Rembang, Sang Pencerah Muslim - Ketua PWNU Jawa Tengah KH Abu Hafsin menyebutkan bahwa paham dan gerakan radikal merupakan sebuah kenyataan yang ada sejak zaman dahulu mungkin sampai hari akhir. Menurutnya, gerakan-gerakan sempalan yang merupakan gerakan radikalisme ini tidak akan pernah pudar.
Demikian disampaikan Kiai Abu Hafsin di hadapan ratusan peserta talkshow yang diselenggarakan oleh MWCNU Sedan di aula MA YSPIS Desa Gandrirojo Kecamatan Sedan, Kabupaten Rembang, Kamis (18/2) malam.
Ketua PWNU Jawa Tengah Bicara Radikalisme (Sumber Gambar : Nu Online) |
Ketua PWNU Jawa Tengah Bicara Radikalisme
Dalam kesempatan tersebut hadir sebagai narasumber utama Drs KH Abu Hapsin Umar yang juga menjabat sebagai Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Jawa Tengah. Didampingi oleh Effendi selaku Plt Kepala Kejaksaan Negeri Rembang.Sang Pencerah Muslim
Abu Hapsin menjelaskan, pada zaman Rasulullah juga sudah ada, pada zaman sahabat juga ada. Saya kira, seandainya kita melirik ke belakang setelah terjadi fitnatul kubro antara Khalifah Ali dan Muawiyah, kemudian ada sekelompok orang yang dahulu merupakan pengikut Khalifah Ali karena tidak puas dengan kebijakan yang diambil oleh khalifah Ali mereka keluar dari Syiah.Sang Pencerah Muslim
Mereka membentuk kelompok sendiri dalam sejarah Islam yang dikenal dengan orang-orang Khawarij. "Sikap dan karakternya kalau seandainya saat ini kita lihat, persis sekali dengan orang-orang radikal yang hidup pada zaman sekarang," terangnya.Acara talkshow ini bertema "Menggugat Paham dan Perilaku Radikalisme" yang diikuti oleh mayoritas kader GP Ansor dari berbagai kecamatan yang ada di Rembang. Tampak antusiasme dari kalangan kader muda NU yang hadir sebagai peserta dalam melontarkan berbagai pertanyaan mengenai paham dan perilaku radikalisme.
Menurut Abu Hafsin, gerakan ini menunjukkan upaya untuk melakukan perubahan tapi dengan cara radikal, gerakan yang tidak menunjukkan cara-cara santun. Orang bisa terdorong menjadi radikal juga dari berbagai faktor.
"Seringkali kita dapat memahaminya dengan ucapannya yang terdengar tidak ada dalam sunah dan Al-Quran. Pokoknya apa-apa yang tidak ada dalam sunah dan Al-Quran adalah di luar Islam," pungkasnya.
Namun demikian, Abu Hafsin menyatakan optimis bahwa ruang gerak dan penyebaran paham radikal dapat dipersempit dengan sosialisasi paham NU yang moderat.
Turut hadir pula Mustasyar PCNU Kabupaten Rembang KH Sahlan M Nur yang dalam acara tersebut juga berkesempatan memimpin doa sebagai penutup acara. (Aan Ainun Najib/Alhafiz K)
Dari Nu Online: nu.or.id
Sang Pencerah Muslim Ulama, Bahtsul Masail, Nahdlatul Ulama Sang Pencerah Muslim