konglomerat. Hal Inilah yang menyebabkan terjadinya ketimpangan ekonomi.

“Maka kita harus mencari jalan keluar, memberikan masukan kepada pemerintah, bagaimana konsep dan solusinya,” katanya di Aula Utama Rapat Pleno yang bertema “Meneguhkan Islam Nusantara untuk Kemandirian Ekonomi Warga” yang berlangsung 23-25 Juli ini.

Karena itulah, lanjut dia, Pleno PBNU kali mengangkat tema kemandirian. Artinya ke depan harus ada pemerataan ekonomi dengan berupaya menciptakan pengusaha-pengusaha baru dari kalangan bawah menjadi menengah.

Salah satu tawaran strategi dalam mengupayakan hal itu adalah memberikan kemudahan akses kepada warga, khususnya permodalan dan perizinan supaya ada kalangan pengusaha baru. (Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Nusantara Sang Pencerah Muslim

Muslimat NU-PT Lion Group Sepakati Pemberdayaan Ekonomi

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama dan PT. Lion Group menandatangano nota kesepahaman (MoU) meliputi pemberdayaan ekonomi, pendanaan, dan pemasaran produk-produk UKM yang dibina PP Muslimat NU.

Kesepahaman tersebut ditandatangani Ketua Umum PP Muslimat NU Hj Khofifah Indar Parawansa dengan Presiden Direktur Lion Group Rusdi Kirana di Gedung Serba Guna 1 Asrama Haji Jakarta pada Ahad (1/6).

Muslimat NU-PT Lion Group Sepakati Pemberdayaan Ekonomi (Sumber Gambar : Nu Online)
Muslimat NU-PT Lion Group Sepakati Pemberdayaan Ekonomi (Sumber Gambar : Nu Online)

Muslimat NU-PT Lion Group Sepakati Pemberdayaan Ekonomi

Dalam rilis MoU menjelaskan, kedua pihak juga sepakat untuk mengedukasi dalam rangka mengembangkan wirausaha unggul dan membangun ekonomi nasional berbasis kerakyatan.

Sang Pencerah Muslim

“Saya meyakini bahwa apa yang kita tanda tangani ini bukan hanya seremonial atau sekadar kosmetik dalam Rakernas Muslimat NU ini,” ujar Rusdi Kirana dalam sambutannya di Gedung Serba Guna 1 Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Ahad (1/6) malam.

Sang Pencerah Muslim

Karena, lanjut Rusdi, Lion Group akan bersama dengan Muslimat NU meyakini bahwa program kerja sama ini akan berjalan. Rusdi menjelaskan bahwa keyakinan ini dasarnya mudah, yaitu ketika di Muslimat NU Expo, karya kerajinan ibu-ibu Muslimat sangat baik.

“Ini tinggal dikembangkan, meskipun produk-produk yang sudah ada sudah bisa dipasarkan, di pesawat itu, sekadar air mineral dan roti saja laku keras, apalagi produk-poduk Muslimat seperti dodol Garut dan lain-lain, pasti diminati,” papar pria berkumis ini.

Sementara Khofifah menjelaskan, dari kesepakatan ini, Muslimat NU akan menyiapkan tim QC (Quality Control). Tim ini, lanjut Khofifah, akan bekerja menyiapkan produk dari mulai proses hingga pengepakan.

“Dari proses tersebut, Muslimat akan menyiapkan kualitas dan jumlah produk, serta kontrol kualitas, jangan cuma sekali siap tapi dipesan berikutnya kita kedodoran,” jelas Khofifah dalam sambutannya yang juga mengharap semua perangkat kerjanya dapat berbasis kewirausahaan sehingga menghasilkan produk-produk yang dapat dipasarkan.  

Khofifah menuturkan, kerja sama lahir dari kreativitas kader Muslimat di daerah-daerah yang mampu menghasilkan produk makanan berkualitas untuk dipasarkan di dalam penerbangan.

“Tentu, produk-produk yang ada disesuaikan dengan kriteria penerbangan. Jadi ini sebetulnya produk yang sudah lama digeluti dengan peluang baru yang akan kita jalani,” jelas Menteri Pemberdayaan Perempuan era Presiden Abdurrahman Wahid ini. (Fathoni/Abdullah Alawi)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim Nusantara, AlaNu Sang Pencerah Muslim

Sabtu, 16 Desember 2017

Pemerintah Akui Peran Penting Media dalam Keterbukaan Informasi Publik

Jakarta, Sang Pencerah Muslim. Pemerintah melalui Komisi Informasi Pusat (KIP) selama ini terbantu dengan kerja-kerja jurnalisme profesional yang menjujung tinggi kode etik dalam mendorong keterbukaan informasi publik.

Menurut salah satu Komisioner KIP Heni Eswidianingsih, keterbukaan infomrasi publik yang juga menjadi konsentrasi kerja KIP mendorong media untuk mengikis berita-berita palsu (hoax) di tengah derasnya arus informasi, ? terutama melalui media sosial.

Pemerintah Akui Peran Penting Media dalam Keterbukaan Informasi Publik (Sumber Gambar : Nu Online)
Pemerintah Akui Peran Penting Media dalam Keterbukaan Informasi Publik (Sumber Gambar : Nu Online)

Pemerintah Akui Peran Penting Media dalam Keterbukaan Informasi Publik

“Saya berharap peran media melawan hoax dengan cepat melalui keterbukaan informasi,” ujar Heni dalam Diskusi Publik dan Media Gathering, Senin (22/5) di Wisma Antara Jakarta.

Dalam kegiatan yang dihadiri oleh para awak media dan perangkat pemerintah di seluruh lembaga dan kementerian ini, Heni juga mendorong kepatuhan badan publik dalam menyediakan keterbukaan informasi.

“Sehingga hal ini menjadi habit atau laku untuk seluruh lembaga negara,” jelasnya.

Sang Pencerah Muslim

Dia menekankan bahwa keterbukaan informasi publik jangan hanya ketika diminta, tetapi menjadi sebuah perilaku secara cepat untuk menyediakan informasi kepada masyarakat agar transparansi lembaga publik dan lembaga negara berjalan maksimal.

Dalam diskusi publik untuk mengurai keterbukaan informasi publik dalam melawan hoax ini, KIP menghadirkan sejumlah narasumber di antaranya Abdul Hamid Dipopramono (KIP), Budi Setyarso (Pemred Koran Tempo), Arfi Bambani Amri (Sekjen Aliansi Jurnalis Independen), dan Ratna Komala (Dewan Pers). (Fathoni)

Dari Nu Online: nu.or.id

Sang Pencerah Muslim

Sang Pencerah Muslim Nusantara, Ahlussunnah Sang Pencerah Muslim

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Sang Pencerah Muslim sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Sang Pencerah Muslim. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Sang Pencerah Muslim dengan nyaman.

Jika anda tidak ingin mendisable AdBlock, silahkan klik LANJUTKAN


Nonaktifkan Adblock